Pub Date : 2022-07-29DOI: 10.31258/cers.2.4.170-175
Rita Kurnia, Y. Solfiah, Piki Setri Pernantah, M. Rusandi
Peningkatan kualitas ketrampilan guru merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas pembelajaran yang dapat dilakukan melalui pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi. Salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi mekanika elektronik yang berbasis kearifan lokal masyarakat melayu Riau. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pemahaman dan bimbingan tentang pemanfaatan media pembelajaran PAUD berbasis teknologi mekatronik yang terintegrasi kearifan lokal melayu. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan kepada guru PAUD Cinta Cendekia Sungai Paku Kabupaten Kampar yang berjumlah 8 orang dan dilaksanakan sesuai dengan protocol kesehatan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah workshop secara luring selama 3 (tiga) hari dengan pemateri 4 orang dosen yang sesuai dengan bidang keahliannya untuk penguatan praksis. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa keterlibatan guru PAUD sebesar 80% dapat dilaksanakan sesuai rencana dan setelah mengikuti kegiatan ini, peserta tidak hanya memahami dari sisi konsep tetapi juga tataran praktik.
{"title":"Meningkatkan Kemampuan Bercerita Guru PAUD Melalui Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Mekatronik","authors":"Rita Kurnia, Y. Solfiah, Piki Setri Pernantah, M. Rusandi","doi":"10.31258/cers.2.4.170-175","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/cers.2.4.170-175","url":null,"abstract":"Peningkatan kualitas ketrampilan guru merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas pembelajaran yang dapat dilakukan melalui pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi. Salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi mekanika elektronik yang berbasis kearifan lokal masyarakat melayu Riau. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pemahaman dan bimbingan tentang pemanfaatan media pembelajaran PAUD berbasis teknologi mekatronik yang terintegrasi kearifan lokal melayu. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan kepada guru PAUD Cinta Cendekia Sungai Paku Kabupaten Kampar yang berjumlah 8 orang dan dilaksanakan sesuai dengan protocol kesehatan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah workshop secara luring selama 3 (tiga) hari dengan pemateri 4 orang dosen yang sesuai dengan bidang keahliannya untuk penguatan praksis. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa keterlibatan guru PAUD sebesar 80% dapat dilaksanakan sesuai rencana dan setelah mengikuti kegiatan ini, peserta tidak hanya memahami dari sisi konsep tetapi juga tataran praktik.","PeriodicalId":247272,"journal":{"name":"Journal of Community Engagement Research for Sustainability","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126761942","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Neni Hermita, Zetra Hainul Putra, M. Alpusari, G. Witri, Eva Astuti Mulyani, Intan Kartika Sari, Jesi Alexander Alim
Usaha sagu di Desa Bagan Melibur terbilang sudah cukup lama, namun belum memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Sejauh ini, proses pengolahan cendol sagu masih dengan cara tradisional yaitu proses pengeringan langsung di bawah terik sinar matahari dan proses pengolahan sagu dengan tenaga manusia, sehingga masa produksi cukup lama serta hasil yang didapatkan pun menjadi lebih sedikit. Untuk itu, pengabdian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi masyarakat desa Bagan Melibur dalam mengelola sagu menjadi berbagai macam olahan makanan maupun minuman, salah satunya yaitu cendol sagu kering (celsring). Untuk dapat mempercepat proses pengolahan celsring maka diperlukan bantuan alat seperti rumah ultraviolet, sehingga proses pengeringan dapat dilakukan dalam kondisi apapun. Dengan adanya alat ini dapat mempercepat masa produksi dan hasil produksi. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Bagan Melibur, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti dengan menggunakan metode penyuluhan. Berdasarkan kegiatan pengabdian yang dilaksanakan, maka dihasilkan brand produk Celsring yang siap dipasarkan ke luar daerah Bagan Melibur.
