Pembelajaran humanistik memandang manusia sebagai subyek yang memberikan ruang kebebasan kepada anak untuk belajar dan menentukan arah hidupnya, manusia bertanggung jawab penuh atas hidupnya sendiri dan juga mampu berkolaborasi dengan orang lain. Penelitian ini bertujuan memfokuskan kajian terhadap penerapan pembelajaran humanistik pada mata pelajaran al-Qur’an hadits di MTs Nurul Jannah NW Ampenan. Penelitian ini menggunakan penedekatan kualitatif dengan pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Melalui penelitian ini didapatkan beberapa informasi terkait dengan pelaksanaan pembelajaran al-Qur’an hadits berbasis humanistik, problematika yang dihdapi, dan upaya pengembangannya di MTs Nurul Jannah NW Ampenan. Hasil dari penelitian menunujukkan bahwa proses pembelajaran yang humanis dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu penciptaan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan, pelaksaan evaluasi secara menyeluruh dan komperhensif, dan menciptaka kendala religius dalam komunitas madrasah.
{"title":"Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis Humanistik di MTs Nurul Jannah Nw Ampenan","authors":"Jauhar Maknun, Yudhi Setiawan, Deddy Ramdhani, Tahkim Tahkim","doi":"10.29303/jipp.v9i1.1969","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jipp.v9i1.1969","url":null,"abstract":"Pembelajaran humanistik memandang manusia sebagai subyek yang memberikan ruang kebebasan kepada anak untuk belajar dan menentukan arah hidupnya, manusia bertanggung jawab penuh atas hidupnya sendiri dan juga mampu berkolaborasi dengan orang lain. Penelitian ini bertujuan memfokuskan kajian terhadap penerapan pembelajaran humanistik pada mata pelajaran al-Qur’an hadits di MTs Nurul Jannah NW Ampenan. Penelitian ini menggunakan penedekatan kualitatif dengan pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Melalui penelitian ini didapatkan beberapa informasi terkait dengan pelaksanaan pembelajaran al-Qur’an hadits berbasis humanistik, problematika yang dihdapi, dan upaya pengembangannya di MTs Nurul Jannah NW Ampenan. Hasil dari penelitian menunujukkan bahwa proses pembelajaran yang humanis dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu penciptaan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan, pelaksaan evaluasi secara menyeluruh dan komperhensif, dan menciptaka kendala religius dalam komunitas madrasah.","PeriodicalId":354928,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139806460","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pembelajaran humanistik memandang manusia sebagai subyek yang memberikan ruang kebebasan kepada anak untuk belajar dan menentukan arah hidupnya, manusia bertanggung jawab penuh atas hidupnya sendiri dan juga mampu berkolaborasi dengan orang lain. Penelitian ini bertujuan memfokuskan kajian terhadap penerapan pembelajaran humanistik pada mata pelajaran al-Qur’an hadits di MTs Nurul Jannah NW Ampenan. Penelitian ini menggunakan penedekatan kualitatif dengan pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Melalui penelitian ini didapatkan beberapa informasi terkait dengan pelaksanaan pembelajaran al-Qur’an hadits berbasis humanistik, problematika yang dihdapi, dan upaya pengembangannya di MTs Nurul Jannah NW Ampenan. Hasil dari penelitian menunujukkan bahwa proses pembelajaran yang humanis dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu penciptaan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan, pelaksaan evaluasi secara menyeluruh dan komperhensif, dan menciptaka kendala religius dalam komunitas madrasah.
