Fajriani Fajriani, Evawany Y. Aritonang, Zuraidah Nasution
Masalah gizi memiliki dimensi yang luas apabila konsumsi gizi pada balita tidak seimbang maka akan berakibat terjadinya permasalahan status gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku gizi seimbang pada keluarga dengan status gizi pada anak balita usia 2-5 tahun. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method, dimana kualitatif dengan model sequential explanatory, dan kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Metode analisis menggunakan Chi-Square yang digunakan untuk menganalisis model pengujian Univariat dan Bivariat. Populasi yaitu seluruh balita yang berada di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Idi Rayeuk sebanyak 2209 orang balita dan jumlah sampel sebanyak 96 responden.Wawancara dilakukan terhadap 5 informan dengan menggunakan instrumen indep interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi balita mayoritas normal (61,4%). Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara perilaku gizi seimbang yang meliputi pengetahuan (Pv= 0,000), sikap (Pv=0,033) dan tindakan gizi seimbang (Pv=0,000) dengan status gizi balita usia 2-5 tahun. Berdasarkan penelitian kualitatif diperoleh informasi bahwa masalah gizi pada balita juga dipengaruhi oleh sosial ekonomi keluarga, pola asuh yang salah serta kebiasaan (budaya) masyarakat.
如果幼儿的营养消耗不平衡,营养问题就会导致营养状况问题。本研究的目的是确定一种平衡的家庭营养行为关系,以及2-5岁幼儿的营养状况。本研究采用的研究设计是混淆的方法,在这种方法中,定性与顺序分解模型和交叉设计的定量模型。分析方法使用chi square来分析单变量和双变量测试模型。在UPT Puskesmas Idi iyeuk工作区域内的所有幼儿人口为2209,样本人数为96人。使用采访工具索引对5个告密者进行了采访。研究结果表明,幼儿的营养状况是正常的(61.4%)。双变量分析表明,平衡营养行为包括知识(Pv= 10000)、态度(Pv= 0.033)和平衡营养行为(Pv= 0000)与2-5岁幼儿的营养状况之间存在显著联系。基于定性研究,发现幼儿的营养问题也受到社会经济、错误教养和社会习俗的影响。
{"title":"Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Gizi Seimbang Keluarga dengan Status Gizi Anak Balita Usia 2-5 Tahun","authors":"Fajriani Fajriani, Evawany Y. Aritonang, Zuraidah Nasution","doi":"10.33221/jikm.v9i01.470","DOIUrl":"https://doi.org/10.33221/jikm.v9i01.470","url":null,"abstract":"Masalah gizi memiliki dimensi yang luas apabila konsumsi gizi pada balita tidak seimbang maka akan berakibat terjadinya permasalahan status gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku gizi seimbang pada keluarga dengan status gizi pada anak balita usia 2-5 tahun. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method, dimana kualitatif dengan model sequential explanatory, dan kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Metode analisis menggunakan Chi-Square yang digunakan untuk menganalisis model pengujian Univariat dan Bivariat. Populasi yaitu seluruh balita yang berada di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Idi Rayeuk sebanyak 2209 orang balita dan jumlah sampel sebanyak 96 responden.Wawancara dilakukan terhadap 5 informan dengan menggunakan instrumen indep interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi balita mayoritas normal (61,4%). Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara perilaku gizi seimbang yang meliputi pengetahuan (Pv= 0,000), sikap (Pv=0,033) dan tindakan gizi seimbang (Pv=0,000) dengan status gizi balita usia 2-5 tahun. Berdasarkan penelitian kualitatif diperoleh informasi bahwa masalah gizi pada balita juga dipengaruhi oleh sosial ekonomi keluarga, pola asuh yang salah serta kebiasaan (budaya) masyarakat.","PeriodicalId":45460,"journal":{"name":"Journal of Information & Knowledge Management","volume":"9 1","pages":"1-11"},"PeriodicalIF":1.2,"publicationDate":"2020-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45200101","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Agus Purwanto, Masduki Asbari, Mirza Prameswari, Mohamad Ramdan, Samuel Tanasjah Setiawan
Today's competitive world of health services, many organizations face rapid changes, including Puskesmas. Therefore the Puskesmas must focus on innovative work behavior (IWB) to gain a competitive advantage. This study examines the effect of transformational leadership and organizational climate on the performance of Puskesmas employees through innovative work behavior as mediation by taking Puskesmas in Pati, Central Java, Indonesia. Data collection was done by simple random sampling via electronic of the population of Puskesmas employees in Pati Regency in Indonesia. The returned and valid questionnaire results were 92 samples. Data processing using SEM method with SmartPLS 3.0 software. Data collection techniques using a questionnaire with a Likert scale. The results of the study indicate that transformational leadership and organizational climate have a positive and significant effect on the performance of Puskesmas employees, both directly and indirectly through mediating innovative work behavior. Innovative work behavior has a positive and significant effect on employee performance. This study proposes a model for building employee performance within the Puskesmas scope through transformational leadership and organizational climate with organizational learning as mediation.
