首页 > 最新文献

El Harakah最新文献

英文 中文
SORONG SERAH AJI KRAMA TRADITION OF LOMBOK SASAK MARRIAGE TO REVIVE ISLAMIC CULTURE Sorong serah aji krama传统的龙目岛sasak婚姻复兴伊斯兰文化
Pub Date : 2019-12-03 DOI: 10.18860/el.v21i2.6961
A. Ahyar, Subhan Abdullah
Sorong serah aji krama is a tradition of Lombok Sasak tribe community and as a symbol of appreciation in the marriage process of the Sasak tribe community. The symbol of this award is marked by the presence of aji krama. It does not merely have the symbolic meaning of the prospective groom to the bride but implied the symbolic meta meaning. That is, there is a profound meaning of the process of sorong serah aji krama that must be understood, internalized, and implemented in the marriage life of the prospective couple. To that end, this study wants to find the symbolic meta meaning of the tradition of sorong serah aji krama of the Sasak tribe community. This research used descriptive qualitative research. The result shows that the tradition of sorong serah aji krama is not only interpreted as mere preservation of a symbolic material tradition, namely the giving of dowry but also as a meta symbolic of the self-esteem as a human being in the life of the household. The Sasak tribe community views this tradition as the honor and respect of the groom to the bride. Tradisi sorong serah aji krama merupakan tradisi masyarakat suku Sasak Lombok dan sebagai simbol penghargaan dalam proses perkawinan masyarakat suku Sasak. Simbol penghargaan ini ditandai dengan adanya aji krama. Aji krama tidak semata-mata memiliki makna simbolik dari calon mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan melainkan tersirat makna meta simbolik. Yakni, ada makna yang mendalam atas proses sorong serah aji krama yang harus dipahami, diinternalisasikan, dan dilaksanakan dalam kehidupan berumah tangga calon mempelai. Untuk itu, penelitian ini ingin menemukan makna meta simbolik tradisi sorong serah aji krama pada masyarakat suku Sasak. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa tradisi sorong serah aji krama tidak hanya dimaknai sekedar mempertahankan tradisi yang bersifat material simbolik, yakni pemberian maskawin semata, melainkan dimaknai sebagai meta sombolik akan harga diri sebagai manusia dalam menjalankan kehidupan rumah tangga. Masyarakat suku Sasak memandang tradisi ini sebagai penghargaan dan penghormatan calon mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan.
Sorong serah aji krama是龙目岛Sasak部落社区的传统,是Sasak部落社区在婚姻过程中表示感谢的象征。这个奖项的标志是阿吉·克拉玛的出现。它不仅具有准新郎对新娘的象征意义,而且隐含着象征的元意义。也就是说,在未来夫妻的婚姻生活中,必须理解,内化和实施sorong serah aji krama过程的深刻含义。为此,本研究想要找出萨萨克部落社群“索隆塞拉阿吉克拉玛”传统的象征元意义。本研究采用描述性定性研究。结果表明,传统的索隆serah aji krama不仅被解释为仅仅保留象征性的物质传统,即赠送嫁妆,而且还被解释为作为一个人在家庭生活中自尊的元象征。萨萨克部落社区将这一传统视为新郎对新娘的荣誉和尊重。龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛象征,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛。符号penghargaan ini ditandai dengan adanya aji krama。Aji krama tidak semata-mata memiliki makna simbolik dari calon mempelai laki-laki kemada mempelai perempuan melainkan tersirat makna meta simbolik。Yakni, ada makna yang mendalam atas proses sorong serah aji krama yang harus dipahami, diinternalisasikan, dan dilaksanakan dalam kehidupan berumah tangga calon mempelai。untutui, penelitian ini in menemukan makna meta symbolik tradisis sorong serah ji kama pada masyarakat suku Sasak。Penelitian ini menggunakan Penelitian质量描述。Hasil penelitian menemukan bahwa tradisi sorong serah ji krama handya dimaknai sekedar成员pertahankan tradisi yang材料符号,yakni pemberian maskawin semata, melainkan dimaknai sebagai meta sombolik akan harga diri sebagai manusia dalam menjalankan kehidupan rumah tangga。Masyarakat suku Sasak memandang tradisi ini sebagai penghargaan dan penghormatan calon mempelai laki- lakki kepada mempelai perempuan。
{"title":"SORONG SERAH AJI KRAMA TRADITION OF LOMBOK SASAK MARRIAGE TO REVIVE ISLAMIC CULTURE","authors":"A. Ahyar, Subhan Abdullah","doi":"10.18860/el.v21i2.6961","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/el.v21i2.6961","url":null,"abstract":"Sorong serah aji krama is a tradition of Lombok Sasak tribe community and as a symbol of appreciation in the marriage process of the Sasak tribe community. The symbol of this award is marked by the presence of aji krama. It does not merely have the symbolic meaning of the prospective groom to the bride but implied the symbolic meta meaning. That is, there is a profound meaning of the process of sorong serah aji krama that must be understood, internalized, and implemented in the marriage life of the prospective couple. To that end, this study wants to find the symbolic meta meaning of the tradition of sorong serah aji krama of the Sasak tribe community. This research used descriptive qualitative research. The result shows that the tradition of sorong serah aji krama is not only interpreted as mere preservation of a symbolic material tradition, namely the giving of dowry but also as a meta symbolic of the self-esteem as a human being in the life of the household. The Sasak tribe community views this tradition as the honor and respect of the groom to the bride. Tradisi sorong serah aji krama merupakan tradisi masyarakat suku Sasak Lombok dan sebagai simbol penghargaan dalam proses perkawinan masyarakat suku Sasak. Simbol penghargaan ini ditandai dengan adanya aji krama. Aji krama tidak semata-mata memiliki makna simbolik dari calon mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan melainkan tersirat makna meta simbolik. Yakni, ada makna yang mendalam atas proses sorong serah aji krama yang harus dipahami, diinternalisasikan, dan dilaksanakan dalam kehidupan berumah tangga calon mempelai. Untuk itu, penelitian ini ingin menemukan makna meta simbolik tradisi sorong serah aji krama pada masyarakat suku Sasak. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa tradisi sorong serah aji krama tidak hanya dimaknai sekedar mempertahankan tradisi yang bersifat material simbolik, yakni pemberian maskawin semata, melainkan dimaknai sebagai meta sombolik akan harga diri sebagai manusia dalam menjalankan kehidupan rumah tangga. Masyarakat suku Sasak memandang tradisi ini sebagai penghargaan dan penghormatan calon mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan.","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41311217","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
PROBLEMATICS IN POSTMODERNISM: AN OPPORTUNITY AND CHALLENGE IN DISCOURSE OF PROPHETIC SOCIOLOGY METHOD 后现代主义中的问题学:预言社会学方法话语中的机遇与挑战
Pub Date : 2019-12-03 DOI: 10.18860/el.v21i2.5907
Peribadi Peribadi, Samsul Samsul
Almost all aspects of the social life of this beloved nation and country tended to be colonized including for the academicians that up to now have still been subduing and been kneeling under the influence of western epistemology. Therefore, in the case of obtaining the independence of thinking academically to develop the charitable science and scientific charity, it needs the paradigm and alternative epistemology according to the socio-psychological and socio-anthropological of the nation. In addition to the urgent independence demand for thinking academically, it also still opened the opportunity to develop a prophetic based methodology discourse. There is still an empty space in the context of methodological compilation enabling a new methodology emerges in the future. As the first step to construct a prophetic paradigm is formulating the philosophical foundation in the context of ontology, epistemology, and axiology in social science. This paper offered several strategic phases towards the discourse of metaphysical realism to develop alternative methodologies within the circle of postmodernism problematics. Hampir semua aspek kehidupan sosial bangsa dan negara tercinta ini cenderung dijajah termasuk para akademisi yang sampai sekarang masih tunduk dan berlutut di bawah pengaruh epistemologi barat. Oleh karena itu, dalam hal memperoleh kemandirian berpikir secara akademis untuk mengembangkan ilmu amal dan amal ilmiah, diperlukan paradigma dan epistemologi alternatif sesuai dengan sosio-psikologis dan sosio-antropologis bangsa. Selain tuntutan kemandirian yang mendesak untuk berpikir secara akademis, masih terbuka peluang untuk mengembangkan wacana metodologi berbasis kenabian. Masih ada ruang kosong dalam konteks kompilasi metodologis yang memungkinkan metodologi baru muncul di masa depan. Sebagai langkah pertama untuk membangun paradigma profetik adalah merumuskan landasan filosofis dalam konteks ontologi, epistemologi, dan aksiologi dalam ilmu sosial. Makalah ini menawarkan beberapa fase strategis menuju wacana realisme metafisik untuk mengembangkan metodologi alternatif dalam lingkaran problematika postmodernisme.
