首页 > 最新文献

Paramita Historical Studies Journal最新文献

英文 中文
The Development and Economic Impact of Railway in Batavia, 1873-1930 铁路在巴达维亚的发展和经济影响,1873-1930
Pub Date : 2022-09-29 DOI: 10.15294/paramita.v32i2.31683
D. Bandarsyah, A. Abdulhadi, Sulaeman Sulaeman
This study aims to determine the background of rail transportation modes developed in Batavia, focusing on the process, the activities between 1873 and 1930, and their economic impact in 1930. It was discovered that the increase in agricultural and plantation yields during the Cultivation Era led caused serious problems in transporting agricultural products from the plantation area to the port. It led to the construction of the first train connecting Batavia to Buitenzorg, operated by the Nederlandsche-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) on 31 January 1873. Another railway company, Staatsspoorwegen (SS), designed to operate the western route, including Batavia – Tanjung Priok, was inaugurated in 1885. It was followed by Batavia – Anyer in 1900 with a Duri – Tangerang branch in 1899 and Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOSM), which opened the eastern route, Batavia – Bekasi – Karawang, in 1891. Moreover, there is also the Batavia horse tram operated by Bataviasche Tramweg Maatschappij (BTM) in 1869, which served as the beginning of the history of the railroad in Batavia. It was also discovered that the train significantly impacted all economic actors in Batavia, including the farmers, traders, and industries. Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui latar belakang pembangunan moda transportasi kereta api di Batavia, proses pembangunan moda transportasi kereta api di Batavia dan perkembangan perkeretaapian di Batavia pada 1873-1930 serta dampak moda transportasi kereta api terhadap perekonomian Batavia 1930. Hasil penelitian ini bahwa terjadinya peningkatan hasil pertanian dan perkebunan pada era Tanam Paksa yang jumlahnya belipat-lipat menyebabkan masalah yang cukup serius bagi pengangkutan hasil perkebunan dan pertanian dari daerah perkebunan ke pelabuhan. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan itu, maka dibangunlah kereta api pertama di Batavia yang menghubungkan Batavia dengan Buitenzorg yang dioperasikan oleh Nederlandsche-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) pada 31 Januari 1873. Selanjutnya terdapat perusahaan kereta api lainnya yang turut beroperasi di Batavia, yaitu Staatsspoorwegen (SS) yang mengoperasikan lintas barat, meliputi Batavia – Tanjung Priok diresmikan tahun 1885, Batavia – Anyer 1900 dengan cabang Duri – Tangerang tahun 1899 dan Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOSM) yang membuka lintas timur, Batavia – Bekasi – Karawang tahun 1891. Tak lupa juga terdapat trem kuda Batavia yang dioperasikan oleh Bataviasche Tramweg Maatschappij pada tahun 1869 yang mengawali sejarah berdirinya sejarah kereta api di Batavia. Dengan ini kereta api mampu memberikan dampak ekonomi bagi seluruh pelaku ekonomi di Batavia, mulai dari petani, pedagang hingga industri sekalipun. Cite this article: Bandarsyah, D., Abdulhadi, Sulaeman. (2022). The The Development and Economic Impact of Railway in Batavia, 1873-1930. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 159-170. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.31683  
本研究旨在确定巴达维亚铁路运输模式发展的背景,重点关注1873年至1930年之间的过程,活动及其在1930年的经济影响。人们发现,耕作时代农业和人工林产量的增加导致农产品从人工林到港口的运输出现了严重问题。1873年1月31日,由Nederlandsche-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM)运营的第一条连接巴达维亚和布伊滕佐格的火车建成。另一家铁路公司Staatsspoorwegen (SS)于1885年成立,旨在运营西线,包括巴达维亚-丹戎不ok。随后,在1900年,巴达维亚-阿尼耶在1899年开通了杜里-坦格朗的分支,在1891年,巴达维亚东方铁路开通了巴达维亚-别加西-卡拉旺。此外,还有1869年由Bataviasche Tramweg Maatschappij (BTM)运营的巴达维亚有轨电车,这是巴达维亚铁路历史的开端。人们还发现,这列火车对巴达维亚的所有经济参与者都产生了重大影响,包括农民、贸易商和工业。Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui latar belakang pembangunan moda transportasi keretaapi di Batavia,提出了pembangunan moda transportasi keretaapi di Batavia和perkembangan perkeretaapian di Batavia, 1873-1930, serta dampak moda transportasi keretaapi di Batavia 1930。我的女儿是我的女儿,我的女儿是我的女儿,我的女儿是我的女儿,我的女儿是我的女儿,我的女儿是我的女儿,我的女儿是我的女儿。Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan, maka dibangunlah kereta api pertama di Batavia yang menghubungkan Batavia dengan Buitenzorg yang dioperasikan oleh Nederlandsche-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM), 1873年1月31日。Selanjutnya terdapat perusahaan kereta api lainnya yang turut beroperasi di Batavia, yitu Staatsspoorwegen (SS) yang mengoperasikan lintas barat, meliputi Batavia - Tanjung Priok diresmikan tahun 1885, Batavia - Anyer 1900 dengan cabang Duri - Tangerang tahun 1899 dan Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOSM) yang membuka lintas timur, Batavia - Bekasi - Karawang tahun 1891。Tak lupa juga terdapat trem kuda Batavia yang dioperasikan oleh Bataviasche trweg Maatschappij paada tahun 1869 yang mengawali sejarah berdirinya sejarah kereta di Batavia。邓加尼·克列塔尼·曼普成员:丹巴经济、巴达维亚经济、巴达维亚经济、巴达维亚经济、巴达维亚工业、巴达维亚工业。引用本文:Bandarsyah, D, Abdulhadi, Sulaeman。(2022)。铁路在巴达维亚的发展和经济影响,1873-1930。历史研究,32(2),159-170。http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.31683
{"title":"The Development and Economic Impact of Railway in Batavia, 1873-1930","authors":"D. Bandarsyah, A. Abdulhadi, Sulaeman Sulaeman","doi":"10.15294/paramita.v32i2.31683","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v32i2.31683","url":null,"abstract":"This study aims to determine the background of rail transportation modes developed in Batavia, focusing on the process, the activities between 1873 and 1930, and their economic impact in 1930. It was discovered that the increase in agricultural and plantation yields during the Cultivation Era led caused serious problems in transporting agricultural products from the plantation area to the port. It led to the construction of the first train connecting Batavia to Buitenzorg, operated by the Nederlandsche-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) on 31 January 1873. Another railway company, Staatsspoorwegen (SS), designed to operate the western route, including Batavia – Tanjung Priok, was inaugurated in 1885. It was followed by Batavia – Anyer in 1900 with a Duri – Tangerang branch in 1899 and Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOSM), which opened the eastern route, Batavia – Bekasi – Karawang, in 1891. Moreover, there is also the Batavia horse tram operated by Bataviasche Tramweg Maatschappij (BTM) in 1869, which served as the beginning of the history of the railroad in Batavia. It was also discovered that the train significantly impacted all economic actors in Batavia, including the farmers, traders, and industries. Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui latar belakang pembangunan moda transportasi kereta api di Batavia, proses pembangunan moda transportasi kereta api di Batavia dan perkembangan perkeretaapian di Batavia pada 1873-1930 serta dampak moda transportasi kereta api terhadap perekonomian Batavia 1930. Hasil penelitian ini bahwa terjadinya peningkatan hasil pertanian dan perkebunan pada era Tanam Paksa yang jumlahnya belipat-lipat menyebabkan masalah yang cukup serius bagi pengangkutan hasil perkebunan dan pertanian dari daerah perkebunan ke pelabuhan. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan itu, maka dibangunlah kereta api pertama di Batavia yang menghubungkan Batavia dengan Buitenzorg yang dioperasikan oleh Nederlandsche-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) pada 31 Januari 1873. Selanjutnya terdapat perusahaan kereta api lainnya yang turut beroperasi di Batavia, yaitu Staatsspoorwegen (SS) yang mengoperasikan lintas barat, meliputi Batavia – Tanjung Priok diresmikan tahun 1885, Batavia – Anyer 1900 dengan cabang Duri – Tangerang tahun 1899 dan Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOSM) yang membuka lintas timur, Batavia – Bekasi – Karawang tahun 1891. Tak lupa juga terdapat trem kuda Batavia yang dioperasikan oleh Bataviasche Tramweg Maatschappij pada tahun 1869 yang mengawali sejarah berdirinya sejarah kereta api di Batavia. Dengan ini kereta api mampu memberikan dampak ekonomi bagi seluruh pelaku ekonomi di Batavia, mulai dari petani, pedagang hingga industri sekalipun. Cite this article: Bandarsyah, D., Abdulhadi, Sulaeman. (2022). The The Development and Economic Impact of Railway in Batavia, 1873-1930. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 159-170. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.31683  ","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45003498","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Baju Kurung or Baju Kebaya? Framing the History of the Brunei Women’s Fashion 巴朱库隆还是巴朱凯巴亚?勾勒文莱女性时尚史