{"title":"Upaya Pemberdayaan Masyarakat Desa Bagan Melibur melalui Pengolahan Tepung Sagu menjadi Cendol Sagu Kering (CELSRING)","authors":"Neni Hermita, Zetra Hainul Putra, M. Alpusari, G. Witri, Eva Astuti Mulyani, Intan Kartika Sari, Jesi Alexander Alim","doi":"10.31258/cers.2.2.93-97","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/cers.2.2.93-97","url":null,"abstract":"Usaha sagu di Desa Bagan Melibur terbilang sudah cukup lama, namun belum memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Sejauh ini, proses pengolahan cendol sagu masih dengan cara tradisional yaitu proses pengeringan langsung di bawah terik sinar matahari dan proses pengolahan sagu dengan tenaga manusia, sehingga masa produksi cukup lama serta hasil yang didapatkan pun menjadi lebih sedikit. Untuk itu, pengabdian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi masyarakat desa Bagan Melibur dalam mengelola sagu menjadi berbagai macam olahan makanan maupun minuman, salah satunya yaitu cendol sagu kering (celsring). Untuk dapat mempercepat proses pengolahan celsring maka diperlukan bantuan alat seperti rumah ultraviolet, sehingga proses pengeringan dapat dilakukan dalam kondisi apapun. Dengan adanya alat ini dapat mempercepat masa produksi dan hasil produksi. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Bagan Melibur, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti dengan menggunakan metode penyuluhan. Berdasarkan kegiatan pengabdian yang dilaksanakan, maka dihasilkan brand produk Celsring yang siap dipasarkan ke luar daerah Bagan Melibur.","PeriodicalId":247272,"journal":{"name":"Journal of Community Engagement Research for Sustainability","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121896084","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
F. Feliatra, Ummi Mardhiah Batubara, Mardalisa Mardalisa, Pipin Kurnia, Iesje Lukistyowati, Tengku Muhammad Ghazali
Desa Teluk Rhu merupakan desa yang memiliki potensi dalam hal perikanan dan wisata bahari. Sebagian masyarakat di desa ini berprofesi sebagai nelayan, dan selebihnya berprofesi sebagai pembudidaya ikan. Minimnya pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki nelayan di Desa Teluk Rhu menyebabkan tingkat kesejahteraan nelayan relatif rendah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan sebagai upaya peningkatan pendapatan nelayan di Desa Teluk Rhu Kabupaten Bengkalis melalui pemanfaatan teknologi diversifikasi pangan yang berbasis pada hasil perikanan Ada empat metode yang digunakan dalam kegiatan ini, yaitu observasi, penyampaian materi, praktik pembuatan produk, dan evaluasi program. Dua puluh nelayan menjadi peserta dan mengikuti seluruh kegiatan dengan sangat antusias dan aktif. Ada dua materi yang disampaikan guna meningkatkan pengetahuan nelayan, antara lain literasi digital dan produk inovasi pangan. Pada tahap akhir, seluruh peserta dilatih untuk membuat beberapa produk diversifikasi pangan berbasis hasil perikanan seperti bakso ikan, nugget, dan stik ikan. Data kuesioner menunjukkan bahwa program pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan memberi banyak bagi sebagian besar nelayan di Desa Teluk Rhu. Dari kegiatan ini diharapkan, pengetahuan baru yang didapat para nelayan dapat membuat mereka lebih semangat dan termotivasi untuk memulai usaha baru guna meningkatkan pendapatan keluarga.
{"title":"Peningkatan Pendapatan Nelayan Di Desa Teluk Rhu Kabupaten Bengkalis Melalui Teknologi Diversifikasi Pangan Berbahan Dasar Hasil Perikanan","authors":"F. Feliatra, Ummi Mardhiah Batubara, Mardalisa Mardalisa, Pipin Kurnia, Iesje Lukistyowati, Tengku Muhammad Ghazali","doi":"10.31258/cers.2.2.70-77","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/cers.2.2.70-77","url":null,"abstract":"Desa Teluk Rhu merupakan desa yang memiliki potensi dalam hal perikanan dan wisata bahari. Sebagian masyarakat di desa ini berprofesi sebagai nelayan, dan selebihnya berprofesi sebagai pembudidaya ikan. Minimnya pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki nelayan di Desa Teluk Rhu menyebabkan tingkat kesejahteraan nelayan relatif rendah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan sebagai upaya peningkatan pendapatan nelayan di Desa Teluk Rhu Kabupaten Bengkalis melalui pemanfaatan teknologi diversifikasi