Pub Date : 2023-07-28DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i3.198
Silvy Aldila, Veronica Bellacaesa, Tunik Saptawati, Rissa Maharani Dewi
Ekstrak brokoli (Brassica oleracea L.) mengandung senyawa flavonoid dan vitamin C. Vitamin C berperan dalam menangkal radikal bebas, mencerahkan warna kulit dan meningkatkan kemampuan stratum korneum dalam melembabkan kulit. Kandungan yang dimiliki oleh brokoli tersebut sangat cocok diformulasikan dalam sediaan hand cream yang memiliki fungsi untuk menghidrasi kulit yang kering, terutama kulit tangan karena pada kulit tangan hanya memiliki kelenjar keringat ekrin sehingga cenderung lebih mudah terjadi proses penguapan air (transepidermal water loss). Pada penelitian ini dibuat tiga formula sediaan hand cream dengan tiga variasi konsentrasi ekstrak brokoli yaitu F1 (2g), F2 (3g) dan F3 (4g). Selanjutnya dilakukan pengujian karakteristik fisik sediaan meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat dan viskositas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula F1,F2 dan F3 memenuhi persyaratan pengujian karakteristik fisik sediaan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sediaan hand cream yang dibuat memiliki nilai pH rata-rata yaitu 6, daya sebar sebesar 5 cm, daya lekat sebesar 3 detik dan viskositas 32000 cPs dan disimpulkan telah memenuhi persyaratan karakteristik fisik.
{"title":"Formulasi dan evaluasi sediaan hand cream ekstrak etanol brokoli (Brassica oleracea L.)","authors":"Silvy Aldila, Veronica Bellacaesa, Tunik Saptawati, Rissa Maharani Dewi","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.198","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.198","url":null,"abstract":"Ekstrak brokoli (Brassica oleracea L.) mengandung senyawa flavonoid dan vitamin C. Vitamin C berperan dalam menangkal radikal bebas, mencerahkan warna kulit dan meningkatkan kemampuan stratum korneum dalam melembabkan kulit. Kandungan yang dimiliki oleh brokoli tersebut sangat cocok diformulasikan dalam sediaan hand cream yang memiliki fungsi untuk menghidrasi kulit yang kering, terutama kulit tangan karena pada kulit tangan hanya memiliki kelenjar keringat ekrin sehingga cenderung lebih mudah terjadi proses penguapan air (transepidermal water loss). Pada penelitian ini dibuat tiga formula sediaan hand cream dengan tiga variasi konsentrasi ekstrak brokoli yaitu F1 (2g), F2 (3g) dan F3 (4g). Selanjutnya dilakukan pengujian karakteristik fisik sediaan meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat dan viskositas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula F1,F2 dan F3 memenuhi persyaratan pengujian karakteristik fisik sediaan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sediaan hand cream yang dibuat memiliki nilai pH rata-rata yaitu 6, daya sebar sebesar 5 cm, daya lekat sebesar 3 detik dan viskositas 32000 cPs dan disimpulkan telah memenuhi persyaratan karakteristik fisik.","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84018621","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-27DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i3.171
M. G. Sholih, Munir Alinu Mulki, Annisa Frastica Septi, M. J. A. Shidiq, Nariyyah Fitriana, Shalum Putriyani, Yuni Lili Indriyani, Yuniar Fathil Ilmi
Rinitis adalah peradangan pada selaput lendir hidung yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Meskipun telah ada banyak penelitian dan pengembangan terkait pengelolaan rinitis, masih ada tantangan dalam mencapai pengobatan yang efektif dan pengendalian gejala yang optimal. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mencapai pengobatan efektif dan pengendalian gejala rinitis yang optimal. Metode penulisan yang digunakan adalah literatur review dengan mengumpulkan referensi primer dari jurnal internasional yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir (2013-2023). Referensi dipilih melalui basis data pubMed dengan kata kunci yang relevan. Hasil dan diskusi penelitian ini mencakup informasi tentang rhinitis alergi, rhinitis kehamilan, perubahan hormonal selama kehamilan, dan pengobatan yang umum digunakan. Dalam pengobatan rinitis kehamilan, penggunaan fototerapi dapat menjadi pilihan yang tepat. Berdasarkan artikel yang telah di review, menunjukkan bahwa pengobatan dengan fototerapi lebih efektif mengatasi gejala rinitis alergi. Fototerapi memberikan efek baik untuk imunosupresan dan imunomodulator yang mampu menekan aktivitas imun tubuh dan juga meredakan inflamasi.
