Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.32493/inovasi.v10i1.p78-87.30399
Endang Sugiarti, Mukrodi Mukrodi
Organisasi menyadari bahwa tujuan dan kepentingannya hanya dapat dicapai melalui peran SDM (Karyawan/ Karyawan). Namun, karyawan yang dimaksud adalah sumber daya manusia yang kompeten, profesional, bertanggung jawab dan berkinerja tinggi. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan upaya yang terukur, salah satunya dalam pemeliharaan karyawan, seperti memberikan kompensasi yang baik, membangun nilai kerja yang positif, mengangkat pemimpin yang bijak, dan memberikan semangat kerja. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk melihat kekuatan hubungan antar variabel, tentang bagaimana kinerja pegawai dapat dibentuk, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Metode ilmiah yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan model pengujian statistik regresi berganda. Subyek penelitian adalah karyawan perusahaan Bangun Satya Wacana yang berjumlah 68 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang diberikan langsung kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kemungkinan yang sangat signifikan dari variabel kompensasi, budaya kerja, dukungan pimpinan dan motivasi terhadap penguatan kualitas kerja, dengan nilai kontribusi sebesar 47%. Dari ketiga variabel tersebut budaya kerja merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja. Temuan ini menegaskan bahwa produktivitas dan kinerja adalah sesuatu yang dapat diupayakan, dan salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menciptakan nilai kerja yang merupakan bagian dari pelaksanaan tugas, dan hal ini dilakukan oleh seluruh karyawan tanpa terkecuali.
{"title":"Membangun SDM Berkinerja dengan Kompensasi, Budaya, Dukungan Pimpinan dan Pemberian Motivasi Kerja","authors":"Endang Sugiarti, Mukrodi Mukrodi","doi":"10.32493/inovasi.v10i1.p78-87.30399","DOIUrl":"https://doi.org/10.32493/inovasi.v10i1.p78-87.30399","url":null,"abstract":"Organisasi menyadari bahwa tujuan dan kepentingannya hanya dapat dicapai melalui peran SDM (Karyawan/ Karyawan). Namun, karyawan yang dimaksud adalah sumber daya manusia yang kompeten, profesional, bertanggung jawab dan berkinerja tinggi. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan upaya yang terukur, salah satunya dalam pemeliharaan karyawan, seperti memberikan kompensasi yang baik, membangun nilai kerja yang positif, mengangkat pemimpin yang bijak, dan memberikan semangat kerja. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk melihat kekuatan hubungan antar variabel, tentang bagaimana kinerja pegawai dapat dibentuk, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Metode ilmiah yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan model pengujian statistik regresi berganda. Subyek penelitian adalah karyawan perusahaan Bangun Satya Wacana yang berjumlah 68 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang diberikan langsung kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kemungkinan yang sangat signifikan dari variabel kompensasi, budaya kerja, dukungan pimpinan dan motivasi terhadap penguatan kualitas kerja, dengan nilai kontribusi sebesar 47%. Dari ketiga variabel tersebut budaya kerja merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja. Temuan ini menegaskan bahwa produktivitas dan kinerja adalah sesuatu yang dapat diupayakan, dan salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menciptakan nilai kerja yang merupakan bagian dari pelaksanaan tugas, dan hal ini dilakukan oleh seluruh karyawan tanpa terkecuali.","PeriodicalId":33806,"journal":{"name":"Inovasi Matematika","volume":"140 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86150795","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.32493/inovasi.v10i1.p71-77.30398
Fina Fitriyana, Tati Rosyati
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen laba, kinerja keuangan dan ukuran perusahaan terhadap audit report lag. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2021. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 14 perusahaan. Analisis yang digunakan untuk pengujian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan menggunakan Eviews 9. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa profit management tidak berpengaruh terhadap audit report lag, rasio aktivitas tidak berpengaruh terhadap audit report lag, rasio pasar berpengaruh tidak berpengaruh terhadap audit report lag, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag.
