首页 > 最新文献

Jurnal Hak Asasi Manusia最新文献

英文 中文
Mengintegrasikan Ham Ke Dalam Kebijakan Dan Praktik Perusahaan 将人权融入公司的政策和实践
Pub Date : 2013-08-19 DOI: 10.58823/jham.v8i8.77
Asep Mulyana
Perdebatan tentang bisnis dan  HAM menyeruak dalam  diplomasi internasional pada  1990-an. Debat  itu didorong  oleh makin kuatnya  peran  dan posisi ekonomi- politik perusahaan-perusahaan multinasional, utamanya perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan yang bersifat ekstraktif. Di sisi lain, kontrol negara terhadap operasi perusahaan-perusahaan itu juga kian melemah. Operasi perusahaan multinasional di berbagai  belahan  dunia dapat  memberi efek positif bagi kemajuan ekonomi,  namun  juga  berdampak negatif  bagi  penikmatan HAM. Fenomena ini mendorong inisiatif dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menyusun kerangka dan  panduan  bagi  komunitas   bisnis  dalam  penghormatan, perlindungan, dan pemulihan  HAM. Kerangka kerja PBB ini menjadi alat yang memandu perusahaan untuk  mengintegrasikan HAM dalam  kebijakan dan praktik perusahaan, sehingga di masa  depan,  perusahaan bukan  saja dapat  meminimalisasi resiko dan  dampak terhadap HAM dalam  operasinya,  tetapi  bahkan  dapat  berkontribusi  positif bagi penikmatan HAM.
上世纪90年代,关于商业和人权的辩论出现在国际外交上。这场辩论是由跨国公司的政治角色和政治地位——尤其是在采矿业领域游移的企业——推动的。另一方面,国家对这些公司业务的控制也在放缓。跨国公司在世界各地的运作可能对经济发展产生积极的影响,但对人权调查产生负面影响。这一现象促使联合国倡议建立一个商界尊重、保护和恢复人权的框架和指南。这一框架是指导该公司将人权融入该公司的政策和实践的工具,这样以后,该公司不仅可以将对人权的风险和影响降到最低,甚至可以为人权审查作出积极贡献。
{"title":"Mengintegrasikan Ham Ke Dalam Kebijakan Dan Praktik Perusahaan","authors":"Asep Mulyana","doi":"10.58823/jham.v8i8.77","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v8i8.77","url":null,"abstract":"Perdebatan tentang bisnis dan  HAM menyeruak dalam  diplomasi internasional pada  1990-an. Debat  itu didorong  oleh makin kuatnya  peran  dan posisi ekonomi- politik perusahaan-perusahaan multinasional, utamanya perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan yang bersifat ekstraktif. Di sisi lain, kontrol negara terhadap operasi perusahaan-perusahaan itu juga kian melemah. Operasi perusahaan multinasional di berbagai  belahan  dunia dapat  memberi efek positif bagi kemajuan ekonomi,  namun  juga  berdampak negatif  bagi  penikmatan HAM. Fenomena ini mendorong inisiatif dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menyusun kerangka dan  panduan  bagi  komunitas   bisnis  dalam  penghormatan, perlindungan, dan pemulihan  HAM. Kerangka kerja PBB ini menjadi alat yang memandu perusahaan untuk  mengintegrasikan HAM dalam  kebijakan dan praktik perusahaan, sehingga di masa  depan,  perusahaan bukan  saja dapat  meminimalisasi resiko dan  dampak terhadap HAM dalam  operasinya,  tetapi  bahkan  dapat  berkontribusi  positif bagi penikmatan HAM.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-08-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130882528","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Upaya Non-Yudisial Penyelesaian Sengketa Tanah Antara Masyarakat Vs Negara 非司法努力解决社区对国家之间的土地纠纷
Pub Date : 2013-08-19 DOI: 10.58823/jham.v8i8.78
Yodhisman Soratha
Konstitusi Negara  RI mengatur bahwa  negara  hanya  menguasai  sumber-sumber daya  alam (termasuk  tanah), namun  mandat ini kemudian  dikembangkan secara ekstensif  oleh  pemerintah dengan memberikan   kewenangan bagi  negara  untuk memiliki tanah.   Kepemilikan  tanah   oleh  negara   ini menjadi  salah  satu  sumber konflik dengan warga  masyarakat, yang  seringkali  berlangsung sangat   panjang dan  berakhir  dengan kekerasan.   Hukum  yang  ada  tidak  memberi  peluang  bagi penyelesaian sengketa tanah  antara  negara  dengan masyarakat, kecuali  melalui pengadilan, hal yang sangat dihindari oleh masyarakat. Untuk itu, perlu dicari upaya alternatif  untuk  penyelesaian yang  lebih adil terkait  sengketa tanah  yang  diklaim sebagai milik negara  dengan kelompok masyarakat.
