首页 > 最新文献

Paramita Historical Studies Journal最新文献

英文 中文
Between Women, Throne, and Power: Religious Transformation in Kagaua Palu, 1600-1904 在女性、王位和权力之间:加瓜巴鲁的宗教转型,1600-1904
Pub Date : 2023-04-10 DOI: 10.15294/paramita.v33i1.39109
Nuraedah Nuraedah
This study examines the discourse of women, the throne, and power as a foundation for thinking that led to the transformation of religion in Kagaua Palu’s history from 1600 to 1904. Few studies on women reveal its connection with the change of Islam in Palu. This study uses a qualitative-historical method with heuristic stages, source criticism, interpretation, and historiography. The data sources for this research are colonial manuscripts, newspapers, and some utterances (oral information). The study shows that religious transformation drives tradition in Kagaua Palu to experience a shift, seen from the shifting matrilineal system to the patrilineal, even though this does not apply in general. In addition, the religious transformation has also led to a shift in local cultural awareness and the birth of a dynamic Islamic understanding that has opened the broadest possible access. In general, the To Kaili woman has become a pillar of the forerunner to the throne and power, accompanied by a religious transformation in Kagaua Palu. In conclusion, To Kaili women are essential in developing Palu Muslim society. That becomes a comparative narrative that erodes patriarchal nuances in Indonesian historiography.Keywords: Woman, Throne and Power, Religious Transformation, Kagaua PaluKajian ini mengkaji wacana perempuan, tahta, dan kekuasaan sebagai landasan pemikiran yang berujung pada transformasi agama dalam sejarah Kagaua Palu dari tahun 1600 hingga 1904. Beberapa kajian tentang perempuan mengungkap keterkaitannya dengan perubahan Islam di Palu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-historis dengan tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sumber data untuk penelitian ini adalah manuskrip kolonial, surat kabar, dan beberapa ucapan (informasi lisan). Studi ini menunjukkan bahwa transformasi agama mendorong tradisi di Kagaua Palu mengalami pergeseran, terlihat dari pergeseran sistem matrilineal ke patrilineal, meskipun hal ini tidak berlaku secara umum. Selain itu, transformasi keagamaan juga telah menyebabkan terjadinya pergeseran kesadaran budaya lokal dan lahirnya pemahaman Islam yang dinamis sehingga membuka akses seluas-luasnya. Secara umum, perempuan To Kaili telah menjadi pilar cikal bakal tahta dan kekuasaan, disertai dengan transformasi agama di Kagaua Palu. Kesimpulannya, To Kaili perempuan sangat penting dalam membangun masyarakat Muslim Palu. Itu menjadi narasi komparatif yang mengikis nuansa patriarki dalam historiografi Indonesia.Kata kunci: Perempuan, Takhta dan Kekuasaan, Transformasi Keagamaan, Kagaua Palu
本研究考察了女性、王位和权力的话语,这是导致加瓜巴鲁1600年至1904年历史上宗教转变的思想基础。很少有关于女性的研究揭示它与巴鲁伊斯兰教的变化之间的联系。本研究采用了一种定性的历史方法,包括启发式阶段、来源批评、解释和史学。这项研究的数据来源是殖民时期的手稿、报纸和一些话语(口头信息)。研究表明,宗教变革促使加瓜巴鲁的传统经历了一次转变,从母系制度向父系制度的转变来看,尽管这并不普遍适用。此外,宗教转变还导致了当地文化意识的转变,并催生了一种充满活力的伊斯兰理解,这种理解为人们提供了尽可能广泛的机会。总的来说,随着加瓜巴鲁的宗教转变,托凯里妇女已经成为王位和权力的先驱。总之,对凯里来说,妇女对巴鲁穆斯林社会的发展至关重要。这成为一种比较叙事,侵蚀了印尼史学中父权制的细微差别。关键词:女性、王座与权力、宗教转型、加瓜巴鲁Kajian研究1600年至1904年加瓜巴卢历史上基于宗教转型的女性角色、王座和权力作为思想基础。一些对女性的研究揭示了她们与巴鲁伊斯兰变革的联系。本研究采用了具有启发式水平、批判性来源、解释和史学的定性历史方法。这项研究的数据来源是殖民时期的手稿、报纸和一些文字。这项研究表明,从母系制度向父系制度的转变来看,宗教变革驱动了加瓜巴鲁的传统发生了转变,尽管这在一般情况下并不发生。此外,宗教变革也导致了当地文化意识的转变,并催生了一种充满活力的伊斯兰理解,这种理解打开了广泛的渠道。总的来说,随着加瓜巴鲁的宗教转型,托凯里妇女已经成为王位和权力循环的支柱。总之,对凯里来说,妇女在建设穆斯林巴鲁社会中具有重要意义。它成为一种比较叙事,在印尼史学中汲取父权制的细微差别
{"title":"Between Women, Throne, and Power: Religious Transformation in Kagaua Palu, 1600-1904","authors":"Nuraedah Nuraedah","doi":"10.15294/paramita.v33i1.39109","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v33i1.39109","url":null,"abstract":"This study examines the discourse of women, the throne, and power as a foundation for thinking that led to the transformation of religion in Kagaua Palu’s history from 1600 to 1904. Few studies on women reveal its connection with the change of Islam in Palu. This study uses a qualitative-historical method with heuristic stages, source criticism, interpretation, and historiography. The data sources for this research are colonial manuscripts, newspapers, and some utterances (oral information). The study shows that religious transformation drives tradition in Kagaua Palu to experience a shift, seen from the shifting matrilineal system to the patrilineal, even though this does not apply in general. In addition, the religious transformation has also led to a shift in local cultural awareness and the birth of a dynamic Islamic understanding that has opened the broadest possible access. In general, the To Kaili woman has become a pillar of the forerunner to the throne and power, accompanied by a religious transformation in Kagaua Palu. In conclusion, To Kaili women are essential in developing Palu Muslim society. That becomes a comparative narrative that erodes patriarchal nuances in Indonesian historiography.Keywords: Woman, Throne and Power, Religious Transformation, Kagaua PaluKajian ini mengkaji wacana perempuan, tahta, dan kekuasaan sebagai landasan pemikiran yang berujung pada transformasi agama dalam sejarah Kagaua Palu dari tahun 1600 hingga 1904. Beberapa kajian tentang perempuan mengungkap keterkaitannya dengan perubahan Islam di Palu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-historis dengan tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sumber data untuk penelitian ini adalah manuskrip kolonial, surat kabar, dan beberapa ucapan (informasi lisan). Studi ini menunjukkan bahwa transformasi agama mendorong tradisi di Kagaua Palu mengalami pergeseran, terlihat dari pergeseran sistem matrilineal ke patrilineal, meskipun hal ini tidak berlaku secara umum. Selain itu, transformasi keagamaan juga telah menyebabkan terjadinya pergeseran kesadaran budaya lokal dan lahirnya pemahaman Islam yang dinamis sehingga membuka akses seluas-luasnya. Secara umum, perempuan To Kaili telah menjadi pilar cikal bakal tahta dan kekuasaan, disertai dengan transformasi agama di Kagaua Palu. Kesimpulannya, To Kaili perempuan sangat penting dalam membangun masyarakat Muslim Palu. Itu menjadi narasi komparatif yang mengikis nuansa patriarki dalam historiografi Indonesia.Kata kunci: Perempuan, Takhta dan Kekuasaan, Transformasi Keagamaan, Kagaua Palu","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47678472","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The Effect of the Game-Based Learning Model on Student Engagement in History Learning 游戏学习模式对学生历史学习投入的影响
Pub Date : 2023-04-10 DOI: 10.15294/paramita.v33i1.37748
Vini Rahmawati, N. Umamah, S. Sumardi, M. Marjono
This study aimed to examine the effect of the game-based learning model on student engagement in history learning. A quasi-experimental design with a post-test-only model and a non-equivalent control-group design was used to verify the effect of the two variables. The sample consisted of 66 students in classes XI IPS 4 and XI IPS 1 at SMA Negeri 1 Gambiran, obtained through a homogeneity test. The data were collected using documentation and questionnaires. The data analysis technique used one-way ANOVA and LSD (Least Significant Difference) follow-up test with the help of SPSS 22.0 software for Windows. Data analysis results showed that there was an effect of applying the game-based learning model on student engagement in history classrooms. The results of the one-way ANOVA test showed that the probability value (sig.) in the experimental group was 0.040 0.05, with the LSD follow-up test LSD of 2.45455. Therefore, it is concluded that there was an effect of student engagement on the experimental group taught using the game-based learning model. This research recommends that the game-based learning model can be a reference for improving student engagement, active learning, and student-centered learning so that the learning process becomes fun, interactive, communicative, collaborative, and able to maximize the role of technology in education.Keywords: Education 4.0, game-based learning, student engagementPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan model game-based learning terhadap student engagement pada mata pelajaran sejarah. Desain quasi experimental dengan model post-test-only , non-equivalent control-group design digunakan untuk memverifikasi pengaruh kedua variabel. Sampel terdiri dari 66 peserta didik pada kelas XI IPS 4 dan XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Gambiran, yang diperoleh melalui uji homogenitas. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan angket. Teknik analisis data menggunakan one-way anova dan uji lanjut LSD (Least Significant Difference) berbantuan software SPPS 22 for Windows. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model game-based learning terhadap student engagement pada mata pelajaran sejarah. Hasil uji one-way anova menunjukkan  probabilitas value  (sig.) pada kelompok eksperimen sebesar 0.040 0.05, dengan uji lanjut LSD sebesar 2,45455. Sehingga disimpulan bahwa terdapat pengaruh student engagement pada kelompok eksperimen yang dibelajarkan menggunakan model game-based learning. Rekomendasi penelitian ini adalah model game-based learning mampu menjadi acuan untuk meningkatkan student engagement, karena pembelajaran aktif, student-centered learning sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan, interaktif, komunikatif, kolaboratif,  dan mampu memaksimalkan peran teknologi dalam pembelajaran.Keywords: Pendidikan 4.0, game-based learning, student engagement 
