首页 > 最新文献

Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)最新文献

英文 中文
Hubungan Pengetahuan Ibu dan Pola Pemberian Makanan Terhadap Status Gizi Anak Usia Toddler 母亲的知识关系和孩子的营养状况的饮食模式
Pub Date : 2018-08-31 DOI: 10.32419/JPPNI.V2I1.83
Fitriana Noor Khayati, R. Munawaroh
ABSTRAKTujuan penelitian: untuk menganalisis hubungan pengetahuan ibu tentang gizi balita dan pola pemberian makanan terhadap status gizi anak usia toddler. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang memiliki anak usia 1-3 tahun di Desa Kunden, Karanganom, Klaten. Sampel berjumlah 56 orang yang diambil dengan teknik concecutive sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2016. Instrumen yang digunakan ialah kuesioner pengetahuan ibu tentang status gizi, kuesioner pola pemberian makanan, timbangan berat badan, serta stature meter. Pengukuran status gizi menggunakan indeks BB/TB. Analisis data menggunakan uji koefisien kontingensi untuk mengetahui korelasi. Hasil: Ibu yang memiliki pengetahuan tentang gizi balita cukup baik sejumlah 41,1% dan ibu yang memiliki pengetahuan tentang pola pemberian makanan baik sejumlah 78,6%. Balita di Desa Kunden sebagian besar memiliki status gizi normal, yaitu sejumlah 62,5%. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan pengetahuan ibu (p=0,166) dan pola pemberian makanan (p=0,313) terhadap status gizi balita (a=0,05). Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi anak usia toddler dan pola pemberian makanan terhadap status gizi anak usia toddler.Kata Kunci: pengetahuan ibu, pola pemberian makanan, status gizi, toddlerCORRELATION OF MOTHER’S KNOWLEDGE AND FEEDING PATTERN WITH NUTRITIONAL STATUS IN TODDLERSABSTRACTObjective: to analyze the correlation of mother’s knowledge about toddler’s nutrition and feeding pattern with nutritional status of toddlers. Methods: This research was analytical descriptive with cross sectional approach. The population was mothers who had children aged 1-3 years in Kunden, Karanganom Village, Klaten. Samples consisted of 56 people taken using consecutive sampling technique. The research was conducted in June-July 2016. The instruments used were a questionnaire of mother’s knowledge about nutritional status, feeding pattern questionnaire, body weight scales, and stature meter. The nutritional status was measured using Weight/Height index. Data were analyzed using contingency coefficient test to figure out the correlation. Results: 41.1% of mothers had relatively good knowledge about nutrition of toddler and 78.6% mothers had good knowledge about feeding pattern. 62.5% of toddlers in Kunden Village mostly had normal nutritional status. The results of statistical test showed that there was no correlation of mother’s knowledge (p=0.166) andfeeding pattern (p=0.313) with nutritional status of toddles (a=0.05). Conclusion: There is no correlation of mother’s knowledge about toddlers’ nutrition and feeding pattern with nutritional status of toddlers.Keywords: mother’s knowledge, feeding pattern, nutritional status, toddlers
弃权研究:分析母亲对幼儿营养的知识关系和对蹒跚学步儿童营养状况的饮食模式。方法:本研究采用跨界方法进行分析性描述性研究。这项研究的目标是在克拉滕的昆登村有一个三岁孩子的母亲。样本中有56人是用恒定抽样技术采集的。这项研究于2016年6月至7月进行。这些工具包括母亲的营养状况知识问卷、饮食模式问卷、体重秤和计价器。使用BB/TB索引测量营养状况。数据分析使用偶然性系数测试来确定相关性。结果:对幼儿营养了解良好的母亲是41.1%,对饮食模式了解良好的母亲是78.6%。昆登村的幼儿基本正常营养状况为62.5%。统计结果显示,母亲的知识(p= 166)和喂养模式(p= 0.313)对幼儿的营养状况(a= 0.05)没有任何关系。结论:母亲对儿童营养的了解与儿童营养状况的饮食模式之间没有联系。关键词:母亲的知识、饮食模式、营养状况、母亲知识与营养状况的关系:分析母亲对托德勒营养状况和她对托德勒营养状况的相关知识。方法:这项研究是对交叉向的分析。人口是在昆登有孩子1-3年的母亲,Klaten kar隐蔽村。样本被认为是56人使用consecutive抽样技术。这项研究是2016年6月批准的。过去的仪器是关于营养地位、营养问题、身体规模和稳定一米的问题。核状态使用度量指数进行测量。数据是用摄取成分测试分析数据。建议:41.1%的母亲对儿童的营养和78.6%的母亲对感知模式有很好的了解。62。5%的居住在昆登村的儿童拥有正常的营养地位。统计结果表明,母亲知识的结果与母亲知识的营养状况无关。结论:母亲对蹒跚学步者的营养和她的乳房状态的营养方式所知没有任何相关性。母亲的知识,感觉模式,营养状态,蹒跚学步
{"title":"Hubungan Pengetahuan Ibu dan Pola Pemberian Makanan Terhadap Status Gizi Anak Usia Toddler","authors":"Fitriana Noor Khayati, R. Munawaroh","doi":"10.32419/JPPNI.V2I1.83","DOIUrl":"https://doi.org/10.32419/JPPNI.V2I1.83","url":null,"abstract":"ABSTRAKTujuan penelitian: untuk menganalisis hubungan pengetahuan ibu tentang gizi balita dan pola pemberian makanan terhadap status gizi anak usia toddler. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang memiliki anak usia 1-3 tahun di Desa Kunden, Karanganom, Klaten. Sampel berjumlah 56 orang yang diambil dengan teknik concecutive sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2016. Instrumen yang digunakan ialah kuesioner pengetahuan ibu tentang status gizi, kuesioner pola pemberian makanan, timbangan berat badan, serta stature meter. Pengukuran status gizi menggunakan indeks BB/TB. Analisis data menggunakan uji koefisien kontingensi untuk mengetahui korelasi. Hasil: Ibu yang memiliki pengetahuan tentang gizi balita cukup baik sejumlah 41,1% dan ibu yang memiliki pengetahuan tentang pola pemberian makanan baik sejumlah 78,6%. Balita di Desa Kunden sebagian besar memiliki status gizi normal, yaitu sejumlah 62,5%. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan pengetahuan ibu (p=0,166) dan pola pemberian makanan (p=0,313) terhadap status gizi balita (a=0,05). Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi anak usia toddler dan pola pemberian makanan terhadap status gizi anak usia toddler.Kata Kunci: pengetahuan ibu, pola pemberian makanan, status gizi, toddlerCORRELATION OF MOTHER’S KNOWLEDGE AND FEEDING PATTERN WITH NUTRITIONAL STATUS IN TODDLERSABSTRACTObjective: to analyze the correlation of mother’s knowledge about toddler’s nutrition and feeding pattern with nutritional status of toddlers. Methods: This research was analytical descriptive with cross sectional approach. The population was mothers who had children aged 1-3 years in Kunden, Karanganom Village, Klaten. Samples consisted of 56 people taken using consecutive sampling technique. The research was conducted in June-July 2016. The instruments used were a questionnaire of mother’s knowledge about nutritional status, feeding pattern questionnaire, body weight scales, and stature meter. The nutritional status was measured using Weight/Height index. Data were analyzed using contingency coefficient test to figure out the correlation. Results: 41.1% of mothers had relatively good knowledge about nutrition of toddler and 78.6% mothers had good knowledge about feeding pattern. 62.5% of toddlers in Kunden Village mostly had normal nutritional status. The results of statistical test showed that there was no correlation of mother’s knowledge (p=0.166) andfeeding pattern (p=0.313) with nutritional status of toddles (a=0.05). Conclusion: There is no correlation of mother’s knowledge about toddlers’ nutrition and feeding pattern with nutritional status of toddlers.Keywords: mother’s knowledge, feeding pattern, nutritional status, toddlers","PeriodicalId":356951,"journal":{"name":"Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121329546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Progressive Muscle Relaxation dan Slow Deep Breathing pada Penderita Hipertensi 渐进式肌肉放松和慢速深呼吸
Pub Date : 2018-08-31 DOI: 10.32419/JPPNI.V2I1.81
Niken Setyaningrum, I. Permana, Falasifah Ani Yuniarti
ABSTRAKTujuan penelitian: untuk mengetahui efektivitas teknikprogressive muscle relaxation dan slow deep breathing terhadap peningkatan kualitas tidur dan penurunan tingkat stres. Metode: penelitian ini menggunakan quasi experimental design with comparison group. Pengambilan sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Gamping 2 Yogyakarta. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 responden dengan pembagian sampel masing-masing 20 responden pada kelompok intervensi, kelompok kontrol 1, dan kelompok kontrol 2. Pengambilan data dilakukan pada bulan April sampai Juni 2015. Instrumen penelitian ini menggunakan PSQI (Pittburgh Sleep Quality Index) untuk mengukur kualitas tidur dengan nilai validitas 0,89 dan reliabilitas sebesar 0,73, sedangkan PSS (Perceived Stress Scale) untuk mengukur tingkat stres dengan nilai validitas 0,85 dan reliabilitas sebesar 0,75. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Anova dilanjutkan uji post-hoc Bonferroni. Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi, kelompok kontrol 1, dan kelompok kontrol 2 terhadap peningkatan kualitas tidur (p = 0,025). Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi, kelompok control 1 dan kelompok kontrol 2 terhadap penurunan tingkat stres (p = 0,009). Diskusi: Hipertensi berkaitan dengan kualitas tidur dan tingkat stres karena berhubungan dengan respons saraf simpatis. Jika tidak diidentifikasi dengan baik, hal tersebut dapat memperburuk kondisi penderita hipertensi. Hipertensi dapat dikontrol dengan terapi nonfarmakologi menggunakan teknik relaksasi progressive muscle relaxation dan slow deep breathing. Kesimpulan: teknik progressive muscle relaxation efektif untuk meningkatkan kualitas tidur dan slow deep breathing efektif untuk menurunkan tingkat stres.Kata Kunci: hipertensi, kualitas tidur, tingkat stres, progressive muscle relaxation, slow deep breathingPROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION AND SLOW DEEP BREATHING IN HYPERTENSION PATIENTSABSTRACTObjective: to identify the effectiveness of progressive muscle relaxation and slow deep breathing on improving sleep quality and decreasing stress levels. Methods: This study employed quasi experimental design with comparison group. Samples were taken using purposive sampling. The study was conducted in the working area of Puskesmas (Public Health Center) Gamping 2 Yogyakarta. The sample size was 60 respondents with 20 respondents in each of the intervention group, control group 1, and control group 2. Data were collected from April to June 2015. The research used PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) to measure the quality of sleep with a validity value of 0.89 and a reliability value of 0.73 and PSS (Perceived Stress Scale) to measure stress levels with a validity value of 0.85 and a reliability value of 0.75. Data were analyzed using Anova and followed by using Bonferroni post-hoc test. Results: There were significant differences between intervention
