Itik Pitalah merupakan plasma nutfah Sumatera Barat telah ditetapkan rumpunnya melalui Kepmen No. 293/kpts/OT.140/6/2011. Konsekuensi penetapan tersebut dipandang penting menjaga populasi dan kemurnian Itik Pitalah melalui aktivitas seleksi tetua dan budidaya Itik Pitalah di Kecamatan Batipuh sebagai daerah insitu Itik Pitalah. Tujuan kegiatan ini adalah pengembangan, budidaya dan pengolahan pasca panen Itik Pitalah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Metode yang digunakan meliputi pembekalan mahasiswa, sosialisasi kegiatan dan perancangan rencana kerja dan lokakarya rencana kegiatan. Kegiatan ini melibatkan 30 mahasiswa Unand. Hasil Pelaksanaan kegiatan yaitu menetaskan telur yang dihasilkan dari induk produktif dari flock yang dibuat berdasarkan ciri-ciri Itik Pitalah, hasil penetasan dibudidayakan secara intensif agar mortalitas lebih rendah dan pertumbuhan lebih cepat. Itik periode pertumbuhan dipelihara secara semi intensif memanfaatkan sumber pakan lokal yaitu Azola, keladi, enceng gondok, padi ampo ditambah dengan dedak, jagung, bekicot dan limbah pengolahan pensi sehingga harga pakan bisa lebih murah. Untuk meningkatkan kesehatan ternak dan mengurangi bau kandang diberikan probiotik secara teratur. Pengolahan pascapanen dilakukan dengan memberikan beberapa inovasi pada pengolahan telur dan daging itik menjadi rendang suir, rendang telur, aneka varian telur asin yang bisa meningkatkan kesehatan dan pendapatan masyarakat. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa mendapat respon yang baik bagi masyarakat sasaran dan pemerintah daerah, khususnya di lingkungan kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar.
{"title":"PENGEMBANGAN ITIK PITALAH BERBASIS PROBIOTIK DAN PENGOLAHAN POSTHARVEST DI KECAMATAN BATIPUH KABUPATEN TANAH DATAR","authors":"Husmaini Husmaini, F. Arlina","doi":"10.25077/jhi.v4i2.511","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v4i2.511","url":null,"abstract":"Itik Pitalah merupakan plasma nutfah Sumatera Barat telah ditetapkan rumpunnya melalui Kepmen No. 293/kpts/OT.140/6/2011. Konsekuensi penetapan tersebut dipandang penting menjaga populasi dan kemurnian Itik Pitalah melalui aktivitas seleksi tetua dan budidaya Itik Pitalah di Kecamatan Batipuh sebagai daerah insitu Itik Pitalah. Tujuan kegiatan ini adalah pengembangan, budidaya dan pengolahan pasca panen Itik Pitalah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Metode yang digunakan meliputi pembekalan mahasiswa, sosialisasi kegiatan dan perancangan rencana kerja dan lokakarya rencana kegiatan. Kegiatan ini melibatkan 30 mahasiswa Unand. Hasil Pelaksanaan kegiatan yaitu menetaskan telur yang dihasilkan dari induk produktif dari flock yang dibuat berdasarkan ciri-ciri Itik Pitalah, hasil penetasan dibudidayakan secara intensif agar mortalitas lebih rendah dan pertumbuhan lebih cepat. Itik periode pertumbuhan dipelihara secara semi intensif memanfaatkan sumber pakan lokal yaitu Azola, keladi, enceng gondok, padi ampo ditambah dengan dedak, jagung, bekicot dan limbah pengolahan pensi sehingga harga pakan bisa lebih murah. Untuk meningkatkan kesehatan ternak dan mengurangi bau kandang diberikan probiotik secara teratur. Pengolahan pascapanen dilakukan dengan memberikan beberapa inovasi pada pengolahan telur dan daging itik menjadi rendang suir, rendang telur, aneka varian telur asin yang bisa meningkatkan kesehatan dan pendapatan masyarakat. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa mendapat respon yang baik bagi masyarakat sasaran dan pemerintah daerah, khususnya di lingkungan kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81576328","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Eka Candra Lina, Prima Fithri, Valeny Surya Ningsih
Harga jual minyak sereh wangi yang sangat rendah yaitu Rp. 140.000/liter dan rendemen yang rendah sekitar 0,5-1,2% dari total bahan baku yang disuling menjadi persoalan serius bagi petani sereh wangi umumnya dan Kelompok tani Laiang Jaya, Solok, Sumatera Barat umumnya. Hidrosol merupakan emulsi minyak atsiri yang terikat pada air dan masih mengandung 0,02% minyak atsiri. Saat ini hidrosol yang di hasilkan belum dimanfaatkan secara optimal oleh petani sereh wangi. Aktivitas insektisida dapat ditingkatkan dengan menambahkan bahan tanaman yang memiliki sifat racun syaraf seperti sirih hutan (Piper aduncum) yang mudah di temukan di hutan dan lahan-lahan kosong di sekitar lokasi petani mitra. Isolasi bahan aktif sirih hutan dilakukan dengan sistem penyulingan sehingga tidak menyulitkan bagi petani untuk memproduksi dan tentu saja menambah pendapatan melalui alternatif pemanfaatan alat suling saat tidak digunakan. Tujuan kegiatan ini adalah transfer ilmu pengetahuan terkait pemanfaatan limbah sereh wangi menjadi produk bermanfaat seperti sebagai bahan baku insektisida botani. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah adanya penyuluhan, workshop, pelatihan, pendampingan dan evaluasi kegiatan. Kegiatan ini memberikan dampak yang positif terhadap kelompok tani. Dengan kegiatan ini, kelompok tani mengerti dan paham akan penting nya teknologi dalam pengembangan produk. Selain itu, dengan kegiatan ini juga di hasilkan prototype berupa insektisida botani dari limbah sereh wangi. Serta memperoleh ilmu terkait branding dan packaging produk-produk turunan minyak sereh wangi lainnya yang berbeda dari yang biasanya.
