Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2062
Osman Syarief, Irmawartini Irmawartini, D. Rosmana
Penyakit Covid 19 merupakan penyakit saluran pernafasan akut yang parah. Penyakit Covid 19 sudah menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia dan sudah menjadi pandemi. Perlu dilakukan uoaya pencegahan penularan untuk semua kelompok, termasuk siswa Sekolah Dasar (siswa SD). Patuh protokol kesehatan Covid 19 merupakan salah satu upaya pencegahan covid 19. Protokol kesehatan Covid 19 antara lain terdiri dari mencuci tangan pakai air mengalir dan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan peningkatan daya tahan tubuh. Predisposisi merupakan salah satu faktor pembentukan perilaku termasuk perilaku patuh terhadap protokol kesehatan covid 19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor predisposisi dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan covid 19. Penelitian dilakukan secara crossectional. Sampel peneliitian adalah 441 siswa SD di Kota Bandung. Pengumpulan data dengan wawacancara. Data di analisis statistik univaribel, bivariabel dan multivariabel. Hasil penelitian menemukan bahwa siswa SD Kota Bandung yang patuh terhadap protokol kesehatan sebesar 54,0%. Faktor predisposisi yang berhubungan signifikan dengan kepatuhan terhadap prokotol kesehatan covid 19 adalah pengetahuan ( p =0,0001), sikap (p =0,003) dan keyakinan ( p =0,0001). Kesimpulan belum semua siswa SD di Kota Bandung patuh protokol kesehatan covid 19, sehingga berisiko untuk tertular covid 19 jika dilakukan pembelajaran tatap muka.
{"title":"FFAKTOR PREDISPOSISI SEBAGAI PENENTU KEPATUHAN TERHADAP PROTOKOL KESEHATAN PENCEGAHAN COVID-19 PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG","authors":"Osman Syarief, Irmawartini Irmawartini, D. Rosmana","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2062","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2062","url":null,"abstract":"Penyakit Covid 19 merupakan penyakit saluran pernafasan akut yang parah. Penyakit Covid 19 sudah menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia dan sudah menjadi pandemi. Perlu dilakukan uoaya pencegahan penularan untuk semua kelompok, termasuk siswa Sekolah Dasar (siswa SD). Patuh protokol kesehatan Covid 19 merupakan salah satu upaya pencegahan covid 19. Protokol kesehatan Covid 19 antara lain terdiri dari mencuci tangan pakai air mengalir dan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan peningkatan daya tahan tubuh. Predisposisi merupakan salah satu faktor pembentukan perilaku termasuk perilaku patuh terhadap protokol kesehatan covid 19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor predisposisi dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan covid 19. Penelitian dilakukan secara crossectional. Sampel peneliitian adalah 441 siswa SD di Kota Bandung. Pengumpulan data dengan wawacancara. Data di analisis statistik univaribel, bivariabel dan multivariabel. Hasil penelitian menemukan bahwa siswa SD Kota Bandung yang patuh terhadap protokol kesehatan sebesar 54,0%. Faktor predisposisi yang berhubungan signifikan dengan kepatuhan terhadap prokotol kesehatan covid 19 adalah pengetahuan ( p =0,0001), sikap (p =0,003) dan keyakinan ( p =0,0001). Kesimpulan belum semua siswa SD di Kota Bandung patuh protokol kesehatan covid 19, sehingga berisiko untuk tertular covid 19 jika dilakukan pembelajaran tatap muka. \u0000 ","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133290137","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2037
Muhamad Iqbal, Devina Chairun Nisha R
Kemajuan teknologi di sektor industri telah banyak mengeluarkan produk mesin untuk memudahkan produksi, namun pada perkembangannya banyak mesin yang menghasilkan kebisingan melebihi nilai ambang batas. Dampak kebisingan terhadap kesehatan pekerja antara lain terganggu organ/jaringan, terganggu kejiwaan, terganggu komunikasi, terganggu nya keseimbangan tubuh dan terganggu nya pendengaran. PT X merupakan perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi dalam melakukan proses pembangunan gedung banyak melibatkan peralatan berat yang menghasilkan kebisingan yang tinggi, seperti mesin excavator, genset, loader, truck dan lain – lain. Penggunaan alat tersebut dapat meningkatkan risiko gangguan pendengaran pada pekerja. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara kebisingan dan umur dengan keluhan gangguan pendengaran. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh pekerja dalam pembangunan Gedung A, dengan jumlah populasi sebesar 35 pekerja selama bulan juni 2021. Pengukuran kebisingan dilakukan menggunakan sound level meter. Analisis bivariat dilakukan dengan uji statistik Chi Square. Didapat hasil 34,3% responden memiliki keluhan gangguan pendengaran. Didapat nilai P = 0,01 menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat kebisingan dengan keluhan gangguan pendengaran dan sedangkan tidak terdapat hubungan antara umur dengan keluhan gangguan pendengaran dengan nilai P = 0,35. Terdapat pengaruh antara kebisingan dan keluhan gangguan pendengaran. Untuk menghindari bahaya kebisingan perusahaan dapat melakukan pengaturan waktu kerja dan istirahat, shift kerja, pemeriksaan kesehatan pekerja, penyuluhan dan pelatihan.
