Minuman kawa yang dihasilkan dari daun kopi merupakan minuman tradisional yang popular dikalangan masyarakat Kerinci khususnya di Kecamatan Air Hangat Timur desa Sungai Abu. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi aspek etnobotani dalam proses pengolahan minuman kawa dengan fokus kepada potensi sebagai sumber pembelajaran biologi. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dengan pendekatan kualitatif deskriptif yang melibatkan observasi, wawancara dan pengumpulan dokumentasi yang dilakukan secara mendalam kepada masyarakat. Hasil penelitian menunjukan bahwa prosedur pengolahan minuman kawa terdiri dari beberapa tahapan yaitu: Pengumpulan daun, pengeringan, pengasapan, pengemasan, pelarutan dan penyajian. Meskipun proses pengolahan daun kopi menjadi minuman tradisional mencerminkan tradisi lokal yang telah tumbuh selama bertahun-tahun, namun cara kita menikmati kopi tetap tidak pernah berubah dari dulu sampai sekarang. Tradisi pembuatan dan penyajian minuman kawa di Kecamatan Air Hangat Timur desa Sungai Abu memiliki nilai ilmiah yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran biologi yang diimplementasikan untuk penelitian selanjutnya dalam bidang dan kajian yang lainnya.
用咖啡树叶制作的卡瓦饮料是凯林奇(Kerinci)人,尤其是Air Hangat Timur分区、Sungai Abu村人喜爱的传统饮料。本研究旨在探索卡瓦饮料加工的民族植物学方面,重点关注其作为生物学习资源的潜力。本研究采用了现象学方法和描述性定性方法,包括深入社区进行观察、访谈和文献收集。结果表明,卡瓦饮料的加工过程包括几个阶段,即咖啡叶收集、烘干、熏制、包装、溶解和饮用。虽然将咖啡叶加工成传统饮料的过程反映了当地多年来形成的传统,但从那时起到现在,我们享用咖啡的方式从未改变过。在 Air Hangat Timur 分区、Sungai Abu 村制作和饮用卡瓦饮料的传统具有科学价值,可作为生物知识的来源,用于其他领域的进一步研究。
{"title":"Pengolahan Minuman Kawa: Kajian Etnobotani dalam Pembelajaran Biologi","authors":"Gilan Detia, Indah Kencanawati, Toni Haryanto","doi":"10.37630/jpm.v14i4.1520","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v14i4.1520","url":null,"abstract":"Minuman kawa yang dihasilkan dari daun kopi merupakan minuman tradisional yang popular dikalangan masyarakat Kerinci khususnya di Kecamatan Air Hangat Timur desa Sungai Abu. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi aspek etnobotani dalam proses pengolahan minuman kawa dengan fokus kepada potensi sebagai sumber pembelajaran biologi. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dengan pendekatan kualitatif deskriptif yang melibatkan observasi, wawancara dan pengumpulan dokumentasi yang dilakukan secara mendalam kepada masyarakat. Hasil penelitian menunjukan bahwa prosedur pengolahan minuman kawa terdiri dari beberapa tahapan yaitu: Pengumpulan daun, pengeringan, pengasapan, pengemasan, pelarutan dan penyajian. Meskipun proses pengolahan daun kopi menjadi minuman tradisional mencerminkan tradisi lokal yang telah tumbuh selama bertahun-tahun, namun cara kita menikmati kopi tetap tidak pernah berubah dari dulu sampai sekarang. Tradisi pembuatan dan penyajian minuman kawa di Kecamatan Air Hangat Timur desa Sungai Abu memiliki nilai ilmiah yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran biologi yang diimplementasikan untuk penelitian selanjutnya dalam bidang dan kajian yang lainnya.","PeriodicalId":507683,"journal":{"name":"JURNAL PENDIDIKAN MIPA","volume":"51 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141405966","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Implementasi Assembler, Edu untuk Meningkatkan, Minat Belajar, Siswa Kelas, Materi Listrik, Statis Liska Berlian, Fandi Muhammad Arfan, Syakirah Azzahra, Diah Eryulianti, T. Dewi, Anggraeni
Minat terhadap proses belajar sangatlah krusial bagi siswa agar mereka dapat memahami materi yang diajarkan oleh guru. Faktor penentu signifikan yang mempengaruhi kegiatan belajar adalah semangat belajar siswa. Ketika siswa menemukan subjek menarik, mereka memusatkan perhatian mereka pada proses pembelajaran. Integrasi teknologi ke dalam pendidikan memfasilitasi pemahaman konsep yang lebih baik dan meningkatkan pengalaman belajar secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan minat belajar materi listrik statis di kalangan siswa kelas sembilan melalui penggunaan media EDU Assembler berbasis Augmented Reality. Selain itu, berusaha untuk mengevaluasi efektivitas media EDU Assembler berbasis Augmented Reality dalam meningkatkan minat siswa kelas sembilan dalam mempelajari materi listrik statis. Penelitian yang dilakukan sebagai penelitian kualitatif deskriptif dengan refleksi kelas tunggal ini melibatkan populasi 33 siswa kelas sembilan. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner, dan statistik deskriptif dan inferensial digunakan untuk analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Assembler Edu Learning Media mampu meningkatkan minat belajar siswa, dengan perbaikan pada aspek minat (67,4%), aspek perhatian (67,1%), aspek perasaan (71,2% kebahagiaan), dan aspek keterlibatan belajar (64,8%).
