Benni Satria, Syahyana Raesi, Neswati Neswati, Andasuryani Andasuryani, F. L. Syaiful, Yurniwati Yurniwati
Kegiatan ini bertujuan untuk membekali kemampuan dan keterampilan terkait izin pendirian, penyusunan Laporan Keuangan dan pemasaran digital UMKM Garuri. Garuri (Gaharu Republik Indonesia merupakan unit Usaha yang bergerak pada usaha teh herbal yang berbahan baku gaharu Garuri ini termasuk pada kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), yang mana UMKM memiliki permasalahan sebagai berikut: 1) Memiliki tempat usaha seadanya; 2) Tidak mampu mengakses pendanaan di lembaga keuangan; 3) Kemampuan kewirausahaan rendah; 4) Kemampuan manajemen bisnis rendah; 5) Tingkat pendidikan umum relatif kurang; 6) Akses terhadap pasar kurang; 7) Akses terhadap perizinan rendah 8) Akses terhadap teknologi dan informasi rendah. Dalam menyelesaikan masalah UMKM di atas dilakukan secara bertahap. Legalitas izin usaha adalah salah satu hal yang paling mendasar bagi pelaku usaha. Disamping itu perlu meningkatkan kemampuan manajemen keuangan dan pemasaran digital. Untuk itu perlu: (1). dilakukan pendampingan dalam pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk UMKM penganti SIUP untuk PT, (2) pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran digital. Metode yang dilakukan oleh Tim Pendamping PKM Unand untuk UMKM Garuri adalah (1) Sosialisasi kegiatan pendampingan secara online dan offline dan FGD; (2) Presentasi, (3) Pendampingan Input Data dan (4) Monitoring dan Evaluasi. Pendampingan pengurusan izin berusaha (NIB) UMKM Garuri dan pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran digital. Hasil dari kegiatan PKM adalah (1). UMKM Garuri telah memiliki izin usaha, (2) pendampingan UMKM telah dilakukan pembenahan administrasi dan manajemen keuangan dengan mengisi aplikasi pencatatan keuangan usaha yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dengan nama SIAPIK; 3. UMKM Garuri telah membuat akun untuk memasarkan produknya media sosial.
{"title":"PENERAPAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN KEUANGAN SERTA PEMASARAN DIGITAL BAGI UMKM GARURI DI KOTA PADANG","authors":"Benni Satria, Syahyana Raesi, Neswati Neswati, Andasuryani Andasuryani, F. L. Syaiful, Yurniwati Yurniwati","doi":"10.25077/jhi.v5i2.576","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v5i2.576","url":null,"abstract":"Kegiatan ini bertujuan untuk membekali kemampuan dan keterampilan terkait izin pendirian, penyusunan Laporan Keuangan dan pemasaran digital UMKM Garuri. Garuri (Gaharu Republik Indonesia merupakan unit Usaha yang bergerak pada usaha teh herbal yang berbahan baku gaharu Garuri ini termasuk pada kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), yang mana UMKM memiliki permasalahan sebagai berikut: 1) Memiliki tempat usaha seadanya; 2) Tidak mampu mengakses pendanaan di lembaga keuangan; 3) Kemampuan kewirausahaan rendah; 4) Kemampuan manajemen bisnis rendah; 5) Tingkat pendidikan umum relatif kurang; 6) Akses terhadap pasar kurang; 7) Akses terhadap perizinan rendah 8) Akses terhadap teknologi dan informasi rendah. Dalam menyelesaikan masalah UMKM di atas dilakukan secara bertahap. Legalitas izin usaha adalah salah satu hal yang paling mendasar bagi pelaku usaha. Disamping itu perlu meningkatkan kemampuan manajemen keuangan dan pemasaran digital. Untuk itu perlu: (1). dilakukan pendampingan dalam pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk UMKM penganti SIUP untuk PT, (2) pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran digital. Metode yang dilakukan oleh Tim Pendamping PKM Unand untuk UMKM Garuri adalah (1) Sosialisasi kegiatan pendampingan secara online dan offline dan FGD; (2) Presentasi, (3) Pendampingan Input Data dan (4) Monitoring dan Evaluasi. Pendampingan pengurusan izin berusaha (NIB) UMKM Garuri dan pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran digital. Hasil dari kegiatan PKM adalah (1). UMKM Garuri telah memiliki izin usaha, (2) pendampingan UMKM telah dilakukan pembenahan administrasi dan manajemen keuangan dengan mengisi aplikasi pencatatan keuangan usaha yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dengan nama SIAPIK; 3. UMKM Garuri telah membuat akun untuk memasarkan produknya media sosial.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75167059","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
F. Ferawati, Erpomen Erpomen, Yuherman Yuherman, Y. F. Kurnia, E. Suharto
