Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.17977/UM027V3I42020P352
S. Rahayu
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan peran kepala sekolah dalam menumbuhkan semangat supervisi, 2) kendala pelaksanaan supervisi, dan 3) solusi mengatasi kendala pelaksanaan supervisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Penelitian dilakukan di SMAK Santo Albertus Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. Informan yang dipilih adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator tim supervisi, guru, dan siswa. Penambangan data dengan wawancara, observasi, dan pendokumentasian. Hasilnya kepala sekolah sebagai pembimbing memegang peranan penting dalam proses supervisi terutama dalam hal bagaimana menumbuhkan semangat bagi para guru binaan. agar guru merasa nyaman dan senang pada saat proses supervisi berlangsung guna meningkatkan kinerjanya yang bermuara pada peningkatan mutu pendidikan. Banyak kendala yang terjadi baik internal maupun eksternal. Kendala internal termasuk pengawas dan guru yang diawasi. Salah satu alternatif pemecahannya adalah dengan menanamkan adanya dorongan dari dalam diri individu itu sendiri, yaitu bagaimana membangkitkan kesenangan, dan gairah selama proses pengawasan, hal ini diistilahkan dengan adanya “semangat pengawasan”. Keywords : the role of the principal, the spirit of supervision, the quality of education Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendiskripsikan peran kepala sekolah dalam menumbuhkan semangat supervisi, 2) kendala pelaksanaan supervisi, dan 3) solusi dalam mengatasi kendala pelaksanaan supervisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Penelitian dilaksanakan di SMAK Santo Albertus Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. Informan yang dipilih adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, coordinator tim supervisi, guru, dan siswa. Penggalian data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasilnya kepala sekolah sebagai seorang supervisor sangat berperan penting dalam proses supervisi, khususnya dalam hal bagaimana menumbuhkan semangat bagi para guru yang disupervisi, agar guru merasa nyaman dan suka saat proses supervisi berlangsung demi meningkatkan kinerja mereka yang bermuara pada peningkatan mutu pendidikan. Banyak kendala yang terjadi yang bersifat intern maupun ekstern. Kendala yang bersifat intern antara lain datang dari pihak supervisor maupun guru yang disupervisi. Salah satu alternatif solusinya adalah dibudayakan adanya dorongan dari dalam individu itu sendiri, yakni bagaimana membangkitkan rasa senang, dan gairah saat proses supervisi berlangsung, hal ini diistilahkan dengan adanya “roh atau spirit supervisi”. Kata-kata Kunci : peran kepala sekolah, semangat supervisi, kualitas pendidikan
{"title":"PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENUMBUHKAN SEMANGAT SUPERVISI PARA PENDIDIK BARU SEBAGAI ALTERNATIF MEMAJUKAN KUALITAS PENDIDIKAN","authors":"S. Rahayu","doi":"10.17977/UM027V3I42020P352","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/UM027V3I42020P352","url":null,"abstract":"Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan peran kepala sekolah dalam menumbuhkan semangat supervisi, 2) kendala pelaksanaan supervisi, dan 3) solusi mengatasi kendala pelaksanaan supervisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Penelitian dilakukan di SMAK Santo Albertus Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. Informan yang dipilih adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator tim supervisi, guru, dan siswa. Penambangan data dengan wawancara, observasi, dan pendokumentasian. Hasilnya kepala sekolah sebagai pembimbing memegang peranan penting dalam proses supervisi terutama dalam hal bagaimana menumbuhkan semangat bagi para guru binaan. agar guru merasa nyaman dan senang pada saat proses supervisi berlangsung guna meningkatkan kinerjanya yang bermuara pada peningkatan mutu pendidikan. Banyak kendala yang terjadi baik internal maupun eksternal. Kendala internal termasuk pengawas dan guru yang diawasi. Salah satu alternatif pemecahannya adalah dengan menanamkan adanya dorongan dari dalam diri individu itu sendiri, yaitu bagaimana membangkitkan kesenangan, dan gairah selama proses pengawasan, hal ini diistilahkan dengan adanya “semangat pengawasan”. Keywords : the role of the principal, the spirit of supervision, the quality of education Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendiskripsikan peran kepala sekolah dalam menumbuhkan semangat supervisi, 2) kendala pelaksanaan supervisi, dan 3) solusi dalam mengatasi kendala pelaksanaan supervisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Penelitian dilaksanakan di SMAK Santo Albertus Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. Informan yang dipilih adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, coordinator tim supervisi, guru, dan siswa. Penggalian data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasilnya kepala sekolah sebagai seorang supervisor sangat berperan penting dalam proses supervisi, khususnya dalam hal bagaimana menumbuhkan semangat bagi para guru yang disupervisi, agar guru merasa nyaman dan suka saat proses supervisi berlangsung demi meningkatkan kinerja mereka yang bermuara pada peningkatan mutu pendidikan. Banyak kendala yang terjadi yang bersifat intern maupun ekstern. Kendala yang bersifat intern antara lain datang dari pihak supervisor maupun guru yang disupervisi. Salah satu alternatif solusinya adalah dibudayakan adanya dorongan dari dalam individu itu sendiri, yakni bagaimana membangkitkan rasa senang, dan gairah saat proses supervisi berlangsung, hal ini diistilahkan dengan adanya “roh atau spirit supervisi”. Kata-kata Kunci : peran kepala sekolah, semangat supervisi, kualitas pendidikan","PeriodicalId":251874,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan","volume":"519 1-2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123693573","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.17977/UM027V3I42020P308
Fitria Mardiyanti, Rini Setyaningsih
Abstrak: Penulisan Artikel ini bertujuan untuk mengetahui peran supervisor dalam melaksanakan supervisi manajerial, dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kinerja aparatur di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek sebagai pembimbing kepala sekolah, kepala sekolah, dan kepala staf tata usaha. Objeknya adalah pelaksanaan supervisi manajerial dalam meningkatkan kinerja pegawai administrasi. Pengamatan dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan digunakan dalam menganalisis data. Dalam studi ini, Informan utama adalah pengawas sekolah dan informan tambahan adalah kepala sekolah dan kepala staf administrasi. Setelah dilakukan analisis data, peran pengawas sekolah dalam melaksanakan supervisi manajerial sudah cukup baik, namun implementasinya belum maksimal dalam memberikan pembinaan langsung kepada aparatur. Minimnya pembinaan langsung oleh pengawas sekolah, kurangnya kerjasama antara pengawas sekolah dengan kepala sekolah, dan kurangnya kinerja profesional tenaga administrasi menjadi penyebab rendahnya kinerja tenaga administrasi. Hal tersebut dibuktikan dengan kata-kata informan dalam wawancara. dan observasi yang penulis lakukan pada saat mengikuti Program Studi dan Pengalaman Lapangan di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Peran pengawas sekolah dalam melaksanakan supervisi manajerial sudah cukup baik, namun implementasinya belum maksimal dalam memberikan pembinaan langsung kepada staf tata usaha. Minimnya pembinaan langsung oleh pengawas sekolah, kurangnya kerjasama antara pengawas sekolah dengan kepala sekolah, dan kurangnya kinerja profesional tenaga administrasi menjadi penyebab rendahnya kinerja tenaga administrasi. Hal tersebut dibuktikan dengan kata-kata informan dalam wawancara. dan observasi yang penulis lakukan pada saat mengikuti Program Studi dan Pengalaman Lapangan di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Peran pengawas sekolah dalam melaksanakan supervisi manajerial sudah cukup baik, namun implementasinya belum maksimal dalam memberikan pembinaan langsung kepada staf tata usaha. Minimnya pembinaan langsung oleh pengawas sekolah, kurangnya kerjasama antara pengawas sekolah dengan kepala sekolah, dan kurangnya kinerja profesional tenaga administrasi menjadi penyebab rendahnya kinerja tenaga administrasi. Hal tersebut dibuktikan dengan kata-kata informan dalam wawancara. dan observasi yang penulis lakukan pada saat mengikuti Program Studi dan Pengalaman Lapangan di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Keywords: Implementation, managerial supervision, administration staff performance Abstrak: Penelitian bertujuan untuk mengetahui peran supervisor dalam mengimplementasikan pengawasan manajerial, dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan re
