Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam hakikat dan makna pendidikan yang memudahkan seperti dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Penelitian ini merupakan library research yang merujuk kepada hadis-hadis Rasulullah SAW sebagai sumber data primer kemudian didukung dengan sumber-sumber lain yang relevan sebagai sumber data sekunder. Pada zaman Rasulullah saw., pendidikan Islam dilaksanakan pada dua periode yaitu periode Makkah dan periode Madinah. Periode Makkah sebagai fase awal pembinaan pendidikan Islam dan ber-pusat di Makkah, sedangkan periode Madinah sebagai fase lanjutan pembinaan pendidikan Islam dan sebagai pusat kegiatannya.
{"title":"Pendidikan dan Pendidik pada Zaman Nabi Muhammad SAW","authors":"Istiqomah, Elyvia Widyaswarani","doi":"10.57251/ped.v2i1.399","DOIUrl":"https://doi.org/10.57251/ped.v2i1.399","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam hakikat dan makna pendidikan yang memudahkan seperti dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Penelitian ini merupakan library research yang merujuk kepada hadis-hadis Rasulullah SAW sebagai sumber data primer kemudian didukung dengan sumber-sumber lain yang relevan sebagai sumber data sekunder. Pada zaman Rasulullah saw., pendidikan Islam dilaksanakan pada dua periode yaitu periode Makkah dan periode Madinah. Periode Makkah sebagai fase awal pembinaan pendidikan Islam dan ber-pusat di Makkah, sedangkan periode Madinah sebagai fase lanjutan pembinaan pendidikan Islam dan sebagai pusat kegiatannya.","PeriodicalId":368278,"journal":{"name":"Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116599409","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Independent learning is a type of learning in which students must complete authentic assessments based on their own initiative. As a result, various approaches to developing quality history learning steps and a Pancasila profile in relation to independent schools with student autonomy are required. The development of history learning can be accomplished through three methods of implementing the social profile: teaching resources, learning methods, and authentic assessment. The use of authentic assessment will encompass the selection of instructional materials and learning models, making it a significant channel. Authentic assessment guides learning by allowing students to create various learning activities that contain the Pancasila Profile's contents during the learning process. Authentic assessment provides a true picture of students' reading abilities as well as a measure of their progress toward independence. As a result of this fact, authentic assessment can aid in the improvement of history learning as well as the development of student independence.
{"title":"Analisis Pemanfaatan Penilaian Otentik Berbasis Kemandirian Siswa dalam Pembelajaran Sejarah di SMA","authors":"Ahmad Fakhri Hutauruk","doi":"10.57251/ped.v2i1.397","DOIUrl":"https://doi.org/10.57251/ped.v2i1.397","url":null,"abstract":"Independent learning is a type of learning in which students must complete authentic assessments based on their own initiative. As a result, various approaches to developing quality history learning steps and a Pancasila profile in relation to independent schools with student autonomy are required. The development of history learning can be accomplished through three methods of implementing the social profile: teaching resources, learning methods, and authentic assessment. The use of authentic assessment will encompass the selection of instructional materials and learning models, making it a significant channel. Authentic assessment guides learning by allowing students to create various learning activities that contain the Pancasila Profile's contents during the learning process. Authentic assessment provides a true picture of students' reading abilities as well as a measure of their progress toward independence. As a result of this fact, authentic assessment can aid in the improvement of history learning as well as the development of student independence.","PeriodicalId":368278,"journal":{"name":"Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan","volume":"111 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131466327","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Al-Qur’an sebagai sumber, pedoman, kabar gembira dan pemberi peringatan serta memberikan manfaat bagi umat islam. Selain itu memberikan kebaikan dan kemuliaan bagi yang membacanya. Apabila membacanya dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat islam. Namun jika menghafalkan niat karena Allah Swt maka dapat menjadikan perbuatan yang mulia. Salah satu metode menghafal menyesuaikan perkembangan zaman yaitu metode tikrar. Metode tikrar berarti mengulang-ulang secara terus menerus dari surat pendek hingga surat panjang. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif deskriptif sehingga didapatkan data primer dan sekunder. Data primer melakukan observasi dan wawancara pihak lembaga Madrasah Aliyah (MA) As Sathi’ Rembang. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur dari buku, dokumen, internet dan lain-lain. Hasil penelitian ini yaitu metode tikrar melibatkan aktivitas ingatan, mengulang-ulang ayat lebih mudah, lancar dan ingatan semakin melekat. Implementasi metode tikrar dilakukan dengan dua tahap, yakni tahap persiapan dan tahap penerapan tikrar dapat dilakukan menghadap guru maupun sendiri-sendiri. Metode tikrar ini bermanfaat untuk memerlancar ingatan, Siswa agar tidak menghambat hafalan Al-Qur’an dengan cara niat karena Allah dan banyak membaca serta mengulang hafalan.
