IPTEKS berbasis dosen dan masyarakat (IbDM) bertujuan untuk mengaplikasikan atau mendiseminasikan teknologi pakan buatan alternatif untuk pengembangan budidaya ikan gurame intensif dalam upaya meningkatkan produktivitas perikanan dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan petani ikan (masyarakat) di Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang dalam bidang usaha budidaya ikan di Sumatra Barat. Di samping itu, juga diharapkan petani ikan di Sumatra Barat dapat melakukan pemeliharaan dengan teknik yang baik dan ramah lingkungan. Dengan demikian kegiatan IbDM ini juga diharapkan mampu menekan biaya operasional dalam budidaya ikan gurami intensif dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan para petani/ masyarakat Kelurahan Limau Manis melalui pengembangan usaha budidaya ikan yang berkelanjutan. Untuk mencapai hasil diseminasi teknologi yang optimal maka sasaran utama IbDM di Kecamatan Pauh ini adalah kelompok tani ikan dan para pembina/pemuka masyarakat Kelurahan Limau Manis yang diharapkan mampu memberikan motivasi kepada petani untuk mensosialisasikan metode pembuatan pakan formula alternatif untuk pengembangan budidaya ikan gurame secara intensif dan ramah lingkungan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah (1) Penyuluhan (ceramah), dengan materi utama: (a) pengenalan berbagai jenis bahan baku (raw material) yang dapat digunakan untuk makanan ikan gurame, (b) memberikan pengetahuan tentang penyusunan formulasi pakan buatan dengan metode kuadrat, (c) memberikan pengetahuan tentang proses pembuatan makanan buatan (d) menambah pengetahuan masyarakat tentang cara menyimpan pelet yang baik agar lebih tahan lama dan (e) pemberian materi tentang pengujian mutu pakan, baik secara fisika, kimia dan biologis; dan (2) Peragaan pembuatan pakan buatan alternatif untuk budidaya ikan gurame. Dari hasil kegiatan IbDM ini didapatkan bahwa pengetahuan dan keterampilan kelompok tani Kelurahan Limau Manis Kecamatan Pauh, Padang sebelum dilaksanakan kegiatan IbDM ini masih sangat rendah. Namun demikian motivasi atau keinginan masyarakat kelompok tani mitra IbDM untuk melakukan usaha budidaya atau pemeliharaan ikan sangat besar. Hal ini terlihat dari keinginan masyarakat kelompok tani mitra IbDM untuk menguasai teknologi pembuatan pakan alternatif ikan gurame dari hasil limbah daun dan batang talas yang diproses menjadi tepung relatif cukup tinggi. Lebih jauh dari hasil kegiatan IbDM pada masyarakat ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mencari pakan alternatif untuk pakan ikan gurame sehingga kegiatan budidaya dapat berjalan dengan baik di daerah mitra IbDM. Agar kegiatan budidaya berjalan dengan baik di daerah mitra IbDM perlu dilakukan kegiatan IbDM secara berkelanjutan tentang teknik pembuatan pelet ikan alternatif dan teknik pemeliharaan ikan yang efisien dan efektif. Di samping itu perlu dukungan dana atau pemberian kredit oleh pihak yang berwenang kepada masyarakat atau petani ikan untuk modal pengembangan usahan
{"title":"DISEMINASI TEKNOLOGI PAKAN BUATAN ALTERNATIF UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN GURAME INTENSIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERIKANAN DI KELURAHAN LIMAU MANIS KECAMATAN PAUH KOTA PADANG","authors":"Efrizal Efrizal, N. Nurmiati, Chairul Chairul, Anthoni Agustien, Suwirmen Suwirmen, Rusnam Rusnam, Deswati Deswati","doi":"10.25077/JHI.V3I1.347","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V3I1.347","url":null,"abstract":"IPTEKS berbasis dosen dan masyarakat (IbDM) bertujuan untuk mengaplikasikan atau mendiseminasikan teknologi pakan buatan alternatif untuk pengembangan budidaya ikan gurame intensif dalam upaya meningkatkan produktivitas perikanan dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan petani ikan (masyarakat) di Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang dalam bidang usaha budidaya ikan di Sumatra Barat. Di samping itu, juga diharapkan petani ikan di Sumatra Barat dapat melakukan pemeliharaan dengan teknik yang baik dan ramah lingkungan. Dengan demikian kegiatan IbDM ini juga diharapkan mampu menekan biaya