首页 > 最新文献

JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)最新文献

英文 中文
Perbandingan Pengaruh Pemberian Ketamin 0,1 mg/KgBB dan Parasetamol 1000 mg Secara Intravena Terhadap Kadar Interleukin-6 pada Pasien Pasca Lower Limb Orthopedic Surgery
Pub Date : 2022-04-20 DOI: 10.14710/jai.v14i1.45221
Taufik Eko Nugroho, Adi Sakti Setionegoro, Aria Dian Primatika, Satrio Adi Wicaksono
Latar Belakang: Lower limb orthopedic surgery merupakan tindakan bedah ortopedik pada ekstremitas inferior yang meliputi tulang, sendi, dan vaskular. Peningkatan interleukin-6 (IL-6) sistemik setelah pembedahan meningkatkan morbiditas dan mortalitas pascaoperasi. Sebagai analgesik, ketamin dan parasetamol mempengaruhi ekspresi IL-6.Tujuan: Penelitian ini adalah untuk membandingkan pengaruh pemberian ketamin 0,1mg/Kg IV dengan parasetamol 1000 mg IV terhadap kadar IL-6 pada pasien pasca lower limb orthopedic surgery yang mendapatkan regional anestesi.Metode: Penelitian ini menggunakan randomized control trial pada 54 pasien yang telah menjalani lower limb orthopaedic surgery dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok yang terdiri dari kontrol (K); epidural bupivakain 0,125%, perlakuan 1 (P1); dengan tambahan ketamin 0,1 mg/KgBB IV dan perlakuan 2 (P2); dengan tambahan parasetamol 1000 mg IV pascaoperasi. Sampel darah diambil 2 jam pascaoperasi untuk diukur kadar IL-6 menggunakan metode enzyme linked immunosorbent assay (ELISA).Hasil: Penelitian ini menghasilan nilai rerata IL-6 kelompok K = 72,22±66,93 pg/ml; P1 = 7,18±4,18 pg/ml dan P2 = 7,00±2,92 pg/ml. Uji Kruskal Wallis menunjukkan nilai signifikan (p=0,000). Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikan pada K terhadap P1 (p=0,000) dan K terhadap P2 (p=0,000), sedangkan P1 terhadap P2 tidak signifikan (p=0,438).Kesimpulan: Pemberian ketamin atau parasetamol pasca lower limb orthopaedic surgery secara signifikan menurunkan kadar IL-6. Tidak ada perbedaan antara ketamin dan parasetamol dalam menurunkan kadar IL-6 pascaoperasi lower limb orthopedic surgery.
背景:下淋巴手术是包括骨骼、关节和血管在内的下肢的骨科手术。手术后系统每况愈下的发病率和死亡率增加。镇痛药、氯胺酮和扑热息痛都会影响l -6的表达。目的:本研究将0.1mg /Kg 4的氯胺酮注射与1000毫克乙酰氨基酚对低淋巴细胞肿瘤患者的il6水平进行比较,后者获得区域麻醉。方法:这项研究使用了54名患者的自主试验randomimized control trial,他们都接受了下淋巴细胞外科手术,符合包裹和排斥标准。样本分为三组控制(K);硬膜外麻醉0.125%,治疗1 (P1);加1毫克的氯胺酮/KgBB IV和治疗2 (P2);手术后增加1000毫克的扑热息痛。手术后2小时采集的血液样本使用酶连接酶assay (ELISA)的方法进行了测试。这项研究结果:赚了平均价值IL-6组K = 72.22±66.93 pg / ml;P1 = 7,18±4,18 pg / ml和P2 = 7,00±2.92 pg / ml。Kruskal Wallis的测试显示了价值。研究结果表明,K对P1 (p= 10000)和K对P2 (p= 438)有显著的价值。结论:下淋巴细胞对氯胺酮或扑热息痛的治疗显著降低了il6的水平。氯胺酮和扑热息痛降低低淋巴细胞外科手术后的l -6水平没有区别。
{"title":"Perbandingan Pengaruh Pemberian Ketamin 0,1 mg/KgBB dan Parasetamol 1000 mg Secara Intravena Terhadap Kadar Interleukin-6 pada Pasien Pasca Lower Limb Orthopedic Surgery","authors":"Taufik Eko Nugroho, Adi Sakti Setionegoro, Aria Dian Primatika, Satrio Adi Wicaksono","doi":"10.14710/jai.v14i1.45221","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v14i1.45221","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Lower limb orthopedic surgery merupakan tindakan bedah ortopedik pada ekstremitas inferior yang meliputi tulang, sendi, dan vaskular. Peningkatan interleukin-6 (IL-6) sistemik setelah pembedahan meningkatkan morbiditas dan mortalitas pascaoperasi. Sebagai analgesik, ketamin dan parasetamol mempengaruhi ekspresi IL-6.Tujuan: Penelitian ini adalah untuk membandingkan pengaruh pemberian ketamin 0,1mg/Kg IV dengan parasetamol 1000 mg IV terhadap kadar IL-6 pada pasien pasca lower limb orthopedic surgery yang mendapatkan regional anestesi.Metode: Penelitian ini menggunakan randomized control trial pada 54 pasien yang telah menjalani lower limb orthopaedic surgery dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok yang terdiri dari kontrol (K); epidural bupivakain 0,125%, perlakuan 1 (P1); dengan tambahan ketamin 0,1 mg/KgBB IV dan perlakuan 2 (P2); dengan tambahan parasetamol 1000 mg IV pascaoperasi. Sampel darah diambil 2 jam pascaoperasi untuk diukur kadar IL-6 menggunakan metode enzyme linked immunosorbent assay (ELISA).Hasil: Penelitian ini menghasilan nilai rerata IL-6 kelompok K = 72,22±66,93 pg/ml; P1 = 7,18±4,18 pg/ml dan P2 = 7,00±2,92 pg/ml. Uji Kruskal Wallis menunjukkan nilai signifikan (p=0,000). Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikan pada K terhadap P1 (p=0,000) dan K terhadap P2 (p=0,000), sedangkan P1 terhadap P2 tidak signifikan (p=0,438).Kesimpulan: Pemberian ketamin atau parasetamol pasca lower limb orthopaedic surgery secara signifikan menurunkan kadar IL-6. Tidak ada perbedaan antara ketamin dan parasetamol dalam menurunkan kadar IL-6 pascaoperasi lower limb orthopedic surgery.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"131 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132971421","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Total Intravenous Anesthesia (TIVA) pada Bedah Jantung Koroner
Pub Date : 2022-03-31 DOI: 10.14710/jai.v0i0.41418
Mefri Yulia, Yudi Hadinata
Bedah jantung koroner merupakan jenis operasi jantung yang paling sering dilakukan pada pasien dewasa. Pada penelitian yang dilakukan tahun 2011-2014 angka mortalitas bedah jantung koroner pada pasien dengan multipel lesi pembuluh darah sebesar 27,8%.Pasien yang dipertimbangkan untuk dilakukan bedah jantung koroner memerlukan penilaian risiko operatif, pemeriksaan menyeluruh dan manajemen perioperatif yang baik oleh dokter anestesi. Pemilihan teknik dan agen anestesia pada bedah jantung koroner telah berkembang pesat dengan tersedianya obat intravena yang memiliki durasi singkat dan mudah dititrasi seperti propofol dan remifentanyl yang memberikan efek sinergis dibandingkan penggunaan opioid dosis tinggi. Oleh karena itu, teknik total intravenous anesthesia (TIVA) mulai banyak dipilih seiring dengan perkembangan obat dan tersedianya alat seperti smart-pump infusion yang memungkinkan obat intravena untuk mencapai efek klinis yang diharapkan dan memberikan angka harapan hidup dan luaran yang lebih baik hingga beberapa tahun pascabedah.
