首页 > 最新文献

Jurnal Hak Asasi Manusia最新文献

英文 中文
Pemenuhan HAM dan Penghapusan Diskriminasi terhadap Orang Dengan Kusta dan Keluarganya 含对麻风病人及其家人的尊重和歧视
Pub Date : 2021-09-01 DOI: 10.58823/jham.v7i7.61
Stanley Yosep Adi Prasetyo
Di Indonesia penyakit kusta sejak  pertengahan 2000 sebetulnya dinyatakan telah tereliminasi. Tapi menurut laporan WHO pada 2008 Indonesia masih menempati peringkat  ke-3 sebagai negara  penyumbang penderita baru. Pada    2008    jumlah   penderita   baru yang  ditemukan berjumlah  17.441 orang.  Posisi ini menyusul India sebagai peringkat   pertama dan  Brazil sebagai peringkat  kedua negara  dengan jumlah penderita kusta terbanyak di dunia.
在印度尼西亚,麻风病已于 2000 年年中宣布绝迹。然而,根据世卫组织 2008 年的一份报告,印度尼西亚仍是新增麻风病人第三大国。2008 年,新增麻风病人总数为 17 441 人。 印度和巴西分别是世界上麻风病人数最多的国家。
{"title":"Pemenuhan HAM dan Penghapusan Diskriminasi terhadap Orang Dengan Kusta dan Keluarganya","authors":"Stanley Yosep Adi Prasetyo","doi":"10.58823/jham.v7i7.61","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v7i7.61","url":null,"abstract":"Di Indonesia penyakit kusta sejak  pertengahan 2000 sebetulnya dinyatakan telah tereliminasi. Tapi menurut laporan WHO pada 2008 Indonesia masih menempati peringkat  ke-3 sebagai negara  penyumbang penderita baru. Pada    2008    jumlah   penderita   baru yang  ditemukan berjumlah  17.441 orang.  Posisi ini menyusul India sebagai peringkat   pertama dan  Brazil sebagai peringkat  kedua negara  dengan jumlah penderita kusta terbanyak di dunia.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"85 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133147969","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Apologi Otoritas Medis Dalam Pemenuhan Hak Kesehatan Masyarakat 为履行公共卫生权利而道歉
Pub Date : 2021-09-01 DOI: 10.58823/jham.v7i7.63
Saharuddin Daming
Pelayanan  otoritas  medis dikekinian telah  jauh melesat  dan  membumbung  tinggi di  atas   langit  untuk   menggapai  bintang   komersialisme   dan   profit  oriented sehingga  akar motivasi sosial dan  kemanusiaan, tercerabut dari dedikasi luhurnya sebagaimana amanat Hipokrates.  Kini orang  miskin lebih takut  kepada  ancaman tagihan   rumah  sakit  daripada   sakitnya  sendiri  sehingga   mereka   dilarang  sakit. Terjadi paradoksi  dalam  menempatkan nilai sehat  yang  semula  merupakan anak kandung dari prinsip hak asasi manusia,  kini bergeser  menjadi hamba  kapitalisme. Merebaknya gugatan publik terhadap malpraktik  kedokteran,  merupakan simbol perlawanan atas  layanan  medis  yang  tidak  lagi berpijak  pada  pesan  Hipokrates. Demi  mempertahankan kelanggengan bisnis  dan  reputasi,   pranata hukum  dan etika medis dikooptasi dengan postulat  pragmatisme.
