Bahan ajar merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran, termasuk di perguruan tinggi. Terkhsus untuk perkuliahan Museologi, idealnya bahan ajar yang digunakan tidak semata-mata berupa teori, melainkan perpaduan antara teori dan praktek. Untuk itu, bahan ajar bermasis museum sangat dibutuhkan dalam menunjang perkuliahan. Peneltiian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis kebutuhan pengembangan bahan ajar museology berbasis museum pada program studi Sejarah Peradaban Islam UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu; 2) mengembangkan bahan ajar museology berbasis museum; dan 3) menguji validitas bahan ajar museology berbasis museum. Penelitian dilakukan dengan metode kombinasi (kualitatif dan kuantitatif) dengan desain penelitian dan pengembangan model Borg and Gall yang terdiri dari sepuluh tahapan utama: 1) Research and Information Collecting; 2) Planning; 3) Develop Preliminary Form a Product; 4) Preliminary Field Testing; 5) Main Product Revition; 6) Main Field Testing; 7) Operational Product Revetion; 8) Operational Field Testing; 9) Final Product Revition; dan 10) Dissemination and Implementation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pengembangan bahan ajar museology berbasis museum sangat diperlukan oleh mahasiswa dan dosen pada program studi Sejarah Peradaban Islam karena minimnya ketersedian bahan ajar museology serta guna mengatasi kesulitan mahasiswa dalam memahami materi pembelajaran; 2) bahan museology berbasis museum hasil pengembangan terdiri dari tiga bagian utama, yakni pendahuluan, isi dan penutup. Terkhsus untuk isi bahan ajar terdiri dari tujuh bab, yakni: 1) museum; 2) Bangunan,Fasilitas, Visi dan Misi Museum; 3) Struktur Organisasi; 4) Koleksi; 5) Label Imformasi dan Edukasi; 6) Marketing, Kerjasama dan Pembiayaan Museum; dan 7) Pameran; 3) hasil validasi ahli menunjukkan bahwa bahan ajar museelogi berbasis museum layak untuk digunakan dengan catatan beberapa perbaikan.
{"title":"Pengembangan Bahan Ajar Museologi Berbasis Museum pada pada Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu","authors":"A. Puspitasari, M. Maryam","doi":"10.29300/ijsse.v5i1.8451","DOIUrl":"https://doi.org/10.29300/ijsse.v5i1.8451","url":null,"abstract":"Bahan ajar merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran, termasuk di perguruan tinggi. Terkhsus untuk perkuliahan Museologi, idealnya bahan ajar yang digunakan tidak semata-mata berupa teori, melainkan perpaduan antara teori dan praktek. Untuk itu, bahan ajar bermasis museum sangat dibutuhkan dalam menunjang perkuliahan. Peneltiian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis kebutuhan pengembangan bahan ajar museology berbasis museum pada program studi Sejarah Peradaban Islam UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu; 2) mengembangkan bahan ajar museology berbasis museum; dan 3) menguji validitas bahan ajar museology berbasis museum. Penelitian dilakukan dengan metode kombinasi (kualitatif dan kuantitatif) dengan desain penelitian dan pengembangan model Borg and Gall yang terdiri dari sepuluh tahapan utama: 1) Research and Information Collecting; 2) Planning; 3) Develop Preliminary Form a Product; 4) Preliminary Field Testing; 5) Main Product Revition; 6) Main Field Testing; 7) Operational Product Revetion; 8) Operational Field Testing; 9) Final Product Revition; dan 10) Dissemination and Implementation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pengembangan bahan ajar museology berbasis museum sangat diperlukan oleh mahasiswa dan dosen pada program studi Sejarah Peradaban Islam karena minimnya ketersedian bahan ajar museology serta guna mengatasi kesulitan mahasiswa dalam memahami materi pembelajaran; 2) bahan museology berbasis museum hasil pengembangan terdiri dari tiga bagian utama, yakni pendahuluan, isi dan penutup. Terkhsus