Kegiatan ini bertujuan adalah meningkatkan memahami petani dalam pengerjaan pembuatan POC, dan meningkatkan produktivitas petani dalam pengolahan limbah menjadi produk tepat guna untuk pertanian cabai di Nagari Ampalu Kecamatan Lareh Sago Halaban. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan, diperoleh beberapa hal yang perlu diperbaiki pada sistem pertanian cabai yang dilaksanakan petani. Kegiatan ini dilakukan melalui penyuluhan dan pendampingan pembuatan produk, serta dilengkapi implementasi secara langsung pada lahan pertanian cabai milik petani di Nagari Ampalu. Hasil kegiatan adalah petani yang semula hanya menggunakan kotoran ternak tanpa pengolahan, saat ini telah dilakukan perubahan melalui program ini. Limbah peternakan sapi milik petani diolah menjadi menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dengan menggunakan whey kefir sebagai sumber mikroba pengurai. Partisipasi petani telah menghasilkan produk tepat guna yaitu POC kefir yang dapat diaplikasikan secara langsung pada tanaman cabai. Produk ini dapat menghemat biaya produksi tanaman cabai. Produk ini juga dapat diproduksi secara terus menerus dengan bahan dasar yang mudah diperoleh dan sebagian besar merupakan limbah. Sehingga pembuatan POC ini tidak membutuhkan biaya yang tinggi. Setelah dilakukan implementasi pada lahan pertanian memberikan hasil yang baik pada produksi cabai. POC memiliki keunggulan dengan kemampuan yang dapat menyuburkan tanah karena menyediakan unsur hara yang lengkap serta mudah diserap tanaman. Hal inilah yang mampu mendorong produksi cabai terus meningkat. Dengan terlaksananya kegiatan ini telah mendorong semangat dan meningkatkan produktivitas petani dalam pengolahan limbah menjadi produk tepat guna.
{"title":"TEKNOLOGI PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBASIS WHEY KEFIR PADA PERTANIAN CABAI DI NAGARI AMPALU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA","authors":"F. Ferawati, Erpomen Erpomen, Yuherman Yuherman, Y. F. Kurnia, E. Suharto","doi":"10.25077/jhi.v5i2.525","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v5i2.525","url":null,"abstract":"Kegiatan ini bertujuan adalah meningkatkan memahami petani dalam pengerjaan pembuatan POC, dan meningkatkan produktivitas petani dalam pengolahan limbah menjadi produk tepat guna untuk pertanian cabai di Nagari Ampalu Kecamatan Lareh Sago Halaban. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan, diperoleh beberapa hal yang perlu diperbaiki pada sistem pertanian cabai yang dilaksanakan petani. Kegiatan ini dilakukan melalui penyuluhan dan pendampingan pembuatan produk, serta dilengkapi implementasi secara langsung pada lahan pertanian cabai milik petani di Nagari Ampalu. Hasil kegiatan adalah petani yang semula hanya menggunakan kotoran ternak tanpa pengolahan, saat ini telah dilakukan perubahan melalui program ini. Limbah peternakan sapi milik petani diolah menjadi menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dengan menggunakan whey kefir sebagai sumber mikroba pengurai. Partisipasi petani telah menghasilkan produk tepat guna yaitu POC kefir yang dapat diaplikasikan secara langsung pada tanaman cabai. Produk ini dapat menghemat biaya produksi tanaman cabai. Produk ini juga dapat diproduksi secara terus menerus dengan bahan dasar yang mudah diperoleh dan sebagian besar merupakan limbah. Sehingga pembuatan POC ini tidak membutuhkan biaya yang tinggi. Setelah dilakukan implementasi pada lahan pertanian memberikan hasil yang baik pada produksi cabai. POC memiliki keunggulan dengan kemampuan yang dapat menyuburkan tanah karena menyediakan unsur hara yang lengkap serta mudah diserap tanaman. Hal inilah yang mampu mendorong produksi cabai terus meningkat. Dengan terlaksananya kegiatan ini telah mendorong semangat dan meningkatkan produktivitas petani dalam pengolahan limbah menjadi produk tepat guna.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83265070","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Novia Wirna Putri, S. Rahmah, Syafa Indah Tafsia, Valda Yasmina Putri
Tahun 2019 jumlah penduduk Kota Padang meningkat hingga mencapai 950.871 jiwa, dengan timbulan sampah sebesar 624,24 ton/ hari. Penelitian mengenai sampah padat di Indonesia menunjukkan bahwa bahwa 80 % nya adalah sampah organic. Jika kita mampu menangani permasalahan sampah ini dengan baik, sampah organik ini dapat diolah menjadi pupuk kompos yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah. Permasalahan yang terdapat saat ini sampah masih belum terkelola dengan baik, sebagian besar masyarakat belum mempunyai keterampilan dalam mengolah sampah organik menjadi sesuatu yang bernilai guna dan ekonomis, sehingga bisa meningkatkan produktivitas masyarakat dalam mengolah sampah dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Kelurahan Pasar Ambacang, Kota Padang mengenai daur ulang sampah organik sebagai upaya pengendalian pencemaran lingkungan dan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam melakukan daur ulang sampah organik. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu terdiri dari tahap perencanaan kegiatan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi kegiatan. Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pemahaman peserta kegiatan tentang pengolahan sampah organik melalui metode kompos sebesar 31,7 %. Masyarakat telah dapat melakukan pengolahan sampah organik dirumah tangga dengan menggunakan komposter. Masyarakat juga dapat memanfaatkan kompos yang telah dibuat sebagai pupuk tanaman. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat telah berkontribusi untuk mengurangi timbulan sampah di TPA dan menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.
