I. Juliyarsi, S. Melia, Ade Sukma, Rizki Setiawan, A. S. Indrapriyatna, Tuty Anggraini
Proses pembuatan kerupuk kulit yang dilakukan melalui empat tahap penggorengan memberikan efek kandungan minyak yang tinggi pada produk. Hal ini menjadi kendala tersendiri bagi para pelaku usaha pembuatan kerupuk kulit. Kandungan minyak yang tinggi dapat menyebabkan ketengikan pada produk dan membutuhkan waktu yang lama untuk proses penirisan minyak pada proses produksi. Mitra IKM “Rizky” yang memproduksi kerupuk kulit di Lubuk Buaya, Kota Padang masih menggunakan proses penirisan secara manual pada setiap tahap penggorengan. Tujuan dari kegiatan ini adalah penerapan mesin peniris minyak (spinner) pada proses pembuatan kerupuk kulit di Mitra IKM “Rizky” untuk meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas dari produk kerupuk kulit. Metode kegiatan dalam kegiatan ini dilakukan dengan pemberian mesin peniris minyak semi-otomatis diikuti dengan pelatihan dan pendampingan dalam menggunakan mesin peniris minyak serta mempraktekkan mulai dari penggorengan tahap pertama hingga tahap terakhir dalam pembuatan kerupuk kulit. Hasil dari kegiatan ini adalah penggunaan mesin peniris minyak dapat mengurangi waktu proses penirisan minyak dari 3,5 jam menjadi 15 menit tanpa memberikan efek kerusakan pada produk. Selain itu, penggunaan mesin peniris minyak memberikan hasil penirisan minyak yang lebih optimal dibandingkan dengan cara penirisan manual. Kandungan minyak pada kerupuk kulit menjadi lebih kecil sehingga bisa mengurangi potensi terjadinya ketengikan pada produk. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah penggunaan mesin peniris minyak pada proses produksi kerupuk kulit di Mitra IKM dapat meningkatkan efisiensi produksi dan meingkatkan kualitas dari produk kerupuk kulit.
{"title":"PENERAPAN MESIN PENIRIS MINYAK (SPINNER) UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI DAN KUALITAS DARI KERUPUK KULIT PADA IKM RIZKY DI KOTA PADANG","authors":"I. Juliyarsi, S. Melia, Ade Sukma, Rizki Setiawan, A. S. Indrapriyatna, Tuty Anggraini","doi":"10.25077/jhi.v5i4.631","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v5i4.631","url":null,"abstract":"Proses pembuatan kerupuk kulit yang dilakukan melalui empat tahap penggorengan memberikan efek kandungan minyak yang tinggi pada produk. Hal ini menjadi kendala tersendiri bagi para pelaku usaha pembuatan kerupuk kulit. Kandungan minyak yang tinggi dapat menyebabkan ketengikan pada produk dan membutuhkan waktu yang lama untuk proses penirisan minyak pada proses produksi. Mitra IKM “Rizky” yang memproduksi kerupuk kulit di Lubuk Buaya, Kota Padang masih menggunakan proses penirisan secara manual pada setiap tahap penggorengan. Tujuan dari kegiatan ini adalah penerapan mesin peniris minyak (spinner) pada proses pembuatan kerupuk kulit di Mitra IKM “Rizky” untuk meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas dari produk kerupuk kulit. Metode kegiatan dalam kegiatan ini dilakukan dengan pemberian mesin peniris minyak semi-otomatis diikuti dengan pelatihan dan pendampingan dalam menggunakan mesin peniris minyak serta mempraktekkan mulai dari penggorengan tahap pertama hingga tahap terakhir dalam pembuatan kerupuk kulit. Hasil dari kegiatan ini adalah penggunaan mesin peniris minyak dapat mengurangi waktu proses penirisan minyak dari 3,5 jam menjadi 15 menit tanpa memberikan efek kerusakan pada produk. Selain itu, penggunaan mesin peniris minyak memberikan hasil penirisan minyak yang lebih optimal dibandingkan dengan cara penirisan manual. Kandungan minyak pada kerupuk kulit menjadi lebih kecil sehingga bisa mengurangi potensi terjadinya ketengikan pada produk. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah penggunaan mesin peniris minyak pada proses produksi kerupuk kulit di Mitra IKM dapat meningkatkan efisiensi produksi dan meingkatkan kualitas dari produk kerupuk kulit.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89548910","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
E. Roza, S. N. Aritonang, Yulia Yellita, R. Rizqan, Elihasridas Elihasridas, Ade Rakhmadi
The Murrah buffalo is a breed of dairy-type river buffalo that has better milk production than the Mud buffalo. In West Sumatra, buffaloes are generally kept traditionally and the feed provided is low-quality field grass without providing concentrate so that productivity has not shown good results. This increase in productivity can be done through improving maintenance management and improving the quality of the feed given to buffaloes. Community service is an activity that aims to provide knowledge in technological innovation to breeders in the form of providing probiotics and the use of local forage feeds, especially cassava leaves as supplementary feed for buffaloes to increase production and quality of buffalo milk in order to increase farmers' income, while the specific target is expected to foster community self-reliance. in an effort to use local forage as animal feed. The method applied is counseling, training/pilots and discussion are the best ways to transfer knowledge and technology to farmers, while guidance and coaching can be done periodically through coordination with the head of the Kelok Rambai Cattle Farmer's group, Nagari Kapau, Tilatang Kamang District, Agam Regency. is the only livestock group in Kab. Agam who raises Murrah buffalo as a producer of curd. The results obtained were an increase in milk production 3.25 vs 4.75 l/day and milk quality: fat 5.47 vs 6.26%, Protein 4.35 vs 5.60%, SNF 10.76 vs 11.85% and water content 82.20 vs 81.75%. The conclusion of this activity is that the provision of probiotics and cassava leaf pellet supplement feed can increase the production and quality of Murrah buffalo milk and increase the income of farmers.