pangan yang berbasis pada hasil perikanan Ada empat metode yang digunakan dalam kegiatan ini, yaitu observasi, penyampaian materi, praktik pembuatan produk, dan evaluasi program. Dua puluh nelayan menjadi peserta dan mengikuti seluruh kegiatan dengan sangat antusias dan aktif. Ada dua materi yang disampaikan guna meningkatkan pengetahuan nelayan, antara lain literasi digital dan produk inovasi pangan. Pada tahap akhir, seluruh peserta dilatih untuk membuat beberapa produk diversifikasi pangan berbasis hasil perikanan seperti bakso ikan, nugget, dan stik ikan. Data kuesioner menunjukkan bahwa program pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan memberi banyak bagi sebagian besar nelayan di Desa Teluk Rhu. Dari kegiatan ini diharapkan, pengetahuan baru yang didapat para nelayan dapat membuat mereka lebih semangat dan termotivasi untuk memulai usaha baru guna meningkatkan pendapatan keluarga.","PeriodicalId":247272,"journal":{"name":"Journal of Community Engagement Research for Sustainability","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127026197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ahmad Muhammad, Nurul Qomar, Radith Mahatma, Syafroni Pranata
Usaha budidaya lebah kelulut untuk produksi madu di Desa Tanjung Sari, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, telah diawali pada tahun 2016 lalu yang kemudian terus berkembang hingga saat ini. Dari pengamatan kami terdapat setidaknya tiga permasalahan utama yang dihadapi para pemelihara koloni lebah kelulut di desa ini, yaitu kehilangan koloni, produksi madu yang rendah, dan kendala dalam pemasaran. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong dan membantu masyarakat memecahkan masalah-masalah ini. Dari bulan Maret s/d Agustus 2021 kami telah bekerjasana dengan masyarakat setempat dalam upaya mencari jalan keluar dari permasalahan-permasalahan ini. Kehilangan koloni akibat pergi dan/atau matinya koloni antara lain dipicu oleh kurang optimalnya kondisi pemeliharaan. Hal ini sekaligus dipercaya menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya produksi madu. Solusi terhadap hal ini adalah peningkatan kualitas pemeliharaan koloni, antara lain dengan meningkatkan penaungan dan proteksi dari hewan-hewan yang berpotensi mengganggu koloni. Salah satu masalah dalam pemasaran madu yang diproduksi adalah tidak adanya standar harga jual madu dan tidak adanya penampungan lokal. Salah satu bentuk solusi terhadap masalah ini adalah pembentukan koperasi madu yang bernaung di bawah BUMDES. Melalui kegiatan ini, masyarakat telah memperoleh manfaat berupa: (1) peningkatan pengetahuan teknis tentang pemeliharaan koloni; (2) peningkatan kualitas pemeliharaan koloni yang sekaligus menunjang peningkatan produktivitas koloni, walaupun hanya sebagian; dan (3) terbentuknya koperasi yang selain menjadi menjadi wahana perundingan sesama produsen madu dalam mencari kesepakatan harga madu dapat sekaligus sebagai penampung madu pertama dan mediator pemasarannya. Makalah ini memaparkan perincian kegiatan dan bagaimana partisipasi masyarakat terhadap upaya pembenahan ini dan kendala-kendala yang dihadapi.
{"title":"Revitalisasi Usaha Budidaya Lebah Kelulut di Desa Tanjung Sari Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau: Masalah dan Solusinya","authors":"Ahmad Muhammad, Nurul Qomar, Radith Mahatma, Syafroni Pranata","doi":"10.31258/cers.2.2.84-92","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/cers.2.2.84-92","url":null,"abstract":"Usaha budidaya lebah kelulut untuk produksi madu di Desa Tanjung Sari, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, telah diawali pada tahun 2016 lalu yang kemudian terus berkembang hingga saat ini. Dari pengamatan kami terdapat setidaknya tiga permasalahan utama yang dihadapi para pemelihara koloni lebah kelulut di desa ini, yaitu kehilangan koloni, produksi madu yang rendah, dan kendala dalam pemasaran. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong dan membantu masyarakat memecahkan masalah-masalah ini. Dari bulan Maret s/d Agustus 2021 kami telah bekerjasana dengan masyarakat setempat dalam upaya mencari jalan keluar dari permasalahan-permasalahan ini. Kehilangan koloni akibat pergi dan/atau matinya koloni antara lain dipicu oleh kurang optimalnya kondisi pemeliharaan. Hal ini sekaligus dipercaya menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya produksi madu. Solusi terhadap hal ini adalah peningkatan kualitas pemeliharaan koloni, antara lain dengan meningkatkan penaungan dan proteksi dari hewan-hewan yang berpotensi mengganggu koloni. Salah satu masalah dalam pemasaran madu yang diproduksi adalah tidak adanya standar harga jual madu dan tidak adanya penampungan lokal. Salah satu bentuk solusi terhadap masalah ini adalah pembentukan koperasi madu yang bernaung di bawah BUMDES. Melalui kegiatan ini, masyarakat telah memperoleh manfaat berupa: (1) peningkatan pengetahuan teknis tentang pemeliharaan koloni; (2) peningkatan kualitas pemeliharaan koloni yang sekaligus menunjang peningkatan produktivitas koloni, walaupun hanya sebagian; dan (3) terbentuknya koperasi yang selain menjadi menjadi wahana perundingan sesama produsen madu dalam mencari kesepakatan harga madu dapat sekaligus sebagai penampung madu pertama dan mediator pemasarannya. Makalah ini memaparkan perincian kegiatan dan bagaimana partisipasi masyarakat terhadap upaya pembenahan ini dan kendala-kendala yang dihadapi.","PeriodicalId":247272,"journal":{"name":"Journal of Community Engagement Research for Sustainability","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126143230","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-29DOI: 10.31258/cers.2.2.98-107
Sri Endang Kornita, Widia Edorita, Yelly Zamaya, Selly Prima Desweni
Sinergi kemitraan antara Universitas Riau dengan pelaku usaha/industri di daerah penting dilakukan sejalan dengan tridharma perguruan tinggi pada titik pengabdian kepada masyarakat. Diantara industri dan usaha makanan yang berkembang di kota Pekanbaru banyak yang berbentuk IRT yang masih sangat sederhana dari segi permodalan, produk yang dihasilkan, cara pemasaran dan keterbatasan akses untuk menstandarisasi produknya. Salah satunya adalah Rizky Nanda Home Industry yang selama ini menjalankan Bolu Kemojo. Untuk dapat mengembangkan kegiatan usahanya dengan baik, dan untuk dapat meningkatkan pendapatan IRT, maka perlu dilakukan langkah dan strategi pengembangan usaha yang disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi. Metode penerapan yang dilakukan dalam layanan ini adalah pendampingan IRT dalam branding dan pengemasan serta pemasaran produk IRT secara digital/online untuk meningkatkan kualitas produk; membina keterampilan manajemen usaha dalam upaya peningkatan kapasitas produksi; dan pendampingan legalitas produk IRT, serta mendapatkan Sertifikat Halal. Dalam pelaksanaannya kegiatan pengabdian ini melibatkan 10 (sepuluh) mahasiswa peserta Kukerta Universitas Riau 2021 dengan program pemberdayaan dan pendampingan masyarakat yang terintegrasi antara program pengabdian dosen dan program kukerta dilaksanakan. Dalam pelaksanaan pengabdian ini, tim Kukerta juga mendampingi IRT mendekorasi tampilan gerai untuk menarik lebih banyak pembeli.
廖内大学与重要地区的企业/工业之间的合作关系,在为社区服务的基础上与学院tridharma进行了协调。在北干市蓬勃发展的食品工业和企业中,许多具有零售、生产产品、营销方式和标准化产品的限制仍然非常简单。其中之一是Rizky Nanda Home industries,他们经营着Kemojo Bolu。为了更好地发展业务活动,并提高IRT收入,就需要制定适合当前情况和问题的业务发展步骤和战略。本服务采用的应用方法包括数字品牌、包装和在线销售IRT产品,以提高产品质量;培养努力提高生产能力的企业管理技能;以及IRT产品的法律报酬,以及清真证书。在执行这一奉献活动时,参加的学生有10(10)参加廖内大学2021年的Kukerta大学(university of廖内)的10名(10)学生,他们的社区服务和缩小计划是教授服务计划和Kukerta计划的结合。为了实现这一奉献,Kukerta的团队还与IRT装饰摊位来吸引更多的买家。
{"title":"Sinergi Kemitraan Universitas Riau dan Industri Rumah Tangga (IRT) Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan dan Pengembangan Usaha","authors":"Sri Endang Kornita, Widia Edorita, Yelly Zamaya, Selly Prima Desweni","doi":"10.31258/cers.2.2.98-107","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/cers.2.2.98-107","url":null,"abstract":"Sinergi kemitraan antara Universitas Riau dengan pelaku usaha/industri di daerah penting dilakukan sejalan dengan tridharma perguruan tinggi pada titik pengabdian kepada masyarakat. Diantara industri dan usaha makanan yang berkembang di kota Pekanbaru banyak yang berbentuk IRT yang masih sangat sederhana dari segi permodalan, produk yang dihasilkan, cara pemasaran dan keterbatasan akses untuk menstandarisasi produknya. Salah satunya adalah Rizky Nanda Home Industry yang selama ini menjalankan Bolu Kemojo. Untuk dapat mengembangkan kegiatan usahanya dengan