Pelumas yang salah satu fungsinya untukmengurangi gesekan atau keausan suatu logam ataumesin, banyak sekali jenisnya. Pelumas dibuat olehprodusen pelumas berdasarkan rencana penjualanprodusen tersebut atas dasar studi yang dilakukan,akan tetapi bisa juga atas permintaan dari konsumenatau pemakai. Pemakai tersebut dapat perorangan,industri atau pabrik pembuat motor atau mesin danperalatan lainnya. Sebelum diproduksi, formulatormenyusun formula pelumas berdasarkan permintaan,misalnya pelumas jenis apa yang akan dibuat,viskositasnya termasuk SAE atau ISO yang mana,serta tingkat mutu unjuk kerja yang mana.Berdasarkan kriteria tersebut, kemudian dipelajaribagaimana komposisi minyak lumas dasarnya, apakahcukup dengan jenis mineral atau sintetik, serta aditifapa saja yang harus ditambahkan agar unjuk kerjanyaterpenuhi. Untuk mendapatkan viskositas tertentu,minyak lumas dasar yang digunakan meskipun berasaldari minyak bumi, juga bisa menggunakan beberapamacam jenis minyak lumas dasar, demikian juga bilaberasal dari jenis sintetik. Bahan kimia atau aditif yangditambahkan juga dapat berbeda fungsi ataukegunaannya, walaupun dari jenis bahan yang sama.Misalnya jenis deterjen, dapat dibuat dari senyawalogam kalsium atau magnesium. Sebagai akibatnyasetiap produk pelumas yang sama SAE maupuntingkat mutu unjuk kerja API nya, belum tentu hasiluji terhadap suatu karakteristik akan mempunyai nilaiyang sama.
{"title":"Spesifikasi dan Standar Spesifikasi Minyak Lumas Motor Bensin untuk Kendaraan","authors":"S. Subiyanto","doi":"10.29017/lpmgb.40.3.196","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.40.3.196","url":null,"abstract":"Pelumas yang salah satu fungsinya untukmengurangi gesekan atau keausan suatu logam ataumesin, banyak sekali jenisnya. Pelumas dibuat olehprodusen pelumas berdasarkan rencana penjualanprodusen tersebut atas dasar studi yang dilakukan,akan tetapi bisa juga atas permintaan dari konsumenatau pemakai. Pemakai tersebut dapat perorangan,industri atau pabrik pembuat motor atau mesin danperalatan lainnya. Sebelum diproduksi, formulatormenyusun formula pelumas berdasarkan permintaan,misalnya pelumas jenis apa yang akan dibuat,viskositasnya termasuk SAE atau ISO yang mana,serta tingkat mutu unjuk kerja yang mana.Berdasarkan kriteria tersebut, kemudian dipelajaribagaimana komposisi minyak lumas dasarnya, apakahcukup dengan jenis mineral atau sintetik, serta aditifapa saja yang harus ditambahkan agar unjuk kerjanyaterpenuhi. Untuk mendapatkan viskositas tertentu,minyak lumas dasar yang digunakan meskipun berasaldari minyak bumi, juga bisa menggunakan beberapamacam jenis minyak lumas dasar, demikian juga bilaberasal dari jenis sintetik. Bahan kimia atau aditif yangditambahkan juga dapat berbeda fungsi ataukegunaannya, walaupun dari jenis bahan yang sama.Misalnya jenis deterjen, dapat dibuat dari senyawalogam kalsium atau magnesium. Sebagai akibatnyasetiap produk pelumas yang sama SAE maupuntingkat mutu unjuk kerja API nya, belum tentu hasiluji terhadap suatu karakteristik akan mempunyai nilaiyang sama.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"33 1-2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116730809","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam era tahun 2000an persyaratan lingkungantentang gas buang kendaraan bermotor akan semakinditingkatkan. Sehubungan dengan hal tersebut, motorbakar dan bahan bakar telah berkembang secarabersamaan sehingga motor bakar memerlukan suatubahan bakar yang mempunyai persyaratan tinggi.Persyaratan lingkungan dan tekanan untukmenurunkan polusi dari gas buang telah menyebabkanpenyempurnaan desain motor bakar, antara lainpemakaian catalytic converter yang berakibat pulapada peningkatan mutu bahan bakarnya.Peningkatan compression ratio motor bahanbensin akan membutuhkan bahan bakar bensinberangka oktana tinggi dan penurunan polusi gasbuang kendaraan bermotor akan membatasi baikkomponen hidrokarbon tak jenuh bensin (aromatik,benzena dan olefin) maupun kadar nonhidrokarbonnya(organic sulfur).
