Employee engagement pada karyawan perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan, terutama pada perusahaan yang memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara iklim keselamatan kerja dengan Employee engagement pada karyawan divisi operasional PT. Trihasco Utama. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap divisi operasional dengan masa kerja 1- 6 tahun berjumlah 142 dengan subjek penelitian 103 karyawan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Iklim Keselamatan Kerja (37 aitem; α= 0,943) dan Skala Employee Engagement (25 aitem; α= 0,907). Hasil analisis Spearman’s Rank menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan iklim keselamatan kerja dengan employee engagement pada karyawan divisi operasional (r=0,682; p < 0,05). Hasil koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara iklim keselamatan kerja dengan employee engagement pada karyawan divisi operasional PT. Trihasco Utama. Artinya semakin tinggi iklim keselamatan kerja, maka akan diikuti dengan semakin tingginya employee engagement. Begitupun sebaliknya, semakin rendah iklim keselamatan kerja, maka semakin rendah pula employee engagement.
{"title":"Hubungan antara Iklim Keselamatan Kerja dengan Employee Engagement pada Karyawan Divisi Operasional Industri Migas PT. Trihasco Utama","authors":"Ladinda Tasya Sekarwangi, Anggun Resdasari Prasetyo","doi":"10.14710/empati.2023.29041","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/empati.2023.29041","url":null,"abstract":"Employee engagement pada karyawan perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan, terutama pada perusahaan yang memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara iklim keselamatan kerja dengan Employee engagement pada karyawan divisi operasional PT. Trihasco Utama. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap divisi operasional dengan masa kerja 1- 6 tahun berjumlah 142 dengan subjek penelitian 103 karyawan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Iklim Keselamatan Kerja (37 aitem; α= 0,943) dan Skala Employee Engagement (25 aitem; α= 0,907). Hasil analisis Spearman’s Rank menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan iklim keselamatan kerja dengan employee engagement pada karyawan divisi operasional (r=0,682; p < 0,05). Hasil koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara iklim keselamatan kerja dengan employee engagement pada karyawan divisi operasional PT. Trihasco Utama. Artinya semakin tinggi iklim keselamatan kerja, maka akan diikuti dengan semakin tingginya employee engagement. Begitupun sebaliknya, semakin rendah iklim keselamatan kerja, maka semakin rendah pula employee engagement.","PeriodicalId":395599,"journal":{"name":"Jurnal EMPATI","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115227141","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-20DOI: 10.14710/empati.2023.32333
Adiwignya Nugraha Widhi Harita, Suryanto Suryanto
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya regulasi diri mahasiswa perantau di lingkungan baru yaitu kota Surabaya. Teori yang akan digunakan untuk membahas adalah regulasi diri Bandura yang terdiri dari tiga komponen yaitu self-observation, judgemental process, dan self-reaction. Teori tersebut digunakan untuk menelaah perkembangan regulasi diri para partisipan. Pendekatan yang digunakan studi kasus dengan pengambilan data menggunakan wawancara semiterstruktur. Partisipan yang dilibatkan adalah mahasiswa baru yang berasal dari luar pulau jawa dan telah merantau selama minimal 1 tahun. Partisipan penelitian didapatkan dengan teknik snowball sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis tematik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mahasiswa perantau melaksanakan regulasi diri dengan menggunakan pengalaman di lingkungan baru sebagai tolok ukur. Faktor yang mempengaruhi kondisi regulasi diri mahasiswa perantau adalah faktor sosial dan personal. Di sisi lain, mahasiswa perantau mengalami kesulitan dalam melakukan regulasi diri di lingkungan baru yang berdampak secara sosial maupun akademik bagi partisipan. Kesulitan tersebut membuat partisipan menjadi merasa inferior dan apatis hingga berpengaruh pada mood sehingga sulit untuk hidup mandiri. Kondisi tersebut mendorong para mahasiswa perantau untuk melakukan prokrastinasi akademik. Sehingga saran yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu pentingnya membuat strategi regulasi diri dengan membangun jejaring sosial bagi lulusan SMA yang hendak merantau dengan mahasiswa yang sudah berada di lokasi tujuan sebelumnya. Jejaring sosial tersebut membantu adaptasi mahasiswa baru yang merantau dengan memberikan informasi awal terkait kondisi di lapangan. Hal ini dapat meminimalisir gegar budaya dan memberikan bantuan bagi mahasiswa perantau ketika mengalami kesulitan.
