Penelitian tindakan kelas ini meneliti bagaimana meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan siswa dalam penguasaan konsep substansi genetika dan pembelahan sel melalui penerapan model pembelajaran Example non example dalam mencapai kompetensi belajar biologi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA-3 SMA Negeri 1 Sitiung. Adapun metode yang digunakan PTK dan diolah secara deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data menggunakan lembar observasi sebagai alat pengumpul data yang diisi oleh observer selama pembelajaran berlangsung. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Example non example dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah biologi khususnya materi substansi genetika dan pembelahan sel. Pada . Pada siklus I ketuntasan klasikal pertemuan I = 16 % dan pertemuan II = 45%, sedangkan pada siklus II meningkat pada pertemuan I = 77 % dan pertemuan II meningkat menjadi 97 %.
{"title":"PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE","authors":"M. Maryono","doi":"10.31869/ip.v7i2.2303","DOIUrl":"https://doi.org/10.31869/ip.v7i2.2303","url":null,"abstract":"Penelitian tindakan kelas ini meneliti bagaimana meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan siswa dalam penguasaan konsep substansi genetika dan pembelahan sel melalui penerapan model pembelajaran Example non example dalam mencapai kompetensi belajar biologi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA-3 SMA Negeri 1 Sitiung. Adapun metode yang digunakan PTK dan diolah secara deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data menggunakan lembar observasi sebagai alat pengumpul data yang diisi oleh observer selama pembelajaran berlangsung. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Example non example dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah biologi khususnya materi substansi genetika dan pembelahan sel. Pada . Pada siklus I ketuntasan klasikal pertemuan I = 16 % dan pertemuan II = 45%, sedangkan pada siklus II meningkat pada pertemuan I = 77 % dan pertemuan II meningkat menjadi 97 %.","PeriodicalId":31521,"journal":{"name":"Inovasi Pendidikan Fisika","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91145492","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ekonomi dapat ditingkatkan dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Penelitian ini melibatkan siswa kelas X IIS 2 SMAN 1 Sitiung tahun ajaran 2015/2016 dan seorang guru pengamat. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw. Hasil pada siklus I belum menunjukkan aktivitas yang berarti, sehingga dilanjutkan siklus II. Pada siklus II terdapat 85% siswa yang sudah mampu memenuhi indikator ukuran penilaian. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan kepada guru Ekonomi lainnya untuk menggunakan metode Jigsaw ini, pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan memperoleh hasil yang memuas.
{"title":"PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS X IIS 2 SMA NEGERI 1 SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN AJARAN 2015/2016","authors":"Kaharudin Kaharudin","doi":"10.31869/ip.v7i2.2302","DOIUrl":"https://doi.org/10.31869/ip.v7i2.2302","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ekonomi dapat ditingkatkan dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Penelitian ini melibatkan siswa kelas X IIS 2 SMAN 1 Sitiung tahun ajaran 2015/2016 dan seorang guru pengamat. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw. Hasil pada siklus I belum menunjukkan aktivitas yang berarti, sehingga dilanjutkan siklus II. Pada siklus II terdapat 85% siswa yang sudah mampu memenuhi indikator ukuran penilaian. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan kepada guru Ekonomi lainnya untuk menggunakan metode Jigsaw ini, pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan memperoleh hasil yang memuas.","PeriodicalId":31521,"journal":{"name":"Inovasi Pendidikan Fisika","volume":"61 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80486724","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris siswa dapat ditingkatkan melalui Model Roleplay. Siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri I Sitiung Semester I Tahun Ajaran 2015/2016 sebagai subjek penelitian dan seorang guru Bahasa Inggris sebagai pengamat. Peneliti melakukan observasi awal dengan mewawancarai beberapa siswa dan mengamati kondisi sebelum melakukan penelitian. Dari hasil observasi pendahuluan diketahui bahwa kemampuan berbicara siswa kurang baik sehingga diperlukan penelitian. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Pada siklus pertama, peneliti menemukan bahwa 40% siswa mampu berbahasa Inggris. Sedangkan pada siklus II 84% siswa sudah mampu berbahasa Inggris. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa melalui Role Play dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa.