{"title":"PEMANFAATAN LIMBAH SEREH WANGI MENJADI INSEKTISIDA BOTANI DI KOTA SOLOK","authors":"Eka Candra Lina, Prima Fithri, Valeny Surya Ningsih","doi":"10.25077/JHI.V4I2.512","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V4I2.512","url":null,"abstract":"Harga jual minyak sereh wangi yang sangat rendah yaitu Rp. 140.000/liter dan rendemen yang rendah sekitar 0,5-1,2% dari total bahan baku yang disuling menjadi persoalan serius bagi petani sereh wangi umumnya dan Kelompok tani Laiang Jaya, Solok, Sumatera Barat umumnya. Hidrosol merupakan emulsi minyak atsiri yang terikat pada air dan masih mengandung 0,02% minyak atsiri. Saat ini hidrosol yang di hasilkan belum dimanfaatkan secara optimal oleh petani sereh wangi. Aktivitas insektisida dapat ditingkatkan dengan menambahkan bahan tanaman yang memiliki sifat racun syaraf seperti sirih hutan (Piper aduncum) yang mudah di temukan di hutan dan lahan-lahan kosong di sekitar lokasi petani mitra. Isolasi bahan aktif sirih hutan dilakukan dengan sistem penyulingan sehingga tidak menyulitkan bagi petani untuk memproduksi dan tentu saja menambah pendapatan melalui alternatif pemanfaatan alat suling saat tidak digunakan. Tujuan kegiatan ini adalah transfer ilmu pengetahuan terkait pemanfaatan limbah sereh wangi menjadi produk bermanfaat seperti sebagai bahan baku insektisida botani. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah adanya penyuluhan, workshop, pelatihan, pendampingan dan evaluasi kegiatan. Kegiatan ini memberikan dampak yang positif terhadap kelompok tani. Dengan kegiatan ini, kelompok tani mengerti dan paham akan penting nya teknologi dalam pengembangan produk. Selain itu, dengan kegiatan ini juga di hasilkan prototype berupa insektisida botani dari limbah sereh wangi. Serta memperoleh ilmu terkait branding dan packaging produk-produk turunan minyak sereh wangi lainnya yang berbeda dari yang biasanya.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82293858","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gula semut terbuat dari air nira yang berasal dari pohon nira yang banyak terdapat di daerah dataran tinggi yang berbukit bukit atau gunung-gunung yang bersuhu dingin. Pohon nira banyak terdapat di daerah Kabupaten Tanah Datar tepatnya di Kecamatan Sungayang Nagari Andaleh Baruh Bukit di Dusun Lingkungan. Proses pembuatan gula semut di daerah Lingkungan ini masih menggunakan cara pengolahan dan peralatan tradisional. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain keterbatasan modal, masih belum terlatihnya sumber daya manusia pembuat gula semut, mahalnya peralatan canggih. Pengolahan yang sederhana dan alat yang minimal tidak menjamin kehigienisan dan kemasan yang kurang efektif. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pembuat gula semut di Dusun Lingkungan tentang teknologi pengemasan untuk meningkatkan kualitas gula semut. Metode dalam kegiatan ini melalui sosialisasi tentang peralatan yang digunakan secara higienis, demonstrasi penggunaan barang-barang secara higienis dan demonstrasi cara pengemasan yang lebih modern dari yang mereka laksanakan untuk meningkatkan imunitas di masa pandemi Covid-19. Hasil yang didapatkan terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan pembuat gula semut di Dusun Lingkungan tentang teknologi pengemasan yang higienis, modern dan bernilai jual untuk meningkatkan pendapatan petani gula semut. Peningkatan kualitas serta penjualan petani gula semut serta menjamin kebersihan produk dalam meningkatkan kesehatan di masa pandemi Covid-19.
