Pub Date : 2023-07-30DOI: 10.26811/didaktika.v7i2.879
Rosyida Ariani
Pembelajaran daring mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di massa pandemi harus tetap memperhatikan kemampuan intelaktual yaitu kemampuan berpikir tingkat tinggi agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai salah satunya adalah berpikir kreatif. Dalam best practice ini, hasil inovasi pembelajaran menggunakan pembelajaran proyek pada pembuatan bel listrik sederhana berbantuan canva oleh siswa SMP YPM 3 Taman dogunakan sebagai bahan analisis kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini melibatkan 33 siswa kelas IX-C Sekolah Menengah Pertama YPM 3 Taman. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif. Data penelitian diperoleh dari observasi hasil laporan proyek dari siswa kelas IX-C. Berdasarkan hasil observasi diperoleh data bahwa kemampuan berpikir orisinal sebesar 62,12% berada pada kategori baik; kemampuan berpikir luwes sebesar 78,79% termasuk kategori baik; kemampuan berpikir lancar sebesar 56,82% termasuk dalam kategori cukup; dan kemampuan berpikir rinci sebesar 59,85% termasuk dalam kategori cukup. Dapat disimpilkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa kelas IX-C dalam pembelajaran proyek pembuatan bel listrik berbantuan Canva sebesar 64,39% termasuk dalam kategori baik.
在大流行流行学科的在线科学学习应继续关注智慧的能力,即高水平的思考能力,以便实现国家教育的目标,其中之一是创造性思维。在最先进的实践中,创新学习的结果是利用简单的电钟设计的项目学习,由SMP YPM 3 park douse作为学生创造性思维分析的材料。这项研究涉及IX-C初中YPM 3个公园的33名学生。使用的方法是定量描述性方法。研究数据来自IX-C班学生的项目报告观察结果。根据观察所得的数据,原来62.12%的原始思维能力属于好的类别;78.79%的灵活性属于好的类别;56.82%的流利思维能力属于公平类别;59.85%的详细思维能力属于公平类别。可以想象IX-C班学生在设计Canva电动钟时的创造性思维能力属于好类别:64.39%。
{"title":"Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Implementasi Pembelajaran Proyek Pembuatan Bel Listrik Sederhana","authors":"Rosyida Ariani","doi":"10.26811/didaktika.v7i2.879","DOIUrl":"https://doi.org/10.26811/didaktika.v7i2.879","url":null,"abstract":"Pembelajaran daring mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di massa pandemi harus tetap memperhatikan kemampuan intelaktual yaitu kemampuan berpikir tingkat tinggi agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai salah satunya adalah berpikir kreatif. Dalam best practice ini, hasil inovasi pembelajaran menggunakan pembelajaran proyek pada pembuatan bel listrik sederhana berbantuan canva oleh siswa SMP YPM 3 Taman dogunakan sebagai bahan analisis kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini melibatkan 33 siswa kelas IX-C Sekolah Menengah Pertama YPM 3 Taman. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif. Data penelitian diperoleh dari observasi hasil laporan proyek dari siswa kelas IX-C. Berdasarkan hasil observasi diperoleh data bahwa kemampuan berpikir orisinal sebesar 62,12% berada pada kategori baik; kemampuan berpikir luwes sebesar 78,79% termasuk kategori baik; kemampuan berpikir lancar sebesar 56,82% termasuk dalam kategori cukup; dan kemampuan berpikir rinci sebesar 59,85% termasuk dalam kategori cukup. Dapat disimpilkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa kelas IX-C dalam pembelajaran proyek pembuatan bel listrik berbantuan Canva sebesar 64,39% termasuk dalam kategori baik.","PeriodicalId":382916,"journal":{"name":"Jurnal Didaktika Pendidikan Dasar","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127329271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-30DOI: 10.26811/didaktika.v7i2.1152
Yuda Ardi Saputra, Ayu Rizki Susilowati
Peserta didik dengan Gangguan Pemusatan Perhatian Dan Hiperaktivitas (GPPH) sulit untuk belajar secara konvensional karena peserta didik cenderung hiperaktif dan sulit berkonsentrasi terhadap proses pembelajaran. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik, terutama di sekolah reguler yang menyelenggarakan program pendidikan inklusi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik GPPH melalui pembelajaran berdiferensiasi di kelas V. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pembagian instrumen kepada subjek penelitian peserta didik GPPH di kelas V Sekolah Dasar Negeri Srirahayu tahun pelajaran 2021/2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan ketuntasan hasil belajar peserta didik GPPH dari prasiklus, pelaksanaan siklus I, dan siklus II. Hasil analisis hasil belajar siswa pada prasiklus diketahui tidak ada peserta didik GPPH yang mencapai ketuntasan belajar pada mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial maupun SBdP. Pada siklus I terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar sebesar 100% peserta didik GPPH pada mata pelajaran PPKn, dan 50% peserta didik GPPH pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPS dan SBdP. Pada siklus II terjadi peningkatan ketuntasan belajar peserta didik GPPH hingga 100% pada semua mata pelajaran. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik GPPH.
