Eka Candra Lina, Caesar Welya Refdi, Prima Fithri, Wenny Surya Murtius
Inkubator bisnis memiliki peran sebagai lembaga pendamping yang membantu para pelaku usaha menjadi mandiri. Program pembinaan berjangka dihadirkan dalam bentuk training, coaching, mentoring, dan evaluating dengan tujuan mengurangi resiko kegagalan bisnis, memperoleh akses pasar, akses implementasi teknologi dan akses pendukung lainnya. Kegiatan inkubasi produk unggulan daerah merupakan kerjasama Unit Inkubator Bisnis Teknologi dibawah Science Techno Park (STP) Universitas Andalas dengan Kota Solok yang bertujuan melahirkan wirausaha mandiri yang menjadi cikal bakal klaster industri. Usaha Kecil Menengah (UKM) makanan ringan adalah salah satu jenis usaha yang menjadi fokus pengembangan. Kegiatan yang dilakukan dalam program inkubasi ini dilaksanakan dalam bentuk seminar sehari, workshop implementasi teknologi, pendampingan/inkubasi bisnis, kunjungan industri, Branding dan Packaging. Makanan ringan khas kota solok antara lain olahan singkong yang disebut Karak Kaliang dan aneka keripik dari berbagai jenis bahan baku, diantaranya keripik pare. Karak kaliang dari kota solok memiliki ciri khas yang tidak dimiliki daerah lain yang memproduksi makanan yang sama. Karak kaliang kota solok berwarna putih bersih, ukurannya lebih kecil dibandingkan karak kaliang dari daerah lain. Selama ini karak kaliang dan keripik pare di produksi secara tradisional yang memiliki beberapa kekurangan antara lain, biaya produksi cukup tinggi karena minyak yang digunakan untuk menggoreng hanya bisa digunakan 3 kali ulangan, produk tidak tahan di simpan lama karena mudah tengik, upah tenaga kerja tinggi, pemasaran ditingkat lokal saja. Setelah mendapat sentuhan inovasi munculah karak kaliang yang di produksi secara lebih higienis, sehat dan kekinian dengan packaging dan branding baru, begitu juga dengan keripik pare. Kemajuan ini diharapkan dapat meningkatkan segmen pasar makanan ringan khas kota Solok, memperluas pemasaran, meningkatkan daya simpan dan daya saing produk. UKM mitra di harapkan mampu menjadi pioneer bagi kemajuan industri makanan ringan di kota Solok.
{"title":"IMPLEMENTASI TEKNOLOGI DALAM PENGEMBANGAN MAKANAN RINGAN KARAK KALIANG KHAS KOTA SOLOK","authors":"Eka Candra Lina, Caesar Welya Refdi, Prima Fithri, Wenny Surya Murtius","doi":"10.25077/JHI.V3I4.474","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V3I4.474","url":null,"abstract":"Inkubator bisnis memiliki peran sebagai lembaga pendamping yang membantu para pelaku usaha menjadi mandiri. Program pembinaan berjangka dihadirkan dalam bentuk training, coaching, mentoring, dan evaluating dengan tujuan mengurangi resiko kegagalan bisnis, memperoleh akses pasar, akses implementasi teknologi dan akses pendukung lainnya. Kegiatan inkubasi produk unggulan daerah merupakan kerjasama Unit Inkubator Bisnis Teknologi dibawah Science Techno Park (STP) Universitas Andalas dengan Kota Solok yang bertujuan melahirkan wirausaha mandiri yang menjadi cikal bakal klaster industri. Usaha Kecil Menengah (UKM) makanan ringan adalah salah satu jenis usaha yang menjadi fokus pengembangan. Kegiatan yang dilakukan dalam program inkubasi ini dilaksanakan dalam bentuk seminar sehari, workshop implementasi teknologi, pendampingan/inkubasi bisnis, kunjungan industri, Branding dan Packaging. Makanan ringan khas kota solok antara lain olahan singkong yang disebut Karak Kaliang dan aneka keripik dari berbagai jenis bahan baku, diantaranya keripik pare. Karak kaliang dari kota solok memiliki ciri khas yang tidak dimiliki daerah lain yang memproduksi makanan yang sama. Karak kaliang kota solok berwarna putih bersih, ukurannya lebih kecil dibandingkan karak kaliang dari daerah lain. Selama ini karak kaliang dan keripik pare di produksi secara tradisional yang memiliki beberapa kekurangan antara lain, biaya produksi cukup tinggi karena minyak yang digunakan untuk menggoreng hanya bisa digunakan 3 kali ulangan, produk tidak tahan di simpan lama karena mudah tengik, upah tenaga kerja tinggi, pemasaran ditingkat lokal saja. Setelah mendapat sentuhan inovasi munculah karak kaliang yang di produksi secara lebih higienis, sehat dan kekinian dengan packaging dan branding baru, begitu juga dengan keripik pare. Kemajuan ini diharapkan dapat meningkatkan segmen pasar makanan ringan khas kota Solok, memperluas pemasaran, meningkatkan daya simpan dan daya saing produk. UKM mitra di harapkan mampu menjadi pioneer bagi kemajuan industri makanan ringan di kota Solok.