首页 > 最新文献

Jurnal Ushuluddin最新文献

英文 中文
DISKURSUS MUSLIM ABAD PERTENGAHAN TENTANG AGAMA DAN SEKTE 中世纪穆斯林关于宗教和教派的课程
Pub Date : 2017-12-14 DOI: 10.24014/jush.v25i2.3923
Anjar Nugroho
Artikel ini mengkaji ciri-ciri risalah Muslim Abad Pertengahan tentang agama dan sekte. Sejumlah ilmuwan Muslim menulis lebih dari beberapa karya yang berkaitan dengan studi agama dan antar budaya. Namun, sebagian besar ilmuwan memiliki fokus yang sama: baik “agama Al-kitab” atau “ajaran sesat Muslim”, sementara yang lain melangkah lebih jauh dengan penjelasan mendalam tentang tradisi keagamaan Hind. Dalam membahas agamaagama alkitabiah dan ajaran sesat Muslim, kecenderungan umum, teknik, dan metode yang digunakan oleh para penulis Muslim di era abad pertengahan kebanyakan bersifat polemik dan apologetis. Selain itu, jenis informasi yang diperoleh ilmuwan abad pertengahan Muslim, menurut penulis, biasanya merupakan studi regional dan lintas budaya yang kadang-kadang mencakup diskusi mengenai gagasan keagamaan atau komunitas religius. Sejalan dengan ekspansi politik dan budaya Muslim, pengamatan para pengamat Muslim dan penulis pada saat itu tidak terbatas pada masyarakat, agama dan budaya di semenanjung Arab dan Persia, namun juga menghidupkan Hind dan bahkan China. Paling tidak, tiga kategori informasi yang berbeda dapat dilihat lebih jauh dalam karya mereka: beberapa ilmuwan Muslim menekankan apresiasi mereka terhadap studi budaya, beberapa terkonsentrasi pada laporan saksi mata mereka mengenai wilayah tertentu dan informasi geografinya, dan yang lainnya menyediakan karya ensiklopedi dan intisari
本文探讨了中世纪穆斯林关于宗教和教派的梦魇的特点。许多穆斯林科学家撰写了许多与宗教和跨文化研究有关的著作。然而,大多数科学家都有相同的关注点:要么是“书中的宗教”,要么是“教导穆斯林误入歧途”,而另一些科学家则对印度教传统进行了更深入的解释。在讨论字母表宗教和穆斯林被误导的教义时,穆斯林作家在本世纪中叶使用的总体趋势、技巧和方法大多是争论和道歉的。此外,根据作者的说法,本世纪中叶穆斯林科学家获得的信息通常是一种区域研究和文化途径,有时包括对宗教或宗教社区概念的讨论。随着穆斯林的政治扩张和文化,当时穆斯林观察家和作家的观察不仅限于阿拉伯和波斯地区的人民、宗教和文化,还复兴了印度语,甚至中国。至少,在他们的工作中可以进一步看到三类不同的信息:一些穆斯林科学家强调他们对文化研究的欣赏,一些科学家专注于他们对某些地区的目击者报告和地理信息,另一些科学家则提供百科全书和基础工作。
{"title":"DISKURSUS MUSLIM ABAD PERTENGAHAN TENTANG AGAMA DAN SEKTE","authors":"Anjar Nugroho","doi":"10.24014/jush.v25i2.3923","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jush.v25i2.3923","url":null,"abstract":"Artikel ini mengkaji ciri-ciri risalah Muslim Abad Pertengahan tentang agama dan sekte. Sejumlah ilmuwan Muslim menulis lebih dari beberapa karya yang berkaitan dengan studi agama dan antar budaya. Namun, sebagian besar ilmuwan memiliki fokus yang sama: baik “agama Al-kitab” atau “ajaran sesat Muslim”, sementara yang lain melangkah lebih jauh dengan penjelasan mendalam tentang tradisi keagamaan Hind. Dalam membahas agamaagama alkitabiah dan ajaran sesat Muslim, kecenderungan umum, teknik, dan metode yang digunakan oleh para penulis Muslim di era abad pertengahan kebanyakan bersifat polemik dan apologetis. Selain itu, jenis informasi yang diperoleh ilmuwan abad pertengahan Muslim, menurut penulis, biasanya merupakan studi regional dan lintas budaya yang kadang-kadang mencakup diskusi mengenai gagasan keagamaan atau komunitas religius. Sejalan dengan ekspansi politik dan budaya Muslim, pengamatan para pengamat Muslim dan penulis pada saat itu tidak terbatas pada masyarakat, agama dan budaya di semenanjung Arab dan Persia, namun juga menghidupkan Hind dan bahkan China. Paling tidak, tiga kategori informasi yang berbeda dapat dilihat lebih jauh dalam karya mereka: beberapa ilmuwan Muslim menekankan apresiasi mereka terhadap studi budaya, beberapa terkonsentrasi pada laporan saksi mata mereka mengenai wilayah tertentu dan informasi geografinya, dan yang lainnya menyediakan karya ensiklopedi dan intisari","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":"25 1","pages":"137-152"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44074521","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
MENGENAL SAHIH IBN KHUZAYMAH: Sistematika, Metodologi dan [O]Posisinya di Antara Kitab Sahih _
Pub Date : 2017-12-14 DOI: 10.24014/JUSH.V25I2.3507
Hilmy Firdausy
Sebagai salah satu kitab sahih yang ditulis di abad awal, Sahih Ibn Khuzaymah menempati satu posisi unik yang secara tidak langsung juga menggambarkan anomalitas struktur dalam internal diskursus hadis. Ia diakui bukan sebagai kitab sahih dan juga tidak digolongkan kepada kitab-kitab tidak sahih. Seluruhnya disebabkan oleh cara penyuguhan Sahih Ibn Khuzaymah akan totalitas kajian hadis; satu cara yang tidak biasa dan belum ditradisikan oleh mayoritas penulisan kitab hadis di abad III hijriyah. Ia berbeda dengan Sahih al-Bukhārī dan Sahih Muslim yang hingga kini menjadi rujukan utama perihal otoritas tertinggi kesahihan sebuah periwayatan. Paper ini akan menggambarkan keunikan internal Sahih Ibn Khuzaymah tersebut. Keunikan yang tertuang dalam logika penyusunan, sistematika penulisan dan perangkat metodologi yang digunakan dalam analisa matan serta sanad. Sebuah langkah awal untuk menjawab pertanyaan besar mengapa Sahih Ibn Khuzaymah “disingkirkan”
