Oligarki adalah merupakan sistem politik dimana pihak yang memerintah terdiri atas sejumlah orang atau sekelompok orang (kelompok elit). Sekelompok elit tersebut dalam menjalankan pemerintahan selalu menggunakan segala cara agar rakyat dapat dikendalikan dan dikuasainya. Sistem ini disebut juga pemerintahan dari atas yakni Negara dijadikan alat untuk mencapai tujuan kelompok elit, sehingga tujuan yang menyangkut kesejahteraan rakyat, keadilan, dan kemerdekaan perorangan biasanya tidak dapat (sulit). Tulisan ini menggambarkan bagaimana politik oligarki terjadi dalam partai politik di Indonesia.
{"title":"OLIGARKI DALAM DEMOKRASI INDONESIA","authors":"Intan Rachmina Koho","doi":"10.58872/lensa.v15i1.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.58872/lensa.v15i1.6","url":null,"abstract":"Oligarki adalah merupakan sistem politik dimana pihak yang memerintah terdiri atas sejumlah orang atau sekelompok orang (kelompok elit). Sekelompok elit tersebut dalam menjalankan pemerintahan selalu menggunakan segala cara agar rakyat dapat dikendalikan dan dikuasainya. Sistem ini disebut juga pemerintahan dari atas yakni Negara dijadikan alat untuk mencapai tujuan kelompok elit, sehingga tujuan yang menyangkut kesejahteraan rakyat, keadilan, dan kemerdekaan perorangan biasanya tidak dapat (sulit). Tulisan ini menggambarkan bagaimana politik oligarki terjadi dalam partai politik di Indonesia.","PeriodicalId":31773,"journal":{"name":"Lensa Kajian Kebahasaan Kesusastraan dan Budaya","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76976836","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Munculnya sekolah unggulan dan sekolah pinggiran di Indonesia disebabkan oleh dilakukannya seleksi kualitas calon peserta didik dalam Penerimaan Peserta Didik Baru. Salah satu upaya pemerintah untuk peningkatan dan pemerataan pendidikan yang berkualitas adalah dengan menerapkan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru. Melalui sistem zonasi, siswa yang bertempat tinggal dekat dengan sekolah lebih berpeluang untuk diterima di satuan pendidikan. Kebijakan sistem zonasi telah diatur dalam Permendikbud No. 14 tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi dan hambatan yang ditemui dalam kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru Sistem Zonasi di SMA Negeri Kota Tangerang khususnya SMAN 4 dan SMAN 15 . Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi kebijakan sistem zonasi dalam PPDB SMA di Kota Tangerang khususnya SMAN 4 dan SMAN 15 sudah berjalan cukup baik, hanya komunikasi yang dilakukan belum maksimal. Hal ini dilihat dari hasil penelitian peneliti yang dikaitkan dengan 4 variabel milik Edward III, diantaranya ukuran dan tujuan kebijakan, sumber daya, Komuikasi, Disposisi dan Birokrasi. Selain itu terdapat beberapa hambatan yang ditemukan yakni aplikasi yang disediakan mengalami gangguan, jaringan kurang memadai, kuota diluar sistem zonasi mempengaruhi tidak terpenuhinya daya tampung di SMAN 15 Tangerang, dan pola pikir masyarakat terhadap kualitas sekolah unggulan belum berubah
印尼一所很好的师长学校和郊区学校的到来,是由于在新学习者的接受中选择潜在学习者的质量而造成的。政府改善和实现高质量教育的努力之一是将区间制度应用于新学习者的接受。通过分区制度,住在附近的学生更有可能被学校录取。分区制度政策已于2018年1月14日宣誓就职。本研究旨在分析唐郎州立高中(Tangerang state high)尤其是斯曼4号和斯曼15号的新分区系统收购政策的实施和障碍。这种研究是一种描述性的定性方法研究。采用的数据收集技术包括访谈、文档和观察。根据研究结果,在Tangerang市的PPDB高中政策的实施中,特别是SMAN 4和SMAN 15一直在进行得很好,只是沟通还没有达到极限。这是爱德华三世的四个变量的研究结果,包括政策的大小和目标、资源、协调、性格和官僚主义。除此之外,还发现了一些令人不安的应用程序存在的障碍,网络不足,区间系统的配额影响的能力远远超过斯曼15 Tangerang,社区对优秀学校质量的看法没有改变
{"title":"IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SISTEM ZONASI DALAM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) (STUDI SMAN 4 DAN SMAN 15 KOTA TANGERANG)","authors":"Asri Setiani","doi":"10.58872/lensa.v15i1.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.58872/lensa.v15i1.3","url":null,"abstract":"Munculnya sekolah unggulan dan sekolah pinggiran di Indonesia disebabkan oleh dilakukannya seleksi kualitas calon peserta didik dalam Penerimaan Peserta Didik Baru. Salah satu upaya pemerintah untuk peningkatan dan pemerataan pendidikan yang berkualitas adalah dengan menerapkan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru. Melalui sistem zonasi, siswa yang bertempat tinggal dekat dengan sekolah lebih berpeluang untuk diterima di satuan pendidikan. Kebijakan sistem zonasi telah diatur dalam Permendikbud No. 14 tahun 2018. \u0000Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi dan hambatan yang ditemui dalam kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru Sistem Zonasi di SMA Negeri Kota Tangerang khususnya SMAN 4 dan SMAN 15 . Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. \u0000Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi kebijakan sistem zonasi dalam PPDB SMA di Kota Tangerang khususnya SMAN 4 dan SMAN 15 sudah berjalan cukup baik, hanya komunikasi yang dilakukan belum maksimal. Hal ini dilihat dari hasil penelitian peneliti yang dikaitkan dengan 4 variabel milik Edward III, diantaranya ukuran dan tujuan kebijakan, sumber daya, Komuikasi, Disposisi dan Birokrasi. Selain itu terdapat beberapa hambatan yang ditemukan yakni aplikasi yang disediakan mengalami gangguan, jaringan kurang memadai, kuota diluar sistem zonasi mempengaruhi tidak terpenuhinya daya tampung di SMAN 15 Tangerang, dan pola pikir masyarakat terhadap kualitas sekolah unggulan belum berubah","PeriodicalId":31773,"journal":{"name":"Lensa Kajian Kebahasaan Kesusastraan dan Budaya","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82056461","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat dan berdampak pada semua aspek kehidupan yang berhubungan dengan dunia informasi. Salah satunya adalah analisa perancangan sistem informasi pembayaran honor dosen berbasis web pada Univesitas Pramita Indonesia. Adapun saat ini masih menggunakan manual/kovensional dengan Ms Excel dalam proses pengolahan data sistem informasi, perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengembangkan sistem informasi pembayaran honor dosen berbasis web. Langkah-langkah yang harus dilakukan atau ditempuh dalam proses pengolahan data adalah analisa kebutuhan sistem, perancangan sistem, dan pengujian sistem, akan dapat memberikan kemudahan kepada pengguna untuk mengetahui informasi pembayaran honor dosen dengan akurat dan tepat waktu, tentunya didukung oleh sistem yang terintegrasi, sehingga dapat memperlancar pekerjaan admin dalam melakukan proses pengolahan data pembayaran honor dosen yang tersimpan pada database
{"title":"ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN HONOR DOSEN BERBASIS WEB PADA UNIVERSITAS PRAMITA INDONESIA","authors":"Syahril Syahril, Inka Toto R, Sigit Nurcahyono","doi":"10.58872/lensa.v15i1.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.58872/lensa.v15i1.5","url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat dan berdampak pada semua aspek kehidupan yang berhubungan dengan dunia informasi. Salah satunya adalah analisa perancangan sistem informasi pembayaran honor dosen berbasis web pada Univesitas Pramita Indonesia. Adapun saat ini masih menggunakan manual/kovensional dengan Ms Excel dalam proses pengolahan data sistem informasi, perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengembangkan sistem informasi pembayaran honor dosen berbasis web. Langkah-langkah yang harus dilakukan atau ditempuh dalam proses pengolahan data adalah analisa kebutuhan sistem, perancangan sistem, dan pengujian sistem, akan dapat memberikan kemudahan kepada pengguna untuk mengetahui informasi pembayaran honor dosen dengan akurat dan tepat waktu, tentunya didukung oleh sistem yang terintegrasi, sehingga dapat memperlancar pekerjaan admin dalam melakukan proses pengolahan data pembayaran honor dosen yang tersimpan pada database","PeriodicalId":31773,"journal":{"name":"Lensa Kajian Kebahasaan Kesusastraan dan Budaya","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80150299","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perubahan dunia yang sangat dinamis dengan segala kompleksitasnya menuntut manusia untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan kegiatan ekonomi. Dalam era globalisasi saat ini ekonomi kreatif menjadi andalan dalam perkembangan ekonomi. Hasil akal budi manusia menjadi sangat berharga dan memiliki peran yang strategis, oleh karenanya harus mendapat perlindungan hukum. Salah satu kekayaan intelektual itu adalah Hak Cipta. Hak Cipta merupakan kekayaan intelektual di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Hak ini adalah hak ekslusif yang terdiri dari hak ekonomi dan hak moral. Hak moral