医学权威机构的服务一直在飞向天空,飞向商业主义和利润驱动的明星,从而从希波克拉底的奉献奉献中被根除。现在,穷人更害怕账单的威胁,而不是他们自己的,所以他们被禁止生病。把原本是人权原则的生儿育女的健康价值放在一个悖论中,现在却变成了资本主义的仆人。医学公众对渎职的诉讼中,象征着抵抗爆发的医疗服务不再站在希波克拉底的信息。为了维持商业连续性和声誉,法律和医学伦理是由实用主义人士支持的。
{"title":"Apologi Otoritas Medis Dalam Pemenuhan Hak Kesehatan Masyarakat","authors":"Saharuddin Daming","doi":"10.58823/jham.v7i7.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v7i7.63","url":null,"abstract":"Pelayanan  otoritas  medis dikekinian telah  jauh melesat  dan  membumbung  tinggi di  atas   langit  untuk   menggapai  bintang   komersialisme   dan   profit  oriented sehingga  akar motivasi sosial dan  kemanusiaan, tercerabut dari dedikasi luhurnya sebagaimana amanat Hipokrates.  Kini orang  miskin lebih takut  kepada  ancaman tagihan   rumah  sakit  daripada   sakitnya  sendiri  sehingga   mereka   dilarang  sakit. Terjadi paradoksi  dalam  menempatkan nilai sehat  yang  semula  merupakan anak kandung dari prinsip hak asasi manusia,  kini bergeser  menjadi hamba  kapitalisme. Merebaknya gugatan publik terhadap malpraktik  kedokteran,  merupakan simbol perlawanan atas  layanan  medis  yang  tidak  lagi berpijak  pada  pesan  Hipokrates. Demi  mempertahankan kelanggengan bisnis  dan  reputasi,   pranata hukum  dan etika medis dikooptasi dengan postulat  pragmatisme.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132908982","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengadilan Rakyat Tokyo: Solusi Kebuntuan Hukum Internasional Formal 东京人民法院:正式的国际僵局解决方案
Pub Date : 2021-09-01 DOI: 10.58823/jham.v7i7.68
Banu Abdillah
Mengungkap sejarah kelam  dunia  yang terjadi lebih  dari 5 dekade  bukanlah  hal yang mudah.  Apalagi mengusahakan keadilan  bagi para korban dan keluarganya. Kasus perbudakan seksual oleh militer Jepang pada masa perang Asia-Pasifik pada dekade  1930-an hingga  1940-an merupakan salah satu  bentuk kejahatan  yang paling sulit diungkap.  Selain karena para korban yang membisu atas peristiwa  ini, pihak  negara-negara  sekutu  pun  mengabaikan kejahatan  seksual  militer  Jepang pada Pengadilan Militer Internasional untuk Wilayah Timur Jauh (IMTFE), walaupun mereka  memiliki bukti  yang  cukup  untuk  melakukan penuntutan.     Pengabaian kejahatan  seksual terhadap perempuan pada akhirnya berimplikasi  pada lingkaran impunitas  dan  pengulangan  kembali   kejahatan   seksual     terhadap   perempuan pada setiap  kali konflik  terjadi. Dengan  tujuan  bukan  pembalasan  tapi keadilan, tidak hanya untuk  para sisa korban tapi juga untuk  korban yang sudah meninggal dunia dan generasi mendatang, maka Pengadilan Tribunal Kejahatan Perang Internasional terhadap Perempuan  tahun 2000 untuk  Pengadilan Perbudakan Seks Militer Jepang dibentuk masyarakat sipil internasional  di luar kewenangan negara- negara ataupun  organisasi internasional  yang formal.
揭露50多年来世界上最黑暗的历史不是一件容易的事。更不用说为受害者和他们的家人伸张正义了。20世纪30年代至40年代,日本军队在亚太战争期间对其进行的性奴役是最难以描述的罪行之一。除了受害者对这一事件保持沉默之外,盟国在远东地区的国际军事法庭(IMTFE)上无视日本军事罪行,尽管他们有足够的证据进行起诉。对妇女的性犯罪的豁免最终涉及不受惩罚的圈子,以及每次冲突中对妇女的性犯罪的重复。和不是报复,但正义的目的,不只是为了剩下的受害者们,但也去世了,后代的受害者,那么国际战争罪行法庭法院军事法庭的2000年对妇女的性奴役日本成立了民间社会在国际-国家或国际组织的正式授权。
