Cadangan minyak Indonesia yang dapat dieksploitasi sudah menurun, sehingga diperlukan suatu usaha untuk meningkatkan perolehan minyak. Hal ini telah dilakukan baik dengan injeksi air, uap air (steam), gas maupun injeksi kimia. Namun demikian dewasa ini sedang dikembangkan teknologi peningkatan perolehan minyak dengan memanfaatkan aktivitas mikroba. Studi peningkatan perolehan minyak dengan menggunakan mikroba yang disebut dengan microbial enhanced oil recovery (MEOR) telah mencapai kemajuan yang pesat. Selain itu MEOR merupakan teknologi ramah lingkungan. Teknologi ini mempunyai prospek untuk dikembangkan đan diterapkan di lapangan minyak guna meningkatkan produksi minyak. Maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mempelajari aktivitas mikroba dalam menghasilkan bioproduk untuk meningkatkan perolehan minyak dalam skala laboratorium. Melalui uji laboratorium diharapkan dapat diperoleh suatu formulasi nutrisi yang tepat bagi pertumbuhan mikroba sehingga dalam aktivitasnya akan menghasilkan bioproduk yang dapat membantu meningkatkan perolehan minyak. Simulasi proses MEOR dilaksanakan pada skala laboratorium melalui uji microbial core flooding sebelum diterapkan di lapangan.
{"title":"Studi Aktivitas Mikroba untuk proses MEOR Skala labolatorium","authors":"Sri Kadarwati, Sri Rahayu, Sugihardjo Sugihardjo","doi":"10.29017/lpmgb.38.2.754","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.38.2.754","url":null,"abstract":"Cadangan minyak Indonesia yang dapat dieksploitasi sudah menurun, sehingga diperlukan suatu usaha untuk meningkatkan perolehan minyak. Hal ini telah dilakukan baik dengan injeksi air, uap air (steam), gas maupun injeksi kimia. Namun demikian dewasa ini sedang dikembangkan teknologi peningkatan perolehan minyak dengan memanfaatkan aktivitas mikroba. Studi peningkatan perolehan minyak dengan menggunakan mikroba yang disebut dengan microbial enhanced oil recovery (MEOR) telah mencapai kemajuan yang pesat. Selain itu MEOR merupakan teknologi ramah lingkungan. Teknologi ini mempunyai prospek untuk dikembangkan đan diterapkan di lapangan minyak guna meningkatkan produksi minyak. Maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mempelajari aktivitas mikroba dalam menghasilkan bioproduk untuk meningkatkan perolehan minyak dalam skala laboratorium. Melalui uji laboratorium diharapkan dapat diperoleh suatu formulasi nutrisi yang tepat bagi pertumbuhan mikroba sehingga dalam aktivitasnya akan menghasilkan bioproduk yang dapat membantu meningkatkan perolehan minyak. Simulasi proses MEOR dilaksanakan pada skala laboratorium melalui uji microbial core flooding sebelum diterapkan di lapangan.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121643855","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Proses transmisi roda gigi memungkinkan terjadinya slip yang mengakibatkan terjadinyapemanasan ekstrem di dalam gearbox. Kondisi ini selain dapat mengoksidasi minyak lumasdengan cepat juga akan menyebabkan penguapan berlebih yang berefek pada berkurangnyapelumasan hingga tidak mampu lagi melumasi dengan baik. Untuk mengetahui kehilangan minyaklumas, maka dilakukan pengujian terhadap beberapa minyak lumas transmisi roda gigi padalaboratorium semi-unjuk kerja minyak lumas. Dengan metode ASTM D 5800, minyak lumasdipanaskan pada suhu 2500C selama satu jam dengan tekanan 2 mbar menggunakan alat ujiNoack evaporation tester. Hasilnya adalah pada beberapa minyak lumas roda gigi SAE 90,penguapan yang terjadi cukup besar bahkan mencapai lebih dari 30%. Sehingga pemilihan terhadapbase oil dari pelumas haruslah diperhatikan.