《宪法》规定,国家只能拥有自然资源(包括土地),但这项任务后来得到了政府的广泛发展,授权国家拥有土地。这个国家的土地所有权成为与普通公民冲突的根源之一,这些公民往往持续很长时间,以暴力告终。目前的法律不允许解决国家与社会之间的土地纠纷,除非通过法院,否则社会不可避免。为此,应寻求另一种替代措施,以更公平地解决声称拥有的土地属于社会群体的问题。
{"title":"Upaya Non-Yudisial Penyelesaian Sengketa Tanah Antara Masyarakat Vs Negara","authors":"Yodhisman Soratha","doi":"10.58823/jham.v8i8.78","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v8i8.78","url":null,"abstract":"Konstitusi Negara  RI mengatur bahwa  negara  hanya  menguasai  sumber-sumber daya  alam (termasuk  tanah), namun  mandat ini kemudian  dikembangkan secara ekstensif  oleh  pemerintah dengan memberikan   kewenangan bagi  negara  untuk memiliki tanah.   Kepemilikan  tanah   oleh  negara   ini menjadi  salah  satu  sumber konflik dengan warga  masyarakat, yang  seringkali  berlangsung sangat   panjang dan  berakhir  dengan kekerasan.   Hukum  yang  ada  tidak  memberi  peluang  bagi penyelesaian sengketa tanah  antara  negara  dengan masyarakat, kecuali  melalui pengadilan, hal yang sangat dihindari oleh masyarakat. Untuk itu, perlu dicari upaya alternatif  untuk  penyelesaian yang  lebih adil terkait  sengketa tanah  yang  diklaim sebagai milik negara  dengan kelompok masyarakat.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-08-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130859220","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Perlindungan Hak atas Kesehatan Melalui Kebijakan Pengendalian Tembakau 通过烟草控制政策来保护健康
Pub Date : 2013-08-16 DOI: 10.58823/jham.v8i8.72
Yeni Rosdianti
Konsumsi rokok  di Indonesia  terus  mengalami  peningkatan yang  signifikan dari tahun  1995  sampai  dengan 2010.  Peningkatan prevalensi  perokok  dewasa  pada tahun  1995  mencapai  53,4% laki-laki dan 1,7%  perempuan. Selama kurun waktu 15  tahun,   perokok  dewasa  laki-laki meningkat menjadi  65,9% dan  perempuan menjadi  4,2%. Peningkatan konsumsi  rokok  ini merupakan salah  satu  penyebab kematian  meningkat pesat  di dunia  saat  ini.  Indonesia  merupakan negara  ketiga dengan jumlah perokok tertinggi di dunia, setelah Cina dan India, dengan prevalensi perokok tertinggi di dunia yaitu 36,1% (GATS 2011). Di Indonesia, tingkat produksi rokok  pada  tahun  2010  telah  mencapai  260  miliar batang, dan  di tahun  2011 bahkan telah mencapai 270 miliar batang. Sementara jumlah penduduk di Indonesia adalah berkisar 230 juta jiwa. Dalam data Riskesdas 2010 perokok pasif perempuan sebanyak  62 juta, dan laki-laki sebanyak  30 juta sehingga  terdapat 92 juta perokok pasif di Indonesia. Dan sebanyak 11,4 juta anak usia 0-4 tahun terpapar asap rokok. Sedangkan pada  data  GATS 2011  menunjukkan jumlah  perokok  pasif sebanyak 133,3  juta terpapar asap rokok di rumah.Dari informasi  di atas,  maka  upaya  pengendalian penggunaan tembakau sangat diperlukan guna menurunkan jumlah perokok dan mencegah masyarakat dari kecanduan kebiasaan  merokok,  sehingga  mereka  terhindar  dari penyakit-penyakit yang  sangat   membahayakan.  Pengendalian tembakau  juga  merupakan bentuk pelaksanaan kewajiban  negara  dalam  melindungi  kesehatan warga  negara  untuk mendapatkan standar  kesehatan tertinggi yang dapat  dijangkau sebagaimana disebutkan  dalam  Komentar   Umum  No.14  Kovenan  hak  ekonomi,   sosial  dan budaya,  khususnya  mengenai hak atas kesehatan.