{"title":"Dampak Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Perilaku Kerja Inovatif Terhadap Kinerja Pegawai Puskesmas","authors":"Agus Purwanto, Masduki Asbari, Mirza Prameswari, Mohamad Ramdan, Samuel Tanasjah Setiawan","doi":"10.33221/jikm.v9i01.473","DOIUrl":"https://doi.org/10.33221/jikm.v9i01.473","url":null,"abstract":"Today's competitive world of health services, many organizations face rapid changes, including Puskesmas. Therefore the Puskesmas must focus on innovative work behavior (IWB) to gain a competitive advantage. This study examines the effect of transformational leadership and organizational climate on the performance of Puskesmas employees through innovative work behavior as mediation by taking Puskesmas in Pati, Central Java, Indonesia. Data collection was done by simple random sampling via electronic of the population of Puskesmas employees in Pati Regency in Indonesia. The returned and valid questionnaire results were 92 samples. Data processing using SEM method with SmartPLS 3.0 software. Data collection techniques using a questionnaire with a Likert scale. The results of the study indicate that transformational leadership and organizational climate have a positive and significant effect on the performance of Puskesmas employees, both directly and indirectly through mediating innovative work behavior. Innovative work behavior has a positive and significant effect on employee performance. This study proposes a model for building employee performance within the Puskesmas scope through transformational leadership and organizational climate with organizational learning as mediation.","PeriodicalId":45460,"journal":{"name":"Journal of Information & Knowledge Management","volume":"9 1","pages":"19-27"},"PeriodicalIF":1.2,"publicationDate":"2020-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46542251","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Petrus Geroda Beda Ama, Dwi Wahyuni, Yuyun Kurniawati
Preferensi dalam memilih layanan kesehatan adalah kecenderungan untuk memilih pelayanan kesehatan atau tindakan pengobatan. Kecenderungan ini terkait dengan respon masyarakat terhadap sakit itu sendiri. Mahasiswa perantau asal Adonara pun pastinya mempunyai pilihan tersendiri dalam menentukan pelayanan kesehatan ketika sakit. Penelitian terkait preferensi dalam memilih pelayanan kesehatan sudah banyak dilakukan namun terhadap mahasiswa perantau, masih jarang dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan preferensi dalam memilih pelayanan kesehatan pada mahasiswa perantau. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif analitik observasional dengan design cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua mahasiswa perantau asal Adonara yang kuliah di wilayah Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan preferensi dalam memilih pelayanan kesehatan pada mahasiswa perantau adalah jenis kelamin (Pv=0,008; OR=3,636), sikap (Pv=0,019; OR=3,059) dan motivasi (Pv=0,021; OR=3,744). Sementara Variabel yang tidak berhubungan adalah tingkat pengetahuan (Pv=0,207). Hasil Analisis Multivariat, menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan berhubungan dengan preferensi adalah motivasi (Pv=0,019; OR=3,954). Mahasiswa perantau perlu menumbuhkan sikap dan motivasi untuk segera memanfaatkan pelayanan kesehatan ketika sakit agar tidak mengganggu proses study. Selain dari dalam diri mahasiswa, motivasi dari luar terutama Keluarga, sangat dibutuhkan oleh seorang mahasiswa perantau ketika sakit. Implikasinya adalah kecenderungan untuk segera memanfaatkan pelayanan kesehatan akan semakin tinggi.