{"title":"Review artikel: efektivitas penggunaan fototerapi terhadap rinitis alergi pada ibu hamil","authors":"M. G. Sholih, Munir Alinu Mulki, Annisa Frastica Septi, M. J. A. Shidiq, Nariyyah Fitriana, Shalum Putriyani, Yuni Lili Indriyani, Yuniar Fathil Ilmi","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.171","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.171","url":null,"abstract":"Rinitis adalah peradangan pada selaput lendir hidung yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Meskipun telah ada banyak penelitian dan pengembangan terkait pengelolaan rinitis, masih ada tantangan dalam mencapai pengobatan yang efektif dan pengendalian gejala yang optimal. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mencapai pengobatan efektif dan pengendalian gejala rinitis yang optimal. Metode penulisan yang digunakan adalah literatur review dengan mengumpulkan referensi primer dari jurnal internasional yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir (2013-2023). Referensi dipilih melalui basis data pubMed dengan kata kunci yang relevan. Hasil dan diskusi penelitian ini mencakup informasi tentang rhinitis alergi, rhinitis kehamilan, perubahan hormonal selama kehamilan, dan pengobatan yang umum digunakan. Dalam pengobatan rinitis kehamilan, penggunaan fototerapi dapat menjadi pilihan yang tepat. Berdasarkan artikel yang telah di review, menunjukkan bahwa pengobatan dengan fototerapi lebih efektif mengatasi gejala rinitis alergi. Fototerapi memberikan efek baik untuk imunosupresan dan imunomodulator yang mampu menekan aktivitas imun tubuh dan juga meredakan inflamasi.","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76763206","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Acetaminophen atau Paracetamol merupakan senyawa yang memiliki efek farmakologi sebagai analgesik dan antipiretik. Tujuan dari review jurnal ini yaitu guna mengetahui serta memahami berbagai macam metode yang bisa digunakan untuk menganalisis sampel biologis pasien ketika mengkonsumsi paracetamol melalui sampel biologisnya. Proses awal untuk melakukan analisis yaitu dengan melakukan preparasi sampel, sampel-sampel dipreparasi dengan berbagai macam metode yang sesuai seperti, metode ekstraksi cair-cair, ekstraksi fase padat (solid phase extraction (SPE) dan metode presipitasi protein, selanjutnya sampel tersebut akan dianalisis menggunakan instrumen yang tepat seperti, GC-MS, LLE, LC-MS, HPLC-MS, ataupun UHPLC-MS. Dari beberapa instrumen yang digunakan metode HPLC-MS merupakan metode yang paling efektif untuk melakukan analisis sampel biologi, karena HPLC-MS dinilai cepat, selektif dan sensitif serta memiliki LLOQ atau nilai batas bawah kuantifikasi yang paling rendah.
{"title":"Analisis senyawa acetaminophen dalam sampel biologis dengan berbagai macam metode","authors":"Lina Nurfadhila, Marsah Rahmawati, Nur Komala Fitri, Salsabila Granadha Nibullah, Welly Windari","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.197","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.197","url":null,"abstract":"Acetaminophen atau Paracetamol merupakan senyawa yang memiliki efek farmakologi sebagai analgesik dan antipiretik. Tujuan dari review jurnal ini yaitu guna mengetahui serta memahami berbagai macam metode yang bisa digunakan untuk menganalisis sampel biologis pasien ketika mengkonsumsi paracetamol melalui sampel biologisnya. Proses awal untuk melakukan analisis yaitu dengan melakukan preparasi sampel, sampel-sampel dipreparasi dengan berbagai macam metode yang sesuai seperti, metode ekstraksi cair-cair, ekstraksi fase padat (solid phase extraction (SPE) dan metode presipitasi protein, selanjutnya sampel tersebut akan dianalisis menggunakan instrumen yang tepat seperti, GC-MS, LLE, LC-MS, HPLC-MS, ataupun UHPLC-MS. Dari beberapa instrumen yang digunakan metode HPLC-MS merupakan metode yang paling efektif untuk melakukan analisis sampel biologi, karena HPLC-MS dinilai cepat, selektif dan sensitif serta memiliki LLOQ atau nilai batas bawah kuantifikasi yang paling rendah.","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73799169","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-27DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i3.170
M. G. Sholih, Munir Alinu Mulki, Sophy Wulandari, Putri Wahyu Primasti, Giga Anugerah Arsylrakhmatika, Nurlita Dwi Putri Prihasti, Amanda Maharani, Roudotul Jannah
Dispepsia adalah keluhan umum yang sering ditemukan di masyarakat dan di antara pasien yang datang ke praktek klinik. Gejala dispepsia meliputi perut tidak nyaman, mual, muntah, perih, kembung pada saluran cerna atas, cepat kenyang, perasaan penuh setelah makan, dan sendawa. Kajian literatur ini dibuat dengan tujuan untuk membandingan pola peresepan pada pasien dispepsia dari beberapa rumah sakit. Metode penelitian dimulai dengan pencarian literatur melalui basis data PubMed dan Google Scholar dalam rentang tahun yang ditentukan dan dengan menggunakan kata kunci dispepsia, pola, pengobatan, dan obat. Kesimpulan yang didapatkan adalah bahwa terdapat banyak penggunaan obat generik dan jenis obat yang berbeda dalam pengobatan pasien dengan dispepsia. Faktor yang mempengaruhi penatalaksanaan dispepsia pada pasien rawat inap antara lain jenis kelamin, gejala klinis yang dilaporkan, kelas terapi antiulkus, perbedaan jumlah obat, dan bentuk dosis obat.