研究目的:了解肌肉放松和低深度呼吸技术对提高睡眠质量和降低压力的有效性。方法:该研究采用了合成组的quasi设计。采用采样方法提取研究样本。这项研究是在日惹健身中心2区进行的。在这项研究中,大量的样本为60名受访者,每组样本将20名受访者除以干预组、控制组1和控制组2。数据检索发生在2015年4月至6月。该研究仪器使用PSQI (Pittburgh睡眠质量指数)来测量0.89的有效性和安慰剂值为0.73的安慰剂质量,而PSS(感知压力等级为0.85,可靠性为0.75。本研究使用Anova继续测试后的Bonferroni进行数据分析。结果:干预组、控制组1和控制组2在提高睡眠质量方面存在显著差异(p = 025)。干预组、控制组1和控制组2在压力水平下降(p = 0.009)之间存在显著差异。讨论:高血压与睡眠质量和与交感神经反应有关的压力水平有关。如果不能很好地识别,这可能会加剧高血压。高血压可以通过使用渐进肌肉放松和缓慢深度呼吸的非药物疗法来控制。结论:改善肌肉放松技术对降低睡眠质量和低深度呼吸有效。关键词:高血压,睡眠质量,压力水平,肌肉收缩和缓慢呼吸方法:样本是用采集器采样取的。这项研究是在日惹2号公共卫生中心工作的。样本大小是60个响应,每次干预都有20个响应。这些数据是从2015年4月收集到6月。研究利用巴黎的睡眠质量来测量0.89的睡眠质量,并测量0.73和PSS的稳定水平,其有效性为0.85,可靠性为0.75。数据是用Anova进行分析并遵循后hoc测试Bonferroni的数据。结果:在睡眠质量质量改善(p= 025)中,干预组、控制组1和控制组2之间存在显著差异。在减压压力下,干预小组、控制小组1和控制小组2之间存在重大分歧。讨论:高张力是与睡眠质量和压力水平相关的,因为它是与交感神经反应。除非他们得到适当的确认,否则他们可能会担心患高血压的病人。高血压可以通过渐进肌肉放松和缓慢呼吸放松来控制非制药疗法。结论:进展肌肉放松对改善睡眠质量和缓慢呼吸作用对降低压力水平有效。重点:高强度,睡眠质量,压力水平,肌肉松弛,缓慢呼吸
{"title":"Progressive Muscle Relaxation dan Slow Deep Breathing pada Penderita Hipertensi","authors":"Niken Setyaningrum, I. Permana, Falasifah Ani Yuniarti","doi":"10.32419/JPPNI.V2I1.81","DOIUrl":"https://doi.org/10.32419/JPPNI.V2I1.81","url":null,"abstract":"ABSTRAKTujuan penelitian: untuk mengetahui efektivitas teknikprogressive muscle relaxation dan slow deep breathing terhadap peningkatan kualitas tidur dan penurunan tingkat stres. Metode: penelitian ini menggunakan quasi experimental design with comparison group. Pengambilan sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Gamping 2 Yogyakarta. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 responden dengan pembagian sampel masing-masing 20 responden pada kelompok intervensi, kelompok kontrol 1, dan kelompok kontrol 2. Pengambilan data dilakukan pada bulan April sampai Juni 2015. Instrumen penelitian ini menggunakan PSQI (Pittburgh Sleep Quality Index) untuk mengukur kualitas tidur dengan nilai validitas 0,89 dan reliabilitas sebesar 0,73, sedangkan PSS (Perceived Stress Scale) untuk mengukur tingkat stres dengan nilai validitas 0,85 dan reliabilitas sebesar 0,75. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Anova dilanjutkan uji post-hoc Bonferroni. Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi, kelompok kontrol 1, dan kelompok kontrol 2 terhadap peningkatan kualitas tidur (p = 0,025). Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi, kelompok control 1 dan kelompok kontrol 2 terhadap penurunan tingkat stres (p = 0,009). Diskusi: Hipertensi berkaitan dengan kualitas tidur dan tingkat stres karena berhubungan dengan respons saraf simpatis. Jika tidak diidentifikasi dengan baik, hal tersebut dapat memperburuk kondisi penderita hipertensi. Hipertensi dapat dikontrol dengan terapi nonfarmakologi menggunakan teknik relaksasi progressive muscle relaxation dan slow deep breathing. Kesimpulan: teknik progressive muscle relaxation efektif untuk meningkatkan kualitas tidur dan slow deep breathing efektif untuk menurunkan tingkat stres.Kata Kunci: hipertensi, kualitas tidur, tingkat stres, progressive muscle relaxation, slow deep breathingPROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION AND SLOW DEEP BREATHING IN HYPERTENSION PATIENTSABSTRACTObjective: to identify the effectiveness of progressive muscle relaxation and slow deep breathing on improving sleep quality and decreasing stress levels. Methods: This study employed quasi experimental design with comparison group. Samples were taken using purposive sampling. The study was conducted in the working area of Puskesmas (Public Health Center) Gamping 2 Yogyakarta. The sample size was 60 respondents with 20 respondents in each of the intervention group, control group 1, and control group 2. Data were collected from April to June 2015. The research used PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) to measure the quality of sleep with a validity value of 0.89 and a reliability value of 0.73 and PSS (Perceived Stress Scale) to measure stress levels with a validity value of 0.85 and a reliability value of 0.75. Data were analyzed using Anova and followed by using Bonferroni post-hoc test. Results: There were significant differences between intervention","PeriodicalId":356951,"journal":{"name":"Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)","volume":"134 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122907978","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELULUSAN UJI KOMPETENSI NERS INDONESIA (UKNI) DI REGIONAL SULAWESI 这与印尼苏拉威西地区能力测试(UKNI)的毕业有关
Pub Date : 2018-08-31 DOI: 10.32419/jppni.v2i2.84
Ayu G C Hartina, Takdir Tahir, Nurhaya Nurdin, Midawati Djafar
ABSTRAKTujuan penelitian: Mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kelulusan dalam pelaksanaan UKNI di institusi regional Sulawesi. Metode: Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan model pendekatan cross sectional study. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala Guttman. Pengambilan data dilakukan pada 16 Desember 2016-19 April 2017, sebanyak 72 orang lulusan ners sebagai sampel dari berbagai institusi keperawatan di wilayah Sulawesi, pengambilan sampel dilakukan secara cluster sampling, lalu diberikan kuesioner saat briefing H-1 sebelum ujian kompetensi ners. Uji statistik yang digunakan yaitu uji Pearson correlation dengan tingkat kemaknaan p-value =0,05. Hasil: Ada hubungan kesiapan ujian (p=0,001), try out UKNI (p=0,03), prestasi akademik (p=0,03), dan peran institusi (p=0,005) dengan tingkat kelulusan uji kompetensi ners dan tidak ada hubungan kondisi fisik (p=0,555), praktik profesi dengan tingkat kelulusan uji kompetensi ners. Kesimpulan: Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kelulusan uji kompetensi adalah kesiapan uji kompetensi. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang terkait sistem bimbingan profesi dan pemahaman blueprint terhadap kelulusan uji kompetensi ners.Kata Kunci: uji kompetensi, tingkat kelulusan, prestasi akademikFACTORS RELATED TO A PASS IN TEST OF COMPETENCE FOR INDONESIAN NURSES IN SULAWESI REGIONABSTRACTObjective: To identify factors related to the pass in the Test of Competence for Indonesian Nurses in regional institutions of Sulawesi. Methods: This research employed analytical survey with cross sectional study approach. It used Guttman scale for the questionnaire. Data were collected from 16 December 2016 until 19 April 2017, involving 72 nursing graduates as samples from various nursing institutions in Sulawesi, taken using cluster sampling, and given questionnaire during a briefing session held one day before the test of competence for nurses. The statistical test used Pearson correlation test with significance level ofp-value=0.05. Results: There was correlation of test readiness (p=0.001), try-out for the Test of Competence for Indonesian Nurses (p=0.03), academic achievement (p=0.03), and institutional role (p=0.005) with the passing rate of the test of competence for nurses and there was correlation ofphysical condition (p=0.555), professional practice with the passing level of the test of competence for nurses. Conclusion: The most dominant factor related to the pass in the competence test is the readiness for the competence test. It is necessary to conduct further research on professional guidance system and understanding of blueprint concerning the pass in the test of competence for nurses.Keywords: competence test, passing rate, academic achievement
研究对象:确定与UKNI在苏拉威西地区机构毕业有关的因素。方法:该研究采用交叉研究方法模型的分析调查。这项研究使用Guttman规模的调查问卷。数据检索发生在2014年4月16日至19日,共有72名毕业生作为苏拉威西地区护理机构的样本进行抽样采集,然后在绩效考核前的g.1简报中进行调查。使用的统计数据是皮尔森相关测试的p-价值率= 0.05。结果:有一种准备考试的关系(p= 001),尝试UKNI (p= 003),学术成就(p= 003),制度的作用(p= 0500)与能力测试的毕业率和没有身体条件关系(p= 555),职业实践与能力测试的毕业程度。结论:处理能力测试通过的主要因素是能力测试的准备。需要进行与职业指导系统相关的高级研究,以及蓝图理解能力测试的毕业。关键词:能力测试、毕业级别、学术成就与在苏拉威西地区的姐妹考试中通过的考试相关:将事实与过去的关系联系在一起方法:这项研究采用了交叉研究的分析结果。它被称为Guttman,用于提问。数据由2016年12月16日至2017年4月19日收集,以苏拉威西各种护理机构的样本为样本,采用抽样集,在为期一天的监护期会议上提出问题。(播音员)皮尔森利用资源资源测试的重要性质=0.05。Results:有相关of readiness测试(p =冰河世纪)是印尼,预定了for the test of Competence for护士(p = 0 . 03),学业成绩成就奖(p = 0。03),和institutional角色(p = 0.005)和传球率》测试相关ofphysical Competence for护士有著作百科全书》是雾(p = 0.555)和传球水平》,专业实践测试of Competence)为护士。结束语:通过竞争测试的最主要因素是强迫测试的结果。有必要进一步研究专业导航系统和理解蓝图协奏曲Keywords:竞赛测试,冒充身份,学术界成就
