Pub Date : 2021-04-23DOI: 10.21107/PGPAUDTRUNOJOYO.V8I1.9806
N. Hasanah
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep kidspreneurship yang diterapkan pada TK Khalifah di Kalimantan Selatan, implementasi program serta faktor yang mendukung dan menghambat implementasi program kidspreneurship tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif jenis studi kasus. Untuk mengumpulkan data, peneiti menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program kidsprenuership di Tk Khalifah terbagi menjadi 2 program yang menitikberatkan pada softtskill dan hard skill. Soft skill yang dikembangkan kepada anak merupakan enterpreuership value. Sedangkan hard skill lebih kepada pengenalan bisnis kepada anak dalam bentuk literasi keuangan, membuat produk hingga memasarkan produk. Soft skill dan hard skill ini diimplementasikan melalui knowing, feeling dan acting. Knowing dilaksanakan untuk mengenalkan anak terhadap konsep, ini diajarkan dengan metode bercakap-cakap dan lagu. Feeling dilakukan dengan cara membacakan sebuah cerita. Sedangkan acting dilakukan melalui kegiatan bermain peran, metode pemberian tugas dan pembiasaan. Untuk memaksimalkan kegiatan kidspreneurship, TK Khalifah memiliki kegiatan tambahan lain seperti cooking day, berkaryawisata ke tempat pengolahan dan penjualan produk tertentu, market day dan ramadhan market. Faktor pendukung dan penghambat program ini adalah kerjasama guru dan orang tua, seminar dan workshop tentang kidsprenuership, media pembelajaran, letak geografis, ukuran kelas dan sekolah, dan teman sebaya.
{"title":"Implementasi Program Kidspreneurship pada TK Khalifah di Kalimantan Selatan","authors":"N. Hasanah","doi":"10.21107/PGPAUDTRUNOJOYO.V8I1.9806","DOIUrl":"https://doi.org/10.21107/PGPAUDTRUNOJOYO.V8I1.9806","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep kidspreneurship yang diterapkan pada TK Khalifah di Kalimantan Selatan, implementasi program serta faktor yang mendukung dan menghambat implementasi program kidspreneurship tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif jenis studi kasus. Untuk mengumpulkan data, peneiti menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program kidsprenuership di Tk Khalifah terbagi menjadi 2 program yang menitikberatkan pada softtskill dan hard skill. Soft skill yang dikembangkan kepada anak merupakan enterpreuership value. Sedangkan hard skill lebih kepada pengenalan bisnis kepada anak dalam bentuk literasi keuangan, membuat produk hingga memasarkan produk. Soft skill dan hard skill ini diimplementasikan melalui knowing, feeling dan acting. Knowing dilaksanakan untuk mengenalkan anak terhadap konsep, ini diajarkan dengan metode bercakap-cakap dan lagu. Feeling dilakukan dengan cara membacakan sebuah cerita. Sedangkan acting dilakukan melalui kegiatan bermain peran, metode pemberian tugas dan pembiasaan. Untuk memaksimalkan kegiatan kidspreneurship, TK Khalifah memiliki kegiatan tambahan lain seperti cooking day, berkaryawisata ke tempat pengolahan dan penjualan produk tertentu, market day dan ramadhan market. Faktor pendukung dan penghambat program ini adalah kerjasama guru dan orang tua, seminar dan workshop tentang kidsprenuership, media pembelajaran, letak geografis, ukuran kelas dan sekolah, dan teman sebaya. ","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74021919","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Literasi orang tua tentang pengasuhan sangat penting terutama tentang sugesti positif. Orang tua perlu memberikan sugesti positif kepada anak sehingga dapat mengarahkan anak untuk senantiasa berprilaku dan mempunyai kebiasaan yang positif. Namun, yang terjadi dilapangan khususnya para orang tua di KB Muslimat NU Siti Khadijah Bangkalan masih menggunakan kata jangan atau kalimat larangan dan jarang memberikan pujian kepada anak, hal ini dikarenakan orang tua masih belum memiliki literasi yang baik tentang sugesti positif. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh program parenting berbasis e-learning terhadap literasi orang tua tentang sugesti positif pada anak. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitaif eksperimen dengan desain pretest – treatment – posttest. Subjek penelitian ini merupakan orang tua di KB Muslimat NU Siti Khadijah Bangkalan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Uji hipotesis menggunakan uji t berpasangan karena data berdistribusi normal. Hasil yang diperoleh adalah nilai probabilitas 0,000. Sehingga nilai sig 0,025 maka Ha diterima. Analisis data tersebut menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara program parenting berbasis e-learning terhadap literasi orang tua tentang sugesti positif di KB Muslimat NU Siti Khadijah Bangkalan, serta adanya pembaharuan mengenai program parenting berbasis e-learning yakni dari sisi materinya yang berbeda dimana di penelitian ini tentanng sugesti positif pada anak.
