Pub Date : 2022-07-04DOI: 10.15408/ijee.v9i1.23033
Rolisda Yosintha, A. Rekha
ABSTRACTDeveloping productive skills such as pronunciation requires more than just comprehension. Students should have ample opportunities to practice their knowledge. With the strike of Covid-19 that has abruptly shifted learning from offline to an online setting, lecturers have tried to employ technologies such as Elsa Speak in teaching pronunciation online. With the rising popularity of this application, there should be a study investigating how the students perceive Elsa Speak in online pronunciation learning. To do so, this present study employed a mixed-method approach to know the attitudes of 112 English Department students toward Elsa Speak used in their online pronunciation class. Through an analysis of data collected from questionnaires and interviews, the study found that most participants had a positive attitude toward Elsa Speak concerning its use in their online pronunciation class. Even though there were some negative comments from the participants, the benefits outweighed the downside. To make the integration of Elsa Speak into online pronunciation learning more accommodating to students’ needs, lecturers could take some pedagogical measures, such as supplementing the materials provided by Elsa Speak with those from other resources, increasing their involvement during the learning process, and promoting collaborative activities. ABSTRAKMengembangkan keterampilan produktif seperti pengucapan membutuhkan lebih dari sekedar pemahaman. Siswa harus diberi banyak kesempatan untuk mempraktikkan pengetahuan mereka. Dengan adanya wabah Covid-19 yang mengubah sistem pembelajaran dari luring ke daring, dosen menggunakan teknologi seperti Elsa Speak dalam mengajar mata kuliah pengucapan secara daring. Dengan meningkatnya popularitas dari aplikasi ini, harus ada penelitian yang menyelidiki bagaimana persepsi siswa tentang Elsa Speak dalam pembelajaran pengucapan secara daring. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran untuk mengetahui sikap 112 mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris terhadap Elsa Speak yang digunakan di kelas pengucapan daring mereka. Melalui analisis data yang dikumpulkan dari kuesioner dan wawancara, peneliti menemukan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki sikap positif terhadap Elsa Speak terkait penggunaannya di kelas mereka. Meskipun terdapat beberapa komentar negatif dari partisipan, manfaat Elsa Speak lebih besar daripada kerugian yang ditimbulkan. Supaya integrasi Elsa Speak ke dalam pembelajaran pengucapan secara daring lebih mengakomodasi kebutuhan mahasiswa, dosen dapat mengambil beberapa langkah pedagogis, seperti menggunakan materi tambahan untuk memberi variasi terhadap materi yang disediakan oleh Elsa Speak, meningkatkan keterlibatan dosen selama proses pembelajaran, dan mengimplementasikan kegiatan pembelajaran yang kolaboratif.
{"title":"“ELSA SPEAK” IN AN ONLINE PRONUNCIATION CLASS: STUDENTS’ VOICES","authors":"Rolisda Yosintha, A. Rekha","doi":"10.15408/ijee.v9i1.23033","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ijee.v9i1.23033","url":null,"abstract":"ABSTRACTDeveloping productive skills such as pronunciation requires more than just comprehension. Students should have ample opportunities to practice their knowledge. With the strike of Covid-19 that has abruptly shifted learning from offline to an online setting, lecturers have tried to employ technologies such as Elsa Speak in teaching pronunciation online. With the rising popularity of this application, there should be a study investigating how the students perceive Elsa Speak in online pronunciation learning. To do so, this present study employed a mixed-method approach to know the attitudes of 112 English Department students toward Elsa Speak used in their online pronunciation class. Through an analysis of data collected from questionnaires and interviews, the study found that most participants had a positive attitude toward Elsa Speak concerning its use in their online pronunciation class. Even though there were some negative comments from the participants, the benefits outweighed the downside. To make the integration of Elsa Speak into online pronunciation learning more accommodating to students’ needs, lecturers could take some pedagogical measures, such as supplementing the materials provided by Elsa Speak with those from other resources, increasing their involvement during the learning process, and promoting collaborative activities. ABSTRAKMengembangkan keterampilan produktif seperti pengucapan membutuhkan lebih dari sekedar pemahaman. Siswa harus diberi banyak kesempatan untuk mempraktikkan pengetahuan mereka. Dengan adanya wabah Covid-19 yang mengubah sistem pembelajaran dari luring ke daring, dosen menggunakan teknologi seperti Elsa Speak dalam mengajar mata kuliah pengucapan secara daring. Dengan meningkatnya popularitas dari aplikasi ini, harus ada penelitian yang menyelidiki bagaimana persepsi siswa tentang Elsa Speak dalam pembelajaran pengucapan secara daring. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran untuk mengetahui sikap 112 mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris terhadap Elsa Speak yang digunakan di kelas pengucapan daring mereka. Melalui analisis data yang dikumpulkan dari kuesioner dan wawancara, peneliti menemukan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki sikap positif terhadap Elsa Speak terkait penggunaannya di kelas mereka. Meskipun terdapat beberapa komentar negatif dari partisipan, manfaat Elsa Speak lebih besar daripada kerugian yang ditimbulkan. Supaya integrasi Elsa Speak ke dalam pembelajaran pengucapan secara daring lebih mengakomodasi kebutuhan mahasiswa, dosen dapat mengambil beberapa langkah pedagogis, seperti menggunakan materi tambahan untuk memberi variasi terhadap materi yang disediakan oleh Elsa Speak, meningkatkan keterlibatan dosen selama proses pembelajaran, dan mengimplementasikan kegiatan pembelajaran yang kolaboratif.","PeriodicalId":31076,"journal":{"name":"IJEE Indonesian Journal of English Education","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49301774","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-04DOI: 10.15408/ijee.v9i1.21045
Mohamad Syafri, Saude Saude
ABSTRACTThe implementation of the Distance Learning policy in all schools in Indonesia due to the Covid-19 outbreak has affected the teaching process. This quantitative research elucidates how EFL teaching and learning cope with the procedure. Two aspects will be illuminated in this research; the first is how schools and teachers prepare for online-based distance learning. The second is how the learning process conducts during the distance learning policy. This research collected data from 167 participants, including vice principals, EFL teachers, IT operators, and students from senior high schools in Palu, Central Sulawesi Provinces. The data was analyzed following the Illuminative Evaluation model by Parlett and Hamilton. The results found that schools and teachers are more well-equipped and prepared than the students. However, some students still face difficulties due to the absence of facilities and geographical situation. In the learning process, more flexible policies in class are still implemented by teachers, especially for students with limited access and lack of affective aspects. ABSTRAKPenerapan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh ke seluruh sekolah di Indonesia akibat wabah Covid-19 berdampak pada proses belajar mengajar. Penelitian kuantitatif ini menjelaskan bagaimana pengajaran dan pembelajaran Bahasa Inggris harus beradaptasi dengan protocol kesehatan. Dua aspek yang disoroti dalam penelitian ini; pertama, bagaimana sekolah dan guru mempersiapkan pembelajaran jarak jauh berbasis online. Kedua, bagaimana proses pembelajaran dilakukan selama penerapan pembelajaran jarak jauh. Penelitian ini mengumpulkan data dari 167 peserta, termasuk wakil kepala sekolah, guru Bahasa Inggris, operator IT, dan siswa dari sekolah menengah atas di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Data dianalisis dengan model Illuminative Evaluation oleh Parlett dan Hamilton. Hasilnya ditemukan bahwa sekolah dan guru lebih siap dibandingkan dengan siswa. Beberapa siswa masih menghadapi kesulitan karena tidak adanya fasilitas dan situasi geografis. Dalam proses pembelajaran, guru masih harus memberikan kebijakan yang lebih fleksibel di kelas, terutama bagi siswa dengan akses yang terbatas dan aspek afektif yang kurang.