作为20世纪初真正的著作之一,《Sahih Ibn Khuzaymah》占据了独特的地位,它间接地也描述了当今内部话语中的结构异常。它不是一本真正的书,也没有被扔进无效的书中。所有因为萨希·伊本·胡扎伊马的牺牲将成为研究猎物的全部;这是3世纪大多数人写这本书的一种不同寻常的、不受欢迎的方式。它不同于Sahih al-Bukhārī和Sahih Muslim,后者迄今为止一直是叙事最高权威的主要参考。本文将描述伊本·胡扎伊玛的内在天才。眼睛和卫生分析中使用的设计逻辑、系统写作和方法论手段的独特特点。回答为什么Khuzaymah的儿子Sahih被“免职”这个大问题的第一步
{"title":"MENGENAL SAHIH IBN KHUZAYMAH: Sistematika, Metodologi dan [O]Posisinya di Antara Kitab Sahih","authors":"Hilmy Firdausy","doi":"10.24014/JUSH.V25I2.3507","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JUSH.V25I2.3507","url":null,"abstract":"Sebagai salah satu kitab sahih yang ditulis di abad awal, Sahih Ibn Khuzaymah menempati satu posisi unik yang secara tidak langsung juga menggambarkan anomalitas struktur dalam internal diskursus hadis. Ia diakui bukan sebagai kitab sahih dan juga tidak digolongkan kepada kitab-kitab tidak sahih. Seluruhnya disebabkan oleh cara penyuguhan Sahih Ibn Khuzaymah akan totalitas kajian hadis; satu cara yang tidak biasa dan belum ditradisikan oleh mayoritas penulisan kitab hadis di abad III hijriyah. Ia berbeda dengan Sahih al-Bukhārī dan Sahih Muslim yang hingga kini menjadi rujukan utama perihal otoritas tertinggi kesahihan sebuah periwayatan. Paper ini akan menggambarkan keunikan internal Sahih Ibn Khuzaymah tersebut. Keunikan yang tertuang dalam logika penyusunan, sistematika penulisan dan perangkat metodologi yang digunakan dalam analisa matan serta sanad. Sebuah langkah awal untuk menjawab pertanyaan besar mengapa Sahih Ibn Khuzaymah “disingkirkan”","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":"25 1","pages":"188-207"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41851439","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
POLITIK DALAM PEMIKIRAN K.H. ABDUL HALIM (1887-1962): IDE DAN GERAKAN 哈林王国的政策(1887-1962):伊德与伟大
Pub Date : 2017-12-14 DOI: 10.24014/JUSH.V25I2.4027
Wawan Hernawan, E. Yanti
Artikel ini membahas tentang pemikiran seorang kyai dalam bidang politik. Dengan menggunakan tahapan metode sejarah, diharapkan sejumlah fakta yang ditemukan dapat disajikan sebagaimana kejadiannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran politik Abdul Halim bertolak dari pemahamannya tentang rukun Islam yang ia perluas menjadi konsep al-salam, santi asromo, dan santi lucu, yang dilanjutkan dengan intisab, dan ishlah al-samaniyyah. Basis gerakan Abdul Halim dimulai dengan mendirikan lembaga lokal Madjlisoel ‘Ilmi hingga menjadi Voorzitter Hoofdbestuur Persjarikatan Oelama, anggota BPUPKI, dan anggota Konstituante. Atas kiprah dan dedikasinya, Presiden Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor 041/TK/TH. 2008, menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional dan Bintang Mahaputera Adipradana
这篇文章讨论了国王的政治思想。利用历史方法的各个阶段,人们期望发现的许多事实可以像它们发生的那样呈现出来。研究表明,哈利姆的政治思想与他对伊斯兰和平的理解背道而驰,他将其延伸为al-salam、桑蒂·asromo和桑蒂可爱的概念,然后变成了al-samaniyyah。阿卜杜勒·哈利姆运动基地的建立是建立了当地机构Madjlisoel ' Ilmi,使其成为oorzitter Hoofdbestuur探亲组织、BPUPKI成员和选区成员。在其kiprah和奉献精神上,印度尼西亚共和国总统通过法令编号041/TK/TH。2008年,授予民族英雄和超级英雄阿迪普拉达娜
{"title":"POLITIK DALAM PEMIKIRAN K.H. ABDUL HALIM (1887-1962): IDE DAN GERAKAN","authors":"Wawan Hernawan, E. Yanti","doi":"10.24014/JUSH.V25I2.4027","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JUSH.V25I2.4027","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang pemikiran seorang kyai dalam bidang politik. Dengan menggunakan tahapan metode sejarah, diharapkan sejumlah fakta yang ditemukan dapat disajikan sebagaimana kejadiannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran politik Abdul Halim bertolak dari pemahamannya tentang rukun Islam yang ia perluas menjadi konsep al-salam, santi asromo, dan santi lucu, yang dilanjutkan dengan intisab, dan ishlah al-samaniyyah. Basis gerakan Abdul Halim dimulai dengan mendirikan lembaga lokal Madjlisoel ‘Ilmi hingga menjadi Voorzitter Hoofdbestuur Persjarikatan Oelama, anggota BPUPKI, dan anggota Konstituante. Atas kiprah dan dedikasinya, Presiden Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor 041/TK/TH. 2008, menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional dan Bintang Mahaputera Adipradana","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":"25 1","pages":"153-171"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68817556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