{"title":"Pengaruh Manajemen Laba, Kinerja Keuangan dan Ukuran Perusahan terhadap Audit Report LAG","authors":"Fina Fitriyana, Tati Rosyati","doi":"10.32493/inovasi.v10i1.p71-77.30398","DOIUrl":"https://doi.org/10.32493/inovasi.v10i1.p71-77.30398","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen laba, kinerja keuangan dan ukuran perusahaan terhadap audit report lag. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2021. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 14 perusahaan. Analisis yang digunakan untuk pengujian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan menggunakan Eviews 9. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa profit management tidak berpengaruh terhadap audit report lag, rasio aktivitas tidak berpengaruh terhadap audit report lag, rasio pasar berpengaruh tidak berpengaruh terhadap audit report lag, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag.","PeriodicalId":33806,"journal":{"name":"Inovasi Matematika","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81664945","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.32493/inovasi.v10i1.p1-12.29303
Driyaningrum Hayu Pinasthi, D. Nur
Perilaku pengelolaan keuangan harus dimiliki oleh seorang mahasiswa agar dapat menyusun keuangannya dengan baik. Perilaku pengelolaan keuangan merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan mahasiswa dalam menyikapi keuangan pribadinya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel literasi keuangan, jenis kelamin, dan kemampuan akademik terhadap perilaku pengelolaan keuangan. Penelitian ini menggunakan data primer dengan populasi mahasiswa yang belajar di Pasuruan. Sedangkan untuk pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Peneliti menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada 100 responden mahasiswa yang menempuh perkuliahan di Pasuruan. Pengujian hipotesis menggunakan analisis Partial Least Square (PLS). Untuk menganalisis instrumen dengan pengukuran outer model yaitu uji validitas dan uji reliabilitas, serta pengukuran inner model yaitu menggunakan uji R-square, F-square, dan direct effect. Hasil analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa variabel literasi keuangan berkontribusi nyata terhadap peningkatan perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa, variabel gender juga berkontribusi signifikan terhadap peningkatan perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa dan variabel kemampuan akademik berkontribusi signifikan terhadap peningkatan perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa.
{"title":"Dampak Literasi Keuangan, Gender, Kemampuan Akademik pada Perilaku Pengelolaan Keuangan Mahasiswa di Pasuruan","authors":"Driyaningrum Hayu Pinasthi, D. Nur","doi":"10.32493/inovasi.v10i1.p1-12.29303","DOIUrl":"https://doi.org/10.32493/inovasi.v10i1.p1-12.29303","url":null,"abstract":"Perilaku pengelolaan keuangan harus dimiliki oleh seorang mahasiswa agar dapat menyusun keuangannya dengan baik. Perilaku pengelolaan keuangan merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan mahasiswa dalam menyikapi keuangan pribadinya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel literasi keuangan, jenis kelamin, dan kemampuan akademik terhadap perilaku pengelolaan keuangan. Penelitian ini menggunakan data primer dengan populasi mahasiswa yang belajar di Pasuruan. Sedangkan untuk pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Peneliti menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada 100 responden mahasiswa yang menempuh perkuliahan di Pasuruan. Pengujian hipotesis menggunakan analisis Partial Least Square (PLS). Untuk menganalisis instrumen dengan pengukuran outer model yaitu uji validitas dan uji reliabilitas, serta pengukuran inner model yaitu menggunakan uji R-square, F-square, dan direct effect. Hasil analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa variabel literasi keuangan berkontribusi nyata terhadap peningkatan perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa, variabel gender juga berkontribusi signifikan terhadap peningkatan perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa dan variabel kemampuan akademik berkontribusi signifikan terhadap peningkatan perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa.","PeriodicalId":33806,"journal":{"name":"Inovasi Matematika","volume":"80 1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91070546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi dan tingkat utang terhadap pertumbuhan laba baik secara parsial maupun simultan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan populasi perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2022. Sampel penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling dan diperoleh 12 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan pemilihan model regresi, uji asumsi klasik dan analisis hipotesis dengan menggunakan program pengolahan data Eviews 10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai probabilitas uji F adalah 0,000912 < 0,05. Dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa secara simultan tingkat inflasi dan tingkat utang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan hasil penelitian uji t tingkat inflasi memiliki nilai probabilitas 0,0003 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel tingkat inflasi mempengaruhi pertumbuhan laba, sedangkan hasil uji t tingkat hutang memiliki nilai probabilitas sebesar 0,6345 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel Tingkat Hutang tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