{"title":"Pengadilan Rakyat Tokyo: Solusi Kebuntuan Hukum Internasional Formal","authors":"Banu Abdillah","doi":"10.58823/jham.v7i7.68","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v7i7.68","url":null,"abstract":"Mengungkap sejarah kelam  dunia  yang terjadi lebih  dari 5 dekade  bukanlah  hal yang mudah.  Apalagi mengusahakan keadilan  bagi para korban dan keluarganya. Kasus perbudakan seksual oleh militer Jepang pada masa perang Asia-Pasifik pada dekade  1930-an hingga  1940-an merupakan salah satu  bentuk kejahatan  yang paling sulit diungkap.  Selain karena para korban yang membisu atas peristiwa  ini, pihak  negara-negara  sekutu  pun  mengabaikan kejahatan  seksual  militer  Jepang pada Pengadilan Militer Internasional untuk Wilayah Timur Jauh (IMTFE), walaupun mereka  memiliki bukti  yang  cukup  untuk  melakukan penuntutan.     Pengabaian kejahatan  seksual terhadap perempuan pada akhirnya berimplikasi  pada lingkaran impunitas  dan  pengulangan  kembali   kejahatan   seksual     terhadap   perempuan pada setiap  kali konflik  terjadi. Dengan  tujuan  bukan  pembalasan  tapi keadilan, tidak hanya untuk  para sisa korban tapi juga untuk  korban yang sudah meninggal dunia dan generasi mendatang, maka Pengadilan Tribunal Kejahatan Perang Internasional terhadap Perempuan  tahun 2000 untuk  Pengadilan Perbudakan Seks Militer Jepang dibentuk masyarakat sipil internasional  di luar kewenangan negara- negara ataupun  organisasi internasional  yang formal.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"152 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125961360","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Tersingkir Karena Kusta 麻风病人
Pub Date : 2021-09-01 DOI: 10.58823/jham.v7i7.62
Dian Andi Nur Aziz
Penderita  kusta, termasuk  keluarganya menghadapai diskriminasi dari masyarakat, bahkan setelah dinyatakan sembuh  dari kusta. Sehingga, kusta bukan hanya urusan kesehatan. Diskriminasi dari  masyarakat muncul  karena  stigma  kusta.  Sebagian orang  meyakini  bahwa  kusta  mudah  menular,  turunan, dan  kutukan.  Keyakinan ini tertanam secara  mencalam. Artikel ini menggambarkan tentang perlindungan dan pemenuhan hak penderita atau orang yang pernah  mengalami  kusta termasuk keluarganya khususnya  hak pendidikan,  hak kesehatan, hak pekerja dan pekerjaan, kebebasan berpendapat, hak berorganisasi  dan berkumpul.
麻风病患者,包括他的家人,即使在被宣布治愈后,也要面对社会的歧视。因此,麻风病不仅仅是一种健康问题。社会歧视源于麻风病的耻辱。有些人认为麻风病是一种传染性疾病、遗传性疾病和诅咒。这种信念是根深蒂固的。这篇文章描述了麻风病患者或其他人的权利的保护和履行,特别是教育、医疗、就业和就业权利、言论自由、组织和结社权利。
{"title":"Tersingkir Karena Kusta","authors":"Dian Andi Nur Aziz","doi":"10.58823/jham.v7i7.62","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v7i7.62","url":null,"abstract":"Penderita  kusta, termasuk  keluarganya menghadapai diskriminasi dari masyarakat, bahkan setelah dinyatakan sembuh  dari kusta. Sehingga, kusta bukan hanya urusan kesehatan. Diskriminasi dari  masyarakat muncul  karena  stigma  kusta.  Sebagian orang  meyakini  bahwa  kusta  mudah  menular,  turunan, dan  kutukan.  Keyakinan ini tertanam secara  mencalam. Artikel ini menggambarkan tentang perlindungan dan pemenuhan hak penderita atau orang yang pernah  mengalami  kusta termasuk keluarganya khususnya  hak pendidikan,  hak kesehatan, hak pekerja dan pekerjaan, kebebasan berpendapat, hak berorganisasi  dan berkumpul.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128492802","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Eksplanasi Teoritik untuk Kebijakan Pro-Kesejahteraan di Indonesia 印尼支持福利政策的理论性曝光
Pub Date : 2021-09-01 DOI: 10.58823/jham.v7i7.64
Asep Mulyana
