首页 > 最新文献

Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies最新文献

英文 中文
Revivalism and Exegetical Reception of Āyāt At-Taḥkīm in Islamic Higher Education 伊斯兰高等教育中Āyāt At-Taḥkīm的复兴与训诂接受
Pub Date : 2022-07-13 DOI: 10.30983/islam_realitas.v8i1.5315
Fatirah Wahidah, Muhamad Ikhsan, Yusrifah Halid, A. Amir

This research aims to determine whether or not revivalism ideology exists among academics in Islamic higher education institutes in the province of Southeast Sulawesi. It is accomplished through the use of an exegetical reception approach of their understanding of the Āyāt at-Taḥkīm (Qur’an chapter al-Mā’idah [5]:44-47). Data was gathered by combining survey technique development with in-depth interviews. The collected data was analyzed using a philosophical and phenomenological hermeneutic approach to assess the academic community’s understanding of Āyāt at-Taḥkīm. According to the survey results, Āyāt at-Taḥkīm is very popular among academics higher education institutes in Southeast Sulawesi. Most of the academic community’s information comes from religious studies on social media. They acknowledge and accept these verses as the foundation for the legitimacy of kāffah enforcement of Islamic law as the foundation for Indonesia’s political system. Meanwhile, the interviews show that most informants label those who disagree with the discourse with theological labels (kāfir and thāgūt). As a result, even though these characteristics have not reached an extreme level, their comprehension is included in the revivalism ideology’s characteristics.

Penelitian ini bertujuan untuk menakar eksistensi karakteristik ideologi revivalisme di kalangan sivitas akademika, khususnya di perguruan tinggi yang berada di wilayah provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ini dilakukan dengan menerapkan pendekatan resepsi eksegesis atas pemahaman mereka terhadap Āyāt at-Taḥkīm (Q. al-Mā’idah [5]:44-47). Data penelitian ini dikumpulkan melalui elaborasi antara teknik survey dan wawancara mendalam secara bersamaan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis mengggunakan pendekatan hermeneutika filosofis dan fenomenologis guna menakar pemahaman sivitas akademika terhadap Āyāt at-Taḥkīm. Hasil survey membuktikan bahwa Āyāt at-Taḥkīm cukup populer bagi kalangan sivitas akademika di Sulawesi Tenggara. Informasi tentangnya mayoritas diakses oleh sivitas akademika dari kajian-kajian keagamaan di media sosial. Mereka mengenal dan memahami ayat-ayat itu sebagai basis legitimasi wajibnya penegakan syariat Islam secara kāffah sebagai basis sistem politik pemerintahan di Indonesia. Sedangkan hasil wawancara membuktikan bahwa mayoritas informan menggunakan label-label teologis (kāfir dan thāgūt) terhadap orang-orang yang menolak wacana tersebut. Meskipun pemahaman mereka dapat dikategorikan mengandung karakteristik ideologi revivalisme, tetapi belum termasuk level yang ekstrem, sehingga

本研究旨在确定苏拉威西省东南部伊斯兰高等教育机构的学者中是否存在复兴主义思想。这是通过使用他们对Āyāt at-Taḥkīm的理解的训诂接受方法来完成的(古兰经章节al- mha ' idah[5]:44-47)。数据收集采用调查技术发展与深度访谈相结合的方法。收集的数据被分析使用哲学和现象学解释学的方法来评估学术界对Āyāt at-Taḥkīm的理解。根据调查结果,Āyāt at-Taḥkīm在苏拉威西东南部的学术界和高等教育机构中非常受欢迎。学术界的大部分信息来自社交媒体上的宗教研究。他们承认并接受这些经文是kāffah执行伊斯兰法律作为印度尼西亚政治制度基础的合法性的基础。与此同时,采访显示,大多数信息提供者给那些不同意话语的人贴上神学标签(kāfir和thāgūt)。因此,尽管这些特征还没有达到极端的程度,但它们的理解已经包含在复兴主义意识形态的特征中。印度尼西亚,苏拉威西,登加拉。印尼,苏拉威西,印尼。Ini dilakukan dengan menerapkan pendekatan resepsi eksegesis atas pemahaman mereka terhadap Āyāt at-Taḥkīm (Q. al- mha ' idah bb0:44-47)。数据汇总:1 .数据汇总:1 .数据汇总:1 .数据汇总:1 .数据汇总:1 .数据汇总:1 .数据汇总:1 .数据汇总:1 .数据汇总:1 .数据汇总:1 .数据汇总:1 .数据汇总:数据来源:中国科学院,中国科学院,中国科学院,中国科学院,中国科学院,中国科学院,中国科学院Āyāt at-Taḥkīm。哈西尔调查成员buktikan bahwa Āyāt at-Taḥkīm cukup populup巴吉kalangan sivitas学者迪苏拉威西登加拉。Informasi tentangnya mayoritas didias sivitas akademika - kajian-kajian - keagamaan - media social。Mereka mengenal dan memahami ayat-ayat itu sebagai basis legitimasi wajibnya penegakan syariariislam secara kāffah sebagai basis system political permerintahan di Indonesia。Sedangkan hasil wawancara membuktikan bahwa mayoritas informan menggunakan标签-标签技术(kāfir dan thāgūt) terhadap orange - orange yang menolak wacana tersebut。我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。
{"title":"Revivalism and Exegetical Reception of Āyāt At-Taḥkīm in Islamic Higher Education","authors":"Fatirah Wahidah, Muhamad Ikhsan, Yusrifah Halid, A. Amir","doi":"10.30983/islam_realitas.v8i1.5315","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/islam_realitas.v8i1.5315","url":null,"abstract":"<p>This research aims to determine whether or not revivalism ideology exists among academics in Islamic higher education institutes in the province of Southeast Sulawesi. It is accomplished through the use of an exegetical reception approach of their understanding of the <em>A</em><em>̄</em><em>yāt</em> <em>at-Taḥkīm</em> (Qur’an chapter <em>al-Mā’idah</em> [5]:44-47). Data was gathered by combining survey technique development with in-depth interviews. The collected data was analyzed using a philosophical and phenomenological hermeneutic approach to assess the academic community’s understanding of <em>A</em><em>̄</em><em>yāt</em> <em>at-Taḥkīm</em>. According to the survey results,<em> A</em><em>̄</em><em>yāt</em> <em>at-Taḥkīm</em> is very popular among academics higher education institutes in Southeast Sulawesi. Most of the academic community’s information comes from religious studies on social media. They acknowledge and accept these verses as the foundation for the legitimacy of <em>kāffah</em> enforcement of Islamic law as the foundation for Indonesia’s political system. Meanwhile, the interviews show that most informants label those who disagree with the discourse with theological labels (<em>kāfir</em> and <em>thāgūt</em>). As a result, even though these characteristics have not reached an extreme level, their comprehension is included in the revivalism ideology’s characteristics.</p><p class=\"abstrak\"><em>Penelitian ini bertujuan untuk menakar eksistensi karakteristik ideologi revivalisme di kalangan sivitas akademika, khususnya di perguruan tinggi yang berada di wilayah provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ini dilakukan dengan menerapkan pendekatan resepsi eksegesis atas pemahaman mereka terhadap </em><em>A</em><em>̄</em><em>yāt</em> <em>at-Taḥkīm</em> (<em>Q. al-M</em><em>ā</em><em>’idah [5]:44-47). Data penelitian ini dikumpulkan melalui elaborasi antara teknik survey dan wawancara mendalam secara bersamaan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis mengggunakan pendekatan hermeneutika filosofis dan fenomenologis guna menakar pemahaman sivitas akademika terhadap </em><em>A</em><em>̄</em><em>yāt</em> <em>at-Taḥkīm</em><em>. Hasil survey membuktikan bahwa </em><em>A</em><em>̄</em><em>yāt</em> <em>at-Tah</em><em>̣</em><em>kīm</em><em> cukup populer bagi kalangan sivitas akademika di Sulawesi Tenggara. Informasi tentangnya mayoritas diakses oleh sivitas akademika dari kajian-kajian keagamaan di media sosial. Mereka mengenal dan memahami ayat-ayat itu sebagai basis legitimasi wajibnya penegakan syariat Islam secara k</em><em>ā</em><em>ffah sebagai basis sistem politik pemerintahan di Indonesia. Sedangkan hasil wawancara membuktikan bahwa mayoritas informan menggunakan label-label teologis (k</em><em>ā</em><em>fir dan </em><em>thāgūt</em><em>) terhadap orang-orang yang menolak wacana tersebut. Meskipun pemahaman mereka dapat dikategorikan mengandung karakteristik ideologi revivalisme, tetapi belum termasuk level yang ekstrem, sehingga ","PeriodicalId":342561,"journal":{"name":"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126816952","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Identifying Radicalism Potential in Senior High School Students in Riau Province 廖内省高中生激进主义倾向的辨识
Pub Date : 2022-07-13 DOI: 10.30983/islam_realitas.v8i1.5286
Z. Zarkasih, N. Yusro, R. Vebrianto, M. Thahir