从1995年到2010年,印尼的香烟消费量持续显著增加。1995年,成年吸烟者流行率上升了53.4%的男性和1.7%的女性。在15年的时间里,成年男性吸烟者增加到65.9%,女性增加到4.2%。吸烟消费的增加是当今世界死亡人数迅速增加的原因之一。印度尼西亚是世界第三大烟民国家,仅次于中国和印度,全世界烟民人数最多的国家是36.1%(2011年的GATS)。在印度尼西亚,2010年的香烟生产水平已经达到260亿支,2011年甚至达到了2700亿支。而在印尼是人口230万人不等。在2010年Riskesdas的数据中,女性被动吸烟者占6200万,男性占3000万,因此印尼有9200万被动吸烟者。和11.4万0 - 4岁的孩子暴露在香烟烟雾。然而,2011年GATS的数据显示,家中吸烟人数为133,300万。从上面的信息来看,控制烟草使用是必要的,以减少吸烟者的数量,防止人们沉迷于吸烟,从而避免高危疾病。烟草控制也是国家履行保护公民健康的义务,以达到最高可达到的健康标准的一种形式,如《公共卫生、社会和文化权利联盟》(nub .14)中所述。
{"title":"Perlindungan Hak atas Kesehatan Melalui Kebijakan Pengendalian Tembakau","authors":"Yeni Rosdianti","doi":"10.58823/jham.v8i8.72","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v8i8.72","url":null,"abstract":"Konsumsi rokok  di Indonesia  terus  mengalami  peningkatan yang  signifikan dari tahun  1995  sampai  dengan 2010.  Peningkatan prevalensi  perokok  dewasa  pada tahun  1995  mencapai  53,4% laki-laki dan 1,7%  perempuan. Selama kurun waktu 15  tahun,   perokok  dewasa  laki-laki meningkat menjadi  65,9% dan  perempuan menjadi  4,2%. Peningkatan konsumsi  rokok  ini merupakan salah  satu  penyebab kematian  meningkat pesat  di dunia  saat  ini.  Indonesia  merupakan negara  ketiga dengan jumlah perokok tertinggi di dunia, setelah Cina dan India, dengan prevalensi perokok tertinggi di dunia yaitu 36,1% (GATS 2011). Di Indonesia, tingkat produksi rokok  pada  tahun  2010  telah  mencapai  260  miliar batang, dan  di tahun  2011 bahkan telah mencapai 270 miliar batang. Sementara jumlah penduduk di Indonesia adalah berkisar 230 juta jiwa. Dalam data Riskesdas 2010 perokok pasif perempuan sebanyak  62 juta, dan laki-laki sebanyak  30 juta sehingga  terdapat 92 juta perokok pasif di Indonesia. Dan sebanyak 11,4 juta anak usia 0-4 tahun terpapar asap rokok. Sedangkan pada  data  GATS 2011  menunjukkan jumlah  perokok  pasif sebanyak 133,3  juta terpapar asap rokok di rumah.Dari informasi  di atas,  maka  upaya  pengendalian penggunaan tembakau sangat diperlukan guna menurunkan jumlah perokok dan mencegah masyarakat dari kecanduan kebiasaan  merokok,  sehingga  mereka  terhindar  dari penyakit-penyakit yang  sangat   membahayakan.  Pengendalian tembakau  juga  merupakan bentuk pelaksanaan kewajiban  negara  dalam  melindungi  kesehatan warga  negara  untuk mendapatkan standar  kesehatan tertinggi yang dapat  dijangkau sebagaimana disebutkan  dalam  Komentar   Umum  No.14  Kovenan  hak  ekonomi,   sosial  dan budaya,  khususnya  mengenai hak atas kesehatan.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129377721","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Kebebasan Beragama, Mungkinkah? Antara Fakta atau Takdir Sosial 也许是宗教自由?介于事实和社会命运之间
Pub Date : 2013-08-16 DOI: 10.58823/jham.v8i8.75
Abdul Munir Mulkhan
When  religion compete to find more  community  in this opened century,  they  do be conflict each other continued with violation physically and bodily.  The question is can the  religious leader  reserve  the  merciful to every people  as such a human? If they  can do that  stuffs, likewise KH. Ahmad Dahlan with al-Ma’un  principle of movement, therefore religions would enter to the era of new enlightenment. God revealed  His religion because  of His Mercy in order  every human  being  able to feel secure and prosper.  God revealed  His statements to and with human  being (Messenger)  or sent  His angels.  Though,  unfortunately, people  always  arrogant. Only God who has right to be arrogant, because  He is a Master  of authority. Our believes to God’s authority  is needed to be convinced  with giving freewill for everyone  to decide what  religion that  they will choose  to God’s authority  His self. Do religious leaders still believe in God Will? Or factually, do they use God as mask of their worldly motives?
