首页 > 最新文献

Jurnal Hukum Pembangunan最新文献

英文 中文
Urgensi Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Data Pribadi
Pub Date : 2021-12-04 DOI: 10.26532/jh.v37i2.16272
Moh.Hamzah Hisbulloh
DOI : 10.26532/jh.v37i2.16272 Pesatnya perkembangan teknologi mempengaruhi berbagai bidang aspek kehidupan, salah satu efek dari perkembangan teknologi dirasakan dalam proses sistem pengelolaan data yang seluruhnya hampir berbasis digital. Disisi lain dalam pesatnya perkembangan teknologi menimbulkan permasalahan baru, permasalahan yang sering muncul dalam era saat ini terkait perlindungan data pribadi. pengaturan terkait perlindungan data pribadi baik dalam lembaga pemerintah maupun swasta, sudah diatur di beberapa peraturan perundang-undangan, namun dalam implementasinya aturan yang mengatur tentang perlindungan data pribadi belum cukup untuk memberikan perlindungan bagi data pribadi. Oleh karena itu penelitian ini menganalisis terkait urgensi Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. Metode riset menggunakan Penelitian Normatif dengan pendekatan perundang-undangan. Data yang digunakan adalah berbagai jurnal terkait dengan topik yang penulis kaji, peraturan perundang-undangan terkait dan beberapa pemberitaan yang bersumber dari media cetak maupun elektronik. Banyaknya kasus terkait kebocoran data pribadi, dan digunakan untuk kepentingan komersil individu atau kelompok tertentu. Menjadi hal yang perlu diperhatikan, karena hal tersebut menjadi bom waktu yang harus diwaspadai, mengingat kebocoran data pribadi sangat merugikan dan melanggar privasi masyarakat. Penggunaan data pribadi harus diimbangi dengan adanya perlindungan yang kuat terkait perlindungan data pribadi, dalam prakteknya di Indonesia kurangnya aturan hukum terkait dengan perlindungan data pribadi membuat terjadi banyaknya kasus kebocoran data.
DOI: 10.26532/jh. v372技术的快速发展影响着生活的各个方面,这是数据管理系统几乎完全以数字为基础的过程中体验到的技术发展的影响之一。另一方面,科技的快速发展带来了一个新问题,这在今天的个人数据保护领域是很常见的。政府和私人机构的个人数据保护安排已经在一些立法法规中得到了规范,但在执行管理个人数据保护的规则时,还不足以为个人数据提供保护。因此,本研究分析了保护个人数据草案的紧迫性。研究方法采用规范研究与立法方法。所使用的数据包括与作者协商的主题、相关立法法规以及一些印刷或电子媒体发布的报道。许多案件与个人数据泄露有关,并用于特定个人或群体的商业利益。考虑到个人信息泄露和侵犯公民隐私,这是一件令人担忧的事情,因为这是一颗定时炸弹。使用个人数据应被个人数据保护的强大保护所抵消,实际上印尼缺乏与个人数据保护相关的法律规则导致了大量的数据泄露案件。
{"title":"Urgensi Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Data Pribadi","authors":"Moh.Hamzah Hisbulloh","doi":"10.26532/jh.v37i2.16272","DOIUrl":"https://doi.org/10.26532/jh.v37i2.16272","url":null,"abstract":"DOI : 10.26532/jh.v37i2.16272 Pesatnya perkembangan teknologi mempengaruhi berbagai bidang aspek kehidupan, salah satu efek dari perkembangan teknologi dirasakan dalam proses sistem pengelolaan data yang seluruhnya hampir berbasis digital. Disisi lain dalam pesatnya perkembangan teknologi menimbulkan permasalahan baru, permasalahan yang sering muncul dalam era saat ini terkait perlindungan data pribadi. pengaturan terkait perlindungan data pribadi baik dalam lembaga pemerintah maupun swasta, sudah diatur di beberapa peraturan perundang-undangan, namun dalam implementasinya aturan yang mengatur tentang perlindungan data pribadi belum cukup untuk memberikan perlindungan bagi data pribadi. Oleh karena itu penelitian ini menganalisis terkait urgensi Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. Metode riset menggunakan Penelitian Normatif dengan pendekatan perundang-undangan. Data yang digunakan adalah berbagai jurnal terkait dengan topik yang penulis kaji, peraturan perundang-undangan terkait dan beberapa pemberitaan yang bersumber dari media cetak maupun elektronik. Banyaknya kasus terkait kebocoran data pribadi, dan digunakan untuk kepentingan komersil individu atau kelompok tertentu. Menjadi hal yang perlu diperhatikan, karena hal tersebut menjadi bom waktu yang harus diwaspadai, mengingat kebocoran data pribadi sangat merugikan dan melanggar privasi masyarakat. Penggunaan data pribadi harus diimbangi dengan adanya perlindungan yang kuat terkait perlindungan data pribadi, dalam prakteknya di Indonesia kurangnya aturan hukum terkait dengan perlindungan data pribadi membuat terjadi banyaknya kasus kebocoran data.","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":"56 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80226036","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KREDITUR AKIBAT SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN YANG TERDEGRADASI SEBAGAI AKTA DI BAWAH TANGAN 法律对债权人的保护,因为授权书把可降解的委托书当作人手契约