本研究旨在检验基于游戏的学习模式对学生参与历史学习的影响。采用仅测试后模型的准实验设计和非等效对照组设计来验证两个变量的效果。样本由甘比兰州1号SMA Negeri的XI IPS 4和XI IPS 1班的66名学生组成,通过同质性测试获得。数据是通过文件和问卷收集的。数据分析采用单因素方差分析(ANOVA)和LSD(Least Significant Difference,最小显著性差异)跟踪检验,并借助SPSS 22.0 for Windows软件。数据分析结果表明,在历史课堂上应用基于游戏的学习模式对学生的参与度有影响。单因素方差分析检验结果显示,实验组的概率值(sig.)为0.040 0.05,LSD随访检验LSD为2.45455。因此,得出的结论是,学生参与度对使用基于游戏的学习模式教学的实验组有影响。本研究建议,基于游戏的学习模式可以作为提高学生参与度、主动学习和以学生为中心的学习的参考,使学习过程变得有趣、互动、交流、协作,并能够最大限度地发挥技术在教育中的作用。关键词:教育4.0,基于游戏的学习,学生参与度。仅在试验后模型的准实验条件下,采用非等效对照组设计来验证两个变量的有效性。其中66个样本分别位于图1中SMA Negeri 1的XI IPS 4和XI IPS 1,这些样本都是通过均匀性确定的。数据的收集采用文献资料等。技术分析数据采用单向方差分析,并使用SPPS 22 Windows软件计算LSD(最小显著差异)。分析数据表明,基于游戏的学习模式可以影响学生的参与度。单因素方差分析显示,患者的概率值(sig.)为0.040 0.05,LSD为245455。这表明,在需要使用基于游戏的学习模式的基础上,学生的参与度可以提高。这是一个基于游戏的学习模式,它有助于提高学生的参与度,因为它是一个以学生为中心的学习过程,它有利于提高学生的互动性、社区性、协作性,并有助于掌握学习技术。关键词:Pendidikan 4.0,基于游戏的学习,学生参与度
{"title":"The Effect of the Game-Based Learning Model on Student Engagement in History Learning","authors":"Vini Rahmawati, N. Umamah, S. Sumardi, M. Marjono","doi":"10.15294/paramita.v33i1.37748","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v33i1.37748","url":null,"abstract":"This study aimed to examine the effect of the game-based learning model on student engagement in history learning. A quasi-experimental design with a post-test-only model and a non-equivalent control-group design was used to verify the effect of the two variables. The sample consisted of 66 students in classes XI IPS 4 and XI IPS 1 at SMA Negeri 1 Gambiran, obtained through a homogeneity test. The data were collected using documentation and questionnaires. The data analysis technique used one-way ANOVA and LSD (Least Significant Difference) follow-up test with the help of SPSS 22.0 software for Windows. Data analysis results showed that there was an effect of applying the game-based learning model on student engagement in history classrooms. The results of the one-way ANOVA test showed that the probability value (sig.) in the experimental group was 0.040 0.05, with the LSD follow-up test LSD of 2.45455. Therefore, it is concluded that there was an effect of student engagement on the experimental group taught using the game-based learning model. This research recommends that the game-based learning model can be a reference for improving student engagement, active learning, and student-centered learning so that the learning process becomes fun, interactive, communicative, collaborative, and able to maximize the role of technology in education.Keywords: Education 4.0, game-based learning, student engagementPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan model game-based learning terhadap student engagement pada mata pelajaran sejarah. Desain quasi experimental dengan model post-test-only , non-equivalent control-group design digunakan untuk memverifikasi pengaruh kedua variabel. Sampel terdiri dari 66 peserta didik pada kelas XI IPS 4 dan XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Gambiran, yang diperoleh melalui uji homogenitas. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan angket. Teknik analisis data menggunakan one-way anova dan uji lanjut LSD (Least Significant Difference) berbantuan software SPPS 22 for Windows. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model game-based learning terhadap student engagement pada mata pelajaran sejarah. Hasil uji one-way anova menunjukkan  probabilitas value  (sig.) pada kelompok eksperimen sebesar 0.040 0.05, dengan uji lanjut LSD sebesar 2,45455. Sehingga disimpulan bahwa terdapat pengaruh student engagement pada kelompok eksperimen yang dibelajarkan menggunakan model game-based learning. Rekomendasi penelitian ini adalah model game-based learning mampu menjadi acuan untuk meningkatkan student engagement, karena pembelajaran aktif, student-centered learning sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan, interaktif, komunikatif, kolaboratif,  dan mampu memaksimalkan peran teknologi dalam pembelajaran.Keywords: Pendidikan 4.0, game-based learning, student engagement ","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43402624","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The Economic Situation of Sukapura Regency during the Reign of Raden Adipati Aria Wiratanuningrat   拉登·阿迪帕蒂·阿里亚·威拉塔努宁格拉在位期间苏卡普拉摄政的经济状况
Pub Date : 2023-04-10 DOI: 10.15294/paramita.v33i1.35432
Oka Agus Kurniawan Shavab, Leli Yulifar, N. Supriatna, A. Mulyana
Tasikmalaya Regency, under the government of Raden Adipati Aria Wiratanuningrat, experienced significant developments in batik, woven and cloth, factory construction, market development, transportation, economic centers, and the development of cooperation. This development was also followed by challenges that must be passed because, at that time, Tasikmalaya Regency faced a situation due to the world depression from 1929-1937. The purpose of this study was to describe the economic crisis of Tasikmalaya Regency during the reign of Raden Adipati Aria Wiratanuningrat. The method used is the historical method, a systematic set of principles and rules intended to assist in collecting historical sources, assessing them critically, and presenting a synthesis of the results achieved. The results found in this study include that Raden Adipati Aria Wiratanuningrat was able to make the people of Tasikmalaya Regency not panic when facing the impact of the world depression from 1929-1937. He can also provide solutions so that the economic situation continues to develop in a world depression. One solution is to build cooperation so that the business followed by the community continues. Economic developments that can be seen are the industrial centers of batik, woven cloth, hats, and umbrellas. There is also an increase in the number of factories, a wholesale market, and means of transportation that can facilitate the mobilization of the community and entrepreneurs.Keywords: Sukapura Regency, Tasikmalaya Regency, Raden Adipati Aria Wiratanuningrat, Priangan RegentKabupaten Tasikmalaya di bawah pemerintahan Raden Adipati Aria Wiratanuningrat mengalami perkembangan yang cukup signifikan di bidang kerajinan batik, anyaman dan kain, pembangunan pabrik, pembangunan pasar, transportasi, sentra ekonomi, dan berkembangnya cooperation. Adapun perkembangan ini juga diikuti dengan tantangan yang harus dilaluinya karena pada masa itu Kabupaten Tasikmalaya menghadapi situasi akibat depresi dunia pada tahun 1929-1937. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran situasi perekonomian Kabupaten Tasikmalaya pada masa pemerintahan Raden Adipati Aria Wiratanuningrat. Metode yang digunakan adalah metode sejarah, yaitu seperangkat prinsip dan aturan yang sistematis yang dimaksudkan untuk membantu dalam pengumpulan sumber-sumber sejarah, menilainya secara kritis, dan menyajikan suatu sintesis hasil yang dicapai. Hasil yang ditemukan pada penelitian ini di antaranya adalah Raden Adipati Aria Wiratanuningrat mampu membuat masyarakat Kabupaten Tasikmalaya untuk tidak panik saat menghadapi dampak depresi dunia pada tahun 1929-1937. Dia juga mampu memberikan solusi agar situasi perekonomian tetap berkembang dalam keadaan depresi dunia. Salah satu solusinya adalah mengembangkan cooperation agar usaha yang diikuti oleh masyarakatnya tetap berjalan. Perkembangan perekonomian yang terlihat yaitu adanya sentra industri kerajinan batik, anyaman dan kain, topi, dan payung. Terdap