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87734305","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada saat musim panen jagung di Jorong Ophir Kabupaten Pasaman Barat ketersediaan jerami jagung sangat melimpah, begitu selesai masa panen jagung maka limbah dari pemanenan dibiarkan saja atau dibakar. Padahal jerami jagung dapat dimanfaatkan menjadi pakan dari ternak karena masyarakat di Jorong Ophir juga banyak beternak sapi bali. Jerami jagung dimanfaatkan sebagai hijauan pakan ternak yang sudah banyak dilakukan petani, namun pemanfaatannya belum optimal. Selain diberikan pada ternak sebagai hijauan segar, jerami jagung juga dapat diberikan dalam bentuk pakan hijauan ternak yang telah dilakukan proses pengilahan dengan teknologi pengolahan pakan seperti dalam bentuk pengolahan silase. Silase merupakan olahan atau pengolahan yang dilakukan pada pakan ternak dengan proses fermentasi hijauan pakan dengan kandungan air yang tinggi. Seiring perkembangannya sentra pertanian/ perkebunan jagung di daerah Jorong Ophir yang jua bisa memenuhi kebutuhan peternakan sehingga dapat dikembangkan dan dapat membantu petani dan peternak dalam menaikkan taraf hidupnya. Karena itu teknologi pengolahan pengawetan jerami jagung perlu dibudidayakan oleh petani ternak guna tersedianya hijauan pakan ternak sepanjang tahun. Tujuan dari pelatihan pembuatan silase jerami jagung yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dan petani atau masyarakat Jorong Ophir Nagari Koto Baru tentang cara pembuatan silase jerami jagung. Kegiatan pelatihan dilakukan Jorong Ophir dengan melihat potensi dari nagari tersebut rata-rata masyarakatnya petani jagung dan peternak sapi, oleh karena itu dilakukan kegiatan pelatihan pembuatan silase jerami jagung yang terbengkalai atau dibakar begitu saja tanpa melakukan pengolahan dengan teknologi pengolahan seperti silase.
{"title":"PENERAPAN TEKNOLOGI SILASE JERAMI JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERAK DI OPHIR NAGARI KOTO BARU, PASAMAN BARAT","authors":"F. L. Syaiful, Yayuk Sri Utami","doi":"10.25077/JHI.V3I4.480","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V3I4.480","url":null,"abstract":"Pada saat musim panen jagung di Jorong Ophir Kabupaten Pasaman Barat ketersediaan jerami jagung sangat melimpah, begitu selesai masa panen jagung maka limbah dari pemanenan dibiarkan saja atau dibakar. Padahal jerami jagung dapat dimanfaatkan menjadi pakan dari ternak karena masyarakat di Jorong Ophir juga banyak beternak sapi bali. Jerami jagung dimanfaatkan sebagai hijauan pakan ternak yang sudah banyak dilakukan petani, namun pemanfaatannya belum optimal. Selain diberikan pada ternak sebagai hijauan segar, jerami jagung juga dapat diberikan dalam bentuk pakan hijauan ternak yang telah dilakukan proses pengilahan dengan teknologi pengolahan pakan seperti dalam bentuk pengolahan silase. Silase merupakan olahan atau pengolahan yang dilakukan pada pakan ternak dengan proses fermentasi hijauan pakan dengan kandungan air yang tinggi. Seiring perkembangannya sentra pertanian/ perkebunan jagung di daerah Jorong Ophir yang jua bisa memenuhi kebutuhan peternakan sehingga dapat dikembangkan dan dapat membantu petani dan peternak dalam menaikkan taraf hidupnya. Karena itu teknologi pengolahan pengawetan jerami jagung perlu dibudidayakan oleh petani ternak guna tersedianya hijauan pakan ternak sepanjang tahun. Tujuan dari pelatihan pembuatan silase jerami jagung yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dan petani atau masyarakat Jorong Ophir Nagari Koto Baru tentang cara pembuatan silase jerami jagung. Kegiatan pelatihan dilakukan Jorong Ophir dengan melihat potensi dari nagari tersebut rata-rata masyarakatnya petani jagung dan peternak sapi, oleh karena itu dilakukan kegiatan pelatihan pembuatan silase jerami jagung yang terbengkalai atau dibakar begitu saja tanpa melakukan pengolahan dengan teknologi pengolahan seperti silase.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73832055","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fea Firdani, Defriman Djafri, Azyyati Ridha Alfian, A. Rahman
Penerapan higiene dan sanitasi pengelolaan pada Kantin Puja Sera DPR (Dibawah Pohon Rindang) sangat penting karena merupakan kantin dengan aktvitas yang cukup tinggi di lingkungan Universitas Andalas. Berdasarkan hasil survey 6 Februari 2020 diketahui kondisi Kantin Puja Sera DPR (Dibawah Pohon Rindang) masih perlu penerapan higiene dan sanitasi pengelolaan agar menjamin kesehatan pengunjung atau mahasiswa. Solusi yang ditawarkan yaitu edukasi mengenai cara produksi pangan yang baik untuk industri rumah tangga (CPPB-IRT). Metode yang digunakan untuk merealisasikan penerapan higiene dan sanitasi penanganan makanan meliputi Identifikasi dan Pemeriksaan Higiene dan Sanitasi, Penilaian hasil pemeriksaan, Pemberian edukasi pada Penjamah Makanan yang Tidak/Belum/Kurang Memenuhi. Hasil pemeriksaan menjadi acuan untuk perbaikan kekurangan dari penerapan higiene dan sanitasi di Kantin Puja Sera DPR (Dibawah Pohon Rindang) Unand untuk dilengkapi sesuai persyaratan kantin sehat sehingga Kantin Puja Sera DPR (Dibawah Pohon Rindang) Unand bisa memenuhi persyaratan menjadi kantin sehat. Hasil dari pemeriksaan untuk penerbitan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (SPP-IRT) dari 14 kriteria penilaian menunjukan Kantin Puja Sera DPR termasuk pada level III, ditemukan 1-4 masalah serius yang seharusnya dilakukan perbaikan untuk mendapatkan sertifikast SPP-PIRT. Masalah serius diantaranaya: 1) bagunan dan fasilitas, 2) suplai air dan sarana penyedia air, 3) fasilitas dan kegiatan higiene dan sanitasi, 4) kesehatan dan higiene karyawan.