{"title":"KELUHAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG","authors":"Muhamad Iqbal, Devina Chairun Nisha R","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2037","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2037","url":null,"abstract":"Kemajuan teknologi di sektor industri telah banyak mengeluarkan produk mesin untuk memudahkan produksi, namun pada perkembangannya banyak mesin yang menghasilkan kebisingan melebihi nilai ambang batas. Dampak kebisingan terhadap kesehatan pekerja antara lain terganggu organ/jaringan, terganggu kejiwaan, terganggu komunikasi, terganggu nya keseimbangan tubuh dan terganggu nya pendengaran. PT X merupakan perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi dalam melakukan proses pembangunan gedung banyak melibatkan peralatan berat yang menghasilkan kebisingan yang tinggi, seperti mesin excavator, genset, loader, truck dan lain – lain. Penggunaan alat tersebut dapat meningkatkan risiko gangguan pendengaran pada pekerja. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara kebisingan dan umur dengan keluhan gangguan pendengaran. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh pekerja dalam pembangunan Gedung A, dengan jumlah populasi sebesar 35 pekerja selama bulan juni 2021. Pengukuran kebisingan dilakukan menggunakan sound level meter. Analisis bivariat dilakukan dengan uji statistik Chi Square. Didapat hasil 34,3% responden memiliki keluhan gangguan pendengaran. Didapat nilai P = 0,01 menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat kebisingan dengan keluhan gangguan pendengaran dan sedangkan tidak terdapat hubungan antara umur dengan keluhan gangguan pendengaran dengan nilai P = 0,35. Terdapat pengaruh antara kebisingan dan keluhan gangguan pendengaran. Untuk menghindari bahaya kebisingan perusahaan dapat melakukan pengaturan waktu kerja dan istirahat, shift kerja, pemeriksaan kesehatan pekerja, penyuluhan dan pelatihan.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132435160","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2067
Fauzia Djamilus, S. Wahyuni, S. Mulyati, Maya Astuti
The target for achieving exclusive breastfeeding in 2025 globally is 50%. Exclusive breastfeeding coverage targeted in 2017 is 44%, the achievement of exclusive breastfeeding was only 35.7%. In West Java, the achievement of exclusive breastfeeding in 2016 was 46.4%., In Bogor City, the achievement of exclusive breastfeeding in 2017 was 49.5%. The purpose of the study was to determine the effect of community empowerment engineering on breastfeeding patterns in Bogor Regency. The design used is a Quasi Experiment with a Non-Equivalent Group Design approach. The research population consists of, pregnant women in the third trimester, family assistants, midwives/nurses/nutritionists, cadres with a total sample of 60 segments each.. The intervention provided was an education in 4 segments in the form of breastfeeding education classes. The research area is determined based on the low level of achievement of exclusive breastfeeding. To find out if there is an increase in knowledge about breastfeeding and empowerment and breastfeeding patterns in each segment, it is tested with the Wilcoxon test. To determine the effect of community empowerment engineering on breastfeeding patterns, it was tested and analyzed using the Mann Whitney test. The results showed that there was a significant increase in knowledge of pregnant women, assistants, cadres and health workers after attending education. There is an effect of education on breastfeeding patterns.
{"title":"PENGARUH REKAYASA MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TERHADAP POLA PEMBERIAN ASI","authors":"Fauzia Djamilus, S. Wahyuni, S. Mulyati, Maya Astuti","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2067","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2067","url":null,"abstract":"The target for achieving exclusive breastfeeding in 2025 globally is 50%. Exclusive breastfeeding coverage targeted in 2017 is 44%, the achievement of exclusive breastfeeding was only 35.7%. In West Java, the achievement of exclusive breastfeeding in 2016 was 46.4%., In Bogor City, the achievement of exclusive breastfeeding in 2017 was 49.5%. The purpose of the study was to determine the effect of community empowerment engineering on breastfeeding patterns in Bogor Regency. The design used is a Quasi Experiment with a Non-Equivalent Group Design approach. The research population consists of, pregnant women in the third trimester, family assistants, midwives/nurses/nutritionists, cadres with a total sample of 60 segments each.. The intervention provided was an education in 4 segments in the form of breastfeeding education classes. The research area is determined based on the low level of achievement of exclusive breastfeeding. To find out if there is an increase in knowledge about breastfeeding and empowerment and breastfeeding patterns in each segment, it is tested with the Wilcoxon test. To determine the effect of community empowerment engineering on breastfeeding patterns, it was tested and analyzed using the Mann Whitney test. The results showed that there was a significant increase in knowledge of pregnant women, assistants, cadres and health workers after attending education. There is an effect of education on breastfeeding patterns.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125819408","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2046
Wiwin Wiryanti, Dein Yohana, Adang Durachim, Dani Mahmud
