Studi kelayakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksanaan perencanaan, sehingga pelaksanaan perencanaan pembangunan SPAM dapat dilaksanakan sesuai dengan prinsip keberlanjutan. Potensi sumber air yang terdapat di Kecamatan Setu berada di sungai Kali Salak, keberadaan sungai Kali Salak melewati Kelurahan Keranggan dan Kelurahan Muncul. Kualitas sungai Kali Salak berpotensi adanya kandungan limbah domestik dan non domestik, oleh karena itu apabila sungai Kali Salak ini akan digunakan sebagai air baku untuk air minum aspek pertama yang perlu ditinjau adalah analisis terhadap aspek teknik teknologis. Maka penelitian terkait studi kelayakan ditinjau dari aspek teknis teknologis meliputi aspek perencanaan terkait kuantitas, kualitas sumber air dan kontinuitas untuk wilayah dan kebutuhan daerah pelayanan. Prakiraan kapasitas pengolahan: 10 – 15 l/d. Sedangan berdasarkan uji kelayakan kualitas sampel air pada laboratorium didapatkan 2 hasil analisis yang melebihi baku mutu yang ditetapkan yaitu berdasarkan salah satu parameter fisika terkait kekeruhan air dan nilai yang diperoleh yaitu 39,7 NTU (melebihi batasan ambang batas yaitu 25 NTU), selain itu pengujian terkait jenis mikroorganisme adalah bakteri Escherichia coli yaitu 400 sehingga dapat diketahui sumber air telah tercemar karena melebihi batasan ambang batas yaitu 50, sehingga untuk memenuhi baku mutu air untuk dijadikan sumber air minum perlu dilakukan pengolahan air minum sebelum didistribusikan kepada konsumen, diantaranya unit air baku, unit produksi (Instalasi Pengolahan Air (IPA)) dan reservoir (menara air). Salah satu sumber air yang terdapat di Kecamatan Setu berasal dari sungai Kali Salak, keberadaan Kali Salak ini melewati wilayah administrasi Kota Tangerang Selatan, Kecamatan Setu, khususnya wilayah Kelurahan Kranggan dan Muncul. Melihat dari kapasitas penolahan dan daerah rawan air bersih di dua kelurahan tersebut maka fokus utama daerah pelayanan yaitu Kelurahan Kranggan untuk RW.05 dan RW.06 serta Kelurahan Muncul untuk RW.04, RW.05 dan RW.06 (meliputi daerah Perumahan Citra Serpong 1, Citra Serpong 2 dan Kampung Koceak), dengan jumlah 978 KK atau sehitar 3.912 jiwa (asumsi 1 SR/KK berjumlah 4 orang), sehingga debit yang dibutuhkan adalah 15 l/d, dengan rencana desain volume reservoir 190,08 .
垃圾邮件供应系统(垃圾邮件)的可行性研究,作为计划实施的指导和参考,使垃圾邮件开发计划能够按照可持续发展原则进行。在Setu街发现的潜在水源是河萨拉克河,存在着河萨拉克河通过海湾和小溪。萨拉克河的质量可能是国内和非国内废物的来源,因此,如果萨拉克河被用作饮用水,第一个方面将是对技术技术技术方面的分析。因此,有关可行性研究的研究涵盖了技术技术方面的技术方面,包括对区域和服务需求的数量、水资源质量和持续性的规划。处理能力预测:10 - 15 l/d。Sedangan基于尽职水样分析两种实验室得到结果的质量超过规定的质量标准,即根据相关物理参数之一39.7里放太多醋(获得的浑浊度和价值超过阈值限制即25里放太多醋),此外相关测试类型的微生物是细菌Escherichia大肠杆菌即400从而可知的水源受到污染,因为超过阈值,即50界限时,因此,为了满足水作为饮用水来源的质量,必须在分配给消费者之前进行饮用水处理,其中包括原始的水单位、生产单位(水处理单位)和水库(水塔)。街道Setu的水源之一来自卡利萨拉克河,萨拉克河的存在超过了南部城市的行政区域,街道,尤其是克朗根省,并出现了。看到penolahan容量和多发地区的淡水在这两个地区的主要焦点就为商用和RW kelurahan Kranggan服务。05 06和kelurahan来RW和RW。04 05和RW, RW。06(包括国家形象1,国家形象2居民区和Koceak)的家乡,978 KK数量或sehitar 3.912灵魂(假设1 SR - KK共有4人),所以只需要15 l / d,准备出院190.08水库容量设计的计划。
{"title":"STUDI KELAYAKAN DITINJAU DARI ASPEK TEKNIS TEKNOLOGIS PEMBANGUNAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) KALI SALAK (STUDI KASUS PADA KOTA TANGERANG SELATAN)","authors":"Budi Rachmat Hidayat, Dikpride Despa, Mardiana Mardiana","doi":"10.23960/snip.v3i2.514","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.514","url":null,"abstract":"Studi kelayakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksanaan perencanaan, sehingga pelaksanaan perencanaan pembangunan SPAM dapat dilaksanakan sesuai dengan prinsip keberlanjutan. Potensi sumber air yang terdapat di Kecamatan Setu berada di sungai Kali Salak, keberadaan sungai Kali Salak melewati Kelurahan Keranggan dan Kelurahan Muncul. Kualitas sungai Kali Salak berpotensi adanya kandungan limbah domestik dan non domestik, oleh karena itu apabila sungai Kali Salak ini akan digunakan sebagai air baku untuk air minum aspek pertama yang perlu ditinjau adalah analisis terhadap aspek teknik teknologis. Maka penelitian terkait studi kelayakan