{"title":"Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis Humanistik di MTs Nurul Jannah Nw Ampenan","authors":"Jauhar Maknun, Yudhi Setiawan, Deddy Ramdhani, Tahkim Tahkim","doi":"10.29303/jipp.v9i1.1969","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jipp.v9i1.1969","url":null,"abstract":"Pembelajaran humanistik memandang manusia sebagai subyek yang memberikan ruang kebebasan kepada anak untuk belajar dan menentukan arah hidupnya, manusia bertanggung jawab penuh atas hidupnya sendiri dan juga mampu berkolaborasi dengan orang lain. Penelitian ini bertujuan memfokuskan kajian terhadap penerapan pembelajaran humanistik pada mata pelajaran al-Qur’an hadits di MTs Nurul Jannah NW Ampenan. Penelitian ini menggunakan penedekatan kualitatif dengan pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Melalui penelitian ini didapatkan beberapa informasi terkait dengan pelaksanaan pembelajaran al-Qur’an hadits berbasis humanistik, problematika yang dihdapi, dan upaya pengembangannya di MTs Nurul Jannah NW Ampenan. Hasil dari penelitian menunujukkan bahwa proses pembelajaran yang humanis dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu penciptaan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan, pelaksaan evaluasi secara menyeluruh dan komperhensif, dan menciptaka kendala religius dalam komunitas madrasah.","PeriodicalId":354928,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan","volume":"13 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139866269","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Baiq Khozinatul Asror, Muhammad Thohri, Lalu Muhamad Nurul Wathan, Yudhi Setiawan
Pendidikan karakter telah ada sejak pendidikan itu lahir namun fakta sekarang ini kemerosotan moral menjadi permasalahan bahkan diseluruh belahan dunia. Adapun Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin mendidik karakter salah satunya melalui tradisi berdoanya yang khas yang terus menerus diwariskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pendidikan karakter melalui tradisi berdoa dan nilai-nilai karakter dalam tradisi berdoa. Metode penelitian ini jenis kualitatif metode studi kasus, perolehan data melalui teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan prinsip Miles dan Huberman yaitu data collection, data display, data condensation, dan conclusion drawing/verification. Hasil dari penelitian ini adalah (1) pendidikan karakter melalui tradisi berdoa di Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan dengan penggunaan buku doa khusus susunan Maulanassyaikh, pelaksanaan berdoa dikaitkan dengan program, penggunaan teknis dalam berdoa, pelaksanaan doa berjamaah dan doa mandiri, serta memberikan bimbingan dzikir dan doa terhadap peserta didik. (2) terdapat 12 nilai karkater dalam tradisi berdoa di pondok pesantren syaikh zainuddin yaitu: Religius, jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, dan tanggung jawab. Adapun yang paling dominan dari 12 nilai karakter tersebut adalah nilai religius.
{"title":"Penerapan Pendidikan Karakter Melalui Tradisi Berdo’a di Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani Lombok Timur","authors":"Baiq Khozinatul Asror, Muhammad Thohri, Lalu Muhamad Nurul Wathan, Yudhi Setiawan","doi":"10.29303/jipp.v9i1.1966","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jipp.v9i1.1966","url":null,"abstract":"Pendidikan karakter telah ada sejak pendidikan itu lahir namun fakta sekarang ini kemerosotan moral menjadi permasalahan bahkan diseluruh belahan dunia. Adapun Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin mendidik karakter salah satunya melalui tradisi berdoanya yang khas yang terus menerus diwariskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pendidikan karakter melalui tradisi berdoa dan nilai-nilai karakter dalam tradisi berdoa. Metode penelitian ini jenis kualitatif metode studi kasus, perolehan data melalui teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan prinsip Miles dan Huberman yaitu data collection, data display, data condensation, dan conclusion drawing/verification. Hasil dari penelitian ini adalah (1) pendidikan karakter melalui tradisi berdoa di Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan dengan penggunaan buku doa khusus susunan Maulanassyaikh, pelaksanaan berdoa dikaitkan dengan program, penggunaan teknis dalam berdoa, pelaksanaan doa berjamaah dan doa mandiri, serta memberikan bimbingan dzikir dan doa terhadap peserta didik. (2) terdapat 12 nilai karkater dalam tradisi berdoa di pondok pesantren syaikh zainuddin yaitu: Religius, jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, dan tanggung jawab. Adapun yang paling dominan dari 12 nilai karakter tersebut adalah nilai religius.","PeriodicalId":354928,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan","volume":"2006 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139807290","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Atikatul Hulaipah, Anggio Pana, I. Rizaldi, Ismi Rahmawati Thamrin, Abdul Malik, S. Hadi, Vivi Rachmatul Hidayati