Artikel  ini  berangkat  dari  fenomena  baru   yang   ditandai   dengan  munculnya kebijakan  pemerintah yang  fokus  pada  peningkatan kesejahteraan warga  miskin (welfare  policy).  Kelompok  warga  miskin  yang  selama  ini mengalami   eksklusi, baik secara  ekonomi,  sosial maupun politik, telah  menjadi  subjek  penting  dalam kebijakan   sosial  di  Indonesia.   Pemerintah  pusat   diikuti  beberapa  pemerintah daerah  di Indonesia  membangun  kebijakan-kebijakan sosial yang  berpihak  pada peningkatan kesejahteraan warga miskin. Namun demikian, hingga  kini belum ada eksplanasi  teoritik  yang  dapat  menjelaskan  secara  memadai  fenomena tersebut. Oleh  karena  itu, artikel ini bertendensi untuk  menemukan kerangka  teoritik yang mampu  memberi eksplanasi yang memuaskan atas fenomena tersebut.Artikel   ini   menggambarkan   kerangka    kerja   yang    disusun    oleh   Jayasuriya (2006) untuk menjelaskan  fenomena di atas. Menurut Jayasuriya, kebijakan prokesejahteraan di negara  berkembang lahir atas kebutuhan rezim neoliberalisme global untuk  mengintegrasikan kewargaan (citizenship)  ke dalam pasar.  Kebijakan pro-kesejahteraan difokuskan  untuk  meningkatkan kapabilitas  masyarakat miskin agar selaras dengan kebutuhan pasar.  Karena dibangun di atas fondasi kewargaan pasar  (market  citizenship)  semacam  itu,  dan  bukan  melalui pembentukan pakta sosial yang berlangsung dalam negosiasi yang alot antara  negara,  warga, dan pasar, maka kebijakan prokesejahteraan di Indonesia menunjukkan watak yang antipolitik dan  menonjolkan peran  agen  yang  aktif (elit populis).  Jauh  sebelum  wacana  ini berkembang, muncul  dilema-dilema  di mana  demokrasi  dan  kesejahteraan dinilai tidak  selalu  berdampingan.  Kesejahteraan yang  pernah   dicapai  oleh  rejim-rejim developmentalisme di Asia Timur menunjukkan bahwa  kesejahteraan dapat  dicapai melalui  tangan besi.  Artikel ini diharapkan memberikan   kontribusi  teoritik  baru tentang dilema yang sama pasca-rezim  developmentalisme.
这篇文章从一种新现象开始,其特点是政府的政策集中在增加穷人福利方面。这群经历过经济、社会和政治排挤的穷人一直是印尼社会政策的重要目标。中央政府随后是印度尼西亚几个县政府,制定了有利于改善贫困人口福利的社会政策。然而,到目前为止,还没有一个理论性的表达能够充分解释这一现象。因此,这篇文章倾向于发现一种理论框架,能够对这一现象进行令人满意的曝光。这篇文章描述了Jayasuriya(2006)为解释上述现象编写的框架。Jayasuriya说,发展中国家的繁荣政策源于全球新自由主义政权将公民带入市场的需要。亲福利政策的重点是提高穷人适应市场需求的能力。因为它是建立在这种公民市场的基础上的,而不是通过在国家、公民和市场之间微妙谈判中建立的社会协定,因此印尼的繁荣政策表现出反政治倾向,突出了活跃特工(民粹主义精英)的作用。早在这一计划发展之前,就出现了这样的困境:民主和繁荣并不总是并存的。东亚开发区(development)政权所取得的繁荣表明,繁荣是通过铁腕实现的。这篇文章预计将为同样的后发展政权困境做出新的贡献。
{"title":"Eksplanasi Teoritik untuk Kebijakan Pro-Kesejahteraan di Indonesia","authors":"Asep Mulyana","doi":"10.58823/jham.v7i7.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v7i7.64","url":null,"abstract":"Artikel  ini  berangkat  dari  fenomena  baru   yang   ditandai   dengan  munculnya kebijakan  pemerintah yang  fokus  pada  peningkatan kesejahteraan warga  miskin (welfare  policy).  Kelompok  warga  miskin  yang  selama  ini mengalami   eksklusi, baik secara  ekonomi,  sosial maupun politik, telah  menjadi  subjek  penting  dalam kebijakan   sosial  di  Indonesia.   Pemerintah  pusat   diikuti  beberapa  pemerintah daerah  di Indonesia  membangun  kebijakan-kebijakan sosial yang  berpihak  pada peningkatan kesejahteraan warga miskin. Namun demikian, hingga  kini belum ada eksplanasi  teoritik  yang  dapat  menjelaskan  secara  memadai  fenomena tersebut. Oleh  karena  itu, artikel ini bertendensi untuk  menemukan kerangka  teoritik yang mampu  memberi eksplanasi yang memuaskan atas fenomena tersebut.Artikel   ini   menggambarkan   kerangka    kerja   yang    disusun    oleh   Jayasuriya (2006) untuk menjelaskan  fenomena di atas. Menurut Jayasuriya, kebijakan prokesejahteraan di negara  berkembang lahir atas kebutuhan rezim neoliberalisme global untuk  mengintegrasikan kewargaan (citizenship)  ke dalam pasar.  