erat melekat secara abadi pada pemiliknya. Sementara hak ekonomi adalah hak eksklusif Pencipta dan Pemegang hak cipta untuk mengambil manfaat ekonomi atas ciptaannya. Ada banyak macam ciptaan yang diberikan perlindungan salah satunya adalah ciptaan atas lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks. Agar motivasi para pencipta lagu untuk terus berkarya, maka harus diberikan perlindungan. Hilangnya motivasi akan berdampak luas pada runtuhnya kreativitas makro bangsa Indonesia. Oleh karena itulah dalam UU No. 28/2014 ini diatur agar motivasi itu terus berkembang, salah satunya adalah dengan memberikan pengakuan bahwa hasil karya ciptaannya dapat diajikan agunan untuk mendapatkan kredit. Sesuatu yang sebelumnya tidak diatur dalam UU No. 19 tahun 2002. Ketentuan ini dicantumkan dalam pasal 16 ayat (3) UU No. 28/2014 bahwa hak cipta dapat dijadikan sebagai objek fidusia. Adanya ketentuan ini dapat dianggap sebagai bentuk penghargaan kepada pemilik hak cipta dan atau pemegang hak cipta. Sebagai salah satu pihak yang dilindungi dengan UU hak cipta, maka pemegang hak cipta atas lagu dapat memanfaatkan pasal 16 ayat (3) tersebut untuk memperoleh kredit dari perbankan. Sebagai sesuatu hal yang baru tentu masih ada hal hal yang masih dalam tahap penyesuaian, termasuk bagi kalangan para pencipta lagu. Namun ternyata indahnya bunyi pasal tersebut tidak seindah syair lagu. Belum adanya aturan lebih terinci serta tidak adanya kepastian nilai jaminan menjadi kendala dalam pelaksanaannya, sehingga pencipta lagu belum dapat merasakan langsung manfaat adanya pasal 16 ayat 3 UU Hak Cipta. Namun walau demikian, upaya Pemerintah dalam meningkakan perlindungan serta manfaat atas hak cipta yang dimiliki pencipta dan hak terkait, perlu kita apresiasi. Untuk selanjutnya dibuat peraturan lanjutan agar pasal tersebut bukan sekedar harapan.
{"title":"IMPLIKASI PASAL 16 AYAT 3 UU NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA TERHADAP PENCIPTA LAGU","authors":"Djuhrijjani Djuhrijjani","doi":"10.58872/lensa.v15i1.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.58872/lensa.v15i1.4","url":null,"abstract":"Perubahan dunia yang sangat dinamis dengan segala kompleksitasnya menuntut manusia untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan kegiatan ekonomi. Dalam era globalisasi saat ini ekonomi kreatif menjadi andalan dalam perkembangan ekonomi. Hasil akal budi manusia menjadi sangat berharga dan memiliki peran yang strategis, oleh karenanya harus mendapat perlindungan hukum. Salah satu kekayaan intelektual itu adalah Hak Cipta. Hak Cipta merupakan kekayaan intelektual di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Hak ini adalah hak ekslusif yang terdiri dari hak ekonomi dan hak moral. Hak moral erat melekat secara abadi pada pemiliknya. Sementara hak ekonomi adalah hak eksklusif Pencipta dan Pemegang hak cipta untuk mengambil manfaat ekonomi atas ciptaannya. Ada banyak macam ciptaan yang diberikan perlindungan salah satunya adalah ciptaan atas lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks. Agar motivasi para pencipta lagu untuk terus berkarya, maka harus diberikan perlindungan. Hilangnya motivasi akan berdampak luas pada runtuhnya kreativitas makro bangsa Indonesia. Oleh karena itulah dalam UU No. 28/2014 ini diatur agar motivasi itu terus berkembang, salah satunya adalah dengan memberikan pengakuan bahwa hasil karya ciptaannya dapat diajikan agunan untuk mendapatkan kredit. Sesuatu yang sebelumnya tidak diatur dalam UU No. 19 tahun 2002. Ketentuan ini dicantumkan dalam pasal 16 ayat (3) UU No. 28/2014 bahwa hak cipta dapat dijadikan sebagai objek fidusia. Adanya ketentuan ini dapat dianggap sebagai bentuk penghargaan kepada pemilik hak cipta dan atau pemegang hak cipta. Sebagai salah satu pihak yang dilindungi dengan UU hak cipta, maka pemegang hak cipta atas lagu dapat memanfaatkan pasal 16 ayat (3) tersebut untuk memperoleh kredit dari perbankan. Sebagai sesuatu hal yang baru tentu masih ada hal hal yang masih dalam tahap penyesuaian, termasuk bagi kalangan para pencipta lagu. Namun ternyata indahnya bunyi pasal tersebut tidak seindah syair lagu. Belum adanya aturan lebih terinci serta tidak adanya kepastian nilai jaminan menjadi kendala dalam pelaksanaannya, sehingga pencipta