在Raden Adipati Aria Wiratanuningrat政府的领导下,Tasikmalaya摄政区在蜡染、编织和布料、工厂建设、市场开发、交通、经济中心和合作发展方面取得了重大发展。这一发展也带来了必须克服的挑战,因为当时,由于1929-1937年的世界大萧条,Tasikmalaya Regency面临着一种局面。本研究的目的是描述Raden Adipati Aria Wiratanuningrat统治期间Tasikmalaya摄政的经济危机。所使用的方法是历史方法,这是一套系统的原则和规则,旨在帮助收集历史来源,对其进行批判性评估,并对所取得的结果进行综合。这项研究中发现的结果包括,拉登·阿迪帕蒂·阿里亚·维拉塔努宁拉特在面临1929-1937年世界大萧条的影响时,能够让塔西克马来亚摄政区的人民不感到恐慌。他还可以提供解决方案,使经济形势在世界大萧条中继续发展。一个解决方案是建立合作,使社区所关注的业务得以继续。可以看到的经济发展是蜡染、织布、帽子和雨伞的工业中心。工厂、批发市场和交通工具的数量也在增加,这有助于动员社区和企业家。关键词:Sukapura Regency、Tasikmalaya Regency,Raden Adipati Aria WirWirtschaftuningrat,Priangan Regency政府领导下的Kabupaten Tasikmaraya在铜、塑料和服装、工厂建设、市场开发、运输、经济中心及其发展合作领域经历了相当重大的发展。关于这一事态发展,它也面临着必须面对的挑战,因为当时工作队面临着1929-1937年世界大萧条的局面。本研究的目的是了解联合国阿迪帕丁委员会统治时期马来湖开普敦的经济状况。所使用的方法是一种历史方法,即一套系统的原则和规则,旨在帮助收集历史来源,对其进行批判性评估,并对所取得的结果进行综合。这项研究的结果是,Aria Wiratanuningrat的Adipation委员会能够让马来湖开普敦的人们在1929-1937年面临世界大萧条的影响时不感到恐慌。他还能够提供解决方案,在萧条的世界中保持经济形势的发展。一个解决办法是发展合作,使其人民继续努力。我们可以看到的经济发展是铜工业、织物和织物、帽子和雨伞的中心。工厂的数量也在增加,有一个母市场,一种可以促进社会和企业家动员的交通工具。关键词:Sukapura Cape,Tasikmalaya Cape,Raden Adipati Aria Wiratanuningrat,Bupati Priangan
{"title":"The Economic Situation of Sukapura Regency during the Reign of Raden Adipati Aria Wiratanuningrat  ","authors":"Oka Agus Kurniawan Shavab, Leli Yulifar, N. Supriatna, A. Mulyana","doi":"10.15294/paramita.v33i1.35432","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v33i1.35432","url":null,"abstract":"Tasikmalaya Regency, under the government of Raden Adipati Aria Wiratanuningrat, experienced significant developments in batik, woven and cloth, factory construction, market development, transportation, economic centers, and the development of cooperation. This development was also followed by challenges that must be passed because, at that time, Tasikmalaya Regency faced a situation due to the world depression from 1929-1937. The purpose of this study was to describe the economic crisis of Tasikmalaya Regency during the reign of Raden Adipati Aria Wiratanuningrat. The method used is the historical method, a systematic set of principles and rules intended to assist in collecting historical sources, assessing them critically, and presenting a synthesis of the results achieved. The results found in this study include that Raden Adipati Aria Wiratanuningrat was able to make the people of Tasikmalaya Regency not panic when facing the impact of the world depression from 1929-1937. He can also provide solutions so that the economic situation continues to develop in a world depression. One solution is to build cooperation so that the business followed by the community continues. Economic developments that can be seen are the industrial centers of batik, woven cloth, hats, and umbrellas. There is also an increase in the number of factories, a wholesale market, and means of transportation that can facilitate the mobilization of the community and entrepreneurs.Keywords: Sukapura Regency, Tasikmalaya Regency, Raden Adipati Aria Wiratanuningrat, Priangan RegentKabupaten Tasikmalaya di bawah pemerintahan Raden Adipati Aria Wiratanuningrat mengalami perkembangan yang cukup signifikan di bidang kerajinan batik, anyaman dan kain, pembangunan pabrik, pembangunan pasar, transportasi, sentra ekonomi, dan berkembangnya cooperation. Adapun perkembangan ini juga diikuti dengan tantangan yang harus dilaluinya karena pada masa itu Kabupaten Tasikmalaya menghadapi situasi akibat depresi dunia pada tahun 1929-1937. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran situasi perekonomian Kabupaten Tasikmalaya pada masa pemerintahan Raden Adipati Aria Wiratanuningrat. Metode yang digunakan adalah metode sejarah, yaitu seperangkat prinsip dan aturan yang sistematis yang dimaksudkan untuk membantu dalam pengumpulan sumber-sumber sejarah, menilainya secara kritis, dan menyajikan suatu sintesis hasil yang dicapai. Hasil yang ditemukan pada penelitian ini di antaranya adalah Raden Adipati Aria Wiratanuningrat mampu membuat masyarakat Kabupaten Tasikmalaya untuk tidak panik saat menghadapi dampak depresi dunia pada tahun 1929-1937. Dia juga mampu memberikan solusi agar situasi perekonomian tetap berkembang dalam keadaan depresi dunia. Salah satu solusinya adalah mengembangkan cooperation agar usaha yang diikuti oleh masyarakatnya tetap berjalan. Perkembangan perekonomian yang terlihat yaitu adanya sentra industri kerajinan batik, anyaman dan kain, topi, dan payung. Terdap","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47948159","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The Controversy of the Cultivation System In Indonesia 印尼种植制度之争
Pub Date : 2023-04-10 DOI: 10.15294/paramita.v33i1.38127
Insan Fahmi Siregar
This study aims to reveal the controversy over the Cultivation system (cultuurstelsel) implementation in the Dutch East Indies (1830–1870). This research was carried out using the historical method. The stages consist of heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. This research relies on secondary sources that come from books and articles. This research data was collected using a document review technique. The researchers previously classified specific themes, namely the background of the Cultivation system policy, the Cultivation system policy in several previous works, and the end of the system policy. The results of this study show that research on Cultivation systems in Java is divided into three phases. The first phase started in the 1850s or 1860s and lasted until the early 1920s. While in the second phase began in the 1920s until the end of Dutch rule in Indonesia. Then in the third phase, starting from independence to the present. There was a paradigm shift regarding the Cultivation system in all stages. At first, it was more likely that the system was considered evil, then shifted to the judgment that it was good for the Dutch and bad for the indigenous population. Furthermore, the view indicates that the system benefited some people but was terrible for others. The controversial side of the policy persists to this day, and continuous research is needed to reveal the merits and demerits of the system.Keywords: Controversy, Impact, Cultivation, IndonesiaPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan sisi kontroversi dari pelaksanaan kebijakan Tanam Paksa di Hindia Belanda (1830-1870). Penelitian ini dikerjakan menggunakan metode sejarah. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini mengandalkan sumber sekunder yang berasal dari buku dan artikel. Data itu dikumpulkan dengan teknik penelaahan dokumen, dengan sebelumnya peneliti melakukan klasifikasi terhadap tema-tema khusus, yaitu; latar belakang kebijakan Tanam Paksa, kebijakan Tanam Paksa di beberapa karya terdahulu, dan masa akhir kebijakan Tanam Paksa. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa Penelitian mengenai Tanam Paksa di Jawa dibagi ke dalam tiga fase. Fase pertama dimulai sejak tahun 1850 atau 1860-an sampai permulaan 1920-an. Sementara pada fase kedua, yang dimulai sejak tahun 1920-an sampai masa akhir kekuasaan Belanda di Indonesia. Kemudian pada fase ketiga, yang dimulai sejak kemerdekaan hingga saat ini. Pada ketiga fase itu terjadi pergeseran paradigma mengenai Tanam Paksa, di awal lebih cenderung bahwa sistem itu jahat, kemudian beralih menjadi sistem itu baik untuk Belanda dan jahat untuk penduduk pribumi. Selanjutnya berkembang pandangan yang mengindikasikan bahwa sistem itu menguntungkan bagi segolongan penduduk, namun jahat bagi golongan penduduk lainnya. Sisi kontroversi dari kebijakan itu masih berlangsung hingga hari ini dan dibutuhkan penelitian terus menerus untuk mengungkapk
本研究旨在揭示荷属东印度群岛(1830–1870)对耕作制度(cultuurstelsel)实施的争议。这项研究是用历史的方法进行的。这些阶段包括启发法、来源批评、解释和史学。这项研究依赖于来自书籍和文章的次要来源。这项研究数据是使用文献综述技术收集的。研究者先前对具体主题进行了分类,即培育制度政策的背景、先前几部作品中的培育制度政策以及制度政策的终结。研究结果表明,Java中的Culture系统的研究分为三个阶段。第一阶段始于19世纪50年代或19世纪60年代,一直持续到20世纪20年代初。而第二阶段开始于20世纪20年代,直到荷兰统治印尼结束。然后在第三阶段,从独立开始到现在。在所有阶段都有一个关于培育系统的范式转变。起初,这种制度更有可能被认为是邪恶的,然后转而认为它对荷兰人有利,对土著人民不利。此外,这种观点表明,该制度使一些人受益,但对另一些人来说却很糟糕。该政策有争议的一面一直存在到今天,需要不断的研究来揭示该制度的优缺点。关键词:争议,影响,耕种,印度尼西亚本研究旨在揭示印度-荷兰(1830-1870)实施强制土地政策的争议面。这项研究采用了历史方法。所做的研究水平是启发式、资源批评、解释和史学。这项研究依赖于书籍和文章的次要来源。数据是使用文件验证技术收集的,研究人员之前根据特定主题进行分类,即:;土地强制政策产生的背景,以前一些著作中的土地强制政策,以及土地强制政策的终结。本研究的结果表明,爪哇岛的强迫土地研究分为三个阶段。第一阶段始于19世纪50年代或19世纪60年代,直到20世纪20年代初。与此同时,在第二阶段,从20世纪20年代开始,直到荷兰在印度尼西亚的权力结束。然后是第三阶段,从自由到现在。在这三个阶段,关于强迫土地的范式发生了转变,起初更可能的是,这个制度是邪恶的,然后变成了一个对荷兰有利、对土著人民不利的制度。然后有一种观点表明,这对一些人有利,但对另一些人不利。该政策中有争议的一面至今仍在继续,需要不断的研究来揭示该制度的好坏。关键词:争议,影响,塔南力量,印度尼西亚