This study aims at identifying the radicalism potential in senior high school students or equivalent levels including secondary schools and vocational schools in Riau Province. This study uses a survey design involving 230 students selected through random sampling consisting of 65 senior high school students, 100 vocational high school students, and 65 Islamic senior high school students. The collected data were analyzed qualitatively and quantitatively. The findings showed the radicalism potential of 20% in secondary school students, of 30.5% in vocational school students, and of 19.8% in Islamic secondary school students. Around 23.4% of the students were identified to have radicalism potential such as having fundamentalist behavior. The percentage obtained in this study is hoped to encourage the teaching of religious tolerance, universal morality, and formal education. Another implication for the people who are related to the education of youth is that they should pay more attention more to difficult social issues, especially those that are relevant to the use of social media.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi radikalisme pada siswa SMA/MA di Provinsi Riau. Designm penelitian ini menggunakan survey melibatkan 230 siswa yang diambil secara random sampling yang terdiri dari 65 siswa SMA, 100 siswa SMK, dan 65 SMA Islam. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan potensi radikalisme pada siswa SMA 20%, siswa SMK 30,5%, dan siswa MAN Islam 19,8%. Sekitar 23,4% siswa diidentifikasi memiliki potensi radikalisme seperti berperilaku fundamentalis. Persentase yang didapat dalam penelitian ini kurang sehingga diharapkan dapat dilaksanakan pengajaran tentang pentingnya toleransi beragama, akhlak, dan pendidikan formal. Implikasi lain bagi masyarakat yang terkait denganperan pemuda harus lebih memperhatikan kisruh yang ada, terutama yang relevan dengan penggunaan media sosial di era milenial ini
本研究旨在确定廖内省高中学生或同等水平学生(包括中学和职业学校)的激进主义潜力。本研究采用问卷调查设计,随机抽取230名学生,其中高中学生65名,职业高中学生100名,伊斯兰高中学生65名。对收集到的资料进行定性和定量分析。调查结果显示,中学生中激进主义的可能性为20%,职业学校学生为30.5%,伊斯兰中学学生为19.8%。23.4%的学生被认为具有原教旨主义行为等激进倾向。本研究所得的百分比希望能鼓励宗教宽容、普世道德和正规教育的教学。另一个与青少年教育有关的人的启示是,他们应该更多地关注困难的社会问题,特别是那些与使用社交媒体有关的问题。Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifii potential radikalisma /MA di province廖内省。设计penelitian ini menggunakan调查melibatkan 230 siswa yang diambil secara随机抽样yang terdiri dari 65 siswa SMA, 100 siswa SMK, dan 65 SMA Islam。数据分析分为定性分析和定量分析。Hasil penelitian menunjukkan potentisi radikalisme pakada siswa SMA 20%, siswa SMK 30.5%, dan siswa MAN Islam 19.8%。Sekitar 23,4% siswa diidentifikasi memiliki potentisi radickalisme seperti berperaku fundamentalis。代表yang didapat dalam penelitian ini kurang sehinga diharapkan dapat dilaksanakan pengajaran tentang pentingnya toleransi beragama, akhlak, dan pendidikan formal。Implikasi lain masyarakat yang terkait denganperan pemuda harus lebih memperhatikan kisruh yang ada, terutama yang相关,dengan penggunaan media social di era millenium ini
{"title":"Identifying Radicalism Potential in Senior High School Students in Riau Province","authors":"Z. Zarkasih, N. Yusro, R. Vebrianto, M. Thahir","doi":"10.30983/islam_realitas.v8i1.5286","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/islam_realitas.v8i1.5286","url":null,"abstract":"This study aims at identifying the radicalism potential in senior high school students or equivalent levels including secondary schools and vocational schools in Riau Province. This study uses a survey design involving 230 students selected through random sampling consisting of 65 senior high school students, 100 vocational high school students, and 65 Islamic senior high school students. The collected data were analyzed qualitatively and quantitatively. The findings showed the radicalism potential of 20% in secondary school students, of 30.5% in vocational school students, and of 19.8% in Islamic secondary school students. Around 23.4% of the students were identified to have radicalism potential such as having fundamentalist behavior. The percentage obtained in this study is hoped to encourage the teaching of religious tolerance, universal morality, and formal education. Another implication for the people who are related to the education of youth is that they should pay more attention more to difficult social issues, especially those that are relevant to the use of social media.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi radikalisme pada siswa SMA/MA di Provinsi Riau. Designm penelitian ini menggunakan survey melibatkan 230 siswa yang diambil secara random sampling yang terdiri dari 65 siswa SMA, 100 siswa SMK, dan 65 SMA Islam. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan potensi radikalisme pada siswa SMA 20%, siswa SMK 30,5%, dan siswa MAN Islam 19,8%. Sekitar 23,4% siswa diidentifikasi memiliki potensi radikalisme seperti berperilaku fundamentalis. Persentase yang didapat dalam penelitian ini kurang sehingga diharapkan dapat dilaksanakan pengajaran tentang pentingnya toleransi beragama, akhlak, dan pendidikan formal. Implikasi lain bagi masyarakat yang terkait denganperan pemuda harus lebih memperhatikan kisruh yang ada, terutama yang relevan dengan penggunaan media sosial di era milenial ini","PeriodicalId":342561,"journal":{"name":"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133097405","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Islamophobia, Indian Media, and Covid-19 Pandemic: A Critical Discourse Analysis 伊斯兰恐惧症、印度媒体与Covid-19大流行:批判性话语分析
Pub Date : 2022-07-13 DOI: 10.30983/islam_realitas.v8i1.5352
A. Baharuddin, A. Z. Baharuddin
This research is designed to demonstrate (1) how the Indian media attempts to construct the Islamophobia issue during the Covid-19 pandemic (particularly in the earlier March-April, 2020) and (2) how the Indian news media use social media, such as Instagram and Twitter, to claim that Muslims were the disseminators of the virus to the majority of Indian population. In collecting and analyzing data, the researchers use the descriptive qualitative methodology as the scientific research procedure. There are three collected data classified in this research i.e., the primary data, the secondary data, and the supporting data. Furthermore, in analyzing the data, the researchers appled the critical discourse analysis (CDA) as the linguistics theory to study the Islamophobia discourse on the news media. Finally, the research result shows that (1) most of the Indian mainstream media not only spread Islamophobia but also justify and hegemonize Muslims as Corona virus disseminators , and (2) these news media eventually influenced hate speech memes and racial statements posted by Indian netizens/Buzzers on social media that accuse Muslim minority as the disseminator of the Corona virus. Penelitian ini dirancang untuk menunjukkan (1) bagaimana upaya media India dalam mengkonstruksi wacana Islamofobia kepada warga sipil selama pandemi Covid 19 (khususnya pada awal Maret-April 2020) dan (2) bagaimana berita media India memiliki berimplikasi pada penggunaan media sosial seperti Instagram dan Twitter, yang mengklaim minoritas Muslim sebagai penyebar virus Corona terhadap mayoritas penduduk India. Untuk mengumpulkan dan menganalisis data penelitian, peneliti menggunakan metodologi deskriptif kualitatif sebagai prosedur penelitian ilmiah. Data yang terkumpul diklasifikasikan menjadi tiga data yaitu data primer, data sekunder, dan data pendukung. Selanjutnya, dalam menganalisis data, peneliti menerapkan analisis wacana kritis (CDA) sebagai teori linguistik untuk memahami dan mempelajari wacana Islamofobia berdasarkan berita media. Akhirnya, hasil penelitian menunjukkan fakta yang sebenarnya bahwa (1) sebagian besar media utama India tidak hanya mengkonstruksi wacana Islamofobia namun juga membenarkan dan menghegemoni bahwa masyarakat muslim merupakan penyebar virus Corona (2) berita media ini pada akhirnya berimplikasi pada meme ujaran kebencian dan pernyataan rasial yang diposting oleh netizen/Buzzers India di media sosial yang menuduh minoritas Muslim sebagai penyebar virus Corona. 