{"title":"PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAY DI KELAS XII IPA 2 SMA N 1 SITIUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016","authors":"Tri Kartini","doi":"10.31869/ip.v7i2.2310","DOIUrl":"https://doi.org/10.31869/ip.v7i2.2310","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris siswa dapat ditingkatkan melalui Model Roleplay. Siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri I Sitiung Semester I Tahun Ajaran 2015/2016 sebagai subjek penelitian dan seorang guru Bahasa Inggris sebagai pengamat. Peneliti melakukan observasi awal dengan mewawancarai beberapa siswa dan mengamati kondisi sebelum melakukan penelitian. Dari hasil observasi pendahuluan diketahui bahwa kemampuan berbicara siswa kurang baik sehingga diperlukan penelitian. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Pada siklus pertama, peneliti menemukan bahwa 40% siswa mampu berbahasa Inggris. Sedangkan pada siklus II 84% siswa sudah mampu berbahasa Inggris. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa melalui Role Play dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa.","PeriodicalId":31521,"journal":{"name":"Inovasi Pendidikan Fisika","volume":"222 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79012934","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiga pertemuan; Setiap siklus dalam penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Peneliti memilih 25 siswa kelas XII IPA 2 SMA N 1 Sitiung Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016 sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian siklus I, aktivitas siswa dalam mengikuti penjelasan materi mencapai 77,33%, menjawab soal dan menyelesaikan soal pada soal latihan 61,33% dan keaktifan siswa menjawab soal pada diskusi kelas 54,67%, tetapi rendah pada kegiatan diskusi kelompok yang hanya mencapai 37,33%. Sedangkan pada siklus II masing-masing indikator aktivitas belajar siswa meningkat, aktivitas mengikuti pembelajaran 84%, berdiskusi berkelompok mencapai 74,67%, berpartisipasi dalam menjawab dan memecahkan soal latihan soal mencapai 88% dan menjawab soal dalam diskusi kelas 62,67 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas XII IPA2 SMA N 1 Sitiung dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran Matematika.
{"title":"UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS","authors":"Gustina Gustina","doi":"10.31869/ip.v7i2.2300","DOIUrl":"https://doi.org/10.31869/ip.v7i2.2300","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiga pertemuan; Setiap siklus dalam penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Peneliti memilih 25 siswa kelas XII IPA 2 SMA N 1 Sitiung Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016 sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian siklus I, aktivitas siswa dalam mengikuti penjelasan materi mencapai 77,33%, menjawab soal dan menyelesaikan soal pada soal latihan 61,33% dan keaktifan siswa menjawab soal pada diskusi kelas 54,67%, tetapi rendah pada kegiatan diskusi kelompok yang hanya mencapai 37,33%. Sedangkan pada siklus II masing-masing indikator aktivitas belajar siswa meningkat, aktivitas mengikuti pembelajaran 84%, berdiskusi berkelompok mencapai 74,67%, berpartisipasi dalam menjawab dan memecahkan soal latihan soal mencapai 88% dan menjawab soal dalam diskusi kelas 62,67 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas XII IPA2 SMA N 1 Sitiung dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran Matematika.","PeriodicalId":31521,"journal":{"name":"Inovasi Pendidikan Fisika","volume":"36 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88650083","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning metode permainan. Setelah ditetapkannya tujuan penelitian, maka Classroom Action Research ini dilaksanakan di kelas XI IIS 4 SMANegeri 1 Sitiung yang terletak di Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat, mengikuti langkah-langkah: Perencanan, Pelaksanaan tindakan, Observasi, dan Refleksi. Peningkatan hasil belajar peserta didik pada siklus satu menggambarkan bahwa peserta didik yang mencapai nilai tuntas meningkat menjadi 61,13% yang semula hanya 38,7% pada pra siklus. Kenaikan pesentase peserta didik yang tuntas di siklus dua meningkat menjadi 77,42%.