{"title":"The Controversy of the Cultivation System In Indonesia","authors":"Insan Fahmi Siregar","doi":"10.15294/paramita.v33i1.38127","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v33i1.38127","url":null,"abstract":"This study aims to reveal the controversy over the Cultivation system (cultuurstelsel) implementation in the Dutch East Indies (1830–1870). This research was carried out using the historical method. The stages consist of heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. This research relies on secondary sources that come from books and articles. This research data was collected using a document review technique. The researchers previously classified specific themes, namely the background of the Cultivation system policy, the Cultivation system policy in several previous works, and the end of the system policy. The results of this study show that research on Cultivation systems in Java is divided into three phases. The first phase started in the 1850s or 1860s and lasted until the early 1920s. While in the second phase began in the 1920s until the end of Dutch rule in Indonesia. Then in the third phase, starting from independence to the present. There was a paradigm shift regarding the Cultivation system in all stages. At first, it was more likely that the system was considered evil, then shifted to the judgment that it was good for the Dutch and bad for the indigenous population. Furthermore, the view indicates that the system benefited some people but was terrible for others. The controversial side of the policy persists to this day, and continuous research is needed to reveal the merits and demerits of the system.Keywords: Controversy, Impact, Cultivation, IndonesiaPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan sisi kontroversi dari pelaksanaan kebijakan Tanam Paksa di Hindia Belanda (1830-1870). Penelitian ini dikerjakan menggunakan metode sejarah. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini mengandalkan sumber sekunder yang berasal dari buku dan artikel. Data itu dikumpulkan dengan teknik penelaahan dokumen, dengan sebelumnya peneliti melakukan klasifikasi terhadap tema-tema khusus, yaitu; latar belakang kebijakan Tanam Paksa, kebijakan Tanam Paksa di beberapa karya terdahulu, dan masa akhir kebijakan Tanam Paksa. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa Penelitian mengenai Tanam Paksa di Jawa dibagi ke dalam tiga fase. Fase pertama dimulai sejak tahun 1850 atau 1860-an sampai permulaan 1920-an. Sementara pada fase kedua, yang dimulai sejak tahun 1920-an sampai masa akhir kekuasaan Belanda di Indonesia. Kemudian pada fase ketiga, yang dimulai sejak kemerdekaan hingga saat ini. Pada ketiga fase itu terjadi pergeseran paradigma mengenai Tanam Paksa, di awal lebih cenderung bahwa sistem itu jahat, kemudian beralih menjadi sistem itu baik untuk Belanda dan jahat untuk penduduk pribumi. Selanjutnya berkembang pandangan yang mengindikasikan bahwa sistem itu menguntungkan bagi segolongan penduduk, namun jahat bagi golongan penduduk lainnya. Sisi kontroversi dari kebijakan itu masih berlangsung hingga hari ini dan dibutuhkan penelitian terus menerus untuk mengungkapk","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45302871","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Some Important Aspects of Post-Classical Islamic Historiography Based on the Existing Western Scholarship 基于西方学术的后古典伊斯兰史学的几个重要方面
Pub Date : 2023-04-10 DOI: 10.15294/paramita.v33i1.42274
S. Safari
Most existing studies on Islamic historiography are dominated by the study of the classical-formative period (7th-9th Centuries AD). In contrast, the works in the later/post-classical period still need to be studied so that it becomes an important issue to be addressed. This paper seeks to review the existing scholarship on Islamic historiography in the context of the post-classical period (9th century onwards). This research addresses the discourse developed in studying Islamic historiography during this period by examining the historiographical characteristics and historical context. The findings in this article are based on library research that examines existing studies on Islamic historiography in Western scholarship with intellectual history as the theoretical framework for analyzing the data. The results of this study show that the existing studies, since H.A.R. Gibb, Franz Rosenthal, to Tarif Khalidi, have successfully established the classical period of Islamic historiography. In contrast, the study on “the later period” still needs attention. Chase F. Robinson is the most recent scholar who began paying attention to this period. His initial investigations showed the specific characteristics of this period: the distancing from traditionalist culture, the elimination of the use of isnad in writing history, the three main formats in historical writing (chronography, biography, and prosopography), and the emergence of a critical historical school that made history an independent official discipline. This article will conclude, in the end, with a reflection on some of the remaining lacunas in this area of research, along with a brief note on the Indonesian context, both as part of the analytical category in the study and concerning the analysis of Islamic history in that country.    Keywords: Islamic Historiography, Western Scholarship, The Post-Classical PeriodMayoritas kajian dalam historiografi Islam yang ada didominasi oleh telaah di masa klasik-formatif (7th-9th Centuries AD) dan khazanah setelahnya mayoritas masih belum dikaji, sehingga menjadi isu yang penting untuk diperhatikan. Tulisan ini berupaya untuk mereviu perkembangan kesarjanaan historiografi Islam di Barat dalam konteks pasca klasik (Abad ke-9 dan seterusnya). Temuan dalam artikel ini didasarkan kepada penelitian kepustakaan yang menelaah kajian-kajian yang ada tentang historiografi Islam di kesarjanaan barat dengan lensa sejarah intelektual sebagia acuan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kajian yang ada saat ini, sejak H.A.R. Gibb, Franz Rosenthal, hingga Tarif Khalidi, telah berhasil memetakan periode klasik historiografi Islam. Adapun kajian terhadap period berikutnya masih perlu mendapatkan perhatian. Chase F. Robinson adalah sarjana terkini yang mulai melakukan telaah atas periode tersebut. studi awal yang ia lakukan menunjukkan adanya karakteristik khusus di periode ini;  penarikan jarak dari kultur tradisionalis, eliminasi penggunaan isnād dalam menul
现有的伊斯兰史学研究大多以古典形成时期(公元7-9世纪)的研究为主。相比之下,后期/后古典时期的作品仍然需要研究,从而成为一个需要解决的重要问题。本文试图在后古典时期(9世纪以后)的背景下回顾现有的伊斯兰史学学术。本研究通过考察这一时期伊斯兰史学的史学特征和历史语境,来探讨这一时期在伊斯兰史学研究中发展起来的话语。本文的发现基于图书馆研究,该研究以知识史为理论框架分析数据,考察了西方学术界现有的伊斯兰史学研究。研究结果表明,从吉布、罗森塔尔到哈利迪,现有的研究都成功地确立了伊斯兰史学的经典时期。相比之下,对“后期”的研究仍然需要关注。Chase F.Robinson是最近开始关注这一时期的学者。他最初的调查显示了这一时期的具体特征:远离传统文化,在历史写作中取消了isnad的使用,历史写作的三种主要形式(编年史、传记和韵律学),以及一个使历史成为一门独立的官方学科的批判历史学派的出现。最后,本文将反思这一研究领域的一些剩余空白,并简要说明印度尼西亚的背景,这既是研究中分析类别的一部分,也是关于该国伊斯兰历史分析的一部分。关键词:伊斯兰史学、西方学术、后古典时期以过去的经典形成时期(公元7-9世纪)和后世宝藏为主的伊斯兰史学研究大多尚未经过检验,因此成为一个值得观察的重要问题。它旨在复兴后古典语境下(9世纪等)西方伊斯兰史学现实的发展。本文的发现是基于对文献的研究,这些文献以智慧的视角和敏锐的数据分析来评估西方领域对伊斯兰史学的研究。研究表明,目前的研究,从H.A.R.Gibb、Franz Rosenthal到Tarif Khalidi,都成功地描绘了伊斯兰史学的经典时期。关于下一阶段的研究,我们还需要引起重视。Chase F.Robinson是那个时期最新开始毕业的学生。它所进行的初步研究表明,在这一时期存在着特定的特征;与传统文化的距离的退出,书写历史中非语言使用的消除,书写历史的三种主要形式(编年史、传记和韵律学),以及批判性历史流的出现,使历史成为一门独立的官方学科。本文最后将反映这一研究领域的一些剩余空白,并简要说明与印度尼西亚背景有关的情况,既是研究中的一个分析类别,也是该国伊斯兰史研究现象的记录。关键词:伊斯兰史学,西方老龄化,经典复活节时期
{"title":"Some Important Aspects of Post-Classical Islamic Historiography Based on the Existing Western Scholarship","authors":"S. Safari","doi":"10.15294/paramita.v33i1.42274","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v33i1.42274","url":null,"abstract":"Most existing studies on Islamic historiography are dominated by the study of the classical-formative period (7th-9th Centuries AD). In contrast, the works in the later/post-classical period still need to be studied so that it becomes an important issue to be addressed. This paper seeks to review the existing scholarship on Islamic historiography in the context of the post-classical period (9th century onwards). This research addresses the discourse developed in studying Islamic historiography during this period by examining the historiographical characteristics and historical context. The findings in this article are based on library research that examines existing studies on Islamic historiography in Western scholarship with intellectual history as the theoretical framework for analyzing the data. The results of this study show that the existing studies, since H.A.R. Gibb, Franz Rosenthal, to Tarif Khalidi, have successfully established the classical period of Islamic historiography. In contrast, the study on “the later period” still needs attention. Chase F. Robinson is the most recent scholar who began paying attention to this period. His initial investigations showed the specific characteristics of this period: the distancing from traditionalist culture, the elimination of the use of isnad in writing history, the three main formats in historical writing (chronography, biography, and prosopography), and the emergence of a critical historical school that made history an independent official discipline. This article will conclude, in the end, with a reflection on some of the remaining lacunas in this area of research, along with a brief note on the Indonesian context, both as part of the analytical category in the study and concerning the analysis of Islamic history in that country.    