Pub Date : 2022-12-14DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.1914
Amalia Safitri Hidayati, Roosi Rusmawati, Esti Junining
Di era globalisasi, pendidikan bilingual (Indonesia-Inggris) yang digalakkan di beberapa sekolah membuat intensitas penggunaan bahasa daerah sebagai bahasa ibu menurun. Hal ini mengakibatkan bahasa daerah berada pada level kritis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengaruh pendidikan bilingual terhadap perkembangan diksi, tata bahasa, dan pelafalan ujaran bahasa daerah siswa pendidikan bilingual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode percakapan. Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti dibantu dengan lembar observasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa dalam tataran diksi muncul peristiwa campur kode dalam bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Dalam tataran tata bahasa, susunan kalimat dalam bahasa Jawa, Indonesia, dan Inggris saling tertukar. Di sisi lain, dalam tataran pelafalan, siswa mengalami kendala pembelajaran fonem dalam bahasa daerah yang berupa penggantian fonem dan senyapan. Adapun faktor penyebab terjadinya hal tersebut adalah adanya keakraban antarpenutur, tingginya intensitas penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, serta penguasaan bahasa daerah yang masih terbatas.
{"title":"Pengaruh Pendidikan Bilingual terhadap Perkembangan Diksi, Tata Bahasa, dan Pelafalan Ujaran Bahasa Daerah Siswa","authors":"Amalia Safitri Hidayati, Roosi Rusmawati, Esti Junining","doi":"10.31540/silamparibisa.v5i2.1914","DOIUrl":"https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i2.1914","url":null,"abstract":"Di era globalisasi, pendidikan bilingual (Indonesia-Inggris) yang digalakkan di beberapa sekolah membuat intensitas penggunaan bahasa daerah sebagai bahasa ibu menurun. Hal ini mengakibatkan bahasa daerah berada pada level kritis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengaruh pendidikan bilingual terhadap perkembangan diksi, tata bahasa, dan pelafalan ujaran bahasa daerah siswa pendidikan bilingual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode percakapan. Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti dibantu dengan lembar observasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa dalam tataran diksi muncul peristiwa campur kode dalam bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Dalam tataran tata bahasa, susunan kalimat dalam bahasa Jawa, Indonesia, dan Inggris saling tertukar. Di sisi lain, dalam tataran pelafalan, siswa mengalami kendala pembelajaran fonem dalam bahasa daerah yang berupa penggantian fonem dan senyapan. Adapun faktor penyebab terjadinya hal tersebut adalah adanya keakraban antarpenutur, tingginya intensitas penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, serta penguasaan bahasa daerah yang masih terbatas.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90909319","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-10DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.1813
Nurul Fathiya, Ike Revita, Aslinda Aslinda
Penelitian ini tentang tindak tutur dalam pidato oleh Bangtan Sonyeondan di United Nations General Assembly (UNGA) yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menguraikan klasifikasi tindak tutur yang terdapat dalam pidato BTS. Data dari penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif ini diperoleh dari 3 video pidato BTS bersama UNICEF melalui kanal Youtube resmi UNICEF. Data dianalisis menggunakan metode padan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat kategori klasifikasi tindak tutur yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu, representatif, direktif, komisif, dan ekspresif. Tindak representatif menyampaikan banyak fakta mengenai kehidupan selama Covid-19. Tindak tutur ini paling banyak ditemukan dalam pidato mereka. Dari tuturan yang ditemukan, banyak menjelaskan mengenai fakta serta tuturan yang disampaikan. Tindak tutur direktif meminta mitra tutur untuk melakukan perubahan serta memberikan motivasi kehidupan selama pandemi. Tindak tutur komisif memberikan kesanggupan dalam perubahan kehidupan yang lebih baik. Kemudian, tindak tutur ekspresif yang diujarkan sebagai evaluasi perubahan dan harapan dari pidato disampaikan oleh BTS.