{"title":"IMPLEMENTASI PERAN SUPERVISOR DALAM PENGAWASAN MANAJERIAL DAN FAKTOR-FAKTOR MEMENGARUHI KINERJA TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH","authors":"Fitria Mardiyanti, Rini Setyaningsih","doi":"10.17977/UM027V3I42020P308","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/UM027V3I42020P308","url":null,"abstract":"Abstrak: Penulisan Artikel ini bertujuan untuk mengetahui peran supervisor dalam melaksanakan supervisi manajerial, dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kinerja aparatur di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek sebagai pembimbing kepala sekolah, kepala sekolah, dan kepala staf tata usaha. Objeknya adalah pelaksanaan supervisi manajerial dalam meningkatkan kinerja pegawai administrasi. Pengamatan dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan digunakan dalam menganalisis data. Dalam studi ini, Informan utama adalah pengawas sekolah dan informan tambahan adalah kepala sekolah dan kepala staf administrasi. Setelah dilakukan analisis data, peran pengawas sekolah dalam melaksanakan supervisi manajerial sudah cukup baik, namun implementasinya belum maksimal dalam memberikan pembinaan langsung kepada aparatur. Minimnya pembinaan langsung oleh pengawas sekolah, kurangnya kerjasama antara pengawas sekolah dengan kepala sekolah, dan kurangnya kinerja profesional tenaga administrasi menjadi penyebab rendahnya kinerja tenaga administrasi. Hal tersebut dibuktikan dengan kata-kata informan dalam wawancara. dan observasi yang penulis lakukan pada saat mengikuti Program Studi dan Pengalaman Lapangan di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Peran pengawas sekolah dalam melaksanakan supervisi manajerial sudah cukup baik, namun implementasinya belum maksimal dalam memberikan pembinaan langsung kepada staf tata usaha. Minimnya pembinaan langsung oleh pengawas sekolah, kurangnya kerjasama antara pengawas sekolah dengan kepala sekolah, dan kurangnya kinerja profesional tenaga administrasi menjadi penyebab rendahnya kinerja tenaga administrasi. Hal tersebut dibuktikan dengan kata-kata informan dalam wawancara. dan observasi yang penulis lakukan pada saat mengikuti Program Studi dan Pengalaman Lapangan di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Peran pengawas sekolah dalam melaksanakan supervisi manajerial sudah cukup baik, namun implementasinya belum maksimal dalam memberikan pembinaan langsung kepada staf tata usaha. Minimnya pembinaan langsung oleh pengawas sekolah, kurangnya kerjasama antara pengawas sekolah dengan kepala sekolah, dan kurangnya kinerja profesional tenaga administrasi menjadi penyebab rendahnya kinerja tenaga administrasi. Hal tersebut dibuktikan dengan kata-kata informan dalam wawancara. dan observasi yang penulis lakukan pada saat mengikuti Program Studi dan Pengalaman Lapangan di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Keywords: Implementation, managerial supervision, administration staff performance Abstrak: Penelitian bertujuan untuk mengetahui peran supervisor dalam mengimplementasikan pengawasan manajerial, dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan re","PeriodicalId":251874,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125627132","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.17977/UM027V3I42020P359
Wulandini Gouvara, Sahala Harahap, Hilmy Wahdi
Abstrak: The study investigates the relation of the readiness for change of an elementary school teacher in Jakarta and its vicinity with the kind of organization culture and organizational support he/she experiences from the school. The background is the context of many changes faced by teachers, as a result from changes of government policies related to education, as well as changes affected by the Covid-19 pandemic. The study is quantitative in nature, through questionnaire and statistical analysis, using readiness for change, competing values framework, and perceived organizational support as constructs. Results suggest that in order to have teachers that are ready to change, the school culture should encourage teachers to innovate and adapt, nurturing a healthy relationship and good team building, appreciating teachers’ effort, and providing a clear target and direction. Keywords: Readiness for change, competing values framework, perceived organizational support, elementary school teacher. Abstrak : Kajian ini menyelidiki hubungan kesiapan menghadapi perubahan pada guru sekolah dasar di Jakarta dan sekitarnya terhadap jenis budaya organisasi dan dukungan organisasi yang dialami di sekolah. Latar belakang studi ini adalah banyaknya perubahan yang dihadapi guru, sebagai akibat dari perubahan kebijakan sistem pendidikan, maupun perubahan yang akibat pandemi Covid-19. Studi ini bersifat kuantitatif, menggunakan kuesioner dan analisis statistik serta regresi. Konstruk penelitian adalah readiness for change, competing values framework, and perceived organizational support. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk memiliki guru yang siap berubah, budaya sekolah harus mendorong guru untuk berinovasi dan beradaptasi, membina hubungan yang sehat dalam team building yang baik, menghargai upaya guru, serta memberikan arah dan sasaran yang jelas. Kata Kunci: Kesiapan untuk perubahan, kerangka nilai bersaing, dukungan organisasi yang dirasakan, guru sekolah dasar.
摘要:本研究调查了雅加达及其邻近地区一名小学教师的变革准备程度与学校组织文化和组织支持的关系。背景是由于政府教育政策的变化以及受Covid-19大流行影响的变化,教师面临许多变化。本研究是定量的,通过问卷调查和统计分析,使用变化准备度、竞争价值框架和感知组织支持作为构念。结果表明,学校文化应鼓励教师创新和适应,培养健康的关系和良好的团队建设,赞赏教师的努力,并提供明确的目标和方向,才能拥有准备好改变的教师。关键词:变革准备、竞争价值观框架、组织支持感知、小学教师。摘要:Kajian ini menyelidiki hubungan kesiapan menghadapi perubahan pada guru sekolah dasar di Jakarta dan sekitarya terhadap jenis budaya organisasi dan dukungan organisasi yang dialami di sekolah。Latar belakang studi ini adalah banyaknya perubahan yang dihadapi guru, sebagai akibat dari perubahan kebijakan系统pendidikan, maupun perubahan yang akibat大流行Covid-19。研究方法为定量分析、统计分析和回归分析。Konstruk penelitian adalah对变化的准备,竞争价值框架和感知组织支持。Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk memiliki guru yang siap berubah, budaya sekolah harus mendorong guru untuk berinovasi dan beradaptasi, hubungan yang sehatdalam团队建设yang baik, menghargai upaya guru, serta成员kanah dan sasaran yang jelas。Kata Kunci: Kesiapan untuk perubahan, kerangka nilai bersaing, dukungan organisasi yang dirasakan, guru sekolah dasar。