{"title":"PENERAPAN TEKNOLOGI PENGEMASAN GULA SEMUT UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI DUSUN LINGKUNGAN KECAMATAN SUNGAYANG KABUPATEN TANAH DATAR","authors":"Dwita Yulia, Adrianis Adrianis","doi":"10.25077/JHI.V4I2.500","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V4I2.500","url":null,"abstract":"Gula semut terbuat dari air nira yang berasal dari pohon nira yang banyak terdapat di daerah dataran tinggi yang berbukit bukit atau gunung-gunung yang bersuhu dingin. Pohon nira banyak terdapat di daerah Kabupaten Tanah Datar tepatnya di Kecamatan Sungayang Nagari Andaleh Baruh Bukit di Dusun Lingkungan. Proses pembuatan gula semut di daerah Lingkungan ini masih menggunakan cara pengolahan dan peralatan tradisional. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain keterbatasan modal, masih belum terlatihnya sumber daya manusia pembuat gula semut, mahalnya peralatan canggih. Pengolahan yang sederhana dan alat yang minimal tidak menjamin kehigienisan dan kemasan yang kurang efektif. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pembuat gula semut di Dusun Lingkungan tentang teknologi pengemasan untuk meningkatkan kualitas gula semut. Metode dalam kegiatan ini melalui sosialisasi tentang peralatan yang digunakan secara higienis, demonstrasi penggunaan barang-barang secara higienis dan demonstrasi cara pengemasan yang lebih modern dari yang mereka laksanakan untuk meningkatkan imunitas di masa pandemi Covid-19. Hasil yang didapatkan terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan pembuat gula semut di Dusun Lingkungan tentang teknologi pengemasan yang higienis, modern dan bernilai jual untuk meningkatkan pendapatan petani gula semut. Peningkatan kualitas serta penjualan petani gula semut serta menjamin kebersihan produk dalam meningkatkan kesehatan di masa pandemi Covid-19.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81098410","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nelvia Iryani, Nur Ari Sufiawan, Faisal Ali Ahmad, Alfikri Alfikri
Nagari Tarantang merupakan salah satu nagari yang terletak di Kecamatan Harau Kabupaten Limapuluh Kota. Bertani dan berkebun menjadi mata pencaharian utama penduduknya. Selain itu, alam hijau yang menyelimuti lembah dan tebing menjadikan nagari Tarantang menjadi salah destinasi wisata terkenal yaitu Kawasan Wisata Lembah Harau. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu Nagari Tarantang dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 terutama di area publik seperti kawasan wisata Lembah Harau, masjid, dan kantor-kantor pemerintahan nagari dengan mensosialisasikan penggunaan wastafel portabel sistem injak kepada masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut. Guna mencapai tujuan tersebut maka metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah dengan mengadakan sosialisasi tentang pentingnya penggunaan wastafel portabel sistem injak kepada masyarakat Nagari Tarantang. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara intensif, terarah dan bertahap. Tahapan dan metode yang digunakan yaitu: 1. Tahap Pemenuhan Perlengkapan, 2. Tahap Pembuatan, dan 3. Tahap Penyerahan. Hasil kegiatan yang diperoleh semua rangkaian kegiatan ini berjalan dengan baik. Seluruh peserta penyuluhan mendapatkan pengetahuan akan pentingnya mencuci tangan untuk memutus rantai penyebaran virus Covi-19 di Nagari Tarantang. Disamping itu telah membantu membuatkan beberapa wastafel portabel sistem injak untuk ditempatkan di area publik seperti kawasan wisata Lembah Harau, masjid, dan kantor Walinagari Tarantang. Dengan selesainya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dan pengunjung objek wisata Lembah Harau dapat menggunakan wastafel portabel sistem injak untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah memasuki Kawasan Wisata Lembah Harau serta area-area publik di Nagari Tarantang seperti kawasan wisata Lembah Harau, masjid, dan kantor Walinagari Tarantang.
{"title":"INTRODUKSI PEMBUATAN WASTAFEL PORTABEL SISTEM INJAK UNTUK PENCEGAHAN COVID-19 DI NAGARI TARANTANG KABUPATEN LIMAPULUH KOTA","authors":"Nelvia Iryani, Nur Ari Sufiawan, Faisal Ali Ahmad, Alfikri Alfikri","doi":"10.25077/jhi.v4i2.545","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v4i2.545","url":null,"abstract":"Nagari Tarantang merupakan salah satu nagari yang terletak di Kecamatan Harau Kabupaten Limapuluh Kota. Bertani dan berkebun menjadi mata pencaharian utama penduduknya. Selain itu, alam hijau yang menyelimuti lembah dan tebing menjadikan nagari Tarantang menjadi salah destinasi wisata terkenal yaitu Kawasan Wisata Lembah Harau. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu Nagari Tarantang dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 terutama di area publik seperti kawasan wisata Lembah Harau, masjid, dan kantor-kantor pemerintahan nagari dengan mensosialisasikan penggunaan wastafel portabel sistem injak kepada masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut. Guna mencapai tujuan tersebut maka metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah dengan mengadakan sosialisasi tentang pentingnya penggunaan wastafel portabel sistem injak kepada masyarakat Nagari Tarantang. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara intensif, terarah dan bertahap. Tahapan dan metode yang digunakan yaitu: 1. Tahap Pemenuhan Perlengkapan, 2. Tahap Pembuatan, dan 3. Tahap Penyerahan. Hasil kegiatan yang diperoleh semua rangkaian kegiatan ini berjalan dengan baik. Seluruh peserta penyuluhan mendapatkan pengetahuan akan pentingnya mencuci tangan untuk memutus rantai penyebaran virus Covi-19 di Nagari Tarantang. Disamping itu telah membantu membuatkan beberapa wastafel portabel sistem injak untuk ditempatkan di area publik seperti kawasan wisata Lembah Harau, masjid, dan kantor Walinagari Tarantang. Dengan selesainya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dan pengunjung objek wisata Lembah Harau dapat menggunakan wastafel portabel sistem injak untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah memasuki Kawasan Wisata Lembah Harau serta area-area publik di Nagari Tarantang seperti kawasan wisata Lembah Harau, masjid, dan kantor Walinagari Tarantang.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90345195","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hidroponik merupakan suatu inovasi budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah sebagai media tanam. Sebagai pengganti medianya menggunakan larutan mineral bernutrisi berbentuk cair bersamaan dengan air, ataupun bahan lain yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu dan bahan lainnya berfungsi sebagai media. Tujuan kegiatan ini adalah: 1. meningkatkan pengetahuan petani/peternak tentang inovasi teknologi budidaya tanaman hortikultura, 2. peningkatan ketrampilan petani/peternak dalam penerapan teknologi hidroponik di lingkungannya, 3. penyemaian, penanaman dan pemeliharaan tanaman hortikultura dengan penerapan good agricultural practice (GAP) dengan teknologi hidroponik, 4. pemanfaatan lahan pekarangan rumah dalam budidaya tanaman dengan teknologi hidroponik. Kegiatan ini dilaksanakan di Nagari Sungai Kunyit Kabupaten Solok Selatan. Metode kegiatan yang yang dilakukan berupa sosialisasi hidroponik, diskusi tanya jawab dan demonstrasi penerapan bercocok tanam menggunakan teknologi hidroponik. Hasil kegiatan yang diperoleh telah berhasil memberdayakan masyarakat Nagari Sungai Kunyit, Solok Selatan dan meningkatkan minat dan pengetahuannya dalam pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk mengembangkan budidaya teknologi hidroponik. Program kerja ini mampu meningkatkan semangat petani dan dapat mengaplikasikan praktek pembuatan budidaya tanaman hortikultura di lahan pekarangan masing-masing. Dari kegiatan yang telah dilaksanakan ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Nagari Sungai Kunyit, Solok Selatan memberikan respon positif terhadap kegiatan yang dilaksanakan bahkan sangat bernilai dan bermanfaat.
水培是一种在不使用土壤媒介作为作物作物的情况下养殖作物的创新。替代药物的是一种以液体为基础的矿物溶液,它与水结合在一起,或者其他含有养分的物质,如椰壳、矿物纤维、沙子、砖块、木屑和其他物质。此活动的目的为:1。增加农民/农民对园艺作物创新技术的知识,2。改善附近水培技术的农民/农民技能,3。园艺作物的播种、种植和维持,采用水培技术的良好农业实践(GAP), 4。这是水培技术在农业中的应用。这项活动在南部索洛克区的纳加里河举行。这是一种水培法、问答讨论和利用水培技术演示农业应用的活动。这次活动的结果使南部索洛克的纳加里河(Nagari creek Kunyit)社区获得了力量,并增加了他们对开发水培技术利用家园土地的兴趣和知识。这项工作计划能够培养农民的精神,并将在他们各自的庭院内种植园艺作物的做法付诸实践。从这些活动中可以得出结论,南部索洛克的纳加里河社区对所进行的活动作出了积极的反应,甚至是有价值和有益的。
{"title":"INOVASI TEKNOLOGI HIDROPONIK BAGI MASYARAKAT DI NAGARI SUNGAI KUNYIT KABUPATEN SOLOK SELATAN","authors":"F. L. Syaiful, S. Harni","doi":"10.25077/JHI.V4I1.499","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V4I1.499","url":null,"abstract":"Hidroponik merupakan suatu inovasi budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah sebagai media tanam. Sebagai pengganti medianya menggunakan larutan mineral bernutrisi berbentuk cair bersamaan dengan air, ataupun bahan lain yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu dan bahan lainnya berfungsi sebagai media. Tujuan kegiatan ini adalah: 1. meningkatkan pengetahuan petani/peternak tentang inovasi teknologi budidaya tanaman hortikultura, 2. peningkatan ketrampilan petani/peternak dalam penerapan teknologi hidroponik di lingkungannya, 3. penyemaian, penanaman dan pemeliharaan tanaman hortikultura dengan penerapan good agricultural practice (GAP) dengan teknologi hidroponik, 4. pemanfaatan lahan pekarangan rumah dalam budidaya tanaman dengan teknologi hidroponik. Kegiatan ini dilaksanakan di Nagari Sungai Kunyit Kabupaten Solok Selatan. Metode kegiatan yang yang dilakukan berupa sosialisasi hidroponik, diskusi tanya jawab dan demonstrasi penerapan bercocok tanam menggunakan teknologi hidroponik. Hasil kegiatan yang diperoleh telah berhasil memberdayakan masyarakat Nagari Sungai Kunyit, Solok Selatan dan meningkatkan minat dan pengetahuannya dalam pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk mengembangkan budidaya teknologi hidroponik. Program kerja ini mampu meningkatkan semangat petani dan dapat mengaplikasikan praktek pembuatan budidaya tanaman hortikultura di lahan pekarangan masing-masing. Dari kegiatan yang telah dilaksanakan ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Nagari Sungai Kunyit, Solok Selatan memberikan respon positif terhadap kegiatan yang dilaksanakan bahkan sangat bernilai dan bermanfaat.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76965033","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Zahlul Ikhsan, I. Dwipa, Y. Yaherwandi, Reflinaldon Reflinaldon, Edwin Edwin, D. Rezki, Irwin Mirza Umami, Siska Efendi, Wulan Kumala Sari, Dede Suhendra