{"title":"REGULASI DIRI PADA MAHASISWA PERANTAUAN DI SURABAYA","authors":"Adiwignya Nugraha Widhi Harita, Suryanto Suryanto","doi":"10.14710/empati.2023.32333","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/empati.2023.32333","url":null,"abstract":"Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya regulasi diri mahasiswa perantau di lingkungan baru yaitu kota Surabaya. Teori yang akan digunakan untuk membahas adalah regulasi diri Bandura yang terdiri dari tiga komponen yaitu self-observation, judgemental process, dan self-reaction. Teori tersebut digunakan untuk menelaah perkembangan regulasi diri para partisipan. Pendekatan yang digunakan studi kasus dengan pengambilan data menggunakan wawancara semiterstruktur. Partisipan yang dilibatkan adalah mahasiswa baru yang berasal dari luar pulau jawa dan telah merantau selama minimal 1 tahun. Partisipan penelitian didapatkan dengan teknik snowball sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis tematik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mahasiswa perantau melaksanakan regulasi diri dengan menggunakan pengalaman di lingkungan baru sebagai tolok ukur. Faktor yang mempengaruhi kondisi regulasi diri mahasiswa perantau adalah faktor sosial dan personal. Di sisi lain, mahasiswa perantau mengalami kesulitan dalam melakukan regulasi diri di lingkungan baru yang berdampak secara sosial maupun akademik bagi partisipan. Kesulitan tersebut membuat partisipan menjadi merasa inferior dan apatis hingga berpengaruh pada mood sehingga sulit untuk hidup mandiri. Kondisi tersebut mendorong para mahasiswa perantau untuk melakukan prokrastinasi akademik. Sehingga saran yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu pentingnya membuat strategi regulasi diri dengan membangun jejaring sosial bagi lulusan SMA yang hendak merantau dengan mahasiswa yang sudah berada di lokasi tujuan sebelumnya. Jejaring sosial tersebut membantu adaptasi mahasiswa baru yang merantau dengan memberikan informasi awal terkait kondisi di lapangan. Hal ini dapat meminimalisir gegar budaya dan memberikan bantuan bagi mahasiswa perantau ketika mengalami kesulitan.","PeriodicalId":395599,"journal":{"name":"Jurnal EMPATI","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126049842","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-20DOI: 10.14710/empati.2023.29040
Annisa Rachmawati, E. Indrawati
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian extraversion dengan organizational citizenship behavior (OCB) pada satpam outsourcing di Universitas Diponegoro. Organizational citizenship behavior (OCB) adalah perilaku sukarela individu yang melampaui interpretasi persyaratan pekerjaan dan tidak mengklaim imbalan jasa dari sistem penghargaan formal serta dapat meningkatkan fungsi organisasi secara efektif. Kepribadian extraversion merupakan kemampuan individu dalam bersosialisasi, beraktivitas, dan kecenderungan untuk mengalami emosi positif seperti kebahagiaan. Populasi penelitian ini berjumlah 82 satpam outsourcing di Kantor Pusat Universitas Diponegoro Semarang dengan sampel sebanyak 45 satpam outsourcing yang dipilih melalui teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan skala kepribadian extraversion (29 aitem, a = 0,907), dan skala organizational citizenship behavior (24 aitem, a = 0,939). Metode analisis data menggunakan analisis non-parametrik dengan Spearman’s Rho. Berdasarkan analisis data menggunakan Spearman’s Rho dapat diketahui bahwa nilai koefisien rxy = 0,223 dengan nilai signifikansi sebesar p = 0,14 (p>0,05). Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kepribadian extraversion dengan organizational citizenship behavior (OCB), artinya semakin tinggi atau rendah OCB yang dimiliki satpam outsourcing di Universitas Diponegoro Semarang tidak dapat diprediksi melalui kepribadian extraversion.