{"title":"DISTANCE LEARNING IN THE PANDEMI COVID-19 SITUATION: EFL LEARNING UNDER INDONESIA'S HEALTH PROTOCOL","authors":"Mohamad Syafri, Saude Saude","doi":"10.15408/ijee.v9i1.21045","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ijee.v9i1.21045","url":null,"abstract":"ABSTRACTThe implementation of the Distance Learning policy in all schools in Indonesia due to the Covid-19 outbreak has affected the teaching process. This quantitative research elucidates how EFL teaching and learning cope with the procedure. Two aspects will be illuminated in this research; the first is how schools and teachers prepare for online-based distance learning. The second is how the learning process conducts during the distance learning policy. This research collected data from 167 participants, including vice principals, EFL teachers, IT operators, and students from senior high schools in Palu, Central Sulawesi Provinces. The data was analyzed following the Illuminative Evaluation model by Parlett and Hamilton. The results found that schools and teachers are more well-equipped and prepared than the students. However, some students still face difficulties due to the absence of facilities and geographical situation. In the learning process, more flexible policies in class are still implemented by teachers, especially for students with limited access and lack of affective aspects. ABSTRAKPenerapan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh ke seluruh sekolah di Indonesia akibat wabah Covid-19 berdampak pada proses belajar mengajar. Penelitian kuantitatif ini menjelaskan bagaimana pengajaran dan pembelajaran Bahasa Inggris harus beradaptasi dengan protocol kesehatan. Dua aspek yang disoroti dalam penelitian ini; pertama, bagaimana sekolah dan guru mempersiapkan pembelajaran jarak jauh berbasis online. Kedua, bagaimana proses pembelajaran dilakukan selama penerapan pembelajaran jarak jauh. Penelitian ini mengumpulkan data dari 167 peserta, termasuk wakil kepala sekolah, guru Bahasa Inggris, operator IT, dan siswa dari sekolah menengah atas di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Data dianalisis dengan model Illuminative Evaluation oleh Parlett dan Hamilton. Hasilnya ditemukan bahwa sekolah dan guru lebih siap dibandingkan dengan siswa. Beberapa siswa masih menghadapi kesulitan karena tidak adanya fasilitas dan situasi geografis. Dalam proses pembelajaran, guru masih harus memberikan kebijakan yang lebih fleksibel di kelas, terutama bagi siswa dengan akses yang terbatas dan aspek afektif yang kurang.","PeriodicalId":31076,"journal":{"name":"IJEE Indonesian Journal of English Education","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46759383","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTThe study attempted to analyze the students of Tadulako University's perspective toward blended learning instruction in English teaching. The study employed a quantitative approach using a longitudinal survey design. 48 English department students in the fourth and sixth semesters were selected as the sample of the research using a simple random sampling technique. The data were gained through the questionnaire distributed online and the interview in the face-to-face technique. Data have been analyzed descriptively and inferentially using SPSS Program version 21. The results showed that blended learning through Moodle-based Instruction and face-to-face learning in the classroom was a modern way of learning, convenient to learn English anywhere and anytime. According to most of the respondents, blended learning is the way to enhance their self-directed learning. They can understand the subject well through blended learning, and students feel satisfied using blended learning in English Teaching. It could be concluded that blended learning is helpful to apply in English teaching. The results contributed theoretical and practical information and references to practitioners and researchers in this field of study. ABSTRAK Penelitian ini mencoba untuk menganalisis perspektif mahasiswa Universitas Tadulako terhadap pengajaran blended learning dalam pengajaran bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain survei longitudinal. 48 mahasiswa jurusan Bahasa Inggris semester empat dan enam dipilih sebagai sampel penelitian dengan menggunakan teknik sampel acak secara sederhana. Data diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan secara daring dan wawancara dengan teknik tatap muka. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensial menggunakan Program SPSS versi 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa blended learning melalui Pembelajaran Berbasis Moodle dan pembelajaran tatap muka di kelas menurut mahasiswa merupakan cara belajar yang modern, nyaman untuk belajar bahasa Inggris dimana saja dan kapan saja. Blended learning menurut sebagian besar responden, adalah cara untuk meningkatkan self-directed mereka dalam belajar, mereka dapat memahami materi pembelajaran dengan baik melalui blended learning, dan siswa merasa puas menggunakan blended learning dalam Pengajaran Bahasa Inggris. Dapat disimpulkan bahwa blended learning berguna untuk diterapkan dalam pengajaran bahasa Inggris. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi informasi dan referensi secara teoritis dan praktis kepada para praktisi dan peneliti selanjutnya dalam bidang studi ini.