ditinjau dari aspek teknis teknologis meliputi aspek perencanaan terkait kuantitas, kualitas sumber air dan kontinuitas untuk wilayah dan kebutuhan daerah pelayanan. Prakiraan kapasitas pengolahan: 10 – 15 l/d. Sedangan berdasarkan uji kelayakan kualitas sampel air pada laboratorium didapatkan 2 hasil analisis yang melebihi baku mutu yang ditetapkan yaitu berdasarkan salah satu parameter fisika terkait kekeruhan air dan nilai yang diperoleh yaitu 39,7 NTU (melebihi batasan ambang batas yaitu 25 NTU), selain itu pengujian terkait jenis mikroorganisme adalah bakteri Escherichia coli yaitu 400 sehingga dapat diketahui sumber air telah tercemar karena melebihi batasan ambang batas yaitu 50, sehingga untuk memenuhi baku mutu air untuk dijadikan sumber air minum perlu dilakukan pengolahan air minum sebelum didistribusikan kepada konsumen, diantaranya unit air baku, unit produksi (Instalasi Pengolahan Air (IPA)) dan reservoir (menara air). Salah satu sumber air yang terdapat di Kecamatan Setu berasal dari sungai Kali Salak, keberadaan Kali Salak ini melewati wilayah administrasi Kota Tangerang Selatan, Kecamatan Setu, khususnya wilayah Kelurahan Kranggan dan Muncul. Melihat dari kapasitas penolahan dan daerah rawan air bersih di dua kelurahan tersebut maka fokus utama daerah pelayanan yaitu Kelurahan Kranggan untuk RW.05 dan RW.06 serta Kelurahan Muncul untuk RW.04, RW.05 dan RW.06 (meliputi daerah Perumahan Citra Serpong 1, Citra Serpong 2 dan Kampung Koceak), dengan jumlah 978 KK atau sehitar 3.912 jiwa (asumsi 1 SR/KK berjumlah 4 orang), sehingga debit yang dibutuhkan adalah 15 l/d, dengan rencana desain volume reservoir 190,08 .","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135943827","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sebagai prasarana penunjang utama transportasi darat dan prasarana pergerakan aktivitas masyarakat, kondisi jalan yang baik (mantap) sangat berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi terutama pada sarana transportasi darat. Untuk itu, kondisi jalan yang baik (mantap) harus secara berkala dilakukan peninjauan untuk memastikan kerusakan yang terjadi dapat dideteksi secara dini sebelum kerusakan jalan tersebut menjadi lebih parah. Penyebab kerusakan jalan banyak di akibatkan oleh beban kendaraan yang melintas melebihi dari beban kendaraan yang direncanakan, serta jumlah volume kendaraan yang terus meningkat melebihi kapasitas jalan. Hal tersebutlah yang terjadi pada ruas jalan yang ditinjau yaitu Ruas Jalan Talang Jaya – Sungai Menang Kab.Ogan Komering Ilir, pada ruas ini jalan menopang beban dengan melebihi kapasitas jalan, mengingat lokasi jalan berada di kawasan perkebunan sawit dan Karet yang tentunya menjadi akses utama dalam mengangkut hasil pertanian. Dalam Penelitian ini tentunya dilakukan berbagai survei salah satunya Survei Nilai Kondisi Jalan, Survei LHR Jalan, dan Pengujian CBR lapangan. Untuk mengolah data tersebut penulis membuat program perhitungan desain perkerasan jalan menggunakan bantuan program Microsof Excel yang mengacu pada MDJP Revisi 2017. Dari hasil penelitian Ruas Jalan Talang Jaya-Sungai Menang yang ditinjau sepanjang 16,084 Km mulai dari STA 2+000 s.d 15+200, penelitian ini didapatkan bahwa nilai kondisi jalan dari STA 2+000 s.d 15+200 menunjukkan bahwa jalan dalam kondisi rusak berat dan memerlukan penganan berupa rekonstruksi. Dalam perhitungan LHRT rencana, nilai kumulatif kelompok sumbu (KKS) kendaraan berat tahun 2020 sd 2060 yang diperoleh adalah 4,23E+06, nilai tersebut dapat dikategorikan sebagai jalan dengan lalu lintas berat. Untuk nilai CBR lapangan yang didapat adalah 6,3%, maka ruas jalan tersebut tidak diperlukan perbaikan tanah dasar. Selain itu, berdasarkan nilai KKS dan nilai CBR lapangan yang didapat jenis perkerasan yang terpilih dapat menggunakan Flexible Pavement ataupun Rigid Pavement. Dalam hal ini Rigid Pavement dipilih sebagai Rencana Desain Perkerasan dengan Jenis dan tebal lapisan terpilih terdiri dari lapisan drainse 15 cm, lantai kerja 10 cm, dan beton 26,5 cm.