{"title":"Pengaruh Program Parenting Berbasis E- Learning terhadap Literasi Orang Tua tentang Sugesti Positif pada Anak","authors":"Mufarrohah -, Siti Fadjryana Fitroh, Dinda Rizki Tiara","doi":"10.21107/pgpaudtrunojoyo.v8i1.10100","DOIUrl":"https://doi.org/10.21107/pgpaudtrunojoyo.v8i1.10100","url":null,"abstract":"Literasi orang tua tentang pengasuhan sangat penting terutama tentang sugesti positif. Orang tua perlu memberikan sugesti positif kepada anak sehingga dapat mengarahkan anak untuk senantiasa berprilaku dan mempunyai kebiasaan yang positif. Namun, yang terjadi dilapangan khususnya para orang tua di KB Muslimat NU Siti Khadijah Bangkalan masih menggunakan kata jangan atau kalimat larangan dan jarang memberikan pujian kepada anak, hal ini dikarenakan orang tua masih belum memiliki literasi yang baik tentang sugesti positif. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh program parenting berbasis e-learning terhadap literasi orang tua tentang sugesti positif pada anak. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitaif eksperimen dengan desain pretest – treatment – posttest. Subjek penelitian ini merupakan orang tua di KB Muslimat NU Siti Khadijah Bangkalan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Uji hipotesis menggunakan uji t berpasangan karena data berdistribusi normal. Hasil yang diperoleh adalah nilai probabilitas 0,000. Sehingga nilai sig 0,025 maka Ha diterima. Analisis data tersebut menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara program parenting berbasis e-learning terhadap literasi orang tua tentang sugesti positif di KB Muslimat NU Siti Khadijah Bangkalan, serta adanya pembaharuan mengenai program parenting berbasis e-learning yakni dari sisi materinya yang berbeda dimana di penelitian ini tentanng sugesti positif pada anak. ","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73286725","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-23DOI: 10.21107/PGPAUDTRUNOJOYO.V8I1.10061
Rika Vira Zwagery
Saat ini kegiatan bermain lebih banyak digantikan dengan permainan yang bersifat online dan digital sehingga permainan yang dilakukan secara langsung semakin jarang dilakukan. Padahal, Bermain yang dilakukan secara langsung merupakan sarana alami anak untuk mengenali dirinya, melatih kemampuan indra dan motorik, membangun kehidupan sosial, dan membentuk kepribadian dirinya. Tebak aku merupakan permainan yang melatih maupun mengenali berbagai macam emosi, melalui gambar dan cerita yang menggambarkan ekpresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan permainan Tebak Aku dalam menstimulasi perkembangan emosional anak untuk mengenali dan menangkap suasana hati orang lain melalui ekspresi wajah dengan membandingkan skor pemahaman emosi sebelum dan sesudah diberikan perlakukan berupa permainan tebak aku. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian pre-eksperimental dengan rancangan one group pre-test post test desain. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala pemahaman emosi dan teknik analisa dengan menggunakan uji t. Berdasarkan hasil uji statistik dengan t hitung=8.500 uji dua pihak berarti mutlak dengan p=0.05, maka dapat simpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.