{"title":"EDUKASI DAUR ULANG SAMPAH ORGANIK MENJADI PUPUK KOMPOS DI KELURAHAN PASAR AMBACANG KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG","authors":"Novia Wirna Putri, S. Rahmah, Syafa Indah Tafsia, Valda Yasmina Putri","doi":"10.25077/jhi.v5i2.606","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v5i2.606","url":null,"abstract":"Tahun 2019 jumlah penduduk Kota Padang meningkat hingga mencapai 950.871 jiwa, dengan timbulan sampah sebesar 624,24 ton/ hari. Penelitian mengenai sampah padat di Indonesia menunjukkan bahwa bahwa 80 % nya adalah sampah organic. Jika kita mampu menangani permasalahan sampah ini dengan baik, sampah organik ini dapat diolah menjadi pupuk kompos yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah. Permasalahan yang terdapat saat ini sampah masih belum terkelola dengan baik, sebagian besar masyarakat belum mempunyai keterampilan dalam mengolah sampah organik menjadi sesuatu yang bernilai guna dan ekonomis, sehingga bisa meningkatkan produktivitas masyarakat dalam mengolah sampah dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Kelurahan Pasar Ambacang, Kota Padang mengenai daur ulang sampah organik sebagai upaya pengendalian pencemaran lingkungan dan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam melakukan daur ulang sampah organik. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu terdiri dari tahap perencanaan kegiatan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi kegiatan. Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pemahaman peserta kegiatan tentang pengolahan sampah organik melalui metode kompos sebesar 31,7 %. Masyarakat telah dapat melakukan pengolahan sampah organik dirumah tangga dengan menggunakan komposter. Masyarakat juga dapat memanfaatkan kompos yang telah dibuat sebagai pupuk tanaman. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat telah berkontribusi untuk mengurangi timbulan sampah di TPA dan menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76737864","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nagari Campago terletak di Kecamatan Limakoto Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman. Daerahnya memiliki potensi besar dalam bidang pertanian, karena terdapat luasnya areal pertanian lahan basah untuk budidaya padi beras putih dan lahan kering untuk tanaman cabai dan tanaman semusim lainnya. Namun realitas yang terjadi pada Nagari Campago beberapa kali masa panen, petani mengalami serangan hama dan penyakit hingga gagal panen. Informasi budidaya padi beras merah masih terbatas dimiliki oleh petani. Tujuan kegiatan ini adalah agar petani Nagari Campago mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang padi beras merah, petani dapat mengenal dan mampu membuat pestisida nabati yang dapat dimanfaatkan untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman, sehingga menekan biaya pemeliharaan. Kegiatan ini dilaksanakan di Nagari Campago, Kecamatan Limokoto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat. Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, diskusi, monitoring. Sosialisasi manfaat padi beras merah dan pelatihan demonstrasi pembuatan pestisida nabati kepada mitra kelompok tani “Bukik Caliak Indah”. Hasil pelaksanaan kegiatan adalah masyarakat sangat tertarik untuk budidaya padi beras merah dan cabai organik. Masyarakat mampu membuat pestisida nabati sendiri untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Dari hasil kegiatan dapat disimpulkan adalah petani menyadari budidaya ramah lingkungan, dan alternatif sumber tanaman pangan.