验尸官的心脏手术是最常见的成人心脏手术。在2011-2014年进行的一项研究中,多发性硬化症患者冠心病发病率为27.8%。被考虑做冠状动脉心脏手术的患者需要外科风险评估、彻底检查和麻醉师良好的季节性管理。冠状动脉心脏手术的技术和麻醉药的选择是迅速发展的,因为静脉注射药物的持续时间较短,如异丙酚和速效利尿剂,比大剂量阿片类药物的使用更有效。因此,随着药物的发展和smart-pump等工具的出现,局部麻醉的麻醉技术开始大量选择,从而使静脉注射药物达到预期的临床效果,并使预期的预期寿命和预期寿命延长许多年后。
{"title":"Total Intravenous Anesthesia (TIVA) pada Bedah Jantung Koroner","authors":"Mefri Yulia, Yudi Hadinata","doi":"10.14710/jai.v0i0.41418","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.41418","url":null,"abstract":"Bedah jantung koroner merupakan jenis operasi jantung yang paling sering dilakukan pada pasien dewasa. Pada penelitian yang dilakukan tahun 2011-2014 angka mortalitas bedah jantung koroner pada pasien dengan multipel lesi pembuluh darah sebesar 27,8%.Pasien yang dipertimbangkan untuk dilakukan bedah jantung koroner memerlukan penilaian risiko operatif, pemeriksaan menyeluruh dan manajemen perioperatif yang baik oleh dokter anestesi. Pemilihan teknik dan agen anestesia pada bedah jantung koroner telah berkembang pesat dengan tersedianya obat intravena yang memiliki durasi singkat dan mudah dititrasi seperti propofol dan remifentanyl yang memberikan efek sinergis dibandingkan penggunaan opioid dosis tinggi. Oleh karena itu, teknik total intravenous anesthesia (TIVA) mulai banyak dipilih seiring dengan perkembangan obat dan tersedianya alat seperti smart-pump infusion yang memungkinkan obat intravena untuk mencapai efek klinis yang diharapkan dan memberikan angka harapan hidup dan luaran yang lebih baik hingga beberapa tahun pascabedah.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130310577","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Breakthrough Cancer Pain: The Current Pharmacological Management 突破性癌症疼痛:当前的药理管理
Pub Date : 2022-03-29 DOI: 10.14710/jai.v0i0.44701
Mochamat Mochamat, Taufik Eko Nugroho, S. Wicaksono
Background: Breakthrough pain (BTP) is a transient increase in pain that occurs on a background of stable pain. It contributes substantially to the suffering experienced by most cancer patients. The pharmacologic options for management of BTP have been expanded considerably in the past decade. Opioids remain the most effective pharmaceuticals used for the BTP case. In this systematic review we attempted to provide the currently available clinical data about pharmacological treatment for breakthrough cancer pain.Objective: To evaluate the efficacy of pharmacological treatments for Breakthrough painMethods: We searched the Cochrane Central Register of Controlled Trials (CENTRAL) and PubMed for the last ten years (from September 2010 to September 2020. Further potentially relevant studies were identified from reference lists of studies marked for inclusion and relevant reviews. Two review authors independently assessed trial quality and extracted data. We screened the search results and included studies if they met the selection criteria.Result: We screened 205 publications of which 14 met the inclusion criteria. In total, we analysed data from 2129 participants. Overall, participant with BTP were treated with short acting opioid. Literature searching did not find any published evidence of non opioid drug to treat the BTP. Most adverse effects of the investigated drugs seemed to be moderate.Conclusion: The findings of this review suggest that rapid onset opioids play significant role for BTP. Future studies may be conducted to explore the efficacy and safety profiles each regimen for patients with certain categories of cancer.