{"title":"Permainan “Tebak Aku” untuk Menstimulasi Perkembangan Emosi Anak Usia Dini","authors":"Rika Vira Zwagery","doi":"10.21107/PGPAUDTRUNOJOYO.V8I1.10061","DOIUrl":"https://doi.org/10.21107/PGPAUDTRUNOJOYO.V8I1.10061","url":null,"abstract":"Saat ini kegiatan bermain lebih banyak digantikan dengan permainan yang bersifat online dan digital sehingga permainan yang dilakukan secara langsung semakin jarang dilakukan. Padahal, Bermain yang dilakukan secara langsung merupakan sarana alami anak untuk mengenali dirinya, melatih kemampuan indra dan motorik, membangun kehidupan sosial, dan membentuk kepribadian dirinya. Tebak aku merupakan permainan yang melatih maupun mengenali berbagai macam emosi, melalui gambar dan cerita yang menggambarkan ekpresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan permainan Tebak Aku dalam menstimulasi perkembangan emosional anak untuk mengenali dan menangkap suasana hati orang lain melalui ekspresi wajah dengan membandingkan skor pemahaman emosi sebelum dan sesudah diberikan perlakukan berupa permainan tebak aku. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian pre-eksperimental dengan rancangan one group pre-test post test desain. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala pemahaman emosi dan teknik analisa dengan menggunakan uji t. Berdasarkan hasil uji statistik dengan t hitung=8.500 uji dua pihak berarti mutlak dengan p=0.05, maka dapat simpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82162483","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan besar pengaruh kecanduan gawai anak usia dini terhadap disregulasi emosi. Subjek penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak berusia 4-6 tahun. Data primer di ambil melalui penyebaran angket kuesioner kepada orang tua anak melalui angket google form. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disregulasi emosi anak dipengaruhi oleh tingkat penggunaan gawai anak usia dini. Penelitian ini berimplikasi pada pemahaman orang tua terhadap perilaku anak dalam menggunakan smartphone. Harapannya adalah, orang tua tidak menganggap sepele terhadap penggunaan gawai anak, agar disregulasi emosi anak dapat menjadi lebih positif.
{"title":"PENGARUH KECANDUAN GAWAI TERHADAP DISREGULASI EMOSI ANAK USIA DINI","authors":"I. Rachmat","doi":"10.32534/JJB.V8I2.1726","DOIUrl":"https://doi.org/10.32534/JJB.V8I2.1726","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan besar pengaruh kecanduan gawai anak usia dini terhadap disregulasi emosi. Subjek penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak berusia 4-6 tahun. Data primer di ambil melalui penyebaran angket kuesioner kepada orang tua anak melalui angket google form. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disregulasi emosi anak dipengaruhi oleh tingkat penggunaan gawai anak usia dini. Penelitian ini berimplikasi pada pemahaman orang tua terhadap perilaku anak dalam menggunakan smartphone. Harapannya adalah, orang tua tidak menganggap sepele terhadap penggunaan gawai anak, agar disregulasi emosi anak dapat menjadi lebih positif.","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85562106","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keberhasilan pendidikan tidak lepas dari proses pembentukan akhlak prilaku yang dilatihkan pada anak usia dini melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter diberikan sejak dini bertujuan agar peserta didik dapat memiliki akhlak dan moral yang baik, serta dapat menciptakan kehidupan berbangsa yang adil, aman dan makmur. Dimasa pandemi seperti ini pendidikan karakter yang diarahkan oleh guru disekolah tidak berjalan optimal. Hal ini karna guru tidak dapat membimbing dan mengarahkan anak secara langsung, melainkan pengarahan dan bimbingan diserahkan pada orang tua anak melalui pembelajaran online. Hasil pengamatan yang dilakukan pada perilaku anak di TK labschool memperlihatkan bahwa ada beberapa anak yang penjadwalan melalui perilaku pembiasaannya menetap dan teratur dan adapula penjadwalan melalui perilakunya dan pembiasaan tidak teratur, hal ini berdasarkan hasil lapran orang tua pada guru melalui laporan penilaian perkembangan anak yang diperoleh setiap minggunya. Metode yang digunakan melalui metode kualitatif dengan tujuan penelitian untuk mengetahui dampak pembelajaran oline terhadap pendidikan karakter. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran online berdampak negatif karna cara guru menyajikan pembelajaran melalui materi, media, metode dan membangun pengetahuan anak kurang relevan dengan anak usia dini yang masih memerlukan bermain. Selain itu pendidikan karakter perilaku religi, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatf, mandiri, memiliki rasa ingin tahu, cinta tanah air, gemar membaca, peduli lingkungan, dan bertanggung jawab kurang berkembang optimal pada karakter anak usia dini yang masih belajar dengan cara meniru setiap perilaku yang dilihatnya.