摘要本研究试图分析田都乐大学学生对英语教学中混合式学习教学的看法。本研究采用纵向调查设计的定量方法。采用简单随机抽样的方法,选取英语系四、六学期学生48名作为研究样本。通过在线发放问卷和面对面访谈的方式获得数据。使用SPSS程序版本21对数据进行了描述性和推理性分析。结果表明,通过基于moodle的教学和课堂面对面学习的混合学习是一种现代化的学习方式,方便随时随地学习英语。大多数受访者表示,混合式学习是增强他们自主学习的方式。通过混合式学习,学生可以更好地理解所学的学科,学生对混合式学习在英语教学中的应用感到满意。由此可见,混合式学习在英语教学中是有益的。结果提供理论和实践信息和引用从业者和研究者在这一领域的研究 . 【摘要】在马来语分析的视角下,马来语混合学习在马来语学习中的应用。peneltian ini menggunakan pendekatan定量测量;dengan menggunakan设计纵向测量。48 mahasiswa jurusan Bahasa Inggris学期empat dan enam dipilih sebagai sampel penelitian dengan menggunakan teknik sampel akak secara sederhana。数据分析专家杨博士说:“我认为这是一个很好的例子。”数据分析应用程序:数据分析应用程序:SPSS version 21。哈西尔penelitian menunjukkan bahwa混合学习melalui Pembelajaran Berbasis Moodle dan Pembelajaran tatap muka di kelas menurut mahasiswa merupakan cara belajar yang现代,nyaman untuk belajar bahasa Inggris dimana saja dan kapan saja。混合式学习是一种有针对性的学习,是一种自我导向的学习,是一种有针对性的学习,是一种有针对性的学习,是一种有针对性的学习,是一种有针对性的学习。这是一种混合学习马来语的方法。哈希尔·潘内利亚尼成员、商业信息和参考资料委员会成员、印度人、印度人、印度人、印度人、印度人、印度人、印度人、印度人。
{"title":"ENGLISH BLENDED LEARNING: AN ANALYSIS OF INDONESIAN STUDENTS’ PERCEPTION","authors":"Aminah Suriaman, Nurgan Tadeko, Konder Manurung, Sriati Usman, Atik Yuliyani","doi":"10.15408/ijee.v9i1.26787","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ijee.v9i1.26787","url":null,"abstract":"ABSTRACTThe study attempted to analyze the students of Tadulako University's perspective toward blended learning instruction in English teaching. The study employed a quantitative approach using a longitudinal survey design. 48 English department students in the fourth and sixth semesters were selected as the sample of the research using a simple random sampling technique. The data were gained through the questionnaire distributed online and the interview in the face-to-face technique. Data have been analyzed descriptively and inferentially using SPSS Program version 21. The results showed that blended learning through Moodle-based Instruction and face-to-face learning in the classroom was a modern way of learning, convenient to learn English anywhere and anytime. According to most of the respondents, blended learning is the way to enhance their self-directed learning. They can understand the subject well through blended learning, and students feel satisfied using blended learning in English Teaching. It could be concluded that blended learning is helpful to apply in English teaching. The results contributed theoretical and practical information and references to practitioners and researchers in this field of study. ABSTRAK Penelitian ini mencoba untuk menganalisis perspektif mahasiswa Universitas Tadulako terhadap pengajaran blended learning dalam pengajaran bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain survei longitudinal. 48 mahasiswa jurusan Bahasa Inggris semester empat dan enam dipilih sebagai sampel penelitian dengan menggunakan teknik sampel acak secara sederhana. Data diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan secara daring dan wawancara dengan teknik tatap muka. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensial menggunakan Program SPSS versi 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa blended learning melalui Pembelajaran Berbasis Moodle dan pembelajaran tatap muka di kelas menurut mahasiswa merupakan cara belajar yang modern, nyaman untuk belajar bahasa Inggris dimana saja dan kapan saja. Blended learning menurut sebagian besar responden, adalah cara untuk meningkatkan self-directed mereka dalam belajar, mereka dapat memahami materi pembelajaran dengan baik melalui blended learning, dan siswa merasa puas menggunakan blended learning dalam Pengajaran Bahasa Inggris. Dapat disimpulkan bahwa blended learning berguna untuk diterapkan dalam pengajaran bahasa Inggris. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi informasi dan referensi secara teoritis dan praktis kepada para praktisi dan peneliti selanjutnya dalam bidang studi ini.","PeriodicalId":31076,"journal":{"name":"IJEE Indonesian Journal of English Education","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46250258","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-04DOI: 10.15408/ijee.v9i1.24498
Farida Hamid, S. Zulfa, Tungky Ariwibowo, N. Husna, Didin Nuruddin Hidayat
ABSTRACTDuring the Covid-19 situation, the online classroom activities assist teachers and students in achieving the learning objectives. The objectives of this study were to know students' performances and obstacles in the online descriptive writing English language classroom. The qualitative method was used as the research design. The data were collected through open-ended questionnaires, semi-interviews, and documents. The study involved one teacher and 30 students in senior high school through purposive sampling. The results indicated that students' performances were mostly good in the online descriptive writing learning activities following their high motivation and great attitude to participate in the online classroom. However, some problems persisted, such as a lack of vocabulary and confusion in generic structure text and grammatical use. In addition, the internet connection has become the main problem supporting students' performance during online classroom activities. Hence, adding more supporting and proper activities that can be applied online is needed. ABSTRAKSelama Covid-19, kegiatan kelas online membantu guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja siswa dan hambatan dalam menulis deskriptif online kelas bahasa Inggris. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui angket terbuka, semi wawancara, dan dokumen. Penelitian ini melibatkan satu orang guru dan 30 siswa SMA melalui purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja siswa sebagian besar baik dalam kegiatan pembelajaran menulis deskriptif online karena motivasi tinggi dan sikap mereka yang baik untuk berpartisipasi dalam kelas online. Namun, beberapa masalah masih tetap ada seperti kurangnya kosa kata dan kebingungan dalam memahami struktur teks umum dan penggunaan tata bahasa. Selain itu, koneksi internet menjadi kendala utama untuk menunjang kinerja siswa selama kegiatan kelas online. Oleh karena itu, sangat penting untuk menambah lebih banyak kegiatan yang mendukung dan tepat yang dapat diterapkan melalui online sangat diperlukan.
