首页 > 最新文献

Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional最新文献

英文 中文
Menuju Papua Damai dengan Pendekatan Pembangunan Inklusif 通过包容性发展方法前往和平巴布亚
Pub Date : 2022-07-25 DOI: 10.26593/jihi.v0i00.5973.56-66
H. Hasan, Zain Nugroho
Tulisan ini berupaya menganalisis permasalahan-permasalahan kunci terkait isu Papua dan mengeksplorasi pendekatan holistik sebagai alternatif untuk mewujudkan solusi permanen bagi Papua damai. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui kajian kepustakaan terhadap sejumlah hasil riset. Persoalan di Papua yang muncul dalam tulisan ini mulai dari politik, ekonomi, sumber daya manusia, hingga isu keamanan yang kesemuanya mengandung kompleksitas tinggi. Transformasi pendekatan dalam mewujudkan Papua Damai merupakan gagasan utama tulisan ini. Paradigma pembangunan inklusif menjadi salah satu formula kunci guna mengatasi kecenderungan pembangunan berbasis pusat-daerah yang selama ini terjadi di Papua. Paradigma ini mengandaikan peran aktif masyarakat, mendukung peran aktif masyarakat sipil, serta mengandalkan reformasi dari bawah. Pembangunan inklusif memiliki keterkaitan dengan reorientasi otonomi khusus di Papua, untuk kembali kepada basis politik idealnya bahwa otonomi khusus bukan merupakan bentuk politik domestikasi pusat terhadap daerah, di samping afirmasi Orang Asli Papua dalam kerangka keutuhan pembangunan. Selain itu, dalam isu keamanan, pendekatan hukum (pidana) harus diutamakan dalam membangun keamanan dan ketertiban, alih-alih pendekatan koersif-militer. Kata Kunci: Papua, Papua Damai, Pendekatan Holistik  
这篇文章寻求分析巴布亚问题的关键问题,探索全面的解决方案,以寻求永久和平解决方案。该研究通过文献研究采用定性方法。巴布亚问题出现在本文中,从政治、经济、人力资源到高度复杂的安全问题。实现和平巴布亚的方法的转变是这篇文章的主要思想。包容建设模式是克服巴布亚地区的聚合发展趋势的关键公式之一。这种模式高估了公民社会的积极作用,支持公民社会的积极作用,并从下坡依靠改革。包容性发展与巴布亚的特殊自治重新定位有关,这将使人回到理想的政治基础上,即特殊自治不是对该地区的中心的政治收养形式,除了在整个发展框架内对巴布亚原住民的肯定之外。此外,在安全问题上,法律方法(犯罪)应该优先于建立安全和秩序,而不是军事强制手段。关键词:巴布亚,和平巴布亚,全面的方法
{"title":"Menuju Papua Damai dengan Pendekatan Pembangunan Inklusif","authors":"H. Hasan, Zain Nugroho","doi":"10.26593/jihi.v0i00.5973.56-66","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/jihi.v0i00.5973.56-66","url":null,"abstract":"Tulisan ini berupaya menganalisis permasalahan-permasalahan kunci terkait isu Papua dan mengeksplorasi pendekatan holistik sebagai alternatif untuk mewujudkan solusi permanen bagi Papua damai. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui kajian kepustakaan terhadap sejumlah hasil riset. Persoalan di Papua yang muncul dalam tulisan ini mulai dari politik, ekonomi, sumber daya manusia, hingga isu keamanan yang kesemuanya mengandung kompleksitas tinggi. Transformasi pendekatan dalam mewujudkan Papua Damai merupakan gagasan utama tulisan ini. Paradigma pembangunan inklusif menjadi salah satu formula kunci guna mengatasi kecenderungan pembangunan berbasis pusat-daerah yang selama ini terjadi di Papua. Paradigma ini mengandaikan peran aktif masyarakat, mendukung peran aktif masyarakat sipil, serta mengandalkan reformasi dari bawah. Pembangunan inklusif memiliki keterkaitan dengan reorientasi otonomi khusus di Papua, untuk kembali kepada basis politik idealnya bahwa otonomi khusus bukan merupakan bentuk politik domestikasi pusat terhadap daerah, di samping afirmasi Orang Asli Papua dalam kerangka keutuhan pembangunan. Selain itu, dalam isu keamanan, pendekatan hukum (pidana) harus diutamakan dalam membangun keamanan dan ketertiban, alih-alih pendekatan koersif-militer. \u0000Kata Kunci: Papua, Papua Damai, Pendekatan Holistik \u0000 ","PeriodicalId":53014,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87430204","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Makna Pembangunan Bagi Orang Asli Papua: Studi Terhadap Marginalisasi dan Depopulasi di Tanah Papua 巴布亚原住民的发展意义:对边缘化和人口减少的研究
Pub Date : 2022-07-25 DOI: 10.26593/jihi.v0i00.5970.16-38
Cahyo Pamungkas, Irin Oktafiani, Leonardus Imbhiri
Pembangunan di Tanah Papua merupakan kata kunci dari segala kebijakan Pemerintah Indonesia di daerah ini sebagai strategi untuk mengatasi konflik separatisme. Namun, meskipun sejumlah kebijakan telah dilaksanakan seperti Otonomi Khusus dan berbagai Inpres atau Kepres tentang Percepatan Pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat, namun indeks pembangunan manusia di kedua provinsi ini menempati angka yang paling rendah di Indonesia. Penelitian mengenai dampak sosial budaya pembangunan terhadap orang asli Papua telah banyak dilakukan. Misalnya, Tania Li (1999), yang memfokuskan pada dampak pembangunan terhadap peminggiran dan hilangya identitas OAP. Selain itu, juga Elmslie dan Web-Ganon (2010) yang menarasikan mengenai slow motion genocide sebagai akibat dari depopulasi orang asli Papua. Studi terbaru dilakukan oleh LIPI (2019) menunjukkan bahwa pembangunan tidak mencapai sasaran pada orang asli Papua dan belum mengakomodasi tradisi kebudayaan orang Papua. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk menggali makna pembangunan bagi orang asli Papua, terutama Bagaimanakah marginalisasi dikonseptualisasikan oleh orang Papua dan Bagaimanakah marginalisasi berperan terhadap depopulasi orang Papua.    Kata Kunci: Pembangunan, Orang Asli Papua, Marginalisasi, Depopulasi
