首页 > 最新文献

Diakronika最新文献

英文 中文
MEDIA KATALOG DIGITAL UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH DI MASA PANDEMI COVID-19
Pub Date : 2021-12-12 DOI: 10.24036/diakronika/vol21-iss2/220
Fahmi Nur Ramadhan, S. Sunardi, Akhmad Arif Musadad
Abstract Various new problems emerged after history learning which is currently carried out online due to the Covid-19 virus pandemic. Thes new problems make the promblems in history learning more diverse after conventional history learning also experiences many problems. Various problems that arise in online history learning such as students who are easily bored and tired, student who increasingly do not understand the material presented, students who are inceasingly not interested in online history learning, students do not always pay attention and are not easy to monitor after learning online history. The purpose of this research is to overcome various problems that occur due to online history learning through the use of the Digital History Catalog learning media. This study uses a research method in the form of descriptive qualitative research. The result showed that uses of appropriate, innovative, interactive learning media and being able to adapt to online learning was needed both by students and by the teachers themselves. Media such as the Digital History Catalog can overcome the problems that occur due to online history learning. Digital History Catalog Media can adjust the material to be delivered according to those listed in the KI and KD of history learning. Keywords: History Learning, Covid-19 Pandemic, History Digital Catalog. Abstrak Berbagai permasalahan baru muncul setelah pembelajaran sejarah yang saat ini dilakukan secara online akibat terjadinya pandemi virus Covid-19. Masalah-masalah baru tersebut membuat masalah dalam pembelajaran sejarah semakin beragam setelah pembelajaran sejarah secara konvensional pun mengalami banyak permasalahan. Berbagai masalah yang muncul dalam pembelajaran sejarah online seperti misalnya siswa yang mudah cepat bosan dan lelah, siswa yang semakin tidak paham tentang materi yang disampaikan, siswa yang tidak tertarik dengan pembelajaran sejarah online, siswa tidak selalu memperhatikan dan tidak mudah untuk dipantau setelah dilakukannya pembelajaran sejarah online. Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini ialah untuk mengatasi berbagai permasalah yang terjadi akibat pembelajaran sejarah online melalui sebuah penggunaan media pembelajaran Katalog Digital Sejarah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian berupa penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran yang tepat, inovatif, dan interakitf serta mampu menyesuaikan dengan pembelajaran online sangat dibutuhkan baik oleh siswa maupun oleh guru sendiri. Media seperti Katalog Digital Sejarah dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi akibat pembelajaran sejarah online. Media Katalog Digital Sejarah dapat menyesuaikan materi yang akan disampaikan sesuai dengan yang tercantum dalam KI dan KD pembelajaran sejarah. Kata Kunci: Pembelajaran Sejarah; Pandemi Covid-19; Katalog Digital Sejarah
由于新冠肺炎疫情,当前在线进行历史学习后出现了各种新的问题。在传统的历史学习经历了诸多问题之后,这些新的问题使得历史学习中的问题更加多样化。在网络历史学习中出现的各种问题,如学生容易感到无聊和疲倦,学生越来越不理解所呈现的材料,学生对网络历史学习越来越不感兴趣,学生在学习网络历史后不总是注意,不容易监控。本研究的目的在于透过数位历史目录学习媒体的使用,来克服线上历史学习所产生的各种问题。本研究采用描述性定性研究的研究方法。结果表明,学生和教师都需要使用适当的、创新的、互动的学习媒体,并能够适应在线学习。像数字历史目录这样的媒体可以克服由于在线历史学习而出现的问题。数字历史目录媒体可以根据历史学习的KI和KD中所列的内容来调整要交付的材料。关键词:历史学习,新冠疫情,历史数字目录摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstractmasalah -masalah baru tersebut成员masalah dalam pembelajaran sejarah semakin beragam setelah pembelajaran sejarah secara konvensional pun mengalami banyak permasalahan。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思。图juan dari penelitian yang dilakukan ini ialah untuk mengatasi bermasalai permasalah yang terjadi akibat penbelajan sejarah online melalui sebuah penggunaan media penbelajan Katalog Digital sejarah。Penelitian ini menggunakan方法Penelitian berupa Penelitian定性描述。Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media penbelajaran yang tepat,创新,但互联网服务提供商mampu menunjukkan dengan penbelajaran在线sangat dibutuhkan baik oleh siswa maupun oleh guru sendiri。Media seperti catalog Digital Sejarah dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi akibat pembelajaran Sejarah online。媒体目录数字Sejarah dapat menyesuaikan materi akan disampaikan sesuai dengan yang tercantum dalam KI dan KD pembelajaran Sejarah。Kata Kunci: Pembelajaran Sejarah;Pandemi Covid-19;catalogue Digital Sejarah
{"title":"MEDIA KATALOG DIGITAL UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH DI MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Fahmi Nur Ramadhan, S. Sunardi, Akhmad Arif Musadad","doi":"10.24036/diakronika/vol21-iss2/220","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/diakronika/vol21-iss2/220","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Various new problems emerged after history learning which is currently carried out online due to the Covid-19 virus pandemic. Thes new problems make the promblems in history learning more diverse after conventional history learning also experiences many problems. Various problems that arise in online history learning such as students who are easily bored and tired, student who increasingly do not understand the material presented, students who are inceasingly not interested in online history learning, students do not always pay attention and are not easy to monitor after learning online history. The purpose of this research is to overcome various problems that occur due to online history learning through the use of the Digital History Catalog learning media. This study uses a research method in the form of descriptive qualitative research. The result showed that uses of appropriate, innovative, interactive learning media and being able to adapt to online learning was needed both by students and by the teachers themselves. Media such as the Digital History Catalog can overcome the problems that occur due to online history learning. Digital History Catalog Media can adjust the material to be delivered according to those listed in the KI and KD of history learning. \u0000 \u0000Keywords: History Learning, Covid-19 Pandemic, History Digital Catalog. \u0000 \u0000Abstrak \u0000Berbagai permasalahan baru muncul setelah pembelajaran sejarah yang saat ini dilakukan secara online akibat terjadinya pandemi virus Covid-19. Masalah-masalah baru tersebut membuat masalah dalam pembelajaran sejarah semakin beragam setelah pembelajaran sejarah secara konvensional pun mengalami banyak permasalahan. Berbagai masalah yang muncul dalam pembelajaran sejarah online seperti misalnya siswa yang mudah cepat bosan dan lelah, siswa yang semakin tidak paham tentang materi yang disampaikan, siswa yang tidak tertarik dengan pembelajaran sejarah online, siswa tidak selalu memperhatikan dan tidak mudah untuk dipantau setelah dilakukannya pembelajaran sejarah online. Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini ialah untuk mengatasi berbagai permasalah yang terjadi akibat pembelajaran sejarah online melalui sebuah penggunaan media pembelajaran Katalog Digital Sejarah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian berupa penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran yang tepat, inovatif, dan interakitf serta mampu menyesuaikan dengan pembelajaran online sangat dibutuhkan baik oleh siswa maupun oleh guru sendiri. Media seperti Katalog Digital Sejarah dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi akibat pembelajaran sejarah online. Media Katalog Digital Sejarah dapat menyesuaikan materi yang akan disampaikan sesuai dengan yang tercantum dalam KI dan KD pembelajaran sejarah. \u0000 \u0000Kata Kunci: Pembelajaran Sejarah; Pandemi Covid-19; Katalog Digital Sejarah","PeriodicalId":52790,"journal":{"name":"Diakronika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43001191","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Analisis Cerpen untuk Pembelajaran Sejarah Amerika
Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.24036/diakronika/vol21-iss1/178
Novita Dewi, Sumini Theresia
Penelitian ini mengkaji tiga cerita pendek Amerika yang berlatar tiga zaman sejarah yang berbeda: “The Minister’s Black Veil” oleh Nathaniel Hawthorne (Kaum Puritan di New England), “Désirée’s Baby” oleh Kate Chopin (Perbudakan di Louisiana sebelum Perang Saudara), dan Ken Liu’s “The Paper Menagerie” (Pernikahan antar ras di Amerika tahun 1970-an). Dengan menggunakan metode close reading, penelitian kualitatif ini menganalisis ketiga cerpen yang menjadi data primer dan mengkontekstualisasikannya dengan sejarah Amerika, biografi pendek masing-masing pengarang, dan teks-teks yang relevan yang diperlakukan sebagai data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, ketiga cerpen menggambarkan intoleransi, krisis identitas, dan rasisme dalam berbagai tingkatan. Kedua, supremasi agama dan warna kulit mendominasi sepanjang sejarah Amerika seperti yang diungkapkan secara imajinatif oleh setiap cerita. Ketiga, meskipun diperlakukan tidak adil, tokoh perempuan bertahan hidup. Sikap mereka memberikan pandangan baru tentang peran perempuan yang sering diabaikan oleh sejarah resmi. Sebagai simpulan, cerita pendek dapat diberikan sebagai materi pengayaan yang bermakna dalam pembelajaran sejarah untuk menggugah cara berpikir kritis, empati, serta kegembiraan dalam belajar.
这项研究考察了三个不同历史世纪的三个短篇小说:纳撒尼尔·霍桑(新英格兰清教徒)的《部长的黑面纱》、凯特·肖邦(内战前路易斯安那州的奴隶制)的《Désirée的婴儿》和刘的《纸动物园》。本定性研究采用细读的方法,分析了三个作为主要数据的镜子,并将其与美国历史、每位作者的短篇传记以及作为次要数据处理的相关文本联系起来。研究表明,第一种和第三种对不同层面的不容忍、身份危机和种族主义都很敏感。其次,正如每个故事所想象的那样,宗教至上主义和肤色主宰了整个美国历史。第三,即使受到不公平的待遇,妇女也能生存下来。他们的态度使人们对官方历史经常忽视的女性角色有了新的认识。作为一个研讨会,短篇小说可以作为一种娱乐材料,意味着学习历史来猜测批判性思维、同理心和学习的乐趣。
{"title":"Analisis Cerpen untuk Pembelajaran Sejarah Amerika","authors":"Novita Dewi, Sumini Theresia","doi":"10.24036/diakronika/vol21-iss1/178","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/diakronika/vol21-iss1/178","url":null,"abstract":"Penelitian ini mengkaji tiga cerita pendek Amerika yang berlatar tiga zaman sejarah yang berbeda: “The Minister’s Black Veil” oleh Nathaniel Hawthorne (Kaum Puritan di New England), “Désirée’s Baby” oleh Kate Chopin (Perbudakan di Louisiana sebelum Perang Saudara), dan Ken Liu’s “The Paper Menagerie” (Pernikahan antar ras di Amerika tahun 1970-an). Dengan menggunakan metode close reading, penelitian kualitatif ini menganalisis ketiga cerpen yang menjadi data primer dan mengkontekstualisasikannya dengan sejarah Amerika, biografi pendek masing-masing pengarang, dan teks-teks yang relevan yang diperlakukan sebagai data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, ketiga cerpen menggambarkan intoleransi, krisis identitas, dan rasisme dalam berbagai tingkatan. Kedua, supremasi agama dan warna kulit mendominasi sepanjang sejarah Amerika seperti yang diungkapkan secara imajinatif oleh setiap cerita. Ketiga, meskipun diperlakukan tidak adil, tokoh perempuan bertahan hidup. Sikap mereka memberikan pandangan baru tentang peran perempuan yang sering diabaikan oleh sejarah resmi. Sebagai simpulan, cerita pendek dapat diberikan sebagai materi pengayaan yang bermakna dalam pembelajaran sejarah untuk menggugah cara berpikir kritis, empati, serta kegembiraan dalam belajar.","PeriodicalId":52790,"journal":{"name":"Diakronika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41444403","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Inovasi Pendidikan Karakter Bangsa Berbasis Nilai-Nilai Sejarah Perjuangan Pangeran Sambernyowo di Era Masyarakat 5. 0 以历史价值为基础的民族性格创新在社会第五阶段为Sambernyowo王子的斗争。0
Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.24036/diakronika/vol21-iss1/179
Muhammad Iqbal Birsyada, Siswanta Siswanta
Pendidikan secara esensial dan kultural pada hakikatnya bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai kebudayaan yang menjadi identitas karakter masyarakat dan bangsa. Nilai-nilai esensial tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai cara seperti penguatan nilai-nilai karakter kebangsaan (nation caracter building). Dengan melalui materi-materi di dalamnya maka masyarakat dapat diarahkan untuk memecahkan persoalan-persoalan (social problem) yang sedang mereka hadapi dalam rangka tujuan utamanya adalah penanaman karakter kebangsaan. Pada konteks pendidikan, nilai-nilai karakter kebangsaan ini pada akhirnya akan menjadi dasar dalam bersosialisasi dan berinteraksi masyarakat. Artikel ini bertujuan menganalisis tentang nilai-niai sejarah perjuangan Pangeran Sambernyowo yang kemudian dapat dikembangkan menjadi sebuah prototipe model pendidikan karakter bangsa pada masyarakat era 5. 0. Di era digital dan virtual pada saat ini model pengembangan pendidikan karakter bangsa menjadi sangat vital khususnya untuk proses pewarisan nilai-nilai karakter budaya bagi generasi millennial yang rentan akan krisis sosial-kebangsaan. Selain itu artikel ini juga memberikan langkah-langkah strategis dan inovatif perihal proses penanaman nilai-nilai karakter kebangsaan dari kognitif hingga afektif ke pada peserta didik. Katakunci: Pendidikan, Karakter Bangsa, Nilai-Nilai Sejarah, Perjuangan, Pangeran Sambernyowo, Masyarakat 5. 0.