这个深受爱戴的民族和国家的社会生活几乎所有方面都倾向于被殖民,包括迄今为止仍在西方认识论影响下屈服和下跪的学者。因此,在学术上获得思想独立以发展慈善科学和科学慈善的情况下,需要根据国家的社会心理学和社会人类学的范式和替代认识论。除了学术上迫切需要独立思考之外,它还为发展基于预言的方法论话语提供了机会。在方法汇编方面仍然存在空白,使未来能够出现一种新的方法。作为建构预言范式的第一步,是在社会科学的本体论、认识论和价值论的背景下建立哲学基础。本文提出了形而上学现实主义话语的几个战略阶段,以在后现代问题学的圈子里发展替代方法论。这个国家和这个受人爱戴的国家的社会生活的几乎所有方面都倾向于被入侵,包括迄今为止仍在西方认识论影响下卑躬屈膝的学院。因此,为了获得学术思维的自主权来发展科学和工作,需要与社会心理学和社会人类学国家相一致的范式和替代认识论。除了迫切需要学术思考的自主性外,还有机会开发一种基于文化的方法论wacana。在方法汇编方面仍然存在空白,这使得未来能够出现新的方法。作为建立预言范式的第一步,是在社会科学的本体论、认识论和价值论的背景下破坏哲学景观。因此,这为在后现代主义问题圈中发展替代方法论提供了一些形而上学现实主义期望的战略阶段。
{"title":"PROBLEMATICS IN POSTMODERNISM: AN OPPORTUNITY AND CHALLENGE IN DISCOURSE OF PROPHETIC SOCIOLOGY METHOD","authors":"Peribadi Peribadi, Samsul Samsul","doi":"10.18860/el.v21i2.5907","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/el.v21i2.5907","url":null,"abstract":"Almost all aspects of the social life of this beloved nation and country tended to be colonized including for the academicians that up to now have still been subduing and been kneeling under the influence of western epistemology. Therefore, in the case of obtaining the independence of thinking academically to develop the charitable science and scientific charity, it needs the paradigm and alternative epistemology according to the socio-psychological and socio-anthropological of the nation. In addition to the urgent independence demand for thinking academically, it also still opened the opportunity to develop a prophetic based methodology discourse. There is still an empty space in the context of methodological compilation enabling a new methodology emerges in the future. As the first step to construct a prophetic paradigm is formulating the philosophical foundation in the context of ontology, epistemology, and axiology in social science. This paper offered several strategic phases towards the discourse of metaphysical realism to develop alternative methodologies within the circle of postmodernism problematics. Hampir semua aspek kehidupan sosial bangsa dan negara tercinta ini cenderung dijajah termasuk para akademisi yang sampai sekarang masih tunduk dan berlutut di bawah pengaruh epistemologi barat. Oleh karena itu, dalam hal memperoleh kemandirian berpikir secara akademis untuk mengembangkan ilmu amal dan amal ilmiah, diperlukan paradigma dan epistemologi alternatif sesuai dengan sosio-psikologis dan sosio-antropologis bangsa. Selain tuntutan kemandirian yang mendesak untuk berpikir secara akademis, masih terbuka peluang untuk mengembangkan wacana metodologi berbasis kenabian. Masih ada ruang kosong dalam konteks kompilasi metodologis yang memungkinkan metodologi baru muncul di masa depan. Sebagai langkah pertama untuk membangun paradigma profetik adalah merumuskan landasan filosofis dalam konteks ontologi, epistemologi, dan aksiologi dalam ilmu sosial. Makalah ini menawarkan beberapa fase strategis menuju wacana realisme metafisik untuk mengembangkan metodologi alternatif dalam lingkaran problematika postmodernisme.","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48828240","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
SYMBOLIC FUNCTION AND MEANING OF ONTALAN TRADITION IN MADURANESE WEDDING ontalan传统在马杜罗婚礼中的象征作用与意义
Pub Date : 2019-12-03 DOI: 10.18860/el.v21i2.6826
Nor Hasan, E. Susanto
Ontalan is a Maduranese tradition at weddings. The term of ontalan (oncal: Javanese) means throwing, which is throwing money at the bride and groom when they are sitting side by side. As a tradition, ontalan is something that has been done and has become part of the life and local wisdom of the Pamekasan community which is still being implemented. The social function of ontalan is to strengthen social relations between families, a symbol of family cohesiveness, and also as a symbol of agreement on the marriage of the bride and groom. While the economic function of ontalan is in order to help families who have an intention and as a provision of life for a new couple. Some people continue to try preserving these traditions through inheritance to the next generation, construction and modification so that the tradition is in accordance with the times. Ontalan adalah tradisi orang Madura di pesta pernikahan. Istilah ontalan (oncal: Jawa) berarti melempar, yaitu melempar uang ke pengantin saat mereka duduk berdampingan. Sebagai sebuah tradisi, ontalan adalah sesuatu yang telah dilakukan dan telah menjadi bagian dari kehidupan dan kearifan lokal masyarakat Pamekasan yang masih dilaksanakan. Fungsi sosial ontalan adalah untuk memperkuat hubungan sosial antar keluarga, simbol kekompakan keluarga, dan juga sebagai simbol kesepakatan tentang pernikahan mempelai pria dan wanita. Sedangkan fungsi ekonomi ontalan adalah untuk membantu keluarga yang memiliki niat dan sebagai bekal hidup bagi pasangan baru. Beberapa orang terus mencoba melestarikan tradisi ini melalui warisan kepada generasi berikutnya, konstruksi dan modifikasi sehingga tradisi tersebut sesuai dengan zaman.