学习过程中的兴趣对学生至关重要,这样他们才能理解教师所教的材料。影响学习活动的一个重要决定因素是学生的学习热情。当学生对学科感兴趣时,他们就会把注意力集中到学习过程中。将技术融入教育有助于更好地理解概念,增强整体学习体验。本研究旨在通过使用基于增强现实技术的 EDU Assembler 媒体,考察九年级学生学习静电材料的兴趣增长情况。此外,它还试图评估基于增强现实技术的 EDU Assembler 媒体在提高九年级学生学习静电教材的兴趣方面的有效性。本研究以描述性定性研究的形式进行,只在一个班级进行反思,涉及 33 名九年级学生。数据收集使用了问卷表,分析使用了描述性和推论性统计。结果表明,Assembler Edu 学习媒体的实施能够提高学生的学习兴趣,在兴趣方面(67.4%)、注意力方面(67.1%)、感受方面(71.2%的幸福感)和学习参与方面(64.8%)都有所改善。
{"title":"Implementasi Assembler Edu untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas IX pada Materi Listrik Statis","authors":"Implementasi Assembler, Edu untuk Meningkatkan, Minat Belajar, Siswa Kelas, Materi Listrik, Statis Liska Berlian, Fandi Muhammad Arfan, Syakirah Azzahra, Diah Eryulianti, T. Dewi, Anggraeni","doi":"10.37630/jpm.v14i2.1518","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v14i2.1518","url":null,"abstract":"Minat terhadap proses belajar sangatlah krusial bagi siswa agar mereka dapat memahami materi yang diajarkan oleh guru. Faktor penentu signifikan yang mempengaruhi kegiatan belajar adalah semangat belajar siswa. Ketika siswa menemukan subjek menarik, mereka memusatkan perhatian mereka pada proses pembelajaran. Integrasi teknologi ke dalam pendidikan memfasilitasi pemahaman konsep yang lebih baik dan meningkatkan pengalaman belajar secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan minat belajar materi listrik statis di kalangan siswa kelas sembilan melalui penggunaan media EDU Assembler berbasis Augmented Reality. Selain itu, berusaha untuk mengevaluasi efektivitas media EDU Assembler berbasis Augmented Reality dalam meningkatkan minat siswa kelas sembilan dalam mempelajari materi listrik statis. Penelitian yang dilakukan sebagai penelitian kualitatif deskriptif dengan refleksi kelas tunggal ini melibatkan populasi 33 siswa kelas sembilan. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner, dan statistik deskriptif dan inferensial digunakan untuk analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Assembler Edu Learning Media mampu meningkatkan minat belajar siswa, dengan perbaikan pada aspek minat (67,4%), aspek perhatian (67,1%), aspek perasaan (71,2% kebahagiaan), dan aspek keterlibatan belajar (64,8%).","PeriodicalId":507683,"journal":{"name":"JURNAL PENDIDIKAN MIPA","volume":"53 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141405022","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengembangan Lkpd, Ipa Berbasis, Inkuiri Terbimbing, Meningkatkan Motivasi, Dan Hasil, Belajar Siswa, Smp Sulistiyono, Merti Triyanti
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menghasilkan LKPD IPA berbasis inkuiri terbimbing yang layak untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa SMP, (2) Mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan LKPD IPA berbasis inkuiri terbimbing, (3) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan LKPD IPA berbasis inkuiri terbimbing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Pengembangan dilakukan dengan mengacu pada model 4-D dengan tahapan Definition, Design, Development dan Dissemination. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) LKPD IPA berbasis inkuiri terbimbing layak digunakan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa SMP dengan hasil validasi ahli materi sebesar 25,5, ahli media 13 dan ahli bahasa 22 dengan kategori sangat baik; (2) peningkatan motivasi belajar siswa sebesar 0,31dengan kategori sedang dan (3) peningkatan hasil belajar IPA sebesar 0,92 dengan kategori tinggi.