默拉水牛是一种乳牛,产奶量比泥水牛好。在西苏门答腊,水牛一般采用传统饲养方式,所提供的饲料是低质量的田间草,没有浓缩物,因此生产力没有显示出良好的结果。这种生产力的提高可以通过改善维护管理和提高给水牛的饲料质量来实现。社区服务是一项旨在向养殖户提供技术创新知识的活动,其形式是提供益生菌和使用当地的饲料饲料,特别是木薯叶作为水牛的补充饲料,以提高水牛奶的产量和质量,从而增加农民的收入,而具体目标是促进社区自力更生。努力将当地的草料用作动物饲料。所采用的方法是咨询、培训/试点和讨论是向农民传授知识和技术的最佳方式,同时可以通过与Agam reggency Tilatang Kamang地区Nagari Kapau的Kelok Rambai养牛户小组负责人的协调定期进行指导和辅导。是喀布省唯一的畜牧族群。阿甘,他饲养默拉水牛,生产凝乳。结果表明:产奶量提高3.25 vs 4.75 l/d,奶质提高:脂肪5.47 vs 6.26%,蛋白质4.35 vs 5.60%, SNF 10.76 vs 11.85%,含水量82.20 vs 81.75%。本试验的结论是,添加益生菌和木薯叶颗粒补饲饲料可以提高默拉水牛奶的产量和质量,增加农民的收入。
{"title":"INTRODUKSI TEKNOLOGI PAKAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN KUALITAS SUSU KERBAU MURRAH DI NAGARI KAPAU KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM","authors":"E. Roza, S. N. Aritonang, Yulia Yellita, R. Rizqan, Elihasridas Elihasridas, Ade Rakhmadi","doi":"10.25077/jhi.v5i4.630","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v5i4.630","url":null,"abstract":"The Murrah buffalo is a breed of dairy-type river buffalo that has better milk production than the Mud buffalo. In West Sumatra, buffaloes are generally kept traditionally and the feed provided is low-quality field grass without providing concentrate so that productivity has not shown good results. This increase in productivity can be done through improving maintenance management and improving the quality of the feed given to buffaloes. Community service is an activity that aims to provide knowledge in technological innovation to breeders in the form of providing probiotics and the use of local forage feeds, especially cassava leaves as supplementary feed for buffaloes to increase production and quality of buffalo milk in order to increase farmers' income, while the specific target is expected to foster community self-reliance. in an effort to use local forage as animal feed. The method applied is counseling, training/pilots and discussion are the best ways to transfer knowledge and technology to farmers, while guidance and coaching can be done periodically through coordination with the head of the Kelok Rambai Cattle Farmer's group, Nagari Kapau, Tilatang Kamang District, Agam Regency. is the only livestock group in Kab. Agam who raises Murrah buffalo as a producer of curd. The results obtained were an increase in milk production 3.25 vs 4.75 l/day and milk quality: fat 5.47 vs 6.26%, Protein 4.35 vs 5.60%, SNF 10.76 vs 11.85% and water content 82.20 vs 81.75%. The conclusion of this activity is that the provision of probiotics and cassava leaf pellet supplement feed can increase the production and quality of Murrah buffalo milk and increase the income of farmers.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75751312","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
TOGA (Tanaman Obat Keluarga) merupakan jenis tanaman yang dibudidayakan di sekitarhalaman atau pekarangan rumah serta memiliki fungsi sebagai tanaman obat. TOGA dapat dimanfaatkanuntuk mengurangi penggunaan obat modern yang cenderung mahal dan memiliki banyak efek samping.Keberadaan TOGA di lingkungan rumah sangat penting. Penggunaan TOGA pada swamedikasimemberikan solusi murah, cepat, dan nyaman dalam mengatasi penyakit ringan. Penyuluhan dan edukasikepada masyarakat terkait pemanfaatan tumbuhan TOGA diharapkan akan mendorong masyarakat “backto nature”, serta dapat mengoptimalkan peranan tumbuhan yang ada di sekitar mereka sebagai TOGAuntuk pengobatan mandiri. Masyarakat di Nagari Sikucur Kampung Dalam Padang Pariaman padaumumnya memiliki lahan yang sudah ditanami dengan TOGA namun pemanfaatannya masih belumoptimal dikarenakan kurangnya pengetahuan, edukasi, dan sosialisasi pada masyarakat tersebut. Tujuankegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan pada masyarakat mengenaipenggunaan, pengolahan, dan pemanfaatan TOGA sebagai minuman herbal yang bermanfaat bagikesehatan secara baik dan benar. Kegiatan ini dilakukan dengan metode pelatihan melalui dua tahapanyaitu 1) Penyuluhan tentang pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai minuman herbal, 2)Demonstrasi pengolahan TOGA menjadi minuman herbal. Hasil dari kegiatan ini adalah ibu-ibu diNagari Sikucur Kampung Dalam Padang Pariaman mendapatkan informasi dan pengetahuan tentangmanfaat dan pelatihan pengolahan TOGA menjadi minuman herbal dalam bentuk serbuk dari jahe danminuman segar dari lidah buaya serta dapat membuatnya secara mandiri.