{"title":"Penerapan Metode Tikrar untuk Meningkatkan Penguatan Hafalan Al-Qur’an Siswa di Madrasah Aliyah (Ma) As Sathi’ Rembang","authors":"Farida Isroani, Ulva Badi’ Rahmawati, Fahrurozi","doi":"10.57251/ped.v1i1.391","DOIUrl":"https://doi.org/10.57251/ped.v1i1.391","url":null,"abstract":"Al-Qur’an sebagai sumber, pedoman, kabar gembira dan pemberi peringatan serta memberikan manfaat bagi umat islam. Selain itu memberikan kebaikan dan kemuliaan bagi yang membacanya. Apabila membacanya dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat islam. Namun jika menghafalkan niat karena Allah Swt maka dapat menjadikan perbuatan yang mulia. Salah satu metode menghafal menyesuaikan perkembangan zaman yaitu metode tikrar. Metode tikrar berarti mengulang-ulang secara terus menerus dari surat pendek hingga surat panjang. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif deskriptif sehingga didapatkan data primer dan sekunder. Data primer melakukan observasi dan wawancara pihak lembaga Madrasah Aliyah (MA) As Sathi’ Rembang. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur dari buku, dokumen, internet dan lain-lain. Hasil penelitian ini yaitu metode tikrar melibatkan aktivitas ingatan, mengulang-ulang ayat lebih mudah, lancar dan ingatan semakin melekat. Implementasi metode tikrar dilakukan dengan dua tahap, yakni tahap persiapan dan tahap penerapan tikrar dapat dilakukan menghadap guru maupun sendiri-sendiri. Metode tikrar ini bermanfaat untuk memerlancar ingatan, Siswa agar tidak menghambat hafalan Al-Qur’an dengan cara niat karena Allah dan banyak membaca serta mengulang hafalan.","PeriodicalId":368278,"journal":{"name":"Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114956442","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study aims to: 1) To determine the effect of advertorial advertising media; 2) To determine the students' ability to write persuasive texts; 3) To determine the effect of advertorial advertising media on students' ability to write persuasive texts. The type of research used in this study is a quantitative type. The sample used was 26 students. data collection techniques using tests and then analyzed using descriptive statistics. The results showed that the alternative hypothesis upheld in this study was acceptable. That is, there is a significant relationship between the influence of advertorial advertising media on the ability to write persuasive texts by class VIII Mts. Muhammadiyah 22 Padangsidimpuan. This can be seen from the value of the variable X obtained 1890, the variable Y obtained 1820 and the price "r" obtained from the calculation of the product moment correlation of 0.423 categorized as "fair/moderate".Keywords: Advertorials, writing skills, persuasive text
{"title":"Pengaruh Media Iklan Advertorial terhadap Kemampuan Menulis Teks Persuasif oleh Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 22 Padangsidimpuan.","authors":"Nur Afifah","doi":"10.57251/ped.v2i1.389","DOIUrl":"https://doi.org/10.57251/ped.v2i1.389","url":null,"abstract":"This study aims to: 1) To determine the effect of advertorial advertising media; 2) To determine the students' ability to write persuasive texts; 3) To determine the effect of advertorial advertising media on students' ability to write persuasive texts. The type of research used in this study is a quantitative type. The sample used was 26 students. data collection techniques using tests and then analyzed using descriptive statistics. The results showed that the alternative hypothesis upheld in this study was acceptable. That is, there is a significant relationship between the influence of advertorial advertising media on the ability to write persuasive texts by class VIII Mts. Muhammadiyah 22 Padangsidimpuan. This can be seen from the value of the variable X obtained 1890, the variable Y obtained 1820 and the price \"r\" obtained from the calculation of the product moment correlation of 0.423 categorized as \"fair/moderate\".Keywords: Advertorials, writing skills, persuasive