背景:突破性疼痛(BTP)是一种短暂的疼痛增加,发生在稳定疼痛的背景下。它在很大程度上加剧了大多数癌症患者所经历的痛苦。在过去的十年中,治疗BTP的药理学选择已经大大扩展。阿片类药物仍然是治疗BTP病例最有效的药物。在这篇系统综述中,我们试图提供目前可用的关于突破性癌痛的药物治疗的临床数据。目的:评价突破性疼痛的药物治疗效果方法:检索Cochrane中央对照试验注册库(Central)和PubMed近十年(2010年9月至2020年9月)的文献。从标记为纳入研究的参考文献列表和相关综述中确定进一步的潜在相关研究。两位综述作者独立评估试验质量并提取数据。我们筛选了搜索结果,并纳入了符合选择标准的研究。结果:我们筛选出205篇文献,其中14篇符合纳入标准。我们总共分析了2129名参与者的数据。总体而言,BTP患者接受短效阿片类药物治疗。文献检索未发现任何发表的非阿片类药物治疗BTP的证据。所研究药物的大多数不良反应似乎是温和的。结论:快速起效阿片类药物对BTP有重要作用。未来的研究可能会探索每种治疗方案对某些类型癌症患者的疗效和安全性。
{"title":"Breakthrough Cancer Pain: The Current Pharmacological Management","authors":"Mochamat Mochamat, Taufik Eko Nugroho, S. Wicaksono","doi":"10.14710/jai.v0i0.44701","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.44701","url":null,"abstract":"Background: Breakthrough pain (BTP) is a transient increase in pain that occurs on a background of stable pain. It contributes substantially to the suffering experienced by most cancer patients. The pharmacologic options for management of BTP have been expanded considerably in the past decade. Opioids remain the most effective pharmaceuticals used for the BTP case. In this systematic review we attempted to provide the currently available clinical data about pharmacological treatment for breakthrough cancer pain.Objective: To evaluate the efficacy of pharmacological treatments for Breakthrough painMethods: We searched the Cochrane Central Register of Controlled Trials (CENTRAL) and PubMed for the last ten years (from September 2010 to September 2020. Further potentially relevant studies were identified from reference lists of studies marked for inclusion and relevant reviews. Two review authors independently assessed trial quality and extracted data. We screened the search results and included studies if they met the selection criteria.Result: We screened 205 publications of which 14 met the inclusion criteria. In total, we analysed data from 2129 participants. Overall, participant with BTP were treated with short acting opioid. Literature searching did not find any published evidence of non opioid drug to treat the BTP. Most adverse effects of the investigated drugs seemed to be moderate.Conclusion: The findings of this review suggest that rapid onset opioids play significant role for BTP. Future studies may be conducted to explore the efficacy and safety profiles each regimen for patients with certain categories of cancer.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134320776","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The Use of O Universal Profile Within Hemorrhagic Shock Post-partum Bleeding Patients in Dr. Soetomo General Hospital’s Emergency Installation O型通用剖面图在苏托莫医生总医院急诊科失血性休克后出血患者中的应用
Pub Date : 2022-03-09 DOI: 10.14710/jai.v0i0.41691
Anastasia Pearl Angeli, Soni Sunarso Sulistiawan, J. Y. Annas, Pesta Parulian Maurid Edwar
Background: Hemorrhagic shock is one of the most common types of shock in trauma patients, and it is defined as acute blood volume loss. One of the causes of hemorrhagic shock is post-childbirth bleeding or post-partum bleeding. The most important management for patients who experience post-partum bleeding is blood transfusions. Type-O blood is known as a universal donor, because someone with type- O blood can transfuse theirs to recipients with blood types other than O. Giving blood transfusions to pos-tpartum bleeding patients is expected to extend their life expectancy, however it cannot be denied that there are quite a several patients who died after receiving transfusions from universal type O blood.Objective: This study aims to determine the profile and effect of universal O use on hemorrhagic shock within post-partum bleeding patients at IGS RSUD Dr. Soetomo Surabaya.Methods: This research was conducted by a descriptive retrospective method by observing the patient's medical record data in the central medical record room of Dr. Soetomo Hospital, Surabaya.Result: There were 17 patients with hemorrhagic shock due to post-partum hemorrhage who received blood transfusions from universal O donors at Dr. Soetomo Surabaya. From the obtained data, the patient age group was dominated by the 28 years old group (23,5%). Transfusion history within patients with the most hemorrhagic shock due to post-partum bleeding were patients who received transfusions with packed red cell (PRC) O + (76,5%). As for transfusion reactions that occur within patients, there are no data on transfusion reactions.Conclusion: The 28 years old group was the largest one that received transfusions from the universal group O blood. History transfusion of hemorrhagic shock due to post-partum bleeding patients shows that most of them are those who received PRC O + transfusions. There are no data regarding the transfusion reactions which occurred in these patients.
背景:失血性休克是创伤患者中最常见的休克类型之一,其定义为急性失血量。失血性休克的原因之一是产后出血或产后出血。对经历产后出血的患者最重要的处理是输血。O型血被称为万能献血者,因为O型血的人可以把自己的血输给其他血型的人。给产后出血的病人输血可以延长他们的寿命,但不可否认的是,有不少病人在接受O型血的万能输血后死亡。目的:本研究旨在确定在IGS RSUD Soetomo Surabaya博士医院普遍使用O对产后出血患者失血性休克的概况和影响。方法:采用描述性回顾性研究方法,对泗水Soetomo医生医院中心病案室患者的病历资料进行观察。结果:共有17例产后出血失血性休克患者在苏东莫泗水医院接受万能O型供血者输血。从获得的资料来看,患者年龄组以28岁组为主(23.5%)。产后出血失血性休克患者中输血史最多的是接受过填充红细胞(PRC) O +输血的患者(76.5%)。至于患者体内发生的输血反应,没有关于输血反应的数据。结论:接受O型血输血最多的是28岁年龄组。产后出血失血性休克患者输血史显示,以输注PRC O +为主。没有关于这些患者发生输血反应的数据。
{"title":"The Use of O Universal Profile Within Hemorrhagic Shock Post-partum Bleeding Patients in Dr. Soetomo General Hospital’s Emergency Installation","authors":"Anastasia Pearl Angeli, Soni Sunarso Sulistiawan, J. Y. Annas, Pesta Parulian Maurid Edwar","doi":"10.14710/jai.v0i0.41691","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.41691","url":null,"abstract":"Background: Hemorrhagic shock is one of the most common types of shock in trauma patients, and it is defined as acute blood volume loss. One of the causes of hemorrhagic shock is post-childbirth bleeding or post-partum bleeding. The most important management for patients who experience post-partum bleeding is blood transfusions. Type-O blood is known as a universal donor, because someone with type- O blood can transfuse theirs to recipients with blood types other than O. Giving blood transfusions to pos-tpartum bleeding patients is expected to extend their life expectancy, however it cannot be denied that there are quite a several patients