本研究旨在展示(1)印度媒体如何在2019冠状病毒大流行期间(特别是在2020年3月至4月的早些时候)试图构建伊斯兰恐惧症问题,以及(2)印度新闻媒体如何使用社交媒体,如Instagram和Twitter,声称穆斯林是该病毒向大多数印度人口的传播者。在收集和分析数据时,研究者采用描述性定性方法作为科学研究程序。本研究收集的数据分为三种,即主要数据、次要数据和支持数据。此外,在分析数据时,研究者运用批评性话语分析作为语言学理论对新闻媒体上的伊斯兰恐惧症话语进行了研究。最后,研究结果表明:(1)大多数印度主流媒体不仅传播伊斯兰恐惧症,还为穆斯林作为冠状病毒传播者辩护和霸权化,(2)这些新闻媒体最终影响了印度网民/蜂鸣者在社交媒体上发布的仇恨言论模因和种族言论,指责穆斯林少数民族是冠状病毒的传播者。新冠肺炎疫情(2019年4月)新冠肺炎疫情(2019年4月)新冠肺炎疫情(2019年4月)新冠肺炎疫情(2019年4月)新冠肺炎疫情(2019年4月)新冠肺炎疫情(2019年4月)研究对象为研究对象,研究对象为研究对象,研究对象为研究对象,研究对象为研究对象。数据阳terkumpul diklasifikasikan menjadi tiga数据yitu数据入门,数据查找,数据倒挂。Selanjutnya, dalam menganalysis数据,peneliti menerapkan分析wacana kritis (CDA) sebagai,语言学家untuk memhami和mempelajari wacana Islamofobia berdasarkan berita媒体。杨Akhirnya, hasil penelitian menunjukkan fakta sebenarnya bahwa (1) sebagian大的媒体utama印度有些hanya mengkonstruksi wacana Islamofobia namun轭membenarkan丹menghegemoni bahwa步伐穆斯林merupakan penyebar病毒日冕(2)berita媒体ini篇Akhirnya berimplikasi篇meme ujaran kebencian丹pernyataan rasial杨diposting oleh pokalchuk网民/蜂群印度di媒体sosial杨menuduh minoritas穆斯林sebagai penyebar病毒电晕。
{"title":"Islamophobia, Indian Media, and Covid-19 Pandemic: A Critical Discourse Analysis","authors":"A. Baharuddin, A. Z. Baharuddin","doi":"10.30983/islam_realitas.v8i1.5352","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/islam_realitas.v8i1.5352","url":null,"abstract":"This research is designed to demonstrate (1) how the Indian media attempts to construct the Islamophobia issue during the Covid-19 pandemic (particularly in the earlier March-April, 2020) and (2) how the Indian news media use social media, such as Instagram and Twitter, to claim that Muslims were the disseminators of the virus to the majority of Indian population. In collecting and analyzing data, the researchers use the descriptive qualitative methodology as the scientific research procedure. There are three collected data classified in this research i.e., the primary data, the secondary data, and the supporting data. Furthermore, in analyzing the data, the researchers appled the critical discourse analysis (CDA) as the linguistics theory to study the Islamophobia discourse on the news media. Finally, the research result shows that (1) most of the Indian mainstream media not only spread Islamophobia but also justify and hegemonize Muslims as Corona virus disseminators , and (2) these news media eventually influenced hate speech memes and racial statements posted by Indian netizens/Buzzers on social media that accuse Muslim minority as the disseminator of the Corona virus. Penelitian ini dirancang untuk menunjukkan (1) bagaimana upaya media India dalam mengkonstruksi wacana Islamofobia kepada warga sipil selama pandemi Covid 19 (khususnya pada awal Maret-April 2020) dan (2) bagaimana berita media India memiliki berimplikasi pada penggunaan media sosial seperti Instagram dan Twitter, yang mengklaim minoritas Muslim sebagai penyebar virus Corona terhadap mayoritas penduduk India. Untuk mengumpulkan dan menganalisis data penelitian, peneliti menggunakan metodologi deskriptif kualitatif sebagai prosedur penelitian ilmiah. Data yang terkumpul diklasifikasikan menjadi tiga data yaitu data primer, data sekunder, dan data pendukung. Selanjutnya, dalam menganalisis data, peneliti menerapkan analisis wacana kritis (CDA) sebagai teori linguistik untuk memahami dan mempelajari wacana Islamofobia berdasarkan berita media. Akhirnya, hasil penelitian menunjukkan fakta yang sebenarnya bahwa (1) sebagian besar media utama India tidak hanya mengkonstruksi wacana Islamofobia namun juga membenarkan dan menghegemoni bahwa masyarakat muslim merupakan penyebar virus Corona (2) berita media ini pada akhirnya berimplikasi pada meme ujaran kebencian dan pernyataan rasial yang diposting oleh netizen/Buzzers India di media sosial yang menuduh minoritas Muslim sebagai penyebar virus Corona. ","PeriodicalId":342561,"journal":{"name":"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129594259","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Pro-Muslim Policies in Cambodia: Bureaucratizing Halal And Hijab in Muslim Minority Country 柬埔寨的亲穆斯林政策:穆斯林少数民族国家清真和希贾布的官僚化
Pub Date : 2022-07-13 DOI: 10.30983/islam_realitas.v8i1.5520
Khaidir Hasram
This paper explores the dynamics of Pro-Muslim policies in the Kingdom of Cambodia, specifically related to halal institutionalization and the legalization of the hijab. Both are basic needs (dharuriyat) in Islamic Law, although the second is debatable. According to most early-period scholars (ulama klasik), these two policies could only be fulfilled in an Islamic state. Instead, the Cambodian Royal Government issued two policies in favour of Muslims practicing both needs. This research is qualitative research that uses an anthropological approach. Researchers collected data through observation, in-depth interviews, and documentation on policy documents, news, and articles that can be trusted. Interviews took place non-formally, face-to-face, and online via the internet. This paper argues that the pro-Muslim policies issued provide halal assurance for the consumption of the Muslims in the country (2% of the total population) and potentially improve the their socio-economy in the food and beverage industry and tourism. The legalization of the hijab guarantees that Muslim women can engage in public spaces freely without worrying about discrimination because of their identity and what they wear. Tulisan ini mengeksplorasi dinamika kebijakan Pro-Muslim di Negara Kerajaan Kamboja, secara spesifik terkait dengan kebijakan pelembagaan halal dan legalisasi hijab. Keduanya merupakan kebutuhan dasar (dharuriyat) dalam Hukum Islam, meskipun yang kedua masih diperdebatkan. Menurut mayoritas ulama periode awal, dua kebijakan ini hanya bisa terpenuhi di negara Islam. Sebaliknya, Pemerintah Kerajaan Kamboja,yang secara resmi menganut Buddhisme sebagai agama resmi negara, mengeluarkan dua kebijakan yang mendukung Muslim dengan mudah mengamalkan kedua kebutuhan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan antropologis. Peneliti mengumpulkan data-data melalui observasi, indepth-interview, dan dokumentasi terhadap dokumen kebijakan, berita, dan artikel yang bisa dipercaya. Interview berlangsung secara non-formal, melalui tatap muka dan online melalui internet. Tulisan ini berpendapat bahwa kebijakan pro-Muslim yang dikeluarkan memberikan jaminan kepastian halal untuk konsumsi 2.0 persen Muslim di negara tersebut, serta berpotensi meningkatkan perekonomian Muslim dalam industri makanan dan minuman, serta pariwisata. Legalisasi hijab memberikan jaminan kepada perempuan Muslim untuk mampu terlibat dalam ruang publik dengan bebas tanpa menghawatirkan diskriminasi karena identitas dan apa yang ia pakai.
本文探讨了柬埔寨王国亲穆斯林政策的动态,特别是与清真制度化和头巾合法化有关。两者都是伊斯兰教法中的基本需求(dharuriyat),尽管后者存在争议。根据大多数早期学者(ulama klasik)的说法,这两项政策只有在伊斯兰国家才能实现。相反,柬埔寨王国政府颁布了两项有利于穆斯林实现这两种需要的政策。这项研究是使用人类学方法的定性研究。研究人员通过观察、深度访谈、政策文件、新闻和可信赖的文章收集数据。采访是非正式的、面对面的,并通过互联网在线进行。本文认为,颁布的亲穆斯林政策为该国穆斯林(占总人口的2%)的消费提供了清真保证,并有可能改善其在食品和饮料工业和旅游业的社会经济。头巾的合法化保证了穆斯林妇女可以自由地进入公共场所,而不必担心因身份和穿着而受到歧视。伊斯兰教教的穆斯林教,伊斯兰教的穆斯林教,伊斯兰教的穆斯林教,伊斯兰教的穆斯林教,伊斯兰教的穆斯林教,伊斯兰教的穆斯林教。Keduanya merupakan kebutuhan dasar (dharuriyat) dalam Hukum Islam, meskipun yang kedua masih diperdebatkan。在伊斯兰教的历史上,伊斯兰教是最重要的。拜拜利尼亚,拜拜利尼亚,拜拜利尼亚,拜拜利尼亚,拜拜利尼亚,拜拜利尼亚,拜拜利尼亚,拜拜利尼亚,拜拜利尼亚,拜拜利尼亚,拜拜利尼亚。Penelitian ini adalah Penelitian qualitatif yang menggunakan Penelitian人类学。数据,深度访谈,深度访谈,深度访谈,深度访谈,深度访谈,深度访谈,深度访谈。采访berlangsung secara非正式,melalui tatap muka dan在线melalui互联网。土耳其人支持穆斯林,支持穆斯林,支持穆斯林,支持穆斯林,支持穆斯林,支持穆斯林,支持穆斯林,支持穆斯林,支持穆斯林。Legalisasi hijab成员jaminan kepada常驻穆斯林untuk mampu terlibat dalam ruang publick dengan bebas tanpa menghawatirkan diskriminasi karena identitas dan apa yang ia pakai。