baik, dan untuk dapat meningkatkan pendapatan IRT, maka perlu dilakukan langkah dan strategi pengembangan usaha yang disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi. Metode penerapan yang dilakukan dalam layanan ini adalah pendampingan IRT dalam branding dan pengemasan serta pemasaran produk IRT secara digital/online untuk meningkatkan kualitas produk; membina keterampilan manajemen usaha dalam upaya peningkatan kapasitas produksi; dan pendampingan legalitas produk IRT, serta mendapatkan Sertifikat Halal. Dalam pelaksanaannya kegiatan pengabdian ini melibatkan 10 (sepuluh) mahasiswa peserta Kukerta Universitas Riau 2021 dengan program pemberdayaan dan pendampingan masyarakat yang terintegrasi antara program pengabdian dosen dan program kukerta dilaksanakan. Dalam pelaksanaan pengabdian ini, tim Kukerta juga mendampingi IRT mendekorasi tampilan gerai untuk menarik lebih banyak pembeli.","PeriodicalId":247272,"journal":{"name":"Journal of Community Engagement Research for Sustainability","volume":"40 30","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113993453","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penerapan cara pengolahan pupuk dari limbah rumah tangga dengan cacing tanah bertujuan menambah kegiatan yang bersifat positif dan produktif dikalangan para petani Kampung Bunga Raya agar dapat meningkatkan nilai ekonomi pendapatan para petani. Metode yang digunakan penyuluhan dan praktek langsung di lapangan dengan peserta 19 orang dari kelompok tani. Hasil yang diperoleh adalah 1 kg limbah rumah tangga dapat menghasilkan pupuk organik sebanyak 2 kilo dan cacing 500 gram. Pupuk yang diperoleh dapat digunakan untuk tanaman sawit dan tanaman perkarangan masyarakat petani di kampung Bunga Raya Kecamatan Bunga Raya, Siak. Budidaya cacing tanah dengan mengunakan limbah rumah tangga dapat mengatasi permasalahan ketersediaan pupuk untuk perkebunan.
{"title":"Penerapan Tehnik Pengolahan Limbah Rumah Tangga Dengan Cacing Tanah Pada Kelompok Tani Kampung Bunga Raya Siak","authors":"Yusfiati Yusfiati, E. Chahyadi, Dyah Iriani","doi":"10.31258/cers.2.2.78-83","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/cers.2.2.78-83","url":null,"abstract":"Penerapan cara pengolahan pupuk dari limbah rumah tangga dengan cacing tanah bertujuan menambah kegiatan yang bersifat positif dan produktif dikalangan para petani Kampung Bunga Raya agar dapat meningkatkan nilai ekonomi pendapatan para petani. Metode yang digunakan penyuluhan dan praktek langsung di lapangan dengan peserta 19 orang dari kelompok tani. Hasil yang diperoleh adalah 1 kg limbah rumah tangga dapat menghasilkan pupuk organik sebanyak 2 kilo dan cacing 500 gram. Pupuk yang diperoleh dapat digunakan untuk tanaman sawit dan tanaman perkarangan masyarakat petani di kampung Bunga Raya Kecamatan Bunga Raya, Siak. Budidaya cacing tanah dengan mengunakan limbah rumah tangga dapat mengatasi permasalahan ketersediaan pupuk untuk perkebunan.","PeriodicalId":247272,"journal":{"name":"Journal of Community Engagement Research for Sustainability","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121074130","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Piki Setri Pernantah, Rizky Akbar Putrayudha, Tengku Muhammad Bolkiah Alfazar, Muhammad Dhias Akhwal Putra, Ariiqoh Alchanaru, Jania Sukma Nurpranawati, Lolita Britania Yoshikawati, Dinisha Tarindha, Delina Octarainy, I. Ginting, Sri Oktadriantiwi Wulandhani
Eco Enzyme adalah cairan atau zat organic yang dibuat dengan proses fermentasi bahan organik, air, dan gula. Eco enzyme menggunakan sisa sayuran dan kulit buah buahan dalam proses pembuatannya. Walaupun memakan waktu yang cukup lama, prinsip dan penggunaan echo enzyme sangat bagus bagi perlindungan lingkungan yang berkelanjutan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan sebagai pengenalan untuk penerapan efisiensi bahan kimia sintetis, mengurangi penggunaan zat racun, dan perlindungan lingkungan berkelanjutan, yang umumnya diterapkan pada kimia ramah lingkungan. Eco Enzyme ini dibuat dengan metode fermentasi dan kegiatan pengabdian ini dilaksanakan melalui metode pembelajaran, pembuatan hingga penyebaran produk pengabdian. Hasil dari pengabdian ini berupa terlaksananya pengenalan dan penggunaan echo enzyme pada masyarakat setempat.