Pub Date : 2022-09-29 DOI: 10.15294/paramita.v32i2.34526
Kamaliah Kamaluddin, A. Kumpoh
This article investigates the relationship between women’s fashion in Brunei Darussalam and the historical factors that influenced the evolution of the former in the 1960s, the 1970s, and the 1980s. By employing a qualitative visual analysis method, this study analyzed photographs of Brunei women published in the national newspaper Pelita Brunei from the 1960s to the 1980s. Document review and thematic coding analysis were employed to frame and examine the historical context within which Brunei women’s fashion experienced a significant spectrum of trends. The findings of this study indicate that the evolution of women’s fashion in the 1960s and 1970s was primarily due to a combination of domestic and external influences such as the growth of popular entertainment, education, government’s role, and, to a considerable extent, the societal expectation towards women and the Islamic resurgence in the Southeast Asian region. In comparison, in the 1980s, Brunei women’s fashion was characterized strongly by Islamic ideals due to the declaration of Melayu Islam Beraja (MIB) as the State Philosophy, concomitant to Brunei’s independence in 1984. Based on these findings, this article proposes some potential research directions that can be pursued by future research. Artikel ini menyelidiki hubungan antara busana wanita di Brunei Darussalam dan faktor-faktor sejarah yang memengaruhi evolusi gaya busana wanita di tahun 1960-an, 1970-an, dan 1980-an. Dengan menggunakan metode analisis visual kualitatif, penelitian ini menganalisis foto-foto perempuan Brunei yang dimuat di surat kabar nasional Pelita Brunei dari tahun 1960-an hingga 1980-an. Tinjauan dokumen dan analisis pengkodean tematik digunakan untuk membingkai dan memeriksa konteks historis di mana mode wanita Brunei mengalami spektrum tren yang signifikan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa evolusi mode wanita pada tahun 1960-an dan 1970-an terutama disebabkan oleh kombinasi pengaruh domestik dan eksternal seperti pertumbuhan hiburan populer, pendidikan, peran pemerintah, dan, sampai batas tertentu, masyarakat. harapan terhadap perempuan dan kebangkitan Islam di kawasan Asia Tenggara. Sebagai perbandingan, pada tahun 1980-an, busana wanita Brunei sangat dicirikan oleh cita-cita Islam karena deklarasi Melayu Islam Beraja (MIB) sebagai Filosofi Negara, bersamaan dengan kemerdekaan Brunei pada tahun 1984. Berdasarkan temuan ini, artikel ini mengusulkan beberapa penelitian potensial. arah yang dapat ditempuh oleh penelitian masa depan. Cite this article: Kamaluddin, K., Kumpoh, A. (2022). Baju Kurung or Baju Kebaya? Framing the History of the Brunei Women’s Fashion Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 180-190. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.34526  
本文调查了文莱达鲁萨兰国女性时尚与20世纪60年代、70年代和80年代影响前者演变的历史因素之间的关系。本研究采用定性视觉分析方法,分析了20世纪60年代至80年代在国家报纸《文莱日报》上发表的文莱女性照片。文件审查和主题编码分析被用来构建和审查文莱女性时尚经历了一系列重大趋势的历史背景。这项研究的结果表明,20世纪60年代和70年代女性时尚的演变主要是由于国内外的共同影响,如大众娱乐、教育、政府角色的发展,以及在很大程度上社会对女性的期望和伊斯兰在东南亚地区的复兴。相比之下,在20世纪80年代,由于1984年文莱独立,宣布Melayu Islam Beraja(MIB)为国家哲学,文莱的女性时尚具有强烈的伊斯兰理想特征。基于这些发现,本文提出了未来研究可以追求的一些潜在研究方向。本文调查了20世纪60年代、70年代和80年代文莱达鲁萨兰国妇女模式与影响妇女模式演变的历史因素之间的关系。本研究采用定性视觉分析方法,分析了20世纪60年代至80年代在国家报纸《文莱日报》上拍摄的文莱女性照片。文件浏览和主题编码分析用于探索和检查文莱女性模式经历重大列车频谱的历史背景。这项研究表明,20世纪六七十年代女性时尚的演变主要是由于国内外的共同影响,如大众娱乐的发展、教育、政府的作用,以及在某种程度上的社会。妇女的希望和伊斯兰教在南亚的复兴。相比之下,在20世纪80年代,随着文莱于1984年独立,皇家伊斯兰教(MIB)宣布其为国家哲学,文莱的女性时尚受到伊斯兰愿望的极大吸引。基于这一发现,本文提出了一些潜在的研究方向。未来研究的方向。[UNK]Citethis文章:Kamaluddin,K.,Kumpoh,A.(2022)。衣服还是婴儿衣服?《构建文莱女性时尚帕拉米塔的历史:历史研究杂志》,[UNK]32(2),180-190。http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.34526
{"title":"Baju Kurung or Baju Kebaya? Framing the History of the Brunei Women’s Fashion","authors":"Kamaliah Kamaluddin, A. Kumpoh","doi":"10.15294/paramita.v32i2.34526","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v32i2.34526","url":null,"abstract":"This article investigates the relationship between women’s fashion in Brunei Darussalam and the historical factors that influenced the evolution of the former in the 1960s, the 1970s, and the 1980s. By employing a qualitative visual analysis method, this study analyzed photographs of Brunei women published in the national newspaper Pelita Brunei from the 1960s to the 1980s. Document review and thematic coding analysis were employed to frame and examine the historical context within which Brunei women’s fashion experienced a significant spectrum of trends. The findings of this study indicate that the evolution of women’s fashion in the 1960s and 1970s was primarily due to a combination of domestic and external influences such as the growth of popular entertainment, education, government’s role, and, to a considerable extent, the societal expectation towards women and the Islamic resurgence in the Southeast Asian region. In comparison, in the 1980s, Brunei women’s fashion was characterized strongly by Islamic ideals due to the declaration of Melayu Islam Beraja (MIB) as the State Philosophy, concomitant to Brunei’s independence in 1984. Based on these findings, this article proposes some potential research directions that can be pursued by future research. Artikel ini menyelidiki hubungan antara busana wanita di Brunei Darussalam dan faktor-faktor sejarah yang memengaruhi evolusi gaya busana wanita di tahun 1960-an, 1970-an, dan 1980-an. Dengan menggunakan metode analisis visual kualitatif, penelitian ini menganalisis foto-foto perempuan Brunei yang dimuat di surat kabar nasional Pelita Brunei dari tahun 1960-an hingga 1980-an. Tinjauan dokumen dan analisis pengkodean tematik digunakan untuk membingkai dan memeriksa konteks historis di mana mode wanita Brunei mengalami spektrum tren yang signifikan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa evolusi mode wanita pada tahun 1960-an dan 1970-an terutama disebabkan oleh kombinasi pengaruh domestik dan eksternal seperti pertumbuhan hiburan populer, pendidikan, peran pemerintah, dan, sampai batas tertentu, masyarakat. harapan terhadap perempuan dan kebangkitan Islam di kawasan Asia Tenggara. Sebagai perbandingan, pada tahun 1980-an, busana wanita Brunei sangat dicirikan oleh cita-cita Islam karena deklarasi Melayu Islam Beraja (MIB) sebagai Filosofi Negara, bersamaan dengan kemerdekaan Brunei pada tahun 1984. Berdasarkan temuan ini, artikel ini mengusulkan beberapa penelitian potensial. arah yang dapat ditempuh oleh penelitian masa depan. Cite this article: Kamaluddin, K., Kumpoh, A. (2022). Baju Kurung or Baju Kebaya? Framing the History of the Brunei Women’s Fashion Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 180-190. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.34526  ","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43182463","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Examining the Impact of Social Media on Youth and Its Future for History Learning 考察社交媒体对青少年的影响及其对历史学习的未来
Pub Date : 2022-09-29 DOI: 10.15294/paramita.v32i2.35055
L. Singh, T. Ahmad
In 2022, there will be 5 billion internet users, more than 93% of whom have used social media. In the last 15 years, the existence of social media has brought changes in the way humans interact. These changes have impacted the younger generation and the world of education. Therefore, this paper aims to analyze the impact of social media on youth and its impact on education. One of the fields of education that is used for analysis is history learning. The analysis of the influence of social media in history learning is fascinating because many social media platforms currently raise issues about history. It provides an opportunity to transform historical education, which is very conventional. The existence of social media has colored the study of history, known as digital history. From a historical perspective, social media content related to history is included in the concept of digital history. In digital history, social media appears as a new variety of historiography and more relevant discussion space for students who are digital natives. Social media makes historical information sources more casual and easily accessible to students. Pada tahun 2022, tercatat 5 milyar pengguna internet dan lebih dari 93% di antaranya telah menggunakan sosial media. Dalam 15 tahun terakhir keberadaan media sosial telah membawa perubahan dalam cara manusia berinteraksi. Perubahan tersebut telah memberi dampak pada generasi muda dan dunia pendidikan. Dari pemikiran tersebut, tulisan ini bertujuan untuk menganalisis dampak media sosial terhadap kaum muda dan pengaruhnya di bidang pendidikan. Salah satu bidang pendidikan yang dijadikan analisis adalah pembelajaran sejarah. Analisis terhadap pengaruh media sosial dalam pembelajaran sejarah sangat menarik karena saat ini banyak platform media sosial yang mengangkat isu-isu tentang sejarah. Hal ini memberi peluang terhadap transformasi pendidikan sejarah yang dikenal sangat konvensional. Keberadaan media sosial telah memberi warna baru dalam studi sejarah yang disebut sebagai sejarah digital. Dalam perspektif sejarah, konten sosial media yang berhubungan dengan sejarah termasuk dalam konsep sejarah digital. Sebagai sejarah digital, media sosial tampil sebagai ragam baru historiografi dan ruang diskusi yang lebih relevan bagi siswa yang termasuk dalam digital native. Dengan media sosial, sumber informasi kesejarahan tampil lebih casual dan mudah dijangkau oleh siswa. Cite this article: Singh, L., Ahmad, T.A. (2022). Examining the Impact of Social Media on Youth and Its Future for History Learning. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 253-262. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.35055 