operasional dalam budidaya ikan gurami intensif dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan para petani/ masyarakat Kelurahan Limau Manis melalui pengembangan usaha budidaya ikan yang berkelanjutan. Untuk mencapai hasil diseminasi teknologi yang optimal maka sasaran utama IbDM di Kecamatan Pauh ini adalah kelompok tani ikan dan para pembina/pemuka masyarakat Kelurahan Limau Manis yang diharapkan mampu memberikan motivasi kepada petani untuk mensosialisasikan metode pembuatan pakan formula alternatif untuk pengembangan budidaya ikan gurame secara intensif dan ramah lingkungan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah (1) Penyuluhan (ceramah), dengan materi utama: (a) pengenalan berbagai jenis bahan baku (raw material) yang dapat digunakan untuk makanan ikan gurame, (b) memberikan pengetahuan tentang penyusunan formulasi pakan buatan dengan metode kuadrat, (c) memberikan pengetahuan tentang proses pembuatan makanan buatan (d) menambah pengetahuan masyarakat tentang cara menyimpan pelet yang baik agar lebih tahan lama dan (e) pemberian materi tentang pengujian mutu pakan, baik secara fisika, kimia dan biologis; dan (2) Peragaan pembuatan pakan buatan alternatif untuk budidaya ikan gurame. Dari hasil kegiatan IbDM ini didapatkan bahwa pengetahuan dan keterampilan kelompok tani Kelurahan Limau Manis Kecamatan Pauh, Padang sebelum dilaksanakan kegiatan IbDM ini masih sangat rendah. Namun demikian motivasi atau keinginan masyarakat kelompok tani mitra IbDM untuk melakukan usaha budidaya atau pemeliharaan ikan sangat besar. Hal ini terlihat dari keinginan masyarakat kelompok tani mitra IbDM untuk menguasai teknologi pembuatan pakan alternatif ikan gurame dari hasil limbah daun dan batang talas yang diproses menjadi tepung relatif cukup tinggi. Lebih jauh dari hasil kegiatan IbDM pada masyarakat ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mencari pakan alternatif untuk pakan ikan gurame sehingga kegiatan budidaya dapat berjalan dengan baik di daerah mitra IbDM. Agar kegiatan budidaya berjalan dengan baik di daerah mitra IbDM perlu dilakukan kegiatan IbDM secara berkelanjutan tentang teknik pembuatan pelet ikan alternatif dan teknik pemeliharaan ikan yang efisien dan efektif. Di samping itu perlu dukungan dana atau pemberian kredit oleh pihak yang berwenang kepada masyarakat atau petani ikan untuk modal pengembangan usahan","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82419627","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rika Sarfika, Esthika Ariany Maisa, Siti Yuliharni, Dewi Eka Putri, Ira Erwina, B. Wenny, Rika Fatmadona, D. Novrianda
Perilaku caring adalah dasar utama yang mendasari a helping relationship yang terjalin antara perawat-pasien. Hubungan terapeutik ini dibangun melalui komunikasi terapeutik yang dipraktikkan untuk mencapai keberhasilan program terapi. Namun, masih banyak perawat tidak menerapkan komunikasi terapeutik dalam berintegrasi dengan pasien. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman perawat melalui pelatihan komunikasi terapeutik pada perawat di rumah sakit di Kota Padang. Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan metode pendekatan ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Pembelajaran dilakukan selama 8 jam efektif, sebelum dan sesudah pembelajaran dilakukan pengukuran pengetahuan pre-test dan post-test. Jumlah peserta sebanyak 20 orang perawat yang berdinas di ruang rawat inap rumah sakit. Berdasarkan uji paired t-test, didapatkan hasil bahwa ada perbedaan rerata pengetahuan peserta tentang komunikasi terapeutik sebelum dan sesudah pelatihan (p value= 0,000). Selisih rerata skor pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan yaitu 2,550. Hasil kegiatan ini menunjukkan kegiatan pembelajaran dengan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi terbukti efektif dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik. Oleh karena itu, diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin agar dapat mendorong peningkatan kualitas asuhan keperawatan pada pasien melalui penerapan komunikasi terapeutik yang baik oleh perawat.