Liposarkoma adalah neoplasma ganas dengan diferensiasi adiposit. Salah satu subtipe dari liposarkoma adalah atypical lipomatous tumour yang secara makroskopik memiliki ukuran yang relatif besar, sedangkan secara mikroskopik sangat mirip dengan sel lemak normal. Jaringan yang mengandung lemak mempunyai sifat yang sulit ditembus oleh cairan fiksatif pada proses pematangan jaringan sehingga memungkinkan terjadinya prosesing jaringan yang tidak sempurna. Salah satu tahap pematangan jaringan yang berpengaruh terhadap kualitas preparat adalah clearing. Xylol merupakan agen clearing yang umum digunakan. Karena sifatnya berbahaya dan toksik maka digunakan agen clearing lain. Metil salisilat digunakan sebagai clearing agent karena bersifat non polar yang dapat melarutkan lemak. Selain itu, metil salisilat juga dapat larut dengan agen dehidrasi dan dapat larut dengan parafin sehingga dapat mengeraskan jaringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh variasi waktu dan suhu inkubasi metil salisilat sebagai clearing agent serta mengetahui perbedaannya dengan xylol menggunakan metode kuasi eksperimen. Sampel menggunakan organ jaringan mencit yang telah diinduksi dengan sel tumor liposarkoma sebanyak 75 preparat dari 5 blok. Parameter yang digunakan adalah interpretasi kualitas preparat berupa pengukuran intensitas warna inti dan sitoplasma menggunakan software ImageJ serta kejelasan membran sel oleh dokter patologi anatomi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh waktu dan suhu inkubasi metil salisilat terhadap kualitas preparat jaringan liposarkoma dan tidak terdapat perbedaan kualitas intensitas warna inti dan membran sel dibandingkan dengan xylol. Saran penelitian adalah menemukan waktu dan suhu yang optimal untuk kesempurnaan metil salisilat sebagai clearing agent sehingga mendapatkan kualitas preparat yang baik.
{"title":"PENGARUH VARIASI WAKTU DAN SUHU INKUBASI METIL SALISILAT SEBAGAI CLEARING AGENT TERHADAP KUALITAS PREPARAT JARINGAN LIPOSARKOMA","authors":"Wiwin Wiryanti, Dein Yohana, Adang Durachim, Dani Mahmud","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2046","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2046","url":null,"abstract":"Liposarkoma adalah neoplasma ganas dengan diferensiasi adiposit. Salah satu subtipe dari liposarkoma adalah atypical lipomatous tumour yang secara makroskopik memiliki ukuran yang relatif besar, sedangkan secara mikroskopik sangat mirip dengan sel lemak normal. Jaringan yang mengandung lemak mempunyai sifat yang sulit ditembus oleh cairan fiksatif pada proses pematangan jaringan sehingga memungkinkan terjadinya prosesing jaringan yang tidak sempurna. Salah satu tahap pematangan jaringan yang berpengaruh terhadap kualitas preparat adalah clearing. Xylol merupakan agen clearing yang umum digunakan. Karena sifatnya berbahaya dan toksik maka digunakan agen clearing lain. Metil salisilat digunakan sebagai clearing agent karena bersifat non polar yang dapat melarutkan lemak. Selain itu, metil salisilat juga dapat larut dengan agen dehidrasi dan dapat larut dengan parafin sehingga dapat mengeraskan jaringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh variasi waktu dan suhu inkubasi metil salisilat sebagai clearing agent serta mengetahui perbedaannya dengan xylol menggunakan metode kuasi eksperimen. Sampel menggunakan organ jaringan mencit yang telah diinduksi dengan sel tumor liposarkoma sebanyak 75 preparat dari 5 blok. Parameter yang digunakan adalah interpretasi kualitas preparat berupa pengukuran intensitas warna inti dan sitoplasma menggunakan software ImageJ serta kejelasan membran sel oleh dokter patologi anatomi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh waktu dan suhu inkubasi metil salisilat terhadap kualitas preparat jaringan liposarkoma dan tidak terdapat perbedaan kualitas intensitas warna inti dan membran sel dibandingkan dengan xylol. Saran penelitian adalah menemukan waktu dan suhu yang optimal untuk kesempurnaan metil salisilat sebagai clearing agent sehingga mendapatkan kualitas preparat yang baik.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"159 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121617984","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2005
Eti Surtiati, Yuyun Rani
Konseling pranikah dapat dimanfaatkan sebagai bimbingan bagi dewasa awal sebelum memasuki dunia pernikahan. Bimbingan bagi dewasa awal seperti pemeriksaan kesehatan reproduksi, pengenalan lingkup pernikahan serta persiapan acara pernikahan didapatkan dalam konseling pranikah (Alkaf, 2009). Konseling pranikah dapat dipengaruhi oleh pemilihan pasangan hidup dimana latar belakang keluarga, akan sangat mempengaruhi individu, baik ketika ingin menjadi pasangan hidup atau akan melakukan pemilihan pasangan. Tujuannya adalah menghindari kemungkinan terjadinya perceraian dan menolong pasangan menyesuaikan diri menuju pernikahan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif sebagai pendekatannya yang diberikan kepada responden. Hasil penelitian adalah Ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan konseling pada kelompok intervensi dengan p-value = 0.000 dan nilai alpha = 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang bermakna pada pengetahuan mahasiswa dewasa awal kelompok intervensi setelah diberikan konseling. Ada perbedaan yang bermakna antara sikap sebelum dan sesudah diberikan konseling pada kelompok intervensi dengan p-value = 0.040 dan nilai alpha = 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang bermakna pada sikap mahasiswa dewasa awal setelah diberikan konseling.