{"title":"Pembelajaran Berdiferensiasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)","authors":"Yuda Ardi Saputra, Ayu Rizki Susilowati","doi":"10.26811/didaktika.v7i2.1152","DOIUrl":"https://doi.org/10.26811/didaktika.v7i2.1152","url":null,"abstract":"Peserta didik dengan Gangguan Pemusatan Perhatian Dan Hiperaktivitas (GPPH) sulit untuk belajar secara konvensional karena peserta didik cenderung hiperaktif dan sulit berkonsentrasi terhadap proses pembelajaran. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik, terutama di sekolah reguler yang menyelenggarakan program pendidikan inklusi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik GPPH melalui pembelajaran berdiferensiasi di kelas V. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pembagian instrumen kepada subjek penelitian peserta didik GPPH di kelas V Sekolah Dasar Negeri Srirahayu tahun pelajaran 2021/2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan ketuntasan hasil belajar peserta didik GPPH dari prasiklus, pelaksanaan siklus I, dan siklus II. Hasil analisis hasil belajar siswa pada prasiklus diketahui tidak ada peserta didik GPPH yang mencapai ketuntasan belajar pada mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial maupun SBdP. Pada siklus I terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar sebesar 100% peserta didik GPPH pada mata pelajaran PPKn, dan 50% peserta didik GPPH pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPS dan SBdP. Pada siklus II terjadi peningkatan ketuntasan belajar peserta didik GPPH hingga 100% pada semua mata pelajaran. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik GPPH.","PeriodicalId":382916,"journal":{"name":"Jurnal Didaktika Pendidikan Dasar","volume":"5 1-2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114023507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-30DOI: 10.26811/didaktika.v7i2.920
Anatasya Anggraini, Erwin Rahayu Saputra
Pembelajaran Bahasa Inggris memerlukan inovasi sebagai bentuk adaptasi pembelajaran pada perubahan zaman saat ini yakni masa adaptasi kebiasaan baru pasca intervensi Covid-19. Salah satu bentuk inovasi pembelajaran melalui pengembangan media pembelajaran. Fokus penelitian ini untuk menguraikan implementasi media pembelajaran infografis terintegrasi dengan video pembelajaran hasil perancangan dan pengembangan peneliti terhadap pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Metode narrative inquiry dengan pendekatan kualitatif menjadi landasan yang digunakan penelitian ini. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi serta dibantu studi kepustakaan. Pembelajaran Bahasa Inggris dilakukan di kelas IV SDN Ceungceum Kabupaten Tasikmalaya dengan menerapkan model pembelajaran saintifik memanfaatkan media pembelajaran infografis terintegrasi dengan kelebihan membantu pemahaman konsep Types of Energy Sources juga dijadikan penambah dan perluasan (suplemen) wawasan selepas pembelajaran. Media infografis terintegrasi dirancang dengan menambahkan QR code dan link sebagai penghubung video pembelajaran. Respons peserta didik sangat antusias selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar ditunjukkan dengan kegiatan diskusi, presentasi, dan tes membuat kalimat memperoleh hasil sangat baik.