Pub Date : 2021-12-04 DOI: 10.26532/jh.v37i2.16325
Gusriadi Gusriadi, Taufiqur Rahman
{"title":"PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KREDITUR AKIBAT SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN YANG TERDEGRADASI SEBAGAI AKTA DI BAWAH TANGAN","authors":"Gusriadi Gusriadi, Taufiqur Rahman","doi":"10.26532/jh.v37i2.16325","DOIUrl":"https://doi.org/10.26532/jh.v37i2.16325","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84429683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
DESAIN IDEAL PEMBENTUKAN OTORITAS INDEPENDEN PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA 设计理想在印尼政府的个人数据保护系统中建立个人资料保护管理局
Pub Date : 2021-11-20 DOI: 10.26532/jh.v37i2.16994
Ahmad Mahardika Mahardika
DOI : 10.26532/jh.v37i2.17277 Artikel ini membahas tentang pentingnya pembentukan otoritas independen perlindungan data pribadi dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Hal itu disebabkan, RUU Perlindungan Data Pribadi belum mencantumkan pembentukan otoritas independen. Pengelolaan data pribadi masih berada secara sektoral di kementerian. Padahal pembentukan otoritas independen perlndungan data pribadi sangat penting sebagai upaya kehadiran negara untuk menjamin hak privasi setiap warga negara. Mengacu pada sistem hukum di negara lain, pembentukan otoritas independen mutlak diperlukan, sebagai upaya untuk memastikan independensi lembaga tersebut, dikarenakan tanpa adanya otoritas independen maka akan muncul potensi penyimpangan terhadap penggunaan data pribadi. Maksud dan tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memastikan urgensi pembentukan lembaga inpenden perlindungan data pribadi dalam sistem hukum Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah yuridis normatif. Signifikansi dalam artikel ini adalah diharapkan memberikan landasan akademik bagi Pemerintah untuk menambahkan otoritas independen perlindungan data pribadi dalam RUU Perlindungan Data Pribadi. Kesimpulan dalam artikel ini adalah perlunya dibentuk otoritas independen perlindungan data pribadi dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
DOI: 10.26532/jh. v37pt .17277这篇文章讨论了在印尼政府体系中建立个人数据保护独立权威的重要性。正因为如此,《个人数据保护法案》还没有包括建立一个独立的权威。个人数据管理仍然是部里的部门。建立一个独立的个人数据保护权威作为国家出勤努力确保每个公民的隐私权是至关重要的。鉴于其他国家的法律制度,建立一个绝对必要的独立权力机构是为了确保该机构的独立,因为没有独立的权力,它可能会对个人数据的使用产生不合理的偏差。本文的目的和目的是确保在印尼法律体系中建立个人数据保护机构的紧迫性。本文使用的研究方法是一个规范的领域。本文的重要性预计将为政府在个人数据保护法案中增加独立的个人数据保护权力提供学术基础。本文的结论是,需要在印尼公民制度中建立一个独立的个人数据保护权威。
{"title":"DESAIN IDEAL PEMBENTUKAN OTORITAS INDEPENDEN PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA","authors":"Ahmad Mahardika Mahardika","doi":"10.26532/jh.v37i2.16994","DOIUrl":"https://doi.org/10.26532/jh.v37i2.16994","url":null,"abstract":"DOI : 10.26532/jh.v37i2.17277 Artikel ini membahas tentang pentingnya pembentukan otoritas independen perlindungan data pribadi dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Hal itu disebabkan, RUU Perlindungan Data Pribadi belum mencantumkan pembentukan otoritas independen. Pengelolaan data pribadi masih berada secara sektoral di kementerian. Padahal pembentukan otoritas independen perlndungan data pribadi sangat penting sebagai upaya kehadiran negara untuk menjamin hak privasi setiap warga negara. Mengacu pada sistem hukum di negara lain, pembentukan otoritas independen mutlak diperlukan, sebagai upaya untuk memastikan independensi lembaga tersebut, dikarenakan tanpa adanya otoritas independen maka akan muncul potensi penyimpangan terhadap penggunaan data pribadi. Maksud dan tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memastikan urgensi pembentukan lembaga inpenden perlindungan data pribadi dalam sistem hukum Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah yuridis normatif. Signifikansi dalam artikel ini adalah diharapkan memberikan landasan akademik bagi Pemerintah untuk menambahkan otoritas independen perlindungan data pribadi dalam RUU Perlindungan Data Pribadi. Kesimpulan dalam artikel ini adalah perlunya dibentuk otoritas independen perlindungan data pribadi dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80859653","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
