Tujuan yang hendak dicapai dalain penelitian ini adalah untuk mendapatkan pola-pola pelaksanaan pembelajaran membaca melalui media permainan bervariasi. Adapun manfaat hasil penelitian yakni dapat mcningkatkan kemampuan guru dalam melakukan perubahan untuk perbaikan pembelajaran pendidikan Bahasa Indonesia khususnya di sekolah PAUD, sehingga dapat menumbuhkan minat aktivitas dan hasil kernampuan siswa terhadap pembelajaran membaca dengan menerapkan pola-pola dan media perrnainan yang bervariasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Proses penilaian berlangsung beberapa kali pengamatan melalui penelitian dengan kcgiatan di kelas atau di luar kelas, pengujian atas pemctaan yang terdiri dari RKH yang merupakan rincian dari program RKM dan bagian pemetaan dari program bulanan semesteran. Selama proses penelitian berlangsung, guru menunjukkan beberapa peruhahan secara bertahap dan meningkat dari mulai pengembangan strategi yang mcliputi pengorganisasian materi, pemilihan metode dan media permainan yang bervariasi serta evaluasi kemampuan siswa dalam membaca yang berintegrasi dengan kemampuan komunikasi, kemampuan mendengar, kemampuan pemahaman instruksi, kemampuan berbicara, dan kemampuan memahami gambar. Dengan demikian hasil penelitian mengatakan bahwa tingkat kemampuan membaca pada anak-anak PAUD dengan menggunakan media permainan sebagai sarana pembelajarannya menunjukkan segala perkembangan yang positif bahkan sangat inembantu anak-anak PAUD dalam mengembangkan segala potensinya secara baik dan terarah yang memberikan dampak positif dalam peningkatan pembelajaran di lingkungan PAUD. Karena tidak menutup kemungkinan media permainan menjadi kebutuhan primer dalam proses pembelajaran membaca bagi anak-anak usia PAUD. Untuk itu peranan media permainan harus dimanfaatkan seoptimal mungkin oleit para guru juga dalam pemilihan media permainan pun harus sesuai dengar karakter anak sebagai peserta didik.
{"title":"PEMBELAJARAN MEMBACA MELALUI MEDIA PERMAINAN BAGI SISWA PAUD AL-FITRAH KECAMATAN PALIMANAN KABUPATEN CIREBON","authors":"Lili . Herawati","doi":"10.32534/jjb.v6i2.1358","DOIUrl":"https://doi.org/10.32534/jjb.v6i2.1358","url":null,"abstract":"Tujuan yang hendak dicapai dalain penelitian ini adalah untuk mendapatkan pola-pola pelaksanaan pembelajaran membaca melalui media permainan bervariasi. Adapun manfaat hasil penelitian yakni dapat mcningkatkan kemampuan guru dalam melakukan perubahan untuk perbaikan pembelajaran pendidikan Bahasa Indonesia khususnya di sekolah PAUD, sehingga dapat menumbuhkan minat aktivitas dan hasil kernampuan siswa terhadap pembelajaran membaca dengan menerapkan pola-pola dan media perrnainan yang bervariasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Proses penilaian berlangsung beberapa kali pengamatan melalui penelitian dengan kcgiatan di kelas atau di luar kelas, pengujian atas pemctaan yang terdiri dari RKH yang merupakan rincian dari program RKM dan bagian pemetaan dari program bulanan semesteran. \u0000Selama proses penelitian berlangsung, guru menunjukkan beberapa peruhahan secara bertahap dan meningkat dari mulai pengembangan strategi yang mcliputi pengorganisasian materi, pemilihan metode dan media permainan yang bervariasi serta evaluasi kemampuan siswa dalam membaca yang berintegrasi dengan kemampuan komunikasi, kemampuan mendengar, kemampuan pemahaman instruksi, kemampuan berbicara, dan kemampuan memahami gambar. \u0000Dengan demikian hasil penelitian mengatakan bahwa tingkat kemampuan membaca pada anak-anak PAUD dengan menggunakan media permainan sebagai sarana pembelajarannya menunjukkan segala perkembangan yang positif bahkan sangat inembantu anak-anak PAUD dalam mengembangkan segala potensinya secara baik dan