{"title":"PENERAPAN HIGIENE DAN SANITASI PEGELOLAAN MAKANAN UNTUK MENJAMIN KEAMANAN PANGAN DI KANTIN PUJA SERA DPR (DIBAWAH POHON RINDANG) UNIVERSITAS ANDALAS","authors":"Fea Firdani, Defriman Djafri, Azyyati Ridha Alfian, A. Rahman","doi":"10.25077/JHI.V3I4.470","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V3I4.470","url":null,"abstract":"Penerapan higiene dan sanitasi pengelolaan pada Kantin Puja Sera DPR (Dibawah Pohon Rindang) sangat penting karena merupakan kantin dengan aktvitas yang cukup tinggi di lingkungan Universitas Andalas. Berdasarkan hasil survey 6 Februari 2020 diketahui kondisi Kantin Puja Sera DPR (Dibawah Pohon Rindang) masih perlu penerapan higiene dan sanitasi pengelolaan agar menjamin kesehatan pengunjung atau mahasiswa. Solusi yang ditawarkan yaitu edukasi mengenai cara produksi pangan yang baik untuk industri rumah tangga (CPPB-IRT). Metode yang digunakan untuk merealisasikan penerapan higiene dan sanitasi penanganan makanan meliputi Identifikasi dan Pemeriksaan Higiene dan Sanitasi, Penilaian hasil pemeriksaan, Pemberian edukasi pada Penjamah Makanan yang Tidak/Belum/Kurang Memenuhi. Hasil pemeriksaan menjadi acuan untuk perbaikan kekurangan dari penerapan higiene dan sanitasi di Kantin Puja Sera DPR (Dibawah Pohon Rindang) Unand untuk dilengkapi sesuai persyaratan kantin sehat sehingga Kantin Puja Sera DPR (Dibawah Pohon Rindang) Unand bisa memenuhi persyaratan menjadi kantin sehat. Hasil dari pemeriksaan untuk penerbitan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (SPP-IRT) dari 14 kriteria penilaian menunjukan Kantin Puja Sera DPR termasuk pada level III, ditemukan 1-4 masalah serius yang seharusnya dilakukan perbaikan untuk mendapatkan sertifikast SPP-PIRT. Masalah serius diantaranaya: 1) bagunan dan fasilitas, 2) suplai air dan sarana penyedia air, 3) fasilitas dan kegiatan higiene dan sanitasi, 4) kesehatan dan higiene karyawan.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89990027","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perguruan tinggi perlu mempersiapkan pembelajaran daring sebagai jawaban atas tantangan kebutuhan revolusi industri 4.0. Selain itu, permasalahan eksternal bertambah di tahun 2020, salah satunya pemunculan virus corona yang menjadi pandemi. Situasi pandemi memaksa perguruan tinggi untuk segera beradaptasi di dalam kegiatan pembelajaran. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah melanjutkan kegiatan pelaksanaan pendidikan jarak jauh (PJJ) secara daring hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Situasi tersebut memunculkan beberapa permasalahan pada perguruan tinggi, diantaranya kesiapan sumber daya manusia, fasilitas, dan lainnya. Seiring berjalannya waktu, perkuliahan sudah dimulai, maka permasalahan ini harus segera diatasi agar tercapainya tujuan pembelajaran dan peningkatan kualitas pendidikan pada perguruan tinggi di saat krisis seperti sekarang ini. Peningkatan penguasaan LMS oleh dosen dan penyediaan modul dan standarisasi estetika merupakan salah satu upaya penyelenggara pendidikan untuk menyampaikan pelayanan yang berkualitas (reliability, assurance, tangible, empathy, dan responsiveness) dan memuaskan bagi penerima layanan (masyarakat/ mahasiswa). Kegiatan ini berhasil melaksanakan workshop teknis dan modul yang efisien dan efektif untuk peningkatan pemahaman penguasaan LMS dalam waktu singkat.