{"title":"PELATIHAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK GUNA MENINGKATKAN PENGETAHUAN PERAWAT DALAM CARING","authors":"Rika Sarfika, Esthika Ariany Maisa, Siti Yuliharni, Dewi Eka Putri, Ira Erwina, B. Wenny, Rika Fatmadona, D. Novrianda","doi":"10.25077/JHI.V3I2.386","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V3I2.386","url":null,"abstract":"Perilaku caring adalah dasar utama yang mendasari a helping relationship yang terjalin antara perawat-pasien. Hubungan terapeutik ini dibangun melalui komunikasi terapeutik yang dipraktikkan untuk mencapai keberhasilan program terapi. Namun, masih banyak perawat tidak menerapkan komunikasi terapeutik dalam berintegrasi dengan pasien. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman perawat melalui pelatihan komunikasi terapeutik pada perawat di rumah sakit di Kota Padang. Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan metode pendekatan ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Pembelajaran dilakukan selama 8 jam efektif, sebelum dan sesudah pembelajaran dilakukan pengukuran pengetahuan pre-test dan post-test. Jumlah peserta sebanyak 20 orang perawat yang berdinas di ruang rawat inap rumah sakit. Berdasarkan uji paired t-test, didapatkan hasil bahwa ada perbedaan rerata pengetahuan peserta tentang komunikasi terapeutik sebelum dan sesudah pelatihan (p value= 0,000). Selisih rerata skor pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan yaitu 2,550. Hasil kegiatan ini menunjukkan kegiatan pembelajaran dengan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi terbukti efektif dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik. Oleh karena itu, diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin agar dapat mendorong peningkatan kualitas asuhan keperawatan pada pasien melalui penerapan komunikasi terapeutik yang baik oleh perawat.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80077810","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perilaku agresif remaja di Kota Padang sudah sangat meresahkan dan bahkan sudah mengarah pada tindakan kriminal. Perilaku agresif ini dapat merugikan remaja itu sendiri, keluarga dan lingkungan disekitar mereka. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengurangi perilaku agresif melalui pemberian Rational Emotive-Behavior Therapy (REBT) dan Assertive Training (AT). Peserta kegiatan ini adalah remaja siswa di SMA Negeri 15 Padang dan SMA Negeri 9 Padang. Sebanyak 36 siswa dari 2 sekolah ini diberikan terapi secara berkelompok berdasarkan asal sekolah masing-masing. Kriteria peserta kegiatan adalah siswa dengan perilaku agresif dan bersedia mengikuti terapi REBT dan AT selama 2 minggu. Sebelum dan sesudah pemberian terapi, remaja diberikan kuisioner Agression Questionaire (AQ) untuk mengukur perilaku agresif yang dimiliki remaja. Data dianalisis menggunakan uji t-berpasangan (paired t-test). Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada perubahan signifikan dalam perilaku agresif remaja sebelum dan sesudah diberikan REBT-AT. Perubahan signifikan terjadi pada perilaku agresi fisik dan permusuhan. Namun, pada agresi verbal dan kemarahan tidak ada perubahan yang signifikan. Berdasarkan hasil kegiatan, pemberian REBT-AT belum mampu mengurangi semua komponen perilaku agresif yang dimiliki remaja. Idealnya, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, terapi harus diberikan selama 4 minggu untuk REBT dan 4 minggu untuk AT. Untuk itu, perlu evaluasi lebih lanjut selama 8 minggu untuk mengetahui apakah program ini berhasil dalam mengatasi perilaku agresif pada kelompok terapeutik ini.
{"title":"PEMBERIAN RATIONAL-EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DAN ASSERTIVE TRAINING SEBAGAI UPAYA MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA DI PAUH PADANG","authors":"Rika Sarfika, Nelia Afriyeni, Hermalinda Hermalinda, Feri Fernandes","doi":"10.25077/JHI.V3I1.390","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V3I1.390","url":null,"abstract":"Perilaku agresif remaja di Kota Padang sudah sangat meresahkan dan bahkan sudah mengarah pada tindakan kriminal. Perilaku agresif ini dapat merugikan remaja itu sendiri, keluarga dan lingkungan disekitar mereka. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengurangi perilaku agresif melalui pemberian Rational Emotive-Behavior Therapy (REBT) dan Assertive Training (AT). Peserta kegiatan ini adalah remaja siswa di SMA Negeri 15 Padang dan SMA Negeri 9 Padang. Sebanyak 36 siswa dari 2 sekolah ini diberikan terapi secara berkelompok berdasarkan asal sekolah masing-masing. Kriteria peserta kegiatan adalah siswa dengan perilaku agresif dan bersedia mengikuti terapi REBT dan AT selama 2 minggu. Sebelum dan sesudah pemberian terapi, remaja diberikan kuisioner Agression Questionaire (AQ) untuk mengukur perilaku agresif yang dimiliki remaja. Data dianalisis menggunakan uji t-berpasangan (paired t-test). Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada perubahan signifikan dalam perilaku agresif remaja sebelum dan sesudah diberikan REBT-AT. Perubahan signifikan terjadi pada perilaku agresi fisik dan permusuhan. Namun, pada agresi verbal dan kemarahan tidak ada perubahan yang signifikan. Berdasarkan hasil kegiatan, pemberian REBT-AT belum mampu mengurangi semua komponen perilaku agresif yang dimiliki remaja. Idealnya, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, terapi harus diberikan selama 4 minggu untuk REBT dan 4 minggu untuk AT. Untuk itu, perlu evaluasi lebih lanjut selama 8 minggu untuk mengetahui apakah program ini berhasil dalam mengatasi perilaku agresif pada kelompok terapeutik ini.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76382810","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Produk hasil riset berbasis inovasi di Universitas Andalas sudah mulai banyak dihasilkan. Produk-produk ini, seperti teh gambir, teh manggis, dan virgin coconut oil, sudah sering ditampilkan dalam pameran maupun kegiatan-kegiatan promosi lainnya. Namun demikian, masih sering produk-produk ini tidak bisa ditampilkan atau dijual karena kekurangan produksi. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menjelaskan pentingnya aspek peningkatan jumlah produksi atau perbanyakan produk inovasi Universitas Andalas untuk menopang inovasi di perguruan tinggi negeri ini. Program perbanyakan produk Universitas Andalas ini adalah bagian dari strategi inkubasi berbasis kebutuhan mitra dan kepentingan utama Universitas Andalas. Metode yang dilakukan adalah mengidentifikasi produk-produk inovasi Universitas Andalas yang layak diperbanyak, lalu melakukan upaya standardisasi produk, lalu dilakukan validasi pasar untuk produk-produk ini. Terkait produksi, ini menandakan banyak produk di Universitas Andalas yang di produksi hanya jika ada pameran atau iven dan bukan karena permintaan pasar. Selanjutnya, produksi tidak dilakukan dengan perspektif bisnis yang kuat. Hal-hal ini yang kemudian penyebab utama kemacetan produksi produk-produk inovasi di Universitas Universitas Andalas. Dalam perspektif yang lebih luas, ini menunjukkan semakin pentingnya penerapan suatu strategi inkubasi yang utuh dan menyeluruh. Inkubasi bukan hanya dilihat sebagai suatu proses, tetapi sebagai suatu strategi untuk memaksimalkan potensi produk sekaligus kemampuan memenuhi ekspektasi pasar.
{"title":"PENINGKATAN PRODUK BERBASIS INOVASI UNIVERSITAS ANDALAS: SUATU STRATEGI INKUBASI BISNIS","authors":"Donar Games, Amri Syahardi","doi":"10.25077/JHI.V3I1.388","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V3I1.388","url":null,"abstract":"Produk hasil riset berbasis inovasi di Universitas Andalas sudah mulai banyak dihasilkan. Produk-produk ini, seperti teh gambir, teh manggis, dan virgin coconut oil, sudah sering ditampilkan dalam pameran maupun kegiatan-kegiatan promosi lainnya. Namun demikian, masih sering produk-produk ini tidak bisa ditampilkan atau dijual karena kekurangan produksi. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menjelaskan pentingnya aspek peningkatan jumlah produksi atau perbanyakan produk inovasi Universitas Andalas untuk menopang inovasi di perguruan tinggi negeri ini. Program perbanyakan produk Universitas Andalas ini adalah bagian dari strategi inkubasi berbasis kebutuhan mitra dan kepentingan utama Universitas Andalas. Metode yang dilakukan adalah mengidentifikasi produk-produk inovasi Universitas Andalas yang layak diperbanyak, lalu melakukan upaya standardisasi produk, lalu dilakukan validasi pasar untuk produk-produk ini. Terkait produksi, ini menandakan banyak produk di Universitas Andalas yang di produksi hanya jika ada pameran atau iven dan bukan karena permintaan pasar. Selanjutnya, produksi tidak dilakukan dengan perspektif bisnis yang kuat. Hal-hal ini yang kemudian penyebab utama kemacetan produksi produk-produk inovasi di Universitas Universitas Andalas. Dalam perspektif yang lebih luas, ini menunjukkan semakin pentingnya penerapan suatu strategi inkubasi yang utuh dan menyeluruh. Inkubasi bukan hanya dilihat sebagai suatu proses, tetapi sebagai suatu strategi untuk memaksimalkan potensi produk sekaligus kemampuan memenuhi ekspektasi pasar.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77474948","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Andi Khaeruni, Rahayu Rahayu, Gusti Ayu Kade Sutariati, T. C. Rakian
Desa Aunupe Kecamatan Wolasi merupakan salah satu Desa pengembangan tanaman sayuran sayuran organik di Kabupaten Konawe Selatan. Seringnya terjadi serangan hama dan penyakit yang tinggi menjadi alasan utama penggunaan pestisida sintetik yang tidak dibenarkan dalam sistem pertanian organik. Di pihak lain pada lokasi yang sama terdapat kelompok wanita tani yang tidak produktif. Kedua masalah tersebut dapat teratasi jika kelompok wanita tani tersebut mampu memproduksi agens hayati yang berkualitas yang dapat dimanfaatkan oleh petani hortikultura dalam sistem budidaya yang ramah lingkungan. Pelaksanaan Program PKM di Dusun Aunupe ini menjadi sangat tepat sebagai sarana dan media transfer teknologi bagaimana meningkatkan produktivitas tanaman sayuran yang ramah lingkungan dengan mengembangkan teknik bercocok tanam secara organik. Pengendalian hama dan penyakit tanaman dengan memanfaatkan agens hayati dan pestisida nabati menjadi salah satu pilihan bijak dalam usaha meningkatkan produksi pertanian yang bernilai ekonomi tinggi sekaligus menjaga kelestarian hayati untuk menunjang budidaya pertanian yang berkelanjutan khususnya pada budidaya tanaman sayuran sebagai sumber gizi masyarakat.