terarah yang memberikan dampak positif dalam peningkatan pembelajaran di lingkungan PAUD. Karena tidak menutup kemungkinan media permainan menjadi kebutuhan primer dalam proses pembelajaran membaca bagi anak-anak usia PAUD. Untuk itu peranan media permainan harus dimanfaatkan seoptimal mungkin oleit para guru juga dalam pemilihan media permainan pun harus sesuai dengar karakter anak sebagai peserta didik.","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81577967","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penanaman karakter disiplinperlu dilatih sejak usia dini. Berdasarkan hasil observasi bahwa masih adanya anak usia 5-6 tahun belum disiplin saat makan dan minum, bercanda saat belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakter disiplin pada anak usia 5-6 tahun TK Darul ‘Amal Tonjong Kecamatan Waluran. Metode penelitian ini adalah deskriptif dan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Objek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, peserta didik dan ortang tua peserta didik. Hasil analisis data menunjukkan karakter disiplin pada peserta didik TK Darul ’Amal Tonjong Kecamatan Waluran efektif dilakukan sebagaimana cara guru menerapkan pendidikan karakter disiplin pada peserta didik melalui RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian) dengan melalui pendekatan sembilan pilar karakter dan pembiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang dan cara guru membiasakan perilaku disiplin pada peserta didik dengan cara melakukan berbaris sebelum masuk kelas, mengisi daftar hadir, berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dan merapihkan kembali alat tulis atau mainan yang telah digunakan, perubahan yang nampak pada Peserta didik setelah menerapkan pilar dua yakni peseta didik yang asalnya tidak disiplin seperti makan, minum sambil berdiri menjadi disiplin makan dan minum sambil duduk, yang bercanda saat belajar, menjadi menaati aturan.
必须从小培养有纪律的性格。据观察,有五六岁的孩子在吃饭和喝酒时不受约束,在学习时开玩笑。本研究的目的是向5-6岁的幼儿园Tonjong ' Amal Tonjong酒店慈善机构的孩子描述纪律的性格。本研究方法为描述性和采用定性研究方法。本研究的对象是校长、教师、学习者和老学习者。数据分析的结果显示字符纪律夫幼儿园学习者对慈善Tonjong街道Waluran有效做正如老师运用了学习者的角色纪律教育的方式通过RPPH(每日执行学习计划)通过一遍又一遍地重复九的性格和pembiasaan支柱”做法和办法学习者的纪律行为习惯老师上课之前做排队,填写出席名单,希望'a活动前后或使用过的玩具文具和吃饭回来后,学习者的变化出现在运用它的两个支柱即比塞塔妥善处理没有纪律就像站着吃、喝、变成了坐着吃喝,这样学习的时候开玩笑,成为遵守规则。
{"title":"IMPLEMENTASI KARAKTER DISIPLIN ANAK USIA DINI MELALUI PENDEKATAN 9 PILAR KARAKTER DALAM PILAR 2 DISIPLIN MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB","authors":"Siti Ridnawati","doi":"10.32534/jjb.v6i2.1357","DOIUrl":"https://doi.org/10.32534/jjb.v6i2.1357","url":null,"abstract":"Penanaman karakter disiplinperlu dilatih sejak usia dini. Berdasarkan hasil observasi bahwa masih adanya anak usia 5-6 tahun belum disiplin saat makan dan minum, bercanda saat belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakter disiplin pada anak usia 5-6 tahun TK Darul ‘Amal Tonjong Kecamatan Waluran. Metode penelitian ini adalah deskriptif dan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Objek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, peserta didik dan ortang tua peserta didik. Hasil analisis data menunjukkan karakter disiplin pada peserta didik TK Darul ’Amal Tonjong Kecamatan Waluran efektif dilakukan sebagaimana cara guru menerapkan pendidikan karakter disiplin pada peserta didik melalui RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian) dengan melalui pendekatan sembilan pilar karakter dan pembiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang dan cara guru membiasakan perilaku disiplin pada peserta didik dengan cara melakukan berbaris sebelum masuk kelas, mengisi daftar hadir, berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dan merapihkan kembali alat tulis