{"title":"PENERAPAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM MELALUI MODUL DIGITAL, WORKSHOP, DAN PENDAMPINGAN DI MASA PANDEMI COVID-19","authors":"B. Albar","doi":"10.25077/JHI.V3I4.471","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V3I4.471","url":null,"abstract":"Perguruan tinggi perlu mempersiapkan pembelajaran daring sebagai jawaban atas tantangan kebutuhan revolusi industri 4.0. Selain itu, permasalahan eksternal bertambah di tahun 2020, salah satunya pemunculan virus corona yang menjadi pandemi. Situasi pandemi memaksa perguruan tinggi untuk segera beradaptasi di dalam kegiatan pembelajaran. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah melanjutkan kegiatan pelaksanaan pendidikan jarak jauh (PJJ) secara daring hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Situasi tersebut memunculkan beberapa permasalahan pada perguruan tinggi, diantaranya kesiapan sumber daya manusia, fasilitas, dan lainnya. Seiring berjalannya waktu, perkuliahan sudah dimulai, maka permasalahan ini harus segera diatasi agar tercapainya tujuan pembelajaran dan peningkatan kualitas pendidikan pada perguruan tinggi di saat krisis seperti sekarang ini. Peningkatan penguasaan LMS oleh dosen dan penyediaan modul dan standarisasi estetika merupakan salah satu upaya penyelenggara pendidikan untuk menyampaikan pelayanan yang berkualitas (reliability, assurance, tangible, empathy, dan responsiveness) dan memuaskan bagi penerima layanan (masyarakat/ mahasiswa). Kegiatan ini berhasil melaksanakan workshop teknis dan modul yang efisien dan efektif untuk peningkatan pemahaman penguasaan LMS dalam waktu singkat.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86096020","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The embroidery craftsmen in Nagari Singgalang, Tanah Datar, have exquisite quality embroidery, but they do not significantly impact the craftsmen's income. This is because most of them are only wage earners. The wages they receive are not proportional to the processing they do. However, they do not have the bargaining power to increase wages due to many embroidery artisans. Low levels of education, lack of capital, and lack of knowledge about embroidery marketing are obstacles for them to develop. This activity aims to increase the productivity of artisans to become independent craftsmen (producers). The methods used are public participation and women participation in the economy through counseling, socialization, digital marketing training, and embroidery craftsmen. The extension is carried out to motivate them to be more productive while the practice is focused on digital marketing training to promote and market their products. The formation of an embroidery group is done so that they can work together and move forward together. This service is also complemented by providing embroidery materials and equipment to the assisted embroidery groups to start production and marketing themselves and not only as wage earners. The results of the activity resulted in four mukenah pieces with different variations and prices. The resulting product has been sold well so that the proceeds from the sale are used again to buy production materials, and part of it is distributed as profit. Thus this activity has a positive impact on the development of the embroidery business in Nagari Singgalang. In the future, this activity can become a pilot project for other groups to improve the embroidery craftsman family's welfare.
纳加里Singgalang, Tanah Datar的刺绣工匠有精美的品质刺绣,但他们并没有显著影响工匠的收入。这是因为他们中的大多数人只是工薪阶层。他们得到的工资与他们所做的加工不成比例。然而,由于刺绣工匠众多,他们没有提高工资的议价能力。教育水平低,缺乏资金,缺乏对刺绣营销的了解是他们发展的障碍。这项活动旨在提高工匠的生产力,使他们成为独立的工匠(生产者)。使用的方法是公众参与和妇女参与经济,通过咨询、社会化、数字营销培训和刺绣工匠。扩展是为了激励他们提高生产力,而实践的重点是数字营销培训,以促进和营销他们的产品。一个刺绣小组的形成是为了让他们一起工作,一起前进。这项服务还提供刺绣材料和设备,以协助刺绣团体开始生产和销售,而不仅仅是作为工资来源。活动的结果产生了四件不同变化和价格的mukenah。生产出来的产品卖得很好,所以销售所得又用来购买生产资料,其中一部分作为利润分配。因此,这项活动对纳加里新加朗刺绣业务的发展产生了积极的影响。在未来,这项活动可以成为其他群体的试点项目,以提高刺绣工匠家庭的福利。
{"title":"PENERAPAN EKONOMI DIGITAL PEREMPUAN PENGRAJIN BORDIR DALAM RANGKA PENGUATAN EKONOMI RUMAH TANGGA DI NAGARI SINGGALANG TANAH DATAR","authors":"Yessy Andriani, Laksmi Dewi, Indrawari Indrawari","doi":"10.25077/jhi.v3i3.439","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v3i3.439","url":null,"abstract":"The embroidery craftsmen in Nagari Singgalang, Tanah Datar, have exquisite quality embroidery, but they do not significantly impact the craftsmen's income. This is because most of them are only wage earners. The wages they receive are not proportional to the processing they do. However, they do not have the bargaining power to increase wages due to many embroidery artisans. Low levels of education, lack of capital, and lack of knowledge about embroidery marketing are obstacles for them to develop. This activity aims to increase the productivity of artisans to become independent craftsmen (producers). The methods used are public participation and women participation in the economy through counseling, socialization, digital marketing training, and embroidery craftsmen. The extension is carried out to motivate them to be more productive while the practice is focused on digital marketing training to promote and market their products. The formation of an embroidery group is done so that they can work together and move forward together. This service is also complemented by providing embroidery materials and equipment to the assisted embroidery groups to start production and marketing themselves and not only as wage earners. The results of the activity resulted in four mukenah pieces with different variations and prices. The resulting product has been sold well so that the proceeds from the sale are used again to buy production materials, and part of it is distributed as profit. Thus this activity has a positive impact on the development of the embroidery business in Nagari Singgalang. In the future, this activity can become a pilot project for other groups to improve the embroidery craftsman family's welfare.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78208946","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The Opir area is located in Nagari Koto Baru, Luhak Nan Duo District, West Pasaman Regency. This area has a large area of land that has great potential in developing beef cattle. Increasing the beef cattle population really requires the availability of quality and sustainable feed. Elephant grass is one type of forage / superior grass with a high nutritional content used as cow feed. The development of elephant grass is to provide good quality forage. Elephant grass has a lot of biomass production, can be harvested several times a year; even this forage is easy to cultivate. The purpose of the activity is to provide education and proper and correct elephant grass cultivation techniques, land optimization, and improve the quality of forage as beef feed. This training activity was held in Jorong Ophir, Nagari Koto Baru, West Pasaman Regency. The activity methods used are socialization, counseling, demonstration, and evaluation. The targets of this activity are farmers and communities in Ophir, Nagari Koto Baru. The results of the activity showed that the participants as the target of the activity were very enthusiastic and gave good responses. Extension of elephant grass cultivation started from land preparation, planting, maintenance and harvesting. In this activity, farmers increase their knowledge and skills in determining good elephant grass seeds and proper and correct elephant grass cultivation techniques. It is hoped that this activity can be carried out sustainably by breeders to optimize land and availability of good quality and sustainable forage as animal feed to increase livestock productivity.
