Pub Date : 2019-06-30DOI: 10.32939/TARBAWI.V15I1.341
Harpan Reski Mulia
ABSTRACT. Character Building is so important to discuss after the moral crisis that has happened a lot lately. In addition to, Indonesia lacks figures who can be used as a role model. That done because many public figures commited the crimes such as corruption, collusion, prostitution, and so on. Ibnu Miskawaih is one of the Islamic philosophers who touches on the concept of character education in his book tahzib al-akhlak wa tahir al-a'raf. By literature studies, this paper attempts to describe the concept of character education offered by Ibnu Maskawaih, namely The Golden (The Doctrin of The Mean). He stated that human character is built from four foundations, namely restraint, courage, wisdom, and justice. Ibnu Miskawaih views education as a means of instilling noble character, humanizing humans, individual socialization, and instilling shame. So, the thought of Ibn Miskawaih is suitable for this era of morality crisis like today. ABSTRAK. Pendidikan Karakter merupakan hal yang sangat penting untuk dibahas mengingat krisis moral marak yang terjadi belakangan ini. Selain itu, Indonesia juga kekurangan tokoh-tokoh yang dapat dijadikan teladan. Hal ini disebabkan para figure pablik sekarang banyak yang melakukan kriminalitas seperti korupsi, kolusi, prostitusi, dan lain sebagainya. Ibnu Miskawaih adalah salah satu tokoh filsafat Islam yang menyentuh konsep tentang pendidikan karakter dalam bukunya tahzib al-akhlak wa tahir al-a’raf. Dengan menggunakan studi literature, tulisan ini berusaha untuk memaparkan konsep pendidikan karakter yang ditawarkan oleh Ibnu Maskawaih yang dikenal dengan jalan tengah. Ia mengungkapkan bahwa karakter manusia terbangun dari empat landasan yaitu menahan diri, keberanian, kebijaksanaan, dan keadilan. Ibnu Miskawaih memandang pendidikan sebagai sarana menanamkan akhlak mulia, memanusiakan manusia, sosialisasi individu, dan menanamkan rasa malu. Sehingga, pemikiran ibnu Miskawaih ini sangat cocok digunakan di era krisis moralitas seperti sekarang ini.
摘要。在最近发生了很多道德危机之后,品格建设是非常重要的。此外,印尼缺乏可以作为榜样的人物。这是因为许多公众人物犯下了腐败、勾结、卖淫等罪行。伊布·米斯卡瓦伊是一位伊斯兰哲学家,他在他的著作《tahzib al-akhlak wa tahir al-a'raf》中提到了品格教育的概念。通过文献研究,本文试图描述伊布·马斯卡瓦伊提出的品格教育理念,即“中庸主义”。他说,人的性格是建立在四个基础上的,即克制、勇气、智慧和正义。伊布·米斯卡瓦伊认为教育是一种灌输高尚品格、使人人性化、个人社会化和灌输羞耻的手段。因此,伊本·米斯卡瓦伊的思想适用于像今天这样道德危机的时代。ABSTRAK。Pendidikan Karakter merupakan hal yang sangat penting untuk dibahas mengingat危机道德标记yang terjadi belakangan ini。Selain itu,印度尼西亚juga kekurangan tokoh-tokoh yang dapat dijadikan teladan。halini disebabkan para figure pablik sekarang banyak yang melakukan犯罪人,妓女,妓女,dan lainsebagainya。伊布·米斯卡瓦伊,阿达拉,阿达拉,阿达拉,阿达拉,阿达拉,阿达拉,阿达拉,阿达拉,阿达拉,阿达拉,阿达拉,阿达拉。邓干梦古纳坎学习文学,tuisan ini berusaha untuk memaparkan konsep pendidikan karakter yang ditawarkan oleh Ibnu Maskawaih yang dikenal dunan jalan tengah。Ia mengungkapkan bahwa karakter manusia terbangunn dari empat landasan yitu menahan diri, keberanian, kebijaksanaan, dan keadilan。Ibnu Miskawaih menandang pendidikan sebagai sarana menanamkan akhlak mulia, menanusiakan manusia, socialisisasi个人,dan menanamkan rasa malu。这句话的意思是:“我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,道德危机是我想说的。”
{"title":"Pendidikan Karakter: Analisis Pemikiran Ibnu Miskawaih","authors":"Harpan Reski Mulia","doi":"10.32939/TARBAWI.V15I1.341","DOIUrl":"https://doi.org/10.32939/TARBAWI.V15I1.341","url":null,"abstract":"ABSTRACT. Character Building is so important to discuss after the moral crisis that has happened a lot lately. In addition to, Indonesia lacks figures who can be used as a role model. That done because many public figures commited the crimes such as corruption, collusion, prostitution, and so on. Ibnu Miskawaih is one of the Islamic philosophers who touches on the concept of character education in his book tahzib al-akhlak wa tahir al-a'raf. By literature studies, this paper attempts to describe the concept of character education offered by Ibnu Maskawaih, namely The Golden (The Doctrin of The Mean). He stated that human character is built from four foundations, namely restraint, courage, wisdom, and justice. Ibnu Miskawaih views education as a means of instilling noble character, humanizing humans, individual socialization, and instilling shame. So, the thought of Ibn Miskawaih is suitable for this era of morality crisis like today. \u0000ABSTRAK. Pendidikan Karakter merupakan hal yang sangat penting untuk dibahas mengingat krisis moral marak yang terjadi belakangan ini. Selain itu, Indonesia juga kekurangan tokoh-tokoh yang dapat dijadikan teladan. Hal ini disebabkan para figure pablik sekarang banyak yang melakukan kriminalitas seperti korupsi, kolusi, prostitusi, dan lain