在这个开放的世纪里,当宗教竞相寻找更多的群体时,它们之间确实存在着冲突,继续着身体上和身体上的侵犯。问题是,宗教领袖能像这样的人一样,对每个人都保持仁慈吗?如果他们能做到这些,KH也是一样。Ahmad Dahlan与al-Ma 'un运动原则,因此宗教将进入新启蒙时代。神启示他的宗教是因为他的仁慈,为了让每个人都能感到安全和繁荣。真主向人类(使者)或派遣他的天使启示他的话语。然而,不幸的是,人们总是傲慢的。只有上帝才有权利骄傲,因为他是权威的主人。我们要相信神的权柄,要让每个人都有自由意志来决定他们要选择什么宗教,要相信神的权柄。宗教领袖还相信上帝旨意吗?或者事实上,他们用上帝作为他们世俗动机的面具?
{"title":"Kebebasan Beragama, Mungkinkah? Antara Fakta atau Takdir Sosial","authors":"Abdul Munir Mulkhan","doi":"10.58823/jham.v8i8.75","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v8i8.75","url":null,"abstract":"When  religion compete to find more  community  in this opened century,  they  do be conflict each other continued with violation physically and bodily.  The question is can the  religious leader  reserve  the  merciful to every people  as such a human? If they  can do that  stuffs, likewise KH. Ahmad Dahlan with al-Ma’un  principle of movement, therefore religions would enter to the era of new enlightenment. God revealed  His religion because  of His Mercy in order  every human  being  able to feel secure and prosper.  God revealed  His statements to and with human  being (Messenger)  or sent  His angels.  Though,  unfortunately, people  always  arrogant. Only God who has right to be arrogant, because  He is a Master  of authority. Our believes to God’s authority  is needed to be convinced  with giving freewill for everyone  to decide what  religion that  they will choose  to God’s authority  His self. Do religious leaders still believe in God Will? Or factually, do they use God as mask of their worldly motives?","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"128 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131818478","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Perlindungan Ham Terhadap Anak Indonesia Yang Ditahan Di Penjara Dewasa Australia
Pub Date : 2013-08-14 DOI: 10.58823/jham.v8i8.70
Erna Ratnaningsih
Indonesia sebagai negara yang memiliki kedekatan secara geografis dengan Australia memiliki kerentanan khusus berkaitan  dengan transnational  organized  crimes khususnya  perdagangan manusia  (human  trafficking).  Pelibatan  anak  Indonesia dalam  aktivitas  penggelapan  orang   (people   smuggling)   merupakan  salah  satu bentuk  perdagangan manusia  (trafficking) melalui eksploitasi tenaga kerja. Artikel ini menggambarkan potret  anak  Indonesia  yang  berhadapan dengan hukum  di Australia, Kewajiban Internasional  Pemerintah Indonesia  dan Pemerintah Australia yang telah meratifikasi berbagai  Konvensi Hak -hak Sipil dan Politik, United Nation Convention untuk  Mencegah, Menindak  dan  Menghukum Perdagangan Orang terutama Perempuan dan  Anak-Anak  serta  Konvensi Hak Anak disertai  dengan hukum  nasional  yang  mengatur perdagangan orang.   Diakhiri dengan  berbagai kerja sama yang dapat  dilakukan antara  Indonesia dan Australia dalam penanganan kasus anak-anak Indonesia  yang ditahan  di penjara  Australia berdasarkan prinsip- prinsip dan pedoman hukum  internasional.