变速箱的变速箱使变速箱滑槽成为可能,导致变速箱内部极端磨损。这种情况不仅能快速氧化润滑脂,还会导致过量的蒸发,导致更少的磨料无法正常润滑。为了确定失踪的石油,他们进行了一些润滑油测试,将齿轮传入实验室。用ASTM D 5800方法,润滑脂在2500C温度下加热一小时,同时使用2层压力冲压试验器。其结果是,在一些SAE 90齿轮的润滑脂中,蒸发的幅度甚至超过了30%。因此,从润滑剂中选择石油是很重要的。
{"title":"Analisis Tingkat Penguapan pada Minyak Lumas Transmisi","authors":"Milda Fibria, Catur Yuliani R, M. Hanifuddin","doi":"10.29017/lpmgb.45.1.683","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.45.1.683","url":null,"abstract":" Proses transmisi roda gigi memungkinkan terjadinya slip yang mengakibatkan terjadinyapemanasan ekstrem di dalam gearbox. Kondisi ini selain dapat mengoksidasi minyak lumasdengan cepat juga akan menyebabkan penguapan berlebih yang berefek pada berkurangnyapelumasan hingga tidak mampu lagi melumasi dengan baik. Untuk mengetahui kehilangan minyaklumas, maka dilakukan pengujian terhadap beberapa minyak lumas transmisi roda gigi padalaboratorium semi-unjuk kerja minyak lumas. Dengan metode ASTM D 5800, minyak lumasdipanaskan pada suhu 2500C selama satu jam dengan tekanan 2 mbar menggunakan alat ujiNoack evaporation tester. Hasilnya adalah pada beberapa minyak lumas roda gigi SAE 90,penguapan yang terjadi cukup besar bahkan mencapai lebih dari 30%. Sehingga pemilihan terhadapbase oil dari pelumas haruslah diperhatikan.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124137607","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pembuatan dokumen setiap pekerjaan proyek adalah sangat penting. Penelitian denganperhitungan rancangan dasar proteksi katodik anoda korban pada pile di anjungan lepas pantaidilakukan dengan membuat laporan sebagai dokumen. Dokumen ini berisi laporan yang tersusunsecara sistematika dengan menerangkan pekerjaan proyek meliputi rekayasa dasar untukperhitungan proteksi katodik dan menggunakan anoda korban (sacrificial anode) untuk melindungikorosi pada tiang baja (steel pile) anjungan minyak di lepas pantai. Paper ini menunjukkan tahapanmerancang proteksi katodik sesuai dengan standar dan spesifikasi dari salah satu perusahaanmilik negara Eropa yang beroperasi di Indonesia. Rancangan meliputi perhitungan secara telitikebutuhan arus pile dari anjungan minyak (platform) di lingkungan air laut (lepas pantai). Kerjasama tim insinyur dari berbagai disiplin ilmu yang masing-masing memiliki data lapangan kemudianterkumpul dalam beberapa arsip (file) dalam komputer yang sebagai jejaring (network), sehinggamemudahkan perolehan data secara lengkap. Selain dari pada itu dibutuhkan juga gambar autocadguna mengetahui keadaan sebenarnya instalasi terhadap tiang pancang (pile) anjungan yangdiproteksi katodik. Perhitungan dilakukan dengan menyusun tabulasi secara sistematis danmemudahkan perhitungan dalam komputer secara cepat,sehingga menjadi praktis dan efisien.Hasil dari perhitungan dapat memberi penjelasan terhadap kebutuhan arus pada pile danmemudahkan koreksi apabila ada kesalahan dengan memasukkan semua parameter yang diketahui.Rancangan ini dikenal dengan rekayasa dasar (basic engineering) agar anoda yang tersediadapat memenuhi kebutuhan arus tiang pancang (pile) yang telah ditentukan hingga 20 tahun danmemastikan sistem berjalan sesuai rancangan.
