Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2057
Vitra Sodik, S. Tamat, Tisno Suwarno, Dedi Noviendri
Fukosantin adalah salah satu pigmen yang dihasilkan pada biosintetis karatenoid yang berkontribusi lebih dari 10% dari jumlah total karatenoid di alam, salah satunya ditemukan pada rumput laut cokelat Sargassum sp. Ini merupakan salah satu jenis rumput laut cokelat yang distribusinya cukup dominan di pantai Kalianda Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan purifikasi fukosantin dari rumput laut cokelat Sargassum sp. yang berpotensi sebagai agen antioksidan untuk bidang kesehatan. Desain penelitian adalah eksperimental dengan sampel penelitian yaitu rumput laut cokelat Sargassum sp. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi tunggal dengan pelarut etanol. Ekstrak kasar etanol yang diperoleh digunakan untuk uji fitokimia, lalu dilanjutkan proses purifikasi dengan menggunakan kromatografi kolom terbuka silika gel. Fukosantin hasil purifikasi dianalisis kandungannya dengan kromatografi lapis tipis (KLT) dan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Fukosantin hasil purifikasi diuji aktivitas antioksidannya dengan metode 2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazy (DPPH). Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak kasar etanol Sargassum sp. terdeteksi mengandung senyawa aktif berupa alkaloid, flavonoid, fenol, triterpenoid dan saponin. Hasil analisis KLT menunjukkan bahwa fraksi fukosantin hasil purifikasi menghasilkan spot utama dengan Rf sebesar 0,5; dan hasil analisis KCKT diperoleh kandungan fukosantin sebesar 0,59 mg/g. Aktivitas antioksidan fraksi fukosantin mempunyai nilai IC50 = 87,64 ppm. Hal ini menujukkan bahwa fraksi fukosantin Sargassum sp. memiliki potensi dalam bidang kesehatan sebagai antioksidan alami.
{"title":"EKSTRAKSI DAN PURIFIKASI FUKOSANTIN DARI RUMPUT LAUT COKELAT Sargassum sp. SEBAGAI ANTIOKSIDAN","authors":"Vitra Sodik, S. Tamat, Tisno Suwarno, Dedi Noviendri","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2057","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2057","url":null,"abstract":"Fukosantin adalah salah satu pigmen yang dihasilkan pada biosintetis karatenoid yang berkontribusi lebih dari 10% dari jumlah total karatenoid di alam, salah satunya ditemukan pada rumput laut cokelat Sargassum sp. Ini merupakan salah satu jenis rumput laut cokelat yang distribusinya cukup dominan di pantai Kalianda Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan purifikasi fukosantin dari rumput laut cokelat Sargassum sp. yang berpotensi sebagai agen antioksidan untuk bidang kesehatan. Desain penelitian adalah eksperimental dengan sampel penelitian yaitu rumput laut cokelat Sargassum sp. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi tunggal dengan pelarut etanol. Ekstrak kasar etanol yang diperoleh digunakan untuk uji fitokimia, lalu dilanjutkan proses purifikasi dengan menggunakan kromatografi kolom terbuka silika gel. Fukosantin hasil purifikasi dianalisis kandungannya dengan kromatografi lapis tipis (KLT) dan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Fukosantin hasil purifikasi diuji aktivitas antioksidannya dengan metode 2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazy (DPPH). Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak kasar etanol Sargassum sp. terdeteksi mengandung senyawa aktif berupa alkaloid, flavonoid, fenol, triterpenoid dan saponin. Hasil analisis KLT menunjukkan bahwa fraksi fukosantin hasil purifikasi menghasilkan spot utama dengan Rf sebesar 0,5; dan hasil analisis KCKT diperoleh kandungan fukosantin sebesar 0,59 mg/g. Aktivitas antioksidan fraksi fukosantin mempunyai nilai IC50 = 87,64 ppm. Hal ini menujukkan bahwa fraksi fukosantin Sargassum sp. memiliki potensi dalam bidang kesehatan sebagai antioksidan alami.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127710289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.1983
S. Mulyati, Risna Dewi Yanti
Prevalensi anemia pada remaja putri masih cukup tetap tinggi. Remaja putri memiliki risiko sepuluh kali lebih besar menderita anemia dibandingkan remaja putra. Hal ini karena remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan sehingga membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak. Selain itu, ketidakseimbangan asupan zat gizi juga menjadi penyebab anemia pada remaja. Untuk mengatasi anemia tsb pemerintah memiliki program pemberian tablet Fe pada remaja selama 52 minggu. Tujuan penelitian untuk mengetahui Efektivitas Fe Motivation Class Terhadap Kadar Hb Pada Remaja Putri. Penelitian menggunakan desain quasi eksperimen (two group post design) untuk mengetahui pengaruh Fe Motivation Class Terhadap Kadar Hb Pada Remaja Putri. Tempat penelitian ini di wilayah kota bogor, dilakukan mulai Bulan Februari-Desember 2020 dengan sampel remaja putri sejumlah 30 orang untuk tiap kelompok dengan total sampel 60 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dilakukan secara daring, Hasil analisis mengunakan uji Mann Whitney didapatkaan terdapat perbedaan rerata yang signifikan dalam kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan nilai p = 0, 000 serta tidak terdapat perbedaan rerata kadar Hb yang signifikan pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan nilai p = 0,393. Rekomendasi, agar Fe Motivation Class dapat dapat dijadikan pertimbangan sebagai salah satu metode untuk memberikan motivasi kepada remaja putri dalam mengkonsumsi Fe sehingga bisa mencegah dan menurunkan angka kejadian anemia pada remaja putri.