{"title":"Pengembangan LKPD IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMP","authors":"Pengembangan Lkpd, Ipa Berbasis, Inkuiri Terbimbing, Meningkatkan Motivasi, Dan Hasil, Belajar Siswa, Smp Sulistiyono, Merti Triyanti","doi":"10.37630/jpm.v14i2.1526","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v14i2.1526","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menghasilkan LKPD IPA berbasis inkuiri terbimbing yang layak untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa SMP, (2) Mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan LKPD IPA berbasis inkuiri terbimbing, (3) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan LKPD IPA berbasis inkuiri terbimbing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Pengembangan dilakukan dengan mengacu pada model 4-D dengan tahapan Definition, Design, Development dan Dissemination. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) LKPD IPA berbasis inkuiri terbimbing layak digunakan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa SMP dengan hasil validasi ahli materi sebesar 25,5, ahli media 13 dan ahli bahasa 22 dengan kategori sangat baik; (2) peningkatan motivasi belajar siswa sebesar 0,31dengan kategori sedang dan (3) peningkatan hasil belajar IPA sebesar 0,92 dengan kategori tinggi.","PeriodicalId":507683,"journal":{"name":"JURNAL PENDIDIKAN MIPA","volume":"87 13","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141408774","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Profil Kesulitan, Belajar Matematika, dan Kecenderungan, Diskalkulia pada, S. Sekolah, Dasar Arta, Rajasha Herlambang, Kamid, Yelli Ramalisa, Kata Kunci, Diskalkulia, Kesulitan Belajar, Matematika Pendahuluan
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil kesulitan belajar matematika dan kecenderungan diskalkulia yang dialami siswa kelas III dan IV SD N 216/IV Kota Jambi, serta faktor faktor yang menyebabkan kesuliatan belajar pada siswa. Penelitian ini dilakukan di SD N 216/IV Kota Jambi pada Maret 2024. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil tes kesulitan belajar dan kecendrungan diskalkulia dan wawancara kepada siswa (sebagai data utama) dan wawancara kepada guru wali kelas (sebagai data pendukung). Setelah dilakukan tes dan wawancara tersebut, data dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas III dan IV SD N 216/IV Kota Jambi masih mengalami kesulitan belajar dan mengalami kecenderungan diskalkulia. Dari 6 orang siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian diketahui, 5 siswa diantaranya memenuhi indikator diskalkulia. Adapun faktor yang menyebabkan kesulitan belajar adalah faktor internal yang terdiri dari rendahnya minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran dan faktor eksternal yang terdiri dari penggunaan metode pembelajaran yang masih menggunakan metode ceramah dan demonstrasi dan penggunaan media pembelajaran yang hanya menggunakan buku pedoman pembelajaran dan papan tulis sebagai alat dan media pembelajaran.
本研究旨在描述占碑市 SD N 216/IV 三、四年级学生数学学习困难的概况和计算困难的倾向,以及造成学生学习困难的因素。本研究于 2024 年 3 月在占碑市 SD N 216/IV 进行。本研究的数据来自学习困难和计算困难倾向的测试结果以及对学生的访谈(作为主要数据)和对班主任的访谈(作为辅助数据)。测试和访谈结束后,采用描述性定性方法对数据进行了分析。研究结果表明,占碑市 SD N 216/IV 三、四年级的学生仍然存在学习困难和计算障碍倾向。在被抽样调查的 6 名学生中,发现其中 5 人符合计算障碍的指标。造成学习困难的因素有内部因素,包括学生学习兴趣和动力不足;外部因素,包括使用的学习方法仍然是讲授法和演示法,以及使用的学习媒体仅仅是学习手册和黑板作为学习工具和媒体。
{"title":"Profil Kesulitan Belajar Matematika dan Kecenderungan Diskalkulia pada Siswa Sekolah Dasar","authors":"Profil Kesulitan, Belajar Matematika, dan Kecenderungan, Diskalkulia pada, S. Sekolah, Dasar Arta, Rajasha Herlambang, Kamid, Yelli Ramalisa, Kata Kunci, Diskalkulia, Kesulitan Belajar, Matematika Pendahuluan","doi":"10.37630/jpm.v14i2.1537","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v14i2.1537","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil kesulitan belajar matematika dan kecenderungan diskalkulia yang dialami siswa kelas III dan IV SD N 216/IV Kota Jambi, serta faktor faktor yang menyebabkan kesuliatan belajar pada siswa. Penelitian ini dilakukan di SD N 216/IV Kota Jambi pada Maret 2024. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil tes kesulitan belajar dan kecendrungan diskalkulia dan wawancara kepada siswa (sebagai data utama) dan wawancara kepada guru wali kelas (sebagai data pendukung). Setelah dilakukan tes dan wawancara tersebut, data dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas III dan IV SD N 216/IV Kota Jambi masih mengalami kesulitan belajar dan mengalami kecenderungan diskalkulia. Dari 6 orang siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian diketahui, 5 siswa diantaranya memenuhi indikator diskalkulia. Adapun faktor yang menyebabkan kesulitan belajar adalah faktor internal yang terdiri dari rendahnya minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran dan faktor eksternal yang terdiri dari penggunaan