Kebijakan pro-kesejahteraan difokuskan  untuk  meningkatkan kapabilitas  masyarakat miskin agar selaras dengan kebutuhan pasar.  Karena dibangun di atas fondasi kewargaan pasar  (market  citizenship)  semacam  itu,  dan  bukan  melalui pembentukan pakta sosial yang berlangsung dalam negosiasi yang alot antara  negara,  warga, dan pasar, maka kebijakan prokesejahteraan di Indonesia menunjukkan watak yang antipolitik dan  menonjolkan peran  agen  yang  aktif (elit populis).  Jauh  sebelum  wacana  ini berkembang, muncul  dilema-dilema  di mana  demokrasi  dan  kesejahteraan dinilai tidak  selalu  berdampingan.  Kesejahteraan yang  pernah   dicapai  oleh  rejim-rejim developmentalisme di Asia Timur menunjukkan bahwa  kesejahteraan dapat  dicapai melalui  tangan besi.  Artikel ini diharapkan memberikan   kontribusi  teoritik  baru tentang dilema yang sama pasca-rezim  developmentalisme.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130547366","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pemenuhan dan Perlindungan Hak-Hak Pedagang Kaki Lima: Studi di Kota Surakarta dan Kota Yogyakarta
Pub Date : 2021-09-01 DOI: 10.58823/jham.v7i7.65
Yeni Rosdianti
Pedagang Kaki Lima (PKL) sebagai  sebuah  entitas  perdagangan sektor  informal, perlu  mendapatkan  perhatian khusus  dari  Pemerintah dan  Pemerintah Daerah. Belum  ada   Undang-undang  yang   secara   khusus   mengatur  perlindungan dan pemenuhan  hak-hak   asasi  para  PKL ini.  Penjabaran  asas  desentralisasi   dalam ketentuan  peraturan  perundang-undangan,  melahirkan   otonomi   daerah   yang telah memberikan  kewenangan yang cukup besar bagi Pemerintah Daerah.  Corak dan arah kebijakan tiap daerah  bervariasi untuk  satu jenis pengaturan yang sama. Kerapkali, corak dan arah kebijakan ini amat ditentukan oleh pemimpin daerah yang terpilih. Tak heran,  kebijakan soal penataan PKL, misalnya, acap bergantung pada Bupati, Walikota, atau  Gubernur  serta Anggota  DPRD daerah  yang bersangkutan. Di satu  daerah,  PKL diperlakukan  dengan cukup  baik. Sementara di daerah  yang lain, penataan PKL diterjemahkan sebagai  “pembolehan” sikap represif atas nama penertiban dan keindahan kota. Harus ada kebijakan umum yang memberikan  arah bagi pengaturan dan kebijakan di seluruh Indonesia, khususnya  dalam memberikan jaminan perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia bagi para Pedagang Kaki Lima
街头商贩(街头商贩)作为非正规部门的贸易实体,需要得到当地政府和地方政府的特别关注。目前还没有针对他们的保护和满足人权的立法。对立法规则规则的分散原则的阐述,产生了赋予地方政府相当大权力的地区自治。每个区域的政策特点和方向因一种相同的安排而不同。政策的特点和方向往往是由选定的地区领导人决定的。例如,街头小贩的政策可能取决于摄政王、市长或州长以及该地区的国会议员。在一个地区,街头小贩受到了相当好的对待。与此同时,在其他领域,PKL组织被翻译为“促进治安和美丽城市的压制”。应该有一项公共政策为整个印尼的安排和政策提供方向,特别是为街头小贩提供保护和满足人权方面的保障
{"title":"Pemenuhan dan Perlindungan Hak-Hak Pedagang Kaki Lima: Studi di Kota Surakarta dan Kota Yogyakarta","authors":"Yeni Rosdianti","doi":"10.58823/jham.v7i7.65","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v7i7.65","url":null,"abstract":"Pedagang Kaki Lima (PKL) sebagai  sebuah  entitas  perdagangan sektor  informal, perlu  mendapatkan  perhatian khusus  dari  Pemerintah dan  Pemerintah Daerah. Belum  ada   Undang-undang  yang   secara   khusus   mengatur  perlindungan dan pemenuhan  hak-hak   asasi  para  PKL ini.  Penjabaran  asas  desentralisasi   dalam ketentuan  peraturan  perundang-undangan,  melahirkan   otonomi   daerah   yang telah memberikan  kewenangan yang cukup besar bagi Pemerintah Daerah.  