{"title":"KESIAPAN MENGHADAPI PERUBAHAN PADA GURU SEKOLAH DASAR TERHADAP JENIS BUDAYA DAN DUKUNGAN ORGANISASI","authors":"Wulandini Gouvara, Sahala Harahap, Hilmy Wahdi","doi":"10.17977/UM027V3I42020P359","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/UM027V3I42020P359","url":null,"abstract":"Abstrak: The study investigates the relation of the readiness for change of an elementary school teacher in Jakarta and its vicinity with the kind of organization culture and organizational support he/she experiences from the school. The background is the context of many changes faced by teachers, as a result from changes of government policies related to education, as well as changes affected by the Covid-19 pandemic. The study is quantitative in nature, through questionnaire and statistical analysis, using readiness for change, competing values framework, and perceived organizational support as constructs. Results suggest that in order to have teachers that are ready to change, the school culture should encourage teachers to innovate and adapt, nurturing a healthy relationship and good team building, appreciating teachers’ effort, and providing a clear target and direction. Keywords: Readiness for change, competing values framework, perceived organizational support, elementary school teacher. Abstrak : Kajian ini menyelidiki hubungan kesiapan menghadapi perubahan pada guru sekolah dasar di Jakarta dan sekitarnya terhadap jenis budaya organisasi dan dukungan organisasi yang dialami di sekolah. Latar belakang studi ini adalah banyaknya perubahan yang dihadapi guru, sebagai akibat dari perubahan kebijakan sistem pendidikan, maupun perubahan yang akibat pandemi Covid-19. Studi ini bersifat kuantitatif, menggunakan kuesioner dan analisis statistik serta regresi. Konstruk penelitian adalah readiness for change, competing values framework, and perceived organizational support. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk memiliki guru yang siap berubah, budaya sekolah harus mendorong guru untuk berinovasi dan beradaptasi, membina hubungan yang sehat dalam team building yang baik, menghargai upaya guru, serta memberikan arah dan sasaran yang jelas. Kata Kunci: Kesiapan untuk perubahan, kerangka nilai bersaing, dukungan organisasi yang dirasakan, guru sekolah dasar.","PeriodicalId":251874,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122036245","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.17977/UM027V3I42020P332
N. Handayani, Nadya Huda
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui pelaksanaan pengelolaan pembiayaan pendidikan, (2) mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan pembiayaan pendidikan, dan (3) mengetahui peran dewan pendidikan dalam pengelolaan pembiayaan pendidikan di Kota Banjarmasin. Sekolah Menengah Atas setelah pendidikan desentralisasi. Penelitian ini menerapkan pendekatan evaluatif dengan model CIPP menggunakan observasi, kuesioner dokumentasi, dan wawancara. Populasi penelitian ini adalah SMAN 1, 2, 3, 4, dan 5 Banjarmasin. Sampel dalam penelitian ini adalah guru, tenaga kependidikan, kepala sekolah dan dewan pendidikan. Hasilnya menunjukkan: (1) Penerapan Manajemen Pembiayaan Pendidikan di SMA Negeri Kota Banjarmasin pasca desentralisasi pendidikan dengan pendekatan evaluatif menggunakan Model CIPP menunjukkan bahwa skor tertinggi ada pada variabel proses yaitu 5053 poin dan skor terendah pada variabel konteks 4667 poin; (2) Evaluasi pelaksanaan pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMAN Banjarmasin terhadap variabel pelaksanaan anggaran pendidikan, alokasi anggaran dana pendidikan, administrasi keuangan pendidikan, akuntabilitas keuangan pendidikan, dan pengawasan keuangan pendidikan efektif / baik, sedangkan variabel sistem penyusunan anggaran pendidikan. berjalan cukup efektif. Secara umum pengelolaan pembiayaan pendidikan berjalan Efektif / Baik dengan nilai 86,12%; Keywords : Management; Financing; Education; Postdecentralization Abstrak : Tujuan penelitian ini untuk : (1) mengetahui pelaksanaan manajemen pembiayaan pendidikan di SMA Negeri Kota Banjarmasin pascadesentralisasi pendidikan, (2) mengadakan evaluasi pelaksanaan manajemen pembiayaan pendidikan di SMA Negeri Kota Banjarmasin pascadesentralisasi pendidikan, dan (3) mengetahui peranan dewan pendidikan dalam manajemen pembiayaan pendidikan di SMA Negeri Kota Banjarmasin pascadesentralisasi pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluatif dengan model CIPP menggunakan observasi, dokumentasi, angket, dan wawancara. Populasi di penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 1, 2, 3, 4, dan 5 Banjarmasin. Sampel di penelitian ini antara lain kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, serta dewan pendidikan. Penelitian ini memperlihatkan hasil: (1) Pelaksanaan Manajemen Pembiayaan Pendidikan di SMA Negeri Kota Banjarmasin pascadesentralisasi pendidikan dengan pendekatan evaluatif menggunakan Model CIPP menunjukkan bahwa nilai tertinggi terdapat pada variabel proses yaitu 5053 poin dan nilai terendah pada variabel konteks sebesar 4667 poin; (2) Evaluasi pelaksanaan Manajemen pembiayaan pendidikan di SMA Negeri Kota Banjarmasin pada variabel pelaksanaan anggaran pendidikan, pengalokasian anggaran dana pendidikan, penatausahaan keuangan pendidikan, pertanggungjawaban keuangan pendidikan, dan pengawasan keuangan pendidikan berjalan dengan Efektif/Baik, sedangkan pada variabel sistem penyusunan anggaran pendidikan berjalan Cukup Efektif. Secara umum Manajemen pembiayaan pendidika
{"title":"MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI SMA NEGERI PASCADESENTRALISASI PENDIDIKAN","authors":"N. Handayani, Nadya Huda","doi":"10.17977/UM027V3I42020P332","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/UM027V3I42020P332","url":null,"abstract":"Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui pelaksanaan pengelolaan pembiayaan pendidikan, (2) mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan pembiayaan pendidikan, dan (3) mengetahui peran dewan pendidikan dalam pengelolaan pembiayaan pendidikan di Kota Banjarmasin. Sekolah Menengah Atas setelah pendidikan desentralisasi. Penelitian ini menerapkan pendekatan evaluatif dengan model CIPP menggunakan observasi, kuesioner dokumentasi, dan wawancara. Populasi penelitian ini adalah SMAN 1, 2, 3, 4, dan 5 Banjarmasin. Sampel dalam penelitian ini adalah guru, tenaga kependidikan, kepala sekolah dan dewan pendidikan. Hasilnya menunjukkan: (1) Penerapan Manajemen Pembiayaan Pendidikan di SMA Negeri Kota Banjarmasin pasca desentralisasi pendidikan dengan pendekatan evaluatif menggunakan Model CIPP menunjukkan bahwa skor tertinggi ada pada variabel proses yaitu 5053 poin dan skor terendah pada variabel konteks 4667 poin; (2) Evaluasi pelaksanaan pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMAN Banjarmasin terhadap variabel pelaksanaan anggaran pendidikan, alokasi anggaran dana pendidikan, administrasi keuangan pendidikan, akuntabilitas keuangan pendidikan, dan pengawasan keuangan pendidikan efektif / baik, sedangkan variabel sistem penyusunan anggaran pendidikan. berjalan cukup efektif. Secara umum pengelolaan pembiayaan pendidikan berjalan Efektif / Baik dengan nilai 86,12%; Keywords : Management; Financing; Education; Postdecentralization Abstrak : Tujuan penelitian ini untuk : (1) mengetahui pelaksanaan manajemen pembiayaan pendidikan di SMA Negeri Kota Banjarmasin pascadesentralisasi pendidikan, (2) mengadakan evaluasi pelaksanaan manajemen pembiayaan pendidikan di SMA Negeri Kota Banjarmasin pascadesentralisasi pendidikan, dan (3) mengetahui peranan dewan pendidikan dalam manajemen pembiayaan pendidikan di SMA Negeri Kota Banjarmasin pascadesentralisasi pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluatif dengan model CIPP menggunakan observasi, dokumentasi, angket, dan wawancara. Populasi di penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 1, 2, 3, 4, dan 5 Banjarmasin. Sampel di penelitian ini antara lain kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, serta dewan pendidikan. Penelitian ini memperlihatkan hasil: (1) Pelaksanaan Manajemen Pembiayaan Pendidikan di SMA Negeri Kota Banjarmasin pascadesentralisasi