巴布亚地区的发展是印尼这一地区所有政策的关键字,以解决分离冲突。然而,尽管在巴布亚和西巴布亚省实行了一些政策,如特殊自治和加速发展的Inpres或新闻稿,但这两个省的人口发展指数都是印尼最低的。关于发展文化对巴布亚原住民的社会影响的研究已经做了很多。例如,塔尼亚·李(塔尼亚·利,1999年),她专注于发展对脱轨和失去OAP身份的影响。此外,还有埃尔姆斯利(Elmslie)和网络甘安(2010),他们在巴布亚人口灭绝后提出了缓慢的种族灭绝。LIPI(2019)最近的研究表明,发展还没有达到巴布亚人的目标,也不适应巴布亚人的文化传统。因此,这篇文章的目的是挖掘巴布亚人的发展意义,特别是巴布亚人的线性化是如何实现的,以及边缘化在巴布亚人口灭绝中的作用。关键词:发展、巴布亚人、边缘化、人口减少
{"title":"Makna Pembangunan Bagi Orang Asli Papua: Studi Terhadap Marginalisasi dan Depopulasi di Tanah Papua","authors":"Cahyo Pamungkas, Irin Oktafiani, Leonardus Imbhiri","doi":"10.26593/jihi.v0i00.5970.16-38","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/jihi.v0i00.5970.16-38","url":null,"abstract":"Pembangunan di Tanah Papua merupakan kata kunci dari segala kebijakan Pemerintah Indonesia di daerah ini sebagai strategi untuk mengatasi konflik separatisme. Namun, meskipun sejumlah kebijakan telah dilaksanakan seperti Otonomi Khusus dan berbagai Inpres atau Kepres tentang Percepatan Pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat, namun indeks pembangunan manusia di kedua provinsi ini menempati angka yang paling rendah di Indonesia. Penelitian mengenai dampak sosial budaya pembangunan terhadap orang asli Papua telah banyak dilakukan. Misalnya, Tania Li (1999), yang memfokuskan pada dampak pembangunan terhadap peminggiran dan hilangya identitas OAP. Selain itu, juga Elmslie dan Web-Ganon (2010) yang menarasikan mengenai slow motion genocide sebagai akibat dari depopulasi orang asli Papua. Studi terbaru dilakukan oleh LIPI (2019) menunjukkan bahwa pembangunan tidak mencapai sasaran pada orang asli Papua dan belum mengakomodasi tradisi kebudayaan orang Papua. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk menggali makna pembangunan bagi orang asli Papua, terutama Bagaimanakah marginalisasi dikonseptualisasikan oleh orang Papua dan Bagaimanakah marginalisasi berperan terhadap depopulasi orang Papua.  \u0000  \u0000Kata Kunci: Pembangunan, Orang Asli Papua, Marginalisasi, Depopulasi","PeriodicalId":53014,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89959609","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Analisa Dampak Pembangunan terhadap Identitas dan Resistansi Papua 对巴布亚认痛和阻力的发展影响的分析
Pub Date : 2022-07-25 DOI: 10.26593/jihi.v0i00.5975.39-55
Elvira Rumkabu
Kegagalan pembangunan sejak orde baru hingga era Jokowi telah menjadi variabel penting dalam memahami akar konflik Papua. Karakter pembangunan yang top-down, diskriminatif dan paternalisme dalam konteks konflik tetap dominan dalam berbagai kebijakan. Alhasil, pembangunan tidak berhasil membawa keadilan dan kesejahteraan bagi orang asli Papua. Sebaliknya, resistansi bersenjata (armed civil resistance) dan resistansi sipil (civil resistance) yang mengusung ragam isu dan aktor terus menguat. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana  agenda pembangunan dan implementasinya telah memberi makna terhadap konstruksi identitas Papua. Pembangunan justru dilihat sebagai instrumen penundukan yang semakin memperdalam amarah dan ketidakadilan yang dirasakan Papua. Kegagalan pembangunan yang berkelindan dengan variabel konflik lain seperti pelanggaran HAM, diskriminasi dan aspirasi politik juga telah menjadi basis bagi menguatnya resistansi Papua. Disaat yang bersamaan, isu-isu seperti pembangunan dan HAM semakin menguat dalam advokasi di level lokal, nasional dan global. Kata Kunci : Pembangunan, Top-down, Paternalisme, Resistansi Bersenjata, Resistansi Sipil
从新秩序到佐科维时代的发展失败,一直是理解巴布亚冲突根源的一个重要变量。在冲突的背景下,自上而下、歧视性和宿命性的发展特征仍然主导政策。结果,发展失败给巴布亚人带来了正义和福祉。相反,武装抵抗和民间电阻推动了这些问题,演员们继续加强。这篇文章的目的是分析发展议程和执行是如何赋予巴布亚人建立身份的意义的。发展被视为一种工具,加深了巴布亚的愤怒和不公。以侵犯人权、歧视和政治抱负等其他冲突变量为基础的发展失败,也是加强巴布亚抵抗的基础。与此同时,发展和人权等问题正在推动地方、国家和全球的倡导。关键词:发展,自下而上,供不应求,武装抵抗,民间抵抗