atau mainan yang telah digunakan, perubahan yang nampak pada Peserta didik setelah menerapkan pilar dua yakni peseta didik yang asalnya tidak disiplin seperti makan, minum sambil berdiri menjadi disiplin makan dan minum sambil duduk, yang bercanda saat belajar, menjadi menaati aturan.","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86939229","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tren demografi saat ini ramai dibahas oleh hampir semua kalangan. Sebagai sebuah luaran dari multidisiplin ilmu, tentunya demografi ini akan berkaitan erat dengan berbagai hal yang lainnya. Dengan konsep demografi maka akan dapat dilihat bagaimana perpindahan penduduk di wilayah tertentu disertai dengan berbagai macam persoalannya. Perpindahan penduduk ini berdampak banyak terhadap hal yang lainnya. Pengendalian kependudukan menjadi salah satu upaya dalam mendesain daerah yang kondusif serta mampu memiliki kesejahteraan yang baik. Salah satu hal yang jelas akan terdampak atau lebih tepatnya saling mempengaruhi adalah pendidikan. Demografi dengan pendidikan merupakan hal yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Pendidikan bisa didesain dengan mempertimbangkan aspek demografi. Sebaliknya, demografi akan berubah salah satunya dengan adanya faktor perbedan pendidikan di satu wilayah dengan wilayah lainnya. Maka aspek pemerataan adalah salah satu cara agar terjadi pengendalian demografi dan juga pemerataan dalam aspek pendidikan. Kata Kunci : Demografi, pendidikan
{"title":"TREN DEMOGRAFI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDIDIKAN","authors":"Aip Syarifudin","doi":"10.32534/JJB.V8I1.1073","DOIUrl":"https://doi.org/10.32534/JJB.V8I1.1073","url":null,"abstract":"Tren demografi saat ini ramai dibahas oleh hampir semua kalangan. Sebagai sebuah luaran dari multidisiplin ilmu, tentunya demografi ini akan berkaitan erat dengan berbagai hal yang lainnya. Dengan konsep demografi maka akan dapat dilihat bagaimana perpindahan penduduk di wilayah tertentu disertai dengan berbagai macam persoalannya. Perpindahan penduduk ini berdampak banyak terhadap hal yang lainnya. Pengendalian kependudukan menjadi salah satu upaya dalam mendesain daerah yang kondusif serta mampu memiliki kesejahteraan yang baik. \u0000 Salah satu hal yang jelas akan terdampak atau lebih tepatnya saling mempengaruhi adalah pendidikan. Demografi dengan pendidikan merupakan hal yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Pendidikan bisa didesain dengan mempertimbangkan aspek demografi. Sebaliknya, demografi akan berubah salah satunya dengan adanya faktor perbedan pendidikan di satu wilayah dengan wilayah lainnya. Maka aspek pemerataan adalah salah satu cara agar terjadi pengendalian demografi dan juga pemerataan dalam aspek pendidikan. \u0000 \u0000Kata Kunci : \u0000Demografi, pendidikan","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82813294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan bermain pura-pura pada anak dengan gangguan spektrum autis (GSA) dengan kemampuan sosialisasi. Anak dengan GSA memiliki gejala utama seperti keterbatasan sosialisasi. Gejala tersebut dapat menyebabkan kesulitan dalam bermain. Bermain peran memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan suatu kondisi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan sosialnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasional. Jumlah sampel dari penelitian adalah 20 anak dengan GSA usia 3 – 7 tahun yang dilakukan tes dengan menggunakan ToM test, ChIPPA (Child-Initiated Pretend Play Assessment “pretend play condition”), dan CARS (Childhood Autism Rating Scale). Penelitian ini dianalisis dengan analisis regresi menggunakan SPSS versi 21.0. Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dengan menjelaskan karakteristik demografi, ToM, dan bermain pura-pura dari partisipan. Koofisien korelasi pearson digunakan untuk mengetahui korelasi antara variabel ToM, tingkat keparahan autistik, dan bermain pura-pura. Hasil analisis regresi menegaskan bahwa ToM secara signifikan memprediksi bermain pura-pura, yakni jumlah substitusi objek (R2 = 0,158, p = 0,002) dan jumlah tindakan meniru (R2 = 0,175, p = 0,001). Dengan demikian, anak dengan GSA yang memiliki ToM yang baik biasanya mengembangkan kemampuan bermain pura-puranya secara baik. Akhirnya, peneliti menyimpulkan adanya peningkatan kemampuan sosial pada anak dengan GSA dengan mengikuti bermain peran (pretend play). Kata Kunci :Pretend Play, Autis, Kemampuan Sosialisasi
本研究的目的是测试自闭症谱系和社交能力障碍儿童的假亲子关系。GSA的儿童有主要症状,如社会化限制。这些症状会导致玩起来很困难。角色扮演让孩子有机会去做他们日常和社交生活中正在发生的事情。采用的研究方法是一种与相关研究设计的定量研究方法。这项研究的样本数量为20名GSA 3 - 7岁的儿童,他们分别使用ToM test、ChIPPA和CARS(童年的Autism Scale)进行测试。本研究采用SPSS版本21.0进行回归分析。本研究采用描述性统计方法,解释人口学的特征,并假装参与者。koocoren相关性用来确定可变汤姆、自闭症程度和假装的关系。回归分析结果证实,ToM显著地预测了物体替换数(R2 = 158, p = 002)和复制动作数(R2 = 175, p = 001)。因此,一个拥有好的GSA的孩子通常会发展出更好的游戏技巧。最后,研究人员得出结论,通过假装玩耍,GSA儿童的社会技能有所提高。关键词:假装玩,自闭症,社交技巧
{"title":"PENGARUH BERMAIN PERAN (PRETEND PLAY) PADA ANAK DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTIS TERHADAP KEMAMPUAN SOSIALISASI","authors":"Abdullah Aziz","doi":"10.32534/JJB.V8I1.1076","DOIUrl":"https://doi.org/10.32534/JJB.V8I1.1076","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan bermain pura-pura pada anak dengan gangguan spektrum autis (GSA) dengan kemampuan sosialisasi. Anak dengan GSA memiliki gejala utama seperti keterbatasan sosialisasi. Gejala tersebut dapat menyebabkan kesulitan dalam bermain. Bermain peran memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan suatu kondisi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan sosialnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasional. Jumlah sampel dari penelitian adalah 20 anak dengan GSA usia 3 – 7 tahun yang dilakukan tes dengan menggunakan ToM test, ChIPPA (Child-Initiated Pretend Play Assessment “pretend play condition”), dan CARS (Childhood Autism Rating Scale). Penelitian ini dianalisis dengan analisis regresi menggunakan SPSS versi 21.0. Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dengan menjelaskan karakteristik demografi, ToM, dan bermain pura-pura dari partisipan. Koofisien korelasi pearson digunakan untuk mengetahui korelasi antara variabel ToM, tingkat keparahan autistik, dan bermain pura-pura. Hasil analisis regresi menegaskan bahwa ToM secara signifikan memprediksi bermain pura-pura, yakni jumlah substitusi objek (R2 = 0,158, p = 0,002) dan jumlah tindakan meniru (R2 = 0,175, p = 0,001). Dengan demikian, anak dengan GSA yang memiliki ToM yang baik biasanya mengembangkan kemampuan bermain pura-puranya secara baik. Akhirnya, peneliti menyimpulkan adanya peningkatan kemampuan sosial pada anak dengan GSA dengan mengikuti bermain peran (pretend play). \u0000Kata Kunci :Pretend Play, Autis, Kemampuan Sosialisasi \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76240703","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlibatan orang tua dalam pembelajaran anak usia dini di rumah saat pandemi copid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi dan wawancara pada orang tua wali murid. Hasil penelitian menunjukkan 6 dari 15 orang tua murid kelompok B (usia 5-6 tahun) di RA Nurul Huda Astana Japura Kabupaten Cirebonikut terlibat dalam pembelajaran secara rutin di rumah saat pandemi copid-19, dengan pantauan guru dari sekolah melalui telpin selurer pada Grouf Watup, sebagian lagi sekitar 9 orang tua murid tidak terlibat secara rutin dikarnakan berbagai alasan kesibukan dirumah sehari-hari.