Opir区域位于West Pasaman Regency的Luhak Nan Duo区Nagari Koto Baru。这个地区的土地面积很大,有很大的潜力发展肉牛。增加肉牛的数量确实需要高质量和可持续的饲料。象草是一种营养含量高的牧草/优质草,用作牛饲料。象草的开发是为了提供优质的饲料。象草有大量的生物质生产,一年可以收获几次;甚至这种牧草也很容易栽培。该活动的目的是提供教育和正确的象草种植技术,优化土地,提高饲料质量作为牛肉饲料。本次培训活动在西巴萨曼县永里Koto巴鲁的Jorong Ophir举行。活动方法主要有社会化、咨询、示范、评价等。这项活动的目标是长里科东巴鲁的奥菲尔的农民和社区。活动结果表明,作为活动对象的参与者非常热情,并给出了很好的回应。推广象草种植从整地、种植、养护、收获等方面着手。在这次活动中,农民们增加了甄别优质象草种子的知识和技能,以及正确正确的象草种植技术。希望育种者能够持续开展这一活动,优化土地和优质可持续饲料的可用性,提高牲畜生产力。
{"title":"PENGEMBANGAN RUMPUT GAJAH SEBAGAI PAKAN SAPI DI OPHIR NAGARI KOTO BARU KABUPATEN PASAMAN BARAT","authors":"F. L. Syaiful, Yayuk Sri Utami","doi":"10.25077/jhi.v3i3.440","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v3i3.440","url":null,"abstract":"The Opir area is located in Nagari Koto Baru, Luhak Nan Duo District, West Pasaman Regency. This area has a large area of land that has great potential in developing beef cattle. Increasing the beef cattle population really requires the availability of quality and sustainable feed. Elephant grass is one type of forage / superior grass with a high nutritional content used as cow feed. The development of elephant grass is to provide good quality forage. Elephant grass has a lot of biomass production, can be harvested several times a year; even this forage is easy to cultivate. The purpose of the activity is to provide education and proper and correct elephant grass cultivation techniques, land optimization, and improve the quality of forage as beef feed. This training activity was held in Jorong Ophir, Nagari Koto Baru, West Pasaman Regency. The activity methods used are socialization, counseling, demonstration, and evaluation. The targets of this activity are farmers and communities in Ophir, Nagari Koto Baru. The results of the activity showed that the participants as the target of the activity were very enthusiastic and gave good responses. Extension of elephant grass cultivation started from land preparation, planting, maintenance and harvesting. In this activity, farmers increase their knowledge and skills in determining good elephant grass seeds and proper and correct elephant grass cultivation techniques. It is hoped that this activity can be carried out sustainably by breeders to optimize land and availability of good quality and sustainable forage as animal feed to increase livestock productivity.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87707662","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Benni Satria, Syahyana Raesi, Afrima Sari, A. Armansyah, I. Dwipa, Aprisal Aprisal, F. L. Syaiful, A. Ardi
The people of Lambung Bukik Village, Pauh Subdistrict, Padang City, mostly work on horticultural crops, secondary crops, raising cattle, and chickens. Agriculture in this area uses mostly inorganic fertilizers and organic fertilizers. This results in the high need for farmers for inorganic fertilizers. The activity's objectives are 1. to obtain an organic production module by utilizing horticultural agricultural waste, secondary crops, and cow dung, 2. analyzing the organic fertilizer content, 3). obtain organic fertilizer containing high nutrient elements and 4. obtain organic fertilizer derived from organic fertilized waste material with EM4, MOL, and Trichoderma sp. Activities were carried out in the UPPO Sungkai Permai farming community through organic fertilizer processing technology. Participants in this activity are members of farmer groups, community leaders, and accompanied by Andalas University students. The activity methods applied are 1. training and demonstration on the manufacture of organic fertilizers from agricultural waste and cow dung using EM-4, Mol, Trichoderma sp, 2. demonstration of making local microorganisms (MOL), 3. analyzing nutrient elements of organic fertilizers, and 4. a demonstration plot of organic spinach and water spinach using organic fertilizers from three different organizer depupuk, namely: EM4, fruit mole, and a mixture of both. The results achieved were: organic fertilizer processing methods, and quality organic fertilizers with the highest average nutrient content of fruit mole samples (N = 1,823%, P = 1,717%, K = 0.757%, Mg = 0.742, C. organic 27,400 , Organic matter = 47.237, and the highest C / N = 39.645%. The demonstration plot of organic fertilizer from three organic fertilizer samples obtained that the use of fruit moles as organizer depupuk resulted in the best growth and yield of spinach and kale wet weight.