{"title":"PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN METODE PERMAINAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR","authors":"Desi Rahmi","doi":"10.31869/ip.v7i2.2299","DOIUrl":"https://doi.org/10.31869/ip.v7i2.2299","url":null,"abstract":"Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning metode permainan. Setelah ditetapkannya tujuan penelitian, maka Classroom Action Research ini dilaksanakan di kelas XI IIS 4 SMANegeri 1 Sitiung yang terletak di Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat, mengikuti langkah-langkah: Perencanan, Pelaksanaan tindakan, Observasi, dan Refleksi. Peningkatan hasil belajar peserta didik pada siklus satu menggambarkan bahwa peserta didik yang mencapai nilai tuntas meningkat menjadi 61,13% yang semula hanya 38,7% pada pra siklus. Kenaikan pesentase peserta didik yang tuntas di siklus dua meningkat menjadi 77,42%.","PeriodicalId":31521,"journal":{"name":"Inovasi Pendidikan Fisika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79761745","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penerapan model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) melalui workshop untuk meningkatkan kemampuan guru di SD Negeri 02 Batu Payuang diharapkan dapat meningkatkan aktifitas peserta dalam kegiatan dan dapat peningkatan kualitas pembelajaran. Rancangan penelitian tindakan sekolah (PTS) ini dengan dua kali siklus workshop, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Alat pengumpulan data dengan lembar observasi kegiatan workshop dan pelaksanaan pembelajaran. Tujuan yang ingin dicapai adalah kemampuan peserta, meranang RPP, dan penerapan dalam pembelajaran. Dari hasil penelitan pada siklus I diperoleh rata-rata hasil kemampuan guru mengikuti workshop 66,6%, rata-rata jumlah guru yang mampu merancang RPP 62,5%, rata-rata perolehan nilai guru dalam penerapan pembelajaran 72,36% sedangkan pada siklus II, rata-rata hasil kemampuan guru mengikuti workshop 75%, rata-rata jumlah guru yang mampu merancang RPP 78,5%, rata-rata perolehan nilai guru dalam penerapan pembelajaran 82,23%. Hasil pada silkus II menunjukkan bahwa indikator keberhasilan yang dirumuskan sebesar 75% telah tercapai bahkan terlampaui. Hal ini memberi arti bahwa workshop yang dilakukan ternyata mampu meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran menerapkan model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) dan melampaui indikator pencapaian.
{"title":"PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT MELALUI WORKSHOP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DI SD NEGERI 02 BATU PAYUANG KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN","authors":"Maskomal Maskomal","doi":"10.31869/ip.v7i2.2304","DOIUrl":"https://doi.org/10.31869/ip.v7i2.2304","url":null,"abstract":"Penerapan model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) melalui workshop untuk meningkatkan kemampuan guru di SD Negeri 02 Batu Payuang diharapkan dapat meningkatkan aktifitas peserta dalam kegiatan dan dapat peningkatan kualitas pembelajaran. Rancangan penelitian tindakan sekolah (PTS) ini dengan dua kali siklus workshop, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Alat pengumpulan data dengan lembar observasi kegiatan workshop dan pelaksanaan pembelajaran. Tujuan yang ingin dicapai adalah kemampuan peserta, meranang RPP, dan penerapan dalam pembelajaran. Dari hasil penelitan pada siklus I diperoleh rata-rata hasil kemampuan guru mengikuti workshop 66,6%, rata-rata jumlah guru yang mampu merancang RPP 62,5%, rata-rata perolehan nilai guru dalam penerapan pembelajaran 72,36% sedangkan pada siklus II, rata-rata hasil kemampuan guru mengikuti workshop 75%, rata-rata jumlah guru yang mampu merancang RPP 78,5%, rata-rata perolehan nilai guru dalam penerapan pembelajaran 82,23%. Hasil pada silkus II menunjukkan bahwa indikator keberhasilan yang dirumuskan sebesar 75% telah tercapai bahkan terlampaui. Hal ini memberi arti bahwa workshop yang dilakukan ternyata mampu meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran menerapkan model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) dan melampaui indikator pencapaian.","PeriodicalId":31521,"journal":{"name":"Inovasi Pendidikan Fisika","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87153824","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini mengetahui deskripsi perhatian dan motivasi siswa serta pengaruhnya terhadap hasil pembelajaran PAI di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sungai Beremes, Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian ini bersifat deskriptif dan kuantitatif melalui penarikan sampel berdasarkan analisis statistik. Data pada penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada siswa kelas 8 dengan jumlah sampel sebanyak 56. Penelitian ini menyatakan bahwa : 1). Hasil belajar pendidikan agama Islam berada pada kategori tinggi dengan nilai rerata sebesar 80.72 yang diikiti dengan motivasi yang tinggi (120.09%) dan perhatian yang juga tinggi (86.53%), 2). Adanya pengaruh siginifkan dan positif pada motivasi belajar terhadap hasil belajar PAI yaitu sebesar 0.3 % dengan 99.7 % nya dipengaruhi oleh variabel lain. 3). Adanya pengaruh signifikan dan positif terhadap peserta didik PAI iaitu sebesar 0.2% dengan 99.8% nya disebabkan factor lain, dan 4). Adanya pengaruh signifikan dan positif antara motivasi belajar serta perhatian peserta didik yang secara bersamaan terhadap hasil belajar PAI dengan hasil hasil Fhitung< Ftabel (0,136 > 3,16)maka persentase pengaruhnya 0,005% dan 0,5% dipengaruhi oleh variabel lain.
{"title":"MOTIVASI DAN PERHATIAN SISWA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA","authors":"Yeddawati Ahmad Lahmi Syaflin Halim","doi":"10.31869/ip.v7i2.2312","DOIUrl":"https://doi.org/10.31869/ip.v7i2.2312","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini mengetahui deskripsi perhatian dan motivasi siswa serta pengaruhnya terhadap hasil pembelajaran PAI di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sungai Beremes, Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian ini bersifat deskriptif dan kuantitatif melalui penarikan sampel berdasarkan analisis statistik. Data pada penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada siswa kelas 8 dengan jumlah sampel sebanyak 56. Penelitian ini menyatakan bahwa : 1). Hasil belajar pendidikan agama Islam berada pada kategori tinggi dengan nilai rerata sebesar 80.72 yang diikiti dengan motivasi yang tinggi (120.09%) dan perhatian yang juga tinggi (86.53%), 2). Adanya pengaruh siginifkan dan positif pada motivasi belajar terhadap hasil belajar PAI yaitu sebesar 0.3 % dengan 99.7 % nya dipengaruhi oleh variabel lain. 3). Adanya pengaruh signifikan dan positif terhadap peserta didik PAI iaitu sebesar 0.2% dengan 99.8% nya disebabkan factor lain, dan 4). Adanya pengaruh signifikan dan positif antara motivasi belajar serta perhatian peserta didik yang secara bersamaan terhadap hasil belajar PAI dengan hasil hasil Fhitung< Ftabel (0,136 > 3,16)maka persentase pengaruhnya 0,005% dan 0,5% dipengaruhi oleh variabel lain.","PeriodicalId":31521,"journal":{"name":"Inovasi Pendidikan Fisika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83369138","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Proses pembelajaran merupakan penyampaian informasi dari guru kepada siswa. Informasi yang disampaikan dalam bentuk ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Agar bahan ajar tersampaikan dengan baik dan cepat dipahami oleh siswa maka diperlukan media untuk membantu guru dalam memberikan materi kepada siswa. Pelajaran pendidikan agama islam merupakan pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia karena berkaitan dengan kehidupan di akhirat. Media TIK dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media TIK pada materi cerita percontohan Nuh (a) melalui tayangan video contoh Nuh as. Penggunaan media TIK dalam pembelajaran memahami cerita teladan Nuh memudahkan siswa dalam memahami cerita teladan Nuh serta siswa merasa senang dan nyaman dalam belajar. Sehingga kualitas pembelajaran pendidikan agama islam dapat ditingkatkan dengan pemberdayaan media TIK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui media IKT yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama islam pada materi contoh cerita nabi nuh di SDN 08 enam kabupaten Padang Pariaman. Dari hasil observasi terlihat terjadi perubahan dari nilai 57.07 menjadi 76.72. Pemanfaatan media TIK dalam pelajaran pendidikan agama islam dalam cerita teladan nuh semakin meningkat. Peningkatan yang terlihat adalah peningkatan hasil belajar, proses pembelajaran, serta sikap siswa.