{"title":"EFEKTIFITAS KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI SAAT PANDEMI COVID-19","authors":"Cucu Sopiah","doi":"10.32534/JJB.V7I2.1346","DOIUrl":"https://doi.org/10.32534/JJB.V7I2.1346","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlibatan orang tua dalam pembelajaran anak usia dini di rumah saat pandemi copid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi dan wawancara pada orang tua wali murid. Hasil penelitian menunjukkan 6 dari 15 orang tua murid kelompok B (usia 5-6 tahun) di RA Nurul Huda Astana Japura Kabupaten Cirebonikut terlibat dalam pembelajaran secara rutin di rumah saat pandemi copid-19, dengan pantauan guru dari sekolah melalui telpin selurer pada Grouf Watup, sebagian lagi sekitar 9 orang tua murid tidak terlibat secara rutin dikarnakan berbagai alasan kesibukan dirumah sehari-hari.","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83523233","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Zaman telah berkembang dengan pesat, beragam penemuan dan kemajuan teknologi sudah semakin nyata dan berdampak pada setiap aspek lini kehidupan. Perubahan zaman yang ditandai dengan kemajuan teknologi, seperti kecanggihan big data, internet of things,mobile technology seperti smartphone, smart home, VR, AI dan lainnya. Kemajuan teknologi tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi, namun juga berdampak pada sektor lingkungan terkecil, yaitu lingkungan keluarga. Keluarga yang terdiri dari orang tua, anak dan saudara lainnya, menjadi bagian dari unsur anggota keluarga yang mudah terpapar perangkat teknologi digital. Mereka telah dekat dengan kemudahan, kecepatan, dan kemajuan ragam teknologi. Akan tetapi, dibalik kecanggihan dan kemudahan yang diberikan, ada peluang untuk tumbuhnya ragam kejahatan cyber dan terhambat nya ragam pertumbuhan dan perkembangan anak. Perangkat teknologi telah ada dalam setiap ruangan dan aktivitas bermain anak. Tantangannya adalah, bagaimana sebagai orang tua bisa menyiapkan anak usia dini untuk bisa beradaptasi dengan teknologi. Digital Parenting merupakan satu istilah yang dikaji dalam artikel ini, bahwa orang tua tidak hanya harus melek teknologi namun sebaliknya, orang tua yang gemar akan teknologi pun akan secara tidak langsung menghambat kualitas interaksi hubungan orang tua dan anak. Tujuan dari artikel ini akan membahas tentang kiat dan cara praktis bagi orang tua millennial yang sedang mengasuh anak usia dini nya. Dimana anak usia dini ini adalah anak generasi Z yang di didik oleh orang tua generasi millennial (generasi Y) yang notabene gemar akan teknologi. Harapannya adalah orang tua yang mempunyai anak usia dini bisa menerapkan pola pengasuhan dan parenting yang tepat, yang pada akhimya mampu menjadikan anak usia dini tidak menjadi generasi “Lost Child” atau kehilangan masa bermain kanak-kanaknya..
{"title":"LITERASI DIGITAL ORANG TUA ANAK USIA DINI","authors":"I. Rachmat, Sofia Hartati","doi":"10.32534/JJB.V7I2.1344","DOIUrl":"https://doi.org/10.32534/JJB.V7I2.1344","url":null,"abstract":"Zaman telah berkembang dengan pesat, beragam penemuan dan kemajuan teknologi sudah semakin nyata dan berdampak pada setiap aspek lini kehidupan. Perubahan zaman yang ditandai dengan kemajuan teknologi, seperti kecanggihan big data, internet of things,mobile technology seperti smartphone, smart home, VR, AI dan lainnya. Kemajuan teknologi tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi, namun juga berdampak pada sektor lingkungan terkecil, yaitu lingkungan keluarga. Keluarga yang terdiri dari orang tua, anak dan saudara lainnya, menjadi bagian dari unsur anggota keluarga yang mudah terpapar perangkat teknologi digital. Mereka telah dekat dengan kemudahan, kecepatan, dan kemajuan ragam teknologi. Akan tetapi, dibalik kecanggihan dan kemudahan yang diberikan, ada peluang untuk tumbuhnya ragam kejahatan cyber dan terhambat nya ragam pertumbuhan dan perkembangan anak. Perangkat teknologi telah ada dalam setiap ruangan dan aktivitas bermain anak. Tantangannya adalah, bagaimana sebagai orang tua bisa menyiapkan anak usia dini untuk bisa beradaptasi dengan teknologi. Digital Parenting merupakan satu istilah yang dikaji dalam artikel ini, bahwa orang tua tidak hanya harus melek teknologi namun sebaliknya, orang tua yang gemar akan teknologi pun akan secara tidak langsung menghambat kualitas interaksi hubungan orang tua dan anak. Tujuan dari artikel ini akan membahas tentang kiat dan cara praktis bagi orang tua millennial yang sedang mengasuh anak usia dini nya. Dimana anak usia dini ini adalah anak generasi Z yang di didik oleh orang tua generasi millennial (generasi Y) yang notabene gemar akan teknologi. Harapannya adalah orang tua yang mempunyai anak usia dini bisa menerapkan pola pengasuhan dan parenting yang tepat, yang pada akhimya mampu menjadikan anak usia dini tidak menjadi generasi “Lost Child” atau kehilangan masa bermain kanak-kanaknya..","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84862138","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-17DOI: 10.21107/pgpaudtrunojoyo.v6i2.5489