{"title":"Analisis Perhitungan dan Penanganan Preservasi Jalan Pada Ruas Jalan Talang Jaya-Sungai Menang Kabupaten Ogan Komering Ilir","authors":"Budiman Budiman, Herry Wardono, Muh Sarkowi","doi":"10.23960/snip.v3i2.499","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.499","url":null,"abstract":"
 
 
 
 Sebagai prasarana penunjang utama transportasi darat dan prasarana pergerakan aktivitas masyarakat, kondisi jalan yang baik (mantap) sangat berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi terutama pada sarana transportasi darat. Untuk itu, kondisi jalan yang baik (mantap) harus secara berkala dilakukan peninjauan untuk memastikan kerusakan yang terjadi dapat dideteksi secara dini sebelum kerusakan jalan tersebut menjadi lebih parah. Penyebab kerusakan jalan banyak di akibatkan oleh beban kendaraan yang melintas melebihi dari beban kendaraan yang direncanakan, serta jumlah volume kendaraan yang terus meningkat melebihi kapasitas jalan. Hal tersebutlah yang terjadi pada ruas jalan yang ditinjau yaitu Ruas Jalan Talang Jaya – Sungai Menang Kab.Ogan Komering Ilir, pada ruas ini jalan menopang beban dengan melebihi kapasitas jalan, mengingat lokasi jalan berada di kawasan perkebunan sawit dan Karet yang tentunya menjadi akses utama dalam mengangkut hasil pertanian. Dalam Penelitian ini tentunya dilakukan berbagai survei salah satunya Survei Nilai Kondisi Jalan, Survei LHR Jalan, dan Pengujian CBR lapangan. Untuk mengolah data tersebut penulis membuat program perhitungan desain perkerasan jalan menggunakan bantuan program Microsof Excel yang mengacu pada MDJP Revisi 2017. Dari hasil penelitian Ruas Jalan Talang Jaya-Sungai Menang yang ditinjau sepanjang 16,084 Km mulai dari STA 2+000 s.d 15+200, penelitian ini didapatkan bahwa nilai kondisi jalan dari STA 2+000 s.d 15+200 menunjukkan bahwa jalan dalam kondisi rusak berat dan memerlukan penganan berupa rekonstruksi. Dalam perhitungan LHRT rencana, nilai kumulatif kelompok sumbu (KKS) kendaraan berat tahun 2020 sd 2060 yang diperoleh adalah 4,23E+06, nilai tersebut dapat dikategorikan sebagai jalan dengan lalu lintas berat. Untuk nilai CBR lapangan yang didapat adalah 6,3%, maka ruas jalan tersebut tidak diperlukan perbaikan tanah dasar. Selain itu, berdasarkan nilai KKS dan nilai CBR lapangan yang didapat jenis perkerasan yang terpilih dapat menggunakan Flexible Pavement ataupun Rigid Pavement. Dalam hal ini Rigid Pavement dipilih sebagai Rencana Desain Perkerasan dengan Jenis dan tebal lapisan terpilih terdiri dari lapisan drainse 15 cm, lantai kerja 10 cm, dan beton 26,5 cm.
 
 
 
","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"7 1 Suppl 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135942766","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tugas utama dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diamatkan dalam Peraturan Presiden nomor 15 tahun 2015 yang telah diganti dengan Peraturan Presiden nomor 27 tahun 2020 adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara dimana salah satunya adalah pembangunan infrastruktur. Dalam proses pembangunan infrastruktur, diperlukan harmonisasi proses pengadaan barang/jasa yang dimulai dari tahap perencanaan pengadaan barang dan jasa sampai dengan tahap pemanfaatan pengadaan barang/jasa tersebut. Salah satu proses maupun cara dalam pengadaan barang/jasa yang telah diataur dalam peraturan perundang-undangan adalah tender. Tender merupakan metode pemilihan untuk mendapatkan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya. Ketentuan terkait pengadaan barang/jasa pemerintah telah diatur dalam Peraturan Presiden nomor 16 tahun 2018 yang telah diubah menjadi Peraturan Presiden nomor 12 tahun 2020. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melaksanakan tugas pengadaan barang/jasa pemerintah ini melalui kendali Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi selanjutnya disingkat BP2JK yang tersebar di seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Pelaksanaan tender dibawah kendali BP2JK diharapkan dapat menjadi pusat keunggulan pengadaan barang/jasa khususnya dalam melaksanaan prinsip-prinsip pengadaan barang/jasa pemerintah yaitu Efisien, Efektif, Transparan, Terbuka, Bersaing, Adil, dan Akuntabel sehingga pada akhirnya output dan outcome dari proses pengadaan tersebut menjadi tepat guna, tepat mutu dan tepat waktu dan benar-benar dapat bermanfaat untuk masyarakat.