Corak dan arah kebijakan tiap daerah  bervariasi untuk  satu jenis pengaturan yang sama. Kerapkali, corak dan arah kebijakan ini amat ditentukan oleh pemimpin daerah yang terpilih. Tak heran,  kebijakan soal penataan PKL, misalnya, acap bergantung pada Bupati, Walikota, atau  Gubernur  serta Anggota  DPRD daerah  yang bersangkutan. Di satu  daerah,  PKL diperlakukan  dengan cukup  baik. Sementara di daerah  yang lain, penataan PKL diterjemahkan sebagai  “pembolehan” sikap represif atas nama penertiban dan keindahan kota. Harus ada kebijakan umum yang memberikan  arah bagi pengaturan dan kebijakan di seluruh Indonesia, khususnya  dalam memberikan jaminan perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia bagi para Pedagang Kaki Lima","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132241319","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kekerasan Terhadap Pers dan Perlindungannya 对媒体的暴力和保护
Pub Date : 2021-09-01 DOI: 10.58823/jham.v7i7.67
L. Baskoro
Pers Indonesia  pascareformasi  memiliki kebebasan yang diatur dan dijamin  oleh Undang-Undang  Dasar  dan   Undang-Undang  tentang    Pers.  Undang-Undang tentang  Pers, UU No.  40/1999, juga melahirkan  Dewan  Pers yang  independen, lembaga  yang  bertugas  menjaga  kebebasan pers sekaligus  berfungsi  antara lain sebagai mediator  jika ada pihak-pihak yang dirugikan oleh pemberitaan pers. Era reformasi telah melahirkan  banyak media.  Pers tumbuh subur dan masyarakat ikut menikmatinya. Tapi, kekerasan terhadap pers, terhadap wartawan  terus terjadi dan terus meningkat.
印尼《帕斯卡编队》有由《新闻报》的宪法和《新闻报》所规范和保障的自由。《新闻自由法》,《1999 / 40号法案》,也产生了一个独立的新闻委员会,一个负责维护新闻自由和运作的机构,如果有人受到新闻报道的伤害,它可以作为调解人。改革时代产生了许多媒体。新闻界繁荣起来,公众也从中受益。然而,对记者的暴力事件仍在继续,而且还在增加。
{"title":"Kekerasan Terhadap Pers dan Perlindungannya","authors":"L. Baskoro","doi":"10.58823/jham.v7i7.67","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v7i7.67","url":null,"abstract":"Pers Indonesia  pascareformasi  memiliki kebebasan yang diatur dan dijamin  oleh Undang-Undang  Dasar  dan   Undang-Undang  tentang    Pers.  Undang-Undang tentang  Pers, UU No.  40/1999, juga melahirkan  Dewan  Pers yang  independen, lembaga  yang  bertugas  menjaga  kebebasan pers sekaligus  berfungsi  antara lain sebagai mediator  jika ada pihak-pihak yang dirugikan oleh pemberitaan pers. Era reformasi telah melahirkan  banyak media.  Pers tumbuh subur dan masyarakat ikut menikmatinya. Tapi, kekerasan terhadap pers, terhadap wartawan  terus terjadi dan terus meningkat.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121977542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kondisi Minoritas Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia dan Tatapan Ke Depan 印度尼西亚的宗教和信仰少数民族的状况以及向前看
Pub Date : 2021-08-31 DOI: 10.58823/jham.v6i6.53
Ahmad Suaedy
Pidato  Presiden  Amerika  Serikat Barrac    Hussien     Obama     di Universitas   Indonesia,     Depok (10/11/10) yang mengingatkan  penting- nya filosofi Bhinneka Tunggal Ika sebagai filosofi bernegara   Indonesia   membuat sebagian  orang  terpengarah.  Tidak  lupa Obama  memberi   harapan   melambung bahwa filosofi seperti itu bisa ikut mem- bantu  dunia  untuk  mencari  solusi dari carut marut dan kekerasan yang tak kun- jung   berhenti.   Membuat   terperangah karena  pidato   presiden   AS   ke-44  itu mengingatkan pada situasi Indonesia kini dengan  meningkatnya kekerasan dan intoleransi serta ketidakmampuan atau ketidakmauan  pemerintah   dan   aparat- nya untuk melindungi para korban yang praktis berbalikan dengan filosofi tua itu.