{"title":"Analisa Dampak Pembangunan terhadap Identitas dan Resistansi Papua","authors":"Elvira Rumkabu","doi":"10.26593/jihi.v0i00.5975.39-55","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/jihi.v0i00.5975.39-55","url":null,"abstract":"Kegagalan pembangunan sejak orde baru hingga era Jokowi telah menjadi variabel penting dalam memahami akar konflik Papua. Karakter pembangunan yang top-down, diskriminatif dan paternalisme dalam konteks konflik tetap dominan dalam berbagai kebijakan. Alhasil, pembangunan tidak berhasil membawa keadilan dan kesejahteraan bagi orang asli Papua. Sebaliknya, resistansi bersenjata (armed civil resistance) dan resistansi sipil (civil resistance) yang mengusung ragam isu dan aktor terus menguat. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana  agenda pembangunan dan implementasinya telah memberi makna terhadap konstruksi identitas Papua. Pembangunan justru dilihat sebagai instrumen penundukan yang semakin memperdalam amarah dan ketidakadilan yang dirasakan Papua. Kegagalan pembangunan yang berkelindan dengan variabel konflik lain seperti pelanggaran HAM, diskriminasi dan aspirasi politik juga telah menjadi basis bagi menguatnya resistansi Papua. Disaat yang bersamaan, isu-isu seperti pembangunan dan HAM semakin menguat dalam advokasi di level lokal, nasional dan global. \u0000Kata Kunci : Pembangunan, Top-down, Paternalisme, Resistansi Bersenjata, Resistansi Sipil","PeriodicalId":53014,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81383241","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Kepemimpinan dan Keberhasilan Keberlanjutan Organisasi Masyarakat Sipil: Aliansi Demokrasi untuk Papua (ALDP) di Jayapura, Papua 公民社会组织的领导与成功:巴布亚的巴布亚民主联盟(ALDP)
Pub Date : 2022-07-25 DOI: 10.26593/jihi.v0i00.5972.114-134
Sri Nurlia Wuliyanti, Bambang Shergi Laksmono
Organisasi masyarakat sipil (OMS) merupakan organisasi non profit di Indonesia keberadannya berperan dalam kesuksesan perkembangan demokrasi di Indonesia semenjak era reformasi. Hal ini dikarenakan OMS memiliki peran penting dalam mengisi kekosongan peran yang dibutuhkan untuk proses pembangunan masyarakat utamanya di daerah Papua. Karena pentingnya keberadaan OMS ini maka diperlukan organisasi yang memiliki kemampuan untuk bertahan hidup demi keberlanjutannya melalui program-program dan layanan yang dimilikinya. Keberlanjutan sebuah organisasi dalam hal ini adalah organisasi non profit dapat di pengaruhi oleh 7 (tujuh) arena yang antara lain adalah Tatakelola, Kepemimpinan, Keuangan, Sistem Administrasi, Kepegawaian, Program dan Citra organisasi. Penelitian dilakukan pada ALDP di Jayapura yang telah mencapai usia 20 (dua puluh) tahun yang merupakan usia matang sebuah organisasi yang telah melewati beberapa tahapan siklus kehidupan. Dari penelitian terlihat bahwa kepemimpinan pada organisasi ini memainkan peran penting bagi keberlanjutan. Meski demikian untuk dapat bertahan dan berkembang organisasi juga perlu melakukan regenerasi dan transisi pemimpin demi terciptanya program baru yang bersifat inovatif serta perbaikan sistem secara keseluruhan, peningkatan tata kelola organisasi, juga peningkatan kapasitas organisasi melalui pelatihan karyawan dan upaya meningkatkan kualitas koordinasi jaringan dan hubungan dengan pihak eksternal. Kata kunci; Kepemimpinan, Keberlanjutan Organisasi, dan Organisasi Masyarakat Sipil
非政府组织(OMS)是印度尼西亚的非营利组织,其存在对自宗教改革以来印尼民主发展的成功发挥了作用。这是因为OMS在填补巴布亚主要社区发展过程所需的角色真空中发挥了重要作用。由于OMS存在的重要性,有必要建立一个能够通过其现有的程序和服务生存下来的组织。一个组织在这方面的可持续性可以由7个领域影响,其中包括Tatakelola、领导力、金融、行政系统、行政人员、项目和组织形象。在查亚普拉,ALDP已经到了20岁(20岁),这是一个经历了几个生命周期阶段的组织的成熟年龄。研究表明,该组织的领导对可持续发展发挥了重要作用。尽管如此,为了生存和发展组织还需要领导者的再生和过渡来建立创新的新项目和整体系统改进,组织治理的增加,通过员工培训和努力改善网络协调和与外部关系的质量。关键词;领导能力、组织连续性和公民社会组织
{"title":"Kepemimpinan dan Keberhasilan Keberlanjutan Organisasi Masyarakat Sipil: Aliansi Demokrasi untuk Papua (ALDP) di Jayapura, Papua","authors":"Sri Nurlia Wuliyanti, Bambang Shergi Laksmono","doi":"10.26593/jihi.v0i00.5972.114-134","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/jihi.v0i00.5972.114-134","url":null,"abstract":"Organisasi masyarakat sipil (OMS) merupakan organisasi non profit di Indonesia keberadannya berperan dalam kesuksesan perkembangan demokrasi di Indonesia semenjak era reformasi. Hal ini dikarenakan OMS memiliki peran penting dalam mengisi kekosongan peran yang dibutuhkan untuk proses pembangunan masyarakat utamanya di daerah Papua. Karena pentingnya keberadaan OMS ini maka diperlukan organisasi yang memiliki kemampuan untuk bertahan hidup demi keberlanjutannya melalui program-program dan layanan yang dimilikinya. Keberlanjutan sebuah organisasi dalam hal ini adalah organisasi non profit dapat di pengaruhi oleh 7 (tujuh) arena yang antara lain adalah Tatakelola, Kepemimpinan, Keuangan, Sistem Administrasi, Kepegawaian, Program dan Citra organisasi. Penelitian dilakukan pada ALDP di Jayapura yang telah mencapai usia 20 (dua puluh) tahun yang merupakan usia matang sebuah organisasi yang telah melewati beberapa tahapan siklus kehidupan. Dari penelitian terlihat bahwa kepemimpinan pada organisasi ini memainkan peran penting bagi keberlanjutan. Meski demikian untuk dapat bertahan dan berkembang organisasi juga perlu melakukan regenerasi dan transisi pemimpin demi terciptanya program baru yang bersifat inovatif serta perbaikan sistem secara keseluruhan, peningkatan tata kelola organisasi, juga peningkatan kapasitas organisasi melalui pelatihan karyawan dan upaya meningkatkan kualitas koordinasi jaringan dan hubungan dengan pihak eksternal. \u0000Kata kunci; Kepemimpinan, Keberlanjutan Organisasi, dan Organisasi Masyarakat Sipil","PeriodicalId":53014,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89907739","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Klaim Kerajaan Majapahit dan Penyemaian Nasionalisme Indonesia di Kaimana 印度尼西亚马贾帕希特王国的主张和民族主义在Kaimana的播种