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELULUSAN UJI KOMPETENSI NERS INDONESIA (UKNI) DI REGIONAL SULAWESI","authors":"Ayu G C Hartina, Takdir Tahir, Nurhaya Nurdin, Midawati Djafar","doi":"10.32419/jppni.v2i2.84","DOIUrl":"https://doi.org/10.32419/jppni.v2i2.84","url":null,"abstract":"ABSTRAKTujuan penelitian: Mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kelulusan dalam pelaksanaan UKNI di institusi regional Sulawesi. Metode: Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan model pendekatan cross sectional study. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala Guttman. Pengambilan data dilakukan pada 16 Desember 2016-19 April 2017, sebanyak 72 orang lulusan ners sebagai sampel dari berbagai institusi keperawatan di wilayah Sulawesi, pengambilan sampel dilakukan secara cluster sampling, lalu diberikan kuesioner saat briefing H-1 sebelum ujian kompetensi ners. Uji statistik yang digunakan yaitu uji Pearson correlation dengan tingkat kemaknaan p-value =0,05. Hasil: Ada hubungan kesiapan ujian (p=0,001), try out UKNI (p=0,03), prestasi akademik (p=0,03), dan peran institusi (p=0,005) dengan tingkat kelulusan uji kompetensi ners dan tidak ada hubungan kondisi fisik (p=0,555), praktik profesi dengan tingkat kelulusan uji kompetensi ners. Kesimpulan: Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kelulusan uji kompetensi adalah kesiapan uji kompetensi. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang terkait sistem bimbingan profesi dan pemahaman blueprint terhadap kelulusan uji kompetensi ners.Kata Kunci: uji kompetensi, tingkat kelulusan, prestasi akademikFACTORS RELATED TO A PASS IN TEST OF COMPETENCE FOR INDONESIAN NURSES IN SULAWESI REGIONABSTRACTObjective: To identify factors related to the pass in the Test of Competence for Indonesian Nurses in regional institutions of Sulawesi. Methods: This research employed analytical survey with cross sectional study approach. It used Guttman scale for the questionnaire. Data were collected from 16 December 2016 until 19 April 2017, involving 72 nursing graduates as samples from various nursing institutions in Sulawesi, taken using cluster sampling, and given questionnaire during a briefing session held one day before the test of competence for nurses. The statistical test used Pearson correlation test with significance level ofp-value=0.05. Results: There was correlation of test readiness (p=0.001), try-out for the Test of Competence for Indonesian Nurses (p=0.03), academic achievement (p=0.03), and institutional role (p=0.005) with the passing rate of the test of competence for nurses and there was correlation ofphysical condition (p=0.555), professional practice with the passing level of the test of competence for nurses. Conclusion: The most dominant factor related to the pass in the competence test is the readiness for the competence test. It is necessary to conduct further research on professional guidance system and understanding of blueprint concerning the pass in the test of competence for nurses.Keywords: competence test, passing rate, academic achievement","PeriodicalId":356951,"journal":{"name":"Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131315578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 12
HUBUNGAN PEER AND PARENT ATTACHMENT DENGAN GANGGUAN PERILAKU MAKAN PADA REMAJA SMA 青少年饮食失调与家长关系
Pub Date : 2018-08-31 DOI: 10.32419/JPPNI.V3I2.105
Mia Yuliana, Mustikasari
ABSTRAKRemaja mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik serta psikologis yang pesat. Hal ini membuat remaja rentan mengalami masalah kesehatan, salah satunya gangguan perilaku makan. Salah satu faktor yang memengaruhi yaitu peer attachment dan parent attachment. Tujuan penelitian: untuk mengetahui adanya hubungan peer dan parent attachment dengan gangguan perilaku makan pada remaja SMA. Metode: Penelitian menggunakan desain cross sectional kepada 65 responden yang diambil berdasarkan purposive sampling. Kriteria responden penelitian yaitu remaja usia 15-17 tahun dan mengalami gangguan perilaku makan. Gangguan perilaku makan diidentifikasi menggunakan alat ukur The Eating Attitudes Test-26 (EAT-26), sedangkan attachment diukur dengan The Inventory of Peer and Parent Attachment (IPPA) yang valid dan reliabel. Penelitian ini telah dinyatakan lolos kaji etik oleh Komite Etik Penelitian Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Hasil: penelitian menunjukkan ada hubungan peer attachment dengan gangguan perilaku makan (p=0,000; r=0,459), dan ada hubungan parent attachment dengan gangguan perilaku makan (p=0,020; r=0,288). Kesimpulan: Rekomendasi adalah sekolah dapat memaksimalkan upaya membangun perilaku hidup sehat dengan mengadakan penyuluhan secara berkala berkaitan dengan berat badan ideal, perilaku makan yang baik, dan gizi seimbangKata Kunci: gangguan perilaku makan, parent attachment, peer attachment, remajaCORRELATION BETWEEN PEER AND PARENT ATTACHMENT WITH DISORDERED EATING BEHAVIORS IN HIGH SCHOOL ADOLESCENTSABSTRACTObjective: This study is aimed to determine the correlation between peer and parent attachment with disordered eating behaviors in high school adolescents. Methods: Its design was cross-sectional with samples and selected through purposive sampling technique.The Criteria of respondents were adolescent aged 15-17 years and experienced disodered eating behaviors. Disordered eating behaviors were identified using the The Eating Attitudes Test-26 (EAT-26), while attachments were measured by The Inventory of Peer and Parent Attachment (IPPA). Both of them are valid and reliable. This research has been declared escaped ethical review by Research Ethics Committee Faculty of Nursing University of Indonesia. Data was analyzed with pearson correlation test. Results: The results showed there were a correlation between peer attachment and disordered eating behaviors (p=0,000; r=0,459). Also, there were a correlation between parent attachment and disordered eating behaviors (p=0,020; r=0,288). Disscussion: Recommendation is schools can maximize efforts to build healthy lifestyles by conducting periodic counseling related to ideal body weight, good eating behavior, and balanced nutrition.Keywords: adolescent, disordered eating behaviors, parent attachment, parent attachment
青少年缺乏症经历了身体和心理上的快速成长和发展。这使青少年容易出现健康问题,包括饮食失调。其中一个影响因素是peer attach和parent attach。研究目的:研究青少年饮食失调的同伴关系。方法:在采样过程中使用交叉设计对65名受访者进行研究。研究对象为15-17岁及饮食失调的青少年提出的标准。饮食失调是用量表确定的,而依恋是用有效的、有效的Peer和父母关系(IPPA)的清单来衡量的。该研究已被印尼大学护理科学学院伦理学委员会宣布通过。结果:研究表明,对饮食失调的依恋(p= 10000;r= 459),与饮食失调有家长关系(p= 020;r = 0,288)。结论:建议是可以最大化的努力建立健康的生活行为和学校定期举行咨询与理想的体重,吃的好行为有关,营养和饮食失调的seimbangKata钥匙:家长附件、对等附件remajaCORRELATION对等和家长之间和DISORDERED吃BEHAVIORS在高中ADOLESCENTSABSTRACTObjective附件:这项研究可以确定派尔和父母之间的联系,即高中青少年行为破裂。方法:它的设计是分段的,有样本和选择性的采样技术。女记者被绑架了15-17年,实验被强奸行为。实验对象被发现使用eding Attitudes测试26 (e20 -26),而助手是根据Peer和Parent attach (IPPA)的条款提出的。它们都是有效的和可信赖的。这项研究已经解除了印度尼西亚护理大学的伦理审查。皮尔森公司测试的数据分析。最近的建议是,温和的依恋和分裂的行为之间有一种联系。r = 0,459)。此外,父母的依恋和分裂行为(p= 020;r = 0,288)。讨论:推荐学校可以通过稳定月经来建立健康的生活方式,与理想的身体重量、良好的饮食行为和平衡营养。青少年,被削弱的行为,血统依附,血统依附
{"title":"HUBUNGAN PEER AND PARENT ATTACHMENT DENGAN GANGGUAN PERILAKU MAKAN PADA REMAJA SMA","authors":"Mia Yuliana, Mustikasari","doi":"10.32419/JPPNI.V3I2.105","DOIUrl":"https://doi.org/10.32419/JPPNI.V3I2.105","url":null,"abstract":"ABSTRAKRemaja mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik serta psikologis yang pesat. Hal ini membuat remaja rentan mengalami masalah kesehatan, salah satunya gangguan perilaku makan. Salah satu faktor yang memengaruhi yaitu peer attachment dan parent attachment. Tujuan penelitian: untuk mengetahui adanya hubungan peer dan parent attachment dengan gangguan perilaku makan pada remaja SMA. Metode: Penelitian menggunakan desain cross sectional kepada 65 responden yang diambil berdasarkan purposive sampling. Kriteria responden penelitian yaitu remaja usia 15-17 tahun dan mengalami gangguan perilaku makan. Gangguan perilaku makan diidentifikasi menggunakan alat ukur The Eating Attitudes Test-26 (EAT-26), sedangkan attachment diukur dengan The Inventory of Peer and Parent Attachment (IPPA) yang valid dan reliabel. Penelitian ini telah dinyatakan lolos kaji etik oleh Komite Etik Penelitian Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Hasil: penelitian menunjukkan ada hubungan peer attachment dengan gangguan perilaku makan (p=0,000; r=0,459), dan ada hubungan parent attachment dengan gangguan perilaku makan (p=0,020; r=0,288). Kesimpulan: Rekomendasi adalah sekolah dapat memaksimalkan upaya membangun perilaku hidup sehat dengan mengadakan penyuluhan secara berkala berkaitan dengan berat badan ideal, perilaku makan yang baik, dan gizi seimbangKata Kunci: gangguan perilaku makan, parent attachment, peer attachment, remajaCORRELATION BETWEEN PEER AND PARENT ATTACHMENT WITH DISORDERED EATING BEHAVIORS IN HIGH SCHOOL ADOLESCENTSABSTRACTObjective: This study is aimed to determine the correlation between peer and parent attachment with disordered eating behaviors in high school adolescents. Methods: Its design was cross-sectional with samples and selected through purposive sampling technique.The Criteria of respondents were adolescent aged 15-17 years and experienced disodered eating behaviors. Disordered eating behaviors were identified using the The Eating Attitudes Test-26 (EAT-26), while attachments were measured by The Inventory of Peer and Parent Attachment (IPPA). Both of them are valid and reliable. This research has been declared escaped ethical review by Research Ethics Committee Faculty of Nursing University of Indonesia. Data was analyzed with pearson correlation test. Results: The results showed there were a correlation between peer attachment and disordered eating behaviors (p=0,000; r=0,459). Also, there were a correlation between parent attachment and disordered eating behaviors (p=0,020; r=0,288). Disscussion: Recommendation is schools can maximize efforts to build healthy lifestyles by conducting periodic counseling related to ideal body weight, good eating behavior, and balanced nutrition.Keywords: adolescent, disordered eating behaviors, parent attachment, parent attachment","PeriodicalId":356951,"journal":{"name":"Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132671742","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Lamanya Penggunaan Kateter dengan Kejadian Infeksi Saluran Kemih pada Pasien Terpasang Kateter 患者使用导管的时间长短,伴有导管感染事件