{"title":"Analisa Pelaksanaan Tender Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah dibidang Jasa Konsultansi yang dilaksanakan oleh BP2JK Wilayah Lampung (Studi Kasus : Pengadaan Pekerjaan Jasa Konsultansi Konstruksi pada Unit Kerja Direktorat Jenderal Bina Marga di Provin","authors":"Muhidir Muhidir","doi":"10.23960/snip.v3i2.506","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.506","url":null,"abstract":"Tugas utama dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diamatkan dalam Peraturan Presiden nomor 15 tahun 2015 yang telah diganti dengan Peraturan Presiden nomor 27 tahun 2020 adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara dimana salah satunya adalah pembangunan infrastruktur. Dalam proses pembangunan infrastruktur, diperlukan harmonisasi proses pengadaan barang/jasa yang dimulai dari tahap perencanaan pengadaan barang dan jasa sampai dengan tahap pemanfaatan pengadaan barang/jasa tersebut. Salah satu proses maupun cara dalam pengadaan barang/jasa yang telah diataur dalam peraturan perundang-undangan adalah tender. Tender merupakan metode pemilihan untuk mendapatkan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya. Ketentuan terkait pengadaan barang/jasa pemerintah telah diatur dalam Peraturan Presiden nomor 16 tahun 2018 yang telah diubah menjadi Peraturan Presiden nomor 12 tahun 2020. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melaksanakan tugas pengadaan barang/jasa pemerintah ini melalui kendali Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi selanjutnya disingkat BP2JK yang tersebar di seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Pelaksanaan tender dibawah kendali BP2JK diharapkan dapat menjadi pusat keunggulan pengadaan barang/jasa khususnya dalam melaksanaan prinsip-prinsip pengadaan barang/jasa pemerintah yaitu Efisien, Efektif, Transparan, Terbuka, Bersaing, Adil, dan Akuntabel sehingga pada akhirnya output dan outcome dari proses pengadaan tersebut menjadi tepat guna, tepat mutu dan tepat waktu dan benar-benar dapat bermanfaat untuk masyarakat.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135942769","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Brameswara Arizona, Hana Tri Yuliansyah, Andra Kurnia Margayanto
Audit struktur bangunan adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan kesehatan bangunan guna memastikan bahwa suatu bangunan aman, tidak mengandung resiko keamanan yang membahayakan dan layak untuk dihuni atau dimanfaatan. Audit struktur bertujuan untuk melakukan indentifikasi dengan benar bagian mana dari bangunan yang memerlukan perbaikan, renovasi, peenggantian total atau memberikan rekomendasi layak atau tidaknya suatu bangunan dipertahankan PT. Budi Starch & Sweetener. Tbk (PT. BSSW) merupakan salah satu agroindustri yang terdapat diwilayah administrative Kabupaten Lampung Tengah yang telah melakukan revitalisasi bangunannya sejak tahun 2014, berdasarkan umur bangunannya perlu ditinjau kembali untuk melihat kelaikan fungsi bangunannya berdasarkan Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27 /PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
对结构的检查是一系列的建筑健康检查,以确保建筑物是安全的,不构成危险的、可居住的或可利用的安全风险。结构审计的目的是正确地确定需要修复、翻新、完全反转或提供该建筑是否值得维护的建议Sweetener。Tbk (PT . BSSW)是南榜请区域发现的明显的地区之一的中间做了振兴建筑大楼自2014年以来,根据年龄需要审查来看到过关的话功能接缝基于规则27号人民的公共工程和住房部长管家/ M / 2018年关于证书的功能适合大楼
{"title":"Audit Struktur Bangunan Gudang B PT. BSSW-DIVISI GLUCOSE dengan Sistem bangka baja memikul momen (SBBMM) mengguanakan program ETAB","authors":"Brameswara Arizona, Hana Tri Yuliansyah, Andra Kurnia Margayanto","doi":"10.23960/snip.v3i2.446","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.446","url":null,"abstract":"Audit struktur bangunan adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan kesehatan bangunan guna memastikan bahwa suatu bangunan aman, tidak mengandung resiko keamanan yang membahayakan dan layak untuk dihuni atau dimanfaatan. Audit struktur bertujuan untuk melakukan indentifikasi dengan benar bagian mana dari bangunan yang memerlukan perbaikan, renovasi, peenggantian total atau memberikan rekomendasi layak atau tidaknya suatu bangunan dipertahankan PT. Budi Starch & Sweetener. Tbk (PT. BSSW) merupakan salah satu agroindustri yang terdapat diwilayah administrative Kabupaten Lampung Tengah yang telah melakukan revitalisasi bangunannya sejak tahun 2014, berdasarkan umur bangunannya perlu ditinjau kembali untuk melihat kelaikan fungsi bangunannya berdasarkan Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27 /PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135942774","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pertanian urban adalah praktik budidaya, pemrosesan, dan distribusi bahan pangan di sekitar kota. Pertanian urban juga bisa melibatkan peternakan, budidaya perairan, wanatani, dan hortikultura. Dalam arti luas, pertanian urban mendeskripsikan seluruh sistem produksi pangan yang terjadi di perkotaan. Maksud kajian ini adalah untuk mempertahankan luasan hijau di daerah perkotaan Kabupaten Pringsewu dengan memanfaatkan ruang di rumah, lahan tidur maupun jalan perumahan. Adapun sasarannya adalah menciptakan lingkungan permukiman padat perkotaan yang padat penduduk menjadi lebih asri, sehat dan bersih; mengaplikasikan konsep urban farming pada lingkungan padat perkotaan; memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan dari penerapan urban farming kepada masyarakat permukiman padat perkotaan terpilih. Manfaat urban farming diantaranya adalah memiliki manfaat kesehatan, manfaat ekonomis, estetika kota, dan manfaat bagi lingkungan. Sedangkan untuk tipe pengembangan urban farming terdiri atas tipe produktif, tipe estetika, tipe ekologis dan tipe industri. Metode urban farming yang digunakan adalah metode vertikular, metode hidroponik, metode aquaponik, dan metode wall gardening. Kawasan Perkotaan Pringsewu masih memiliki bagian-bagian kawasan dengan ciri non perkotaan sebesar 1.856,36 Ha (35,86%), termasuk didalamnya 1.438,35 Ha lahan LP2B atau sebesar 27,78% dari luas kawasan Perkotaan Pringsewu. Urban farming berkembang untuk mengantisipasi semakin berkurangnya lahan perkotaan khususnya sebagai Ruang Terbuka (hijau/non hijau).