{"title":"PENERAPAN TEKNOLOGI PESTISIDA NABATI PADA BUDIDAYA PADI DAN CABAI DI NAGARI CAMPAGO KECAMATAN LIMAKOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN","authors":"Aprizal Zainal, Silvia Permata S, Musliar Kasim, Auzar Syarif, Gustian Gustian, Benni Satria, Netti ' Herawati","doi":"10.25077/jhi.v5i2.538","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v5i2.538","url":null,"abstract":"Nagari Campago terletak di Kecamatan Limakoto Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman. Daerahnya memiliki potensi besar dalam bidang pertanian, karena terdapat luasnya areal pertanian lahan basah untuk budidaya padi beras putih dan lahan kering untuk tanaman cabai dan tanaman semusim lainnya. Namun realitas yang terjadi pada Nagari Campago beberapa kali masa panen, petani mengalami serangan hama dan penyakit hingga gagal panen. Informasi budidaya padi beras merah masih terbatas dimiliki oleh petani. Tujuan kegiatan ini adalah agar petani Nagari Campago mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang padi beras merah, petani dapat mengenal dan mampu membuat pestisida nabati yang dapat dimanfaatkan untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman, sehingga menekan biaya pemeliharaan. Kegiatan ini dilaksanakan di Nagari Campago, Kecamatan Limokoto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat. Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, diskusi, monitoring. Sosialisasi manfaat padi beras merah dan pelatihan demonstrasi pembuatan pestisida nabati kepada mitra kelompok tani “Bukik Caliak Indah”. Hasil pelaksanaan kegiatan adalah masyarakat sangat tertarik untuk budidaya padi beras merah dan cabai organik. Masyarakat mampu membuat pestisida nabati sendiri untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Dari hasil kegiatan dapat disimpulkan adalah petani menyadari budidaya ramah lingkungan, dan alternatif sumber tanaman pangan.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87457643","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Olahan makanan tradisional dadih dengan kandungan gizi yang tinggi di produksi oleh rumah dadih yoghmi dengan menggunakan konsep marketing mix. Permasalahan yang paling mendasar dihadapi oleh Rumah Dadih Yoghmi adalah bidang produksi dimana olahan dadih yang dihasilkan tidak tahan lama disimpan pada suhu ruang serta permasalahan strategi pemasaran yang belum sistematis. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemasaran, produksi dan pendapatannya. Metode kegiatan adalah memberikan penyuluhan dan melakukan pertemuan dengan mitra beserta masyarakat pengguna produk, mitra berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan ini untuk mendukung inovasi yang akan dibuat, serta evaluasi kegiatan dengan menggunakan uji pasar. Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan mitra Rumah Dadih Yoghmi yaitu; 1) membuat inovasi produk dadih tahan lama disimpan disuhu ruang; 2) strategi pemasaran yang lebih luas dengan pedagang makanan grosir atau swalayan dengan sistem titipan; 3) membuat kemasan produk yang menarik dengan mencantumkan kadaluarsa produk. Pada tahun pertama melakukan riset pasar penyebab harga beli masyarakat terhadap olahan dadih rendah, membuat desain produksi, pengujian dan pelatihan formulasi produk baru yang memiliki umur simpan yang lama. Tahap pelaksanaan tahun berikutnya melakukan inovasi produk baru sesuai kesepakatan dengan mitra dan mengevaluasi terhadap pelatihan yang telah diberikan. Dari hasil kegiatan diproduksinya aneka olahan dadih yang dapat digunakan oleh puskesmas sebagai makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita di Kota Padang Panjang.
{"title":"PENGEMBANGAN USAHA OLAHAN DADIH PADA RUMAH DADIH YOGHMI DI KOTA PADANG PANJANG","authors":"Helmizar Helmizar, Virtuous Setyaka, Susmiati Susmiati","doi":"10.25077/jhi.v5i2.505","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v5i2.505","url":null,"abstract":"Olahan makanan tradisional dadih dengan kandungan gizi yang tinggi di produksi oleh rumah dadih yoghmi dengan menggunakan konsep marketing mix. Permasalahan yang paling mendasar dihadapi oleh Rumah Dadih Yoghmi adalah bidang produksi dimana olahan dadih yang dihasilkan tidak tahan lama disimpan pada suhu ruang serta permasalahan strategi pemasaran yang belum sistematis. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemasaran, produksi dan pendapatannya. Metode kegiatan adalah memberikan penyuluhan dan melakukan pertemuan dengan mitra beserta masyarakat pengguna produk, mitra berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan ini untuk mendukung inovasi yang akan dibuat, serta evaluasi kegiatan dengan menggunakan uji pasar. Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan mitra Rumah Dadih Yoghmi yaitu; 1) membuat inovasi produk dadih tahan lama disimpan disuhu ruang; 2) strategi pemasaran yang lebih luas dengan pedagang makanan grosir atau swalayan dengan sistem titipan; 3) membuat kemasan produk yang menarik dengan mencantumkan kadaluarsa produk. Pada tahun pertama melakukan riset pasar penyebab harga beli masyarakat terhadap olahan dadih rendah, membuat desain produksi, pengujian dan pelatihan formulasi produk baru yang memiliki umur simpan yang lama. Tahap pelaksanaan tahun berikutnya melakukan inovasi produk baru sesuai kesepakatan dengan mitra dan mengevaluasi terhadap pelatihan yang telah diberikan. Dari hasil kegiatan diproduksinya aneka olahan dadih yang dapat digunakan oleh puskesmas sebagai makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita di Kota Padang Panjang.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90501205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
F. L. Syaiful, Efrizal Efrizal, Desry Fitria Marliana