{"title":"DAMPAK PEMBELAJARAN ONLINE TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI","authors":"Cucu Sopiah","doi":"10.32534/JJB.V8I2.1719","DOIUrl":"https://doi.org/10.32534/JJB.V8I2.1719","url":null,"abstract":"Keberhasilan pendidikan tidak lepas dari proses pembentukan akhlak prilaku yang dilatihkan pada anak usia dini melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter diberikan sejak dini bertujuan agar peserta didik dapat memiliki akhlak dan moral yang baik, serta dapat menciptakan kehidupan berbangsa yang adil, aman dan makmur. Dimasa pandemi seperti ini pendidikan karakter yang diarahkan oleh guru disekolah tidak berjalan optimal. Hal ini karna guru tidak dapat membimbing dan mengarahkan anak secara langsung, melainkan pengarahan dan bimbingan diserahkan pada orang tua anak melalui pembelajaran online. Hasil pengamatan yang dilakukan pada perilaku anak di TK labschool memperlihatkan bahwa ada beberapa anak yang penjadwalan melalui perilaku pembiasaannya menetap dan teratur dan adapula penjadwalan melalui perilakunya dan pembiasaan tidak teratur, hal ini berdasarkan hasil lapran orang tua pada guru melalui laporan penilaian perkembangan anak yang diperoleh setiap minggunya. Metode yang digunakan melalui metode kualitatif dengan tujuan penelitian untuk mengetahui dampak pembelajaran oline terhadap pendidikan karakter. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran online berdampak negatif karna cara guru menyajikan pembelajaran melalui materi, media, metode dan membangun pengetahuan anak kurang relevan dengan anak usia dini yang masih memerlukan bermain. Selain itu pendidikan karakter perilaku religi, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatf, mandiri, memiliki rasa ingin tahu, cinta tanah air, gemar membaca, peduli lingkungan, dan bertanggung jawab kurang berkembang optimal pada karakter anak usia dini yang masih belajar dengan cara meniru setiap perilaku yang dilihatnya.","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80766906","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Semakin hari masalah minat baca tidak ada habisnya, dari waktu ke waktu minat baca tidak ada perkembangan. Perpustakaan harusnya memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai pentingnya membaca sejak dini. Membaca yang dilakukan sejak dini tidak akan membebani anak ketika dewasa nanti, karena anak sudah terbiasa dengan membaca. Penulisan ini bertujuan sebagai acuan kepada anak bangsa serta peran orang tua dalam memotivasi anak agar tidak malas membaca. Memperkenalkan perpustakaan sebagai sarana informasi di era sekarang adalah kebutuhan mutlak bagi masyarakat. Kita harus meningkatkan kesadaran akan pentingnya perpustakaan sejak usia dini. Oleh karena itu yang perlu dilakukan adalah menyediakan fasilitas yang memadai untuk anak. Peran orang tua, guru dan pemerintah diperlukan dalam meningkatkan minat baca anak. Ketika semua peran dilakukan dengan baik, maka anak akan terdorong untuk membaca dan mulai gemar membaca. Dalam pengenalan perpustakaan kepada anak yang dilakukan yaitu dengan mengajak anak keperpustakaan ramah anak meskipun anak belum bisa membaca, jadikan perpustakaan sebagai objek wisata, jadikan perpustakaan sebagai tempat bermain. Pembiasaan hal yang positif terhadap anak akan berdampak positif pula saat anak dewasa nanti.