untuk isi bahan ajar terdiri dari tujuh bab, yakni: 1) museum; 2) Bangunan,Fasilitas, Visi dan Misi Museum; 3) Struktur Organisasi; 4) Koleksi; 5) Label Imformasi dan Edukasi; 6) Marketing, Kerjasama dan Pembiayaan Museum; dan 7) Pameran; 3) hasil validasi ahli menunjukkan bahwa bahan ajar museelogi berbasis museum layak untuk digunakan dengan catatan beberapa perbaikan. ","PeriodicalId":315105,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126021883","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masalah-masalah sosial siswa di sekolah seringkali muncul dan memberikan dampak pada perilaku sosial siswa, hal ini perlu menjadi perhatian penting untuk diketahui guru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyesuaian sosial, dukungan sosial dan keterampilan sosial sebagai moderator pembentukan perilaku sosial siswa di sekolah. Metode penelitian menggunakan ex post facto designs. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kartika I-2 Medan, polulasi penelitian ini yaitu siswa kelas XI, sampel penelitian berjumlah 75 siswa. Pengumpulan data menggunakan skala penyesuaian sosial, dukungan sosial, dan keterampilan sosial. Analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil temuan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh (sig.<0,05) antara variabel penyesuaian sosial, dukungan sosial, dan keterampilan sosial terhadap variabel perilaku sosial (nilai R=0,860, R2=0887, F=179,853, Sig.=0,000). Hasil penellitian diperoleh kesimpulan terdapat pengaruh penyesuaian sosial, dukungan sosial, dan keterampilan sosial sebagai moderator pembentukan perilaku sosial siswa. Hasil penelitian ini berkontribusi sebagai kebaharuan (novelty) bagi guru, akademisi dan pemerhati di bidang pendidikan, psikologi maupun sosial.
学生在学校的社会问题经常出现并对学生的社会行为产生影响,这是老师需要知道的重要问题。本研究的目的是确定社会调整、社会支持和社会技能对学生在学校的社会行为形成的影响。采用前窗设计的研究方法。这项研究是在Kartika I-2 Medan high (Kartika I-2 Medan)进行的。数据收集使用社会调整量表、社会支持和社交技能。利用多元线性回归分析分析数据。发现的结果表明,社会调整变量、社会支持和社会行为变量的社会技能之间存在影响(sig.< 0.05)。研究得出的结论是,作为学生社会行为形成的主持人,社会调整、社会支持和社会技能的影响。这项研究的结果为教育、学术和社会、心理学和社会等领域的教师、专业人士和专业人士提供了文学作品。
{"title":"Pengaruh Penyesuaian Sosial, Dukungan Sosial dan Keterampilan Sosial Sebagai Moderator Pembentukan Perilaku Sosial Siswa di Sekolah","authors":"Y. Yunita","doi":"10.29300/ijsse.v5i1.9499","DOIUrl":"https://doi.org/10.29300/ijsse.v5i1.9499","url":null,"abstract":"Masalah-masalah sosial siswa di sekolah seringkali muncul dan memberikan dampak pada perilaku sosial siswa, hal ini perlu menjadi perhatian penting untuk diketahui guru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyesuaian sosial, dukungan sosial dan keterampilan sosial sebagai moderator pembentukan perilaku sosial siswa di sekolah. Metode penelitian menggunakan ex post facto designs. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kartika I-2 Medan, polulasi penelitian ini yaitu siswa kelas XI, sampel penelitian berjumlah 75 siswa. Pengumpulan data menggunakan skala penyesuaian sosial, dukungan sosial, dan keterampilan sosial. Analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil temuan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh (sig.<0,05) antara variabel penyesuaian sosial, dukungan sosial, dan keterampilan sosial terhadap variabel perilaku sosial (nilai R=0,860, R2=0887, F=179,853, Sig.