Ontalan是马达加斯加的传统和婚礼。ontalan(oncal:爪哇语)的意思是投掷,即当新娘和新郎并排坐着时向他们扔钱。作为一种传统,ontalan已经成为帕梅卡桑社区生活和当地智慧的一部分,目前仍在实施中。ontalan的社会功能是加强家庭之间的社会关系,是家庭凝聚力的象征,也是新郎新娘结婚的象征。而ontalan的经济功能是帮助有意愿的家庭,并为新婚夫妇提供生活。一些人继续试图通过对下一代的继承、建设和修改来保护这些传统,使传统符合时代。Ontalan是马杜拉在婚礼上的传统。“接触”一词的意思是当新娘坐在新娘身边时向她扔钱。作为一种传统,遏制已经成为仍在服役的当地人生活和意义的一部分。社会联系功能是加强家庭之间的社会关系,是家庭群体的象征,也是男女之间婚姻协议的象征。而遏制的经济功能是帮助有意愿的家庭,并作为新婚夫妇的生计。一些人继续试图通过给下一代的遗产、建设和修改来保护这一传统,使传统与时间相适应。
{"title":"SYMBOLIC FUNCTION AND MEANING OF ONTALAN TRADITION IN MADURANESE WEDDING","authors":"Nor Hasan, E. Susanto","doi":"10.18860/el.v21i2.6826","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/el.v21i2.6826","url":null,"abstract":"Ontalan is a Maduranese tradition at weddings. The term of ontalan (oncal: Javanese) means throwing, which is throwing money at the bride and groom when they are sitting side by side. As a tradition, ontalan is something that has been done and has become part of the life and local wisdom of the Pamekasan community which is still being implemented. The social function of ontalan is to strengthen social relations between families, a symbol of family cohesiveness, and also as a symbol of agreement on the marriage of the bride and groom. While the economic function of ontalan is in order to help families who have an intention and as a provision of life for a new couple. Some people continue to try preserving these traditions through inheritance to the next generation, construction and modification so that the tradition is in accordance with the times. Ontalan adalah tradisi orang Madura di pesta pernikahan. Istilah ontalan (oncal: Jawa) berarti melempar, yaitu melempar uang ke pengantin saat mereka duduk berdampingan. Sebagai sebuah tradisi, ontalan adalah sesuatu yang telah dilakukan dan telah menjadi bagian dari kehidupan dan kearifan lokal masyarakat Pamekasan yang masih dilaksanakan. Fungsi sosial ontalan adalah untuk memperkuat hubungan sosial antar keluarga, simbol kekompakan keluarga, dan juga sebagai simbol kesepakatan tentang pernikahan mempelai pria dan wanita. Sedangkan fungsi ekonomi ontalan adalah untuk membantu keluarga yang memiliki niat dan sebagai bekal hidup bagi pasangan baru. Beberapa orang terus mencoba melestarikan tradisi ini melalui warisan kepada generasi berikutnya, konstruksi dan modifikasi sehingga tradisi tersebut sesuai dengan zaman.","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44945231","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
TRADISI SASTRA DIKILI DALAM PELAKSANAAN UPACARA ADAT MAULIDAN DI GORONTALO 哥伦塔洛的毛利丹习俗
Pub Date : 2018-11-28 DOI: 10.18860/el.v16i1.2760
Moh. Karmin Baruadi
This article intent to reveal extent dikili's activity performing that terminological custom tradition/Gorontalo's culture. Assessment did by sosio-cultural's approaching passes through search empirik's literature and watch to its performing at any given custom scene about dikili  that. Study result points out that matter-of-fact social and tribal society culture Gorontalo places dikili as something that important and contains religious point in manage society life behaviour. Islamic aesthetical norms constitute translations symbolically to trusts and grasps to God that most formula deep mirror recitation. Assess dominant Islamic teaching obeyed by that Gorontalo's islamic community constitute basis source that bear artistry as modikili. Such thing this is too causative Gorontalo's society really price traditions especially that gets islami's nuance that all along maintained regular and is kept up. That islami's point was braced motto thru or slogan that becomes Gorontalo's culture reflection that identic with islam which is ‘ adati hula hula’a. to sara’a., sara’a. hula hula’a. to kuru’ani ’ or custom based on al Quran (kitab Allah). Artikel ini bertujuan mengungkapkan pelaksanaan kegiatan dikili atau maulud Nabi menurut tradisi Gorontalo. Pengkajian dilakukan dengan pendekatan sosio-kultural melalui penelusuran literatur dan pengamatan empirik terhadap setiap peristiwa adat terkait dikili. Hasil kajian menunjukan bahwa berdasarkan kenyataan, sosial dan budaya masyarakat suku Gorontalo menempatkan dikili sebagai sesuatu yang penting dan mengandung nilai-nilai religius dalam mengatur perilaku hidup masyarakat. Norma-norma keindahan Islam merupakan penerjemahan secara simbolis terhadap kepercayaan dan pemahaman kepada Tuhan yang tercermin dalam formula zikir. Nilai-nilai ajaran Islam yang dominan dipatuhi oleh masyarakat Islam Gorontalo tersebut merupakan sumber acuan yang melahirkan kesenian seperti modikili. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat Gorontalo sangat menghargai tradisitradisi terutama yang bernuansa islami yang selamanya tetap dilestarikan. Nilai-nilai Islami tersebut telah dikukuhkan melalui semboyan yang menjadi cerminan budaya Gorontalo yang identik dengan Islam yaitu ‘adati hula-hula’a to sara’a, sara’a hula-hula’a to kuru’ani’ atau adat bersendi syarak dan syarak bersendi al Quran
本文旨在揭示迪基利的活动在多大程度上表现了术语习俗传统/戈龙塔洛文化。通过社会文化的方法进行评估,通过搜索帝国的文献,观察它在任何给定的场景中对dikili的表现。研究结果指出,戈伦塔洛的实际社会和部落社会文化将dikili视为管理社会生活行为中重要的、包含宗教意义的东西。伊斯兰的美学规范构成了对上帝的象征性的信任和把握,这是最深刻的镜像背诵公式。评估Gorontalo的伊斯兰社区所遵循的主流伊斯兰教义,这些教义构成了以艺术为基础的来源。Gorontalo的社会真的很看重传统尤其是得到了伊斯兰教的细微差别一直保持着规律并保持着。伊斯兰教的观点被采纳为座右铭或口号,成为Gorontalo的文化反映,与伊斯兰教的认同是“adati呼啦呼啦”。莎拉萨那。,莎拉。草裙舞草裙舞。kuru ' ani '或基于古兰经(kitab Allah)的习俗。Artikel ini bertujuan mengungkapkan pelaksanaan kegiatan和dikili atau mauld Nabi menutut tradisi Gorontalo。彭加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健、潘加健。这句话的意思是:“我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人。”Norma-norma keindahan伊斯兰语merupakan penerjemahan secara象征着terhadap keperayaan dan pemahaman kepada Tuhan yang tercermin dalam formula zikir。Nilai-nilai ajaran Islam yang dominan dipatuhi oleh masyarakat Islam Gorontalo tersebut merupakan sumber acuan yang melahirkan kesenian seperti modikili。我在这里是说,我在这里是说,我在这里是说,我在这里是说,我在这里是说Nilai-nilai Islami tersebut telah dikukuhkan melalui semboyan yang menjadi cerminan budaya Gorontalo yang identik dengan Islam yitu ' adati hula-hula ' a to sara ' a, sara ' a hula-hula ' a to kuru ' ani ' atau adat bersendi syarak dan syarak bersendi al可兰经
{"title":"TRADISI SASTRA DIKILI DALAM PELAKSANAAN UPACARA ADAT MAULIDAN DI GORONTALO","authors":"Moh. Karmin Baruadi","doi":"10.18860/el.v16i1.2760","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/el.v16i1.2760","url":null,"abstract":"This article intent to reveal extent dikili's activity performing that terminological custom tradition/Gorontalo's culture. Assessment did by sosio-cultural's approaching passes through search empirik's literature and watch to its performing at any given custom scene about dikili  that. Study result points out that matter-of-fact social and tribal society culture Gorontalo places dikili as something that important and contains religious point in manage society life behaviour. Islamic aesthetical norms constitute translations symbolically to trusts and grasps to God that most formula deep mirror recitation. Assess dominant Islamic teaching obeyed by that Gorontalo's islamic community constitute basis source that bear artistry as modikili. Such thing this is too causative Gorontalo's society really price traditions especially that gets islami's nuance that all along maintained regular and is kept up. That islami's point was braced motto thru or slogan that becomes Gorontalo's culture reflection that identic with islam which is ‘ adati hula hula’a. to sara’a., sara’a. hula hula’a. to kuru’ani ’ or custom based on al Quran (kitab Allah). Artikel ini bertujuan mengungkapkan pelaksanaan kegiatan dikili atau maulud Nabi menurut tradisi Gorontalo. Pengkajian dilakukan dengan pendekatan sosio-kultural melalui penelusuran literatur dan pengamatan empirik terhadap setiap peristiwa adat terkait dikili. Hasil kajian menunjukan bahwa berdasarkan kenyataan, sosial dan budaya masyarakat suku Gorontalo menempatkan dikili sebagai sesuatu yang penting dan mengandung nilai-nilai religius dalam mengatur perilaku hidup masyarakat. Norma-norma keindahan Islam merupakan penerjemahan secara simbolis terhadap kepercayaan dan pemahaman kepada Tuhan yang tercermin dalam formula zikir. Nilai-nilai ajaran Islam yang dominan dipatuhi oleh masyarakat Islam Gorontalo tersebut merupakan sumber acuan yang melahirkan kesenian seperti modikili. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat Gorontalo sangat menghargai tradisitradisi terutama yang bernuansa islami yang selamanya tetap dilestarikan. Nilai-nilai Islami tersebut telah dikukuhkan melalui semboyan yang menjadi cerminan budaya Gorontalo yang identik dengan Islam yaitu ‘adati hula-hula’a to sara’a, sara’a hula-hula’a to kuru’ani’ atau adat bersendi syarak dan syarak bersendi al Quran","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42149361","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
IBN KHALDUN DAN PEMIKIR SOSIAL BUDAYA 生活的管理与社会管理
Pub Date : 2018-06-02 DOI: 10.18860/EL.V2I2.5186
M. Zainuddin
The greatness of Ibn Khaldun's name makes the world recognized and reviewed his thoughts. If we revisit the treasury of medieval Islamic intellectual thought and develop a tradition of thought in the world of campus, this tradition and culture is good to do. This paper raises who is really the figure of Ibn Khaldun and how his thoughts are especially on his social cultural thinking. Ibn Khaldun's theory of social phenomena includes the theory of evolution that views social phenomena as the dynamics of society, nations and states that differ across generations. The human society according to Ibn Khaldun is an independent entity. and can be perfectly managed regardless of religious values. He says humans can be good and evil at the same time. Man is evil because of animal nature, and on the contrary, man is good because of his involvement with other human beings. Ibn Khaldun's mind is so visionary that it is relevant to the context of the development of the era as developed by modern philosophers which actually comes from the socio-cultural view of Ibn Khaldun. Begitu besar nama Ibn Khaldun sehingga dunia mengakui dan mengkaji kembali pemikiran-pemikirannya. Jika kita menguak kembali khazanah pemikiran intelektual Islam abad pertengahan dan mengembangkan tradisi pemikiran di dunia kampus, tradisi dan budaya ini bagus untuk dilakukan. Tulisan ini mengangkat siapakah sesungguhnya sosok Ibn Khaldun itu dan bagaimana pemikirannya khususnya pada pemikiran sosial budayanya. Teori fenomena sosial Ibn Khaldun termasuk teori evolusi yang memandang fenomena sosial sebagai dinamika masyarakat, bangsa dan negara yang berbeda antar generasi. Masyarakat manusia menurut Ibn Khaldun adalah suatu entitas yang independen. dan dapat diurus secara sempurna lepas dari nilai-nilai agama. Menurutnya manusia bisa baik clan jahat pada saat yang sama. Manusia jahat karena adanya sifat dasar kebinatangan, dan sebaliknya, manusia itu baik karena keterlibatannya dengan manusia lain. Pemikiran Ibn Khaldun sangat visioner sehingga relevan dengan konteks perkembangan jaman sebagaimana yang kemudian dikembangkan oleh filsuf modern yang sesungguhnya bermuara dari pandangan sosial budaya Ibnu Khaldun.