Bayu Suratman
Abstrak: Tulisan ini mendeskripsikan pendidikan karakter melalui pembelajaran di KB Dewi Sartika Desa Batu Mak Jage Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan pendidikan karakter yang ditanamkan oleh guru berdasarkan sosial masyarakat dan kondisi lingkungan tempat tinggal siswa. Siswa yang ada di KB Dewi Sartika terdiri dari suku yaitu, Melayu dan Dayak. Penanaman nilai-nilai karakter oleh guru dilakukan melalui pembelajaran yang diberikan. Artikel ini ditulis secara deskriptif dan berangkat dari penelitian kualitatif yang penulis lakukan, berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan kepada guru di KB Dewi Sartika Desa Batu Mak Jage.Kata Kunci: Pendidikan Karakter, KB Dewi Sartika Abstract: This paper describers character through learning at KB Dewi Sartika Batu Mak Jage Village, Tebas district, Sambas regency, west Kalimantan province. Based on research that the authors did, character education that was instilled by the teacher was based on the community’s social and environmental condition where the students lived. Student in KB Dewi Sartika consisof tribes namely, Malay and Dayak. Planting character values vy the teacher is done through learning that is given. This article was written descriptively and departed from the qualitative research that the author did, based on the equipment and interviews carried out the teacher at KB Dewi Sartika, Batu Mak Jage Village.Keywords: Character Education, KB Dewi Sartika
摘要:本文通过学习了解图伊萨提卡村马克贾吉省三巴斯省三巴区的性格教育。根据研究,作者所做的人物教育是由教师根据学生的社会和环境环境培养出来的。在KB Dewi Sartika的学生由一个部落组成,马来语和Dayak。教师价值的灌输是通过教授教授的课程进行的。这篇文章是描述性的,并从作者所做的定性研究中,根据对巴图村Sartika Sartika教师的观察和采访。关键词:性格教育,KB Dewi Sartika Abstract:基于权威所做的研究,由老师灌输的性格教育,是基于学生生活的社区社会和环境。这个学生在KB Dewi Sartika consisof tribes namely, Malay和Dayak。策划角色扮演,因为老师已经学会了这一点。这篇文章是根据一项专门研究撰写的,该研究的作者是在KB Dewi Sartika, stone Jage Village的老师留下的。角色教育,KB Sartika
{"title":"PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN DI KB DEWI SARTIKA DESA BATU MAK JAGE KABUPATEN SAMBAS","authors":"Bayu Suratman","doi":"10.21107/pgpaudtrunojoyo.v6i2.5489","DOIUrl":"https://doi.org/10.21107/pgpaudtrunojoyo.v6i2.5489","url":null,"abstract":"Abstrak: Tulisan ini mendeskripsikan pendidikan karakter melalui pembelajaran di KB Dewi Sartika Desa Batu Mak Jage Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan pendidikan karakter yang ditanamkan oleh guru berdasarkan sosial masyarakat dan kondisi lingkungan tempat tinggal siswa. Siswa yang ada di KB Dewi Sartika terdiri dari suku yaitu, Melayu dan Dayak. Penanaman nilai-nilai karakter oleh guru dilakukan melalui pembelajaran yang diberikan. Artikel ini ditulis secara deskriptif dan berangkat dari penelitian kualitatif yang penulis lakukan, berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan kepada guru di KB Dewi Sartika Desa Batu Mak Jage.Kata Kunci: Pendidikan Karakter, KB Dewi Sartika Abstract: This paper describers character through learning at KB Dewi Sartika Batu Mak Jage Village, Tebas district, Sambas regency, west Kalimantan province. Based on research that the authors did, character education that was instilled by the teacher was based on the community’s social and environmental condition where the students lived. Student in KB Dewi Sartika consisof tribes namely, Malay and Dayak. Planting character values vy the teacher is done through learning that is given. This article was written descriptively and departed from the qualitative research that the author did, based on the equipment and interviews carried out the teacher at KB Dewi Sartika, Batu Mak Jage Village.Keywords: Character Education, KB Dewi Sartika","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89323199","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-20DOI: 10.33752/ed-humanistics.v4i2.564
I. Hariani, N. Fitri