印度尼西亚是一个地理上与澳大利亚关系密切的国家,在与跨国犯罪尤其是人口贩卖有关的特别脆弱。印尼儿童卖淫是通过剥削劳动进行的人口贩卖的一种形式。这篇文章描述了孩子的画像在澳大利亚法律打交道的印尼,印尼政府和澳大利亚政府的国际义务批准了各种民事和政治权利-hak公约,联合国家贸易会议,以防止、镇压和惩罚人,尤其是妇女和儿童以及儿童权利公约伴随着人的贸易安排的国家法律。最后,根据国际法和指导方针,在印度尼西亚和澳大利亚之间可以进行多种合作,以处理被关押在澳大利亚监狱的印尼儿童案件。
{"title":"Perlindungan Ham Terhadap Anak Indonesia Yang Ditahan Di Penjara Dewasa Australia","authors":"Erna Ratnaningsih","doi":"10.58823/jham.v8i8.70","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v8i8.70","url":null,"abstract":"Indonesia sebagai negara yang memiliki kedekatan secara geografis dengan Australia memiliki kerentanan khusus berkaitan  dengan transnational  organized  crimes khususnya  perdagangan manusia  (human  trafficking).  Pelibatan  anak  Indonesia dalam  aktivitas  penggelapan  orang   (people   smuggling)   merupakan  salah  satu bentuk  perdagangan manusia  (trafficking) melalui eksploitasi tenaga kerja. Artikel ini menggambarkan potret  anak  Indonesia  yang  berhadapan dengan hukum  di Australia, Kewajiban Internasional  Pemerintah Indonesia  dan Pemerintah Australia yang telah meratifikasi berbagai  Konvensi Hak -hak Sipil dan Politik, United Nation Convention untuk  Mencegah, Menindak  dan  Menghukum Perdagangan Orang terutama Perempuan dan  Anak-Anak  serta  Konvensi Hak Anak disertai  dengan hukum  nasional  yang  mengatur perdagangan orang.   Diakhiri dengan  berbagai kerja sama yang dapat  dilakukan antara  Indonesia dan Australia dalam penanganan kasus anak-anak Indonesia  yang ditahan  di penjara  Australia berdasarkan prinsip- prinsip dan pedoman hukum  internasional.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131157460","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pertanggung Jawaban Komando 命令责任
Pub Date : 2004-11-01 DOI: 10.58823/jham.v2i2.25
Pariama Sihombing
Since  the concept of command responsibility   is new in Indonesia,   there are various misperception and misinterpretation on this matter.  This article is dedicated to the military officers,  judiciaries,  and lawyers  in order to help them  to understood the concept of command responsibility in international humanitarian law and  also  in human   rights  Jaw and  to avoid  the  misperception   and  misinterpretation.  Several  important element  is discussed by the  writer  such  as  the  concepts of  command  responsibility and  superiors command,   type  of violation  in international humanitarian law and human rights  law,  and  the application of command  responsibility.