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebudayaan awig-awig dengan kesetaraan gender di Dusun Sade Desa Rembitan Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala dusun Sade, kepala sekolah SDN 1 Sade, dan masyarakat Dusun Sade. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data dari Milles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan terdapat ketidaksetaraan gender yang dipengaruhi oleh awig-awig atau aturan yang ada di Dusun Sade yang mengubah mindset masyarakat setempat tentang kurang pentingnya pendidikan. Ironisnya terdapat bentuk ketidakstraan gender yang di dimana pelebelaan negatif selalu condong terhadap perempuan daripada laki-laki. misalnya perempuan diasumsikan sebagai manusia yang lemah, dan selalu bergantung pada orang lain, tidak tegas dan mudah terpengaruh. Jumlah siswa yang bersekolah di SDN 1 Sade berjumlah 342 dan 30% siswanya berasal dari Dusun Sade 1. Selain itu, jarak atau pun akses pendidikan yang ada di dusun sade ke sekolah dasar berjarak sekitar 300 Meter sedangkan aksek pendidikan ke SMP menjapai 300 M serta akses ke akses ke SMK mencapai 600 meter. Oleh karena itu hasil penelitian menunjukkan adanya tradisi awig-awig yang diyakini oleh masyarakat membuat terjadinya ketidaksetaraan gender bagi perempuan dalam pendidikan.
{"title":"Ketidaksetaraan Gender terhadap Pendidikan dalam Bingkai Awig-Awig di Dusun Sade Desa Rembitan Kabupaten Lombok Tengah","authors":"Atikatul Hulaipah, Anggio Pana, I. Rizaldi, Ismi Rahmawati Thamrin, Abdul Malik, S. Hadi, Vivi Rachmatul Hidayati","doi":"10.29303/jipp.v9i1.2060","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jipp.v9i1.2060","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebudayaan awig-awig dengan kesetaraan gender di Dusun Sade Desa Rembitan Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala dusun Sade, kepala sekolah SDN 1 Sade, dan masyarakat Dusun Sade. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data dari Milles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan terdapat ketidaksetaraan gender yang dipengaruhi oleh awig-awig atau aturan yang ada di Dusun Sade yang mengubah mindset masyarakat setempat tentang kurang pentingnya pendidikan. Ironisnya terdapat bentuk ketidakstraan gender yang di dimana pelebelaan negatif selalu condong terhadap perempuan daripada laki-laki. misalnya perempuan diasumsikan sebagai manusia yang lemah, dan selalu bergantung pada orang lain, tidak tegas dan mudah terpengaruh. Jumlah siswa yang bersekolah di SDN 1 Sade berjumlah 342 dan 30% siswanya berasal dari Dusun Sade 1. Selain itu, jarak atau pun akses pendidikan yang ada di dusun sade ke sekolah dasar berjarak sekitar 300 Meter sedangkan aksek pendidikan ke SMP menjapai 300 M serta akses ke akses ke SMK mencapai 600 meter. Oleh karena itu hasil penelitian menunjukkan adanya tradisi awig-awig yang diyakini oleh masyarakat membuat terjadinya ketidaksetaraan gender bagi perempuan dalam pendidikan.","PeriodicalId":354928,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139866189","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Baiq Khozinatul Asror, Muhammad Thohri, Lalu Muhamad Nurul Wathan, Yudhi Setiawan
Pendidikan karakter telah ada sejak pendidikan itu lahir namun fakta sekarang ini kemerosotan moral menjadi permasalahan bahkan diseluruh belahan dunia. Adapun Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin mendidik karakter salah satunya melalui tradisi berdoanya yang khas yang terus menerus diwariskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pendidikan karakter melalui tradisi berdoa dan nilai-nilai karakter dalam tradisi berdoa. Metode penelitian ini jenis kualitatif metode studi kasus, perolehan data melalui teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan prinsip Miles dan Huberman yaitu data collection, data display, data condensation, dan conclusion drawing/verification. Hasil dari penelitian ini adalah (1) pendidikan karakter melalui tradisi berdoa di Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan dengan penggunaan buku doa khusus susunan Maulanassyaikh, pelaksanaan berdoa dikaitkan dengan program, penggunaan teknis dalam berdoa, pelaksanaan doa berjamaah dan doa mandiri, serta memberikan bimbingan dzikir dan doa terhadap peserta didik. (2) terdapat 12 nilai karkater dalam tradisi berdoa di pondok pesantren syaikh zainuddin yaitu: Religius, jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, dan tanggung jawab. Adapun yang paling dominan dari 12 nilai karakter tersebut adalah nilai religius.