{"title":"PENGENALAN PERPUSTAKAAN UNTUK MEMBANGUN MINAT BACA PADA ANAK USIA DINI","authors":"Latifah Khairiyah","doi":"10.32534/JJB.V8I2.1721","DOIUrl":"https://doi.org/10.32534/JJB.V8I2.1721","url":null,"abstract":"Semakin hari masalah minat baca tidak ada habisnya, dari waktu ke waktu minat baca tidak ada perkembangan. Perpustakaan harusnya memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai pentingnya membaca sejak dini. Membaca yang dilakukan sejak dini tidak akan membebani anak ketika dewasa nanti, karena anak sudah terbiasa dengan membaca. Penulisan ini bertujuan sebagai acuan kepada anak bangsa serta peran orang tua dalam memotivasi anak agar tidak malas membaca. Memperkenalkan perpustakaan sebagai sarana informasi di era sekarang adalah kebutuhan mutlak bagi masyarakat. Kita harus meningkatkan kesadaran akan pentingnya perpustakaan sejak usia dini. Oleh karena itu yang perlu dilakukan adalah menyediakan fasilitas yang memadai untuk anak. Peran orang tua, guru dan pemerintah diperlukan dalam meningkatkan minat baca anak. Ketika semua peran dilakukan dengan baik, maka anak akan terdorong untuk membaca dan mulai gemar membaca. Dalam pengenalan perpustakaan kepada anak yang dilakukan yaitu dengan mengajak anak keperpustakaan ramah anak meskipun anak belum bisa membaca, jadikan perpustakaan sebagai objek wisata, jadikan perpustakaan sebagai tempat bermain. Pembiasaan hal yang positif terhadap anak akan berdampak positif pula saat anak dewasa nanti.","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73562225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Stunting adalah masalah kekurangan gizi yang kronis dikarenakan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak dimana tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya. Stunting terjadi akibat kurangnya supan nutrisi pada bayi bahkan sejak saat masih di dalam kandungan. Menurut WHO, kondisi ini terjadi pada 20 persen kasus kehamilan. Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia kedepannya, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek) saja, akan tetapi juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana akan mempengaruhi kemampuan dan prestasi dalam pendidikan, produktivitas dan kreativitas. Salah satu pencegahan stunting yang dilakukan oleh pemerintah yakni berfokus pada pendekatan keluarga, karena keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenalkan kepada bayi. Dua tahun pertama kehidupan anak, atau dikenal dengan 1.000 hari pertama adalah masa yang kritis bagi tumbuh kembangnya. Pada waktu inilah bayi harus memperoleh asupan gizi yang cukup dan tepat supaya ia tidak menderita malnutrisi yang dapat berujung pada stunting. Pemberian ASI eksklusif merupakan cara termudah untuk terpenuhinya kebutuhan nutrisi bayi. Manfaat ASI eksklusif telah terbukti membantu anak mendapatkan asupan gizi yang cukup sehingga meminimalisir risiko terjadinya stunting pada anak. . Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi dalam bidang apapun.