由于指挥责任的概念在印度尼西亚是新的概念,因此在这个问题上存在各种误解和误解。本文谨献给军官、司法人员和律师,以帮助他们了解国际人道主义法和人权法中的指挥责任概念,并避免误解和误读。作者对指挥责任和上级指挥的概念、国际人道主义法和人权法中的违法行为类型、指挥责任的适用等几个重要问题进行了讨论。
{"title":"Pertanggung Jawaban Komando","authors":"Pariama Sihombing","doi":"10.58823/jham.v2i2.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v2i2.25","url":null,"abstract":"Since  the concept of command responsibility   is new in Indonesia,   there are various misperception and misinterpretation on this matter.  This article is dedicated to the military officers,  judiciaries,  and lawyers  in order to help them  to understood the concept of command responsibility in international humanitarian law and  also  in human   rights  Jaw and  to avoid  the  misperception   and  misinterpretation.  Several  important element  is discussed by the  writer  such  as  the  concepts of  command  responsibility and  superiors command,   type  of violation  in international humanitarian law and human rights  law,  and  the application of command  responsibility.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"13 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2004-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122377135","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Akhirnya Pengadilan Tingkat Nasional Muiai Menyidangkan, Kejahatan Terbesar: "Genosida" 最后,国家一级法院开始审理“种族灭绝”这一最大罪行。
Pub Date : 2004-11-01 DOI: 10.58823/jham.v2i2.23
William A. Schabas
The 1948 Genocide  Convention contemplates prosecution  by the national courts of the  territory where  the crime  took place,  and by an international criminal court. The  drafters of  the  Convention meant   to exclude universal jurisdiction, although courts  have since  tended   to interpret Article  VI of the Convention as being  merely permissive, and in no way a prohibition of universal jurisdiction. Finally,  within  the past  decade, the  national courts  of  the  territory  where  genocide was committed, other  national courts  and the international tribunals  created  by the Security Council have  undertaken genocide prosecutions. Alongside the activities of  the  two ad hoc  international tribunals,   national courts  in Rwanda,  Bosnia  and  Herzegovina, Croatia  and  Kosovo  have  held  trials  based  on  the provisions of  the  Convention. The  Rwandan trials now  number in the  thousands, but  those  in the other  jurisdictions  have  been  essentially symbolic.  As for  universal  jurisdiction, the  mere  handful  of genocide prosecutions {for instance in Germany,  Switzerland, and Belgium) show  that  it can fill  the gaps  in the Convention. The problems appear  to be political rather  than judicial.
1948年《灭绝种族罪公约》考虑由罪行发生地的国家法院和国际刑事法院起诉。《公约》起草者的用意是排除普遍管辖权,尽管法院后来倾向于把《公约》第六条解释为仅仅是允许的,而决不是禁止普遍管辖权。最后,在过去十年中,发生种族灭绝的领土的国家法院、其他国家法院和安全理事会设立的国际法庭都进行了种族灭绝起诉。除了两个特设国际法庭的活动外,卢旺达、波斯尼亚-黑塞哥维那、克罗地亚和科索沃的国家法院也根据《公约》的规定进行了审判。卢旺达的审判现在有数千人,但其他司法管辖区的审判基本上是象征性的。至于普遍管辖权,少数种族灭绝起诉(例如在德国、瑞士和比利时)表明它可以填补《公约》的空白。问题似乎是政治上的,而不是司法上的。
{"title":"Akhirnya Pengadilan Tingkat Nasional Muiai Menyidangkan, Kejahatan Terbesar: \"Genosida\"","authors":"William A. Schabas","doi":"10.58823/jham.v2i2.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v2i2.23","url":null,"abstract":"The 1948 Genocide  Convention contemplates prosecution  by the national courts of the  territory where  the crime  took place,  and by an international criminal court. The  drafters of  the  Convention meant   to exclude universal jurisdiction, although courts  have since  tended   to interpret Article  VI of the Convention as being  merely permissive, and in no way a prohibition of universal jurisdiction. Finally,  within  the past  decade, the  national courts  of  the  territory  where  genocide was committed, other  national courts  and the international tribunals  created  by the Security Council have  undertaken genocide prosecutions. Alongside the activities of  the  two ad hoc  international tribunals,   national courts  in Rwanda,  Bosnia  and  Herzegovina, Croatia  and  Kosovo  have  held  trials  based  on  the provisions of  the  Convention. The  Rwandan trials now  number in the  thousands, but  those  in the other  jurisdictions  have  been  essentially symbolic.  