{"title":"PENGARUH KONSELING PRANIKAH TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP MEMILIH PASANGAN HIDUP PADA MAHASISWA DEWASA AWAL","authors":"Eti Surtiati, Yuyun Rani","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2005","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2005","url":null,"abstract":"Konseling pranikah dapat dimanfaatkan sebagai bimbingan bagi dewasa awal sebelum memasuki dunia pernikahan. Bimbingan bagi dewasa awal seperti pemeriksaan kesehatan reproduksi, pengenalan lingkup pernikahan serta persiapan acara pernikahan didapatkan dalam konseling pranikah (Alkaf, 2009). Konseling pranikah dapat dipengaruhi oleh pemilihan pasangan hidup dimana latar belakang keluarga, akan sangat mempengaruhi individu, baik ketika ingin menjadi pasangan hidup atau akan melakukan pemilihan pasangan. Tujuannya adalah menghindari kemungkinan terjadinya perceraian dan menolong pasangan menyesuaikan diri menuju pernikahan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif sebagai pendekatannya yang diberikan kepada responden. Hasil penelitian adalah Ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan konseling pada kelompok intervensi dengan p-value = 0.000 dan nilai alpha = 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang bermakna pada pengetahuan mahasiswa dewasa awal kelompok intervensi setelah diberikan konseling. Ada perbedaan yang bermakna antara sikap sebelum dan sesudah diberikan konseling pada kelompok intervensi dengan p-value = 0.040 dan nilai alpha = 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang bermakna pada sikap mahasiswa dewasa awal setelah diberikan konseling.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131074037","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2097
Yenny Moviana, Dety Rastina, Roro Nur Fauziyah, D. Rosmana, Nitta Isdiany, Dedah Ningrum
Obesitas merupakan suatu keadaan terjadinya penumpukan lemak dalam tubuh secara berlebihan. Serat dan antosianin memiliki efek yang menguntungkan pada obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh imbangan tepung oat dan tape ketan hitam terhadap aspek organoleptik, kadar serat, dan kadar antosianin produk. Desain penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Metode penelitian ini menggunakan uji hedonik pada 30 orang panelis untuk mengetahui sifat organoleptik, pH differensial untuk kadar antosianin, dan enzimatis gravimetrik untuk kadar serat. Imbangan antara tepung oat dan tape ketan hitam yang didapat yaitu F1 (30:70), F2 (50:50), F3 (70:30). Produk dengan F2 unggul pada semua aspek organoleptik meliputi warna, aroma, tekstur, rasa, dan overall. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukan adanya perbedaan bermakna pada aspek tekstur produk. Kadar antosianin yang terkandung dalam produk yaitu 5,72mg/100 gram dan kadar serat yang terkandung dalam produk sebesar 7,36%. Diharapkan dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui efektifitas Cookies oat tape ketan hitam terhadap sampel dengan obesitas.