{"title":"EFEKTIVITAS Fe MOTIVATION CLASS TERHADAP KEPATUHAN KONSUMSI TABLET Fe DAN KADAR Hb PADA REMAJA PUTRI","authors":"S. Mulyati, Risna Dewi Yanti","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.1983","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.1983","url":null,"abstract":"Prevalensi anemia pada remaja putri masih cukup tetap tinggi. Remaja putri memiliki risiko sepuluh kali lebih besar menderita anemia dibandingkan remaja putra. Hal ini karena remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan sehingga membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak. Selain itu, ketidakseimbangan asupan zat gizi juga menjadi penyebab anemia pada remaja. Untuk mengatasi anemia tsb pemerintah memiliki program pemberian tablet Fe pada remaja selama 52 minggu. Tujuan penelitian untuk mengetahui Efektivitas Fe Motivation Class Terhadap Kadar Hb Pada Remaja Putri. Penelitian menggunakan desain quasi eksperimen (two group post design) untuk mengetahui pengaruh Fe Motivation Class Terhadap Kadar Hb Pada Remaja Putri. Tempat penelitian ini di wilayah kota bogor, dilakukan mulai Bulan Februari-Desember 2020 dengan sampel remaja putri sejumlah 30 orang untuk tiap kelompok dengan total sampel 60 orang.\u0000Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dilakukan secara daring, Hasil analisis mengunakan uji Mann Whitney didapatkaan terdapat perbedaan rerata yang signifikan dalam kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan nilai p = 0, 000 serta tidak terdapat perbedaan rerata kadar Hb yang signifikan pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan nilai p = 0,393. Rekomendasi, agar Fe Motivation Class dapat dapat dijadikan pertimbangan sebagai salah satu metode untuk memberikan motivasi kepada remaja putri dalam mengkonsumsi Fe sehingga bisa mencegah dan menurunkan angka kejadian anemia pada remaja putri.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"121 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122422902","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2087
Sukarni Sukarni, Nandang A Waluya, Sansri Diah Dwidaswara
Menopause didefinisikan sebagai berhentinya periode menstruasi selama setidaknya 12 bulan berturut-turut dan bukan karena fisiologis (misalnya: laktasi) atau penyakit. Sindrom menopause dialami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia. Gejala-gejala yang dirasakan wanita setelah mengalami menopause menimbulkan gangguan psikis seperti kecemasan. Kecemasan dapat dikurangi dengan perasaan bahagia. Salah satu hal yang dapat memicu perasaan bahagia adalah senam. Pada penelitian ini senam PORPI dipilih untuk mengetahui pengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan pada wanita menopause. Senam PORPI atau Persatuan Olahraga Pernafasan Seluruh Indonesia adalah olahrga pernapasan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu quasi eksperimen dengan rancangan pre dan post test tanpa kelompok kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sample dengan jumlah sampel 33 orang. Penelitian dilakukan selama 3 bulan. Analisa data terdiri dari analisa univariat menggunakan tendensi sentral dan analisa bivariate. Data terditribusi normal sehingga Analisa menggunakan uji T. Dependent. Hasil penelitian didapatkan penurunan tingkat kecemasan wanita manaupose dengan perbedaan nilai rata-rata adalah 20,83 dengan standar deviasi 0,35. Penelitian menyimpulkan senam PORPI dapat menurunkan tingkat kecemasan pada wanita menopause.