pendidikan dengan pendekatan evaluatif menggunakan Model CIPP menunjukkan bahwa nilai tertinggi terdapat pada variabel proses yaitu 5053 poin dan nilai terendah pada variabel konteks sebesar 4667 poin; (2) Evaluasi pelaksanaan Manajemen pembiayaan pendidikan di SMA Negeri Kota Banjarmasin pada variabel pelaksanaan anggaran pendidikan, pengalokasian anggaran dana pendidikan, penatausahaan keuangan pendidikan, pertanggungjawaban keuangan pendidikan, dan pengawasan keuangan pendidikan berjalan dengan Efektif/Baik, sedangkan pada variabel sistem penyusunan anggaran pendidikan berjalan Cukup Efektif. Secara umum Manajemen pembiayaan pendidika","PeriodicalId":251874,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129753425","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak : Mahasiswa saat ini sedang mengalami krisis karakter yang memprihatinkan. Penanaman nilai karakter jiwa bangsa merupakan salah satu karakter yang harus dibentuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji lebih dalam profil karakter jiwa kebangsaan di sekolah dasar negeri dan agama. Pendekatan kualitatif dengan desain penelitian multi kasus digunakan dalam penelitian ini. Lokasi dalam penelitian ini adalah SDN Pandanwangi 3 Malang dan SD Muhammadiyah 8 KH Mas Mansyur Malang. Data mining dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah (1) sekolah dasar negeri menitikberatkan pada nilai-nilai karakter pada karakter jiwa bangsa, sedangkan sekolah dasar berlatar belakang Islam menanamkan karakter religius dan nasionalis. Kata kunci : pendidikan karakter, karakter berjiwa bangsa, sekolah dasar Abstrak : Peserta didik saat ini mengalami krisis karakter yang memprihatinkan Penanaman nilai karakter semangat kebangsaan menjadi salah satu karakter yang harus berbentuk. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengkaji lebih dalam mengenai profil karakter semangat kebangsaan pada sekolah dasar umum dan keagamaan. Pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian multi kasus yang digunakan dalam penelitian ini. Lokasi dalam penelitian ini yaitu SDN Pandanwangi 3 Malang dan SD Muhammadiyah 8 KH Mas Mansyur Malang. Penggalian data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini yakni (1) sekolah dasar, difokuskan pada nilai karakter pada karakter semangat kebangsaan, sementara sekolah dasar dengan latar belakang Islam, penanaman karakter religius dan nasionalis. Kata kunci : pendidikan karakter, karakter semangat kebangsaan, sekolah dasar
{"title":"PROFIL KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN PADA SEKOLAH DASAR UMUM DAN KEAGAMAAN","authors":"Darmaji Darmaji, Nurul Ulfatin, Mustiningsih Mustiningsih","doi":"10.17977/UM027V3I42020P314","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/UM027V3I42020P314","url":null,"abstract":"Abstrak : Mahasiswa saat ini sedang mengalami krisis karakter yang memprihatinkan. Penanaman nilai karakter jiwa bangsa merupakan salah satu karakter yang harus dibentuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji lebih dalam profil karakter jiwa kebangsaan di sekolah dasar negeri dan agama. Pendekatan kualitatif dengan desain penelitian multi kasus digunakan dalam penelitian ini. Lokasi dalam penelitian ini adalah SDN Pandanwangi 3 Malang dan SD Muhammadiyah 8 KH Mas Mansyur Malang. Data mining dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah (1) sekolah dasar negeri menitikberatkan pada nilai-nilai karakter pada karakter jiwa bangsa, sedangkan sekolah dasar berlatar belakang Islam menanamkan karakter religius dan nasionalis. Kata kunci : pendidikan karakter, karakter berjiwa bangsa, sekolah dasar Abstrak : Peserta didik saat ini mengalami krisis karakter yang memprihatinkan Penanaman nilai karakter semangat kebangsaan menjadi salah satu karakter yang harus berbentuk. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengkaji lebih dalam mengenai profil karakter semangat kebangsaan pada sekolah dasar umum dan keagamaan. Pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian multi kasus yang digunakan dalam penelitian ini. Lokasi dalam penelitian ini yaitu SDN Pandanwangi 3 Malang dan SD Muhammadiyah 8 KH Mas Mansyur Malang. Penggalian data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini yakni (1) sekolah dasar, difokuskan pada nilai karakter pada karakter semangat kebangsaan, sementara sekolah dasar dengan latar belakang Islam, penanaman karakter religius dan nasionalis. Kata kunci : pendidikan karakter, karakter semangat kebangsaan, sekolah dasar","PeriodicalId":251874,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124694306","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.17977/UM027V3I42020P379
Argamas Viki Putra Malindo, Ali Imron, R. Sumarsono
Abstrak : This study aims to describe (1) the Go Application management process. (2) parental understanding in using Go Application as a forum for participation. (3) the impact of using Go Applications for schools and parents of students. (4) supporting factors in using Go Applications (5) inhibiting factors in using Go Applications and their solutions. (6) handling of obstacles in the use of Go Application. The research method used is qualitative, with a case study design in SMP Negeri 3 Malang. Data collected using observation techniques, in-depth interviews, and documentation. As for data analysis using a single case analysis technique. The results of this study include (1) the process of managing Go Applications including activities from planning, organizing, implementing, and evaluating. (2) parental understanding in using Go Application as a place of participation can facilitate the work of parents and schools, the existence of communication, and parents participate. (3) the positive impact of Go Applications, namely that school members are encouraged to use IT, assisted the learning process, is easy and shortens the time. Meanwhile, for the negative impact, the implementation process requires time and the use of mobile phones that do not fit the corridor. (4) supporting factors in the use of Go Application to increase the participation of students' parents by the potential of the school which includes the principal, the IT team, teachers, committees, parents, and students. (5) inhibiting factors in the use of Go Application and the solution there are passive parents, busy parents and there is a solution in the presence of communication and coming to school. (6) handling of obstacles in the use of Go Application by motivating, adding variety, having training, and appealing. Keywords: improvement, parental participation, information technology Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) proses pengelolaan Go Aplikasi. (2) pemahaman orangtua dalam penggunaan Go Aplikasi sebagai wadah partisipasi. (3) dampak penggunaan Go Aplikasi bagi sekolah dan orangtua peserta didik. (4) faktor pendukung dalam penggunaan Go Aplikasi (5) faktor penghambat dalam penggunaan Go Aplikasi dan solusinya. (6) penanganan atas hambatan dalam penggunaan Go Aplikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan desain studi kasus di SMP Negeri 3 Malang. Data yang dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Adapun untuk analisis data menggunakan teknik analisis kasus tunggal. Hasil penelitian ini meliputi (1) proses dalam pengelolaan Go Aplikasi meliputi kegiatan dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. (2) pemahaman orangtua dalam penggunaan Go Aplikasi sebagai wadah partisipasi terdapat memudahkan pekerjaan orangtua dan sekolah, adanya komunikasi, dan orangtua berpartisipasi. (3) dampak positif adanya Go Aplikasi, yaitu warga sekolah terpacu menggunakan IT, terbantunya proses pemb