Pub Date : 2022-07-25 DOI: 10.26593/jihi.v0i00.5969.1-15
Bernarda Meteray
Awal bersemainya bibit keindonesiaan di antara orang Papua   di bagian utara Papua baik di Jayapura maupun Serui tidak ada kaitannya dengan adanya klaim Papua bahwa telah menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Majapahit sejak abad XIV. Sebaliknya, klaim kerajaan Majapahit abad XIV  menunjukkan bahwa Papua merupakan bagian dari wilayah negara nusa Majapahit terlihat dalam kitab Negara Kertagama karya Prapanca. Kitab ini  mengungkapkan nama wilayah kekuasaan Majapahit termasuk  Wwanin dan Srandan di Papua. Kata Wwanin adalah nama lain dari Onin (dekat Fak-Fak), sedangkan Sran adalah nama lain untuk Kowiai atau Kaimana. Namun, klaim Majapahit ini ternyata tidak dapat menjadikan Kaimana dan Fakfak  menjadi pusat awal persemaian keindonesiaan di Papua. Kaimana baru  disinggung dalam sejarah Indonesia ketika pada 1962 menjadi salah satu basis operasi militer pemerintah Indonesia menghadapi Pemerintah Belanda di Papua. Tulisan ini membahas dua hal pokok,  siapa aktor yang terlibat dalam proses penyemaian nasionalisme Indonesia di Kaimana 1946-1964 dan bagaimana proses penyemaian dan pertumbuhan kesadaran nasionalisme Indonesia di antara orang Papua di Kaimana 1946-1964? Kata Kunci: Majapahit, Kaimana, Penyemaian, Proses dan  Nasionalisme Indonesia
在Jayapura和Serui,早期的印尼种子联盟与巴布亚人声称自14世纪以来一直是马贾帕希特领土的一部分的说法无关。另一方面,14世纪马贾帕希特王国的主张表明,在Prapanca的《宗教国家》一书中,巴布亚是努萨马贾帕希特国家领土的一部分。这本书揭示了马贾帕希特的领土名称,包括巴布亚的旺瓦宁和斯拉兰但。Wwanin这个词是Onin的另一个名字(接近事实),而Sran是Kowiai或Kaimana的另一个名字。然而,对马贾帕希特的要求并没有使凯曼那和事实成为印尼在巴布亚的早期融合中心。直到1962年,印度成为印尼政府对抗巴布亚荷兰政府的军事行动基地之一,它才在印尼历史上有所提及。这篇文章涉及两件事:哪位演员参与了1974年至1964年凯曼那的印尼民族主义(Kaimana)的播种,以及印度尼西亚民族主义在Kaimana的巴布亚人(巴布亚)的播种和意识的发展。关键词:印度尼西亚的马贾帕希特、凯马纳、播种、过程和民族主义
{"title":"Klaim Kerajaan Majapahit dan Penyemaian Nasionalisme Indonesia di Kaimana","authors":"Bernarda Meteray","doi":"10.26593/jihi.v0i00.5969.1-15","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/jihi.v0i00.5969.1-15","url":null,"abstract":"Awal bersemainya bibit keindonesiaan di antara orang Papua   di bagian utara Papua baik di Jayapura maupun Serui tidak ada kaitannya dengan adanya klaim Papua bahwa telah menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Majapahit sejak abad XIV. Sebaliknya, klaim kerajaan Majapahit abad XIV  menunjukkan bahwa Papua merupakan bagian dari wilayah negara nusa Majapahit terlihat dalam kitab Negara Kertagama karya Prapanca. Kitab ini  mengungkapkan nama wilayah kekuasaan Majapahit termasuk  Wwanin dan Srandan di Papua. Kata Wwanin adalah nama lain dari Onin (dekat Fak-Fak), sedangkan Sran adalah nama lain untuk Kowiai atau Kaimana. Namun, klaim Majapahit ini ternyata tidak dapat menjadikan Kaimana dan Fakfak  menjadi pusat awal persemaian keindonesiaan di Papua. Kaimana baru  disinggung dalam sejarah Indonesia ketika pada 1962 menjadi salah satu basis operasi militer pemerintah Indonesia menghadapi Pemerintah Belanda di Papua. Tulisan ini membahas dua hal pokok,  siapa aktor yang terlibat dalam proses penyemaian nasionalisme Indonesia di Kaimana 1946-1964 dan bagaimana proses penyemaian dan pertumbuhan kesadaran nasionalisme Indonesia di antara orang Papua di Kaimana 1946-1964? \u0000Kata Kunci: Majapahit, Kaimana, Penyemaian, Proses dan  Nasionalisme Indonesia","PeriodicalId":53014,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90435986","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Implementasi Kebijakan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 dalam Meminimalkan Tindakan Kekerasan dalam Rumah Tangga di Kabupaten Jayawijaya
Pub Date : 2022-07-25 DOI: 10.26593/jihi.v0i00.5968.135-144
Vince Tebay