metode pembelajaran yang masih menggunakan metode ceramah dan demonstrasi dan penggunaan media pembelajaran yang hanya menggunakan buku pedoman pembelajaran dan papan tulis sebagai alat dan media pembelajaran.","PeriodicalId":507683,"journal":{"name":"JURNAL PENDIDIKAN MIPA","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141403001","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas Media Pembelajaran Wegos (Web Google Sites) berbasis Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dilihat dari segi kualitas yakni valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development. dengan model pengembangan ADDIE. Subjek uji coba dalam penelitian dan pengembangan ini meliputi tim ahli, guru matematika, dan siswa kelas VIII.E SMP Negeri 7 Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan data yang mencakup angket validasi, angket praktikalitas, angket efektifitas dan tes hasil belajar siswa. Hasil angket validasi untuk aspek materi sebesar 83% dan untuk aspek desain sebesar 74,73%. Persentase tingkat kepraktisan guru sebesar 88% dan tingkat kepraktisan oleh siswa sebesar 90,89%. Tingkat kefektifan berdasarkan hasil angket efektifitas oleh siswa diperoleh persentase sebesar 92,53%. Perolehan rata-rata skor pretest siswa adalah 29,96 dengan kategori rendah, sedangkan rata-rata skor posttest siswa sebesar 77%, untuk hasil rata-rata N-Gain sebesar 0,67 yang menunjukkan peningkatan dengan kategori tinggi serta persentase keefektifan N-Gain sebesar 67% dengan kategori cukup efektif, berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan media pembelajaran Wegos (Web Google Sites) berbasis Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
{"title":"Pengembangan Media Pembelajaran Wegos (Web Google Sites) Berbasis Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa","authors":"Ratih Noverlika, Mujahidawati, Ilham Falani","doi":"10.37630/jpm.v14i2.1524","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v14i2.1524","url":null,"abstract":"Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas Media Pembelajaran Wegos (Web Google Sites) berbasis Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dilihat dari segi kualitas yakni valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development. dengan model pengembangan ADDIE. Subjek uji coba dalam penelitian dan pengembangan ini meliputi tim ahli, guru matematika, dan siswa kelas VIII.E SMP Negeri 7 Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan data yang mencakup angket validasi, angket praktikalitas, angket efektifitas dan tes hasil belajar siswa. Hasil angket validasi untuk aspek materi sebesar 83% dan untuk aspek desain sebesar 74,73%. Persentase tingkat kepraktisan guru sebesar 88% dan tingkat kepraktisan oleh siswa sebesar 90,89%. Tingkat kefektifan berdasarkan hasil angket efektifitas oleh siswa diperoleh persentase sebesar 92,53%. Perolehan rata-rata skor pretest siswa adalah 29,96 dengan kategori rendah, sedangkan rata-rata skor posttest siswa sebesar 77%, untuk hasil rata-rata N-Gain sebesar 0,67 yang menunjukkan peningkatan dengan kategori tinggi serta persentase keefektifan N-Gain sebesar 67% dengan kategori cukup efektif, berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan media pembelajaran Wegos (Web Google Sites) berbasis Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.","PeriodicalId":507683,"journal":{"name":"JURNAL PENDIDIKAN MIPA","volume":"47 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141405884","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pembelajaran matematika masih rendah dikarenakan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika belum maksimal. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menerapkan pembelajaran kolaboratif terintegrasi Computer Supported Collaborative Learning (CSCL) dengan siswa yang menerapkan model pembelajaran biasa dan mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menerapkan pembelajaran kolaboratif terintegrasi CSCL lebih baik daripada siswa yang menerapkan model pembelajaran biasa. Model yang digunakan merupakan Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design, yaitu desain yang memberikan pre-test sebelum dilakukan perlakuan (treatment), serta diberikan post-test setelah diberikan perlakuan (treatment). Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Kota Serang pada tahun pelajaran 2023/2024. Penelitian ini melibatkan dua kelas sebagai subjek penelitian, yaitu kelas VIII-B sebagai kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran kolaboratif terintegrasi Computer Supported Collaborative Learning (CSCL) dan kelas VIII-C sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model CTL (Contekstual Teaching Learning). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol serta peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan siswa pada kelas kontrol.