who died after receiving transfusions from universal type O blood.Objective: This study aims to determine the profile and effect of universal O use on hemorrhagic shock within post-partum bleeding patients at IGS RSUD Dr. Soetomo Surabaya.Methods: This research was conducted by a descriptive retrospective method by observing the patient's medical record data in the central medical record room of Dr. Soetomo Hospital, Surabaya.Result: There were 17 patients with hemorrhagic shock due to post-partum hemorrhage who received blood transfusions from universal O donors at Dr. Soetomo Surabaya. From the obtained data, the patient age group was dominated by the 28 years old group (23,5%). Transfusion history within patients with the most hemorrhagic shock due to post-partum bleeding were patients who received transfusions with packed red cell (PRC) O + (76,5%). As for transfusion reactions that occur within patients, there are no data on transfusion reactions.Conclusion: The 28 years old group was the largest one that received transfusions from the universal group O blood. History transfusion of hemorrhagic shock due to post-partum bleeding patients shows that most of them are those who received PRC O + transfusions. There are no data regarding the transfusion reactions which occurred in these patients.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131119709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Profil Koagulasi Pasien COVID-19 yang Mendapat Terapi Antikoagulan di ICU 她在重症监护室接受抗凝治疗
Pub Date : 2022-03-09 DOI: 10.14710/jai.v0i0.37236
M. Yunus, Syamsul Hilal Salam, Haizah Nurdin, Syafruddin Gaus, Faisal Muchtar, Andi Adil, M. Ahmad
Latar Belakang: Penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) melibatkan banyak sistem termasuk kardiovaskular, pernapasan, gastrointestinal, neurologis, hematopoietik dan imun. Gangguan koagulasi pada pasien COVID-19 telah dilaporkan pada beberapa penelitian. Di Indonesia, penelitian mengenai profil koagulasi pada pasien sakit kritis dengan COVID-19 yang bertahan hidup dan tidak bertahan hidup dan mendapat terapi antikoagulan masih belum diteliti secara luas, sementara jumlah penderita dan mortalitas terus bertambah.Tujuan: Mengetahui perbandingan profil koagulasi pasien COVID-19 yang bertahan hidup dan yang tidak bertahan hidup yang mendapatkan terapi antikoagulan di intensive care unit (ICU) Infection Centre RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar.Metode: Desain penelitian retrospektif menggunakan data rekam medis pasien COVID-19 yang mendapatkan terapi antikoagulan di ICU Infection Centre RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar mulai tanggal Maret hingga November 2020. Data yang diambil mencakup identitas, usia, jenis kelamin, dan indeks massa tubuh. Hasil pemeriksaan penunjang mencakup trombosit, prothrombin time (PT), activated partial thromboplastin time (APTT), international normalised ratio (INR) dan D-dimer. Hasil pemeriksaan didapatkan dari data saat pasien dirawat di ICU sebelum diberikan antikoagulan dan 5-7 hari sesudah pemberian antikoagulan.Hasil: Dari 106 subjek, 58 subjek bertahan hidup dan 48 subjek tidak bertahan hidup. Pada kelompok tidak bertahan hidup, rerata kadar D-dimer di hari ketujuh perawatan ICU meningkat secara signifikan dan lebih tinggi dibandingkan kelompok bertahan hidup. Perbandingan rerata PT, aPTT, INR, dan trombosit saat masuk ICU dan pada hari ketujuh tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik.Kesimpulan: Profil koagulasi pasien COVID-19 yang mendapat terapi antikoagulan sebanding antara kelompok yang bertahan hidup dan yang tidak bertahan hidup kecuali kadar D-dimer yang lebih baik pada kelompok yang bertahan hidup.
背景:冠状动脉病毒2019 (COVID-19)涉及许多系统,包括心血管、呼吸、胃、神经系统、血液学和免疫系统。19号病人的凝结问题报告了一些研究。在印度尼西亚,一项名为COVID-19的危重病人的凝血化合物研究尚未广泛研究,患者和死亡率仍在增加。目的:了解在马卡萨瓦丁-苏德罗索多医院接受抗凝治疗的19名幸存者和非幸存者的结扎情况。方法:利用柯维德-19患者的医疗记录设计,他们在重症监护室接受抗凝治疗。检索的数据包括身份、年龄、性别和身体质量指数。支持检查结果包括血小板、前列腺素时间(PT)、组织性腺周期时间(APTT)、国际常规ratio (INR)和D-dimer。在抗凝剂治疗前和抗凝剂注射后5-7天,我们得到了诊断。结果:106名受试者中,58名受试者存活,48名受试者死亡。在那些无法生存的群体中,重症监护室第七天的D-dimer浓度显著增加,比幸存者群体还高。在重症监护室和第7天,PT、aPTT、INR和血小板的比例没有显示出明显的统计差异。结论:在幸存者群体中获得抗凝治疗的COVID-19患者的体内进行了类似的抗凝治疗。
{"title":"Profil Koagulasi Pasien COVID-19 yang Mendapat Terapi Antikoagulan di ICU","authors":"M. Yunus, Syamsul Hilal Salam, Haizah Nurdin, Syafruddin Gaus, Faisal Muchtar, Andi Adil, M. Ahmad","doi":"10.14710/jai.v0i0.37236","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.37236","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) melibatkan banyak sistem termasuk kardiovaskular, pernapasan, gastrointestinal, neurologis, hematopoietik dan imun. Gangguan koagulasi pada pasien COVID-19 telah dilaporkan pada beberapa penelitian. Di Indonesia, penelitian mengenai profil koagulasi pada pasien sakit kritis dengan COVID-19 yang bertahan hidup dan tidak bertahan hidup dan mendapat terapi antikoagulan masih belum diteliti secara luas, sementara jumlah penderita dan mortalitas terus bertambah.Tujuan: Mengetahui perbandingan profil koagulasi pasien COVID-19 yang bertahan hidup dan yang tidak bertahan hidup yang mendapatkan terapi antikoagulan di intensive care unit (ICU) Infection Centre RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar.Metode: Desain penelitian retrospektif menggunakan data rekam medis pasien COVID-19 yang mendapatkan terapi antikoagulan di ICU Infection Centre RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar mulai tanggal Maret hingga November 2020. Data yang diambil mencakup identitas, usia, jenis kelamin, dan indeks massa tubuh. Hasil pemeriksaan penunjang mencakup trombosit, prothrombin time (PT), activated partial thromboplastin time (APTT), international normalised ratio (INR) dan D-dimer. Hasil pemeriksaan didapatkan dari data saat pasien dirawat di ICU sebelum diberikan antikoagulan dan 5-7 hari sesudah pemberian antikoagulan.Hasil: Dari 106 subjek, 58 subjek bertahan hidup dan 48 subjek tidak bertahan hidup. Pada kelompok tidak bertahan hidup, rerata kadar D-dimer di hari ketujuh perawatan ICU meningkat secara signifikan dan lebih tinggi dibandingkan kelompok bertahan hidup. Perbandingan rerata PT, aPTT, INR, dan trombosit saat masuk ICU dan pada hari ketujuh tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik.Kesimpulan: Profil koagulasi pasien COVID-19 yang mendapat terapi antikoagulan sebanding antara kelompok yang bertahan hidup dan yang tidak bertahan hidup kecuali kadar D-dimer yang lebih baik pada kelompok yang bertahan hidup.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125807859","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Asesmen Nyeri pada Pasien di Akhir Kehidupan 生命结束时病人的疼痛排泄物