{"title":"PEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DESA AUNUPE DALAM PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN YANG RAMAH LINGKUNGAN","authors":"Andi Khaeruni, Rahayu Rahayu, Gusti Ayu Kade Sutariati, T. C. Rakian","doi":"10.25077/JHI.V3I1.382","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V3I1.382","url":null,"abstract":"Desa Aunupe Kecamatan Wolasi merupakan salah satu Desa pengembangan tanaman sayuran sayuran organik di Kabupaten Konawe Selatan. Seringnya terjadi serangan hama dan penyakit yang tinggi menjadi alasan utama penggunaan pestisida sintetik yang tidak dibenarkan dalam sistem pertanian organik. Di pihak lain pada lokasi yang sama terdapat kelompok wanita tani yang tidak produktif. Kedua masalah tersebut dapat teratasi jika kelompok wanita tani tersebut mampu memproduksi agens hayati yang berkualitas yang dapat dimanfaatkan oleh petani hortikultura dalam sistem budidaya yang ramah lingkungan. Pelaksanaan Program PKM di Dusun Aunupe ini menjadi sangat tepat sebagai sarana dan media transfer teknologi bagaimana meningkatkan produktivitas tanaman sayuran yang ramah lingkungan dengan mengembangkan teknik bercocok tanam secara organik. Pengendalian hama dan penyakit tanaman dengan memanfaatkan agens hayati dan pestisida nabati menjadi salah satu pilihan bijak dalam usaha meningkatkan produksi pertanian yang bernilai ekonomi tinggi sekaligus menjaga kelestarian hayati untuk menunjang budidaya pertanian yang berkelanjutan khususnya pada budidaya tanaman sayuran sebagai sumber gizi masyarakat.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89295047","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lahan yang sempit menjadi permasalahan bagi pertanian konvensional untuk bercocok tanam. Pengelolaan lahan sempit bisa diatasi dengan sistem hidroponik yang manfaatkan teknologi dalam bercocok tanam. Lahan sempit yang dimiliki oleh rumah tangga bisa dimaksimalkan untuk bercocok tanam. Namun, stigma rumah tangga masih terpaku pada pertanian konvensional dengan mengelola lahan yang luas. Stigma ini kemudian harus diubah dengan memberikan literasi kepada rumah tangga tentang bercocok tanam dengan menggunakan metode hidroponik. Berlandaskan kepada pemahaman tersebut maka Program Studi Manajemen Kampus II UNAND menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan dengan tema “Memanfaatkan Lahan Sempit untuk Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga, Melalui bercocok Tanam Menggunakan Sistem Hidroponik”. Tujuan utama diadakan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan melalui pelatihan pada warga Nagari Sungai Kamuyang mengenai pemanfaatan sistem hidroponik. Tujuan lainnya adalah memberikan liretasi terkait peluang usaha yang dapat dihasilkan dari bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik, menggali kreativitas warga dalam pemanfaatan lahan sempit, dan menghasilkan tanaman yang bersih dan sehat. Metode pengabdian menggunakan ceramah, praktek langsung, dan diskusi dengan narasumber. Kegiatan pengabdian dilakukan di kantor walinagari Sungai Kamuyang. Dalam penyelenggaraan pelatihan ini peserta dibekali dengan ilmu dasar terkait hidroponik, dan kemudian mempraktikkan secara langsung bercocok tanam dengan hyroponic wick system. Masyarakat mengharapkan kegiatan seperti ini tetap terus dilakukan dalam rangka pemberdayaan masyarakat yang lebih baik lagi.