TRANSMISI ISLAM MODERAT OLEH RAJA ALI HAJI DI KESULTANAN RIAU-LINGGA PADA ABAD KE-19 19世纪健康中的光天化日的现代化岛屿传播
Pub Date : 2017-12-14 DOI: 10.24014/JUSH.V25I2.3890
Rina Rehayati, I. Farihah
Islam di Nusantara dikenal sebagai Islam moderat dan terkait dengan budaya Nusantara. Adapun budaya Nusantara merupakan bagian dari nilai-nilai Islam. Sebagai ulama di Kesultanan Riau-Lingga pada masa itu, Raja Ali Haji berada pada posisi strategis, karena ia bagian dari pusaran kekuasaan. Setelah selesai menunaikan ibadah haji, sekaligus belajar Islam di Makkah dan Madinah, ia dan ayahnya bersama dengan Yang Dipertuan Muda menggerakkan kegiatan keagamaan dengan mengundang beberapa ulama yang menjadi bagian dari jaringan ulama di Nusantara. Para ulama Nusantara yang menyebarkan Islam dan menggerakkan kegiatan keagamaan di Nusantara sudah diakui kredibilitasnya. Mereka para ulama yang sangat mengerti Islam dan memahami syariat Islam dengan baik. Para Ulama Nusantara tersebut, termasuk Raja Ali Haji, tentu mampu memilah bagian-bagian mana dari prinsip-prinsip ajaran Islam yang boleh dimodifikasi dan bagian-bagian mana saja yang tidak boleh dimodifikasi
努桑塔拉的伊斯兰教被称为温和伊斯兰教,与努桑塔拉文化有关。努桑塔拉的文化是伊斯兰价值观的一部分。作为当时林加岛议会的学者,阿里·哈吉国王处于战略地位,因为他是权力革命的一部分。当他完成祈祷,并在麦加和麦地那学习伊斯兰教时,他和他的父亲,以及青年受邀者,通过邀请努桑塔拉学者网络中的一些学者来推动宗教活动。在努桑塔拉传播伊斯兰教和开展宗教活动的努桑塔拉学者被认为是可信的。他们是非常了解伊斯兰教的学者。包括阿里·哈吉国王在内的努桑人当然可以选择伊斯兰教义的哪些部分可以修改,哪些部分不能修改。
{"title":"TRANSMISI ISLAM MODERAT OLEH RAJA ALI HAJI DI KESULTANAN RIAU-LINGGA PADA ABAD KE-19","authors":"Rina Rehayati, I. Farihah","doi":"10.24014/JUSH.V25I2.3890","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JUSH.V25I2.3890","url":null,"abstract":"Islam di Nusantara dikenal sebagai Islam moderat dan terkait dengan budaya Nusantara. Adapun budaya Nusantara merupakan bagian dari nilai-nilai Islam. Sebagai ulama di Kesultanan Riau-Lingga pada masa itu, Raja Ali Haji berada pada posisi strategis, karena ia bagian dari pusaran kekuasaan. Setelah selesai menunaikan ibadah haji, sekaligus belajar Islam di Makkah dan Madinah, ia dan ayahnya bersama dengan Yang Dipertuan Muda menggerakkan kegiatan keagamaan dengan mengundang beberapa ulama yang menjadi bagian dari jaringan ulama di Nusantara. Para ulama Nusantara yang menyebarkan Islam dan menggerakkan kegiatan keagamaan di Nusantara sudah diakui kredibilitasnya. Mereka para ulama yang sangat mengerti Islam dan memahami syariat Islam dengan baik. Para Ulama Nusantara tersebut, termasuk Raja Ali Haji, tentu mampu memilah bagian-bagian mana dari prinsip-prinsip ajaran Islam yang boleh dimodifikasi dan bagian-bagian mana saja yang tidak boleh dimodifikasi","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":"25 1","pages":"172-187"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47371157","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
DINAMIKA PEMAHAMAN ULAMA TENTANG HADIS DAJJAL (Dari Interpretasi Tekstual Ke Interpretasi Kontekstual) 被称为世界上最古老的直接解释(从文本解释到语境解释)
Pub Date : 2017-12-14 DOI: 10.24014/jush.v25i2.2398
Pipin Armita, Jani Arni
Artikel ini bermaksud menggambarkan figur Dajjal yang disebutkan di beberapa hadis dalam kutub al-sittah dan menjelaskan bagaimana interpretasi tekstual dan kontekstual tentang hadis-hadis yang berbicara tentang masa lalu. Dalam beberapa hadis, Dajjal itu digambarkan sebagai fitnah besar yang Allah datang pada akhir masa, tetapi dia juga merupakan simbol dari wahyu yang akan datang. Dengan demikian manusia mengetahui bagaimana ciri-ciri akhir zaman, dan mengetahui tanda-tanda kedatangannya adalah suatu hal yang penting. Pada artikel ini penulis akan menjelaskan dan melakukan pelacakan terhadap hadis yang membahas secara spesifik tentang figur Dajjal secara tematik dengan metode deskriptif-analitis; dengan melakukan pelacakan tentang tradisi, takhrij al-hadis, analisis sanad, analisis muru’ah, syarah hadis secara tekstual dan kontekstual sebagai objek dari analisis yang dilakukan oleh penulis. Berdasarkan analisa penulis ada beberapa periwayat dari jalur Bukhari, terdapat wahyu dari Allah yang mengatakan Dajjal adalah seseorang yang gemuk bertubuh kemerahan, rambut keriting, salah satu matanya buta dan matanya seperti buah anggur yang matang (tidak bercahaya). Pemahaman secara tekstual tentang figur Dajjal itu adalah sesuai dengan apa yang digambarkan oleh hadis. Secara kontekstual, para ulama memahami kharakteristik seperti mata yang disebut dalam hadis merupakan sebuah simbol/metafora untuk menjelaskan kontrol terhadap apa yang terjadi hari ini, dan sebagai sebuah konspirasi untuk menguasai dunia, dan sebagai sebuah yang terkait dengan budaya Barat dan Yahudi yang penuh tipu daya, pemimpin yang salah, dan pemikiran yang cenderung duniawi