Nagari Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya merupakan kawasan yang terletak di tepi Sungai Batang Hari. Sungai harus dilindungi dan dipelihara kelestariannya serta ditingkatkan fungsi dan manfaatnya guna kesehatan dan keberlanjutan ekosistem. Penanaman aren di bantaran sungai merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian sungai. Selain bermanfaat untuk konservasi, aren juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kegiatan ini bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat dengan cara: 1) Kegiatan konservasi di bantaran sungai Batang Hari, dan 2) Pengenalan tanaman aren serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam hal budidaya aren. Kegiatan ini dilaksanakan di Jorong Sungai Kilangan Nagari Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya dengan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi penanaman aren di bantaran sungai. Jumlah mahasiswa yang dilibatkan adalah sebanyak lima orang. Masyarakat Nagari Sungai Dareh sangat antusias mendengarkan dan berdiskusi tentang budidaya aren dan pentingnya melakukan konservasi sungai. Kebanyakan peserta sangat tertarik dan akan langsung menanam aren pada lahan mereka masing-masing, namun masih ada beberapa yang masih akan mempelajari lebih lanjut. Sebagai bentuk harapan kami agar penanaman aren di bantaran sungai dapat sukses, maka kami memberikan bantuan ±200 bibit aren untuk masyarakat Nagari Sungai Dareh. Pemberdayaan masyarakat melalui budidaya aren telah mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian sungai serta prospek dan tantangan budidaya tanaman aren
{"title":"INOVASI PENANAMAN BIBIT AREN UNTUK KONSERVASI DI BANTARAN SUNGAI BATANG HARI DI NAGARI SUNGAI DAREH KABUPATEN DHARMASRAYA","authors":"Zahlul Ikhsan, I. Dwipa, Y. Yaherwandi, Reflinaldon Reflinaldon, Edwin Edwin, D. Rezki, Irwin Mirza Umami, Siska Efendi, Wulan Kumala Sari, Dede Suhendra","doi":"10.25077/JHI.V4I1.487","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V4I1.487","url":null,"abstract":"Nagari Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya merupakan kawasan yang terletak di tepi Sungai Batang Hari. Sungai harus dilindungi dan dipelihara kelestariannya serta ditingkatkan fungsi dan manfaatnya guna kesehatan dan keberlanjutan ekosistem. Penanaman aren di bantaran sungai merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian sungai. Selain bermanfaat untuk konservasi, aren juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kegiatan ini bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat dengan cara: 1) Kegiatan konservasi di bantaran sungai Batang Hari, dan 2) Pengenalan tanaman aren serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam hal budidaya aren. Kegiatan ini dilaksanakan di Jorong Sungai Kilangan Nagari Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya dengan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi penanaman aren di bantaran sungai. Jumlah mahasiswa yang dilibatkan adalah sebanyak lima orang. Masyarakat Nagari Sungai Dareh sangat antusias mendengarkan dan berdiskusi tentang budidaya aren dan pentingnya melakukan konservasi sungai. Kebanyakan peserta sangat tertarik dan akan langsung menanam aren pada lahan mereka masing-masing, namun masih ada beberapa yang masih akan mempelajari lebih lanjut. Sebagai bentuk harapan kami agar penanaman aren di bantaran sungai dapat sukses, maka kami memberikan bantuan ±200 bibit aren untuk masyarakat Nagari Sungai Dareh. Pemberdayaan masyarakat melalui budidaya aren telah mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian sungai serta prospek dan tantangan budidaya tanaman aren","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79465038","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jorong Parit Dalam Nagari Taeh Baruah Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Limapuluh Kota merupakan salah satu nagari yang memiliki berbagai permasalahan seperti kekeringan, tingginya jumlah lahan tidur dan jauhnya akses. Tanaman utama yang ditanam saat musim hujan adalah padi sawah, namun sebagian besar lahan menjadi lahan tidur saat musim kemarau. Dalam hal pemupukan, petani di lokasi ini masih menggunakan pupuk buatan (pupuk kimia) serta dalam hal pengendalian hama dan penyakit masih menggunakan pestisida kimia. Solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan penanaman tanaman cabai yang lebih tahan terhadap kekeringan, pengolahan limbah pertanian menjadi kompos suatu alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan pupuk kimia, penggunaan Trichoderma dan pestisida nabati sebagai agens pengendali hama dan penyakit, serta pengolahan hasil produksi cabai untuk meningkatkan nilai jual, daya saing serta pendapatan masyarakat. Tujuan kegiatan pemberdayaan kelompok tani ini adalah untuk menambah pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan Trichoderma yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai, serta juga dapat dijadikan sebagai agens hayati untuk mengendalikan hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman cabai saat dibudidayakan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu dengan sosialisasi dan penyuluhan, pelatihan terstruktur dan praktik langsung dilapangan pengaruh Trichoderma terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu masyarakat dapat mengetahui adanya alternatif pengendalian yang lebih ramah lingkungan dibandingkan penggunaan pestisida sintetik. Masyarakat juga dapat pemahaman baru terkait peningkatan pertumbuhan dan hasil dari tanaman cabai dengan memanfaatkan agens hayati Trichoderma tersebut. Sehingga pada akhirnya dapat mengurangi ketergantungan pada pestisida sintetik yang diperoleh dari luar. Maka dari itu lingkungan dan keseimbangan ekosistem di daerah Nagari Taeh Baruh menjadi terjaga. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu pertumbuhan tanaman yang diaplikasikan dengan menggunakan Trichoderma spp lebih tinggi dari pada tanaman yang tidak diberi perlakuan Trichoderma spp (kontrol). Penggunaan Trichoderma spp sangat disarankan karena selain mudah untuk didapatkan juga memberikan nilai positif terhadap pertumbuhan tanaman dan baik untuk teknologi lingkungan sekitar tanaman budidaya.