{"title":"Proses Polimerisasi Olefin dan Peranannya dalam Pembuatan Bensin Ramah Lingkungan","authors":"A. Nasution, Morina Morina, Oberlin Sidjabat","doi":"10.29017/lpmgb.40.3.198","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.40.3.198","url":null,"abstract":"Dalam era tahun 2000an persyaratan lingkungantentang gas buang kendaraan bermotor akan semakinditingkatkan. Sehubungan dengan hal tersebut, motorbakar dan bahan bakar telah berkembang secarabersamaan sehingga motor bakar memerlukan suatubahan bakar yang mempunyai persyaratan tinggi.Persyaratan lingkungan dan tekanan untukmenurunkan polusi dari gas buang telah menyebabkanpenyempurnaan desain motor bakar, antara lainpemakaian catalytic converter yang berakibat pulapada peningkatan mutu bahan bakarnya.Peningkatan compression ratio motor bahanbensin akan membutuhkan bahan bakar bensinberangka oktana tinggi dan penurunan polusi gasbuang kendaraan bermotor akan membatasi baikkomponen hidrokarbon tak jenuh bensin (aromatik,benzena dan olefin) maupun kadar nonhidrokarbonnya(organic sulfur). ","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121320738","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ubur-ubur dapat menjadi ancaman bagi industrimigas yang berada di tepi pantai yang menggunakanair laut sebagai air pendingin. Dalam jumlah yangcukup banyak ubur-ubur dapat memblokir sistempendingin sehingga menghambat unjuk kerja danberdampak ekonomis bagi industri. Walaupun ubur-ubur dapat berasal dari perpindahan secara alami,peristiwa di berbagai tempat di dunia menunjukkanbahwa ubur-ubur dapat berasal dari air balas.Pencemaran ubur-ubur, dan spesies laut lainnya, akanjauh lebih berbahaya dibanding misalnya pencemaranyang berasal dari tumpahan minyak. Bila pencemaranminyak akan menurun seiring dengan waktu, makainvasi ubur-ubur akan terjadi sebaliknya dan bersifatirreversible dan dampaknya diperkirakan mempunyaisiklus enam bulanan, sesuai dengan umur rata-rataubur-ubur.Pengawasan melalui monitoring yang ketatterhadap air balas dari kargo yang akan memuatminyak atau gas alam akan membantu dalampencegahan masuknya spesies asing ke dalamperairan lokal. Pengawasan ini dilakukan denganmengacu pada regulasi yang telah dikeluarkan olehIMO, International Maritim Organization. Biladiketahui adanya organisme yang dapatmembahayakan perairan lokal, maka langkah-langkahpencegahan dengan cara pengolahan (treatment) airbalas harus dilakukan.
{"title":"Air Balas (Ballast Water): Sumber Pencemar Ubur-ubur di Dalam Air Pendingin (Cooling Water) pada Industri Pengolahan Migas","authors":"R. Desrina, M. Wibisono, M. Mulyono","doi":"10.29017/lpmgb.40.2.181","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.40.2.181","url":null,"abstract":"Ubur-ubur dapat menjadi ancaman bagi industrimigas yang berada di tepi pantai yang menggunakanair laut sebagai air pendingin. Dalam jumlah yangcukup banyak ubur-ubur dapat memblokir sistempendingin sehingga menghambat unjuk kerja danberdampak ekonomis bagi industri. Walaupun ubur-ubur dapat berasal dari perpindahan secara alami,peristiwa di berbagai tempat di dunia menunjukkanbahwa ubur-ubur dapat berasal dari air balas.Pencemaran ubur-ubur, dan spesies laut lainnya, akanjauh lebih berbahaya dibanding misalnya pencemaranyang berasal dari tumpahan minyak. Bila pencemaranminyak akan menurun seiring dengan waktu, makainvasi ubur-ubur akan terjadi sebaliknya dan bersifatirreversible dan dampaknya diperkirakan mempunyaisiklus enam bulanan, sesuai dengan umur rata-rataubur-ubur.Pengawasan melalui monitoring yang ketatterhadap air balas dari kargo yang akan memuatminyak atau gas alam akan membantu dalampencegahan masuknya spesies asing ke dalamperairan lokal. Pengawasan ini dilakukan denganmengacu pada regulasi yang telah dikeluarkan olehIMO, International Maritim Organization. Biladiketahui adanya organisme yang dapatmembahayakan perairan lokal, maka langkah-langkahpencegahan dengan cara pengolahan (treatment) airbalas harus dilakukan.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"268 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123409006","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dari pembahasan dan evaluasi karaktersitik fisikakimia minyak lumas mesin diesel bekas dengan SAE15W40, API CH-4, jumlah penambahan minyak lumasbaru, seperti diuraikan diatas dapat disimpulkan halhalsebagai berikut :- Minyak lumas bekas P-10,P-20, P-30 dan P-40dengan level viskositas multigrade SAE 15W40dan tingkat mutu unjuk kerja API CH-4 masihdapat digunakan sampai dengan 20.000 km- Sampai dengan jarak tempuh 18.000 km,penambahan minyak lumas baru sebanyak kuranglebih 300 ml.