{"title":"Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Preferensi dalam Memilih Pelayanan Kesehatan pada Mahasiswa Perantau","authors":"Petrus Geroda Beda Ama, Dwi Wahyuni, Yuyun Kurniawati","doi":"10.33221/jikm.v9i01.479","DOIUrl":"https://doi.org/10.33221/jikm.v9i01.479","url":null,"abstract":"Preferensi dalam memilih layanan kesehatan adalah kecenderungan untuk memilih pelayanan kesehatan atau tindakan pengobatan. Kecenderungan ini terkait dengan respon masyarakat terhadap sakit itu sendiri. Mahasiswa perantau asal Adonara pun pastinya mempunyai pilihan tersendiri dalam menentukan pelayanan kesehatan ketika sakit. Penelitian terkait preferensi dalam memilih pelayanan kesehatan sudah banyak dilakukan namun terhadap mahasiswa perantau, masih jarang dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan preferensi dalam memilih pelayanan kesehatan pada mahasiswa perantau. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif analitik observasional dengan design cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua mahasiswa perantau asal Adonara yang kuliah di wilayah Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan preferensi dalam memilih pelayanan kesehatan pada mahasiswa perantau adalah jenis kelamin (Pv=0,008; OR=3,636), sikap (Pv=0,019; OR=3,059) dan motivasi (Pv=0,021; OR=3,744). Sementara Variabel yang tidak berhubungan adalah tingkat pengetahuan (Pv=0,207). Hasil Analisis Multivariat, menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan berhubungan dengan preferensi adalah motivasi (Pv=0,019; OR=3,954). Mahasiswa perantau perlu menumbuhkan sikap dan motivasi untuk segera memanfaatkan pelayanan kesehatan ketika sakit agar tidak mengganggu proses study. Selain dari dalam diri mahasiswa, motivasi dari luar terutama Keluarga, sangat dibutuhkan oleh seorang mahasiswa perantau ketika sakit. Implikasinya adalah kecenderungan untuk segera memanfaatkan pelayanan kesehatan akan semakin tinggi.","PeriodicalId":45460,"journal":{"name":"Journal of Information & Knowledge Management","volume":"9 1","pages":"35-42"},"PeriodicalIF":1.2,"publicationDate":"2020-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45112380","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Pengelolaan informasi publik yang aktif dan responsif menjadi indikator utama dalam perwujudan good governance yang terkait tata kelola komunikasi. Di era digital, media sosial menduduki posisi teratas menjadi layanan yang paling banyak diakses melalui internet sehingga dimanfaatkan oleh Perguruan Tinggi di Indonesia sebagai PR tools yang bisa dijangkau oleh berbagai stakeholder. Praktik Public Relations telah mengalami perubahan fundamental di era disrupsi sehingga peneliti tertarik untuk meneliti tentang tren pengelolaan kehumasan perguruan tinggi saat ini berupa digital storytelling dan social media listening . Tipe penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan netnografi dan memanfaatkan analytical tools yaitu Keyhole dan Social Blade. Objek penelitian difokuskan pada pengelolaan media sosial Perguruan Tinggi yang pernah mendapatkan penghargaan Anugerah Humas di kategori media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktisi PR Perguruan Tinggi harus menyadari bahwa manusia memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dan terkoneksi antara satu dengan yang lain melalui cerita. Hadirnya berbagai platform di era digital membuat konten digital storytelling dapat dikemas dalam bentuk beragam seperti foto, video, audio, grafis. Sebagai kategori yang memperoleh engagement tinggi dibandingkan kategori lainnya. Perguruan Tinggi memiliki banyak potensi cerita yang dapat dibangun sekaligus dipertukarkan. Dengan kata lain, Perguruan Tinggi memiliki beragam “earning content” dari praktik Digital storytelling yang dilakukan oleh para audiensnya. Social listening yang setara dengan mendengarkan aktif secara online, memungkinkan Humas Perguruan Tinggi untuk lebih dekat dalam memahami apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan audiens. Hasil dari Social Listening ini lebih lanjut dapat dimanfaatkan PR untuk dasar melakukan Digital storytelling dalam bermedia sosial. Berinvestasi dengan social media analytical tools bisa menjadi langkah strategis bagi Humas dalam supporting system untuk melaksanakan proses PR dan mencapai tujuan utama yaitu membangun dan memelihara reputasi.