Pub Date : 2022-03-09 DOI: 10.14710/jai.v0i0.40735
I. Wijaya, Mahmud Mahmud
Meringankan gejala-gejala menyedihkan pada akhir kehidupan (end of life) adalah bagian mendasar dari kodrat manusia untuk menjalani “kematian yang baik” (“good death”). Salah satu gejala tersebut adalah nyeri. Sayangnya, hampir separuh dari nyeri yang dirasakan pasien – pasien ini tidak dapat dikendalikan dengan baik dan pasien meninggal dalam keadaan masih merasakan nyeri. Manajemen / kontrol nyeri dengan baik dimulai dari asesmen / penilaian nyeri yang tepat. Namun, asesmen / menilai nyeri pada pasien di akhir kehidupan memberi tantangan tersendiri. Pada pasien di akhir kehidupan, persepsi nyeri dapat dipengaruhi oleh banyak faktor (dikenal dengan konsep total pain) sehingga seringkali nyeri tidak selalu berkorelasi dengan keparahan penyakit itu sendiri. Pada pasien di akhir kehidupan, kemampuan komunikasi untuk menyampaikan keluhan seringkali terbatas. Mengingat kompleksitas nyeri yang dialami pasien di akhir kehidupan, sampai saat ini belum disepakati tools penilaian nyeri (skoring atau skala nyeri) universal yang dapat diterapkan untuk semua pasien di akhir kehidupan. Meskipun demikian, brief pain inventory (BPI) dan numeric rating scale (NRS) masih menjadi ang paling sering dipakai dan direkomendasikan untuk pasien yang komunikatif. Sedangkan yang tidak komunikatif atau dengan gangguan kognitif dapat menggunakan rotterdam elderly pain observation scale (REPOS) dan pain assessment in advanced dementia tool (PAINAID) atau face, legs, activity, cry, and consolability (FLACC) untuk pasien pediatri. Dalam memilih tools penilaian nyeri, penekanan ditujukan pada pemilihan tools yang valid, reliable, user friendly, dan relevan dengan praktik klinis terkini serta konsistensi menggunakan tools yang sama untuk memudahkan penilaian berkala.
减轻生命终结的痛苦症状是人类本性中“善死”的基本组成部分。其中一种症状是疼痛。不幸的是,病人的疼痛几乎有一半是无法控制的,病人仍然处于疼痛状态死亡。疼痛管理/控制从适当的疼痛评估开始。然而,评估病人生命结束时的疼痛是一个独特的挑战。在病人生命的最后阶段,疼痛的感知可能会受到许多因素的影响(被称为总疼痛的概念),因此疼痛通常不与疾病本身的严重程度有关。在病人生命的尽头,传达投诉的沟通能力往往是有限的。考虑到患者在生命结束时所经历的疼痛的复杂性,目前还没有达成适用于所有患者的普遍疼痛评估工具。然而,brief的疼痛清单(BPI)和numeric scale (NRS)仍然是最常被用于和推荐的交流患者。而缺乏沟通或认知障碍的人可以使用高级痴呆工具的鹿特丹痛苦和高级痴呆工具的痛苦(油漆)或脸、腿、动作、哭和安慰(FLACC)来治疗儿科患者。在选择疼痛评估工具时,强调选择有效的、可信赖的、用户友好的、与使用相同工具进行当前的临床实践和一致性的工具,以促进定期评估。
{"title":"Asesmen Nyeri pada Pasien di Akhir Kehidupan","authors":"I. Wijaya, Mahmud Mahmud","doi":"10.14710/jai.v0i0.40735","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.40735","url":null,"abstract":"Meringankan gejala-gejala menyedihkan pada akhir kehidupan (end of life) adalah bagian mendasar dari kodrat manusia untuk menjalani “kematian yang baik” (“good death”). Salah satu gejala tersebut adalah nyeri. Sayangnya, hampir separuh dari nyeri yang dirasakan pasien – pasien ini tidak dapat dikendalikan dengan baik dan pasien meninggal dalam keadaan masih merasakan nyeri. Manajemen / kontrol nyeri dengan baik dimulai dari asesmen / penilaian nyeri yang tepat. Namun, asesmen / menilai nyeri pada pasien di akhir kehidupan memberi tantangan tersendiri. Pada pasien di akhir kehidupan, persepsi nyeri dapat dipengaruhi oleh banyak faktor (dikenal dengan konsep total pain) sehingga seringkali nyeri tidak selalu berkorelasi dengan keparahan penyakit itu sendiri. Pada pasien di akhir kehidupan, kemampuan komunikasi untuk menyampaikan keluhan seringkali terbatas. Mengingat kompleksitas nyeri yang dialami pasien di akhir kehidupan, sampai saat ini belum disepakati tools penilaian nyeri (skoring atau skala nyeri) universal yang dapat diterapkan untuk semua pasien di akhir kehidupan. Meskipun demikian, brief pain inventory (BPI) dan numeric rating scale (NRS) masih menjadi ang paling sering dipakai dan direkomendasikan untuk pasien yang komunikatif. Sedangkan yang tidak komunikatif atau dengan gangguan kognitif dapat menggunakan rotterdam elderly pain observation scale (REPOS) dan pain assessment in advanced dementia tool (PAINAID) atau face, legs, activity, cry, and consolability (FLACC) untuk pasien pediatri. Dalam memilih tools penilaian nyeri, penekanan ditujukan pada pemilihan tools yang valid, reliable, user friendly, dan relevan dengan praktik klinis terkini serta konsistensi menggunakan tools yang sama untuk memudahkan penilaian berkala.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128013043","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Eliminasi Cairan dengan Target Balans Cairan Negatif pada Pasien Bedah Sesar dengan Gagal Jantung, Penyakit Jantung Kanan, Hipertensi Pulmonal dan Pasca Repair Katup Mitral 对患有心力衰竭、右心疾病、肺动脉高压和二尖瓣修复术后的剖宫产手术患者进行有针对性的负液体平衡排液治疗
Pub Date : 2022-01-31 DOI: 10.14710/jai.v0i0.32196
Sabar H.V Napitu, A. S. Madjid, Indro Muljono
Latar Belakang: Kehamilan dengan permasalahan jantung merupakan sebuah tantangan dalam pengelolaan pasien-pasien kritis. Right heart disease (RHD) yang menyebabkan mitral regurgitation (MR) dan selanjutnya diikuti oleh congestive heart failure (CHF) yang terjadi pada ibu hamil menyebabkan fluid overload dengan segala konsekuensinya. Fluid removal dengan target balans cairan negatif merupakan strategi pengelolaan pada kondisi tersebut.Kasus: Untuk kasus ini, fluid removal dilakukan dengan pemberian diuretik (Furosemide) sejak hari I sampai dengan IV dengan dosis 2-5 mg/jam secara titrasi. Panduan fluid removal yang digunakan adalah kondisi klinis pasien secara umum, ditambah dengan parameter seperti: tekanan darah, heart rate, urine output, balans cairan kumulatif, tingkat kebutuhan akan obat-obat penopang hemodinamik, rasio hemoglobin/hematokrit, ureum, kreatinin, laktat, dan BE (parameter makro dan mikro dinamik).Pembahasan: Panduan baku tentang fluid removal baik dalam hal volume cairan yang ditarik, durasi, dan timing untuk memulai dan mengakhiri belum ada.Kesimpulan: Diperlukan monitoring ketat untuk mencapai balans cairan negatif tanpa menimbulkan efek samping.