sebagainya. Ibnu Miskawaih adalah salah satu tokoh filsafat Islam yang menyentuh konsep tentang pendidikan karakter dalam bukunya tahzib al-akhlak wa tahir al-a’raf. Dengan menggunakan studi literature, tulisan ini berusaha untuk memaparkan konsep pendidikan karakter yang ditawarkan oleh Ibnu Maskawaih yang dikenal dengan jalan tengah. Ia mengungkapkan bahwa karakter manusia terbangun dari empat landasan yaitu menahan diri, keberanian, kebijaksanaan, dan keadilan. Ibnu Miskawaih memandang pendidikan sebagai sarana menanamkan akhlak mulia, memanusiakan manusia, sosialisasi individu, dan menanamkan rasa malu. Sehingga, pemikiran ibnu Miskawaih ini sangat cocok digunakan di era krisis moralitas seperti sekarang ini. \u0000 ","PeriodicalId":33712,"journal":{"name":"Tarbawi","volume":"299 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77199602","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya orang tua yang sibuk dengan pekerjaan atau kariernya, sehingga perhatian orang tua masih kurang pada prestasi belajar anak-anak mereka, karena mereka terlalu sibuk dengan profesi atau pekerjaan. Banyak orang tua memilih untuk bekerja di kota atau bahkan di luar kota, sehingga ada terlalu sedikit pertemuan antara orang tua dan anak-anak mereka, apalagi tahu tentang prestasi belajar anak-anak mereka di sekolah. Bahkan di rumah, mereka sibuk dengan pekerjaan mereka sebagai petani, sehingga mereka kadang-kadang pergi pagi-pagi dan pulang menjelang senja untuk mengolah tanah pertanian mereka. Oleh karena itu, diharapkan setiap orang tua dapat meningkatkan perhatian mereka kepada anak-anak mereka, terutama dalam prestasi belajar mereka. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pengolahan data dapat disimpulkan: Perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Agama Islam di Indonesia. SMK Negeri 1 Rajadesa kabupaten ciamis adalah 45.52. Dengan rata-rata 45,52 karena berada dalam kisaran nilai antara 42,6-48, dapat disimpulkan bahwa variabel rata-rata X adalah perhatian orang tua terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMK Negeri 1 Rajadesa kabupaten Ciamis cukup memadai Kata kunci: Perhatian Orang Tua, Prestasi Belajar Siswa
{"title":"Hubungan Antara Perhatian Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam","authors":"Dudi Badruzaman","doi":"10.29313/tjpi.v8i1.5063","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/tjpi.v8i1.5063","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya orang tua yang sibuk dengan pekerjaan atau kariernya, sehingga perhatian orang tua masih kurang pada prestasi belajar anak-anak mereka, karena mereka terlalu sibuk dengan profesi atau pekerjaan. Banyak orang tua memilih untuk bekerja di kota atau bahkan di luar kota, sehingga ada terlalu sedikit pertemuan antara orang tua dan anak-anak mereka, apalagi tahu tentang prestasi belajar anak-anak mereka di sekolah. Bahkan di rumah, mereka sibuk dengan pekerjaan mereka sebagai petani, sehingga mereka kadang-kadang pergi pagi-pagi dan pulang menjelang senja untuk mengolah tanah pertanian mereka. Oleh karena itu, diharapkan setiap orang tua dapat meningkatkan perhatian mereka kepada anak-anak mereka, terutama dalam prestasi belajar mereka. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pengolahan data dapat disimpulkan: Perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Agama Islam di Indonesia. SMK Negeri 1 Rajadesa kabupaten ciamis adalah 45.52. Dengan rata-rata 45,52 karena berada dalam kisaran nilai antara 42,6-48, dapat disimpulkan bahwa variabel rata-rata X adalah perhatian orang tua terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMK Negeri 1 Rajadesa kabupaten Ciamis cukup memadai \u0000 Kata kunci: Perhatian Orang Tua, Prestasi Belajar Siswa","PeriodicalId":33712,"journal":{"name":"Tarbawi","volume":"147 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73734417","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-30DOI: 10.36781/tarbawi.v7i2.3023
Choirus Sholihin
Keberhasilan peserta didik merupakan harapan besar dari semua elemen masyarakat, sehingga banyak hal yang dilakukan oleh pengelola pendidikan lebih-lebih yang dilakukan oleh pendidik, dari segi manjemen pengelolaan pendidikan bahkan dari sistem atau strategi yang dibangun dan diterapkan dalam belajar mengajar untuk memperoleh dan tercapai peserta didik yang keberhasil. Kuatnya sebuah manajemen pengelolaan pendidikan tidak akan menjadikan keberhasilan kalau pendidik tidak mempunyai kekuatan karakter dasar yang ada pada dirinya. Karakter dasar inilah yang akan membawa keberhasilan kepada peserta didik serta satu samalain harus saling saling menopang. Penelitian ini ditulis secara kepustakaan dengan fokus pada pemikiran Al-Ghazza>li> pada