积极、反应性的公共信息管理是良好治理治理的主要指标。在数字时代,社交媒体是通过互联网最容易获得的服务,因此被印尼的大学用作公关工具,这些工具可以让持不同意见的人接触到。公共关系实践在混乱时代发生了根本性的变化,因此研究人员有兴趣研究当今大学的数字叙事和社交媒体倾听管理趋势。该研究类型是一种基于netnotics方法的定性描述性研究,并利用分析工具的Keyhole和Social Blade。该研究的目标是管理一所大学的社交媒体管理,该学院曾在社交媒体领域获得过公关奖。研究结果表明,大学公关从业者必须认识到,人类需要通过故事相互交流和联系。创造数字故事内容的平台的出现可以以照片、视频、音频、图形等多种形式出现。与其他类别相比,接触率很高。大学有很多故事的潜力,可以在一瞬间改变。换句话说,大学对观众进行的数字叙事实践有着不同的“听觉满足”。社交聆听相当于在线聆听,让大学公关人员更接近了解听众的需求和愿望。进一步的社会聆听结果可以用于社会媒体进行数字叙述的基础作业。与社交媒体分析工具(social media analytical tools)进行投资,可能是公共关系支持系统的战略步骤,以实现公关进程,并实现建立和维持声誉的主要目标。
{"title":"Digital Storytelling dan Social Listening : Tren Aktivitas Kehumasan Perguruan Tinggi dalam Pengelolaan Media Sosial","authors":"I. Cahyani, Yuliani Widianingsih","doi":"10.30659/JIKM.V8I1.9292","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/JIKM.V8I1.9292","url":null,"abstract":"ABSTRAK Pengelolaan informasi publik yang aktif dan responsif menjadi indikator utama dalam perwujudan good governance yang terkait tata kelola komunikasi. Di era digital, media sosial menduduki posisi teratas menjadi layanan yang paling banyak diakses melalui internet sehingga dimanfaatkan oleh Perguruan Tinggi di Indonesia sebagai PR tools yang bisa dijangkau oleh berbagai stakeholder. Praktik Public Relations telah mengalami perubahan fundamental di era disrupsi sehingga peneliti tertarik untuk meneliti tentang tren pengelolaan kehumasan perguruan tinggi saat ini berupa digital storytelling dan social media listening . Tipe penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan netnografi dan memanfaatkan analytical tools yaitu Keyhole dan Social Blade. Objek penelitian difokuskan pada pengelolaan media sosial Perguruan Tinggi yang pernah mendapatkan penghargaan Anugerah Humas di kategori media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktisi PR Perguruan Tinggi harus menyadari bahwa manusia memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dan terkoneksi antara satu dengan yang lain melalui cerita. Hadirnya berbagai platform di era digital membuat konten digital storytelling dapat dikemas dalam bentuk beragam seperti foto, video, audio, grafis. Sebagai kategori yang memperoleh engagement tinggi dibandingkan kategori lainnya. Perguruan Tinggi memiliki banyak potensi cerita yang dapat dibangun sekaligus dipertukarkan. Dengan kata lain, Perguruan Tinggi memiliki beragam “earning content” dari praktik Digital storytelling yang dilakukan oleh para audiensnya. Social listening yang setara dengan mendengarkan aktif secara online, memungkinkan Humas Perguruan Tinggi untuk lebih dekat dalam memahami apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan audiens. Hasil dari Social Listening ini lebih lanjut dapat dimanfaatkan PR untuk dasar melakukan Digital storytelling dalam bermedia sosial. Berinvestasi dengan social media analytical tools bisa menjadi langkah strategis bagi Humas dalam supporting system untuk melaksanakan proses PR dan mencapai tujuan utama yaitu membangun dan memelihara reputasi.","PeriodicalId":45460,"journal":{"name":"Journal of Information & Knowledge Management","volume":"8 1","pages":"39-54"},"PeriodicalIF":1.2,"publicationDate":"2020-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45351649","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Farah Fauziah R.Ahmad, Arif Santoso, Andriany Qanitha