{"title":"Pengenalan Echo Enzyme Melalui Program Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Universitas Riau Untuk Mewujudkan Masyarakat Peduli Lingkungan","authors":"Piki Setri Pernantah, Rizky Akbar Putrayudha, Tengku Muhammad Bolkiah Alfazar, Muhammad Dhias Akhwal Putra, Ariiqoh Alchanaru, Jania Sukma Nurpranawati, Lolita Britania Yoshikawati, Dinisha Tarindha, Delina Octarainy, I. Ginting, Sri Oktadriantiwi Wulandhani","doi":"10.31258/cers.2.2.62-69","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/cers.2.2.62-69","url":null,"abstract":"Eco Enzyme adalah cairan atau zat organic yang dibuat dengan proses fermentasi bahan organik, air, dan gula. Eco enzyme menggunakan sisa sayuran dan kulit buah buahan dalam proses pembuatannya. Walaupun memakan waktu yang cukup lama, prinsip dan penggunaan echo enzyme sangat bagus bagi perlindungan lingkungan yang berkelanjutan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan sebagai pengenalan untuk penerapan efisiensi bahan kimia sintetis, mengurangi penggunaan zat racun, dan perlindungan lingkungan berkelanjutan, yang umumnya diterapkan pada kimia ramah lingkungan. Eco Enzyme ini dibuat dengan metode fermentasi dan kegiatan pengabdian ini dilaksanakan melalui metode pembelajaran, pembuatan hingga penyebaran produk pengabdian. Hasil dari pengabdian ini berupa terlaksananya pengenalan dan penggunaan echo enzyme pada masyarakat setempat.","PeriodicalId":247272,"journal":{"name":"Journal of Community Engagement Research for Sustainability","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126529523","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Community service activities were carried out for community groups in RT 03 RW 08 Umban Sari Village, Rumbai District, Pekanbaru City. This needs to be socialized because the ITE Law has taken many victims, especially the lower class people who do not understand the implementation of the ITE Law. In addition, because social media has been used by the average community, not only young people but parents have become important things. To avoid the misuse and application of the ITE Law, it is necessary to provide assistance and socialization to the community. This activity was chaired by Dr. Mohd. Yusuf DM, M.H, Ph.D has competence in the field of Criminal Law from the Faculty of Law and consists of Roki Hardianto, M.Kom competence in Information Technology from the Faculty of Computer Science. The planned outputs are scientific articles published in national journals and teaching modules from this activity.