{"title":"Pro-Muslim Policies in Cambodia: Bureaucratizing Halal And Hijab in Muslim Minority Country","authors":"Khaidir Hasram","doi":"10.30983/islam_realitas.v8i1.5520","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/islam_realitas.v8i1.5520","url":null,"abstract":"This paper explores the dynamics of Pro-Muslim policies in the Kingdom of Cambodia, specifically related to halal institutionalization and the legalization of the hijab. Both are basic needs (dharuriyat) in Islamic Law, although the second is debatable. According to most early-period scholars (ulama klasik), these two policies could only be fulfilled in an Islamic state. Instead, the Cambodian Royal Government issued two policies in favour of Muslims practicing both needs. This research is qualitative research that uses an anthropological approach. Researchers collected data through observation, in-depth interviews, and documentation on policy documents, news, and articles that can be trusted. Interviews took place non-formally, face-to-face, and online via the internet. This paper argues that the pro-Muslim policies issued provide halal assurance for the consumption of the Muslims in the country (2% of the total population) and potentially improve the their socio-economy in the food and beverage industry and tourism. The legalization of the hijab guarantees that Muslim women can engage in public spaces freely without worrying about discrimination because of their identity and what they wear. Tulisan ini mengeksplorasi dinamika kebijakan Pro-Muslim di Negara Kerajaan Kamboja, secara spesifik terkait dengan kebijakan pelembagaan halal dan legalisasi hijab. Keduanya merupakan kebutuhan dasar (dharuriyat) dalam Hukum Islam, meskipun yang kedua masih diperdebatkan. Menurut mayoritas ulama periode awal, dua kebijakan ini hanya bisa terpenuhi di negara Islam. Sebaliknya, Pemerintah Kerajaan Kamboja,yang secara resmi menganut Buddhisme sebagai agama resmi negara, mengeluarkan dua kebijakan yang mendukung Muslim dengan mudah mengamalkan kedua kebutuhan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan antropologis. Peneliti mengumpulkan data-data melalui observasi, indepth-interview, dan dokumentasi terhadap dokumen kebijakan, berita, dan artikel yang bisa dipercaya. Interview berlangsung secara non-formal, melalui tatap muka dan online melalui internet. Tulisan ini berpendapat bahwa kebijakan pro-Muslim yang dikeluarkan memberikan jaminan kepastian halal untuk konsumsi 2.0 persen Muslim di negara tersebut, serta berpotensi meningkatkan perekonomian Muslim dalam industri makanan dan minuman, serta pariwisata. Legalisasi hijab memberikan jaminan kepada perempuan Muslim untuk mampu terlibat dalam ruang publik dengan bebas tanpa menghawatirkan diskriminasi karena identitas dan apa yang ia pakai.","PeriodicalId":342561,"journal":{"name":"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115654159","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abdurrauf al-Singkili’s Concept of Insan Kamil in Facing The Crisis of Modern Human Morality 面对现代人类道德危机的辛格利的伊桑卡米尔观
Pub Date : 2022-07-13 DOI: 10.30983/islam_realitas.v8i1.5487
N. Ihsan, Che Zarrina Sa’ari, M. Hidayat

This paper explores Abdurrauf al-Sinkili's (1615-1693) concept of Insan Kamil in light of contemporary moral problems.  The study of Insan Kamil raises human awareness about the essence of his identity as a servant of God, is crucial. It is even more so at a time when secular values and worldviews eliminate religion and God by making utilitarianism, pragmatism, materialism, and hedonism the moral foundation of humanity. Therefore, serious efforts are needed to resolve this moral quandary. The concept of Insan Kamil of Abdurrauf al-Sinkili, a vibrant Indonesian intellectual well-known in several scholarly fields, discusses the meaning, purpose, and nature of human life and can be employed as an antidote to the present crisis. This library research drew on a wide range of authoritative sources utilizing documentary techniques to collect the data and employing content analysis methods to address the issues. This paper concludes that the concept of al-Sinkili's Insan Kamil can be an antidote to today's moral dilemma, particularly regarding human attitudes that adhere to utilitarianism, materialism, pragmatism, and hedonism way of life. This finding demonstrates that the Insan Kamil concept is a viable answer to the current moral predicament.

Peneleitian ini bertujuan memaparkan konsep Insan Kamil Abdurrauf al-Sinkili dalam kaitannya dengan problematika moral kontemporer. Kajian tentang Insan Kamil yang membangun kesadaran manusia tentang hakikat jati dirinya sebagai hamba Tuhan menjadi sangat penting. Terlebih lagi jika hal ini dikaitkan dengan hegemoni nilai-nilai dan worldview sekular yang mengeliminasi agama dan Tuhan karena utilitarianisme, pragmatisme, materialisme, dan hedonisme dijadikan sebagai landasan moral kemanusiaan. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang serius untuk mengatasi dilema ini. Konsep Insan Kamil Abdurraurf al-Sinkili, seorang intelektual Indonesia yang dinamis dan kenamaan di beberapa bidang keilmuan, yang membahas tentang makna, tujuan, dan hakikat hidup manusia dapat digunakan sebagai penangkal krisis ini. Artikel ini adalah riset kepustakaan yang menggunakan teknik dokumenter untuk menghimpun data dari berbagai sumber otoritatif berupa buku, artikel, dan berbagai bahan penerbitan lainnya. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode analisis konten. Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep Insan Kamil al-Sinkili dapat dijadikan sebagai jawaban untuk mengatasi krisis moral manusia modern dewasa ini, khususnya dalam menangani sikap manusia yang menjadikan utilitarianisme, mater

本文从当代道德问题的角度探讨了Abdurrauf al-Sinkili(1615-1693)的Insan Kamil概念。对印山·卡米尔的研究提高了人类对他作为上帝仆人的身份本质的认识,这是至关重要的。当世俗的价值观和世界观把功利主义、实用主义、物质主义、享乐主义作为人类的道德基础,从而消除宗教和上帝的时候,更是如此。因此,需要认真努力解决这一道德困境。Abdurrauf al-Sinkili是一位活跃的印尼知识分子,在多个学术领域都很有名,他的Insan Kamil的概念讨论了人类生命的意义、目的和本质,可以作为当前危机的解药。这项图书馆研究借鉴了广泛的权威来源,利用文献技术收集数据,并采用内容分析方法来解决问题。本文的结论是,al-Sinkili的Insan Kamil概念可以成为当今道德困境的解药,特别是关于坚持功利主义,唯物主义,实用主义和享乐主义生活方式的人类态度。这一发现表明,印山卡米尔概念是当前道德困境的可行答案。peneleetian ini bertujuan memaparkan konsep Insan Kamil Abdurrauf al-Sinkili dalam kaitannya dengan problematika moral kontemporer。Kajian tenang Insan Kamil yang成员kbangun kesadaran manchia tenjian hakikat jati dirinya sebagai hamba Tuhan menjadi sangat penting。Terlebih lagi jika hali dikaitkan dengan霸权主义,霸权主义,霸权主义,霸权主义,霸权主义,霸权主义,霸权主义,霸权主义,霸权主义,霸权主义,霸权主义,霸权主义,霸权主义,霸权主义,霸权主义,霸权主义。奥列·卡列纳图,迪佩鲁坎·乌帕亚扬,严重的乌苏尼亚,蒙塔塔斯的困境。Konsep Insan Kamil Abdurraurf al-Sinkili, seorang知识分子印度尼西亚yang dinamis dan kenamaan di beberapa bidang keilmuan, yang membahas tentang makna, tujuan, dan hakikat hidup manusia dapat digunakan sebagai penangkal krisis ini。Artikel ini adalah riset kepustakaan yang menggunakan teknik文献中心untuk menghimpun数据中心berbagai number to torititup buku, Artikel, dan berbagai bahan penbitan lainya。数据杨特昆普勒透析;孟古纳坎方法分析;Penelitian ini menyypulkan bahsep konsep Insan Kamil al-Sinkili dapat dijadikan sebagai jawaban untuk mengatasi krisis道德,现代,dewasa ini, khususnya dalam menangani sikap manusia yang menjadikan功利主义,唯物主义,实用主义,和享乐主义sebagai pandangan hidup。Temuan ini menunjukkan bahwa konsep Insan Kamil adalah penawar unggul bagi危机道德手稿现代社会。
{"title":"Abdurrauf al-Singkili’s Concept of Insan Kamil in Facing The Crisis of Modern Human Morality","authors":"N. Ihsan, Che Zarrina Sa’ari, M. Hidayat","doi":"10.30983/islam_realitas.v8i1.5487","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/islam_realitas.v8i1.5487","url":null,"abstract":"<p class=\"abstrak\">This paper explores Abdurrauf al-Sinkili's (1615-1693) concept of <em>Insan Kamil</em> in light of contemporary moral problems.  The study of <em>Insan Kamil</em> raises human awareness about the essence of his identity as a servant of God, is crucial. It is even more so at a time when secular values and worldviews eliminate religion and God by making utilitarianism, pragmatism, materialism, and hedonism the moral foundation of humanity. Therefore, serious efforts are needed to resolve this moral quandary. The concept of <em>Insan Kamil</em> of Abdurrauf al-Sinkili, a vibrant Indonesian intellectual well-known in several scholarly fields, discusses the meaning, purpose, and nature of human life and can be employed as an antidote to the present crisis. This library research drew on a wide range of authoritative sources utilizing documentary techniques to collect the data and employing content analysis methods to address the issues. This paper concludes that the concept of al-Sinkili's Insan Kamil can be an antidote to today's moral dilemma, particularly regarding human attitudes that adhere to utilitarianism, materialism, pragmatism, and hedonism way of life. This finding demonstrates that the <em>Insan Kamil</em> concept is a viable answer to the current moral predicament.</p><p class=\"abstrak\"><em>Peneleitian </em><em>ini bertujuan memaparkan konsep Insan Kamil Abdurrauf al-Sinkili dalam kaitannya dengan </em><em>problematika </em><em>moral kontemporer. Kajian </em><em>tentang </em><em>Insan Kamil yang </em><em>membangun </em><em>kesadaran manusia tentang hakikat jati dirinya sebagai hamba Tuhan menjadi sangat penting. </em><em>Terlebih lagi jika hal ini dikaitkan dengan hegemoni </em><em>nilai-nilai dan </em><em>worldview sekular yang mengeliminasi </em><em>agama dan Tuhan </em><em>karena </em><em>utilitarianisme, pragmatisme, materialisme, dan hedonisme </em><em>dijadikan </em><em>sebagai landasan moral kemanusiaan. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang serius untuk </em><em>mengatasi </em><em>dilema </em><em>ini</em><em>. Konsep Insan Kamil Abdurraurf al-Sinkili, seorang </em><em>intelektual </em><em>Indonesia yang dinamis dan </em><em>kenamaan </em><em>di beberapa bidang keilmuan, </em><em>yang </em><em>membahas tentang makna, tujuan, dan hakikat hidup manusia dapat digunakan sebagai penangkal krisis ini. Artikel ini adalah riset kepustakaan yang menggunakan teknik dokumenter untuk menghimpun da</em><em>ta dari </em><em>berbagai sumber otoritatif</em><em> berupa buku, artikel, dan berbagai bahan penerbitan lainnya. Data yang terkumpul dianalisis </em><em>menggunakan metode analisis </em><em>konten</em><em>. </em><em>Penelitian </em><em>ini menyimpulkan bahwa konsep Insan Kamil al-Sinkili dapat dijadikan sebagai </em><em>jawaban untuk mengatasi krisis</em><em> moral</em><em> manusia modern</em><em> dewasa ini, khususnya </em><em>dalam menangani </em><em>sikap manusia </em><em>yang menjadikan </em><em>utilitarianisme, mater","PeriodicalId":342561,"journal":{"name":"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127133240","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