lagu belum dapat merasakan langsung manfaat adanya pasal 16 ayat 3 UU Hak Cipta. Namun walau demikian, upaya Pemerintah dalam meningkakan perlindungan serta manfaat atas hak cipta yang dimiliki pencipta dan hak terkait, perlu kita apresiasi. Untuk selanjutnya dibuat peraturan lanjutan agar pasal tersebut bukan sekedar harapan.","PeriodicalId":31773,"journal":{"name":"Lensa Kajian Kebahasaan Kesusastraan dan Budaya","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75538163","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Teknologi informasi juga mampu melakukan efisiensi di berbagai bidang, terutama bidang pendidikan. Sekolah adalah suatu aktifitas besar yang di dalamnya ada empat komponen yang saling berkaitan yaitu staf tata usaha, staf teknisi pendidikan, komite, dan peserta didik. Selama ini sistem informasi administrasi keuangan di MTs Nurul Yaqin masih menggunakan format penulisan manual. Sehingga timbul permasalahan dalam hal keefektifan dan efisiensi pengolahan data menjadi informasi dalam proses manajemen sekolah. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang lebih baik dan mampu mengatasi permasalahan karena hal tersebut maka solusinya dibangun aplikasi sistem Informasi ini yang dirancang dengan metode UML dan penelitian dengan metode Waterfall.Terbukti aplikasi ini mampu memudahkan petugas administrator yang ada sehingga pengolahan administrasi keuangan lebih maksimal.
{"title":"SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEUANGAN BERBASIS WEB DI MADRASAH TSANAWIAH NURUL YAQIN","authors":"Henny Yulianti","doi":"10.58872/lensa.v15i1.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.58872/lensa.v15i1.1","url":null,"abstract":"Teknologi informasi juga mampu melakukan efisiensi di berbagai bidang, terutama bidang pendidikan. Sekolah adalah suatu aktifitas besar yang di dalamnya ada empat komponen yang saling berkaitan yaitu staf tata usaha, staf teknisi pendidikan, komite, dan peserta didik. Selama ini sistem informasi administrasi keuangan di MTs Nurul Yaqin masih menggunakan format penulisan manual. Sehingga timbul permasalahan dalam hal keefektifan dan efisiensi pengolahan data menjadi informasi dalam proses manajemen sekolah. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang lebih baik dan mampu mengatasi permasalahan karena hal tersebut maka solusinya dibangun aplikasi sistem Informasi ini yang dirancang dengan metode UML dan penelitian dengan metode Waterfall.Terbukti aplikasi ini mampu memudahkan petugas administrator yang ada sehingga pengolahan administrasi keuangan lebih maksimal.","PeriodicalId":31773,"journal":{"name":"Lensa Kajian Kebahasaan Kesusastraan dan Budaya","volume":"41 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82578048","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.26714/lensa.10.2.2020.179-189
Siti Aisyah Yasmin, W. Udasmoro, Sajarwa Sajarwa
Novel Dans le Jardin de l'Ogre (2014) karya Leïla Slimani mengandung aspek-aspek yang menjelaskan konstruksi seksualitas perempuan dengan penggambaran yang keluar dari pandangan mainstream yang normatif. Penggambaran perempuan sebagai mothers di satu sisi dan monster di sisi lain menjadi aspek yang ditinjau dalam penelitian ini dengan menggunakan lensa konsep women as mothers dan monsters karya Rossi Braidotti. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi cerita (content analysis). Metode tersebut digunakan untuk dapat meninjau lebih jauh narasi yang terdapat di dalam novel sesuai dengan aspek-aspek yang ada pada teori. Data yang terdiri dari narasi dan dialog antar tokoh dikumpulkan dan dikategorikan sesuai dengan polarisasi perempuan sebagai mothers dan monsters. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak catat. Hasil penelitian mengenai konstruksi seksualitas ini menunjukkan penginternalisasian nilai yang mendukung terjadinya konstruksi seksualitas perempuan di dalam novel Dans le Jardin de l'Ogre. Penginternalisasian nilai-nilai tersebut menyebabkan seorang perempuan harus menerima konsekuensi ketika ia menunjukkan seksualitasnya yang secara umum diposisikan keluar dari norma. Leïla Slimani's novel Dans le Jardin de l'Ogre (2014) examines the elements that influence the development and construction of female sexuality. Borrowing from the theories of Rossi Braidotti, aspects of motherhood and monstrosity are explored through this research. Content analysis is used as the research method, as it enables the convenient review of applicable and relevant data, i.e. the polarization between mothers and monsters. This study employs the notes technique as its research technique. It finds that, in Dans le Jardin de l'Ogre, women are depicted as internalizing values that support the dominant constructs of their sexuality. As a result, women face severe consequences if they exhibit sexuality that is considered as outside the norms.