{"title":"Rancangan Dasar Perhitungan Proteksi Katodik dengan Menggunakan Anoda Korban Pada Struktur Baja Anjungan Minyak di Lingkungan Air Laut","authors":"Abdoel Goffar","doi":"10.29017/lpmgb.45.1.686","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.45.1.686","url":null,"abstract":"Pembuatan dokumen setiap pekerjaan proyek adalah sangat penting. Penelitian denganperhitungan rancangan dasar proteksi katodik anoda korban pada pile di anjungan lepas pantaidilakukan dengan membuat laporan sebagai dokumen. Dokumen ini berisi laporan yang tersusunsecara sistematika dengan menerangkan pekerjaan proyek meliputi rekayasa dasar untukperhitungan proteksi katodik dan menggunakan anoda korban (sacrificial anode) untuk melindungikorosi pada tiang baja (steel pile) anjungan minyak di lepas pantai. Paper ini menunjukkan tahapanmerancang proteksi katodik sesuai dengan standar dan spesifikasi dari salah satu perusahaanmilik negara Eropa yang beroperasi di Indonesia. Rancangan meliputi perhitungan secara telitikebutuhan arus pile dari anjungan minyak (platform) di lingkungan air laut (lepas pantai). Kerjasama tim insinyur dari berbagai disiplin ilmu yang masing-masing memiliki data lapangan kemudianterkumpul dalam beberapa arsip (file) dalam komputer yang sebagai jejaring (network), sehinggamemudahkan perolehan data secara lengkap. Selain dari pada itu dibutuhkan juga gambar autocadguna mengetahui keadaan sebenarnya instalasi terhadap tiang pancang (pile) anjungan yangdiproteksi katodik. Perhitungan dilakukan dengan menyusun tabulasi secara sistematis danmemudahkan perhitungan dalam komputer secara cepat,sehingga menjadi praktis dan efisien.Hasil dari perhitungan dapat memberi penjelasan terhadap kebutuhan arus pada pile danmemudahkan koreksi apabila ada kesalahan dengan memasukkan semua parameter yang diketahui.Rancangan ini dikenal dengan rekayasa dasar (basic engineering) agar anoda yang tersediadapat memenuhi kebutuhan arus tiang pancang (pile) yang telah ditentukan hingga 20 tahun danmemastikan sistem berjalan sesuai rancangan.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132244804","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam penelitian terdahulu telah dilakukan pembuatan bahan bakar minyak solar 48 bertitiknyala 55oC dan 52oC melalui cutting distillation. Dari hasil analisis sifat-sifat fisika/kimia masingmasingminyak solar bertitik nyala 55oC dan 52oC yang didapatkan, dapat memenuhi spesifikasiminyak solar 48 yang di tetapkan pemerintah sesuai dengan surat keputusan Dirjen Migas No.3675 K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006. Selanjutnya untuk melihat kinerja (performance)dari masing-masing bahan bakar tersebut maka dilakukan pengujian kinerja terbatas terhadapmasing-masing bahan bakar minyak solar bertitik nyala 55oC dan 52oC pada bangku uji multisilinder(Multisylinder Test Bench) dengan menggunakan mesin diesel Isuzu 4JA1) pada tiga kategoribeban. Hasil uji kinerja secara keseluruhan memperlihatkan bahwa minyak solar bertitik nyala55oC dan 52oC sedikit lebih kecil dari minyak solar bertitik nyala 60oC. Namun emisi gas buangkepekatan asap/opasitas minyak solar bertitik nyala 55oC dan 52oC jauh lebih rendah disbandingminyak solar bertitik nyala 60oC.