{"title":"STUDENTS' DESCRIPTIVE WRITING PERFORMANCES IN ONLINE ENGLISH LANGUAGE CLASSROOM","authors":"Farida Hamid, S. Zulfa, Tungky Ariwibowo, N. Husna, Didin Nuruddin Hidayat","doi":"10.15408/ijee.v9i1.24498","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ijee.v9i1.24498","url":null,"abstract":"ABSTRACTDuring the Covid-19 situation, the online classroom activities assist teachers and students in achieving the learning objectives. The objectives of this study were to know students' performances and obstacles in the online descriptive writing English language classroom. The qualitative method was used as the research design. The data were collected through open-ended questionnaires, semi-interviews, and documents. The study involved one teacher and 30 students in senior high school through purposive sampling. The results indicated that students' performances were mostly good in the online descriptive writing learning activities following their high motivation and great attitude to participate in the online classroom. However, some problems persisted, such as a lack of vocabulary and confusion in generic structure text and grammatical use. In addition, the internet connection has become the main problem supporting students' performance during online classroom activities. Hence, adding more supporting and proper activities that can be applied online is needed. ABSTRAKSelama Covid-19, kegiatan kelas online membantu guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja siswa dan hambatan dalam menulis deskriptif online kelas bahasa Inggris. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui angket terbuka, semi wawancara, dan dokumen. Penelitian ini melibatkan satu orang guru dan 30 siswa SMA melalui purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja siswa sebagian besar baik dalam kegiatan pembelajaran menulis deskriptif online karena motivasi tinggi dan sikap mereka yang baik untuk berpartisipasi dalam kelas online. Namun, beberapa masalah masih tetap ada seperti kurangnya kosa kata dan kebingungan dalam memahami struktur teks umum dan penggunaan tata bahasa. Selain itu, koneksi internet menjadi kendala utama untuk menunjang kinerja siswa selama kegiatan kelas online. Oleh karena itu, sangat penting untuk menambah lebih banyak kegiatan yang mendukung dan tepat yang dapat diterapkan melalui online sangat diperlukan. ","PeriodicalId":31076,"journal":{"name":"IJEE Indonesian Journal of English Education","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43638293","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-04DOI: 10.15408/ijee.v9i1.26504
G. Gufron, Ainul Azmin
ABSTRACTThe main objective of this study is to explore students' views on English teaching using authentic materials. This research was conducted in an English class where the students are staffs who are lecturers in a private university in Jakarta. An inductive qualitative research method was employed by interviewing five randomly selected respondents after teaching for 15 weeks. The data from the interview were analyzed in three steps; quotation, coding, and thematic analysis using Atlas.ti. The data analysis results showed that using authentic materials was more interesting and impressive than the ones that were not authentic and not related to the students' subject matter. Using authentic material also increases students' interest in speaking more because the topics discussed are related to students' real world. Besides, this method can increase interest in reading because students are familiar with vocabularies that are related to their majors. However, this method is not suitable for applying in a classroom where students are from different majors.ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pandangan siswa tentang pengajaran bahasa Inggris menggunakan bahan ajar yang otentik. Penelitian ini dilakukan di kelas Bahasa Inggris dimana mahasiswanya adalah staf pengajar di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Metode penelitian kualitatif digunakan dengan mewawancarai lima responden yang dipilih secara acak setelah mengikuti pembelajaran selama 15 minggu. Data dari wawancara dianalisis menggunakan Atlas.ti. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan materi autentik lebih menarik dan mengesankan dibandingkan dengan menggunakan materi ajar yang umum yang tidak berkaitan dengan real-life siswa. Menggunakan materi autentik juga meningkatkan minat siswa untuk berbicara lebih aktif di ruang kelas karena topik yang dibahas berkaitan dengan jurusannya. Selain itu, metode ini dapat meningkatkan minat baca karena siswa terbiasa dengan kosa kata yang berhubungan dengan disiplin ilmunya.
{"title":"THE USE OF AUTHENTIC MATERIALS IN ONLINE ENGLISH TEACHING: FROM THE LEARNERS’ PERSPECTIVE","authors":"G. Gufron, Ainul Azmin","doi":"10.15408/ijee.v9i1.26504","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ijee.v9i1.26504","url":null,"abstract":"ABSTRACTThe main objective of this study is to explore students' views on English teaching using authentic materials. This research was conducted in an English class where the students are staffs who are lecturers in a private university in Jakarta. An inductive qualitative research method was employed by interviewing five randomly selected respondents after teaching for 15 weeks. The data from the interview were analyzed in three steps; quotation, coding, and thematic analysis using Atlas.ti. The data analysis results showed that using authentic materials was more interesting and impressive than the ones that were not authentic and not related to the students' subject matter. Using authentic material also increases students' interest in speaking more because the topics discussed are related to students' real world. Besides, this method can increase interest in reading because students are familiar with vocabularies that are related to their majors. However, this method is not suitable for applying in a classroom where students are from different majors.ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pandangan siswa tentang pengajaran bahasa Inggris menggunakan bahan ajar yang otentik. Penelitian ini dilakukan di kelas Bahasa Inggris dimana mahasiswanya adalah staf pengajar di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Metode penelitian kualitatif digunakan dengan mewawancarai lima responden yang dipilih secara acak setelah mengikuti pembelajaran selama 15 minggu. Data dari wawancara dianalisis menggunakan Atlas.ti. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan materi autentik lebih menarik dan mengesankan dibandingkan dengan menggunakan materi ajar yang umum yang tidak berkaitan dengan real-life siswa. Menggunakan materi autentik juga meningkatkan minat siswa untuk berbicara lebih aktif di ruang kelas karena topik yang dibahas berkaitan dengan jurusannya. Selain itu, metode ini dapat meningkatkan minat baca karena siswa terbiasa dengan kosa kata yang berhubungan dengan disiplin ilmunya. ","PeriodicalId":31076,"journal":{"name":"IJEE Indonesian Journal of English Education","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41352461","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-04DOI: 10.15408/ijee.v9i1.22744
H. Santosa, I. Putra, N. Pratiwi
ABSTRACTThis descriptive qualitative study aimed to investigate the challenges faced by and strategies used by EFL teachers and students to cope with the challenges in implementing online remote learning. A public school in Tabanan was chosen as the setting of the study, with a teacher and five students as the subjects based on two criteria, namely activeness, and participation. The data were collected through observations and interviews to determine the challenges and the strategies used by the teacher and the students. The data were analyzed by using Interactive Model Analysis. The results indicated that the challenges the teacher and the students faced were mainly related to the platforms being used and the network connection. However, the teacher also faced a prominent challenge related to the student's motivation in learning. Several strategies were used by the teacher and the students, mainly solving the issue related to the network connection. The study results indicated the need for proper infrastructure and the teacher’s ability to support remote learning. ABSTRAKStudi kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk menyelidiki tantangan yang dihadapi oleh guru dan strategi yang digunakan baik oleh guru maupun siswa pembelajar Bahasa Inggris sebagai Bahasa asing dalam mengatasi tantangan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Sebuah sekolah negeri di Tabanan dipilih sebagai latar studi ini, dengan seorang guru dan lima siswa sebagai peserta dalam penelitian ini dengan mempertimbangkan kriteria yaitu: keaktifan dan partisipasi. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara untuk mengetahui tantangan dan strategi yang digunakan oleh guru dan siswa. Data dianalisis dengan menggunakan analysis model interaksi (Interactive Model Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan yang dihadapi oleh guru dan siswa sebagian besar terkait dengan platform yang digunakan dan koneksi jaringan. Namun, guru juga menghadapi tantangan yang menonjol terkait motivasi siswa dalam belajar. Ada beberapa strategi yang digunakan oleh guru dan siswa terutama untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan koneksi jaringan. Hasil penelitian menunjukkan perlunya infrastruktur yang layak dan kemampuan guru untuk mendukung pembelajaran jarak jauh.