教育在本质上和文化上旨在发展成为人民和人民身份的文化价值观。这些基本价值观可以通过各种方式发展,例如民族性格建设。通过其中的材料,社会可以被命令解决他们所面临的社会问题,以便主要命名民族。在教育的背景下,这些民族性的价值观最终将成为社会化和与社会互动的基础。本文旨在分析桑伯尼奥沃亲王斗争的历史价值,从而将其发展成为5世纪国民教育的原型。0.在当前的数字和虚拟时代,国民教育的发展模式变得非常重要,尤其是对于易受社会国家危机影响的千禧一代的文化价值观传承过程。此外,本文还提供了从认知到情感再到受教育参与者的国民性格价值命名过程中的战略性和创新性步骤。关键词:教育,民族性格,历史价值观,战争,桑伯尼奥沃亲王,社会5。0
{"title":"Inovasi Pendidikan Karakter Bangsa Berbasis Nilai-Nilai Sejarah Perjuangan Pangeran Sambernyowo di Era Masyarakat 5. 0","authors":"Muhammad Iqbal Birsyada, Siswanta Siswanta","doi":"10.24036/diakronika/vol21-iss1/179","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/diakronika/vol21-iss1/179","url":null,"abstract":"Pendidikan secara esensial dan kultural pada hakikatnya bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai kebudayaan yang menjadi identitas karakter masyarakat dan bangsa. Nilai-nilai esensial tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai cara seperti penguatan nilai-nilai karakter kebangsaan (nation caracter building). Dengan melalui materi-materi di dalamnya maka masyarakat dapat diarahkan untuk memecahkan persoalan-persoalan (social problem) yang sedang mereka hadapi dalam rangka tujuan utamanya adalah penanaman karakter kebangsaan. Pada konteks pendidikan, nilai-nilai karakter kebangsaan ini pada akhirnya akan menjadi dasar dalam bersosialisasi dan berinteraksi masyarakat. Artikel ini bertujuan menganalisis tentang nilai-niai sejarah perjuangan Pangeran Sambernyowo yang kemudian dapat dikembangkan menjadi sebuah prototipe model pendidikan karakter bangsa pada masyarakat era 5. 0. Di era digital dan virtual pada saat ini model pengembangan pendidikan karakter bangsa menjadi sangat vital khususnya untuk proses pewarisan nilai-nilai karakter budaya bagi generasi millennial yang rentan akan krisis sosial-kebangsaan. Selain itu artikel ini juga memberikan langkah-langkah strategis dan inovatif perihal proses penanaman nilai-nilai karakter kebangsaan dari kognitif hingga afektif ke pada peserta didik. \u0000Katakunci: Pendidikan, Karakter Bangsa, Nilai-Nilai Sejarah, Perjuangan, Pangeran Sambernyowo, Masyarakat 5. 0.","PeriodicalId":52790,"journal":{"name":"Diakronika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49024543","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Tanah, Otoritas Politik, dan Stabilitas Ekonomi Kerajaan Mataram Islam (1613-1645 M) 伊斯兰王国的土地、政治权威和经济稳定(公元1613-1645年)
Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.24036/diakronika/vol21-iss1/163
Zaid Munawar
This article examines issues of land, political authority, and economic stability of the Islamic Mataram Kingdom during the reign of Sultan Agung (1613-1645 AD). This study uses the historical method by carrying out steps such as topic selection, heuristics, verification, interpretation and historiography. This research shows that Sultan Agung as a king has full authority over land management in the entire territory of the Islamic Mataram Kingdom. So that the land can be managed properly, the Sultan Agung divides the land based on concentric circles of the territory, both in the territory of the Negara Agung, Mancanegara, and Pasisiran in order to build a community under the auspices of his government. There are three types of land that are known in this division, namely narawita land (land in the core area of ​​the kingdom which is used as agricultural land and plantations to produce rice, flowers, grass, oil, etc. for palace purposes), lungguh/apanage land (land in the territory of the Negara Agung, Mancanegara, and Pasisiran distributed to the nobles and royal officials as land salaries for their role in the continuity of the administration, and perdikan land (village land in which there are royal sacred buildings, such as places of worship, tombs, and the like, which are exempt from taxation as given to religious leaders (ulama and penghulu). These lands are mainly managed for agriculture as the most important economic source for the kingdom. The maximization of land management is able to have a positive impact on economic stability and governance in the Islamic Mataram Kingdom. Keywords: Land, Political Authority, Economic Stability, Islamic Mataram Kingdom Artikel ini bertujuan mengkaji tentang persoalan tanah, otoritas politik, dan stabilitas ekonomi Kerajaan Mataram Islam pada masa kekuasaaan Sultan Agung (1613-1645 M). Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan melakukan langkah-langkah seperti pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sultan Agung sebagai seorang raja memiliki otoritas penuh terhadap pengelolaan tanah di seluruh wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam. Agar tanah tersebut dapat dikelola dengan baik, maka Sultan Agung membagi tanah berdasarkan lingkaran konsentris wilayah kekuasaan, baik di wilayah Negara Agung, Mancanegara maupun Pasisiran demi membangun masyarakat yang berada dalam naungan pemerintahannya. Ada tiga jenis tanah yang dikenal dalam pembagian tersebut, yaitu tanah narawita (tanah di wilayah inti kerajaan yang digunakan sebagai tanah pertanian dan perkebunan agar menghasilkan padi, bunga, rumput, minyak, dan lain-lain untuk keperluan istana), tanah lungguh/apanage (tanah di wilayah Negara Agung, Mancanegara dan Pasisiran yang didistribusikan kepada para bangsawan dan pejabat tinggi kerajaan sebagai tanah gaji atas perannya terhadap kelangsungan jalannya pemerintahan), dan tanah perdikan (tanah desa yang di dalamnya terdapat bangunan s
本文考察了苏丹阿贡统治时期(公元1613-1645年)伊斯兰马塔兰王国的土地、政治权威和经济稳定问题。本研究采用史学方法,通过选题、启发式、验证、解释、史学等步骤进行研究。这项研究表明,苏丹阿贡作为国王在伊斯兰马塔兰王国的整个领土上拥有完全的土地管理权。为了妥善管理土地,苏丹阿贡根据领土的同心圆划分土地,包括Negara Agung, Mancanegara和Pasisiran的领土,以便在他的政府主持下建立一个社区。在这一划分中,已知有三种类型的土地,即narawita土地(王国核心地区的土地,用作农业用地和种植园,种植水稻、花卉、草、油等,供宫殿使用),lungguh/属地土地(Negara Agung、Mancanegara和Pasisiran领土上的土地,分配给贵族和王室官员,作为他们在行政管理中发挥作用的土地工资),还有perdikan土地(有皇室神圣建筑的村庄土地,如礼拜场所、坟墓等,这些土地不像宗教领袖(ulama和penghulu)那样征税)。这些土地主要用于农业,作为王国最重要的经济来源。土地管理的最大化能够对伊斯兰马塔兰王国的经济稳定和治理产生积极影响。关键词:土地,政治权威,经济稳定,伊斯兰马塔兰王国Artikel ini bertujuan mengkaji tentang persoalan tanah, otoritas politik, dan stabilitas ekonomi Kerajaan Mataram Islam pada masa kekuasaan Sultan Agung (1613-1645 M), Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan melakukan langka -langkah seperti pemilihan topik,启发式,验证,解释和史学。哈西尔peneltian menunjukkan bahwa Sultan Agung sebagaii seorang raja memiliki totoris penhaddap penelolaan tanah di selururh wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam。Agar tanah tersebut dapat dikelola dengan baik, maka Sultan Agung membagi tanah berdasarkan lingkaran konsentris wilayah kekuasaan, baik di wilayah Negara Agung, Mancanegara maupun Pasisiran demi membangun masyarakat yang berada dalam naungan peremerintahannya。Ada tiga jenis tanah yang dikenal dalam pembagian tersebut, yitu tanah narawita (tanah di wilayah inti kerajaan yang digunakan sebagai tanah perkebunan agar menghasilkan padi, bunga, rumput, minyak, danlain -lain untuk keperluan istana), tanah lunguh /apanage (tanah di wilayah Negara Agung, Mancanegara dan Pasisiran yang didistribuiskan kepaada para bangsawan dan pejabat tinggi kerajaan sebagai tanah gaji atas perannya terhadap kelangsungan jalannya permerintahan),Dan tanah perdikan (tanah desa Yang di dalamnya terdapat bangunan sui kerajaan), perperti tempat ibadah, makam, Dan semacamnya, Yang dibebaskan dari pungutan pajak sebagaimana diberikan kepada para tokoh agama (ulama Dan penghulu)。Tanah-tanah tersebut dikelola terutama untuk pertanian sebagai数字经济terpenting bagi kerajaan。Maksimalisasi pengelolaan tanah tersebut mampu成员kan dampak积极稳定经济,并担任Kerajaan Mataram Islam的总理。Kata Kunci: Tanah, Otoritas Politik, Stabilitas Ekonomi, Kerajaan Mataram Islam
{"title":"Tanah, Otoritas Politik, dan Stabilitas Ekonomi Kerajaan Mataram Islam (1613-1645 M)","authors":"Zaid Munawar","doi":"10.24036/diakronika/vol21-iss1/163","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/diakronika/vol21-iss1/163","url":null,"abstract":"This article examines issues of land, political authority, and economic stability of the Islamic Mataram Kingdom during the reign of Sultan Agung (1613-1645 AD). This study uses the historical method by carrying out steps such as topic selection, heuristics, verification, interpretation and historiography. This research shows that Sultan Agung as a king has full authority over land management in the entire territory of the Islamic Mataram Kingdom. So that the land can be managed properly, the Sultan Agung divides the land based on concentric circles of the territory, both in the territory of the Negara Agung, Mancanegara, and Pasisiran in order to build a community under the auspices of his government. There are three types of land that are known in this division, namely narawita land (land in the core area of ​​the kingdom which is used as agricultural land and plantations to produce rice, flowers, grass, oil, etc. for palace purposes), lungguh/apanage land (land in the territory of the Negara Agung, Mancanegara, and Pasisiran distributed to the nobles and royal officials as land salaries for their role in the continuity of the administration, and perdikan land (village land in which there are royal sacred buildings, such as places of worship, tombs, and the like, which are exempt from taxation as given to religious leaders (ulama and penghulu). These lands are mainly managed for agriculture as the most important economic source for the kingdom. The maximization of land management is able to have a positive impact on economic stability and governance in the Islamic Mataram Kingdom. \u0000Keywords: Land, Political Authority, Economic Stability, Islamic Mataram Kingdom \u0000Artikel ini bertujuan mengkaji tentang persoalan tanah, otoritas politik, dan stabilitas ekonomi Kerajaan Mataram Islam pada masa kekuasaaan Sultan Agung (1613-1645 M). Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan melakukan langkah-langkah seperti pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sultan Agung sebagai seorang raja memiliki otoritas penuh terhadap pengelolaan tanah di seluruh wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam. Agar tanah tersebut dapat dikelola dengan baik, maka Sultan Agung membagi tanah berdasarkan lingkaran konsentris wilayah kekuasaan, baik di wilayah Negara Agung, Mancanegara maupun Pasisiran demi membangun masyarakat yang berada dalam naungan pemerintahannya. Ada tiga jenis tanah yang dikenal dalam pembagian tersebut, yaitu tanah narawita (tanah di wilayah inti kerajaan yang digunakan sebagai tanah pertanian dan perkebunan agar menghasilkan padi, bunga, rumput, minyak, dan lain-lain untuk keperluan istana), tanah lungguh/apanage (tanah di wilayah Negara Agung, Mancanegara dan Pasisiran yang didistribusikan kepada para bangsawan dan pejabat tinggi kerajaan sebagai tanah gaji atas perannya terhadap kelangsungan jalannya pemerintahan), dan tanah perdikan (tanah desa yang di dalamnya terdapat bangunan s","PeriodicalId":52790,"journal":{"name":"Diakronika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44707622","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Analisis Pendekatan Saintifik sebagai Indikator Berpikir Ilmiah dalam Pembelajaran Sejarah 科学方法分析作为科学思维在历史学习中的一个指标
Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.24036/diakronika/vol21-iss1/169
Ofianto Ofianto, Tri Zahra Ningsih
Abstract. This study aims to analyze the extent to which the concept of a scientific approach that is generally accepted for all subjects in the curriculum in Indonesia is be able to become a basis for scientific thinking in history learning. This research is descriptive quantitative research with a survey method that aims to obtain information about the scientific thinking abilities of students in schools. The research subjects consisted of 60 high school students in Indonesia. The data was collected through a written test in the form of a description. Data analysis techniques using Partial Credit Model (PCM) with the help of the Quest program. The findings of the study showed that students who were able to answer questions in category 3 were less than 50%. These data indicate that the scientific approach that applies in general to all subjects in the curriculum in Indonesia has not been able to become the basis for students' scientific thinking skills in history learning. Based on this, the authors recommend four skills in historical learning, namely historical literacy, historical thinking, historical consciousness, and historical reasoning to be the basis for scientific thinking in historical learning. Keywords: Scientific Approach, Scientific Thinking, Historical Literacy, Historical Thinking, Historical Consciousness, and Historical Reasoning Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana konsep pendekatan ilmiah yang berlaku umum untuk semua mata pelajaran dalam kurikulum di Indonesia mampu menjadi landasan berpikir ilmiah dalam pembelajaran sejarah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survey yang bertujuan untuk memperoleh informasi gambaran tentang kemapuan berpikir ilmiah siswa di sekolah. Subjek