{"title":"Pengujian kinerja terbatas Minyak Solar Bertitik Nyala 55oC dan 52oC pada Bangku Uji Multisilinder","authors":"Emi Yuliarita","doi":"10.29017/lpmgb.45.2.695","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.45.2.695","url":null,"abstract":"Dalam penelitian terdahulu telah dilakukan pembuatan bahan bakar minyak solar 48 bertitiknyala 55oC dan 52oC melalui cutting distillation. Dari hasil analisis sifat-sifat fisika/kimia masingmasingminyak solar bertitik nyala 55oC dan 52oC yang didapatkan, dapat memenuhi spesifikasiminyak solar 48 yang di tetapkan pemerintah sesuai dengan surat keputusan Dirjen Migas No.3675 K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006. Selanjutnya untuk melihat kinerja (performance)dari masing-masing bahan bakar tersebut maka dilakukan pengujian kinerja terbatas terhadapmasing-masing bahan bakar minyak solar bertitik nyala 55oC dan 52oC pada bangku uji multisilinder(Multisylinder Test Bench) dengan menggunakan mesin diesel Isuzu 4JA1) pada tiga kategoribeban. Hasil uji kinerja secara keseluruhan memperlihatkan bahwa minyak solar bertitik nyala55oC dan 52oC sedikit lebih kecil dari minyak solar bertitik nyala 60oC. Namun emisi gas buangkepekatan asap/opasitas minyak solar bertitik nyala 55oC dan 52oC jauh lebih rendah disbandingminyak solar bertitik nyala 60oC.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130473868","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada saat ini batasan titik nyala yang ditentukan untuk minyak Solar 48 di Indonesia adalahminimum 60°C, yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Oleh karena itu penelitianini bertujuan untuk membuat minyak Solar 48 dengan titik nyala minimum 55oC dan 52oC denganmenggunakan metode cutting distillation. Proses cutting distillation dilakukan terhadapcampuran 50:50 minyak tanah dan minyak solar pada temperatur penguapan distilat berkisarantara 10% sampai 40% dari volume distilat. Sisa campuran bahan bakar yang diperoleh daripemotongan distilasi yang mempunyai angka setana paling mendekati 48 digunakan sebagaikomponen dasar untuk pembuatan minyak Solar 48 bertitik nyala 55oC dan 52oC. Kemudianfraksi nafta digunakan untuk membuat penyesuaian titik nyala.Berdasarkan hasil uji sifat-sifat fisika/kimia minyak solar 48 bertitik nyala 55oC dan 52oCyang dihasilkan dalam penelitian ini adalah sesuai dengan spesifikasi minyak Solar 48 yangberlaku di Indonesia sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Dirjen Migas No. 3675 K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006.
{"title":"Pembuatan Bahan Bakar Minyak Solar 48 Bertitik Nyala Minimum 550C dan 520C Melalui Cutting Distillation","authors":"Emi Yuliarita","doi":"10.29017/lpmgb.45.1.679","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.45.1.679","url":null,"abstract":"Pada saat ini batasan titik nyala yang ditentukan untuk minyak Solar 48 di Indonesia adalahminimum 60°C, yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Oleh karena itu penelitianini bertujuan untuk membuat minyak Solar 48 dengan titik nyala minimum 55oC dan 52oC denganmenggunakan metode cutting distillation. Proses cutting distillation dilakukan terhadapcampuran 50:50 minyak tanah dan minyak solar pada temperatur penguapan distilat berkisarantara 10% sampai 40% dari volume distilat. Sisa campuran bahan bakar yang diperoleh daripemotongan distilasi yang mempunyai angka setana paling mendekati 48 digunakan sebagaikomponen dasar untuk pembuatan minyak Solar 48 bertitik nyala 55oC dan 52oC. Kemudianfraksi nafta digunakan untuk membuat penyesuaian titik nyala.Berdasarkan hasil uji sifat-sifat fisika/kimia minyak solar 48 bertitik nyala 55oC dan 52oCyang dihasilkan dalam penelitian ini adalah sesuai dengan spesifikasi minyak Solar 48 yangberlaku di Indonesia sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Dirjen Migas No. 3675 K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126894983","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemisahan gas CO2 pada gas alam telah dilakukan dengan distilasi kriogenik dan adsorpsi.Namun belakangan ini, proses pemisahan CO2 menggunakan membran menunjukan cukupberpotensi dikarenakan kesederhanaannya, mudah dikontrol, kompak, murah dan pemakaian energiyang sedikit. Penggunaan membran dengan fasilitas perpindahan lebih menarik perhatian sepertimembran dengan pembawa tetap (fixed carrier) karena mempunyai kelebihan yaitu disampingdaya tahan yang cukup baik, juga dapat ditingkatkannya permeabilitas dan selektifitas membranterhadap pemisahan gas diakibatkan reaksi reversible antara pembawa dalam membran. Penelitianini diarahkan pada pemakaian PEG dengan berbagai berat molekul sebagai pembawa tetap danbertujuan untuk mengetahui pengaruh berat molekul PEG terhadap selektifitas pemisahan. Membrandengan pembawa PEG dapat menghasilkan laju permeasi sebesar 2.55 x 10–6 cm3 (STP) cm-2 s-1cm Hg pada tekanan 20 psi.