本文旨在描述al-sittah曲线中一些哈迪斯中提到的人物Dajjal,并解释哈迪斯谈论过去的文本和上下文解释。事实上,达贾尔是后世的标志。这就是人们如何知道世界末日并知道它的迹象。本文将运用描述性分析方法,对达贾尔人物的具体特征进行专题阐释和追溯;通过对传统痕迹的梳理,作者以塔赫里雅哈迪斯、卫生分析、穆鲁分析、文本和语境规范为分析对象。真主的启示说,达贾尔是一个身材魁梧、头发干枯、一只眼睛失明、眼睛像成熟的葡萄的人。对达贾尔形象的文本理解与本书所描述的一致。在某种背景下,科学家们将这种特征理解为,在场时被召唤的眼睛是一种象征/隐喻,用来解释对当今发生的事情的控制,是一种统治世界的阴谋,是与充满欺骗、错误领导人和世俗思维的西方和犹太文化有关的阴谋。
{"title":"DINAMIKA PEMAHAMAN ULAMA TENTANG HADIS DAJJAL (Dari Interpretasi Tekstual Ke Interpretasi Kontekstual)","authors":"Pipin Armita, Jani Arni","doi":"10.24014/jush.v25i2.2398","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jush.v25i2.2398","url":null,"abstract":"Artikel ini bermaksud menggambarkan figur Dajjal yang disebutkan di beberapa hadis dalam kutub al-sittah dan menjelaskan bagaimana interpretasi tekstual dan kontekstual tentang hadis-hadis yang berbicara tentang masa lalu. Dalam beberapa hadis, Dajjal itu digambarkan sebagai fitnah besar yang Allah datang pada akhir masa, tetapi dia juga merupakan simbol dari wahyu yang akan datang. Dengan demikian manusia mengetahui bagaimana ciri-ciri akhir zaman, dan mengetahui tanda-tanda kedatangannya adalah suatu hal yang penting. Pada artikel ini penulis akan menjelaskan dan melakukan pelacakan terhadap hadis yang membahas secara spesifik tentang figur Dajjal secara tematik dengan metode deskriptif-analitis; dengan melakukan pelacakan tentang tradisi, takhrij al-hadis, analisis sanad, analisis muru’ah, syarah hadis secara tekstual dan kontekstual sebagai objek dari analisis yang dilakukan oleh penulis. Berdasarkan analisa penulis ada beberapa periwayat dari jalur Bukhari, terdapat wahyu dari Allah yang mengatakan Dajjal adalah seseorang yang gemuk bertubuh kemerahan, rambut keriting, salah satu matanya buta dan matanya seperti buah anggur yang matang (tidak bercahaya). Pemahaman secara tekstual tentang figur Dajjal itu adalah sesuai dengan apa yang digambarkan oleh hadis. Secara kontekstual, para ulama memahami kharakteristik seperti mata yang disebut dalam hadis merupakan sebuah simbol/metafora untuk menjelaskan kontrol terhadap apa yang terjadi hari ini, dan sebagai sebuah konspirasi untuk menguasai dunia, dan sebagai sebuah yang terkait dengan budaya Barat dan Yahudi yang penuh tipu daya, pemimpin yang salah, dan pemikiran yang cenderung duniawi","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":"25 1","pages":"208-220"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45727436","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
EKSISTENSI KAUM DIFABEL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN 从量子力学的角度看存在是失败的
Pub Date : 2017-12-14 DOI: 10.24014/jush.v25i2.3916
Khairunnas Jamal, Nasrul Fatah, Wilaela Wilaela
Keberadaan kaum penyandang cacat tidak dapat dinafikan dan merupakan bagian dari kehidupan menusia. Berdasarkan teori ilmu sosial secara umum penyandang cacat dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu fisik, non fisik, dan ganda. Semua kelompok penyandang cacat ini bermuara kepada ketidakmampuan dan tidak berfungsinya organ-organ fisik (panca indra) maupun non fisik. Pada tataran realita para penyandang cacat masih sering mendapatkan perlakuan diskriminasi dan stigma negatif dari beberapa pihak. Tulisan ini berusaha untuk melihat bagaimana al-Qur’an berbicara mengenai penyandang cacat serta eksistensinya dalam tatanan hukum dan sosial. Terminologi yang digunakan al-Qur’an untuk menunjukkan keberadaan penyandang cacat adalah adalah a’ma, akmah, bukm, dan shum. Terdapat 38 ayat yang tersebar dalam 26 surat dalam al Qur’an. Dari jumlah yang cukup banyak tersebut hanya ada lima ayat yang berbicara mengenai cacat fisik dan selebihnya berbicara mengetani cacat non fisik. Dari tulisan ini dapat diketahui bahwa penyandang cacat menurut al-Qur’an orang yang memiliki kecacatan fisik dan teologis. Dari segi keberadaannya, mereka adalah sama dengan individu normal lainnya, baik dalam aspek hukum maupun sosial. Meskipun dalam beberapa hal dan kondisi memiliki kekhususan sebagai bentuk perlindungan.