dua karakter utama seorang pendidik dalam kitab Ihya>’ `Ulu>m al-di>n pada bab ta’li>m dengan ditambah referensi-referensi lain yang terkait. Penelitian ini menyatakan bahwa seorang pendidik dipandang perlu untuk memeliki dua karakter dasar yatu selalu memberikan kasih sayang dan keteladan kepada peserta didik baik di waktu proses pendidikan berlangsung atau setelah pendidikan selesai, dengan demkian pendidik harus mempunyai kasih sayang yang besar dan keteladanan kuat kepada peserta didik, sehingga dan sepantasnya pendidik selalu mengorbankan waktu dan tenaganya semata-mata untuk keberhasilan peserta didik. Penulis mengambil sifat dasar pendidik dari pemikirannya al-Ghazza>li>, menurut penulis, konsep sifat dasar pendidik dirasa sangat penting untuk diungkap karna sifata dasar pendidik inilah yang akan menjadikan keberhasilan peerta didik dalam meraih ilmu yang berguna untuk pribadinya dan lingkungannya. Kata Kunci: Al-Ghazali, Sifat dasar pendidik, kasih sayang, keteladanan
{"title":"Dua Sifat Dasar Pada Seorang Pendidik Menurut al-Ghazali","authors":"Choirus Sholihin","doi":"10.36781/tarbawi.v7i2.3023","DOIUrl":"https://doi.org/10.36781/tarbawi.v7i2.3023","url":null,"abstract":"Keberhasilan peserta didik merupakan harapan besar dari semua elemen masyarakat, sehingga banyak hal yang dilakukan oleh pengelola pendidikan lebih-lebih yang dilakukan oleh pendidik, dari segi manjemen pengelolaan pendidikan bahkan dari sistem atau strategi yang dibangun dan diterapkan dalam belajar mengajar untuk memperoleh dan tercapai peserta didik yang keberhasil. Kuatnya sebuah manajemen pengelolaan pendidikan tidak akan menjadikan keberhasilan kalau pendidik tidak mempunyai kekuatan karakter dasar yang ada pada dirinya. Karakter dasar inilah yang akan membawa keberhasilan kepada peserta didik serta satu samalain harus saling saling menopang. Penelitian ini ditulis secara kepustakaan dengan fokus pada pemikiran Al-Ghazza>li> pada dua karakter utama seorang pendidik dalam kitab Ihya>’ `Ulu>m al-di>n pada bab ta’li>m dengan ditambah referensi-referensi lain yang terkait. Penelitian ini menyatakan bahwa seorang pendidik dipandang perlu untuk memeliki dua karakter dasar yatu selalu memberikan kasih sayang dan keteladan kepada peserta didik baik di waktu proses pendidikan berlangsung atau setelah pendidikan selesai, dengan demkian pendidik harus mempunyai kasih sayang yang besar dan keteladanan kuat kepada peserta didik, sehingga dan sepantasnya pendidik selalu mengorbankan waktu dan tenaganya semata-mata untuk keberhasilan peserta didik. Penulis mengambil sifat dasar pendidik dari pemikirannya al-Ghazza>li>, menurut penulis, konsep sifat dasar pendidik dirasa sangat penting untuk diungkap karna sifata dasar pendidik inilah yang akan menjadikan keberhasilan peerta didik dalam meraih ilmu yang berguna untuk pribadinya dan lingkungannya. Kata Kunci: Al-Ghazali, Sifat dasar pendidik, kasih sayang, keteladanan","PeriodicalId":33712,"journal":{"name":"Tarbawi","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87759341","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-30DOI: 10.36781/tarbawi.v7i2.3019
A. Abdullah
Penelitian ini menggunakan pendekatan Classroom Action Research (CAR) yang disusun dengan jenis metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan checklist, lembar observasi, kuisioner, tes, dan dokumentasi. Keabsahan data ditentukan dengan penelitian langsung yakni praktek Quantum Teaching dikelas VIII putra hingga siklus tiga, nilai evaluasi pembelajaran akhlak dengan Quantum Teaching. Pertama Aplikasi teknik Quantum Teaching dalam pembelajaran Akhlak di SMP Jati Agung Sidoarjo memberikan sumbangsih inovasi pembelajaran yang baru karena peneliti juga membuat RPP pola Quantum Teaching yang terintegritas didalam TANDUR. Kurikulum di SMP Jati Agung Islamic Fullday School Sidoarjo memadukan kurikulum Kemendiknas dan Kemenag sehingga pelajaran Agama lebih dikenal dengan Akhlak. metode dan instrumen pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan para murid dan guru-guru setiap hari diprogram dengan matang dan disusun dengan baik dalam bentuk integrated curriculum (kurikulum terpadu) yang tidak dapat dipilah-pilah dan berlangsung selama 10 jam sepanjang hari. Kedua Kendala aplikasi teknik Quantum Teaching dalam pembelajaran Akhlak di SMP Jati Agung Islamic Fullday School Sidoarjo. Adapun kendala dalam proses pembelajaran akhlak dengan konsep Quantum Teaching kelas yang dibawah luas standar kemendiknas yakni 6X7, jumlah siswa yang melebihi ideal 35 0rang pada pertemuan pertama murid baru mengenal Quantum Teaching, perkenalan yang kurang sehingga kurang interaktif dalam proses pembelajaran, dan sedikitnya motivasi murid dalam belajar karna pembelajaran sebelumnya menggunakan metode tradisional. Akan tetapi, setelah pertemuan kedua dan ketiga mulai muncul rasa keingintahuan dan antusias murid dalam belajar akhlak dengan teknik Quantum Teaching. Kata kunci: Quantum teaching, integrated curriculum, akhlak
