Eka Risma Junita, Deri Wanto, Addahri Hafidz Awlawi
Abstrak : Tulisan singkat ini mencoba membahas salah satu aspek pendidikan yang sangat penting dalam kehidupan manusia yaitu pendidikan seksual. Banyak orang memandang kata seks merupakan kata yang tabu untuk diperbincangkan, Dewasa ini perkembangan ilmu dan teknologi semakin pesat, mudah, dan cepat diakses oleh siapa, kapan, dan dimana saja. Informasi dan pengalaman seksual bisa diperoleh secara bebas, telanjang, dan tanpa filter. Hal ini bisa berpengaruhi secara psikis bagi anak. Jika anak memperoleh informasi dan pengalaman tentang seks yang salah akan membuat beban psikis dan mempengaruhi kesehatan seksualnya kelak. Anak-anak memiliki kebiasaan menirukan apa yang dilakukan oleh orang lain. Agama Islam adalah salah satu agama yang mengajarkan kesatuan di dalam mempelajari pengetahuan apapun terlebih soal seks. Banyaknya informasi tentang seks yang dipahami oleh remaja muslim yang demikian apa adanya mendorong pendidikan dalam dunia Islam untuk merumuskan pendidikan seks dengan demikian diharapkan mereka mampu membedakan dengan jelas dan tegas mana pendidikan seks yang mencakup nilai-nilai Islam dengan pendidikan seks yang sekuler dan terkandung cenderung menafikan kaidah kesatuan yang ada dalam nilai-nilai ajaran agama Islam
{"title":"PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP SEKSUALITAS BAGI ANAK DALAM PERSPEKTIF ISLAM","authors":"Eka Risma Junita, Deri Wanto, Addahri Hafidz Awlawi","doi":"10.52060/pgsd.v5i2.1004","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/pgsd.v5i2.1004","url":null,"abstract":"Abstrak : Tulisan singkat ini mencoba membahas salah satu aspek pendidikan yang sangat penting dalam kehidupan manusia yaitu pendidikan seksual. Banyak orang memandang kata seks merupakan kata yang tabu untuk diperbincangkan, Dewasa ini perkembangan ilmu dan teknologi semakin pesat, mudah, dan cepat diakses oleh siapa, kapan, dan dimana saja. Informasi dan pengalaman seksual bisa diperoleh secara bebas, telanjang, dan tanpa filter. Hal ini bisa berpengaruhi secara psikis bagi anak. Jika anak memperoleh informasi dan pengalaman tentang seks yang salah akan membuat beban psikis dan mempengaruhi kesehatan seksualnya kelak. Anak-anak memiliki kebiasaan menirukan apa yang dilakukan oleh orang lain. Agama Islam adalah salah satu agama yang mengajarkan kesatuan di dalam mempelajari pengetahuan apapun terlebih soal seks. Banyaknya informasi tentang seks yang dipahami oleh remaja muslim yang demikian apa adanya mendorong pendidikan dalam dunia Islam untuk merumuskan pendidikan seks dengan demikian diharapkan mereka mampu membedakan dengan jelas dan tegas mana pendidikan seks yang mencakup nilai-nilai Islam dengan pendidikan seks yang sekuler dan terkandung cenderung menafikan kaidah kesatuan yang ada dalam nilai-nilai ajaran agama Islam \u0000 ","PeriodicalId":330418,"journal":{"name":"Jurnal Tunas Pendidikan","volume":"52 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126073430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak:pembinaan akhlak merupakan upaya untuk menanamkan perilaku yang positif sesuai ajaran islam agar siswa menjadi pribadi yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pembinaan akhlak siswa di MIN 1 Curup. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan analisis kualitatif menurut milles dan Huberman yang meliputi tiga tahapan analisis data, yakni reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan, hasil penelitian ini diketahui bahwa, pembinaan akhlak di MIN 1 Curup melalui beberapa metode yaitu, metode pembiasaan, nasihat, keteladanan, tanya jawab, dan hukuman atau punishment.