{"title":"Periode Penggantian Minyak Lumas Mesin Diesel Kendaraan Tingkat Mutu API CH-4","authors":"S. Subiyanto","doi":"10.29017/lpmgb.40.2.183","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.40.2.183","url":null,"abstract":"Dari pembahasan dan evaluasi karaktersitik fisikakimia minyak lumas mesin diesel bekas dengan SAE15W40, API CH-4, jumlah penambahan minyak lumasbaru, seperti diuraikan diatas dapat disimpulkan halhalsebagai berikut :- Minyak lumas bekas P-10,P-20, P-30 dan P-40dengan level viskositas multigrade SAE 15W40dan tingkat mutu unjuk kerja API CH-4 masihdapat digunakan sampai dengan 20.000 km- Sampai dengan jarak tempuh 18.000 km,penambahan minyak lumas baru sebanyak kuranglebih 300 ml.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":" 42","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113947068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penelitian Proses Dehidrasi Parsial pada Pembuatan Minyak Dasar Rolling Oil Berbahan Baku Minyak Jarak","authors":"E. Suhardono","doi":"10.29017/lpmgb.40.2.179","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.40.2.179","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124365579","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Komposisi komponen bensin perlu disempurnakandalam pembuatan bensin ramah lingkungan, antaralain dengan menaikkan proporsi isomerat danmembatasi pemakaian reformat, bensin perengkahankatalitik, dan bensin polimer.Katalis isomerisasi bifungsional perludikembangkan formulasinya baik dari Dupont Zeolitemaupun konsentrasi logam aktifnya, agar prosesisomerisasi tersebut dapat dioperasikan padatemperatur rendah yang menaikkan potensipembentukan produk isomerat bercabang banyakberangka oktana tinggi.Kilang PERTAMINA baru mengoperasikan satuunit proses isomerisasi di Unit Pengolahan VIBalongan, sedang unit pengolahan lainnya berpotensiuntuk dibangun proses isomerisasi yang akanmenaikkan pula potensi kilang dalam pembuatanbensin ramah lingkungan.
{"title":"Proses Isomerisasi Katalitik dan Peranannya dalam Pembuatan Bensin Ramah Lingkungan","authors":"A. Nasution, Dessy Yoerdiartiny","doi":"10.29017/lpmgb.40.2.184","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.40.2.184","url":null,"abstract":"Komposisi komponen bensin perlu disempurnakandalam pembuatan bensin ramah lingkungan, antaralain dengan menaikkan proporsi isomerat danmembatasi pemakaian reformat, bensin perengkahankatalitik, dan bensin polimer.Katalis isomerisasi bifungsional perludikembangkan formulasinya baik dari Dupont Zeolitemaupun konsentrasi logam aktifnya, agar prosesisomerisasi tersebut dapat dioperasikan padatemperatur rendah yang menaikkan potensipembentukan produk isomerat bercabang banyakberangka oktana tinggi.Kilang PERTAMINA baru mengoperasikan satuunit proses isomerisasi di Unit Pengolahan VIBalongan, sedang unit pengolahan lainnya berpotensiuntuk dibangun proses isomerisasi yang akanmenaikkan pula potensi kilang dalam pembuatanbensin ramah lingkungan.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128959470","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kinerja suatu katalis mempunyai keterbatasan.Selama pemanfaatan berlangsung, secara bertahapakan terjadi penurunan kemampuan kerja katalis.Katalis akan diganti dengan yang baru bila kinerjakatalis tidak efektif lagi. Katalis bekas tidak dapatdiaktifkan kembali, selanjutnya bahan tersebutberubah fungsi menjadi limbah. Limbah yang berasaldari katalis TA-4 bekas berupa butiran-butiran kecilyang keras dan berwarna hitam. Selama kegiatankilang berlangsung, secara periodik limbah katalisakan selalu dihasilkan. Dari kegiatan suatu kilang diPertamina, produksi limbah yang berasal dari katalisTA-4 dapat mencapai 12 ton per tahun.Sebagai limbah hasil kegiatan suatu industri migas,katalis TA-4 bekas tidak boleh langsung dibuang ataudimanfaatkan. Penanganan limbah tersebut, harusmengikuti ketentuan seperti yang tertuang dalamPeraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 85Tahun 1999 (PPRI 85/1999). Penanganan diawalidengan identifikasi limbah, yaitu untuk mengetahuiapakah