{"title":"Kajian Potensi Pengembangan Urban Farming Sebagai Strategi Penghijauan Perkotaan di Kabupaten Pringsewu","authors":"Ikarini Widayati, Ika Kustiani, Panji Kurniawan","doi":"10.23960/snip.v3i2.456","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.456","url":null,"abstract":"Pertanian urban adalah praktik budidaya, pemrosesan, dan distribusi bahan pangan di sekitar kota. Pertanian urban juga bisa melibatkan peternakan, budidaya perairan, wanatani, dan hortikultura. Dalam arti luas, pertanian urban mendeskripsikan seluruh sistem produksi pangan yang terjadi di perkotaan. Maksud kajian ini adalah untuk mempertahankan luasan hijau di daerah perkotaan Kabupaten Pringsewu dengan memanfaatkan ruang di rumah, lahan tidur maupun jalan perumahan. Adapun sasarannya adalah menciptakan lingkungan permukiman padat perkotaan yang padat penduduk menjadi lebih asri, sehat dan bersih; mengaplikasikan konsep urban farming pada lingkungan padat perkotaan; memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan dari penerapan urban farming kepada masyarakat permukiman padat perkotaan terpilih. Manfaat urban farming diantaranya adalah memiliki manfaat kesehatan, manfaat ekonomis, estetika kota, dan manfaat bagi lingkungan. Sedangkan untuk tipe pengembangan urban farming terdiri atas tipe produktif, tipe estetika, tipe ekologis dan tipe industri. Metode urban farming yang digunakan adalah metode vertikular, metode hidroponik, metode aquaponik, dan metode wall gardening. Kawasan Perkotaan Pringsewu masih memiliki bagian-bagian kawasan dengan ciri non perkotaan sebesar 1.856,36 Ha (35,86%), termasuk didalamnya 1.438,35 Ha lahan LP2B atau sebesar 27,78% dari luas kawasan Perkotaan Pringsewu. Urban farming berkembang untuk mengantisipasi semakin berkurangnya lahan perkotaan khususnya sebagai Ruang Terbuka (hijau/non hijau).","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135943411","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sari Utama Dewi, Firmando Huda Utama, Muh Sarkowi, Agus Setiawan
Di Indonesia khususnya kota Bandar Lampung tepatnya di pasar-pasar tradisional banyak terdapat penjual kelapa parut yang menyebabkan banyaknya limbah kelapa yang dihasilkan setiap harinya. Biasanya masyarakat mengunakan tempurung kelapa untuk menjadi arang. Melihat banyaknya limbah tempurung kelapa, maka perlu adanya inovasi baru dalam pemanfaatan limbah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan persentase tempurung kelapa yang digunakan 2,5%, 4,0% dan 6,5% pada umur 7 hari. Dari hasil pengujian didapat nilai kuat tekan rata rata sebesar 150 kg/cm2(14,55 MPa) untuk persentase 2,5 %, 208,25 kg/cm2(17,5 MPa) untuk persentase 4,5 % dan 277 kg/cm2(17,5 MPa) untuk persentase 6,5%. Paving Block normal pada penelitian ini dapat dikategorikan kedalam mutu Paving Block kelas D dengan nilai kuat tekan rata rata 95,75 kg/cm2 yang biasanya dapat digunakan untuk lantai taman, benda uji dengan kode 2,5% dapat digolongkan kedalam mutu kelas C yang mendapatkan nilai rata-rata sebesar 150 kg/cm2 yang biasanya dapat digunakan untuk lantai pejalan kaki, sedankan kode benda uji 4,5% dan 6,5% tergolong dalam mutu kelas B dengan nilai kuat tekan rata-rata 4,5% sebesar 150 kg/cm2 dan 6,5% sebesar 277 kg/cm2 yang biasanya dapat digunakan untuk pelataran parkir.