{"title":"PEMBUATAN MINUMAN HERBAL JAHE SERBUK DAN NATA LIDAH BUAYA DARI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI NAGARI SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN","authors":"Dira Hefni, Netty Suharti, Yoneta Srangenge","doi":"10.25077/jhi.v5i4.616","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v5i4.616","url":null,"abstract":"TOGA (Tanaman Obat Keluarga) merupakan jenis tanaman yang dibudidayakan di sekitarhalaman atau pekarangan rumah serta memiliki fungsi sebagai tanaman obat. TOGA dapat dimanfaatkanuntuk mengurangi penggunaan obat modern yang cenderung mahal dan memiliki banyak efek samping.Keberadaan TOGA di lingkungan rumah sangat penting. Penggunaan TOGA pada swamedikasimemberikan solusi murah, cepat, dan nyaman dalam mengatasi penyakit ringan. Penyuluhan dan edukasikepada masyarakat terkait pemanfaatan tumbuhan TOGA diharapkan akan mendorong masyarakat “backto nature”, serta dapat mengoptimalkan peranan tumbuhan yang ada di sekitar mereka sebagai TOGAuntuk pengobatan mandiri. Masyarakat di Nagari Sikucur Kampung Dalam Padang Pariaman padaumumnya memiliki lahan yang sudah ditanami dengan TOGA namun pemanfaatannya masih belumoptimal dikarenakan kurangnya pengetahuan, edukasi, dan sosialisasi pada masyarakat tersebut. Tujuankegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan pada masyarakat mengenaipenggunaan, pengolahan, dan pemanfaatan TOGA sebagai minuman herbal yang bermanfaat bagikesehatan secara baik dan benar. Kegiatan ini dilakukan dengan metode pelatihan melalui dua tahapanyaitu 1) Penyuluhan tentang pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai minuman herbal, 2)Demonstrasi pengolahan TOGA menjadi minuman herbal. Hasil dari kegiatan ini adalah ibu-ibu diNagari Sikucur Kampung Dalam Padang Pariaman mendapatkan informasi dan pengetahuan tentangmanfaat dan pelatihan pengolahan TOGA menjadi minuman herbal dalam bentuk serbuk dari jahe danminuman segar dari lidah buaya serta dapat membuatnya secara mandiri.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79153843","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pakan hijauan merupakan pakan pokok bagi ternak ruminansia. Peternak di Jorong Jambak Nagari Lingkuang Aua, Pasaman Barat hanya mengandalkan hijauan yang tumbuh di sekitar perkebunan saja, hal ini tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi ternaknya. Permasalahan utama yang dihadapi peternak di daerah ini adalah ketersediaan pakan hijauan yang belum memenuhi kebutuhan dari ternaknya. Untuk mengatasi permalahan tersebut perlu dilakukan pengolahan hijauan pakan dengan teknologi silase. Silase adalah teknik pengawetan pakan anaerob menggunakan silo. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi dan transfer teknologi kepada masyarakat mengenai teknologi pembuatan silase rumput gajah untuk meningkatkan produktivitas ternak ruminansia di Jorong Jambak Nagari Lingkuang Aua Kabupaten Pasaman Barat. Kegiatan ini dilaksanakan di Jorong Jambak Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Metode kegiatan yang digunakan adalah sosialisasi/ penyuluhan, dan pelatihan pembuatan silase rumput gajah serta evaluasi. Sasaran kegiatan adalah peternak dan masyarakat di Jorong Jambak Nagari Lingkuang Aua, Pasaman Barat. Pada kegiatan melibatkan dosen dan mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Hasil pelaksanaan kegiatan terlihat peternak antusias mengikuti pelaksanaan kegiatan ini. Bahkan kegiatan ini dapat meningkatnya pemahaman, pengetahuan dan ketrampilan peternak bahkan peternak telah mampu mengaplikasikan pembuatan silase dari rumput gajah yang dapat menunjang produktivitas ternak ruminansia. Pengawetan pakan hijauan/ silase rumput gajah ini dapat mengatasi terjadinya kekurangan pakan hijauan dan menjamin ketersedian pakan ternak ruminansia dimusim kemarau.