背景:妊娠合并心脏问题是危重病人管理中的一项挑战。右心室疾病(RHD)导致二尖瓣反流(MR),继而引发孕妇充血性心力衰竭(CHF),造成体液超负荷及其各种后果。在这种情况下,以体液负平衡为目标的体液清除是治疗策略:在本病例中,通过从第一天到第四天以每小时 2-5 毫克的剂量滴定使用利尿剂(呋塞米)来清除体液。使用的排液准则是患者的总体临床状况,以及以下参数:血压、心率、尿量、累积液体平衡、对血流动力学支持药物的需求程度、血红蛋白/血细胞比容比值、尿素、肌酐、乳酸和 BE(宏观和微观动态参数):讨论:在抽取液体量、持续时间以及开始和结束时间方面,还没有关于液体清除的标准化指南:结论:要在不造成不良影响的情况下实现负性体液平衡,必须进行密切监测。
{"title":"Eliminasi Cairan dengan Target Balans Cairan Negatif pada Pasien Bedah Sesar dengan Gagal Jantung, Penyakit Jantung Kanan, Hipertensi Pulmonal dan Pasca Repair Katup Mitral","authors":"Sabar H.V Napitu, A. S. Madjid, Indro Muljono","doi":"10.14710/jai.v0i0.32196","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.32196","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kehamilan dengan permasalahan jantung merupakan sebuah tantangan dalam pengelolaan pasien-pasien kritis. Right heart disease (RHD) yang menyebabkan mitral regurgitation (MR) dan selanjutnya diikuti oleh congestive heart failure (CHF) yang terjadi pada ibu hamil menyebabkan fluid overload dengan segala konsekuensinya. Fluid removal dengan target balans cairan negatif merupakan strategi pengelolaan pada kondisi tersebut.Kasus: Untuk kasus ini, fluid removal dilakukan dengan pemberian diuretik (Furosemide) sejak hari I sampai dengan IV dengan dosis 2-5 mg/jam secara titrasi. Panduan fluid removal yang digunakan adalah kondisi klinis pasien secara umum, ditambah dengan parameter seperti: tekanan darah, heart rate, urine output, balans cairan kumulatif, tingkat kebutuhan akan obat-obat penopang hemodinamik, rasio hemoglobin/hematokrit, ureum, kreatinin, laktat, dan BE (parameter makro dan mikro dinamik).Pembahasan: Panduan baku tentang fluid removal baik dalam hal volume cairan yang ditarik, durasi, dan timing untuk memulai dan mengakhiri belum ada.Kesimpulan: Diperlukan monitoring ketat untuk mencapai balans cairan negatif tanpa menimbulkan efek samping.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126760757","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengelolaan Perioperatif Pediatri dengan Patent Ductus Arteriosus dan Trikuspid Regurgitasi Mild Pro Transanal Endorectal Pull-Through
Pub Date : 2021-11-30 DOI: 10.14710/jai.v13i3.33625
Purwoko Purwoko, Chairi Rusydi, R. Febrianti
Latar belakang: Megacolon congenital atau hirschprung disease merupakan penyebab umum obstruksi usus neonatal di mana segmen dari saluran usus bagian distal tidak memiliki elemen sistem saraf enterik yang normal. Transanal endorecral pull-through (TAERPT) merupakan salah satu prosedur operasi sebagai tatalaksana megacolon congenital yang sering dipakai karena metodenya yang invasif minimal dan memberikan efek kosmetik yang lebih baik daripada metode transabdominal.Kasus: Kami melaporkan seorang anak perempuan usia 1 tahun dengan berat badan 9,2 kg dengan megacolon congenital, patent ductus arteriosus (PDA) 0,3 cm dan TR mild yang akan menjalani prosedur TAERPT. Pemeriksaan fisik preoperatif didapatkan pasien sadar dan aktif, tanda vital lain dalam batas normal, SpO2 95-97% dalam posisi supine. Pemeriksaan fisik lain dan laboratorium dalam batas normal.Pembahasan: Tujuan anestesi selama tindakan pada pasien dengan kelainan jantung bawaan asianotik PDA adalah menjaga keseimbangan aliran agar tidak terjadi peningkatan aliran darah pulmonal yang menyebabkan hipertensi pulmonal. Pilihan obat dan tindakan anestesi pada pediatri didasarkan pada anatomi, fisiologi, dan farmakologi pada anak yang berbeda dengan pasien dewasa.Kesimpulan: Pengelolaan perioperatif pasien dengan PDA yang menjalani TAERPT pada anak perempuan usia 1 tahun dalam laporan ini menuliskan pentingnya pemahaman terkait patofisiologis penyakit dan pendekatan anestesi pediatri untuk mendapat hasil yang baik.