伊本·哈尔顿名字的伟大使全世界都认识到并回顾了他的思想。如果我们重新审视中世纪伊斯兰知识分子思想的宝库,在校园世界中发展一种思想传统,这种传统和文化是有益的。伊本·哈尔顿的社会现象理论包括进化论,该理论将社会现象视为不同世代的社会、国家和国家的动态。伊本·哈尔顿认为,人类社会是一个独立的实体。无论宗教价值观如何,都可以得到完美的管理。他说,人类可以同时是善和恶。人之所以恶,是因为动物的本性;相反,人之所以善,是因为他与其他人有牵连。伊本·哈尔顿的思想是如此富有远见,以至于它与现代哲学家所发展的时代发展的背景有关,而现代哲学家实际上来自伊本·哈尔敦的社会文化观。Khaldun儿子的名字如此伟大,以至于全世界都认可并重新审视他的思想。如果我们在世界校园里重现中世纪伊斯兰教思想宝库,发展思想传统,那么传统和文化是有益的。这一启示揭示了谁才是哈勒敦真正的伙伴,以及他的思想是如何的,尤其是在他的社会思想中。伊本·哈尔顿的社会现象理论包括进化论,认为社会现象是社会、民族和国家不同世代的动态。根据哈尔顿的说法,人类是一个独立的实体。并且可以在没有宗教价值观的情况下完美处理。他认为人类可以同时成为好的坏的部族。人之所以邪恶,是因为他是一个充满恐惧的人,也是因为他是个充满兴趣的人。伊本·哈尔顿的思想是如此的富有远见,以至于它们与当时由现代哲学家发展起来的时代演变的背景有关,而现代哲学家实际上是从伊本·哈尔敦文化的社会角度来说话的。
{"title":"IBN KHALDUN DAN PEMIKIR SOSIAL BUDAYA","authors":"M. Zainuddin","doi":"10.18860/EL.V2I2.5186","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/EL.V2I2.5186","url":null,"abstract":"The greatness of Ibn Khaldun's name makes the world recognized and reviewed his thoughts. If we revisit the treasury of medieval Islamic intellectual thought and develop a tradition of thought in the world of campus, this tradition and culture is good to do. This paper raises who is really the figure of Ibn Khaldun and how his thoughts are especially on his social cultural thinking. Ibn Khaldun's theory of social phenomena includes the theory of evolution that views social phenomena as the dynamics of society, nations and states that differ across generations. The human society according to Ibn Khaldun is an independent entity. and can be perfectly managed regardless of religious values. He says humans can be good and evil at the same time. Man is evil because of animal nature, and on the contrary, man is good because of his involvement with other human beings. Ibn Khaldun's mind is so visionary that it is relevant to the context of the development of the era as developed by modern philosophers which actually comes from the socio-cultural view of Ibn Khaldun. Begitu besar nama Ibn Khaldun sehingga dunia mengakui dan mengkaji kembali pemikiran-pemikirannya. Jika kita menguak kembali khazanah pemikiran intelektual Islam abad pertengahan dan mengembangkan tradisi pemikiran di dunia kampus, tradisi dan budaya ini bagus untuk dilakukan. Tulisan ini mengangkat siapakah sesungguhnya sosok Ibn Khaldun itu dan bagaimana pemikirannya khususnya pada pemikiran sosial budayanya. Teori fenomena sosial Ibn Khaldun termasuk teori evolusi yang memandang fenomena sosial sebagai dinamika masyarakat, bangsa dan negara yang berbeda antar generasi. Masyarakat manusia menurut Ibn Khaldun adalah suatu entitas yang independen. dan dapat diurus secara sempurna lepas dari nilai-nilai agama. Menurutnya manusia bisa baik clan jahat pada saat yang sama. Manusia jahat karena adanya sifat dasar kebinatangan, dan sebaliknya, manusia itu baik karena keterlibatannya dengan manusia lain. Pemikiran Ibn Khaldun sangat visioner sehingga relevan dengan konteks perkembangan jaman sebagaimana yang kemudian dikembangkan oleh filsuf modern yang sesungguhnya bermuara dari pandangan sosial budaya Ibnu Khaldun.","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42859185","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
AGAMA DAN KEKERASAN MASSA AGAMA和MASSA安全
Pub Date : 2018-06-02 DOI: 10.18860/el.v4i3.5166
M. D. Ghony
Tulisan· ini membahas secara sosiologis fenomena terjadinya berbagai kekerasan massa. Selanjutnya akan difokuskan pada agama sebagai salah satu variabel penting yang perlu juga dilihat dalam setiap peristiwa kekerasan terjadi. Meskipun kekerasan bukan semata-mata dipicu oleh agama, tapi seringkali agama dimanfaatkan untuk memberi legitimasi. Anggapan seperti ini segera mengundang diskursus karena merefleksikan kenyataan paradoks dengan misi yang diemban oleh agama. Karena itu dalam konteks ini, agaknya perlu dipertegas tempat sosiologis, sehingga dengan mudah dapat dideskripsikan kaitan agama dengan kekerasan. Dalam hal ini, tata nilai dan moral dapat dijadikan pandangan hidup bagi masyarakat manusia, tetapi di pihak lain agama juga kadang-kadang dapat menjadi pemicu konflik yang pada urutannya dapat menimbulkan kekerasan atau pun perselisihan yang meluas. Meskipun dalam batas tertentu, perselisihan itu sendiri mempunyai nilai positif dan negatif. Teori konflik dalam sosiologi keagamaan cenderung mementingkan peran self interest dalam perilaku manusia termasuk perilaku yang bersifat religius. Karena itu, dengan optimalisasi peran agama, kekerasan clan konflik dalam masyarakat dengan sendirinya dapat tereliminir atau diperkecil bahkan ditiadakan. This paper discusses sociologically the phenomenon of mass violence. It will then focus on religion as one of the important variables that need to be seen in any violent incident. Although violence is not solely triggered by religion, it is often used to legitimize religion. This kind of opinion immediately invites discourse because it reflects the reality of paradox with the mission carried by religion. Hence in this context, it seems necessary to emphasize the sociological place, so that it can easily be described as a religious link to violence. In this case, values and morals can be used as a worldview for human society, but on the other hand religion can sometimes be a trigger of conflict that in a sequence may lead to widespread violence or dispute. Although in some respects, the dispute itself has a positive and negative value. Conflict theory in religious sociology tends to emphasize the role of self-interest in human behavior, including religious behavior. Therefore, by optimizing the role of religion, violence and conflicts within society can in itself be eliminated or minimized and even eliminated.
