Pub Date : 2020-06-01DOI: 10.26740/eds.v4n1.p39-46
Nita Retno Wahyuningati, Saeful Mizan
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan Penerapan Problem Based Learning dan media flipcard untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Ekosistem Siswa Kelas V Semester Genap Tahun 2018/2019 SDN Sukoharjo 2 Malang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah PTK. Pelaksanaan PTK mengacu pada model siklus PTK oleh Kemmis dan Taggart meliputi empat tahap yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) pengamatan, dan 4) refleksi. Subjek penelitian siswa kelas V SDN Sukoharjo 2 Kota Malang sebanyak 30 orang siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, dokumentasi, dan tes tulis. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum tindakan nilai rata-rata siswa adalah 74,1kemudian pada siklus I hasil belajar mengalami peningkatan yaitu rata-rata siswa menjadi siswa 79,33 dan pada siklus II dan rata-rata hasil belajar siswa 81,60. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan Problem Based Learning (PBL) dan media Flipcart dapat meningkatkan hasil belajar Materi Ekosistem Siswa Kelas V Semester Genap Tahun 2018/2019 SDN Sukoharjo 2 Malang
{"title":"Penerapan Problem Based Learning dan Media Flipcard Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Ekosistem Siswa Kelas V SDN Sukoharjo 2 Malang","authors":"Nita Retno Wahyuningati, Saeful Mizan","doi":"10.26740/eds.v4n1.p39-46","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/eds.v4n1.p39-46","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan Penerapan Problem Based Learning dan media flipcard untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Ekosistem Siswa Kelas V Semester Genap Tahun 2018/2019 SDN Sukoharjo 2 Malang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah PTK. Pelaksanaan PTK mengacu pada model siklus PTK oleh Kemmis dan Taggart meliputi empat tahap yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) pengamatan, dan 4) refleksi. Subjek penelitian siswa kelas V SDN Sukoharjo 2 Kota Malang sebanyak 30 orang siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, dokumentasi, dan tes tulis. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum tindakan nilai rata-rata siswa adalah 74,1kemudian pada siklus I hasil belajar mengalami peningkatan yaitu rata-rata siswa menjadi siswa 79,33 dan pada siklus II dan rata-rata hasil belajar siswa 81,60. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan Problem Based Learning (PBL) dan media Flipcart dapat meningkatkan hasil belajar Materi Ekosistem Siswa Kelas V Semester Genap Tahun 2018/2019 SDN Sukoharjo 2 Malang","PeriodicalId":395589,"journal":{"name":"EduStream: Jurnal Pendidikan Dasar","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129849708","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar melalui penerapan perangkat pembelajaran berorientasi model cooperative learning tipe Think Pair Share (TPS) terhadap kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran PPKn subtema keragaman sosial dan budaya masyarakat di kelas V SDN Belitung Selatan 5 Banjarmasin. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan tiga tahap dari model 4-D, yaitu tahap pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate) yang mana di ujicobakan pada siswa kelas V SDN Belitung Selatan 5 Banjarmasin semester genap tahun ajaran 2018/2019. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi: (a) Silabus, (b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (c) Bahan Ajar Peserta Didik (BAPD), (d) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan (e) Tes Kemampuan Pemecahan Masalah (TKPM). Variabel penelitian yang diukur adalah validitas, kepraktisan dan keefektifan penggunaan perangkat pembelajaran. Data penelitian diperoleh melalui metode validasi, observasi, dan tes dengan menggunakan rancangan oleh Creswell (2009) posttest-only control group design, dari 44 siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dipilih secara acak atau random assignment. Data hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut: dalam uji coba perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi hasil peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa secara klasikal pada data posttest yang mana di ukur menggunakan uji normalitas akan tetapi hasil data yang didapat tidak menunjukkan normal, sehingga diberikan uji Mann-Whitney sebagai pembanding nilai posttest antara kelompok kontrol dengan jumlah 22 siswa memiliki nilai ∑rata-rata 11,50 sedangkan pada kelompok eksperimen dengan jumlah 22 siswa memiliki nilai ∑rata-rata 33,50. Hasil hitungan Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0,000. Syarat H0 diterima atau ditolak berdasarkan nilai Sig. sebagai berikut apabila Sig. > 0,05 maka H0 diterima, apabila Sig. < 0,05 maka H0 ditolak. Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa nilai Sig. < 0,05 yaitu 0,000 maka H0 ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran PPKn.