{"title":"PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) 1 CURUP","authors":"Eka Risma Junita","doi":"10.52060/pgsd.v5i2.1001","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/pgsd.v5i2.1001","url":null,"abstract":"Abstrak:pembinaan akhlak merupakan upaya untuk menanamkan perilaku yang positif sesuai ajaran islam agar siswa menjadi pribadi yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pembinaan akhlak siswa di MIN 1 Curup. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan analisis kualitatif menurut milles dan Huberman yang meliputi tiga tahapan analisis data, yakni reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan, hasil penelitian ini diketahui bahwa, pembinaan akhlak di MIN 1 Curup melalui beberapa metode yaitu, metode pembiasaan, nasihat, keteladanan, tanya jawab, dan hukuman atau punishment.","PeriodicalId":330418,"journal":{"name":"Jurnal Tunas Pendidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131119815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak: Gűlen Movement adalah gerakan sosial kemanusiaan yang dipelopori oleh Fethullah Gülen. Gerakan ini telah memberikan kontribusi nyata bagi timbulnya kesadaran bersama umat manuisa di 140 negara di dunia untuk sama-sama pengakui pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai dasar kemanusiaan yang terdiri atas cinta kasih (love), tolrenasi (tolerance), rasa perikemanusiaan (humanity), kebersamaan dan ketulusan (integrity, kebutuhan pada pendidikan (education), bimbingan dan asuhan (bringing up the young), kemerdekaan dan kebebasan (freedom), demokrasi (democracy), kesenian (art), dan pelestarian lingkungan dan konservasi alam (environment and nature). Dalam gerakan ini pendidikan menjadi misi yang sangat urgen untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai kemanusiaan tersebut. Sementara di Indonesia pendidikan karakter yang dewasa ini menjadi fokus pembahasan, dalam substansinya substansinya misi dari gerakan ini. Demikian pula Panca Jiwa Pesantren (The Five Souls of Pesantren) yakni; Kejujuran (Sincerity). Kesederhanaan, (Simplicity), moralitas yang tingi (Hight Morality), keluasaan pengetahuan (Wide Knowlwdge), dan latihan pengalaman (Experience), memiliki spirit moral yang sama dengan model pendidikan Gűlen Movement. Dengan mendiskripsikan sejarah singkat Gűlen Movement serta nilai-nilai yang diusungnya, tulisan ini mencoba mencari kunci keberhasilan model pendidikan Gűlen Movement serta korelasinya dengan karakter pendidikan di Indonesia.
抽象:Gű莱恩的运动是人类社会运动由Fethullah Gulen。这场运动促成了真实的出现在我们的子民同意识在世界140个国家都pengakui维护人道主义的基本价值观的重要性组成的爱(love), tolrenasi容忍),人性的味道(人性),团结和真诚(诚信,需要在教育(education),恶名昭彰的指导和孤儿院(up the young),独立和自由(自由),民主(democracy)、艺术(art)以及环境和自然保护。在这场运动中,教育成为促进这些人类价值观的一项紧迫任务。而在今天的印度尼西亚,品格教育成为讨论的焦点,在其实质上,这一运动的使命。寄宿学校的灵魂潘卡也是如此;诚实(Sincerity)。变的简单,(Simplicity),道德(Morality),身高keluasaan知识(宽Knowlwdge)和训练(体验)的经验,有着同样的道德精神教育Gű莱恩运动模型。寄来的Gű莱恩运动简史和抬+的价值观,本文试图找出Gű莱恩运动和教育模式成功的关键在印尼和节拍的性格教育。
{"title":"KORELASI ANTARA GÜLEN MOVEMENT DENGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA","authors":"Novi Revolina Doriza","doi":"10.52060/pgsd.v5i2.1000","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/pgsd.v5i2.1000","url":null,"abstract":"Abstrak: Gűlen Movement adalah gerakan sosial kemanusiaan yang dipelopori oleh Fethullah Gülen. Gerakan ini telah memberikan kontribusi nyata bagi timbulnya kesadaran bersama umat manuisa di 140 negara di dunia untuk sama-sama pengakui pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai dasar kemanusiaan yang terdiri atas cinta kasih (love), tolrenasi (tolerance), rasa perikemanusiaan (humanity), kebersamaan dan ketulusan (integrity, kebutuhan pada pendidikan (education), bimbingan dan asuhan (bringing up the young), kemerdekaan dan kebebasan (freedom), demokrasi (democracy), kesenian (art), dan pelestarian lingkungan dan konservasi alam (environment and nature). Dalam gerakan ini pendidikan menjadi misi yang sangat urgen untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai kemanusiaan tersebut. Sementara di Indonesia pendidikan karakter yang dewasa ini menjadi fokus pembahasan, dalam substansinya substansinya misi dari gerakan ini. Demikian pula Panca Jiwa Pesantren (The Five Souls of Pesantren) yakni; Kejujuran (Sincerity). Kesederhanaan, (Simplicity), moralitas yang tingi (Hight Morality), keluasaan pengetahuan (Wide Knowlwdge), dan latihan pengalaman (Experience), memiliki spirit moral yang sama dengan model pendidikan Gűlen Movement. Dengan mendiskripsikan sejarah singkat Gűlen Movement serta nilai-nilai yang diusungnya, tulisan ini mencoba mencari kunci keberhasilan model pendidikan Gűlen Movement serta korelasinya dengan karakter pendidikan di Indonesia. \u0000 ","PeriodicalId":330418,"journal":{"name":"Jurnal Tunas Pendidikan","volume":"57 10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124531818","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keberadaan pendidikan sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dari keseluruhan proses kehidupan manusia. Kebutuhan manusia terhadap pendidikan bersifat mutlak baik dalam kehidupan pribadi, keluarga maupun masyarakat dan bangsa terutama dalam proses penyampaian kebudayaan dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Berbagai persoalan pendidikan saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, antara lain: masalah rendahnya mutu lulusan, sarana pembelajaran yang sangat terbatas, kurikulum dan pembelajaran yang kurang berbasis masyarakat, kepemimpinan dan manajemen yang kurang berfokus pada mutu serta kurang akuntabel. Fenomena ini masih banyak dijumpai di sekolah-sekolah dan madrasah meskipun desentralisasi pendidikan sudah dilaksanakan begitu pula persoalan masih rendahnya sarana dan prasarana pendidikan. Hal itu disebabkan antara lain oleh kurangnya kepedulian terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki serta tidak adanya pengelolaan yang memadai. Gambaran bahwa di era globalisasi setiap perencanaan atau pengadaan pasti ditetapkan melalui sistem pengambilan keputusan. Program-program sekolah, baik yang jangka pendek maupun jangka panjang sudah seharusnya ditetapkan melalui keputusan dan dilaksanakan oleh sekolah dan dikoordinir oleh kepala sekolah sehingga pencapaian tujuan dapat dijamin keberhasilannya. Hal yang menarik dari aspek manajemen adalah proses pengambilan keputusan yang pada akhirnya menghasilkan program kerja. Program ini yang berpengaruh pada peningkatan mutu sekolah.
{"title":"Pelaksanaan Pengambilan Keputusan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan","authors":"","doi":"10.52060/pgsd.v5i2.1003","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/pgsd.v5i2.1003","url":null,"abstract":"Keberadaan pendidikan sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dari keseluruhan proses kehidupan manusia. Kebutuhan manusia terhadap pendidikan bersifat mutlak baik dalam kehidupan pribadi, keluarga maupun masyarakat dan bangsa terutama dalam proses penyampaian kebudayaan dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Berbagai persoalan pendidikan saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, antara lain: masalah rendahnya mutu lulusan, sarana pembelajaran yang sangat terbatas, kurikulum dan pembelajaran yang kurang berbasis masyarakat, kepemimpinan dan manajemen yang kurang berfokus pada mutu serta kurang akuntabel. Fenomena ini masih banyak dijumpai di sekolah-sekolah dan madrasah meskipun desentralisasi pendidikan sudah dilaksanakan begitu pula persoalan masih rendahnya sarana dan prasarana pendidikan. Hal itu disebabkan antara lain oleh kurangnya kepedulian terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki serta tidak adanya pengelolaan yang memadai. Gambaran bahwa di era globalisasi setiap perencanaan atau pengadaan pasti ditetapkan melalui sistem pengambilan keputusan. Program-program sekolah, baik yang jangka pendek maupun jangka panjang sudah seharusnya ditetapkan melalui keputusan dan dilaksanakan oleh sekolah dan dikoordinir oleh kepala sekolah sehingga pencapaian tujuan dapat dijamin keberhasilannya. Hal yang menarik dari aspek manajemen adalah proses pengambilan keputusan yang pada akhirnya menghasilkan program kerja. Program ini yang berpengaruh pada peningkatan mutu sekolah.","PeriodicalId":330418,"journal":{"name":"Jurnal Tunas Pendidikan","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132963528","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research is a classroom action research that conducted to improve the students’ learning processes and students’ achievement in civics education learning by using Monopoly game learning media. This action was conducted in to two cycles, where each cycle saw an increase in learning processes and outcomes. This increase also occurred in student learning achievement which continued to increase from the pre-cycle to the first cycle and continued to increase in the second cycle. Before the implementation of the action, only 35.7% of all students passed the KKM. Then, after the implementation of the action, in the first cycle the average student learning outcomes increased. The percentage increased by 28.4% from the pre-cycle, i.e. 64.2% of all students got grades that passed the KKM (70). Then, the learning outcomes of students returned to increase in the second cycle. Based on the test results of students, students who obtained completeness were 22 out of 28 students if the percentage was 78.5%.