{"title":"Penerapan Pendidikan Karakter Melalui Tradisi Berdo’a di Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani Lombok Timur","authors":"Baiq Khozinatul Asror, Muhammad Thohri, Lalu Muhamad Nurul Wathan, Yudhi Setiawan","doi":"10.29303/jipp.v9i1.1966","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jipp.v9i1.1966","url":null,"abstract":"Pendidikan karakter telah ada sejak pendidikan itu lahir namun fakta sekarang ini kemerosotan moral menjadi permasalahan bahkan diseluruh belahan dunia. Adapun Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin mendidik karakter salah satunya melalui tradisi berdoanya yang khas yang terus menerus diwariskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pendidikan karakter melalui tradisi berdoa dan nilai-nilai karakter dalam tradisi berdoa. Metode penelitian ini jenis kualitatif metode studi kasus, perolehan data melalui teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan prinsip Miles dan Huberman yaitu data collection, data display, data condensation, dan conclusion drawing/verification. Hasil dari penelitian ini adalah (1) pendidikan karakter melalui tradisi berdoa di Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan dengan penggunaan buku doa khusus susunan Maulanassyaikh, pelaksanaan berdoa dikaitkan dengan program, penggunaan teknis dalam berdoa, pelaksanaan doa berjamaah dan doa mandiri, serta memberikan bimbingan dzikir dan doa terhadap peserta didik. (2) terdapat 12 nilai karkater dalam tradisi berdoa di pondok pesantren syaikh zainuddin yaitu: Religius, jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, dan tanggung jawab. Adapun yang paling dominan dari 12 nilai karakter tersebut adalah nilai religius.","PeriodicalId":354928,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan","volume":"12 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139867185","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Atikatul Hulaipah, Anggio Pana, I. Rizaldi, Ismi Rahmawati Thamrin, Abdul Malik, S. Hadi, Vivi Rachmatul Hidayati
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebudayaan awig-awig dengan kesetaraan gender di Dusun Sade Desa Rembitan Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala dusun Sade, kepala sekolah SDN 1 Sade, dan masyarakat Dusun Sade. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data dari Milles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan terdapat ketidaksetaraan gender yang dipengaruhi oleh awig-awig atau aturan yang ada di Dusun Sade yang mengubah mindset masyarakat setempat tentang kurang pentingnya pendidikan. Ironisnya terdapat bentuk ketidakstraan gender yang di dimana pelebelaan negatif selalu condong terhadap perempuan daripada laki-laki. misalnya perempuan diasumsikan sebagai manusia yang lemah, dan selalu bergantung pada orang lain, tidak tegas dan mudah terpengaruh. Jumlah siswa yang bersekolah di SDN 1 Sade berjumlah 342 dan 30% siswanya berasal dari Dusun Sade 1. Selain itu, jarak atau pun akses pendidikan yang ada di dusun sade ke sekolah dasar berjarak sekitar 300 Meter sedangkan aksek pendidikan ke SMP menjapai 300 M serta akses ke akses ke SMK mencapai 600 meter. Oleh karena itu hasil penelitian menunjukkan adanya tradisi awig-awig yang diyakini oleh masyarakat membuat terjadinya ketidaksetaraan gender bagi perempuan dalam pendidikan.