{"title":"TEKNOLOGI PEMBUATAN SILASE RUMPUT GAJAH DI JORONG JAMBAK NAGARI LINGKUANG AUA KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT","authors":"F. L. Syaiful, Nadia Saputri","doi":"10.25077/jhi.v5i4.632","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v5i4.632","url":null,"abstract":"Pakan hijauan merupakan pakan pokok bagi ternak ruminansia. Peternak di Jorong Jambak Nagari Lingkuang Aua, Pasaman Barat hanya mengandalkan hijauan yang tumbuh di sekitar perkebunan saja, hal ini tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi ternaknya. Permasalahan utama yang dihadapi peternak di daerah ini adalah ketersediaan pakan hijauan yang belum memenuhi kebutuhan dari ternaknya. Untuk mengatasi permalahan tersebut perlu dilakukan pengolahan hijauan pakan dengan teknologi silase. Silase adalah teknik pengawetan pakan anaerob menggunakan silo. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi dan transfer teknologi kepada masyarakat mengenai teknologi pembuatan silase rumput gajah untuk meningkatkan produktivitas ternak ruminansia di Jorong Jambak Nagari Lingkuang Aua Kabupaten Pasaman Barat. Kegiatan ini dilaksanakan di Jorong Jambak Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Metode kegiatan yang digunakan adalah sosialisasi/ penyuluhan, dan pelatihan pembuatan silase rumput gajah serta evaluasi. Sasaran kegiatan adalah peternak dan masyarakat di Jorong Jambak Nagari Lingkuang Aua, Pasaman Barat. Pada kegiatan melibatkan dosen dan mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Hasil pelaksanaan kegiatan terlihat peternak antusias mengikuti pelaksanaan kegiatan ini. Bahkan kegiatan ini dapat meningkatnya pemahaman, pengetahuan dan ketrampilan peternak bahkan peternak telah mampu mengaplikasikan pembuatan silase dari rumput gajah yang dapat menunjang produktivitas ternak ruminansia. Pengawetan pakan hijauan/ silase rumput gajah ini dapat mengatasi terjadinya kekurangan pakan hijauan dan menjamin ketersedian pakan ternak ruminansia dimusim kemarau.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82216677","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sumber pakan utama ternak ruminansia adalah hijauan, hijauan ini harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Namun terkadang pada musim kemarau panjang di daerah Ujung Gading, Pasaman Barat hijauan ini sulit didapatkan. Salah satu sumber pakan yang belum dimanfaatkan adalah jerami padi. Jerami merupakan bagian batang padi tanpa akar. Pemberian jerami padi secara langsung pada ternak memiliki daya cerna yang rendah dan nilai gizi rendah. Tujuan kegiatan ini adalah: 1. untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peternak dalam mengolah jerami padi sebagai pakan ternak bermutu dari limbah pertanian, dan 2. untuk mengembangkan teknologi amoniasi jerami pada sebagai pakan ternak ruminansia. Kegiatan ini telah dilaksanakan di Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Sasaran kegiatan ini adalah petani peternak dan masyarakat di Nagari Ujung Gading, Pasaman Barat. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu sosialisasi, pelatihan dan evaluasi. Hasil pelaksanaan kegiatan adalah terlihat adanya peningkatan dan pemahaman serta ketrampilan petani peternak dalam pengolahan jerami padi menggunakan teknologi amoniasi jerami sebagai pakan ternak. Pengolahan limbah pertanian berupa amoniasi jerami padi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peternak dalam mengolah jerami padi sebagai pakan ternak bermutu dari limbah pertanian. Penggunaan teknologi amoniasi jerami bertujuan untuk meningkatkan kualitas pakan dan daya cerna pakan untuk ternak ruminansia. Teknik amoniasi ini mudah dilakukan, murah dan tidak mencemari lingkungan. Dari hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa teknologi amoniasi jerami padi menggunakan urea dapat meningkatkan nilai gizi jerami padi sebagai pakan ternak. Jerami padi telah diamoniasi dapat meningkatkan nilai energi pakan dan efektif menghilangkan kontaminasi mikro organisme yang terdapat pada jerami padi.
{"title":"PENGOLAHAN LIMBAH JERAMI PADI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI AMONIASI UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA DI NAGARI UJUNG GADING, PASAMAN BARAT","authors":"F. L. Syaiful, Lailatus Siva","doi":"10.25077/jhi.v5i3.617","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v5i3.617","url":null,"abstract":"Sumber pakan utama ternak ruminansia adalah hijauan, hijauan ini harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Namun terkadang pada musim kemarau panjang di daerah Ujung Gading, Pasaman Barat hijauan ini sulit didapatkan. Salah satu sumber pakan yang belum dimanfaatkan adalah jerami padi. Jerami merupakan bagian batang padi tanpa akar. Pemberian jerami padi secara langsung pada ternak memiliki daya cerna yang rendah dan nilai gizi rendah. Tujuan kegiatan ini adalah: 1. untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peternak dalam mengolah jerami padi sebagai pakan ternak bermutu dari limbah pertanian, dan 2. untuk mengembangkan teknologi amoniasi jerami pada sebagai pakan ternak ruminansia. Kegiatan ini telah dilaksanakan di Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Sasaran kegiatan ini adalah petani peternak dan masyarakat di Nagari Ujung Gading, Pasaman Barat. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu sosialisasi, pelatihan dan evaluasi. Hasil pelaksanaan kegiatan adalah terlihat adanya peningkatan dan pemahaman serta ketrampilan petani peternak dalam pengolahan jerami padi menggunakan teknologi amoniasi jerami sebagai pakan ternak. Pengolahan limbah pertanian berupa amoniasi jerami padi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peternak dalam mengolah jerami padi sebagai pakan ternak bermutu dari limbah pertanian. Penggunaan teknologi amoniasi jerami bertujuan untuk meningkatkan kualitas pakan dan daya cerna pakan untuk ternak ruminansia. Teknik amoniasi ini mudah dilakukan, murah dan tidak mencemari lingkungan. Dari hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa teknologi amoniasi jerami padi menggunakan urea dapat meningkatkan nilai gizi jerami padi sebagai pakan ternak. Jerami padi telah diamoniasi dapat meningkatkan nilai energi pakan dan efektif menghilangkan kontaminasi mikro organisme yang terdapat pada jerami padi.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86085021","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kelompok Wanita Tani Tunas Harapan Kelurahan Limau Manis Kecamatan Pauh Kota Padang merupakan salah satu kelompok tani yang memiliki berbagai permasalahan seperti kekeringan, tingginya jumlah lahan tidur dan tanah yang gersang. Tanaman utama yang ditanam saat musim hujan adalah padi sawah, namun sebagian besar lahan menjadi lahan tidur saat musim kemarau. Permasalahan lain yang sering dihadapi selama pelaksanaan budidaya adalah masalah kualitas tanah, kurangnya kadar bahan organik dalam tanah juga dapat menjadi penyebab terjadinya degradasi yang berdampak pada penurunan produktivitas tanaman padi. Dalam hal pemupukan, petani di lokasi ini masih menggunakan pupuk buatan (pupuk kimia), dimana penggunaan pupuk kimia juga dapat menurunkan kualitas pangan hasil pertanian sehingga tidak aman untuk dikonsumsi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menambah pengetahuan masyarakat bahwasanya limbah tongkol jagung dan limbah kakao yang banyak terdapat di lingkungan sekitar dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan kompos. Metode yang digunakan yaitu dengan metode sosialisasi, penyuluhan dan diskusi serta demonstrasi berupa praktek pembuatan rhizokompos secara langsung di lapangan bersama kelompok tani dan masyarakat sekitar. Hasil dari kegiatan ini diperoleh rhizokompos berbahan dasar limbah tongkol jagung dan limbah kakao. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan ini yaitu meningkatnya pemahaman masyarakat khususnya Kelompok Tani (KWT Tunas Harapan) tentang manfaat dari limbah tongkol jagung dan limbah kakao yang dapat dijadikan sebagai bahan utama pembuatan kompos.