{"title":"HIDROPONIK SEBAGAI BENTUK PEMANFAATAN LAHAN SEMPIT UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI NAGARI SUNGAI KAMUYANG","authors":"Devi Yulia Rahmi, Ranny Fitriana Faisal, Agestayani Agestayani, S. Susiana, Winny Alna Marlina, Fatma Poni Mardiah, Erizal Erizal, Faisal Ali Ahmad, Musbatiq Srivani","doi":"10.25077/JHI.V3I1.389","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V3I1.389","url":null,"abstract":"Lahan yang sempit menjadi permasalahan bagi pertanian konvensional untuk bercocok tanam. Pengelolaan lahan sempit bisa diatasi dengan sistem hidroponik yang manfaatkan teknologi dalam bercocok tanam. Lahan sempit yang dimiliki oleh rumah tangga bisa dimaksimalkan untuk bercocok tanam. Namun, stigma rumah tangga masih terpaku pada pertanian konvensional dengan mengelola lahan yang luas. Stigma ini kemudian harus diubah dengan memberikan literasi kepada rumah tangga tentang bercocok tanam dengan menggunakan metode hidroponik. Berlandaskan kepada pemahaman tersebut maka Program Studi Manajemen Kampus II UNAND menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan dengan tema “Memanfaatkan Lahan Sempit untuk Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga, Melalui bercocok Tanam Menggunakan Sistem Hidroponik”. Tujuan utama diadakan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan melalui pelatihan pada warga Nagari Sungai Kamuyang mengenai pemanfaatan sistem hidroponik. Tujuan lainnya adalah memberikan liretasi terkait peluang usaha yang dapat dihasilkan dari bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik, menggali kreativitas warga dalam pemanfaatan lahan sempit, dan menghasilkan tanaman yang bersih dan sehat. Metode pengabdian menggunakan ceramah, praktek langsung, dan diskusi dengan narasumber. Kegiatan pengabdian dilakukan di kantor walinagari Sungai Kamuyang. Dalam penyelenggaraan pelatihan ini peserta dibekali dengan ilmu dasar terkait hidroponik, dan kemudian mempraktikkan secara langsung bercocok tanam dengan hyroponic wick system. Masyarakat mengharapkan kegiatan seperti ini tetap terus dilakukan dalam rangka pemberdayaan masyarakat yang lebih baik lagi.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82220024","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The feed is an essential requirement in cattle farming. The need for cattle feed reaches 80% of the cost of raising livestock. To reduce the cost of this feed, we need an alternative feed at a low price. Ammonia straw is one way to process agricultural waste products into alternative feed used for beef cattle feed. This ammonia feed technology is an efficient method for improving the quality of straw as animal feed. The objectives of this activity are 1. to increase the knowledge and understanding of cattle breeders in the use of straw waste as an alternative feed for cattle for feed cost efficiency, 2. to increase the productivity of cattle through straw ammonia feed technology, and 3. to increase the welfare of breeders by utilizing rice straw waste as feed. Livestock. The method used in this activity is counseling, demonstration of straw ammonia, and evaluating the application of straw ammonia technology as an alternative feed source for breeders. The extension method is carried out by giving lectures on the use and processing of straw waste as animal feed. Meanwhile, a demonstration of processing straw waste as ammoniated feed. The targets of this activity are farmers and the community in Kenagarian Sungai Kunyit. The results obtained from this activity, activity participants can gain knowledge and understanding in processing ammonia feed as an alternative feed. The use of ammonia feed can overcome the shortage of animal feed in the dry season/famine, overcoming environmental pollution from agricultural waste/straw. Ammoniated straw feed can also increase the digestibility of livestock so that it can increase livestock productivity. Cattle farmers in Kenagarian Sungai Kunyit can make their straw ammonia feed. Ammoniated feed can reduce feed costs, and livestock is more profitable.
{"title":"PENERAPAN TEKNOLOGI AMONIASI JERAMI SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF SAPI POTONG DI KENAGARIAN SUNGAI KUNYIT, SOLOK SELATAN","authors":"F. L. Syaiful, Dewa Tirta Diva, Mahdiatul Hafizoh","doi":"10.25077/JHI.V3I1.435","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V3I1.435","url":null,"abstract":"The feed is an essential requirement in cattle farming. The need for cattle feed reaches 80% of the cost of raising livestock. To reduce the cost of this feed, we need an alternative feed at a low price. Ammonia straw is one way to process agricultural waste products into alternative feed used for beef cattle feed. This ammonia feed technology is an efficient method for improving the quality of straw as animal feed. The objectives of this activity are 1. to increase the knowledge and understanding of cattle breeders in the use of straw waste as an alternative feed for cattle for feed cost efficiency, 2. to increase the productivity of cattle through straw ammonia feed technology, and 3. to increase the welfare of breeders by utilizing rice straw waste as feed. Livestock. The method used in this activity is counseling, demonstration of straw ammonia, and evaluating the application of straw ammonia technology as an alternative feed source for breeders. The extension method is carried out by giving lectures on the use and processing of straw waste as animal feed. Meanwhile, a demonstration of processing straw waste as ammoniated feed. The targets of this activity are farmers and the community in Kenagarian Sungai Kunyit. The results obtained from this activity, activity participants can gain knowledge and understanding in processing ammonia feed as an alternative feed. The use of ammonia feed can overcome the shortage of animal feed in the dry season/famine, overcoming environmental pollution from agricultural waste/straw. Ammoniated straw feed can also increase the digestibility of livestock so that it can increase livestock productivity. Cattle farmers in Kenagarian Sungai Kunyit can make their straw ammonia feed. Ammoniated feed can reduce feed costs, and livestock is more profitable.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88832696","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Era of all-use ICT today, it also requires small-scale industry players to improve their capabilities in the field of information communication and technology. The internet creates a business environment that no longer emphasizes time and distance. Based on the background of the problems faced by the home industry of arjuna banana chips; 1) Banana arjuna chips home industry in terms of marketing the products produced have not utilized online sales by using e-commerce. 2) Home industry of arjuna banana chips has not done a good bookkeeping in its production activities. As for the goal of service is; 1) Partners are given e-commerce training, this is done for partners to market their products to the general public through ICT. 2) Partners are given assistance, this activity aims to enable partners to book all activities specifically related to their financial entry and exit. The training and service that has been carried out concluded that PKM activities carried out through training and mentoring to partners of arjuna banana chips are able to innovate initially conventional marketing into marketing that utilizes technological developments, namely by doing electronic marketing or also called E-commerce.