本研究旨在通过应用面向模式学习团队合作学习工具,提高教学过程的质量,以提高V SDN Belitung south V班社会多样性子文化解决问题的能力。这项研究采用了4-D模型的三个阶段,定义(定义)、设计(设计)、发展(develop)和学生(dislitung)的三个阶段,在2015 /2019学年的最后阶段进行测试。开发的学习工具包括:(a)教学计划(RPP), (c)学习者(BAPD)教学材料,(d)学习者工作表(lto)和(e)问题解决能力测试(TKPM)。测量研究的变量是学习工具的有效性、实用性和有效性。研究数据是通过克雷斯韦尔(2009)设计的设计验证、观察和测试获得的。获得的研究数据如下:在开发的学习工具测试中,包括提高学生问题解决能力的结果,以分类方式提高了他们在预测性测试中使用的标准化测试,但获得的数据结果并不表明正常,所以Mann-Whitney试验作比较对照组之间posttest值与数量平均22学生有aˆ‘11.50而数量22的实验组学生aˆ“平均33.50很有价值。傻瓜计数。Sig,那是10000。基于Sig值接受或拒绝的H0条款,如Sig. > 0.05接受,H0接受,当Sig. < 0.05拒绝时,H0被拒绝。从计算结果可以看出,Sig. < 0.05的分数是0,然后拒绝和Ha被接受,或者换句话说,学生在PPKn的问题解决能力上存在差异。
{"title":"Pengembangan Perangkat Pembelajaran Yang Berorientasi Model Cooperative Learning Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Mata Pelajaran PPKn Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Siswa Kelas V SDN Belitung Selatan 5 Banjarmasin","authors":"Najwa Syarofa","doi":"10.26740/eds.v4n1.p1-20","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/eds.v4n1.p1-20","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar melalui penerapan perangkat pembelajaran berorientasi model cooperative learning tipe Think Pair Share (TPS) terhadap kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran PPKn subtema keragaman sosial dan budaya masyarakat di kelas V SDN Belitung Selatan 5 Banjarmasin. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan tiga tahap dari model 4-D, yaitu tahap pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate) yang mana di ujicobakan pada siswa kelas V SDN Belitung Selatan 5 Banjarmasin semester genap tahun ajaran 2018/2019. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi: (a) Silabus, (b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (c) Bahan Ajar Peserta Didik (BAPD), (d) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan (e) Tes Kemampuan Pemecahan Masalah (TKPM). Variabel penelitian yang diukur adalah validitas, kepraktisan dan keefektifan penggunaan perangkat pembelajaran. Data penelitian diperoleh melalui metode validasi, observasi, dan tes dengan menggunakan rancangan oleh Creswell (2009) posttest-only control group design, dari 44 siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dipilih secara acak atau random assignment. Data hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut: dalam uji coba perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi hasil peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa secara klasikal pada data posttest yang mana di ukur menggunakan uji normalitas akan tetapi hasil data yang didapat tidak menunjukkan normal, sehingga diberikan uji Mann-Whitney sebagai pembanding nilai posttest antara kelompok kontrol dengan jumlah 22 siswa memiliki nilai ∑rata-rata 11,50 sedangkan pada kelompok eksperimen dengan jumlah 22 siswa memiliki nilai ∑rata-rata 33,50. Hasil hitungan Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0,000. Syarat H0 diterima atau ditolak berdasarkan nilai Sig. sebagai berikut apabila Sig. > 0,05 maka H0 diterima, apabila Sig. < 0,05 maka H0 ditolak. Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa nilai Sig. < 0,05 yaitu 0,000 maka H0 ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran PPKn.","PeriodicalId":395589,"journal":{"name":"EduStream: Jurnal Pendidikan Dasar","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124991512","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-01DOI: 10.26740/eds.v4n1.p47-58
Frita Devi Asriyanti