The learning process in kindergarten is still very conventional in nature. This is shown in teaching and learning activities in kindergarten Tunas Asri Benowo Surabaya, in introducing the number of teachers still using the lecture method, and memorizing. To count numbers children still write in the book given by their teacher. The research is currently doing is to improve numeracy skills in children aged 5-6 years with interesting activities for children by providing learning methods needed for children. This research method uses Classroom Action Research. The research subjects were 13 students consisting of 7 boys and 6 girls. The data analysis technique used is descriptive analysis technique. The results of this study indicate that the fingermathic method can improve numeracy skills. In the pre cycle of 69.23% which is in the criteria of Not Developing, in the first cycle the action taken through the fingermathic method increased to 53.85% in the criteria of Developing in Accordance with Expectations, and increased in the second cycle to 84.62 % on criteria according to Expectations and Very Good Developments. Based on the results of this study, it shows that an increase in numeracy skills of children aged 5-6 years with fingermathic methods
{"title":"Peningkatan Kemampuan Berhitung dengan Menggunakan Metode Fingermathic pada Anak Usia Dini","authors":"I. Hariani, N. Fitri","doi":"10.33752/ed-humanistics.v4i2.564","DOIUrl":"https://doi.org/10.33752/ed-humanistics.v4i2.564","url":null,"abstract":"The learning process in kindergarten is still very conventional in nature. This is shown in teaching and learning activities in kindergarten Tunas Asri Benowo Surabaya, in introducing the number of teachers still using the lecture method, and memorizing. To count numbers children still write in the book given by their teacher. The research is currently doing is to improve numeracy skills in children aged 5-6 years with interesting activities for children by providing learning methods needed for children. This research method uses Classroom Action Research. The research subjects were 13 students consisting of 7 boys and 6 girls. The data analysis technique used is descriptive analysis technique. The results of this study indicate that the fingermathic method can improve numeracy skills. In the pre cycle of 69.23% which is in the criteria of Not Developing, in the first cycle the action taken through the fingermathic method increased to 53.85% in the criteria of Developing in Accordance with Expectations, and increased in the second cycle to 84.62 % on criteria according to Expectations and Very Good Developments. Based on the results of this study, it shows that an increase in numeracy skills of children aged 5-6 years with fingermathic methods","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75932715","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian tindakan kelas ini merupakan salah satu upaya yang bertujuan menghantarkan anak kelompok B TK Sejahtera Karangmulya Plumbon Cirebon pada pencapaian perkembangan fisik motorik anak secara optimal melalui penerapan metode tari manuk dadali pada kegiatan pembelajaran seni ekspresif anak.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas menggunakan skenario kerja dan prosedur tindakan dengan mengadaptasi model Kemmis dan McTaggart, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksiTindakan perbaikan pembelajaran menggunakan metode tari manuk dadali pada penelitian ini, menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan seni ekspresif anak dalam aspek perkembangan fisik motorik kelompok B TK Sejahtera Karangmulya Plumbon Cirebon mulai dari pra siklus sampai pada tindakan siklus I dan II meningkat berturut-turut dari rata-rata 34.60 % pada pra tindakan, 51.75% pada siklus I, dan 78.95% pada siklus II, demikian juga presentasi ketuntasan belajar dilihat dari pencapaian perkembangan aspek fisik motorik anak meningkat optimal berturut turut dari 31,60% pada pra siklus dengan 13 anak yang masih dinyatakan belum berkembang, 89,47% pada siklus 1 dengan 2 anak yang masih dinyatakan belum berkembang dan 100% ketuntasan belajar pada aspek perkembangan fisik motorik anak berkembang optimal.Kata Kunci; Motorik Kasar, Seni Tar