它从社会学角度讨论了大规模暴力现象。然后,它将重点关注宗教,这是每一次暴力事件中都应该看到的重要变量之一。尽管暴力不仅是由宗教驱动的,但它经常被用来赋予合法性。这样的思考立即引发了一场讨论,因为它反映了宗教支持的使命的悖论现实。因此,在这种背景下,似乎有必要定义社会学的位置,这样宗教就可以很容易地用暴力来描述。在这方面,价值观和道德可以为人类社会创造一种生活观,但另一方面,宗教有时也可能引发冲突,进而导致暴力甚至广泛的争端。尽管在一定的限度内,争端本身具有积极和消极的价值。宗教社会学中的冲突理论倾向于在包括宗教行为在内的人类行为中扮演利己主义角色。因此,通过优化宗教的作用,可以消除或减少甚至消除社会中的部族暴力。本文从社会学角度探讨了群体暴力现象。然后,它将把宗教作为任何暴力事件中需要看到的重要变量之一。尽管暴力不仅仅是由宗教引发的,但它经常被用来使宗教合法化。这种观点立即引发了讨论,因为它反映了与宗教使命相悖的现实。因此,在这种情况下,似乎有必要强调社会学的地位,这样它就可以很容易地被描述为与暴力的宗教联系。在这种情况下,价值观和道德可以被用作人类社会的世界观,但另一方面,宗教有时可能引发冲突,从而导致广泛的暴力或争端。尽管在某些方面,争端本身具有积极和消极的价值。宗教社会学中的冲突理论倾向于强调自身利益在人类行为中的作用,包括宗教行为。因此,通过优化宗教的作用,社会内部的暴力和冲突本身就可以消除或最小化,甚至消除。
{"title":"AGAMA DAN KEKERASAN MASSA","authors":"M. D. Ghony","doi":"10.18860/el.v4i3.5166","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/el.v4i3.5166","url":null,"abstract":"Tulisan· ini membahas secara sosiologis fenomena terjadinya berbagai kekerasan massa. Selanjutnya akan difokuskan pada agama sebagai salah satu variabel penting yang perlu juga dilihat dalam setiap peristiwa kekerasan terjadi. Meskipun kekerasan bukan semata-mata dipicu oleh agama, tapi seringkali agama dimanfaatkan untuk memberi legitimasi. Anggapan seperti ini segera mengundang diskursus karena merefleksikan kenyataan paradoks dengan misi yang diemban oleh agama. Karena itu dalam konteks ini, agaknya perlu dipertegas tempat sosiologis, sehingga dengan mudah dapat dideskripsikan kaitan agama dengan kekerasan. Dalam hal ini, tata nilai dan moral dapat dijadikan pandangan hidup bagi masyarakat manusia, tetapi di pihak lain agama juga kadang-kadang dapat menjadi pemicu konflik yang pada urutannya dapat menimbulkan kekerasan atau pun perselisihan yang meluas. Meskipun dalam batas tertentu, perselisihan itu sendiri mempunyai nilai positif dan negatif. Teori konflik dalam sosiologi keagamaan cenderung mementingkan peran self interest dalam perilaku manusia termasuk perilaku yang bersifat religius. Karena itu, dengan optimalisasi peran agama, kekerasan clan konflik dalam masyarakat dengan sendirinya dapat tereliminir atau diperkecil bahkan ditiadakan. This paper discusses sociologically the phenomenon of mass violence. It will then focus on religion as one of the important variables that need to be seen in any violent incident. Although violence is not solely triggered by religion, it is often used to legitimize religion. This kind of opinion immediately invites discourse because it reflects the reality of paradox with the mission carried by religion. Hence in this context, it seems necessary to emphasize the sociological place, so that it can easily be described as a religious link to violence. In this case, values and morals can be used as a worldview for human society, but on the other hand religion can sometimes be a trigger of conflict that in a sequence may lead to widespread violence or dispute. Although in some respects, the dispute itself has a positive and negative value. Conflict theory in religious sociology tends to emphasize the role of self-interest in human behavior, including religious behavior. Therefore, by optimizing the role of religion, violence and conflicts within society can in itself be eliminated or minimized and even eliminated.","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47739926","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PLURALITAS AGAMA DAN KEKERASAN KOLEKTIF 宗教多元化和集体暴力
Pub Date : 2018-06-02 DOI: 10.18860/EL.V4I3.5168
M. Yunus
This paper describes whether there is a latent function of religion that can trigger the act of collective anarchism. It is also explored whether there is something that can move people so that they perpetrate the collective violence since the majority of Indonesian people are religious believers who all love peace. In principle, differences are not the root of violence. But man is often wrong in understanding the difference. Because the difference is a law of nature. Basically, humans need to be involved in pluralism, interacting with each other. And if in interacting to meet the peculiarities, need to be solved by way of communication (dialogue) without violence. Herein lies how sesunggulmya no difficulties that we can not solve, as long as want to communicate. Alternative roads are many that we can pass to solve life's problems. And religion offers it to us to create that peace. Dalam makalah ini dijelaskan apakah ada fungsi laten agama yang dapat  memicu tindakan anarkisme kolektif. Juga ditelusuri apakah ada sesuatu yang dapat menggerakkkan orang sehingga ia melakukan kekerasan kolektif mengingat mayoritas masyarakat Indonesia adalah pemeluk agama  yang semuanya cinta damai. Pada prinsipnya, berbagai perbedaan bukanlah akar terjadinya tindak kekerasan. Tetapi manusialah yang acapkali salah dalam memaknai perbedaan itu. Sebab perbedaan merupakan hukum alam. Pada dasarnya  manusia perlu terlibat dalam kemajemukan, berinteraksi dengan sesamanya. Dan apabila dalam berinteraksi menemui keganjilan-keganjilan, perlu diselesaikan dengan jalan komunikasi (dialog) tanpa kekerasan. Disinilah letak betapa sesunggulmya tidak ada kesulitan yang tidak bisa kita pecahkan, asalkan mau berkomunikasi. Jalan-jalan alternatif masih banyak yang bisa kita lewati untuk menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan. Dan agama, menawarkannya kepada kita untuk menciptakan perdamaian itu.