到2022年,全球将有50亿互联网用户,其中93%以上的人使用社交媒体。在过去的15年里,社交媒体的存在改变了人们的互动方式。这些变化影响了年轻一代和教育界。因此,本文旨在分析社交媒体对青少年的影响及其对教育的影响。用于分析的教育领域之一是历史学习。分析社交媒体对历史学习的影响是很有趣的,因为目前许多社交媒体平台都提出了有关历史的问题。它为改变传统的历史教育提供了机会。社交媒体的存在为历史研究增添了色彩,被称为数字历史。从历史的角度来看,与历史相关的社交媒体内容包含在数字历史的概念中。在数字历史中,社交媒体作为一种新的史学形式出现,对于数字原住民的学生来说,这是一个更相关的讨论空间。社交媒体使历史信息来源变得更加随意,更容易被学生获取。Pada tahun 2022, tercatat 5 milar pengguna互联网dan lebih dari 93% di antaranya telah menggunakan社交媒体。Dalam 15 tahun terakhir keberadan媒体社会电视成员bawa perubahan Dalam cara manusia berinteraksi。Perubahan tersebut telah memberi dampak pada generasi muda dan pendidikan。达里·佩米吉兰·特尔斯特,图里桑·尼·伯尔吉安·图尔吉安·图尔吉安·图尔吉安·图尔吉安,图里桑·图尔吉安·图尔吉安,图里桑·图尔吉安·图尔吉安,图里桑·图尔吉安·图尔吉安Salah satu bidang pendidikan yang dididikan分析adalah penbelajaran sejarah。分析terhadap pengaruh媒体社交dalam pembelajaran sejarah sangat menarik karena saat ini banyak平台媒体社交yang mengangkat isu-isu tentang sejarah。halini成员peluang terhadap transformasi pendidikan sejarah yang dikenal sangat convension。Keberadaan media social telah成员warna baru dalam studi sejarah yang disebut sebagai sejarah digital。Dalam perspektif sejarah, konten社交媒体yang berhubungan dengan sejarah termasuk Dalam konsep sejarah digital。Sebagai sejarah digital,媒体社交tampil Sebagai ragam baru历史学家dan ruang diskusi yang lebih relevance and bagi siswa yang termasuk dalam digital native。邓安媒体社交,数字信息是kesejarahan tampil lebih casual dan mudah dijangkau oleh siswa。引用本文:Singh, L., Ahmad, T.A.(2022)。研究社会媒体对青少年的影响及其对历史学习的未来。历史研究,32(2),253-262。http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.35055
{"title":"Examining the Impact of Social Media on Youth and Its Future for History Learning","authors":"L. Singh, T. Ahmad","doi":"10.15294/paramita.v32i2.35055","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v32i2.35055","url":null,"abstract":"In 2022, there will be 5 billion internet users, more than 93% of whom have used social media. In the last 15 years, the existence of social media has brought changes in the way humans interact. These changes have impacted the younger generation and the world of education. Therefore, this paper aims to analyze the impact of social media on youth and its impact on education. One of the fields of education that is used for analysis is history learning. The analysis of the influence of social media in history learning is fascinating because many social media platforms currently raise issues about history. It provides an opportunity to transform historical education, which is very conventional. The existence of social media has colored the study of history, known as digital history. From a historical perspective, social media content related to history is included in the concept of digital history. In digital history, social media appears as a new variety of historiography and more relevant discussion space for students who are digital natives. Social media makes historical information sources more casual and easily accessible to students. Pada tahun 2022, tercatat 5 milyar pengguna internet dan lebih dari 93% di antaranya telah menggunakan sosial media. Dalam 15 tahun terakhir keberadaan media sosial telah membawa perubahan dalam cara manusia berinteraksi. Perubahan tersebut telah memberi dampak pada generasi muda dan dunia pendidikan. Dari pemikiran tersebut, tulisan ini bertujuan untuk menganalisis dampak media sosial terhadap kaum muda dan pengaruhnya di bidang pendidikan. Salah satu bidang pendidikan yang dijadikan analisis adalah pembelajaran sejarah. Analisis terhadap pengaruh media sosial dalam pembelajaran sejarah sangat menarik karena saat ini banyak platform media sosial yang mengangkat isu-isu tentang sejarah. Hal ini memberi peluang terhadap transformasi pendidikan sejarah yang dikenal sangat konvensional. Keberadaan media sosial telah memberi warna baru dalam studi sejarah yang disebut sebagai sejarah digital. Dalam perspektif sejarah, konten sosial media yang berhubungan dengan sejarah termasuk dalam konsep sejarah digital. Sebagai sejarah digital, media sosial tampil sebagai ragam baru historiografi dan ruang diskusi yang lebih relevan bagi siswa yang termasuk dalam digital native. Dengan media sosial, sumber informasi kesejarahan tampil lebih casual dan mudah dijangkau oleh siswa. Cite this article: Singh, L., Ahmad, T.A. (2022). Examining the Impact of Social Media on Youth and Its Future for History Learning. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 253-262. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.35055 ","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43546191","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The Use of Economic Geography Theory in the Study of City History, a Methodological Thinking 经济地理学理论在城市历史研究中的应用——一种方法论思考
Pub Date : 2022-09-29 DOI: 10.15294/paramita.v32i2.35611
E. Hartatik
The study of city history requires auxiliary science to explain socio-economic phenomena. One of the essential auxiliary sciences is Geography. This article aims to describe a theoretical analysis of economic geography concepts and theories that can be used to analyze historical phenomena that discuss space as a factor in social phenomena. The research method used is a literature study based on relevant scientific books and journals. The results show that the theory and concept of geography can clarify historical researchers in discussing urban spatial phenomena related to various aspects of social phenomena, primarily the phenomenon of economic development. The images of the geographic theory that can be used are the theory of transportation networks, linkage theory, network theory or “networks,” and agglomeration theory. Through theoretical clarity, one can understand social phenomena in historical situations at a certain period more clearly than narrative studies based solely on historical sources. Kajian sejarah kota  memerlukan ilmu bantu untuk menjelaskan fenomena fenomena sosial-ekonomi. Salah satu ilmu bantu penting adalah Geografi. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan kajian teoretik konsep dan teori Geografi ekonomi yang dapat digunakan untuk menganalisis fenomena sejarah yang membahas keruangan sebagai faktor fenomena sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan mendasarkan pada buku dan jurnal ilmiah yang relevan. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa teori dan konsep Geografi dapat memperjelas peneliti sejarah dalam membahas fenomena keruangan kota  yang terkait dengan berbagai aspek fenomena sosial, terutama fenomena perkembangan ekonomi. Konsep dari teori geografi yang dapat digunakan adalah teori  tentang jaringan transportasi, teore linkage, teori jaringan atau “networks’, dan teori aglomerasi. Melalu kejelasan teoretik maka fenomena sosial dalam situasi sejarah pada periode tertentu dapat dipahami lebih jelas dibandingkan dengan kajian naratif semata yang mendasarkan pada sumber-sumber sejarah. Cite this article: Hartatik, E.S. (2022). The Use of Economic Geography Theory in the Study of City History, a Methodological Thinking. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 191-201. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.35611 