Keluarga merupakan sumber ilmu pertama dan utama bagi anak yang berlangsung seumur hidup. Tujuan penelitian ini untuk mengukur pengaruh kelengkapan anggota keluarga dan pola asuh orang tua demokratis terhadap pembentukan karakter siswa kelas VI SDN 1 Bono Kecamatan Boyolangu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena data yang diperoleh berupa angka-angka. Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah populasi kelas VI sebanyak 15 siswa, sehingga teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Instumen untuk pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner angket dan dokumentasi. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji F diperoleh untuk hasil Fhitung sebesar 24,349 dan Ftabel sebesar 3,89. Nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,00, karena Fhitung (24,349) > Ftabel (3,89) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,005, ma maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh kelengkapan anggota keluarga dan pola asuh orang tua demokratis terhadap pembentukan karakter siswa kelas VI SDN 1 Bono Kecamatan Boyolangu
家庭是孩子们一生中第一个也是最重要的资源。本研究旨在衡量家庭成员的完整影响和民主父母的教养对建立VI级学生角色的影响。这项研究是一种定量研究,因为数据是通过数字获得的。这项研究的样本是六年级学生总数的15名,所以采用的抽样技术是饱和抽样。用于数据收集的工具包括问卷和文件。基于假设测试结果,使用F测试获得的fcalg为24349和f图表为3.89。sig. (2-tailed)值0.00,因为frate (24349) > ftable(3.89)和重要性级10000 < 0.005,ma拒绝和Ha接受。因此,可以推断出家庭成员的完整和民主父母的教养对建立VI SDN 1 Bono street Boyolangu的性格有何影响
{"title":"Pengaruh Kelengkapan Anggota Keluarga dan Pola Asuh Orang Tua Demokratis Terhadap Pembentukan Karakter Siswa Kelas VI SDN 1 Bono Kecamatan Boyolangu","authors":"Frita Devi Asriyanti","doi":"10.26740/eds.v4n1.p47-58","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/eds.v4n1.p47-58","url":null,"abstract":"Keluarga merupakan sumber ilmu pertama dan utama bagi anak yang berlangsung seumur hidup. Tujuan penelitian ini untuk mengukur pengaruh kelengkapan anggota keluarga dan pola asuh orang tua demokratis terhadap pembentukan karakter siswa kelas VI SDN 1 Bono Kecamatan Boyolangu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena data yang diperoleh berupa angka-angka. Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah populasi kelas VI sebanyak 15 siswa, sehingga teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Instumen untuk pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner angket dan dokumentasi. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji F diperoleh untuk hasil Fhitung sebesar 24,349 dan Ftabel sebesar 3,89. Nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,00, karena Fhitung (24,349) > Ftabel (3,89) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,005, ma maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh kelengkapan anggota keluarga dan pola asuh orang tua demokratis terhadap pembentukan karakter siswa kelas VI SDN 1 Bono Kecamatan Boyolangu","PeriodicalId":395589,"journal":{"name":"EduStream: Jurnal Pendidikan Dasar","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125137129","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-01DOI: 10.26740/eds.v4n1.p21-28
Lailia Arditya Isti, A. Agustiningsih, Arik Aguk Wardoyo
Kelancaran suatu proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek diataranya sarana dan prasarana agar dapat menjaga keefektifan guru dalam menyampaikan pesan materi pembelajaran. salah satu materi yang membutuhkan kelengkapan sarana ialah keterkaitan cahaya dan indra penglihatan. Materi tersebut akan susah dipahami siswa apabila tanpa bantuan video animasi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan validitas dan keefektifitasan media pembelajaran video animasi. Penelitian dan pengembangan ini mengacu pada 10 langkah yang dikembangkan Borg and Gall, namun hanya dilakukan hingga tahap efektifitasan media. Desain pengembangan dilakukan dari langkah pertama sampai delapan, yaitu: (1) penelitian pendahuluan, (2) perencanaan pengembangan produk, (3) pengembangan desain produk awal, (4) validasi desain produk, (5) revisi desain produk, (6) uji coba penggunaan, (7) revisi desain produk. (8) uji coba keefektifan. Validitas media pembelajaran dilakukan untuk mengetahui kelayakan media dengan persentase 86,5 % dengan kategori sangat layak. Efektivitas media video animasi dilakukan dengan mengetahui hasil post-test dengan persentase di SDN Balung Lor 03 Jember sebesar 84,61% dan di SDN Kepatihan 07 Jember sebesar 80,76%. Berdasarkan hasil persentase tersebut dapat diperoleh data bahwa media pembelajaran yang dikembangkan sangat efektif.