盲人是不会被否定的。根据社会科学理论,残疾观众通常可以分为三类,即身体观众、非身体观众和替身观众。所有这些视力受损的群体都表示丧失能力,身体或非身体器官都没有功能。事实上,残疾观众仍然经常受到来自某些方面的歧视性待遇和负面污名。《圣经》试图了解《古兰经》如何讲述残疾及其在法律和社会环境中的存在。《古兰经》中用来表示微光存在的术语是'akma、akmah、bukm和shum。《古兰经》共有38节。在这些足够多的句子中,只有五句是关于身体缺陷的,其余的都是关于非身体缺陷的。从这一点可以清楚地看出,有远见的人在生理和神学上都有缺陷。就他们的存在而言,无论是在法律上还是在社会上,他们都与其他正常人一样。尽管在某些方面和条件下,美德是一种保护形式。
{"title":"EKSISTENSI KAUM DIFABEL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN","authors":"Khairunnas Jamal, Nasrul Fatah, Wilaela Wilaela","doi":"10.24014/jush.v25i2.3916","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jush.v25i2.3916","url":null,"abstract":"Keberadaan kaum penyandang cacat tidak dapat dinafikan dan merupakan bagian dari kehidupan menusia. Berdasarkan teori ilmu sosial secara umum penyandang cacat dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu fisik, non fisik, dan ganda. Semua kelompok penyandang cacat ini bermuara kepada ketidakmampuan dan tidak berfungsinya organ-organ fisik (panca indra) maupun non fisik. Pada tataran realita para penyandang cacat masih sering mendapatkan perlakuan diskriminasi dan stigma negatif dari beberapa pihak. Tulisan ini berusaha untuk melihat bagaimana al-Qur’an berbicara mengenai penyandang cacat serta eksistensinya dalam tatanan hukum dan sosial. Terminologi yang digunakan al-Qur’an untuk menunjukkan keberadaan penyandang cacat adalah adalah a’ma, akmah, bukm, dan shum. Terdapat 38 ayat yang tersebar dalam 26 surat dalam al Qur’an. Dari jumlah yang cukup banyak tersebut hanya ada lima ayat yang berbicara mengenai cacat fisik dan selebihnya berbicara mengetani cacat non fisik. Dari tulisan ini dapat diketahui bahwa penyandang cacat menurut al-Qur’an orang yang memiliki kecacatan fisik dan teologis. Dari segi keberadaannya, mereka adalah sama dengan individu normal lainnya, baik dalam aspek hukum maupun sosial. Meskipun dalam beberapa hal dan kondisi memiliki kekhususan sebagai bentuk perlindungan.","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":"25 1","pages":"221-234"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43377121","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
MENGKRITISI KONSEP ISLAMISASI ILMU ISMAIL RAJI AL-FARUQI: Telaah Pemikiran Ziauddin Sardar 水务伊斯兰化委员会
Pub Date : 2017-12-14 DOI: 10.24014/jush.v25i2.3830
M. Taufik, Muhammad Yasir
This study has background because of the flourishing is islamic thought, i.e. the Islamization of science’s issue that is are issue that interesting to be thought is recent decades. In the treasury of Islamic thought, the issue of Islamization of science is one of the most interesting issues discussed over the decades. This happens because there are various views and interpretations about the Islamization of science. The concept of ilm imposes Muslims to understand reality in its entirety. This has been done by scholars and classical Muslim intellectuals, such as al-Kindi, al-Farabi, al-Ghazali, Ibn Rusyd and other classical scholars. However, contemporary Muslim scholars seem to rule out this epistemological. Therefore, what happens then is precisely Islam losing its identity as a power that has an epistemological orientation that is already established in the classical era. The concept of islamization of science is popular in the hand of al-Faruqi and Naquib al-Attas. For al-Faruqi, Islamization of science is Islamize the disciplines or precisely produces the handbook in college, by re-pouring the discipline of modern science into the insight of Islam, after done a critical assessment of both Islamic and Western knowledge systems. In addition, al-Faruqi also provides procedural steps for the implementation of the Islamization program of science. The thought of Islamization of the science of al-Faruqi is criticized by Sardar, according to which the formulation of contemporary Islamic epistemology cannot begin by emphasizing on the existing disciplines. Sardar reveals that contemporary Islamic epistemology can be formulated by developing paradigms within the external expressions of Muslim civilization encompassing science and technology, politics and international relations, social structures and economic activities, rural and urban development. All aspects of the external expansion of Muslim civilization can be studied and developed in relation to contemporary needs and realities. From here Sardar once again rejects the Islamization of science at the start of the existing disciplines. This is because these disciplines are incompatible with Islamic values. Keywords: Islamization of Science, Islamic Science. Abstrak Kajian ini dilatarbelakangi oleh karena adanya khazanah pemikiran keislaman, yaitu isu Islamisasi ilmu yang merupakan salah satu isu yang selalu menarik diperbincangkan beberapa dekade ini. Hal ini terjadi karena ada berbagai pandangan dan penafsiran tentang Islamisasi ilmu. Konsep ilm meniscayakan umat Islam untuk memahami realitas secara utuh. Hal ini telah dilakukan oleh sarjana dan intelektual Muslim klasik, seperti al-Kindi, al-Farabi, al-Ghazali, Ibnu Rusyd dan sarjana klasik lainnya. Akan tetapi, sarjana Muslim kontemporer tampak mengesampingkan peranan epistemologi ini. Sehingga yang terjadi kemudian adalah justru Islam kehilangan jati diri sebagai kekuatan yang punya orientasi epistemologis yang sebe