The Digital Public Sphere and Muslim Piety in Aceh: Rethinking Habermas’ Conception of Communicative Action 亚齐的数字公共领域与穆斯林虔诚:对哈贝马斯交往行为概念的再思考
Pub Date : 2022-06-30 DOI: 10.30983/islam_realitas.v8i1.5462
Sufri Eka Bhakti, Saifuddin Dhuhri
This study offers insights into the transformation of social media platforms as an alternative to the digital public sphere for Muslim society in Aceh. The communicative action theory by Habermas is used as approach to respond to this challenge. Descriptive quantitative analyses were used to expose religious discourse about Islam amongst young Muslims in Aceh. The results show that WhatsApp has proven to be the most popular among social media platforms. WhatsApp has functioned as a new public sphere for Muslim society in Aceh and has evolved into an essential part of mediated Islamic discourse in the digital era. In this regard, WhatsApp has created a universal public sphere, available to Muslim society as dialogic communication in Aceh. This research concludes that the Muslims in Aceh are not merely users of WhatsApp. They can also be digital preachers who can build individual narratives as a part of the religious struggle to increase their piety.Kajian ini dilakukan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana transformasi platform media sosial sebagai alternatif ruang publik digital pada masyarakat Muslim di Aceh. Teori tindakan komunikatif Habermas digunakan sebagai pendekatan untuk menjawab tantangan ini. Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengekspos diskursus keagamaan Islam di kalangan generasi muda Muslim di Aceh melalui lanskap media sosial baru yang lebih kontemporer. Hasilnya menunjukkan bahwa WhatsApp telah terbukti menjadi media yang paling populer di antara banyak platform media sosial. WhatsApp telah memberikan manfaat sebagai alternatif ruang publik baru bagi masyarakat Muslim di Aceh dan telah berkembang menjadi bagian penting dalam perkembangan diskursus keislaman di era digital. Dalam hal ini, WhatsApp telah menciptakan ruang publik yang universal, tersedia bagi Muslim sebagai satu bentuk komunikasi dialogis di Aceh. Penelitian ini menyimpulkan bahwa umat Islam di Aceh bukan hanya pengguna WhatsApp saja. Namun, mereka juga menjadi penceramah digital yang dapat membangun narasi individu yang dipilih sebagai bagian dari perjuangan dakwah untuk meningkatkan ketakwaannya
这项研究对亚齐穆斯林社会将社交媒体平台转变为数字公共领域的另一选择提供了深刻见解。哈贝马斯的交往行为理论被用来作为应对这一挑战的方法。描述性定量分析用于揭示亚齐年轻穆斯林中关于伊斯兰教的宗教话语。结果显示,WhatsApp已被证明是最受欢迎的社交媒体平台。WhatsApp已成为亚齐穆斯林社会的新公共领域,并已发展成为数字时代调解伊斯兰话语的重要组成部分。在这方面,WhatsApp创造了一个普遍的公共领域,可以作为亚齐穆斯林社会的对话交流。这项研究的结论是,亚齐的穆斯林不仅仅是WhatsApp的用户。他们也可以是数字传教士,可以建立个人叙事,作为宗教斗争的一部分,以增加他们的虔诚。亚齐穆斯林,亚齐人,亚齐人,亚齐人,亚齐人,亚齐人我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们。分析报告:定量分析,定量分析,定量分析,定量分析,定量分析,定量分析,定量分析,定量分析Hasilnya menunjukkan bahwa WhatsApp telah terbukti menjadi media yang paling popular di antara banyak平台媒体社交。WhatsApp的telah成员,kan manfaat sebagai替代,ruang公众,baru bagi masyarakat穆斯林在亚齐,但telah berkembang menjadi bagian penting dalam perkembangan diskursus keislaman di era digital。我是Dalam hal ini,我是WhatsApp telah menciptakan ruang public yang universal,我是twitter bagi Muslim sebagai satu bentuk komunikasi dialogis di Aceh。Penelitian ini menypulkan bahwa umat Islam di Aceh bukan hanya pengguna WhatsApp saja。Namun, mereka juga menjadi penceramah digital yang dapat membangun narasi个人yang dipilih sebagai bagian dari perjuangan dakwah untuk meningkatkan ketakwaannya
{"title":"The Digital Public Sphere and Muslim Piety in Aceh: Rethinking Habermas’ Conception of Communicative Action","authors":"Sufri Eka Bhakti, Saifuddin Dhuhri","doi":"10.30983/islam_realitas.v8i1.5462","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/islam_realitas.v8i1.5462","url":null,"abstract":"This study offers insights into the transformation of social media platforms as an alternative to the digital public sphere for Muslim society in Aceh. The communicative action theory by Habermas is used as approach to respond to this challenge. Descriptive quantitative analyses were used to expose religious discourse about Islam amongst young Muslims in Aceh. The results show that WhatsApp has proven to be the most popular among social media platforms. WhatsApp has functioned as a new public sphere for Muslim society in Aceh and has evolved into an essential part of mediated Islamic discourse in the digital era. In this regard, WhatsApp has created a universal public sphere, available to Muslim society as dialogic communication in Aceh. This research concludes that the Muslims in Aceh are not merely users of WhatsApp. They can also be digital preachers who can build individual narratives as a part of the religious struggle to increase their piety.Kajian ini dilakukan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana transformasi platform media sosial sebagai alternatif ruang publik digital pada masyarakat Muslim di Aceh. Teori tindakan komunikatif Habermas digunakan sebagai pendekatan untuk menjawab tantangan ini. Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengekspos diskursus keagamaan Islam di kalangan generasi muda Muslim di Aceh melalui lanskap media sosial baru yang lebih kontemporer. Hasilnya menunjukkan bahwa WhatsApp telah terbukti menjadi media yang paling populer di antara banyak platform media sosial. WhatsApp telah memberikan manfaat sebagai alternatif ruang publik baru bagi masyarakat Muslim di Aceh dan telah berkembang menjadi bagian penting dalam perkembangan diskursus keislaman di era digital. Dalam hal ini, WhatsApp telah menciptakan ruang publik yang universal, tersedia bagi Muslim sebagai satu bentuk komunikasi dialogis di Aceh. Penelitian ini menyimpulkan bahwa umat Islam di Aceh bukan hanya pengguna WhatsApp saja. Namun, mereka juga menjadi penceramah digital yang dapat membangun narasi individu yang dipilih sebagai bagian dari perjuangan dakwah untuk meningkatkan ketakwaannya","PeriodicalId":342561,"journal":{"name":"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133750954","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The Criticism of the Political Model of Humanity’s Twitter NU Garis Lucu Against Intolerant Groups and Government 人类推特政治模式的批判——对不宽容群体和政府的批判
Pub Date : 2022-06-30 DOI: 10.30983/islam_realitas.v8i1.5250
I. Ghozali
This article examines the criticism of the political model of humanity, namely a critique of the political activities carried out by Twitter NU Garis Lucu against intolerant groups and the government that ignores human values. This twitter displays a style of criticizing and introducing new models of political values on social media, namely through witty sentences and humor across religions, ethnicities, and cultures. This model of politics becomes very important at a time when social sedia is filled with negative and provocative comments and narratives that endanger human values. As a result of this narrative, people are trapped in a rigid understanding, cannot accept differences, and easily judge other Muslims to be wrong when the latter’s opinions do not align with ones own. This attitude in turn leads to an understanding of identity politics based on religion, one that rejects the teaching and symbols of the state, which are in turn considered contrary to the teachings of the shari’a. This research is a descriptive and a qualitative analysis of the many reactions against the NU Garis Lucu twitter handle. The first part relates to the Twitter critique of NU Garis Lucu towards intolerant groups[NP1] . The second relates to the critique that the NU Garis Lucu received with regards to its stance against government and politicians. The results of the study show that the humanitarian politics developed by Twitter NU Garis Lucu by criticizing textual Islamic groups that have the potential