{"title":"PENGARUH SENAM PORPI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA WANITA MENOPAUSE","authors":"Sukarni Sukarni, Nandang A Waluya, Sansri Diah Dwidaswara","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2087","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2087","url":null,"abstract":"Menopause didefinisikan sebagai berhentinya periode menstruasi selama setidaknya 12 bulan berturut-turut dan bukan karena fisiologis (misalnya: laktasi) atau penyakit. Sindrom menopause dialami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia. Gejala-gejala yang dirasakan wanita setelah mengalami menopause menimbulkan gangguan psikis seperti kecemasan. Kecemasan dapat dikurangi dengan perasaan bahagia. Salah satu hal yang dapat memicu perasaan bahagia adalah senam. Pada penelitian ini senam PORPI dipilih untuk mengetahui pengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan pada wanita menopause. Senam PORPI atau Persatuan Olahraga Pernafasan Seluruh Indonesia adalah olahrga pernapasan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu quasi eksperimen dengan rancangan pre dan post test tanpa kelompok kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sample dengan jumlah sampel 33 orang. Penelitian dilakukan selama 3 bulan. Analisa data terdiri dari analisa univariat menggunakan tendensi sentral dan analisa bivariate. Data terditribusi normal sehingga Analisa menggunakan uji T. Dependent. Hasil penelitian didapatkan penurunan tingkat kecemasan wanita manaupose dengan perbedaan nilai rata-rata adalah 20,83 dengan standar deviasi 0,35. Penelitian menyimpulkan senam PORPI dapat menurunkan tingkat kecemasan pada wanita menopause.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115629330","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2022
Islamiyati Islamiyati, Sadiman Sadiman
Monitoring pertumbuhan balita di Posyandu merupakan upaya yang sangat strategis untuk mendeteksi terjadinya gangguan perkembangan. Kader posyandu merupakan kelompok yang paling banyak berinteraksi dengan masyarakat, sehingga memiliki posisi yang sangat baik dan cara yang efektif untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dini. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keterampilan kader dalam melakukan deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak. Metode penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional, dilakukan September- Oktober 2020 di wilayah kerja Puskesmas Sritejokencono Lampung Tengah. Sampel 85 orang kader posyandu. Variabel dependen keterampilan kader dalam melakukan deteksi dini pertumbuhan perkembangan balita, variabel independen lama menjadi kader, pengalaman, dukungan tenaga kesehatan, pengetahuan, sikap, motivasi dan sarana prasarana. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner dan lembar unujk kerja. Hasil analisis data menggunakan uji regresi logistik ganda, 66% kader kurang terampil dalam melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak. Simpulan ada hubungan yang simultan antara pengetahuan kader, sikap, motivasi dan dukungan tenaga kesehatan dengan keterampilan kader dalam melakukan stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang anak. Faktor dominan adalah pengetahuan dimana kader yang memiliki pengetahuan baik akan memiliki keterampilan 13,9 kali lebih baik dibandingkan kader yang memiliki pengetahuan kurang.