这项研究采用的是课堂动作研究方法,采用一种定性方法。数据收集是通过检查表、观察表、问卷、测试和文件进行的。数据的有效性是由对八年级儿子的量子教学实践的直接研究确定的。sdoarjo SMP的量子教学技术对新的学习创新做出了贡献,因为研究人员还在坦德尔创建了最完整的量子教学模式。伊斯兰最高中学的课程融合了国务院和凯明科的课程,使宗教课程更广为人知的是道德。教育方法和工具涵盖了学生和老师生活的方方面面,它们都是精心设计和精心组织的,以一种无法提炼的综合课程的形式进行,每天持续10个小时。这两个障碍都是在SMP Islamic state high School Sidoarjo学习的量子教学技术的应用。至于道德学习过程中障碍教室教书的量子的概念广泛kemendiknas即6X7的标准下,理想的学生人数超过35,人们第一次见面时认识量子教书的新同学介绍的互动越来越少,以至于至少在学习过程中,学生的学习动机,因为以前使用传统方法学习。然而,在第二次和第三次会议之后,学生们开始对量子教学技术的好奇心和热情。关键字:量子教学,积分曲线,道德
{"title":"Quantum Teaching Dalam Pembelajaran Akhlak","authors":"A. Abdullah","doi":"10.36781/tarbawi.v7i2.3019","DOIUrl":"https://doi.org/10.36781/tarbawi.v7i2.3019","url":null,"abstract":"Penelitian ini menggunakan pendekatan Classroom Action Research (CAR) yang disusun dengan jenis metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan checklist, lembar observasi, kuisioner, tes, dan dokumentasi. Keabsahan data ditentukan dengan penelitian langsung yakni praktek Quantum Teaching dikelas VIII putra hingga siklus tiga, nilai evaluasi pembelajaran akhlak dengan Quantum Teaching. \u0000 Pertama Aplikasi teknik Quantum Teaching dalam pembelajaran Akhlak di SMP Jati Agung Sidoarjo memberikan sumbangsih inovasi pembelajaran yang baru karena peneliti juga membuat RPP pola Quantum Teaching yang terintegritas didalam TANDUR. Kurikulum di SMP Jati Agung Islamic Fullday School Sidoarjo memadukan kurikulum Kemendiknas dan Kemenag sehingga pelajaran Agama lebih dikenal dengan Akhlak. metode dan instrumen pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan para murid dan guru-guru setiap hari diprogram dengan matang dan disusun dengan baik dalam bentuk integrated curriculum (kurikulum terpadu) yang tidak dapat dipilah-pilah dan berlangsung selama 10 jam sepanjang hari. \u0000 Kedua Kendala aplikasi teknik Quantum Teaching dalam pembelajaran Akhlak di SMP Jati Agung Islamic Fullday School Sidoarjo. Adapun kendala dalam proses pembelajaran akhlak dengan konsep Quantum Teaching kelas yang dibawah luas standar kemendiknas yakni 6X7, jumlah siswa yang melebihi ideal 35 0rang pada pertemuan pertama murid baru mengenal Quantum Teaching, perkenalan yang kurang sehingga kurang interaktif dalam proses pembelajaran, dan sedikitnya motivasi murid dalam belajar karna pembelajaran sebelumnya menggunakan metode tradisional. Akan tetapi, setelah pertemuan kedua dan ketiga mulai muncul rasa keingintahuan dan antusias murid dalam belajar akhlak dengan teknik Quantum Teaching. \u0000 \u0000Kata kunci: Quantum teaching, integrated curriculum, akhlak","PeriodicalId":33712,"journal":{"name":"Tarbawi","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81291872","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-30DOI: 10.36781/TARBAWI.V7I2.3020
Gunawan Ghulam
Pada zaman pasca modern atau globalisasi sekarang ini,yang sebagian manusianya cenderung mengutamakan kesejahteraan materi dibandingkan kesejahteraan rohani, membuat ekonomi menjadi perhatian yang sangat besar, tidak banyak orang yang mementingkan peningkatan spiritual. Maka di era globalisasi sekarang ini keterpurukan ekonomi di Indonesia akan diterapkan kebijakan dan peraturan yang baru dalam memperbaiki perekonomian bangsa sehingga rakyat yang menderita dapat dengan segera menikmati hasil perekonomian kita yang mapan di masa yang akan datang baik perekonomian yang bersifat makro dan mikro. Perkembangan perekonomian makro berpengaruh sekali dalam bidang pendidikan. Perkembangan lain yang sangat mengembirakan adalah terlaksananya sistem ganda dalam dunia pendidikan, hal ini berlangsung baik di lembaga pendidikan yaitu kerjasama sekolah dengan pihak usahawan dalam proses belajar mengajar. Fungsi ekonomi dalam pendidikan adalah menunjang kelancaran proses pendidikan bukan merupakan modal yang dikembangkan dan juga mendapatkan keuntungan yang berlimpah, Di dalam mengelola dan merencanakan sumber dana, maka ada tiga macam perencanaan biaya pendidikan yaitu: a). Perencanaan sacara tradisional, yaitu merencanakan masing-masing pendidikan maka masing masing pendidikan tersebut ditentukan biayanya; b). SP4 (Sistem Perencanaan Penyusunan Program Dan Penganggaran): Pengaturan jenis-jenis kegiatan dalam pendidikan diatur dalam system, alokasi dana disusun berdasarkan realita, dan semua kegiatan ditujukan pada pencapaian target pendidikan; c). ZBB (Zero Base Budgeting), hanya diatur untuk satu tahun anggaran. Keywords: Ekonomi, Pendidikan, Makro dan Mikro.