Keywords: Islamic Historiography, Western Scholarship, The Post-Classical PeriodMayoritas kajian dalam historiografi Islam yang ada didominasi oleh telaah di masa klasik-formatif (7th-9th Centuries AD) dan khazanah setelahnya mayoritas masih belum dikaji, sehingga menjadi isu yang penting untuk diperhatikan. Tulisan ini berupaya untuk mereviu perkembangan kesarjanaan historiografi Islam di Barat dalam konteks pasca klasik (Abad ke-9 dan seterusnya). Temuan dalam artikel ini didasarkan kepada penelitian kepustakaan yang menelaah kajian-kajian yang ada tentang historiografi Islam di kesarjanaan barat dengan lensa sejarah intelektual sebagia acuan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kajian yang ada saat ini, sejak H.A.R. Gibb, Franz Rosenthal, hingga Tarif Khalidi, telah berhasil memetakan periode klasik historiografi Islam. Adapun kajian terhadap period berikutnya masih perlu mendapatkan perhatian. Chase F. Robinson adalah sarjana terkini yang mulai melakukan telaah atas periode tersebut. studi awal yang ia lakukan menunjukkan adanya karakteristik khusus di periode ini;  penarikan jarak dari kultur tradisionalis, eliminasi penggunaan isnād dalam menul","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42676906","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Podcasts As a Medium to Foster the Historical Imagination of Students During the Covid-19 Pandemic 在新冠肺炎大流行期间,播客作为培养学生历史想象力的媒介
Pub Date : 2023-04-10 DOI: 10.15294/paramita.v33i1.31102
Fatwa Nur'aini, N. Supriatna, N. Ratmaningsih
Online learning caused polemics in education, so teachers began showing action in creative pedagogy through the learning media, such as podcasts. This study aims to describe podcast media that can be used to grow students’ historical imagination in learning History and Social Sciences. Historical imagination is the cognitive ability to add or fill an insufficient space of historical facts. This research uses qualitative methods with a phenomenological approach. The subject of this study was an eleventh-grade student of the social studies program at SMA Negeri 1 Tuntang and a teacher—data collection through online interviews via a Google form. The results showed that podcast media is a form of creative learning in history and social studies. Podcasts as a medium to grow students’ historical imagination through the material “Stories from the Past” and “Come on Listen” content. The results showed that 74.6% of students responded positively about implementing podcast media. Despite having a high presentation in positive responses, 22.2% of students still have difficulty understanding the material using podcast media, and the rest feel ordinary, so they give advice. Based on this, it can be concluded that podcast media can be used to grow students’ historical imagination despite several internal and external obstacles. An internal bottleneck in the podcast creation process takes quite a while. In contrast, external barriers are caused by students’ growing demands for podcast-based learning.Keywords: Media Podcast, Historical Imagination, Social Studies, Covid-19 PandemicPembelajaran daring menimbulkan polemik dalam dunia pendidikan, sehingga guru mulai berunjuk aksi dalam pedagogi kreatif melalui media pembelajaran yang digunakan seperti pemanfaatan media podcast. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan media podcast yang dapat digunakan untuk menumbuhkan historical imagination peserta didik dalam pembelajaran Sejarah dan Ilmu Pengetahuan Sosial selama pandemi covid-19. Historical imagination merupakan kemampuan kognitif untuk menambah atau mengisi ruang fakta sejarah yang tidak lengkap. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Subjek penelitian ini merupakan siswa kelas XI program IPS di SMA Negeri 1 Tuntang dan seorang guru. Pengambilan data melalui wawancara secara online melalui google form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media podcast sebagai bentuk pembelajaran kreatif dalam pembelajaran Sejarah dan IPS. Podcast sebagai media untuk menumbuhkan historical imagination peserta didik melalui konten materi, konten “Cerita dari Masa Lalu (CDML)”, dan konten “Come on Listen”. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 74, 6% siswa memiliki respon positif tentang implementasi media podcast dalam pembelajaran. Walaupun memiliki presentasi yang cukup tinggi dalam respon positif, namun ada 22,2% siswa masih mengalami kesulitan memahami materi menggunakan media podcast, dan sisanya merasa biasa saja sehingga hanya
在线学习引起了教育界的争论,因此教师们开始通过播客等学习媒体展示创造性教学法的行动。本研究旨在描述可用于培养学生学习历史和社会科学的历史想象力的播客媒体。历史想象是对历史事实进行补充或填补不足空间的认知能力。本研究采用了定性方法和现象学方法。这项研究的对象是SMA Negeri 1 Tuntang社会研究项目的一名十一年级学生和一名教师,他们通过谷歌表格通过在线采访收集数据。结果表明,播客媒体是历史和社会研究中的一种创造性学习形式。播客作为一种媒介,通过材料“过去的故事”和“来听”内容来培养学生的历史想象力。结果显示,74.6%的学生对实施播客媒体持积极态度。尽管有很高的正面反应,22.2%的学生仍然很难理解使用播客媒体的材料,其余的学生感觉很普通,所以他们给出了建议。基于此,可以得出结论,尽管存在一些内部和外部障碍,但播客媒体可以用来培养学生的历史想象力。播客创作过程中的一个内部瓶颈需要相当长的时间。相比之下,外部障碍是由学生对基于播客的学习日益增长的需求造成的。关键词:媒体播客、历史想象、社会研究、新冠肺炎本研究旨在描述播客媒体,可用于培养新冠肺炎大流行期间接受历史和社会知识教育的参与者的历史想象力。历史想象是一种添加或填充不完整的历史事实空间的认知能力。本研究采用了定性方法和现象学方法。本研究的对象是州立一高中的一名十一岁IPS学生,一名优秀的学生和一名教师。通过谷歌表单在线检索数据。研究结果表明,播客媒体是历史和IPS的一种创造性学习形式。播客作为一种媒体,通过材料内容、内容“过去的历史(CDML)”和内容“来听”来培养参与者的历史想象力。研究表明,74.6%的学生对研究中播客媒体的实施有积极的反应。尽管他们的陈述得到了相当高的积极回应,但仍有22.2%的学生在使用播客媒体时难以理解问题,其余的学生感觉很正常,所以他们只是提供建议。基于此,可以得出结论,媒体播客可以用来培养新冠肺炎大流行期间受过教育的参与者的历史想象力,尽管它在内部和外部都有一些障碍。播客创作的内部抑制需要很长时间。而外部约束是由学生对基于播客的学习的需求增加引起的。关键词:媒体播客,历史想象,IPS,Pandemi新冠肺炎
{"title":"Podcasts As a Medium to Foster the Historical Imagination of Students During the Covid-19 Pandemic","authors":"Fatwa Nur'aini, N. Supriatna, N. Ratmaningsih","doi":"10.15294/paramita.v33i1.31102","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v33i1.31102","url":null,"abstract":"Online learning caused polemics in education, so teachers began showing action in creative pedagogy through the learning media, such as podcasts. This study aims to describe podcast media that can be used to grow students’ historical imagination in learning History and Social Sciences. Historical imagination is the cognitive ability to add or fill an insufficient space of historical facts. This research uses qualitative methods with a phenomenological approach. The subject of this study was an eleventh-grade student of the social studies program at SMA Negeri 1 Tuntang and a teacher—data collection through online interviews via a Google form. The results showed that podcast media is a form of creative learning in history and social studies. Podcasts as a medium to grow students’ historical imagination through the material “Stories from the Past” and “Come on Listen” content. The results showed that 74.6% of students responded positively about implementing podcast media. Despite having a high presentation in positive responses, 22.2% of students still have difficulty understanding the material using podcast media, and the rest feel ordinary, so they give advice. Based on this, it can be concluded that podcast media can be used to grow students’ historical imagination despite several internal and external obstacles. An internal bottleneck in the podcast creation process takes quite a while. In contrast, external barriers are caused by students’ growing demands for podcast-based learning.Keywords: Media Podcast, Historical Imagination, Social Studies, Covid-19 PandemicPembelajaran daring menimbulkan polemik dalam dunia pendidikan, sehingga guru mulai berunjuk aksi dalam pedagogi kreatif melalui media pembelajaran yang digunakan seperti pemanfaatan media podcast. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan media podcast yang dapat digunakan untuk menumbuhkan historical imagination peserta didik dalam pembelajaran Sejarah dan Ilmu Pengetahuan Sosial selama pandemi covid-19. Historical imagination merupakan kemampuan kognitif untuk menambah atau mengisi ruang fakta sejarah yang tidak lengkap. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Subjek penelitian ini merupakan siswa kelas XI program IPS di SMA Negeri 1 Tuntang dan seorang guru. Pengambilan data melalui wawancara secara online melalui google form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media podcast sebagai bentuk pembelajaran kreatif dalam pembelajaran Sejarah dan IPS. Podcast sebagai media untuk menumbuhkan historical imagination peserta didik melalui konten materi, konten “Cerita dari Masa Lalu (CDML)”, dan konten “Come on Listen”. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 74, 6% siswa memiliki respon positif tentang implementasi media podcast dalam pembelajaran. Walaupun memiliki presentasi yang cukup tinggi dalam respon positif, namun ada 22,2% siswa masih mengalami kesulitan memahami materi menggunakan media podcast, dan sisanya merasa biasa saja sehingga hanya ","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41554533","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Cornelis van Proosdij and Loekmono Hadi: History of Leaders of Kudus Hospital Cornelis van Proosdij和Loekmono Hadi:库都斯医院领导人的历史