{"title":"HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN EXTRAVERSION DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA SATPAM OUTSOURCING DI UNIVERSITAS DIPONEGORO","authors":"Annisa Rachmawati, E. Indrawati","doi":"10.14710/empati.2023.29040","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/empati.2023.29040","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian extraversion dengan organizational citizenship behavior (OCB) pada satpam outsourcing di Universitas Diponegoro. Organizational citizenship behavior (OCB) adalah perilaku sukarela individu yang melampaui interpretasi persyaratan pekerjaan dan tidak mengklaim imbalan jasa dari sistem penghargaan formal serta dapat meningkatkan fungsi organisasi secara efektif. Kepribadian extraversion merupakan kemampuan individu dalam bersosialisasi, beraktivitas, dan kecenderungan untuk mengalami emosi positif seperti kebahagiaan. Populasi penelitian ini berjumlah 82 satpam outsourcing di Kantor Pusat Universitas Diponegoro Semarang dengan sampel sebanyak 45 satpam outsourcing yang dipilih melalui teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan skala kepribadian extraversion (29 aitem, a = 0,907), dan skala organizational citizenship behavior (24 aitem, a = 0,939). Metode analisis data menggunakan analisis non-parametrik dengan Spearman’s Rho. Berdasarkan analisis data menggunakan Spearman’s Rho dapat diketahui bahwa nilai koefisien rxy = 0,223 dengan nilai signifikansi sebesar p = 0,14 (p>0,05). Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kepribadian extraversion dengan organizational citizenship behavior (OCB), artinya semakin tinggi atau rendah OCB yang dimiliki satpam outsourcing di Universitas Diponegoro Semarang tidak dapat diprediksi melalui kepribadian extraversion.","PeriodicalId":395599,"journal":{"name":"Jurnal EMPATI","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124794252","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-20DOI: 10.14710/empati.2023.29112
Desmonda Fara Wibasari, Erin Ratna Kustanti
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan aspirasi karier pada generasi Z di SMA Negeri 13 Jakarta. Dukungan sosial orang tua adalah suatu bentuk bantuan yang berasal dari orang tua untuk diberikan kepada individu berupa fisik maupun psikologis yang dimana bantuan tersebut membuat individu merasa nyaman dan dicintai. Aspirasi karier merupakan keinginan individu dalam menentukan pekerjaannya di masa yang akan datang dan sejauh mana individu berkeinginan berada di posisi tertentu dengan melanjutkan pendidikan yang sesuai dengan kariernya. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh siswa kelas XI di SMA Negeri 13 Jakarta yang berjumlah 286 siswa. Sampel yang digunakan sebanyak 115 siswa. Teknik sampling yang digunakan ialah teknik cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan dua skala sebagai alat ukur, yaitu skala Dukungan Sosial Orang Tua (27 aitem, α= 0.929) dan Skala Aspirasi Karir (18 aitem, α= 0.860) yang disusun sendiri oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara dukungan sosial orang tua dengan aspirasi karier pada generasi Z di SMA Negeri 13 Jakarta. Analisis statistik menggunakan analisis regresi sederhana yang menunjukkan korelasi sebesar (rxy)= 0.353 dengan p = 0.000 (p<0.05). Dukungan sosial orangtua memberikan sumbangan efektif sebesar 12.4% pada aspirasi karier.
{"title":"Hubungan Antara Dukungan Sosial Orang Tua Dengan Aspirasi Karier Pada Generasi Z di SMA Negeri 13 Jakarta","authors":"Desmonda Fara Wibasari, Erin Ratna Kustanti","doi":"10.14710/empati.2023.29112","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/empati.2023.29112","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan aspirasi karier pada generasi Z di SMA Negeri 13 Jakarta. Dukungan sosial orang tua adalah suatu bentuk bantuan yang berasal dari orang tua untuk diberikan kepada individu berupa fisik maupun psikologis yang dimana bantuan tersebut membuat individu merasa nyaman dan dicintai. Aspirasi karier merupakan keinginan individu dalam menentukan pekerjaannya di masa yang akan datang dan sejauh mana individu berkeinginan berada di posisi tertentu dengan melanjutkan pendidikan yang sesuai dengan kariernya. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh siswa kelas XI di SMA Negeri 13 Jakarta yang berjumlah 286 siswa. Sampel yang digunakan sebanyak 115 siswa. Teknik sampling yang digunakan ialah teknik cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan dua skala sebagai alat ukur, yaitu skala Dukungan Sosial Orang Tua (27 aitem, α= 0.929) dan Skala Aspirasi Karir (18 aitem, α= 0.860) yang disusun sendiri oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara dukungan sosial orang tua dengan aspirasi karier pada generasi Z di SMA Negeri 13 Jakarta. Analisis statistik menggunakan analisis regresi sederhana yang menunjukkan korelasi sebesar (rxy)= 0.353 dengan p = 0.000 (p<0.05). Dukungan sosial orangtua memberikan sumbangan efektif sebesar 12.4% pada aspirasi karier.","PeriodicalId":395599,"journal":{"name":"Jurnal EMPATI","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123998170","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-20DOI: 10.14710/empati.2023.31551
Katarina Yulisa, Endang Widyorini, Emiliana Primastuti