{"title":"PEMBERIAN ASI EKSLUSIF SEBAGAI PENCEGAHAN STUNTING","authors":"Rina Hizriyani","doi":"10.32534/JJB.V8I2.1722","DOIUrl":"https://doi.org/10.32534/JJB.V8I2.1722","url":null,"abstract":"Stunting adalah masalah kekurangan gizi yang kronis dikarenakan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak dimana tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya. Stunting terjadi akibat kurangnya supan nutrisi pada bayi bahkan sejak saat masih di dalam kandungan. Menurut WHO, kondisi ini terjadi pada 20 persen kasus kehamilan. Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia kedepannya, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek) saja, akan tetapi juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana akan mempengaruhi kemampuan dan prestasi dalam pendidikan, produktivitas dan kreativitas. Salah satu pencegahan stunting yang dilakukan oleh pemerintah yakni berfokus pada pendekatan keluarga, karena keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenalkan kepada bayi. Dua tahun pertama kehidupan anak, atau dikenal dengan 1.000 hari pertama adalah masa yang kritis bagi tumbuh kembangnya. Pada waktu inilah bayi harus memperoleh asupan gizi yang cukup dan tepat supaya ia tidak menderita malnutrisi yang dapat berujung pada stunting. Pemberian ASI eksklusif merupakan cara termudah untuk terpenuhinya kebutuhan nutrisi bayi. Manfaat ASI eksklusif telah terbukti membantu anak mendapatkan asupan gizi yang cukup sehingga meminimalisir risiko terjadinya stunting pada anak. . Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi dalam bidang apapun.","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78930427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan sedikit gambaran akan pentingnya karakter dan kepribadian yang baik dari seorang guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Seorang guru adalah orang yang bertanggungjawab untuk mendidik manusia dalam upaya melahirkan generasi yang cerdas dan cakap. Selain itu, tindakan yang dilakukan oleh seorang guru juga dapat berdampak pada nilai moral masyarakat, karena masyarakat sekitar, khususnya siswa akan meniru gurunya. Dalam era globalisasi ini tantangan seorang guru dalam mendidik siswa tentu tidaklah mudah. Berbagai kemudahan dalam mengakses informasi bagi siswa saat ini menjadi sebuah realitas yang harus dihadapi, tidak hanya informasi yang positif melainkan juga yang negatif. Maka daripada itu, keteladanan guru haruslah benar-benar kuat, karena guru sudah tidak menjadi satu-satunya rujukan bagi peserta didik saat ini. Hadirnya sosok guru yang memiliki kepribadian yang baik sangat penting untuk dapat menjadi panutan bagi peserta didik. Maka dengan demikian dibutuhkan juga adanya manajemen pribadi guru untuk menunjang agar guru-guru dapat memiliki sikap, kepribadian dan tutur kata serta karakter yang baik. Manajemen kepribadian guru bisa menjadi salah satu guidance bagi guru dalam upaya mengembangkan kapasitas dan tentunya mengolah diri untuk memiliki kepribadian yang patut dicontoh oleh peserta didik dan masyarakat
{"title":"MANAJEMEN PRIBADI GURU","authors":"Aip Syarifudin","doi":"10.32534/JJB.V8I2.1717","DOIUrl":"https://doi.org/10.32534/JJB.V8I2.1717","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan sedikit gambaran akan pentingnya karakter dan kepribadian yang baik dari seorang guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Seorang guru adalah orang yang bertanggungjawab untuk mendidik manusia dalam upaya melahirkan generasi yang cerdas dan cakap. Selain itu, tindakan yang dilakukan oleh seorang guru juga dapat berdampak pada nilai moral masyarakat, karena masyarakat sekitar, khususnya siswa akan meniru gurunya. Dalam era globalisasi ini tantangan seorang guru dalam mendidik siswa tentu tidaklah mudah. Berbagai kemudahan dalam mengakses informasi bagi siswa saat ini menjadi sebuah realitas yang harus dihadapi, tidak hanya informasi yang positif melainkan juga yang negatif. Maka daripada itu, keteladanan guru haruslah benar-benar