{"title":"Pengaruh Tingkat Inflasi dan Tingkat Utang terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI","authors":"Purwatiningsih Purwatiningsih, Ujang Syaifudin Sumaji","doi":"10.32493/inovasi.v10i1.p113-121.30404","DOIUrl":"https://doi.org/10.32493/inovasi.v10i1.p113-121.30404","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi dan tingkat utang terhadap pertumbuhan laba baik secara parsial maupun simultan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan populasi perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2022. Sampel penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling dan diperoleh 12 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan pemilihan model regresi, uji asumsi klasik dan analisis hipotesis dengan menggunakan program pengolahan data Eviews 10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai probabilitas uji F adalah 0,000912 < 0,05. Dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa secara simultan tingkat inflasi dan tingkat utang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan hasil penelitian uji t tingkat inflasi memiliki nilai probabilitas 0,0003 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel tingkat inflasi mempengaruhi pertumbuhan laba, sedangkan hasil uji t tingkat hutang memiliki nilai probabilitas sebesar 0,6345 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel Tingkat Hutang tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.","PeriodicalId":33806,"journal":{"name":"Inovasi Matematika","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85647145","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.32493/inovasi.v10i1.p163-171.29201
Fitri Dwi Ayu Wandira, Puji Endah Purnamasari
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan, persepsi risiko, dan keakraban terhadap keputusan investasi. Selain itu, bertujuan untuk mengetahui apakah perilaku keuangan dapat memoderasi literasi keuangan, persepsi risiko, dan keakraban dengan keputusan investasi. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa anggota Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) di Kota Malang. Sampel sebanyak 115 responden. Penelitian ini menggunakan rumus Slovin dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada sampel yang telah ditentukan. Pada penelitian ini menggunakan software SPSS 25 untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Literasi keuangan berpengaruh terhadap keputusan investasi; (2) Persepsi risiko berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan investasi; (3) Keakraban berpengaruh terhadap keputusan investasi; (4) Perilaku keuangan tidak dapat memoderasi literasi keuangan pada keputusan investasi; (5) Perilaku keuangan tidak dapat memoderasi persepsi risiko keputusan investasi; (6) Perilaku keuangan dapat memoderasi keakraban dengan keputusan investasi.
{"title":"Peran Perilaku Keuangan Memoderasi Literasi Keuangan, Persepsi Risiko, dan Familiarity terhadap Keputusan Investasi","authors":"Fitri Dwi Ayu Wandira, Puji Endah Purnamasari","doi":"10.32493/inovasi.v10i1.p163-171.29201","DOIUrl":"https://doi.org/10.32493/inovasi.v10i1.p163-171.29201","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan, persepsi risiko, dan keakraban terhadap keputusan investasi. Selain itu, bertujuan untuk mengetahui apakah perilaku keuangan dapat memoderasi literasi keuangan, persepsi risiko, dan keakraban dengan keputusan investasi. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa anggota Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) di Kota Malang. Sampel sebanyak 115 responden. Penelitian ini menggunakan rumus Slovin dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada sampel yang telah ditentukan. Pada penelitian ini menggunakan software SPSS 25 untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Literasi keuangan berpengaruh terhadap keputusan investasi; (2) Persepsi risiko berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan investasi; (3) Keakraban berpengaruh terhadap keputusan investasi; (4) Perilaku keuangan tidak dapat memoderasi literasi keuangan pada keputusan investasi; (5) Perilaku keuangan tidak dapat memoderasi persepsi risiko keputusan investasi; (6) Perilaku keuangan dapat memoderasi keakraban dengan keputusan investasi.","PeriodicalId":33806,"journal":{"name":"Inovasi Matematika","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86406190","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.32493/inovasi.v10i1.p139-144.30407