As for  universal  jurisdiction, the  mere  handful  of genocide prosecutions {for instance in Germany,  Switzerland, and Belgium) show  that  it can fill  the gaps  in the Convention. The problems appear  to be political rather  than judicial.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2004-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116462658","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Yurisdiksi Universal: Praktik, Prinsip Dan Realitas 普遍的管辖权:实践、原则和现实
Pub Date : 2004-11-01 DOI: 10.58823/jham.v2i2.26
Bhatara Ibnu Reza
Application   of Universal Jurisdiction  basically is an effort to avoid  impunity. Nevertheless   in the reality its application often has been connected  with state sovereignty.  Recently  we heard a strong reaction from Indonesian  Government   about  the indictment of General  Wiranto  and  seven other military  officers  and  also Abilio Soares  by Special  Panel for Serious  Crime  Unit in Dili Court  ,    Timar  Leste. This article explains  several important  aspects of human  rights cases in order to be applicable  with universal  jurisdiction,  such as: the type of crimes  and  the requirements based on international    law.
普遍管辖权的适用基本上是为了避免有罪不罚。然而,在现实中,它的适用往往与国家主权联系在一起。最近,我们听到印度尼西亚政府对东帝汶帝力法院严重罪行特别小组起诉维兰托将军和其他七名军官以及阿比利奥·苏亚雷斯的强烈反应。本文解释了人权案件的几个重要方面,以便适用于普遍管辖权,例如:犯罪的类型和基于国际法的要求。
{"title":"Yurisdiksi Universal: Praktik, Prinsip Dan Realitas","authors":"Bhatara Ibnu Reza","doi":"10.58823/jham.v2i2.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v2i2.26","url":null,"abstract":"Application   of Universal Jurisdiction  basically is an effort to avoid  impunity. Nevertheless   in the reality its application often has been connected  with state sovereignty.  Recently  we heard a strong reaction from Indonesian  Government   about  the indictment of General  Wiranto  and  seven other military  officers  and  also Abilio Soares  by Special  Panel for Serious  Crime  Unit in Dili Court  ,    Timar  Leste. This article explains  several important  aspects of human  rights cases in order to be applicable  with universal  jurisdiction,  such as: the type of crimes  and  the requirements based on international    law.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2004-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132615244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Elemen-Elemen Kejahatan Dari "Crimes Against Humanty": Sebuah Penjelasan Pustaka
Pub Date : 2004-11-01 DOI: 10.58823/jham.v2i2.24
Ifdhal Kasim
As first step to discuss "element of crimes" of Crimes Against Humanity, the writer explain the concept of gross violation on human rights. This article focus  on  the  normative and conceptual  development  of  "Crimes Against Humanity",  its element  of crime and its application. Furthermore the discussion is focus on sexual crime, as mention in article 7 (g) the Rome Statute  of the International Criminal Court: rape, sexual slavery, enforced prostitution,  forced pregnancy, enforced sterilization or any other form of sexual violance of comparable gravity or as mention in article 9 (g) UU No.26/2000 about Human Rights Courts. The lack of attention  toward genderbased violance issue in Indonesia law literature is one of the reason why the writer is writing about this issue.