{"title":"Pengembangan Media Video Animasi Materi Sifat-Sifat Cahaya Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar","authors":"Lailia Arditya Isti, A. Agustiningsih, Arik Aguk Wardoyo","doi":"10.26740/eds.v4n1.p21-28","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/eds.v4n1.p21-28","url":null,"abstract":"Kelancaran suatu proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek diataranya sarana dan prasarana agar dapat menjaga keefektifan guru dalam menyampaikan pesan materi pembelajaran. salah satu materi yang membutuhkan kelengkapan sarana ialah keterkaitan cahaya dan indra penglihatan. Materi tersebut akan susah dipahami siswa apabila tanpa bantuan video animasi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan validitas dan keefektifitasan media pembelajaran video animasi. Penelitian dan pengembangan ini mengacu pada 10 langkah yang dikembangkan Borg and Gall, namun hanya dilakukan hingga tahap efektifitasan media. Desain pengembangan dilakukan dari langkah pertama sampai delapan, yaitu: (1) penelitian pendahuluan, (2) perencanaan pengembangan produk, (3) pengembangan desain produk awal, (4) validasi desain produk, (5) revisi desain produk, (6) uji coba penggunaan, (7) revisi desain produk. (8) uji coba keefektifan. Validitas media pembelajaran dilakukan untuk mengetahui kelayakan media dengan persentase 86,5 % dengan kategori sangat layak. Efektivitas media video animasi dilakukan dengan mengetahui hasil post-test dengan persentase di SDN Balung Lor 03 Jember sebesar 84,61% dan di SDN Kepatihan 07 Jember sebesar 80,76%. Berdasarkan hasil persentase tersebut dapat diperoleh data bahwa media pembelajaran yang dikembangkan sangat efektif.","PeriodicalId":395589,"journal":{"name":"EduStream: Jurnal Pendidikan Dasar","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131293999","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-01DOI: 10.26740/eds.v4n1.p73-85
Feri Tirtoni
Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menjamin keberlangsungan pembangunan suatu negara. Untuk menumbuhkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik tersebut maka pembelajaran menjadi suatu hal yang sangat penting. Belajar dalam proses pendidikan merupakan suatu proses perubahan perilaku akibat pengalaman yang dilakukan oleh seseorang, salah satunya adalah penanaman karakter siswa. Karater adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku dan watak yang mengacu pada serangkaian sikap (attitude), perilaku (behavior), motivasi (motivation) dan ketrampilan (skill) yang terbentuk dengan tujuan umum pengajaran dan pendidikan budi pekerti disekolah. Disatu sisi lain perkembangan teknologi dan IPTEKS di masyarakat era industri 4.0 juga akan memberikan efek positif dan negative dalam tumbuh kembang siswa dalam sisi pembangunan jiwa berkarakter. Seiring Perubahan teknologi dan ilmu pengetahuan yang luar biasa ini harus mempersiapkan para peserta didik agar bisa mengikuti perkembangan diera industri 4.0, sehingga diperlukan pendidikan karakter melalui proses leadership sosial preneur pada paserta didik di tingkat pendidikan dasar untuk menuju era industri 4.0 indonesia berkemajuan. Dalam membentengi arus globalisasi, maka peserta didik harus ada pengenalan, pemahaman, dan pengawalan dalam perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat.Rancangan kurikulum dalam pendidikan harus dapat menyesuaikan perkembangan dunia bisnis, pendidikan, sosial, politik, dan budaya harus mengikuti perkembangan teknologi dan informasi.Transformasi di era industri 4.0 ini sangat berpengaruh dengan karakter manusia dalam dunia kerja, sehingga skill yang dilakukan juga cepat mengalami sebuah perubahan.