Aplikasi InaRisk Personal adalah suatu aplikasi yang menampilkan tingkat bahaya bahaya/bencana pada suatu daerah yang dilengkapi dengan saran mitigasinya baik sebelum, saat, maupun pasca bencana sehingga dapat mengurangi risiko bencana. Aplikasi InaRisk ini dikembangkan oleh Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dapat diperoleh pada Android dan IOS, hal ini tentu bermanfaat bagi masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah 1. memberikan edukasi penggunaan Aplikasi InaRisk Personal bagi masyarakat Purwodadi, Bengkulu Utara dalam menghadapi ancaman bahaya bencana disekitarnya dan saran mitigasinya, 2. untuk mengetahui pola penularan virus Covid-19 dan tingkat risiko terpapar Covid-19 dalam rangka mendukung program pemerintah terhadap pencegahan penularan Covid-19. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Purwodadi Kecamatan Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara dengan sasaran kegiatan ini yaitu masyarakat Purwodadi, Argamakmur. Metode kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi, implementasi penggunaan aplikasi InaRisk Personal dan evaluasi kegiatan. Dari kegiatan yang telah dilaksanakan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta manfaat penggunaan aplikasi InaRisk bagi masyarakat. Penerapan aplikasi InaRisk ini sehingga masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang tingkat bahaya bencana pada daerahnya sehingga dapat mengurangi risiko bencana tersebut. Melalui aplikasi InaRisk, masyarakat Purwodadi, Bengkulu Utara juga dapat mengetahui tingkat risiko terpapar Covid-19 berdasarkan pola hidup dan saran pencegahan penularan Covid-19. Selanjutnya masyarakat juga teredukasi melalui aplikasi InaRisk sehingga masyarakat sadar dan tidak mengabaikan protokol kesehatan. Disisi lain penerapan aplikasi InaRisk bagi masyarakat tentu berguna dan mendukung program pemerintah yakni pencegahan penularan Covid-19 tersebut.
{"title":"PENERAPAN INARISK PERSONAL BAGI MASYARAKAT PURWODADI DI KECAMATAN ARGAMAKMUR KABUPATEN BENGKULU UTARA SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA DAN PENULARAN COVID-19","authors":"F. L. Syaiful, Efrizal Efrizal, Desry Fitria Marliana","doi":"10.25077/jhi.v5i2.605","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v5i2.605","url":null,"abstract":"Aplikasi InaRisk Personal adalah suatu aplikasi yang menampilkan tingkat bahaya bahaya/bencana pada suatu daerah yang dilengkapi dengan saran mitigasinya baik sebelum, saat, maupun pasca bencana sehingga dapat mengurangi risiko bencana. Aplikasi InaRisk ini dikembangkan oleh Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dapat diperoleh pada Android dan IOS, hal ini tentu bermanfaat bagi masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah 1. memberikan edukasi penggunaan Aplikasi InaRisk Personal bagi masyarakat Purwodadi, Bengkulu Utara dalam menghadapi ancaman bahaya bencana disekitarnya dan saran mitigasinya, 2. untuk mengetahui pola penularan virus Covid-19 dan tingkat risiko terpapar Covid-19 dalam rangka mendukung program pemerintah terhadap pencegahan penularan Covid-19. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Purwodadi Kecamatan Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara dengan sasaran kegiatan ini yaitu masyarakat Purwodadi, Argamakmur. Metode kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi, implementasi penggunaan aplikasi InaRisk Personal dan evaluasi kegiatan. Dari kegiatan yang telah dilaksanakan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta manfaat penggunaan aplikasi InaRisk bagi masyarakat. Penerapan aplikasi InaRisk ini sehingga masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang tingkat bahaya bencana pada daerahnya sehingga dapat mengurangi risiko bencana tersebut. Melalui aplikasi InaRisk, masyarakat Purwodadi, Bengkulu Utara juga dapat mengetahui tingkat risiko terpapar Covid-19 berdasarkan pola hidup dan saran pencegahan penularan Covid-19. Selanjutnya masyarakat juga teredukasi melalui aplikasi InaRisk sehingga masyarakat sadar dan tidak mengabaikan protokol kesehatan. Disisi lain penerapan aplikasi InaRisk bagi masyarakat tentu berguna dan mendukung program pemerintah yakni pencegahan penularan Covid-19 tersebut.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89892706","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
SMAN 1 Batusangkar merupakan sekolah negeri yang telah menggunakan teknologi dalam pelaksanaan kegiatan sekolah, mulai dari hadirnya website sebagai ruang informasi, termasuk juga penggunaan komputer dan internet di sekolah. Selain itu, sekolah ini juga dilengkapi dengan adanya empat laboratorium komputer yang digunakan untuk ruang pengajaran bagi siswa. Namun, dalam kegiatan sehari-hari, data-data yang dihasilkan oleh sekolah belum terintegrasi dalam sebuah sistem informasi dengan baik. Hal ini menjadi momentum bagi Jurusan Sistem Informasi UNAND untuk membantu sekolah dalam mengimplementasikan, mensosialisasikan dan memberikan edukasi terkait sistem informasi sekolah JIBAS (Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah) di SMA N 1 Batusangkar sebagai bentuk nyata dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sistem JIBAS yaitu sistem informasi manajemen sekolah yang membantu operasional sekolah mulai dari akademik, keuangan, perpustakaan, pelaporan dan interaksi guru-siswa. Diharapkan, sistem ini dapat membantu sekolah mengatur, mengelola dan merapikan data yang ada pada sekolah yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Metode pelaksanaan pada kegiatan ini terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan, implementasi, dan evaluasi. Setelah kegiatan ini dilaksanakan, pihak sekolah merasa bahwa sistem ini sangatlah bagus untuk dikembangkan dan digunakan lebih lanjut untuk kegiatan sekolah secara keseluruhan. Namun, dengan adanya berbagai fitur lain yang ada pada JIBAS selain fitur Akademik, pihak sekolah perlu untuk mempelajari fitur-fitur lain sehingga efektivitas dan efisiensi yang dihadirkan oleh sistem ini dapat dirasakan oleh pihak sekolah.