{"title":"PELATIHAN E-COMMERCE DAN MANAJEMEN KEUANGAN SEBAGAI LANGKAH MENINGKATKAN PENDAPATAN PADA KERIPIK PISANG ARJUNA","authors":"Ira Vahlia, Nina Lelawati","doi":"10.25077/JHI.V3I1.311","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V3I1.311","url":null,"abstract":"Era of all-use ICT today, it also requires small-scale industry players to improve their capabilities in the field of information communication and technology. The internet creates a business environment that no longer emphasizes time and distance. Based on the background of the problems faced by the home industry of arjuna banana chips; 1) Banana arjuna chips home industry in terms of marketing the products produced have not utilized online sales by using e-commerce. 2) Home industry of arjuna banana chips has not done a good bookkeeping in its production activities. As for the goal of service is; 1) Partners are given e-commerce training, this is done for partners to market their products to the general public through ICT. 2) Partners are given assistance, this activity aims to enable partners to book all activities specifically related to their financial entry and exit. The training and service that has been carried out concluded that PKM activities carried out through training and mentoring to partners of arjuna banana chips are able to innovate initially conventional marketing into marketing that utilizes technological developments, namely by doing electronic marketing or also called E-commerce.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83292945","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kabupaten Pasaman Barat merupakan daerah yang memiliki potensi lahan perkebunan maupun pertanian yang cukup luas. Nagari persiapan Langgam merupakan salah satu nagari di Kecamatan Kinali, Pasaman Barat yang memiliki daya dukung lahan berupa lokasi yang luas. Daerah ini cocok untuk pemeliharaan sapi potong yang bisa memberikan keuntungan yang baik bagi peternak jika di kelola dengan manajemen yang baik. Di samping itu daya dukung lahan yang luas berpotensi untuk pengembangan usaha sapi potong. Namun di suatu sisi, potensi yang dimiliki daerah ini belum tergali secara optimal dan rendahnya pengetahuan peternak dalam inovasi teknologi pakan dalam pengembangan ternak. Kegiatan ini bertujuan untuk 1. meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam budidaya sapi potong yang baik dan menguntungkan, 2. pemanfaatan limbah berbasis berbahan baku lokal sebagai pakan komplit ternak, 3. meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam pembuatan pakan komplit, dan 4. meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam formulasi ransum. Metode kegiatan meliputi penyuluhan, demonstrasi/pelatihan pembuatan pakan, penyerahan pakan komplit, monitoring dan evaluasi. Mitra kegiatan ini adalah kelompok tani Karya Muda di Nagari Persiapan Langgam Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Dari hasil kegiatan menunjukkan bahwa anggota kelompok memberikan respon baik dan positif, dan adanya peningkatan pengetahuannya dalam teknik budidaya sapi potong yang baik. Di samping itu, meningkatnya pemahaman peternak dalam pemahaman dan pengolahan pakan komplit berbasis bahan lokal serta peternak mampu dalam memformulasikan pakan sapi potong. Dari kegiatan yang dilaksanakan berhasil mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada peternak dalam pembuatan pakan komplit berbahan baku lokal yang dapat menekan biaya produksi serta meningkatkan produktivitas ternak.