Pub Date : 2018-08-31 DOI: 10.32419/jppni.v2i3.92
Yosi Suryarinilsih, Defiroza, M. Aulia
ABSTRAKLatar Belakang: Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan salah satu infeksi nasokomial yang dapat dialami pasien rawat di rumah sakit. Salah satu faktor penyebabnya bisa dari penggunaan kateter. Tujuan Penelitian: mengetahui lamanya penggunaan kateter dengan kejadian infeksi saluran kemih. Metode: Jenis penelitiannya adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel 44 orang yang ditentukan dengan cara purposive sampling dengan kriteria responden adalah pasien rawat yang dipasang kateter saat baru masuk RS dengan diagnosis utama bukan infeksi saluran kemih. Izin etik panelitian diperoleh sebelum pengambilan data dilakukan. Pengumpulan data dilakukan dari 22 Juni-22 Juli 2015 dengan menggunakan lembar observasi dan pemeriksaan spesimen urin responden ke laboratorium. Data dianalisis secara univariat dan bivariate dengan uji chi square. Hasil: ditemukan 43,2% responden mengalami ISK, dari lamanya penggunaan kateter responden, 40,9% tidak sesuai aturan (lebih 7 hari) dan terdapat hubungan bermakna antara lamanya penggunaan kateter dengan kejadian infeksi saluran kemih (p<0,001). Kesimpulan: Pengunaan kateter yang lama memiliki hubungan yang bermakna dengan terjadinya infeksi saluran kemih pada pasien. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi perawat ruangan dalam merencanakan intervensi pengawasan dan penggantian kateter secara periodik bagi pasien.Kata kunci: Kateter, infeksi saluran kemih, rumah sakit, urinalisisDURATION OF CATETER USE AND INCIDENCE OF URINARY TRACT INFECTION IN PATIENTS WITH INDWELLING CATHETERABSTRACTBackground: Urinary Tract Infection (UTI) is one of the nosocomial infections that can be experienced by hospitalized patients. One of the causes is the use of catheters. Objective: To identify the duration of catheter use and the incidence of urinary tract infections. Methods: The research is descriptive analytic with cross sectional study approach. The number of samples was 44 people whom were taken using purposive sampling. The criterion of respondent was patient with an indwelling catheter when they were newly admitted to the hospital with a primary diagnosis of not having urinary tract infection. Ethical approval for the research was obtained before data were collected. The data were collected from 22 June 2015 to 22 July 2015 by using observation sheets and examining respondents ’urine specimens in the laboratory. They were analyzed through univariate and bivariate using chi square test. Results: 43.2% of respondents had UTI, 40.9% did not comply with the rules (more than 7 days) in terms of the duration of catheter use, and there was a significant correlation between the duration of catheter use and incidence of urinary tract infection (p<0.001). Conclusion: Prolonged catheter use has a significant correlation with the incidence of urinary tract infection in patients. The results of this research can be used as a basis for ward nurses in planning periodic supervision and catheter rep
潜伏期:泌尿系感染(ISK)是医院住院病人可以看到的神经总瘤感染之一。原因之一可能是使用导管。研究目的:确定导管治疗尿路感染的时间长短。方法:他的研究类型是交叉研究方法的分析性描述性描述。通过标准采样方式确定的样本数量为第44名入院者确定的门诊病人,他们的主要诊断不是泌尿系感染。在数据检索之前获得了优先权。2015年7月22日至22日通过一份由受访者尿液样本的观察和检查表对实验室进行了数据收集。数据是由chi square测试的单变量和双变量分析的。结果:结果:43.2%的受访者对ISK的持续使用时间不符合规定(超过7天),而导管的使用时间与泌尿系感染事件(p< 0.001)之间存在明显的联系。结论:旧导管的使用与患者的泌尿系统感染有关。这些研究可以为病房护士在计划监测干预和定期更换导管方面提供基础。关键词:导管、尿路感染、医院、尿道和尿道排尿的最小最小痕迹原因之一是理性的使用。确定使用辅助手段和排尿容器的范围。方法:研究与交叉研究描述分析。样本编号是44人当他们刚被告知进入医院时,医生的责任准则是由一名精神科医生提供的。这项研究的伦理确认是在数据收集之前获得的。数据是从2015年6月22日到2015年7月22日,通过使用观察表和检查实验室中的尿液样本收集的。他们使用chi square测试对单个变量和双变量进行分析。结果:43.2%的受访者有UTI, 40.9%的人没有与策略(超过7天)进行比较结束语:使用辅助手段的有效性与尿液感染的有效性接触。这项研究的结果可以用作计划月经的护士基地。卡特,尿液感染,医院,尿道
{"title":"Lamanya Penggunaan Kateter dengan Kejadian Infeksi Saluran Kemih pada Pasien Terpasang Kateter","authors":"Yosi Suryarinilsih, Defiroza, M. Aulia","doi":"10.32419/jppni.v2i3.92","DOIUrl":"https://doi.org/10.32419/jppni.v2i3.92","url":null,"abstract":"ABSTRAKLatar Belakang: Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan salah satu infeksi nasokomial yang dapat dialami pasien rawat di rumah sakit. Salah satu faktor penyebabnya bisa dari penggunaan kateter. Tujuan Penelitian: mengetahui lamanya penggunaan kateter dengan kejadian infeksi saluran kemih. Metode: Jenis penelitiannya adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel 44 orang yang ditentukan dengan cara purposive sampling dengan kriteria responden adalah pasien rawat yang dipasang kateter saat baru masuk RS dengan diagnosis utama bukan infeksi saluran kemih. Izin etik panelitian diperoleh sebelum pengambilan data dilakukan. Pengumpulan data dilakukan dari 22 Juni-22 Juli 2015 dengan menggunakan lembar observasi dan pemeriksaan spesimen urin responden ke laboratorium. Data dianalisis secara univariat dan bivariate dengan uji chi square. Hasil: ditemukan 43,2% responden mengalami ISK, dari lamanya penggunaan kateter responden, 40,9% tidak sesuai aturan (lebih 7 hari) dan terdapat hubungan bermakna antara lamanya penggunaan kateter dengan kejadian infeksi saluran kemih (p<0,001). Kesimpulan: Pengunaan kateter yang lama memiliki hubungan yang bermakna dengan terjadinya infeksi saluran kemih pada pasien. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi perawat ruangan dalam merencanakan intervensi pengawasan dan penggantian kateter secara periodik bagi pasien.Kata kunci: Kateter, infeksi saluran kemih, rumah sakit, urinalisisDURATION OF CATETER USE AND INCIDENCE OF URINARY TRACT INFECTION IN PATIENTS WITH INDWELLING CATHETERABSTRACTBackground: Urinary Tract Infection (UTI) is one of the nosocomial infections that can be experienced by hospitalized patients. One of the causes is the use of catheters. Objective: To identify the duration of catheter use and the incidence of urinary tract infections. Methods: The research is descriptive analytic with cross sectional study approach. The number of samples was 44 people whom were taken using purposive sampling. The criterion of respondent was patient with an indwelling catheter when they were newly admitted to the hospital with a primary diagnosis of not having urinary tract infection. Ethical approval for the research was obtained before data were collected. The data were collected from 22 June 2015 to 22 July 2015 by using observation sheets and examining respondents ’urine specimens in the laboratory. They were analyzed through univariate and bivariate using chi square test. Results: 43.2% of respondents had UTI, 40.9% did not comply with the rules (more than 7 days) in terms of the duration of catheter use, and there was a significant correlation between the duration of catheter use and incidence of urinary tract infection (p<0.001). Conclusion: Prolonged catheter use has a significant correlation with the incidence of urinary tract infection in patients. The results of this research can be used as a basis for ward nurses in planning periodic supervision and catheter rep","PeriodicalId":356951,"journal":{"name":"Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124069416","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Terapi Logo dan Suportif Kelompok Menurunkan Ansietas Remaja Binaan Rutan dan Lapas Logo和支持小组治疗降低了青少年强奸和监禁
Pub Date : 2018-08-31 DOI: 10.32419/JPPNI.V2I3.90
Efri Widianti, Mustikasari, A. Waluyo