{"title":"COOKIES OAT TAPE KETAN HITAM SUMBER ANTOSIANIN DAN SERAT UNTUK ALTERNATIF MAKANAN SELINGAN BAGI OBESITAS","authors":"Yenny Moviana, Dety Rastina, Roro Nur Fauziyah, D. Rosmana, Nitta Isdiany, Dedah Ningrum","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2097","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2097","url":null,"abstract":"Obesitas merupakan suatu keadaan terjadinya penumpukan lemak dalam tubuh secara berlebihan. Serat dan antosianin memiliki efek yang menguntungkan pada obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh imbangan tepung oat dan tape ketan hitam terhadap aspek organoleptik, kadar serat, dan kadar antosianin produk. Desain penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Metode penelitian ini menggunakan uji hedonik pada 30 orang panelis untuk mengetahui sifat organoleptik, pH differensial untuk kadar antosianin, dan enzimatis gravimetrik untuk kadar serat. Imbangan antara tepung oat dan tape ketan hitam yang didapat yaitu F1 (30:70), F2 (50:50), F3 (70:30). Produk dengan F2 unggul pada semua aspek organoleptik meliputi warna, aroma, tekstur, rasa, dan overall. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukan adanya perbedaan bermakna pada aspek tekstur produk. Kadar antosianin yang terkandung dalam produk yaitu 5,72mg/100 gram dan kadar serat yang terkandung dalam produk sebesar 7,36%. Diharapkan dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui efektifitas Cookies oat tape ketan hitam terhadap sampel dengan obesitas.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122410351","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2029
Ali Hamzah, Sri Kusmiati, Supriadi Supriadi, S. Wardani
SMM ISO 9001:2015 telah diterapkan di Poltekkes Kemenkes Bandung sejak 2008 yang telah memberikan manfaat yaitu peningkatan produktifitas pegawai sehingga hal ini memacu tumbuhnya Budaya Kerja institusi. Implementasi SMM ISO 9001:2015 perlu dilakukan evaluasi efektifitasnya di lingkungan Poltekkes Kemenkes Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi SMM ISO 9001:2015 terhadap Budaya Kerja di Poltekkes Kemenkes Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan desain cross sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh dosen dan tenaga kependidikan di Lingkungan Poltekkes Kemenkes Bandung. Sampel dipilih menggunakan cluster sampling technique dan proporsional random sampling untuk setiap Jurusan/Prodi berdasarkan kriteria inklusi yang ditetapkan. Analisis data menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan dosen dan tenaga kependidikan mengenai penerapan SMM ISO 9001:2015 sebagian besar sudah cukup baik yaitu 47,2% (dosen) dan 54,3% (tenaga kependidikan). Budaya Kerja dosen sudah baik sebesar 91,9% dan tenaga kependidikan sebesar 88,9% baik. Berdasarkan uji statistik menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan berkorelasi secara signifikan terhadap Budaya Kerja baik pada kelompok dosen maupun tenaga kependidikan (p ≤ 0,05). Penelitian ini pun menemukan bahwa terdapat korelasi secara signifikan pada dosen dan tenaga kependidikan dengan pengetahuan yang kurang namun memiliki Budaya Kerja yang baik (p ≤ 0,05). Simpulan dari hasil penelitian ini yaitu SMM ISO 9001:2015 berkorelasi secara signifikan terhadap Budaya Kerja baik pada kelompok dosen maupun tenaga kependidikan. Perlu dilakukan sosialisasi dan motivasi secara berkesinambungan untuk lebih meningkatkan pengetahuan pegawai mengenai SMM ISO 9001:2018 sehingga seluruhnya memiliki tingkat pengetahuan yang baik. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menggali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja dan Budaya Kerja pegawai.
自2008年以来,SMM ISO 9001:24 015一直应用于万隆行政区,该地区受益于提高员工的生产力,从而促进了机构工作文化的发展。执行SMM ISO 9001:2015需要对其在万隆刑事环境中的有效性进行评估。本研究旨在了解SMM ISO 9001:24 015对万隆刑事部门工作文化的实施。本研究是一种与交叉设计相关的描述性研究。研究人口是万隆波尔达克地区的所有教授和教育工作者。选择样本使用technique抽样组,根据既定的纳入标准进行随机抽样集。使用chi square进行数据分析。研究结果显示,教授对采用ISO 9001:20 015的知识水平和教育工作者的概述,大部分是47.2%(讲师)和54.3%(教育工作者)。讲师的工作文化已经良好到91.9%,教育程度也为88.9%。根据统计数据显示,知识水平显著相关试验对擅长组织讲师的工作文化和精力kependidikan (p≤0。05)。这项研究也发现有显著相关性的讲师和精力kependidikan少但有良好的工作文化的知识》(p≤0。05)。本研究得出的结论是,SMM ISO 9001:20 015对教师群体和教育工作者的工作文化有着显著的影响。需要进行社会化和持续激励,以进一步提高员工对ISO - 9001:20 - 18的认识,使他们对整体知识有一个更好的认识。需要进行进一步的研究,了解影响员工工作表现和文化的因素。