Leila Slimani的小说《Dans le Jardin de l'Ogre》(2014)包含了一些方面,这些方面解释了女性性取向的建立,这些描述与主流主流的主流相悖。将女性描绘成一边是母亲,另一边是怪物,这成为了这项研究的一个方面,利用罗西·布拉克蒂(Rossi Braidotti)的《女性为母亲》(women as mothers)概念镜头和怪物。本研究采用故事内容分析方法。这种方法是用来根据理论的各个方面进一步审查小说中的叙述。由人物之间的叙述和对话组成的数据被收集并归类为女性的母亲和怪物。这项研究使用的技术是一种观察记录的技术。一项关于性结构的研究表明,性价值的内在内化支持食人魔丹斯·勒贾丁的小说中女性性行为的形成。这些价值观的内化使女性在表现出通常被认为不正常的性取向时,必须接受后果。莱拉·斯利玛尼的小说《食人怪》(2014)探讨了影响女性发展和建立的要素。罗西·布拉迪的理论,母亲和怪物的好处,通过这个研究。专利分析被用作研究方法,使对母亲和怪物的应用与相关性的会议回顾,即母亲和怪物之间的两极分化。这份研究报告展示了美国先进技术的记事本。我们发现,在食人魔的圈子里,女性被视为内在的价值观,支持她们对性的支配。作为一个提议,女性的脸是有争议的,如果她们表现出被认为是不正常的性行为。
{"title":"Women, Mothers, and Monsters in Leïla Slimani's Novel \"Dans Le Jardin de l'Ogre\"","authors":"Siti Aisyah Yasmin, W. Udasmoro, Sajarwa Sajarwa","doi":"10.26714/lensa.10.2.2020.179-189","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/lensa.10.2.2020.179-189","url":null,"abstract":"Novel Dans le Jardin de l'Ogre (2014) karya Leïla Slimani mengandung aspek-aspek yang menjelaskan konstruksi seksualitas perempuan dengan penggambaran yang keluar dari pandangan mainstream yang normatif. Penggambaran perempuan sebagai mothers di satu sisi dan monster di sisi lain menjadi aspek yang ditinjau dalam penelitian ini dengan menggunakan lensa konsep women as mothers dan monsters karya Rossi Braidotti. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi cerita (content analysis). Metode tersebut digunakan untuk dapat meninjau lebih jauh narasi yang terdapat di dalam novel sesuai dengan aspek-aspek yang ada pada teori. Data yang terdiri dari narasi dan dialog antar tokoh dikumpulkan dan dikategorikan sesuai dengan polarisasi perempuan sebagai mothers dan monsters. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak catat. Hasil penelitian mengenai konstruksi seksualitas ini menunjukkan penginternalisasian nilai yang mendukung terjadinya konstruksi seksualitas perempuan di dalam novel Dans le Jardin de l'Ogre. Penginternalisasian nilai-nilai tersebut menyebabkan seorang perempuan harus menerima konsekuensi ketika ia menunjukkan seksualitasnya yang secara umum diposisikan keluar dari norma. Leïla Slimani's novel Dans le Jardin de l'Ogre (2014) examines the elements that influence the development and construction of female sexuality. Borrowing from the theories of Rossi Braidotti, aspects of motherhood and monstrosity are explored through this research. Content analysis is used as the research method, as it enables the convenient review of applicable and relevant data, i.e. the polarization between mothers and monsters. This study employs the notes technique as its research technique. It finds that, in Dans le Jardin de l'Ogre, women are depicted as internalizing values that support the dominant constructs of their sexuality. As a result, women face severe consequences if they exhibit sexuality that is considered as outside the norms.","PeriodicalId":31773,"journal":{"name":"Lensa Kajian Kebahasaan Kesusastraan dan Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44781145","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.26714/lensa.10.2.2020.167-178
S. Sukmawan