本研究的背景是伊斯兰教思想的兴盛,即科学问题的伊斯兰化是近几十年来人们关注的问题。在伊斯兰思想宝库中,科学的伊斯兰化问题是几十年来讨论的最有趣的问题之一。之所以会发生这种情况,是因为人们对科学的伊斯兰化有各种各样的看法和解释。ilm的概念迫使穆斯林从整体上理解现实。这是学者和古典穆斯林知识分子所做的,如al-Kindi、al-Farabi、al-Ghazali、Ibn Rusyd和其他古典学者。然而,当代穆斯林学者似乎排除了这种认识论。因此,当时发生的事情正是伊斯兰教失去了其作为一种权力的身份,这种权力具有在古典时代已经确立的认识论取向。科学伊斯兰化的概念在al-Faruqi和Naquib al-Attas手中很流行。对al-Faruqi来说,科学的伊斯兰化是在对伊斯兰和西方知识体系进行批判性评估后,通过将现代科学的学科重新融入伊斯兰教的洞察力,使学科伊斯兰化,或者在大学里准确地制作手册。此外,al-Faruqi还提供了实施科学伊斯兰化计划的程序步骤。萨达尔对法鲁奇科学的伊斯兰化思想提出了批评,认为当代伊斯兰认识论的形成不能从强调现有学科入手。萨达尔揭示,当代伊斯兰认识论可以通过在穆斯林文明的外部表达中发展范式来制定,包括科学技术、政治和国际关系、社会结构和经济活动、农村和城市发展。穆斯林文明对外扩张的各个方面都可以根据当代需求和现实进行研究和发展。从这里开始,萨达尔再次拒绝在现有学科开始时将科学伊斯兰化。这是因为这些纪律与伊斯兰价值观不相容。关键词:科学的伊斯兰化,伊斯兰科学。这项抽象研究得到了伊斯兰思想理论的支持,即科学的伊斯兰化,这是过去几十年中讨论的有趣问题之一。这是因为对科学伊斯兰化有不同的看法和解释。科学的概念欺骗了伊斯兰人民去充分理解现实。这是由古典穆斯林学者和知识分子完成的,如al-Kindi、al-Farabi、al-Ghazali、Rusyd之子和其他古典学者。然而,当代穆斯林学者似乎忽视了这种认识论的作用。因此,当时发生的事情是,伊斯兰教失去了自己作为一股具有认识论取向的力量的地位,而这种认识论取向实际上是在经典时代绘制的。伊斯兰主义的概念在法鲁奇和阿塔斯手中很流行。对Al Farouqi来说,知识的伊斯兰化是在对伊斯兰和西方知识体系进行批判性研究后,通过将现代学科强化到伊斯兰教中,将学科强加给科学,或制作高中的书籍。此外,al-Faruqi还规定了执行伊斯兰科学方案的程序步骤。作者在这项研究中发现了一个重要的观点,即法鲁奇伊斯兰化思想是萨达尔所批评的,根据这一观点,当代伊斯兰认识论的废除不能从批评现有的科学学科开始。萨达尔解释说,当代伊斯兰认识论可以通过穆斯林文明外部表达中的发展范式来说明,这些范式包括科学技术、政治和国际关系、社会结构和经济活动、村庄和城市发展。穆斯林文明外部表现的所有方面都可以根据当代需求和现实来学习和发展。从这里开始,萨达尔再次拒绝科学的伊斯兰化始于存在的科学学科。这是因为纪律与伊斯兰价值观不符。关键词:知识的伊斯兰化,伊斯兰科学。
{"title":"MENGKRITISI KONSEP ISLAMISASI ILMU ISMAIL RAJI AL-FARUQI: Telaah Pemikiran Ziauddin Sardar","authors":"M. Taufik, Muhammad Yasir","doi":"10.24014/jush.v25i2.3830","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jush.v25i2.3830","url":null,"abstract":"This study has background because of the flourishing is islamic thought, i.e. the Islamization of \u0000science’s issue that is are issue that interesting to be thought is recent decades. In the treasury of \u0000Islamic thought, the issue of Islamization of science is one of the most interesting issues discussed over \u0000the decades. This happens because there are various views and interpretations about the Islamization \u0000of science. The concept of ilm imposes Muslims to understand reality in its entirety. This has been \u0000done by scholars and classical Muslim intellectuals, such as al-Kindi, al-Farabi, al-Ghazali, Ibn \u0000Rusyd and other classical scholars. However, contemporary Muslim scholars seem to rule out this \u0000epistemological. Therefore, what happens then is precisely Islam losing its identity as a power that \u0000has an epistemological orientation that is already established in the classical era. The concept of \u0000islamization of science is popular in the hand of al-Faruqi and Naquib al-Attas. For al-Faruqi, \u0000Islamization of science is Islamize the disciplines or precisely produces the handbook in college, by \u0000re-pouring the discipline of modern science into the insight of Islam, after done a critical assessment \u0000of both Islamic and Western knowledge systems. In addition, al-Faruqi also provides procedural \u0000steps for the implementation of the Islamization program of science. The thought of Islamization of \u0000the science of al-Faruqi is criticized by Sardar, according to which the formulation of contemporary \u0000Islamic epistemology cannot begin by emphasizing on the existing disciplines. Sardar reveals that \u0000contemporary Islamic epistemology can be formulated by developing paradigms within the external \u0000expressions of Muslim civilization encompassing science and technology, politics and international \u0000relations, social structures and economic activities, rural and urban development. All aspects of the \u0000external expansion of Muslim civilization can be studied and developed in relation to contemporary \u0000needs and realities. From here Sardar once again rejects the Islamization of science at the start \u0000of the existing disciplines. This is because these disciplines are incompatible with Islamic values. \u0000Keywords: Islamization of Science, Islamic Science. \u0000Abstrak \u0000Kajian ini dilatarbelakangi oleh karena adanya khazanah pemikiran keislaman, yaitu isu \u0000Islamisasi ilmu yang merupakan salah satu isu yang