{"title":"IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001:2015 TERHADAP BUDAYA KERJA PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG","authors":"Ali Hamzah, Sri Kusmiati, Supriadi Supriadi, S. Wardani","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2029","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2029","url":null,"abstract":"SMM ISO 9001:2015 telah diterapkan di Poltekkes Kemenkes Bandung sejak 2008 yang telah memberikan manfaat yaitu peningkatan produktifitas pegawai sehingga hal ini memacu tumbuhnya Budaya Kerja institusi. Implementasi SMM ISO 9001:2015 perlu dilakukan evaluasi efektifitasnya di lingkungan Poltekkes Kemenkes Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi SMM ISO 9001:2015 terhadap Budaya Kerja di Poltekkes Kemenkes Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan desain cross sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh dosen dan tenaga kependidikan di Lingkungan Poltekkes Kemenkes Bandung. Sampel dipilih menggunakan cluster sampling technique dan proporsional random sampling untuk setiap Jurusan/Prodi berdasarkan kriteria inklusi yang ditetapkan. Analisis data menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan dosen dan tenaga kependidikan mengenai penerapan SMM ISO 9001:2015 sebagian besar sudah cukup baik yaitu 47,2% (dosen) dan 54,3% (tenaga kependidikan). Budaya Kerja dosen sudah baik sebesar 91,9% dan tenaga kependidikan sebesar 88,9% baik. Berdasarkan uji statistik menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan berkorelasi secara signifikan terhadap Budaya Kerja baik pada kelompok dosen maupun tenaga kependidikan (p ≤ 0,05). Penelitian ini pun menemukan bahwa terdapat korelasi secara signifikan pada dosen dan tenaga kependidikan dengan pengetahuan yang kurang namun memiliki Budaya Kerja yang baik (p ≤ 0,05). Simpulan dari hasil penelitian ini yaitu SMM ISO 9001:2015 berkorelasi secara signifikan terhadap Budaya Kerja baik pada kelompok dosen maupun tenaga kependidikan. Perlu dilakukan sosialisasi dan motivasi secara berkesinambungan untuk lebih meningkatkan pengetahuan pegawai mengenai SMM ISO 9001:2018 sehingga seluruhnya memiliki tingkat pengetahuan yang baik. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menggali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja dan Budaya Kerja pegawai.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127739610","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2025
Ence Ihlasuyandi, Rahmat Sudiyat
Penyakit TB Paru di Masyarakat berdasarkan tabel profil kesehatan dinas kesehatan kota bandung tahun 2018, diperoleh data penyakit TB paru selama tahun 2018 sebanyak 2.304 kasus dengan komposisi 1.100 kasus baru. Untuk menanggulangi kejadian tuberkulosis paru, diperlukan media untuk memberikan informasi kepada kader kesehatan sebagai garda terdepan dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan pengertian kader sebagai tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Kehadiran kader seringkali dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu. Sehingga seorang kader posyandu harus mau bekerja dengan sukarela dan ikhlas, mau dan mampu melaksanakan kegiatan posyandu, serta mau dan mampu menggerakan masyarakat untuk melaksanakan dan berpartisipasi dalam kegiatan posyandu. informasi yang efektif dalam memberikan penyuluhan kepada kader kesehatan tentang penyakit TB paru yang pada gilirannya media yang paling efektif akan menjadi bahan bagi kader kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap untuk melaksanakan tugas dan perannya sebagai kader kesehatan dalam pencegahan TB paru di wilayah. Hasil penelitian ini menunjukan tidak adanya perbedaan atau efektifitas pengetahuan tentang penyakit TB paru kader kesehatan antara kelompok perlakuan melalui media leaflet dan AVA (P value 0,05 = 0,979 (two tails) dan 0,49 (one tails) dan tidak ada perbedaan atau efektivitas sikap tentang penyakit TB Paru pada kader kesehatan antar kelompok perlakuan melalui leaflet dan media AVA (P value > 0,05 = 0,781 (two tails) dan 0,39 (one tails).
根据2018年万隆市卫生资料表,人民获得了2018年2,304例结核病病例,其中1100例新病例组成。为了应对结核病,媒体需要向卫生工作者提供信息,作为向公众提供信息的第一道防线。这与卡德对志愿人员的定义是一致的,他们是被那些负责帮助公共卫生工作的人招募来的。卡德的存在经常与波尚都的日常服务联系在一起。因此,posyandu kader必须心甘情愿地、心甘情愿地、能够进行posyandu的活动,并能够激励公众去执行和参与posyandu的活动。有效的信息促进了该地区最有效的结核病疾病,反过来,这将成为卫生干部发展的知识和态度,以发挥其作为该地区卫生干部在预防结核病方面的作用。这研究结果显示缺乏差异或肺结核疾病知识的有效性,卫生工作者待遇群体之间通过传单和艾娃(P媒体价值二0。05 = 0.979(尾巴)和0.49(一号下摆)和没有区别或有效性对肺结核病的态度对待组织的卫生工作者通过传单和艾娃媒体(P value > 0。05 = 0.781(一号二号下摆)和0.39(尾巴)。
{"title":"EFEKTIVITAS MEDIA AVA DAN LEAFLET DALAM PENYULUHAN TENTANG TB PARU TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER KESEHATAN DI WILAYAH KOTA BANDUNG","authors":"Ence Ihlasuyandi, Rahmat Sudiyat","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2025","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2025","url":null,"abstract":"Penyakit TB Paru di Masyarakat berdasarkan tabel profil kesehatan dinas kesehatan kota bandung tahun 2018, diperoleh data penyakit TB paru selama tahun 2018 sebanyak 2.304 kasus dengan komposisi 1.100 kasus baru. Untuk menanggulangi kejadian tuberkulosis paru, diperlukan media untuk memberikan informasi kepada kader kesehatan sebagai garda terdepan dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan pengertian kader sebagai tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Kehadiran kader seringkali dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu. Sehingga seorang kader posyandu harus mau bekerja dengan sukarela dan ikhlas, mau dan mampu melaksanakan kegiatan posyandu, serta mau dan mampu menggerakan masyarakat untuk melaksanakan dan berpartisipasi dalam kegiatan posyandu. informasi yang efektif dalam memberikan penyuluhan kepada kader kesehatan tentang penyakit TB paru yang pada gilirannya media yang paling efektif akan menjadi bahan bagi kader kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap untuk melaksanakan tugas dan perannya sebagai kader kesehatan dalam pencegahan TB paru di wilayah. Hasil penelitian ini menunjukan tidak adanya perbedaan atau efektifitas pengetahuan tentang penyakit TB paru kader kesehatan antara kelompok perlakuan melalui media leaflet dan AVA (P value 0,05 = 0,979 (two tails) dan 0,49 (one tails) dan tidak ada perbedaan atau efektivitas sikap tentang penyakit TB Paru pada kader kesehatan antar kelompok perlakuan melalui leaflet dan media AVA (P value > 0,05 = 0,781 (two tails) dan 0,39 (one tails).","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117284995","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2074
Eva Sri Rahayu, Fauzia Djamilus, Enung Harni Susilawati
Masa remaja merupakan masa transisi dengan banyak masalah termasuk masalah seksualitas dan HIV/AIDS. WHO mencatat pada tahun 2017 terdapat 6.300 kasus baru infeksi HIV pada remaja di Indonesia. Remaja perlu mengetahui tentang seksualitas dengan pendekatan moralitas melalui peran seorang ibu dalam keluarga. Salah satu strategi edukasi untuk ibu adalah metode case-based learning, dimana peserta dapat lebih meningkatkan pemahamannya karena melalui proses diskusi dengan ilustrasi kasus yang menggali pendapat ibu dan analisis suatu situasi.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan metode case-based learning dalam meningkatkan sikap dan sikap ibu ibu tentang pendidikan seks remaja. Penelitian ini merupakan penelitian intervensi dengan Quasi-Experimental melalui pendekatan Non-Equivalent Group Design. Subyek penelitian berjumlah 60 orang yang dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok belajar dengan metode case-based dan kelompok dengan Kuliah Tanya Jawab. Analisis rerata pengetahuan ibu tentang pendidikan seks remaja sebelum dan sesudah intervensi diuji dengan uji dependen untuk kelompok case-based learning dan Wilcoxon untuk kelompok Q&A Lectures. Analisis rerata sikap ibu tentang pendidikan seks remaja sebelum dan sesudah intervensi diuji dengan Wilcoxon untuk kelompok case-based learning dan uji-t dependen untuk kelompok Q&A Lectures.Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode case based learning efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu, sedangkan metode ini belum efektif untuk mengubah sikap menjadi lebih baik meskipun nilai absolutnya sudah meningkat. Berdasarkan hasil penelitian ini, rekomendasi yang dapat disampaikan adalah metode case-based learning dapat digunakan sebagai metode pendidikan kesehatan di masyarakat.
{"title":"METODE PEMBELAJARAN BERBASIS KASUS EFEKTIF TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PENDIDIKAN SEKS REMAJA","authors":"Eva Sri Rahayu, Fauzia Djamilus, Enung Harni Susilawati","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2074","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2074","url":null,"abstract":"Masa remaja merupakan masa transisi dengan banyak masalah termasuk masalah seksualitas dan HIV/AIDS. WHO mencatat pada tahun 2017 terdapat 6.300 kasus baru infeksi HIV pada remaja di Indonesia. Remaja perlu mengetahui tentang seksualitas dengan pendekatan moralitas melalui peran seorang ibu dalam keluarga. Salah satu strategi edukasi untuk ibu adalah metode case-based learning, dimana peserta dapat lebih meningkatkan pemahamannya karena melalui proses diskusi dengan ilustrasi kasus yang menggali pendapat ibu dan analisis suatu situasi.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan metode case-based learning dalam meningkatkan sikap dan sikap ibu ibu tentang pendidikan seks remaja. Penelitian ini merupakan penelitian intervensi dengan Quasi-Experimental melalui pendekatan Non-Equivalent Group Design. Subyek penelitian berjumlah 60 orang yang dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok belajar dengan metode case-based dan kelompok dengan Kuliah Tanya Jawab. Analisis rerata pengetahuan ibu tentang pendidikan seks remaja sebelum dan sesudah intervensi diuji dengan uji dependen untuk kelompok case-based learning dan Wilcoxon untuk kelompok Q&A Lectures. Analisis rerata sikap ibu tentang pendidikan seks remaja sebelum dan sesudah intervensi diuji dengan Wilcoxon untuk kelompok case-based learning dan uji-t dependen untuk kelompok Q&A Lectures.Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode case based learning efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu, sedangkan metode ini belum efektif untuk mengubah sikap menjadi lebih baik meskipun nilai absolutnya sudah meningkat. Berdasarkan hasil penelitian ini, rekomendasi yang dapat disampaikan adalah metode case-based learning dapat digunakan sebagai metode pendidikan kesehatan di masyarakat.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127011083","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2009