The diversity and uniqueness of Tenggerese cuisine is a small part of the complexity of gastro-ritual. So far there have not been many comprehensive studies on the gastronomy in Tengger, especially the one in Tenggerese rituals. This article is focused on the ways Karo ritual reveals the aspects of art, aesthetics, socio-culture, history, and science and knowledge. Using the perspective of gastronomic literature, this research found out that the sacredness of traditional Tenggerese cuisine is stabilized in the oral literary piece of Cangkriman. This oral literary piece, which falls into the category of puzzle, becomes an integral part of the performance of Sodoran dance. Sodoran dance in turn becomes an integral part of Karo festival. The symbols of mercy, generosity, thoroughness, detailedness, and ancestor veneration can be seen in the preparation and serving of ritual foods (sesaji [food offerings]) and foods for the participants (cooked rice, side dishes, and snacks) in Karo festival. The preparation and serving of Karo ritual foods show unique culinary aesthetics. The preparation and serving of foods, side dishes, and snacks, which are done by the village institution bethek-sinoman, show a social activity that is full of the value of gotong royong (mutual cooperation). Specifically the genealogy and embryology of the Tenggerese people are symbolized in the traditional snacks of pepes and pasung.
{"title":"The Gastronomy of Tenggerese's \"Cangkriman-Sodoran\" Oral Literature","authors":"S. Sukmawan","doi":"10.26714/lensa.10.2.2020.167-178","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/lensa.10.2.2020.167-178","url":null,"abstract":"The diversity and uniqueness of Tenggerese cuisine is a small part of the complexity of gastro-ritual. So far there have not been many comprehensive studies on the gastronomy in Tengger, especially the one in Tenggerese rituals. This article is focused on the ways Karo ritual reveals the aspects of art, aesthetics, socio-culture, history, and science and knowledge. Using the perspective of gastronomic literature, this research found out that the sacredness of traditional Tenggerese cuisine is stabilized in the oral literary piece of Cangkriman. This oral literary piece, which falls into the category of puzzle, becomes an integral part of the performance of Sodoran dance. Sodoran dance in turn becomes an integral part of Karo festival. The symbols of mercy, generosity, thoroughness, detailedness, and ancestor veneration can be seen in the preparation and serving of ritual foods (sesaji [food offerings]) and foods for the participants (cooked rice, side dishes, and snacks) in Karo festival. The preparation and serving of Karo ritual foods show unique culinary aesthetics. The preparation and serving of foods, side dishes, and snacks, which are done by the village institution bethek-sinoman, show a social activity that is full of the value of gotong royong (mutual cooperation). Specifically the genealogy and embryology of the Tenggerese people are symbolized in the traditional snacks of pepes and pasung.","PeriodicalId":31773,"journal":{"name":"Lensa Kajian Kebahasaan Kesusastraan dan Budaya","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41648335","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.26714/lensa.10.2.2020.152-166
Ibnu Ajan Hasibuan, E. Setia, Masdiana Lubis
This study aims to analyze the function and realization of the meaning contained in the Poda ni Namonangon Ribut as an ancient script text contained in the Ulu Pungkut sub-district, Mandailing Natal district. This study uses a qualitative method with the documentation method in which the data is sourced from the Medan Archeology Agency. Data were analyzed using Systemic Functional Linguistics theory on Ideational Functions and to find metaphors of ideational meaning. The results of this study indicate the distribution of the relational process dominates from Participant, Cirmuntance. The realization of the meaning of the ideational function can be seen in the first, metaphor as a description of the community who want to have offspring, where the aim of Poda is ido napajadi boru "what makes a daughter". In the second, there is a metaphor that explains the word Na sundat realized with the words "Heavy Rain", "Divorce", "Birds perch", "ravine". In the third, shows that Poda has methafora like when the expectation is reached, it is the services of the writer "Shaman”. then when the writer has explained what the ingredients are. Social context of text that has a narrative and the author's conclusion about the solution to the problem of everyone who wants offspring in his family. The tradition of writing with the mandailing script (sumurat) became quite a tradition so that there are ancient texts in the traditional house became the animist beliefs and ideologies which can be seen in Bagas Godang.