S. Sunarto, D. Hendra, L. Lindawati
Pasar modal merupakan media yang digunakan para investor atau pedagang untuk melakukan transaksi jual beli saham. Dengan hadirnya pasar modal ini akan memberikan peluang bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan penghasilan lebih atau passive income. Dalam hal ini pasar modal dapat memiliki beberapa peran dalam menghasilkan pendapatan. Jika dilihat dari sudut pandang investor, maka kita akan mendapatkan passive income dari dividen yang dibagikan perusahaan dan capital gain ketika saham tersebut dijual di pasar modal. Begitu pula sebaliknya, jika kita adalah trader, pendapatan kita aktif karena setiap hari mengharapkan capital gain dengan memantau pergerakan saham secara terus menerus. Inflasi adalah proses kenaikan harga barang atau jasa secara terus menerus. Jika dilihat dari hubungannya dengan perubahan harga saham, maka inflasi merupakan salah satu faktor yang akan diperhitungkan dalam hal ini. Karena inflasi merupakan salah satu indikator dalam pemerintahan, maka angka tersebut selalu dijaga oleh kementerian perekonomian di Indonesia. Selain itu, keberadaan pasar modal dan pengaruhnya terhadap inflasi dapat mendukung perekonomian masyarakat, misalnya “jika saat ini kita makan siang dengan nilai 50.000 dan tingkat inflasi tahunan 3%, maka nilai dan perhitungannya pada tahun 2030 inflasi total adalah 27% sehingga harga makan siang pada tahun 2030 adalah (27% x 50.000) + 50.000 = 63.500. Terjadi kenaikan harga yang signifikan dari tahun 2021 ke tahun 2030 dipengaruhi oleh faktor inflasi. dapat menginvestasikan pendapatannya untuk berbagai keperluan Mengamankan Pendapatan dari Inflasi Sebagaimana telah dijelaskan di atas, pasar modal merupakan penopang perekonomian masyarakat Dengan adanya inflasi, masyarakat dapat mengurangi resiko kenaikan harga yang terus menerus Menjamin Hidup di Masa Depan Menjadi tua, mandiri secara finansial dan memiliki dana darurat Makro ekonomi memegang peranan yang sangat penting dalam pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan karena tidak hanya faktor internal yang mempengaruhi pergerakan harga tetapi faktor eksternal juga sangat mempengaruhinya. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Metode penelitian dalam penelitian ini penulis telah menetapkan bahwa variabel X adalah inflasi dan variabel Y adalah Indeks Harga Saham Gabungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dimana penulis akan menghitung data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan inflasi periode 5 tahun terakhir dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 (secara triwulanan). Target Outcome Untuk penelitian ini, penulis berharap dapat diterbitkan sebagai jurnal nasional terakreditasi.
{"title":"Pengaruh Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Pasar Modal Indonesia pada Periode 2016 – 2020","authors":"S. Sunarto, D. Hendra, L. Lindawati","doi":"10.32493/inovasi.v10i1.p139-144.30407","DOIUrl":"https://doi.org/10.32493/inovasi.v10i1.p139-144.30407","url":null,"abstract":"Pasar modal merupakan media yang digunakan para investor atau pedagang untuk melakukan transaksi jual beli saham. Dengan hadirnya pasar modal ini akan memberikan peluang bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan penghasilan lebih atau passive income. Dalam hal ini pasar modal dapat memiliki beberapa peran dalam menghasilkan pendapatan. Jika dilihat dari sudut pandang investor, maka kita akan mendapatkan passive income dari dividen yang dibagikan perusahaan dan capital gain ketika saham tersebut dijual di pasar modal. Begitu pula sebaliknya, jika kita adalah trader, pendapatan kita aktif karena setiap hari mengharapkan capital gain dengan memantau pergerakan saham secara terus menerus. Inflasi adalah proses kenaikan harga barang atau jasa secara terus menerus. Jika dilihat dari hubungannya dengan perubahan harga saham, maka inflasi merupakan salah satu faktor yang akan diperhitungkan dalam hal ini. Karena inflasi merupakan salah satu indikator dalam pemerintahan, maka angka tersebut selalu dijaga oleh kementerian perekonomian di Indonesia. Selain itu, keberadaan pasar modal dan pengaruhnya terhadap inflasi dapat mendukung perekonomian masyarakat, misalnya “jika saat ini kita makan siang dengan nilai 50.000 dan tingkat inflasi tahunan 3%, maka nilai dan perhitungannya pada tahun 2030 inflasi total adalah 27% sehingga harga makan siang pada tahun 2030 adalah (27% x 50.000) + 50.000 = 63.500. Terjadi kenaikan harga yang signifikan dari tahun 2021 ke tahun 2030 dipengaruhi oleh faktor inflasi. dapat menginvestasikan pendapatannya untuk berbagai keperluan Mengamankan Pendapatan dari Inflasi Sebagaimana telah dijelaskan di atas, pasar modal merupakan penopang perekonomian masyarakat Dengan adanya inflasi, masyarakat dapat mengurangi resiko kenaikan harga yang terus menerus Menjamin Hidup di Masa Depan Menjadi tua, mandiri secara finansial dan memiliki dana darurat Makro ekonomi memegang peranan yang sangat penting dalam pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan karena tidak hanya faktor internal yang mempengaruhi pergerakan harga tetapi faktor eksternal juga sangat mempengaruhinya. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Metode penelitian dalam penelitian ini penulis telah menetapkan bahwa variabel X adalah inflasi dan variabel Y adalah Indeks Harga Saham Gabungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dimana penulis akan menghitung data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan inflasi periode 5 tahun terakhir dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 (secara triwulanan). Target Outcome Untuk penelitian ini, penulis berharap dapat diterbitkan sebagai jurnal nasional terakreditasi.","PeriodicalId":33806,"journal":{"name":"Inovasi Matematika","volume":"192 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78745656","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.32493/inovasi.v10i1.p145-155.30408
Jainuddin Jainuddin, I. N. A. Putra, Heriani Heriani
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi, motivasi dan inovasi guru terhadap kinerja guru di SMK Negeri 3 Kota Bima dengan jumlah sampel 53 siswa SMK Negeri 3 Kota Bima. Instrumen penelitian adalah quetiomamire skala likert, dan teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini adalah budaya organisasi, motivasi dan inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMK Negeri 3 Kota Bima. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja guru perlu dilakukan perbaikan budaya organisasi, serta peningkatan motivasi kerja dan inovasi dalam menjalankan tugas sebagai guru.
{"title":"Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi dan Inovasi terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan","authors":"Jainuddin Jainuddin, I. N. A. Putra, Heriani Heriani","doi":"10.32493/inovasi.v10i1.p145-155.30408","DOIUrl":"https://doi.org/10.32493/inovasi.v10i1.p145-155.30408","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi, motivasi dan inovasi guru terhadap kinerja guru di SMK Negeri 3 Kota Bima dengan jumlah sampel 53 siswa SMK Negeri 3 Kota Bima. Instrumen penelitian adalah quetiomamire skala likert, dan teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini adalah budaya organisasi, motivasi dan inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMK Negeri 3 Kota Bima. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja guru perlu dilakukan perbaikan budaya organisasi, serta peningkatan motivasi kerja dan inovasi dalam menjalankan tugas sebagai guru.","PeriodicalId":33806,"journal":{"name":"Inovasi Matematika","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86139740","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.32493/inovasi.v10i1.p105-112.30403
L. Sugiyarti, Rosalia Agustin, Siti Hanah, Nur Asmilia
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh pengelolaan lingkungan, ISO 14001 dan biaya lingkungan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2020. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 15 perusahaan, sehingga diperoleh 45 data laporan keuangan. Metode penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan tahunan perusahaan. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan metode Random Effect (REM) dan menggunakan program software E-Views versi 9. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan Manajemen lingkungan, ISO 14001 dan Biaya Lingkungan berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Sehingga variabel Manajemen Lingkungan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan, ISO 14001 tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan dan Biaya Lingkungan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
{"title":"Peran Environmental Management, ISO 14001 dan Environmental Cost dalam Meningkatkan Kinerja Keuangan","authors":"L. Sugiyarti, Rosalia Agustin, Siti Hanah, Nur Asmilia","doi":"10.32493/inovasi.v10i1.p105-112.30403","DOIUrl":"https://doi.org/10.32493/inovasi.v10i1.p105-112.30403","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh pengelolaan lingkungan, ISO 14001 dan biaya lingkungan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2020. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 15 perusahaan, sehingga diperoleh 45 data laporan keuangan. Metode penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan tahunan perusahaan. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan metode Random Effect (REM) dan menggunakan program software E-Views versi 9. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan Manajemen lingkungan, ISO 14001 dan Biaya Lingkungan berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Sehingga variabel Manajemen Lingkungan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan, ISO 14001 tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan dan Biaya Lingkungan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.","PeriodicalId":33806,"journal":{"name":"Inovasi Matematika","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81419941","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.32493/inovasi.v10i1.p172-182.30416