text","PeriodicalId":368278,"journal":{"name":"Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131715455","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam mewujudkan karyanya, pengarang menampilkan tokoh dengan nilai-nilai keagamaan yang paling menonjol. Dengan gaya bahasa yang digunakan pengarang dapat menggugah emosionalnya untuk berperilaku dalam kehidupan sesuai dengan amanat penulis. Oleh karena itu, sebuah novel dapat dianalisis secara mikro yaitu dengan menggunakan analisis nilai-nilai filosofis. Di samping itu, novel dibangun oleh komunikasi antar tokoh dalam menampilkan nilai-nilai tersebut, sehingga dengan kondisi ini memungkinkan muncul nilai filosofi di antara tokoh-tokoh tersebut. Kedua hal di atas yang mendasari peneliti mendekati novel dengan pendekatan pos modern dengan menekankan analisis metafora novel Rantau I Muara karya A. Fuadi.Penelitian dengan metode deskriptif kualitatif ini memperoleh hasil sebagai berikut. Pertama, bentuk dan elemen-elemen kontekstual wacana antara tokoh wacana yang dituangkan dalam wacana antar tokoh dalam novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi merupakan wacana yang berbentuk pilihandiksi khusus dan berbagai gaya atau majas metaforis yang berupa ungkapan ketidaklangsungan dan bentuk lain dari yang pengarang katakan sebenarnya dapat dipilah atas tiga elemen konteks menurut perspektif Halliday, yaitu Tennor yang terdiridaripelaku atau tokoh sebagai subjek maupun tokoh tambahan sebagai objek ataupun subjeks. Adapun mode atau cara terkait dengan pilihan diksi dan ungkapan metaforis tersebut untuk menyampiakan amanah dengan cara menyampaikan rangkaian ungkapan. Kedua, secara garis besar amanat yang diemban sang tokoh dalam memberikan nilai-nilai filosofis sebagai amanat yang hendak disampaikan kepada pembaca anatara lain: Petuaalangan dan perjuangan hidup menuju kesuksesan serta kaya makna filosofis tentang kesuksesan berawal dari kerja keras, penderitaan dan konsistensi. Adapun yang terjadi sang tokoh mencoba mengambil hatinya tetap tabah dan damai, bersyukur, tangguh dalam menghadapi petualangan hidup yang menderanya. Amanat merupakan implentasi nyata perjuangan mental yang telah dinukilkan dalam wacana sosiologis kehidupan sang tokoh, tokoh termasuk sosok yang tergolong suri tauladan.
{"title":"Analisis Metafora Novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi","authors":"Sri Purwantini","doi":"10.57251/ped.v2i1.382","DOIUrl":"https://doi.org/10.57251/ped.v2i1.382","url":null,"abstract":"Dalam mewujudkan karyanya, pengarang menampilkan tokoh dengan nilai-nilai keagamaan yang paling menonjol. Dengan gaya bahasa yang digunakan pengarang dapat menggugah emosionalnya untuk berperilaku dalam kehidupan sesuai dengan amanat penulis. Oleh karena itu, sebuah novel dapat dianalisis secara mikro yaitu dengan menggunakan analisis nilai-nilai filosofis. Di samping itu, novel dibangun oleh komunikasi antar tokoh dalam menampilkan nilai-nilai tersebut, sehingga dengan kondisi ini memungkinkan muncul nilai filosofi di antara tokoh-tokoh tersebut. Kedua hal di atas yang mendasari peneliti mendekati novel dengan pendekatan pos modern dengan menekankan analisis metafora novel Rantau I Muara karya A. Fuadi.Penelitian dengan metode deskriptif kualitatif ini memperoleh hasil sebagai berikut. Pertama, bentuk dan elemen-elemen kontekstual wacana antara tokoh wacana yang dituangkan dalam wacana antar tokoh dalam novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi merupakan wacana yang berbentuk pilihandiksi khusus dan berbagai gaya atau majas metaforis yang berupa ungkapan ketidaklangsungan dan bentuk lain dari yang pengarang katakan sebenarnya dapat dipilah atas tiga elemen konteks menurut perspektif Halliday, yaitu Tennor yang terdiridaripelaku atau tokoh sebagai subjek maupun tokoh tambahan sebagai objek ataupun subjeks. Adapun mode atau cara terkait dengan pilihan diksi dan ungkapan metaforis tersebut untuk menyampiakan amanah dengan cara menyampaikan rangkaian ungkapan. Kedua, secara