{"title":"DISEMINASI TEKNOLOGI PAKAN KOMPLIT BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL PADA SAPI POTONG DI DAERAH KINALI, PASAMAN BARAT","authors":"F. L. Syaiful, F. Agustin","doi":"10.25077/JHI.V2I1.366","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V2I1.366","url":null,"abstract":"Kabupaten Pasaman Barat merupakan daerah yang memiliki potensi lahan perkebunan maupun pertanian yang cukup luas. Nagari persiapan Langgam merupakan salah satu nagari di Kecamatan Kinali, Pasaman Barat yang memiliki daya dukung lahan berupa lokasi yang luas. Daerah ini cocok untuk pemeliharaan sapi potong yang bisa memberikan keuntungan yang baik bagi peternak jika di kelola dengan manajemen yang baik. Di samping itu daya dukung lahan yang luas berpotensi untuk pengembangan usaha sapi potong. Namun di suatu sisi, potensi yang dimiliki daerah ini belum tergali secara optimal dan rendahnya pengetahuan peternak dalam inovasi teknologi pakan dalam pengembangan ternak. Kegiatan ini bertujuan untuk 1. meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam budidaya sapi potong yang baik dan menguntungkan, 2. pemanfaatan limbah berbasis berbahan baku lokal sebagai pakan komplit ternak, 3. meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam pembuatan pakan komplit, dan 4. meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam formulasi ransum. Metode kegiatan meliputi penyuluhan, demonstrasi/pelatihan pembuatan pakan, penyerahan pakan komplit, monitoring dan evaluasi. Mitra kegiatan ini adalah kelompok tani Karya Muda di Nagari Persiapan Langgam Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Dari hasil kegiatan menunjukkan bahwa anggota kelompok memberikan respon baik dan positif, dan adanya peningkatan pengetahuannya dalam teknik budidaya sapi potong yang baik. Di samping itu, meningkatnya pemahaman peternak dalam pemahaman dan pengolahan pakan komplit berbasis bahan lokal serta peternak mampu dalam memformulasikan pakan sapi potong. Dari kegiatan yang dilaksanakan berhasil mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada peternak dalam pembuatan pakan komplit berbahan baku lokal yang dapat menekan biaya produksi serta meningkatkan produktivitas ternak.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83388532","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Putri Nilam Sari, Annisa Fitri, T. Kasih, Efrida Yanti, Yoly Marlina, Mutia Yuhesti, Asyifa Delila, A. Afandi, Indah Melati
Jentik nyamuk Aedes aegypti banyak berkembang biak di tempat-tempat yang tergenang air. Hal ini menyebabkan penyakit DBD banyak terdapat di musim hujan dan biasanya menyerang pada pagi hari dan sore hari. Inciden Rate DBD Provinsi Sumatera Barat berada pada urutan ke empat terbanyak di Indonesia. Khususnya di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Bingkung terdapat sebanyak 32 kasus DBD pada tahun 2018 dan 8 kasus DBD sampai Agustus 2019. Dari hasi survei yang dilakukan, kegiatan sanitasi dan air bersih di wilayah ini belum terlaksana dengan baik yang meningkatkan risiko perkembangan jentik nyamuk. Karena belum menyeluruh program Juru Pemantau Jentik (Jumantik), dilakukan kegiatan “Jumantik Care” untuk memeratakan program Jumantik di seluruh wilayah kerja Puskesmas Tanjung Bingkung. Intervensi yang dilakukan adalah penyuluhan DBD, pemberian leafet, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), advokasi kepada kader, dan pemeriksaan jentik ke rumah-rumah. Diharapkan kepada petugas puskesmas untuk meningkatkan program promotif dan preventif agar mencegah penularan DBD di masyarakat.
{"title":"JUMANTIK CARE SEBAGAI UPAYA PEMERATAAN PROGRAM JUMANTIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG BINGKUNG KABUPATEN SOLOK","authors":"Putri Nilam Sari, Annisa Fitri, T. Kasih, Efrida Yanti, Yoly Marlina, Mutia Yuhesti, Asyifa Delila, A. Afandi, Indah Melati","doi":"10.25077/JHI.V2I4.B.314","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V2I4.B.314","url":null,"abstract":"Jentik nyamuk Aedes aegypti banyak berkembang biak di tempat-tempat yang tergenang air. Hal ini menyebabkan penyakit DBD banyak terdapat di musim hujan dan biasanya menyerang pada pagi hari dan sore hari. Inciden Rate DBD Provinsi Sumatera Barat berada pada urutan ke empat terbanyak di Indonesia. Khususnya di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Bingkung terdapat sebanyak 32 kasus DBD pada tahun 2018 dan 8 kasus DBD sampai Agustus 2019. Dari hasi survei yang dilakukan, kegiatan sanitasi dan air bersih di wilayah ini belum terlaksana dengan baik yang meningkatkan risiko perkembangan jentik nyamuk. Karena belum menyeluruh program Juru Pemantau Jentik (Jumantik), dilakukan kegiatan “Jumantik Care” untuk memeratakan program Jumantik di seluruh wilayah kerja Puskesmas Tanjung Bingkung. Intervensi yang dilakukan adalah penyuluhan DBD, pemberian leafet, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), advokasi kepada kader, dan pemeriksaan jentik ke rumah-rumah. Diharapkan kepada petugas puskesmas untuk meningkatkan program promotif dan preventif agar mencegah penularan DBD di masyarakat.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89901578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}