{"title":"PENGGUNAAN TRICHODERMA SPP UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENINGKATAN PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI DI NAGARI TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH KABUPATEN LIMAPULUH KOTA","authors":"Yulmira Yanti, Nurbailis Nurbailis, Hasmiandy Hamid, Trizelia Trizelia, Haliatur Rahma, My Syahrawati, Noveriza Hermeria","doi":"10.25077/jhi.v4i1.491","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v4i1.491","url":null,"abstract":"Jorong Parit Dalam Nagari Taeh Baruah Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Limapuluh Kota merupakan salah satu nagari yang memiliki berbagai permasalahan seperti kekeringan, tingginya jumlah lahan tidur dan jauhnya akses. Tanaman utama yang ditanam saat musim hujan adalah padi sawah, namun sebagian besar lahan menjadi lahan tidur saat musim kemarau. Dalam hal pemupukan, petani di lokasi ini masih menggunakan pupuk buatan (pupuk kimia) serta dalam hal pengendalian hama dan penyakit masih menggunakan pestisida kimia. Solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan penanaman tanaman cabai yang lebih tahan terhadap kekeringan, pengolahan limbah pertanian menjadi kompos suatu alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan pupuk kimia, penggunaan Trichoderma dan pestisida nabati sebagai agens pengendali hama dan penyakit, serta pengolahan hasil produksi cabai untuk meningkatkan nilai jual, daya saing serta pendapatan masyarakat. Tujuan kegiatan pemberdayaan kelompok tani ini adalah untuk menambah pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan Trichoderma yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai, serta juga dapat dijadikan sebagai agens hayati untuk mengendalikan hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman cabai saat dibudidayakan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu dengan sosialisasi dan penyuluhan, pelatihan terstruktur dan praktik langsung dilapangan pengaruh Trichoderma terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu masyarakat dapat mengetahui adanya alternatif pengendalian yang lebih ramah lingkungan dibandingkan penggunaan pestisida sintetik. Masyarakat juga dapat pemahaman baru terkait peningkatan pertumbuhan dan hasil dari tanaman cabai dengan memanfaatkan agens hayati Trichoderma tersebut. Sehingga pada akhirnya dapat mengurangi ketergantungan pada pestisida sintetik yang diperoleh dari luar. Maka dari itu lingkungan dan keseimbangan ekosistem di daerah Nagari Taeh Baruh menjadi terjaga. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu pertumbuhan tanaman yang diaplikasikan dengan menggunakan Trichoderma spp lebih tinggi dari pada tanaman yang tidak diberi perlakuan Trichoderma spp (kontrol). Penggunaan Trichoderma spp sangat disarankan karena selain mudah untuk didapatkan juga memberikan nilai positif terhadap pertumbuhan tanaman dan baik untuk teknologi lingkungan sekitar tanaman budidaya.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86873491","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ullya Mega Wahyuni, Jefril Rahmadoni, Afriyanti Dwi Kartika, Adi Arga Arifnur, Husnil Kamil, Meza Silvana, Ricky Akbar, W. Wahyudi
Secara resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa COVID-19 sebagai pandemi dan pemerintah Indonesia juga menetapkan bahwa wabah Corona sebagai bencana Nasional. Untuk bisa melaksanakan berbagai aktivitas di masa pandemi, maka perlu dilakukan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat terkait COVID-19. KIE dapat dilakukan dengan memanfaatkan poster sebagai media komunikasi. Kegiatan ini ditujukan kepada siswa/I SMA yang ada di kota Padang. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada siswa/i SMA yang ada di kota Padang, agar bekal ilmu yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan membuat poster edukasi dan menyebarkan informasi terkait COVID-19 kepada masyarakat melalui media sosial sebagai bentuk kepedulian para siswa/i untuk mengurangi penyebaran Virus Corona. Kegiatan ini melibatkan siswa/i dari empat sekolah yang ada di kota Padang yaitu SMAN 7, SMAN 11, SMA Pertiwi 2 dan SMA Don Bosco Padang. Metode pelaksanaan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan, implementasi, dan evaluasi. Selama kegiatan berlangsung, peserta sangat antusias mengikuti kegiatan sampai tahap akhir. Ketercapaian target dari kegiatan ini adalah 90% dilihat dari peserta yang mengumpulkan hasil poster edukasi selama pelatihan. Sedangkan kemampuan literasi visual peserta sebesar 85%, dinilai dari pemahaman dan pemaknaan pesan visual yang dituangkan ke dalam poster edukasi. Untuk meningkatkan antusias dan semangat kepada peserta agar tetap semangat berkarya secara daring di masa pandemi, maka diadakan pemilihan best poster dari peserta yang ikut kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