=0,000). Hasil penellitian diperoleh kesimpulan terdapat pengaruh penyesuaian sosial, dukungan sosial, dan keterampilan sosial sebagai moderator pembentukan perilaku sosial siswa. Hasil penelitian ini berkontribusi sebagai kebaharuan (novelty) bagi guru, akademisi dan pemerhati di bidang pendidikan, psikologi maupun sosial.","PeriodicalId":315105,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128751005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari tulisan ini adalah mengkaji ulang pemikiran Bikhu Parekh tentang katagorisasi multikulturalisme. Menggunakan metode kajian pustaka, yaitu dengan menkaji sumber-sumber pustaka yang tersedia, baik sumber pustaka off-line maupun sumber pustaka on-line. Hasil penelitian ini menghasilkan bahwa perlu kajian ulang tentang katagorisasi multikulturalisme Bikhu Parekh yang seringkali digunakan dalam studi multikulturalisme di Indonesia. Pertama, katagorisasi Bikhu Parek tidak relevan lagi dalam kontek sekarang, baik secara global maupun kontek lokal. Kedua, Multikultural Bikhu Parekh cenderung Barat oriented, cenderung mengabaikan rupa rupa multikultural di berbagai belahan dunia. Ketiga, multikulturalisme dalam kontek Indonesia mempunyai karakteristik dan keunikan tersendiri, berbeda dengan karakteristik multicultural yang ada di Barat yang menjadi titik tumpu katagorisasi multicultural Bikhu Parekh. Multikultural di Indonesia terbentuk secara lama dan alamiah. Sejak dari dulu Indonesia yang dahulu dikenal sebagai Hindia-Belanda adalah masyarakat yang majemuk, muti-etnis, yang kemudian membentuk Indonesia.
{"title":"Masyarakat Multikultural Perspektif Indonesia: Mengkaji Ulang Teori Multikultural Bikhu Parekh","authors":"Mochammad Iqbal","doi":"10.29300/ijsse.v5i1.8573","DOIUrl":"https://doi.org/10.29300/ijsse.v5i1.8573","url":null,"abstract":"Tujuan dari tulisan ini adalah mengkaji ulang pemikiran Bikhu Parekh tentang katagorisasi multikulturalisme. Menggunakan metode kajian pustaka, yaitu dengan menkaji sumber-sumber pustaka yang tersedia, baik sumber pustaka off-line maupun sumber pustaka on-line. Hasil penelitian ini menghasilkan bahwa perlu kajian ulang tentang katagorisasi multikulturalisme Bikhu Parekh yang seringkali digunakan dalam studi multikulturalisme di Indonesia. Pertama, katagorisasi Bikhu Parek tidak relevan lagi dalam kontek sekarang, baik secara global maupun kontek lokal. Kedua, Multikultural Bikhu Parekh cenderung Barat oriented, cenderung mengabaikan rupa rupa multikultural di berbagai belahan dunia. Ketiga, multikulturalisme dalam kontek Indonesia mempunyai karakteristik dan keunikan tersendiri, berbeda dengan karakteristik multicultural yang ada di Barat yang menjadi titik tumpu katagorisasi multicultural Bikhu Parekh. Multikultural di Indonesia terbentuk secara lama dan alamiah. Sejak dari dulu Indonesia yang dahulu dikenal sebagai Hindia-Belanda adalah masyarakat yang majemuk, muti-etnis, yang kemudian membentuk Indonesia.","PeriodicalId":315105,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124222016","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pandemi corona yang telah melanda di beberapa negara, termasuk Indonesia, membawa dampak yang signifikan terhadap dunia pendidikan, corona virus merupakan suatu penyakit menular yang bisa dicegah lewat beberapa cara. Salah satunya dengan menghindari dan membatasi keramaian. Berdasarkan hal tersebut pemerintah mengintruksikan untuk melaksanakan kegiatan dengan bekerja dan belajar dari rumah. Tentu saja, terjadi perubahan dalam metode pembelajaran, dari pembelajaran dengan sistem tatap muka menjadi tatap maya dengan mengandalkan jaringan dan kuota data internet dengan sistem kecanggihan aplikasi pada teknologi, yakni aplikasi google meet, zoom dan whatsapp. Pembelajaran dengan tatap maya dengan berbagai apliaksi tersebut, diharapkan mampu melaksanakan pembelajaran sekaligus mengembangkan nilai pendidikan karakter di masa tatap muka. Berdasarkan hasil dari angket yang telah terjawab, secara optimis nilai-nilai karakter islami masih dilaksanakan dengan penuh efektif, yakni masih terlaksana dan terjaga nilai etika/tata krama dengan dosen dan mahasiswa, melaksanakan tugas dan tanggung jawab perkuliahan dengan mengerjakan dan mempresentasekan tugas dengan baik serta kecerdasan dalam menggunakan teknologi yang sekaligus menjadi new culture dalam pembelajaran di masa pandemi saat ini.