penelitian terdiri dari 60 siswa Sekolah Menengah Atas di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan melalui tes tertulis dalam bentuk uraian. Teknik analisis data menggunakan Partial Credit Model (PCM) dengan bantuan program Quest. Temuan penelitian menunjukkan bahwa peserta didik yang mampu menjawab soal pada kategori 3 kurang dari 50%. Data tersebut mengindikasikan bahwa pendekatan ilmiah yang berlaku secara umum untuk semua mata pelajaran dalam kurikulum di Indonesia belum mampu menjadi landasan keterampilan berpikir ilmiah siswa dalam pembelajaran sejarah. Berdasarkan hal tersebut, penulis merekomendasikan empat keterampilan dalam pembelajaran sejarah yaitu historical literacy, historical thinking, historical consciousness, dan historical reasoning untuk menjadi landasan berpikir ilmiah dalam pembalajaran sejarah. Kata Kunci: Pendekatan Ilmiah, Berpikir Ilmiah, Historical Literacy, Historical Thinking, Historical Consciousness, dan Historical Reasoning.
摘要本研究旨在分析印度尼西亚课程中所有科目普遍接受的科学方法概念在多大程度上能够成为历史学习中科学思维的基础。本研究是一项描述性的定量研究,采用调查方法,旨在获取有关学校学生科学思维能力的信息。研究对象包括印尼的60名高中生。数据是通过书面测试以描述的形式收集的。在Quest程序的帮助下,使用部分信用模型(PCM)的数据分析技术。研究结果表明,能够回答第三类问题的学生不到50%。这些数据表明,普遍适用于印度尼西亚课程中所有科目的科学方法未能成为学生在历史学习中科学思维技能的基础。在此基础上,作者提出了历史学习中的四项技能,即历史素养、历史思维、历史意识和历史推理,作为历史学习中科学思维的基础。关键词:科学方法、科学思维、历史素养、历史思维、历史意识、历史推理Abstrak。本研究旨在分析印尼课程中所有学习点的通用科学方法概念在多大程度上可以成为历史科学思维的基础。本研究是一项定量描述性研究,采用调查方法,旨在获得有关科学家在学校思考能力的图像信息。研究对象包括印度尼西亚的60名高中生。数据收集是通过以装饰形式编写的测试来完成的。使用部分信用模型(PCM)和Quest项目支持的数据分析技术。研究表明,能够回答第三类问题的最佳参与者不到50%。数据表明,在印度尼西亚,对课程中的所有学习点普遍采用科学方法还不能成为学生历史科学思维的基础。在此基础上,笔者推荐了历史学习中的四项技能:历史素养、历史思维、历史意识和历史推理,作为历史学习中科学思维的基础。关键词:走近科学、思维科学、历史素养、历史思维、历史意识、历史推理。
{"title":"Analisis Pendekatan Saintifik sebagai Indikator Berpikir Ilmiah dalam Pembelajaran Sejarah","authors":"Ofianto Ofianto, Tri Zahra Ningsih","doi":"10.24036/diakronika/vol21-iss1/169","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/diakronika/vol21-iss1/169","url":null,"abstract":"Abstract. This study aims to analyze the extent to which the concept of a scientific approach that is generally accepted for all subjects in the curriculum in Indonesia is be able to become a basis for scientific thinking in history learning. This research is descriptive quantitative research with a survey method that aims to obtain information about the scientific thinking abilities of students in schools. The research subjects consisted of 60 high school students in Indonesia. The data was collected through a written test in the form of a description. Data analysis techniques using Partial Credit Model (PCM) with the help of the Quest program. The findings of the study showed that students who were able to answer questions in category 3 were less than 50%. These data indicate that the scientific approach that applies in general to all subjects in the curriculum in Indonesia has not been able to become the basis for students' scientific thinking skills in history learning. Based on this, the authors recommend four skills in historical learning, namely historical literacy, historical thinking, historical consciousness, and historical reasoning to be the basis for scientific thinking in historical learning. \u0000Keywords: Scientific Approach, Scientific Thinking, Historical Literacy, Historical Thinking, Historical Consciousness, and Historical Reasoning \u0000Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana konsep pendekatan ilmiah yang berlaku umum untuk semua mata pelajaran dalam kurikulum di Indonesia mampu menjadi landasan berpikir ilmiah dalam pembelajaran sejarah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survey yang bertujuan untuk memperoleh informasi gambaran tentang kemapuan berpikir ilmiah siswa di sekolah. Subjek penelitian terdiri dari 60 siswa Sekolah Menengah Atas di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan melalui tes tertulis dalam bentuk uraian. Teknik analisis data menggunakan Partial Credit Model (PCM) dengan bantuan program Quest. Temuan penelitian menunjukkan bahwa peserta didik yang mampu menjawab soal pada kategori 3 kurang dari 50%. Data tersebut mengindikasikan bahwa pendekatan ilmiah yang berlaku secara umum untuk semua mata pelajaran dalam kurikulum di Indonesia belum mampu menjadi landasan keterampilan berpikir ilmiah siswa dalam pembelajaran sejarah. Berdasarkan hal tersebut, penulis merekomendasikan empat keterampilan dalam pembelajaran sejarah yaitu historical literacy, historical thinking, historical consciousness, dan historical reasoning untuk menjadi landasan berpikir ilmiah dalam pembalajaran sejarah. \u0000Kata Kunci: Pendekatan Ilmiah, Berpikir Ilmiah, Historical Literacy, Historical Thinking, Historical Consciousness, dan Historical Reasoning.","PeriodicalId":52790,"journal":{"name":"Diakronika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43196531","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Perkembangan Pembuatan Tenun Melayu Siak : Suatu Tinjauan Historis 快速软件的发展:历史调查·全球之声
Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.24036/diakronika/vol21-iss1/170
Bunari Bunari, Asyrul Fikri, Piki Setri Pernantah, Yanuar Al-Fiqri
The siak weaving is a cultural heritage of Riau Malay. The motifs on the Siak Tenun have certain philosophical meanings. In addition, in the manufacturing process, there has been a development both from the materials and tools used. The study in this paper aims to describe the development of Siak weaving techniques based on the categories of materials and tools used from time to time. The method used in this study is the historical method with heuristic, verification, interpretation, and historiography stages. The result of the study is that the making of Siak Weaving has developed in terms of the materials and tools used. In terms of materials, at the beginning of its development using materials from silk, gold, and silver threads. However, since 1950 the weavers began to use cotton threads along with the high prices of silk, gold, and silver threads. Furthermore, in terms of tools, in 1764 the first weaving tool used was the tumpu loom. The tools used for the manufacture of Siaik weaving are increasingly developing, since 1990 it has been replaced by non-machine weaving tools (ATBM). The development of the Siak Tenun making tool to increase production output and shorten processing time. From the results of the study, it can be concluded that changes in the weaving production equipment affect the impact, including the number of workers, budget efficiency, quality, and quantity of production.