{"title":"Review jurnal: pola perbandingan pengobatan farmakologi penderita dispepsia di beberapa rumah sakit","authors":"M. G. Sholih, Munir Alinu Mulki, Sophy Wulandari, Putri Wahyu Primasti, Giga Anugerah Arsylrakhmatika, Nurlita Dwi Putri Prihasti, Amanda Maharani, Roudotul Jannah","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.170","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.170","url":null,"abstract":"Dispepsia adalah keluhan umum yang sering ditemukan di masyarakat dan di antara pasien yang datang ke praktek klinik. Gejala dispepsia meliputi perut tidak nyaman, mual, muntah, perih, kembung pada saluran cerna atas, cepat kenyang, perasaan penuh setelah makan, dan sendawa. Kajian literatur ini dibuat dengan tujuan untuk membandingan pola peresepan pada pasien dispepsia dari beberapa rumah sakit. Metode penelitian dimulai dengan pencarian literatur melalui basis data PubMed dan Google Scholar dalam rentang tahun yang ditentukan dan dengan menggunakan kata kunci dispepsia, pola, pengobatan, dan obat. Kesimpulan yang didapatkan adalah bahwa terdapat banyak penggunaan obat generik dan jenis obat yang berbeda dalam pengobatan pasien dengan dispepsia. Faktor yang mempengaruhi penatalaksanaan dispepsia pada pasien rawat inap antara lain jenis kelamin, gejala klinis yang dilaporkan, kelas terapi antiulkus, perbedaan jumlah obat, dan bentuk dosis obat.","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88563627","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-26DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i3.92
I. Lestari, Nazrah Tiara, P. Pratiwi
Tanaman durian (Durio zibethinus Murr.) telah dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan dan dapat berpotensi sebagai hepatoprotektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hepatoprotektor dari ekstrak etanol daun durian (Durio zibethinus Murr.) pada mencit yang telah diinduksi dengan parasetamol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pendekatan post test only control group design menggunakan 35 mencit yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan: kontrol negative (NaCMC), kontrol positif (parasetamol 5,07 mg/20gramBB), perlakukan 1 (ektrak 235 mg/kgBB), perlakuan 2 (ektrak 250 mg/kgBB) dan perlakukan 3 (ektrak 500 mg/kgBB). Dilakukan skrining metabolit sekunder, penentuan kadar SGPT dan SGOT, serta pengamatan histopatologi liver mencit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun durian mengandung senyawa golongan flavonoid, fenolik, alkaloid, dan saponin. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis ekstrak etanol daun durian yang diberikan, maka akan menyebabkan kadar SGPT dan SGOT yang semakin menurun. penurunan kadar yang paling tinggi terlihat pada dosis 500 mg/kgBB dari ektrak. Variasi dosis juga memberikan pengaruh terhadap hasil histopatologi liver mencit. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa ektrak etanol daun durian memiliki aktivitas sebagai hepatoprotektor dengan dosis paling efektif sebesar 500 mg/kgBB.