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERAMPILAN KADER DALAM STIMULASI DAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA","authors":"Islamiyati Islamiyati, Sadiman Sadiman","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2022","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2022","url":null,"abstract":"Monitoring pertumbuhan balita di Posyandu merupakan upaya yang sangat strategis untuk mendeteksi terjadinya gangguan perkembangan. Kader posyandu merupakan kelompok yang paling banyak berinteraksi dengan masyarakat, sehingga memiliki posisi yang sangat baik dan cara yang efektif untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dini. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keterampilan kader dalam melakukan deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak. Metode penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional, dilakukan September- Oktober 2020 di wilayah kerja Puskesmas Sritejokencono Lampung Tengah. Sampel 85 orang kader posyandu. Variabel dependen keterampilan kader dalam melakukan deteksi dini pertumbuhan perkembangan balita, variabel independen lama menjadi kader, pengalaman, dukungan tenaga kesehatan, pengetahuan, sikap, motivasi dan sarana prasarana. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner dan lembar unujk kerja. Hasil analisis data menggunakan uji regresi logistik ganda, 66% kader kurang terampil dalam melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak. Simpulan ada hubungan yang simultan antara pengetahuan kader, sikap, motivasi dan dukungan tenaga kesehatan dengan keterampilan kader dalam melakukan stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang anak. Faktor dominan adalah pengetahuan dimana kader yang memiliki pengetahuan baik akan memiliki keterampilan 13,9 kali lebih baik dibandingkan kader yang memiliki pengetahuan kurang.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124305056","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2024
Indah Sari, Bastian Bastian, Nurul Pathia
Tindak kriminal merupakan segala bentuk tindakan yang merugikan secara ekonomis dan psikologis serta melanggar hukum, norma-norma sosial, dan agama. Tindak kriminal seperti pembunuhan, pemerkosaan, pembakaran, penembakan, perampokan dan lain sebagainya dapat meninggalkan bukti dari korban atau pelaku, salah satunya adalah bercak darah. Pemeriksaan golongan darah merupakan salah satu metode yang digunakan ketika terjadi suatu kasus kejahatan di masyarakat. Identifikasi golongan darah sistem ABO pada sampel darah yang masih segar lebih mudah dilakukan daripada sampel darah yang sudah kering. Metode yang umum dilakukan untuk identifikasi golongan darah sampel darah kering adalah metode Absorbsi Elusi. Metode ini merupakan metode yang sangat sensitif dan dapat mendeteksi adanya antigen secara tidak langsung. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Hematologi Intitut Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah Palembang pada bulan Januari – Februari 2022. Desain penelitian yang digunakan adalah static group comparison. Sampel berupa bercak darah yang berasal dari golongan darah B untuk melihat pengaruh waktu terhadap perubahan golongan darah pada sampel bercak darah. Data diolah secara analisis deskriptif. Hasil pemeriksaan golongan darah selama 25 hari didapatkan bahwa golongan darah B sebesar 50%, golongan darah tidak terdeteksi sebesar 25% dan golongan darah yang terjadi perubahan dari B ke O sebesar 25%. sedangkan, hasil pemeriksaan golongan darah selama 30 hari didapatkan bahwa golongan darah B sebesar 94%, golongan darah tidak terdeteksi sebesar 6% dan golongan darah yang terjadi perubahan dari B ke O sebesar 0%.
{"title":"ANALISA PENGARUH WAKTU TERHADAP PERUBAHAN GOLONGAN DARAH PADA SAMPEL BERCAK DARAH","authors":"Indah Sari, Bastian Bastian, Nurul Pathia","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2024","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2024","url":null,"abstract":"Tindak kriminal merupakan segala bentuk tindakan yang merugikan secara ekonomis dan psikologis serta melanggar hukum, norma-norma sosial, dan agama. Tindak kriminal seperti pembunuhan, pemerkosaan, pembakaran, penembakan, perampokan dan lain sebagainya dapat meninggalkan bukti dari korban atau pelaku, salah satunya adalah bercak darah. Pemeriksaan golongan darah merupakan salah satu metode yang digunakan ketika terjadi suatu kasus kejahatan di masyarakat. Identifikasi golongan darah sistem ABO pada sampel darah yang masih segar lebih mudah dilakukan daripada sampel darah yang sudah kering. Metode yang umum dilakukan untuk identifikasi golongan darah sampel darah kering adalah metode Absorbsi Elusi. Metode ini merupakan metode yang sangat sensitif dan dapat mendeteksi adanya antigen secara tidak langsung. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Hematologi Intitut Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah Palembang pada bulan Januari – Februari 2022. Desain penelitian yang digunakan adalah static group comparison. Sampel berupa bercak darah yang berasal dari golongan darah B untuk melihat pengaruh waktu terhadap perubahan golongan darah pada sampel bercak darah. Data diolah secara analisis deskriptif. Hasil pemeriksaan golongan darah selama 25 hari didapatkan bahwa golongan darah B sebesar 50%, golongan darah tidak terdeteksi sebesar 25% dan golongan darah yang terjadi perubahan dari B ke O sebesar 25%. sedangkan, hasil pemeriksaan golongan darah selama 30 hari didapatkan bahwa golongan darah B sebesar 94%, golongan darah tidak terdeteksi sebesar 6% dan golongan darah yang terjadi perubahan dari B ke O sebesar 0%.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126557835","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.1971
Fiya Diniarti, Tuti Rohani, Wulandari Prasentya
Hepatitis B adalah penyakit peradangan hati atau yang disebabkan oleh virus hepatitis. Hepatitis B pada ibu hamil meningkatkan faktor risiko kematian maternal maupun neonatal akibat perdarahan karena kegagalan fungsi hati. Pada tahun 2020, jumlah kasus Hepatitis B pada ibu hamil (HBsAg) 70 kasus. Penelitian ini bertujuan diketahuinya Analisis Faktor Risiko Hepatitis B Pada Ibu Hamil Berbasis Spasial Di Wilayah Kota Bengkulu Tahun 2021 di Wilayah Kota Bengkulu Tahun 2021. Metode penelitian: desain penelitian analitik dengan pendekatan case control, data primer dengan menyebarkan kuesioner pada 70 responden hepatitis positif dan 70 responden hepatitis negatif di Kota Bengkulu. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Analisis data menggunaan Uji Chi-Square. Hasil penelitian: Gambaran kasus hepatitis B di Wilayah Kota Bengkulu penyebarannya meliputi di Wilayah Kerja 20 Puskesmas dengan kelompok (51,4%) dengan umur 16-40 tahun, sebagian responden (54,3 %) dengan tingkat pendidikan rendah, sebagian responden (52,9 %) yang memiliki riwayat keluarga. lebih dari sebagian (73,6 %) tidak memiliki riwayat imunisasi, lebih dari sebagian 80 responden (57,1 %) multigravida. Hasil analisis bivariate Ada hubungan yang singnifikan antara umur (P value=0,004) OR=2,8; 95%CI=1,4-5,6, tingkat pendidikan (P value=0,004) OR=2,8; 95%CI=1,4-5,7;riwayat keluarga (P value=0,001)OR=3,6;95%CI=1,7-7,4, riwayat imunisasi (P value=0,002) OR=3,7; 95%CI=1,6=8,5, gravida (P value=0,004) OR=2,9; 95%CI=1,4-5,8 dengan kejadian Hepatitis B pada Ibu Hamil di Wilayah Kota Bengkulu Tahun 2021. Saran: upaya pencegahan hepatitis B adalah sosialisasi dan edukasi dan penderita Hepatitis B melakukan Deteksi Dini di puskesmas untuk kejadian Hepatitis B pada Ibu Hamil dan memanfaatkan media digital aplikasikan dalam bentuk pemetaan analisis spasial
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN HEPATITIS B PADA IBU HAMIL","authors":"Fiya Diniarti, Tuti Rohani, Wulandari Prasentya","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.1971","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.1971","url":null,"abstract":"Hepatitis B adalah penyakit peradangan hati atau yang disebabkan oleh virus hepatitis. Hepatitis B pada ibu hamil meningkatkan faktor risiko kematian maternal maupun neonatal akibat perdarahan karena kegagalan fungsi hati. Pada tahun 2020, jumlah kasus Hepatitis B pada ibu hamil (HBsAg) 70 kasus. Penelitian ini bertujuan diketahuinya Analisis Faktor Risiko Hepatitis B Pada Ibu Hamil Berbasis Spasial Di Wilayah Kota Bengkulu Tahun 2021 di Wilayah Kota Bengkulu Tahun 2021. Metode penelitian: desain penelitian analitik dengan pendekatan case control, data primer dengan menyebarkan kuesioner pada 70 responden hepatitis positif dan 70 responden hepatitis negatif di Kota Bengkulu. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Analisis data menggunaan Uji Chi-Square. Hasil penelitian: Gambaran kasus hepatitis B di Wilayah Kota Bengkulu penyebarannya meliputi di Wilayah Kerja 20 Puskesmas dengan kelompok (51,4%) dengan umur 16-40 tahun, sebagian responden (54,3 %) dengan tingkat pendidikan rendah, sebagian responden (52,9 %) yang memiliki riwayat keluarga. lebih dari sebagian (73,6 %) tidak memiliki riwayat imunisasi, lebih dari sebagian 80 responden (57,1 %) multigravida. Hasil analisis bivariate Ada hubungan yang singnifikan antara umur (P value=0,004) OR=2,8; 95%CI=1,4-5,6, tingkat pendidikan (P value=0,004) OR=2,8; 95%CI=1,4-5,7;riwayat keluarga (P value=0,001)OR=3,6;95%CI=1,7-7,4, riwayat imunisasi (P value=0,002) OR=3,7; 95%CI=1,6=8,5, gravida (P value=0,004) OR=2,9; 95%CI=1,4-5,8 dengan kejadian Hepatitis B pada Ibu Hamil di Wilayah Kota Bengkulu Tahun 2021. Saran: upaya pencegahan hepatitis B adalah sosialisasi dan edukasi dan penderita Hepatitis B melakukan Deteksi Dini di puskesmas untuk kejadian Hepatitis B pada Ibu Hamil dan memanfaatkan media digital aplikasikan dalam bentuk pemetaan analisis spasial","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130177210","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2091