{"title":"Pengembangan Nilai Pendidikan Karakter Islami di Masa Pandemi COVID-19 (Studi Analisis di Universitas Islam Sumatera Utara)","authors":"Nurhaizan Sembiring, Parlaungan Lubis, Ghaffariel Insani Aura","doi":"10.29300/ijsse.v5i1.9675","DOIUrl":"https://doi.org/10.29300/ijsse.v5i1.9675","url":null,"abstract":"Pandemi corona yang telah melanda di beberapa negara, termasuk Indonesia, membawa dampak yang signifikan terhadap dunia pendidikan, corona virus merupakan suatu penyakit menular yang bisa dicegah lewat beberapa cara. Salah satunya dengan menghindari dan membatasi keramaian. Berdasarkan hal tersebut pemerintah mengintruksikan untuk melaksanakan kegiatan dengan bekerja dan belajar dari rumah. Tentu saja, terjadi perubahan dalam metode pembelajaran, dari pembelajaran dengan sistem tatap muka menjadi tatap maya dengan mengandalkan jaringan dan kuota data internet dengan sistem kecanggihan aplikasi pada teknologi, yakni aplikasi google meet, zoom dan whatsapp. Pembelajaran dengan tatap maya dengan berbagai apliaksi tersebut, diharapkan mampu melaksanakan pembelajaran sekaligus mengembangkan nilai pendidikan karakter di masa tatap muka. Berdasarkan hasil dari angket yang telah terjawab, secara optimis nilai-nilai karakter islami masih dilaksanakan dengan penuh efektif, yakni masih terlaksana dan terjaga nilai etika/tata krama dengan dosen dan mahasiswa, melaksanakan tugas dan tanggung jawab perkuliahan dengan mengerjakan dan mempresentasekan tugas dengan baik serta kecerdasan dalam menggunakan teknologi yang sekaligus menjadi new culture dalam pembelajaran di masa pandemi saat ini. ","PeriodicalId":315105,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116808747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan masalah peneliti: 1) Sejarah munculnya ritual tradisi Tijak tanah pada masyarakat Melayu Kendawangan. 2) prosesi dalam pelaksanaan ritual tradisi Tijak Tanah masyarakat Melayu Kendawanagan. 3) Analisis nilai-nilai pendidikan Islam dan sosio dalam ritual tradisi Tijak Tanah masyarakat Melayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis etnografi, yaitu melalui pengamatan mengenai suatu tradisi ataupun budaya. Adapun sumbar data dalam penelitian ini yaitu satu orang tokoh adat, satu orang tokoh agama, dan satu orang tokoh masyrakat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi langsung, wawancara in-depth interview, dan dokumen serta alat pengumpulan data alat rekam (handphone). Adapun teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Sedangkan teknik pemeriksaan data yaitu menggunakan triangulasi teknik dan Membercheck. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Sejarah munculnya ritual tradisi tijak tanah adalah bermula seorang raja yang berniat dan berjanji akan mengadakan upacara jika dia memiliki seorang anak. Setelah niatannya terkabul maka terciptalah sebuah upacara yang disebut dengan acara tijak tanah, yang kemudian menjadi adat istiadat Melayu sampai dengan sekarang. 2) Persiapan dan pelaksanaan meliputi Pertama, balai, tangga, dan gunung yang terbuat dari tebu, Kedua, kue 7 macam, Ketiga, tanah, paku, keminting, sirih, telur, rokok 1 batang, bereteh, beras kuning. Keempat, tubuh anak dioleskan tepung Tawar setelah tamu datang maka dimulailah acara dengan membaca sholawat Al-Barzanji, kemudian memotong rambut anak sembari diiringi sholawat, menginjakkan kaki anak ke tempat tijak tanah, bagi anak yang memiliki silsilah keturunan raja maka dilakukan timbangan, anak dimandikan oleh orang tua, keluarga, serta kerabat terdekat, terakhir anak dihadapkan pada nasi dalam bentuk adab dan di do`a keselamatan. 4) Nilai – nilai pendidikan Islam yang terkandung antara lain: a. Nilai Aqidah (Nilai rasa syukur dan Nilai kepercayaan), b. Nilai Akhlak (nilai Mempererat tali silaturahmi (Ukhuwah Islamiyah), nilai Sikap tolong menolong, nilai Sikap menyampaikan amanah, nilai Percaya diri), c. Nilai Syari’ah (nilai Membiasakan diri bersholawat dan nilai Membiasakan diri untuk berdo’a).