Patologi PPOK menunjukkan gangguan inflamasi kronis yang dapat menyebabkan penyumbatan aliran udara di paru-paru, sedangkan kalsium diketahui memiliki kemampuan mengembalikan aspek respon bawaan. Kalsium juga memiliki peran dalam proses pergerakan otot pernapasan sebagai kompensasi untuk hambatan aliran udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar kalsium serum dan fungsi paru pada pasien dengan PPOK. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan analitik observasional, dilakukan selama 2 bulan, dengan total sampel 36 orang pasien PPOK. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa tidak ada hubungan antara kadar kalsium serum dengan fungsi paru pada pasien PPOK (P> 0,05). Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan penelitian dengan menggunakan variabel lebih spesifik seperti serum ion kalsium.
{"title":"Korelasi antara Kadar Kalsium Serum dengan Fungsi Paru pada Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)","authors":"Farah Fauziah R.Ahmad, Arif Santoso, Andriany Qanitha","doi":"10.33221/jikm.v9i01.488","DOIUrl":"https://doi.org/10.33221/jikm.v9i01.488","url":null,"abstract":"Patologi PPOK menunjukkan gangguan inflamasi kronis yang dapat menyebabkan penyumbatan aliran udara di paru-paru, sedangkan kalsium diketahui memiliki kemampuan mengembalikan aspek respon bawaan. Kalsium juga memiliki peran dalam proses pergerakan otot pernapasan sebagai kompensasi untuk hambatan aliran udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar kalsium serum dan fungsi paru pada pasien dengan PPOK. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan analitik observasional, dilakukan selama 2 bulan, dengan total sampel 36 orang pasien PPOK. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa tidak ada hubungan antara kadar kalsium serum dengan fungsi paru pada pasien PPOK (P> 0,05). Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan penelitian dengan menggunakan variabel lebih spesifik seperti serum ion kalsium.","PeriodicalId":45460,"journal":{"name":"Journal of Information & Knowledge Management","volume":"9 1","pages":"53-59"},"PeriodicalIF":1.2,"publicationDate":"2020-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41348504","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perawatan tali pusat merupakan salah satu perawatan bayi baru lahir yang bertujuan untuk mencegah dan mengidentifikasi perdarahan atau infeksi secara dini. Rendahnya pengetahuan tentang perawatan tali pusat turut diduga menjadi faktor penyebab infeksi tali pusat. Puskesmas Ambarawa memiliki enam kasus kematian bayi pada tahun 2016. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat di Wilayah Puskesmas Ambarawa Kabupaten Semarang tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, populasinya adalah ibu nifas di Wilayah Puskesmas Ambarawa pada bulan April 2019-11 Mei 2019 yaitu 100 ibu nifas, sampel ditentukan dengan rumus slovin, diperoleh 50 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gambaran pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat di Wilayah Puskesmas Ambarawa sebanyak 64% dikategorikan baik. Diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan tali pusat yang benar pada setiap kunjungan nifas sehingga ibu nifas dapat lebih memahami cara perawatan tali pusat yang benar.