selalu menarik diperbincangkan beberapa \u0000dekade ini. Hal ini terjadi karena ada berbagai pandangan dan penafsiran tentang Islamisasi \u0000ilmu. Konsep ilm meniscayakan umat Islam untuk memahami realitas secara utuh. Hal ini telah dilakukan oleh sarjana dan intelektual Muslim klasik, seperti al-Kindi, al-Farabi, al-Ghazali, Ibnu Rusyd dan sarjana klasik lainnya. Akan tetapi, sarjana Muslim kontemporer tampak mengesampingkan peranan epistemologi ini. Sehingga yang terjadi kemudian adalah justru Islam kehilangan jati diri sebagai kekuatan yang punya orientasi epistemologis yang sebe","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":"25 1","pages":"109-123"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42673465","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 9
SYARI’AH DAN TASAWUF: Pergulatan Integratif Kebenaran dalam Mencapai Tuhan
Pub Date : 2017-12-14 DOI: 10.24014/JUSH.V25I2.3931
S. Rijal, Umiarso Umiarso
Hukum Islam (syari’ah) dan tasawuf adalah dua entitas yang sampai saat ini masih terpancang sebagai varian yang berdiri sendiri, bahkan dua entitas ini sering dihadapkan secara vis a vis. Syari’ah yang berdiri secara konsisten pada dimensi eksoteris (lahiriah) mengklaim bahwa sufi secara keseluruhan mengabaikan ketentuan lahiriah hukum agama dan menggantikan praktik mendasar dengan inovasi desain mereka sendiri, sehingga menghapus diri dari komunitas muslim sejati. Sedangkan para sufi sendiri yang berkecipung di dunia esoteris menyatakan bahwa para fuqaha hanya melihat sisi eksplisit yang ada pada lembar-lembar al-Qur’an dan hanya bersikap formalitas belaka tanpa menangkap esensi atau substansi ajaran Islam. Syari’at, tarekat, hakekat, dan makrifat adalah langkah integratif dalam sufisme. Oleh karena itu, dua dimensi tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak saling menegasikan (integratif-monokhotomik) antara satu dimensi dengan dimensi lainnya. Antara dua dimensi ini terbuka ruang untuk menemukan “kebenaran hakiki” menuju satu Tuhan
伊斯兰法(syari 'ah)和tasawuf是两个实体的到目前为止还在这两个实体作为独立的变种,甚至经常面临相对a相对。syari 'ah站一贯的苏菲eksoteris维度(外在)声称,作为一个整体,忽视外在法律条款,用创新设计取代了基本实践他们的宗教,所以删除了自己真正的穆斯林社区。另一方面,苏菲派自己的观点是,福卡哈只在古兰经的书页上看到了明确的一面,而且只是形式上的,没有抓住伊斯兰教义的本质或实质。锡阿特、塔利卡特、哈卡特和马克利法是苏菲主义不可分割的一部分。因此,这两个维度是一个不统一的统一,在一个维度和另一个维度之间。在这两个维度之间,开放的空间,找到“终极真理”,找到一个神
{"title":"SYARI’AH DAN TASAWUF: Pergulatan Integratif Kebenaran dalam Mencapai Tuhan","authors":"S. Rijal, Umiarso Umiarso","doi":"10.24014/JUSH.V25I2.3931","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JUSH.V25I2.3931","url":null,"abstract":"Hukum Islam (syari’ah) dan tasawuf adalah dua entitas yang sampai saat ini masih terpancang sebagai varian yang berdiri sendiri, bahkan dua entitas ini sering dihadapkan secara vis a vis. Syari’ah yang berdiri secara konsisten pada dimensi eksoteris (lahiriah) mengklaim bahwa sufi secara keseluruhan mengabaikan ketentuan lahiriah hukum agama dan menggantikan praktik mendasar dengan inovasi desain mereka sendiri, sehingga menghapus diri dari komunitas muslim sejati. Sedangkan para sufi sendiri yang berkecipung di dunia esoteris menyatakan bahwa para fuqaha hanya melihat sisi eksplisit yang ada pada lembar-lembar al-Qur’an dan hanya bersikap formalitas belaka tanpa menangkap esensi atau substansi ajaran Islam. Syari’at, tarekat, hakekat, dan makrifat adalah langkah integratif dalam sufisme. Oleh karena itu, dua dimensi tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak saling menegasikan (integratif-monokhotomik) antara satu dimensi dengan dimensi lainnya. Antara dua dimensi ini terbuka ruang untuk menemukan “kebenaran hakiki” menuju satu Tuhan","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":"25 1","pages":"124-136"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43393258","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
The Hermeneutic Thoughts of Ashgar Ali Engineer in The Interpretation of Feminism 阿什加尔·阿里·工程师在《女权主义的阐释》中的解释学思想
Pub Date : 2017-06-21 DOI: 10.24014/JUSH.V25I1.2120
Irsyadunnas Irsyadunnas
Using hermeneutic as a method and approach in systematic interpretation of Al-Qur'an had begun during contemporary period. The reality and fulfillment of the academic standard had pushed contemporary Muslim scholars used the method. Asghar Ali Engineer was one of the Muslim scholars who supported hermeneutic in the study of Qur'anic exegesis on feminism. This article examined the impacts on how feminism in Engineer's hermeneutic exegesis of the Qur'an played significant role in the Qur'anic exegesis studies. He was placed at the same position with other contemporary Muslim scholars. His popularity as a Muslim feminist had been well-known mainly on his interpretation of the Qur'an about feminism. According to Engineer, the interpretation of the Qur'an had to consider three concepts, “the freedom of Al-Qur'an,” “the spirit of the Qur'an against Patriarchy,” and “the classified Qur'anic verses and sociological normative.” Engineer offered three sources when interpreting al- Qur'an; namely, text, context, and perspective. The Engineer interpreted Qur'anic verses about gender at QS. An-Nisa: 1; 3, and 34 by applying these concept, method and sources