to divide the harmony of Islamic society and the birth path of radicalism groups that aspire to uphold Islamic law kaffah. His criticism are manifested in dialogical, witty sentences, with an approach to Islamic teachings that are friendly, tolerant, and accept diversity in religious understanding. He also criticized government policies that were detrimental to the community and politicians who often raised identity politics and ignored its substance in fighting for the interests of the community.Artikel ini mengkaji kritik model politik kemanusiaan yaitu suatu kritik terhadap kegiatan politik yang dilakukan oleh Twitter NU Garis Lucu terhadap kelompok-kelompok anti-toleransi dan pemerintah yang mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Twitter ini menampilkan gaya cara mengkritik dan memperkenalkan nilai-nilai politik model baru di Media Sosial, yaitu melalui kalimat-kalimat jenaka dan humor lintas agama, suku, etnis dan budaya. Politik model seperti ini menjadi sangat penting pada saat media sosial dipenuhi komentar dan narasi-narasi negatif dan provokatif yang membahayakan nilai-nilai kemanusiaan. Akibat dari narasi tersebut, masyarakat terjebak pada pemahaman yang kaku, tidak bisa menerima perbedaan, dan mudah memvonis orang Islam lain salah ketika tidak sesuai dengan pemahamanya, yang merembet pada pemahaman politik identitas yang berdasarkan agama yaitu suatu paham yang menolak ajaran dan simbol-simbol negara yang dianggap bertentangan dengan ajaran syariat. Jenis
本文考察了对人性政治模式的批判,即对Twitter NU Garis Lucu针对不宽容群体和忽视人性价值的政府所开展的政治活动的批判。该推特展示了一种在社交媒体上批判和引入新的政治价值观模式的风格,即通过诙谐的句子和幽默,跨越宗教、种族、文化。当社交媒体充斥着危害人类价值观的负面和挑衅性评论和叙述时,这种政治模式变得非常重要。由于这种叙述,人们被困在一种僵化的理解中,不能接受差异,当其他穆斯林的观点与自己的不一致时,很容易判断他们是错误的。这种态度反过来又导致了对基于宗教的身份政治的理解,这种理解拒绝了国家的教义和象征,而这些又被认为与伊斯兰教法的教义背道而驰。本研究是对NU Garis Lucu推特处理的许多反应进行描述性和定性分析。第一部分涉及NU Garis Lucu在Twitter上对不宽容群体的批评[NP1]。第二个问题涉及NU Garis Lucu因其反对政府和政治家的立场而受到的批评。研究结果表明,通过批评有可能分裂伊斯兰社会和谐的文本伊斯兰团体和渴望维护伊斯兰教法的激进主义团体的诞生路径,Twitter NU Garis Lucu发展的人道主义政治。他的批评体现在对话中,机智的句子,以一种友好,宽容和接受宗教理解多样性的伊斯兰教义。他还批评了对社区不利的政府政策和为了社区利益而经常提出身份政治而忽视其实质的政治家。@ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @。推特上,我的朋友们,我的朋友们,我的政治模特,我的媒体社交,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们。政治模式的分离是指政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离。Akibat dari narasi tersebut, masyarakat terjebak pada pemahaman yang kaku, tidak bisa menerima perbedaan, danmudah memvonis orang Islam, salah ketika tiak semuai dengan pemahamanya, yang merembet pada pemahaman政治身份,yang berdasarkan agama yaitu suatu paham yang menolak ajaran an符号-符号negara yang dianggap bertentangan and dengan ajaran syarian。Jenis penelitian, ini adalah, deskpritif,质量,质量,质量,质量,质量,质量,质量,质量。pertamama berkaitan dengan kritik twitter nu garis lucu kepada kaum不宽容。Kedua berkaitan dengan评论推特NU Garis Lucu可能会成为政治领袖。@ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @。@ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @。批判-批判-批判-批判-批判-批判-批判-批判-批判-批判-批判-批判-批判-批判-批判Ia juga mengkritik terhadap kebijakan peremerintah yang merugikan masyarakat dan para politiku yang服务于mengangkat政治身份dan mengabaikan subtansinya dalam成员perjuangkan kepentingan和masyarakat。
{"title":"The Criticism of the Political Model of Humanity’s Twitter NU Garis Lucu Against Intolerant Groups and Government","authors":"I. Ghozali","doi":"10.30983/islam_realitas.v8i1.5250","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/islam_realitas.v8i1.5250","url":null,"abstract":"This article examines the criticism of the political model of humanity, namely a critique of the political activities carried out by Twitter NU Garis Lucu against intolerant groups and the government that ignores human values. This twitter displays a style of criticizing and introducing new models of political values on social media, namely through witty sentences and humor across religions, ethnicities, and cultures. This model of politics becomes very important at a time when social sedia is filled with negative and provocative comments and narratives that endanger human values. As a result of this narrative, people are trapped in a rigid understanding, cannot accept differences, and easily judge other Muslims to be wrong when the latter’s opinions do not align with ones own. This attitude in turn leads to an understanding of identity politics based on religion, one that rejects the teaching and symbols of the state, which are in turn considered contrary to the teachings of the shari’a. This research is a descriptive and a qualitative analysis of the many reactions against the NU Garis Lucu twitter handle. The first part relates to the Twitter critique of NU Garis Lucu towards intolerant groups[NP1] . The second relates to the critique that the NU Garis Lucu received with regards to its stance against government and politicians. The results of the study show that the humanitarian politics developed by Twitter NU Garis Lucu by criticizing textual Islamic groups that have the potential to divide the harmony of Islamic society and the birth path of radicalism groups that aspire to uphold Islamic law kaffah. His criticism are manifested in dialogical, witty sentences, with an approach to Islamic teachings that are friendly, tolerant, and accept diversity in religious understanding. He also criticized government policies that were detrimental to the community and politicians who often raised identity politics and ignored its substance in fighting for the interests of the community.Artikel ini mengkaji kritik model politik kemanusiaan yaitu suatu kritik terhadap kegiatan politik yang dilakukan oleh Twitter NU Garis Lucu terhadap kelompok-kelompok anti-toleransi dan pemerintah yang mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Twitter ini menampilkan gaya cara mengkritik dan memperkenalkan nilai-nilai politik model baru di Media Sosial, yaitu melalui kalimat-kalimat jenaka dan humor lintas agama, suku, etnis dan budaya. Politik model seperti ini menjadi sangat penting pada saat media sosial dipenuhi komentar dan narasi-narasi negatif dan provokatif yang membahayakan nilai-nilai kemanusiaan. Akibat dari narasi tersebut, masyarakat terjebak pada pemahaman yang kaku, tidak bisa menerima perbedaan, dan mudah memvonis orang Islam lain salah ketika tidak sesuai dengan pemahamanya, yang merembet pada pemahaman politik identitas yang berdasarkan agama yaitu suatu paham yang menolak ajaran dan simbol-simbol negara yang dianggap bertentangan dengan ajaran syariat. Jenis","PeriodicalId":342561,"journal":{"name":"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131283961","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Construction of the Wali Pitu’s Sacredness and Islamic Veneration in Balinese Hindu Civilization 巴厘印度教文明中瓦里皮图神圣性与伊斯兰敬拜的建构
Pub Date : 2021-12-31 DOI: 10.30983/islam_realitas.v7i2.4722
A. Tohari
This article explains the Wali Pitu (the seven saints) as a new form of veneration dynamics in Indonesia, which was built by the sacredness of Bali as the heart of Hindu culture in Indonesia. This phenomenon is unique and interesting, because the seven tombs of Muslim saints are venerated by Hindus of the region. This study uses a qualitative approach with the case-study method, extracting data as documentation from the notes of Toyyib Zaen Arifin during the expedition to search the seven graves, and interviews with members of the Manaqib al-Jamali, guidance, organizers and religious tourism congregations, as well as several caretakers of the tombs. This article describes the sacred construction of the discovery of the seven sainthoods tombs and their cults and their dynamics as a new form of the veneration of saints in Indonesia, one that differs from the other forms of veneration in Java which has been deeply rooted for a long time, such as the Wali Songo (the nine saints). Artikel ini berupaya menjelaskan Wali Pitu (tujuh wali) sebagai bentuk baru dinamika venerasi di Indonesia yang dibangun oleh sakralitas Bali sebagai jantung peradaban Hindu. Fenomena ini sangat unik dan menarik dimana kedua korpus yang diteliti sangat kontradiktif namun menjadi sebuah realitas nyata, dimana tujuh makam wali Muslim ditemukan di Bali sebagai jantung peradaban Hindu. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, penggalian data berupa dokumentasi dari hasil catatan Toyyib Zaen Arifin selama ekspedisi pencarian tujuh makam wali, dan wawancara kepada anggota manaqib al-Jamali, pembimbing, penyelenggara dan jama’ah wisata religi, serta beberapa juru kunci makam Wali Pitu. Artikel ini menjelaskan konstruksi sakralitas atas penemuan tujuh makam wali dan pengkultusannya serta dinamikanya sebagai wujud baru venerasi orang suci di Indonesia yang berbeda dengan venerasi sebelumnya di Jawa yang sudah mengakar kuat sejak lama (Wali Songo).