garis besar amanat yang diemban sang tokoh dalam memberikan nilai-nilai filosofis sebagai amanat yang hendak disampaikan kepada pembaca anatara lain: Petuaalangan dan perjuangan hidup menuju kesuksesan serta kaya makna filosofis tentang kesuksesan berawal dari kerja keras, penderitaan dan konsistensi. Adapun yang terjadi sang tokoh mencoba mengambil hatinya tetap tabah dan damai, bersyukur, tangguh dalam menghadapi petualangan hidup yang menderanya. Amanat merupakan implentasi nyata perjuangan mental yang telah dinukilkan dalam wacana sosiologis kehidupan sang tokoh, tokoh termasuk sosok yang tergolong suri tauladan.","PeriodicalId":368278,"journal":{"name":"Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122344206","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Learning vocabulary is one of the most important thing in learning English. Most of students still get the difficulties in learning vocabulary. They felt hard in memorizing vocabulary and they felt bored when learning vocabulary. The objective is to increase the learners’ vocabulary in mastering English language. Fly swatter game is one of the game that can use in learning English and can make the students creative and active in getting the new vocabulary by teacher instruction. Therefore, the students can implement the words that they have gotten in their speaking, writing, reading and listening. They can express their own idea when they want to speak with other, they can write their idea in writing, they can understand the meaning from the text and they can listen the speakers say something. Keywords: Fly Swatter Game, Enrich, Students’ vocabulary
{"title":"The Fly Swatter Game to Enrich Students’ Vocabulary","authors":"Erlidawati","doi":"10.57251/ped.v2i1.379","DOIUrl":"https://doi.org/10.57251/ped.v2i1.379","url":null,"abstract":"Learning vocabulary is one of the most important thing in learning English. Most of students still get the difficulties in learning vocabulary. They felt hard in memorizing vocabulary and they felt bored when learning vocabulary. The objective is to increase the learners’ vocabulary in mastering English language. Fly swatter game is one of the game that can use in learning English and can make the students creative and active in getting the new vocabulary by teacher instruction. Therefore, the students can implement the words that they have gotten in their speaking, writing, reading and listening. They can express their own idea when they want to speak with other, they can write their idea in writing, they can understand the meaning from the text and they can listen the speakers say something. \u0000Keywords: \u0000Fly Swatter Game, Enrich, Students’ vocabulary \u0000 ","PeriodicalId":368278,"journal":{"name":"Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133537118","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan coaching oleh Kepala Sekolah dan coaching model TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, Tanggungjawab) pada pelaksanaan Supervisi di TK PL Don Bosko Semarang. Jenis peneitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain pendekatan fenomenologi. Dari hasil penelitian terungkap bahwa Pelaksanaan coaching di TK PL Don Bosko terjadi setelah Kepala Sekolah selesai melaksanakan supervisi. Supervisi dilaksanakan minimal dalam satu tahun ajaran sebanyak 2 kali dalam tiap semester. Para guru menentukan tanggal supervisi berdasarkan kesepakatan sesuai dengan kesiapan masing-masing guru. Persiapan supervisi dibagi menjadi dua yaitu supervisi pembelajaran dan supervisi administrasi. Coaching model TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, Tanggungjawab) adalah model yang dikembangkan dengan semangat merdeka mengajar. Tujuan dilakukan coaching adalah untuk memmahami dan mendalami potensi guru agar lebih baik. Melalui praktik model TIRTA diharapkan Kepala Sekolah dapat melakukan komunikasi dengan guru lebih mudah sehingga potensi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dapat tergali dengan baik.