AbstrakLatar belakang: Remaja yang harus menjalani masa masa hukuman akibat tindak kriminal yang pernah dilakukannya sangat rentan mengalami ansietas. Ansietas sebagai salah satu masalah psikososial dapat diatasi dengan beberapa psikoterapi diantaranya terapi logo dan terapi suportif. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi logo dan terapi suportif terhadap ansietas remaja di rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan wilayah Jawa Barat. Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment pre-post test with control group dengan 78 responden yang merupakan hasil screening berdasarkan kriteria inklusi, terdiri dari 39 responden untuk kelompok intervensi dan 39 responden untuk kelompok kontrol. Terapi ini diberikan dalam 8 sesi yang terdiri dari terapi logo 4 sesi dan terapi suportif 4 sesi. Penelitian ini dilakukan selama 5 minggu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah State Trait Anxiety Scale-Trait yang telah dilakukan uji validitas dengan nilai r=0,313-0,574 dan nilai reliabilitas=0,770 pada 30 orang remaja di lapas yang terdapat di Kabupaten Garut. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan uji independent t test, chi-square dan marginal homogenity. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh terapi logo dan terapi suportif terhadap penurunan tingkat ansietas remaja yang ditunjukkan dengan p Value=0.000 (a=0.05). Kesimpulan: Terapi logo dan suportif kelompok dapat menurunkan ansietas pada remaja. Rekomendasi penelitian ini ditujukan kepada Kanwil Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat selaku pemegang kebijakan untuk memberikan perhatian terhadap permasalahan psikologis pada warga binaan dengan mengembangkan kegiatan kegiatan kelompok serta bekerja sama dengan pihak akademik dan layanan kesehatan jiwa dalam upaya untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan jiwa pada warga binaan.Kata kunci: ansietas remaja, terapi logo, terapi suportifGROUP LOGO AND SUPORTIVE THERAPIES REDUCE ANXIETY IN ADOLESCENTS AT STATE DETENSION HOUSE AND PRISONAbstractBackground: Adolescents who have to receive a sentence due to crimes they committed are very susceptible to anxiety. A psychosocial problem, anxiety can be overcome with several psychotherapies, including logo therapy and supportive therapy. Objective: This study aims to identify the effect of logo therapy and supportive therapy on anxiety in adolescents at state detention house and prison in West Java. Methods: This study used a quasi-experiment pre-posttest with control group design with 78 respondents who were screened based on the inclusion criteria, consisting of 39 respondents for the intervention group and 39 respondents for the control group. This therapy was given in 8 sessions, consisting of 4 sessions for logo therapy and 4 sessions for supportive therapy. This study was conductedfor 5 weeks. It used State Trait Anxiety Scale-Trait of which validity and reliability had been tested with r value=0.313-0.574 and reliability=0
背景:有犯罪前科的青少年很容易受到疲劳的影响。Ansietas作为一个社会心理问题可以通过标志治疗和支持治疗之间的心理治疗来解决。目的:本研究旨在确定标识疗法和支持疗法对西爪哇省拘留中心和监狱青少年安妮塔斯的影响。方法:本研究采用的设计是一个由78名受访者组成的基于包容标准的测试前quasi测试,由39名干预小组的受访者和39名控制组的受访者组成。该疗法由4个疗程的logo治疗和4个疗程的支持治疗组成。这项研究持续了5周。在本研究中使用的工具是r= 313- 574的状态牵引牵引测试,30名加洛特区监狱青少年的可靠性= 770。通过独立性t测试、chi-square和同质边际测试获得的数据进行了分析。研究结果:研究表明,logo和支持疗法对p值= 00000 (a=0.05)青少年退行性的影响。结论:logo治疗和支持小组治疗可以降低青少年的抵抗力。推荐这项研究针对西爪哇省省政府法律和人权作为对心理问题的政策更多地关注持有人反作用的开发活动小组活动和公民与学术和心理健康服务当局合作以预防和解决心理健康问题的市民糟糕得多。关键词:青少年服装、标志疗法、支持小组治疗标志和支持治疗在州立DETENSION HOUSE和prison摘要背景中减少焦虑的焦虑:青少年必须接受犯罪指控,他们承诺会非常支持焦虑。精神社会的问题,焦虑可能会超过极端的精神疾病,包括治疗和供应治疗的标志。这项研究表明,在西爪哇的青少年拘留中心,接受治疗和支持治疗的标志的效果。方法:这项研究使用了一种四分之一的控制组设计前试验性,有78名反应人士因涉及critcu而被筛选,其中包括39名干预小组成员和控制小组39名回应人员。这次治疗是在8个阶段进行的,包括治疗标志的4个阶段,以及支持治疗的4个阶段。这个研究被委托了五个星期。这是一种常见的乡间小路,其有效性和可靠性一直受到r值的考验。通过独立测试、chi-square测试和同质边际测试,分析了数据。结果:最近的替代疗法在青少年求助于p值= 00000 (a= 005)的抗焦虑水平上展示了治疗标志的效果。结论:团体标志和支持治疗可以减少青少年的焦虑。这项研究要求对西爪哇省的法律与人权办公室提出关注,该办公室是开发集团活动与学术与精神健康服务的重点。Keywords:青少年焦虑,治疗标志,支持治疗
{"title":"Terapi Logo dan Suportif Kelompok Menurunkan Ansietas Remaja Binaan Rutan dan Lapas","authors":"Efri Widianti, Mustikasari, A. Waluyo","doi":"10.32419/JPPNI.V2I3.90","DOIUrl":"https://doi.org/10.32419/JPPNI.V2I3.90","url":null,"abstract":"AbstrakLatar belakang: Remaja yang harus menjalani masa masa hukuman akibat tindak kriminal yang pernah dilakukannya sangat rentan mengalami ansietas. Ansietas sebagai salah satu masalah psikososial dapat diatasi dengan beberapa psikoterapi diantaranya terapi logo dan terapi suportif. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi logo dan terapi suportif terhadap ansietas remaja di rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan wilayah Jawa Barat. Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment pre-post test with control group dengan 78 responden yang merupakan hasil screening berdasarkan kriteria inklusi, terdiri dari 39 responden untuk kelompok intervensi dan 39 responden untuk kelompok kontrol. Terapi ini diberikan dalam 8 sesi yang terdiri dari terapi logo 4 sesi dan terapi suportif 4 sesi. Penelitian ini dilakukan selama 5 minggu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah State Trait Anxiety Scale-Trait yang telah dilakukan uji validitas dengan nilai r=0,313-0,574 dan nilai reliabilitas=0,770 pada 30 orang remaja di lapas yang terdapat di Kabupaten Garut. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan uji independent t test, chi-square dan marginal homogenity. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh terapi logo dan terapi suportif terhadap penurunan tingkat ansietas remaja yang ditunjukkan dengan p Value=0.000 (a=0.05). Kesimpulan: Terapi logo dan suportif kelompok dapat menurunkan ansietas pada remaja. Rekomendasi penelitian ini ditujukan kepada Kanwil Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat selaku pemegang kebijakan untuk memberikan perhatian terhadap permasalahan psikologis pada warga binaan dengan mengembangkan kegiatan kegiatan kelompok serta bekerja sama dengan pihak akademik dan layanan kesehatan jiwa dalam upaya untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan jiwa pada warga binaan.Kata kunci: ansietas remaja, terapi logo, terapi suportifGROUP LOGO AND SUPORTIVE THERAPIES REDUCE ANXIETY IN ADOLESCENTS AT STATE DETENSION HOUSE AND PRISONAbstractBackground: Adolescents who have to receive a sentence due to crimes they committed are very susceptible to anxiety. A psychosocial problem, anxiety can be overcome with several psychotherapies, including logo therapy and supportive therapy. Objective: This study aims to identify the effect of logo therapy and supportive therapy on anxiety in adolescents at state detention house and prison in West Java. Methods: This study used a quasi-experiment pre-posttest with control group design with 78 respondents who were screened based on the inclusion criteria, consisting of 39 respondents for the intervention group and 39 respondents for the control group. This therapy was given in 8 sessions, consisting of 4 sessions for logo therapy and 4 sessions for supportive therapy. This study was conductedfor 5 weeks. It used State Trait Anxiety Scale-Trait of which validity and reliability had been tested with r value=0.313-0.574 and reliability=0","PeriodicalId":356951,"journal":{"name":"Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124909237","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Penerapan Fungsi Manajemen Kepala Ruangan dalam Pengendalian Mutu Keperawatan 病房负责人在护理质量控制中的应用功能
Pub Date : 2018-08-31 DOI: 10.32419/JPPNI.V2I3.93
Nurdiana, R. T. Hariyati, Siti Anisah
ABSTRAKTujuan: Mengidentifikasi masalah penerapan fungsi pengendalian mutu dan mengembangkan solusi pemecahan masalah di ruang rawat inap. Metode: Metode yang digunakan analisis hasil dan gap implementasi menggunakan kajian literatur. Permasalahan dianalisis menggunakan diagramfishbone. Penyelesaian masalah menggunakan tools Plan Do Study Action (PDSA). Data diambil melalui wawancara terstruktur, survei, dan observasi lapangan pada 11 responden kepala ruangan dan 88 staf perawat pada tanggal 19-27 Oktober 2017. Data dianalisis secara deskriptif dengan melihat distribusi frekuensi persepsi kepala ruangan dan staf tentang pengendalian mutu dan pelaksanaan fungsi manajemen dalam pengendalian mutu. Hasil: Fungsi pengendalian mutu keperawatan belum dilaksanakan optimal pada tahap perencanaan, pemantauan dan tindak lanjut masalah (45,45%). Implementasi penyelesaian dalam bentuk sosialisasi dan workshop yaitu panduan, prosedur, kamus dan instrumen pemantauan indikator mutu keperawatan. Hasil evaluasi menunjukkan 62% Kepala Ruangan meningkat pengetahuannya tentang pengendalian mutu dengan rata-rata skor pre-post test meningkat 1,33 poin dari 6,10 menjadi 7,43. Survei pasca implementasi menghasilkan persepsi yang baik dari 86,67% Kepala Ruangan mengenai pengendalian mutu keperawatan. Diskusi: Program pengendalian mutu merupakan salah satu fungsi utama kepala ruangan. Rumah sakit telah memiliki program pengendalian mutu yang dipersyaratkan standar akreditasi rumah sakit, namun kepatuhan penerapannya masih perlu dipertahankan. Rumah sakit dipersyaratkan untuk dapat mempertahankan kepatuhan dan kesinambungan pengendalian mutu guna mengevaluasi proses kerja secara berkelanjutan. Kesimpulan: Sosialisasi mengenai penerapan pengendalian mutu keperawatan cukup efektif meningkatkan pengetahuan kepala ruangan dan tentang program mutu yang dipersyaratkan akreditasi rumah sakit. Pimpinan rumah sakit perlu memberi pengakuan, dukungan, dan motivasi bagi kepala ruangan penerapan pengendalian mutu keperawatan di ruangan rawat.Kata Kunci: fungsi manajemen, mutu keperawatan, pengendalian mutu, perawat manajer.IMPLEMENTATION OF MANAGEMENT FUNCTION OF HEAD OF WARD IN NURSING QUALITY CONTROLABSTRACTObjective: To identify problems in implementing quality control functions and develop solutions to problems in the inpatient ward. Method: The research employed results analysis and implementation gap by using literature review. Problems were analyzed usingfishbone diagram. Problem were solved using Plan Do Study Action (PDSA) tools. Data were taken through structured interviews, surveys, andfield observations in 11 heads ofward and 88 nursing staff between 19 and 27 October 2017. Data were analyzed descriptively by identifying the frequency distribution of the perception of head nurse and staff regarding quality control and the implementation of management functions in quality control. Results: The function of nursing quality control was not optimally implemented at the stages of