{"title":"Tindak Tutur dalam Pidato Bangtan Sonyeondan di United Nations General Assembly","authors":"Nurul Fathiya, Ike Revita, Aslinda Aslinda","doi":"10.31540/silamparibisa.v5i2.1813","DOIUrl":"https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i2.1813","url":null,"abstract":"Penelitian ini tentang tindak tutur dalam pidato oleh Bangtan Sonyeondan di United Nations General Assembly (UNGA) yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menguraikan klasifikasi tindak tutur yang terdapat dalam pidato BTS. Data dari penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif ini diperoleh dari 3 video pidato BTS bersama UNICEF melalui kanal Youtube resmi UNICEF. Data dianalisis menggunakan metode padan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat kategori klasifikasi tindak tutur yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu, representatif, direktif, komisif, dan ekspresif. Tindak representatif menyampaikan banyak fakta mengenai kehidupan selama Covid-19. Tindak tutur ini paling banyak ditemukan dalam pidato mereka. Dari tuturan yang ditemukan, banyak menjelaskan mengenai fakta serta tuturan yang disampaikan. Tindak tutur direktif meminta mitra tutur untuk melakukan perubahan serta memberikan motivasi kehidupan selama pandemi. Tindak tutur komisif memberikan kesanggupan dalam perubahan kehidupan yang lebih baik. Kemudian, tindak tutur ekspresif yang diujarkan sebagai evaluasi perubahan dan harapan dari pidato disampaikan oleh BTS.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"81 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85542080","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-08DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.1743
Syava Ika Annisa, Nur Amalia
Seiring ilmu pengetahuan dan teknologi yang kini kian berkembang pesat, segala nformasi semakin mudah didapat. Media sosial Twitter adalah salah satu bukti nyata dari kemajuan teknologi ini. Twitter dapat membuktikan eksistensinya dengan begitu cepat mengambil atensi masyarakat Indonesia, terutama kaum remaja melalui konten-kontennya yang menarik dan terbilang mampu bersaing dengan media sosial lainnya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kesalahan berbahasa bidang fonologi dan morfologi yang terdapat pada cuitan akun twitter @FiersaBesari. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik penelitian simak catat. Data penelitian berupa cuitan akun twitter @FiersaBesari dalam kurun waktu 3 bulan. Analisis dilakukan dengan metode simak dan catat yang selanjutnya dipaparkan melalui tabel analisis. Pada penelitian ini ditemukan kesalahan berbahasa fonologi yang terdapat pada cuitan akun @FiersaBesari didominasi oleh kesalahan kata tidak baku dan kesalahan morfologi didominasi oleh kesalahan karena penyingkatan morf. Berdasarkan temuan penelitian menunjukkan bahwa masih rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar di media sosial Twitter karena sudah menjadi ciri khas, namun hal itu tetap menjadi ancaman bagi kelestarian bahasa Indonesia.
{"title":"Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Fonologi dan Morfologi pada Cuitan Pengguna Twitter Akun @FiersaBesari","authors":"Syava Ika Annisa, Nur Amalia","doi":"10.31540/silamparibisa.v5i2.1743","DOIUrl":"https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i2.1743","url":null,"abstract":"Seiring ilmu pengetahuan dan teknologi yang kini kian berkembang pesat, segala nformasi semakin mudah didapat. Media sosial Twitter adalah salah satu bukti nyata dari kemajuan teknologi ini. Twitter dapat membuktikan eksistensinya dengan begitu cepat mengambil atensi masyarakat Indonesia, terutama kaum remaja melalui konten-kontennya yang menarik dan terbilang mampu bersaing dengan media sosial lainnya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kesalahan berbahasa bidang fonologi dan morfologi yang terdapat pada cuitan akun twitter @FiersaBesari. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik penelitian simak catat. Data penelitian berupa cuitan akun twitter @FiersaBesari dalam kurun waktu 3 bulan. Analisis dilakukan dengan metode simak dan catat yang selanjutnya dipaparkan melalui tabel analisis. Pada penelitian ini ditemukan kesalahan berbahasa fonologi yang terdapat pada cuitan akun @FiersaBesari didominasi oleh kesalahan kata tidak baku dan kesalahan morfologi didominasi oleh kesalahan karena penyingkatan morf. Berdasarkan temuan penelitian menunjukkan bahwa masih rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar di media sosial Twitter karena sudah menjadi ciri khas, namun hal itu tetap menjadi ancaman bagi kelestarian bahasa Indonesia.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"49 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84084063","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-08DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.1811
Noprival Noprival
Despite the existence of studies on the motivation of learning, little scholarly work reports the motives of pharmacy students learning English. Further, a majority of those previous studies have been conducted using exclusively quantitative methods. To fill these empirical and methodological gaps, the current research used a qualitative descriptive case study method to explore the Indonesian pharmacy students' motivation for learning English. This study utilised in-depth interviews to gather information from participants. The thematic analysis of the semi-structured interviews presented that the students’ motivation for learning English were for academic purposes, cultural purposes, professional purposes, global interactions, and pleasure. The findings revealed that the orientations of learning English reported by the interviewees covered both integrative and instrumental motivation categories. Additionally, the results in this study contribute to our understanding of Indonesian pharmacy students’ motivation for learning English that can be practically used as references by students, lecturers, and curriculum designers.