本文论述了宗教是否具有一种潜在的功能,可以引发集体无政府主义的行为。也探讨了是否有什么东西可以感动人们,使他们实施集体暴力,因为大多数印度尼西亚人都是宗教信徒,他们都热爱和平。原则上,分歧不是暴力的根源。但是人们常常错误地理解了两者的区别。因为这种差异是自然规律。基本上,人类需要参与多元主义,相互交流。而如果在互动中遇到特殊性,则需要通过无暴力的沟通(对话)方式来解决。这里存在着怎样的问题,没有我们解决不了的困难,只要愿意沟通。我们可以通过许多不同的道路来解决生活中的问题。宗教为我们提供了创造和平的机会。Dalam makalah ini dijelaskan apakah ada funissi latagama yang dapat memican anarkisme kolektif。Juga ditelusuri apakah ada semuatu yang dapat menggerakkkan orang singingia melakukan kekerasan kolektif mengingat mayoritas masyarakat印度尼西亚adalah pemeluk agama yang semuanya cinta damai。尊敬的校长,尊敬的校长,尊敬的校长,尊敬的校长,尊敬的校长。Tetapi manusialah yang apapkali salah dalam memaknai perbedaan itu。Sebab perbedaan merupakan hukum alam。padaddasarnya manusia perlu terlibatdalam kemajemukan, berinteraksi dengan sesamanya。当apabila dalam berinteraksi menemi keganjilan-keganjilan, perlu diselesaikan dengan jalan komunikasi(对话)tanpa kekerasan。Disinilah letak betapa sesunggulmya tidak ada kesulitan yang tidak bisa kita pecahkan, asalkan mau berkomunikasi。贾兰-贾兰的替代者马西哈·班雅克·杨比萨塔·莱瓦蒂·乌图克·梅耶斯坎·贝巴格伊·克希杜潘。Dan agama, menawarkannya kepada kita untuk menciptakan perdamaian。
{"title":"PLURALITAS AGAMA DAN KEKERASAN KOLEKTIF","authors":"M. Yunus","doi":"10.18860/EL.V4I3.5168","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/EL.V4I3.5168","url":null,"abstract":"This paper describes whether there is a latent function of religion that can trigger the act of collective anarchism. It is also explored whether there is something that can move people so that they perpetrate the collective violence since the majority of Indonesian people are religious believers who all love peace. In principle, differences are not the root of violence. But man is often wrong in understanding the difference. Because the difference is a law of nature. Basically, humans need to be involved in pluralism, interacting with each other. And if in interacting to meet the peculiarities, need to be solved by way of communication (dialogue) without violence. Herein lies how sesunggulmya no difficulties that we can not solve, as long as want to communicate. Alternative roads are many that we can pass to solve life's problems. And religion offers it to us to create that peace. Dalam makalah ini dijelaskan apakah ada fungsi laten agama yang dapat  memicu tindakan anarkisme kolektif. Juga ditelusuri apakah ada sesuatu yang dapat menggerakkkan orang sehingga ia melakukan kekerasan kolektif mengingat mayoritas masyarakat Indonesia adalah pemeluk agama  yang semuanya cinta damai. Pada prinsipnya, berbagai perbedaan bukanlah akar terjadinya tindak kekerasan. Tetapi manusialah yang acapkali salah dalam memaknai perbedaan itu. Sebab perbedaan merupakan hukum alam. Pada dasarnya  manusia perlu terlibat dalam kemajemukan, berinteraksi dengan sesamanya. Dan apabila dalam berinteraksi menemui keganjilan-keganjilan, perlu diselesaikan dengan jalan komunikasi (dialog) tanpa kekerasan. Disinilah letak betapa sesunggulmya tidak ada kesulitan yang tidak bisa kita pecahkan, asalkan mau berkomunikasi. Jalan-jalan alternatif masih banyak yang bisa kita lewati untuk menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan. Dan agama, menawarkannya kepada kita untuk menciptakan perdamaian itu.","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44985721","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
BELAJAR MEMAHAMI TURATS 学习使用TURATS
Pub Date : 2018-06-02 DOI: 10.18860/el.v2i2.5185
Wildana Wargadinata
Pendahuluan Definisi Turats Saat mendengar kata-kata tu rats yang terbayang · Tu nits menurut Dr. Ali Jum'ah adalah hasil buah pada diri kita adalah tumpukan buku yang pemikiran ulama salaf sejak masa pembukuan menggunung. Sebuah gunung yang nampak besar ('ashrut tadwin) akhir abad pertama hijrah sampai dari jauh dan angker. Mengundang tanda tanya clan seratus tahun sebelum masa kita sekarang ini, atau menyimpan seribu rahasia. Hal ini memang sangat tepatnya buku terakhir yang ditulis dengan gaya beralasan, karena kitab-kitab turats adalah basil kerja turats adalab buku "Al Burban lil Bajuri" yang keras ulama salaf ·yang tidak meninggal pada tabun 1959. 1) banya dalam waktu satu dua r-c--:---:----,-------,,---,--= Sebetulnya istilab turats tabun saja melainkan basil kerja · · · ·· ·.. · ·· ·· · · belum dipakai sebagaimana 'furats memirut Dr,iAli. beratus-ratus tabun. Semakin kita ·· · · · · · · · · yang kita pabami sekarang ' Jt;un'ah adalah hasil buah telusuri semakin kita dapati · · babkan pada masanya Rifaab bahwa di depan kita adalah basil pe.�kirantil�m,a sala(sejak ·. Thahthawi Muhammad Abduh buah pemikiran otak-otak masap�tfibuku�uf('ashrut,. dan Ahmad Zaki Basya, cemerlang yang "tt1tlUHnJakhira�adpe�ma_ (Syaikhul 'Untbbah). i) Pada saat mencengangkan. Besar dari segi ·· :·lil.jrahs'amp�iser�ftlsJalitfu::_,, mereka memulai proyek massanya (sepulub abad), besar ·. :. sebelutufu�akita seka:tarig ' menghiclupkan kembali turats dari segi tempatnya (karena dia . ' �Jni, ataltep,a,tnya-bu�u :-: istilah yang mereka pakai adalah berasal dari Andalus ke India . ter�khiryang ditulis d�11gan ihyaul kutub. lstilah tu rats dan dari sebelab utara Afrika ke .·. ga,;yatu1;ats 'adalfili:bll],(�•''Al> pertama kali dipakai oleh Alb·,1g1··,1n sel·,1t·,1n), bes·,11· 1·uga dari · · .. · h · .. lil B ·" :,, · · Ustadz Ahmad Amin yang diikuti · . Bur an · ...a1ur1 yang_ segi variasinya karena dia · · · ·· · ·· oleh Syeikh Kausari hanya sa1·a · meninggal pada tahu11:1959; meliputi ilmu-ilmu eksak clan •· ··· -. . .. · · · . · " istilab itu terbatas pada bidang non-eksak juga da_ri alirannya fiqih clan fuqaha. lstilah turats dan madzhab-madzbabnya. mulai banyak clipakai di biclang sastra mulai tabun Tltrats juga mengundang sekia� pertanyaan 50-an clan akhir 40-an. karena perbedaan/gap generasi yang sangat panjang. Massa Khedu Ismail adalah masa pemisah antara Generasi sekarang telah kehilangan �yafrah-syafrah zaman turats dan pasca turats, maksudnya zaman (rumusan yang dulu sangat populer di kalangan Salaf kheclu Ismail aclalah zaman dimana fase turats telah Saleh). Tulisan ini aclalah sebuah pengantar dalam berakhir, ini terlihat dengan jelas terutama dari c:ira usaha mengembalikan lagi hubungan yang sempat berpikir clan gaya hidup. Para Salaf Saleh menjadikan putus antara generasi sekarang dengangenerasi Salaf nash sebagai pilar kehidupan (way of life), Saleh agar kita ticlak terputus clengan masa lampau menjadikan nash sebagai tonggak kebudayaan. dan agar kita b