这项研究的动机是,学生在学习数学时的数学交流能力仍然很低,因为学习数学所使用的学习模式并不理想。因此,需要一种能够提高学生数学交流能力的学习模式。本研究的目的是确定应用计算机支持的协作学习(CSCL)的学生与应用普通学习模式的学生在数学交流能力上的差异,并确定应用计算机支持的协作学习(CSCL)的学生比应用普通学习模式的学生在数学交流能力上有更好的提高。采用的模式是前测-后测非等效对照组设计,即在治疗前进行前测,治疗后进行后测。本研究于 2023/2024 学年在哥打实浪第一师范学院(SMP Negeri 1 Kota Serang)进行。本研究涉及两个班级作为研究对象,即使用计算机支持协作学习(CSCL)综合协作学习的实验班 VIII-B,以及使用 CTL(情境教学学习)模式的对照班 VIII-C。研究结果表明,实验班和对照班的学生在数学交流能力方面存在差异,实验班学生数学交流能力的提高情况优于对照班学生。
{"title":"Pengaruh Pembelajaran Kolaboratif Terintegrasi Computer Supported Collaborative Learning terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP","authors":"Eha Soleha, Ihsanudin Ihsanudin","doi":"10.37630/jpm.v14i2.1540","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v14i2.1540","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pembelajaran matematika masih rendah dikarenakan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika belum maksimal. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menerapkan pembelajaran kolaboratif terintegrasi Computer Supported Collaborative Learning (CSCL) dengan siswa yang menerapkan model pembelajaran biasa dan mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menerapkan pembelajaran kolaboratif terintegrasi CSCL lebih baik daripada siswa yang menerapkan model pembelajaran biasa. Model yang digunakan merupakan Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design, yaitu desain yang memberikan pre-test sebelum dilakukan perlakuan (treatment), serta diberikan post-test setelah diberikan perlakuan (treatment). Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Kota Serang pada tahun pelajaran 2023/2024. Penelitian ini melibatkan dua kelas sebagai subjek penelitian, yaitu kelas VIII-B sebagai kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran kolaboratif terintegrasi Computer Supported Collaborative Learning (CSCL) dan kelas VIII-C sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model CTL (Contekstual Teaching Learning). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol serta peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan siswa pada kelas kontrol.","PeriodicalId":507683,"journal":{"name":"JURNAL PENDIDIKAN MIPA","volume":"11 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141397105","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ayu Andri Yani, Sofnidar, Roseli Theis, Kata Kunci, Gaya Belajar, Kemampuan, Pemecahan Masalah, Matematis Pendahuluan
Gaya belajar siswa dalam mendapatkan ilmu pengetahuan memengaruhi kemampuannya ketika memecahkan masalah. kemampuan siswa tersebut tentu berbeda, dan siswa mempunyai cara yang berbeda untuk menyelesaikan masalah juga. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP berdasarkan gaya belajar V-A-K (Visual, Auditori, Kinestetik). Penelitian ini menerapkan jenis penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif. Serta dilaksanakan di kelas VIII C SMP N 9 Muaro Jambi dengan tahun ajaran 2023/2024 menggunakan sebanyak 6 subjek. Teknik pengumpulan data berupa tes kuesioner angket gaya belajar, tes tertulis kemampuan pemecahan masalah matematis serta wawancara. Penelitian kualitatif mencakup tahapan pra-lapangan, pekerjaan lapangan serta analisis data. Teknik analisis dalam penelitian yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil dari penelitian membuktikan untuk keenam subjek penelitian mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang beragam, secara fakta bahwa masing-masing subjek penelitian menggunakan gaya belajar yang berbeda pula. Dimana subjek gaya belajar visual dan auditori mampu memecahkan permasalahan matematika dengan baik daripada subjek gaya belajar kinestetik.