{"title":"Landasan Ekonomi Dalam Pendidikan","authors":"Gunawan Ghulam","doi":"10.36781/TARBAWI.V7I2.3020","DOIUrl":"https://doi.org/10.36781/TARBAWI.V7I2.3020","url":null,"abstract":"Pada zaman pasca modern atau globalisasi sekarang ini,yang sebagian manusianya cenderung mengutamakan kesejahteraan materi dibandingkan kesejahteraan rohani, membuat ekonomi menjadi perhatian yang sangat besar, tidak banyak orang yang mementingkan peningkatan spiritual. Maka di era globalisasi sekarang ini keterpurukan ekonomi di Indonesia akan diterapkan kebijakan dan peraturan yang baru dalam memperbaiki perekonomian bangsa sehingga rakyat yang menderita dapat dengan segera menikmati hasil perekonomian kita yang mapan di masa yang akan datang baik perekonomian yang bersifat makro dan mikro. Perkembangan perekonomian makro berpengaruh sekali dalam bidang pendidikan. Perkembangan lain yang sangat mengembirakan adalah terlaksananya sistem ganda dalam dunia pendidikan, hal ini berlangsung baik di lembaga pendidikan yaitu kerjasama sekolah dengan pihak usahawan dalam proses belajar mengajar. Fungsi ekonomi dalam pendidikan adalah menunjang kelancaran proses pendidikan bukan merupakan modal yang dikembangkan dan juga mendapatkan keuntungan yang berlimpah, Di dalam mengelola dan merencanakan sumber dana, maka ada tiga macam perencanaan biaya pendidikan yaitu: a). Perencanaan sacara tradisional, yaitu merencanakan masing-masing pendidikan maka masing masing pendidikan tersebut ditentukan biayanya; b). SP4 (Sistem Perencanaan Penyusunan Program Dan Penganggaran): Pengaturan jenis-jenis kegiatan dalam pendidikan diatur dalam system, alokasi dana disusun berdasarkan realita, dan semua kegiatan ditujukan pada pencapaian target pendidikan; c). ZBB (Zero Base Budgeting), hanya diatur untuk satu tahun anggaran. \u0000 \u0000Keywords: Ekonomi, Pendidikan, Makro dan Mikro.","PeriodicalId":33712,"journal":{"name":"Tarbawi","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74814942","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-30DOI: 10.36781/tarbawi.v7i2.3022
Syamsudin Syamsudin
Pembelajaran IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Selain itu pribadi siswa sebagai makhluk sosial perlu dilatih agar memiliki keterampilan sosial yang tinggi demi pencapaian tujuan pembelajaran. Keterampilan sosial merupakan kemampuan individu dalam bentuk perilaku yang mendukung kesuksesan hubungan sosial dan membantu seseorang menyesuaikan diri serta memungkinkan individu untuk bekerja bersama dengan orang lain secara efektif. Salah satu model pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial adalah model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD skor kemajuan individu dan kelompok akan sangat berpengaruh terhadap prestasi kelompok. Gagasan utama di belakang STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru. Hal ini akan membuat siswa menjadi semangat untuk belajar agar mampu menambah poin kelompok dan membantu teman sekelompok jika belum menguasai bahan yang diajarkan oleh guru. Apabila setiap hari mereka melakukan hal ini maka akan terbentuk keterampilan sosial yang bagus. Kata kunci: Pembelajaran IPA, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Keterampilan Sosial
{"title":"Mengembangkan Keterampilan Sosial Siswa MI/SD","authors":"Syamsudin Syamsudin","doi":"10.36781/tarbawi.v7i2.3022","DOIUrl":"https://doi.org/10.36781/tarbawi.v7i2.3022","url":null,"abstract":"Pembelajaran IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Selain itu pribadi siswa sebagai makhluk sosial perlu dilatih agar memiliki keterampilan sosial yang tinggi demi pencapaian tujuan pembelajaran. Keterampilan sosial merupakan kemampuan individu dalam bentuk perilaku yang mendukung kesuksesan hubungan sosial dan membantu seseorang menyesuaikan diri serta memungkinkan individu untuk bekerja bersama dengan orang lain secara efektif. Salah satu model pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial adalah model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD skor kemajuan individu dan kelompok akan sangat berpengaruh terhadap prestasi kelompok. Gagasan utama di belakang STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru. Hal ini akan membuat siswa menjadi semangat untuk belajar agar mampu menambah poin kelompok dan membantu teman sekelompok jika belum menguasai bahan yang diajarkan oleh guru. Apabila setiap hari mereka melakukan hal ini maka akan terbentuk keterampilan sosial yang bagus. \u0000Kata kunci: Pembelajaran IPA, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Keterampilan Sosial","PeriodicalId":33712,"journal":{"name":"Tarbawi","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76706744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-30DOI: 10.36781/tarbawi.v7i2.3021