Mona Fitria, M. Gumilar, Maryati Dewi, Judiono Judiono
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat berpotensi mengalami bencana alam. Bencana alam dapat mengganggu pemenuhan kebutuhan masyarakat, terutama pangan. Oleh karena itu, dibutuhkan pangan darurat yang bersifat siap santap, bernutrisi, mudah didistribusikan dan tahan lama seperti snack bars. Snack bars untuk pangan darurat dapat dikembangkan dari bahan pangan lokal, kacang tanah dan ubi jalar. Kacang tanah merupakan sumber protein dan lemak, sedangkan ubi jalar merupakan sumber karbohidrat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi kacang tanah dan tepung ubi jalar terhadap mutu snack bars. Penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan acak lengkap satu faktor yaitu tiga formulasi kacang tanah dan tepung ubi jalar yang berbeda, yaitu 70%:30% (F1), 60%:40% (F2), dan 50%:50 (F3). Hasil uji hedonik oleh 35 panelis agak terlatih menunjukkan bahwa snack bars terbaik adalah F1, dengan rata-rata skor hedonik parameter overall 6.09. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan ada pengaruh formulasi kacang tanah dan tepung ubi jalar terhadap aroma, namun tidak ada pengaruh pada rasa, warna, tekstur dan overall snack bars. Snack bars per sajian (50 g) mengandung energi 238.47 kkal, protein 7.5 g, lemak 12.98 g, serta karbohidrat 22.91 g. Umur simpan snack bars pada suhu ruang selama 173 hari. Produk ini dapat dijadikan sebagai alternatif pangan darurat.
{"title":"SNACK BARS KACANG TANAH DAN TEPUNG UBI JALAR SEBAGAI PANGAN DARURAT","authors":"Mona Fitria, M. Gumilar, Maryati Dewi, Judiono Judiono","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2091","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2091","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat berpotensi mengalami bencana alam. Bencana alam dapat mengganggu pemenuhan kebutuhan masyarakat, terutama pangan. Oleh karena itu, dibutuhkan pangan darurat yang bersifat siap santap, bernutrisi, mudah didistribusikan dan tahan lama seperti snack bars. Snack bars untuk pangan darurat dapat dikembangkan dari bahan pangan lokal, kacang tanah dan ubi jalar. Kacang tanah merupakan sumber protein dan lemak, sedangkan ubi jalar merupakan sumber karbohidrat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi kacang tanah dan tepung ubi jalar terhadap mutu snack bars. Penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan acak lengkap satu faktor yaitu tiga formulasi kacang tanah dan tepung ubi jalar yang berbeda, yaitu 70%:30% (F1), 60%:40% (F2), dan 50%:50 (F3). Hasil uji hedonik oleh 35 panelis agak terlatih menunjukkan bahwa snack bars terbaik adalah F1, dengan rata-rata skor hedonik parameter overall 6.09. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan ada pengaruh formulasi kacang tanah dan tepung ubi jalar terhadap aroma, namun tidak ada pengaruh pada rasa, warna, tekstur dan overall snack bars. Snack bars per sajian (50 g) mengandung energi 238.47 kkal, protein 7.5 g, lemak 12.98 g, serta karbohidrat 22.91 g. Umur simpan snack bars pada suhu ruang selama 173 hari. Produk ini dapat dijadikan sebagai alternatif pangan darurat.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"220 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132485266","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2021
Dewi Nurhayati, Y. S. Mulia, Amadda Fadhila Azhiima
Obesity is a condition of excessive accumulation of fat in the body. Dietary fiber and anthocyanins have beneficial effects on obesity. The aim was to determine the effect of the product's formulation of oat flour and fermented glutinous black rice on organoleptic aspects, dietary fiber content, and anthocyanin content. This research design used an experimental study with a completely randomized design. This research method used a hedonic test on 30 panelists to determine organoleptic properties, pH differential for anthocyanin levels, and enzymatic gravimetric for dietary fiber levels. The formulation between oat flour and fermented glutinous black rice obtained was F1 (30:70), F2 (50:50), and F3 (70:30). F2 product has the best rating on all organoleptic aspects, including color, aroma, texture, taste, and overall. The results of the Kruskal Wallis test showed a significant difference in the texture aspect of the product. The anthocyanin content in the product is 5.72 mg/100 grams, and the fiber content in the product is 7.36%. It is hoped that further research will be carried out to determine the effectiveness of oat fermented glutinous black rice cookies on samples with obesity.