{"title":"PENERAPAN PEMBUATAN RHIZOKOMPOS BAGI KELOMPOK WANITA TANI TUNAS HARAPAN KELURAHAN LIMAU MANIS KECAMATAN PAUH KOTA PADANG","authors":"Yulmira Yanti, Hasmiandy Hamid, Nurbailis Nurbailis, Noveriza Hermeria","doi":"10.25077/jhi.v5i3.612","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v5i3.612","url":null,"abstract":"Kelompok Wanita Tani Tunas Harapan Kelurahan Limau Manis Kecamatan Pauh Kota Padang merupakan salah satu kelompok tani yang memiliki berbagai permasalahan seperti kekeringan, tingginya jumlah lahan tidur dan tanah yang gersang. Tanaman utama yang ditanam saat musim hujan adalah padi sawah, namun sebagian besar lahan menjadi lahan tidur saat musim kemarau. Permasalahan lain yang sering dihadapi selama pelaksanaan budidaya adalah masalah kualitas tanah, kurangnya kadar bahan organik dalam tanah juga dapat menjadi penyebab terjadinya degradasi yang berdampak pada penurunan produktivitas tanaman padi. Dalam hal pemupukan, petani di lokasi ini masih menggunakan pupuk buatan (pupuk kimia), dimana penggunaan pupuk kimia juga dapat menurunkan kualitas pangan hasil pertanian sehingga tidak aman untuk dikonsumsi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menambah pengetahuan masyarakat bahwasanya limbah tongkol jagung dan limbah kakao yang banyak terdapat di lingkungan sekitar dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan kompos. Metode yang digunakan yaitu dengan metode sosialisasi, penyuluhan dan diskusi serta demonstrasi berupa praktek pembuatan rhizokompos secara langsung di lapangan bersama kelompok tani dan masyarakat sekitar. Hasil dari kegiatan ini diperoleh rhizokompos berbahan dasar limbah tongkol jagung dan limbah kakao. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan ini yaitu meningkatnya pemahaman masyarakat khususnya Kelompok Tani (KWT Tunas Harapan) tentang manfaat dari limbah tongkol jagung dan limbah kakao yang dapat dijadikan sebagai bahan utama pembuatan kompos.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88166981","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Balanced Scorecard merupakan suatu alat yang digunakan untuk memantau keputusan strategis yang diambil oleh perusahaan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu terkait dengan aspek keuangan, pelanggan, proses internal serta pembelajaran & pertumbuhan. Dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah karena Budidaya ikan lele merupakan salah satu usaha yang banyak diayomi oleh masyarakat Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Minimnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam upaya pengembangan usaha budidaya ikan lele mengakibatkan banyak usaha para pembudidaya yang mengalami kerugian dan bahkan sampai tutup usaha. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa penerapan Balanced Scorecard yang di hubungkan dengan tujuan, strategi, dan sasaran yang ditetapkan oleh usaha mitra. Lebih lanjut, tujuan dari kegiatan ini adalah mitra mampu mencapai tingkat pertumbuhan tertentu dan memperoleh keunggulan bersaing dalam pasar. Penerapan Balanced Scorecard ini dilaksanakan melalui 4 (empat) tahapan; yaitu (1) Sosialisasi Program, (2) Pelatihan, (3) Pendampingan serta (4) Monitoring dan Evaluasi program. Dari kegiatan ini diperoleh hasil tingginya minat peserta kegiatan dalam menerapkan pendekatan Balanced Scorecard sehingga dapat mengukur kinerja usaha yang mereka miliki. Hal ini tercermin dari (1) keantusiasan para anggota dalam mengikuti kegiatan program ini mulai dari sosialisasi hingga pelatihan yang diberikan oleh anggota tim pelaksana kegiatan; (2) berdasarkan kuisioner yang telah di isi oleh para peserta kegiatan menggambarkan keinginan yang tinggi bagi peserta untuk menerapkan Balanced Scorecard. Kegiatan juga dilengkapi dengan pemberian bantuan bahan dan peralatan pada kelompok para pembudidaya ikan lele di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang sehingga mereka bisa menyusun strategi Balanced Scorecard yang dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam pengukuran kinerja usaha para peserta kegiatan ini.