{"title":"Aktivitas hepatoprotektor ektrak etanol daun durian ((Durio zibethinus Murr.) pada mencit yang diinduksi parasetamol","authors":"I. Lestari, Nazrah Tiara, P. Pratiwi","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.92","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.92","url":null,"abstract":"Tanaman durian (Durio zibethinus Murr.) telah dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan dan dapat berpotensi sebagai hepatoprotektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hepatoprotektor dari ekstrak etanol daun durian (Durio zibethinus Murr.) pada mencit yang telah diinduksi dengan parasetamol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pendekatan post test only control group design menggunakan 35 mencit yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan: kontrol negative (NaCMC), kontrol positif (parasetamol 5,07 mg/20gramBB), perlakukan 1 (ektrak 235 mg/kgBB), perlakuan 2 (ektrak 250 mg/kgBB) dan perlakukan 3 (ektrak 500 mg/kgBB). Dilakukan skrining metabolit sekunder, penentuan kadar SGPT dan SGOT, serta pengamatan histopatologi liver mencit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun durian mengandung senyawa golongan flavonoid, fenolik, alkaloid, dan saponin. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis ekstrak etanol daun durian yang diberikan, maka akan menyebabkan kadar SGPT dan SGOT yang semakin menurun. penurunan kadar yang paling tinggi terlihat pada dosis 500 mg/kgBB dari ektrak. Variasi dosis juga memberikan pengaruh terhadap hasil histopatologi liver mencit. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa ektrak etanol daun durian memiliki aktivitas sebagai hepatoprotektor dengan dosis paling efektif sebesar 500 mg/kgBB.","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86341918","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-26DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i3.192
A. Nafis, D. Septiani, Jekmal Malau
Staphylococcus aureus adalah salah satu bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia. Namun, resistensi antibiotik yang sering terjadi mengakibatkan perlunya alternatif antibiotik dari tumbuhan sebagai agen antibakteri alami. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas antibakteri dan golongan senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak etanol dan metanol daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) yang memiliki aktivitas antibakteri. Analisis golongan senyawa kimia menggunakan metode KLT. Ekstrak etanol 96% daun ceremai mengandung golongan flavonoid, alkaloid, triterpenoid, steroid dan fenol, sedangkan pada ekstrak metanol daun ceremai mengandung golongan senyawa kimia flavonoid, alkaloid, steroid dan fenol. Metode pengujian aktivitas antibakteri yang digunakan yaitu metode difusi agar kriby-bauer. Dari pengujian aktivitas antibakteri tersebut, didapatkan hasil ekstrak etanol dan metanol daun ceremai dengan konsentrasi 15%, 20%, 25%, 30%, 40% dan 50% memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Konsentrasi 50% memiliki nilai zona hambat tertinggi dengan ekstrak etanol 96% sebesar 3,86±0,11 mm dan ekstrak metanol sebesar 2,73±0,24 milimeter dalam kategori lemah.
{"title":"Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) terhadap Staphylococcus aureus","authors":"A. Nafis, D. Septiani, Jekmal Malau","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.192","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.192","url":null,"abstract":"Staphylococcus aureus adalah salah satu bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia. Namun, resistensi antibiotik yang sering terjadi mengakibatkan perlunya alternatif antibiotik dari tumbuhan sebagai agen antibakteri alami. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas antibakteri dan golongan senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak etanol dan metanol daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) yang memiliki aktivitas antibakteri. Analisis golongan senyawa kimia menggunakan metode KLT. Ekstrak etanol 96% daun ceremai mengandung golongan flavonoid, alkaloid, triterpenoid, steroid dan fenol, sedangkan pada ekstrak metanol daun ceremai mengandung golongan senyawa kimia flavonoid, alkaloid, steroid dan fenol. Metode pengujian aktivitas antibakteri yang digunakan yaitu metode difusi agar kriby-bauer. Dari pengujian aktivitas antibakteri tersebut, didapatkan hasil ekstrak etanol dan metanol daun ceremai dengan konsentrasi 15%, 20%, 25%, 30%, 40% dan 50% memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Konsentrasi 50% memiliki nilai zona hambat tertinggi dengan ekstrak etanol 96% sebesar 3,86±0,11 mm dan ekstrak metanol sebesar 2,73±0,24 milimeter dalam kategori lemah.","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73493587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diabetes mellitus keadaan dimana kadar glukosa darah yang cukup tinggi didalam tubuh. Daun insulin memiliki kandungan tannin, flavonoid dan saponin yang berperan dalam melawan radikal bebas. Daun ubi jalar ungu miliki senyawa flavonoid antosianin, dan fenolik yang berfungsi sebagai antidiabetes. Gabungan kedua itu bisa menghasilkan efek sinergis guna tingkatkan efektifitas antidiabetes. Studi ini bertujuan guna mencari tahu adanya efek antidiabetes dan dosis efektif kombinasi ekstrak daun insulin dan daun ubi jalar ungu. Studi ini memakai hewan uji tikus ada 25 tikus yang terbagi jadi 5 kelompok, kadar glukosa darah tikus diukur memakai metode GOD-PAP. Hasil menunjukkan bahwa dosis kombinasi ekstrak etanol dau insulin 30 mg/kgBB dan daun ubi jalar ungu 120 mg/kgBB (kelompok kombinasi 2) memiliki efek sebagai antidiabetes, rerata sebesar 97.49 dan rerata kontrol positif (glibenklamid) sebesar 116.83 pada penurunan kadar glukosa darah pada tikus yang diinduksi streptozotocin. Hasil studi memperlihatkan Berdasarkan analisis One Way ANOVA nilai sig. yakni 0.000 < 0.05, maka simpulannya rata-rata kelima kelompok uji memiliki perbedaan yang bermakna.