{"title":"Internalisasi Model Pendidikan Karakter Melalui Leadership Sosial Preneur Pada Pendidikan Dasar Untuk Menuju Revolusi Industri 4.0 Indonesia Berkemajuan","authors":"Feri Tirtoni","doi":"10.26740/eds.v4n1.p73-85","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/eds.v4n1.p73-85","url":null,"abstract":"Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menjamin keberlangsungan pembangunan suatu negara. Untuk menumbuhkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik tersebut maka pembelajaran menjadi suatu hal yang sangat penting. Belajar dalam proses pendidikan merupakan suatu proses perubahan perilaku akibat pengalaman yang dilakukan oleh seseorang, salah satunya adalah penanaman karakter siswa. Karater adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku dan watak yang mengacu pada serangkaian sikap (attitude), perilaku (behavior), motivasi (motivation) dan ketrampilan (skill) yang terbentuk dengan tujuan umum pengajaran dan pendidikan budi pekerti disekolah. Disatu sisi lain perkembangan teknologi dan IPTEKS di masyarakat era industri 4.0 juga akan memberikan efek positif dan negative dalam tumbuh kembang siswa dalam sisi pembangunan jiwa berkarakter. Seiring Perubahan teknologi dan ilmu pengetahuan yang luar biasa ini harus mempersiapkan para peserta didik agar bisa mengikuti perkembangan diera industri 4.0, sehingga diperlukan pendidikan karakter melalui proses leadership sosial preneur pada paserta didik di tingkat pendidikan dasar untuk menuju era industri 4.0 indonesia berkemajuan. Dalam membentengi arus globalisasi, maka peserta didik harus ada pengenalan, pemahaman, dan pengawalan dalam perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat.Rancangan kurikulum dalam pendidikan harus dapat menyesuaikan perkembangan dunia bisnis, pendidikan, sosial, politik, dan budaya harus mengikuti perkembangan teknologi dan informasi.Transformasi di era industri 4.0 ini sangat berpengaruh dengan karakter manusia dalam dunia kerja, sehingga skill yang dilakukan juga cepat mengalami sebuah perubahan.","PeriodicalId":395589,"journal":{"name":"EduStream: Jurnal Pendidikan Dasar","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122707498","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-22DOI: 10.26740/eds.v4n1.p92-97
Candra Kirana
The low ability of students in writing stories identifies issues that occur at SDN Canditunggal, this is because the infrastructure for distributing students' written works is still minimal or nonexistent. Especially in the era of technology like today, which can make students' motivation to write less and less. They are more interested in operating gadgets and looking for sources of knowledge from the internet. From these issues, it is then determined based on the APKL approach, namely actual, problematic, feasible, and feasible and ultrasound techniques (urgency, Seriousness, Growth) can be overcome using literacy envelope media. The literacy envelope media becomes a place for elementary students to distribute written works and actualization for them. The design of actualization activities using literacy envelope media includes conducting consultations with the principal, compiling learning implementation plans, making literacy envelope media, implementing pre-tests, carrying out the learning process, implementing post-tests, conducting evaluations and making actualization reports. By using the literacy envelope media, the ability to write stories for fourth grade elementary school students can be improved.