摘要本描述性质的研究旨在探讨英语教师和学生在实施在线远程学习时所面临的挑战以及应对挑战的策略。选取Tabanan的一所公立学校作为研究的背景,以一名教师和五名学生为研究对象,根据两个标准,即积极性和参与性。通过观察和访谈收集数据,以确定教师和学生所面临的挑战和使用的策略。采用交互模型分析法对数据进行分析。结果表明,教师和学生面临的挑战主要与使用的平台和网络连接有关。然而,教师也面临着与学生学习动机有关的突出挑战。教师和学生采用了几种策略,主要解决了网络连接的问题。研究结果表明,需要适当的基础设施和教师支持远程学习的能力。【摘要】研究定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析。数据分析(dengan menggunakan)分析模型interaksi(交互模型分析)。Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantanangan yang dihadapi oleh guru dan siswa sebagian besar terkait dengan platform yang digunakan dan koneksi jaringan。Namun,古鲁juga menghadapi tantanangan yang menonjol terkait motivasi siswa dalam belajar。Ada beberapa strategi yang digunakan oleh guru dan siswa terutama untuk menyelesaikan masalah yang berkaan dengan koneksi jaringan。Hasil penelitian menunjukkan perlunya基础设施yang layak dan kemampuan guru untuk mendukung pembelajaran jarak jauh。
{"title":"EXPLORING EFL TEACHER’S AND STUDENT’S CHALLENGES IN REMOTE LEARNING CONTEXT IN TABANAN, BALI","authors":"H. Santosa, I. Putra, N. Pratiwi","doi":"10.15408/ijee.v9i1.22744","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ijee.v9i1.22744","url":null,"abstract":"ABSTRACTThis descriptive qualitative study aimed to investigate the challenges faced by and strategies used by EFL teachers and students to cope with the challenges in implementing online remote learning. A public school in Tabanan was chosen as the setting of the study, with a teacher and five students as the subjects based on two criteria, namely activeness, and participation. The data were collected through observations and interviews to determine the challenges and the strategies used by the teacher and the students. The data were analyzed by using Interactive Model Analysis. The results indicated that the challenges the teacher and the students faced were mainly related to the platforms being used and the network connection. However, the teacher also faced a prominent challenge related to the student's motivation in learning. Several strategies were used by the teacher and the students, mainly solving the issue related to the network connection. The study results indicated the need for proper infrastructure and the teacher’s ability to support remote learning. ABSTRAKStudi kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk menyelidiki tantangan yang dihadapi oleh guru dan strategi yang digunakan baik oleh guru maupun siswa pembelajar Bahasa Inggris sebagai Bahasa asing dalam mengatasi tantangan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Sebuah sekolah negeri di Tabanan dipilih sebagai latar studi ini, dengan seorang guru dan lima siswa sebagai peserta dalam penelitian ini dengan mempertimbangkan kriteria yaitu: keaktifan dan partisipasi. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara untuk mengetahui tantangan dan strategi yang digunakan oleh guru dan siswa. Data dianalisis dengan menggunakan analysis model interaksi (Interactive Model Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan yang dihadapi oleh guru dan siswa sebagian besar terkait dengan platform yang digunakan dan koneksi jaringan. Namun, guru juga menghadapi tantangan yang menonjol terkait motivasi siswa dalam belajar. Ada beberapa strategi yang digunakan oleh guru dan siswa terutama untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan koneksi jaringan. Hasil penelitian menunjukkan perlunya infrastruktur yang layak dan kemampuan guru untuk mendukung pembelajaran jarak jauh. ","PeriodicalId":31076,"journal":{"name":"IJEE Indonesian Journal of English Education","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42458146","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-04DOI: 10.15408/ijee.v9i1.25671
Serliah Nur, Faidah Yusuf
ABSTRACTThis research investigates the learning strategies used by English as a foreign language (EFL) students and gender differences in the strategy inventory for language learning (SILL) in Indonesia. To gather the data, this study employed quantitative descriptive methods with a Google form-based questionnaire involving 110 college students, and the data were analysed using SPSS 25. The fifty items of the questionnaire were divided into six strategies: memory strategy, cognitive strategy, metacognitive strategy, compensation strategy, emotion strategy, and social strategy. Findings of the study indicate that the students use all the strategies in learning English, and all these strategies are in a high level of use except for memory strategy which is in a moderate level. Gender differences data show that most male students preferred the social strategy (36%), whereas most female students preferred metacognitive strategy (56.47%) suggesting that male and female students have different learning styles. The results of this research shed light on the importance of raising teachers’ awareness of their students’ diversity in learning strategies. Thus, teachers should improve their repertoire of teaching techniques and strategies to meet students’ different learning styles in the classroom. ABSTRAKPenelitian ini menyelidiki strategi pembelajaran yang digunakan oleh siswa bahasa Inggris sebagai bahasa asing (EFL) dan perbedaan gender dalam inventarisasi strategi untuk pembelajaran bahasa (SILL) di Indonesia. Untuk mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan kuesioner berbasis Google form yang melibatkan 110 mahasiswa, dan data dianalisis menggunakan SPSS 25. Lima puluh item kuesioner dibagi menjadi enam strategi: strategi memori, strategi kognitif, strategi metakognitif. strategi, strategi kompensasi, strategi emosi, dan strategi sosial. Temuan penelitian menunjukkan bahwa siswa menggunakan semua strategi dalam belajar bahasa Inggris, dan semua jenis strategi berada di tingkat tinggi kecuali strategi memori yang berada di tingkat sedang. Data perbedaan gender menunjukkan bahwa sebagian besar siswa laki-laki lebih menyukai strategi sosial (36%), sedangkan sebagian besar siswa perempuan lebih menyukai strategi metakognitif (56,47%) menunjukkan bahwa siswa laki-laki dan perempuan memiliki gaya belajar yang berbeda secara signifikan. Hasil penelitian ini menyoroti pentingnya meningkatkan kesadaran guru tentang keragaman siswa mereka dalam strategi pembelajaran. Dengan demikian, guru harus meningkatkan repertoar teknik dan strategi pengajaran mereka untuk memenuhi gaya belajar siswa yang berbeda di kelas.