{"title":"Implementasi Pengembangan Infografis Terintegrasi sebagai Media dan Suplemen Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar","authors":"Anatasya Anggraini, Erwin Rahayu Saputra","doi":"10.26811/didaktika.v7i2.920","DOIUrl":"https://doi.org/10.26811/didaktika.v7i2.920","url":null,"abstract":"Pembelajaran Bahasa Inggris memerlukan inovasi sebagai bentuk adaptasi pembelajaran pada perubahan zaman saat ini yakni masa adaptasi kebiasaan baru pasca intervensi Covid-19. Salah satu bentuk inovasi pembelajaran melalui pengembangan media pembelajaran. Fokus penelitian ini untuk menguraikan implementasi media pembelajaran infografis terintegrasi dengan video pembelajaran hasil perancangan dan pengembangan peneliti terhadap pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Metode narrative inquiry dengan pendekatan kualitatif menjadi landasan yang digunakan penelitian ini. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi serta dibantu studi kepustakaan. Pembelajaran Bahasa Inggris dilakukan di kelas IV SDN Ceungceum Kabupaten Tasikmalaya dengan menerapkan model pembelajaran saintifik memanfaatkan media pembelajaran infografis terintegrasi dengan kelebihan membantu pemahaman konsep Types of Energy Sources juga dijadikan penambah dan perluasan (suplemen) wawasan selepas pembelajaran. Media infografis terintegrasi dirancang dengan menambahkan QR code dan link sebagai penghubung video pembelajaran. Respons peserta didik sangat antusias selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar ditunjukkan dengan kegiatan diskusi, presentasi, dan tes membuat kalimat memperoleh hasil sangat baik.","PeriodicalId":382916,"journal":{"name":"Jurnal Didaktika Pendidikan Dasar","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124206758","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-30DOI: 10.26811/didaktika.v7i2.745
Zuhri Nurendah Puspitadewi, Anwar Senen
This study aims to find out the effect diorama media on social studies learning outcomes of 5th grade students at State Elementary School 2 Janturan, Pengasih, Kulon Progo. This study was a quasi experimental design with non-equivalent control group design’s type. Subject in this study was 59 fifth-grade students elementary school. The experimental group was treated with diorama media, while the control group was treated with picture media. Data collection technique were observation, test, and documentation. Descriptive statistic were used to analyse the data in this study with mean test of posttest between the experimental and control group with N-Gain test. Based on the data analyse showed than the mean test of experimental group was 85.36 which was categorized on very good level and the mean test of control group was 78.25 which was categorized on good level. The result of this study supported by the result of N-Gain test from experimental group was bigger than control group the was .7 > .3.
{"title":"The Effectivity of Picture and Diorama to Learn Nature Appearance","authors":"Zuhri Nurendah Puspitadewi, Anwar Senen","doi":"10.26811/didaktika.v7i2.745","DOIUrl":"https://doi.org/10.26811/didaktika.v7i2.745","url":null,"abstract":"This study aims to find out the effect diorama media on social studies learning outcomes of 5th grade students at State Elementary School 2 Janturan, Pengasih, Kulon Progo. This study was a quasi experimental design with non-equivalent control group design’s type. Subject in this study was 59 fifth-grade students elementary school. The experimental group was treated with diorama media, while the control group was treated with picture media. Data collection technique were observation, test, and documentation. Descriptive statistic were used to analyse the data in this study with mean test of posttest between the experimental and control group with N-Gain test. Based on the data analyse showed than the mean test of experimental group was 85.36 which was categorized on very good level and the mean test of control group was 78.25 which was categorized on good level. The result of this study supported by the result of N-Gain test from experimental group was bigger than control group the was .7 > .3.","PeriodicalId":382916,"journal":{"name":"Jurnal Didaktika Pendidikan Dasar","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121354801","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-30DOI: 10.26811/didaktika.v7i2.332