{"title":"Uji antidiabetes kombinasi ekstrak daun insulin (Tithonia diversifolia (Hems.) A.Gray) dan daun ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lam) ungu pada tikus jantan akibat induksi streptozotocin","authors":"Octavianing Yosephine, Galih Samodra, Khamdiyah indah Kurniasih","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.189","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.189","url":null,"abstract":"Diabetes mellitus keadaan dimana kadar glukosa darah yang cukup tinggi didalam tubuh. Daun insulin memiliki kandungan tannin, flavonoid dan saponin yang berperan dalam melawan radikal bebas. Daun ubi jalar ungu miliki senyawa flavonoid antosianin, dan fenolik yang berfungsi sebagai antidiabetes. Gabungan kedua itu bisa menghasilkan efek sinergis guna tingkatkan efektifitas antidiabetes. Studi ini bertujuan guna mencari tahu adanya efek antidiabetes dan dosis efektif kombinasi ekstrak daun insulin dan daun ubi jalar ungu. Studi ini memakai hewan uji tikus ada 25 tikus yang terbagi jadi 5 kelompok, kadar glukosa darah tikus diukur memakai metode GOD-PAP. Hasil menunjukkan bahwa dosis kombinasi ekstrak etanol dau insulin 30 mg/kgBB dan daun ubi jalar ungu 120 mg/kgBB (kelompok kombinasi 2) memiliki efek sebagai antidiabetes, rerata sebesar 97.49 dan rerata kontrol positif (glibenklamid) sebesar 116.83 pada penurunan kadar glukosa darah pada tikus yang diinduksi streptozotocin. Hasil studi memperlihatkan Berdasarkan analisis One Way ANOVA nilai sig. yakni 0.000 < 0.05, maka simpulannya rata-rata kelima kelompok uji memiliki perbedaan yang bermakna.","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82408216","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-25DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i3.196
Alfath Rusdhi, T. G. Pradana, Muhammad Sadiqulamin
Daging merupakan bahan pangan yang penting dalam memenuhi kebutuhan gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi angka lempeng total dan cemaran bakteri pada daging domba. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, karena penelitian ini menggambarkan karakteristik dari suatu populasi atau sebuah fenomena yang menjadi objek penelitian yang bersifat coba-coba. Dari data pengamatan dianalisis dengan metode deskriptif sebanyak 6 sampel daging domba yang diperoleh dari pasar tradisional kampung lalang ditemukannya ada bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. Nilai analisis TPC tertinggi ditemukan pada pedagang 2 dan pedagang 3 sampel 2 yaitu sebesar 6,55x106 cfu/g dan 7,15x106 cfu/g dan jumlah cemaran terendah pada pedagang 1 sampel 2 yaitu sebesar 4,57x105 cfu/g. Sesuai dengan jumlah batas Escherichia coli 1 x 101 koloni/gram dan batas Salmonella sp negatif/25gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 sampel daging domba yang tidak tercemar bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp, hal ini menunjukkan bahwa daging domba yang dijual di pasar tradisional Desa Klambir V memenuhi standar nasional indonesia (SNI) atau layak untuk dikonsumsi.