城市史的研究需要辅助科学来解释社会经济现象。地理是一门重要的辅助科学。本文旨在对经济地理学的概念和理论进行理论分析,这些概念和理论可用于分析讨论空间作为社会现象因素的历史现象。本文采用的研究方法是在相关科学书籍和期刊的基础上进行文献研究法。研究结果表明,地理学的理论和概念可以澄清历史研究者在探讨城市空间现象时所涉及的社会现象的各个方面,主要是经济发展现象。可以运用的地理理论形象有交通网络理论、联系理论、网络理论或“网络”理论和集聚理论。通过理论的明晰,人们可以比仅仅基于历史资料的叙事研究更清楚地理解某一时期历史情境中的社会现象。Kajian sejarah kota memerlukan ilmu bantu untuk menjelaskan现象社会经济学。Salah satu ilmu bantu penting adalah geography。Artikel ini bertujuan untuk memaparkan kajian teoretik konsep danteori地理经济学yang dapat digunakan untuk menganalysis现象sejarah yang memhaas keruangan sebagai因素现象社会。研究方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法和方法。Hasil penelitian menunjukkkan bahwa teori dankonsep地理,地理,地理,地理,地理,地理,地理,地理,地理,地理,地理,地理,地理,地理,地理,地理,地理Konsep dari teori geographical yang dapat digunakan adalah teori tenteningan transportasi, teore linkage, teori jaringan atau " networks ", danteori aglomerasi。Melalu kejelasan teoretik maka现象社会dalam情境sejarah pada周期tertentu dapat dipahami lebih jelas dibandingkan dengan kajian叙事semata yang mendasarkan pada sumber sejarah。引用本文:Hartatik, E.S.(2022)。经济地理学理论在城市历史研究中的应用——一种方法论思考。历史研究,32(2),191-201。http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.35611
{"title":"The Use of Economic Geography Theory in the Study of City History, a Methodological Thinking","authors":"E. Hartatik","doi":"10.15294/paramita.v32i2.35611","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v32i2.35611","url":null,"abstract":"The study of city history requires auxiliary science to explain socio-economic phenomena. One of the essential auxiliary sciences is Geography. This article aims to describe a theoretical analysis of economic geography concepts and theories that can be used to analyze historical phenomena that discuss space as a factor in social phenomena. The research method used is a literature study based on relevant scientific books and journals. The results show that the theory and concept of geography can clarify historical researchers in discussing urban spatial phenomena related to various aspects of social phenomena, primarily the phenomenon of economic development. The images of the geographic theory that can be used are the theory of transportation networks, linkage theory, network theory or “networks,” and agglomeration theory. Through theoretical clarity, one can understand social phenomena in historical situations at a certain period more clearly than narrative studies based solely on historical sources. Kajian sejarah kota  memerlukan ilmu bantu untuk menjelaskan fenomena fenomena sosial-ekonomi. Salah satu ilmu bantu penting adalah Geografi. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan kajian teoretik konsep dan teori Geografi ekonomi yang dapat digunakan untuk menganalisis fenomena sejarah yang membahas keruangan sebagai faktor fenomena sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan mendasarkan pada buku dan jurnal ilmiah yang relevan. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa teori dan konsep Geografi dapat memperjelas peneliti sejarah dalam membahas fenomena keruangan kota  yang terkait dengan berbagai aspek fenomena sosial, terutama fenomena perkembangan ekonomi. Konsep dari teori geografi yang dapat digunakan adalah teori  tentang jaringan transportasi, teore linkage, teori jaringan atau “networks’, dan teori aglomerasi. Melalu kejelasan teoretik maka fenomena sosial dalam situasi sejarah pada periode tertentu dapat dipahami lebih jelas dibandingkan dengan kajian naratif semata yang mendasarkan pada sumber-sumber sejarah. Cite this article: Hartatik, E.S. (2022). The Use of Economic Geography Theory in the Study of City History, a Methodological Thinking. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 191-201. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.35611 ","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46082594","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The Taboo of Performing Wayang Puppet in Arcawinangun, East Purwokerto 瓦扬木偶在东普沃克托阿卡威南关的表演禁忌
Pub Date : 2022-09-29 DOI: 10.15294/paramita.v32i2.37834
Sugeng Priyadi, Asep Kosasih, A. Nugroho
This research aims to uncover the taboo of performing wayang puppets in Arcawinangun, Banyumas Regency. The research method uses the historical method. Heuristics are carried out by collecting folklore data processed through external and internal criticism to obtain intellectual historical facts at the local level. This fact is interpreted concerning local wisdom, which produces Banyumas’ intellectual historiography. People of Arcawinangun deem the story of the birth of sacred Parikesit and feel the trauma of the effect of the war of the Bharatas or Bharatayuda. The battle depicts the cruelty and violence causing family members to become victims. To forget it, people create a non-sacred story known as carangan. Bharatayuda passed down sins through murders justified by swear and curses. The war caused the annihilation of the Kauravas, followed by that of the Pandavas. The Pandavas indeed remain intact, but they lost their offspring. Tujuan penelitian ini mengungkap tabu pertunjukan wayang kulit di Arcawinangun kabupaten Banyumas. Metode penelitian menggunakan metode sejarah. Heuristik dilakukan dengan mengumpulkan data folklore yang diproses melalui kritik ekstern dan intern sehingga diperoleh fakta sejarah inteletual di tingkat lokal. Fakta tersebut diinterpetasikan dengan acuan kearifan lokal yang menghasilkan historiografi intelektual Banyumas. Hasil penelitian tentang tabu pertunjukan wayang pada masyarakat Arcawinangun bersumber dari kisah cerita kelahiran Parikesit dan perang Bharatas atau Bharatayuda yang memunculkan trauma. Pertempuran tersebut menggambarkan kekejaman dan kekerasan yang menyebabkan anggota keluarga menjadi korban. Untuk melupakannya, orang membuat cerita non-sakral yang dikenal sebagai carangan. Bharatayuda menurunkan dosa melalui pembunuhan yang dibenarkan dengan sumpah dan kutukan. Perang menyebabkan pemusnahan Kurawa diikuti oleh Pandawa. Pandawa memang tetap utuh, tetapi mereka kehilangan keturunannya. Cite this article: Priyadi, S. Kosasih, A.D., Nugroho, A.S. (2022). The Taboo of Performing Wayang Puppet in Arcawinangun, East Purwokerto. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 230-242. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.37834 
本研究旨在揭露班尼玛摄政王阿卡瓦纳贡表演大阳木偶的禁忌。研究方法采用历史研究法。启发式是通过搜集民间传说资料,通过外部和内部的批评来获取地方层面的知识史实。这一事实被解释为地方智慧,从而产生了Banyumas的知识史学。arcawingun的人们相信神圣的Parikesit诞生的故事,并感受到婆罗多(Bharatas)或婆罗多(Bharatayuda)战争影响的创伤。这场战斗描绘了残酷和暴力导致家庭成员成为受害者。为了忘记它,人们创造了一个不神圣的故事,叫做carangan。Bharatayuda通过谋杀来传递罪恶,这些谋杀是通过发誓和诅咒来证明的。这场战争导致了考拉瓦人的灭绝,接着是潘达瓦人的灭绝。潘达瓦人确实完好无损,但他们失去了后代。Tujuan penelitian ini mengungkap tabu pertunjukan wayang kulit di arcawingun kabupaten Banyumas。孟古那肯,孟古那肯,孟古那肯,孟古那肯,孟古那肯。启智学dilakukan dengan mengumpulkan数据民俗学yang didilui kritik western dan实习生sehinga diperoleh fakta sejarah知识分子ditingkat local。方志刚是中国地方史学知识分子杨梦哈斯坎。Hasil penelitian tantantantabpertunjukan wayang pada masyarakat arcawinakan bersumddari kisah cerita kelahiran Parikesit danperang Bharatas atau Bharatayuda yang memunculkan创伤。Pertempuran tersebut menggambarkan kekejaman dan kekerasan yang menyebabkan anggota keluarga menjadi korban。Untuk melupakannya是一名猩猩成员,他是一名非萨克人。Bharatayuda menurunkan dosa melalui pembunuhan yang dibenarkan dengan sumpah dan kutukan。Perang menyebabkan pemusnahan Kurawa diikuti oleh Pandawa。Pandawa memang tetap utuh, tetapi mereka kehilangan keturunannya。本文引自:Priyadi, S. Kosasih, a.d., Nugroho, A.S.(2022)。东普沃克郡阿卡温郡表演大阳木偶的禁忌。历史研究,32(2),230-242。http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.37834
{"title":"The Taboo of Performing Wayang Puppet in Arcawinangun, East Purwokerto","authors":"Sugeng Priyadi, Asep Kosasih, A. Nugroho","doi":"10.15294/paramita.v32i2.37834","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v32i2.37834","url":null,"abstract":"This research aims to uncover the taboo of performing wayang puppets in Arcawinangun, Banyumas Regency. The research method uses the historical method. Heuristics are carried out by collecting folklore data processed through external and internal criticism to obtain intellectual historical facts at the local level. This fact is interpreted concerning local wisdom, which produces Banyumas’ intellectual historiography. People of Arcawinangun deem the story of the birth of sacred Parikesit and feel the trauma of the effect of the war of the Bharatas or Bharatayuda. The battle depicts the cruelty and violence causing family members to become victims. To forget it, people create a non-sacred story known as carangan. Bharatayuda passed down sins through murders justified by swear and curses. The war caused the annihilation of the Kauravas, followed by that of the Pandavas. The Pandavas indeed remain intact, but they lost their offspring. Tujuan penelitian ini mengungkap tabu pertunjukan wayang kulit di Arcawinangun kabupaten Banyumas. Metode penelitian menggunakan metode sejarah. Heuristik dilakukan dengan mengumpulkan data folklore yang diproses melalui kritik ekstern dan intern sehingga diperoleh fakta sejarah inteletual di tingkat lokal. Fakta tersebut diinterpetasikan dengan acuan kearifan lokal yang menghasilkan historiografi intelektual Banyumas. Hasil penelitian tentang tabu pertunjukan wayang pada masyarakat Arcawinangun bersumber dari kisah cerita kelahiran Parikesit dan perang Bharatas atau Bharatayuda yang memunculkan trauma. Pertempuran tersebut menggambarkan kekejaman dan kekerasan yang menyebabkan anggota keluarga menjadi korban. Untuk melupakannya, orang membuat cerita non-sakral yang dikenal sebagai carangan. Bharatayuda menurunkan dosa melalui pembunuhan yang dibenarkan dengan sumpah dan kutukan. Perang menyebabkan pemusnahan Kurawa diikuti oleh Pandawa. Pandawa memang tetap utuh, tetapi mereka kehilangan keturunannya. Cite this article: Priyadi, S. Kosasih, A.D., Nugroho, A.S. (2022). The Taboo of Performing Wayang Puppet in Arcawinangun, East Purwokerto. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 230-242. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.37834 ","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48314563","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Values Education through the Exemplary of Sultan Syarif Kasim II for Students in Riau 廖内省学生以苏丹亚里夫·卡西姆二世为榜样的价值观教育
Pub Date : 2022-09-29 DOI: 10.15294/paramita.v32i2.27632
Piki Setri Pernantah, Ahmal Ahmal
Education of values through the example of a figure who is also a national hero from Riau is still lacking. It is necessary to have values education based on historical figures so that students cannot forget their heroes and imitate Sultan Syarif Kasim II’s struggles. This research was conducted using a qualitative method with a descriptive-analytical approach. The values reconstructed from the results of field research and literature studies are then integrated into the historical student learning at the University of Riau so that it is internalized into students who will later become self-character based on the fighting spirit of the heroes of Riau. Pendidikan nilai melalui keteladanan sosok yang juga merupakan pahlawan nasional asal Riau masih sangat kurang. Perlu adanya pendidikan nilai berbasis tokoh sejarah agar mahasiswa tidak melupakan pahlawannya sehingga mampu meneladani perjuangan yang telah dilakukan Sultan Syarif Kasim II. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis. Nilai-nilai yang telah direkonstruksi dari hasil penelitian lapangan dan studi literatur tersebut kemudian diintegrasikan ke dalam perkuliahan sejarah lokal mahasiswa sejarah Universitas Riau. Sehingga terinternalisasi ke dalam diri mahasiswa yang nantinya menjadi karakter diri yang dilandasi semangat perjuangan para pahlawan Riau. Cite this article: Pernantah, P.S., Ahmal. (2022). Values Education through the Exemplary of Sultan Syarif Kasim II for Students in Riau. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 276-285. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.27632 
仍然缺乏以廖内省的民族英雄为榜样的价值观教育。有必要以历史人物为基础进行价值观教育,使学生不能忘记他们的英雄,不能模仿苏丹赛义夫·卡西姆二世的斗争。这项研究采用了定性方法和描述性分析方法。从田野调查和文献研究的结果中重建的价值观随后被整合到廖内大学的历史学生学习中,从而内化为学生,这些学生后来将成为基于廖内英雄战斗精神的自我性格。同样是里约民族英雄的受试者通过上瘾而增加的价值仍然很低。必须有一种基于历史价值观的教育,这样学生就不会忘记他们的英雄,这样他们才能掌握苏丹连卡西姆二世所进行的战斗。本研究采用定性方法和描述性分析方法。从实地研究和文献研究中构建的价值观随后融入了里约大学当地历史学院。因此,它被内化为学生,后来成为廖内英雄斗争精神所体现的人物。引用这篇文章:Pernantah,P.S.,Ahmal。(2022)。以苏丹赛义夫·卡西姆二世为榜样对廖内学生进行价值观教育。帕拉米塔:《历史研究杂志》,〔UNK〕32(2),276-285。http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.27632
{"title":"Values Education through the Exemplary of Sultan Syarif Kasim II for Students in Riau","authors":"Piki Setri Pernantah, Ahmal Ahmal","doi":"10.15294/paramita.v32i2.27632","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v32i2.27632","url":null,"abstract":"Education of values through the example of a figure who is also a national hero from Riau is still lacking. It is necessary to have values education based on historical figures so that students cannot forget their heroes and imitate Sultan Syarif Kasim II’s struggles. This research was conducted using a qualitative method with a descriptive-analytical approach. The values reconstructed from the results of field research and literature studies are then integrated into the historical student learning at the University of Riau so that it is internalized into students who will later become self-character based on the fighting spirit of the heroes of Riau. Pendidikan nilai melalui keteladanan sosok yang juga merupakan pahlawan nasional asal Riau masih sangat kurang. Perlu adanya pendidikan nilai berbasis tokoh sejarah agar mahasiswa tidak melupakan pahlawannya sehingga mampu meneladani perjuangan yang telah dilakukan Sultan Syarif Kasim II. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis. Nilai-nilai yang telah direkonstruksi dari hasil penelitian lapangan dan studi literatur tersebut kemudian diintegrasikan ke dalam perkuliahan sejarah lokal mahasiswa sejarah Universitas Riau. Sehingga terinternalisasi ke dalam diri mahasiswa yang nantinya menjadi karakter diri yang dilandasi semangat perjuangan para pahlawan Riau. Cite this article: Pernantah, P.S., Ahmal. (2022). Values Education through the Exemplary of Sultan Syarif Kasim II for Students in Riau. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 276-285. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.27632 ","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48425597","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Little Historian Model for Local History Learning 地方历史学习的小历史学家模型
Pub Date : 2022-09-29 DOI: 10.15294/paramita.v32i2.29962
R. Soeharso, Ibnu Sodiq, Rosa Wardayanti
Based on a preliminary study of learning activities and learning resources used in MAN 1 Surakarta, it is known that teachers are less varied in using innovative learning models in history learning. This study aims to: (1) analyze the pre-conditions of developing learning models in students' history learning activities; (2) analyze the process of developing a little historian model with the material content of the History of the Surakarta Kasunanan Palace; and (3) analyze the feasibility level of the learning model that has been developed. The research method used is Research and Development (RD) with the following stages: a preliminary study of the conditions of historical learning and a study of the development of learning models. This research focuses on developing a little historian model of learning. The results showed that teachers only used worksheets and textbooks in learning. While the learning method used is the method of assignment and discussion. Based on the results of the validation process for the product developed in the form of a learning model packaged in the form of a module in the first stage, it showed a total average percentage of 91.84%. The second stage of the validation process showed an increase of 3.3% to 95.14%. The validation results show that the little historian learning model developed is feasible to use without revision based on the validation results by learning model experts on historical material during the Islamic civilization in Indonesia. Berdasarkan studi pendahuluan terhadap kegiatan pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan di MAN 1 Surakarta diketahui bahwa guru kurang bervariasi dalam menggunakan model pembelajaran inovatif di dalam pembelajaran sejarah. Penelitian ini bertujuan: (1) menganalisis pra kondisi pengembangan model pembelajaran pada kegiatan belajar sejarah siswa; (2) menganalisis proses pengembangan model sejarawan kecil dengan muatan materi Sejarah Keraton Kasunanan Surakarta; dan (3) menganalisis tingkat kelayakan model pembelajaran yang telah dikembangkan. Metode penelitian yang dipakai adalah Research and Development (RD) dengan tahapan berikut: studi pendahuluan tentang kondisi pembelajaran sejarah dan studi pengembangan model pembelajaran. Fokus penelitian ini yaitu untuk mengembangkan model pembelajaran sejarawan kecil berbasis sejarah lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru hanya menggunakan LKS dan buku paket dalam pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran yang digunakan adalah metode penugasan dan diskusi. Berdasarkan hasil dari proses validasi terhadap produk yang dikembangkan berupa model pembelajaran yang dikemas dalam bentuk modul pada tahap pertama menunjukkan presentase rata-rata total sebesar 91,84%. Proses validasi tahap kedua menunjukkan peningkatan presentase sebesar 3,3% menjadi 95,14%. Berdasarkan hasil validasi tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran sejarawan kecil yang dikembangkan layak untuk digunakan tanpa revisi berdasarkan hasil validasi ole