limbah eks katalis TA-4 terdaftar dalamkategori limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)atau tidak. Kemudian kajian dilanjutkan ke arahkarakteristik limbah. Dalam hal ini pengujian limbahsecara kimia-fisika diikuti dengan uji biologi. Apabilahasil analisis tidak memenuhi kriteria sebagai limbahB3, maka terhadap limbah katalis tersebut dapatdilakukan penanganan lebih lanjut. Limbah dapatdibuang di suatu lokasi yang terkontrol atau dapat puladimanfaatkan menjadi produk lain.Dalam kegiatan ini, limbah katalis yang telahmemenuhi kriteria untuk dibuang diusahakan untuktidak langsung dibuang tetapi dikaji pemanfaatannya.Selama masih dapat dimanfaatkan, limbah tersebutperlu dimanfaatkan menjadi produk yang berdayaguna. Sehubungan dengan pendayagunaan limbahbekas katalis TA-4, dicoba mengkaji pemanfaatanlimbah tersebut sebagai bahan campuran pembuatanpaving block.
{"title":"Identifikasi dan Karakterisasi Katalis TA-4 Bekas secara Kimia-Fisika dan Biologi Beserta Pemanfaatannya sebagai Limbah Non B3","authors":"E. Gunawan, M. U. M. Udiharto","doi":"10.29017/lpmgb.40.3.188","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.40.3.188","url":null,"abstract":"Kinerja suatu katalis mempunyai keterbatasan.Selama pemanfaatan berlangsung, secara bertahapakan terjadi penurunan kemampuan kerja katalis.Katalis akan diganti dengan yang baru bila kinerjakatalis tidak efektif lagi. Katalis bekas tidak dapatdiaktifkan kembali, selanjutnya bahan tersebutberubah fungsi menjadi limbah. Limbah yang berasaldari katalis TA-4 bekas berupa butiran-butiran kecilyang keras dan berwarna hitam. Selama kegiatankilang berlangsung, secara periodik limbah katalisakan selalu dihasilkan. Dari kegiatan suatu kilang diPertamina, produksi limbah yang berasal dari katalisTA-4 dapat mencapai 12 ton per tahun.Sebagai limbah hasil kegiatan suatu industri migas,katalis TA-4 bekas tidak boleh langsung dibuang ataudimanfaatkan. Penanganan limbah tersebut, harusmengikuti ketentuan seperti yang tertuang dalamPeraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 85Tahun 1999 (PPRI 85/1999). Penanganan diawalidengan identifikasi limbah, yaitu untuk mengetahuiapakah limbah eks katalis TA-4 terdaftar dalamkategori limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)atau tidak. Kemudian kajian dilanjutkan ke arahkarakteristik limbah. Dalam hal ini pengujian limbahsecara kimia-fisika diikuti dengan uji biologi. Apabilahasil analisis tidak memenuhi kriteria sebagai limbahB3, maka terhadap limbah katalis tersebut dapatdilakukan penanganan lebih lanjut. Limbah dapatdibuang di suatu lokasi yang terkontrol atau dapat puladimanfaatkan menjadi produk lain.Dalam kegiatan ini, limbah katalis yang telahmemenuhi kriteria untuk dibuang diusahakan untuktidak langsung dibuang tetapi dikaji pemanfaatannya.Selama masih dapat dimanfaatkan, limbah tersebutperlu dimanfaatkan menjadi produk yang berdayaguna. Sehubungan dengan pendayagunaan limbahbekas katalis TA-4, dicoba mengkaji pemanfaatanlimbah tersebut sebagai bahan campuran pembuatanpaving block.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126500145","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Energi bahan bakar fosil terutama minyak bumiuntuk kebutuhan sektor transportasi dan bahanpetrokimia belum mampu tergantikan oleh sumberenergi lainnya, sehingga diperlukan usaha konservasi.Spesifikasi bahan bakar minyak jenis bensin yangdipasarkan dalam negeri menurut surat KeputusanDirektur Jenderal Minyak dan Gas Bumi No. 3674K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 adalah salahsatu bahan bakar minyak konservasi energi denganpenambahan ether atau etanol ke dalam bahan bakarbensin.Spesifikasi bensin Indonesia harus dikaji ulangsecara berkala untuk disesuaikan denganperkembangan teknologi mesin, lingkungan hidup,konservasi energi dan beberapa karakteristik danmetode uji harus disesuaikan pula dengan spesifikasibensin internasional EURO dan dari organisasipembuat bensin dan mesin otomotif yang dikenaldengan World Wide Fuel Charter (WWFC). WWFCmemberikan arah global harmonisasi bensin di seluruhdunia.