{"title":"Pemanfaatan Limbah Tempurung Kelapa Pada Campuran Paving Block","authors":"Sari Utama Dewi, Firmando Huda Utama, Muh Sarkowi, Agus Setiawan","doi":"10.23960/snip.v3i2.487","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.487","url":null,"abstract":"Di Indonesia khususnya kota Bandar Lampung tepatnya di pasar-pasar tradisional banyak terdapat penjual kelapa parut yang menyebabkan banyaknya limbah kelapa yang dihasilkan setiap harinya. Biasanya masyarakat mengunakan tempurung kelapa untuk menjadi arang. Melihat banyaknya limbah tempurung kelapa, maka perlu adanya inovasi baru dalam pemanfaatan limbah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan persentase tempurung kelapa yang digunakan 2,5%, 4,0% dan 6,5% pada umur 7 hari. Dari hasil pengujian didapat nilai kuat tekan rata rata sebesar 150 kg/cm2(14,55 MPa) untuk persentase 2,5 %, 208,25 kg/cm2(17,5 MPa) untuk persentase 4,5 % dan 277 kg/cm2(17,5 MPa) untuk persentase 6,5%. Paving Block normal pada penelitian ini dapat dikategorikan kedalam mutu Paving Block kelas D dengan nilai kuat tekan rata rata 95,75 kg/cm2 yang biasanya dapat digunakan untuk lantai taman, benda uji dengan kode 2,5% dapat digolongkan kedalam mutu kelas C yang mendapatkan nilai rata-rata sebesar 150 kg/cm2 yang biasanya dapat digunakan untuk lantai pejalan kaki, sedankan kode benda uji 4,5% dan 6,5% tergolong dalam mutu kelas B dengan nilai kuat tekan rata-rata 4,5% sebesar 150 kg/cm2 dan 6,5% sebesar 277 kg/cm2 yang biasanya dapat digunakan untuk pelataran parkir.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"215 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135943704","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Analisa kondisi jalan menggunakan metode SDI (Surface Distress Index) dilakukan di ruas jalan Sp. Aji – Sp. Lubuk Dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Ruas ini merupakan ruas jalan kabupaten yang menghubungkan 7 kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan yang harus mendapatkan perhatian lebih melalui penanganan jalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi jalan, menganalisis jenis penanganan jalan. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui survei kondisi jalan dengan pengukuran kerusakan jalan, sedangkan data sekunder didapatkan dari bidang bina marga Dinas PU-TR Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan yaitu, SK jalan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan peta jalan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Tahapan penelitian yaitu, identifikasi kerusakan jalan dengan melakukan pengukuran, rekapitulasi data dengan mengolah hasil survei, analisis data dengan metode SDI. Hasil penilaian untuk ruas Jl. Sp. Aji – Sp. Lubuk Dalam kondisi ringan 2,6 km dan kondisi rusak berat 7,2 km. Untuk jenis penanganan yang dilakukan Jl. Sp. Aji – Sp. Lubuk Dalam adalah rekonstruksi/ peningkatan jalan dan pemeliharaan berkala jalan/ rehabilitasi.
用SDI方法分析街道状况。这是一个连接乌鲁南部奥干区7个街道的地区路线,应该通过公路维修获得更多的关注。本研究的目的是分析道路状况,分析道路处理的类型。研究中使用的数据是原始数据和次要数据。主要数据是通过对道路状况的测量来获得的,而次要数据来自一个南工业国Ogan comtr区,即SK jalan Ogan comlu south,即SK jalan Ulu south, Ogan commual Ulu street地图。研究阶段包括测量方法、处理调查结果、用SDI方法分析数据、评估损坏情况。修正了路径。Sp. Aji - Sp.深光深度2.6公里,严重损坏7.2公里。为Jl所做的类型的处理。Sp. Aji——Sp.内部是定期重建/增加的道路和康复的维护。
{"title":"Analisa Kondisi Jalan Menggunakan Metode SDI (Surface Distress Index) di Ruas Jalan Sp. Aji – Sp. Lubuk Dalam, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan","authors":"Rama Kapitan, Herry Wardono, Gigih Forda Nama","doi":"10.23960/snip.v3i2.457","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.457","url":null,"abstract":"Analisa kondisi jalan menggunakan metode SDI (Surface Distress Index) dilakukan di ruas jalan Sp. Aji – Sp. Lubuk Dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Ruas ini merupakan ruas jalan kabupaten yang menghubungkan 7 kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan yang harus mendapatkan perhatian lebih melalui penanganan jalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi jalan, menganalisis jenis penanganan jalan. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui survei kondisi jalan dengan pengukuran kerusakan jalan, sedangkan data sekunder didapatkan dari bidang bina marga Dinas PU-TR Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan yaitu, SK jalan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan peta jalan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Tahapan penelitian yaitu, identifikasi kerusakan jalan dengan melakukan pengukuran, rekapitulasi data dengan mengolah hasil survei, analisis data dengan metode SDI. Hasil penilaian untuk ruas Jl. Sp. Aji – Sp. Lubuk Dalam kondisi ringan 2,6 km dan kondisi rusak berat 7,2 km. Untuk jenis penanganan yang dilakukan Jl. Sp. Aji – Sp. Lubuk Dalam adalah rekonstruksi/ peningkatan jalan dan pemeliharaan berkala jalan/ rehabilitasi.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135943821","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Permasalahan lingkungan hidup yang menjadi sumber pencemaran utama daerah Kecamatan Baturaja Barat berasal dari limbah debu dari proses produksi PT. Semen Baturaja (Persero) tbk dan kebiasaan masyarkat di sepanjang aliran sungai ogan membuang sampah dan limbah ke sungai. Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari dan menganalisis implementasi kebijakan dan peran aparatur Dinas Lingkungan Hidup dilihat dari indikator, Communication (Komunikasi), Resources (sumber daya), Disposition (disposisi) dan Buraucraticc the Structure (struktur birokrasi) dalam pengelolaan limbah debu dari industri produksi PT. Semen Baturaja (Persero) tbk di Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu. Peneliti ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Teknis analisis data yang digunakan adalah model analisis Interaktif Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan yang terakhir yaitu penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi memiliki hubungan yang strategis terhadap implementasi kebijakan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten ogan Komering Ulu khususnya proses pengendalian limbah yang mencemari udara dan aliran sungai ogan. Dalam implementasi kebijakan pengelolaan limbah industri di Wilayah Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu masih banyak dihadapkan dengan hambatan baik teknis dan non teknis berupa terbatasnya sumber daya manusia yang memiliki pengalaman dan pengetahuan/keterampilan teknis di bidang pengelolaan lingkungan hidup, dan kurangnya pemahaman sektor swasta dan masyarakat yang menghasilkan limbah yang menimbulkan pencemaran lingkungan untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu serta struktur kelembagaan yang belum memadai sesuai kebutuhan pembangunan sektor lingkungan.
{"title":"ANALISI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU (STUDI PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO) TBK KABUPATEN OGAN KOMERING ULU)","authors":"Yesi Yandriani, Muh Sarkowi, Herry Wardono","doi":"10.23960/snip.v3i2.465","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.465","url":null,"abstract":"Permasalahan lingkungan hidup yang menjadi sumber pencemaran utama daerah Kecamatan Baturaja Barat berasal dari limbah debu dari proses produksi PT. Semen Baturaja (Persero) tbk dan kebiasaan masyarkat di sepanjang aliran sungai ogan membuang sampah dan limbah ke sungai. Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari dan menganalisis implementasi kebijakan dan peran aparatur Dinas Lingkungan Hidup dilihat dari indikator, Communication (Komunikasi), Resources (sumber daya), Disposition (disposisi) dan Buraucraticc the Structure (struktur birokrasi) dalam pengelolaan limbah debu dari industri produksi PT. Semen Baturaja (Persero) tbk di Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu. Peneliti ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Teknis analisis data yang digunakan adalah model analisis Interaktif Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan yang terakhir yaitu penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi memiliki hubungan yang strategis terhadap implementasi kebijakan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten ogan Komering Ulu khususnya proses pengendalian limbah yang mencemari udara dan aliran sungai ogan. Dalam implementasi kebijakan pengelolaan limbah industri di Wilayah Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu masih banyak dihadapkan dengan hambatan baik teknis dan non teknis berupa terbatasnya sumber daya manusia yang memiliki pengalaman dan pengetahuan/keterampilan teknis di bidang pengelolaan lingkungan hidup, dan kurangnya pemahaman sektor swasta dan masyarakat yang menghasilkan limbah yang menimbulkan pencemaran lingkungan untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu serta struktur kelembagaan yang belum memadai sesuai kebutuhan pembangunan sektor lingkungan.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"237 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135943829","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji situasi aset jaringan irigasi, menganalisis kinerja jaringan irigasi, dan untuk merumuskan alternatif kebijakan penanganan kerusakan jaringan yang terjadi di daerah irigasi Kepayang Kecamatan Lempuing. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kombinasi kualitatif kuantitatif berbasis Elektronik Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem Irigasi (EPAKSI). Pengambilan data dilakukan dengan survei berbasis EPAKSI sepanjang jaringan irigasi primer sampai sekunder melalui tahap survei PAI dan IKSI. Data PAI menunjukkan situasi jaringan irigasi Kepayang Kecamatan Lempuing memiliki aset irigasi sebanyak 39 bangunan irigasi dan 2 ruas saluran primer serta 17 ruas saluran sekunder dengan tipikal yang berbeda di setiap ruas. Sedangkan hasil analisis data IKSI menunjukkan kinerja jaringan irigasi Kepayang Kecamatan Lempuing secara kualitatif berada pada kondisi ‘jelek’ dengan tingkat kerusakan ‘rusak berat’, dan secara kuantitatif memiliki indeks kinerja dibawah 40% yaitu sebesar 16,68% terhadap indikator prasarana fisik atau sebesar 37,07% terhadap keseluruhan indikator utama fisik dan non fisik sistem irigasi. Berdasarkan kondisi tersebut dirumuskan alternatif kebijakan penanganan kerusakan jaringan irigasi Kepayang Kecamatan Lempuing yaitu berupa pemeliharaan berkala yang bersifat perbaikan berat dan penggantian aset. Penanganan kerusakan sistem irigasi merupakan perwujudan dari pembangunan berkelanjutan yaitu untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik serta mendukung pertanian berkelanjutan.