{"title":"Peran Kepala Sekolah dalam Coaching Model Tirta pada Pelaksanaan Supervisi Guru","authors":"Oktavia Indah Permata Sary, Wahyu Wulandari","doi":"10.57251/ped.v2i1.373","DOIUrl":"https://doi.org/10.57251/ped.v2i1.373","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan coaching oleh Kepala Sekolah dan coaching model TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, Tanggungjawab) pada pelaksanaan Supervisi di TK PL Don Bosko Semarang. Jenis peneitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain pendekatan fenomenologi. Dari hasil penelitian terungkap bahwa Pelaksanaan coaching di TK PL Don Bosko terjadi setelah Kepala Sekolah selesai melaksanakan supervisi. Supervisi dilaksanakan minimal dalam satu tahun ajaran sebanyak 2 kali dalam tiap semester. Para guru menentukan tanggal supervisi berdasarkan kesepakatan sesuai dengan kesiapan masing-masing guru. Persiapan supervisi dibagi menjadi dua yaitu supervisi pembelajaran dan supervisi administrasi. Coaching model TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, Tanggungjawab) adalah model yang dikembangkan dengan semangat merdeka mengajar. Tujuan dilakukan coaching adalah untuk memmahami dan mendalami potensi guru agar lebih baik. Melalui praktik model TIRTA diharapkan Kepala Sekolah dapat melakukan komunikasi dengan guru lebih mudah sehingga potensi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dapat tergali dengan baik.","PeriodicalId":368278,"journal":{"name":"Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121692795","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Moh. Zainudin, Eka Nurjanah, Yolandha Yulia Elizabeth
This study aims to describe the function and types of speech acts of communication of the Musala Arroudloh development committee, Belut Hamlet, Ngumpul Village, Jogoroto District, Jombang Regency. This research design is descriptive-qualitative. The subject of this research is the Musala Arroudloh development committee, Belut hamlet, Ngumpul Village, Jogoroto District, Jombang Regency. The object of research is the function and types of speech acts that were uttered by the development committee of Musala Arroudloh Belut Hamlet, Ngumpul Village, Jogoroto District, Jombang Regency. Data collection techniques include observation, interviews, and documentation. Data analysis carried out by researchers are: (1) data reduction. This activity includes selecting data on the basis of its level of relevance and relation to data groups, compiling data in similar units, and creating codes. (2) displaying data by compiling relevant data, (3) drawing conclusions to get a meaning of scattered symptoms to have deep meaning. The results of this study indicate that: (1) the function of the speech act of the Musala Arroudloh development committee, includes the assertive function, directive function, commissive function, and expressive function. (2) types of speech acts of the Musala Arroudloh development committee, namely direct lateral speech acts and lateral indirect speech acts. The function of assertive and directive speech acts is a function that often appears in communication opportunities between the Musala Arroudloh development committee, while the type of direct lateral speech act is the type of speech act that is widely used in communication opportunities between committees because there is no difference between speech and meaning and delivery intent. Keywords: the speech of the Arroudloh Musala development committee, functions and types of speech acts
{"title":"Fungsi dan Jenis Tindak Tutur Komunikasi Panitia Pembangunan Musala Arroudloh Dusun Belut Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang","authors":"Moh. Zainudin, Eka Nurjanah, Yolandha Yulia Elizabeth","doi":"10.57251/ped.v2i1.370","DOIUrl":"https://doi.org/10.57251/ped.v2i1.370","url":null,"abstract":"This study aims to describe the function and types of speech acts of communication of the Musala Arroudloh development committee, Belut Hamlet, Ngumpul Village, Jogoroto District, Jombang Regency. This research design is descriptive-qualitative. The subject of this research is the Musala Arroudloh development committee, Belut hamlet, Ngumpul Village, Jogoroto District, Jombang Regency. The object of research is the function and types of speech acts that were uttered by the development committee of Musala Arroudloh Belut Hamlet, Ngumpul Village, Jogoroto District, Jombang Regency. Data collection techniques include observation, interviews, and documentation. Data analysis carried out by researchers are: (1) data reduction. This activity includes selecting data on the basis of its level of relevance and relation to data groups, compiling data in similar units, and creating codes. (2) displaying data by compiling relevant data, (3) drawing conclusions to get a meaning of scattered symptoms to have deep meaning. The results of this study indicate that: (1) the function of the speech act of the Musala Arroudloh development committee, includes the assertive function, directive function, commissive function, and expressive function. (2) types of speech acts of the Musala Arroudloh development committee, namely direct lateral speech acts and lateral indirect speech acts. The function of assertive and directive speech acts is a function that often appears in communication opportunities between the Musala Arroudloh development committee, while the type of direct lateral speech act is the type of speech act that is widely used in communication opportunities between committees because there is no difference between speech and meaning and delivery intent. \u0000Keywords: the speech of the Arroudloh Musala development committee, functions and types of speech acts","PeriodicalId":368278,"journal":{"name":"Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121096801","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan teknologi mahasiswa dalam belajar daring secara mandiri dengan menggunakan media e-learning berbasis web dan meningkatkan efektifitas pembelajaran sistem e-learning. Penelitian bertempat di UM Tapsel, beralamat di Jl. Sutan Moh. Arief No.32, Batang Ayumi Julu, Padang Sidempuan Utara, Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara 2273. Adapaun kolaborator dalam penelitian adalah teknisi dibidang coding. Penelitian dilaksanankan pada September 2021 sampai dengan Januari 2022. Adapun hasil penelitian adalah Implementasi e-learning dalam hal ini penggunaaan perangkat lunak Learning Management System (LMS), kadang ada yang menyebutkan sebagai Course Management System (CMS) atau pun Virtual Learning Environment (VLW), memungkinkan pelajar membangun kegiatan pembelajaran selain kegiatan tatap muka (perkuliahan), yang dapat diintegrasikan dengan kegiatan tatap muka itu sendiri (bukan menggantikan aktivitas tatap muka).