{"title":"Ketidaksetaraan Gender terhadap Pendidikan dalam Bingkai Awig-Awig di Dusun Sade Desa Rembitan Kabupaten Lombok Tengah","authors":"Atikatul Hulaipah, Anggio Pana, I. Rizaldi, Ismi Rahmawati Thamrin, Abdul Malik, S. Hadi, Vivi Rachmatul Hidayati","doi":"10.29303/jipp.v9i1.2060","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jipp.v9i1.2060","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebudayaan awig-awig dengan kesetaraan gender di Dusun Sade Desa Rembitan Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala dusun Sade, kepala sekolah SDN 1 Sade, dan masyarakat Dusun Sade. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data dari Milles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan terdapat ketidaksetaraan gender yang dipengaruhi oleh awig-awig atau aturan yang ada di Dusun Sade yang mengubah mindset masyarakat setempat tentang kurang pentingnya pendidikan. Ironisnya terdapat bentuk ketidakstraan gender yang di dimana pelebelaan negatif selalu condong terhadap perempuan daripada laki-laki. misalnya perempuan diasumsikan sebagai manusia yang lemah, dan selalu bergantung pada orang lain, tidak tegas dan mudah terpengaruh. Jumlah siswa yang bersekolah di SDN 1 Sade berjumlah 342 dan 30% siswanya berasal dari Dusun Sade 1. Selain itu, jarak atau pun akses pendidikan yang ada di dusun sade ke sekolah dasar berjarak sekitar 300 Meter sedangkan aksek pendidikan ke SMP menjapai 300 M serta akses ke akses ke SMK mencapai 600 meter. Oleh karena itu hasil penelitian menunjukkan adanya tradisi awig-awig yang diyakini oleh masyarakat membuat terjadinya ketidaksetaraan gender bagi perempuan dalam pendidikan.","PeriodicalId":354928,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139806419","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sahrul Sobirin, Muhammad Ihsan, Moh. Ainin, Muhamad Tisna Nugraha
Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) merupakan sebuah penilaian mutu pendidikan yang berbasis kumputer. Penilaian ini dilaksanakan mulai dari jenjang Menengah Atas, Menengah Pertama, dan sekolah Dasar. ANBK sendiri merupakan pengganti dari Ujian Nasional (UN) yang di mulai pada tahun 2021 berdasarkan pada peraturan pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, peraturan Mendikbudristek No. 17 Tahun 2021 tentang Asesmen Nasional tujuan dari Asesmen Nasional ini ialah untuk menemukan sebuah data awal untuk meningkatkan mutu pendidikan pada tahun-tahun berikutnya. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui lebih dalam mengenai implementasi dari ANBK di SDN 24 Teluk Pakedai di mulai dari persiapan, tanggapan guru, faktor pendukung, penghambat dan sarana prasarana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif dengan pengambilan sempel menggunakan Purposive Sampling yaitu sebuah pengambilan semple dengan cara mencari seseorang yang dianggap memahami dan mengetahui mengani data yang akan di teliti. Hasil dari penelitian ini adalah sudah siapnya SDN 24 Teluk Pakedai dalam melaksanakan ANBK dengan baik dikarenakan srana dan prasarana tersedia dengan cukup, mulai dari croombook, jaringan internet, daya listrik, ruangan untuk melaksanakan ANBK, SDM sebagai proktor dan teknisi didalam pelaksanaan ANBK.