{"title":"IDENTIFIKASI KETIDAKSESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DI KAWASAN PERMUKIMAN PADA KECAMATAN CIPUTAT DAN PONDOK AREN KOTA TANGERANG SELATAN","authors":"Maryoto Maryoto, Mardiyana Mardiyana","doi":"10.23960/snip.v3i2.522","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.522","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji situasi aset jaringan irigasi, menganalisis kinerja jaringan irigasi, dan untuk merumuskan alternatif kebijakan penanganan kerusakan jaringan yang terjadi di daerah irigasi Kepayang Kecamatan Lempuing. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kombinasi kualitatif kuantitatif berbasis Elektronik Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem Irigasi (EPAKSI). Pengambilan data dilakukan dengan survei berbasis EPAKSI sepanjang jaringan irigasi primer sampai sekunder melalui tahap survei PAI dan IKSI. Data PAI menunjukkan situasi jaringan irigasi Kepayang Kecamatan Lempuing memiliki aset irigasi sebanyak 39 bangunan irigasi dan 2 ruas saluran primer serta 17 ruas saluran sekunder dengan tipikal yang berbeda di setiap ruas. Sedangkan hasil analisis data IKSI menunjukkan kinerja jaringan irigasi Kepayang Kecamatan Lempuing secara kualitatif berada pada kondisi ‘jelek’ dengan tingkat kerusakan ‘rusak berat’, dan secara kuantitatif memiliki indeks kinerja dibawah 40% yaitu sebesar 16,68% terhadap indikator prasarana fisik atau sebesar 37,07% terhadap keseluruhan indikator utama fisik dan non fisik sistem irigasi. Berdasarkan kondisi tersebut dirumuskan alternatif kebijakan penanganan kerusakan jaringan irigasi Kepayang Kecamatan Lempuing yaitu berupa pemeliharaan berkala yang bersifat perbaikan berat dan penggantian aset. Penanganan kerusakan sistem irigasi merupakan perwujudan dari pembangunan berkelanjutan yaitu untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik serta mendukung pertanian berkelanjutan.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"215 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135942776","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kondisi tanah dasar yang sebagian terendam air rawa memerlukan penanganan agar pekerjaan peningkatan jalan tersebut nantinya tetap terjaga kualitasnya. Salah satu alternatifnya adalah dengan penggunaan geotextile non woven yang berfungsi sebagai sparator antara 2 (dua) lapisan material yang berbeda propertiesnya sehingga tidak tercampur. Hasil uji terhadap sampel tanah yang dilakukan pada Ruas Penumangan – Unit VI menunjukkan bahwa tanah dasar atau subgrade merupakan tanah yang kurang baik dimana kandungan partikel lempung yang memiliki kembang susut tinggi sangat dominan yaitu lebih dari 65%, hal ini juga menjadikan kadar air optimum yang didapat berada pada kisaran 32% dengan berat kering maksimum sekitar 1.27 gr/cm3. Kondisi ini juga terlihat dari nilai CBR tanpa rendaman sebesar 8% dan CBR dengan rendaman lebih kurang 3%. Pada pemodelan menggunakan Program PLAXIS sebelum diberi perkuatan geosintetis menunjukkan bahwa terjadi deformasi pada embankment sebesar 209.93 x 10-4meter dan terjadi pumping effect. Namun setelah diberikan perlakuan perkuatan pada embankment total displacement yang timbul sangat kecil yaitu sebesar 185.05x10-6 meter.
{"title":"Penggunaan Geotextile Non Woven Pada Perencanaan Teknis dan Peningkatan Jalan Penumangan – Unit VI","authors":"Basuki Murdoko, Ika Kustiani, Sri Waluyo","doi":"10.23960/snip.v3i2.438","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.438","url":null,"abstract":"Kondisi tanah dasar yang sebagian terendam air rawa memerlukan penanganan agar pekerjaan peningkatan jalan tersebut nantinya tetap terjaga kualitasnya. Salah satu alternatifnya adalah dengan penggunaan geotextile non woven yang berfungsi sebagai sparator antara 2 (dua) lapisan material yang berbeda propertiesnya sehingga tidak tercampur. Hasil uji terhadap sampel tanah yang dilakukan pada Ruas Penumangan – Unit VI menunjukkan bahwa tanah dasar atau subgrade merupakan tanah yang kurang baik dimana kandungan partikel lempung yang memiliki kembang susut tinggi sangat dominan yaitu lebih dari 65%, hal ini juga menjadikan kadar air optimum yang didapat berada pada kisaran 32% dengan berat kering maksimum sekitar 1.27 gr/cm3. Kondisi ini juga terlihat dari nilai CBR tanpa rendaman sebesar 8% dan CBR dengan rendaman lebih kurang 3%. Pada pemodelan menggunakan Program PLAXIS sebelum diberi perkuatan geosintetis menunjukkan bahwa terjadi deformasi pada embankment sebesar 209.93 x 10-4meter dan terjadi pumping effect. Namun setelah diberikan perlakuan perkuatan pada embankment total displacement yang timbul sangat kecil yaitu sebesar 185.05x10-6 meter.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135942777","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}