{"title":"Simbol Masyarakat Melayu Kendawangan Dalam Ritual Tradisi Tijak Tanah (Analisis Sosio Dan Nilai Pendidikan Islam)","authors":"Fathurrosi Fathurrosi","doi":"10.29300/ijsse.v5i1.10736","DOIUrl":"https://doi.org/10.29300/ijsse.v5i1.10736","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi dengan masalah peneliti: 1) Sejarah munculnya ritual tradisi Tijak tanah pada masyarakat Melayu Kendawangan. 2) prosesi dalam pelaksanaan ritual tradisi Tijak Tanah masyarakat Melayu Kendawanagan. 3) Analisis nilai-nilai pendidikan Islam dan sosio dalam ritual tradisi Tijak Tanah masyarakat Melayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis etnografi, yaitu melalui pengamatan mengenai suatu tradisi ataupun budaya. Adapun sumbar data dalam penelitian ini yaitu satu orang tokoh adat, satu orang tokoh agama, dan satu orang tokoh masyrakat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi langsung, wawancara in-depth interview, dan dokumen serta alat pengumpulan data alat rekam (handphone). Adapun teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Sedangkan teknik pemeriksaan data yaitu menggunakan triangulasi teknik dan Membercheck. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Sejarah munculnya ritual tradisi tijak tanah adalah bermula seorang raja yang berniat dan berjanji akan mengadakan upacara jika dia memiliki seorang anak. Setelah niatannya terkabul maka terciptalah sebuah upacara yang disebut dengan acara tijak tanah, yang kemudian menjadi adat istiadat Melayu sampai dengan sekarang. 2) Persiapan dan pelaksanaan meliputi Pertama, balai, tangga, dan gunung yang terbuat dari tebu, Kedua, kue 7 macam, Ketiga, tanah, paku, keminting, sirih, telur, rokok 1 batang, bereteh, beras kuning. Keempat, tubuh anak dioleskan tepung Tawar setelah tamu datang maka dimulailah acara dengan membaca sholawat Al-Barzanji, kemudian memotong rambut anak sembari diiringi sholawat, menginjakkan kaki anak ke tempat tijak tanah, bagi anak yang memiliki silsilah keturunan raja maka dilakukan timbangan, anak dimandikan oleh orang tua, keluarga, serta kerabat terdekat, terakhir anak dihadapkan pada nasi dalam bentuk adab dan di do`a keselamatan. 4) Nilai – nilai pendidikan Islam yang terkandung antara lain: a. Nilai Aqidah (Nilai rasa syukur dan Nilai kepercayaan), b. Nilai Akhlak (nilai Mempererat tali silaturahmi (Ukhuwah Islamiyah), nilai Sikap tolong menolong, nilai Sikap menyampaikan amanah, nilai Percaya diri), c. Nilai Syari’ah (nilai Membiasakan diri bersholawat dan nilai Membiasakan diri untuk berdo’a).","PeriodicalId":315105,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117143084","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilatarbelakangi masalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS yang masih tergolong rendah, hal ini dapat dilihat dari data nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII.A yaitu 33,56 yang masih belum mencapai batas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Dalam proses pembelajaran guru bertindak sebagai satu-satunya sumber informasi, dimana pembelajaran hanya berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Hal ini membuat pembelajaran IPS terasa membosankan dan membuat siswa merasa lesu untuk belajar sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari rata-rata nilai siswa pada mata pelajaran IPS yang masih belum mencapai batas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Populasi penelitian ini kelas VIII SMP Negeri 14 Seluma yang berjumlah 163 orang dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII.A yaitu berjumlah 33 orang. Alat pengumpulan datanya adalah tes (pre-test dan post-test). Teknik analisis data menggunakan uji-t berpasangan (paired t-test) untuk pengaruh Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/ CTL) terhadap hasil belajar IPS. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh penggunaan pendekatan kontekstual terhadap hasil belajar IPS di SMP Negeri 14 Seluma. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji thitung = 9,44 < ttabel α 5% = 2,036.