W. Astuti, Herliana Heltaji
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menekankan pada basis kinerja dalam penganggaran menjadi landasan penting bagi orientasi baru ini di Indonesia. Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara membuka koridor baru bagi penerapan basis kinerja ini di lingkungan instansi pemerintah. Dimana dalam pasal 68 dan pasal 69 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 disebutkan bahwa instansi pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat, termasuk pelayanan pemerintahan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas. . Salah satunya adalah laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), laporan ini juga dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi dalam upaya pencapaian visi, misi, tujuan dan program terkait transparansi dan akuntabilitas kepada pihak internal. dan masyarakat, namun selama ini masyarakat dan masyarakat belum melakukannya. Akademisi PEMKO TANGERANG SELATAN yang merupakan bagian dari pihak yang berkepentingan (stakeholders) belum mendapatkan informasi tentang pengelolaan dana tersebut. Berdasarkan hasil survei dan wawancara yang dilakukan di unit kehumasan (Humas), diperoleh hasil sebagai berikut: Sejak tahun 2007, pengelolaan keuangan negara menggunakan Sistem Akuntansi Aplikasi (SAI) yang terbagi menjadi 2 unit yang tidak terpisahkan, yaitu Sistem Akuntansi Keuangan (SAI). ) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) yang saat ini berganti nama menjadi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Banrang Milik Negara (SIMAKBMN). Laporan keuangan yang dihasilkan oleh suatu instansi pada dasarnya mengacu pada sistem akuntansi instansi (SAI). Sistem Akuntansi Instansi (SAI) merupakan salah satu subsistem dari Sistem Akuntansi Pemerintahan Pusat (SAPP), sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan no. 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, SAI adalah rangkaian prosedur manual dan terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan kegiatan keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, asas-asas umum pemerintahan yang baik dijadikan asas dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, sebagaimana tercantum dalam Pasal 20 ayat (1) UU No.32 Tahun 2004.
{"title":"Analisa Yuridis terhadap Laporan Akuntansi berdasarkan Undang - Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara di Tangerang Selatan","authors":"W. Astuti, Herliana Heltaji","doi":"10.32493/inovasi.v10i1.p172-182.30416","DOIUrl":"https://doi.org/10.32493/inovasi.v10i1.p172-182.30416","url":null,"abstract":"Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menekankan pada basis kinerja dalam penganggaran menjadi landasan penting bagi orientasi baru ini di Indonesia. Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara membuka koridor baru bagi penerapan basis kinerja ini di lingkungan instansi pemerintah. Dimana dalam pasal 68 dan pasal 69 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 disebutkan bahwa instansi pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat, termasuk pelayanan pemerintahan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas. . Salah satunya adalah laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), laporan ini juga dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi dalam upaya pencapaian visi, misi, tujuan dan program terkait transparansi dan akuntabilitas kepada pihak internal. dan masyarakat, namun selama ini masyarakat dan masyarakat belum melakukannya. Akademisi PEMKO TANGERANG SELATAN yang merupakan bagian dari pihak yang berkepentingan (stakeholders) belum mendapatkan informasi tentang pengelolaan dana tersebut. Berdasarkan hasil survei dan wawancara yang dilakukan di unit kehumasan (Humas), diperoleh hasil sebagai berikut: Sejak tahun 2007, pengelolaan keuangan negara menggunakan Sistem Akuntansi Aplikasi (SAI) yang terbagi menjadi 2 unit yang tidak terpisahkan, yaitu Sistem Akuntansi Keuangan (SAI). ) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) yang saat ini berganti nama menjadi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Banrang Milik Negara (SIMAKBMN). Laporan keuangan yang dihasilkan oleh suatu instansi pada dasarnya mengacu pada sistem akuntansi instansi (SAI). Sistem Akuntansi Instansi (SAI) merupakan salah satu subsistem dari Sistem Akuntansi Pemerintahan Pusat (SAPP), sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan no. 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, SAI adalah rangkaian prosedur manual dan terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan kegiatan keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, asas-asas umum pemerintahan yang baik dijadikan asas dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, sebagaimana tercantum dalam Pasal 20 ayat (1) UU No.32 Tahun 2004.","PeriodicalId":33806,"journal":{"name":"Inovasi Matematika","volume":"67 7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88476516","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.32493/inovasi.v10i1.p131-138.30406