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan big five personality dan school adjustment dengan agresivitas siswa terhadap guru. Sampel penelitian ini berjumlah 66 siswa kelas XI-IPA dari SMA 6 Semarang. Pengambilan data menggunakan Big Five Inventory, Skala School Adjustment, dan Skala Agresivitas. Pengujian hipotesis mayor menggunakan teknik analisis berganda. Sementara itu, pengujian hipotesis minor menggunakan teknik analisis korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara Agreeableness dan school adjustment (0.021; p<0.05) dengan agresivitas. Sementara itu, hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara Openness (0.204; p>0.05), Conscientiousness (0.933; p>0.05), Extraversion (0.946; p>0.05), Neuroticism (0.306; p>0.05) dan school adjustment terhadap agresivitas. Abstract This research aimed to examine the relationship between big five personality and school adjustment with student’s aggression towards teacher. Subject of this research is 66 students from XI-IPA class from SMA 6 Semarang. This research used Big Five Inventory, School Adjustment Scale, and Aggression Scale. Major hypotheses analysed using multiple regression. Meanwhile, minor hypotheses analysed using product moment correlation. The result showed that there is a relationship between Agreeableness and school adjustment (0.021; p<0.05) with student’s aggression towards teacher. Meanwhile, there is no relationship between (0.204; p>0.05), Conscientiousness (0.933; p>0.05), Extraversion (0.946; p>0.05), Neuroticism (0.306; p>0.05) and school adjustment with student’s aggression towards teacher.
{"title":"HUBUNGAN BIG FIVE PERSONALITY DAN SCHOOL ADJUSTMENT DENGAN AGRESIVITAS SISWA TERHADAP GURU","authors":"Katarina Yulisa, Endang Widyorini, Emiliana Primastuti","doi":"10.14710/empati.2023.31551","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/empati.2023.31551","url":null,"abstract":"Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan big five personality dan school adjustment dengan agresivitas siswa terhadap guru. Sampel penelitian ini berjumlah 66 siswa kelas XI-IPA dari SMA 6 Semarang. Pengambilan data menggunakan Big Five Inventory, Skala School Adjustment, dan Skala Agresivitas. Pengujian hipotesis mayor menggunakan teknik analisis berganda. Sementara itu, pengujian hipotesis minor menggunakan teknik analisis korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara Agreeableness dan school adjustment (0.021; p<0.05) dengan agresivitas. Sementara itu, hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara Openness (0.204; p>0.05), Conscientiousness (0.933; p>0.05), Extraversion (0.946; p>0.05), Neuroticism (0.306; p>0.05) dan school adjustment terhadap agresivitas. Abstract This research aimed to examine the relationship between big five personality and school adjustment with student’s aggression towards teacher. Subject of this research is 66 students from XI-IPA class from SMA 6 Semarang. This research used Big Five Inventory, School Adjustment Scale, and Aggression Scale. Major hypotheses analysed using multiple regression. Meanwhile, minor hypotheses analysed using product moment correlation. The result showed that there is a relationship between Agreeableness and school adjustment (0.021; p<0.05) with student’s aggression towards teacher. Meanwhile, there is no relationship between (0.204; p>0.05), Conscientiousness (0.933; p>0.05), Extraversion (0.946; p>0.05), Neuroticism (0.306; p>0.05) and school adjustment with student’s aggression towards teacher. ","PeriodicalId":395599,"journal":{"name":"Jurnal EMPATI","volume":"150 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116630514","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-20DOI: 10.14710/empati.2023.28306
Jihan Zata Amani, Endah Mujiasih
Organisasi dapat berjalan dengan efektif apabila didukung dengan sumber daya manusia yang baik. Instansi yang bekerja melakukan pelayanan kepada masyarakat harus memberikan kualitas pelayanan prima agar dihasilkan kepuasan dari masyarakat. Suatu cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat yaitu dengan menerapkan organizational citizenship behavior di lingkungan organisasi atau instansi. Adanya kepribadian yang dimiliki oleh individu dapat memprediksi akan munculnya organizational citizenship behavior di tempat kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kepribadian big five dengan organizational citizenship behavior pada Pegawai Negeri Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Populasi dalam peneltian ini adalah sejumlah 94 pegawai dan sampel penelitian yang digunakan adalah 60. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah convenience sampling. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data adalah Skala Kepribadian Big Five (35 aitem valid dengan α= 0,925) dan Skala Organizational Citizenship Behavior (32 aitem valid dengan α= 0,924). Hasil penelitian berdasarkan uji korelasi Spearman’s Rho dihasilkan bahwa adanya hubungan antara kepribadian big five dengan organizational citizenship behavior pada Pegawai Negeri Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang (rxy= 0,655, p=0,000). Berdasarkan kelima dimensi kepribadian big five, dimensi kepribadian extraversion (rxy= 0,385, p=0,003), agreeableness (rxy= 0,746, p=0,000), conscientiousnesss (rxy= 0,481, p=0,000), dan openness to experience (rxy= 0,355, p=0,006) memiliki hubungan yang signifikan dengan organizational citizenship behavior. Sedangkan pada dimensi neuroticism (rxy= 0,084, p=0,526) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan organizational citizenship behavior.