{"title":"Pengaruh Pendekatan Kontekstual Terhadap Hasil Belajar IPS","authors":"Weasni Nofiasri, Asiyah Asiyah, Desy Eka Citra Dewi","doi":"10.29300/ijsse.v5i1.8105","DOIUrl":"https://doi.org/10.29300/ijsse.v5i1.8105","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi masalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS yang masih tergolong rendah, hal ini dapat dilihat dari data nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII.A yaitu 33,56 yang masih belum mencapai batas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Dalam proses pembelajaran guru bertindak sebagai satu-satunya sumber informasi, dimana pembelajaran hanya berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Hal ini membuat pembelajaran IPS terasa membosankan dan membuat siswa merasa lesu untuk belajar sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari rata-rata nilai siswa pada mata pelajaran IPS yang masih belum mencapai batas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Populasi penelitian ini kelas VIII SMP Negeri 14 Seluma yang berjumlah 163 orang dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII.A yaitu berjumlah 33 orang. Alat pengumpulan datanya adalah tes (pre-test dan post-test). Teknik analisis data menggunakan uji-t berpasangan (paired t-test) untuk pengaruh Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/ CTL) terhadap hasil belajar IPS. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh penggunaan pendekatan kontekstual terhadap hasil belajar IPS di SMP Negeri 14 Seluma. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji thitung = 9,44 < ttabel α 5% = 2,036.","PeriodicalId":315105,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122128213","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengetahuia perbedaan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial antara siswa yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran Group Investigation dengan menggunakan metode pembelajaran Turnamen Game Tim. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen kuasi non-equivalen control group design. Populasi penelitian siswa kelas 5 Sekolah Dasar 20. Teknik sampling yang digunakan yaitu teknik klister, yaitu siswa kelas 5 a dan b Sekolah Dasar Negeri 20 Kota Bengkulu. Siswa kelas 5a diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation, dan siswa kelas 5b diajarkan dengan menggunakan metode pembejaran Turnamen Game Tim. Hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial antara diajarkan menggunakan metode pembelajaran Group Investigation dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran Turnamen Game Tim, diperoleh nilai statistic F = 12,71 dengan angka signifikansi 0,001.