美国总统巴拉克·侯赛因·奥巴马(Barrac Hussien Obama)在印尼大学的德波克(Depok)发表的演讲提醒人们,他的单一的Bhinneka哲学让一些人产生了兴趣。不要忘记奥巴马给了人们很高的希望,这样的哲学可以帮助世界找到解决问题的方法,消除不可能阻止阿坤正的暴力。这让人震惊的是,美国第44任总统的讲话让人想起了印尼现在的情况,当时的暴力、不容忍、无能或不愿保护那些实际上与旧哲学相矛盾的受害者。
{"title":"Kondisi Minoritas Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia dan Tatapan Ke Depan","authors":"Ahmad Suaedy","doi":"10.58823/jham.v6i6.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v6i6.53","url":null,"abstract":"Pidato  Presiden  Amerika  Serikat Barrac    Hussien     Obama     di Universitas   Indonesia,     Depok (10/11/10) yang mengingatkan  penting- nya filosofi Bhinneka Tunggal Ika sebagai filosofi bernegara   Indonesia   membuat sebagian  orang  terpengarah.  Tidak  lupa Obama  memberi   harapan   melambung bahwa filosofi seperti itu bisa ikut mem- bantu  dunia  untuk  mencari  solusi dari carut marut dan kekerasan yang tak kun- jung   berhenti.   Membuat   terperangah karena  pidato   presiden   AS   ke-44  itu mengingatkan pada situasi Indonesia kini dengan  meningkatnya kekerasan dan intoleransi serta ketidakmampuan atau ketidakmauan  pemerintah   dan   aparat- nya untuk melindungi para korban yang praktis berbalikan dengan filosofi tua itu.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"36 9","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132124115","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kegagalan Negara Menjamin Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan 国家的失败确保了宗教自由和信仰自由
Pub Date : 2021-08-31 DOI: 10.58823/jham.v6i6.54
Benny Susetyo
Pluralitas di Indonesia adalah berkah tak ternilai harganya. Se- bagai rahmat Tuhan Maha Kuasa, manusia sering salah menerjemahkan rahmat  tersebut   sehingga   kerap  men- jadi bencana.  Bukanlah Tuhan  yang me- nganugerahkan bencana, melainkan manusia dengan cara pandang sempit (miopik) yang  sering  menyelewengkan rahmat tersebut menjadi bencana. Agama dan keberagamaan meru- pakan    tolok   ukur   dan    pintu    ger- bang   (avant  garde)  menilai  bagaima- na pandangan  pluralitas ditegakkan, bagaimana individu dan kelompok tertentu  memandang  individu dan kelompok lainnya. Semangat kebe- ragamaan yang cenderung memuja fundamentalisme menjadi akar masalah yang  serius dan  menjadikan  pluralitas berpeluang  menjadi bencana  daripada sebagai potensi kebaikan.