Kiftirul Aziz
Pemerolehan energi alternatif dengan tidak mengindahkan energi tak terbarukan menjadi masalah vital yang menuntut untuk segera dicarikan solusi. Ditinjau dari fungsi media pembelajaran, media Mikrocombinemagnetik telah menjalankan fungsinya untuk mempermudah siswa untuk memahami materi pembelajaran yang berkaitan dengan penggunaan energi alternatif tanpa bahan fosil. Tujuan penggunaan Mikrocombinemagnetik yaitu meningkatkan pemahaman siswa mengenai konsep PLMTH serta mempermudah guru dalam menyampaikan materi PLMTH. Metode kajian ini merujuk pada best practice yang ditulis berdasarkan pengalaman terbaik dalam menyelesaikan sebuah permasalahan di dalam kelas. Hasil yang dicapai melalui simulasi mikrocombinemagnetik antara lain: (1) pada materi keberagaman sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat hasil rata-rata kelas mencapai 88; (2) pada materi teks eksplanasi/ penjelasan ilmiah, rerata nilai siswa kelas VI A berada 6 point di atas KKM; (3) pada materi cara menghasilkan, menyalurkan, dan menghemat energi listrik rata-rata nilai siswa ada di angka 81; dan (4) pada materi peran Indonesia dalam kerjasama di berbagai bidang dalam lingkup ASEAN,rata-rata nilai siswa yang mencapai angka 82. Dapat disimpulkan bahwa simulasi mikrocombinemagnetik pada pembelajaran tema globalisasi subtema globalisasi di sekitarku menghasilkan rentang rata-rata antara 76 hingga 88.
{"title":"Simulasi Mikro Combine Magnetik pada Pembelajaran di Sekolah Dasar","authors":"Kiftirul Aziz","doi":"10.26811/didaktika.v7i2.332","DOIUrl":"https://doi.org/10.26811/didaktika.v7i2.332","url":null,"abstract":"Pemerolehan energi alternatif dengan tidak mengindahkan energi tak terbarukan menjadi masalah vital yang menuntut untuk segera dicarikan solusi. Ditinjau dari fungsi media pembelajaran, media Mikrocombinemagnetik telah menjalankan fungsinya untuk mempermudah siswa untuk memahami materi pembelajaran yang berkaitan dengan penggunaan energi alternatif tanpa bahan fosil. Tujuan penggunaan Mikrocombinemagnetik yaitu meningkatkan pemahaman siswa mengenai konsep PLMTH serta mempermudah guru dalam menyampaikan materi PLMTH. Metode kajian ini merujuk pada best practice yang ditulis berdasarkan pengalaman terbaik dalam menyelesaikan sebuah permasalahan di dalam kelas. Hasil yang dicapai melalui simulasi mikrocombinemagnetik antara lain: (1) pada materi keberagaman sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat hasil rata-rata kelas mencapai 88; (2) pada materi teks eksplanasi/ penjelasan ilmiah, rerata nilai siswa kelas VI A berada 6 point di atas KKM; (3) pada materi cara menghasilkan, menyalurkan, dan menghemat energi listrik rata-rata nilai siswa ada di angka 81; dan (4) pada materi peran Indonesia dalam kerjasama di berbagai bidang dalam lingkup ASEAN,rata-rata nilai siswa yang mencapai angka 82. Dapat disimpulkan bahwa simulasi mikrocombinemagnetik pada pembelajaran tema globalisasi subtema globalisasi di sekitarku menghasilkan rentang rata-rata antara 76 hingga 88.","PeriodicalId":382916,"journal":{"name":"Jurnal Didaktika Pendidikan Dasar","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122966248","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-30DOI: 10.26811/didaktika.v7i2.776
Abdul Wakhid Mustofa
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital peserta didik dengan menggunakan pendekatan kontekstual dengan berbantuan Hypermedia Interaktif iSpring. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV di Sekolah Dasar Terpencil Bukit Indah Singura pada Tahun Pelajaran 2019/2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan instrumen berupa angket kuesioner dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan dasar literasi digital di kelas secara keseluruhan berada pada kategori tinggi dan sedang dengan capaian pada indikator penggunaan TIK persentase sebesar 80%, termasuk dalam kategori sedang, pemahaman informasi peserta didik sebesar 88% termasuk dalam kategori tinggi, dan kemampuan dalam pemanfaatan TIK dalam belajar sebesar 85% dengan kategori tinggi). Rata-rata hasil belajar pada aspek pengetahuan sebesar 80 dan seluruh peserta didik mampu mencapai ketuntasan belajar. Dapat disimpulkan bahwa keterampilan literasi digital peserta didik meningkat setelah mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatankontekstual dengan berbantuan Hypermedia Interaktif iSpring.