{"title":"Perbedaan Hasil Belajar IPS Antara Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran Group Investigation Dengan Metode Pembelajaran Turnamen Game Tim","authors":"S. Suhirman","doi":"10.29300/ijsse.v5i1.9966","DOIUrl":"https://doi.org/10.29300/ijsse.v5i1.9966","url":null,"abstract":"Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengetahuia perbedaan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial antara siswa yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran Group Investigation dengan menggunakan metode pembelajaran Turnamen Game Tim. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen kuasi non-equivalen control group design. Populasi penelitian siswa kelas 5 Sekolah Dasar 20. Teknik sampling yang digunakan yaitu teknik klister, yaitu siswa kelas 5 a dan b Sekolah Dasar Negeri 20 Kota Bengkulu. Siswa kelas 5a diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation, dan siswa kelas 5b diajarkan dengan menggunakan metode pembejaran Turnamen Game Tim. Hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial antara diajarkan menggunakan metode pembelajaran Group Investigation dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran Turnamen Game Tim, diperoleh nilai statistic F = 12,71 dengan angka signifikansi 0,001. ","PeriodicalId":315105,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)","volume":"147 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115117535","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 10 Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan jenis metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional untuk menguji hubungan antara dua variabel yaitu variabel X dan Y. Populasi dari penelitian ini berjumlah 191 siswa dengan jumlah sampel 66 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini berupa observasi, angket atau kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data berupa uji prasyarat, yaitu uji normalitas data, uji homogenitas data, dan hipotesis data. Untuk uji normalitas menggunakan rumus Chi Kuadrat (hitung), sedangkan pengujian hipotesis data menggunakan kompratif Product Moment. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari uji korelasional Product Moment, hasil dari sebesar 0,975. Kemudian dengan dilihat dengan nilai koefisien “r” product moment dari 66 adalah 0,975. Maka artinya lebih besar dari yaitu 0,975 0,235. Dari angka tersebut menunjukkan adanya korelasi antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 10 Kota Bengkulu. Dengan demikian, untuk hipotesis alternatif) dalam penelitian ini diterima, sedangkan hipotesis nihil () ditolak.
{"title":"Hubungan Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 10 Kota Bengkulu","authors":"Lusi Permata Sari, Asiyah Asiyah, Salamah Salamah","doi":"10.29300/ijsse.v5i1.7669","DOIUrl":"https://doi.org/10.29300/ijsse.v5i1.7669","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 10 Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan jenis metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional untuk menguji hubungan antara dua variabel yaitu variabel X dan Y. Populasi dari penelitian ini berjumlah 191 siswa dengan jumlah sampel 66 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini berupa observasi, angket atau kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data berupa uji prasyarat, yaitu uji normalitas data, uji homogenitas data, dan hipotesis data. Untuk uji normalitas menggunakan rumus Chi Kuadrat (hitung), sedangkan pengujian hipotesis data menggunakan kompratif Product Moment. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari uji korelasional Product Moment, hasil dari sebesar 0,975. Kemudian dengan dilihat dengan nilai koefisien “r” product moment dari 66 adalah 0,975. Maka artinya lebih besar dari yaitu 0,975 0,235. Dari angka tersebut menunjukkan adanya korelasi antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 10 Kota Bengkulu. Dengan demikian, untuk hipotesis alternatif) dalam penelitian ini diterima, sedangkan hipotesis nihil () ditolak. ","PeriodicalId":315105,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)","volume":"9 12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116090289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Industrialisasi telah mengubah cara pandang dan moralitas manusia. Pada pada saat yang sama, kebijakan pemerintah telah mendorong mahasiswa untuk menjadi inovator. Studi ini berpendapat bahwa kebijakan tersebut telah menyebabkan demoralisasi di kalangan Pelajar Indonesia di era Revolusi 4.0. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, menggunakan observasi, wawancara, dan review kebijakan formal dan informal tersedia secara online. Ini secara objektif menggambarkan bagaimana universitas telah berubah dalam respon terhadap kebijakan pemerintah. Seperti yang ditunjukkan dalam studi sebelumnya, pendidikan tinggi proses telah mengabaikan moralitas karena mereka telah melakukan industrialisasi dan berjuang untuk inovasi. Institusi pendidikan tidak dapat bertindak secara mandiri, dibatasi oleh kepentingan negara. Pada saat yang sama, mereka gagal mengartikulasikan secara dinamis makna Revolusi digital, yang hanya berfokus pada produk dan tempat kerja. Kritik dan refleksi diperlukan untuk mengilhami siswa dengan kesopanan dan integritas. Seperti respon konstruktif diperlukan untuk mengekang proses demoralisasi yang telah terjadi di era digital.