巴东市保街的Lambung Bukik村的人们主要从事园艺作物、次生作物、养牛和养鸡的工作。这个地区的农业主要使用无机肥料和有机肥。这导致农民对无机肥料的需求量很大。该活动的目标是1。2.利用园艺农业废弃物、次生作物和牛粪获得有机生产模块。分析有机肥含量;3)获得营养元素含量高的有机肥;利用EM4、MOL和Trichoderma sp从有机肥料废物中获得有机肥。通过有机肥加工技术在UPPO Sungkai Permai农业社区开展了活动。本次活动的参与者是农民团体的成员、社区领袖,并由安达拉斯大学的学生陪同。应用的活动方法有:1。利用EM-4, Mol, Trichoderma sp, 2从农业废弃物和牛粪中生产有机肥的培训和示范。3.制作局部微生物的示范(MOL);3 .有机肥营养元素分析;一个有机菠菜和水菠菜的示范地块,使用来自三种不同组织者的有机肥,即:EM4、水果鼹鼠和两者的混合物。结果表明:有机肥处理方法中,优质有机肥果摩尔样品平均养分含量最高(N = 1823%, P = 1717%, K = 0.757%, Mg = 0.742, C.有机27400,有机质= 47.237,最高C / N = 39.645%)。3个有机肥样品的有机肥示范小区得出,以果痣为组织剂的菠菜和羽衣甘蓝湿重生长和产量最佳。
{"title":"TEKNOLOGI PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK PADA KELOMPOK TANI SUNGKAI PERMAI DI KELURAHAN LAMBUNG BUKIK KOTA PADANG","authors":"Benni Satria, Syahyana Raesi, Afrima Sari, A. Armansyah, I. Dwipa, Aprisal Aprisal, F. L. Syaiful, A. Ardi","doi":"10.25077/jhi.v3i3.438","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jhi.v3i3.438","url":null,"abstract":"The people of Lambung Bukik Village, Pauh Subdistrict, Padang City, mostly work on horticultural crops, secondary crops, raising cattle, and chickens. Agriculture in this area uses mostly inorganic fertilizers and organic fertilizers. This results in the high need for farmers for inorganic fertilizers. The activity's objectives are 1. to obtain an organic production module by utilizing horticultural agricultural waste, secondary crops, and cow dung, 2. analyzing the organic fertilizer content, 3). obtain organic fertilizer containing high nutrient elements and 4. obtain organic fertilizer derived from organic fertilized waste material with EM4, MOL, and Trichoderma sp. Activities were carried out in the UPPO Sungkai Permai farming community through organic fertilizer processing technology. Participants in this activity are members of farmer groups, community leaders, and accompanied by Andalas University students. The activity methods applied are 1. training and demonstration on the manufacture of organic fertilizers from agricultural waste and cow dung using EM-4, Mol, Trichoderma sp, 2. demonstration of making local microorganisms (MOL), 3. analyzing nutrient elements of organic fertilizers, and 4. a demonstration plot of organic spinach and water spinach using organic fertilizers from three different organizer depupuk, namely: EM4, fruit mole, and a mixture of both. The results achieved were: organic fertilizer processing methods, and quality organic fertilizers with the highest average nutrient content of fruit mole samples (N = 1,823%, P = 1,717%, K = 0.757%, Mg = 0.742, C. organic 27,400 , Organic matter = 47.237, and the highest C / N = 39.645%. The demonstration plot of organic fertilizer from three organic fertilizer samples obtained that the use of fruit moles as organizer depupuk resulted in the best growth and yield of spinach and kale wet weight.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91489432","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Helmizar Helmizar, Susmiati Susmiati, Asrawati Nurdin, H. A. Rahmy, Restu Sakinah, R. Wahyuni, Serly Suryana, Monika Trijuli Astuti, M. Astuti
Gizi buruk merupakan salah satu masalah gizi yang ditentukan berdasarkan indikator antropometri berat badan menurut tinggi atau panjang badan (BB/TB) dengan z-skor BB/TB <-3 SD dan ada atau tidaknya odema. Masalah gizi buruk banyak terdapat di negara miskin dan berkembang seperti negara Indonesia. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015, sebanyak 26.518 Balita mengalami gizi buruk dengan prevalensi gizi buruk sebanyak 3,8% di Indonesia. Penanganan masalah gizi yang ada saat ini, tidak bisa hanya oleh pemerintah saja, namun perlu keterlibatan dan dukungan dari pemangku kepentingan lain seperti unsur perguruan tinggi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dokter dan petugas yang bekerja di Puskesmas se Kabupaten Tanah Datar dalam penanggulangan gizi buruk. Metode yang digunakan adalah pelatihan (capacity building). Pelatihan diberikan kepada stake holder Puskesmas tentang upaya peningkatan status gizi anak melalui kelas ibu balita, pengukuran status gizi anak yang mengikuti posyandu, pemberian edukasi gizi bagi ibu balita melalui kelas ibu balita dan pemantauan asupan gizi dan gizi balita. Sasaran utama dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah dokter, petugas gizi dan petugas KIA seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Tanah Datar. Dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan dalam penanggulangan stunting di wilayah Kabupaten Tanah Datar. Terjadi peningkatan pengetahuan petugas kesehatan dengan rata-rata nilai pre-test 8,9 meningkat menjadi 9,3 pada post test. Dengan adanya kegiatan ini maka diharapkan dapat menurunkan angka gizi buruk dan kematian pada anak dimulai dari lingkup wilayah Kabupaten Tanah Datar.