{"title":"PENGARUH INHIBITOR SISTEIN PADA FERMENTASI BIJI KAKAO TERHADAP KANDUNGAN POLIFENOL","authors":"Dewi Nurhayati, Y. S. Mulia, Amadda Fadhila Azhiima","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2021","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2021","url":null,"abstract":"Obesity is a condition of excessive accumulation of fat in the body. Dietary fiber and anthocyanins have beneficial effects on obesity. The aim was to determine the effect of the product's formulation of oat flour and fermented glutinous black rice on organoleptic aspects, dietary fiber content, and anthocyanin content. This research design used an experimental study with a completely randomized design. This research method used a hedonic test on 30 panelists to determine organoleptic properties, pH differential for anthocyanin levels, and enzymatic gravimetric for dietary fiber levels. The formulation between oat flour and fermented glutinous black rice obtained was F1 (30:70), F2 (50:50), and F3 (70:30). F2 product has the best rating on all organoleptic aspects, including color, aroma, texture, taste, and overall. The results of the Kruskal Wallis test showed a significant difference in the texture aspect of the product. The anthocyanin content in the product is 5.72 mg/100 grams, and the fiber content in the product is 7.36%. It is hoped that further research will be carried out to determine the effectiveness of oat fermented glutinous black rice cookies on samples with obesity.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"23 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120998491","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2031
Farial Nurhayati, Nieniek Ritianingsih
Prevalensi PGK meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut dan kejadian penyakit diabetes melitus serta hipertensi. Pada derajat awal, PGK belum menimbulkan gejala dan tanda, bahkan hingga laju filtrasi glomerulus sebesar 60% pasien masih asimtomatik namun sudah terjadi peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Hemodialisa merupakan salah satuterapi untuk pengganti fungsi ginjal, selain itu terdapat terapi pengganti seperti peritonial dialisa, dan transplantasi ginjal. Pasien merasa penyakitnya sulit disembuhkan dan perjalanan penyakit yang mengharuskan menjalani terapi hemodialisa membuat pasien merasa tidak nyaman. Ketidaknyamanan pada pasien hemodialisis dapat berupa stress dan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk menegtahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stress dan kecemasan pada pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain crosssectional. Subjek dari penelitian ini adalah pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis jumlah sampel 82 responden. Stres dan kecemasan diukur dengan menggunakan skala kuesioner DASS-42. Hasil penelitian tidak ada hubungan factor-faktor jenis kelamin, tingkat Pendidikan, penghasilan dan lama hemodialissis dengan kecemasan dan stress pada pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis.
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRESS DAN KECEMASAN PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS","authors":"Farial Nurhayati, Nieniek Ritianingsih","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2031","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2031","url":null,"abstract":"Prevalensi PGK meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut dan kejadian penyakit diabetes melitus serta hipertensi. Pada derajat awal, PGK belum menimbulkan gejala dan tanda, bahkan hingga laju filtrasi glomerulus sebesar 60% pasien masih asimtomatik namun sudah terjadi peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Hemodialisa merupakan salah satuterapi untuk pengganti fungsi ginjal, selain itu terdapat terapi pengganti seperti peritonial dialisa, dan transplantasi ginjal. Pasien merasa penyakitnya sulit disembuhkan dan perjalanan penyakit yang mengharuskan menjalani terapi hemodialisa membuat pasien merasa tidak nyaman. Ketidaknyamanan pada pasien hemodialisis dapat berupa stress dan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk menegtahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stress dan kecemasan pada pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain crosssectional. Subjek dari penelitian ini adalah pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis jumlah sampel 82 responden. Stres dan kecemasan diukur dengan menggunakan skala kuesioner DASS-42. Hasil penelitian tidak ada hubungan factor-faktor jenis kelamin, tingkat Pendidikan, penghasilan dan lama hemodialissis dengan kecemasan dan stress pada pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123925541","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2077