DAMPAK PEMISAHAN KEWENANGAN ANTARA MAHKAMAH KONSTITUSI DAN MAHKAMAH AGUNG DALAM MENGINTERPRETASIKAN UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN DIBAWAHNYA 宪法法院和最高法院之间权力的分离的影响,解释其下的法律和规则
Pub Date : 2021-11-20 DOI: 10.26532/jh.v37i2.17377
Chandra Yusuf
DOI : 10.26532/jh.v37i2.17277 Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyediakan dissenting opinion bagi hakim MK yang tidak menyetujui pendapat hakim MK mayoritas. Tetapi permasalahannya hakim yang berbeda pendapat tersebut wajib menandatangani putusan hakim MK mayoritas, dibawah pernyataan pengambilan putusan berdasarkan musyawarah yang jelas tidak mewakili pendapatnya sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatasi perbedaan interpretasi UU yang dibuat oleh MK maupun Mahkamah Agung (MA) terhadap UU. Penelitian merupakan penelitian hukum normatif, dengan menggunakan data berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier, yang diunduh melalui website. Analisa data dilakukan secara kualitatif dan pemaparannya dilakukan dengan deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, perbedaan pendapat hakim MK tidak dapat diselesaikan dengan musyawarah dan dissenting opinion, karena sistem civil law berbeda dengan common law yang memiliki preseden. Kedua, perbedaan pendapat hakim MK akan mempengaruhi interpretasi UU yang juga menjadi kewenangan MA sebagai lembaga yang dapat menguji peraturan perundang-unadangan dibawah UU, sehingga cara yang terbaik dengan mewajibkan putusan MK sebagai rujukan MA.
DOI: 10.26532/jh. v372 - 17277宪法法院(MK)对不同意大多数MK法官意见的MK法官提出了异议。但持不同意见的法官的问题是,他们有义务在MK多媒体的判决上签署多数人的判决,因为这些裁决显然不是他自己的意见。本研究的目的是解决MK和最高法院对该法案的不同解读。研究是规范法律的研究,使用原始法律、辅助法律和第三法律材料的数据,这些材料是通过网站下载的。数据分析是定性的,处理是通过描述性分析进行的。研究结果表明:首先,MK法官的意见分歧不能通过审议和不一致的意见来解决,因为民权法律体系不同于有先例的普通法。其次,MK法官的意见分歧将影响对该法案的解释,该法案也是一种公共权力机构,它可以在宪法中测试观点观点,因此最好将MK的判决作为一个参考点来强制执行。
{"title":"DAMPAK PEMISAHAN KEWENANGAN ANTARA MAHKAMAH KONSTITUSI DAN MAHKAMAH AGUNG DALAM MENGINTERPRETASIKAN UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN DIBAWAHNYA","authors":"Chandra Yusuf","doi":"10.26532/jh.v37i2.17377","DOIUrl":"https://doi.org/10.26532/jh.v37i2.17377","url":null,"abstract":"DOI : 10.26532/jh.v37i2.17277 Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyediakan dissenting opinion bagi hakim MK yang tidak menyetujui pendapat hakim MK mayoritas. Tetapi permasalahannya hakim yang berbeda pendapat tersebut wajib menandatangani putusan hakim MK mayoritas, dibawah pernyataan pengambilan putusan berdasarkan musyawarah yang jelas tidak mewakili pendapatnya sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatasi perbedaan interpretasi UU yang dibuat oleh MK maupun Mahkamah Agung (MA) terhadap UU. Penelitian merupakan penelitian hukum normatif, dengan menggunakan data berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier, yang diunduh melalui website. Analisa data dilakukan secara kualitatif dan pemaparannya dilakukan dengan deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, perbedaan pendapat hakim MK tidak dapat diselesaikan dengan musyawarah dan dissenting opinion, karena sistem civil law berbeda dengan common law yang memiliki preseden. Kedua, perbedaan pendapat hakim MK akan mempengaruhi interpretasi UU yang juga menjadi kewenangan MA sebagai lembaga yang dapat menguji peraturan perundang-unadangan dibawah UU, sehingga cara yang terbaik dengan mewajibkan putusan MK sebagai rujukan MA.","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":"143 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76232660","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PERSPECTIVE OF INTERNATIONAL LAW ON MARITIME DISPUTE: CASE BETWEEN KENYA AND SOMALIA 海洋争端的国际法视角:肯尼亚与索马里案例