{"title":"IMPLEMENTASI SISTEM JARINGAN INFORMASI BERSAMA ANTAR SEKOLAH DI SMAN 1 BATUSANGKAR KABUPATEN TANAH DATAR","authors":"Afriyanti Dwi Kartika, Jefril Rahmadoni, Hafizah Hanim, Ricky Akbar, Fajril Akbar, Ullya Mega Wahyuni, Husnil Kamil","doi":"10.25077/jhi.v5i2.536","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v5i2.536","url":null,"abstract":"SMAN 1 Batusangkar merupakan sekolah negeri yang telah menggunakan teknologi dalam pelaksanaan kegiatan sekolah, mulai dari hadirnya website sebagai ruang informasi, termasuk juga penggunaan komputer dan internet di sekolah. Selain itu, sekolah ini juga dilengkapi dengan adanya empat laboratorium komputer yang digunakan untuk ruang pengajaran bagi siswa. Namun, dalam kegiatan sehari-hari, data-data yang dihasilkan oleh sekolah belum terintegrasi dalam sebuah sistem informasi dengan baik. Hal ini menjadi momentum bagi Jurusan Sistem Informasi UNAND untuk membantu sekolah dalam mengimplementasikan, mensosialisasikan dan memberikan edukasi terkait sistem informasi sekolah JIBAS (Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah) di SMA N 1 Batusangkar sebagai bentuk nyata dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sistem JIBAS yaitu sistem informasi manajemen sekolah yang membantu operasional sekolah mulai dari akademik, keuangan, perpustakaan, pelaporan dan interaksi guru-siswa. Diharapkan, sistem ini dapat membantu sekolah mengatur, mengelola dan merapikan data yang ada pada sekolah yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Metode pelaksanaan pada kegiatan ini terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan, implementasi, dan evaluasi. Setelah kegiatan ini dilaksanakan, pihak sekolah merasa bahwa sistem ini sangatlah bagus untuk dikembangkan dan digunakan lebih lanjut untuk kegiatan sekolah secara keseluruhan. Namun, dengan adanya berbagai fitur lain yang ada pada JIBAS selain fitur Akademik, pihak sekolah perlu untuk mempelajari fitur-fitur lain sehingga efektivitas dan efisiensi yang dihadirkan oleh sistem ini dapat dirasakan oleh pihak sekolah. ","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87353630","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kepedulian terhadap fakta perubahan iklim yang terjadi secara global maupun regional. Menyikapi hal ini, pemerintah Indonesia pun telah mengambil sejumlah langkah konkrit di segala aspek adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, baik di tingkat lokal, regional maupun nasional. Salah satu program nasional yang menyentuh langsung masyarakat lokal adalah program kampung iklim atau dikenal dikenal sebutan “PROKLIM”. Kota Bukittinggi telah merespon secara aktif program nasional ini, dan telah mendapat penghargaan nasional atas prestasi dari aktivitas pada dua kelompok masyarakatnya. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada Program Kampung Iklim ini adalah untuk meningkatkan kapasitas kelompok dalam pengolahan sampah organik rumah tangga melalui penerapan budidaya Maggot dari lalat tentara hitam (black soldier fly/BSF). Metode utama pelaksanaan kegiatan adalah pelatihan, pemberian bantuan dan pendampingan kelompok sasaran. Hasil kegiatan menunjukkan bawah kelompok sasaran telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan untuk membudidayakan BSF dan memproduksi larva/maggot, kelompok sasaran telah mampu menghasilkan pakan ikan/ternak dari maggot yang telah diproduksi, dan telah mempunyai rencana untuk pemanfaatan hasil usaha untuk dipasarkan. Satu hal yang menjadi tantangan selanjutnya adalah bagaimana membangun kontinuitas ketersediaan pakan untuk ulat maggot tersebut, terutama dari sisa makanan organik rumah tangga di lingkungan anggota kelompok. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa penerapan teknologi pengolahan sampah organik dengan budidaya ulat maggot ini sangat potensial untuk mengatasi masalah sampah di lingkungan, sehingga selanjutnya dapat diterapkan lebih luas di kota Bukittinggi, untuk dapat mengatasi masalah sampah organik perkotaan.