抽象目标:确定质量控制功能的应用问题,并在住院期间开发问题解决方案。方法:利用文献研究对结果分析和实现差距的方法。问题是使用图文骨分析。使用工具解决问题。2017年10月19-27日,11名病房主任和88名护士的急救人员接受了结构性采访、调查和现场观察。数据是通过观察室长和工作人员感知的频率分布和质量控制管理功能的执行来分析的。结果:护理质量控制功能尚未在计划、监测和问题跟进阶段充分实施(45.45%)。以护理质量指示器为指导、程序、字典和监督工具的完成。评估显示,室长的质量控制知识增加了62%,平均产前测试分数从6.10上升到了7.43。执行后的调查提供了86.67%的病房负责人对护理质量控制的良好看法。讨论:质量控制计划是负责人的主要功能之一。医院有一个要求医院认证标准的质量控制项目,但应用程序仍然需要保持。医院资格可以维持顺服和可持续的过程质量控制,以评估工作连续性。结论:关于社会化护理质量控制应用程序很有效提高房间的头和知识素质要求认证的医院。医院负责人需要向病房护理质量控制主任提供承认、支持和动力。关键词:管理功能、护理品质、质量控制、经理护士。苗头管理功能的实施在苗头有缺陷控制:确定在实施质量控制功能和培养解决在病患者病房有问题的问题。方法:通过采用文献综述进行研究报告分析并实施差距。问题是对椎骨图进行分析。问题解决了多研究行动计划(PDSA)工具。数据是在2017年10月19日至27日之间的11名沃德人员和88名护士之间进行的采访、调查和现场观察。数据是通过确定头部护理和工作人员接受质量控制和执行管理功能的分析。推荐:护理质量控制的功能并不是最理想的实现在规划阶段、监督和关注问题(45.5%)。这些解决方案是在社会和工作站、包括指南、程序、词典和监督工具的作用下实施的。评估学的结果显示,在沃德的62%的时间里,平均绩点以1.33分从6.10分增加到7.43分。执行调查结果在86.67%的病房负责人提到了护理质量控制。质疑:质量控制项目是沃德头部的首要贡献之一。这家医院有一个标准医院所要求的品质控制项目,但它应该保持其应用的一致性。要求维护维护和维护可预见性的可预见性。结论:护理质量应用的社会作用完全可以增加病房的知识。应向医院管理委员会推荐病房负责人的认可、支持和激励,以便在护士长中实现护士资格管理。关键词:管理功能,护理功能,质量控制,护理管理。
{"title":"Penerapan Fungsi Manajemen Kepala Ruangan dalam Pengendalian Mutu Keperawatan","authors":"Nurdiana, R. T. Hariyati, Siti Anisah","doi":"10.32419/JPPNI.V2I3.93","DOIUrl":"https://doi.org/10.32419/JPPNI.V2I3.93","url":null,"abstract":"ABSTRAKTujuan: Mengidentifikasi masalah penerapan fungsi pengendalian mutu dan mengembangkan solusi pemecahan masalah di ruang rawat inap. Metode: Metode yang digunakan analisis hasil dan gap implementasi menggunakan kajian literatur. Permasalahan dianalisis menggunakan diagramfishbone. Penyelesaian masalah menggunakan tools Plan Do Study Action (PDSA). Data diambil melalui wawancara terstruktur, survei, dan observasi lapangan pada 11 responden kepala ruangan dan 88 staf perawat pada tanggal 19-27 Oktober 2017. Data dianalisis secara deskriptif dengan melihat distribusi frekuensi persepsi kepala ruangan dan staf tentang pengendalian mutu dan pelaksanaan fungsi manajemen dalam pengendalian mutu. Hasil: Fungsi pengendalian mutu keperawatan belum dilaksanakan optimal pada tahap perencanaan, pemantauan dan tindak lanjut masalah (45,45%). Implementasi penyelesaian dalam bentuk sosialisasi dan workshop yaitu panduan, prosedur, kamus dan instrumen pemantauan indikator mutu keperawatan. Hasil evaluasi menunjukkan 62% Kepala Ruangan meningkat pengetahuannya tentang pengendalian mutu dengan rata-rata skor pre-post test meningkat 1,33 poin dari 6,10 menjadi 7,43. Survei pasca implementasi menghasilkan persepsi yang baik dari 86,67% Kepala Ruangan mengenai pengendalian mutu keperawatan. Diskusi: Program pengendalian mutu merupakan salah satu fungsi utama kepala ruangan. Rumah sakit telah memiliki program pengendalian mutu yang dipersyaratkan standar akreditasi rumah sakit, namun kepatuhan penerapannya masih perlu dipertahankan. Rumah sakit dipersyaratkan untuk dapat mempertahankan kepatuhan dan kesinambungan pengendalian mutu guna mengevaluasi proses kerja secara berkelanjutan. Kesimpulan: Sosialisasi mengenai penerapan pengendalian mutu keperawatan cukup efektif meningkatkan pengetahuan kepala ruangan dan tentang program mutu yang dipersyaratkan akreditasi rumah sakit. Pimpinan rumah sakit perlu memberi pengakuan, dukungan, dan motivasi bagi kepala ruangan penerapan pengendalian mutu keperawatan di ruangan rawat.Kata Kunci: fungsi manajemen, mutu keperawatan, pengendalian mutu, perawat manajer.IMPLEMENTATION OF MANAGEMENT FUNCTION OF HEAD OF WARD IN NURSING QUALITY CONTROLABSTRACTObjective: To identify problems in implementing quality control functions and develop solutions to problems in the inpatient ward. Method: The research employed results analysis and implementation gap by using literature review. Problems were analyzed usingfishbone diagram. Problem were solved using Plan Do Study Action (PDSA) tools. Data were taken through structured interviews, surveys, andfield observations in 11 heads ofward and 88 nursing staff between 19 and 27 October 2017. Data were analyzed descriptively by identifying the frequency distribution of the perception of head nurse and staff regarding quality control and the implementation of management functions in quality control. Results: The function of nursing quality control was not optimally implemented at the stages of ","PeriodicalId":356951,"journal":{"name":"Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)","volume":"120 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123760119","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Pengalaman Perawat dalam Menerapkan Manajemen Pengendalian Infeksi di RSUP H. Adam Malik Medan 护士在Adam Malik Medan的应用感染控制管理方面的经验
Pub Date : 2018-04-23 DOI: 10.32419/JPPNI.V3I1.99
Helfrida Situmorang
AbstrakPencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) rumah sakit adalah kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan serta pembinaan dalam upaya menurunkan angka kejadian Infeksi Rumah Sakit (IRS) pada pasien atau petugas rumah sakit dan mengamankan lingkungan rumah sakit dari risiko transmisi infeksi yang dilaksanakan melalui manajemen risiko, tata laksana klinik yang baik dan pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit. Tujuan penelitian: mengeksplorasi pengalaman perawat dalam menerapkan manajemen pengendalian infeksi di RSUP H. Adam Malik Medan. Metode: Jenis penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini adalah IPCLN (Infection Prevention Control Link Nurse) yaitu perawat penghubung pengendali infeksi, ditentukan dengan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara secara mendalam terhadap 12 perawat IPCLN yang terdiri dari IPCLN yang bertugas di ruang rawat inap yang berisiko terjadi infeksi seperti ruang Neurologi (RA 4), RB 1 Obgyn, RA 2, CVCU, RB 4 Anak, R. Inap Kardio Vaskuler Lantai 4, RB 3, VIP B, RB 2 A, R. Inap Kardio Vaskuler Lantai 3, RA 3 THT, ICU Anak, di RSUP. H. Adam Malik Medan. Analisis data dilakukan setelah proses pengumpulan data pada bulan Juli 2016 dengan menggunakan tehnik analisis Colaizzi. Hasil: Hasil penelitian ini menemukan dua tema yaitu melakukan pengawasan yang ketat dan mendapatkan hambatan dalam melaksanakan pengendalian infeksi. Kesimpulan: Pengawasan terkait pengendalian infeksi sudah dilaksanakan dengan baik setiap hari dan setiap ada pasien baru. Hambatan yang didapat seperti beberapa petugas yang kurang patuh untuk menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) dan melaksanakan cuci tangan.Kata kunci: Pengendalian infeksi, manajemen, perawatNURSE’S EXPERIENCE IN APPLYING INFECTION CONTROL MANAGEMENT AT H. ADAM MALIK HOSPITAL OF MEDANAbstractInfection Prevention and Control at hospitals are activities that include planning, implementation and supervision as well as development in order to reduce the incidence of Hospital-acquired infection in patients or hospital personnel and to secure hospital environment from the risk of transmission of infection. It is carried out through management risk, good clinical management and implementation of Hospital Occupational Health and Safety. Objective: To explore the experience of nurses in implementing infection control management at H. Adam Malik Hospital of Medan. Methods: This research is qualitative with descriptive phenomenological design. Participants in this study were the Infection Prevention Control Link Nurses (IPCLNs), whom were taken using purposive sampling technique. Data were collected using in-depth interviews to 12 IPCLNs consisting of IPCLNs who served in the inpatient unit facing the risk of infection such as Neurology room (RA 4), RB 1 Obgyn, RA 2, CVCU, RB 4 for children, Cardio vascular Inpatient room 4th Floor, RB 3, VIP B, RB 2 A, Card
AbstrakPencegahan和医院感染控制(PPI)是活动的规划、执行和监督和辅导过程中,降低医院感染事件(国税局)在医院的病人或官员和医院环境免遭感染传播的风险通过良好的风险管理,诊所的执行和执行我国医院工作的健康和安全。研究目的:探索护士在Adam Malik Medan应用感染控制管理方面的经验。方法:本研究是一种具有描述性现象学设计的定性研究。该项研究的参与者是感染控制分诊护士,由采样技术确定。深入采访和数据收集方法对12名护士组成的IPCLN IPCLN风险发生在住院室值班的感染如神经(RA 4室),妇产科医生,RA 1,2, RB CVCU RB,四个孩子,R . RB住院做有氧运动Vaskuler四楼,3、VIP B, RB 2 A, R。住院做有氧运动Vaskuler三楼,RA三个孩子,在RSUP,耳鼻喉科,被送进了ICU。亚当·马利克·梅兰。数据分析是在2016年7月的数据收集过程之后,使用Colaizzi分析技术进行的。结果:这项研究发现了两个主题:严格监督和实施感染控制障碍。结论:对感染控制的监测已经进行得很好,每个新病人都有。像一些不太听话的官员使用APD和洗手等障碍。关键词:感染控制、管理,perawatNURSE的体验在APPLYING医院感染控制管理AT H .亚当·马利克MEDANAbstractInfection的预防和控制AT hospitals英亩、lds that include策划,implementation and supervision as well as开发在订单减少迎incidence OF Hospital-acquired感染的病人或医院personnel and to安全医院感染的环境风险》从传输。通过管理风险、良好的临床管理和医院occused和安全的实施,它被解决。目标:探索在亚当马利克磁场医院实施受控感染的护士经验。方法:这项研究具有描述现象设计的资格。这项研究的参与者是感染预防链路护士(IPCLNs),他们采用了采样技术。数据是用深入interviews到12 IPCLNs collected consisting of IPCLNs世卫组织《inpatient服务单位面临感染风险》这样的美国RB Neurology室(RA - 4), 1个妇产科医生,RA 2 CVCU RB 4 for children,有氧运动非inpatient VIP室4号3楼,RB, B RB 2 A,有氧运动非inpatient房3楼,RA 3耳鼻喉科,为儿童at H .亚当·马利克医院重症监护室的地形。数据在2016年7月收集后进行分析,使用Colaizzi分析数据方法。结果:这个研究发现的结果是两个主题,namely strict和控制感染的obstacles。当一个新的病人被指派时,每天都被密切关注。有些官员不愿使用个人用品和洗手。威胁控制,管理,护士