{"title":"Perkembangan Spesifikasi Bensin Indonesia dan Spesifikasi WWFC serta Pengaruhnya Bagi Industri Migas","authors":"Djainuddin Semar","doi":"10.29017/lpmgb.40.3.187","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.40.3.187","url":null,"abstract":"Energi bahan bakar fosil terutama minyak bumiuntuk kebutuhan sektor transportasi dan bahanpetrokimia belum mampu tergantikan oleh sumberenergi lainnya, sehingga diperlukan usaha konservasi.Spesifikasi bahan bakar minyak jenis bensin yangdipasarkan dalam negeri menurut surat KeputusanDirektur Jenderal Minyak dan Gas Bumi No. 3674K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 adalah salahsatu bahan bakar minyak konservasi energi denganpenambahan ether atau etanol ke dalam bahan bakarbensin.Spesifikasi bensin Indonesia harus dikaji ulangsecara berkala untuk disesuaikan denganperkembangan teknologi mesin, lingkungan hidup,konservasi energi dan beberapa karakteristik danmetode uji harus disesuaikan pula dengan spesifikasibensin internasional EURO dan dari organisasipembuat bensin dan mesin otomotif yang dikenaldengan World Wide Fuel Charter (WWFC). WWFCmemberikan arah global harmonisasi bensin di seluruhdunia.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130534077","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Geofisika reservoir mempunyai spektrum yangcukup luas. Hal ini muncul sebagai akibat daripenelitian, pengembangan dan penerapan berbagaidisiplin ilmu yang dimuarakan untuk kepentingan pemelajaran reservoir. Berbagai macam permasalanpraktis yang muncul pada waktu melakukanpemelajaran reservoir memunculkan banyakpengethuan baru dan metodologi baru yang kemudiandimuarakan dalam spektrum geofisika reservoir.Bidang kajian Rock Physics tidak dimunculkan dalamspektrum geofisika reservoir karena topik ini ibaratgunung es yang muncul ke permukaan di geofisikareservoir akan tetapi sebagian besar dari body-nyamalahan ada di ilmu dasar.Semua cabang ilmu tersebut berinteraksi danmenghasilkan produk-produk kombinasi yangkemudian menjadi alat atau metode pemelajaran reservoiryang canggih yang kita kenal sekarang ini.