{"title":"PENERAPAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DENGAN MAGGOT PADA PROGRAM KAMPUNG IKLIM DI KOTA BUKITTINGGI","authors":"Rudi Febriamansyah, Fuji Astuti Febria, Yulistriani Yulistriani, Defri Rahman, Resti Rahayu, Mahdi Mahdi","doi":"10.25077/jhi.v4i4.535","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v4i4.535","url":null,"abstract":"Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kepedulian terhadap fakta perubahan iklim yang terjadi secara global maupun regional. Menyikapi hal ini, pemerintah Indonesia pun telah mengambil sejumlah langkah konkrit di segala aspek adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, baik di tingkat lokal, regional maupun nasional. Salah satu program nasional yang menyentuh langsung masyarakat lokal adalah program kampung iklim atau dikenal dikenal sebutan “PROKLIM”. Kota Bukittinggi telah merespon secara aktif program nasional ini, dan telah mendapat penghargaan nasional atas prestasi dari aktivitas pada dua kelompok masyarakatnya. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada Program Kampung Iklim ini adalah untuk meningkatkan kapasitas kelompok dalam pengolahan sampah organik rumah tangga melalui penerapan budidaya Maggot dari lalat tentara hitam (black soldier fly/BSF). Metode utama pelaksanaan kegiatan adalah pelatihan, pemberian bantuan dan pendampingan kelompok sasaran. Hasil kegiatan menunjukkan bawah kelompok sasaran telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan untuk membudidayakan BSF dan memproduksi larva/maggot, kelompok sasaran telah mampu menghasilkan pakan ikan/ternak dari maggot yang telah diproduksi, dan telah mempunyai rencana untuk pemanfaatan hasil usaha untuk dipasarkan. Satu hal yang menjadi tantangan selanjutnya adalah bagaimana membangun kontinuitas ketersediaan pakan untuk ulat maggot tersebut, terutama dari sisa makanan organik rumah tangga di lingkungan anggota kelompok. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa penerapan teknologi pengolahan sampah organik dengan budidaya ulat maggot ini sangat potensial untuk mengatasi masalah sampah di lingkungan, sehingga selanjutnya dapat diterapkan lebih luas di kota Bukittinggi, untuk dapat mengatasi masalah sampah organik perkotaan.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84477910","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pembudidaya ikan pada umumnya mengalami kesulitan dalam menyediakan pakan buatan (pellet) yang berkualitas karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknologi pengolahan dan pembuatan pakan alternatif. Disamping itu biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan pakan relatif besar mencapai 70 – 80 % dari total biaya produksi. Namun penyediaan pakan sering menjadi kendala karena selain harganya yang semakin hari semakin mahal, juga kualitas pakan yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan. Pemberian pakan berkualitas pada ikan nila yang dibudidayakan secara intensif sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas yang dihasilkan. Semakin tinggi kualitas pakan maka produksi yang dihasilkan juga akan semakin meningkat. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan untuk mengatasi hal tersebut adalah pembuatan pakan formulated diet alternatif dengan menggunakan bahan baku lokal. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah transfer ilmu pengetahuan yang disajikan dalam kegiatan sosialisasi berupa: 1) pengenalan jenis-jenis bahan pakan ikan alternatif yang bersumber dari daerah tersebut, (2) Penyusunan formulasi pakan buatan ikan nila, (3) pelatihan teknologi pembuatan pakan buatan (pellet) serta, 4) pemantauan dan pendampingan. Sosialisasi dilakukan dalam bentuk ceramah dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Hasil kegiatan peternak mengenal jenis-jenis pakan lokal yang dapat digunakan sebagai pakan ikan, mengetahui formula pakan dan teknologi pembuatan pakan buatan alternatif. Pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki pembudidaya ikan diharapkan dapat mengatasi kesulitan pembudidaya ikan dalam menyediakan pakan sehingga produksi dan usaha budidaya ikan meningkat.