Tuti Marlina
Soft skill merupakan kemampuan yang diperlukan untuk menjadi sukses. Dalam pembelajaran guru dapat mengembangkan soft skill siswa dengan menerapkan metode permainan menggunakan media gambar. Hal ini diasumsikan bahwa metode permainan merupakan sebuah kegiatan yang tidak akan pernah tertolak oleh siswa dengan kegiatannya yang menyenangkan serta media gambar yang secara praktis dapat menarik perhatian siswa. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindak Kelas (PTK) secara kolaboratif dengan dua siklus penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan yang cukup signifikan pada jumlah siswa setelah diterapkannya metode permainan media gambar terhadap soft skill siswa di dalam pembelajaran. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa komponen manajemen waktu memperoleh 15% kemudian meningkat pada siklus II menjadi 42%, berpikir kreatif memperoleh 12% pada siklus I meningkat menjadi 76% pada siklus II, karakter transformasi yang pada siklus I memperoleh 9% meningkat di siklus II menjadi 45%, kemampuan memotivasi pada siklus I memperoleh 6% kemudian di siklus II meningkat menjadi 52%, kemampuan memimpin dari siklus I yang memperoleh 6% meningkat pada siklus II menjadi 15%, dan kemampuan berbicara di depan umum memperoleh 12% pada siklus I meningkat di siklus II menjadi 39%. Kata Kunci: Soft Skill, Permainan, Media Gambar
{"title":"Mengembangkan Soft Skill Siswa dalam Pembelajaran dengan Metode Permainan Media Gambar pada Kelas I MI Al Fithrah Surabaya","authors":"Tuti Marlina","doi":"10.36781/tarbawi.v7i2.3021","DOIUrl":"https://doi.org/10.36781/tarbawi.v7i2.3021","url":null,"abstract":"Soft skill merupakan kemampuan yang diperlukan untuk menjadi sukses. Dalam pembelajaran guru dapat mengembangkan soft skill siswa dengan menerapkan metode permainan menggunakan media gambar. Hal ini diasumsikan bahwa metode permainan merupakan sebuah kegiatan yang tidak akan pernah tertolak oleh siswa dengan kegiatannya yang menyenangkan serta media gambar yang secara praktis dapat menarik perhatian siswa. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindak Kelas (PTK) secara kolaboratif dengan dua siklus penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan yang cukup signifikan pada jumlah siswa setelah diterapkannya metode permainan media gambar terhadap soft skill siswa di dalam pembelajaran. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa komponen manajemen waktu memperoleh 15% kemudian meningkat pada siklus II menjadi 42%, berpikir kreatif memperoleh 12% pada siklus I meningkat menjadi 76% pada siklus II, karakter transformasi yang pada siklus I memperoleh 9% meningkat di siklus II menjadi 45%, kemampuan memotivasi pada siklus I memperoleh 6% kemudian di siklus II meningkat menjadi 52%, kemampuan memimpin dari siklus I yang memperoleh 6% meningkat pada siklus II menjadi 15%, dan kemampuan berbicara di depan umum memperoleh 12% pada siklus I meningkat di siklus II menjadi 39%. \u0000 \u0000Kata Kunci: Soft Skill, Permainan, Media Gambar","PeriodicalId":33712,"journal":{"name":"Tarbawi","volume":"106 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81727518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-10DOI: 10.32939/TARBAWI.V14I2.293
M. Yusuf
Kesadaran bersama (collective consciousness) masyarakat, tokoh adat dan pemerintah desa terhadap degradasi moral di kalangan anak-anak dan remaja desa Pendung Talang Genting Kab. Kerinci telah melahirkan Perdes No. 004 Tahun 2014 tentang Pegang Pakai Adat Tahun 2014-2020. Ide pokoknya, semua pihak bertanggung jawab mewujudkan pendidikan Islam guna menciptakan suasana islami di desa tersebut. Berhubung desa ini berada di dekat pintu gerbang taman wisata Danau Kerinci maka kekhawatiran terhadap degradasi moral menjadi ancaman mendasar. Melalui penelitian kualitatif-deskriptif, dan content analisys serta pendekatan komunikasi, ditemukan betapa keterlibatan semua pihak telah memunculkan perhatian penuh dari setiap warga akan pentingnya pendidikan Islam dilaksanakan bagi setiap tingkatan usia. Semua warga wajib belajar ilmu agama. Agar pelaksanaan pendidikan epektif lalu dibentuklah tim Buser yang bertugas mengawasi yang