{"title":"Hubungan antara Kepribadian Big Five dengan Organizational Citizenship Behavior pada Pegawai Negeri Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang","authors":"Jihan Zata Amani, Endah Mujiasih","doi":"10.14710/empati.2023.28306","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/empati.2023.28306","url":null,"abstract":"Organisasi dapat berjalan dengan efektif apabila didukung dengan sumber daya manusia yang baik. Instansi yang bekerja melakukan pelayanan kepada masyarakat harus memberikan kualitas pelayanan prima agar dihasilkan kepuasan dari masyarakat. Suatu cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat yaitu dengan menerapkan organizational citizenship behavior di lingkungan organisasi atau instansi. Adanya kepribadian yang dimiliki oleh individu dapat memprediksi akan munculnya organizational citizenship behavior di tempat kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kepribadian big five dengan organizational citizenship behavior pada Pegawai Negeri Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Populasi dalam peneltian ini adalah sejumlah 94 pegawai dan sampel penelitian yang digunakan adalah 60. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah convenience sampling. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data adalah Skala Kepribadian Big Five (35 aitem valid dengan α= 0,925) dan Skala Organizational Citizenship Behavior (32 aitem valid dengan α= 0,924). Hasil penelitian berdasarkan uji korelasi Spearman’s Rho dihasilkan bahwa adanya hubungan antara kepribadian big five dengan organizational citizenship behavior pada Pegawai Negeri Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang (rxy= 0,655, p=0,000). Berdasarkan kelima dimensi kepribadian big five, dimensi kepribadian extraversion (rxy= 0,385, p=0,003), agreeableness (rxy= 0,746, p=0,000), conscientiousnesss (rxy= 0,481, p=0,000), dan openness to experience (rxy= 0,355, p=0,006) memiliki hubungan yang signifikan dengan organizational citizenship behavior. Sedangkan pada dimensi neuroticism (rxy= 0,084, p=0,526) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan organizational citizenship behavior.","PeriodicalId":395599,"journal":{"name":"Jurnal EMPATI","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130437107","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-20DOI: 10.14710/empati.2023.39130
Dita Indah Lestari, Muhammad Zulfa Alfaruqy
Persaingan dalam mencari pekerjaan dan kurangnya keterampilan mendorong seseorang untuk bekerja di sektor-sektor hiburan malam. Salah satu pekerjaan yang umum nya dikonotasikan negatif adalah pemandu lagu di tempat karaoke. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengalaman menjadi pemandu lagu di tempat karaoke pada wanita usia emerging adulthood. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi deskriptif. Partisipan penelitian ini berjumlah tiga orang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria, wanita yang bekerja sebagai pemandu lagu di tempat karaoke, berusia 18-25 tahun dan bersedia menjadi subjek peneltian. Data dikumpulkan menggunakan teknik wawancara semi terstruktur dan dianalisis menggunakan metode Descriptive Phenomenological Analysis (DPA). Dalam penelitian ini ditemukan tujuh sintesis tema meliputi, (1) motivasi memilih pekerjaan, (2) sistem pemandu lagu, (3) lingkungan kerja dan pengalaman kerja, (4) relasi keluarga, (5) relasi lingkungan, (6) makna pekerjaan, (7) pengharapan. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa wanita pemandu karaoke mendapatkan stigma buruk dari masyarakat, di mana stigma tersebut dapat memengaruhi konsep diri wanita pemandu lagu yang akhirnya memunculkan dorongan bagi pemandu lagu untuk meninggalkan pekerjaan tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat berperan untuk memahami pengalaman dari wanita usia emerging adulthood yang berprofesi sebagai pemandu lagu ditempat karaoke, dan dapat dijadikan masukan dalam ilmu psikologi dalam bidang sosial.