摘要本研究调查了印尼英语作为外语(EFL)学生使用的学习策略以及语言学习策略量表(SILL)的性别差异。为了收集数据,本研究采用定量描述的方法,采用谷歌形式的问卷调查110名大学生,并使用SPSS 25对数据进行分析。问卷共50项,分为6种策略:记忆策略、认知策略、元认知策略、补偿策略、情感策略和社会策略。研究结果表明,学生在英语学习中使用了所有策略,除记忆策略处于中等水平外,其他策略均处于较高水平。性别差异数据显示,男生偏好社会策略的比例最高(36%),女生偏好元认知策略的比例最高(56.47%),说明男女学生的学习风格不同。本研究的结果揭示了提高教师对学生学习策略多样性的认识的重要性。因此,教师应提高自己的教学技巧和策略,以满足学生在课堂上不同的学习风格。摘要/ abstract摘要:penelitian ini menyelidiki strategi pembelajan yang digunakan oleh siswa bahasa Inggris sebagai bahasa asing (EFL), perbedaa and gender dalam inventarisa strategi untuk pembelajan bahasa (sil) di Indonesia。Untuk mengumpulkan数据,penelitian ini menggunakan方法定量分析,dengan kusioner基于谷歌形式yang mellibatkan 110 mahasiswa, dan数据分析使用menggunakan SPSS 25。关键词:战略记忆,战略认知,战略元认知。战略,战略kompensasi,战略emosi,战略社交。Temuan penelitian menunjukkan bawa siswa menggunakan semua strategi dalam belajar bahasa Inggris, dan semua jenis strategi berada di tingkat kecuali strategi memori yang berada di tingkat sedang。数据perbedaan性别menunjukkan bahwa sebagian besar sisbih menyukai strategi social (36%), sedangkan sebagian besar siswa perempuan lebih menyukai strategi mettakognitif (56,47%) menunjukkan bahwa siswa laki-laki dan perempuan memoriliki gaya belajar yang berbeda secara signifikan。Hasil penelitian ini menyoroti pentingnya menmenkatkan kesadaran大师tentang keragaman siswa mereka dalam strategy i pembelajaran。Dengan demikian,大师harus meningkatkan repertoar teknik丹strategi pengajaran mereka为她memenuhi戈雅belajar siswa杨berbeda迪克拉。
{"title":"GENDER DIFFERENCES IN THE STRATEGY INVENTORY FOR LANGUAGE LEARNING (SILL)","authors":"Serliah Nur, Faidah Yusuf","doi":"10.15408/ijee.v9i1.25671","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ijee.v9i1.25671","url":null,"abstract":"ABSTRACTThis research investigates the learning strategies used by English as a foreign language (EFL) students and gender differences in the strategy inventory for language learning (SILL) in Indonesia. To gather the data, this study employed quantitative descriptive methods with a Google form-based questionnaire involving 110 college students, and the data were analysed using SPSS 25. The fifty items of the questionnaire were divided into six strategies: memory strategy, cognitive strategy, metacognitive strategy, compensation strategy, emotion strategy, and social strategy. Findings of the study indicate that the students use all the strategies in learning English, and all these strategies are in a high level of use except for memory strategy which is in a moderate level. Gender differences data show that most male students preferred the social strategy (36%), whereas most female students preferred metacognitive strategy (56.47%) suggesting that male and female students have different learning styles. The results of this research shed light on the importance of raising teachers’ awareness of their students’ diversity in learning strategies. Thus, teachers should improve their repertoire of teaching techniques and strategies to meet students’ different learning styles in the classroom. ABSTRAKPenelitian ini menyelidiki strategi pembelajaran yang digunakan oleh siswa bahasa Inggris sebagai bahasa asing (EFL) dan perbedaan gender dalam inventarisasi strategi untuk pembelajaran bahasa (SILL) di Indonesia. Untuk mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan kuesioner berbasis Google form yang melibatkan 110 mahasiswa, dan data dianalisis menggunakan SPSS 25. Lima puluh item kuesioner dibagi menjadi enam strategi: strategi memori, strategi kognitif, strategi metakognitif. strategi, strategi kompensasi, strategi emosi, dan strategi sosial. Temuan penelitian menunjukkan bahwa siswa menggunakan semua strategi dalam belajar bahasa Inggris, dan semua jenis strategi berada di tingkat tinggi kecuali strategi memori yang berada di tingkat sedang. Data perbedaan gender menunjukkan bahwa sebagian besar siswa laki-laki lebih menyukai strategi sosial (36%), sedangkan sebagian besar siswa perempuan lebih menyukai strategi metakognitif (56,47%) menunjukkan bahwa siswa laki-laki dan perempuan memiliki gaya belajar yang berbeda secara signifikan. Hasil penelitian ini menyoroti pentingnya meningkatkan kesadaran guru tentang keragaman siswa mereka dalam strategi pembelajaran. Dengan demikian, guru harus meningkatkan repertoar teknik dan strategi pengajaran mereka untuk memenuhi gaya belajar siswa yang berbeda di kelas. ","PeriodicalId":31076,"journal":{"name":"IJEE Indonesian Journal of English Education","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67107541","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-28DOI: 10.15408/ijee.v8i2.21135
I. N. Mantra, Nengah Dwi Handayani, A. A. I. Y. Pramawati
ABSTRACTLearning activities should be conducted effectively to create conducive learning conditions to develop students’ creativity and their higher learning competence. Through conducting appropriate and effective learning activities, the learning objectives and learning competencies are easier to achieve. To create effective learning activities, teachers are required to have adequate understanding and competence in employing learning methods. This study aims to explore effective learning methods to create more creative learning activities for the students. This study found several alternative learning methods that can be utilized in the time of the new normal of covid-19 to continually improve the students’ competence. This study implies that teachers should continually expose themselves to various learning methods to establish conducive learning conditions in the classroom. ABSTRAKKegiatan pembelajaran harus dilakukan secara efektif untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif untuk mengembangkan kreativitas dan kompetensi belajar siswa yang lebih tinggi. Melalui pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang tepat dan efektif, tujuan pembelajaran dan kompetensi pembelajaran lebih mudah dicapai. Untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif, guru dituntut memiliki pemahaman dan kompetensi yang memadai dalam menggunakan metode pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menggali metode pembelajaran yang efektif untuk menciptakan kegiatan belajar yang lebih kreatif bagi siswa. Penelitian ini menemukan beberapa metode pembelajaran alternatif yang dapat dimanfaatkan pada masa new normal covid-19 untuk terus meningkatkan kompetensi siswa. Studi ini menyiratkan bahwa guru harus terus-menerus mengekspos diri mereka kedalam berbagai metode pembelajaran untuk membangun kondisi pembelajaran yang kondusif di dalam kelas.