{"title":"Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Bagi Siswa Kelas IV Melalui Media Amplop Literasi","authors":"Candra Kirana","doi":"10.26740/eds.v4n1.p92-97","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/eds.v4n1.p92-97","url":null,"abstract":"The low ability of students in writing stories identifies issues that occur at SDN Canditunggal, this is because the infrastructure for distributing students' written works is still minimal or nonexistent. Especially in the era of technology like today, which can make students' motivation to write less and less. They are more interested in operating gadgets and looking for sources of knowledge from the internet. From these issues, it is then determined based on the APKL approach, namely actual, problematic, feasible, and feasible and ultrasound techniques (urgency, Seriousness, Growth) can be overcome using literacy envelope media. The literacy envelope media becomes a place for elementary students to distribute written works and actualization for them. The design of actualization activities using literacy envelope media includes conducting consultations with the principal, compiling learning implementation plans, making literacy envelope media, implementing pre-tests, carrying out the learning process, implementing post-tests, conducting evaluations and making actualization reports. By using the literacy envelope media, the ability to write stories for fourth grade elementary school students can be improved.","PeriodicalId":395589,"journal":{"name":"EduStream: Jurnal Pendidikan Dasar","volume":"113 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132588640","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-05DOI: 10.26740/eds.v4n1.p29-38
Ina Agustin
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi sosial siswa tuna rungu dengan siswa reguler, guru kelas, guru pembimbing khusus serta mengetahui strategi pembinaan siswa tuna rungu dalam pengembangan interaksi sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah satu guru pembimbing khusus (GPK), satu guru kelas, dan satu anak tuna rungu di SDN Pucangan 2 Kecamatan Montong Kabupaten Tuban. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini memaparkan interaksi sosial antara siswa tuna rungu dengan siswa reguler yaitu dengan menggunakan bahasa isyarat lokal, memiliki perilaku imitasi atau meniru, asosiatif seperti menjalin kerjasama dan memiliki rasa kepedulian terhadap teman, serta perilaku disosiatif yaitu sensitif dan sulit mengontrol emosi saat siswa reguler mengganggunya. Interaksi siswa tuna rungu dengan guru menggunakan bahasa isyarat lokal dan nasional, guru memberikan stimulus positif sehingga muncul sifat sugesti dan perasaan nyaman pada saat bersama dengan guru. Strategi pembinaan siswa tuna rungu dalam pengembangan interaksi sosial dengan mengembangkan keterampilan menggunakan bahasa bibir dan bahasa isyarat serta regulasi emosi.
{"title":"Analisis Interaksi Sosial Siswa Tuna Rungu Di Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusi","authors":"Ina Agustin","doi":"10.26740/eds.v4n1.p29-38","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/eds.v4n1.p29-38","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi sosial siswa tuna rungu dengan siswa reguler, guru kelas, guru pembimbing khusus serta mengetahui strategi pembinaan siswa tuna rungu dalam pengembangan interaksi sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah satu guru pembimbing khusus (GPK), satu guru kelas, dan satu anak tuna rungu di SDN Pucangan 2 Kecamatan Montong Kabupaten Tuban. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini memaparkan interaksi sosial antara siswa tuna rungu dengan siswa reguler yaitu dengan menggunakan bahasa isyarat lokal, memiliki perilaku imitasi atau meniru, asosiatif seperti menjalin kerjasama dan memiliki rasa kepedulian terhadap teman, serta perilaku disosiatif yaitu sensitif dan sulit mengontrol emosi saat siswa reguler mengganggunya. Interaksi siswa tuna rungu dengan guru menggunakan bahasa isyarat lokal dan nasional, guru memberikan stimulus positif sehingga muncul sifat sugesti dan perasaan nyaman pada saat bersama dengan guru. Strategi pembinaan siswa tuna rungu dalam pengembangan interaksi sosial dengan mengembangkan keterampilan menggunakan bahasa bibir dan bahasa isyarat serta regulasi emosi.","PeriodicalId":395589,"journal":{"name":"EduStream: Jurnal Pendidikan Dasar","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121767979","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}