{"title":"Efek Berat Molekul Polietilen Glikol (PEG) pada Membran Selulosa Asetat terhadap Selektifitas Pemisahan Gas CO2/CH4","authors":"Anda Lucia, Adiwar Adiwar","doi":"10.29017/lpmgb.45.2.689","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.45.2.689","url":null,"abstract":"Pemisahan gas CO2 pada gas alam telah dilakukan dengan distilasi kriogenik dan adsorpsi.Namun belakangan ini, proses pemisahan CO2 menggunakan membran menunjukan cukupberpotensi dikarenakan kesederhanaannya, mudah dikontrol, kompak, murah dan pemakaian energiyang sedikit. Penggunaan membran dengan fasilitas perpindahan lebih menarik perhatian sepertimembran dengan pembawa tetap (fixed carrier) karena mempunyai kelebihan yaitu disampingdaya tahan yang cukup baik, juga dapat ditingkatkannya permeabilitas dan selektifitas membranterhadap pemisahan gas diakibatkan reaksi reversible antara pembawa dalam membran. Penelitianini diarahkan pada pemakaian PEG dengan berbagai berat molekul sebagai pembawa tetap danbertujuan untuk mengetahui pengaruh berat molekul PEG terhadap selektifitas pemisahan. Membrandengan pembawa PEG dapat menghasilkan laju permeasi sebesar 2.55 x 10–6 cm3 (STP) cm-2 s-1cm Hg pada tekanan 20 psi.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125375122","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fluida incompressible adalah cairan yang penggunaannya sebagai penyalur tenaga dalam sistemhidrolik karena sifatnya dalam sistem tertutup seperti dalam sistem bejana berhubungan, yangdapat juga disebut minyak rem. Kerja sistem rem dari master silinder ke piston untuk mentransferenergi mekanis dapat menghasilkan panas akibat gesekan antara minyak rem dengan permukaansalurannya. Kondisi tersebut menyebabkan minyak rem harus memiliki spesifikasi khususberkaitan dengan perubahan suhu, yaitu titik didih dan sifatnya yang tidak berubah drastis padasuhu tinggi. Penelitian ini bertujuan menghasilkan formula minyak rem DOT 3 untuk kendaraanbermotor menggunakan bahan dasar dan pelarut kimia dengan perbandingan komposisi ± 20%dan ± 80%, serta ditambahkan sedikit aditif. Hasil yang diperoleh dari analisis karakteristik fisikakimia serta semi unjuk kerjanya menunjukkan bahwa dari empat formula yang dirancang terdapatsatu formula yang hasil analisisnya memenuhi syarat spesifikasi minyak rem DOT 3, yaitu formulaFMR 4. Namun, kualitas yang sebenarnya dapat dilihat dalam uji performa apabila diaplikasikanpada sistem pengereman kendaraan bermotor.