{"title":"Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Hypermedia Interaktif iSpring untuk Meningkatkan Literasi Digital","authors":"Abdul Wakhid Mustofa","doi":"10.26811/didaktika.v7i2.776","DOIUrl":"https://doi.org/10.26811/didaktika.v7i2.776","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital peserta didik dengan menggunakan pendekatan kontekstual dengan berbantuan Hypermedia Interaktif iSpring. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV di Sekolah Dasar Terpencil Bukit Indah Singura pada Tahun Pelajaran 2019/2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan instrumen berupa angket kuesioner dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan dasar literasi digital di kelas secara keseluruhan berada pada kategori tinggi dan sedang dengan capaian pada indikator penggunaan TIK persentase sebesar 80%, termasuk dalam kategori sedang, pemahaman informasi peserta didik sebesar 88% termasuk dalam kategori tinggi, dan kemampuan dalam pemanfaatan TIK dalam belajar sebesar 85% dengan kategori tinggi). Rata-rata hasil belajar pada aspek pengetahuan sebesar 80 dan seluruh peserta didik mampu mencapai ketuntasan belajar. Dapat disimpulkan bahwa keterampilan literasi digital peserta didik meningkat setelah mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatankontekstual dengan berbantuan Hypermedia Interaktif iSpring.","PeriodicalId":382916,"journal":{"name":"Jurnal Didaktika Pendidikan Dasar","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132930164","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-30DOI: 10.26811/didaktika.v7i2.795
A. Anggraini
Penelitian ini bertujuan menumbuhkan sikap empati siswa kelas 1b Sekolah Dasar Negeri 2 Rejang Lebong melalui program literasi berbasis permainan Siaga Petra. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Subjekpenelitian adalah siswa kelas 1b Sekolah Dasar Negeri 2 Rejang Lebong, sejumlah 29 orang terdiri dari 15 laki-laki dan 14 perempuan.Instrumen penelitian ini adalah jurnal pengamatan sikap empati. Data jurnal pengamatan sikap empati dianalisis secara deskriptif daribanyaknya kemunculan indikator. Hasil penelitian pada siklus1 terdapat 6 indikator sikap empati yang muncul. Siklus 2 terdapat 9 indikator sikap empati yang muncul. Siklus 3 terdapat 9 indikator sikap empati yang muncul. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan program literasi berbasis permainan Siaga Petra dapat menumbuhkan sikap empati siswa.