{"title":"Pengalaman Perawat dalam Menerapkan Manajemen Pengendalian Infeksi di RSUP H. Adam Malik Medan","authors":"Helfrida Situmorang","doi":"10.32419/JPPNI.V3I1.99","DOIUrl":"https://doi.org/10.32419/JPPNI.V3I1.99","url":null,"abstract":"AbstrakPencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) rumah sakit adalah kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan serta pembinaan dalam upaya menurunkan angka kejadian Infeksi Rumah Sakit (IRS) pada pasien atau petugas rumah sakit dan mengamankan lingkungan rumah sakit dari risiko transmisi infeksi yang dilaksanakan melalui manajemen risiko, tata laksana klinik yang baik dan pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit. Tujuan penelitian: mengeksplorasi pengalaman perawat dalam menerapkan manajemen pengendalian infeksi di RSUP H. Adam Malik Medan. Metode: Jenis penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini adalah IPCLN (Infection Prevention Control Link Nurse) yaitu perawat penghubung pengendali infeksi, ditentukan dengan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara secara mendalam terhadap 12 perawat IPCLN yang terdiri dari IPCLN yang bertugas di ruang rawat inap yang berisiko terjadi infeksi seperti ruang Neurologi (RA 4), RB 1 Obgyn, RA 2, CVCU, RB 4 Anak, R. Inap Kardio Vaskuler Lantai 4, RB 3, VIP B, RB 2 A, R. Inap Kardio Vaskuler Lantai 3, RA 3 THT, ICU Anak, di RSUP. H. Adam Malik Medan. Analisis data dilakukan setelah proses pengumpulan data pada bulan Juli 2016 dengan menggunakan tehnik analisis Colaizzi. Hasil: Hasil penelitian ini menemukan dua tema yaitu melakukan pengawasan yang ketat dan mendapatkan hambatan dalam melaksanakan pengendalian infeksi. Kesimpulan: Pengawasan terkait pengendalian infeksi sudah dilaksanakan dengan baik setiap hari dan setiap ada pasien baru. Hambatan yang didapat seperti beberapa petugas yang kurang patuh untuk menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) dan melaksanakan cuci tangan.Kata kunci: Pengendalian infeksi, manajemen, perawatNURSE’S EXPERIENCE IN APPLYING INFECTION CONTROL MANAGEMENT AT H. ADAM MALIK HOSPITAL OF MEDANAbstractInfection Prevention and Control at hospitals are activities that include planning, implementation and supervision as well as development in order to reduce the incidence of Hospital-acquired infection in patients or hospital personnel and to secure hospital environment from the risk of transmission of infection. It is carried out through management risk, good clinical management and implementation of Hospital Occupational Health and Safety. Objective: To explore the experience of nurses in implementing infection control management at H. Adam Malik Hospital of Medan. Methods: This research is qualitative with descriptive phenomenological design. Participants in this study were the Infection Prevention Control Link Nurses (IPCLNs), whom were taken using purposive sampling technique. Data were collected using in-depth interviews to 12 IPCLNs consisting of IPCLNs who served in the inpatient unit facing the risk of infection such as Neurology room (RA 4), RB 1 Obgyn, RA 2, CVCU, RB 4 for children, Cardio vascular Inpatient room 4th Floor, RB 3, VIP B, RB 2 A, Card","PeriodicalId":356951,"journal":{"name":"Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-04-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131166049","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Citra Profesi Perawat Menurut Persepsi Mahasiswa Kesehatan (Farmasi) di Yogyakarta 日惹医科学生的职业形象
Pub Date : 2018-04-23 DOI: 10.32419/JPPNI.V3I1.100
Aulia Hanif Fathudin, Elsi Dwi Hapsari
ABSTRAKLatar Belakang: Citra profesi perawat terbentuk dari adanya kontak antara perawat dengan pasien dan tenaga kesehatan lain. Informasi tentang citra profesi perawat dari mahasiswa calon tenaga kesehatan masih kurang. Citra yang dipersepsikan baik nantinya mendukung kolaborasi dalam pelayanan kesehatan. Tujuan Penelitian: Mengetahui citra profesi perawat yang dipersepsikan oleh mahasiswa farmasi di Yogyakarta. Metode: Penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dilaksanakan di UMY dan UGM pada bulan Februari-Mei 2016. Sampel penelitian adalah mahasiswa farmasi angkatan aktif diambil dengan purposive sampling (n=329). Penelitian menggunakan instrumen berupa kuesioner modifikasi dari penelitian lain, meliputi citra sikap, perilaku, kinerja, profesi dan pelayanan keperawatan, otonomi dan peran perawat. Analisis data secara univariat yang menggambarkan frekuensi dan persentase respon. Hasil: Citra profesi perawat dipersepsikan positif oleh mahasiswa farmasi (57,4%). Responden mempersepsikan positif sikap perawat (84,2%), perilaku perawat (50,5%), kinerja perawat (52,6%), profesi dan pelayanan keperawatan (58,1%). Bagian otonomi dan peran perawat dipersepsikan negatif oleh 51,4% responden. Diskusi: Citra profesi perawat yang dipersepsikan positif ini dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman responden yang baik saat berinteraksi dengan perawat. Sementara persepsi citra yang negatif dapat muncul karena adanya mitos dan miskonsepsi. Kesimpulan: Citra profesi perawat menurut persepsi mahasiswa farmasi tergolong dalam kategori positif. Namun, otonomi/kemandirian perawat masih dinilai rendah dan peran kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain belum maksimal. Perawat dalam pelayanannya perlu meningkatkan peran mandiri dan kolaborasi serta semakin menunjukkan profesionalitas sehingga dapat membangun citra baik di masyarakat.Kata Kunci: citra, perawat, mahasiswa, farmasi, persepsiImage of Nurse Profession Perceived by Health Students (Pharmacy) in YogyakartaABSTRACTBackground: The image of nurse profession is created from contact between nurses with patients and other health professionals. There is only very little information about the image of nurse profession from prospective health professional students. A well-perceived image will later support collaboration in health services. Objective: To identify the image of nurse profession perceived by pharmacy students in Yogyakarta. Methods: This research is quantitative descriptive using cross sectional approach, conducted at UMY and UGM in February 2016-May 2016. The research samples were active pharmacy students taken by using purposive sampling (n=329). The research instrument was modified questionnaires from other research, including attitude, behavior, performance, nursing profession and service, nurse’s autonomy and role. Data were analyzed using univariate analysis that described frequency and percentage of responses. Results: The image of nurse profession was perceived
背景:护士的职业形象是由护士与病人和其他卫生工作者的接触形成的。新生卫生保健专业人员对护士职业形象的了解仍然不足。良好的包装形象促进了医疗保健的合作。研究目的:了解日惹制药学生护理专业的形象。方法:2016年5月至5月在UMY和UGM进行的一项具有交叉方法的定量描述性研究。研究样本是一名药学现役学生,采用采样方法(n=329)。这项研究使用的工具是其他研究的修改问卷,包括态度、行为、表现、职业和护理服务、自主和护士角色等形象。数据对响应频率和百分比的单变量分析。结果:药学学生对护士职业的积极评价(57.4%)。受访者认为护士的态度(84.2%)、护士的行为(50.5%)、护士的表现(52.6%)、职业和护理服务(58.1%)是积极的。自治区和护士角色的阴性反应为51.4%的受访者。讨论:这一积极的护士职业形象可能会受到良好的急救知识和经验的影响,因为他们与护士的互动。而负面意象的感知可能是由于神话和误解而产生的。结论:护士的职业形象被认为是一个积极的类别。然而,护士的自主权/自力更生仍被低估,与其他卫生工作者的合作作用尚未达到最大程度。在她的服务中,护士需要更加独立和合作,更加表现出更多的专业精神,以便在社区中建立良好的形象。关键词:citra、护士、学生、药学、瑜伽、从瑜伽背景中获得的护理护理的形象:关于职业健康专业学生护理专业人士的形象,只有非常少的信息。一个好的形象将会后支持健康服务的合作。目标:确定日惹药房学生提供的护理专业的形象。方法:2016年2月,本研究通过跨部门核查进行了量化。研究样本是活跃的药学学生采用采样方法(n=329)。这项研究工具是由其他研究提出的问题,包括态度、行为、表现、职业和服务、护士的身份和行为。数据是用分析分析频率和预测反应的单变量分析分析。推荐:护理专业的形象由药房学生具有积极的影响(57.4%)。平均接受的护士态度(84.2%),护士的行为(50% %),护士的表现(58.6%),护士的职业和服务(58.1%)。自动和护士角色是55.4%的受骗者接受的负面影响。质疑:职业护理的正面形象可能会受到善举和急救经验的影响。负面形象的概念可以解释这些错误。结算:由制药行业的学生介绍的护士专业的形象可以将其归类为积极的接受。尽管如此,隆胸和乳头的光环仍然很低。护士需要通过创造更专业的形象来促进独立和合作的护理服务。形象,护士,学生,药房,顾客
{"title":"Citra Profesi Perawat Menurut Persepsi Mahasiswa Kesehatan (Farmasi) di Yogyakarta","authors":"Aulia Hanif Fathudin, Elsi Dwi Hapsari","doi":"10.32419/JPPNI.V3I1.100","DOIUrl":"https://doi.org/10.32419/JPPNI.V3I1.100","url":null,"abstract":"ABSTRAKLatar Belakang: Citra profesi perawat terbentuk dari adanya kontak antara perawat dengan pasien dan tenaga kesehatan lain. Informasi tentang citra profesi perawat dari mahasiswa calon tenaga kesehatan masih kurang. Citra yang dipersepsikan baik nantinya mendukung kolaborasi dalam pelayanan kesehatan. Tujuan Penelitian: Mengetahui citra profesi perawat yang dipersepsikan oleh mahasiswa farmasi di Yogyakarta. Metode: Penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dilaksanakan di UMY dan UGM pada bulan Februari-Mei 2016. Sampel penelitian adalah mahasiswa farmasi angkatan aktif diambil dengan purposive sampling (n=329). Penelitian menggunakan instrumen berupa kuesioner modifikasi dari penelitian lain, meliputi citra sikap, perilaku, kinerja, profesi dan pelayanan keperawatan, otonomi dan peran perawat. Analisis data secara univariat yang menggambarkan frekuensi dan persentase respon. Hasil: Citra profesi perawat dipersepsikan positif oleh mahasiswa farmasi (57,4%). Responden mempersepsikan positif sikap perawat (84,2%), perilaku perawat (50,5%), kinerja perawat (52,6%), profesi dan pelayanan keperawatan (58,1%). Bagian otonomi dan peran perawat dipersepsikan negatif oleh 51,4% responden. Diskusi: Citra profesi perawat yang dipersepsikan positif ini dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman responden yang baik saat berinteraksi dengan perawat. Sementara persepsi citra yang negatif dapat muncul karena adanya mitos dan miskonsepsi. Kesimpulan: Citra profesi perawat menurut persepsi mahasiswa farmasi tergolong dalam kategori positif. Namun, otonomi/kemandirian perawat masih dinilai rendah dan peran kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain belum maksimal. Perawat dalam pelayanannya perlu meningkatkan peran mandiri dan kolaborasi serta semakin menunjukkan profesionalitas sehingga dapat membangun citra baik di masyarakat.Kata Kunci: citra, perawat, mahasiswa, farmasi, persepsiImage of Nurse Profession Perceived by Health Students (Pharmacy) in YogyakartaABSTRACTBackground: The image of nurse profession is created from contact between nurses with patients and other health professionals. There is only very little information about the image of nurse profession from prospective health professional students. A well-perceived image will later support collaboration in health services. Objective: To identify the image of nurse profession perceived by pharmacy students in Yogyakarta. Methods: This research is quantitative descriptive using cross sectional approach, conducted at UMY and UGM in February 2016-May 2016. The research samples were active pharmacy students taken by using purposive sampling (n=329). The research instrument was modified questionnaires from other research, including attitude, behavior, performance, nursing profession and service, nurse’s autonomy and role. Data were analyzed using univariate analysis that described frequency and percentage of responses. Results: The image of nurse profession was perceived","PeriodicalId":356951,"journal":{"name":"Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-04-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115773631","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PENGARUH PEMBERIAN PAKET “KIAT SEHAT” TERHADAP KECEMASAN PADA IBU HAMIL 给孕妇护理贴片对焦虑的影响