Elin Supliyani, Ina Handayani, Suhartika Suhartika
ABSTRAK Capaian ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai angka yang diharapkan. Menurut data Riskesdas tahun 2018 alasan utama kegagalan pemberian ASI pada bayi 0-5 bulan adalah 68,3 % karena ASI tidak keluar. Proses menyusui akan berjalan optimal jika kondisi fisik dan psikologis ibu dalam keadaan baik. Dukungan keluarga merupakan faktor dominan yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI. Dukungan dari orang terdekat sangatlah berperan dalam sukses tidaknya menyusui. Model asuhan yang berpusat pada keluarga diperlukan sebagai upaya untuk meningkatkan dukungan dalam memberikan ASI. Tujuan penelitian untuk menganalisa pengaruh model asuhan berpusat pada keluarga terhadap dukungan keluarga dan keberhasilan pemberian ASI awaL. Desain penelitian menggunakan pre-test post-test control group design, dilakukan di Praktik Mandiri Bidan Kota Bogor. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling terhadap 27 responden kelompok intervensi dan 27 kelompok kontrol. Variabel diukur menggunakan instrumen pre-test post-test sebelum dan setelah diberikan perlakuan asuhan kepada keluarga ibu hamil berupa edukasi pentingnya ASI, adaptasi psikologis ibu nifas, pijat oksitosin, cara dan posisi menyusui. Evaluasi asuhan kepada keluarga dilihat dari dukungan yang dirasakan ibu dan keberhasilan pemberian ASI sampat 7 hari postpartum. Analisa pengaruh model asuhan berpusat pada keluarga terhadap dukungan menggunakan uji Mann-Whitney, sedangkan untuk menganalisa pengaruh asuhan terhadap pemberian ASI awal menggunakan uji Chi-Squre. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna model asuhan berpusat pada keluarga terhadap dukungan dan keberhasilan pemberian ASI awal (p<0.001) dan (p =0.017). Diharapkan model asuhan berpusat pada keluarga ini dapat diaplikasikan sebagai model dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil agar mendapat dukungan dari keluarga dan berhasil memberikan ASI. Kata Kunci : Asuhan berpusat pada keluarga, Dukungan keluarga, Pemberian ASI
{"title":"ASUHAN BERPUSAT PADA KELUARGA MENINGKATKAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI AWAL","authors":"Elin Supliyani, Ina Handayani, Suhartika Suhartika","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2077","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2077","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Capaian ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai angka yang diharapkan. Menurut data Riskesdas tahun 2018 alasan utama kegagalan pemberian ASI pada bayi 0-5 bulan adalah 68,3 % karena ASI tidak keluar. Proses menyusui akan berjalan optimal jika kondisi fisik dan psikologis ibu dalam keadaan baik. Dukungan keluarga merupakan faktor dominan yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI. Dukungan dari orang terdekat sangatlah berperan dalam sukses tidaknya menyusui. Model asuhan yang berpusat pada keluarga diperlukan sebagai upaya untuk meningkatkan dukungan dalam memberikan ASI. Tujuan penelitian untuk menganalisa pengaruh model asuhan berpusat pada keluarga terhadap dukungan keluarga dan keberhasilan pemberian ASI awaL. Desain penelitian menggunakan pre-test post-test control group design, dilakukan di Praktik Mandiri Bidan Kota Bogor. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling terhadap 27 responden kelompok intervensi dan 27 kelompok kontrol. Variabel diukur menggunakan instrumen pre-test post-test sebelum dan setelah diberikan perlakuan asuhan kepada keluarga ibu hamil berupa edukasi pentingnya ASI, adaptasi psikologis ibu nifas, pijat oksitosin, cara dan posisi menyusui. Evaluasi asuhan kepada keluarga dilihat dari dukungan yang dirasakan ibu dan keberhasilan pemberian ASI sampat 7 hari postpartum. Analisa pengaruh model asuhan berpusat pada keluarga terhadap dukungan menggunakan uji Mann-Whitney, sedangkan untuk menganalisa pengaruh asuhan terhadap pemberian ASI awal menggunakan uji Chi-Squre. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna model asuhan berpusat pada keluarga terhadap dukungan dan keberhasilan pemberian ASI awal (p<0.001) dan (p =0.017). Diharapkan model asuhan berpusat pada keluarga ini dapat diaplikasikan sebagai model dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil agar mendapat dukungan dari keluarga dan berhasil memberikan ASI. \u0000 \u0000Kata Kunci : Asuhan berpusat pada keluarga, Dukungan keluarga, Pemberian ASI","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"515 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116217594","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}