学生获取知识的学习方式会影响他们解决问题的能力。学生的能力当然不同,学生解决问题的方式也不同。本研究旨在描述初中生基于 V-A-K(视觉、听觉、动觉)学习方式的数学解题能力。本研究采用定性研究类型和描述性方法。研究在 2023/2024 学年八年级 C 班(SMP N 9 Muaro Jambi)进行,使用了 6 个科目。数据收集技术采用学习风格问卷测试、数学解题技巧书面测试和访谈的形式。定性研究包括实地前阶段、实地工作和数据分析。研究中的分析技术包括数据还原、数据展示、结论得出或验证。研究结果证明,六个研究对象的解题能力各不相同,事实上,每个研究对象都采用了不同的学习风格。其中,视觉和听觉学习方式的受试者比动觉学习方式的受试者能够很好地解决数学问题。
{"title":"Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Berdasarkan Gaya Belajar V-A-K (Visual, Auditori, Kinestetik)","authors":"Ayu Andri Yani, Sofnidar, Roseli Theis, Kata Kunci, Gaya Belajar, Kemampuan, Pemecahan Masalah, Matematis Pendahuluan","doi":"10.37630/jpm.v14i2.1541","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v14i2.1541","url":null,"abstract":"Gaya belajar siswa dalam mendapatkan ilmu pengetahuan memengaruhi kemampuannya ketika memecahkan masalah. kemampuan siswa tersebut tentu berbeda, dan siswa mempunyai cara yang berbeda untuk menyelesaikan masalah juga. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP berdasarkan gaya belajar V-A-K (Visual, Auditori, Kinestetik). Penelitian ini menerapkan jenis penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif. Serta dilaksanakan di kelas VIII C SMP N 9 Muaro Jambi dengan tahun ajaran 2023/2024 menggunakan sebanyak 6 subjek. Teknik pengumpulan data berupa tes kuesioner angket gaya belajar, tes tertulis kemampuan pemecahan masalah matematis serta wawancara. Penelitian kualitatif mencakup tahapan pra-lapangan, pekerjaan lapangan serta analisis data. Teknik analisis dalam penelitian yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil dari penelitian membuktikan untuk keenam subjek penelitian mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang beragam, secara fakta bahwa masing-masing subjek penelitian menggunakan gaya belajar yang berbeda pula. Dimana subjek gaya belajar visual dan auditori mampu memecahkan permasalahan matematika dengan baik daripada subjek gaya belajar kinestetik.","PeriodicalId":507683,"journal":{"name":"JURNAL PENDIDIKAN MIPA","volume":"102 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141407163","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menyelesaikan soal pembutian dengan menggunakan benda manipulatif merupakan tantangan tersendiri bagi siswa dengan tingkat kemampuan yang tinggi dan rendah. Contoh-kontra (counter-example) dapat membantu siswa dalam membangun dugaan yang komprehensif. Penelitian ini menganalisis tahapan pembuktian tindakan melalui stimulasi counter-example pada siswa dengan tingkat kemampuan menyelesaikan soal yang tinggi dan rendah. Tahap pembuktian aksi dalam penelitian ini menggunakan tiga tahap: membuktikan dugaan primitif mereka, menghadapi (konfrontasi) counter-example, dan memeriksa kembali dugaan dan bukti. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini dua dari 28 siswa SDN Watesnegoro 1 yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tugas pembuktian dan pedoman wawancara. Teknik pengambilan data terdiri dari tugas, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data terdiri dari tiga tahap yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada tahap pembuktian dugaan primitif, dugaan yang dibuat oleh siswa dengan tingkat rendah dan tinggi masih salah. Pada tahap mengkonfrontasikan counter-example, dugaan dan pembuktian yang dilakukan oleh siswa sudah komprehensif. Dapat disimpulkan bahwa tahap pembuktian siswa tingkat rendah dan tinggi yang menggunakan benda manipulatif melalui stimulasi counter-example menunjukkan adanya peningkatan dugaan dan pembuktian yang lebih komprehensif.