{"title":"PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR DALAM PENGUKURAN KINERJA USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG","authors":"I. Imtihan, Lisa Mayasari, Yulhendri Yulhendri","doi":"10.25077/jhi.v5i3.611","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v5i3.611","url":null,"abstract":"Balanced Scorecard merupakan suatu alat yang digunakan untuk memantau keputusan strategis yang diambil oleh perusahaan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu terkait dengan aspek keuangan, pelanggan, proses internal serta pembelajaran & pertumbuhan. Dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah karena Budidaya ikan lele merupakan salah satu usaha yang banyak diayomi oleh masyarakat Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Minimnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam upaya pengembangan usaha budidaya ikan lele mengakibatkan banyak usaha para pembudidaya yang mengalami kerugian dan bahkan sampai tutup usaha. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa penerapan Balanced Scorecard yang di hubungkan dengan tujuan, strategi, dan sasaran yang ditetapkan oleh usaha mitra. Lebih lanjut, tujuan dari kegiatan ini adalah mitra mampu mencapai tingkat pertumbuhan tertentu dan memperoleh keunggulan bersaing dalam pasar. Penerapan Balanced Scorecard ini dilaksanakan melalui 4 (empat) tahapan; yaitu (1) Sosialisasi Program, (2) Pelatihan, (3) Pendampingan serta (4) Monitoring dan Evaluasi program. Dari kegiatan ini diperoleh hasil tingginya minat peserta kegiatan dalam menerapkan pendekatan Balanced Scorecard sehingga dapat mengukur kinerja usaha yang mereka miliki. Hal ini tercermin dari (1) keantusiasan para anggota dalam mengikuti kegiatan program ini mulai dari sosialisasi hingga pelatihan yang diberikan oleh anggota tim pelaksana kegiatan; (2) berdasarkan kuisioner yang telah di isi oleh para peserta kegiatan menggambarkan keinginan yang tinggi bagi peserta untuk menerapkan Balanced Scorecard. Kegiatan juga dilengkapi dengan pemberian bantuan bahan dan peralatan pada kelompok para pembudidaya ikan lele di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang sehingga mereka bisa menyusun strategi Balanced Scorecard yang dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam pengukuran kinerja usaha para peserta kegiatan ini.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79342408","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jengkol merupakan tanaman asli daerah tropis yang banyak dijumpai di seluruh wilayah Indonesia. Tanaman jengkol termasuk jenis tanaman semak berkayu dengan ketinggian rata-rata mencapai 20 meter dan dapat hidup di daratan tinggi dan dataran rendah dengan buah berwarna coklat dan berbentuk bundar. Desa Sido Makmur merupakan salah satu desa penghasil tanaman jengkol dengan kualitas terbaik yang terkenal sampai ke luar Kabupaten Kepulauan Mentawai, karena rasanya yang enak namun tidak berbau. Setiap musim jengkol di Desa Sido Makmur akan dijumpai buah jengkol yang berserakan di tepi jalan, karena buah jengkol hanya dikonsumsi untuk lauk pauk sehari-hari dan sebagai pembatas pekarangan rumah saja dan tidak termanfaatkan secara maksimal. Melihat kondisi ini, perlu dilakukan pengolahan buah jengkol sehingga bermanfaat dan berdaya guna dan dapat menambah penghasilan masyarakat setempat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan menambah pengetahuan masyarakat sebagai pelaku usaha buah jengkol tentang tata cara pengelolaannya serta cara pemasarannya menggunakan TTG (Teknologi Tepat Guna), seperti; Market Place, facebook, WhatsApp, Telegram, YouTube, dan Instagram, sehingga dari hasilnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Pada kegiatan ini metode yang digunakan adalah metode ceramah dan brainstorming dengan memaparkan dan menjelaskan materi pelatihan tentang manfaat tanaman jengkol dan tata cara pengolahannya sekaligus bertukar pikiran dan pengalaman antara narasumber dengan peserta, sehingga dapat menghasilkan berbagai macam kuliner versi buah jengkol seperti kerupuk jengkol, sate jengkol, rendang jengkol, dan nugget jengkol. Kegiatan ini dilaksanakan di aula kantor Desa Sido Makmur yang dihadiri oleh 15 (lima belas) orang peserta yang tergabung dari 3 (tiga) dusun. Hasil dari kegiatan ini adalah 1). Peserta dapat memahami manfaat dari pengolahan buah jengkol, 2). Peserta mampu mengolah buah jengkol menjadi beberapa jenis produk kuliner seperti kerupuk jengkol, sate jengkol, rendang jengkol, dan nugget jengkol, 3). Peserta memiliki keingintahuan yang tinggi untuk perkembangan TTG (Teknologi Tepat Guna), sehingga dapat memasarkan hasil produksi buah jengkol ke luar Kabupaten Kepulauan Mentawai yakni Kota Padang.