{"title":"PENGALAMAN MENJADI PEMANDU LAGU DI TEMPAT KARAOKE PADA WANITA EMERGING ADULTHOOD: SEBUAH PENELITIAN FENOMENOLOGIS DESKRIPTIF","authors":"Dita Indah Lestari, Muhammad Zulfa Alfaruqy","doi":"10.14710/empati.2023.39130","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/empati.2023.39130","url":null,"abstract":"Persaingan dalam mencari pekerjaan dan kurangnya keterampilan mendorong seseorang untuk bekerja di sektor-sektor hiburan malam. Salah satu pekerjaan yang umum nya dikonotasikan negatif adalah pemandu lagu di tempat karaoke. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengalaman menjadi pemandu lagu di tempat karaoke pada wanita usia emerging adulthood. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi deskriptif. Partisipan penelitian ini berjumlah tiga orang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria, wanita yang bekerja sebagai pemandu lagu di tempat karaoke, berusia 18-25 tahun dan bersedia menjadi subjek peneltian. Data dikumpulkan menggunakan teknik wawancara semi terstruktur dan dianalisis menggunakan metode Descriptive Phenomenological Analysis (DPA). Dalam penelitian ini ditemukan tujuh sintesis tema meliputi, (1) motivasi memilih pekerjaan, (2) sistem pemandu lagu, (3) lingkungan kerja dan pengalaman kerja, (4) relasi keluarga, (5) relasi lingkungan, (6) makna pekerjaan, (7) pengharapan. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa wanita pemandu karaoke mendapatkan stigma buruk dari masyarakat, di mana stigma tersebut dapat memengaruhi konsep diri wanita pemandu lagu yang akhirnya memunculkan dorongan bagi pemandu lagu untuk meninggalkan pekerjaan tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat berperan untuk memahami pengalaman dari wanita usia emerging adulthood yang berprofesi sebagai pemandu lagu ditempat karaoke, dan dapat dijadikan masukan dalam ilmu psikologi dalam bidang sosial.","PeriodicalId":395599,"journal":{"name":"Jurnal EMPATI","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115841012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-20DOI: 10.14710/empati.2023.31585
Ayu Meryka Santoso
Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisis hardiness pada mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-Kuliah) saat pembelajaran di masa pandemi Covid-19 pada Universitas “X” di Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria: 1) mahasiswa penerima beasiswa KIP-Kuliah; 2) sedang menjalankan kuliah. Sampel yang juga diterapkan adalah sampel kasus tipikal, dimana subjek penelitian khusus kepada mahasiswa di Universitas “X” di Yogyakarta. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, kemudian dideskripsikan dan dianalisis menggunakan analisis tema. Hasil penelitian menujukkan bahwa mahasiswa penerima beasiswa KIP-Kuliah menunjukkan adanya hardiness dalam proses belajar selama masa pandemi Covid-19 yang ditunjukkan dengan adanya upaya untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi dan kepatuhan dalam menjalankan tugas perkuliahan dengan baik. Mahasiswa memiliki komitmen dan tantangan dalam diri untuk terus bertahan walau dalam keadaan yang penuh tekanan. Kondisi tersebut didorong oleh keadaan ekonomi keluarga, dukungan sosial teman sebaya, serta kemampuan memaknai setiap persoalan, dan religiusitas dalam menumbuhkan motivasi belajar. Perlunya peningkatan minat belajar mahasiswa agar proses belajar menjadi lebih optimal. Abstract This study aims to analyze the hardiness of students receiving the Indonesia Smart-Kuliah Card (KIP-Kuliah) scholarship while studying during the Covid-19 pandemic at the University "X" in Yogyakarta. The method used is descriptive with a qualitative approach. The sampling technique used is purposive sampling with the following criteria: 1) KIP-Kuliah scholarship recipients; 2) is running a lecture. The sample that is also applied is a typical case sample, where the research subject is specific to students at the "X" University in Yogyakarta. Data were collected through semi-structured interviews, then described and analyzed using thematic analysis. The results of the study show that KIP-Kuliah scholarship recipients show hardiness in the learning process during the Covid-19 pandemic, which is indicated by efforts to overcome the difficulties faced and compliance in carrying out lecture assignments properly. Students have commitments and challenges within themselves to continue to survive even in stressful conditions. This condition is driven by the family's economic situation, peer social support, and the ability to interpret each issue, and religiosity in growing motivation to learn. It is necessary to increase student interest in learning so that the learning process becomes more optimal.