{"title":"Kualitas Daging Domba Berdasarkan Keragaman, Jumlah Dan Cemaran Bakteri Di Pasar Tradisional Desa Klambir V Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang","authors":"Alfath Rusdhi, T. G. Pradana, Muhammad Sadiqulamin","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.196","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.196","url":null,"abstract":"Daging merupakan bahan pangan yang penting dalam memenuhi kebutuhan gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi angka lempeng total dan cemaran bakteri pada daging domba. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, karena penelitian ini menggambarkan karakteristik dari suatu populasi atau sebuah fenomena yang menjadi objek penelitian yang bersifat coba-coba. Dari data pengamatan dianalisis dengan metode deskriptif sebanyak 6 sampel daging domba yang diperoleh dari pasar tradisional kampung lalang ditemukannya ada bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. Nilai analisis TPC tertinggi ditemukan pada pedagang 2 dan pedagang 3 sampel 2 yaitu sebesar 6,55x106 cfu/g dan 7,15x106 cfu/g dan jumlah cemaran terendah pada pedagang 1 sampel 2 yaitu sebesar 4,57x105 cfu/g. Sesuai dengan jumlah batas Escherichia coli 1 x 101 koloni/gram dan batas Salmonella sp negatif/25gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 sampel daging domba yang tidak tercemar bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp, hal ini menunjukkan bahwa daging domba yang dijual di pasar tradisional Desa Klambir V memenuhi standar nasional indonesia (SNI) atau layak untuk dikonsumsi.","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77188691","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-25DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i3.185
Razoki, Ruth Gaby Syahanaya Butar-Butar, Elfia Neswita, Novitaria br Sembiring, Erida Novriani, N. Simanjuntak, Enni Halimatussa’diyah Pakpahan
Tumbuhan paku (Nephrolepis Biserrata), termasuk ferns dan lycophyte, merupakan kelompok tumbuhan yang telah ada sejak lama di Bumi, dengan lebih dari 12.000 spesies yang berbeda. Tumbuhan paku (Nephrolepis biseratta) memiliki peran yang penting dalam ekosistem, seperti membantu pembentukan humus, melindungi tanah dari erosi, menjaga kelembapan tanah, dan berperan sebagai tumbuhan pionir dalam tahap awal suksesi ekosistem hutan. Uji skrining fitokimia dapat mengidentifikasi bioaktif yang belum tampak memlalui tas atau pemeriksaan yang dapat dengan cepat memisahkan antara bahan alam yang meminiki kandungan fitokimia tertentu dan yang tidak. Ekstrasi merupakan kegiatan penarikan kandungan kimia yag dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut. Pengekstrakan dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah n-heksana yang bertujuan untuk menghilangkan lemak, etil asetat yang dapat mengekstasi senyawa semi polar, dan air yang merupakan pelarut universal. Metode yang digunakan yaitu maserasi, skrining fitokimia, fraksinansi, analisis data. Hasil dari penelitian ini adalah diperoleh dapat disimpulkan bahwa senyawa metabolit sekunder yang terdapat di dalam daun Paku Uban (Nephrolepis Biserrata) berdasarkan uji fitokimia pada fraksi etanol positif senyawa alkaloid, fenolik, flavonoid, tanin, dan triterpenoid. Fraksi n-heksana positif mengandung senyawa alkaloid, fenolik, flavonoid, tanin, steroid, dan triterpenoid. Pada fraksi etil asetat positif mengandung alkaloid, fenolik, flavonoid, saponin, dan tanin serta pada fraksi air positif mengandung senyawa alkaloid, fenolik, flavonoid dan tanin. Kandungan flavonoid total sebesar 17,615 mg QE/g ekstrak. Hasil identifikasi spektrofotometer UV-Vis menunjukkan adanya transisi ???? → ????* dan n→ ????*.