{"title":"LITERASI VISUAL MEDIA EDUKASI POSTER TERKAIT COVID-19 PADA SISWA SMA DI KOTA PADANG","authors":"Ullya Mega Wahyuni, Jefril Rahmadoni, Afriyanti Dwi Kartika, Adi Arga Arifnur, Husnil Kamil, Meza Silvana, Ricky Akbar, W. Wahyudi","doi":"10.25077/jhi.v4i1.494","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v4i1.494","url":null,"abstract":"Secara resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa COVID-19 sebagai pandemi dan pemerintah Indonesia juga menetapkan bahwa wabah Corona sebagai bencana Nasional. Untuk bisa melaksanakan berbagai aktivitas di masa pandemi, maka perlu dilakukan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat terkait COVID-19. KIE dapat dilakukan dengan memanfaatkan poster sebagai media komunikasi. Kegiatan ini ditujukan kepada siswa/I SMA yang ada di kota Padang. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada siswa/i SMA yang ada di kota Padang, agar bekal ilmu yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan membuat poster edukasi dan menyebarkan informasi terkait COVID-19 kepada masyarakat melalui media sosial sebagai bentuk kepedulian para siswa/i untuk mengurangi penyebaran Virus Corona. Kegiatan ini melibatkan siswa/i dari empat sekolah yang ada di kota Padang yaitu SMAN 7, SMAN 11, SMA Pertiwi 2 dan SMA Don Bosco Padang. Metode pelaksanaan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan, implementasi, dan evaluasi. Selama kegiatan berlangsung, peserta sangat antusias mengikuti kegiatan sampai tahap akhir. Ketercapaian target dari kegiatan ini adalah 90% dilihat dari peserta yang mengumpulkan hasil poster edukasi selama pelatihan. Sedangkan kemampuan literasi visual peserta sebesar 85%, dinilai dari pemahaman dan pemaknaan pesan visual yang dituangkan ke dalam poster edukasi. Untuk meningkatkan antusias dan semangat kepada peserta agar tetap semangat berkarya secara daring di masa pandemi, maka diadakan pemilihan best poster dari peserta yang ikut kegiatan pengabdian kepada masyarakat.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87412948","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Marzuki, Ahmad Fauzi Pohan, A. Afdal, Trengginas Eka Putra Sutantyo
Tujuan kegiatan ini adalah penerapan hukum Bernoulli pada sistem perpipaan dalam pompa hidran untuk memenuhi kebutuhan warga dalam mandi, mencuci serta mengairi sawah. Kegiatan dimulai dengan melakukan survei peninjauan lokasi, penyuluhan dan penentuan lokasi peletakan pompa, pembuatan pompa dan tower dan dan pengangkatan pompa dan tower ke lokasi. Kemudian kegiatan di lokasi dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya pembuatan sistem sipil dan mekanik pompa serta melakukan pengujian keberhasilan dari sistem pompa. Kegiatan ini melakukan pembuatan pompa hidran dengan pemasangan pipa menggunakan hukum Bernoulli untuk memenuhi kebutuhan warga Jorong Batu Gadang yang berjumlah 30 KK serta mengairi sawah yang luasnya 78 ha yang merupakan sawah tadah hujan. Hasil kegiatan yang dilakukan pada Nagari Katialo, Jorong Batu Gadang dalam melakukan penerapan konsep Hukum Bernoulli pada sistem perpipaan pada pompa hidran membuat air lebih cepat untuk mencapai titik tertinggi dari sistem perpipaan yang telah dibuat. Adapun untuk perbedaan ketinggian antara posisi pompa dengan permukaan air di bak penampungan (tangki) sebesar 30 meter, dengan debit air yang naik ke tangki adalah 2 liter/detik. Air yang ditampung di bak penampungan sudah dapat di nikmati oleh masyarakat Jorong Katialo. Keberhasilan sistem pompa ini ditunjukkan dari kurang dari 10 menit pengujian air berhasil menuju penampungan air di atas tower dengan perbedaan ketinggian 30 meter dari peletakan pompa hidran.