暹罗编织是廖内马来的文化遗产。Siak Tenun上的图案具有一定的哲学意义。此外,在制造过程中,从使用的材料和工具两方面都有了发展。本文旨在根据不时使用的材料和工具的类别来描述Siak编织技术的发展。本研究所使用的方法是具有启发式、验证性、解释性和史学阶段的历史方法。研究的结果是,暹罗织造的制作在所用材料和工具方面有所发展。在材料方面,其发展之初使用的材料包括丝线、金线和银线。然而,自1950年以来,随着丝绸、金线和银线的高价,编织者开始使用棉线。此外,在工具方面,1764年使用的第一种织造工具是tumpu织机。用于制造Siaik编织的工具正在不断发展,自1990年以来,它已被非机器编织工具(ATBM)所取代。开发Siak Tenun制造工具,以提高产量并缩短加工时间。从研究结果可以得出结论,织造生产设备的变化会影响影响,包括工人数量、预算效率、生产质量和数量。
{"title":"Perkembangan Pembuatan Tenun Melayu Siak : Suatu Tinjauan Historis","authors":"Bunari Bunari, Asyrul Fikri, Piki Setri Pernantah, Yanuar Al-Fiqri","doi":"10.24036/diakronika/vol21-iss1/170","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/diakronika/vol21-iss1/170","url":null,"abstract":"The siak weaving is a cultural heritage of Riau Malay. The motifs on the Siak Tenun have certain philosophical meanings. In addition, in the manufacturing process, there has been a development both from the materials and tools used. The study in this paper aims to describe the development of Siak weaving techniques based on the categories of materials and tools used from time to time. The method used in this study is the historical method with heuristic, verification, interpretation, and historiography stages. The result of the study is that the making of Siak Weaving has developed in terms of the materials and tools used. In terms of materials, at the beginning of its development using materials from silk, gold, and silver threads. However, since 1950 the weavers began to use cotton threads along with the high prices of silk, gold, and silver threads. Furthermore, in terms of tools, in 1764 the first weaving tool used was the tumpu loom. The tools used for the manufacture of Siaik weaving are increasingly developing, since 1990 it has been replaced by non-machine weaving tools (ATBM). The development of the Siak Tenun making tool to increase production output and shorten processing time. From the results of the study, it can be concluded that changes in the weaving production equipment affect the impact, including the number of workers, budget efficiency, quality, and quantity of production.","PeriodicalId":52790,"journal":{"name":"Diakronika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43668975","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Meramu Materi Pembelajaran Sejarah Berlandaskan Analisis Historical Thinking 梅拉木的历史思维分析
Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.24036/diakronika/vol21-iss1/181
H. Hastuti, Iqrima Basri, Zafri Zafri
Pembelajaran sejarah sebagai salah satu mata pelajaran wajib di sekolah dewasa ini seolah kehilangan fungsi dan maknanya. Betapa tidak, guru lebih berfokus pada penyampaian materi sesuai dengan Kompetensi Dasar yang telah ditargetkan, tanpa menimbang apakah siswa paham atau tidak dengan materi tersebut. Jika sejarah hanya dijadikan sebagai salah satu rutinitas dalam kelas, tentunya hakikat belajar sejarah itu sendiri akan pudar. Historical Thinking, merupakan salah satu solusi yang dapat diterapkan dalam menggali makna dari peristiwa sejarah. Kemampuan Historical Thinking meliputi, berpikir kronologis, analisis kausalitas setiap peristiwa sejarah, interpretasi sejarah, berpikir tiga dimensi waktu, dan kemampuan dalam menggali dimensi moral dari setiap peristiwa. Pada dasarnya Historical Thinking bukanlah hal yang baru dalam pembelajaran sejarah, akan tetapi banyak pendidik yang belum memahami bagaimana meramu materi pembelajaran sejarah berlandaskan analisis Historical Thinking. Metode yang digunakan dalam riset ini yaitu metode kepustakaan. Dari hasil kajian penulis, Historical Thinking dapat membantu pendidik dan peserta didik dalam belajar sejarah yang tidak lagi terfokus pada masa lalu untuk masa lalu, tetapi setiap peristiwa masa lalu menjadi pembelajaran kehidupan untuk hari ini dan untuk masa depan. Artikel ini hadir membahas secara rinci bagaimana meramu materi pembelajaran sejarah berbasis Historical Thinking.