{"title":"Uji skrining fitokimia dan pengukuran kadar total flavonoid pada ekstrak paku (Nephrolepis biserrata) dengan fraksi n-heksana, etil asetat, dan air","authors":"Razoki, Ruth Gaby Syahanaya Butar-Butar, Elfia Neswita, Novitaria br Sembiring, Erida Novriani, N. Simanjuntak, Enni Halimatussa’diyah Pakpahan","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.185","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.185","url":null,"abstract":"Tumbuhan paku (Nephrolepis Biserrata), termasuk ferns dan lycophyte, merupakan kelompok tumbuhan yang telah ada sejak lama di Bumi, dengan lebih dari 12.000 spesies yang berbeda. Tumbuhan paku (Nephrolepis biseratta) memiliki peran yang penting dalam ekosistem, seperti membantu pembentukan humus, melindungi tanah dari erosi, menjaga kelembapan tanah, dan berperan sebagai tumbuhan pionir dalam tahap awal suksesi ekosistem hutan. Uji skrining fitokimia dapat mengidentifikasi bioaktif yang belum tampak memlalui tas atau pemeriksaan yang dapat dengan cepat memisahkan antara bahan alam yang meminiki kandungan fitokimia tertentu dan yang tidak. Ekstrasi merupakan kegiatan penarikan kandungan kimia yag dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut. Pengekstrakan dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah n-heksana yang bertujuan untuk menghilangkan lemak, etil asetat yang dapat mengekstasi senyawa semi polar, dan air yang merupakan pelarut universal. Metode yang digunakan yaitu maserasi, skrining fitokimia, fraksinansi, analisis data. Hasil dari penelitian ini adalah diperoleh dapat disimpulkan bahwa senyawa metabolit sekunder yang terdapat di dalam daun Paku Uban (Nephrolepis Biserrata) berdasarkan uji fitokimia pada fraksi etanol positif senyawa alkaloid, fenolik, flavonoid, tanin, dan triterpenoid. Fraksi n-heksana positif mengandung senyawa alkaloid, fenolik, flavonoid, tanin, steroid, dan triterpenoid. Pada fraksi etil asetat positif mengandung alkaloid, fenolik, flavonoid, saponin, dan tanin serta pada fraksi air positif mengandung senyawa alkaloid, fenolik, flavonoid dan tanin. Kandungan flavonoid total sebesar 17,615 mg QE/g ekstrak. Hasil identifikasi spektrofotometer UV-Vis menunjukkan adanya transisi ???? → ????* dan n→ ????*.","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89592515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-24DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i3.190
Khodijah Tussolihin Dalimunthe, Tina Meirindany, Mutiara Nauli
Malaria merupakan penyakit menular yang ditularkan pada manusia oleh gigitan nyamuk anopheles betina yang terinfeksi oleh parasit protozoa genus plasmodium. Salah satu determinan penyebaran malaria oleh hospes seperti pengetahuan masyarakat dan perilaku penggunaan kawat kasa rumah (Najmah, 2016). Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional dan dilaksanakan mulai bulan April-Juni 2023 di Dusun XII Desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara. Sampel penelitian sebanyak 72 responden dengan Teknik pengambilan menggunakan purposive sampling. Uji analisis menggunakan chi-square dan regresi logistik sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan pada dua kategori yang diteliti < 0.05. Ada hubungan penggunaan kawat kasa dengan kejadian Malaria dengan nilai p=0.004, begitu juga ada hubungan pengetahuan dengan kejadian malaria dengan nilai p=0.03. Kejadian malaria yang terjadi di Batu Bara disebabkan faktor pengetahuan dan perilaku tidak menggunakan kawat kasa pada rumah. Perlu dilaksanakan penyuluhan tentang malaria serta pentingnya pemakaian kawat kasa
{"title":"Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara tahun 2023","authors":"Khodijah Tussolihin Dalimunthe, Tina Meirindany, Mutiara Nauli","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.190","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.190","url":null,"abstract":"Malaria merupakan penyakit menular yang ditularkan pada manusia oleh gigitan nyamuk anopheles betina yang terinfeksi oleh parasit protozoa genus plasmodium. Salah satu determinan penyebaran malaria oleh hospes seperti pengetahuan masyarakat dan perilaku penggunaan kawat kasa rumah (Najmah, 2016). Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional dan dilaksanakan mulai bulan April-Juni 2023 di Dusun XII Desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara. Sampel penelitian sebanyak 72 responden dengan Teknik pengambilan menggunakan purposive sampling. Uji analisis menggunakan chi-square dan regresi logistik sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan pada dua kategori yang diteliti < 0.05. Ada hubungan penggunaan kawat kasa dengan kejadian Malaria dengan nilai p=0.004, begitu juga ada hubungan pengetahuan dengan kejadian malaria dengan nilai p=0.03. Kejadian malaria yang terjadi di Batu Bara disebabkan faktor pengetahuan dan perilaku tidak menggunakan kawat kasa pada rumah. Perlu dilaksanakan penyuluhan tentang malaria serta pentingnya pemakaian kawat kasa","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81778547","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}