{"title":"HARDINESS PADA MAHASISWA PENERIMA BEASISWA KARTU INDONESIA PINTAR-KULIAH, UNIVERSITAS “X” YOGYAKARTA DI MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Ayu Meryka Santoso","doi":"10.14710/empati.2023.31585","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/empati.2023.31585","url":null,"abstract":"Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisis hardiness pada mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-Kuliah) saat pembelajaran di masa pandemi Covid-19 pada Universitas “X” di Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria: 1) mahasiswa penerima beasiswa KIP-Kuliah; 2) sedang menjalankan kuliah. Sampel yang juga diterapkan adalah sampel kasus tipikal, dimana subjek penelitian khusus kepada mahasiswa di Universitas “X” di Yogyakarta. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, kemudian dideskripsikan dan dianalisis menggunakan analisis tema. Hasil penelitian menujukkan bahwa mahasiswa penerima beasiswa KIP-Kuliah menunjukkan adanya hardiness dalam proses belajar selama masa pandemi Covid-19 yang ditunjukkan dengan adanya upaya untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi dan kepatuhan dalam menjalankan tugas perkuliahan dengan baik. Mahasiswa memiliki komitmen dan tantangan dalam diri untuk terus bertahan walau dalam keadaan yang penuh tekanan. Kondisi tersebut didorong oleh keadaan ekonomi keluarga, dukungan sosial teman sebaya, serta kemampuan memaknai setiap persoalan, dan religiusitas dalam menumbuhkan motivasi belajar. Perlunya peningkatan minat belajar mahasiswa agar proses belajar menjadi lebih optimal. Abstract This study aims to analyze the hardiness of students receiving the Indonesia Smart-Kuliah Card (KIP-Kuliah) scholarship while studying during the Covid-19 pandemic at the University \"X\" in Yogyakarta. The method used is descriptive with a qualitative approach. The sampling technique used is purposive sampling with the following criteria: 1) KIP-Kuliah scholarship recipients; 2) is running a lecture. The sample that is also applied is a typical case sample, where the research subject is specific to students at the \"X\" University in Yogyakarta. Data were collected through semi-structured interviews, then described and analyzed using thematic analysis. The results of the study show that KIP-Kuliah scholarship recipients show hardiness in the learning process during the Covid-19 pandemic, which is indicated by efforts to overcome the difficulties faced and compliance in carrying out lecture assignments properly. Students have commitments and challenges within themselves to continue to survive even in stressful conditions. This condition is driven by the family's economic situation, peer social support, and the ability to interpret each issue, and religiosity in growing motivation to learn. It is necessary to increase student interest in learning so that the learning process becomes more optimal. ","PeriodicalId":395599,"journal":{"name":"Jurnal EMPATI","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130934593","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-20DOI: 10.14710/empati.2023.39308
Julian Putri Alhidaya, S. Wulandari, Nuzul Khaira, Reza Anugrah, T. Anggraini, Intan Denata
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman pada remaja yang pernah mengalami kekerasan. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologis yang mengambil fokus fenomena pada remaja yang mengalami kekerasan dalam keluarga. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 remaja perempuan dengan rentang usia 15 hingga 20 tahun. Purposive Random Sampling merupakan teknik yang dipilih untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini, dengan kriteria-kriteria subjek yang telah ditentukan oleh peneliti. Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dipilih peneliti sebagai teknik analisa data karena data diambil melalui catatan lapangan (field note) dan hasil wawancara dengan partisipan berdasarkan persepsi partisipan dalam memaknai pengalaman atau peristiwa dalam hidupnya. Wawancara yang dipilih peneliti dalam pengumpulan adalah wawancara semi terstruktur. Hasil analisis data menunjukkan lima tema berkaitan dengan pengalaman kekerasan pada ketiga subjek. Tema terkait dengan kekerasan dan dampaknya, cara bertahan, pemulihan, relasi sosial dan pandangan diri. Kekerasan yang didapatkan berupa fisik, verbal serta campuran antara verbal dan fisik. Hal tersebut memberikan dampak yang signifikan kepada ketiga subjek berupa perasaan cemas, takut saat menjalin hubungan dengan laki-laki, hilangnya kepercayaan, serta terganggunya relasi sosial. Terdapat satu tema yang hanya muncul pada satu subjek terkait cara pemulihan dengan menyakiti diri sendiri disebabkan mendapatkan kekerasan verbal berupa kata-kata dari nenek dan tantenya sehingga memicu tindakan self harm.