{"title":"Spektrum Geofisika Reservoir","authors":"Suprajitno Munadi","doi":"10.29017/lpmgb.40.1.610","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.40.1.610","url":null,"abstract":"Geofisika reservoir mempunyai spektrum yangcukup luas. Hal ini muncul sebagai akibat daripenelitian, pengembangan dan penerapan berbagaidisiplin ilmu yang dimuarakan untuk kepentingan pemelajaran reservoir. Berbagai macam permasalanpraktis yang muncul pada waktu melakukanpemelajaran reservoir memunculkan banyakpengethuan baru dan metodologi baru yang kemudiandimuarakan dalam spektrum geofisika reservoir.Bidang kajian Rock Physics tidak dimunculkan dalamspektrum geofisika reservoir karena topik ini ibaratgunung es yang muncul ke permukaan di geofisikareservoir akan tetapi sebagian besar dari body-nyamalahan ada di ilmu dasar.Semua cabang ilmu tersebut berinteraksi danmenghasilkan produk-produk kombinasi yangkemudian menjadi alat atau metode pemelajaran reservoiryang canggih yang kita kenal sekarang ini.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130625526","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perubahan gravitasi spesifik mempunyai korelasiyang kuat terhadap perubahan angka oktana,distilasi dan RVP, terutama pada pencampuranbensin Premium dengan minyak tanah. Sedangkanperubahan gravitasi spesifik pada penguapan,pengaruhnya lebih rendah dibandingkan denganpencampuran bensin dengan minyak tanah.Pengaruhnya lebih menonjol pada perubahanangka oktana dan RVP, karena fraksi ringanmempunyai angka oktana dan RVP yang tinggi.2. Dengan hasil-hasil ini, maka pengujian gravitasispesifik dapat digunakan untuk menilai bensin Premium pada saat pemeriksaan di Depot atau SPBU.3. Selanjutnya untuk batasan perubahan gravitasispesifik yang masih dapat diterima adalah sebagaiberikut:a. Percontoh bensin Premium Kilang K1, angkaoktana 88.0 RON, gravitasi spesifik 0.7237dicampur dengan minyak tanah yang mempunyaigravitasi spesifik 0.8153, dengan konsentrasiminyak tanah lebih dari 2.9%, memberikanperubahan gravitasi spesifik sebesar 0.0021, danakan menyebabkan RON serta distilasi melampauibatas-batas spesifikasi bensin Premium.b. Percontoh bensin Premium Kilang K2 , denganangka oktana 88.0 RON, gravitasi spesifik 0.7499dicampur dengan minyak tanah yang mempunyaigravitasi spesifik 0.8166, dengan konsentrasiminyak tanah lebih dari 4.7% memberikanperubahan gravitasi spesifik sebesar 0.0027, danakan menyebabkan RON dan distilasi melampauibatas-batas spesifikasi bensin Premium.c. Percontoh bensin Premium TT Kilang K3 , denganangka oktana 89.0 RON, dan gravitasi spesifik0.7373, dicampur dengan minyak tanah yangmempunyai gravitasi spesifik 0.8186, dengankonsentrasi minyak tanah lebih dari 2.7%memberikan perubahan gravitasi spesifik sebesar0.0030, dan akan menyebabkan RON serta distilasimelampaui batas-batas spesifikasi bensin PremiumTT.
{"title":"Pengaruh Perubahan Gravitasi Spesifik Bensin Premium terhadap Sifat-Sifat Fisika Kimianya","authors":"Pallawagau La Puppung","doi":"10.29017/lpmgb.40.2.180","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.40.2.180","url":null,"abstract":"Perubahan gravitasi spesifik mempunyai korelasiyang kuat terhadap perubahan angka oktana,distilasi dan RVP, terutama pada pencampuranbensin Premium dengan minyak tanah. Sedangkanperubahan gravitasi spesifik pada penguapan,pengaruhnya lebih rendah dibandingkan denganpencampuran bensin dengan minyak tanah.Pengaruhnya lebih menonjol pada perubahanangka oktana dan RVP, karena fraksi ringanmempunyai angka oktana dan RVP yang tinggi.2. Dengan hasil-hasil ini, maka pengujian gravitasispesifik dapat digunakan untuk menilai bensin Premium pada saat pemeriksaan di Depot atau SPBU.3. Selanjutnya untuk batasan perubahan gravitasispesifik yang masih dapat diterima adalah sebagaiberikut:a. Percontoh bensin Premium Kilang K1, angkaoktana 88.0 RON, gravitasi spesifik 0.7237dicampur dengan minyak tanah yang mempunyaigravitasi spesifik 0.8153, dengan konsentrasiminyak tanah lebih dari 2.9%, memberikanperubahan gravitasi spesifik sebesar 0.0021, danakan menyebabkan RON serta distilasi melampauibatas-batas spesifikasi bensin Premium.b. Percontoh bensin Premium Kilang K2 , denganangka oktana 88.0 RON, gravitasi spesifik 0.7499dicampur dengan minyak tanah yang mempunyaigravitasi spesifik 0.8166, dengan konsentrasiminyak tanah lebih dari 4.7% memberikanperubahan gravitasi spesifik sebesar 0.0027, danakan menyebabkan RON dan distilasi melampauibatas-batas spesifikasi bensin Premium.c. Percontoh bensin Premium TT Kilang K3 , denganangka oktana 89.0 RON, dan gravitasi spesifik0.7373, dicampur dengan minyak tanah yangmempunyai gravitasi spesifik 0.8186, dengankonsentrasi minyak tanah lebih dari 2.7%memberikan perubahan gravitasi spesifik sebesar0.0030, dan akan menyebabkan RON serta distilasimelampaui batas-batas spesifikasi bensin PremiumTT.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126097084","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}