{"title":"Indonesian Pharmacy Students' Motivations for Learning English: A Qualitative Case Study","authors":"Noprival Noprival","doi":"10.31540/silamparibisa.v5i2.1811","DOIUrl":"https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i2.1811","url":null,"abstract":"Despite the existence of studies on the motivation of learning, little scholarly work reports the motives of pharmacy students learning English. Further, a majority of those previous studies have been conducted using exclusively quantitative methods. To fill these empirical and methodological gaps, the current research used a qualitative descriptive case study method to explore the Indonesian pharmacy students' motivation for learning English. This study utilised in-depth interviews to gather information from participants. The thematic analysis of the semi-structured interviews presented that the students’ motivation for learning English were for academic purposes, cultural purposes, professional purposes, global interactions, and pleasure. The findings revealed that the orientations of learning English reported by the interviewees covered both integrative and instrumental motivation categories. Additionally, the results in this study contribute to our understanding of Indonesian pharmacy students’ motivation for learning English that can be practically used as references by students, lecturers, and curriculum designers.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"51 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82361164","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-08DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.1736
Ajeng Agustina Rahayu, Retno Utari
Dalam berkomunikasi, kata tunjuk sering digunakan saat berbicara dengan lawan tutur terutama dalam film Jepang. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi jenis deiksis ruang dan waktu yang terdapat dalam film Stand by Me Doraemon 2 karya Takashi Yamazaki dan mengetahui jenis acuan yang terdapat dalam film Stand by Me Doraemon 2 karya Takashi Yamazaki. Metodologi penelitian kualitatif ini adalah analisis deskriptif yang menganalisis percakapan antar tokoh yang terdiri dari kata-kata deiksis ruang dan waktu dalam film Jepang berjudul Stand by Me Doraemon 2. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak catat. Kemudian dianalisis dengan metode Miles dan Huberman, yaitu data-data penting direduksi, dikelompokkan, dan disimpulkan sesuai dengan fokus penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam film Stand by Me Doraemon 2 terdapat deiksis ruang dan waktu. Terdapat 28 deiksis ruang yang terdiri dari deiksis ruang jenis penunjuk, tempat, keadaan, dan arah. Kemudian terdapat 18 deiksis waktu yaitu terdiri dari waktu lampau, saat ini, dan akan datang. Deiksis yang paling sering digunakan adalah deiksis ruang jenis penunjuk berupa kata これ (kore) yang artinya “ini”. Di samping itu, deiksis waktu yang paling sering digunakan adalah jenis waktu lampau berupa kata さっき(sakki) yang artinya "tadi". Acuan yang terdapat dalam kata yang mengandung deiksis terdapat 19 jenis acuan endofora dan 27 jenis acuan eksofora. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk pengajar dan pembelajar bahasa Jepang.