根据对MAN 1 Surakarta使用的学习活动和学习资源的初步研究,我们知道教师在历史学习中使用创新学习模式的多样性较小。本研究旨在:(1)分析学生历史学习活动中学习模式形成的前提条件;(2)结合《苏苏南宫史》的材料内容,分析了小历史学家模型的发展过程;(3)分析所开发的学习模型的可行性。本文采用研究与发展(RD)的研究方法,分为历史学习条件的初步研究和学习模式发展的研究两个阶段。本研究的重点是发展一个小历史学家的学习模式。结果表明,教师在学习中只使用工作表和教科书。而使用的学习方法是作业和讨论的方法。根据第一阶段以模块形式封装的学习模型形式开发的产品的验证过程结果,其总平均百分比为91.84%。第二阶段的验证过程显示增加3.3%至95.14%。验证结果表明,根据印尼伊斯兰文明历史材料学习模型专家的验证结果,所开发的小历史学习模型是可行的,无需修改即可使用。【翻译】Berdasarkan研究pendahulan terhadap kegiatan pembelajan dan sumber belajan yang digunakan di MAN 1 Surakarta diketahui bahwa guru kurang bervariasi dalam menggunakan模型pembelajan创新di dalam pembelajan sejarah。Penelitian ini bertujuan:(1) menganalis pra kondisi pengembangan model penbelajaran padkegiatan belajar sejarah siswa;(2)在Sejarah Keraton Kasunanan Surakarta上,对pengembangan模型sejarawan kecil dengan muatan material进行了分析;丹(3)menganalis tingkat kelayakan模型pembelajaran Yang telah dikembangkan。方法peneltian yang dipakai adalah研究与开发(RD) dengan tahapan berikut:研究pendahulan tentenkondisi penbelajan sejarah研究penelbangan模型penbelajan。集中于penpenelitian ini yitu untuk mengembangkan模型penbelajan sejarawan kecil berbased sejarah本地人。Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru hanya menggunakan LKS dan buku paket dalam pembelajaran。Sedangkan方法penbelajaran yang digunakan adalah方法penugasan dan diskusi。Berdasarkan hasil dari proses validasi terhadap produck yang dikembangkan berupa model pembelajaran yang dikemas dalam bentuk模型pada tahap pertama menunjukkan呈现比例-比例总sebesar 91.84%。文章的有效性是:tahap kedua menunjukkan peningkatan present: sebesar 3,3% menjadi 95,14%。我的翻译是:Berdasarkan hasil validasi tersebut menunjukkan bahwa模型pembelajaran sejarawan keecil yang dikembangkan layak untuk digunakan tanpa visi Berdasarkan hasil validasi oleh ahli模型pembelajaran di kelas X pada materi sejarah zaman kerajaan Islam di Indonesia。本文引自:苏亚东,苏亚东,苏亚东(2022)。运用小史家模式进行地方史学习。历史研究,32(2),306-314。http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.29962
{"title":"Little Historian Model for Local History Learning","authors":"R. Soeharso, Ibnu Sodiq, Rosa Wardayanti","doi":"10.15294/paramita.v32i2.29962","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v32i2.29962","url":null,"abstract":"Based on a preliminary study of learning activities and learning resources used in MAN 1 Surakarta, it is known that teachers are less varied in using innovative learning models in history learning. This study aims to: (1) analyze the pre-conditions of developing learning models in students' history learning activities; (2) analyze the process of developing a little historian model with the material content of the History of the Surakarta Kasunanan Palace; and (3) analyze the feasibility level of the learning model that has been developed. The research method used is Research and Development (RD) with the following stages: a preliminary study of the conditions of historical learning and a study of the development of learning models. This research focuses on developing a little historian model of learning. The results showed that teachers only used worksheets and textbooks in learning. While the learning method used is the method of assignment and discussion. Based on the results of the validation process for the product developed in the form of a learning model packaged in the form of a module in the first stage, it showed a total average percentage of 91.84%. The second stage of the validation process showed an increase of 3.3% to 95.14%. The validation results show that the little historian learning model developed is feasible to use without revision based on the validation results by learning model experts on historical material during the Islamic civilization in Indonesia. Berdasarkan studi pendahuluan terhadap kegiatan pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan di MAN 1 Surakarta diketahui bahwa guru kurang bervariasi dalam menggunakan model pembelajaran inovatif di dalam pembelajaran sejarah. Penelitian ini bertujuan: (1) menganalisis pra kondisi pengembangan model pembelajaran pada kegiatan belajar sejarah siswa; (2) menganalisis proses pengembangan model sejarawan kecil dengan muatan materi Sejarah Keraton Kasunanan Surakarta; dan (3) menganalisis tingkat kelayakan model pembelajaran yang telah dikembangkan. Metode penelitian yang dipakai adalah Research and Development (RD) dengan tahapan berikut: studi pendahuluan tentang kondisi pembelajaran sejarah dan studi pengembangan model pembelajaran. Fokus penelitian ini yaitu untuk mengembangkan model pembelajaran sejarawan kecil berbasis sejarah lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru hanya menggunakan LKS dan buku paket dalam pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran yang digunakan adalah metode penugasan dan diskusi. Berdasarkan hasil dari proses validasi terhadap produk yang dikembangkan berupa model pembelajaran yang dikemas dalam bentuk modul pada tahap pertama menunjukkan presentase rata-rata total sebesar 91,84%. Proses validasi tahap kedua menunjukkan peningkatan presentase sebesar 3,3% menjadi 95,14%. Berdasarkan hasil validasi tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran sejarawan kecil yang dikembangkan layak untuk digunakan tanpa revisi berdasarkan hasil validasi ole","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42244369","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Ports, Maritime Networks, and Its Effect on the Development of the Ancient Kingdom of Southeast Asia 港口、海上网络及其对古代东南亚王国发展的影响
Pub Date : 2022-09-29 DOI: 10.15294/paramita.v32i2.37833
Nguyen Minh Man, N. T. Chi, Wasino Wasino, E. Hartatik
Southeast Asia played an important role in global trade networks from before to the 15th century AD. This article aims to analyze the changes in maritime networks in the classical period of Southeast Asia and their influence on the development of ports and political centers in this region. The research method used is the historical method by utilizing relevant secondary sources. The analysis results show that long before Christ, the Southeast Asian region had become an arena of maritime networks with India and was followed by China at the beginning of the century AD. The sea transportation network connecting India, China, and the Middle East has influenced the growth of ports in Southeast Asia, which has implications for economic development and political power in the classical kingdoms. The initial trading network that China built until the mid-6th century AD gave birth to the development of the Funan kingdom with the port of Oc-Eo. Meanwhile, the China-Malacca Strait direct network shut down Funan’s ports with the shipping technology revolution. It encouraged the development of owned ports in the archipelago in succession in different periods, namely Sriwijaya, Majapahit, and Malacca, influencing economic and political consequences. These countries. The implications of this finding are the basis for generalizing the development of Pacific Asia trade and the economic and cultural interactions between maritime nations and regions worldwide. Asia Tenggara memainkan peran penting dalam jaringan perdagangan global dari sebelum hingga abad ke-15 Masehi. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis perubahan jaringan maritim pada periode klasik Asia Tenggara dan pengaruhnya terhadap perkembangan pelabuhan dan pusat politik di kawasan ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah dengan memanfaatkan sumber-sumber sekunder yang relevan. Hasil analisis menunjukkan bahwa jauh sebelum Masehi, kawasan Asia Tenggara telah menjadi arena jaringan maritim dengan India dan diikuti oleh Cina pada awal abad Masehi. Jaringan transportasi laut yang menghubungkan India, Cina, dan Timur Tengah telah mempengaruhi pertumbuhan pelabuhan di Asia Tenggara, yang berimplikasi pada perkembangan ekonomi dan kekuatan politik di kerajaan-kerajaan klasik. Jaringan perdagangan awal yang dibangun Tiongkok hingga pertengahan abad ke-6 M melahirkan perkembangan kerajaan Funan dengan pelabuhan Oc-Eo. Sementara itu, jaringan langsung Selat Malaka-China menutup pelabuhan Funan dengan revolusi teknologi perkapalan. Hal tersebut mendorong berkembangnya pelabuhan-pelabuhan milik di Nusantara secara berturut-turut pada periode yang berbeda, yaitu Sriwijaya, Majapahit, dan Malaka, sehingga mempengaruhi konsekuensi ekonomi dan politik. Negara-negara ini. Implikasi dari temuan ini adalah dasar untuk menggeneralisasi perkembangan perdagangan Asia Pasifik dan interaksi ekonomi dan budaya antara negara dan wilayah maritim di seluruh dunia.Cite this article: Man, N.M., Chi, N.T.P., Wasin