{"title":"PEMANFAATAN MEDIA INFORMASI TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH DASAR","authors":"Resmi Perwita","doi":"10.31869/ip.v7i2.2309","DOIUrl":"https://doi.org/10.31869/ip.v7i2.2309","url":null,"abstract":"Proses pembelajaran merupakan penyampaian informasi dari guru kepada siswa. Informasi yang disampaikan dalam bentuk ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Agar bahan ajar tersampaikan dengan baik dan cepat dipahami oleh siswa maka diperlukan media untuk membantu guru dalam memberikan materi kepada siswa. Pelajaran pendidikan agama islam merupakan pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia karena berkaitan dengan kehidupan di akhirat. Media TIK dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media TIK pada materi cerita percontohan Nuh (a) melalui tayangan video contoh Nuh as. Penggunaan media TIK dalam pembelajaran memahami cerita teladan Nuh memudahkan siswa dalam memahami cerita teladan Nuh serta siswa merasa senang dan nyaman dalam belajar. Sehingga kualitas pembelajaran pendidikan agama islam dapat ditingkatkan dengan pemberdayaan media TIK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui media IKT yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama islam pada materi contoh cerita nabi nuh di SDN 08 enam kabupaten Padang Pariaman. Dari hasil observasi terlihat terjadi perubahan dari nilai 57.07 menjadi 76.72. Pemanfaatan media TIK dalam pelajaran pendidikan agama islam dalam cerita teladan nuh semakin meningkat. Peningkatan yang terlihat adalah peningkatan hasil belajar, proses pembelajaran, serta sikap siswa.","PeriodicalId":31521,"journal":{"name":"Inovasi Pendidikan Fisika","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85854518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Setiap individu pasti mengalami perkembangan, walaupun perkembangan itu bersifat relative. Perkembangan tergantung pada individu masing-masing. Perkembangan tersebut mencakup aspek fisik dan aspek psikologis. Perkembangan biologis menyangkut perubahan pada fisik seperti tinggi badan, berat badan, warna kulit dan lainnya. Sementara perkembangan psikologis mencakup perkembangan pada aspek kognitif, aspek bahasa dan sosio-emosional. Perkembangan kognitif adalah perubahan yang terjadi dalam hal pemikiran, kecerdasan anak termasuk dalam aspek bahasa, seperti kemampuan dalam memecahkan masalah matematika, kemampuan menguasai beberapa bahasa, dan lainnya. Perkembangan sosio-emosional adalah perubahan yang terjadi dalam hal interaksi atau hubungan dengan orang lain, seperti perubahan pada emosi. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan ini, diantaranya adalah faktor genetik atau faktor hereditas dan faktor lingkungan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Perkembangan ini tentu berimplikasi pada proses pembelajaran. Seorang pendidik atau guru yang professional dan bertanggung jawab tentu harus memperhatikan perkembangan peserta didiknya. Baik perkembangan fisik, perkembangan kognitif, bahasa maupun perkembangan sosio-emosionalnya. Sehingga dalam pembelajaran guru mampu memperlakukan peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangnya. Guru seyogyanya mampu menggunakan berbagai pendekatan dan media yang tepat demi terciptanya pembelajaran yang kondusif untuk perkembangan peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Berdasarkan paparan tersebut penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang perkembangan kognitif, bahasa dan sosio-emosional peserta didik serta implikasinya dalam pembelajaran.