摘要:本研究旨在描述(1)Go应用程序的管理过程。(2)家长对使用Go应用作为参与论坛的理解。(3)使用Go应用程序对学校和学生家长的影响。(4)使用围棋应用程序的支持因素(5)使用围棋应用程序的抑制因素及其解决方案。(6)处理围棋应用程序使用中的障碍。本研究采用定性研究方法,并以SMP Negeri 3 Malang为个案进行研究设计。数据收集使用观察技术,深入访谈和文件。对于数据分析,采用单例分析技术。本研究的结果包括:(1)管理Go应用程序的过程,包括从计划、组织、实施和评估的活动。(2)家长理解以围棋应用作为参与场所,有利于家长与学校的工作、沟通的存在、家长的参与。(3) Go应用程序的积极影响,即鼓励学校成员使用IT,辅助学习过程,简单,缩短了时间。同时,对于负面影响,实施过程中需要时间和使用不适合走廊的手机。(4)通过学校的潜力,包括校长、IT团队、教师、委员会、家长和学生,来增加学生家长参与Go应用程序的支持因素。(5)抑制围棋应用程序使用的因素和解决方案有被动家长、忙碌家长和在场沟通和来学校的解决方案。(6)通过激励、增加多样性、培训和吸引等方法来解决围棋应用程序使用中的障碍。关键词:改进,父母参与,信息技术摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) procespenelolaan Go applikasi。(2) . (1) . (1) . (1) . (1) . (2)(3)丹帕克·彭古纳安·阿普里卡西·巴格拉·丹·红毛猩猩·迪迪克。(5)彭汉巴(彭汉巴)彭古南(彭古南)彭古南(彭古南)彭古南(彭古南)彭古南(彭古南)(6) penanganan atas hambatan dalam penggunaan Go applikasi。[3] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m]。数据杨dikumpulkan menggunakan技术观测,wawancara mendalam, dandokumentasi。自适应untuk分析数据,蒙古纳坎技术分析,kasus tungal。Hasil penelitian ini meliputi (1) propros dalam pengelolaan and Go applikasi meliputi kegiatan dari perencaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi。(2) pama - man orangtua dalam penggunaan Go applikasi sebagai wadah partisipasi terdapat memudahkan pekerjaan orangtua dan sekolah, adanya komunikasi, dan orangtua berpartisipasi。(3) dampak positive adanya Go applikasi, yitu warga sekolah terpacu menggunakan IT, terbantunya proses pembelajaran, mudah dan mempersingkat waktu。Sementara - untuk - danpak - negative adalah process的实施,是一项在中国实施的计划。(4)因子pendukung dalam penggunaan Go applikasi untuk meningkatkan partisipasi orangtua peserta didik dengan adanya potensi sekolah yang meliputi kepala sekolah, tim TI, guru, komite, orangtua, dan siswa。(5)彭汉巴达兰彭古那安Go, applikasi dan solusinya terdapat orangtua yang pasif, kesibukan orangtui danterdapat solusi dengan adanya komunikasi dan datang ke sekolah。(6) penanganan atas hambatan dalam penggunaan Go applikasi dengan memotivasi, menambah variasi, adanya pelatihan, dan himbauan。Kata Kunci: peningkatan, siswa,技术信息
{"title":"PENINGKATAN PARTISIPASI ORANGTUA PESERTA DIDIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI","authors":"Argamas Viki Putra Malindo, Ali Imron, R. Sumarsono","doi":"10.17977/UM027V3I42020P379","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/UM027V3I42020P379","url":null,"abstract":"Abstrak : This study aims to describe (1) the Go Application management process. (2) parental understanding in using Go Application as a forum for participation. (3) the impact of using Go Applications for schools and parents of students. (4) supporting factors in using Go Applications (5) inhibiting factors in using Go Applications and their solutions. (6) handling of obstacles in the use of Go Application. The research method used is qualitative, with a case study design in SMP Negeri 3 Malang. Data collected using observation techniques, in-depth interviews, and documentation. As for data analysis using a single case analysis technique. The results of this study include (1) the process of managing Go Applications including activities from planning, organizing, implementing, and evaluating. (2) parental understanding in using Go Application as a place of participation can facilitate the work of parents and schools, the existence of communication, and parents participate. (3) the positive impact of Go Applications, namely that school members are encouraged to use IT, assisted the learning process, is easy and shortens the time. Meanwhile, for the negative impact, the implementation process requires time and the use of mobile phones that do not fit the corridor. (4) supporting factors in the use of Go Application to increase the participation of students' parents by the potential of the school which includes the principal, the IT team, teachers, committees, parents, and students. (5) inhibiting factors in the use of Go Application and the solution there are passive parents, busy parents and there is a solution in the presence of communication and coming to school. (6) handling of obstacles in the use of Go Application by motivating, adding variety, having training, and appealing. Keywords: improvement, parental participation, information technology Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) proses pengelolaan Go Aplikasi. (2) pemahaman orangtua dalam penggunaan Go Aplikasi sebagai wadah partisipasi. (3) dampak penggunaan Go Aplikasi bagi sekolah dan orangtua peserta didik. (4) faktor pendukung dalam penggunaan Go Aplikasi (5) faktor penghambat dalam penggunaan Go Aplikasi dan solusinya. (6) penanganan atas hambatan dalam penggunaan Go Aplikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan desain studi kasus di SMP Negeri 3 Malang. Data yang dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Adapun untuk analisis data menggunakan teknik analisis kasus tunggal. Hasil penelitian ini meliputi (1) proses dalam pengelolaan Go Aplikasi meliputi kegiatan dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. (2) pemahaman orangtua dalam penggunaan Go Aplikasi sebagai wadah partisipasi terdapat memudahkan pekerjaan orangtua dan sekolah, adanya komunikasi, dan orangtua berpartisipasi. (3) dampak positif adanya Go Aplikasi, yaitu warga sekolah terpacu menggunakan IT, terbantunya proses pemb","PeriodicalId":251874,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116311831","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-09-07DOI: 10.17977/UM027V3I32020P216
L. Alfiah, Deni Ainur Rokhim, I. A. Wulandari
Dunia sedang mengalami pandemi Penyakit Virus Corona 2019 (Covid-19). Penerapan kebijakan Work From Home (WFH) berdampak pada penutupan fasilitas pendidikan, sehingga sekolah pendukung untuk belajar di rumah atau Work From Home (WFH). Aplikasi yang digunakan guru untuk memfasilitasi pembelajaran di rumah melalui whatsapp di smartphone, menimbulkan masalah bagi siswa yang tidak memiliki smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak kebijakan pemerintah mengenai kebijakan sosial dan pekerjaan di rumah terhadap pendidik dan siswa. Caranya dilakukan survei melalui menggunakan fasilitas formulir Google. Hasil penelitian menjelaskan bahwa proses pembelajaran harus dilakukan secara online atau online sesuai anjuran pemerintah, Proses pembelajaran belum dapat terlaksana dengan baik karena masalah teknis seperti penggunaan teknologi yang masih menyulitkan guru dan terkendala koneksi internet dalam proses pembelajaran. Dampak lain yang tergambar adalah proses pembelajaran tidak dapat mencapai hasil belajar yang utuh baik secara kognitif, afektif maupun psikomotor. Dampak Korona ini bagi Pendidikan juga pada akhirnya membutuhkan peran orang tua yang lebih besar dalam pengawasan dan pembelajaran di rumah. Dunia sedang mengalami pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Penerapan kebijakan Work From Home (WFH) berdampak pada penutupan fasilitas pendidikan, sehingga sekolah dianjurkan untuk belajar dirumah atau Work From Home (WFH). Aplikasi yang digunakan oleh guru untuk memfasilitasi pembelajaran di rumah melalui whatsapp dalam smartphone , menimbulkan masalah bagi siswa yang tidak memiliki smartphone . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kebijakan pemerintah mengenai pembatasan sosial dan kerja di rumah terhadap pendidik dan siswa. Metode yang dilakukan melalui survey menggunakan fasilitas google form . Hasil penelitian menjelaskan bahwa proses pembelajaran harus berani atau online sesuai anjuran dari pemerintah, meskipun proses pembelajaran tidak dapat terlaksana dengan baik permasalahan teknik seperti penggunaan teknologi yang masih terbuka bagi guru dan terkendalanya koneksi internet dalam proses pembelajaran. Dampak lain yang menggambarkan bahwasannya proses pembelajaran tidak bisa menjangkau secara utuh pembelajaran baik secara kognitif, afektif dan psikomotorik. Dampak korona ini bagi Pendidikan juga akhirnya memang diperlukan peran orang tua lebih besar dalam pengawasan dan pembelajaran di Rumah.