Pub Date : 2023-04-10 DOI: 10.15294/paramita.v33i1.36538
Edy Supratno, Nur Aini Setiawati
This article discusses two doctors who were directors at Kudus Hospital, Cornelis van Proosdij, and Loekmono Hadi. Both are government doctors, but both come from different colleges. Van Proosdij is a doctor who graduated from a European university. In contrast, Loekmono graduated from the School tot Opleiding Van Indische Artsen (STOVIA) in the Dutch East Indies, which is considered a different degree. Both also have other characteristics; Van Proosdij is attached to his colonialism, while Loekmono is classified as a nationalist. By using the historical method, this research uses a lot of archival sources and newspaper news published at that time. Specifically related to Loekmono, his research is also equipped with interviews with his children, so the data is more extensive, and the review is longer. The results of this study indicate that these two figures, although their characteristics are different, are still loved by the community. Another similarity is that both of them are victims of the political situation.Keywords: Hospital, Kudus Regency, Proosdij, Loekmono Hadi, Colonialists, Nationalists. Artikel ini membahas tentang dua orang dokter yang menjabat sebagai direktur di RS Kudus, Cornelis van Proosdij dan Loekmono Hadi. Keduanya adalah dokter pemerintah, tetapi keduanya berasal dari perguruan tinggi yang berbeda. Van Proosdij adalah seorang dokter lulusan universitas Eropa. Sebaliknya, Loekmono lulus dari School tot Opleiding Van Indische Artsen (STOVIA) di Hindia Belanda, yang dianggap berbeda gelar. Keduanya juga memiliki karakteristik lain; Van Proosdij lekat dengan kolonialismenya, sedangkan Loekmono tergolong nasionalis. Dengan menggunakan metode sejarah, penelitian ini banyak menggunakan sumber arsip dan berita surat kabar yang terbit pada masa itu. Khusus terkait Loekmono, penelitiannya juga dilengkapi dengan wawancara dengan anak-anaknya, sehingga datanya lebih luas, dan penelaahannya lebih panjang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua tokoh ini walaupun memiliki sifat yang berbeda, tetap digandrungi oleh masyarakat. Kesamaan lainnya adalah keduanya sama-sama menjadi korban situasi politik.Kata Kunci: Rumah Sakit Kabupaten Kudus, Proosdij, Loekmono Hadi, Penjajah, Nasionalis.
本文讨论了库德斯医院的两位主任医生,cornellis van Proosdij和Loekmono Hadi。两人都是政府医生,但都来自不同的大学。Van Proosdij是一名博士,毕业于一所欧洲大学。相比之下,Loekmono毕业于荷兰东印度群岛的tot Opleiding Van Indische Artsen (STOVIA),这被认为是一个不同的学位。两者还有其他特点;Van Proosdij执着于他的殖民主义,而Loekmono则被归类为民族主义者。本研究采用史学方法,利用了大量的档案资料和当时出版的报纸新闻。具体到Loekmono,他的研究还配备了对他的孩子的采访,所以数据更广泛,综述更长。本研究结果表明,这两个人物,虽然他们的特点不同,但仍然受到社会的喜爱。另一个相似之处是,他们都是政治局势的受害者。关键词:医院,Kudus Regency, Proosdij, Loekmono Hadi,殖民者,民族主义者。阿蒂克尔的成员们有很多共同的想法,比如,他们的老板是RS Kudus, Cornelis van Proosdij和Loekmono Hadi。Keduanya adalah dokter peremerintah, tetapi Keduanya berasal dari perguran tinggi yang berbeda。Van Proosdij adalah seorang dokter lulusan university of europe。Sebaliknya, Loekmono lulus dari School to opleding Van Indische Artsen (STOVIA) di hinindia Belanda, yang dianggap berbeda gelar。Keduanya juga memiliki karakteristik lain;Van Proosdij lekat dengan殖民主义menya, sedangkan Loekmono tergolong民族主义。登安蒙古纳坎的方法是,在尼泊尔,在尼泊尔,蒙古纳坎的数量是有限的。Khusus terkait Loekmono, peneltiannya juga dilengkapi dengan wawancara dengan anak-anaknya, sehinga datanya lebih luas, dan penelahanya lebih panjang。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua tokoh ini walaupun memoriliki sifat yang berbeda, tetap digandrungi oleh masyarakat。我的意思是我的政治形势。Kata Kunci: Rumah Sakit Kabupaten Kudus, Proosdij, Loekmono Hadi, Penjajah, Nasionalis。
{"title":"Cornelis van Proosdij and Loekmono Hadi: History of Leaders of Kudus Hospital","authors":"Edy Supratno, Nur Aini Setiawati","doi":"10.15294/paramita.v33i1.36538","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v33i1.36538","url":null,"abstract":"This article discusses two doctors who were directors at Kudus Hospital, Cornelis van Proosdij, and Loekmono Hadi. Both are government doctors, but both come from different colleges. Van Proosdij is a doctor who graduated from a European university. In contrast, Loekmono graduated from the School tot Opleiding Van Indische Artsen (STOVIA) in the Dutch East Indies, which is considered a different degree. Both also have other characteristics; Van Proosdij is attached to his colonialism, while Loekmono is classified as a nationalist. By using the historical method, this research uses a lot of archival sources and newspaper news published at that time. Specifically related to Loekmono, his research is also equipped with interviews with his children, so the data is more extensive, and the review is longer. The results of this study indicate that these two figures, although their characteristics are different, are still loved by the community. Another similarity is that both of them are victims of the political situation.Keywords: Hospital, Kudus Regency, Proosdij, Loekmono Hadi, Colonialists, Nationalists. Artikel ini membahas tentang dua orang dokter yang menjabat sebagai direktur di RS Kudus, Cornelis van Proosdij dan Loekmono Hadi. Keduanya adalah dokter pemerintah, tetapi keduanya berasal dari perguruan tinggi yang berbeda. Van Proosdij adalah seorang dokter lulusan universitas Eropa. Sebaliknya, Loekmono lulus dari School tot Opleiding Van Indische Artsen (STOVIA) di Hindia Belanda, yang dianggap berbeda gelar. Keduanya juga memiliki karakteristik lain; Van Proosdij lekat dengan kolonialismenya, sedangkan Loekmono tergolong nasionalis. Dengan menggunakan metode sejarah, penelitian ini banyak menggunakan sumber arsip dan berita surat kabar yang terbit pada masa itu. Khusus terkait Loekmono, penelitiannya juga dilengkapi dengan wawancara dengan anak-anaknya, sehingga datanya lebih luas, dan penelaahannya lebih panjang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua tokoh ini walaupun memiliki sifat yang berbeda, tetap digandrungi oleh masyarakat. Kesamaan lainnya adalah keduanya sama-sama menjadi korban situasi politik.Kata Kunci: Rumah Sakit Kabupaten Kudus, Proosdij, Loekmono Hadi, Penjajah, Nasionalis.","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48970799","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Emergency Government of Lampung Residency during Kraai Operation, 1949-1950 1949年至1950年克拉伊行动期间的楠榜紧急政府
Pub Date : 2023-04-10 DOI: 10.15294/paramita.v33i1.31858
Rinaldo Adi Pratama, Maskun Maskun, Suparman Arif