{"title":"Implementasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di SDN 24 Teluk Pakedai","authors":"Sahrul Sobirin, Muhammad Ihsan, Moh. Ainin, Muhamad Tisna Nugraha","doi":"10.29303/jipp.v9i1.1900","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jipp.v9i1.1900","url":null,"abstract":"Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) merupakan sebuah penilaian mutu pendidikan yang berbasis kumputer. Penilaian ini dilaksanakan mulai dari jenjang Menengah Atas, Menengah Pertama, dan sekolah Dasar. ANBK sendiri merupakan pengganti dari Ujian Nasional (UN) yang di mulai pada tahun 2021 berdasarkan pada peraturan pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, peraturan Mendikbudristek No. 17 Tahun 2021 tentang Asesmen Nasional tujuan dari Asesmen Nasional ini ialah untuk menemukan sebuah data awal untuk meningkatkan mutu pendidikan pada tahun-tahun berikutnya. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui lebih dalam mengenai implementasi dari ANBK di SDN 24 Teluk Pakedai di mulai dari persiapan, tanggapan guru, faktor pendukung, penghambat dan sarana prasarana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif dengan pengambilan sempel menggunakan Purposive Sampling yaitu sebuah pengambilan semple dengan cara mencari seseorang yang dianggap memahami dan mengetahui mengani data yang akan di teliti. Hasil dari penelitian ini adalah sudah siapnya SDN 24 Teluk Pakedai dalam melaksanakan ANBK dengan baik dikarenakan srana dan prasarana tersedia dengan cukup, mulai dari croombook, jaringan internet, daya listrik, ruangan untuk melaksanakan ANBK, SDM sebagai proktor dan teknisi didalam pelaksanaan ANBK.","PeriodicalId":354928,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan","volume":"82 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139808274","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The use of social media is not only for communicating and enjoying leisure time but also for learning many things. Since that, English-related content has been one of the things that often be on their search. Various educative content can be found on social media. This study aims to find out the students’ perceptions on the use of social media for English language learning. The participants of this study are 98 university students in Jakarta. A descriptive qualitative method was used. The data was obtained by using a questionnaire and interview. The results showed that Instagram, YouTube, and TikTok are the most preferred platform for learning. The students have positive perceptions on the use of social media for English learning because social media is easy to access, fun, stress-free, and reinforces their independence. In addition, the most skill that can be learned from social media are reading.
{"title":"Indonesian University Students’ Perceptions on the Use of Social Media for English Language Learning","authors":"Fenny Yutika Seli","doi":"10.29303/jipp.v9i1.2055","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jipp.v9i1.2055","url":null,"abstract":"The use of social media is not only for communicating and enjoying leisure time but also for learning many things. Since that, English-related content has been one of the things that often be on their search. Various educative content can be found on social media. This study aims to find out the students’ perceptions on the use of social media for English language learning. The participants of this study are 98 university students in Jakarta. A descriptive qualitative method was used. The data was obtained by using a questionnaire and interview. The results showed that Instagram, YouTube, and TikTok are the most preferred platform for learning. The students have positive perceptions on the use of social media for English learning because social media is easy to access, fun, stress-free, and reinforces their independence. In addition, the most skill that can be learned from social media are reading.","PeriodicalId":354928,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan","volume":"52 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139868416","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Suaidiah Suaidiah, J. Jamaluddin, Haminatul Hardiana
Tuntutan pembelajaran abad 21 tidak hanya tentang hasil belajar peserta didik yang lebih baik, namun juga terkait keterampilan 4C yang salah satunya adalah keterampilan kolaborasi. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan kolaborasi dan hasil belajar peserta didik pada materi ekosistem dengan menerapkan model pembelajaran project based learning (PjBL). Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan lesson study yang mengacu pada Kemmis dan Mc. Taggart dengan tahapannya yaitu plan, do and see. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 siklus. Lokasi penelitian adalah SMAN 7 Mataram dengan jumlah sampel sebanyak 36 peserta didik. Adapun instrumen dalam penelitian ini berupa lembar observasi untuk keterampilan kolaborasi dan lembar tes untuk hasil belajar. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif kuantitatif yang dengan melihat ketuntasan sesuai kriteria yang telah dibuat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I, keterampilan kolaborasi peserta didik rata-rata pada kategori cukup efektif (70%) dan pada siklus II berkategori efektif (73%). Adapun hasil belajar peserta didik pada siklus I dan siklus II menujukkan peningkatan dilihat dari jumlah peserta didik yang tuntas pada siklus I sebanyak 14 peserta didik dan pada siklus II sebanyak 22 peserta didik dari total 36 peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran PjBL mampu meningkatkan hasil belajar dan keterampilan kolaborasi peserta didik materi ekosistem.