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana implementasi kebijakan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009, faktor-faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan, serta upaya pemerintah meminimalkan tindakan kekerasan dalam rumah tangga di Kabupaten Jayawijaya, dengan fokus pada lima fungsi keluarga (agama, sosial budaya, pendidikan, ekonomi, dan kesetaraan). Desain penelitian kualitatif digunakan untuk mengevaluasi implementasi dari suatu kebijakan atau program. Pengumpulan data melalui wawancara diperoleh dari anggota masyarakat dari 40 distrik di Kabupaten Jayawijaya, yang diklasifikasikan sebagai informan utama dengan jumlah 17 orang pelaku, 17 orang korban, dan 2 orang pendamping korban. Analisis data kualitatif meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 berdasarkan lima fungsi keluarga (fungsi agama, sosial budaya, pendidikan, ekonomi dan kesetaraan) berdampak pada penurunan jumlah tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang signifikan pada tahun 2018 sejak sosialisasi Undang-Undang yang dilakukan tahun 2014. Hal tersebut didukung oleh adanya lembaga perwakilan BKKBN di tingkat provinsi dan DP3AKB di tingkat kabupaten, sementara faktor penghambat implementasi kebijakan antara lain faktor demografi serta tidak maksimalnya sosialisasi dan penyebarluasan informasi. Pemerintah melalui DP3AKB Kabupaten Jayawijaya telah melakukan upaya preventif dengan sosialisasi, penyuluhan, dan penyebarluasan informasi; memberikan pendidikan, pelatihan gender bagi aparat pendamping maupun korban; mengirim aparat pendamping Kabupaten Jayawijaya untuk mengikuti seminar-seminar dan penyuluhan tentang KDRT; meningkatkan profesionalisme kerja pendamping korban keterampilan dan kemampuan pendamping korban dalam menyelesaikan setiap kasus; serta bekerja sama dengan psikiater atau psikolog.
本研究旨在分析2009年第52条政策的实施、政策的支持因素和抑制因素以及政府努力将雅维贾雅区家庭暴力行为降到最低,重点是家庭的五个职能(宗教、社会文化、教育、经济和平等)。定性研究设计用于评估政策或计划的实施。通过采访收集数据的是Jayawijaya地区40个地区的社区成员,他们被列为头号线人,共有17名行凶者、17名受害者和2名同谋。定性数据分析包括数据收集、数据还原、数据演示和推论提取物。研究表明,2009年以五种家庭功能(宗教、社会文化、教育、经济和平等)为基础的《第五十二项政策的实施,将导致自2014年《公民权》(social law)以来,2018年家庭暴力行为大幅减少。这得到了省级BKKBN代表机构和区级DP3AKB的支持,而政策实施障碍因素包括人口因素,而不是社会化和信息传播的公布性。通过DP3AKB区Jayawijaya区的政府一直在致力于保护、教育和传播信息;为援助机构和受害者提供教育、性别培训;派雅维贾雅郡护卫队来参加关于家庭暴力的研讨会和教育;增加受害者共同工作的专业精神,受害者共同完成每一种情况的技能和能力;与心理医生或心理学家合作。
{"title":"Implementasi Kebijakan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 dalam Meminimalkan Tindakan Kekerasan dalam Rumah Tangga di Kabupaten Jayawijaya","authors":"Vince Tebay","doi":"10.26593/jihi.v0i00.5968.135-144","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/jihi.v0i00.5968.135-144","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana implementasi kebijakan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009, faktor-faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan, serta upaya pemerintah meminimalkan tindakan kekerasan dalam rumah tangga di Kabupaten Jayawijaya, dengan fokus pada lima fungsi keluarga (agama, sosial budaya, pendidikan, ekonomi, dan kesetaraan). Desain penelitian kualitatif digunakan untuk mengevaluasi implementasi dari suatu kebijakan atau program. Pengumpulan data melalui wawancara diperoleh dari anggota masyarakat dari 40 distrik di Kabupaten Jayawijaya, yang diklasifikasikan sebagai informan utama dengan jumlah 17 orang pelaku, 17 orang korban, dan 2 orang pendamping korban. Analisis data kualitatif meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 berdasarkan lima fungsi keluarga (fungsi agama, sosial budaya, pendidikan, ekonomi dan kesetaraan) berdampak pada penurunan jumlah tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang signifikan pada tahun 2018 sejak sosialisasi Undang-Undang yang dilakukan tahun 2014. Hal tersebut didukung oleh adanya lembaga perwakilan BKKBN di tingkat provinsi dan DP3AKB di tingkat kabupaten, sementara faktor penghambat implementasi kebijakan antara lain faktor demografi serta tidak maksimalnya sosialisasi dan penyebarluasan informasi. Pemerintah melalui DP3AKB Kabupaten Jayawijaya telah melakukan upaya preventif dengan sosialisasi, penyuluhan, dan penyebarluasan informasi; memberikan pendidikan, pelatihan gender bagi aparat pendamping maupun korban; mengirim aparat pendamping Kabupaten Jayawijaya untuk mengikuti seminar-seminar dan penyuluhan tentang KDRT; meningkatkan profesionalisme kerja pendamping korban keterampilan dan kemampuan pendamping korban dalam menyelesaikan setiap kasus; serta bekerja sama dengan psikiater atau psikolog.","PeriodicalId":53014,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91133044","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Upholding Multilateralism: Indonesia’s Foreign Policy in Responding to Covid-19 Pandemic 坚持多边主义:印尼应对新冠肺炎疫情的外交政策
Pub Date : 2022-06-27 DOI: 10.26593/jihi.v18i1.5255.29-54
Luerdi Luerdi, Azhari Setiawan