{"title":"PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN PERMAINAN MONOPOLI DI SMAN 12 BUNGO","authors":"Mariany Susanti","doi":"10.52060/pgsd.v5i2.1114","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/pgsd.v5i2.1114","url":null,"abstract":"This research is a classroom action research that conducted to improve the students’ learning processes and students’ achievement in civics education learning by using Monopoly game learning media. This action was conducted in to two cycles, where each cycle saw an increase in learning processes and outcomes. This increase also occurred in student learning achievement which continued to increase from the pre-cycle to the first cycle and continued to increase in the second cycle. Before the implementation of the action, only 35.7% of all students passed the KKM. Then, after the implementation of the action, in the first cycle the average student learning outcomes increased. The percentage increased by 28.4% from the pre-cycle, i.e. 64.2% of all students got grades that passed the KKM (70). Then, the learning outcomes of students returned to increase in the second cycle. Based on the test results of students, students who obtained completeness were 22 out of 28 students if the percentage was 78.5%.","PeriodicalId":330418,"journal":{"name":"Jurnal Tunas Pendidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128689964","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACT The problem in this study is the learning process and student learning outcomes in grade V SDN 116/II Empelu are still low, this is evidenced by the results of preliminary observations made by researchers of 20 students only 35% who scored in the completed criteria. The cause is students in the passive class, have not used a varied learning model, and have not used concrete in learning. The researcher's aim is to improve the process and learning outcomes of the mathematics through the Application of the Problem Based Learning model. The research method used in this research is classroom action research. This class action research consists of two cycles, each cycle consisting of four stages of activity namely planning, implementing, observing and reflecting. Data collection with observation sheets for student learning process and tests for student learning outcomes. The results showed that the use of the TGT type of Cooperative Learning Model can increase student process and learning outcomes. This can be seen from the increase in student learning process, in the first cycle reached 55% categorized quite active and in the second cycle increased to 85%.
{"title":"PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 116/II EMPELU KECAMATAN TANAH SEPENGGAL","authors":"Nurlev Avana","doi":"10.52060/pgsd.v5i2.1031","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/pgsd.v5i2.1031","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000The problem in this study is the learning process and student learning outcomes in grade V SDN 116/II Empelu are still low, this is evidenced by the results of preliminary observations made by researchers of 20 students only 35% who scored in the completed criteria. The cause is students in the passive class, have not used a varied learning model, and have not used concrete in learning. \u0000The researcher's aim is to improve the process and learning outcomes of the mathematics through the Application of the Problem Based Learning model. The research method used in this research is classroom action research. This class action research consists of two cycles, each cycle consisting of four stages of activity namely planning, implementing, observing and reflecting. \u0000Data collection with observation sheets for student learning process and tests for student learning outcomes. The results showed that the use of the TGT type of Cooperative Learning Model can increase student process and learning outcomes. This \u0000can be seen from the increase in student learning process, in the first cycle reached 55% categorized quite active and in the second cycle increased to 85%.","PeriodicalId":330418,"journal":{"name":"Jurnal Tunas Pendidikan","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116685765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kepuasan belajar siswa, pengaruh fasilitas belajar terhadap kepuasan belajar siswa, dan pengaruh kompetensi profesional guru dan fasilitas belajar terhadap kepuasan belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII Akuntansi dan Keuangan sebanyak 114 siswa, dengan sampel 80 siswa menggunakan rumus proporsionate stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukan kompetensi profesional guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan belajar siswa dengan tingkat pengaruh 49%, fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan belajar siswa dengan tingkat pengaruh 48%, kompetensi profesional guru dan fasilitas belajar secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan belajar siswa dengan tingkat pengaruh 60,6%.