{"title":"BEBAS KEKERASAN, HIDUP MENGIKATKU MENJADI HARMONIS: STUDI INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS PENGALAMAN PADA REMAJA YANG PERNAH MENGALAMI KEKERASAN DALAM KELUARGA","authors":"Julian Putri Alhidaya, S. Wulandari, Nuzul Khaira, Reza Anugrah, T. Anggraini, Intan Denata","doi":"10.14710/empati.2023.39308","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/empati.2023.39308","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman pada remaja yang pernah mengalami kekerasan. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologis yang mengambil fokus fenomena pada remaja yang mengalami kekerasan dalam keluarga. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 remaja perempuan dengan rentang usia 15 hingga 20 tahun. Purposive Random Sampling merupakan teknik yang dipilih untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini, dengan kriteria-kriteria subjek yang telah ditentukan oleh peneliti. Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dipilih peneliti sebagai teknik analisa data karena data diambil melalui catatan lapangan (field note) dan hasil wawancara dengan partisipan berdasarkan persepsi partisipan dalam memaknai pengalaman atau peristiwa dalam hidupnya. Wawancara yang dipilih peneliti dalam pengumpulan adalah wawancara semi terstruktur. Hasil analisis data menunjukkan lima tema berkaitan dengan pengalaman kekerasan pada ketiga subjek. Tema terkait dengan kekerasan dan dampaknya, cara bertahan, pemulihan, relasi sosial dan pandangan diri. Kekerasan yang didapatkan berupa fisik, verbal serta campuran antara verbal dan fisik. Hal tersebut memberikan dampak yang signifikan kepada ketiga subjek berupa perasaan cemas, takut saat menjalin hubungan dengan laki-laki, hilangnya kepercayaan, serta terganggunya relasi sosial. Terdapat satu tema yang hanya muncul pada satu subjek terkait cara pemulihan dengan menyakiti diri sendiri disebabkan mendapatkan kekerasan verbal berupa kata-kata dari nenek dan tantenya sehingga memicu tindakan self harm.","PeriodicalId":395599,"journal":{"name":"Jurnal EMPATI","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132000206","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-20DOI: 10.14710/empati.2023.29169
Aselia Mayrizky Asa Widodo, Diana Rusmawati
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun modul intervensi biblioterapi guna menurunkan perilaku agresi verbal pada siswa berusia 10-12 tahun SDN Banyumanik Semarang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan model Kemp. Modul pelatihan telah melalui validasi oleh dua orang ahli dongeng dan tiga orang psikolog menggunakan angket yang berisi pernyataan kuantitatif dan kualitatif. Evaluasi juga didapatkan berdasarkan pelaksanaan uji coba kepada kelompok kecil dengan karakteristik sama. Hasil evaluasi kemudian dihitung nilai validitasnya menggunakan Aiken’s V dan memperoleh nilai 0,912. Berdasarkan hasil evaluasi dan uji coba, modul intervensi biblioterapi telah siap diimplementasikan pada subjek dengan karakteristik serupa guna menguji efektivitas modul intervensi.
{"title":"Pengembangan Modul Intervensi Biblioterapi Guna Menurunkan Perilaku Agresi Verbal Siswa Berusia 10-12 tahun SDN Banyumanik 01 Semarang","authors":"Aselia Mayrizky Asa Widodo, Diana Rusmawati","doi":"10.14710/empati.2023.29169","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/empati.2023.29169","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menyusun modul intervensi biblioterapi guna menurunkan perilaku agresi verbal pada siswa berusia 10-12 tahun SDN Banyumanik Semarang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan model Kemp. Modul pelatihan telah melalui validasi oleh dua orang ahli dongeng dan tiga orang psikolog menggunakan angket yang berisi pernyataan kuantitatif dan kualitatif. Evaluasi juga didapatkan berdasarkan pelaksanaan uji coba kepada kelompok kecil dengan karakteristik sama. Hasil evaluasi kemudian dihitung nilai validitasnya menggunakan Aiken’s V dan memperoleh nilai 0,912. Berdasarkan hasil evaluasi dan uji coba, modul intervensi biblioterapi telah siap diimplementasikan pada subjek dengan karakteristik serupa guna menguji efektivitas modul intervensi.","PeriodicalId":395599,"journal":{"name":"Jurnal EMPATI","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127379076","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}