Pub Date : 2021-11-20 DOI: 10.26532/jh.v37i2.16241
Yordan Gunawan, A. Salim, Ewaldo Asirwadana, Satya Bayu Prasetyo
The research analysed the maritime dispute between Kenya and Somalia under the international law perspective. Both states have been experiencing maritime disputes over maritime boundaries of more than 100,000 sq km of seabed in the waters of the Indian Ocean. They began to clash after Somalia accusing Kenya of illegally granting exploration rights to resources in the waters to multinational companies, Total and Eni. As Kenya declared, the waters of the East African Coast are one of the hottest oil exploration prospects in the world, and the contested area has hydrocarbon reserves. The research method is normative legal research. Accordingly, the nature of the research was descriptive-qualitative with data collection techniques by conducting a literature study. The research shows that maritime boundary dispute has worsened diplomatic relations between Kenya and Somalia. Prior to bringing the case to the International Court of Justice (ICJ), the two states agreed to resolve the dispute through bilateral negotiations. However, the case was still unsettled. Therefore, Somalia decided to bring the case before the Court.
本研究从国际法的角度分析了肯尼亚与索马里之间的海洋争端。两国在印度洋海域逾10万平方公里海底海域边界问题上一直存在海事争端。索马里指责肯尼亚非法授予道达尔(Total)和埃尼(Eni)等跨国公司在该水域的资源勘探权后,两国开始发生冲突。正如肯尼亚宣布的那样,东非海岸水域是世界上最具石油勘探前景的水域之一,而这片有争议的地区拥有碳氢化合物储量。研究方法为规范法研究。因此,研究的性质是描述性质的与数据收集技术进行文献研究。研究表明,海洋边界争端恶化了肯尼亚和索马里之间的外交关系。在将此案提交国际法院(ICJ)之前,两国同意通过双边谈判解决争端。然而,案件仍然悬而未决。因此,索马里决定将此案提交法院审理。
{"title":"PERSPECTIVE OF INTERNATIONAL LAW ON MARITIME DISPUTE: CASE BETWEEN KENYA AND SOMALIA","authors":"Yordan Gunawan, A. Salim, Ewaldo Asirwadana, Satya Bayu Prasetyo","doi":"10.26532/jh.v37i2.16241","DOIUrl":"https://doi.org/10.26532/jh.v37i2.16241","url":null,"abstract":"The research analysed the maritime dispute between Kenya and Somalia under the international law perspective. Both states have been experiencing maritime disputes over maritime boundaries of more than 100,000 sq km of seabed in the waters of the Indian Ocean. They began to clash after Somalia accusing Kenya of illegally granting exploration rights to resources in the waters to multinational companies, Total and Eni. As Kenya declared, the waters of the East African Coast are one of the hottest oil exploration prospects in the world, and the contested area has hydrocarbon reserves. The research method is normative legal research. Accordingly, the nature of the research was descriptive-qualitative with data collection techniques by conducting a literature study. The research shows that maritime boundary dispute has worsened diplomatic relations between Kenya and Somalia. Prior to bringing the case to the International Court of Justice (ICJ), the two states agreed to resolve the dispute through bilateral negotiations. However, the case was still unsettled. Therefore, Somalia decided to bring the case before the Court.","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87915733","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PARENTAL RESPONSIBILITY OF CHILDREN CRIME IN INDONESIAN CRIMINAL ADAT LAW 印度尼西亚刑法中儿童犯罪的父母责任
Pub Date : 2021-07-07 DOI: 10.21143/JHP.VOL50.NO4.2853
Ahmad Irzal Fardiansyah, Sigid Suseno, Mien Rukmini, Lies Sulistiani