背景:Megacolon congenital或一般hirschprung疾病是导致新生儿肠道阻塞肠道部分片段在哪里远端没有正常的肠神经系统的元素。内啡肽(TAERPT)是手术中最常用的手术之一,因为它的侵入性强,比transabdominal方法更有效。例:我们有一名1岁女孩,体重9.2公斤,体重0.3厘米,子宫内膜闭塞(PDA),将接受塔林手术。体检preoperatif得到病人回过头来活跃,其他生命体征正常范围内,SpO2 95-97% supine位置中。其他体格检查和实验室在可接受的范围内。讨论:在患有PDA先天性非甾体心脏病的患者使用麻醉药的目的是保持流动平衡,以免增加导致肺动脉高血压的肺动脉流量。儿科药物和麻醉的选择是基于与成年患者不同的儿童的解剖、生理学和药理学。结论:在本报告中,1岁女孩接受PDA的临床临床管理,说明了解疾病病理生理相关的重要性,以及使用儿科麻醉药进行良好检测的方法。
{"title":"Pengelolaan Perioperatif Pediatri dengan Patent Ductus Arteriosus dan Trikuspid Regurgitasi Mild Pro Transanal Endorectal Pull-Through","authors":"Purwoko Purwoko, Chairi Rusydi, R. Febrianti","doi":"10.14710/jai.v13i3.33625","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v13i3.33625","url":null,"abstract":"Latar belakang: Megacolon congenital atau hirschprung disease merupakan penyebab umum obstruksi usus neonatal di mana segmen dari saluran usus bagian distal tidak memiliki elemen sistem saraf enterik yang normal. Transanal endorecral pull-through (TAERPT) merupakan salah satu prosedur operasi sebagai tatalaksana megacolon congenital yang sering dipakai karena metodenya yang invasif minimal dan memberikan efek kosmetik yang lebih baik daripada metode transabdominal.Kasus: Kami melaporkan seorang anak perempuan usia 1 tahun dengan berat badan 9,2 kg dengan megacolon congenital, patent ductus arteriosus (PDA) 0,3 cm dan TR mild yang akan menjalani prosedur TAERPT. Pemeriksaan fisik preoperatif didapatkan pasien sadar dan aktif, tanda vital lain dalam batas normal, SpO2 95-97% dalam posisi supine. Pemeriksaan fisik lain dan laboratorium dalam batas normal.Pembahasan: Tujuan anestesi selama tindakan pada pasien dengan kelainan jantung bawaan asianotik PDA adalah menjaga keseimbangan aliran agar tidak terjadi peningkatan aliran darah pulmonal yang menyebabkan hipertensi pulmonal. Pilihan obat dan tindakan anestesi pada pediatri didasarkan pada anatomi, fisiologi, dan farmakologi pada anak yang berbeda dengan pasien dewasa.Kesimpulan: Pengelolaan perioperatif pasien dengan PDA yang menjalani TAERPT pada anak perempuan usia 1 tahun dalam laporan ini menuliskan pentingnya pemahaman terkait patofisiologis penyakit dan pendekatan anestesi pediatri untuk mendapat hasil yang baik.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129256038","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan Kadar Prokalsitonin dan Kejadian Postoperative Cognitive Disfunction (POCD) ada Pasien yang Menjalani Operasi Ganti Katup Jantung Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang
Pub Date : 2021-11-30 DOI: 10.14710/jai.v0i0.39480
W. Nurcahyo, Ari Kurniawan, Yulia Wahyu Villyastuti, Taufik Eko Nugroho, Satrio Adi Wicaksono, Zainal Muttaqin, C. E. Boom
Latar belakang:Postoperative cognitive dysfunction atau POCD adalah gangguan fungsi kognitif akibat inflamasi pasca prosedur pembedahan. Angka kejadian POCD pasca pembedahan kardiak lebih tinggi dibandingkan pembedahan non-kardiak. POCD diduga diakibatkan oleh respons inflamasi sistemik. Prokalsitonin menjadi salah satu mediator inflamasi yang berperan terhadap peningkatan risiko inflamasi saat operasi yang memicu kejadian POCD pascaoperasi ganti katup jantung. Inflamasi disebabkan oleh pelepasan protein fase akut yaitu prokalsitonin dan sitokin proinflamasi lainnya yang menyebabkan terganggunya sawar darah otak dan mengganggu neurotransmisi sehingga terjadi POCD.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peningkatan kadar Prokalsitonin terhadap POCD pada pasien yang menjalani operasi ganti katup jantung di RSUP Dr. Kariadi.Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani operasi ganti katup jantung di RSUP Dr. Kariadi pada bulan Juni 2020- Desember 2020. Sampel penelitian sebanyak 19 subjek didapatkan dengan teknik consecutive sampling. Pada subjek penelitian dilakukan pengukuran kadar serum prokalsitonin sebelum pembedahan dan hari pertama pasca pembedahan, kemudian dilakukan pemeriksaan fungsi kognitif dengan montreal cognitive assessment-indonesia (MoCA INA) pada hari ketiga pasca pembedahan. Data dianalisis dengan uji korelasi spearman.Hasil: Dari 19 subjek penelitian, terdapat 13 responden (68,4%) yang mengalami POCD. Rerata peningkatan prokalsitonin pada pasien POCD adalah 5,22 dengan standar deviasi 12,50 sedangkan peningkatan prokalsitonin pada pasien non POCD adalah 0,21 dengan standar deviasi 0,45. Berdasarkan uji korelasi spearman, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peningkatan kadar prokalsitonin terhadap POCD pascaoperasi ganti katup jantung (p=0,004).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara perbedaan kadar Prokalsitonin terhadap POCD pascaoperasi ganti katup jantung di RSUP Dr. Kariadi.