21 世纪学习的要求不仅是提高学生的学习成绩,还与 4C 技能有关,其中之一就是协作技能。基于此,本研究旨在通过应用基于项目学习(PjBL)的学习模式,提高学生在生态系统材料方面的协作技能和学习成果。这种研究是一种课堂行动研究,采用课例研究的方法,参考了 Kemmis 和 Mc.Taggart 的方法,即计划、实践和观察。这项研究进行了两个周期。研究地点是马打兰第七中学(SMAN 7 Mataram),样本量为 36 名学生。本研究的工具是协作技能观察表和学习成果测试表。本研究的数据分析技术采用了定量描述性统计方法,根据制定的标准查看数据的完整性。结果显示,在第一周期中,学生的合作技能平均属于中等有效类别(70%),在第二周期中属于有效类别(73%)。学生在周期 I 和周期 II 的学习成果表明,在周期 I 完成学习的学生人数有所增加,在总共 36 名学生中,周期 I 有 14 名学生完成了学习,周期 II 有 22 名学生完成了学习。这表明,PjBL 学习模式能够提高学生在生态系统材料方面的学习成果和协作能力。
{"title":"Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi dan Hasil Belajar Biologi di SMAN 7 Mataram Tahun Ajaran 2022/2023","authors":"Suaidiah Suaidiah, J. Jamaluddin, Haminatul Hardiana","doi":"10.29303/jipp.v9i1.1883","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jipp.v9i1.1883","url":null,"abstract":"Tuntutan pembelajaran abad 21 tidak hanya tentang hasil belajar peserta didik yang lebih baik, namun juga terkait keterampilan 4C yang salah satunya adalah keterampilan kolaborasi. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan kolaborasi dan hasil belajar peserta didik pada materi ekosistem dengan menerapkan model pembelajaran project based learning (PjBL). Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan lesson study yang mengacu pada Kemmis dan Mc. Taggart dengan tahapannya yaitu plan, do and see. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 siklus. Lokasi penelitian adalah SMAN 7 Mataram dengan jumlah sampel sebanyak 36 peserta didik. Adapun instrumen dalam penelitian ini berupa lembar observasi untuk keterampilan kolaborasi dan lembar tes untuk hasil belajar. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif kuantitatif yang dengan melihat ketuntasan sesuai kriteria yang telah dibuat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I, keterampilan kolaborasi peserta didik rata-rata pada kategori cukup efektif (70%) dan pada siklus II berkategori efektif (73%). Adapun hasil belajar peserta didik pada siklus I dan siklus II menujukkan peningkatan dilihat dari jumlah peserta didik yang tuntas pada siklus I sebanyak 14 peserta didik dan pada siklus II sebanyak 22 peserta didik dari total 36 peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran PjBL mampu meningkatkan hasil belajar dan keterampilan kolaborasi peserta didik materi ekosistem.","PeriodicalId":354928,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan","volume":"251 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139807903","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The use of social media is not only for communicating and enjoying leisure time but also for learning many things. Since that, English-related content has been one of the things that often be on their search. Various educative content can be found on social media. This study aims to find out the students’ perceptions on the use of social media for English language learning. The participants of this study are 98 university students in Jakarta. A descriptive qualitative method was used. The data was obtained by using a questionnaire and interview. The results showed that Instagram, YouTube, and TikTok are the most preferred platform for learning. The students have positive perceptions on the use of social media for English learning because social media is easy to access, fun, stress-free, and reinforces their independence. In addition, the most skill that can be learned from social media are reading.
{"title":"Indonesian University Students’ Perceptions on the Use of Social Media for English Language Learning","authors":"Fenny Yutika Seli","doi":"10.29303/jipp.v9i1.2055","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jipp.v9i1.2055","url":null,"abstract":"The use of social media is not only for communicating and enjoying leisure time but also for learning many things. Since that, English-related content has been one of the things that often be on their search. Various educative content can be found on social media. This study aims to find out the students’ perceptions on the use of social media for English language learning. The participants of this study are 98 university students in Jakarta. A descriptive qualitative method was used. The data was obtained by using a questionnaire and interview. The results showed that Instagram, YouTube, and TikTok are the most preferred platform for learning. The students have positive perceptions on the use of social media for English learning because social media is easy to access, fun, stress-free, and reinforces their independence. In addition, the most skill that can be learned from social media are reading.","PeriodicalId":354928,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan","volume":"52 5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139808837","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}