{"title":"Program Literasi Berbasis Permainan Siaga Petra untuk Menumbuhkan Sikap Empati Siswa","authors":"A. Anggraini","doi":"10.26811/didaktika.v7i2.795","DOIUrl":"https://doi.org/10.26811/didaktika.v7i2.795","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan menumbuhkan sikap empati siswa kelas 1b Sekolah Dasar Negeri 2 Rejang Lebong melalui program literasi berbasis permainan Siaga Petra. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Subjekpenelitian adalah siswa kelas 1b Sekolah Dasar Negeri 2 Rejang Lebong, sejumlah 29 orang terdiri dari 15 laki-laki dan 14 perempuan.Instrumen penelitian ini adalah jurnal pengamatan sikap empati. Data jurnal pengamatan sikap empati dianalisis secara deskriptif daribanyaknya kemunculan indikator. Hasil penelitian pada siklus1 terdapat 6 indikator sikap empati yang muncul. Siklus 2 terdapat 9 indikator sikap empati yang muncul. Siklus 3 terdapat 9 indikator sikap empati yang muncul. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan program literasi berbasis permainan Siaga Petra dapat menumbuhkan sikap empati siswa.","PeriodicalId":382916,"journal":{"name":"Jurnal Didaktika Pendidikan Dasar","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129682433","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-30DOI: 10.26811/didaktika.v7i2.1025
Helsy Elselia
Keterampilan proses sains diperlukan siswa saat belajar Ilmu Pengetahuan Alam agar siswa dapat melakukan rangkaian kegiatan seperti yang dilakukan para ilmuwan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam merumuskan masalah dan berhipotesis melalui pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif melalui mekanisme tes awal dan test akhir pada setiap siklus pembelajaran dengan konsep yang berbeda di semester ganjil kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanjungsari. Konsep yang diambil pada pembelajarn ini adalah, Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan, Sistem Pernapasan, serta Fungsi Jaringan Tumbuhan. Terjadi peningkatan kemampuan kognitif dari hasil tes maupun keterampilan menuliskan rumusan masalah dan berhipotesis siswa pada terjadi peningkatan pada rentang angka yang tidak terlalu jauh pada setiap siklusnya. Redaksi rumusan masalah dan hipotesis siswa menunjukkan adanya hubungan variabel-variabel dalam penelitian. Partisipasi belajar siswa dalam kelompok semakin baik terutama saat mengumpulkan data dan diskusi analisis data.
{"title":"Penggunaan Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Sains Siswa di Sekolah Menengah Pertama","authors":"Helsy Elselia","doi":"10.26811/didaktika.v7i2.1025","DOIUrl":"https://doi.org/10.26811/didaktika.v7i2.1025","url":null,"abstract":"Keterampilan proses sains diperlukan siswa saat belajar Ilmu Pengetahuan Alam agar siswa dapat melakukan rangkaian kegiatan seperti yang dilakukan para ilmuwan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam merumuskan masalah dan berhipotesis melalui pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif melalui mekanisme tes awal dan test akhir pada setiap siklus pembelajaran dengan konsep yang berbeda di semester ganjil kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanjungsari. Konsep yang diambil pada pembelajarn ini adalah, Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan, Sistem Pernapasan, serta Fungsi Jaringan Tumbuhan. Terjadi peningkatan kemampuan kognitif dari hasil tes maupun keterampilan menuliskan rumusan masalah dan berhipotesis siswa pada terjadi peningkatan pada rentang angka yang tidak terlalu jauh pada setiap siklusnya. Redaksi rumusan masalah dan hipotesis siswa menunjukkan adanya hubungan variabel-variabel dalam penelitian. Partisipasi belajar siswa dalam kelompok semakin baik terutama saat mengumpulkan data dan diskusi analisis data.","PeriodicalId":382916,"journal":{"name":"Jurnal Didaktika Pendidikan Dasar","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122319823","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-30DOI: 10.26811/didaktika.v7i2.672
Baharudin Baharudin
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi dan literasi digital siswa melalui penugasan e-mind mapping berbantuan Google Slide pada siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Peningkatan kemampuan kolaborasi dan literasi digital sangat penting untuk mendukung pembelajaran abad 21. Pengumpulan data menggunakan observasi dan angket kepada subyek sebanyak 28 siswa kelas IX-A Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Kota Bima. Observer mengamati kemampuan kolaborasi siswa, sedangkan siswa mengisi angket untuk mengetahui tingkat kemampuan literasi digital siswa. Analisis data dilakukan menggunakan analisis data kuantiitatif berupa hasil rerata dari masing-masing variabel. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan skor kemampuan kolaborasi dari skor 79 pada siklus 1 menjadi 83 pada siklus 2, namun demikian kategori skor tersebut tetap berada pada kategori “Tinggi”. Sedangkan kemampuan literasi digital siswa juga meningkat dari skor 66 pada siklus 1 menjadi 72 pada siklus 2 diikuti dengan perubahan indikator dari “Cukup” menjadi “Baik”.