Pub Date : 2018-04-23 DOI: 10.32419/JPPNI.V3I1.101
J. Hinonaung, Elsi Dwi Hapsari, Widyawati
ABSTRAKTujuan penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian paket “kiat sehat” terhadap kecemasan pada ibu hamil. Metode: Jenis penelitian ini adalah pra-eksperimental one-group pra-post test design. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2016-18 Agustus 2016. Pemilihan sampel secara consecutive sampling. Jumlah sampel adalah 51 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri atas 2 bagian, yaitu karakteristik responden dan kecemasan ibu hamil yang telah digunakan oleh Setyaningsih (2012). Uji wilxocon signed rank test digunakan untuk melihat perbedaan skor kecemasan ibu hamil sebelum dan setelah empat belas hari diberikan paket “kiat sehat”. Hasil: mayoritas responden adalah umur 19-35 tahun (82,4%), pendidikan menengah (52,9%), mendapatkan informasi tentang kehamilan dari petugas kesehatan (78,4%). Median skor dan simpangan baku kecemasan responden sebelum diberikan paket “kiat sehat” adalah 71(10,6) dan setelah diberikan paket “kiat sehat” 61(10). Uji wilcoxon untuk mengukur pengaruh pemberian paket “kiat sehat” terhadap kecemasan menunjukkan nilai p<0,001. Diskusi: pemberian paket “kiat sehat” berpengaruh bermakna secara klinis menurunkan kecemasan pada ibu hamil. Penting untuk membekali diri ibu hamil dengan informasi yang benar tentang kehamilan. Paket “kiat sehat” dapat dimanfaatkan oleh ibu hamil maupun keluarga sebagai bahan bacaan mengenai kiat sehat selama kehamilan sehingga wawasan bertambah dan kecemasan berkurang selama proses kehamilan. Kesimpulan: Ibu hamil perlu dibekali informasi yang benar tentang kehamilan untuk menurunkan kecemasan. Paket ‘kiat sehat’ dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran yang digunakan oleh petugas kesehatan untuk diberikan pada ibu hamil.Kata kunci: Paket “kiat sehat”, kecemasan, ibu hamilEFFECT OF GIVING “HEALTHY TIPS (KIAT SEHAT)” PACKAGE ON ANXIETY IN PREGNANT WOMENABSTRACTObjective: To identify the effect of “healthy tips (kiat sehat)” package on anxiety in pregnant women. Methods: This research is pre-experimental with one-group pre-posttest design. It was conducted on 11 July 2016-18 August 2016. Samples were taken using consecutive sampling with a sample size of 51 respondents. Data were collected using a questionnaire consisting of 2 parts, namely characteristics of respondents and anxiety of pregnant women that had been used by Setyaningsih (2012). A Wilcoxon signed-rank test was used to see differences anxiety scores in pregnant women before and after fourteen days of being given a “healthy tips” package. Results: The majority of respondents were aged 19-35 years (82.4%), had secondary education (52.9%), obtained information about pregnancy from healthcare workers (78.4%). The median score and standard deviation of respondents’ anxiety before being given the “healthy tips” package was 71 (10.6) and after being given the “healthy tips” package was 61 (10). The Wilcoxon test to measure the effect of giving “healthy tips” package on anxiety showedp value of <0.001. Di
ABSTRAKTujuan研究:知道礼物包裹影响孕妇对焦虑的“健康提示”。方法:这类研究是一组前实验前设计试验。该研究于2016年7月11日至8月18日进行。有效抽样选择样本。样本数量是51的受访者。使用数据收集调查问卷由两部分组成的,即受访者的特点和所使用的孕妇焦虑Setyaningsih(2012)。签约wilxocon等级测试用来测试之前和之后看到了孕妇焦虑得分差异提供14天包裹“健康提示”。结果:大多数受访者是19-35岁(82,4%)、中等教育(52,9%),从健康(78,4%官员那里得到关于怀孕的信息)。中位数得分,前十字路口巴库焦虑的受访者给予包裹“健康提示”是一种71(三十五)和后给予“健康提示”61(10包)。wilcoxon测试来衡量礼物包裹“健康提示”对焦虑的影响显示值p < 0.001。讨论:“健康提示”包裹礼物临床意义降低孕妇焦虑的影响。孕妇提供至关重要的自己对怀孕的信息。包裹“健康提示”可以被孕妇和家庭作为关于怀孕期间健康贴士,以至于材料过程中增加和焦虑减少怀孕的见解。结论:妊娠的孕妇需要有正确的信息来降低焦虑。“健康提示”包裹可以用作替代媒体官员所使用的学习给孕妇的健康。关键词:“健康提示”包裹,焦虑,妈妈给hamilEFFECT》健康小贴士(健康贴士)包裹在焦虑在怀孕WOMENABSTRACTObjective:效应》透露"健康小贴士(健康贴士)“包裹在焦虑在怀孕妇女。方法:这个研究是pre-experimental with one-group pre-posttest设计。是2016年七月八月2016-18 11 conducted on。抽样样本是用consecutive了with a样本大小of respondents 51。数据是用a questionnaire collected consisting of两部分,namely characteristics of respondents and焦虑的怀孕妇女that had been used by Setyaningsih(2012)。A Wilcoxon signed-rank测试很习惯看到分歧都焦虑得分了女性在怀孕之前和之后14天的包裹被赐予A“健康提示”。Results:《多数of respondents提问是老19-35 82年(4%),有这education(52。9%),获得来自医疗资讯网关于怀孕工人78(4%)。中位数得分和standard deviation》respondents焦虑之前,被赐予“健康提示”包裹在71页(10。6),死后被赐予“健康提示”包裹是61(10)。Wilcoxon测试所拘束迎效应》给“健康提示”包裹在焦虑showedp <冰河世纪的价值。受到质疑:给“健康提示”包裹a clinically浓厚效应在reducing焦虑在怀孕妇女。是重要的装备和测量资讯网关于怀孕的怀孕妇女。“健康提示”包裹材料可以被美国怀孕妇女andfamilies以前读书期间concerning健康小贴士怀孕,所以他们那知识increases和焦虑decreases during The怀孕:怀孕妇女,历史性需要测量的资讯网关于怀孕准备一起去减少焦虑。美国“健康提示”包裹可以成为过去的另类学习媒介对医疗给怀孕妇女工人to be。安装:“健康提示”包裹,焦虑,怀孕妇女
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN PAKET “KIAT SEHAT” TERHADAP KECEMASAN PADA IBU HAMIL","authors":"J. Hinonaung, Elsi Dwi Hapsari, Widyawati","doi":"10.32419/JPPNI.V3I1.101","DOIUrl":"https://doi.org/10.32419/JPPNI.V3I1.101","url":null,"abstract":"ABSTRAKTujuan penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian paket “kiat sehat” terhadap kecemasan pada ibu hamil. Metode: Jenis penelitian ini adalah pra-eksperimental one-group pra-post test design. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2016-18 Agustus 2016. Pemilihan sampel secara consecutive sampling. Jumlah sampel adalah 51 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri atas 2 bagian, yaitu karakteristik responden dan kecemasan ibu hamil yang telah digunakan oleh Setyaningsih (2012). Uji wilxocon signed rank test digunakan untuk melihat perbedaan skor kecemasan ibu hamil sebelum dan setelah empat belas hari diberikan paket “kiat sehat”. Hasil: mayoritas responden adalah umur 19-35 tahun (82,4%), pendidikan menengah (52,9%), mendapatkan informasi tentang kehamilan dari petugas kesehatan (78,4%). Median skor dan simpangan baku kecemasan responden sebelum diberikan paket “kiat sehat” adalah 71(10,6) dan setelah diberikan paket “kiat sehat” 61(10). Uji wilcoxon untuk mengukur pengaruh pemberian paket “kiat sehat” terhadap kecemasan menunjukkan nilai p<0,001. Diskusi: pemberian paket “kiat sehat” berpengaruh bermakna secara klinis menurunkan kecemasan pada ibu hamil. Penting untuk membekali diri ibu hamil dengan informasi yang benar tentang kehamilan. Paket “kiat sehat” dapat dimanfaatkan oleh ibu hamil maupun keluarga sebagai bahan bacaan mengenai kiat sehat selama kehamilan sehingga wawasan bertambah dan kecemasan berkurang selama proses kehamilan. Kesimpulan: Ibu hamil perlu dibekali informasi yang benar tentang kehamilan untuk menurunkan kecemasan. Paket ‘kiat sehat’ dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran yang digunakan oleh petugas kesehatan untuk diberikan pada ibu hamil.Kata kunci: Paket “kiat sehat”, kecemasan, ibu hamilEFFECT OF GIVING “HEALTHY TIPS (KIAT SEHAT)” PACKAGE ON ANXIETY IN PREGNANT WOMENABSTRACTObjective: To identify the effect of “healthy tips (kiat sehat)” package on anxiety in pregnant women. Methods: This research is pre-experimental with one-group pre-posttest design. It was conducted on 11 July 2016-18 August 2016. Samples were taken using consecutive sampling with a sample size of 51 respondents. Data were collected using a questionnaire consisting of 2 parts, namely characteristics of respondents and anxiety of pregnant women that had been used by Setyaningsih (2012). A Wilcoxon signed-rank test was used to see differences anxiety scores in pregnant women before and after fourteen days of being given a “healthy tips” package. Results: The majority of respondents were aged 19-35 years (82.4%), had secondary education (52.9%), obtained information about pregnancy from healthcare workers (78.4%). The median score and standard deviation of respondents’ anxiety before being given the “healthy tips” package was 71 (10.6) and after being given the “healthy tips” package was 61 (10). The Wilcoxon test to measure the effect of giving “healthy tips” package on anxiety showedp value of <0.001. Di","PeriodicalId":356951,"journal":{"name":"Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)","volume":"43 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-04-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131275668","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1