从公元前到15世纪,东南亚在全球贸易网络中发挥了重要作用。本文旨在分析东南亚古典时期海上网络的变化及其对该地区港口和政治中心发展的影响。本研究采用的研究方法是利用相关二手资料的历史研究方法。分析结果表明,早在公元前,东南亚地区就已经成为印度海上网络的舞台,公元一世纪初,中国也紧随其后。连接印度、中国和中东的海上运输网影响了东南亚港口的发展,这对古典王国的经济发展和政治权力产生了影响。直到公元6世纪中叶,中国建立的最初的贸易网络催生了以Oc-Eo为港口的阜南王国的发展。与此同时,随着航运技术革命,中国-马六甲海峡直航网络关闭了阜南的港口。它鼓励群岛在不同时期相继发展自有港口,即斯里维贾亚、马甲巴希特和马六甲,影响经济和政治后果。这些国家。这一发现的含义是概括太平洋亚洲贸易发展以及海洋国家和世界各地之间经济和文化互动的基础。亚洲登加拉地区的永久居民、永久居民、永久居民、永久居民和全球永久居民、永久居民、永久居民。在亚洲,我们的祖国,我们的祖国,我们的祖国,我们的祖国,我们的祖国,我们的祖国,我们的祖国,我们的祖国,我们的祖国。方法penelitian yang digunakan adalah方法sejarah dengan memanfaatkan sumo - sumo sekunder yang relan。Hasil分析menunjukkan bahwa jauh sebelum Masehi, kawasan Asia Tenggara telah menjadi arena jaringan和maritimdengan印度dan diikuti oleh中国padawal abad Masehi。印度,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国。jingan perdagangan awal yang dibangun Tiongkok hinga pertengahan abad ke-6 M melahirkan perkembangan kerajaan fuan dengan pelabuhan oco - eo。Sementara itu, jaringan langsung Selat Malaka-China menutup pelabuhanan dunan革命技术perkapalan。这句话的意思是:“我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。”Negara-negara ini。中国是中国经济的重要组成部分,中国是亚洲经济的重要组成部分,中国是亚洲经济的重要组成部分。引用本文:Man, N.M, Chi, N.T.P, Wasino, Hartatik, E.S.(2022)。港口、海上网络及其对古代东南亚王国发展的影响。历史研究,32(2),202-211。http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.37833
{"title":"Ports, Maritime Networks, and Its Effect on the Development of the Ancient Kingdom of Southeast Asia","authors":"Nguyen Minh Man, N. T. Chi, Wasino Wasino, E. Hartatik","doi":"10.15294/paramita.v32i2.37833","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v32i2.37833","url":null,"abstract":"Southeast Asia played an important role in global trade networks from before to the 15th century AD. This article aims to analyze the changes in maritime networks in the classical period of Southeast Asia and their influence on the development of ports and political centers in this region. The research method used is the historical method by utilizing relevant secondary sources. The analysis results show that long before Christ, the Southeast Asian region had become an arena of maritime networks with India and was followed by China at the beginning of the century AD. The sea transportation network connecting India, China, and the Middle East has influenced the growth of ports in Southeast Asia, which has implications for economic development and political power in the classical kingdoms. The initial trading network that China built until the mid-6th century AD gave birth to the development of the Funan kingdom with the port of Oc-Eo. Meanwhile, the China-Malacca Strait direct network shut down Funan’s ports with the shipping technology revolution. It encouraged the development of owned ports in the archipelago in succession in different periods, namely Sriwijaya, Majapahit, and Malacca, influencing economic and political consequences. These countries. The implications of this finding are the basis for generalizing the development of Pacific Asia trade and the economic and cultural interactions between maritime nations and regions worldwide. Asia Tenggara memainkan peran penting dalam jaringan perdagangan global dari sebelum hingga abad ke-15 Masehi. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis perubahan jaringan maritim pada periode klasik Asia Tenggara dan pengaruhnya terhadap perkembangan pelabuhan dan pusat politik di kawasan ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah dengan memanfaatkan sumber-sumber sekunder yang relevan. Hasil analisis menunjukkan bahwa jauh sebelum Masehi, kawasan Asia Tenggara telah menjadi arena jaringan maritim dengan India dan diikuti oleh Cina pada awal abad Masehi. Jaringan transportasi laut yang menghubungkan India, Cina, dan Timur Tengah telah mempengaruhi pertumbuhan pelabuhan di Asia Tenggara, yang berimplikasi pada perkembangan ekonomi dan kekuatan politik di kerajaan-kerajaan klasik. Jaringan perdagangan awal yang dibangun Tiongkok hingga pertengahan abad ke-6 M melahirkan perkembangan kerajaan Funan dengan pelabuhan Oc-Eo. Sementara itu, jaringan langsung Selat Malaka-China menutup pelabuhan Funan dengan revolusi teknologi perkapalan. Hal tersebut mendorong berkembangnya pelabuhan-pelabuhan milik di Nusantara secara berturut-turut pada periode yang berbeda, yaitu Sriwijaya, Majapahit, dan Malaka, sehingga mempengaruhi konsekuensi ekonomi dan politik. Negara-negara ini. Implikasi dari temuan ini adalah dasar untuk menggeneralisasi perkembangan perdagangan Asia Pasifik dan interaksi ekonomi dan budaya antara negara dan wilayah maritim di seluruh dunia.Cite this article: Man, N.M., Chi, N.T.P., Wasin","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41812362","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Exiled and Convict: Workers and Working System in the Nutmeg Economy in Banda, 1850-1860 流放者和罪犯:1850-1860年班达肉豆蔻经济中的工人和工作制度
Pub Date : 2022-09-29 DOI: 10.15294/paramita.v32i2.32982
Umi Barjiyah, S. Margana
Banda Islands had a particular landmark in the traffic of world trade history. These islands are recognized as green gold and became one of the main sources of colonial profit. At the peak of the nutmeg trade, the Dutch colonial government built massive perkens (nutmeg plantations). The development of these perkens had scratched a typical history line in Indonesia’s history of economy and colonialism. It created a new economic zone but also laid a dark markdown on the practice of slavery and the workforce on the island. Another consequence was creating a new hybrid social and cultural identity in Banda. This article examines the development of Banda as a new economic zone, the mobilization of workers, and its working system in the nutmeg economy during the colonial period. It argues that the use of exiles and convicts in the nutmeg economy was a colonial strategy to escape to a newly legal ordonnance that abolished the practice of slavery in the perkens. Kepulauan Banda memiliki landmark tertentu dalam lalu lintas sejarah perdagangan dunia. Pulau-pulau ini diakui sebagai emas hijau dan menjadi salah satu sumber utama keuntungan kolonial. Pada puncak perdagangan pala, pemerintah kolonial Belanda membangun perken (perkebunan pala) besar-besaran. Perkembangan perken ini telah menggores garis sejarah yang khas dalam sejarah ekonomi dan kolonialisme Indonesia. Ini menciptakan zona ekonomi baru tetapi juga memberikan penurunan harga gelap pada praktik perbudakan dan tenaga kerja di pulau itu. Konsekuensi lain adalah menciptakan identitas sosial dan budaya hibrida baru di Banda. Artikel ini mengkaji perkembangan Banda sebagai kawasan ekonomi baru, mobilisasi tenaga kerja, dan sistem kerjanya dalam perekonomian pala pada masa kolonial. Ia berpendapat bahwa penggunaan orang buangan dan narapidana dalam ekonomi pala adalah strategi kolonial untuk melarikan diri ke ordonansi hukum baru yang menghapuskan praktik perbudakan di perken. Cite this article: Barjiyah, U., Margana, S.(2022). Exiled and Convict: Workers and Working System in the Nutmeg Economy in Banda, 1850-1860. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 171-179. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.32982  
班达群岛在世界贸易史上具有特殊的里程碑意义。这些岛屿被公认为绿色黄金,并成为殖民地利润的主要来源之一。在肉豆蔻贸易的高峰期,荷兰殖民政府建造了大量的肉豆蔻种植园。这些福利的发展在印度尼西亚的经济和殖民主义史上划出了一条典型的历史线。它创建了一个新的经济区,但也对岛上的奴隶制和劳动力进行了黑暗的打击。另一个后果是在班达创造了一种新的混合社会和文化特征。本文考察了殖民时期班达作为一个新经济区的发展、工人的动员及其在肉豆蔻经济中的工作制度。它认为,在肉豆蔻经济中使用流亡者和罪犯是一种殖民策略,目的是逃避一项新的法律命令,该命令废除了珀肯斯的奴隶制。班德岛在世界贸易史上具有一定的里程碑意义。这些岛屿被公认为绿色黄金,成为殖民地利润的主要来源之一。在宫殿贸易的高峰期,荷兰殖民政府建立了一个巨大的福利。这些令人振奋的发展在印尼经济和殖民主义史上植根于一段特殊的历史。它创造了一个新的经济区,但也降低了岛上奴隶制和劳工做法的黑暗代价。另一个后果是在班达创造了一种新的社会身份和混合文化。本文探讨了殖民时代班达作为一个新经济区的发展、劳动力动员及其在宫廷经济中的工作制度。他认为,在宫廷经济中使用外国人和囚犯是一种殖民策略,目的是逃避新的法令,该法令消除了宫廷中的奴隶制做法。[UNK]Citethis文章:Barjiyah,U.,Margana,S.(2022)。流放和定罪:班达肉豆蔻经济中的工人和工作制度,1850-1860。[UNK]Paramita:历史研究杂志,[UNK]32(2),171-179。http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.32982