印尼的多元化是一种无价的祝福。就像全能的上帝的恩典一样,人类经常把这些恩典误解为灾难。我- nganugerahkan灾难的不是上帝,而是人类的狭隘视角(miopik)经常挪用这些恩典是灾难性的。宗教和各种各样的数字数字(avant garde)评估了如何建立多元化观点,某些个人和群体如何看待个人和其他群体。一种倾向于崇拜原教旨主义的精神是一个严重问题的根源,使多元化成为一场灾难的可能性,而不是善的潜力。
{"title":"Kegagalan Negara Menjamin Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan","authors":"Benny Susetyo","doi":"10.58823/jham.v6i6.54","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v6i6.54","url":null,"abstract":"Pluralitas di Indonesia adalah berkah tak ternilai harganya. Se- bagai rahmat Tuhan Maha Kuasa, manusia sering salah menerjemahkan rahmat  tersebut   sehingga   kerap  men- jadi bencana.  Bukanlah Tuhan  yang me- nganugerahkan bencana, melainkan manusia dengan cara pandang sempit (miopik) yang  sering  menyelewengkan rahmat tersebut menjadi bencana. Agama dan keberagamaan meru- pakan    tolok   ukur   dan    pintu    ger- bang   (avant  garde)  menilai  bagaima- na pandangan  pluralitas ditegakkan, bagaimana individu dan kelompok tertentu  memandang  individu dan kelompok lainnya. Semangat kebe- ragamaan yang cenderung memuja fundamentalisme menjadi akar masalah yang  serius dan  menjadikan  pluralitas berpeluang  menjadi bencana  daripada sebagai potensi kebaikan.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125411724","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hak Atas Kebebasan Beragama dan/atau Berkeyakinan: Forum Internum dan Forum Eksternum 宗教和/或信仰自由的权利:Internum论坛和外部论坛
Pub Date : 2021-08-31 DOI: 10.58823/jham.v6i6.56
Y. Nainggolan
Dengan hak asasi manusia sebagai perspektif, tulisan ini mengupas hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan menjadi dua ranah: forum internum dan forum eksternum. Pada dua  ranah ini, penikmatan  individu atas  hak  atas  kebebasan  beragama  dan berkeyakinan harus diakomodir baik di ruang privat maupun  pubilk. Tidak dipungkiri, tulisan ini dilatarbelakangi atas terkendalanya penikmatan  individu untuk bebas beragama dan berkeyakinan di Indonesia. Pengetahuan yang benar sesuai kaidah hak asasi manusia tentang kedua konsep ini sangat relevan dan signifikan untuk dibicarakan dalam rangka meningkatkan  pemahaman hak atas kebebasan beragama secara utuh sebagaimana pasal 18 Kovenan International Hak Sipil dan Politik. Disampaikan pula, dua poin terkait relasi kedua forum tersebut, pertama, gambaran situasi khusus dimana ada kalanya individu tidak bebas merdeka untuk menikmati haknya untuk bebas beragama dan  berkeyakinan, kedua,  penentuan  lingkar batas  kedua  wilayah. Keduanya menjadi poin sangat penting untuk dijadikan perhatian terutama bagi pemangku kewajiban dalam menerapkan aturan pembatasan  hak atas kebebasan beragama danberkeyakinan.
从人权的角度来看,这篇文章将宗教自由和信仰自由的权利分为两个领域:内部论坛和外部论坛。在这两方面,个人对宗教自由和信仰权利的尊重必须在私人空间和肚脐中得到承认。毫无疑问,这是建立在个人对宗教和信仰自由的追求的稳定基础上的。根据《人权法典》,这两种概念的正确知识在促进国际公民和政治权利公约第18条的全面理解方面是非常相关和重要的。同样地,该论坛的第二个关系点,首先,描绘了一种特殊的情况,即个人有时没有自由享受宗教自由和信仰自由的权利,其次,确定两个地区的边界。这两点尤其值得关注的是,对执行限制限制宗教自由和信仰自由权利的规定的义务制约者。
{"title":"Hak Atas Kebebasan Beragama dan/atau Berkeyakinan: Forum Internum dan Forum Eksternum","authors":"Y. Nainggolan","doi":"10.58823/jham.v6i6.56","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v6i6.56","url":null,"abstract":"Dengan hak asasi manusia sebagai perspektif, tulisan ini mengupas hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan menjadi dua ranah: forum internum dan forum eksternum. Pada dua  ranah ini, penikmatan  individu atas  hak  atas  kebebasan  beragama  dan berkeyakinan harus diakomodir baik di ruang privat maupun  pubilk. Tidak dipungkiri, tulisan ini dilatarbelakangi atas terkendalanya penikmatan  individu untuk bebas beragama dan berkeyakinan di Indonesia. Pengetahuan yang benar sesuai kaidah hak asasi manusia tentang kedua konsep ini sangat relevan dan signifikan untuk dibicarakan dalam rangka meningkatkan  pemahaman hak atas kebebasan beragama secara utuh sebagaimana pasal 18 Kovenan International Hak Sipil dan Politik. Disampaikan pula, dua poin terkait relasi kedua forum tersebut, pertama, gambaran situasi khusus dimana ada kalanya individu tidak bebas merdeka untuk menikmati haknya untuk bebas beragama dan  berkeyakinan, kedua,  penentuan  lingkar batas  kedua  wilayah. Keduanya menjadi poin sangat penting untuk dijadikan perhatian terutama bagi pemangku kewajiban dalam menerapkan aturan pembatasan  hak atas kebebasan beragama danberkeyakinan.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127758646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
Jurnal Hak Asasi Manusia
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1