{"title":"STUDENT LEARNING SATISFACTION DURING THE COVID-19 PANDEMIC REVIEW OF TEACHER'S PROFESSIONAL COMPETENCY AND LEARNING FACILITIES","authors":"Mohamad Furqon","doi":"10.52060/pgsd.v5i2.909","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/pgsd.v5i2.909","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kepuasan belajar siswa, pengaruh fasilitas belajar terhadap kepuasan belajar siswa, dan pengaruh kompetensi profesional guru dan fasilitas belajar terhadap kepuasan belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII Akuntansi dan Keuangan sebanyak 114 siswa, dengan sampel 80 siswa menggunakan rumus proporsionate stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukan kompetensi profesional guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan belajar siswa dengan tingkat pengaruh 49%, fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan belajar siswa dengan tingkat pengaruh 48%, kompetensi profesional guru dan fasilitas belajar secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan belajar siswa dengan tingkat pengaruh 60,6%.","PeriodicalId":330418,"journal":{"name":"Jurnal Tunas Pendidikan","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122639611","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada masa pandemi Covid 19, hampir semua sekolah maupun perguruan tinggi menggunakan sistem daring dalam proses belajar mengajarnya. Namun dengan sistem daring ini berbagai kecurangan muncul didunia pendidikan. Kecurangan dilakukan diantaranya copy paste, saling berbagi jawaban, menyalin tugas teman dan sebagainya. Dari fenomena ini maka perlu diadakan penelitian untuk menguji faktor faktor yang mempengaruhi kecurangan akademik dengan menggunakan dimensi Fraud Triangle diantaranya Tekanan, Kesempatan, dan Rasionalisasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan metode pengamatan dan kuesioner yang dibagikan kepada mahasiwa aktif di Program Sarjana STMIK dengan teknik random sampling. Pengolahan dan analisis data dibantu dengan program SPSS. Sebelum mengolah data, dilakukan uji validitas, relaiabilitas, dan normalitas. Penelitian ini menggunakan Uji F dan Uji t dengan derajat kesalahan sebesar 5%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel tekanan dan rasionalisasi tidak berpengaruh terhadap kecurangan akademik, sedangkan variabel kesempatan berpengaruh terhadap kecurangan akademik. Namun secara keseluruhan (Uji F), didapat semua variabel, tekanan, kesempatan, dan rasional secara simultan (bersama) berpengaruh terhadap kecurangan akademik. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan dan rasionalisasi tidak mempengaruhi mahasiswa melakukan kecurangan, jadi secara garis besar mahasiswa Program Sarjana di STMIK Widya Pratama Pekalongan memiliki kesadaran yang cukup tinggi bahwa kecurangan merupakan tindakan yang tidak diperbolehkan baik secara etika kampus maupun secara norma hukum yang ada. Kata Kunci : Kecurangan akademik, dimensi Fraud Trianggle, Tekanan, Kesempatan dan Rasionalisasi