{"title":"DISEMINASI TEKNOLOGI FORMULATED DIET ALTERNATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BUDIDAYA IKAN NILA INTENSIF DI KOTA PADANG","authors":"Efrizal Efrizal, N. Nurmiati, Chairul Chairul, Anthoni Agustien, Zuhri Syam, Suwirmen Suwirmen, Rusnam Rusnam, Deswati Deswati","doi":"10.25077/jhi.v4i4.534","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v4i4.534","url":null,"abstract":"Pembudidaya ikan pada umumnya mengalami kesulitan dalam menyediakan pakan buatan (pellet) yang berkualitas karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknologi pengolahan dan pembuatan pakan alternatif. Disamping itu biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan pakan relatif besar mencapai 70 – 80 % dari total biaya produksi. Namun penyediaan pakan sering menjadi kendala karena selain harganya yang semakin hari semakin mahal, juga kualitas pakan yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan. Pemberian pakan berkualitas pada ikan nila yang dibudidayakan secara intensif sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas yang dihasilkan. Semakin tinggi kualitas pakan maka produksi yang dihasilkan juga akan semakin meningkat. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan untuk mengatasi hal tersebut adalah pembuatan pakan formulated diet alternatif dengan menggunakan bahan baku lokal. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah transfer ilmu pengetahuan yang disajikan dalam kegiatan sosialisasi berupa: 1) pengenalan jenis-jenis bahan pakan ikan alternatif yang bersumber dari daerah tersebut, (2) Penyusunan formulasi pakan buatan ikan nila, (3) pelatihan teknologi pembuatan pakan buatan (pellet) serta, 4) pemantauan dan pendampingan. Sosialisasi dilakukan dalam bentuk ceramah dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Hasil kegiatan peternak mengenal jenis-jenis pakan lokal yang dapat digunakan sebagai pakan ikan, mengetahui formula pakan dan teknologi pembuatan pakan buatan alternatif. Pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki pembudidaya ikan diharapkan dapat mengatasi kesulitan pembudidaya ikan dalam menyediakan pakan sehingga produksi dan usaha budidaya ikan meningkat.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75681920","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kelapa sawit yang dibudidayakan pada areal replanting tidak tumbuh optimal karena sebagian besar diserang kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros L.). Persentase serangan kumbang tanduk tergolong tinggi yakni 80% pada tanaman umur 3 tahun dan 100% pada umur 1-1.5 tahun. Diketahui limbah sisa replanting menjadi penyebab tingginya populasi kumbang tanduk karena batang kelapa sawit yang membusuk menjadi habitat yang cocok untuk perkembangan kumbang tanduk. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi mitra diaplikasikan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT). Komponen PHT yang akan diaplikasikan yakni kultur teknis, mekanis, serta pengendalian semiokimia dengan feromon. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kerusakan hama kumbang tanduk pada tanaman kelapa sawit pasca replanting. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan, pelatihan, demplot (percontohan), pemberian bantuan alat dan mesin, serta monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan diperoleh bahwa mitra mampu penerapan pengelolaan hama terpadu (PHT) secara mandiri di lahan masing-masing. Rakitan teknologi PHT yang sudah diaplikasikan dapat menurunkan tingkat serangan kumbang tanduk dari 86.68% menjadi 79.60%. Sampai saat ini perangkat PHT masih terpasang dan dioperasikan kelompok tani mitra. Aplikasi PHT di lokasi demplot secara nyata dapat menurunkan populasi kumbang tanduk, begitu juga tidak terlihat lagi gejala baru tanaman yang terserang.Aplikasi PHT yang berkelanjutan, meliputi lahan dengan skala luas, melibatkan semua pelaku usaha kelapa sawit akan meningkatkan peluang keberhasilan metode tersebut di masa yang akan datang.
{"title":"APLIKASI PENGELOLAAN HAMA TERPADU KUMBANG TANDUK (ORYCTES RHINOCEROS L.) PADA KELAPA SAWIT DI NAGARI GIRI MAJU KABUPATEN PASAMAN BARAT","authors":"Siska Efendi","doi":"10.25077/jhi.v4i3.498","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v4i3.498","url":null,"abstract":"Kelapa sawit yang dibudidayakan pada areal replanting tidak tumbuh optimal karena sebagian besar diserang kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros L.). Persentase serangan kumbang tanduk tergolong tinggi yakni 80% pada tanaman umur 3 tahun dan 100% pada umur 1-1.5 tahun. Diketahui limbah sisa replanting menjadi penyebab tingginya populasi kumbang tanduk karena batang kelapa sawit yang membusuk menjadi habitat yang cocok untuk perkembangan kumbang tanduk. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi mitra diaplikasikan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT). Komponen PHT yang akan diaplikasikan yakni kultur teknis, mekanis, serta pengendalian semiokimia dengan feromon. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kerusakan hama kumbang tanduk pada tanaman kelapa sawit pasca replanting. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan, pelatihan, demplot (percontohan), pemberian bantuan alat dan mesin, serta monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan diperoleh bahwa mitra mampu penerapan pengelolaan hama terpadu (PHT) secara mandiri di lahan masing-masing. Rakitan teknologi PHT yang sudah diaplikasikan dapat menurunkan tingkat serangan kumbang tanduk dari 86.68% menjadi 79.60%. Sampai saat ini perangkat PHT masih terpasang dan dioperasikan kelompok tani mitra. Aplikasi PHT di lokasi demplot secara nyata dapat menurunkan populasi kumbang tanduk, begitu juga tidak terlihat lagi gejala baru tanaman yang terserang.Aplikasi PHT yang berkelanjutan, meliputi lahan dengan skala luas, melibatkan semua pelaku usaha kelapa sawit akan meningkatkan peluang keberhasilan metode tersebut di masa yang akan datang.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86483650","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}