使用操作材料解决推理问题,对能力水平高和能力水平低的学生都是一个挑战。反例可以帮助学生建立全面的猜想。本研究分析了通过反例刺激解决问题能力高低学生的行动证明阶段。本研究中的行动证明阶段分为三个阶段:证明自己的原始猜想、面对反例、重新审视猜想和证据。采用的研究类型是案例研究法的定性研究。本研究的对象是从瓦特斯内戈罗 SDN 1 的 28 名学生中通过有目的抽样选出的两名学生。使用的研究工具是证明任务和访谈指南。数据收集技术包括任务、文件和访谈。数据分析技术包括三个阶段,即数据还原、数据展示和结论得出。分析结果显示,在证明原始猜想阶段,低水平和高水平学生的猜想仍然是错误的。在面对反例阶段,学生的猜想和证明是全面的。由此可以得出结论:通过反例刺激,低、高水平学生在使用操作对象的证明阶段,猜想增多,证明更全面。
{"title":"Menganalisis Bukti Tindakan Siswa dalam Membuat Contoh Penyangkal tentang Hubungan Luas dan Keliling","authors":"Gita Marchelyta, A. Putri, Mohammad Faizal Amir","doi":"10.37630/jpm.v14i2.1543","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v14i2.1543","url":null,"abstract":"Menyelesaikan soal pembutian dengan menggunakan benda manipulatif merupakan tantangan tersendiri bagi siswa dengan tingkat kemampuan yang tinggi dan rendah. Contoh-kontra (counter-example) dapat membantu siswa dalam membangun dugaan yang komprehensif. Penelitian ini menganalisis tahapan pembuktian tindakan melalui stimulasi counter-example pada siswa dengan tingkat kemampuan menyelesaikan soal yang tinggi dan rendah. Tahap pembuktian aksi dalam penelitian ini menggunakan tiga tahap: membuktikan dugaan primitif mereka, menghadapi (konfrontasi) counter-example, dan memeriksa kembali dugaan dan bukti. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini dua dari 28 siswa SDN Watesnegoro 1 yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tugas pembuktian dan pedoman wawancara. Teknik pengambilan data terdiri dari tugas, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data terdiri dari tiga tahap yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada tahap pembuktian dugaan primitif, dugaan yang dibuat oleh siswa dengan tingkat rendah dan tinggi masih salah. Pada tahap mengkonfrontasikan counter-example, dugaan dan pembuktian yang dilakukan oleh siswa sudah komprehensif. Dapat disimpulkan bahwa tahap pembuktian siswa tingkat rendah dan tinggi yang menggunakan benda manipulatif melalui stimulasi counter-example menunjukkan adanya peningkatan dugaan dan pembuktian yang lebih komprehensif.","PeriodicalId":507683,"journal":{"name":"JURNAL PENDIDIKAN MIPA","volume":"3 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141392068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Margaret Octavia, S. Putri, Pramudya Dwy, A. Putra, Z. Ridlo, U. Jember
Penelitian ini dilakukan untuk menanggapi kesulitan dalam keterampilan pemecahan masalah yang dialami siswa SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi validitas, kepraktisan, dan efektivitas modul IPA berbasis STEM. Fakta dilapangan menyatakan keterampilan pemecahan masalah masih rendah, yang tercermin dari hasil evaluasi PISA tahun 2018. PISA menyatakan penurunan prestasi ilmiah dengan skor 396 dan peringkat 71 dari 79 negara. IPA sering kali dianggap sebagai mata pelajaran yang menantang bagi siswa. Minat yang rendah dari siswa dalam mempelajari IPA dapat berdampak negatif pada perkembangan keterampilan mereka dalam pemecahan masalah. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menerapkan modul pembelajaran IPA berbasis STEM. Modul ini dikembangkan dengan mengikuti model pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahap: analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Modul yang dihasilkan berfungsi sebagai media pembelajaran yang terintegrasi dengan STEM. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa modul ini mendapat nilai validasi sebesar 87%, sementara modul ajar mencapai 92,5%. Kepraktisan modul dinilai sebesar 90,09%. Selain itu, berdasarkan hasil pretest dan posttest, nilai n-gain sebesar 0,56 menunjukkan bahwa modul IPA berbasis STEM dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa dengan tingkat kategori yang sedang. Respons siswa terhadap modul tersebut juga sangat positif, dengan nilai angket respon siswa mencapai 89,03% dalam kategori sangat baik.