{"title":"PENANGGULANGAN GIZI BURUK PADA DOKTER DAN PETUGAS GIZI PUSKESMAS DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH DATAR","authors":"Helmizar Helmizar, Susmiati Susmiati, Asrawati Nurdin, H. A. Rahmy, Restu Sakinah, R. Wahyuni, Serly Suryana, Monika Trijuli Astuti, M. Astuti","doi":"10.25077/JHI.V3I2.425","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V3I2.425","url":null,"abstract":"Gizi buruk merupakan salah satu masalah gizi yang ditentukan berdasarkan indikator antropometri berat badan menurut tinggi atau panjang badan (BB/TB) dengan z-skor BB/TB <-3 SD dan ada atau tidaknya odema. Masalah gizi buruk banyak terdapat di negara miskin dan berkembang seperti negara Indonesia. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015, sebanyak 26.518 Balita mengalami gizi buruk dengan prevalensi gizi buruk sebanyak 3,8% di Indonesia. Penanganan masalah gizi yang ada saat ini, tidak bisa hanya oleh pemerintah saja, namun perlu keterlibatan dan dukungan dari pemangku kepentingan lain seperti unsur perguruan tinggi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dokter dan petugas yang bekerja di Puskesmas se Kabupaten Tanah Datar dalam penanggulangan gizi buruk. Metode yang digunakan adalah pelatihan (capacity building). Pelatihan diberikan kepada stake holder Puskesmas tentang upaya peningkatan status gizi anak melalui kelas ibu balita, pengukuran status gizi anak yang mengikuti posyandu, pemberian edukasi gizi bagi ibu balita melalui kelas ibu balita dan pemantauan asupan gizi dan gizi balita. Sasaran utama dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah dokter, petugas gizi dan petugas KIA seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Tanah Datar. Dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan dalam penanggulangan stunting di wilayah Kabupaten Tanah Datar. Terjadi peningkatan pengetahuan petugas kesehatan dengan rata-rata nilai pre-test 8,9 meningkat menjadi 9,3 pada post test. Dengan adanya kegiatan ini maka diharapkan dapat menurunkan angka gizi buruk dan kematian pada anak dimulai dari lingkup wilayah Kabupaten Tanah Datar.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80513615","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yulmira Yanti, Hasmiandy Hamid, R. Reflin, Noveriza Hermeria
Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang terus mendapat perhatian untuk dikembangkan. Salah satu daerah di Sumatera Barat yang terbilang sebagai sentral perkebunan kakao adalah Nagari Gunung Rajo, Kabupaten Tanah Datar. Namun dalam pembudidayaan seringkali mendapat permasalahan seperti yang dihadapi kelompok Tani Sawah Payo dalam memproduksi biji kakao yaitu pohon kakao yang telah menua dan rusak akibat serangan hama penyakit. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya usaha intensifikasi yang dapat mengurangi serangan hama dan penyakit sehingga produksi dari kakao tersebut terus meningkat. Tujuan dari kegiatan pemberdayaan kelompok tani ini adalah memberikan pengetahuan tentang teknik dan proses pemangkasan tanaman budidaya kakao yang baik dan benar sesuai dengan prosedur budidaya yang seharusnya agar dapat meningkatkan hasil produktivitas dari tanaman tersebut. Metode yang digunakan dalam kegiatan adalah metode pendekatan secara langsung dan tidak langsung. Metode pendekatan secara langsung dengan melakukan wawancara terhadap masyarakat Nagari Gunung Rajo serta dengan mengadakan sosialisasi dan demonstrasi langsung di lapangan. Metode secara tidak langsung yang dilakukan adalah observasi. Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan guna mengetahui kebiasaan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pemberdayaan adalah masyarakat khususnya kelompok tani Sawah Payo memiliki pengetahuan yang lebih terhadap cara budidaya tanaman kakao yang baik dan benar, mengetahui kapan waktu yang tepat untuk dilakukan pemangkasan serta jenis pemangkasan seperti apa yang diperlukan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi dari kakao itu sendiri. Kegiatan ini sangat membantu masyarakat dalam mengatasi setiap permasalahan yang ditemukan dalam budidaya tanaman kakao tersebut.