作为论述危害人类罪“犯罪要件”的第一步,笔者对严重侵犯人权的概念进行了解释。本文着重论述了“危害人类罪”的规范和概念发展、构成要件及其适用。此外,讨论的重点是《国际刑事法院罗马规约》第7 (g)条所提到的性犯罪:强奸、性奴役、强迫卖淫、强迫怀孕、强迫绝育或任何其他形式的严重程度相当的性暴力,或关于人权法院的UU第26/2000号第9 (g)条所提到的性暴力。印度尼西亚法律文献中对性别暴力问题的关注不足,是笔者撰写这一问题的原因之一。
{"title":"Elemen-Elemen Kejahatan Dari \"Crimes Against Humanty\": Sebuah Penjelasan Pustaka","authors":"Ifdhal Kasim","doi":"10.58823/jham.v2i2.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v2i2.24","url":null,"abstract":"As first step to discuss \"element of crimes\" of Crimes Against Humanity, the writer explain the concept of gross violation on human rights. This article focus  on  the  normative and conceptual  development  of  \"Crimes Against Humanity\",  its element  of crime and its application. Furthermore the discussion is focus on sexual crime, as mention in article 7 (g) the Rome Statute  of the International Criminal Court: rape, sexual slavery, enforced prostitution,  forced pregnancy, enforced sterilization or any other form of sexual violance of comparable gravity or as mention in article 9 (g) UU No.26/2000 about Human Rights Courts. The lack of attention  toward genderbased violance issue in Indonesia law literature is one of the reason why the writer is writing about this issue.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2004-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127460732","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Penyelesaian Pelanggaran Hak Asasi Manusia Yang Berat; Belajar Dari Pengalaman 严重侵犯人权;从经验中学习
Pub Date : 2004-11-01 DOI: 10.58823/jham.v2i2.27
Asmara Nababan
This article discuss the concepts of gross human rights violation, individual responsibility in international crime, element  of crime of human  rights violation, the concept of command   responsibility and the settlement   mechanism  of human  rights violation. The writer asks us to take lesson learn from the experiences of Timar-Timurand Tanjung Priok trial and "the stuck"  in the investigationprocess in Trisakti, Semanggi I don II and Mei cases in the hand of Attorney  General. The realities show that so many weaknesses are needed to be handled  immediately.  For that reason, it is important  to make amendment of UU No.  2612000 of Human  Rights Court. The writer also discuss the hybrid tribunal in Cambodia, Timar Leste and Sierra Leone as an effort to give preference  to the state to conduct  its obligation and in other side also to guarantee  that the court is conducted  in mutual accord with international  standard.
本文论述了严重侵犯人权的概念、国际犯罪中的个人责任、侵犯人权罪的构成要件、指挥责任的概念以及侵犯人权的解决机制。作者希望我们从Timar-Timurand Tanjung Priok审判的经验中吸取教训,并从总检察长手中的Trisakti, Semanggi I don II和Mei案件的调查过程中“卡住”。现实表明,需要立即处理如此多的弱点。因此,有必要对人权法院第2612000号判例进行修正。笔者还讨论了在柬埔寨、东帝汶和塞拉利昂设立的混合法庭,作为优先考虑国家履行其义务的努力,另一方面也保证法庭的运作符合国际标准。
{"title":"Penyelesaian Pelanggaran Hak Asasi Manusia Yang Berat; Belajar Dari Pengalaman","authors":"Asmara Nababan","doi":"10.58823/jham.v2i2.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v2i2.27","url":null,"abstract":"This article discuss the concepts of gross human rights violation, individual responsibility in international crime, element  of crime of human  rights violation, the concept of command   responsibility and the settlement   mechanism  of human  rights violation. The writer asks us to take lesson learn from the experiences of Timar-Timurand Tanjung Priok trial and \"the stuck\"  in the investigationprocess in Trisakti, Semanggi I don II and Mei cases in the hand of Attorney  General. The realities show that so many weaknesses are needed to be handled  immediately.  For that reason, it is important  to make amendment of UU No.  2612000 of Human  Rights Court. The writer also discuss the hybrid tribunal in Cambodia, Timar Leste and Sierra Leone as an effort to give preference  to the state to conduct  its obligation and in other side also to guarantee  that the court is conducted  in mutual accord with international  standard.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2004-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126447123","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
期刊
Jurnal Hak Asasi Manusia
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1