The 2019 Coronavirus disease or COVID-19 has apparently become a new global challenge. Not only did the pandemic drive all actors to make response, but it also affected the relations among them. That Indonesia raised multilateralism in the unprecedented situation while more unilateral or populist actions taken by a number of states encouraged this research. This paper attempts to explain Indonesia’s foreign policy in upholding multilateralism to respond to the COVID-19. Such response was intended to mitigate the impacts caused by the pandemic. This research applied holistic constructivism in understanding the determinants of Indonesia’s foreign policy by investigating both domestic and international cause. This research utilized the qualitative method with an explanatory analysis. The findings show that such Indonesia’s foreign policy was driven by its identity constructed by both indigenous norm of ‘Gotong Royong’ and global norm of ‘International Health Regulation’. The norm-laden or identity-based foreign policy was leading it to uphold multilateralism which was considered appropriate in order to coordinate, collaborate and cooperate with international communities. In addition, Indonesia maintained its trust on and support to the World Health Organization as the most leading actor in health governance championing fight against the pandemic. This paper argues that the norm factors do matter in Indonesia’s foreign policy in facing uncertainties in the vulnerable and interconnected world. Through the case studied, this paper suggests that looking at the domestic actor as well as the state in international system help provide a better understanding on the state behavior in international relations.
2019冠状病毒病(COVID-19)显然已成为一项新的全球挑战。大流行不仅促使所有行为体作出反应,而且也影响到他们之间的关系。印度尼西亚在前所未有的情况下提出了多边主义,而一些国家采取了更多的单边主义或民粹主义行动,这鼓励了这项研究。本文试图解释印尼在应对新冠肺炎疫情中坚持多边主义的外交政策。这种应对措施旨在减轻大流行病造成的影响。本研究运用整体建构主义,通过调查国内和国际原因来理解印尼外交政策的决定因素。本研究采用定性分析与解释分析相结合的方法。研究结果表明,这种印度尼西亚的外交政策是由“Gotong Royong”的本土规范和“国际卫生条例”的全球规范构建的身份所驱动的。充满规范或基于身份的外交政策使它坚持多边主义,这被认为是适当的,以便与国际社会协调、协作和合作。此外,印度尼西亚继续信任和支持世界卫生组织,认为它是倡导防治这一流行病的卫生治理方面最主要的行动者。本文认为,在面对脆弱和相互联系的世界的不确定性时,规范因素在印度尼西亚的外交政策中确实很重要。通过对案例的研究,本文认为既关注国内行为体,又关注国际体系中的国家,有助于更好地理解国际关系中的国家行为。
{"title":"Upholding Multilateralism: Indonesia’s Foreign Policy in Responding to Covid-19 Pandemic","authors":"Luerdi Luerdi, Azhari Setiawan","doi":"10.26593/jihi.v18i1.5255.29-54","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/jihi.v18i1.5255.29-54","url":null,"abstract":"The 2019 Coronavirus disease or COVID-19 has apparently become a new global challenge. Not only did the pandemic drive all actors to make response, but it also affected the relations among them. That Indonesia raised multilateralism in the unprecedented situation while more unilateral or populist actions taken by a number of states encouraged this research. This paper attempts to explain Indonesia’s foreign policy in upholding multilateralism to respond to the COVID-19. Such response was intended to mitigate the impacts caused by the pandemic. This research applied holistic constructivism in understanding the determinants of Indonesia’s foreign policy by investigating both domestic and international cause. This research utilized the qualitative method with an explanatory analysis. The findings show that such Indonesia’s foreign policy was driven by its identity constructed by both indigenous norm of ‘Gotong Royong’ and global norm of ‘International Health Regulation’. The norm-laden or identity-based foreign policy was leading it to uphold multilateralism which was considered appropriate in order to coordinate, collaborate and cooperate with international communities. In addition, Indonesia maintained its trust on and support to the World Health Organization as the most leading actor in health governance championing fight against the pandemic. This paper argues that the norm factors do matter in Indonesia’s foreign policy in facing uncertainties in the vulnerable and interconnected world. Through the case studied, this paper suggests that looking at the domestic actor as well as the state in international system help provide a better understanding on the state behavior in international relations.","PeriodicalId":53014,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81256754","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Joe Biden’s Foreign Policy: What to Expect from the New United States President 《乔·拜登的外交政策:对美国新总统的期待
Pub Date : 2022-06-27 DOI: 10.26593/jihi.v18i1.4514.89-98
Rizky Ihsan
 Joseph Biden came to the oval office with his wealth of experience in government affairs, including as the chair in the United States Senate Foreign Relations Committee. According to his campaign promises, the upcoming Biden administration’s foreign policy is aimed at improving the US’ international credibility based on liberal values. This article will further examine his political aspirations, based on the speech, campaign promises, and official statements. The argument is that although the US would be likely to embrace liberal values under his administration, international constraints may limit his ability in foreign policy agenda-setting. In managing its relations with China, for example, the US would be more likely to be driven by its interest rather than its values, particularly by continuing the anti-China coalition with its allies in the Indo-Pacific.   