摘要要有效地开展学习活动,创造有利的学习条件,培养学生的创造性,提高学生的学习能力。通过进行适当和有效的学习活动,学习目标和学习能力更容易实现。为了创造有效的学习活动,教师需要对学习方法有足够的理解和运用能力。本研究旨在探索有效的学习方法,为学生创造更具创造性的学习活动。本研究发现在新冠肺炎疫情新常态下,可以采用几种替代学习方法,不断提高学生的学习能力。本研究暗示教师应不断接触各种学习方法,以在课堂上建立有利的学习条件。【摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【翻译】Melalui pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang tepat dan efektif, tujuan pembelajaran dan kompetensi pembelajaran lebih mudah dicapai。Untuk menciptakan kegiatan pembelajan yang efektif, guru dituntut memiliki pemahaman dan kompetensi yang memadai dalam menggunakan mede pembelajan。Penelitian ini bertujuan untuk menggali方法penbelajaran yang effekif untuk menciptakan kegiatan belajar yang lebih kreatif bagi siswa。新常态2019冠状病毒病毒学新常态2019冠状病毒病毒学新常态学习,学习,学习,学习,学习,学习,学习,学习,学习,学习,学习,学习,学习,学习
{"title":"Alternative Learning Methods Employed by Language Teachers in the New Normal of COVID-19","authors":"I. N. Mantra, Nengah Dwi Handayani, A. A. I. Y. Pramawati","doi":"10.15408/ijee.v8i2.21135","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ijee.v8i2.21135","url":null,"abstract":"ABSTRACTLearning activities should be conducted effectively to create conducive learning conditions to develop students’ creativity and their higher learning competence. Through conducting appropriate and effective learning activities, the learning objectives and learning competencies are easier to achieve. To create effective learning activities, teachers are required to have adequate understanding and competence in employing learning methods. This study aims to explore effective learning methods to create more creative learning activities for the students. This study found several alternative learning methods that can be utilized in the time of the new normal of covid-19 to continually improve the students’ competence. This study implies that teachers should continually expose themselves to various learning methods to establish conducive learning conditions in the classroom. ABSTRAKKegiatan pembelajaran harus dilakukan secara efektif untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif untuk mengembangkan kreativitas dan kompetensi belajar siswa yang lebih tinggi. Melalui pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang tepat dan efektif, tujuan pembelajaran dan kompetensi pembelajaran lebih mudah dicapai. Untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif, guru dituntut memiliki pemahaman dan kompetensi yang memadai dalam menggunakan metode pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menggali metode pembelajaran yang efektif untuk menciptakan kegiatan belajar yang lebih kreatif bagi siswa. Penelitian ini menemukan beberapa metode pembelajaran alternatif yang dapat dimanfaatkan pada masa new normal covid-19 untuk terus meningkatkan kompetensi siswa. Studi ini menyiratkan bahwa guru harus terus-menerus mengekspos diri mereka kedalam berbagai metode pembelajaran untuk membangun kondisi pembelajaran yang kondusif di dalam kelas.","PeriodicalId":31076,"journal":{"name":"IJEE Indonesian Journal of English Education","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46233524","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-28DOI: 10.15408/ijee.v8i2.22409
Pahrozi Ahmad, A. Triastuti
ABSTRACTThis article explores the implementation of online learning by English teachers in the age of the coronavirus pandemic in the Tungkal Ilir district, West Tanjung Jabung Regency. This article examines two research questions: (1) How do EFL teachers describe their practices and perceptions of online learning during the pandemic, and (2) What challenges EFL teachers face while implementing online learning during the pandemic. In this small-scale qualitative study, three English teachers took part. Semi-structured interviews were used to gather information. The result revealed that teachers in remote areas used social media and digital platforms to carry out their online teaching. On the other hand, these teachers had some issues incorporating online learning. The problems can be divided into two categories: (a) unfamiliarity with the platforms and (b) inability to respond to students quickly. In addition, some suggestions are also given for further researchers to conduct a similar study. ABSTRAKArtikel ini membahas tentang implementasi pembelajaran online oleh guru bahasa Inggris di era pandemi virus corona di kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Artikel ini membahas dua pertanyaan penelitian: (1) Bagaimana guru EFL menggambarkan praktik dan persepsi mereka tentang pembelajaran online selama pandemi, dan (2) Apa tantangan yang dihadapi guru EFL saat menerapkan pembelajaran online selama pandemi. Tiga guru Bahasa Inggris diambil sebagai responden dalam studi kualitatif skala kecil ini. Wawancara semi terstruktur digunakan untuk mengumpulkan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru di daerah terpencil telah menggunakan media sosial dan platform digital untuk melaksanakan pengajaran online mereka. Disisi lain, guru memiliki beberapa masalah dalam penerapan pembelajaran online. Masalah dapat dibagi menjadi dua kategori: (a) ketidaktahuan dengan platform dan (b) ketidakmampuan untuk merespon siswa dengan cepat. Selain itu, beberapa saran juga diberikan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian serupa.