{"title":"Fluida Incompressible sebagai Penyalur Tenaga dalam Sistem Hidrolik Tertutup","authors":"Rona Malam Karina","doi":"10.29017/lpmgb.45.2.696","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.45.2.696","url":null,"abstract":"Fluida incompressible adalah cairan yang penggunaannya sebagai penyalur tenaga dalam sistemhidrolik karena sifatnya dalam sistem tertutup seperti dalam sistem bejana berhubungan, yangdapat juga disebut minyak rem. Kerja sistem rem dari master silinder ke piston untuk mentransferenergi mekanis dapat menghasilkan panas akibat gesekan antara minyak rem dengan permukaansalurannya. Kondisi tersebut menyebabkan minyak rem harus memiliki spesifikasi khususberkaitan dengan perubahan suhu, yaitu titik didih dan sifatnya yang tidak berubah drastis padasuhu tinggi. Penelitian ini bertujuan menghasilkan formula minyak rem DOT 3 untuk kendaraanbermotor menggunakan bahan dasar dan pelarut kimia dengan perbandingan komposisi ± 20%dan ± 80%, serta ditambahkan sedikit aditif. Hasil yang diperoleh dari analisis karakteristik fisikakimia serta semi unjuk kerjanya menunjukkan bahwa dari empat formula yang dirancang terdapatsatu formula yang hasil analisisnya memenuhi syarat spesifikasi minyak rem DOT 3, yaitu formulaFMR 4. Namun, kualitas yang sebenarnya dapat dilihat dalam uji performa apabila diaplikasikanpada sistem pengereman kendaraan bermotor.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126958187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sebagian besar gas bumi (natural gas) mempunyai kandungan merkuri dengan jumlah kecil(trace). Kehadiran merkuri dalam gas bumi sekalipun dalam jumlah yang kecil dinilai merugikankarena dapat menyebabkan korosi pada peralatan dan fasilitas proses di industri migas. Prosesadsorpsi merupakan proses yang paling sesuai untuk memisahkan merkuri dalam gas bumi danrancang bangun alat adsorpsi merkuri merupakan salah satu solusi untuk meminimalkan kandunganmerkuri dalam gas bumi. Kinerja alat rancang bangun adsorben mercury removal dengan kondisipercobaan menggunakan data optimum dari hasil aktivasi adsorben karbon yang telahdikarakterisasi. Kondisi optimum percobaan yaitu menggunakan adsorben karbon yang berukuran70 mesh, diaktivasi pada temperature 700oC, direndam setelah aktivasi selama 12 jam dan posisitabung adsorben vertikal. Hasil pengukuran merkuri (Hg) menunjukkan bahwa adsorben karbonaktif pada kondisi percobaan tersebut mampu menyerap merkuri (Hg) sebesar 27.629,94 μg/m3.
{"title":"Rancang Bangun Adsorben Mercury Removal","authors":"L. Rosmayati, Yayun Andriani, Y. K. Caryana","doi":"10.29017/lpmgb.45.1.680","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.45.1.680","url":null,"abstract":"Sebagian besar gas bumi (natural gas) mempunyai kandungan merkuri dengan jumlah kecil(trace). Kehadiran merkuri dalam gas bumi sekalipun dalam jumlah yang kecil dinilai merugikankarena dapat menyebabkan korosi pada peralatan dan fasilitas proses di industri migas. Prosesadsorpsi merupakan proses yang paling sesuai untuk memisahkan merkuri dalam gas bumi danrancang bangun alat adsorpsi merkuri merupakan salah satu solusi untuk meminimalkan kandunganmerkuri dalam gas bumi. Kinerja alat rancang bangun adsorben mercury removal dengan kondisipercobaan menggunakan data optimum dari hasil aktivasi adsorben karbon yang telahdikarakterisasi. Kondisi optimum percobaan yaitu menggunakan adsorben karbon yang berukuran70 mesh, diaktivasi pada temperature 700oC, direndam setelah aktivasi selama 12 jam dan posisitabung adsorben vertikal. Hasil pengukuran merkuri (Hg) menunjukkan bahwa adsorben karbonaktif pada kondisi percobaan tersebut mampu menyerap merkuri (Hg) sebesar 27.629,94 μg/m3. ","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125896155","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Oksidasi katalitik karbon monoksida dilakukan menggunakan katalis yang dipreparasi dariplatina (Pt) sebagai logam aktif, promotor logam serium (Ce) dan berpenyangga zeolit alam.Preparasi katalis dilakukan dengan metode impregnasi basah secara bertahap dengan variasikonsentrasi Ce dan urutan impregnasi Ce. Prekursor katalis kemudian dikalsinasi, direduksi dandikarakterisasi. Hasil karakterisasi menggunakan difraktometer sinar-x menunjukkan adanyaperbedaan ukuran partikel dan ragam spesies logam Pt. Aktivitas katalitik pada oksidasi karbonmonoksida memberikan hasil konversi terbaik sebesar 99,63% pada temperatur 700°C.