{"title":"Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Tali Pusat di Wilayah Puskesmas Ambarawa Kabupaten Semarang","authors":"Ambar Dwi Erawati, Diah Puspitasari, Oktaviani Cahyaningsih","doi":"10.33221/jikm.v9i01.476","DOIUrl":"https://doi.org/10.33221/jikm.v9i01.476","url":null,"abstract":"Perawatan tali pusat merupakan salah satu perawatan bayi baru lahir yang bertujuan untuk mencegah dan mengidentifikasi perdarahan atau infeksi secara dini. Rendahnya pengetahuan tentang perawatan tali pusat turut diduga menjadi faktor penyebab infeksi tali pusat. Puskesmas Ambarawa memiliki enam kasus kematian bayi pada tahun 2016. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat di Wilayah Puskesmas Ambarawa Kabupaten Semarang tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, populasinya adalah ibu nifas di Wilayah Puskesmas Ambarawa pada bulan April 2019-11 Mei 2019 yaitu 100 ibu nifas, sampel ditentukan dengan rumus slovin, diperoleh 50 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gambaran pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat di Wilayah Puskesmas Ambarawa sebanyak 64% dikategorikan baik. Diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan tali pusat yang benar pada setiap kunjungan nifas sehingga ibu nifas dapat lebih memahami cara perawatan tali pusat yang benar.","PeriodicalId":45460,"journal":{"name":"Journal of Information & Knowledge Management","volume":"9 1","pages":"43-47"},"PeriodicalIF":1.2,"publicationDate":"2020-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45236917","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Syabilila Indraswari, Endang L. Achadi, Mutiara Mutiara
Intake makan dan tingkat kepuasan pasien rawat inap merupakan isu yang penting di Rumah Sakit. Rendahnya intake makanan berpengaruh pada status gizi pasien rawat inap. Intake makan dan tingkat kepuasan paseien rawat inap dapat dilihat dari sisa makan. Penelitian ini mempelajari tentang efek kepuasan pelanggan terhadap sisa makan. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang dikumpulkan oleh unit humas dan instalasi gizi RSU Adhyaksa. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross-sectional. Data kepuasan pelanggan dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi oleh pasien, sedangkan data sisa makan makan diperoleh dengan cara observasi menggunakan metode comstock. Pasien yang berpartisipasi dalan penelitian ini sebanyak 486. Rata rata sisa makan responden sebesar 24,64% dan hanya 8,74% pasien yang menghabiskan makanannya. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa kepuasan responden terhadap penampilan makanan (Pv=0,036; OR= 1,570) dan rasa makanan (Pv=0,009; OR=1,686) berhubungan dengan sisa makan. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi sisa makan adalah kepuasan terhadap rasa makanan (p-value=0,003 OR=1,785). Penyelenggaraan makanan rumah sakit harus diperbaiki untuk memastikan pasien merasa puas dan menghabiskan makanannya.
{"title":"Efek Kepuasan Pasien terhadap Sisa Makan pada Pasien dengan Diet Lunak","authors":"Syabilila Indraswari, Endang L. Achadi, Mutiara Mutiara","doi":"10.33221/jikm.v9i01.472","DOIUrl":"https://doi.org/10.33221/jikm.v9i01.472","url":null,"abstract":"Intake makan dan tingkat kepuasan pasien rawat inap merupakan isu yang penting di Rumah Sakit. Rendahnya intake makanan berpengaruh pada status gizi pasien rawat inap. Intake makan dan tingkat kepuasan paseien rawat inap dapat dilihat dari sisa makan. Penelitian ini mempelajari tentang efek kepuasan pelanggan terhadap sisa makan. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang dikumpulkan oleh unit humas dan instalasi gizi RSU Adhyaksa. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross-sectional. Data kepuasan pelanggan dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi oleh pasien, sedangkan data sisa makan makan diperoleh dengan cara observasi menggunakan metode comstock. Pasien yang berpartisipasi dalan penelitian ini sebanyak 486. Rata rata sisa makan responden sebesar 24,64% dan hanya 8,74% pasien yang menghabiskan makanannya. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa kepuasan responden terhadap penampilan makanan (Pv=0,036; OR= 1,570) dan rasa makanan (Pv=0,009; OR=1,686) berhubungan dengan sisa makan. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi sisa makan adalah kepuasan terhadap rasa makanan (p-value=0,003 OR=1,785). Penyelenggaraan makanan rumah sakit harus diperbaiki untuk memastikan pasien merasa puas dan menghabiskan makanannya.","PeriodicalId":45460,"journal":{"name":"Journal of Information & Knowledge Management","volume":"9 1","pages":"28-34"},"PeriodicalIF":1.2,"publicationDate":"2020-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45402830","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya fenomena yang sering terjadi dalam era globalisasi dan mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu pada tenaga kerja. Penelitian ini secara khusus menguji tiga variabel elemen-elemen kepuasan kerja yang terdiri stress kerja, perilaku kepemimpinan dan kepuasan kerja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh stres kerja, dan perilaku kepemimpinan terhadap kepuasan kerja. Data dikumpulkan melalui metode survei terhadap 58 orang perawat yang diperoleh dengan menggunakan teknik proporsional sampling. Hasil penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara stress kerja dengan kepuasan kerja perawat (Pv=0,009; B=-335) dan terdapat hubungan yang positif antara perilaku kepemimpinan dengan kepuasan kerja perawat (Pv=0,024; B=0,381).