上一篇屠鼠定义当我们听到那些漂浮的老鼠的话一座在一世纪末看起来很棒的山从远处向上生长。邀请家族在我们这个时代之前一百年进行质询,或者保守一千个秘密。这确实是最后一本以理性的方式写成的书,因为旅游书籍是《Al-Burban lil Bajuri》一书的旅游罗勒,这本书很难阅读,也没有死于1959年的禁忌。(1) 一次两个r-c的量----:----,----,----事实上,涡轮机的istilabs只是一个工作循环根据iAli博士的说法,还没有被用作“呋喃”。数以百计的禁忌。我们越多,我们就越多。利法的时候,在我们面前有一个基路伯的罗勒,一个沙拉(自从Thahthawi Muhammad Abduh厨师的大脑和Ahmad Zaki Basya,辉煌的“tt1tlUHnJakhira■adpe■ma_(Syaikhul'Untbah)。i)在一个迷人的时刻。太棒了在高耸的塔的痛苦结束时他的位置(因为他。“”Jni,ataltep,a,a,a,,,,:1.1.1h·。。以下的B字Ahmad Amin是在他的变体中写的,因为他在11:1959年才去世;它涵盖了该氏族的前氏族的前部族的前部族前部族的科学。设立旅游团和马德扎布马德兹巴尼亚。很多陈词滥调都是从文学自行车上开始的。特拉特家族的禁忌也引发了一个关于40年代末第50个家族的问题。因为代沟很长。Khedu Ismail弥撒是一个分离的时代,现在已经失去了旅行的时代和旅行后的数字,也就是说,古老的神话非常流行于Salaf kheclu Ismail和旅行的时代。这篇文章最后是一个aclar发射器,它清晰可见,尤其是从c:ira试图恢复一种曾经认为是生活方式家族的关系中。萨利赫把当代人与萨利赫的分离作为生活方式,萨利赫让我们可以无声地割断过去与纳什的纠缠,成为文化的标尺。我们可以真正继承他们的遗产。这确实是宗教和古人的遗产,他们在荣耀的日子里非常富有。他们:天亮前醒来后再睡觉,他们真的明白“tsultsul!ail”这个词。
{"title":"BELAJAR MEMAHAMI TURATS","authors":"Wildana Wargadinata","doi":"10.18860/el.v2i2.5185","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/el.v2i2.5185","url":null,"abstract":"Pendahuluan Definisi Turats Saat mendengar kata-kata tu rats yang terbayang · Tu nits menurut Dr. Ali Jum'ah adalah hasil buah pada diri kita adalah tumpukan buku yang pemikiran ulama salaf sejak masa pembukuan menggunung. Sebuah gunung yang nampak besar ('ashrut tadwin) akhir abad pertama hijrah sampai dari jauh dan angker. Mengundang tanda tanya clan seratus tahun sebelum masa kita sekarang ini, atau menyimpan seribu rahasia. Hal ini memang sangat tepatnya buku terakhir yang ditulis dengan gaya beralasan, karena kitab-kitab turats adalah basil kerja turats adalab buku \"Al Burban lil Bajuri\" yang keras ulama salaf ·yang tidak meninggal pada tabun 1959. 1) banya dalam waktu satu dua r-c--:---:----,-------,,---,--= Sebetulnya istilab turats tabun saja melainkan basil kerja · · · ·· ·.. · ·· ·· · · belum dipakai sebagaimana 'furats memirut Dr,iAli. beratus-ratus tabun. Semakin kita ·· · · · · · · · · yang kita pabami sekarang ' Jt;un'ah adalah hasil buah telusuri semakin kita dapati · · babkan pada masanya Rifaab bahwa di depan kita adalah basil pe.�kirantil�m,a sala(sejak ·. Thahthawi Muhammad Abduh buah pemikiran otak-otak masap�tfibuku�uf('ashrut,. dan Ahmad Zaki Basya, cemerlang yang \"tt1tlUHnJakhira�adpe�ma_ (Syaikhul 'Untbbah). i) Pada saat mencengangkan. Besar dari segi ·· :·lil.jrahs'amp�iser�ftlsJalitfu::_,, mereka memulai proyek massanya (sepulub abad), besar ·. :. sebelutufu�akita seka:tarig ' menghiclupkan kembali turats dari segi tempatnya (karena dia . ' �Jni, ataltep,a,tnya-bu�u :-: istilah yang mereka pakai adalah berasal dari Andalus ke India . ter�khiryang ditulis d�11gan ihyaul kutub. lstilah tu rats dan dari sebelab utara Afrika ke .·. ga,;yatu1;ats 'adalfili:bll],(�•''Al> pertama kali dipakai oleh Alb·,1g1··,1n sel·,1t·,1n), bes·,11· 1·uga dari · · .. · h · .. lil B ·\" :,, · · Ustadz Ahmad Amin yang diikuti · . Bur an · ...a1ur1 yang_ segi variasinya karena dia · · · ·· · ·· oleh Syeikh Kausari hanya sa1·a · meninggal pada tahu11:1959; meliputi ilmu-ilmu eksak clan •· ··· -. . .. · · · . · \" istilab itu terbatas pada bidang non-eksak juga da_ri alirannya fiqih clan fuqaha. lstilah turats dan madzhab-madzbabnya. mulai banyak clipakai di biclang sastra mulai tabun Tltrats juga mengundang sekia� pertanyaan 50-an clan akhir 40-an. karena perbedaan/gap generasi yang sangat panjang. Massa Khedu Ismail adalah masa pemisah antara Generasi sekarang telah kehilangan �yafrah-syafrah zaman turats dan pasca turats, maksudnya zaman (rumusan yang dulu sangat populer di kalangan Salaf kheclu Ismail aclalah zaman dimana fase turats telah Saleh). Tulisan ini aclalah sebuah pengantar dalam berakhir, ini terlihat dengan jelas terutama dari c:ira usaha mengembalikan lagi hubungan yang sempat berpikir clan gaya hidup. Para Salaf Saleh menjadikan putus antara generasi sekarang dengangenerasi Salaf nash sebagai pilar kehidupan (way of life), Saleh agar kita ticlak terputus clengan masa lampau menjadikan nash sebagai tonggak kebudayaan. dan agar kita b","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41346115","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
DINAMIKA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA: Kajian Historis Dari Tradisional Menuju Kontemporer 在印度尼西亚被命名为伊斯兰适应症:
Pub Date : 2018-04-08 DOI: 10.18860/el.v10i1.4597
M. Asrori
Observing Islamic education in Indonesia, historically, it was started from a religious boarding school called "Pesantren". It received an outstanding welcome from society, although it had not been called yet as a legal and formal education in Majapahit era. However, in Mataram era, education in pesantren had started crawling step by step to the direction of formalization. Moreover, at the same time, many social-religious organizations, education, discourses were established, such as Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, al-Irsyad, Jamyyatul Washliyah, and etc. Our Islamic education recently starts to develop rapidly in which developmental pattern is more modern and contemporary. Besides, there are some Islamic schools from high schools to state or private universities such as UIN, Islamic University of Indonesia (UII), Muhammadiyah University of Malang (UMM), Darul Ulum University of Jombang (UNDAR), and etc. The best solution of our Islamic education today can be seen from many opinions such as As-Saibany, Azyumardi Azra, A.Malik Fajar, M- Tholhah Hasan. Mengamati pendidikan Islam di Indonesia, secara historis, dimulai dari pesantren yang disebut "pesantren". Ini mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat, meski belum disebut sebagai pendidikan hukum dan formal di era Majapahit. Namun, di era Mataram, pendidikan di pesantren sudah mulai merangkak selangkah demi selangkah sampai ke arah formalisasi. Selain itu, pada saat bersamaan, banyak organisasi sosial keagamaan, pendidikan, wacana didirikan, seperti Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, al-Irsyad, Jamyyatul Washliyah, dan lain-lain. Pendidikan Islam kita baru-baru ini mulai berkembang dengan cepat dimana pola perkembangannya lebih banyak. modern dan kontemporer. Selain itu, ada beberapa sekolah Islam dari sekolah menengah sampai universitas negeri atau swasta seperti UIN, Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Darul Ulum Jombang (UNDAR), dan lain-lain. Solusi terbaik Pendidikan Islam kita saat ini bisa dilihat dari banyak pendapat seperti As-Saibany, Azyumardi Azra, A.Malik Fajar, M-Tholhah Hasan.