背景:认知功能障碍或强迫症是术后炎症引起的认知功能障碍。在kardiak手术后,她的发病率比非kardiak手术高。POCD据称是系统炎症反应的结果。prokalonin是一名热辐射调解人,这有助于增加了手术中炎症风险的增加,从而引发了心脏更换瓣膜后的POCD事件。炎症是由急性黄素和细胞因子黄素的急性蛋白释放引起的,而后者会干扰脑血色素沉着和神经传导,从而干扰cd。目的:这项研究的目的是确定Kariadi医生手术中心脏瓣膜置换术患者体内的非甾体素与POCD的含量增加有关。方法:本研究采用经节方法进行分析观察研究。该研究的人群是所有在2020年6月至2020年12月接受心脏瓣膜移植手术的患者。多达19个受试者通过结块采样技术获得研究样本。在这项研究的主题中,术前和术后第一天的血清素水平测量,然后在手术后第三天与蒙特利尔cognitive assessmenve -indonesia (MoCA INA)进行认知功能检查。数据是通过对spearman相关测试分析的。结果:在19个研究对象中,有13名受访者(68.4%)患有强迫症。在POCD患者中,体因子的增长率为5.22,标准偏差为12.50,而非POCD患者的增长率为0.21,标准偏差为0.45。根据spearman相关测试,发现术后换瓣膜术后的聚合体水平(p= 0.004)增加之间存在显著的联系。结论:Kariadi医生的RSUP心脏瓣膜置换术与术后POCD的procasitonin水平之间存在显著的联系。
{"title":"Hubungan Kadar Prokalsitonin dan Kejadian Postoperative Cognitive Disfunction (POCD) ada Pasien yang Menjalani Operasi Ganti Katup Jantung Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang","authors":"W. Nurcahyo, Ari Kurniawan, Yulia Wahyu Villyastuti, Taufik Eko Nugroho, Satrio Adi Wicaksono, Zainal Muttaqin, C. E. Boom","doi":"10.14710/jai.v0i0.39480","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.39480","url":null,"abstract":"Latar belakang:Postoperative cognitive dysfunction atau POCD adalah gangguan fungsi kognitif akibat inflamasi pasca prosedur pembedahan. Angka kejadian POCD pasca pembedahan kardiak lebih tinggi dibandingkan pembedahan non-kardiak. POCD diduga diakibatkan oleh respons inflamasi sistemik. Prokalsitonin menjadi salah satu mediator inflamasi yang berperan terhadap peningkatan risiko inflamasi saat operasi yang memicu kejadian POCD pascaoperasi ganti katup jantung. Inflamasi disebabkan oleh pelepasan protein fase akut yaitu prokalsitonin dan sitokin proinflamasi lainnya yang menyebabkan terganggunya sawar darah otak dan mengganggu neurotransmisi sehingga terjadi POCD.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peningkatan kadar Prokalsitonin terhadap POCD pada pasien yang menjalani operasi ganti katup jantung di RSUP Dr. Kariadi.Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani operasi ganti katup jantung di RSUP Dr. Kariadi pada bulan Juni 2020- Desember 2020. Sampel penelitian sebanyak 19 subjek didapatkan dengan teknik consecutive sampling. Pada subjek penelitian dilakukan pengukuran kadar serum prokalsitonin sebelum pembedahan dan hari pertama pasca pembedahan, kemudian dilakukan pemeriksaan fungsi kognitif dengan montreal cognitive assessment-indonesia (MoCA INA) pada hari ketiga pasca pembedahan. Data dianalisis dengan uji korelasi spearman.Hasil: Dari 19 subjek penelitian, terdapat 13 responden (68,4%) yang mengalami POCD. Rerata peningkatan prokalsitonin pada pasien POCD adalah 5,22 dengan standar deviasi 12,50 sedangkan peningkatan prokalsitonin pada pasien non POCD adalah 0,21 dengan standar deviasi 0,45. Berdasarkan uji korelasi spearman, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peningkatan kadar prokalsitonin terhadap POCD pascaoperasi ganti katup jantung (p=0,004).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara perbedaan kadar Prokalsitonin terhadap POCD pascaoperasi ganti katup jantung di RSUP Dr. Kariadi.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116447711","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Peran Ekokardiografi dalam Intensive Care Unit
Pub Date : 2021-11-17 DOI: 10.14710/jai.v0i0.43150
Sidhi Laksono Purwowiyoto, Wincent Candra Diwirya
Ekokardiografi perawatan kritis (CCE) adalah alat pencitraan non-invasif samping tempat tidur yang dapat memberikan manfaat besar pada pengaturan perawatan intensif karena portabilitas, ketersediaan luas, dan kemampuan diagnostik yang cepat. Dokter yang telah mendapatkan pelatihan dasar ekokardiografi, baik dokter unit perawatan intensif atau unit gawat darurat, dapat menilai fungsi ventrikel kiri dengan akurasi yang baik. Ekokardiografi transtorakal dan transesofageal adalah pemeriksaan penting di unit perawatan intensif (ICU). Alat ini dapat digunakan untuk mendiagnosis patologi jantung akut dan menilai status hemodinamik. Penelitian ini bertujuan untuk menyoroti peran penting CCE dalam pengambilan keputusan klinis.
重要的护理生态学(CCE)是一种非侵入性的床架成像工具,可以在高强度治疗、可伸缩性和快速诊断能力方面大大受益。受过基本生态学训练的医生,无论是重症监护病房医生还是重症监护病房医生,都可以很准确地评估左心室功能。trantallogical和transefageal是重症监护室的一次重要检查。该设备可用于诊断急性心脏病理学和评估血液动力学状态。本研究旨在强调CCE在临床决策中的重要作用。
{"title":"Peran Ekokardiografi dalam Intensive Care Unit","authors":"Sidhi Laksono Purwowiyoto, Wincent Candra Diwirya","doi":"10.14710/jai.v0i0.43150","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.43150","url":null,"abstract":"Ekokardiografi perawatan kritis (CCE) adalah alat pencitraan non-invasif samping tempat tidur yang dapat memberikan manfaat besar pada pengaturan perawatan intensif karena portabilitas, ketersediaan luas, dan kemampuan diagnostik yang cepat. Dokter yang telah mendapatkan pelatihan dasar ekokardiografi, baik dokter unit perawatan intensif atau unit gawat darurat, dapat menilai fungsi ventrikel kiri dengan akurasi yang baik. Ekokardiografi transtorakal dan transesofageal adalah pemeriksaan penting di unit perawatan intensif (ICU). Alat ini dapat digunakan untuk mendiagnosis patologi jantung akut dan menilai status hemodinamik. Penelitian ini bertujuan untuk menyoroti peran penting CCE dalam pengambilan keputusan klinis.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120972452","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1