During the independence war of Indonesia, particularly, Kraai Operation or in the military base, also known as the Dutch Military Aggression II in the Lampung Residency, made many contributions to maintaining state sovereignty. The revolution in the Lampung region was part of the Sumatra Province, namely the Lampung Residency. This study aimed to find out the impact of the Kraai Operation. The research used historical research methods. We conducted the research in three regions once the Lampung Residency’s emergency capital focused on politics, the military, and economics. During the Kraai Operation period or Dutch Military Aggression II 1949-1950, Lampung Residency led by Gele Harun Nasution issued political, military, and economic policies to counteract the Kraai Operation. He moved the Government and Defense, formed the North Front, Central Front, and Southern Front, and coordinated the camps in the Lampung Residency. Moreover, he printed emergency money for the Residency of Lampung to prevent the spread of the Dutch currency, which affected inflation.Keywords: Lampung Residency; Emergency Government; Kraai Operation; Gele Harun Nasution; Revolution Selama perang kemerdekaan Indonesia, khususnya Operasi Kraai atau Agresi Militer Belanda II, Karesidenan Lampung banyak memberikan kontribusi untuk menjaga kedaulatan negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari Operasi Kraai di wilayah Keresidenan Lampung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Penelitian ini dilakukan di tiga wilayah yang pernah menjadi ibu kota darurat Karesidenan Lampung yang fokus pada bidang politik, militer, dan ekonomi. Pada masa Operasi Kraai atau Agresi Militer Belanda II 1949-1950, Karesidenan Lampung yang dipimpin oleh Gele Harun Nasution mengeluarkan tiga kebijakan yakni politik, militer, dan ekonomi untuk menangkal Operasi Kraai. Ia menggerakkan Pemerintahan dan Pertahanan, membentuk Front Utara, Front Tengah dan Front Selatan serta mengkoordinasikan kamp-kamp di Karesidenan Lampung, dan mencetak uang darurat untuk Karesidenan Lampung untuk mencegah penyebaran mata uang Belanda yang berdampak pada inflasi besar di wilayah republic.Kata Kunci: Karesidenan Lampung; Pemerintah Darurat; Operasi Kraai; Gele Harun Nasution; Revolusi
在印度尼西亚独立战争期间,特别是在克拉伊行动或军事基地,又称荷兰第二次军事侵略在楠榜驻地,为维护国家主权做出了许多贡献。楠榜地区的革命是苏门答腊省的一部分,即楠榜住宅。本研究旨在了解克拉伊行动的影响。研究采用了历史研究方法。我们在Lampung Residency的紧急资本集中于政治、军事和经济的三个地区进行了研究。在1949年至1950年的“克拉伊行动”或“荷兰第二次军事侵略”期间,Gele Harun Nasution领导的Lampung Residency发布了政治、军事和经济政策来对抗克拉伊行动。他调动了政府和国防部,组建了北方阵线、中央阵线和南方阵线,并协调了楠榜住宅的营地。此外,他还为楠榜官邸印制了应急资金,以防止荷兰货币的扩散,从而影响通货膨胀。关键词:Lampung住宅;紧急政府;克拉伊行动;Gele Harun Nasution;革命[UNK]在印度尼西亚自由战争期间,特别是“克拉伊行动”或“荷兰第二次军事侵略”期间,兰姆主席为维护国家主权做出了很大贡献。本研究旨在了解克拉伊行动对Lamp总统任期的影响。本研究采用了历史研究的方法。这项研究在三个地区进行,这三个地区曾经是Lamp主席的紧急城市之母,他专注于政治、军事和经济领域。在1949年至1950年的“克拉伊行动”或“荷兰第二次军事侵略”期间,由Gele Harun Nasution领导的Lamp主席发布了三项政策,即政治、军事和经济,以维持克拉伊行动。它调动了政府和国防部,组建了北阵线、中阵线和南阵线,协调了坎普卡雷西德南的营地,并为坎普卡雷西德南印制了紧急资金,以防止荷兰货币的扩散对共和国的大通货膨胀产生影响。关键词:灯椅;紧急政府;克雷格行动;Gele Harun Nasution;革命
{"title":"Emergency Government of Lampung Residency during Kraai Operation, 1949-1950","authors":"Rinaldo Adi Pratama, Maskun Maskun, Suparman Arif","doi":"10.15294/paramita.v33i1.31858","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v33i1.31858","url":null,"abstract":"During the independence war of Indonesia, particularly, Kraai Operation or in the military base, also known as the Dutch Military Aggression II in the Lampung Residency, made many contributions to maintaining state sovereignty. The revolution in the Lampung region was part of the Sumatra Province, namely the Lampung Residency. This study aimed to find out the impact of the Kraai Operation. The research used historical research methods. We conducted the research in three regions once the Lampung Residency’s emergency capital focused on politics, the military, and economics. During the Kraai Operation period or Dutch Military Aggression II 1949-1950, Lampung Residency led by Gele Harun Nasution issued political, military, and economic policies to counteract the Kraai Operation. He moved the Government and Defense, formed the North Front, Central Front, and Southern Front, and coordinated the camps in the Lampung Residency. Moreover, he printed emergency money for the Residency of Lampung to prevent the spread of the Dutch currency, which affected inflation.Keywords: Lampung Residency; Emergency Government; Kraai Operation; Gele Harun Nasution; Revolution Selama perang kemerdekaan Indonesia, khususnya Operasi Kraai atau Agresi Militer Belanda II, Karesidenan Lampung banyak memberikan kontribusi untuk menjaga kedaulatan negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari Operasi Kraai di wilayah Keresidenan Lampung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Penelitian ini dilakukan di tiga wilayah yang pernah menjadi ibu kota darurat Karesidenan Lampung yang fokus pada bidang politik, militer, dan ekonomi. Pada masa Operasi Kraai atau Agresi Militer Belanda II 1949-1950, Karesidenan Lampung yang dipimpin oleh Gele Harun Nasution mengeluarkan tiga kebijakan yakni politik, militer, dan ekonomi untuk menangkal Operasi Kraai. Ia menggerakkan Pemerintahan dan Pertahanan, membentuk Front Utara, Front Tengah dan Front Selatan serta mengkoordinasikan kamp-kamp di Karesidenan Lampung, dan mencetak uang darurat untuk Karesidenan Lampung untuk mencegah penyebaran mata uang Belanda yang berdampak pada inflasi besar di wilayah republic.Kata Kunci: Karesidenan Lampung; Pemerintah Darurat; Operasi Kraai; Gele Harun Nasution; Revolusi","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42400621","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abu Bakar and the Conspiracy to Revive the Ancient Empire: Searching for Legitimacy in Johor-Pahang Relations 阿布·巴卡尔与复兴古代帝国的阴谋:寻求柔佛关系的合法性
Pub Date : 2023-04-10 DOI: 10.15294/paramita.v33i1.43220
A. R. Abdullah
This article examines Abu Bakar’s involvement in other Malay states regarding the relations between Johor and Pahang in the 19th century. It argues that his ultimate aim was to consolidate his position in Johor’s territory and obtain recognition from other Malay rulers. This is because the existing view claims that Abu Bakar had the ambition to restore the ancient empire of Johor-Riau-Lingga under his hegemony. Indeed, this view is generalised by historians even though it remains merely speculative. Thus, the discussion here is to provide a conclusive argument that rejects this view by showing that his involvement in other Malay states' political affairs was to consolidate his position in Johor.Keywords: Abu Bakar, Johor, Pahang, Ancient Empire, Legitimacy  Artikel ini mengkaji keterlibatan Abu Bakar di negara-negara Melayu lainnya terkait hubungan Johor dan Pahang pada abad ke-19. Dikatakan bahwa tujuan utamanya adalah untuk mengkonsolidasikan posisinya di wilayah Johor dan mendapatkan pengakuan dari penguasa Melayu lainnya. Sebab pandangan yang ada mengklaim bahwa Abu Bakar berambisi mengembalikan kerajaan kuno Johor-Riau-Lingga di bawah hegemoninya. Memang, pandangan ini digeneralisasikan oleh para sejarawan meskipun masih bersifat spekulatif belaka. Dengan demikian, pembahasan di sini adalah untuk memberikan argumen konklusif yang menolak pandangan ini dengan menunjukkan bahwa keterlibatannya dalam urusan politik negara-negara Melayu lainnya adalah untuk mengkonsolidasikan posisinya di Johor.Kata kunci: Abu Bakar, Johor, Pahang, Kerajaan Kuno, Legitimasi 
本文考察了19世纪阿布·巴卡尔对柔佛与彭亨关系的介入。它认为,他的最终目的是巩固他在柔佛领土上的地位,并获得其他马来统治者的承认。这是因为现有的观点认为,阿布·巴卡尔有野心在他的霸权下恢复古老的柔佛廖里加帝国。事实上,这一观点被历史学家概括了,尽管它仍然只是推测性的。因此,这里的讨论是为了提供一个结论性的论点,通过表明他参与其他马来州的政治事务是为了巩固他在柔佛的地位来拒绝这种观点。关键词:阿布·巴卡尔,柔佛,彭亨,古代帝国,合法性。据说,其主要目的是巩固其在柔佛领土上的地位,并获得其他马拉育统治者的供词。因为有一种观点认为,阿布·巴卡尔希望在他的霸权下恢复古老的柔佛廖内加王国。事实上,这一观点被历史学家概括了,尽管仍然是推测性的。因此,这里的分歧是通过表明其参与其他马拉育国家的政治事务是为了巩固其在柔佛的地位来给出一个否定这一观点的结论性论点。关键词:阿布·巴卡尔、柔佛、彭亨、旧王国、合法化
{"title":"Abu Bakar and the Conspiracy to Revive the Ancient Empire: Searching for Legitimacy in Johor-Pahang Relations","authors":"A. R. Abdullah","doi":"10.15294/paramita.v33i1.43220","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v33i1.43220","url":null,"abstract":"This article examines Abu Bakar’s involvement in other Malay states regarding the relations between Johor and Pahang in the 19th century. It argues that his ultimate aim was to consolidate his position in Johor’s territory and obtain recognition from other Malay rulers. This is because the existing view claims that Abu Bakar had the ambition to restore the ancient empire of Johor-Riau-Lingga under his hegemony. Indeed, this view is generalised by historians even though it remains merely speculative. Thus, the discussion here is to provide a conclusive argument that rejects this view by showing that his involvement in other Malay states' political affairs was to consolidate his position in Johor.Keywords: Abu Bakar, Johor, Pahang, Ancient Empire, Legitimacy  Artikel ini mengkaji keterlibatan Abu Bakar di negara-negara Melayu lainnya terkait hubungan Johor dan Pahang pada abad ke-19. Dikatakan bahwa tujuan utamanya adalah untuk mengkonsolidasikan posisinya di wilayah Johor dan mendapatkan pengakuan dari penguasa Melayu lainnya. Sebab pandangan yang ada mengklaim bahwa Abu Bakar berambisi mengembalikan kerajaan kuno Johor-Riau-Lingga di bawah hegemoninya. Memang, pandangan ini digeneralisasikan oleh para sejarawan meskipun masih bersifat spekulatif belaka. Dengan demikian, pembahasan di sini adalah untuk memberikan argumen konklusif yang menolak pandangan ini dengan menunjukkan bahwa keterlibatannya dalam urusan politik negara-negara Melayu lainnya adalah untuk mengkonsolidasikan posisinya di Johor.Kata kunci: Abu Bakar, Johor, Pahang, Kerajaan Kuno, Legitimasi ","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42629430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The Monument of Heroic Events and Students’ Historical Imagination in Padang 巴东英雄事件纪念碑与学生的历史想象