Yanuar Ramadhani, Hamida Hunein
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keandalan akrual, kepemilikan manajerial, dan siklus operasi terhadap persistensi laba. Populasi dalam penelitian ini dilakukan pada perusahaan properti dan real estate sebanyak 26 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2020. Data yang digunakan adalah data sekunder dan metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan bantuan program Eviews 9 untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Jumlah sampel sebanyak 7 perusahaan dalam penelitian selama 5 tahun. Jadi, total sampel penelitian ini adalah 35 observasi. Metode penelitian yang digunakan adalah teknik purposive sampling, model regresi data panel yang dipilih adalah Fixed Effect Model (FEM). Hasil penelitian ini menemukan bahwa reliabilitas akrual berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba dalam hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi komponen akrual maka semakin gigih laba yang dihasilkan, sedangkan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap persistensi laba. Pasalnya, masih banyak perusahaan properti dan real estate yang memiliki kepemilikan. dibawah rata-rata setiap tahunnya bahkan beberapa perusahaan property dan real estate memiliki kepemilikan 0% dengan persentase yang kecil ini kemampuan manajer untuk melakukan kontrol terhadap perusahaan juga relatif lemah. Siklus operasi tidak berpengaruh terhadap persistensi laba karena lamanya siklus operasi tidak mempengaruhi modal kerja perusahaan sehingga kinerja yang dihasilkan tidak berpengaruh dan dikatakan juga bahwa semakin lama siklus operasi perusahaan dalam satu tahun tidak dapat mengakibatkan rendahnya persistensi pendapatan. Secara simultan, keandalan akrual, kepemilikan manajerial, dan siklus operasi berpengaruh terhadap persistensi laba. Hasil uji koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai Adjusted R-Squared sebesar 0,607428 atau 60,74% sedangkan selisih 39,26% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel terpilih.
{"title":"Pengaruh Keandalan Akrual, Kepemilikan Manajerial, dan Siklus Operasi terhadap Persistensi Laba pada Perusahaan Property and Real Estate","authors":"Yanuar Ramadhani, Hamida Hunein","doi":"10.32493/inovasi.v10i1.p131-138.30406","DOIUrl":"https://doi.org/10.32493/inovasi.v10i1.p131-138.30406","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keandalan akrual, kepemilikan manajerial, dan siklus operasi terhadap persistensi laba. Populasi dalam penelitian ini dilakukan pada perusahaan properti dan real estate sebanyak 26 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2020. Data yang digunakan adalah data sekunder dan metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan bantuan program Eviews 9 untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Jumlah sampel sebanyak 7 perusahaan dalam penelitian selama 5 tahun. Jadi, total sampel penelitian ini adalah 35 observasi. Metode penelitian yang digunakan adalah teknik purposive sampling, model regresi data panel yang dipilih adalah Fixed Effect Model (FEM). Hasil penelitian ini menemukan bahwa reliabilitas akrual berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba dalam hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi komponen akrual maka semakin gigih laba yang dihasilkan, sedangkan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap persistensi laba. Pasalnya, masih banyak perusahaan properti dan real estate yang memiliki kepemilikan. dibawah rata-rata setiap tahunnya bahkan beberapa perusahaan property dan real estate memiliki kepemilikan 0% dengan persentase yang kecil ini kemampuan manajer untuk melakukan kontrol terhadap perusahaan juga relatif lemah. Siklus operasi tidak berpengaruh terhadap persistensi laba karena lamanya siklus operasi tidak mempengaruhi modal kerja perusahaan sehingga kinerja yang dihasilkan tidak berpengaruh dan dikatakan juga bahwa semakin lama siklus operasi perusahaan dalam satu tahun tidak dapat mengakibatkan rendahnya persistensi pendapatan. Secara simultan, keandalan akrual, kepemilikan manajerial, dan siklus operasi berpengaruh terhadap persistensi laba. Hasil uji koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai Adjusted R-Squared sebesar 0,607428 atau 60,74% sedangkan selisih 39,26% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel terpilih.","PeriodicalId":33806,"journal":{"name":"Inovasi Matematika","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86553117","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}