观察印度尼西亚的伊斯兰教育,历史上,它是从一所名为“Pesantren”的宗教寄宿学校开始的。它受到了社会的热烈欢迎,尽管在Majapahit时代,它还没有被称为合法和正式的教育。然而,在马塔兰时代,妇女教育已经开始一步步向正规化的方向爬行。此外,与此同时,建立了许多社会宗教组织、教育、话语,如Muhammadiyah、Nahdhatul Ulama、al-Irsyad、jamyatul Washliyah等。近年来,我国伊斯兰教育开始迅速发展,发展模式更加现代化、时代化。此外,还有一些从高中到州立或私立大学的伊斯兰学校,如UIN,印度尼西亚伊斯兰大学(ii),马郎穆罕默德迪亚大学(UMM),中邦达鲁乌尔大学(UNDAR)等。从as - saibany, Azyumardi Azra, A.Malik Fajar, M- Tholhah Hasan等人的观点中可以看出我们今天伊斯兰教育的最佳解决方案。印度尼西亚的伊斯兰教,伊斯兰教的历史,伊斯兰教的历史,伊斯兰教的历史,伊斯兰教的历史,伊斯兰教的历史,伊斯兰教的历史。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Namun, di era Mataram, pendidikan di pesantren, sudah mulai merangkak selangkah demi selangkah sampai ke arah formalisasi。Selain itu, pada saat bersamaan, banyak organisasi social keagamaan, pendidikan, wacana didirikan, seperti Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, al-Irsyad, jamyatul Washliyah, dan lain-lain。彭迪迪肯·伊斯兰教,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。现代Dan kontemporer。Selain itu, ada beberapa sekolah Islam dari sekolah menengah sampai universitas negeri atau swasta seperti un,印度尼西亚伊斯兰大学(ii),穆罕默德马兰大学(UMM),达鲁姆中邦大学(UNDAR),丹兰兰。Solusi terbaik Pendidikan Islam kita saat ini dilihat dari banyak pendapat seperti As-Saibany, Azyumardi Azra, A.Malik Fajar, m . tholhah Hasan。
{"title":"DINAMIKA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA: Kajian Historis Dari Tradisional Menuju Kontemporer","authors":"M. Asrori","doi":"10.18860/el.v10i1.4597","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/el.v10i1.4597","url":null,"abstract":"Observing Islamic education in Indonesia, historically, it was started from a religious boarding school called \"Pesantren\". It received an outstanding welcome from society, although it had not been called yet as a legal and formal education in Majapahit era. However, in Mataram era, education in pesantren had started crawling step by step to the direction of formalization. Moreover, at the same time, many social-religious organizations, education, discourses were established, such as Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, al-Irsyad, Jamyyatul Washliyah, and etc. Our Islamic education recently starts to develop rapidly in which developmental pattern is more modern and contemporary. Besides, there are some Islamic schools from high schools to state or private universities such as UIN, Islamic University of Indonesia (UII), Muhammadiyah University of Malang (UMM), Darul Ulum University of Jombang (UNDAR), and etc. The best solution of our Islamic education today can be seen from many opinions such as As-Saibany, Azyumardi Azra, A.Malik Fajar, M- Tholhah Hasan. Mengamati pendidikan Islam di Indonesia, secara historis, dimulai dari pesantren yang disebut \"pesantren\". Ini mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat, meski belum disebut sebagai pendidikan hukum dan formal di era Majapahit. Namun, di era Mataram, pendidikan di pesantren sudah mulai merangkak selangkah demi selangkah sampai ke arah formalisasi. Selain itu, pada saat bersamaan, banyak organisasi sosial keagamaan, pendidikan, wacana didirikan, seperti Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, al-Irsyad, Jamyyatul Washliyah, dan lain-lain. Pendidikan Islam kita baru-baru ini mulai berkembang dengan cepat dimana pola perkembangannya lebih banyak. modern dan kontemporer. Selain itu, ada beberapa sekolah Islam dari sekolah menengah sampai universitas negeri atau swasta seperti UIN, Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Darul Ulum Jombang (UNDAR), dan lain-lain. Solusi terbaik Pendidikan Islam kita saat ini bisa dilihat dari banyak pendapat seperti As-Saibany, Azyumardi Azra, A.Malik Fajar, M-Tholhah Hasan.","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47806759","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
SUPERIORITAS LAKI-LAKI DALAM DUNAI SUFI: Tinjauan Budaya Islam Dalam Praktek Kepemimpinan Spiritual 伊斯兰教在精神领导实践中的男性优越性:伊斯兰文化审查
Pub Date : 2018-04-08 DOI: 10.18860/EL.V10I1.4598
Abdurrohmat Abdurrohmat
Substantially, the spiritual teaching of Sufism is not represented and represents one of gender group, male or female. The Sufism spiritual teaching has great universal scope for male and female. In the empirical domain, in fact, the spiritual teaching still conducts patrimonial culture behavior which makes the original Sufism spiritual teaching endangered to fail. This situation also happened in the leadership on the practices of mysticism teaching culture which has been dominated by the males. As a consequence, the female will never get the chance to lead the teaching practice. The situation encourages the writer to dig up the imbalance issues in the male and female role in the Sufism teaching practices. The article raises the questions whether the spiritual teacher should be the male and why the leadership capacity of the spiritual teaching has been dominated by the male. Furthermore, the exploration will be a helpful resource to have better understanding on the Sufism teaching practice. Secara substansi, ajaran spiritual tasawuf tidak terwakili dan mewakili salah satu kelompok gender, laki-laki atau perempuan. Ajaran spiritual Sufisme memiliki cakupan universal yang besar untuk pria dan wanita. Dalam ranah empiris, sebenarnya, pengajaran spiritual masih melakukan perilaku budaya patrimonial yang membuat ajaran spiritual Sufisme asli terancam gagal. Keadaan ini juga terjadi pada kepemimpinan praktik budaya ajaran mistisisme yang telah didominasi oleh laki-laki. Sebagai konsekuensinya, perempuan tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk memimpin praktik mengajar. Situasi mendorong penulis untuk menggali masalah ketidakseimbangan peran pria dan wanita dalam praktik pengajaran tasawuf. Artikel tersebut mengangkat pertanyaan apakah guru spiritual seharusnya laki-laki dan mengapa kapasitas kepemimpinan ajaran spiritual didominasi oleh laki-laki. Selanjutnya, eksplorasi akan menjadi sumber yang bermanfaat untuk memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai praktik pengajaran tasawuf.
实质上,苏菲主义的精神教学并没有被代表,而是代表了一种性别群体,男性或女性。苏菲的精神教学对男性和女性都有很大的普遍性。事实上,在经验领域,灵性教学仍在进行着世袭文化行为,这使得原有的苏菲主义灵性教学面临着失败的危险。这种情况也发生在以男性为主导的神秘主义教学文化实践的领导层中。因此,女性将永远没有机会领导教学实践。这种情况促使笔者去挖掘苏非教学实践中男女角色失衡的问题。文章提出了精神导师是否应该是男性以及为什么精神教学的领导能力一直由男性主导的问题。此外,这一探索将为我们更好地理解苏非主义教学实践提供有益的资源。Secara substance, ajaran spiritual tasawuf tidak terwakili dan mewakili salah satu kelompok gender, laki-laki atau perempuan。阿迦兰精神的苏菲主义记忆,我是阿迦兰,我是阿迦兰。Dalam ranah empiris, sebenarya, pengajaran精神masih melakukan peraku budaya世袭阳成员ajaran精神Sufisme asli terancam gagal。Keadaan ini juga terjadi padpkempimpan praktik budaya ajaran mismisisme yang telah didominasi oleh laki-laki。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。情况是这样的,那就是,在印度,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔。Artikel tersebut mengangkat pertananyaan apakah上师精神导师harusnya laki-laki dan mengapa kapasitas kepemimpinan ajaran精神导师oleh laki-laki。Selanjutnya, eksplorasi akan menjadi sumber yang manfaat untuk memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai praktik pengajaran tasawuf。
{"title":"SUPERIORITAS LAKI-LAKI DALAM DUNAI SUFI: Tinjauan Budaya Islam Dalam Praktek Kepemimpinan Spiritual","authors":"Abdurrohmat Abdurrohmat","doi":"10.18860/EL.V10I1.4598","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/EL.V10I1.4598","url":null,"abstract":"Substantially, the spiritual teaching of Sufism is not represented and represents one of gender group, male or female. The Sufism spiritual teaching has great universal scope for male and female. In the empirical domain, in fact, the spiritual teaching still conducts patrimonial culture behavior which makes the original Sufism spiritual teaching endangered to fail. This situation also happened in the leadership on the practices of mysticism teaching culture which has been dominated by the males. As a consequence, the female will never get the chance to lead the teaching practice. The situation encourages the writer to dig up the imbalance issues in the male and female role in the Sufism teaching practices. The article raises the questions whether the spiritual teacher should be the male and why the leadership capacity of the spiritual teaching has been dominated by the male. Furthermore, the exploration will be a helpful resource to have better understanding on the Sufism teaching practice. Secara substansi, ajaran spiritual tasawuf tidak terwakili dan mewakili salah satu kelompok gender, laki-laki atau perempuan. Ajaran spiritual Sufisme memiliki cakupan universal yang besar untuk pria dan wanita. Dalam ranah empiris, sebenarnya, pengajaran spiritual masih melakukan perilaku budaya patrimonial yang membuat ajaran spiritual Sufisme asli terancam gagal. Keadaan ini juga terjadi pada kepemimpinan praktik budaya ajaran mistisisme yang telah didominasi oleh laki-laki. Sebagai konsekuensinya, perempuan tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk memimpin praktik mengajar. Situasi mendorong penulis untuk menggali masalah ketidakseimbangan peran pria dan wanita dalam praktik pengajaran tasawuf. Artikel tersebut mengangkat pertanyaan apakah guru spiritual seharusnya laki-laki dan mengapa kapasitas kepemimpinan ajaran spiritual didominasi oleh laki-laki. Selanjutnya, eksplorasi akan menjadi sumber yang bermanfaat untuk memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai praktik pengajaran tasawuf.","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42872487","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
El Harakah
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1