摘要本文探讨了冠状病毒大流行时期西丹戎贾邦县东加尔伊利尔地区英语教师在线学习的实施情况。本文探讨了两个研究问题:(1)大流行期间,英语教师如何描述他们对在线学习的实践和看法;(2)大流行期间,英语教师在实施在线学习时面临哪些挑战。在这个小规模的定性研究中,有三位英语教师参与。采用半结构化访谈来收集信息。结果显示,偏远地区的教师使用社交媒体和数字平台进行在线教学。另一方面,这些教师在整合在线学习方面存在一些问题。这些问题可以分为两类:(a)对平台不熟悉;(b)无法快速回应学生。此外,本文还对进一步开展类似研究提出了一些建议。摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstractArtikel ini成员dua pertanyaan penelitian:(1) Bagaimana guru EFL menggambarkan praktik dan persepsi mereka tentang pembelajan online selama pandemi; (2) Apa tantanangan yang dihadapi guru EFL saat menerapkan pembelajan online selama pandemi。菩提上师Bahasa Inggris diambil sebagai回应了一项关于质量的研究。瓦万卡拉半结构结构digunakan untuk mengumpulkan informasi。Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru di daerah terpencil telah menggunakan媒体社交平台digital untuk melaksanakan pengajaran online merika。Disisi lain, guru memiliki beberapa masalah dalam penerapan penbelajaran在线。Masalah dapat dibagi menjadi dua kategori:(a) ketidaktahuan dengan platform dan (b) ketidakmampuan untuk merespon siswa dengan cepat。Selain itu, beberapa saran juga diberikkan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan peneltitian serupa。
{"title":"EFL Teachers' Experiences During the Pandemic: Stories From Rural Area in Tungkal Ilir District","authors":"Pahrozi Ahmad, A. Triastuti","doi":"10.15408/ijee.v8i2.22409","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ijee.v8i2.22409","url":null,"abstract":"ABSTRACTThis article explores the implementation of online learning by English teachers in the age of the coronavirus pandemic in the Tungkal Ilir district, West Tanjung Jabung Regency. This article examines two research questions: (1) How do EFL teachers describe their practices and perceptions of online learning during the pandemic, and (2) What challenges EFL teachers face while implementing online learning during the pandemic. In this small-scale qualitative study, three English teachers took part. Semi-structured interviews were used to gather information. The result revealed that teachers in remote areas used social media and digital platforms to carry out their online teaching. On the other hand, these teachers had some issues incorporating online learning. The problems can be divided into two categories: (a) unfamiliarity with the platforms and (b) inability to respond to students quickly. In addition, some suggestions are also given for further researchers to conduct a similar study. ABSTRAKArtikel ini membahas tentang implementasi pembelajaran online oleh guru bahasa Inggris di era pandemi virus corona di kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Artikel ini membahas dua pertanyaan penelitian: (1) Bagaimana guru EFL menggambarkan praktik dan persepsi mereka tentang pembelajaran online selama pandemi, dan (2) Apa tantangan yang dihadapi guru EFL saat menerapkan pembelajaran online selama pandemi. Tiga guru Bahasa Inggris diambil sebagai responden dalam studi kualitatif skala kecil ini. Wawancara semi terstruktur digunakan untuk mengumpulkan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru di daerah terpencil telah menggunakan media sosial dan platform digital untuk melaksanakan pengajaran online mereka. Disisi lain, guru memiliki beberapa masalah dalam penerapan pembelajaran online. Masalah dapat dibagi menjadi dua kategori: (a) ketidaktahuan dengan platform dan (b) ketidakmampuan untuk merespon siswa dengan cepat. Selain itu, beberapa saran juga diberikan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian serupa.","PeriodicalId":31076,"journal":{"name":"IJEE Indonesian Journal of English Education","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44719876","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-28DOI: 10.15408/ijee.v8i2.20910
Adieli Laoli
ABSTRACTThe purpose of this research is to describe how students achieve their reading comprehension performance when they apply the KWL (Know, Want to Know, Learned) Strategy. KWL is a strategy that can better comprehend the content of material read by the students. Using this strategy can help the students read effectively and efficiently to build their comprehension. After analyzing the data, the finding shows that the KWL Strategy positively contributes to the students’ achievement in their reading comprehension. It can be seen from the progress of scores in each cycle that the students acquired. Other aspects that the students should have in applying this strategy, such as motivation and vocabulary mastery, play a vital role in classroom activities; besides, the serious attention of the teacher to use the procedures of KWL strategy is necessary. The result of this research is KWL strategy can increase the students' reading comprehension in Second Language Acquisition (SLA) subject by applying some modifications to the procedures. Considering the result from the research, the researcher recommends that the KWL strategy be continuously implemented in activating students’ reading comprehension.ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana siswa mencapai pemahamannya ketika menerapkan Strategi KWL. KWL merupakan salah satu strategi yang dapat memberikan pemahaman yang lebih baik akan sebuah konten materi yang dibaca oleh siswa. Penggunaan strategi dapat membantu siswa membaca secara efektif dan efisien untuk membangun pemahaman. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Strategi KWL memiliki kontribusi positif terhadap prestasi siswa dalam memahami bacaan SLA, hal ini dapat dilihat dari kemajuan akan nilai dalam pembelajaran yang diperoleh siswa. Aspek lain yang harus dimiliki siswa dalam menerapkan strategi ini, misalnya motivasi dan penguasaan kosakata memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan kelas, selain itu perhatian serius dari guru untuk menerapkan prosedur strategi KWL mutlak diperlukan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi KWL dapat meningkatkan pemahaman membaca siswa pada pelajaran SLA dengan penerapan beberapa modifikasi pada prosedurnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti merekomendasikan strategi KWL untuk diimplementasikan secara berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman membaca siswa.
{"title":"Activate Reading Comprehension of Second Language Acquisition (SLA) By Applying Know-Want to Know-Learned (KWL) Strategy","authors":"Adieli Laoli","doi":"10.15408/ijee.v8i2.20910","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ijee.v8i2.20910","url":null,"abstract":"ABSTRACTThe purpose of this research is to describe how students achieve their reading comprehension performance when they apply the KWL (Know, Want to Know, Learned) Strategy. KWL is a strategy that can better comprehend the content of material read by the students. Using this strategy can help the students read effectively and efficiently to build their comprehension. After analyzing the data, the finding shows that the KWL Strategy positively contributes to the students’ achievement in their reading comprehension. It can be seen from the progress of scores in each cycle that the students acquired. Other aspects that the students should have in applying this strategy, such as motivation and vocabulary mastery, play a vital role in classroom activities; besides, the serious attention of the teacher to use the procedures of KWL strategy is necessary. The result of this research is KWL strategy can increase the students' reading comprehension in Second Language Acquisition (SLA) subject by applying some modifications to the procedures. Considering the result from the research, the researcher recommends that the KWL strategy be continuously implemented in activating students’ reading comprehension.ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana siswa mencapai pemahamannya ketika menerapkan Strategi KWL. KWL merupakan salah satu strategi yang dapat memberikan pemahaman yang lebih baik akan sebuah konten materi yang dibaca oleh siswa. Penggunaan strategi dapat membantu siswa membaca secara efektif dan efisien untuk membangun pemahaman. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Strategi KWL memiliki kontribusi positif terhadap prestasi siswa dalam memahami bacaan SLA, hal ini dapat dilihat dari kemajuan akan nilai dalam pembelajaran yang diperoleh siswa. Aspek lain yang harus dimiliki siswa dalam menerapkan strategi ini, misalnya motivasi dan penguasaan kosakata memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan kelas, selain itu perhatian serius dari guru untuk menerapkan prosedur strategi KWL mutlak diperlukan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi KWL dapat meningkatkan pemahaman membaca siswa pada pelajaran SLA dengan penerapan beberapa modifikasi pada prosedurnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti merekomendasikan strategi KWL untuk diimplementasikan secara berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman membaca siswa.","PeriodicalId":31076,"journal":{"name":"IJEE Indonesian Journal of English Education","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43733693","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}