{"title":"Pengembangan Modul IPA Berbasis STEM untuk Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah Bagi Siswa SMP","authors":"Margaret Octavia, S. Putri, Pramudya Dwy, A. Putra, Z. Ridlo, U. Jember","doi":"10.37630/jpm.v14i1.1490","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v14i1.1490","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk menanggapi kesulitan dalam keterampilan pemecahan masalah yang dialami siswa SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi validitas, kepraktisan, dan efektivitas modul IPA berbasis STEM. Fakta dilapangan menyatakan keterampilan pemecahan masalah masih rendah, yang tercermin dari hasil evaluasi PISA tahun 2018. PISA menyatakan penurunan prestasi ilmiah dengan skor 396 dan peringkat 71 dari 79 negara. IPA sering kali dianggap sebagai mata pelajaran yang menantang bagi siswa. Minat yang rendah dari siswa dalam mempelajari IPA dapat berdampak negatif pada perkembangan keterampilan mereka dalam pemecahan masalah. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menerapkan modul pembelajaran IPA berbasis STEM. Modul ini dikembangkan dengan mengikuti model pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahap: analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Modul yang dihasilkan berfungsi sebagai media pembelajaran yang terintegrasi dengan STEM. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa modul ini mendapat nilai validasi sebesar 87%, sementara modul ajar mencapai 92,5%. Kepraktisan modul dinilai sebesar 90,09%. Selain itu, berdasarkan hasil pretest dan posttest, nilai n-gain sebesar 0,56 menunjukkan bahwa modul IPA berbasis STEM dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa dengan tingkat kategori yang sedang. Respons siswa terhadap modul tersebut juga sangat positif, dengan nilai angket respon siswa mencapai 89,03% dalam kategori sangat baik.","PeriodicalId":507683,"journal":{"name":"JURNAL PENDIDIKAN MIPA","volume":"9 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140358639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini diimplementasikan guna mengetahui pengaruh penggunaan model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap prestasi belajar matematika pada siswa kelas IV. Melalui penerapan desain kelompok kontrol nonekuivalen, penelitian ini tergolong dalam jenis kuantitatif quasi-eksperimental. Pengumpulan data dilakukan melalui tes dan observasi keterlaksanaan. Analisis data dilakukan dengan metode uji Mann Whitney U. Berdasarkan analisis, diketahui bahwa nilai signifikansi 0,000 lebih rendah dari nilai signifikansi yang telah ditetapkan sebesar 0,05, sehingga hipotesis nol (H0) dikecualikan dan hipotesis alternatif (Ha) diakui. Hal ini menandakan adanya perbedaan yang signifikan pada pencapaian pembelajaran matematika antara siswa yang mengikuti Project Based Learning dan mereka yang mengikuti Discovery Learning. Temuan ini menegaskan pengaruh signifikan dari model Project Based Learning terhadap pencapaian pembelajaran matematika di kelas IV, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti sintaks Project Based Learning, produk akhir, lingkungan belajar, serta minat dan motivasi siswa.
本研究旨在确定项目式学习模式对四年级学生数学学习成绩的影响。本研究采用非等效对照组设计,属于定量准实验类型。通过测试和观察实施情况收集数据。数据分析采用曼-惠特尼 U 检验法。 根据分析可知,显著性值 0.000 低于预定的显著性值 0.05,因此排除了零假设(H0),认可了备择假设(Ha)。这表明,参与项目式学习的学生与参与发现式学习的学生在数学学习成绩上存在显著差异。这一发现证实了项目式学习模式对四年级数学学习成绩的显著影响,其影响因素包括项目式学习的语法、最终产品、学习环境以及学生的兴趣和动机。
{"title":"Pengaruh Model Project Based Learning terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV","authors":"A. Aulia, Siti Istiningsih, Nurwahidah","doi":"10.37630/jpm.v14i1.1519","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v14i1.1519","url":null,"abstract":"Penelitian ini diimplementasikan guna mengetahui pengaruh penggunaan model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap prestasi belajar matematika pada siswa kelas IV. Melalui penerapan desain kelompok kontrol nonekuivalen, penelitian ini tergolong dalam jenis kuantitatif quasi-eksperimental. Pengumpulan data dilakukan melalui tes dan observasi keterlaksanaan. Analisis data dilakukan dengan metode uji Mann Whitney U. Berdasarkan analisis, diketahui bahwa nilai signifikansi 0,000 lebih rendah dari nilai signifikansi yang telah ditetapkan sebesar 0,05, sehingga hipotesis nol (H0) dikecualikan dan hipotesis alternatif (Ha) diakui. Hal ini menandakan adanya perbedaan yang signifikan pada pencapaian pembelajaran matematika antara siswa yang mengikuti Project Based Learning dan mereka yang mengikuti Discovery Learning. Temuan ini menegaskan pengaruh signifikan dari model Project Based Learning terhadap pencapaian pembelajaran matematika di kelas IV, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti sintaks Project Based Learning, produk akhir, lingkungan belajar, serta minat dan motivasi siswa.","PeriodicalId":507683,"journal":{"name":"JURNAL PENDIDIKAN MIPA","volume":"37 45","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140358212","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}