这篇文章解释了Wali Pitu(七位圣人)是印度尼西亚崇拜动态的一种新形式,它是由巴厘岛的神圣性作为印度尼西亚印度教文化的核心而建立的。这种现象是独特而有趣的,因为穆斯林圣徒的七座坟墓受到该地区印度教徒的崇敬。本研究采用案例研究法的定性方法,从Toyyib Zaen Arifin在探索七个坟墓期间的笔记中提取数据作为文件,并采访了Manaqib al-Jamali的成员、向导、组织者和宗教旅游团体,以及几个坟墓的看守人。这篇文章描述了七圣墓的发现及其崇拜的神圣构造及其动态,作为印度尼西亚一种新的圣人崇拜形式,它不同于爪哇其他形式的崇拜,如Wali Songo(九圣),这些形式已经根深蒂固。Artikel ini berupaya menjelaskan Wali Pitu (tujuh Wali) sebagai bentuk baru dinamika venerasi di Indonesia yang dibangun oleh sakralitas Bali sebagai jantung peradaban Hindu。这句话的意思是:“现象”指的是穆斯林,“现象”指的是穆斯林,“现象”指的是印度教。蒙古国的pendekatan素质素质的方法研究kasus,蒙古国的数据研究和文献研究,蒙古国的数据研究和文献研究,蒙古国的数据研究和文献研究,蒙古国的数据研究和文献研究,蒙古国的数据研究和文献研究,蒙古国的数据研究和文献研究,蒙古国的数据研究和文献研究,蒙古国的数据研究和文献研究,蒙古国的数据研究和文献研究,蒙古国的数据研究和文献研究,蒙古国的数据研究和文献研究,蒙古国的数据研究和文献研究,蒙古国的数据研究和文献研究。Artikel ini menjelaskan konstruksi sakalitas as penemanumtujuh makam wali danpengkultusannya serta dinamikanya sebagai wujud baru venerasi orang suci di Indonesia, yang berbeda dengan venerasi sebelumnya di Jawa yang sudah mengakar kuat sejak lama (wali Songo)。
{"title":"Construction of the Wali Pitu’s Sacredness and Islamic Veneration in Balinese Hindu Civilization","authors":"A. Tohari","doi":"10.30983/islam_realitas.v7i2.4722","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/islam_realitas.v7i2.4722","url":null,"abstract":"This article explains the Wali Pitu (the seven saints) as a new form of veneration dynamics in Indonesia, which was built by the sacredness of Bali as the heart of Hindu culture in Indonesia. This phenomenon is unique and interesting, because the seven tombs of Muslim saints are venerated by Hindus of the region. This study uses a qualitative approach with the case-study method, extracting data as documentation from the notes of Toyyib Zaen Arifin during the expedition to search the seven graves, and interviews with members of the Manaqib al-Jamali, guidance, organizers and religious tourism congregations, as well as several caretakers of the tombs. This article describes the sacred construction of the discovery of the seven sainthoods tombs and their cults and their dynamics as a new form of the veneration of saints in Indonesia, one that differs from the other forms of veneration in Java which has been deeply rooted for a long time, such as the Wali Songo (the nine saints). Artikel ini berupaya menjelaskan Wali Pitu (tujuh wali) sebagai bentuk baru dinamika venerasi di Indonesia yang dibangun oleh sakralitas Bali sebagai jantung peradaban Hindu. Fenomena ini sangat unik dan menarik dimana kedua korpus yang diteliti sangat kontradiktif namun menjadi sebuah realitas nyata, dimana tujuh makam wali Muslim ditemukan di Bali sebagai jantung peradaban Hindu. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, penggalian data berupa dokumentasi dari hasil catatan Toyyib Zaen Arifin selama ekspedisi pencarian tujuh makam wali, dan wawancara kepada anggota manaqib al-Jamali, pembimbing, penyelenggara dan jama’ah wisata religi, serta beberapa juru kunci makam Wali Pitu. Artikel ini menjelaskan konstruksi sakralitas atas penemuan tujuh makam wali dan pengkultusannya serta dinamikanya sebagai wujud baru venerasi orang suci di Indonesia yang berbeda dengan venerasi sebelumnya di Jawa yang sudah mengakar kuat sejak lama (Wali Songo).","PeriodicalId":342561,"journal":{"name":"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115597841","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Da’wah as an Alternative Approach in Covid-19 Health Protocol Campaign Da 'wah作为新冠肺炎卫生方案运动的替代方法
Pub Date : 2021-12-31 DOI: 10.30983/islam_realitas.v7i2.4797
Mochammad Irfan Achfandhy
This research aims to elaborate the communication strategy of Islamic Religious Counselors because communication strategies are an important aspect in the process of effectively transferring messages to the audiences. Islamic Religious Counselors are civil servant preachers who carry the mandate from the government to campaign for the Covid-19 health protocols through the da’wah (Islamic communication/propagation) approach. Da’wah and health materials are two different materials that pose challenges for Islamic Religious Counselors, especially in the communication patterns used. The research method used qualitative approach and multi-track communication theory by Thomas Tufte and Paolo Mefalopulos. Data were collected through structured interviews with six informants of Islamic Religious Counselor in Kalasan District and non-participant observations on each of their da’wah activities. The results showed that the preaching activities include recitation, socialization, social service and building relationships carried out with a multi-track communication strategy through a combination of a dialogic and one-step flow communication. Da’wah through a multi-track communication strategy has an impact on the affective side of religious congregations including attitudes, knowledge and awareness. Actualization of Islamic Religious Counselor is a viable alternative approach of the government and community in dealing with the Covid-19 pandemic.Penyuluh Agama Islam adalah pendakwah aparatur sipil negara yang mengemban amanah dari pemerintah untuk dapat mengampanyekan protokol kesehatan Covid-19 melalui pendekatan dakwah. Materi dakwah dan kesehatan merupakan dua materi berbeda yang menimbulkan tantangan bagi Penyuluh Agama Islam khususnya dalam pola komunikasi yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi strategi komunikasi Penyuluh Agama Islam karena strategi komunikasi merupakan aspek penting dalam proses transfer pesan kepada khalayak secara efektif.  Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan teori komunikasi multi-track dari Thomas Tufte dan Paolo Mefalopulos. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dengan informan berjumlah 6 orang Penyuluh Agama Islam di Kecamatan Kalasan dan observasi non-partisipan pada setiap kegiatan dakwah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas dakwah Penyuluh Agama Islam meliputi pengajian, sosialisasi, bakti sosial dan membangun relasi dilakukan dengan strategi komunikasi multi-track melalui kombinasi pendekatan komunikasi dialogis dan pendekatan satu arah. Dakwah melalui strategi komunikasi multi-track berdampak pada sisi afektif jama’ah meliputi sikap, pengetahuan dan kesadaran. Aktualisasi Penyuluh Agama Islam memberikan sebuah kontribusi sebagai alternatif pendekatan pemerintah maupun komunitas dalam menangani bencana Covid-19.
本研究旨在阐述伊斯兰教宗教顾问的传播策略,因为传播策略是将信息有效传递给受众的重要方面。伊斯兰宗教顾问是公务员传教士,他们接受政府的授权,通过“达瓦”(伊斯兰传播/传播)方法宣传新冠肺炎卫生协议。达瓦和保健材料是两种不同的材料,对伊斯兰宗教顾问构成挑战,特别是在使用的交流模式方面。研究方法采用定性方法和Thomas Tufte和Paolo Mefalopulos的多轨传播理论。数据是通过与卡拉桑地区伊斯兰宗教顾问的六名线人的结构化访谈和对他们每次da 'wah活动的非参与性观察收集的。结果表明:宣讲活动包括朗诵、社交、社会服务、建立关系等,以对话式与一步式流动传播相结合的多轨传播策略进行。达瓦通过多轨传播策略对宗教会众的情感层面产生影响,包括态度、知识和意识。实施伊斯兰宗教辅导员制度是政府和社会应对新冠肺炎疫情的可行替代方案。在新冠肺炎疫情爆发前,巴基斯坦政府官员表示:“我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国。”这句话的意思是:“我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。Penelitian ini bertujuan untuk mengelakasi战略,komunikasi Agama Islam战略,komunikasi merupakan讲话,Penelitian提议转让pesan kepada khalayak secara efektif。Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatiff dan menggunakan teori komunikasi多轨dari Thomas Tufte和Paolo Mefalopulos。数据dikumpulkan melalui wawancara是一种结构,是一种结构,是一种结构,是一种结构,是一种结构,是一种结构。这句话的意思是:“我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。”Dakwah melalui strategy komunikasi multi-track berdampak pada sisi afektif jama 'ah meliputi sikap, pengetahuan dan kesadaran。Aktualisasi penyulu Agama Islam成员kan sebuah kontribusi sebagai替代pendekatan peremintah maupun komunitas dalam menangani benana Covid-19。
{"title":"Da’wah as an Alternative Approach in Covid-19 Health Protocol Campaign","authors":"Mochammad Irfan Achfandhy","doi":"10.30983/islam_realitas.v7i2.4797","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/islam_realitas.v7i2.4797","url":null,"abstract":"This research aims to elaborate the communication strategy of Islamic Religious Counselors because communication strategies are an important aspect in the process of effectively transferring messages to the audiences. Islamic Religious Counselors are civil servant preachers who carry the mandate from the government to campaign for the Covid-19 health protocols through the da’wah (Islamic communication/propagation) approach. Da’wah and health materials are two different materials that pose challenges for Islamic Religious Counselors, especially in the communication patterns used. The research method used qualitative approach and multi-track communication theory by Thomas Tufte and Paolo Mefalopulos. Data were collected through structured interviews with six informants of Islamic Religious Counselor in Kalasan District and non-participant observations on each of their da’wah activities. The results showed that the preaching activities include recitation, socialization, social service and building relationships carried out with a multi-track communication strategy through a combination of a dialogic and one-step flow communication. Da’wah through a multi-track communication strategy has an impact on the affective side of religious congregations including attitudes, knowledge and awareness. Actualization of Islamic Religious Counselor is a viable alternative approach of the government and community in dealing with the Covid-19 pandemic.Penyuluh Agama Islam adalah pendakwah aparatur sipil negara yang mengemban amanah dari pemerintah untuk dapat mengampanyekan protokol kesehatan Covid-19 melalui pendekatan dakwah. Materi dakwah dan kesehatan merupakan dua materi berbeda yang menimbulkan tantangan bagi Penyuluh Agama Islam khususnya dalam pola komunikasi yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi strategi komunikasi Penyuluh Agama Islam karena strategi komunikasi merupakan aspek penting dalam proses transfer pesan kepada khalayak secara efektif.  Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan teori komunikasi multi-track dari Thomas Tufte dan Paolo Mefalopulos. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dengan informan berjumlah 6 orang Penyuluh Agama Islam di Kecamatan Kalasan dan observasi non-partisipan pada setiap kegiatan dakwah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas dakwah Penyuluh Agama Islam meliputi pengajian, sosialisasi, bakti sosial dan membangun relasi dilakukan dengan strategi komunikasi multi-track melalui kombinasi pendekatan komunikasi dialogis dan pendekatan satu arah. Dakwah melalui strategi komunikasi multi-track berdampak pada sisi afektif jama’ah meliputi sikap, pengetahuan dan kesadaran. Aktualisasi Penyuluh Agama Islam memberikan sebuah kontribusi sebagai alternatif pendekatan pemerintah maupun komunitas dalam menangani bencana Covid-19.","PeriodicalId":342561,"journal":{"name":"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies","volume":"53 5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117008015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The New Da’wah Strategy among Millennial Generations through Tiktok During Pandemic 大流行期间,通过抖音实现千禧一代的新达华战略
Pub Date : 2021-12-31 DOI: 10.30983/islam_realitas.v7i2.4756
F. N. R. Hakim, Ihsan Kamaludin, Shifa Nisrina Sujana
This research focuses on the strategy of public figures who develop religious content in order to spread religious values among the millennial generation, especially during the pandemic.  The rampant use of the TikTok platform during the COVID-19 pandemic was not only deployed as an entertainment medium but was also used by many people to be able to spread propaganda and missions to disseminate religious values among the millennial generation. This is due to the popularity of that platform has skyrocketed, making some content creators and public figures develop the marketing of their ideological values on social media. By using the theory of social change and the concept of the development of communication, the authors try to analyze the phenomena that in question. This study uses a qualitative descriptive method with the TikTok application observation technique and seeks to explore various information in depth to find various facts that can explain this phenomenon. We also found that millennials who use the TikTok platform often start to look at various religious content and some are even active in filling the content because they are inspired by public figures who spread similar content. Moreover, some lecturers often provide religious information using music or duet features so as to encourage application users to spread religious teachings and share religious knowledge.Penelitian ini berfokus pada strategi tokoh masyarakat yang mengembangkan konten religi dalam rangka menyebarkan nilai-nilai agama di kalangan generasi milenial, terutama di masa pandemi. Maraknya penggunaan platform TikTok di masa pandemi COVID-19 tidak hanya dijadikan sebagai media hiburan tetapi juga dimanfaatkan oleh banyak orang untuk bisa menyebarkan dakwah dan misi penyebarluasan nilai-nilai agama di kalangan generasi milenial. Hal ini dikarenakan popularitas platform tersebut yang meroket, membuat beberapa content creator dan public figure mengembangkan pemasaran nilai-nilai ideologisnya di media sosial. Dengan menggunakan teori perubahan sosial dan konsep perkembangan komunikasi, peneliti mencoba menganalisis fenomena yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik observasi aplikasi TikTok dan berupaya menggali berbagai informasi secara mendalam sehingga mampu menemukan berbagai fakta yang dapat menjelaskan fenomena tersebut. Kami juga menemukan bahwa generasi milenial yang menggunakan platform TikTok sering mulai melihat berbagai konten religi dan bahkan ada yang aktif mengisi konten tersebut karena terinspirasi oleh tokoh masyarakat yang menyebarkan konten serupa. Apalagi beberapa dosen sering memberikan informasi agama dengan menggunakan fitur musik atau duet sehingga mendorong pengguna aplikasi untuk dapat menjalankan ajaran agama dan membagikan ilmu agama
这项研究的重点是发展宗教内容的公众人物的策略,以便在千禧一代中传播宗教价值观,特别是在疫情期间。在新冠肺炎疫情期间,抖音平台的猖獗使用不仅被用作娱乐媒体,而且被许多人用来传播宣传和传教,在千禧一代中传播宗教价值观。这是由于该平台的人气飙升,使得一些内容创作者和公众人物在社交媒体上发展了自己的思想价值营销。本文运用社会变迁理论和传播发展的概念,试图对这一现象进行分析。本研究采用定性描述的方法,结合TikTok应用观察技术,试图深入挖掘各种信息,找到可以解释这一现象的各种事实。我们还发现,使用TikTok平台的千禧一代经常开始关注各种宗教内容,有些人甚至积极填充内容,因为他们受到传播类似内容的公众人物的启发。此外,一些讲师经常使用音乐或二人转的功能提供宗教信息,以鼓励应用程序用户传播宗教教义,分享宗教知识。Penelitian ini berfkus pagadstrategi tokoh masyarakat yang mengembangkan konten religi dalam rangka menyebarkan nilai-nilai agama di kalangan generasi千禧,terutama di masa流行病。marakya penggunaan平台TikTok di masa大流行COVID-19 tidak hanya dijadikan sebagai媒体hiburan tetapi juga dimanfaatkan oleh banyak orang untuk bisa menyebarkan dakwah dan misi penyebarluasan nilai nilai agama di kalangan generasi千禧一代。halini dikarenakan大众平台tersebut yang市场,会员beberapa内容创作者兼公众人物mengembangkan pemasaran nilai-nilai意识形态nya - di媒体社交。登安孟古纳坎村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村Penelitian ini menggunakan方法描述:质量分析、技术观测、应用、TikTok和berupaya menggali berbagai信息、secara mendalam信息、mampu menemukan berbagai信息、yang dapat menjelaskan现象摘要。Kami juga menemukan bahwa generasi millenium yang menggunakan平台TikTok服务mulai melihaberbagai konten religi dan bahkan ada yang aktif mengisi konten tersebut karena terinspirasoleh tokoh masyarakat yang menyebarkan konten serupa。Apalagi beberapa为成员提供信息,如agama dengan menggunakan, fitur音乐,atau二重奏,seingga menendorong pengguna应用,untuk dapat menjalankan ajaran agama和membagikan ilmu agama
{"title":"The New Da’wah Strategy among Millennial Generations through Tiktok During Pandemic","authors":"F. N. R. Hakim, Ihsan Kamaludin, Shifa Nisrina Sujana","doi":"10.30983/islam_realitas.v7i2.4756","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/islam_realitas.v7i2.4756","url":null,"abstract":"This research focuses on the strategy of public figures who develop religious content in order to spread religious values among the millennial generation, especially during the pandemic.  The rampant use of the TikTok platform during the COVID-19 pandemic was not only deployed as an entertainment medium but was also used by many people to be able to spread propaganda and missions to disseminate religious values among the millennial generation. This is due to the popularity of that platform has skyrocketed, making some content creators and public figures develop the marketing of their ideological values on social media. By using the theory of social change and the concept of the development of communication, the authors try to analyze the phenomena that in question. This study uses a qualitative descriptive method with the TikTok application observation technique and seeks to explore various information in depth to find various facts that can explain this phenomenon. We also found that millennials who use the TikTok platform often start to look at various religious content and some are even active in filling the content because they are inspired by public figures who spread similar content. Moreover, some lecturers often provide religious information using music or duet features so as to encourage application users to spread religious teachings and share religious knowledge.Penelitian ini berfokus pada strategi tokoh masyarakat yang mengembangkan konten religi dalam rangka menyebarkan nilai-nilai agama di kalangan generasi milenial, terutama di masa pandemi. Maraknya penggunaan platform TikTok di masa pandemi COVID-19 tidak hanya dijadikan sebagai media hiburan tetapi juga dimanfaatkan oleh banyak orang untuk bisa menyebarkan dakwah dan misi penyebarluasan nilai-nilai agama di kalangan generasi milenial. Hal ini dikarenakan popularitas platform tersebut yang meroket, membuat beberapa content creator dan public figure mengembangkan pemasaran nilai-nilai ideologisnya di media sosial. Dengan menggunakan teori perubahan sosial dan konsep perkembangan komunikasi, peneliti mencoba menganalisis fenomena yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik observasi aplikasi TikTok dan berupaya menggali berbagai informasi secara mendalam sehingga mampu menemukan berbagai fakta yang dapat menjelaskan fenomena tersebut. Kami juga menemukan bahwa generasi milenial yang menggunakan platform TikTok sering mulai melihat berbagai konten religi dan bahkan ada yang aktif mengisi konten tersebut karena terinspirasi oleh tokoh masyarakat yang menyebarkan konten serupa. Apalagi beberapa dosen sering memberikan informasi agama dengan menggunakan fitur musik atau duet sehingga mendorong pengguna aplikasi untuk dapat menjalankan ajaran agama dan membagikan ilmu agama","PeriodicalId":342561,"journal":{"name":"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115492672","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
期刊
Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1