{"title":"Pengaruh Stres Kerja dan Perilaku Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja Perawat","authors":"Abdul Aziz","doi":"10.33221/jikm.v9i01.484","DOIUrl":"https://doi.org/10.33221/jikm.v9i01.484","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya fenomena yang sering terjadi dalam era globalisasi dan mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu pada tenaga kerja. Penelitian ini secara khusus menguji tiga variabel elemen-elemen kepuasan kerja yang terdiri stress kerja, perilaku kepemimpinan dan kepuasan kerja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh stres kerja, dan perilaku kepemimpinan terhadap kepuasan kerja. Data dikumpulkan melalui metode survei terhadap 58 orang perawat yang diperoleh dengan menggunakan teknik proporsional sampling. Hasil penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara stress kerja dengan kepuasan kerja perawat (Pv=0,009; B=-335) dan terdapat hubungan yang positif antara perilaku kepemimpinan dengan kepuasan kerja perawat (Pv=0,024; B=0,381).","PeriodicalId":45460,"journal":{"name":"Journal of Information & Knowledge Management","volume":"9 1","pages":"48-52"},"PeriodicalIF":1.2,"publicationDate":"2020-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48234995","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-01-20DOI: 10.26553/JIKM.2019.10.3.207-215
Annisa Nurrachmawati, I. Anggraeni, Riza Hayati Ifroh, Reny Noviasty
Inability of individuals and household in providing adequate, nutritious and safe food will continue in conditions of food insecurity, which have an impact on malnutrition. Women play an important role in maintaining household food security while they are also vulnerable to food insecurity. This study aim to examine correlation between food insecurity and women nutritional status. This was a cross sectional study, with sample consist of 128 women in reproductive age who lived in palm plantation area in Kutai Kertanegara. The sampling technique was purposive. Food insecurity was assessed by the Radimer/ Cornell Hunger and Food Insecurity Instrument Questionnaire. The nutritional status of women measured by Body Mass Index and upper arm circumference. Bivariate Analysis was performed by Chi Square test. Household food insecurity was reported in 27.3% women, individual food insecurity was found in 29.7% women, and 8.6% child hunger. Bivariate analysis showed there is no significant correlation between food insecurity with nutritional status based on BMI or upper arm circumference. It should be made a comprehensive public health nutrition program to address food insecurity in remote area. Future studies would need more adequate study design and larger sample size to examine women nutritional status and food insecurity. Keywords : Food insecurity, nutritional status, palm-plantation
{"title":"Food Insecurity And Nutritional Status Among Women in Palm-Plantation Area of Kutai Kertanegara East Kalimantan","authors":"Annisa Nurrachmawati, I. Anggraeni, Riza Hayati Ifroh, Reny Noviasty","doi":"10.26553/JIKM.2019.10.3.207-215","DOIUrl":"https://doi.org/10.26553/JIKM.2019.10.3.207-215","url":null,"abstract":"Inability of individuals and household in providing adequate, nutritious and safe food will continue in conditions of food insecurity, which have an impact on malnutrition. Women play an important role in maintaining household food security while they are also vulnerable to food insecurity. This study aim to examine correlation between food insecurity and women nutritional status. This was a cross sectional study, with sample consist of 128 women in reproductive age who lived in palm plantation area in Kutai Kertanegara. The sampling technique was purposive. Food insecurity was assessed by the Radimer/ Cornell Hunger and Food Insecurity Instrument Questionnaire. The nutritional status of women measured by Body Mass Index and upper arm circumference. Bivariate Analysis