{"title":"Experiential Realization in \"Poda Ni Namonangon Ribut\" on Mandailing Social Context","authors":"Ibnu Ajan Hasibuan, E. Setia, Masdiana Lubis","doi":"10.26714/lensa.10.2.2020.152-166","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/lensa.10.2.2020.152-166","url":null,"abstract":"This study aims to analyze the function and realization of the meaning contained in the Poda ni Namonangon Ribut as an ancient script text contained in the Ulu Pungkut sub-district, Mandailing Natal district. This study uses a qualitative method with the documentation method in which the data is sourced from the Medan Archeology Agency. Data were analyzed using Systemic Functional Linguistics theory on Ideational Functions and to find metaphors of ideational meaning. The results of this study indicate the distribution of the relational process dominates from Participant, Cirmuntance. The realization of the meaning of the ideational function can be seen in the first, metaphor as a description of the community who want to have offspring, where the aim of Poda is ido napajadi boru \"what makes a daughter\". In the second, there is a metaphor that explains the word Na sundat realized with the words \"Heavy Rain\", \"Divorce\", \"Birds perch\", \"ravine\". In the third, shows that Poda has methafora like when the expectation is reached, it is the services of the writer \"Shaman”. then when the writer has explained what the ingredients are. Social context of text that has a narrative and the author's conclusion about the solution to the problem of everyone who wants offspring in his family. The tradition of writing with the mandailing script (sumurat) became quite a tradition so that there are ancient texts in the traditional house became the animist beliefs and ideologies which can be seen in Bagas Godang.","PeriodicalId":31773,"journal":{"name":"Lensa Kajian Kebahasaan Kesusastraan dan Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47969746","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.26714/lensa.10.2.2020.206-217
C. A. Malaikosa, Lita Liviani Taopan
The creation of the curriculum aims to improve the quality of education in the country. It is also happening in Indonesia, where the curriculum is always created with the aim of improving the quality of education in Indonesia. The aim of this study was to investigate the implementation of a scientific approach to teaching English in Junior High School in the Indonesian rural areas context. Qualitative method used in this study on pilot project school of 2013 curriculum. The research subject was the English language teacher who has been teaching using the 2013 curriculum. The data then analyzed using Analysis Interactive's Miles, Huberman, and Saldana model. It can be found that the teacher already implements the scientific steps consist of (observing, questioning, collecting data, associating, and communicating). On the other hand, there was still a lot of problem face by the teacher while applying this method, such as a lot of time is spent on this activity, a large number of students, limited time allocation given and also lack of teaching source.Keywords: English Teaching, Implementation, Scientific, Rural Area
{"title":"Teaching English at Junior High School in Indonesian Rural Area : The Implementation of Scientific Approach","authors":"C. A. Malaikosa, Lita Liviani Taopan","doi":"10.26714/lensa.10.2.2020.206-217","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/lensa.10.2.2020.206-217","url":null,"abstract":"The creation of the curriculum aims to improve the quality of education in the country. It is also happening in Indonesia, where the curriculum is always created with the aim of improving the quality of education in Indonesia. The aim of this study was to investigate the implementation of a scientific approach to teaching English in Junior High School in the Indonesian rural areas context. Qualitative method used in this study on pilot project school of 2013 curriculum. The research subject was the English language teacher who has been teaching using the 2013 curriculum. The data then analyzed using Analysis Interactive's Miles, Huberman, and Saldana model. It can be found that the teacher already implements the scientific steps consist of (observing, questioning, collecting data, associating, and communicating). On the other hand, there was still a lot of problem face by the teacher while applying this method, such as a lot of time is spent on this activity, a large number of students, limited time allocation given and also lack of teaching source.Keywords: English Teaching, Implementation, Scientific, Rural Area","PeriodicalId":31773,"journal":{"name":"Lensa Kajian Kebahasaan Kesusastraan dan Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48343834","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.26714/lensa.10.2.2020.190-205