{"title":"MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI METODE TARI MANUK DADALI","authors":"A. Rouf","doi":"10.32534/jjb.v6i1.547","DOIUrl":"https://doi.org/10.32534/jjb.v6i1.547","url":null,"abstract":"Penelitian tindakan kelas ini merupakan salah satu upaya yang bertujuan menghantarkan anak kelompok B TK Sejahtera Karangmulya Plumbon Cirebon pada pencapaian perkembangan fisik motorik anak secara optimal melalui penerapan metode tari manuk dadali pada kegiatan pembelajaran seni ekspresif anak.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas menggunakan skenario kerja dan prosedur tindakan dengan mengadaptasi model Kemmis dan McTaggart, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksiTindakan perbaikan pembelajaran menggunakan metode tari manuk dadali pada penelitian ini, menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan seni ekspresif anak dalam aspek perkembangan fisik motorik kelompok B TK Sejahtera Karangmulya Plumbon Cirebon mulai dari pra siklus sampai pada tindakan siklus I dan II meningkat berturut-turut dari rata-rata 34.60 % pada pra tindakan, 51.75% pada siklus I, dan 78.95% pada siklus II, demikian juga presentasi ketuntasan belajar dilihat dari pencapaian perkembangan aspek fisik motorik anak meningkat optimal berturut turut dari 31,60% pada pra siklus dengan 13 anak yang masih dinyatakan belum berkembang, 89,47% pada siklus 1 dengan 2 anak yang masih dinyatakan belum berkembang dan 100% ketuntasan belajar pada aspek perkembangan fisik motorik anak berkembang optimal.Kata Kunci; Motorik Kasar, Seni Tar","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86738606","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kemandirian merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh setiap individu untuk dapat menjalankan keseharian tanpa harus selalu bergantung pada orang lain, kemandirian juga menjadi penting bagi anak-anak untuk kesiapan di kehidupan yang akan datang. Sikap mandiri akan berdampingan dengan rasa tanggung jawab anak, hal ini dikarenakan ketika anak bersikap mandiri maka ia telah mengetahui konsekuensi apa yang akan ia terima atas sikap yang ia tunjukan dan ia siap dengan konsekuensi tersebut. Menanamkan sikap mandiri menjadi kewajiban semua pihak baik sekolah, guru serta orang tua. Adanya kegiatan full day school (FDS) yang kegiatannya bersifat pembiasaan dalam kecakapan hidup sehari-hari membuat anak menjadi terbiasa untuk bersikap mandiri dan bertanggungjawab. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian fenomenologi untuk melihat secara menyeluruh dan mendalam mengenai menanamkan kemandirian dan rasa tanggung jawab melalui kegiatan full day school di Taman Kanak-kanak Cirebon. Responden dalam penelitian ini adalah guru sebagai pengajar FDS dan anak-anak yang mengikuti FDS. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan wawancara dan observasi. Kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis data grounded theory. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui kegiatan FDS anak dapat mengembangkan kemandirian dan rasa tanggungjawab karena kegiatan FDS banyak mengajarkan kepada anak tentang aktivitas keseharian melalui pembiasaan secara mandiri.Keywords: full day school, pendidikan anak usia dini, anak usia dini, kemandirian, tanggungjawab
{"title":"MENANAMKAN SIKAP MANDIRI DAN RASA TANGGUNG JAWAB MELALUI KEGIATAN FULL DAY SCHOOL DI TAMAN KANAK-KANAK","authors":"Ika Amalia","doi":"10.32534/jjb.v6i1.545","DOIUrl":"https://doi.org/10.32534/jjb.v6i1.545","url":null,"abstract":"Kemandirian merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh setiap individu untuk dapat menjalankan keseharian tanpa harus selalu bergantung pada orang lain, kemandirian juga menjadi penting bagi anak-anak untuk kesiapan di kehidupan yang akan datang. Sikap mandiri akan berdampingan dengan rasa tanggung jawab anak, hal ini dikarenakan ketika anak bersikap mandiri maka ia telah mengetahui konsekuensi apa yang akan ia terima atas sikap yang ia tunjukan dan ia siap dengan konsekuensi tersebut. Menanamkan sikap mandiri menjadi kewajiban semua pihak baik sekolah, guru serta orang tua. Adanya kegiatan full day school (FDS) yang kegiatannya bersifat pembiasaan dalam kecakapan hidup sehari-hari membuat anak menjadi terbiasa untuk bersikap mandiri dan bertanggungjawab. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian fenomenologi untuk melihat secara menyeluruh dan mendalam mengenai menanamkan kemandirian dan rasa tanggung jawab melalui kegiatan full day school di Taman Kanak-kanak Cirebon. Responden dalam penelitian ini adalah guru sebagai pengajar FDS dan anak-anak yang mengikuti FDS. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan wawancara dan observasi. Kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis data grounded theory. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui kegiatan FDS anak dapat mengembangkan kemandirian dan rasa tanggungjawab karena kegiatan FDS banyak mengajarkan kepada anak tentang aktivitas keseharian melalui pembiasaan secara mandiri.Keywords: full day school, pendidikan anak usia dini, anak usia dini, kemandirian, tanggungjawab","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80889217","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}