tidak ikut belajar pada waktu ditetapkan, anak-anak dan remaja akan ditangkap dan dipanggil orang tuanya oleh lembaga adat guna diberi nasihat. Setiap orang luar yang akan menikah dengan warga desa tersebut harus dapat membaca al-Qur’an, bila tidak pernikahannya ditunda sampai ia mampu membacanya. Kini pendidikan agama dan suasana islami sangat dirasakan di desa itu. Kesadaran belajar agama semakin tinggi, rumah tahfidz semakin digemari bahkan sekarang telah membuka cabang di Mushalla Taman Pendidikan Islam (TPI) Kota Sungai penuh dengan peminat cukup signifikan. Kegiatan ini merupakan operasional dari slogan (Sluko adat) masyarakat Kerinci “Adat basendi Syara’, Syara’ basendi Kitabullah”. Menggembirakan, kolaborasi antara masyarakat, kaum adat, tokoh agama dan pemerintah, telah membawa desa ini pada tahun 2015 lalu menjadi juara 1 baik pada tingkat provinsi Jambi dan tingkat nasional pada acara lomba desa kategori desa membangun dan teladan.
{"title":"KAMPUNG SANTRI: POTRET PENDIDIKAN ISLAM DI DESA PENDUNG TALANG GENTING KABUPATEN KERINCI","authors":"M. Yusuf","doi":"10.32939/TARBAWI.V14I2.293","DOIUrl":"https://doi.org/10.32939/TARBAWI.V14I2.293","url":null,"abstract":"Kesadaran bersama (collective consciousness) masyarakat, tokoh adat dan pemerintah desa terhadap degradasi moral di kalangan anak-anak dan remaja desa Pendung Talang Genting Kab. Kerinci telah melahirkan Perdes No. 004 Tahun 2014 tentang Pegang Pakai Adat Tahun 2014-2020. Ide pokoknya, semua pihak bertanggung jawab mewujudkan pendidikan Islam guna menciptakan suasana islami di desa tersebut. Berhubung desa ini berada di dekat pintu gerbang taman wisata Danau Kerinci maka kekhawatiran terhadap degradasi moral menjadi ancaman mendasar. Melalui penelitian kualitatif-deskriptif, dan content analisys serta pendekatan komunikasi, ditemukan betapa keterlibatan semua pihak telah memunculkan perhatian penuh dari setiap warga akan pentingnya pendidikan Islam dilaksanakan bagi setiap tingkatan usia. Semua warga wajib belajar ilmu agama. Agar pelaksanaan pendidikan epektif lalu dibentuklah tim Buser yang bertugas mengawasi yang tidak ikut belajar pada waktu ditetapkan, anak-anak dan remaja akan ditangkap dan dipanggil orang tuanya oleh lembaga adat guna diberi nasihat. Setiap orang luar yang akan menikah dengan warga desa tersebut harus dapat membaca al-Qur’an, bila tidak pernikahannya ditunda sampai ia mampu membacanya. Kini pendidikan agama dan suasana islami sangat dirasakan di desa itu. Kesadaran belajar agama semakin tinggi, rumah tahfidz semakin digemari bahkan sekarang telah membuka cabang di Mushalla Taman Pendidikan Islam (TPI) Kota Sungai penuh dengan peminat cukup signifikan. Kegiatan ini merupakan operasional dari slogan (Sluko adat) masyarakat Kerinci “Adat basendi Syara’, Syara’ basendi Kitabullah”. Menggembirakan, kolaborasi antara masyarakat, kaum adat, tokoh agama dan pemerintah, telah membawa desa ini pada tahun 2015 lalu menjadi juara 1 baik pada tingkat provinsi Jambi dan tingkat nasional pada acara lomba desa kategori desa membangun dan teladan.","PeriodicalId":33712,"journal":{"name":"Tarbawi","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83008307","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-10DOI: 10.32939/tarbawi.v14i2.291
Fauzana Alidia
Body image is a description of perceptions, feelings and attitudes about the body as a whole person or a particular the part of body. The differences of body image is influenced by several aspects. Among of them, there is gender. The aims of this research are :1 ) to describe the body image of male students , 2 ) to describe the body image of female students, and 3 ) to find out the body image differences between male students and female students. This research was descriptive research by using quantitative approach. The population of this research was the students of grade XI SMA Negeri Tanjung Mutiara in the period of 2013/2014 (285). Amount of research sample was 56 male students and 110 female students and had been chosen by using simple random technique. The instrument that had been used was Likert scale model. The first and second research purpose were analyzed by using percentage technique, and the third research purpose were analyzed by using t-test. The results of research are: 1) Body image of male students are in the high category, 2) Body image of female students are in the high category, 3) There is a differences between male body image and female body image.