{"title":"Deiksis Ruang dan Waktu pada Film Stand by Me Doraemon 2 Karya Takashi Yamazaki","authors":"Ajeng Agustina Rahayu, Retno Utari","doi":"10.31540/silamparibisa.v5i2.1736","DOIUrl":"https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i2.1736","url":null,"abstract":"Dalam berkomunikasi, kata tunjuk sering digunakan saat berbicara dengan lawan tutur terutama dalam film Jepang. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi jenis deiksis ruang dan waktu yang terdapat dalam film Stand by Me Doraemon 2 karya Takashi Yamazaki dan mengetahui jenis acuan yang terdapat dalam film Stand by Me Doraemon 2 karya Takashi Yamazaki. Metodologi penelitian kualitatif ini adalah analisis deskriptif yang menganalisis percakapan antar tokoh yang terdiri dari kata-kata deiksis ruang dan waktu dalam film Jepang berjudul Stand by Me Doraemon 2. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak catat. Kemudian dianalisis dengan metode Miles dan Huberman, yaitu data-data penting direduksi, dikelompokkan, dan disimpulkan sesuai dengan fokus penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam film Stand by Me Doraemon 2 terdapat deiksis ruang dan waktu. Terdapat 28 deiksis ruang yang terdiri dari deiksis ruang jenis penunjuk, tempat, keadaan, dan arah. Kemudian terdapat 18 deiksis waktu yaitu terdiri dari waktu lampau, saat ini, dan akan datang. Deiksis yang paling sering digunakan adalah deiksis ruang jenis penunjuk berupa kata これ (kore) yang artinya “ini”. Di samping itu, deiksis waktu yang paling sering digunakan adalah jenis waktu lampau berupa kata さっき(sakki) yang artinya \"tadi\". Acuan yang terdapat dalam kata yang mengandung deiksis terdapat 19 jenis acuan endofora dan 27 jenis acuan eksofora. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk pengajar dan pembelajar bahasa Jepang.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86084472","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gejala hiperbola pada merek dagang makanan PT. Indofood sangat menarik untuk diteliti. Hal tersebut dikarenakan penemuan pemakaian gaya bahasa hiperbola yang cukup unik pada salah satu produk PT. Indofood yaitu Qtella. Letak gaya bahasa hiperbola pada merek tersebut yaitu pada penggunaan huruf Q sebagai kata ganti dari kata ketela. Selain itu, produk Qtella juga memiliki slogan ‘Jagonya snack keluarga’. Maka dari itu, peneliti ingin menelaah lebih lanjut mengenai temuan lainnya mengenai gejala hiperbola pada merek dagang dan slogan produk makanan PT. Indofood. Tujuan dari penelitian ini yaitu guna mengetahui bagaimana bentuk gejala hiperbola pada merek dagang dan slogan produk makanan PT. Indofood beserta dampaknya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitif. Penelitian ini menggunakan analisis makna gaya bahasa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pengamatan dan catat. Artinya, data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mengamati merek dagang atau produk yang diproduksi oleh PT. Indofood Indonesia kemudian mencatat data iklan yang mengandung gaya bahasa. Pertama-tama slogan dan merek dagang diamati, setelah itu dipilih iklan yang mengandung gaya bahasa. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan, yakni gejala hiperbola pada merek dagang dan slogan produk makanan PT. Indofood diklasifikasikan menjadi 4 gejala hiperbola yaitu hiperbola tipografi, hiperbola makna, hiperbola gambar, dan hiperbola pengucapan.
PT. Indofood食品商标上的夸张症状非常有趣。这是因为在PT Indofood产品Qtella上发现了一种相当独特的夸张修辞手法。在这个标记上,他们使用字母Q作为动词的代词。此外,Qtella产品还有一句口号“家庭零食零食”。因此,研究人员希望进一步研究PT Indofood产品标志和产品口号中的高球症状。这项研究的目的是了解PT Indofood产品的商标和口号中的双球症状及其影响。至于本研究使用的方法是一种分析性描述性的方法。这项研究采用了对风格意义的分析。这项研究的数据收集是通过观察和记录来完成的。也就是说,这项研究的数据是通过观察PT. Indofood Indonesia的商标或产品而获得的,然后记录具有语言风格的广告数据。首先观察标志和商标,然后选择有自己风格的广告。根据这项研究,可以得出结论的结论,PT. Indofood food production mark和产品标语上的超球体症状被归类为4种多球症状,即超感球、意义夸张球、图形夸张球和超文本。
{"title":"Analisis Gejala Hiperbola pada Merek Dagang dan Slogan Produk Makanan PT. Indofood","authors":"Claudin Arfienka Budhiarno Budhiarno, Gallant Karunia Assidik","doi":"10.31540/silamparibisa.v5i2.1700","DOIUrl":"https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i2.1700","url":null,"abstract":"Gejala hiperbola pada merek dagang makanan PT. Indofood sangat menarik untuk diteliti. Hal tersebut dikarenakan penemuan pemakaian gaya bahasa hiperbola yang cukup unik pada salah satu produk PT. Indofood yaitu Qtella. Letak gaya bahasa hiperbola pada merek tersebut yaitu pada penggunaan huruf Q sebagai kata ganti dari kata ketela. Selain itu, produk Qtella juga memiliki slogan ‘Jagonya snack keluarga’. Maka dari itu, peneliti ingin menelaah lebih lanjut mengenai temuan lainnya mengenai gejala hiperbola pada merek dagang dan slogan produk makanan PT. Indofood. Tujuan dari penelitian ini yaitu guna mengetahui bagaimana bentuk gejala hiperbola pada merek dagang dan slogan produk makanan PT. Indofood beserta dampaknya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitif. Penelitian ini menggunakan analisis makna gaya bahasa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pengamatan dan catat. Artinya, data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mengamati merek dagang atau produk yang diproduksi oleh PT. Indofood Indonesia kemudian mencatat data iklan yang mengandung gaya bahasa. Pertama-tama slogan dan merek dagang diamati, setelah itu dipilih iklan yang mengandung gaya bahasa. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan, yakni gejala hiperbola pada merek dagang dan slogan produk makanan PT. Indofood diklasifikasikan menjadi 4 gejala hiperbola yaitu hiperbola tipografi, hiperbola makna, hiperbola gambar, dan hiperbola pengucapan.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90920582","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-08DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.1755
Muhammad Fikri Sunarto, N. Amalia
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan setiap tuturan yang mengandung unsur serapan dan mengetahui proses perubahannya, yaitu proses adaptasi, adopsi, penerjemahan, dan kreasi dalam podcast Close The Door berjudul 500 Juta Bawa Pulang Sana bersama pembawa acara Deddy Corbuzier. Metode yang digunakan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisis data dengan cara menyimak video podcast secara berulang, mencatat unsur serapan, dan mengklasifikasikannya kedalam tabel analisis. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teori dan penyidikan. Podcast Close the Door bersama Deddy Corbuzier ini memiliki keunikan tersendiri dibanding pada podcast lainnya, seperti narasumber yang beragam, topik pembahasan yang menarik dan terkini, serta menghibur para penikmatnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat 17 unsur serapan dari bahasa asing, diantaranya 12 kata dari bahasa Inggris, 1 kata dari bahasa Belanda, 3 kata dari bahasa Arab, dan 1 kata dari bahasa Portugis. Pada proses perubahannya, hanya terdapat 2 jenis proses perubahan, yaitu 12 kata melalui proses adaptasi, 5 kata melalui proses adopsi, dan tidak terdapat proses penerjemahan ataupun proses kreasi di dalamnya. Implikasi dari penelitian ini adalah dapat mengetahui dan memahami asal usul kata yang digunakan dalam pembicaraan sehari-hari, terutama pada podcast Close the Door bersama Deddy Corbuzier dan bagaimana bahasa asing dapat masuk ke dalam bahasa Indonesia menjadi unsur serapan beserta dengan proses perubahannya.
{"title":"Proses Perubahan Unsur Serapan Bahasa Asing-Indonesia dalam Podcast Close the Door Berjudul 500 Juta Bawa Pulang Sana Bersama Deddy Corbuzier","authors":"Muhammad Fikri Sunarto, N. Amalia","doi":"10.31540/silamparibisa.v5i2.1755","DOIUrl":"https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i2.1755","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan setiap tuturan yang mengandung unsur serapan dan mengetahui proses perubahannya, yaitu proses adaptasi, adopsi, penerjemahan, dan kreasi dalam podcast Close The Door berjudul 500 Juta Bawa Pulang Sana bersama pembawa acara Deddy Corbuzier. Metode yang digunakan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisis data dengan cara menyimak video podcast secara berulang, mencatat unsur serapan, dan mengklasifikasikannya kedalam tabel analisis. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teori dan penyidikan. Podcast Close the Door bersama Deddy Corbuzier ini memiliki keunikan tersendiri dibanding pada podcast lainnya, seperti narasumber yang beragam, topik pembahasan yang menarik dan terkini, serta menghibur para penikmatnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat 17 unsur serapan dari bahasa asing, diantaranya 12 kata dari bahasa Inggris, 1 kata dari bahasa Belanda, 3 kata dari bahasa Arab, dan 1 kata dari bahasa Portugis. Pada proses perubahannya, hanya terdapat 2 jenis proses perubahan, yaitu 12 kata melalui proses adaptasi, 5 kata melalui proses adopsi, dan tidak terdapat proses penerjemahan ataupun proses kreasi di dalamnya. Implikasi dari penelitian ini adalah dapat mengetahui dan memahami asal usul kata yang digunakan dalam pembicaraan sehari-hari, terutama pada podcast Close the Door bersama Deddy Corbuzier dan bagaimana bahasa asing dapat masuk ke dalam bahasa Indonesia menjadi unsur serapan beserta dengan proses perubahannya.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80455818","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-08DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.2032