约瑟夫·拜登是带着丰富的政府事务经验入主白宫的,他曾担任美国参议院外交关系委员会主席。根据他的竞选承诺,即将到来的拜登政府的外交政策旨在以自由主义价值观为基础提高美国的国际信誉。本文将根据他的演讲、竞选承诺和官方声明,进一步审视他的政治抱负。他们的论点是,尽管在他的领导下,美国可能会接受自由主义价值观,但国际约束可能会限制他制定外交政策议程的能力。例如,在处理与中国的关系时,美国更有可能受到自身利益(而非价值观)的驱动,尤其是继续与其在印太地区的盟友结成反华联盟。
{"title":"Joe Biden’s Foreign Policy: What to Expect from the New United States President","authors":"Rizky Ihsan","doi":"10.26593/jihi.v18i1.4514.89-98","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/jihi.v18i1.4514.89-98","url":null,"abstract":" \u0000Joseph Biden came to the oval office with his wealth of experience in government affairs, including as the chair in the United States Senate Foreign Relations Committee. According to his campaign promises, the upcoming Biden administration’s foreign policy is aimed at improving the US’ international credibility based on liberal values. This article will further examine his political aspirations, based on the speech, campaign promises, and official statements. The argument is that although the US would be likely to embrace liberal values under his administration, international constraints may limit his ability in foreign policy agenda-setting. In managing its relations with China, for example, the US would be more likely to be driven by its interest rather than its values, particularly by continuing the anti-China coalition with its allies in the Indo-Pacific.\u0000 \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":53014,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86584734","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Persepsi Angela Merkel dan Open Door Policy dalam Krisis Pengungsi Eropa 2015
Pub Date : 2022-06-27 DOI: 10.26593/jihi.v18i1.4603.1-13
Annisa Khaira, Muhammad Yusra, Rifki Dermawan
Saat Eropa dilanda oleh krisis pengungsi tahun 2015, Jerman sebagai pemimpin Uni Eropa memberlakukan kebijakan yang kontras berbeda dengan negara anggota lainnya. Melaui Open Door Policy, di bawah komando Angela Merkel, Jerman secara sukarela membuka perbatasannya agar para pengungsi dapat memasuki teritorialnya. Sayangnya, kebijakan ini banyak menuai protes dan penolakan dari berbagai kalangan. Diantaranya adalah masyarakat, partai oposisi, partai naungan Merkel, kelompok kepentingan hingga Uni Eropa sebagai payung regional bagi Jerman. Penetapan kebijakan ini juga tidak melibatkan partisipasi Bundestag (parlemen tingkat I) secara demokatis.  Terlepas dari banyaknya penolakan yang ada, Merkel tetap bersikeras mempertahankan kebijakannya. Sikap tersebut merefleksikan adanya suatu cara pandang atau persepsi tersendiri yang dimiliki oleh Merkel dalam melihat krisis pengungsi sehingga ia menetapkan Open Door Policy. Dalam artikel ini, penulis akan menjelaskan bagaimana persepsi pribadi Angela Merkel dapat menuntunnya untuk memilih memberikan perlindungan pada pengungsi meski harus menghadapi berbagai bentuk resistensi. Dengan menggunakan kerangka berpikir hubungan persepsi dengan pengambilan keputusan menurut Ole R. Holsti, ditemukan bahwa sistem keyakinan dan citra mempengaruhi persepsi Angela Merkel yang melihat bahwa Jerman harus menjadi pemeran utama dalam merespon krisis pengungsi yang terjadi di regional Uni Eropa dan juga dunia
当欧洲被2015年的难民危机所困扰时,作为欧盟领导人的德国采取了不同于其他成员国的政策。在安吉拉·默克尔(Angela Merkel)的指挥下,德国人通过“敞开大门”自愿开放边境,允许难民进入该领土。不幸的是,这一政策遭到了许多不同阶层的反对和反对。其中包括社会、反对党、默克尔党、从欧盟到德国的利益集团。这项政策还不涉及人口统计学上的分散主义参与。尽管遭到许多拒绝,默克尔仍然坚持他的政策。这反映了默克尔在看待难民危机时的一种独特的观点或看法,因此他建立了开放的政策。在这篇文章中,作者将解释安吉拉·默克尔(Angela Merkel)的个人看法如何让她在面对各种形式的抵抗时选择保护难民。利用Ole R. Holsti的思维框架,人们发现,信仰和形象影响了安吉拉·默克尔(Angela Merkel)的看法,她认为德国应该在应对欧盟地区和世界各地发生的难民危机方面发挥主要作用