{"title":"Peningkatan Kemampuan Kolaborasi dan Literasi Digital Melalui Penugasan E-Mind Mapping Berbantuan Google Slide","authors":"Baharudin Baharudin","doi":"10.26811/didaktika.v7i2.672","DOIUrl":"https://doi.org/10.26811/didaktika.v7i2.672","url":null,"abstract":"Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi dan literasi digital siswa melalui penugasan e-mind mapping berbantuan Google Slide pada siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Peningkatan kemampuan kolaborasi dan literasi digital sangat penting untuk mendukung pembelajaran abad 21. Pengumpulan data menggunakan observasi dan angket kepada subyek sebanyak 28 siswa kelas IX-A Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Kota Bima. Observer mengamati kemampuan kolaborasi siswa, sedangkan siswa mengisi angket untuk mengetahui tingkat kemampuan literasi digital siswa. Analisis data dilakukan menggunakan analisis data kuantiitatif berupa hasil rerata dari masing-masing variabel. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan skor kemampuan kolaborasi dari skor 79 pada siklus 1 menjadi 83 pada siklus 2, namun demikian kategori skor tersebut tetap berada pada kategori “Tinggi”. Sedangkan kemampuan literasi digital siswa juga meningkat dari skor 66 pada siklus 1 menjadi 72 pada siklus 2 diikuti dengan perubahan indikator dari “Cukup” menjadi “Baik”.","PeriodicalId":382916,"journal":{"name":"Jurnal Didaktika Pendidikan Dasar","volume":"107 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121369873","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-30DOI: 10.26811/didaktika.v7i1.1126
I. W. Ekayogi
Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar dan kemandirian belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning berbantuan media augmented reality pada siswa kelas III SD Negeri 5 Sebatu. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas III yang berjumlah 24 siswa. Objek penelitian adalah model pembelajaran problem based learning berbantuan media augmetd reality, hasil belajar dan kemandirian belajar. Data dalam penelitian dikumpulkan dengan metode tes dan observasi. Data dianalisis dengan metode analisis statistik deskriptif dan deskriptif kuantitatif. Hasil analisis data menunjukkan persentase rata-rata hasil belajar aspek kognitif siswa pada siklus I adalah 67,08% (kategori sedang), meningkat menjadi 81,25% (kategori tinggi) pada siklus II. Hasil observasi kemandirian belajar siklus I pertemuan 1 terkategori “rendah” dan pertemuan 2 terkategori “Sedang”, sedangkan pada siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2terkategori “tinggi”. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran problem based learning berbantuan media augmented reality dapat meningkatkan hasil belajar dan kemandirian belajarsiswa kelas III.
{"title":"Penerapan Problem Based Learning Berbantuan Media Augmented Reality untuk Meningkatkan Hasil dan Kemandirian Belajar","authors":"I. W. Ekayogi","doi":"10.26811/didaktika.v7i1.1126","DOIUrl":"https://doi.org/10.26811/didaktika.v7i1.1126","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar dan kemandirian belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning berbantuan media augmented reality pada siswa kelas III SD Negeri 5 Sebatu. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas III yang berjumlah 24 siswa. Objek penelitian adalah model pembelajaran problem based learning berbantuan media augmetd reality, hasil belajar dan kemandirian belajar. Data dalam penelitian dikumpulkan dengan metode tes dan observasi. Data dianalisis dengan metode analisis statistik deskriptif dan deskriptif kuantitatif. Hasil analisis data menunjukkan persentase rata-rata hasil belajar aspek kognitif siswa pada siklus I adalah 67,08% (kategori sedang), meningkat menjadi 81,25% (kategori tinggi) pada siklus II. Hasil observasi kemandirian belajar siklus I pertemuan 1 terkategori “rendah” dan pertemuan 2 terkategori “Sedang”, sedangkan pada siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2terkategori “tinggi”. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran problem based learning berbantuan media augmented reality dapat meningkatkan hasil belajar dan kemandirian belajarsiswa kelas III.","PeriodicalId":382916,"journal":{"name":"Jurnal Didaktika Pendidikan Dasar","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127497826","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}