{"title":"TEKNOLOGI PENGOLAHAN BUAH JENGKOL DAN PEMASARAN BAGI MASYARAKAT DI DESA SIDO MAKMUR KECAMATAN SIPORA UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI","authors":"Merry Thressia, M. Mulyadi","doi":"10.25077/jhi.v5i3.608","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v5i3.608","url":null,"abstract":"Jengkol merupakan tanaman asli daerah tropis yang banyak dijumpai di seluruh wilayah Indonesia. Tanaman jengkol termasuk jenis tanaman semak berkayu dengan ketinggian rata-rata mencapai 20 meter dan dapat hidup di daratan tinggi dan dataran rendah dengan buah berwarna coklat dan berbentuk bundar. Desa Sido Makmur merupakan salah satu desa penghasil tanaman jengkol dengan kualitas terbaik yang terkenal sampai ke luar Kabupaten Kepulauan Mentawai, karena rasanya yang enak namun tidak berbau. Setiap musim jengkol di Desa Sido Makmur akan dijumpai buah jengkol yang berserakan di tepi jalan, karena buah jengkol hanya dikonsumsi untuk lauk pauk sehari-hari dan sebagai pembatas pekarangan rumah saja dan tidak termanfaatkan secara maksimal. Melihat kondisi ini, perlu dilakukan pengolahan buah jengkol sehingga bermanfaat dan berdaya guna dan dapat menambah penghasilan masyarakat setempat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan menambah pengetahuan masyarakat sebagai pelaku usaha buah jengkol tentang tata cara pengelolaannya serta cara pemasarannya menggunakan TTG (Teknologi Tepat Guna), seperti; Market Place, facebook, WhatsApp, Telegram, YouTube, dan Instagram, sehingga dari hasilnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Pada kegiatan ini metode yang digunakan adalah metode ceramah dan brainstorming dengan memaparkan dan menjelaskan materi pelatihan tentang manfaat tanaman jengkol dan tata cara pengolahannya sekaligus bertukar pikiran dan pengalaman antara narasumber dengan peserta, sehingga dapat menghasilkan berbagai macam kuliner versi buah jengkol seperti kerupuk jengkol, sate jengkol, rendang jengkol, dan nugget jengkol. Kegiatan ini dilaksanakan di aula kantor Desa Sido Makmur yang dihadiri oleh 15 (lima belas) orang peserta yang tergabung dari 3 (tiga) dusun. Hasil dari kegiatan ini adalah 1). Peserta dapat memahami manfaat dari pengolahan buah jengkol, 2). Peserta mampu mengolah buah jengkol menjadi beberapa jenis produk kuliner seperti kerupuk jengkol, sate jengkol, rendang jengkol, dan nugget jengkol, 3). Peserta memiliki keingintahuan yang tinggi untuk perkembangan TTG (Teknologi Tepat Guna), sehingga dapat memasarkan hasil produksi buah jengkol ke luar Kabupaten Kepulauan Mentawai yakni Kota Padang.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75486038","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wizna Wizna, Rusfidra Rusfidra, M. I. Rias, R. Andika
Program ini dilakukan pada peternakan itik Nagari Atar Kecamatan Padang Ganting Kabupaten tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi masalah pengembangan ternak itik seperti mahalnya harga pakan, minimnya informasi tentang penyusunan ransum berbasis bahan lokal dan sistem pemeliharaan yang masih tradisional. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peternak tentang probiotik dan manfaat serta cara penggunaannya, sehingga dengan penggunaan probiotik Waretha pada ternak itik petelur dapat mengatasi permasalahan dalam pengembangan usaha ternak itik petelur seperti dapat menekan biaya pakan yang tinggi dan lebih terjangkau bagi usaha peternakan rakyat. Metode kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu pembelajaran berupa pelatihan dan pendampingan dengan tim sebagai fasilitator berupa pengenalan produk probiotik Waretha dan mempraktekkan cara penggunaannya serta cara penyusunan ransum itik petelur berbagai tingkat umur, sehingga dengan penggunaan probiotik Waretha dapat menekan biaya pakan yang tinggi. Hasil dari kegiatan ini adalah mengurangi biaya produksi, meningkatkan pendapatan peternak dan dapat mengurangi bau feses di sekitar kandang yang ramah lingkungan serta meningkatkan pengetahuan peternak tentang manfaat dan cara penggunaan probiotik Waretha. Kesimpulan dari kegiatan pemberdayaan peternak itik petelur melalui penggunaan probiotik Waretha di Nagari Atar Kecamatan Padang Ganting Kabupaten Tanah datar ini adalah dapat meningkatkan pengetahuan peternak tentang manajemen pemeliharaan ternak itik petelur dengan menggunakan probiotik Waretha dan penggunaan bahan pakan lokal, sehingga dapat mengurangi biaya produksi dan menekan biaya pakan.