Children who are in conflict with the law cannot be separated from the responsibilities of parents as the first party in the child's environment. The relationship between parents and children is a harmonized relationship from a strong emotional connection on the basis of blood relations. This situation makes parents unable to release and be released responsibility for their children's behavior. When children are faced with the law, policies to take over the responsibility of supervising children from parents, by denying that parents actually have the opportunity to deal with the problems of children who are dealing with the law are more often chosen. Even though the responsibility is transferred from the parents, they will find it difficult to rebuild the relationships they previously had with their children. This connection shows that parents also play a role when their children commit criminal acts indirectly
触犯法律的儿童不能脱离父母作为儿童环境第一方的责任。父母和子女之间的关系是一种和谐的关系,是建立在血缘关系基础上的强烈情感联系。这种情况使父母无法释放和被释放对孩子行为的责任。当儿童面临法律时,更经常选择的政策是从父母那里接管监督儿童的责任,否认父母实际上有机会处理与法律打交道的儿童的问题。即使责任从父母身上转移,他们也会发现很难重建以前与孩子的关系。这种联系表明,当孩子间接犯下犯罪行为时,父母也会发挥作用
{"title":"PARENTAL RESPONSIBILITY OF CHILDREN CRIME IN INDONESIAN CRIMINAL ADAT LAW","authors":"Ahmad Irzal Fardiansyah, Sigid Suseno, Mien Rukmini, Lies Sulistiani","doi":"10.21143/JHP.VOL50.NO4.2853","DOIUrl":"https://doi.org/10.21143/JHP.VOL50.NO4.2853","url":null,"abstract":"Children who are in conflict with the law cannot be separated from the responsibilities of parents as the first party in the child's environment. The relationship between parents and children is a harmonized relationship from a strong emotional connection on the basis of blood relations. This situation makes parents unable to release and be released responsibility for their children's behavior. When children are faced with the law, policies to take over the responsibility of supervising children from parents, by denying that parents actually have the opportunity to deal with the problems of children who are dealing with the law are more often chosen. Even though the responsibility is transferred from the parents, they will find it difficult to rebuild the relationships they previously had with their children. This connection shows that parents also play a role when their children commit criminal acts indirectly","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49107132","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
POLITIK HUKUM PELARANGAN DEMONSTRASI MAHASISWA MELALUI SURAT EDARAN KEMENDIKBUD NO. 1035/E/KM/2020 DI MASA PANDEMI 政治法律禁止学生抗议2020年大流行
Pub Date : 2021-07-05 DOI: 10.26532/jh.v37i1.15846
A. Astari
Demonstrasi dalam konteks demokrasi sangat memiliki keterkaitan erat, dalam negara yang demokratis. Undang-Undang Cipta Kerja yang mengundang reaksi masyarakat dan mengundang demonstrasi oleh para buruh dan mahasiswa yang menolak undang-undang ini. Sebagai buntut dari demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa dan buruh tersebut, terbitlah Surat Edaran Kemendikbud Nomor 1035/E/KM/2020 menghimbau mahasiswa tidak berpartisipasi dalam kegiatan penyampaian aspirasi yang dapat membahayakan kesehatan mahasiswa, seperti demonstrasi karena pandemic di Indonesia belum usai. Tujuan dari penelitian ini adlah untuk melihat bagaimana kekuatan hukum surat edaran dalam praktik pemerintahan dan politik hukum pelarangan demonstrasi mahasiswa melalui Surat Edaran Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor 1035/E/KM/2020 di masa pandemi. Penelitian ini termasuk dalam tipologi penelitian hukum normatif, yaitu suatu penelitian yang berdasarkan bahan-bahan hukum baik bahan hukum primer maupun sekunder. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif-kualitatif dengan merujuk pada teori, konsep, dan peraturan perundang-undangan. Perdebatan mengenai peraturan kebijakan telah memperlihatkan bahwa tugasnya memang sebagai penjelas peraturan yang telah ada dan mengatur hal-hal terperinci di dalamnya. Dalam permasalahan demontrasi yang baru-baru ini terjadi, adanya surat edaran dari Kemendikbud, dianggap sebagai suatu pembatasan dan kesewenangan hingga ramai dibicarakan masyarakat. Dalam aspek lain, harus tetap dilihat kondisi pandemi yang masih terjadi di Indonesia. Kedua hal ini kemudian menjadi dua gagasan yang menarik dan saling tolak belakang.