Mona Audryn Margaretha, Yasmine Anabel Panjaitan
A song can manifest itself as a critical instrument in the vast socio-political atmosphere. Often times a song conceals its real meaning within layers of linguistic elements and through visual communication. Upon the release of Childish Gambino’s This is America (2018), the music video has been assumed widely assumed to contain semiotic elements that criticize the injustice politics of race in America. To dig deeper into this assertion, we use Machin’s Lyrics Analysis (2010) and Kress and van Leeuwen’s Visual Grammar approach (2006) to analyze the illustrated semiotic elements. Both frameworks are two Multimodal Discourse Analysis approaches that explore interdisciplinary analysis in the discourse-oriented research. This article finds that Gambino does question the practice of black discrimination through gun and police violence in present America by utilizing distant words and excessive gestures in his visual communication as a diversion. They are purposefully placed to gain a profound observation from the audience, and thus able to spark a conversation regarding the issue in a greater scale. Furthermore, it is found that This is America applies comical aspects in the visual elements as a layering device. Through humorous semiotic elements, Gambino is discovered to highlight the commodification of black art in his music video.
在广阔的社会政治氛围中,歌曲可以表现为一种批判的工具。很多时候一首歌隐藏了它的真正含义在语言元素的层次和通过视觉传达。在幼稚的甘比诺的《这就是美国》(2018)发行后,人们普遍认为这首mv包含了批评美国种族不公正政治的符号元素。为了更深入地挖掘这一断言,我们使用了Machin的歌词分析(2010)和Kress和van Leeuwen的视觉语法方法(2006)来分析所说明的符号元素。这两个框架都是多模态语篇分析方法,在语篇导向研究中探索了跨学科分析。这篇文章发现甘比诺在他的视觉交流中使用疏远的语言和过度的手势来转移注意力,从而质疑当今美国枪支和警察暴力对黑人的歧视。他们的目的是为了从观众那里获得深刻的观察,从而能够在更大的范围内引发关于这个问题的对话。此外,我们还发现《This is America》在视觉元素上运用了喜剧元素作为分层的手段。通过幽默的符号学元素,甘比诺在他的音乐录影带中突出了黑人艺术的商品化。
{"title":"Black America: Multimodal Discourse Analysis of Childish Gambino’s “This is America”","authors":"Mona Audryn Margaretha, Yasmine Anabel Panjaitan","doi":"10.26714/lensa.10.2.2020.190-205","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/lensa.10.2.2020.190-205","url":null,"abstract":"A song can manifest itself as a critical instrument in the vast socio-political atmosphere. Often times a song conceals its real meaning within layers of linguistic elements and through visual communication. Upon the release of Childish Gambino’s This is America (2018), the music video has been assumed widely assumed to contain semiotic elements that criticize the injustice politics of race in America. To dig deeper into this assertion, we use Machin’s Lyrics Analysis (2010) and Kress and van Leeuwen’s Visual Grammar approach (2006) to analyze the illustrated semiotic elements. Both frameworks are two Multimodal Discourse Analysis approaches that explore interdisciplinary analysis in the discourse-oriented research. This article finds that Gambino does question the practice of black discrimination through gun and police violence in present America by utilizing distant words and excessive gestures in his visual communication as a diversion. They are purposefully placed to gain a profound observation from the audience, and thus able to spark a conversation regarding the issue in a greater scale. Furthermore, it is found that This is America applies comical aspects in the visual elements as a layering device. Through humorous semiotic elements, Gambino is discovered to highlight the commodification of black art in his music video.","PeriodicalId":31773,"journal":{"name":"Lensa Kajian Kebahasaan Kesusastraan dan Budaya","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"69073878","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}