将诠释学作为一种系统解读《古兰经》的方法和途径是在当代开始的。学术标准的现实与实现,促使当代穆斯林学者采用这种方法。阿斯加尔·阿里·安吉格尔(Asghar Ali Engineer)是支持解释学研究《古兰经》对女权主义的注释的穆斯林学者之一。本文考察了安吉尼的《古兰经》释经中的女性主义在《古兰经》释经研究中所起的重要作用。他被置于与同时代其他穆斯林学者相同的地位。他作为穆斯林女权主义者的知名度主要是由于他对古兰经中关于女权主义的解释。根据工程师的说法,对《古兰经》的解释必须考虑三个概念,“《古兰经》的自由”、“反对父权制的《古兰经》精神”和“分类的《古兰经》经文和社会学规范”。工程师在解释古兰经时提供了三个来源;即文本、上下文和视角。工程师在QS解释了关于性别的古兰经经文。An-Nisa: 1;运用这些概念、方法和来源
{"title":"The Hermeneutic Thoughts of Ashgar Ali Engineer in The Interpretation of Feminism","authors":"Irsyadunnas Irsyadunnas","doi":"10.24014/JUSH.V25I1.2120","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JUSH.V25I1.2120","url":null,"abstract":"Using hermeneutic as a method and approach in systematic interpretation of Al-Qur'an had begun during contemporary period. The reality and fulfillment of the academic standard had pushed contemporary Muslim scholars used the method. Asghar Ali Engineer was one of the Muslim scholars who supported hermeneutic in the study of Qur'anic exegesis on feminism. This article examined the impacts on how feminism in Engineer's hermeneutic exegesis of the Qur'an played significant role in the Qur'anic exegesis studies. He was placed at the same position with other contemporary Muslim scholars. His popularity as a Muslim feminist had been well-known mainly on his interpretation of the Qur'an about feminism. According to Engineer, the interpretation of the Qur'an had to consider three concepts, “the freedom of Al-Qur'an,” “the spirit of the Qur'an against Patriarchy,” and “the classified Qur'anic verses and sociological normative.” Engineer offered three sources when interpreting al- Qur'an; namely, text, context, and perspective. The Engineer interpreted Qur'anic verses about gender at QS. An-Nisa: 1; 3, and 34 by applying these concept, method and sources","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":"25 1","pages":"1-18"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43148212","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Penerjemahan Al-Qur’an: Proses Penerjemahan al-Qur’an di Indonesia 伊斯兰教的翻译:印尼的翻译过程
Pub Date : 2017-06-21 DOI: 10.24014/jush.v25i1.2339
Egi Sukma Baihaki
Penerjemahan al-Qur’an dalam sejarahnya mengalami proses yang cukup panjang, misalnya dari persoalan kewenangan atau legitimasi penerjemah, hukum menerjemahkan, ditambah lagi dengan kehadiran terjemahan yang dibuat oleh para Orientalis membuat banyak perbedaan di antara para ulama dalam menyikapi penerjemahan al-Qur’an di berbagai wilayah. Penolakan terhadap penerjemahan al-Qur’an juga sempat ada di Indonesia. Tapi, meskipun sempat ditolak, pada akhirnya penerjemahan al-Qur’an di Indonesia tetap berlangsung hingga sekarang. Proses penerjemahan itu sendiri memiliki berbagai dimensi mulai dari keterlibatan sastra dan penggunaan bahasa daerah dalam menerjemahkan al-Qur’an
《古兰经》的翻译在其历史上经历了一个漫长的过程,例如从翻译的权威性或合法性的角度来看,法律进行翻译,再加上东方人翻译的存在,使不同地区的学生在翻译《古兰经的过程中产生了很大的差异。印尼也发现了对《古兰经》的拒绝。但即使遭到否认,《古兰经》在印尼的翻译一直持续到现在。翻译过程本身有多种层面,从文学的参与和该地区语言在《古兰经》翻译中的使用开始。
{"title":"Penerjemahan Al-Qur’an: Proses Penerjemahan al-Qur’an di Indonesia","authors":"Egi Sukma Baihaki","doi":"10.24014/jush.v25i1.2339","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jush.v25i1.2339","url":null,"abstract":"Penerjemahan al-Qur’an dalam sejarahnya mengalami proses yang cukup panjang, misalnya dari persoalan kewenangan atau legitimasi penerjemah, hukum menerjemahkan, ditambah lagi dengan kehadiran terjemahan yang dibuat oleh para Orientalis membuat banyak perbedaan di antara para ulama dalam menyikapi penerjemahan al-Qur’an di berbagai wilayah. Penolakan terhadap penerjemahan al-Qur’an juga sempat ada di Indonesia. Tapi, meskipun sempat ditolak, pada akhirnya penerjemahan al-Qur’an di Indonesia tetap berlangsung hingga sekarang. Proses penerjemahan itu sendiri memiliki berbagai dimensi mulai dari keterlibatan sastra dan penggunaan bahasa daerah dalam menerjemahkan al-Qur’an","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":"25 1","pages":"44-55"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48439161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 9
期刊
Jurnal Ushuluddin
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1