{"title":"Oksidasi Katalitik Karbon Monoksida pada Katalis Pt-Zeolit Alam Berpromotor Serium","authors":"Chairil Anwar, Maizar Rahman","doi":"10.29017/lpmgb.45.2.694","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.45.2.694","url":null,"abstract":"Oksidasi katalitik karbon monoksida dilakukan menggunakan katalis yang dipreparasi dariplatina (Pt) sebagai logam aktif, promotor logam serium (Ce) dan berpenyangga zeolit alam.Preparasi katalis dilakukan dengan metode impregnasi basah secara bertahap dengan variasikonsentrasi Ce dan urutan impregnasi Ce. Prekursor katalis kemudian dikalsinasi, direduksi dandikarakterisasi. Hasil karakterisasi menggunakan difraktometer sinar-x menunjukkan adanyaperbedaan ukuran partikel dan ragam spesies logam Pt. Aktivitas katalitik pada oksidasi karbonmonoksida memberikan hasil konversi terbaik sebesar 99,63% pada temperatur 700°C.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126967740","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu solusi untuk mereduksi kandungan sulfur menggunakan mikroba yang bersifataerob. Jenis mikroba ini dapat mengoksidasi senyawa sulfur untuk menghasilkan energi. Bakterisulfur dapat menyimpan dan menggunakan sulfur elemental atau komponen organik sulfur untukmetabolisme selnya.Dalam penelitian ini bakteri pereduksi sulfur yang digunakan adalah Thiobacillus thioparus,sedangkan senyawa sulfur yang digunakan natrium tiosulfat (Na2S203) dengan konsentrasi 200,400, dan 600 mg/L.Hasil penelitian menunjukkan, tingkat ketahanan bakteri Thiobacillus thioparus terhadap variasikonsentrasi senyawa sulfur secara umum mengalami fase lag pada 12 jam periode inkubasi. Faseeksponensial terjadi pada periode ini, pertumbuhan bakteri yang sangat cepat selama 30 atau 36jam dan mengalami penurunan populasi pada jam ke-54. Pada tiga perlakuan tersebut semakintinggi konsentrasi substrat, maka aktivitas bakteri dalam laju reduksi akan semakin besar.
{"title":"Pemanfaatan Bakteri Thiobacillus Thioparus Untuk Mereduksi Kandungan Sulfur dalam Gas","authors":"Syafrizal Syafrizal, D. Dianursanti","doi":"10.29017/lpmgb.45.1.684","DOIUrl":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.45.1.684","url":null,"abstract":"Salah satu solusi untuk mereduksi kandungan sulfur menggunakan mikroba yang bersifataerob. Jenis mikroba ini dapat mengoksidasi senyawa sulfur untuk menghasilkan energi. Bakterisulfur dapat menyimpan dan menggunakan sulfur elemental atau komponen organik sulfur untukmetabolisme selnya.Dalam penelitian ini bakteri pereduksi sulfur yang digunakan adalah Thiobacillus thioparus,sedangkan senyawa sulfur yang digunakan natrium tiosulfat (Na2S203) dengan konsentrasi 200,400, dan 600 mg/L.Hasil penelitian menunjukkan, tingkat ketahanan bakteri Thiobacillus thioparus terhadap variasikonsentrasi senyawa sulfur secara umum mengalami fase lag pada 12 jam periode inkubasi. Faseeksponensial terjadi pada periode ini, pertumbuhan bakteri yang sangat cepat selama 30 atau 36jam dan mengalami penurunan populasi pada jam ke-54. Pada tiga perlakuan tersebut semakintinggi konsentrasi substrat, maka aktivitas bakteri dalam laju reduksi akan semakin besar.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"59 46","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120970071","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}