{"title":"Demoralisasi Sosial Peserta Didik Dalam Pendidikan: Industrialisasi Kurikulum Di Universitas Pada Era Digital.","authors":"Z. Abidin","doi":"10.29300/ijsse.v5i1.8540","DOIUrl":"https://doi.org/10.29300/ijsse.v5i1.8540","url":null,"abstract":"Industrialisasi telah mengubah cara pandang dan moralitas manusia. Pada pada saat yang sama, kebijakan pemerintah telah mendorong mahasiswa untuk menjadi inovator. Studi ini berpendapat bahwa kebijakan tersebut telah menyebabkan demoralisasi di kalangan Pelajar Indonesia di era Revolusi 4.0. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, menggunakan observasi, wawancara, dan review kebijakan formal dan informal tersedia secara online. Ini secara objektif menggambarkan bagaimana universitas telah berubah dalam respon terhadap kebijakan pemerintah. Seperti yang ditunjukkan dalam studi sebelumnya, pendidikan tinggi proses telah mengabaikan moralitas karena mereka telah melakukan industrialisasi dan berjuang untuk inovasi. Institusi pendidikan tidak dapat bertindak secara mandiri, dibatasi oleh kepentingan negara. Pada saat yang sama, mereka gagal mengartikulasikan secara dinamis makna Revolusi digital, yang hanya berfokus pada produk dan tempat kerja. Kritik dan refleksi diperlukan untuk mengilhami siswa dengan kesopanan dan integritas. Seperti respon konstruktif diperlukan untuk mengekang proses demoralisasi yang telah terjadi di era digital.","PeriodicalId":315105,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124395917","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Post-Kolonialisme masih menjadi perdebatan dan fenomena menarik, seiring perkembangan peradaban tidak dipisahkan dari pendidikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui perkembangan peradaban post-kolonialisme dalam tinjauan filsafat pendidikan. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literarur bersumber dari buku dan jurnal serta analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan peradaban post-kolonialisme masih menciptakan pemikiran kebarat-baratan (westernisasi) dalam perspektif Islam menghasilkan pemisahan agama dengan bidang lainnya (sekulerisme) termasuk pendidikan. Sistem pendidikan sekuler terbentuk akibat kolonialisme di sebagian besar negara mayoritas muslim. Merekonstruksi filsafat pendidikan Islam dengan upaya transformasi pendidikan secara bertahap dan berkelanjutan serta mengedepankan sikap moderasi beragama di Indonesia. Perspektif post-kolonialisme berpotensi menciptakan sistem pendidikan Islam dan berorientasi pada perkembangan Islamic worldview sebagai peradaban mencerahkan. Implikasi penelitian dengan sistem pendidikan Islam bermoderasi beragama dan mencerahkan dapat mengembangkan peradaban serta menghindari kolonialisasi baru.
{"title":"Post-Kolonialisme Perkembangan Peradaban dan Filsafat Pendidikan Islam","authors":"Nurhalim Nurhalim, Ilzamudin Ma'mur, Agus Gunawan, Ahmad Bazari Syam","doi":"10.29300/ijsse.v5i1.9097","DOIUrl":"https://doi.org/10.29300/ijsse.v5i1.9097","url":null,"abstract":"Post-Kolonialisme masih menjadi perdebatan dan fenomena menarik, seiring perkembangan peradaban tidak dipisahkan dari pendidikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui perkembangan peradaban post-kolonialisme dalam tinjauan filsafat pendidikan. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literarur bersumber dari buku dan jurnal serta analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan peradaban post-kolonialisme masih menciptakan pemikiran kebarat-baratan (westernisasi) dalam perspektif Islam menghasilkan pemisahan agama dengan bidang lainnya (sekulerisme) termasuk pendidikan. Sistem pendidikan sekuler terbentuk akibat kolonialisme di sebagian besar negara mayoritas muslim. Merekonstruksi filsafat pendidikan Islam dengan upaya transformasi pendidikan secara bertahap dan berkelanjutan serta mengedepankan sikap moderasi beragama di Indonesia. Perspektif post-kolonialisme berpotensi menciptakan sistem pendidikan Islam dan berorientasi pada perkembangan Islamic worldview sebagai peradaban mencerahkan. Implikasi penelitian dengan sistem pendidikan Islam bermoderasi beragama dan mencerahkan dapat mengembangkan peradaban serta menghindari kolonialisasi baru. ","PeriodicalId":315105,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115462680","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}