{"title":"Persepsi Angela Merkel dan Open Door Policy dalam Krisis Pengungsi Eropa 2015","authors":"Annisa Khaira, Muhammad Yusra, Rifki Dermawan","doi":"10.26593/jihi.v18i1.4603.1-13","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/jihi.v18i1.4603.1-13","url":null,"abstract":"Saat Eropa dilanda oleh krisis pengungsi tahun 2015, Jerman sebagai pemimpin Uni Eropa memberlakukan kebijakan yang kontras berbeda dengan negara anggota lainnya. Melaui Open Door Policy, di bawah komando Angela Merkel, Jerman secara sukarela membuka perbatasannya agar para pengungsi dapat memasuki teritorialnya. Sayangnya, kebijakan ini banyak menuai protes dan penolakan dari berbagai kalangan. Diantaranya adalah masyarakat, partai oposisi, partai naungan Merkel, kelompok kepentingan hingga Uni Eropa sebagai payung regional bagi Jerman. Penetapan kebijakan ini juga tidak melibatkan partisipasi Bundestag (parlemen tingkat I) secara demokatis.  Terlepas dari banyaknya penolakan yang ada, Merkel tetap bersikeras mempertahankan kebijakannya. Sikap tersebut merefleksikan adanya suatu cara pandang atau persepsi tersendiri yang dimiliki oleh Merkel dalam melihat krisis pengungsi sehingga ia menetapkan Open Door Policy. Dalam artikel ini, penulis akan menjelaskan bagaimana persepsi pribadi Angela Merkel dapat menuntunnya untuk memilih memberikan perlindungan pada pengungsi meski harus menghadapi berbagai bentuk resistensi. Dengan menggunakan kerangka berpikir hubungan persepsi dengan pengambilan keputusan menurut Ole R. Holsti, ditemukan bahwa sistem keyakinan dan citra mempengaruhi persepsi Angela Merkel yang melihat bahwa Jerman harus menjadi pemeran utama dalam merespon krisis pengungsi yang terjadi di regional Uni Eropa dan juga dunia","PeriodicalId":53014,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional","volume":"62 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79091842","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Hollowness of Imagination: Common Sense and Democracy 想象力的空洞:常识与民主
Pub Date : 2022-06-27 DOI: 10.26593/jihi.v18i1.5654.14-28
B. K. Laksana, L. Agustina
The transition to democracy in Indonesia has somehow resulted in a majoritarian democracy. By linking the legacy of the New Order regime with the current understanding of democracy, this paper attempts to comprehend and analyze how deeply the common sense of the New Order regime has been rooted in the lives of Indonesian people. The legacy of the New Order regime has been rooted in the personal lives of individuals because the regime implemented its values ​​in the realm of family structures and education systems. To help liberate the minds and souls of Indonesians and be truly democratic, society must be able to become autonomous. A critical pedagogical approach will help to lay bare the common sense and values ​​that have been instilled by the regime, so that people can live autonomously and side by side. Since democracy in Indonesia tends to favor the majority, this study proposes a critical pedagogical approach at every level of society to achieve a power sharing arrangement. 
印尼向民主的过渡在某种程度上导致了多数民主。通过将新秩序政权的遗产与当前对民主的理解联系起来,本文试图理解和分析新秩序政权的常识在印度尼西亚人民生活中扎根的程度。新秩序制度的遗产已植根于个人的个人生活,因为该制度在家庭结构和教育制度领域实施了其价值观。为了帮助解放印尼人的思想和灵魂,实现真正的民主,社会必须能够实现自治。一种批判性的教学方法将有助于揭示该政权所灌输的常识和价值观,从而使人们能够自主地、肩并肩地生活。由于印尼的民主倾向于有利于多数人,本研究提出了一种关键的教育方法,在社会的每一个层面,以实现权力分享安排。
{"title":"Hollowness of Imagination: Common Sense and Democracy","authors":"B. K. Laksana, L. Agustina","doi":"10.26593/jihi.v18i1.5654.14-28","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/jihi.v18i1.5654.14-28","url":null,"abstract":"The transition to democracy in Indonesia has somehow resulted in a majoritarian democracy. By linking the legacy of the New Order regime with the current understanding of democracy, this paper attempts to comprehend and analyze how deeply the common sense of the New Order regime has been rooted in the lives of Indonesian people. The legacy of the New Order regime has been rooted in the personal lives of individuals because the regime implemented its values ​​in the realm of family structures and education systems. To help liberate the minds and souls of Indonesians and be truly democratic, society must be able to become autonomous. A critical pedagogical approach will help to lay bare the common sense and values ​​that have been instilled by the regime, so that people can live autonomously and side by side. Since democracy in Indonesia tends to favor the majority, this study proposes a critical pedagogical approach at every level of society to achieve a power sharing arrangement.\u0000 ","PeriodicalId":53014,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional","volume":"66 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76514152","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1