{"title":"ANALISIS DAMPAK ANJURAN PEMERINTAH TERHADAP BELAJAR DI RUMAH BAGI PELAKU PENDIDIKAN","authors":"L. Alfiah, Deni Ainur Rokhim, I. A. Wulandari","doi":"10.17977/UM027V3I32020P216","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/UM027V3I32020P216","url":null,"abstract":"Dunia sedang mengalami pandemi Penyakit Virus Corona 2019 (Covid-19). Penerapan kebijakan Work From Home (WFH) berdampak pada penutupan fasilitas pendidikan, sehingga sekolah pendukung untuk belajar di rumah atau Work From Home (WFH). Aplikasi yang digunakan guru untuk memfasilitasi pembelajaran di rumah melalui whatsapp di smartphone, menimbulkan masalah bagi siswa yang tidak memiliki smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak kebijakan pemerintah mengenai kebijakan sosial dan pekerjaan di rumah terhadap pendidik dan siswa. Caranya dilakukan survei melalui menggunakan fasilitas formulir Google. Hasil penelitian menjelaskan bahwa proses pembelajaran harus dilakukan secara online atau online sesuai anjuran pemerintah, Proses pembelajaran belum dapat terlaksana dengan baik karena masalah teknis seperti penggunaan teknologi yang masih menyulitkan guru dan terkendala koneksi internet dalam proses pembelajaran. Dampak lain yang tergambar adalah proses pembelajaran tidak dapat mencapai hasil belajar yang utuh baik secara kognitif, afektif maupun psikomotor. Dampak Korona ini bagi Pendidikan juga pada akhirnya membutuhkan peran orang tua yang lebih besar dalam pengawasan dan pembelajaran di rumah. Dunia sedang mengalami pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Penerapan kebijakan Work From Home (WFH) berdampak pada penutupan fasilitas pendidikan, sehingga sekolah dianjurkan untuk belajar dirumah atau Work From Home (WFH). Aplikasi yang digunakan oleh guru untuk memfasilitasi pembelajaran di rumah melalui whatsapp dalam smartphone , menimbulkan masalah bagi siswa yang tidak memiliki smartphone . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kebijakan pemerintah mengenai pembatasan sosial dan kerja di rumah terhadap pendidik dan siswa. Metode yang dilakukan melalui survey menggunakan fasilitas google form . Hasil penelitian menjelaskan bahwa proses pembelajaran harus berani atau online sesuai anjuran dari pemerintah, meskipun proses pembelajaran tidak dapat terlaksana dengan baik permasalahan teknik seperti penggunaan teknologi yang masih terbuka bagi guru dan terkendalanya koneksi internet dalam proses pembelajaran. Dampak lain yang menggambarkan bahwasannya proses pembelajaran tidak bisa menjangkau secara utuh pembelajaran baik secara kognitif, afektif dan psikomotorik. Dampak korona ini bagi Pendidikan juga akhirnya memang diperlukan peran orang tua lebih besar dalam pengawasan dan pembelajaran di Rumah.","PeriodicalId":251874,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124001860","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-09-07DOI: 10.17977/UM027V3I32020P224
Maharina Emiliya Yunita, A. Supriyanto, D. Kusumaningrum
Abstrak: The Character Building Program is very important so that education management can function. The purpose of this study is to describe the activities of planning, organizing, implementing, evaluating, coordinating, and characterizing the Putra Putri Character program. This study uses qualitative research with case study type. The process of collecting data used by researchers is observation, interviews, and documentation. In data analysis, research conducts data collection, condensation data, data presentation, and conclusion collection. The conclusions of this study are (1) program planning produces schedules and provisions, (2) organizing programs produce organizational structures, (3) implementation programs complete written tests, interview tests, semi-finals, and grand finals, (4) updates made by parties schools consist of evaluating the activities that have been carried out by finalists and evaluating the implementation of the program, (5) the characters that appear after the program implementation are that students pay more attention to the compilation teacher teaching, obeying the rules, (6) conducting visits, and providing school funding, (7) the solution carried out by the school is changing the schedule of visits, looking for sponsors Kata kunci: pendidikan karakter, karakter Putra Putri Abstrak: Program Putra Putri Berkarakter sangat penting dilakukan agar manajemen pendidikan karakter dapat berjalan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kegiatan dari tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, dan solusi program Putra Putri Berkarakter. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Proses data yang digunakan oleh peneliti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam analisis data, peneliti melakukan data , Kondensasi data, data sajian, dan kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) perencanaan program menghasilkan jadwal serta syarat dan ketentuan, (2) program pengorganisasian menghasilkan struktur organisasi, pelaksanaan program termasuk tes tulis, tes wawancara, semi final, dan grand final, (4) evaluasi yang Dilakukan pihak sekolah evaluasi terhadap kegiatan yang telah dijalankan oleh finalis dan evaluasi program evaluasi, (5) karakter yang tampak setelah pelaksanaan program adalah peserta didik lebih memperhatikan guru ketika sedang mengajar, taat peraturan, (6). pelaksanaan kunjungan, dan penyediaan dana sekolah, (7) solusi yang dilakukan oleh sekolah yaitu mengganti jadwal kunjungan, mencari pihak sponsor. Kata Kunci: pendidikan karakter, putra putri berkarakter
摘要:品格培养计划是教育管理发挥作用的重要手段。本研究的目的是描述普特拉普特拉品格计划的策划、组织、实施、评估、协调和表征活动。本研究采用个案研究的定性研究方法。研究人员收集数据的过程包括观察、访谈和记录。在数据分析中,研究进行数据收集、凝聚数据、数据呈现和结论收集。本研究的结论是:(1)方案规划产生时间表和规定,(2)组织方案产生组织结构,(3)实施方案完成笔试,面试测试,半决赛和总决赛,(4)党校的更新包括评估入围者开展的活动和评估方案的实施情况。(5)方案实施后出现的特点是:学生更加重视编写教师的教学,遵守规则;(6)进行访问,提供学校资助;(7)学校实施的解决方案是改变访问日程,寻找赞助商Kata kunci: pendidikan karakter, karakter Putra Putri摘要:program Putra Putri Berkarakter sangat penting dilakukan agar manajemen pendidikan karakter dapat berjalan。Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kegiatan dari taphap perencanan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, and solusi program Putra Putri Berkarakter。Penelitian ini menggunakan pendekatan kalititan dengenis Penelitian研究原因。数据分析,观测,wanancara,文献分析。Dalam分析数据,peneliti melakukan数据,Kondensasi数据,数据分析,dan kespulan。(2) program pengorganisasian menghasilkan strukturr organisasi, pelaksanaan program termasuk tes tulis, tes wawankara,半决赛,丹总决赛,(4)evaluasi yang Dilakukan pihak sekolah evaluasi terhadap kegiatan yang telah dijalankan oleh finalis dan evaluasi program evaluasi;(5) karakter Yang tampak setelah pelaksanaan程序adalah peserta didik lebih成员perhatikan guru ketika sedang mengajan, taat peraturan, (6). pelaksanaan kunjunan, Dan penyediaan Dana sekolah, (7) solusi Yang dilakukan oleh sekolah yitu mengganti jadwal kunjunan, mengari pihak赞助。Kata Kunci: pendidikan karakter, putra putri berkarakter
{"title":"MANAJEMEN PROGRAM PUTRA PUTRI BERKARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS","authors":"Maharina Emiliya Yunita, A. Supriyanto, D. Kusumaningrum","doi":"10.17977/UM027V3I32020P224","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/UM027V3I32020P224","url":null,"abstract":"Abstrak: The Character Building Program is very important so that education management can function. The purpose of this study is to describe the activities of planning, organizing, implementing, evaluating, coordinating, and characterizing the Putra Putri Character program. This study uses qualitative research with case study type. The process of collecting data used by researchers is observation, interviews, and documentation. In data analysis, research conducts data collection, condensation data, data presentation, and conclusion collection. The conclusions of this study are (1) program planning produces schedules and provisions, (2) organizing programs produce organizational structures, (3) implementation programs complete written tests, interview tests, semi-finals, and grand finals, (4) updates made by parties schools consist of evaluating the activities that have been carried out by finalists and evaluating the implementation of the program, (5) the characters that appear after the program implementation are that students pay more attention to the compilation teacher teaching, obeying the rules, (6) conducting visits, and providing school funding, (7) the solution carried out by the school is changing the schedule of visits, looking for sponsors Kata kunci: pendidikan karakter, karakter Putra Putri Abstrak: Program Putra Putri Berkarakter sangat penting dilakukan agar manajemen pendidikan karakter dapat berjalan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kegiatan dari tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, dan solusi program Putra Putri Berkarakter. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Proses data yang digunakan oleh peneliti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam analisis data, peneliti melakukan data , Kondensasi data, data sajian, dan kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) perencanaan program menghasilkan jadwal serta syarat dan ketentuan, (2) program pengorganisasian menghasilkan struktur organisasi, pelaksanaan program termasuk tes tulis, tes wawancara, semi final, dan grand final, (4) evaluasi yang Dilakukan pihak sekolah evaluasi terhadap kegiatan yang telah dijalankan oleh finalis dan evaluasi program evaluasi, (5) karakter yang tampak setelah pelaksanaan program adalah peserta didik lebih memperhatikan guru ketika sedang mengajar, taat peraturan, (6). pelaksanaan kunjungan, dan penyediaan dana sekolah, (7) solusi yang dilakukan oleh sekolah yaitu mengganti jadwal kunjungan, mencari pihak sponsor. Kata Kunci: pendidikan karakter, putra putri berkarakter","PeriodicalId":251874,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134338979","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-15DOI: 10.17977/UM027V3I22020P131
A. Asnawi, B. Wiyono, A. Sunandar
Abstrak : This study aims to find out, (1) steps the school principal creates religious culture, (2) forms of religious culture in schools, (3) ways of socializing and implementing religious culture, (4) support of teachers and school members in creating religious culture, ( 5) how to overcome the problem of creating a religious culture. This research uses a qualitative approach design, with a case study research design. The location of this research is at Public SHS 9 Malang. Data collection techniques through interviews, observation, and documentation. The analysis technique used is reduction, data display, and data verification. The results of this study (1) the step of the school principal creating a religious culture begins with a meeting consisting of a core team to design an outline of the relevant activities then in consultation with the teachers, (2) the forms of religious culture in the school are Dhuha pray, DhuhurPray and AsrPray in congregation, study of the yellow book, Friday prayers in congregation and princess activities, non-Muslim students religious guidance, training to become qotib, istighosah, ramadhanpondok activities, Commemoration of Islamic Holidays, (3) socialization and implementation of Religious culture through social media, print , electronics, school websites, and verbally. While the implementation is a strategy that has been designed from the stages of planning, implementing, and habituating in daily life in the school environment, (4) teacher and school community support in creating a religious culture including, the teacher goes to the mosque when he hears the call to prayer, starts the lesson by praying, and encourage students to pray Dhuha before the lesson begins, students lead literacy, students become qotib, educational staff every Friday-morning at the morning apple to deliver information on activities carried out on that day. Parental support is parents doing zakat fitrah and zakat mal at school, the establishment of a school mosque is an idea and contribution from parents of students; (5) The way to overcome problems in creating a religious culture is by evaluating systematically and carried out by related parties. Keywords: Strategy, headmaster, religious culture Abstrak : Penelitian ini bertujuanmengetahui, (1)langkah-langkah kepala sekolah menciptakan budaya religius, (2) bentuk budaya religius di sekolah, (3) cara sosialisasi dan implementasi budaya religius, (4) dukungan guru dan warga sekolah dalam menciptakan budaya religius, (5) cara mengatasi masalah menciptakan budaya religius. Penelitian ini menggunakan rancangan pendekatan kualitatif, dengan rancangan penelitian studi kasus. Lokasi penelitian ini di SMA Negeri 9 Malang. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dandokumentasi. Teknik analisis yang digunakan yaitu reduksi, display data, dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini (1) langkah kepala sekolah menciptakan budaya religius diawali rapat yang beranggotakan tim inti unt
摘要:本研究旨在找出:(1)学校校长创造宗教文化的步骤;(2)宗教文化在学校中的形式;(3)宗教文化的社会化和实施途径;(4)教师和学校成员在宗教文化创造中的支持;(5)如何克服宗教文化创造的问题。本研究采用定性方法设计,辅以案例研究设计。这项研究的地点是玛琅公共SHS 9。通过访谈、观察和文档收集数据的技术。使用的分析技术是简化、数据显示和数据验证。本研究结果显示:(1)学校校长创建宗教文化的步骤,首先是由核心团队组成的会议,设计相关活动大纲,然后与教师协商;(2)学校宗教文化的形式有:聚会中的Dhuha祈祷、DhuhurPray和AsrPray、研读黄皮书、聚会中的星期五祈祷和公主活动、非穆斯林学生的宗教指导、成为qotib的培训、istighosah、斋月节活动、伊斯兰节日纪念活动;(3)通过社交媒体、印刷品、电子产品、学校网站和口头传播宗教文化的社会化和实施。(4)教师和学校社区在创造宗教文化方面的支持,包括教师在听到祈祷的召唤时去清真寺,以祈祷开始课程,并鼓励学生在课程开始前祈祷Dhuha,学生引导识字,学生成为qotib,教职员每周五上午在早苹果发布当天开展的活动信息。家长的支持是家长在学校做天课和天课,学校清真寺的建立是学生家长的想法和贡献;(5)克服宗教文化建设中存在问题的途径是通过系统评估,并由相关方实施。摘要:Penelitian ini bertujuanmengetahui, (1)langkah-langkah kepala sekolah menciptakan budaya religius, (2) bentuk budaya religius di sekolah, (3) cara sosialisasi and implementasi budaya religius, (4) dukungan guru dan warga sekolah dalam menciptakan budaya religius, (5) cara mengatasi masalah menciptakan budaya religius。Penelitian ini mongunakan ranchanan pendekatan质量,dungan ranchanan pendekatan研究原因。Lokasi penelitian ini di SMA Negeri Malang。日本气象学数据,日本气象学,日本气象学。技术分析数据,显示数据,验证数据。Hasil达里语penelitian ini (1) langkah kepala sekolah menciptakan budaya religius diawali rapat杨beranggotakan蒂姆印锑为她merancang segara粗毛大的terkait kegiatan barulah di musyawarahkan dengan对位大师,(2)bentuk-bentuk budaya religius杨ada di sekolah adalah礼拜Dhuha,礼拜Dhuhur丹•莎berjamaah kajian最初库恩,礼拜jumat berjamaah丹kegiatan keputrian, siswa非穆斯林pembinaan keagamaan, pelatihan menjadi qotib, istighosah, kegiatan pondok ramadhan,(3)“社会主义”、“社会主义”、“社会主义”、“社会主义”、“社会主义”、“社会主义”、“社会主义”、“社会主义”。(4)新疆实施农村发展战略,农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略。Tenaga kependidikan seap hari selasa-jumat dilakukan apel pagi untuk penyamuan informasi kegiatan Yang dilakukan padhaiti。Dukungan orangtua adalah orangtua melakukan zakat fitrah dan zakat mal disekolah, berdirinya masjid sekolah merupakan gagasan dan sumbangan dari orangtua siswa;(5) Cara mengatasi masalah dalam menciptakan budaya Religius adalah dengan evaluasi yang dilakukan secara sistematis dan dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait。Kata kunci:战略,kepala sekolah, budaya religius
{"title":"STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN BUDAYA RELIGIUS DI SEKOLAH","authors":"A. Asnawi, B. Wiyono, A. Sunandar","doi":"10.17977/UM027V3I22020P131","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/UM027V3I22020P131","url":null,"abstract":"Abstrak : This study aims to find out, (1) steps the school principal creates religious culture, (2) forms of religious culture in schools, (3) ways of socializing and implementing religious culture, (4) support of teachers and school members in creating religious culture, ( 5) how to overcome the problem of creating a religious culture. This research uses a qualitative approach design, with a case study research design. The location of this research is at Public SHS 9 Malang. Data collection techniques through interviews, observation, and documentation. The analysis technique used is reduction, data display, and data verification. The results of this study (1) the step of the school principal creating a religious culture begins with a meeting consisting of a core team to design an outline of the relevant activities then in consultation with the teachers, (2) the forms of religious culture in the school are Dhuha pray, DhuhurPray and AsrPray in congregation, study of the yellow book, Friday prayers in congregation and princess activities, non-Muslim students religious guidance, training to become qotib, istighosah, ramadhanpondok activities, Commemoration of Islamic Holidays, (3) socialization and implementation of Religious culture through social media, print , electronics, school websites, and verbally. While the implementation is a strategy that has been designed from the stages of planning, implementing, and habituating in daily life in the school environment, (4) teacher and school community support in creating a religious culture including, the teacher goes to the mosque when he hears the call to prayer, starts the lesson by praying, and encourage students to pray Dhuha before the lesson begins, students lead literacy, students become qotib, educational staff every Friday-morning at the morning apple to deliver information on activities carried out on that day. Parental support is parents doing zakat fitrah and zakat mal at school, the establishment of a school mosque is an idea and contribution from parents of students; (5) The way to overcome problems in creating a religious culture is by evaluating systematically and carried out by related parties. Keywords: Strategy, headmaster, religious culture Abstrak : Penelitian ini bertujuanmengetahui, (1)langkah-langkah kepala sekolah menciptakan budaya religius, (2) bentuk budaya religius di sekolah, (3) cara sosialisasi dan implementasi budaya religius, (4) dukungan guru dan warga sekolah dalam menciptakan budaya religius, (5) cara mengatasi masalah menciptakan budaya religius. Penelitian ini menggunakan rancangan pendekatan kualitatif, dengan rancangan penelitian studi kasus. Lokasi penelitian ini di SMA Negeri 9 Malang. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dandokumentasi. Teknik analisis yang digunakan yaitu reduksi, display data, dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini (1) langkah kepala sekolah menciptakan budaya religius diawali rapat yang beranggotakan tim inti unt","PeriodicalId":251874,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan","volume":"16 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124622291","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-15DOI: 10.17977/UM027V3I22020P171
Alma'idah Hayuning Sesanti, B. Burhanuddin, Nurul Ulfatin
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru dan siswa tentang efektivitas manajemen kurikulum dan pengaruhnya terhadap kreativitas siswa SMA. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional prediktif. Populasi dalam penelitian ini adalah 569 guru dan 3.117 siswa kelas XI dari 10 SMA Negeri Malangs. Pengambilan sampel guru dengan teknik quota sampling dan random sampling, kemudian sampel siswa diambil dengan menggunakan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 234 guru dan 312 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, uji normalitas, uji linieritas, analisis regresi sederhana, dan analisis oneway anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh SMA Negeri Malangs (1) pengelolaan kurikulum cukup efektif; (2) tingkat kreativitas siswa cukup tinggi; (3) terdapat pengaruh yang signifikan antara efektivitas pengelolaan kurikulum terhadap tingkat kreativitas siswa; (4) tidak terdapat perbedaan persepsi guru tentang tingkat keefektifan pengelolaan kurikulum berdasarkan faktor organisasi, (5) tidak terdapat perbedaan persepsi siswa tentang tingkat kreativitas diri berdasarkan faktor individu, dan (6) tidak terdapat perbedaan pada siswa. persepsi tingkat kreativitas diri berdasarkan faktor sosial. Kata kunci: manajemen kurikulum, kreativitas siswa, persepsi guru, persepsi siswa Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru dan siswa tentang efektivitas manajemen kurikulum dan pengaruhnya terhadap kreativitas siswa SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional prediktif. Populasi dalam penelitian ini adalah 569 guru dan 3.117 siswa kelas 11 dari 10 SMA Negeri di Kota Malang. Pengambilan sampel guru dilaksanakan menggunakan teknik quota sampling dan random sampling , sedangkan pengambilan sampel siswa menggunakan teknik purposive sampling . Terdapat 234 guru dan 312 siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan yakni teknik analisis statistik deskriptif, uji normalitas, uji linearitas, analisis regresi sederhana, serta analisis oneway anova . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di seluruh SMA Negeri Kota Malang (1) manajemen kurikulum sudah cukup efektif; (2) tingkat kreativitas siswa cukup tinggi; (3) ada pengaruh yang signifikan dari manajemen kurva kurva tingkat kreativitas siswa; (4) tidak ada pendapat persepsi guru terhadap tingkat kewenangan manajemen kurikulum berdasarkan faktor organisasional sekolah, (5) tidak ada pendapat persepsi siswa terhadap kreativitas diri berdasarkan faktor individu, serta (6) tidak ada pendapat persepsi siswa terhadap tingkat kreativitas berdasarkan faktor sosial . Kata Kunci: kurikulum manajemen, kreativitas siswa, persepsi guru, persepsi siswa
摘要:本研究旨在了解教师和学生对课程管理有效性的看法及其对高中生创造力影响。研究采用定量方法与预测相关设计。这项研究的人口是Malangs郡10所高中的569名教师和3117名大二学生。采用抽样技术和随机抽样技术提取教师样本,然后用采样方法提取学生的样本。本研究的样本为234名教师和312名学生。所使用的数据分析技术包括描述性统计分析、规范测试、线性测试、简单回归分析和oneway anova分析。研究结果表明,在所有SMA Negeri Malangs(1)的课程管理都是有效的;(2)学生的创造力水平很高;(3)课程管理对学生创造力水平的有效性有显著影响;(4)不包含感知差异的因素为基础的管理效率水平的课程老师,(5)组织并没有出现学生对自己的创造力水平根据个人因素的感知差异,(6)并没有出现在学生的差异。根据社会因素感知自己的创造力水平。关键词:课程管理、学生创造力、教师知觉、教师知觉、抽象学生知觉:本研究旨在了解教师和学生对课程管理有效性的看法及其对高中生创造力影响的看法。该研究采用定量方法与可预测的相关方案。对照研究中,这是人口而言,教师和学生3.117可怜镇上高中11年级的10个国家。教师样本提取采用采样技术和随机抽样技术进行,而学生样本采用采样技术进行采样。这次研究共有234名教师和312名学生作为样本。所使用的数据分析技术包括描述性统计分析、规范测试、线性测试、简单回归分析和oneway anova分析。本研究的结果表明,在马朗市高中(1)的课程管理是相当有效的;(2)学生的创造力水平很高;(3)学生创造力水平的曲线管理有重大影响;(4)没有教师根据学校组织因素对课程管理管理权威的看法,(5)没有学生根据个人因素对创造力的看法,(6)没有学生根据社会因素对创造力的看法。关键词:管理课程,学生创造力,教师知觉,学生知觉
{"title":"PERSEPSI GURU DAN SISWA TENTANG EFEKTIVITAS MANAJEMEN KURIKULUM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KREATIVITAS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS","authors":"Alma'idah Hayuning Sesanti, B. Burhanuddin, Nurul Ulfatin","doi":"10.17977/UM027V3I22020P171","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/UM027V3I22020P171","url":null,"abstract":"Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru dan siswa tentang efektivitas manajemen kurikulum dan pengaruhnya terhadap kreativitas siswa SMA. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional prediktif. Populasi dalam penelitian ini adalah 569 guru dan 3.117 siswa kelas XI dari 10 SMA Negeri Malangs. Pengambilan sampel guru dengan teknik quota sampling dan random sampling, kemudian sampel siswa diambil dengan menggunakan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 234 guru dan 312 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, uji normalitas, uji linieritas, analisis regresi sederhana, dan analisis oneway anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh SMA Negeri Malangs (1) pengelolaan kurikulum cukup efektif; (2) tingkat kreativitas siswa cukup tinggi; (3) terdapat pengaruh yang signifikan antara efektivitas pengelolaan kurikulum terhadap tingkat kreativitas siswa; (4) tidak terdapat perbedaan persepsi guru tentang tingkat keefektifan pengelolaan kurikulum berdasarkan faktor organisasi, (5) tidak terdapat perbedaan persepsi siswa tentang tingkat kreativitas diri berdasarkan faktor individu, dan (6) tidak terdapat perbedaan pada siswa. persepsi tingkat kreativitas diri berdasarkan faktor sosial. Kata kunci: manajemen kurikulum, kreativitas siswa, persepsi guru, persepsi siswa Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru dan siswa tentang efektivitas manajemen kurikulum dan pengaruhnya terhadap kreativitas siswa SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional prediktif. Populasi dalam penelitian ini adalah 569 guru dan 3.117 siswa kelas 11 dari 10 SMA Negeri di Kota Malang. Pengambilan sampel guru dilaksanakan menggunakan teknik quota sampling dan random sampling , sedangkan pengambilan sampel siswa menggunakan teknik purposive sampling . Terdapat 234 guru dan 312 siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan yakni teknik analisis statistik deskriptif, uji normalitas, uji linearitas, analisis regresi sederhana, serta analisis oneway anova . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di seluruh SMA Negeri Kota Malang (1) manajemen kurikulum sudah cukup efektif; (2) tingkat kreativitas siswa cukup tinggi; (3) ada pengaruh yang signifikan dari manajemen kurva kurva tingkat kreativitas siswa; (4) tidak ada pendapat persepsi guru terhadap tingkat kewenangan manajemen kurikulum berdasarkan faktor organisasional sekolah, (5) tidak ada pendapat persepsi siswa terhadap kreativitas diri berdasarkan faktor individu, serta (6) tidak ada pendapat persepsi siswa terhadap tingkat kreativitas berdasarkan faktor sosial . Kata Kunci: kurikulum manajemen, kreativitas siswa, persepsi guru, persepsi siswa","PeriodicalId":251874,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134186120","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}