{"title":"PERKEMBANGAN KOGNITIF, BAHASA, PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL, DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN","authors":"Aniswita Neviyarni","doi":"10.31869/ip.v7i2.2380","DOIUrl":"https://doi.org/10.31869/ip.v7i2.2380","url":null,"abstract":"Setiap individu pasti mengalami perkembangan, walaupun perkembangan itu bersifat relative. Perkembangan tergantung pada individu masing-masing. Perkembangan tersebut mencakup aspek fisik dan aspek psikologis. Perkembangan biologis menyangkut perubahan pada fisik seperti tinggi badan, berat badan, warna kulit dan lainnya. Sementara perkembangan psikologis mencakup perkembangan pada aspek kognitif, aspek bahasa dan sosio-emosional. Perkembangan kognitif adalah perubahan yang terjadi dalam hal pemikiran, kecerdasan anak termasuk dalam aspek bahasa, seperti kemampuan dalam memecahkan masalah matematika, kemampuan menguasai beberapa bahasa, dan lainnya. Perkembangan sosio-emosional adalah perubahan yang terjadi dalam hal interaksi atau hubungan dengan orang lain, seperti perubahan pada emosi. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan ini, diantaranya adalah faktor genetik atau faktor hereditas dan faktor lingkungan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Perkembangan ini tentu berimplikasi pada proses pembelajaran. Seorang pendidik atau guru yang professional dan bertanggung jawab tentu harus memperhatikan perkembangan peserta didiknya. Baik perkembangan fisik, perkembangan kognitif, bahasa maupun perkembangan sosio-emosionalnya. Sehingga dalam pembelajaran guru mampu memperlakukan peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangnya. Guru seyogyanya mampu menggunakan berbagai pendekatan dan media yang tepat demi terciptanya pembelajaran yang kondusif untuk perkembangan peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Berdasarkan paparan tersebut penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang perkembangan kognitif, bahasa dan sosio-emosional peserta didik serta implikasinya dalam pembelajaran.","PeriodicalId":31521,"journal":{"name":"Inovasi Pendidikan Fisika","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78277403","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengujian prasyarat analisis, merupakan konsep dasar untuk menetapkan statistik uji mana yang diperlukan, apakah uji menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Uji prasyarat , yakni uji homogenitas variansi populasi, uji normalitas untuk sebaran data hasil penelitian. Uji homogenitas menggunakan statistik uji Harley, uji Cohran, Uji Levene, dan uji Bartlett. Sedangkan uji linearitas menggunakan statistik uji Lilliefors,dan uji Kolmogorov-Smirnov.
{"title":"PENGUJIAN PERSYARATAN ANALISIS (UJI HOMOGENITAS DAN UJI NORMALITAS)","authors":"Usmadi Usmadi","doi":"10.31869/ip.v7i1.2281","DOIUrl":"https://doi.org/10.31869/ip.v7i1.2281","url":null,"abstract":"Pengujian prasyarat analisis, merupakan konsep dasar untuk menetapkan statistik uji mana yang diperlukan, apakah uji menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Uji prasyarat , yakni uji homogenitas variansi populasi, uji normalitas untuk sebaran data hasil penelitian. Uji homogenitas menggunakan statistik uji Harley, uji Cohran, Uji Levene, dan uji Bartlett. Sedangkan uji linearitas menggunakan statistik uji Lilliefors,dan uji Kolmogorov-Smirnov.","PeriodicalId":31521,"journal":{"name":"Inovasi Pendidikan Fisika","volume":"36 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90007031","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}