{"title":"PENERAPAN KONSEP HUKUM BERNOULLI UNTUK MENGATASI KRISIS AIR PADA KELOMPOK TANI PADI JORONG BATU GADANG DI KENAGARIAN KATIALO KABUPATEN SOLOK, SUMATERA BARAT","authors":"M. Marzuki, Ahmad Fauzi Pohan, A. Afdal, Trengginas Eka Putra Sutantyo","doi":"10.25077/JHI.V4I1.486","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V4I1.486","url":null,"abstract":"Tujuan kegiatan ini adalah penerapan hukum Bernoulli pada sistem perpipaan dalam pompa hidran untuk memenuhi kebutuhan warga dalam mandi, mencuci serta mengairi sawah. Kegiatan dimulai dengan melakukan survei peninjauan lokasi, penyuluhan dan penentuan lokasi peletakan pompa, pembuatan pompa dan tower dan dan pengangkatan pompa dan tower ke lokasi. Kemudian kegiatan di lokasi dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya pembuatan sistem sipil dan mekanik pompa serta melakukan pengujian keberhasilan dari sistem pompa. Kegiatan ini melakukan pembuatan pompa hidran dengan pemasangan pipa menggunakan hukum Bernoulli untuk memenuhi kebutuhan warga Jorong Batu Gadang yang berjumlah 30 KK serta mengairi sawah yang luasnya 78 ha yang merupakan sawah tadah hujan. Hasil kegiatan yang dilakukan pada Nagari Katialo, Jorong Batu Gadang dalam melakukan penerapan konsep Hukum Bernoulli pada sistem perpipaan pada pompa hidran membuat air lebih cepat untuk mencapai titik tertinggi dari sistem perpipaan yang telah dibuat. Adapun untuk perbedaan ketinggian antara posisi pompa dengan permukaan air di bak penampungan (tangki) sebesar 30 meter, dengan debit air yang naik ke tangki adalah 2 liter/detik. Air yang ditampung di bak penampungan sudah dapat di nikmati oleh masyarakat Jorong Katialo. Keberhasilan sistem pompa ini ditunjukkan dari kurang dari 10 menit pengujian air berhasil menuju penampungan air di atas tower dengan perbedaan ketinggian 30 meter dari peletakan pompa hidran.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79124437","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Fadli, Agriqisthi Agriqisthi, Luthfil Hadi Anshari
Gambir (Uncaria gambir Roxb.) merupakan komoditi unggulan dan spesifik dari Sumatera Barat Khususnya Kabupaten Lima Puluh Kota. Produsen gambir dunia terbesar terdapat di Sumatera Barat. Bahagian yang memiliki nilai ekonomis dari tanaman gambir adalah katekin. Katekin merupakan hasil metabolit sekunder tanaman gambir yang digunakan tanaman untuk melindungi dirinya dari gangguan biotis dan abiotis. Senyawa ini juga memiliki sifat sebagai bahan penyegar minuman selain dari kemampuan menyembuhkannya. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu meminimalkan kendala yang dialami Kelompok Tani Sembilan. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelompok Tani Sembilan di Durian Tinggi Kecamatan Kapur IX Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Memproduksi minuman penyegar dari tanaman gambir dilakukan dengan mengembangkan metode sederhana. Tahapan sederhana yang membutuhkan pengembangan lanjutan dari teknologi produksi ini terdiri dari tahapan pemetikan daun gambir, pengeringan, penggilingan dan pengemasan. Kendala yang membatasi produksi yakni standarisasi produk dan desain kemasan. Produksi teh oleh Kelompok Tani Sembilan yang telah berlangsung sangat membantu meningkatkan pendapatan petani gambir. Meningkatkan pendapatan petani gambir di Kapur IX dapat dilakukan menggunakan pendekatan teknologi sederhana untuk memproduksi teh gambir. Teh gambir yang di produksi oleh Kelompok Tani Sembilan memungkinkan petani gambir untuk memperoleh pendapatan selain dari produksi teh gambir yang harganya fluktuasi. Teh gambir yang sudah berhasil di produksi oleh Kelompok Tani Sembilan perlu di standarisasi dan desain kemasan produk, sehingga dapat memperluas pasar.
{"title":"PENGEMBANGAN METODE PRODUKSI TEH UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI GAMBIR DI DURIAN TINGGI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA","authors":"Muhammad Fadli, Agriqisthi Agriqisthi, Luthfil Hadi Anshari","doi":"10.25077/JHI.V4I1.495","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V4I1.495","url":null,"abstract":"Gambir (Uncaria gambir Roxb.) merupakan komoditi unggulan dan spesifik dari Sumatera Barat Khususnya Kabupaten Lima Puluh Kota. Produsen gambir dunia terbesar terdapat di Sumatera Barat. Bahagian yang memiliki nilai ekonomis dari tanaman gambir adalah katekin. Katekin merupakan hasil metabolit sekunder tanaman gambir yang digunakan tanaman untuk melindungi dirinya dari gangguan biotis dan abiotis. Senyawa ini juga memiliki sifat sebagai bahan penyegar minuman selain dari kemampuan menyembuhkannya. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu meminimalkan kendala yang dialami Kelompok Tani Sembilan. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelompok Tani Sembilan di Durian Tinggi Kecamatan Kapur IX Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Memproduksi minuman penyegar dari tanaman gambir dilakukan dengan mengembangkan metode sederhana. Tahapan sederhana yang membutuhkan pengembangan lanjutan dari teknologi produksi ini terdiri dari tahapan pemetikan daun gambir, pengeringan, penggilingan dan pengemasan. Kendala yang membatasi produksi yakni standarisasi produk dan desain kemasan. Produksi teh oleh Kelompok Tani Sembilan yang telah berlangsung sangat membantu meningkatkan pendapatan petani gambir. Meningkatkan pendapatan petani gambir di Kapur IX dapat dilakukan menggunakan pendekatan teknologi sederhana untuk memproduksi teh gambir. Teh gambir yang di produksi oleh Kelompok Tani Sembilan memungkinkan petani gambir untuk memperoleh pendapatan selain dari produksi teh gambir yang harganya fluktuasi. Teh gambir yang sudah berhasil di produksi oleh Kelompok Tani Sembilan perlu di standarisasi dan desain kemasan produk, sehingga dapat memperluas pasar.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73735128","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}