Entuy Kurniawan, Novi Utami Dewi
Pengendalian nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor demam berdarah dengue (DBD) dapat dilakukan dengan penggunaan ovitrap yang dimodifikasi menjadi lethal ovitrap. Penambahan zat atraktan pada ovitrap dapat menarik lebih banyak nyamuk untuk datang ke perangkap yang dipasang dan mencegah nyamuk bertelur di tempat lain. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sifat atraktan, persentase jumlah telur menetas dan mortalitas larva pada lethal ovitrap yang diberi tambahan dua jenis atraktan. Aktraktan yang digunakan adalah bahan hasil fermentasi yaitu tape ketan (Oryza sativa L var forma glutinosa) dan tape singkong (Manihot utillisima) yang juga memiliki potensi sebagai larvasida. Jenis penelitian adalah eksperimen dengan static group comparison. Sampel yang digunakan adalah nyamuk Aedes aegypti yang diperoleh dari hasil rearing telur nyamuk yang diperoleh dari Litbangkes Pangandaran. Larutan tape ketan dan tape singkong yang dibuat dalam berbagai konsentrasi melalui uji pendahuluan. Hasil penelitian menyatakan tape ketan memiliki sifat atraktan lebih tinggi dari tape singkong, semakin tinggi konsentrasi semakin tinggi jumlah telur yang tidak menetas. Kematian larva minimal 50% (LC50) pada ekstrak tape ketan 34.024% dengan rentang pada derajat kepercayaan 95% antara 33.194% sampai 35.938%. dan tape singkong sebesar 26.089% dengan rentang pada derajat kepercayaan 95% antara 21.394% sampai 29.293%. Direkomendasikan untuk studi lebih lanjut terhadap kandungan zat aktif pada bahan hasil fermentasinya dan aplikasi di lapangan sebagai upaya pengendalian vektor demam berdarah.
用经修改的ovitrap转化为lethal ovitrap,可以将埃及蚊作为登革热出发点(DBD)。ovitrap中添加的引诱剂可以吸引更多的蚊子进入安装的陷阱,防止蚊子在其他地方产卵。这项研究的目的是比较吸引力的性质、孵化蛋的比例和幼虫的灭绝程度。使用的热带素是发酵材料,如糯米司(Oryza sativa L var fortinosa)和木薯粉(Manihot utisima),也有可能是一种杀虫剂。这种研究是一种静态组合的实验。使用的样本是埃及伊蚊,取自从潘安达兰研究人员采集的蚊子卵。通过初步测试,在不同浓度下制成的糯米和木薯粉溶液。研究结果显示,糯米的吸引力比木薯磁带高,浓度越高,鸡蛋的数量就越高。在可接受程度上,33,194%至35938%之间,可幸可减的糯米属幼虫死亡率至少为50% (LC50)。而木薯管的数量为26,089%,信任度为95%,从23394%到29293%。建议进一步研究他的发酵材料和实地应用的活性成分,以控制登革热传播媒介。
{"title":"UJI EFEKTIVITAS ATRAKTAN BERBAHAN HASIL FERMENTASI TERHADAP JUMLAH DAN DAYA TETAS TELUR NYAMUK AEDES AEGYPTI","authors":"Entuy Kurniawan, Novi Utami Dewi","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2009","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2009","url":null,"abstract":"Pengendalian nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor demam berdarah dengue (DBD) dapat dilakukan dengan penggunaan ovitrap yang dimodifikasi menjadi lethal ovitrap. Penambahan zat atraktan pada ovitrap dapat menarik lebih banyak nyamuk untuk datang ke perangkap yang dipasang dan mencegah nyamuk bertelur di tempat lain. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sifat atraktan, persentase jumlah telur menetas dan mortalitas larva pada lethal ovitrap yang diberi tambahan dua jenis atraktan. Aktraktan yang digunakan adalah bahan hasil fermentasi yaitu tape ketan (Oryza sativa L var forma glutinosa) dan tape singkong (Manihot utillisima) yang juga memiliki potensi sebagai larvasida. Jenis penelitian adalah eksperimen dengan static group comparison. Sampel yang digunakan adalah nyamuk Aedes aegypti yang diperoleh dari hasil rearing telur nyamuk yang diperoleh dari Litbangkes Pangandaran. Larutan tape ketan dan tape singkong yang dibuat dalam berbagai konsentrasi melalui uji pendahuluan. Hasil penelitian menyatakan tape ketan memiliki sifat atraktan lebih tinggi dari tape singkong, semakin tinggi konsentrasi semakin tinggi jumlah telur yang tidak menetas. Kematian larva minimal 50% (LC50) pada ekstrak tape ketan 34.024% dengan rentang pada derajat kepercayaan 95% antara 33.194% sampai 35.938%. dan tape singkong sebesar 26.089% dengan rentang pada derajat kepercayaan 95% antara 21.394% sampai 29.293%. Direkomendasikan untuk studi lebih lanjut terhadap kandungan zat aktif pada bahan hasil fermentasinya dan aplikasi di lapangan sebagai upaya pengendalian vektor demam berdarah.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115013906","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}