{"title":"APLIKASI PROBIOTIK WARETHA PADA PETERNAK ITIK PETELUR DI NAGARI ATAR KECAMATAN PADANG GANTING KEBUPATEN TANAH DATAR","authors":"Wizna Wizna, Rusfidra Rusfidra, M. I. Rias, R. Andika","doi":"10.25077/jhi.v5i3.607","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v5i3.607","url":null,"abstract":"Program ini dilakukan pada peternakan itik Nagari Atar Kecamatan Padang Ganting Kabupaten tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi masalah pengembangan ternak itik seperti mahalnya harga pakan, minimnya informasi tentang penyusunan ransum berbasis bahan lokal dan sistem pemeliharaan yang masih tradisional. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peternak tentang probiotik dan manfaat serta cara penggunaannya, sehingga dengan penggunaan probiotik Waretha pada ternak itik petelur dapat mengatasi permasalahan dalam pengembangan usaha ternak itik petelur seperti dapat menekan biaya pakan yang tinggi dan lebih terjangkau bagi usaha peternakan rakyat. Metode kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu pembelajaran berupa pelatihan dan pendampingan dengan tim sebagai fasilitator berupa pengenalan produk probiotik Waretha dan mempraktekkan cara penggunaannya serta cara penyusunan ransum itik petelur berbagai tingkat umur, sehingga dengan penggunaan probiotik Waretha dapat menekan biaya pakan yang tinggi. Hasil dari kegiatan ini adalah mengurangi biaya produksi, meningkatkan pendapatan peternak dan dapat mengurangi bau feses di sekitar kandang yang ramah lingkungan serta meningkatkan pengetahuan peternak tentang manfaat dan cara penggunaan probiotik Waretha. Kesimpulan dari kegiatan pemberdayaan peternak itik petelur melalui penggunaan probiotik Waretha di Nagari Atar Kecamatan Padang Ganting Kabupaten Tanah datar ini adalah dapat meningkatkan pengetahuan peternak tentang manajemen pemeliharaan ternak itik petelur dengan menggunakan probiotik Waretha dan penggunaan bahan pakan lokal, sehingga dapat mengurangi biaya produksi dan menekan biaya pakan.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75113021","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
F. L. Syaiful, Alprian Alpred Siahaan, Resti Hidayati Putri
Nagari Sungai Kunyit, Solok Selatan dijuluki sebagai daerah perkebunan. Sebagian besar lahan perkebunannya berupa perkebunan kelapa sawit. Luasnya lahan perkebunan kelapa sawit di nagari ini sering terjadi peningkatan jumlah buah sawit dan CPO yang dihasilkan sehingga menyebabkan limpahnya produksi limbah sawit seperti tanda kosong kelapa sawit. Namun potensi limbah sawit ini belum termanfaatkan menjadikan komoditas yang bernilai ekonomis. Untuk itu perlu dilakukan pengolahan limbah tersebut menjadi pupuk kompos. Kegiatan ini bertujuan 1. meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kelompok tani di Nagari Sungai Kunyit dalam pengolahan tandan kosong kelapa sawit sebagai pupuk organik, dan 2. meningkatkan motivasi kelompok tani di Nagari Sungai Kunyit untuk menggunakan pupuk organik dalam usaha budidaya pertaniannya. Kegiatan ini telah dilaksanakan di Nagari Sungai Kunyit Kecamatan Sangir Balai Janggo Kabupaten Solok Selatan. Sasaran kegiatan adalah kelompok tani di Nagari Sungai Kunyit, Solok Selatan. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu sosialisasi/penyuluhan, pelatihan dan evaluasi. Hasil kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan pemahaman mitra dalam membuat pupuk organik berbahan dasar tandan kosong kelapa sawit dan pupuk kandang. Bahkan mampu meningkatkan motivasi kelompok tani di Nagari Sungai Kunyit, Solok Selatan dalam pembuatan pupuk organik tersebut. Dari hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dapat ditarik simpulan bahwa pembuatan pupuk organik dapat dilakukan bersama mitra yang berbahan dasar tandan kelapa sawit kosong dan pupuk kandang. Diharapkan ini dapat berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanamannya.
{"title":"INOVASI PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN PUPUK KANDANG DI NAGARI SUNGAI KUNYIT KABUPATEN SOLOK SELATAN","authors":"F. L. Syaiful, Alprian Alpred Siahaan, Resti Hidayati Putri","doi":"10.25077/jhi.v5i3.613","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v5i3.613","url":null,"abstract":"Nagari Sungai Kunyit, Solok Selatan dijuluki sebagai daerah perkebunan. Sebagian besar lahan perkebunannya berupa perkebunan kelapa sawit. Luasnya lahan perkebunan kelapa sawit di nagari ini sering terjadi peningkatan jumlah buah sawit dan CPO yang dihasilkan sehingga menyebabkan limpahnya produksi limbah sawit seperti tanda kosong kelapa sawit. Namun potensi limbah sawit ini belum termanfaatkan menjadikan komoditas yang bernilai ekonomis. Untuk itu perlu dilakukan pengolahan limbah tersebut menjadi pupuk kompos. Kegiatan ini bertujuan 1. meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kelompok tani di Nagari Sungai Kunyit dalam pengolahan tandan kosong kelapa sawit sebagai pupuk organik, dan 2. meningkatkan motivasi kelompok tani di Nagari Sungai Kunyit untuk menggunakan pupuk organik dalam usaha budidaya pertaniannya. Kegiatan ini telah dilaksanakan di Nagari Sungai Kunyit Kecamatan Sangir Balai Janggo Kabupaten Solok Selatan. Sasaran kegiatan adalah kelompok tani di Nagari Sungai Kunyit, Solok Selatan. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu sosialisasi/penyuluhan, pelatihan dan evaluasi. Hasil kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan pemahaman mitra dalam membuat pupuk organik berbahan dasar tandan kosong kelapa sawit dan pupuk kandang. Bahkan mampu meningkatkan motivasi kelompok tani di Nagari Sungai Kunyit, Solok Selatan dalam pembuatan pupuk organik tersebut. Dari hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dapat ditarik simpulan bahwa pembuatan pupuk organik dapat dilakukan bersama mitra yang berbahan dasar tandan kelapa sawit kosong dan pupuk kandang. Diharapkan ini dapat berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanamannya.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76114058","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}