Michel Fransiska Heryanto, D. Yulistio, Noermanzah Noermanzah
Media audiovisual memiliki kelebihan yaitu mampu menarik perhatian dan motivasi siswa karena memadukan suara dan gambar. Dengan diberikannya media audiovisual diprediksi mampu memengaruhi kemampuan menulis teks persuasi siswa. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media audiovisual terhadap kemampuan menulis teks persuasi siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen semu dengan membandingkan nilai pre test dengan post test setelah menggunakan media audio visual dalam pembelajaran menulis teks persuasi. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bengkulu dengan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yakni atas dasar tujuan desain ekperimen semu untuk satu kelas yang bersifat homogen sehingga diambil siswa kelas VIII-A sebanyak 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes esai. Teknik analisis data menggunakan uji hipotesis dengan rumus uji paired t-test. Uji prasyarat dilakukan uji normalitas menggunakan rumus chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh media audiovisual terhadap kemampuan menulis teks persuasi. Hal ini dibuktikan dengan uji thitung > ttabel yaitu 7.570 > 2.045. Jika dilihat dari sign (2-tailed) yaitu 0.000 < 0.05 maka Ho juga ditolak dan Ha diterima.
{"title":"Pengaruh Media Audiovisual terhadap Kemampuan Menulis Teks Persuasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bengkulu","authors":"Michel Fransiska Heryanto, D. Yulistio, Noermanzah Noermanzah","doi":"10.31540/silamparibisa.v5i2.2032","DOIUrl":"https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i2.2032","url":null,"abstract":"Media audiovisual memiliki kelebihan yaitu mampu menarik perhatian dan motivasi siswa karena memadukan suara dan gambar. Dengan diberikannya media audiovisual diprediksi mampu memengaruhi kemampuan menulis teks persuasi siswa. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media audiovisual terhadap kemampuan menulis teks persuasi siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen semu dengan membandingkan nilai pre test dengan post test setelah menggunakan media audio visual dalam pembelajaran menulis teks persuasi. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bengkulu dengan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yakni atas dasar tujuan desain ekperimen semu untuk satu kelas yang bersifat homogen sehingga diambil siswa kelas VIII-A sebanyak 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes esai. Teknik analisis data menggunakan uji hipotesis dengan rumus uji paired t-test. Uji prasyarat dilakukan uji normalitas menggunakan rumus chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh media audiovisual terhadap kemampuan menulis teks persuasi. Hal ini dibuktikan dengan uji thitung > ttabel yaitu 7.570 > 2.045. Jika dilihat dari sign (2-tailed) yaitu 0.000 < 0.05 maka Ho juga ditolak dan Ha diterima.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88591768","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-08DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.1732
Dwi Sutanto, Gallant Karunia Assidik
Kebebasan dalam memberikan komentar di media sosial membuat warganet leluasa berkomentar. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk menjabarkan bentuk-bentuk serta fungsi disfemisme pada komentar akun Instagram @kpipusat dan implementasinya digunakan sebagai bahan pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini berupa ungkapan disfemisme pada komentar akun Instagram @kpipusat. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik lanjutan simak bebas libat cakap dan teknik catat. Metode analisis data menggunakan metode agih dengan teknik lanjutan BUL atau Bagi Unsur Langsung dan metode padan dengan teknik lanjutan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukannya data berupa bentuk dan fungsi disfemisme. Bentuk-bentuk disfemisme pada kolom komentar akun Instagram @kpipusat berupa kata, klausa, dan kalimat. Sedangkan fungsi yang ditemukan yaitu fungsi mencemooh berupa hinaan, menyindir, atau menjatuhkan, fungsi mengungkapkan kejengkelan, fungsi menunjukkan ketidaksetujuan, dan fungsi menunjukkan gambaran negatif terhadap seseorang atau sesuatu.