{"title":"ANALISIS PENGARUH DIMENSI FRAUD TRIANGLE TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK SELAMA MASA PANDEMI COVID 19","authors":"Victorianus Aries Siswanto","doi":"10.52060/pgsd.v5i2.1013","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/pgsd.v5i2.1013","url":null,"abstract":"Pada masa pandemi Covid 19, hampir semua sekolah maupun perguruan tinggi menggunakan sistem daring dalam proses belajar mengajarnya. Namun dengan sistem daring ini berbagai kecurangan muncul didunia pendidikan. Kecurangan dilakukan diantaranya copy paste, saling berbagi jawaban, menyalin tugas teman dan sebagainya. Dari fenomena ini maka perlu diadakan penelitian untuk menguji faktor faktor yang mempengaruhi kecurangan akademik dengan menggunakan dimensi Fraud Triangle diantaranya Tekanan, Kesempatan, dan Rasionalisasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan metode pengamatan dan kuesioner yang dibagikan kepada mahasiwa aktif di Program Sarjana STMIK dengan teknik random sampling. Pengolahan dan analisis data dibantu dengan program SPSS. Sebelum mengolah data, dilakukan uji validitas, relaiabilitas, dan normalitas. Penelitian ini menggunakan Uji F dan Uji t dengan derajat kesalahan sebesar 5%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel tekanan dan rasionalisasi tidak berpengaruh terhadap kecurangan akademik, sedangkan variabel kesempatan berpengaruh terhadap kecurangan akademik. Namun secara keseluruhan (Uji F), didapat semua variabel, tekanan, kesempatan, dan rasional secara simultan (bersama) berpengaruh terhadap kecurangan akademik. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan dan rasionalisasi tidak mempengaruhi mahasiswa melakukan kecurangan, jadi secara garis besar mahasiswa Program Sarjana di STMIK Widya Pratama Pekalongan memiliki kesadaran yang cukup tinggi bahwa kecurangan merupakan tindakan yang tidak diperbolehkan baik secara etika kampus maupun secara norma hukum yang ada. \u0000Kata Kunci : Kecurangan akademik, dimensi Fraud Trianggle, Tekanan, Kesempatan dan Rasionalisasi","PeriodicalId":330418,"journal":{"name":"Jurnal Tunas Pendidikan","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128061228","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Amisah Istiqomah, Tri Wera Agrita, Randi Eka Putra, Opi Andriani
Masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran SBdP, kurangnya perhatian guru pada materi atau konsep pembelajaran yang seharusnya disampaikan. Hal ini mengakibatkan rendahnya proses dan hasil belajar siswa di kelas IV SDN 143/VIII Teluk Kembang Jambu Kecamatan Tebo Ulu. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif sederhana. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 30 orang. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2021/2022 SDN 143/VIII Teluk Kembang Jambu Kecamatan Tebo Ulu. Data penelitian ini dikumpulkan melalui hasil observasi, hasil tes, foto dan dokumentasi. Hasil analisis data penelitian menunjukan bahwa menggunakan model pembelajaran langsung dapat meningkatkan proses dan hasil belajar SBdP di kelas IV SDN 143/VIII Teluk Kembang Jambu. Terlihat dari proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru pada siklus I 80% dan pada siklus II menjadi 84.61%, serta saat proses belajar siswa pada siklus I 62% dan pada akhir siklus II menjadi 80.63%. Hal yang sama juga terlihat pada hasil belajar siswa pada siklus I 69.6%, dan pada siklus II menjadi 83.6%. Maka penelitian tindakan kelas dalam penggunaan model Direct Instruction pada pembelajaran SBdP dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.