历史学习作为这所成人学校的必修课之一,似乎正在失去其功能和意义。或者更确切地说,无论学生是否理解,老师都会根据目标的基本能力,更多地关注材料的呈现。如果历史只是课堂上的常规之一,那么学习历史本身的事实就会崩溃。历史思维是挖掘历史事件意义的解决方法之一。历史思维的能力包括按时间顺序思考、对每一个历史事件的分析、对历史的解释、对时间的三个维度的思考,以及挖掘每一个事件的道德维度的能力。历史思维在历史上基本上不是一个新鲜事物,但许多不了解如何绘制历史学习材料的教育工作者暗示了历史思维分析。这项研究使用的方法是识字。从作者的研究来看,历史思维可以帮助教育者和受过教育的参与者学习历史,这些历史不再是为了过去而关注过去,而是过去的每一件事都成为今天和未来的人生课程。本文详细论述了如何把握历史思维基础的学习。
{"title":"Meramu Materi Pembelajaran Sejarah Berlandaskan Analisis Historical Thinking","authors":"H. Hastuti, Iqrima Basri, Zafri Zafri","doi":"10.24036/diakronika/vol21-iss1/181","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/diakronika/vol21-iss1/181","url":null,"abstract":"Pembelajaran sejarah sebagai salah satu mata pelajaran wajib di sekolah dewasa ini seolah kehilangan fungsi dan maknanya. Betapa tidak, guru lebih berfokus pada penyampaian materi sesuai dengan Kompetensi Dasar yang telah ditargetkan, tanpa menimbang apakah siswa paham atau tidak dengan materi tersebut. Jika sejarah hanya dijadikan sebagai salah satu rutinitas dalam kelas, tentunya hakikat belajar sejarah itu sendiri akan pudar. Historical Thinking, merupakan salah satu solusi yang dapat diterapkan dalam menggali makna dari peristiwa sejarah. Kemampuan Historical Thinking meliputi, berpikir kronologis, analisis kausalitas setiap peristiwa sejarah, interpretasi sejarah, berpikir tiga dimensi waktu, dan kemampuan dalam menggali dimensi moral dari setiap peristiwa. Pada dasarnya Historical Thinking bukanlah hal yang baru dalam pembelajaran sejarah, akan tetapi banyak pendidik yang belum memahami bagaimana meramu materi pembelajaran sejarah berlandaskan analisis Historical Thinking. Metode yang digunakan dalam riset ini yaitu metode kepustakaan. Dari hasil kajian penulis, Historical Thinking dapat membantu pendidik dan peserta didik dalam belajar sejarah yang tidak lagi terfokus pada masa lalu untuk masa lalu, tetapi setiap peristiwa masa lalu menjadi pembelajaran kehidupan untuk hari ini dan untuk masa depan. Artikel ini hadir membahas secara rinci bagaimana meramu materi pembelajaran sejarah berbasis Historical Thinking.","PeriodicalId":52790,"journal":{"name":"Diakronika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44122572","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Application Of Local Functions In Culture Melayu Arabic Of Jambi Seberang Communities As A History Learning Module 地方功能在占碑族阿拉伯语文化中的应用——一个历史学习模块
Pub Date : 2019-12-28 DOI: 10.24036/diakronika/vol19-iss2/116
Apdelmi Apdelmi, Reka Seprina
In essence, culture has values that are capable of being inherited and carried out along with the development of society. In carrying out our daily lives we cannot be separated from cultural elements, every thing we do and we do in life is greatly influenced by local culture. Culture is also used as a guide for making decisions in the fields of social, legal, economic and inherited through communication from one generation to the next, so that generations inherited have the toughness in living their lives. As stated by Geertz in (Rusdi Yunus, 2014: 1) that culture is a pattern of meaning manifested in symbols and passed down from generation to generation. In other words, culture is the work of humans who are able to produce and develop human knowledge and attitudes towards life that are inherited through communication and learning.
从本质上讲,文化具有能够随着社会的发展而传承和发扬的价值。在我们的日常生活中,我们离不开文化元素,我们在生活中所做的每一件事都受到当地文化的极大影响。文化也被用作社会、法律、经济等领域决策的指南,并通过交流代代相传,使传承的一代在生活中具有韧性。Geertz在(Rusdi Yunus, 2014: 1)中指出,文化是一种以符号表现的意义模式,并代代相传。换句话说,文化是人类的工作,人类能够创造和发展人类的知识和对生活的态度,这些知识和态度是通过交流和学习继承下来的。
{"title":"Application Of Local Functions In Culture Melayu Arabic Of Jambi Seberang Communities As A History Learning Module","authors":"Apdelmi Apdelmi, Reka Seprina","doi":"10.24036/diakronika/vol19-iss2/116","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/diakronika/vol19-iss2/116","url":null,"abstract":"In essence, culture has values that are capable of being inherited and carried out along with the development of society. In carrying out our daily lives we cannot be separated from cultural elements, every thing we do and we do in life is greatly influenced by local culture. Culture is also used as a guide for making decisions in the fields of social, legal, economic and inherited through communication from one generation to the next, so that generations inherited have the toughness in living their lives. As stated by Geertz in (Rusdi Yunus, 2014: 1) that culture is a pattern of meaning manifested in symbols and passed down from generation to generation. In other words, culture is the work of humans who are able to produce and develop human knowledge and attitudes towards life that are inherited through communication and learning.","PeriodicalId":52790,"journal":{"name":"Diakronika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45186816","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
The Meaning of Kenduri Death in the Terong Island of Batam City 巴淡市Terong岛Kenduri之死的意义
Pub Date : 2019-11-05 DOI: 10.24036/diakronika/vol19-iss2/120
F. Yanti, Arnesih Arnesih
The purpose of this study is to explain the implementation of the tradition of death festivity on Terong Island, Batam City and explain more deeply the meaning contained in the tradition of death festivity. This type of research is descriptive qualitative. In this study data collection was carried out through direct observation to the object of research and to record a symptom and event related to the implementation and meaning of the tradition of death festivals, interviews directly and in depth (indepth interview) with religious leaders, community leaders, and the community as well documentation. Data analysis techniques using the Miles and Huberman model, namely data reduction, data display, and conclusion drawing / verification. The results of this study explain that the implementation of the festivity of death in Batam City Terong Island begins with the festivity of the first day, the third day (nige), the seventh day, the twentieth day, the fortieth day and the hundredth day. The festivity is also decorated with cash dishes from Terong Island which are believed by the community to have a special meaning. The meaning of feast on the first day is transferring the mortal realm to the original baqa and wadaq originating from the ground and returning to the ground. The meaning of the feast on the third day is to perfect the four things, namely, earth, wind, fire and water, luamah, anger, sufiah, mutmainnah. The meaning of the seventh day feast is to perfect the skin and nails of the body. The meaning of feasting on the fortieth day is to perfect the nature of his father and mother in the form of blood, flesh, marrow, stomach contents, nails, hair, bones, and muscles. While the meaning of the implementation of the hundredth day is the same as the meaning of the festivity on the fortieth day. Keywords: meaning, tradition, festivity, death, Batam City, Terong Island.