kuat, karena guru sudah tidak menjadi satu-satunya rujukan bagi peserta didik saat ini. Hadirnya sosok guru yang memiliki kepribadian yang baik sangat penting untuk dapat menjadi panutan bagi peserta didik. Maka dengan demikian dibutuhkan juga adanya manajemen pribadi guru untuk menunjang agar guru-guru dapat memiliki sikap, kepribadian dan tutur kata serta karakter yang baik. Manajemen kepribadian guru bisa menjadi salah satu guidance bagi guru dalam upaya mengembangkan kapasitas dan tentunya mengolah diri untuk memiliki kepribadian yang patut dicontoh oleh peserta didik dan masyarakat","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78282451","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Subjek dalam laporan kasus ini adalah anak laki-laki berusia 6 tahun. Merupakan siswa di sebuah taman kanak-kanak kelompok B. Ia memiliki pengalaman traumatis yakni pernah menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh pamannya. Subjek berinisial FH telah mengalami kekerasan seksual sejak berusia 4 tahun. Dalam melakukan kajian mengenai subjek, peneleti menggunakan desain penelitian studi kasus. Berdasarkan hasil tes psikologis (Observasi, Wawancara, SSCT, Grafis, Warteg, IST) diketahui bahwa setelah mengalami kekerasan seksual ia memiliki komptensi sosial yang buruk, bersikap seklusif, kerap bertingkah aneh, mengeksklusifkan diri. Selain itu, subjek tidak memiliki teman akrab seusianya. Hal tersebut dikareanakan ia memiliki pikiran negatif mengenai lingkungan sosial, ia kerap merasa tidak nyaman jika berada di tempat yang ramai. Dampak perilaku lain yang muncul, ia menjadi anak yang membenci dirinya sendiri serta memiliki tingkat harga diri yang rendah. Artinya, evaluasinya mengenai dirinya sangat rendah sehingga beberapa perilaku yang nampak bermasalah ia lakukan seperti menyakiti dirinya dengan membentur-benturkan kepalanya ke tembok. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan adanya korelasi yang positif antara kemampuan sosial dengan harga diri. Berdasarkan latar belakang permasalahan subjek diketahui bahwa subjek memiliki setidaknya tiga distorsi kognitif. Sehingga untuk menyelesaikan permasalahan subjek, terapis menggunakan terapi restrukturisasi kognitif serta Social Skill Training (SST) dalam meningkatkan harga diri subjek. Hasilnya, subjek memiliki perubahan skor harga diri yang diuji menggunakan skala Rosenberg self esteem Scale for Children (RSESC) dari sebelmu intervensi skor subjek bernilai 10, setelah intervensi bernilai 45.
{"title":"STUDI KASUS: PSIKOTERAPI KOGNITIF SOSIAL PADA ANAK DENGAN TRAUMA SEKSUAL","authors":"M. Maulana","doi":"10.32534/JJB.V8I2.1718","DOIUrl":"https://doi.org/10.32534/JJB.V8I2.1718","url":null,"abstract":"Subjek dalam laporan kasus ini adalah anak laki-laki berusia 6 tahun. Merupakan siswa di sebuah taman kanak-kanak kelompok B. Ia memiliki pengalaman traumatis yakni pernah menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh pamannya. Subjek berinisial FH telah mengalami kekerasan seksual sejak berusia 4 tahun. Dalam melakukan kajian mengenai subjek, peneleti menggunakan desain penelitian studi kasus. Berdasarkan hasil tes psikologis (Observasi, Wawancara, SSCT, Grafis, Warteg, IST) diketahui bahwa setelah mengalami kekerasan seksual ia memiliki komptensi sosial yang buruk, bersikap seklusif, kerap bertingkah aneh, mengeksklusifkan diri. Selain itu, subjek tidak memiliki teman akrab seusianya. Hal tersebut dikareanakan ia memiliki pikiran negatif mengenai lingkungan sosial, ia kerap merasa tidak nyaman jika berada di tempat yang ramai. Dampak perilaku lain yang muncul, ia menjadi anak yang membenci dirinya sendiri serta memiliki tingkat harga diri yang rendah. Artinya, evaluasinya mengenai dirinya sangat rendah sehingga beberapa perilaku yang nampak bermasalah ia lakukan seperti menyakiti dirinya dengan membentur-benturkan kepalanya ke tembok. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan adanya korelasi yang positif antara kemampuan sosial dengan harga diri. Berdasarkan latar belakang permasalahan subjek diketahui bahwa subjek memiliki setidaknya tiga distorsi kognitif. Sehingga untuk menyelesaikan permasalahan subjek, terapis menggunakan terapi restrukturisasi kognitif serta Social Skill Training (SST) dalam meningkatkan harga diri subjek. Hasilnya, subjek memiliki perubahan skor harga diri yang diuji menggunakan skala Rosenberg self esteem Scale for Children (RSESC) dari sebelmu intervensi skor subjek bernilai 10, setelah intervensi bernilai 45.","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80394742","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-10-27DOI: 10.21107/pgpaudtrunojoyo.v7i2.8878
Very Awan
Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu untuk meningkatkan kemampuan berpikir simbolik anak didik melalui melalui bermain dengan media stick angka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir simbolik anak didik kelompok B TK Islam Al Jihad meningkat setelah menggunakan media stick angka. Subjek penelitian ini adalah anak didik kelompok B TK Islam Al Jihad Desa Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai, sebanyak 15 orang. Penelitian ini dilaksanakan II siklus dengan 4 perlakuan pada setiap siklusnya yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Data yang didapatkan dianalisis melalui dua teknik analisis data, yakni teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu menyebutkan lambang bilangan, menghitung, menghubungkan gambar sesuai dengan lambang bilangan. Hasil penelitian pada sebelum siklus I dari 15 anak didik, hanya terdapat 20% anak didik yang mencapai indikator keberhasilan, kemudian setelah dilakukan perlakuan tindakan pada siklus I, dari 15 anak didik yang mencapai indikator keberhasilan pada penelitian ini yaitu (BSH) berkembang sesuai harapan yaitu 47%. Pada siklus II, dari 15 anak didik yang mencapai indikator keberhasilan pada penelitian ini yaitu (BSH) berkembang sesuai harapan yaitu 93%. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bermain dengan media stick angka dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan berpikir simbolik anak dalam mengenal lambang bilangan.
{"title":"Kemampuan Berpikir Simbolik Anak Melalui Bermain Dengan Media Stick Angka","authors":"Very Awan","doi":"10.21107/pgpaudtrunojoyo.v7i2.8878","DOIUrl":"https://doi.org/10.21107/pgpaudtrunojoyo.v7i2.8878","url":null,"abstract":"Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu untuk meningkatkan kemampuan berpikir simbolik anak didik melalui melalui bermain dengan media stick angka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir simbolik anak didik kelompok B TK Islam Al Jihad meningkat setelah menggunakan media stick angka. Subjek penelitian ini adalah anak didik kelompok B TK Islam Al Jihad Desa Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai, sebanyak 15 orang. Penelitian ini dilaksanakan II siklus dengan 4 perlakuan pada setiap siklusnya yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Data yang didapatkan dianalisis melalui dua teknik analisis data, yakni teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu menyebutkan lambang bilangan, menghitung, menghubungkan gambar sesuai dengan lambang bilangan. Hasil penelitian pada sebelum siklus I dari 15 anak didik, hanya terdapat 20% anak didik yang mencapai indikator keberhasilan, kemudian setelah dilakukan perlakuan tindakan pada siklus I, dari 15 anak didik yang mencapai indikator keberhasilan pada penelitian ini yaitu (BSH) berkembang sesuai harapan yaitu 47%. Pada siklus II, dari 15 anak didik yang mencapai indikator keberhasilan pada penelitian ini yaitu (BSH) berkembang sesuai harapan yaitu 93%. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bermain dengan media stick angka dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan berpikir simbolik anak dalam mengenal lambang bilangan. ","PeriodicalId":34470,"journal":{"name":"Jurnal PGPAUD Trunojoyo","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87885556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}