{"title":"PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA (SBDP) MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS IV DI SDN 143/VIII TELUK KEMBANG JAMBU KECAMATAN TEBO ULU","authors":"Amisah Istiqomah, Tri Wera Agrita, Randi Eka Putra, Opi Andriani","doi":"10.52060/pgsd.v5i2.1050","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/pgsd.v5i2.1050","url":null,"abstract":"Masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran SBdP, kurangnya perhatian guru pada materi atau konsep pembelajaran yang seharusnya disampaikan. Hal ini mengakibatkan rendahnya proses dan hasil belajar siswa di kelas IV SDN 143/VIII Teluk Kembang Jambu Kecamatan Tebo Ulu. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif sederhana. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 30 orang. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2021/2022 SDN 143/VIII Teluk Kembang Jambu Kecamatan Tebo Ulu. Data penelitian ini dikumpulkan melalui hasil observasi, hasil tes, foto dan dokumentasi. Hasil analisis data penelitian menunjukan bahwa menggunakan model pembelajaran langsung dapat meningkatkan proses dan hasil belajar SBdP di kelas IV SDN 143/VIII Teluk Kembang Jambu. Terlihat dari proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru pada siklus I 80% dan pada siklus II menjadi 84.61%, serta saat proses belajar siswa pada siklus I 62% dan pada akhir siklus II menjadi 80.63%. Hal yang sama juga terlihat pada hasil belajar siswa pada siklus I 69.6%, dan pada siklus II menjadi 83.6%. Maka penelitian tindakan kelas dalam penggunaan model Direct Instruction pada pembelajaran SBdP dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.","PeriodicalId":330418,"journal":{"name":"Jurnal Tunas Pendidikan","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133909132","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Isfi Zuhaida fauziatul Azma, F. Fakhriyah, Imaniar Purbasari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku adaptif kedisiplinan anak terhadap gaya belajar kelas tiga pasca pandemi. Mengetahui faktor yang mempengeruhi perilaku adaptasi terhadap gaya belajar anak selama pasca pandemi, serta aspek yang membangun perilaku adaptasi terhadap kedisiplinan anak pasca pandemi. Penelitian menggunakan teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dokumentasi dan pancatatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku adaptasi pasca pandemi pada anak masih kurang. Sebelum adanya pandemi anak suka bermain dan bercanda. Setelah pandemi anak jarang berinteraksi karena pembelajaran dilakukan secara daring, setelah pandemi berakhir pembelajaran dilakukan tatap muka banyak anak menjadi canggung kepada teman. Waktu pandemi tugas diberikan dan dikumpulkan secara online, meskipun tidak tahu siapa yang mengerjakan tugas anak. Sekarang pasca pandemi, anak diharuskan mengerjakan tugas sendiri setelah itu dikumpulkan kepada guru langsung. Faktor yang mempengaruhi perilaku adaptasi kedisiplinan anak terhadap gaya belajar antara lain pergaulan anak di lingkungan rumah, motivasi orang tua terhadap anak pasca pandemi seperti perhatian orang tua sebelum anak berangkat kesekolah. Salah satu cara paling baik menumbuhkan kedisiplinan anak dengan membiasakan kebiasaan kecil seperti menemani anak ketika belajar, mengajak anak melakukan ibadah bersama. Sebisa mungkin mengajarkan disiplin sedini mungkin agar anak terbiasa melakukan hal baik.
{"title":"Perilaku Adaptasi Kedisiplinan Anak Terhadap Gaya Belajar Pasca Pandemi SD Negeri Cengkalsewu 01","authors":"Isfi Zuhaida fauziatul Azma, F. Fakhriyah, Imaniar Purbasari","doi":"10.52060/pgsd.v5i2.1074","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/pgsd.v5i2.1074","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku adaptif kedisiplinan anak terhadap gaya belajar kelas tiga pasca pandemi. Mengetahui faktor yang mempengeruhi perilaku adaptasi terhadap gaya belajar anak selama pasca pandemi, serta aspek yang membangun perilaku adaptasi terhadap kedisiplinan anak pasca pandemi. Penelitian menggunakan teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dokumentasi dan pancatatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku adaptasi pasca pandemi pada anak masih kurang. Sebelum adanya pandemi anak suka bermain dan bercanda. Setelah pandemi anak jarang berinteraksi karena pembelajaran dilakukan secara daring, setelah pandemi berakhir pembelajaran dilakukan tatap muka banyak anak menjadi canggung kepada teman. Waktu pandemi tugas diberikan dan dikumpulkan secara online, meskipun tidak tahu siapa yang mengerjakan tugas anak. Sekarang pasca pandemi, anak diharuskan mengerjakan tugas sendiri setelah itu dikumpulkan kepada guru langsung. Faktor yang mempengaruhi perilaku adaptasi kedisiplinan anak terhadap gaya belajar antara lain pergaulan anak di lingkungan rumah, motivasi orang tua terhadap anak pasca pandemi seperti perhatian orang tua sebelum anak berangkat kesekolah. Salah satu cara paling baik menumbuhkan kedisiplinan anak dengan membiasakan kebiasaan kecil seperti menemani anak ketika belajar, mengajak anak melakukan ibadah bersama. Sebisa mungkin mengajarkan disiplin sedini mungkin agar anak terbiasa melakukan hal baik. ","PeriodicalId":330418,"journal":{"name":"Jurnal Tunas Pendidikan","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128473340","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}