本研究的目的是解释死亡节日传统在巴淡市特龙岛的实施情况,并更深入地解释死亡节日传统所包含的意义。这种类型的研究是描述性质的。在本研究中,通过对研究对象的直接观察和记录与死亡节传统的实施和意义相关的症状和事件,直接和深度访谈(深度访谈)与宗教领袖,社区领袖和社区以及文献资料进行数据收集。使用Miles和Huberman模型的数据分析技术,即数据简化、数据显示和得出结论/验证。本研究的结果解释了巴淡市Terong岛的死亡庆祝活动的实施始于第一天,第三天(nige),第七天,第二十天,第四十天和第一百天的庆祝活动。这个节日还装饰着来自特隆岛的现金盘子,人们认为这些盘子有特殊的意义。第一天的盛宴的意义是将凡俗的境界转移到源于地面的原始巴卡和瓦达克,再回到地面。第三天的节日的意义是完善四件事,即地,风,火和水,luamah,愤怒,sufiah, mutmainnah。第七天的盛宴的意义是完美的皮肤和指甲的身体。在第四十天大吃大喝的意义在于以血、肉、髓、胃、指甲、头发、骨头、肌肉的形式来完善父亲和母亲的本性。而第一百天的实施意义与第四十天的庆祝意义相同。关键词:意义,传统,节日,死亡,巴淡岛,特龙岛。
{"title":"The Meaning of Kenduri Death in the Terong Island of Batam City","authors":"F. Yanti, Arnesih Arnesih","doi":"10.24036/diakronika/vol19-iss2/120","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/diakronika/vol19-iss2/120","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to explain the implementation of the tradition of death festivity on Terong Island, Batam City and explain more deeply the meaning contained in the tradition of death festivity. This type of research is descriptive qualitative. In this study data collection was carried out through direct observation to the object of research and to record a symptom and event related to the implementation and meaning of the tradition of death festivals, interviews directly and in depth (indepth interview) with religious leaders, community leaders, and the community as well documentation. Data analysis techniques using the Miles and Huberman model, namely data reduction, data display, and conclusion drawing / verification. The results of this study explain that the implementation of the festivity of death in Batam City Terong Island begins with the festivity of the first day, the third day (nige), the seventh day, the twentieth day, the fortieth day and the hundredth day. The festivity is also decorated with cash dishes from Terong Island which are believed by the community to have a special meaning. The meaning of feast on the first day is transferring the mortal realm to the original baqa and wadaq originating from the ground and returning to the ground. The meaning of the feast on the third day is to perfect the four things, namely, earth, wind, fire and water, luamah, anger, sufiah, mutmainnah. The meaning of the seventh day feast is to perfect the skin and nails of the body. The meaning of feasting on the fortieth day is to perfect the nature of his father and mother in the form of blood, flesh, marrow, stomach contents, nails, hair, bones, and muscles. While the meaning of the implementation of the hundredth day is the same as the meaning of the festivity on the fortieth day. \u0000Keywords: meaning, tradition, festivity, death, Batam City, Terong Island.","PeriodicalId":52790,"journal":{"name":"Diakronika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46786745","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Sejarah Lokal Riau untuk Pengembangan Materi Ajar Sejarah Indonesia Kelas XI SMA 廖内当地历史,印尼历史硕士课程材料开发课程
Pub Date : 2019-06-30 DOI: 10.24036/diakronika/vol19-iss1/78
Asyrul Fikri
Results of the study aims to integrate local history that is in the Riau into festive the history of Indonesia material of class XI. The method used is the analysis of documents, namely documents the history of Indonesia syllabus of class XI. Historical events that happened in Riau are integrated and analyzed to each basic competence in accordance with the learning material. Results of the study are, among others, the local people's struggle history of Riau do resistance to colonization a foreign nation such as the people's resistance war Guntung, war Reteh, war Mondang Kumango, resistance Tuanku Tambusai, resistance Datuk Tabano, Resistance Raja Haji, Sultan Zainal Abidin, War and resistance Manggris and Pirates in waters of Riau can be integrated into the basic competence to analyze the process of entry and the development of European colonization (Portugal, Spain, Netherlands, United Kingdom) to Indonesia with the material of Learning Strategies of resistance against Indonesia nation of European colonialism until the beginning of the 20th century. Integration of the study of local history in the process of learning history in class is expected to improve the understanding and awareness of the students against the local local history and its relationship with national history.
研究结果旨在将廖内岛的当地历史融入XI级的印尼节日历史材料中。所采用的方法是文献分析,即文献XI班印尼历史教学大纲。根据学习材料,对廖内发生的历史事件进行综合分析,以确定每一项基本能力。研究结果包括廖内岛当地人民抵抗外国殖民的斗争史,如人民抵抗战争Guntong、战争Reteh、战争Mondang Kumango、抵抗Tuanku Tambusai、抵抗Datuk Tabano、抵抗Raja Haji、苏丹Zainal Abidin、,以20世纪初欧洲殖民主义的《反抗印度尼西亚民族的学习策略》为材料,可以将廖内海的战争与抵抗——曼格里斯和海盗融入到分析欧洲殖民主义(葡萄牙、西班牙、荷兰、英国)进入印度尼西亚的过程和发展的基本能力中。在课堂上学习历史的过程中融入对地方历史的研究,有望提高学生对地方地方历史及其与民族历史关系的理解和认识。
{"title":"Sejarah Lokal Riau untuk Pengembangan Materi Ajar Sejarah Indonesia Kelas XI SMA","authors":"Asyrul Fikri","doi":"10.24036/diakronika/vol19-iss1/78","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/diakronika/vol19-iss1/78","url":null,"abstract":"Results of the study aims to integrate local history that is in the Riau into festive the history of Indonesia material of class XI. The method used is the analysis of documents, namely documents the history of Indonesia syllabus of class XI. Historical events that happened in Riau are integrated and analyzed to each basic competence in accordance with the learning material. Results of the study are, among others, the local people's struggle history of Riau do resistance to colonization a foreign nation such as the people's resistance war Guntung, war Reteh, war Mondang Kumango, resistance Tuanku Tambusai, resistance Datuk Tabano, Resistance Raja Haji, Sultan Zainal Abidin, War and resistance Manggris and Pirates in waters of Riau can be integrated into the basic competence to analyze the process of entry and the development of European colonization (Portugal, Spain, Netherlands, United Kingdom) to Indonesia with the material of Learning Strategies of resistance against Indonesia nation of European colonialism until the beginning of the 20th century. Integration of the study of local history in the process of learning history in class is expected to improve the understanding and awareness of the students against the local local history and its relationship with national history.","PeriodicalId":52790,"journal":{"name":"Diakronika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49193088","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Diakronika
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1