was performed by Chi Square test. Household food insecurity was reported in 27.3% women, individual food insecurity was found in 29.7% women, and 8.6% child hunger. Bivariate analysis showed there is no significant correlation between food insecurity with nutritional status based on BMI or upper arm circumference. It should be made a comprehensive public health nutrition program to address food insecurity in remote area. Future studies would need more adequate study design and larger sample size to examine women nutritional status and food insecurity. \u0000Keywords : Food insecurity, nutritional status, palm-plantation","PeriodicalId":45460,"journal":{"name":"Journal of Information & Knowledge Management","volume":"10 1","pages":"207-216"},"PeriodicalIF":1.2,"publicationDate":"2020-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44620490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Target universal kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) belum terpenuhi sedangkan kader posyandu belum banyak dilibatkan untuk membantu proses edukasi kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan kader posyandu dalam melakukan kegiatan edukasi seputar program JKN kepada masyarakat. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan penelitian yaitu kader posyandu. Analisis data dilakukan dengan mengulas hasil wawancara mendalam antar informan kader posyandu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edukasi terkait program JKN kepada masyarakat terbatas pada obrolan, di sela-sela kegiatan posyandu, diantara rapat RT dan pemanfaatan grup telekomunikasi. Dukungan yang diberikan dari Puskesmas masih terbatas dan kurangnya pelatihan informasi seputar program JKN kepada kader Posyandu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Belum ada kegiatan terencana, formal dan rutin yang diselenggarakan oleh kader untuk melakukan edukasi program JKN kepada masyarakat. Puskesmas bekerjasama dengan BPJS Kesehatan sebaiknya memberikan pelatihan rutin kepada kader posyandu mengenai informasi seputar program JKN agar edukasi yang disampaikan oleh kader kepada masyarakat semakin komprehensif.
{"title":"Kesiapan Kader Posyandu dalam Edukasi Program Jaminan Kesehatan Nasional kepada Masyarakat","authors":"Risky Kusuma Hartono, Rahmat Supriyatna","doi":"10.33221/jikm.v8i04.379","DOIUrl":"https://doi.org/10.33221/jikm.v8i04.379","url":null,"abstract":"Target universal kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) belum terpenuhi sedangkan kader posyandu belum banyak dilibatkan untuk membantu proses edukasi kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan kader posyandu dalam melakukan kegiatan edukasi seputar program JKN kepada masyarakat. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan penelitian yaitu kader posyandu. Analisis data dilakukan dengan mengulas hasil wawancara mendalam antar informan kader posyandu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edukasi terkait program JKN kepada masyarakat terbatas pada obrolan, di sela-sela kegiatan posyandu, diantara rapat RT dan pemanfaatan grup telekomunikasi. Dukungan yang diberikan dari Puskesmas masih terbatas dan kurangnya pelatihan informasi seputar program JKN kepada kader Posyandu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Belum ada kegiatan terencana, formal dan rutin yang diselenggarakan oleh kader untuk melakukan edukasi program JKN kepada masyarakat. Puskesmas bekerjasama dengan BPJS Kesehatan sebaiknya memberikan pelatihan rutin kepada kader posyandu mengenai informasi seputar program JKN agar edukasi yang disampaikan oleh kader kepada masyarakat semakin komprehensif.","PeriodicalId":45460,"journal":{"name":"Journal of Information & Knowledge Management","volume":"8 1","pages":"175-181"},"PeriodicalIF":1.2,"publicationDate":"2019-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42267920","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}