{"title":"Socialization of the ITE Law, Amid the Widespread Use of Social Media","authors":"Moh. Yusuf DM, Roki Hardianto","doi":"10.31258/cers.2.1.12-19","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/cers.2.1.12-19","url":null,"abstract":"Community service activities were carried out for community groups in RT 03 RW 08 Umban Sari Village, Rumbai District, Pekanbaru City. This needs to be socialized because the ITE Law has taken many victims, especially the lower class people who do not understand the implementation of the ITE Law. In addition, because social media has been used by the average community, not only young people but parents have become important things. To avoid the misuse and application of the ITE Law, it is necessary to provide assistance and socialization to the community. This activity was chaired by Dr. Mohd. Yusuf DM, M.H, Ph.D has competence in the field of Criminal Law from the Faculty of Law and consists of Roki Hardianto, M.Kom competence in Information Technology from the Faculty of Computer Science. The planned outputs are scientific articles published in national journals and teaching modules from this activity.","PeriodicalId":247272,"journal":{"name":"Journal of Community Engagement Research for Sustainability","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132474897","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kerajinan tangan anyaman bambu merupakan kegiatan yang sudah lama dilakukan oleh kelompok ibu-ibu desa Bungo Tanjung Kabupaten kerinci Propinsi Jambi., Karena ketersediaan bambu yang cukup banyak terdapat di daerah ini. Namun kerajinan ini tidak terlalu berkembang dan produk yang dihasilkan kurang variasinya dan produktivitasnya. Pekerjaan ini, sebagai sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat untuk membantu perokonomian keluarga. Pada pelaksanaan kegiatan sudah dibentuk kelompok usaha dengan nama Kelompok Usaha bersama (KUB) Setia kerajian anyaman bamboo. Selama pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, Nampak usaha kerajinan tangan anyaman bamboo KUB Setia mulai berkembang. Hal ini dikarenakan adanya pembinaan dan pendampingan dari tim pengabdian, terutama dalam menghasilkan produk anyaman yang lebih bervariasi dan berkualitas, pembinaan dan memperluas segi pemasaran produk. Demikian juga dengan beberapa permasalahan . kelompok mitra, diantaranya: terbatasnya peralatan yang dimiliki kelompok mitra, pewarnaan, penghalusan, pemasaran produk, sudah dapat dibantu oleh tim pengabdian. Pembinaan dan pendampingan kelompok mitra melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) Universitas Jambi. Kegiatan ini, sangat bermanfaat bagi kelompok usaha pengrajin dan masyarakat yang peduli dengan kerajinan anyaman bambu. Sehingga menjadi sumber pendapatan alternatif bagi kelompok mitra, juga untuk mewujudkan tri dharma perguruan tinggi melalui jaringan kerjasama antara pihak terkait. Luaran dari kegiatan ini berupa produk kerajinan tangan anyaman bambu yang lebih variasi dan berkualitas, berkembangnya segi pemasaran. Metode pelaksanaan kegiatan menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan implementasi secara kelembagaan dengan pendekatan aksi kolektif (collective action). Selama kegiatan dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan tetapi juga pada beberapa indikator lainnya, yaitu a) evaluasi terhadap tingkat kunjungan konsumen, b) evaluasi persepsi dan preferensi konsumen terhadap kawasan sentra kerajinan anyaman, c) evaluasi tingkat penerimaan kelompok usaha. Luaran utama yang diharapkan adalah termotivasinya kelompok usaha mitra untuk mengoptimalkan dan memanfaatkan sumber daya lokal untuk kerajinan anyaman, Kata Kunci: Pembinaan,kerajinan, anyaman, bambu, pendapatan.
{"title":"Pembinaan kelompok usaha kerajinan tangan anyaman bambu sebagai sumber pendapatan alternatif di desa bungo tanjung kabupaten kerinci propinsi Jambi","authors":"Hardi Syafria Husni, Farizaldi Farizaldi","doi":"10.31258/cers.2.1.1-11","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/cers.2.1.1-11","url":null,"abstract":"Kerajinan tangan anyaman bambu merupakan kegiatan yang sudah lama dilakukan oleh kelompok ibu-ibu desa Bungo Tanjung Kabupaten kerinci Propinsi Jambi., Karena ketersediaan bambu yang cukup banyak terdapat di daerah ini. Namun kerajinan ini tidak terlalu berkembang dan produk yang dihasilkan kurang variasinya dan produktivitasnya. Pekerjaan ini, sebagai sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat untuk membantu perokonomian keluarga. Pada pelaksanaan kegiatan sudah dibentuk kelompok usaha dengan nama Kelompok Usaha bersama (KUB) Setia kerajian anyaman bamboo. Selama pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, Nampak usaha kerajinan tangan anyaman bamboo KUB Setia mulai berkembang. Hal ini dikarenakan adanya pembinaan dan pendampingan dari tim pengabdian, terutama dalam menghasilkan produk anyaman yang lebih bervariasi dan berkualitas, pembinaan dan memperluas segi pemasaran produk. Demikian juga dengan beberapa permasalahan . kelompok mitra, diantaranya: terbatasnya peralatan yang dimiliki kelompok mitra, pewarnaan, penghalusan, pemasaran produk, sudah dapat dibantu oleh tim pengabdian. Pembinaan dan pendampingan kelompok mitra melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) Universitas Jambi. Kegiatan ini, sangat bermanfaat bagi kelompok usaha pengrajin dan masyarakat yang peduli dengan kerajinan anyaman bambu. Sehingga menjadi sumber pendapatan alternatif bagi kelompok mitra, juga untuk mewujudkan tri dharma perguruan tinggi melalui jaringan kerjasama antara pihak terkait. Luaran dari kegiatan ini berupa produk kerajinan tangan anyaman bambu yang lebih variasi dan berkualitas, berkembangnya segi pemasaran. \u0000Metode pelaksanaan kegiatan menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan implementasi secara kelembagaan dengan pendekatan aksi kolektif (collective action). Selama kegiatan dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan tetapi juga pada beberapa indikator lainnya, yaitu a) evaluasi terhadap tingkat kunjungan konsumen, b) evaluasi persepsi dan preferensi konsumen terhadap kawasan sentra kerajinan anyaman, c) evaluasi tingkat penerimaan kelompok usaha. Luaran utama yang diharapkan adalah termotivasinya kelompok usaha mitra untuk mengoptimalkan dan memanfaatkan sumber daya lokal untuk kerajinan anyaman, \u0000Kata Kunci: Pembinaan,kerajinan, anyaman, bambu, pendapatan.","PeriodicalId":247272,"journal":{"name":"Journal of Community Engagement Research for Sustainability","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134644808","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Emilda Firdaus, Sukamarriko Andrikasmi, F. Firdaus, Hengki Firmanda, Deby Kurnia
Perempuan pelaku usaha pengolahan ubi kayu khususnya produk ganepo di Kampung Paluh belum memiliki legalitas usaha dan kurangnya inovasi produk, belum adanya legalitas usaha dan tidak ada inovasi produk perempuan pelaku usaha akan sulit memperluas jaringan usaha, dan tidak dapat menembus pasar moderen, oleh karena itu maka dibutuhkan suatu pemberdayaan yang dapat meningkatkan ekonomi dan sosialnya, serta dapat menciptakan perempuan yang hebat dan kampung yang mandiri. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang akan dilakukan adalah memberikan ilmu dan pemahaman tentang penting akan legalitas usaha serta perlunya inovasi produk yang dihasilkan sehingga nanti dapat meningkatkan penghasilan secara ekonomi dan sosial serta membuka lapangan kerja. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat memberikan dampak yang baik dari sisi pembahan ekonomi dan sosial sehingga perempuan dapat membantu perekomian keluarga dan serta terciptanya masyarakat kampung yang mandiri.
{"title":"Pembinaan Pemberdayaan Perempuan Pelaku Usaha Ganepo Melalui Legalitas Usaha Dan Inovasi Produk di Kampung Paluh Kecamatan Mempura Kabupaten Siak Provinsi Riau","authors":"Emilda Firdaus, Sukamarriko Andrikasmi, F. Firdaus, Hengki Firmanda, Deby Kurnia","doi":"10.31258/cers.2.1.28-36","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/cers.2.1.28-36","url":null,"abstract":"Perempuan pelaku usaha pengolahan ubi kayu khususnya produk ganepo di Kampung Paluh belum memiliki legalitas usaha dan kurangnya inovasi produk, belum adanya legalitas usaha dan tidak ada inovasi produk perempuan pelaku usaha akan sulit memperluas jaringan usaha, dan tidak dapat menembus pasar moderen, oleh karena itu maka dibutuhkan suatu pemberdayaan yang dapat meningkatkan ekonomi dan sosialnya, serta dapat menciptakan perempuan yang hebat dan kampung yang mandiri. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang akan dilakukan adalah memberikan ilmu dan pemahaman tentang penting akan legalitas usaha serta perlunya inovasi produk yang dihasilkan sehingga nanti dapat meningkatkan penghasilan secara ekonomi dan sosial serta membuka lapangan kerja. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat memberikan dampak yang baik dari sisi pembahan ekonomi dan sosial sehingga perempuan dapat membantu perekomian keluarga dan serta terciptanya masyarakat kampung yang mandiri.","PeriodicalId":247272,"journal":{"name":"Journal of Community Engagement Research for Sustainability","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131551204","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}