{"title":"PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI SAWAH PAYO KABUPATEN TANAH DATAR MELALUI TEKNIK PEMANGKASAN TANAMAN KAKAO","authors":"Yulmira Yanti, Hasmiandy Hamid, R. Reflin, Noveriza Hermeria","doi":"10.25077/JHI.V3I2.415","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V3I2.415","url":null,"abstract":"Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang terus mendapat perhatian untuk dikembangkan. Salah satu daerah di Sumatera Barat yang terbilang sebagai sentral perkebunan kakao adalah Nagari Gunung Rajo, Kabupaten Tanah Datar. Namun dalam pembudidayaan seringkali mendapat permasalahan seperti yang dihadapi kelompok Tani Sawah Payo dalam memproduksi biji kakao yaitu pohon kakao yang telah menua dan rusak akibat serangan hama penyakit. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya usaha intensifikasi yang dapat mengurangi serangan hama dan penyakit sehingga produksi dari kakao tersebut terus meningkat. Tujuan dari kegiatan pemberdayaan kelompok tani ini adalah memberikan pengetahuan tentang teknik dan proses pemangkasan tanaman budidaya kakao yang baik dan benar sesuai dengan prosedur budidaya yang seharusnya agar dapat meningkatkan hasil produktivitas dari tanaman tersebut. Metode yang digunakan dalam kegiatan adalah metode pendekatan secara langsung dan tidak langsung. Metode pendekatan secara langsung dengan melakukan wawancara terhadap masyarakat Nagari Gunung Rajo serta dengan mengadakan sosialisasi dan demonstrasi langsung di lapangan. Metode secara tidak langsung yang dilakukan adalah observasi. Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan guna mengetahui kebiasaan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pemberdayaan adalah masyarakat khususnya kelompok tani Sawah Payo memiliki pengetahuan yang lebih terhadap cara budidaya tanaman kakao yang baik dan benar, mengetahui kapan waktu yang tepat untuk dilakukan pemangkasan serta jenis pemangkasan seperti apa yang diperlukan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi dari kakao itu sendiri. Kegiatan ini sangat membantu masyarakat dalam mengatasi setiap permasalahan yang ditemukan dalam budidaya tanaman kakao tersebut.","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79777471","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rahmi Eka Putri, R. Ferdian, M. H. Hersyah, Nefy Puteri Novani, Ratna Aisuwarya, Ricky Akbar
Kegiatan ini dilakukan di Koperasi Tenun Pandai Sikek yang berlokasi di Nagari Pandai Sikek Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar. Koperasi Tenun Pandai Sikek merupakan koperasi yang beranggotakan penenun yang berasal dari Nagari Pandai Sikek. Produk yang dipasarkan oleh koperasi adalah berupa kain tenun khas Pandai Sikek dan beberapa kerajinan khas Sumatera Barat. Model pemasaran yang digunakan saat ini masih konvensional, dimana calon pembeli yang ingin membeli produk harus datang langsung ke koperasi yang membuat akses pemasaran produk menjadi terbatas. Perkembangan teknologi informasi saat ini memungkinkan pemasaran produk dilakukan melalui media pemasaran online untuk meningkatkan penjualan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada anggota Koperasi Tenun Pandai Sikek dalam menggoptimalkan media pemasaran online sebagai salah satu strategi pemasaran produk agar kain tenun Pandai Sikek dan kerajinan khas Sumatera Barat dapat diperkenalkan dan dipasarkan tidak hanya di daerah asal namun juga skala nasional dan internasional. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam tiga tahap yaitu survey awal, pelatihan tentang media pemasaran online dan pendampingan anggota koperasi dalam penggunaan media pemasaran online. Pada kegiatan ini, digunakan salah satu situs penjualan online yaitu tokopedia. Saat ini produk Koperasi Tenun Pandai Sikek telah dipasarkan secara online melalui situs penjualan tokopedia dengan alamat https://www.tokopedia.com/pandai-sikek
{"title":"OPTIMALISASI MEDIA PENJUALAN ONLINE SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI PEMASARAN PRODUK KOPERASI TENUN PANDAI SIKEK","authors":"Rahmi Eka Putri, R. Ferdian, M. H. Hersyah, Nefy Puteri Novani, Ratna Aisuwarya, Ricky Akbar","doi":"10.25077/JHI.V3I1.384","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/JHI.V3I1.384","url":null,"abstract":"Kegiatan ini dilakukan di Koperasi Tenun Pandai Sikek yang berlokasi di Nagari Pandai Sikek Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar. Koperasi Tenun Pandai Sikek merupakan koperasi yang beranggotakan penenun yang berasal dari Nagari Pandai Sikek. Produk yang dipasarkan oleh koperasi adalah berupa kain tenun khas Pandai Sikek dan beberapa kerajinan khas Sumatera Barat. Model pemasaran yang digunakan saat ini masih konvensional, dimana calon pembeli yang ingin membeli produk harus datang langsung ke koperasi yang membuat akses pemasaran produk menjadi terbatas. Perkembangan teknologi informasi saat ini memungkinkan pemasaran produk dilakukan melalui media pemasaran online untuk meningkatkan penjualan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada anggota Koperasi Tenun Pandai Sikek dalam menggoptimalkan media pemasaran online sebagai salah satu strategi pemasaran produk agar kain tenun Pandai Sikek dan kerajinan khas Sumatera Barat dapat diperkenalkan dan dipasarkan tidak hanya di daerah asal namun juga skala nasional dan internasional. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam tiga tahap yaitu survey awal, pelatihan tentang media pemasaran online dan pendampingan anggota koperasi dalam penggunaan media pemasaran online. Pada kegiatan ini, digunakan salah satu situs penjualan online yaitu tokopedia. Saat ini produk Koperasi Tenun Pandai Sikek telah dipasarkan secara online melalui situs penjualan tokopedia dengan alamat https://www.tokopedia.com/pandai-sikek","PeriodicalId":17807,"journal":{"name":"Jurnal Hilirisasi IPTEKS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91376780","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}