{"title":"Bentuk-Bentuk Disfemisme pada Akun Instagram @kpipusat dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia di SMA","authors":"Dwi Sutanto, Gallant Karunia Assidik","doi":"10.31540/silamparibisa.v5i2.1732","DOIUrl":"https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i2.1732","url":null,"abstract":"Kebebasan dalam memberikan komentar di media sosial membuat warganet leluasa berkomentar. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk menjabarkan bentuk-bentuk serta fungsi disfemisme pada komentar akun Instagram @kpipusat dan implementasinya digunakan sebagai bahan pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini berupa ungkapan disfemisme pada komentar akun Instagram @kpipusat. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik lanjutan simak bebas libat cakap dan teknik catat. Metode analisis data menggunakan metode agih dengan teknik lanjutan BUL atau Bagi Unsur Langsung dan metode padan dengan teknik lanjutan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukannya data berupa bentuk dan fungsi disfemisme. Bentuk-bentuk disfemisme pada kolom komentar akun Instagram @kpipusat berupa kata, klausa, dan kalimat. Sedangkan fungsi yang ditemukan yaitu fungsi mencemooh berupa hinaan, menyindir, atau menjatuhkan, fungsi mengungkapkan kejengkelan, fungsi menunjukkan ketidaksetujuan, dan fungsi menunjukkan gambaran negatif terhadap seseorang atau sesuatu.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87366324","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-08DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.1737
Ade Kurniawan, N. Puspitasari
Kesantunan berbahasa pada novel memiliki kepentingan untuk dapat melancarkan konsep komunikasi antar tokoh dan juga bisa menjadi pembalajaran bagi para pembaca. Tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa anak pada maksim kebijaksanaan, penerimaan, kerendah hati, kesimpatian, kesetujuan, dan kemurahan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain: mengidentifikasi, membaca novel mata dan nyala api purba yang mengandung maksim secara berulang, menginventarisasi dialog tokoh anak dan tokoh utama yang mengandung maksim, pengumpulan data, analisis data, dan menginterpretasi data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis isi dengan langkah-langkah membaca dan mengklasifikasi jenis maksim. Hasil dalam penelitian ini ditemukan kesantunan berbahasa anak maksim kesimpatian dengan indikator menunjukkan rasa simpati terhadap mitra tutur, maksim kebijaksanaan dengan indikator jenis kebijaksanaan tidak menimbulkan kerugian bagi mitra tutur, maksim kerendahatian dengan jenis memuji mitra tutur dan mengecam diri sendiri sebanyak mungkin, dan maksim kesetujuan dengan jenis meminimalkan kesetujuan pada orang lain dan memaksimalkan kesetujuan pada orang lain. Mengingat pentingnya kesantunan berbahasa pada novel dan kehidupan sehari-hari, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai pembelajaran kebahasaan bagi anak-anak.
{"title":"Kesantunan Berbahasa Anak melalui Novel Mata dan Nyala Api Purba Karya Okky Madasari","authors":"Ade Kurniawan, N. Puspitasari","doi":"10.31540/silamparibisa.v5i2.1737","DOIUrl":"https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i2.1737","url":null,"abstract":"Kesantunan berbahasa pada novel memiliki kepentingan untuk dapat melancarkan konsep komunikasi antar tokoh dan juga bisa menjadi pembalajaran bagi para pembaca. Tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa anak pada maksim kebijaksanaan, penerimaan, kerendah hati, kesimpatian, kesetujuan, dan kemurahan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain: mengidentifikasi, membaca novel mata dan nyala api purba yang mengandung maksim secara berulang, menginventarisasi dialog tokoh anak dan tokoh utama yang mengandung maksim, pengumpulan data, analisis data, dan menginterpretasi data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis isi dengan langkah-langkah membaca dan mengklasifikasi jenis maksim. Hasil dalam penelitian ini ditemukan kesantunan berbahasa anak maksim kesimpatian dengan indikator menunjukkan rasa simpati terhadap mitra tutur, maksim kebijaksanaan dengan indikator jenis kebijaksanaan tidak menimbulkan kerugian bagi mitra tutur, maksim kerendahatian dengan jenis memuji mitra tutur dan mengecam diri sendiri sebanyak mungkin, dan maksim kesetujuan dengan jenis meminimalkan kesetujuan pada orang lain dan memaksimalkan kesetujuan pada orang lain. Mengingat pentingnya kesantunan berbahasa pada novel dan kehidupan sehari-hari, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai pembelajaran kebahasaan bagi anak-anak.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89777334","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}