{"title":"Exiled and Convict: Workers and Working System in the Nutmeg Economy in Banda, 1850-1860","authors":"Umi Barjiyah, S. Margana","doi":"10.15294/paramita.v32i2.32982","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v32i2.32982","url":null,"abstract":"Banda Islands had a particular landmark in the traffic of world trade history. These islands are recognized as green gold and became one of the main sources of colonial profit. At the peak of the nutmeg trade, the Dutch colonial government built massive perkens (nutmeg plantations). The development of these perkens had scratched a typical history line in Indonesia’s history of economy and colonialism. It created a new economic zone but also laid a dark markdown on the practice of slavery and the workforce on the island. Another consequence was creating a new hybrid social and cultural identity in Banda. This article examines the development of Banda as a new economic zone, the mobilization of workers, and its working system in the nutmeg economy during the colonial period. It argues that the use of exiles and convicts in the nutmeg economy was a colonial strategy to escape to a newly legal ordonnance that abolished the practice of slavery in the perkens. Kepulauan Banda memiliki landmark tertentu dalam lalu lintas sejarah perdagangan dunia. Pulau-pulau ini diakui sebagai emas hijau dan menjadi salah satu sumber utama keuntungan kolonial. Pada puncak perdagangan pala, pemerintah kolonial Belanda membangun perken (perkebunan pala) besar-besaran. Perkembangan perken ini telah menggores garis sejarah yang khas dalam sejarah ekonomi dan kolonialisme Indonesia. Ini menciptakan zona ekonomi baru tetapi juga memberikan penurunan harga gelap pada praktik perbudakan dan tenaga kerja di pulau itu. Konsekuensi lain adalah menciptakan identitas sosial dan budaya hibrida baru di Banda. Artikel ini mengkaji perkembangan Banda sebagai kawasan ekonomi baru, mobilisasi tenaga kerja, dan sistem kerjanya dalam perekonomian pala pada masa kolonial. Ia berpendapat bahwa penggunaan orang buangan dan narapidana dalam ekonomi pala adalah strategi kolonial untuk melarikan diri ke ordonansi hukum baru yang menghapuskan praktik perbudakan di perken. Cite this article: Barjiyah, U., Margana, S.(2022). Exiled and Convict: Workers and Working System in the Nutmeg Economy in Banda, 1850-1860. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 171-179. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.32982  ","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42597905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The 1977 Election and Consolidation of the New Order Government in West Sumatra 1977年西苏门答腊新秩序政府的选举与巩固
Pub Date : 2022-09-29 DOI: 10.15294/paramita.v32i2.29705
Israr Israr, Susanto Zuhdi, Abdurakhman Abdurakhman
This study aims to reveal the process and results of the 1977 Election in West Sumatra. Unlike at the national level taking place under intense competition, the second election during the New Order regime in West Sumatra seemed relatively “quiet.” Golkar comes out as the superior champion. The vote acquisition surpassed the Golkar votes nationally and passed the “Beringin” achievement in the 1971 Election. This study uses a structural history approach. The results show its specific dynamics in West Sumatra, which differed from the national elections. This study uses the historical method of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. In the heuristic stage, data were obtained through library research, documentation and archives, field observations, and interviews with selected resource persons based on source criticism. The study results reveal that the 1977 Election in West Sumatra not only resulted in an increase in Golkar’s votes and the defeat of the “opposition party,” especially the PPP, but also signaled the continued consolidation of the New Order regime in Minangkabau. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap proses dan hasil Pemilu 1977 di Sumatera Barat. Berbeda dengan di tingkat nasional yang berlangsung dalam persaingan yang ketat, pemilu kedua pada masa Orde Baru di Sumatera Barat tampak relatif “tenang”. Golkar keluar sebagai juara unggul. Perolehan suara tersebut melampaui perolehan suara Golkar secara nasional dan melewati prestasi “Beringin” pada Pemilu 1971. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah struktural. Hasil penelitian menunjukkan dinamika spesifik di Sumatera Barat yang berbeda dengan pemilu nasional. Penelitian ini menggunakan metode historis heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pada tahap heuristik, data diperoleh melalui studi pustaka, dokumentasi dan arsip, observasi lapangan, dan wawancara dengan nara sumber terpilih berdasarkan kritik sumber. Hasil kajian mengungkapkan bahwa Pemilu 1977 di Sumatera Barat tidak hanya menghasilkan peningkatan perolehan suara Golkar dan kekalahan “partai oposisi” khususnya PPP, tetapi juga menandakan berlanjutnya konsolidasi rezim Orde Baru di Minangkabau. Cite this article: Israr, Zuhdi, S., Abdurakhman. (2022). The 1977 Election and Consolidation of the New Order Government in West Sumatra. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 212-220. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.29705 
本研究旨在揭示1977年西苏门答腊选举的过程和结果。与竞争激烈的国家选举不同,西苏门答腊新秩序政权的第二次选举相对“平静”。专业集团党胜出。在全国范围内获得的选票超过了专业集团党的票数,并在1971年的选举中超过了“别令金”的成绩。本研究采用结构历史方法。此次选举结果显示了与全国选举不同的西苏门答腊地区的具体动态。本研究采用启发式、批评、解释和史学的历史方法。在启发式阶段,通过图书馆研究、文献和档案、实地观察以及根据资料来源批评与选定的资源人员进行访谈来获得数据。研究结果表明,1977年西苏门答腊岛选举不仅导致专业集团党的选票增加,“反对党”特别是PPP的失败,而且标志着米南卡保新秩序政权的继续巩固。Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap prodan hasil Pemilu 1977 di sumatra Barat。我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是我的意思。Golkar keluar sebagai juara unggul。Perolehan suara tersebut melampaui Perolehan suara Golkar secara national dan melewati prestasi " Beringin "(帕帕米卢,1971)。Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah构造。苏门答腊岛的火山喷发是由火山喷发引起的,是由火山喷发引起的。Penelitian ini mongunakan方法历史学的启发式,批判,解释,和史学。数据挖掘法,数据挖掘法,数据挖掘法,数据挖掘法,数据挖掘法,数据挖掘法,数据挖掘法,数据挖掘法,数据挖掘法,数据挖掘法。1997年7月1日,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚本文引自:israel, Zuhdi, S., Abdurakhman。(2022)。1977年西苏门答腊新秩序政府的选举与巩固。历史研究,32(2),212-220。http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.29705
{"title":"The 1977 Election and Consolidation of the New Order Government in West Sumatra","authors":"Israr Israr, Susanto Zuhdi, Abdurakhman Abdurakhman","doi":"10.15294/paramita.v32i2.29705","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/paramita.v32i2.29705","url":null,"abstract":"This study aims to reveal the process and results of the 1977 Election in West Sumatra. Unlike at the national level taking place under intense competition, the second election during the New Order regime in West Sumatra seemed relatively “quiet.” Golkar comes out as the superior champion. The vote acquisition surpassed the Golkar votes nationally and passed the “Beringin” achievement in the 1971 Election. This study uses a structural history approach. The results show its specific dynamics in West Sumatra, which differed from the national elections. This study uses the historical method of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. In the heuristic stage, data were obtained through library research, documentation and archives, field observations, and interviews with selected resource persons based on source criticism. The study results reveal that the 1977 Election in West Sumatra not only resulted in an increase in Golkar’s votes and the defeat of the “opposition party,” especially the PPP, but also signaled the continued consolidation of the New Order regime in Minangkabau. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap proses dan hasil Pemilu 1977 di Sumatera Barat. Berbeda dengan di tingkat nasional yang berlangsung dalam persaingan yang ketat, pemilu kedua pada masa Orde Baru di Sumatera Barat tampak relatif “tenang”. Golkar keluar sebagai juara unggul. Perolehan suara tersebut melampaui perolehan suara Golkar secara nasional dan melewati prestasi “Beringin” pada Pemilu 1971. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah struktural. Hasil penelitian menunjukkan dinamika spesifik di Sumatera Barat yang berbeda dengan pemilu nasional. Penelitian ini menggunakan metode historis heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pada tahap heuristik, data diperoleh melalui studi pustaka, dokumentasi dan arsip, observasi lapangan, dan wawancara dengan nara sumber terpilih berdasarkan kritik sumber. Hasil kajian mengungkapkan bahwa Pemilu 1977 di Sumatera Barat tidak hanya menghasilkan peningkatan perolehan suara Golkar dan kekalahan “partai oposisi” khususnya PPP, tetapi juga menandakan berlanjutnya konsolidasi rezim Orde Baru di Minangkabau. Cite this article: Israr, Zuhdi, S., Abdurakhman. (2022). The 1977 Election and Consolidation of the New Order Government in West Sumatra. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 212-220. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.29705 ","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43281132","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Paramita Historical Studies Journal
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1