Pub Date : 2023-04-10 DOI: 10.15294/paramita.v33i1.37089
Ridho Bayu Yefterson, Yelda Syafrina, Uun Lionar
Nowadays, history teachers are challenged to present exciting and meaningful history learning for students. To achieve that, being a creative teacher is a demand and a challenge for history teachers must do. This study aims to explain the use of historical relics in the form of monuments as sources and media for learning history. This study uses a qualitative approach, with data collection techniques, namely, field observations on the historical menu, interviews with history teachers, and literature studies on relevant historical works. The findings of this study indicate that the City of Padang has many historical monuments applicable to history learning materials. The monument was built to commemorate important events around the independence revolution in Padang, which teachers still need to optimize as sources and media for learning history. Monuments can be used as sources and media for education history, which aims to provide students with a better understanding and description of the events of the revolution and teach students to interact directly with historical sources. Collingwood’s approach to the importance of imagination in historical reconstruction can be adopted in the learning process. The teacher can develop students’ historical imagination by creating a learning atmosphere that makes monuments and monuments the object of their imagination of historical events. Thus, students are expected to appreciate better the fighters’ struggle in the war in Padang to defend independence. In addition, students are also likely to assess inspiration and values that can be used as motivation and role models in the life of the nation and state.Keywords: Monument, independence revolution, historical imaginationSaat ini, guru sejarah memiliki tantangan untuk menghadirkan pembelajaran sejarah yang menarik sekaligus bermakna bagi para siswa. Kreativitas guru menjadi tuntutan dan tantangan yang harus yang mesti dipenuhi oleh guru sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana benda peninggalan sejarah berupa monumen dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan media pembelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan kunjungan lapangan, wawancara, dan studi pustaka terhadap karya-karya sejarah yang relevan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kota Padang memiliki banyak monumen bersejarah. Monumen tersebut dibangun untuk mengenang peristiwa-peristiwa penting sekitar revolusi kemerdekaan di Kota Padang yang selama ini belum dioptimalkan oleh guru sebagai sumber dan media belajar sejarah. Monumen dapat dijadikan sebagai sumber dan media pembelajaran sejarah yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan gambaran yang lebih baik kepada siswa mengenai peristiwa revolusi. Imajinasi sejarah siswa dapat diciptakan dengan menghadirkan siswa langsung di tempat monumen tersebut berada kemudian dikolaborasikan dengan kemampuan guru dalam mendeskripsikan konteks dari peristiwa yang terjadi. Dengan demikian, siswa
如今,历史教师面临的挑战是如何为学生呈现令人兴奋和有意义的历史学习。要做到这一点,成为一名具有创造性的教师是历史教师必须做到的要求和挑战。本研究旨在解释古迹形式的历史文物作为学习历史的来源和媒介的用途。本研究采用定性方法,采用资料收集技术,即对历史菜单进行实地观察,对历史教师进行访谈,并对相关历史著作进行文献研究。本研究结果显示,巴东市有许多历史古迹可作为历史学习材料。这座纪念碑是为了纪念巴东独立革命前后的重要事件而建造的,教师们仍然需要将其作为学习历史的来源和媒介进行优化。纪念碑可以作为教育历史的来源和媒介,旨在让学生更好地了解和描述革命事件,并教学生直接与历史来源互动。在学习过程中可以采用科林伍德关于想象在历史重建中的重要性的方法。教师可以通过营造一种使纪念碑和纪念物成为学生对历史事件想象对象的学习氛围来发展学生的历史想象力。因此,学生们应该更好地欣赏巴东战争中战士们为捍卫独立而进行的斗争。此外,学生们也可能会评估在民族和国家生活中可以作为动力和榜样的灵感和价值观。关键词:纪念碑,独立革命,历史想象saat ini, guru sejarah memoriliki tantangan untuk menghadirkan pembelajaran sejarah yang menarik sekaligus bermakna bagi para siswaKreativitas guru menjadi tuntutan dan tantanangan yang harus yang mesti dipenuhi oleh guru sejarah。peneltitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana bendinggalan sejarah berajajah berjarah peneltitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana bendinggalan berjarah berjarah berajan berjarahPenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan kunjungan lapangan, wawancara, danstudi pustaka terhadap karya-karya sejarah yang相关。Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kota Padang纪念纪念碑bersejarah。Monumen于dibangun为她mengenang peristiwa-peristiwa囚禁sekitar revolusi kemerdekaan迪哥打巴东杨selama ini belum dioptimalkan oleh pokalchuk大师sebagai sumber丹媒体belajar sejarah。纪念碑:帕帕特·迪贾迪坎·西巴加伊,媒体:彭贝拉·西巴加伊,媒体:彭贝拉·西巴加伊,媒体:杨贝拉·西巴加伊,媒体:杨贝拉·西巴加伊,媒体:杨贝拉·西巴加伊Imajinasi sejarah siswa dapat diciptakan dengan menghadirkan siswa langsung di tempat纪念碑,但berada kemudian dikolaborasikan dengan kemampuan guru dalam mendeskripsikan konteks dari peristiwa yang terjadi。邓甘德米吉安,邓甘德米吉安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安,邓甘德安。Kata Kunci:纪念碑,革命,历史想象力
{"title":"The Monument of Heroic Events and Students’ Historical Imagination in Padang","authors":"Ridho Bayu Yefterson, Yelda Syafrina, Uun Lionar","doi":"10.15294/paramita.v33i1.37089","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v33i1.37089","url":null,"abstract":"Nowadays, history teachers are challenged to present exciting and meaningful history learning for students. To achieve that, being a creative teacher is a demand and a challenge for history teachers must do. This study aims to explain the use of historical relics in the form of monuments as sources and media for learning history. This study uses a qualitative approach, with data collection techniques, namely, field observations on the historical menu, interviews with history teachers, and literature studies on relevant historical works. The findings of this study indicate that the City of Padang has many historical monuments applicable to history learning materials. The monument was built to commemorate important events around the independence revolution in Padang, which teachers still need to optimize as sources and media for learning history. Monuments can be used as sources and media for education history, which aims to provide students with a better understanding and description of the events of the revolution and teach students to interact directly with historical sources. Collingwood’s approach to the importance of imagination in historical reconstruction can be adopted in the learning process. The teacher can develop students’ historical imagination by creating a learning atmosphere that makes monuments and monuments the object of their imagination of historical events. Thus, students are expected to appreciate better the fighters’ struggle in the war in Padang to defend independence. In addition, students are also likely to assess inspiration and values that can be used as motivation and role models in the life of the nation and state.Keywords: Monument, independence revolution, historical imaginationSaat ini, guru sejarah memiliki tantangan untuk menghadirkan pembelajaran sejarah yang menarik sekaligus bermakna bagi para siswa. Kreativitas guru menjadi tuntutan dan tantangan yang harus yang mesti dipenuhi oleh guru sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana benda peninggalan sejarah berupa monumen dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan media pembelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan kunjungan lapangan, wawancara, dan studi pustaka terhadap karya-karya sejarah yang relevan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kota Padang memiliki banyak monumen bersejarah. Monumen tersebut dibangun untuk mengenang peristiwa-peristiwa penting sekitar revolusi kemerdekaan di Kota Padang yang selama ini belum dioptimalkan oleh guru sebagai sumber dan media belajar sejarah. Monumen dapat dijadikan sebagai sumber dan media pembelajaran sejarah yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan gambaran yang lebih baik kepada siswa mengenai peristiwa revolusi. Imajinasi sejarah siswa dapat diciptakan dengan menghadirkan siswa langsung di tempat monumen tersebut berada kemudian dikolaborasikan dengan kemampuan guru dalam mendeskripsikan konteks dari peristiwa yang terjadi. Dengan demikian, siswa","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43353075","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
Paramita Historical Studies Journal
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1