{"title":"BODY IMAGE SISWA DITINJAU DARI GENDER","authors":"Fauzana Alidia","doi":"10.32939/tarbawi.v14i2.291","DOIUrl":"https://doi.org/10.32939/tarbawi.v14i2.291","url":null,"abstract":"Body image is a description of perceptions, feelings and attitudes about the body as a whole person or a particular the part of body. The differences of body image is influenced by several aspects. Among of them, there is gender. The aims of this research are :1 ) to describe the body image of male students , 2 ) to describe the body image of female students, and 3 ) to find out the body image differences between male students and female students. This research was descriptive research by using quantitative approach. The population of this research was the students of grade XI SMA Negeri Tanjung Mutiara in the period of 2013/2014 (285). Amount of research sample was 56 male students and 110 female students and had been chosen by using simple random technique. The instrument that had been used was Likert scale model. The first and second research purpose were analyzed by using percentage technique, and the third research purpose were analyzed by using t-test. The results of research are: 1) Body image of male students are in the high category, 2) Body image of female students are in the high category, 3) There is a differences between male body image and female body image.","PeriodicalId":33712,"journal":{"name":"Tarbawi","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84539525","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-10DOI: 10.32939/tarbawi.v14i2.2495
Saaduddin Saaduddin
Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja sekarang ini menuntut lulusan dari lembaga pendidikan yang bermutu pendidikan Islam sebagai agen perubahan sosial masyarakat. Indonesia dituntut untuk mampu memainkan perannya secara dinamis dan proaktif dalam setiap zaman. Harapan tersebut tidaklah mudah untuk diwujudkan, hingga pendidikan Islam di Indonesia sering berhadapan dengan berbagai problematika yang tidak ringan. Penelitian ini dirancang melalui pendekatan kualitatif untuk melakukan studi deskriptif dan explorative dengan jenis penelitiannya adalah studi kasus pendekatan fenomenologis naturalistik. Penetapan subjek yang ditetapkan dalam penelitian ini dengan teknik purposive atau sampel bertujuan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan terlibat (participant observation), wawancara mendalam (indept interview), serta dokumentasi. Dalam analisis data penelitian ini penelitian menggunakan langkah-langkah analisis data penelitian kualitatif berikut: 1) reduksi data; 2) penyajian data; 3) penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian perencanaan strategis dalam upaya peningkatan mutu lulusan yang dikaji melalui aspek proses perencanaan strategis yang meliputi peramalan dan pemprograman; pelibatan; dan pengambilan keputusan, faktor yang dipertimbangkan dalam proses pengimplementasian perencanaan strategis dalam upaya peningkatan mutu lulusan di MAN Sebukar, meliputi: (a)peraturan pemerintah; (b) standar mutu sebagai acuan madrasah; (c) tekanan perubahan masyarakat; (d) ketegangan antara berbagai macam pemenuhan kebutuhan yang satu dengan yang lain, baik dana, sarana dan prasarana.
{"title":"MANAJEMEN STRATEGIS (STUDI TENTANG UPAYA PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SEBUKAR)","authors":"Saaduddin Saaduddin","doi":"10.32939/tarbawi.v14i2.2495","DOIUrl":"https://doi.org/10.32939/tarbawi.v14i2.2495","url":null,"abstract":"Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja sekarang ini menuntut lulusan dari lembaga pendidikan yang bermutu pendidikan Islam sebagai agen perubahan sosial masyarakat. Indonesia dituntut untuk mampu memainkan perannya secara dinamis dan proaktif dalam setiap zaman. Harapan tersebut tidaklah mudah untuk diwujudkan, hingga pendidikan Islam di Indonesia sering berhadapan dengan berbagai problematika yang tidak ringan. Penelitian ini dirancang melalui pendekatan kualitatif untuk melakukan studi deskriptif dan explorative dengan jenis penelitiannya adalah studi kasus pendekatan fenomenologis naturalistik. Penetapan subjek yang ditetapkan dalam penelitian ini dengan teknik purposive atau sampel bertujuan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan terlibat (participant observation), wawancara mendalam (indept interview), serta dokumentasi. Dalam analisis data penelitian ini penelitian menggunakan langkah-langkah analisis data penelitian kualitatif berikut: 1) reduksi data; 2) penyajian data; 3) penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian perencanaan strategis dalam upaya peningkatan mutu lulusan yang dikaji melalui aspek proses perencanaan strategis yang meliputi peramalan dan pemprograman; pelibatan; dan pengambilan keputusan, faktor yang dipertimbangkan dalam proses pengimplementasian perencanaan strategis dalam upaya peningkatan mutu lulusan di MAN Sebukar, meliputi: (a)peraturan pemerintah; (b) standar mutu sebagai acuan madrasah; (c) tekanan perubahan masyarakat; (d) ketegangan antara berbagai macam pemenuhan kebutuhan yang satu dengan yang lain, baik dana, sarana dan prasarana.","PeriodicalId":33712,"journal":{"name":"Tarbawi","volume":"62 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84690162","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}