{"title":"Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (e-learning) berbasis Web","authors":"Rahmat Huda, Anni Zuraidah","doi":"10.57251/ped.v2i1.369","DOIUrl":"https://doi.org/10.57251/ped.v2i1.369","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan teknologi mahasiswa dalam belajar daring secara mandiri dengan menggunakan media e-learning berbasis web dan meningkatkan efektifitas pembelajaran sistem e-learning. Penelitian bertempat di UM Tapsel, beralamat di Jl. Sutan Moh. Arief No.32, Batang Ayumi Julu, Padang Sidempuan Utara, Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara 2273. Adapaun kolaborator dalam penelitian adalah teknisi dibidang coding. Penelitian dilaksanankan pada September 2021 sampai dengan Januari 2022. Adapun hasil penelitian adalah Implementasi e-learning dalam hal ini penggunaaan perangkat lunak Learning Management System (LMS), kadang ada yang menyebutkan sebagai Course Management System (CMS) atau pun Virtual Learning Environment (VLW), memungkinkan pelajar membangun kegiatan pembelajaran selain kegiatan tatap muka (perkuliahan), yang dapat diintegrasikan dengan kegiatan tatap muka itu sendiri (bukan menggantikan aktivitas tatap muka).","PeriodicalId":368278,"journal":{"name":"Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128108732","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sejak terbentuknya keluarga melalui pernikahan yang sah sesuai syariat dan negara, ada beberapa tanggung jawab orang tua terhadap anaknya dalam mengurus dan membimbing anak-anaknya, mengingat anak merupakan generasi penerus dan akan menjadi tulang punggung kemajuan bangsa dan negaranya dimasa yang akan datang, maka patutlah sedini mungkin anak-anak diberi bekal wawasan berpikir, keterampilan, kreatipitas, bertanggung jawab dan kesehatan jasmani maupun rohani agar kelak menjadi generasi yang kuat dan tangguh baik fisik maupun mental. Secara fisik maka orang tua wajib memberikan dan menyiapkan makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal. Sedangkan kebutuhan rohani yang mencakup identitas seperti orang tua wajib memberikan nama anak dan nasab dari orang orang tua. Selain itu, orang tua juga wajib memberikan pendidikan terhadap anak, agar anak mampu melakukan kewajibannya sebagai seorang hamba dan dan mampu melindungi dirinya dari kejahatan makhluk-Nya.
{"title":"Kewajiban Mendidik Keluarga dalam Ilmu dan Amal","authors":"Muhammad Rizki","doi":"10.57251/ped.v2i1.350","DOIUrl":"https://doi.org/10.57251/ped.v2i1.350","url":null,"abstract":"Sejak terbentuknya keluarga melalui pernikahan yang sah sesuai syariat dan negara, ada beberapa tanggung jawab orang tua terhadap anaknya dalam mengurus dan membimbing anak-anaknya, mengingat anak merupakan generasi penerus dan akan menjadi tulang punggung kemajuan bangsa dan negaranya dimasa yang akan datang, maka patutlah sedini mungkin anak-anak diberi bekal wawasan berpikir, keterampilan, kreatipitas, bertanggung jawab dan kesehatan jasmani maupun rohani agar kelak menjadi generasi yang kuat dan tangguh baik fisik maupun mental. Secara fisik maka orang tua wajib memberikan dan menyiapkan makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal. Sedangkan kebutuhan rohani yang mencakup identitas seperti orang tua wajib memberikan nama anak dan nasab dari orang orang tua. Selain itu, orang tua juga wajib memberikan pendidikan terhadap anak, agar anak mampu melakukan kewajibannya sebagai seorang hamba dan dan mampu melindungi dirinya dari kejahatan makhluk-Nya.","PeriodicalId":368278,"journal":{"name":"Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132399392","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}