民主的展示在一个民主国家是密切相关的。它的版权法吸引了社会的反应,并吸引了反对这项法律的工人和学生的抗议。在学生和劳工抗议活动之后,致函1035/E/KM/2020敦促学生不要参加可能危害学生健康的愿望活动,比如印尼大灾变示威活动。这项研究的目的是看看大流行时期1035年高等教育部长1035/E/KM/ KM/2020年禁止学生示威的法令的力量。本研究属于规范法律研究的分类学研究,该研究基于初级和次要法律材料的法律材料。获得的数据通过参考理论、概念和法律法规进行了粗略的分析。对政策规则的辩论表明,他的任务确实是澄清现有规则并规范其中的细节。在最近的示威活动中,国防部颁布了一份法令,被认为是一种限制和纪律,直到公众广泛讨论。另一方面,必须评估印度尼西亚仍然存在的流行病情况。这两种观点后来都变成了两个有趣的、相互排斥的想法。
{"title":"POLITIK HUKUM PELARANGAN DEMONSTRASI MAHASISWA MELALUI SURAT EDARAN KEMENDIKBUD NO. 1035/E/KM/2020 DI MASA PANDEMI","authors":"A. Astari","doi":"10.26532/jh.v37i1.15846","DOIUrl":"https://doi.org/10.26532/jh.v37i1.15846","url":null,"abstract":"Demonstrasi dalam konteks demokrasi sangat memiliki keterkaitan erat, dalam negara yang demokratis. Undang-Undang Cipta Kerja yang mengundang reaksi masyarakat dan mengundang demonstrasi oleh para buruh dan mahasiswa yang menolak undang-undang ini. Sebagai buntut dari demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa dan buruh tersebut, terbitlah Surat Edaran Kemendikbud Nomor 1035/E/KM/2020 menghimbau mahasiswa tidak berpartisipasi dalam kegiatan penyampaian aspirasi yang dapat membahayakan kesehatan mahasiswa, seperti demonstrasi karena pandemic di Indonesia belum usai. Tujuan dari penelitian ini adlah untuk melihat bagaimana kekuatan hukum surat edaran dalam praktik pemerintahan dan politik hukum pelarangan demonstrasi mahasiswa melalui Surat Edaran Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor 1035/E/KM/2020 di masa pandemi. Penelitian ini termasuk dalam tipologi penelitian hukum normatif, yaitu suatu penelitian yang berdasarkan bahan-bahan hukum baik bahan hukum primer maupun sekunder. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif-kualitatif dengan merujuk pada teori, konsep, dan peraturan perundang-undangan. Perdebatan mengenai peraturan kebijakan telah memperlihatkan bahwa tugasnya memang sebagai penjelas peraturan yang telah ada dan mengatur hal-hal terperinci di dalamnya. Dalam permasalahan demontrasi yang baru-baru ini terjadi, adanya surat edaran dari Kemendikbud, dianggap sebagai suatu pembatasan dan kesewenangan hingga ramai dibicarakan masyarakat. Dalam aspek lain, harus tetap dilihat kondisi pandemi yang masih terjadi di Indonesia. Kedua hal ini kemudian menjadi dua gagasan yang menarik dan saling tolak belakang.","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84682879","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALYSIS OF THE VAN RECHT VERVOLGING ONSLAG CASE DECISION IN THEFT IN THE HOUSEHOLD 家庭盗窃案中范雷希案件判定分析
Pub Date : 2021-07-03 DOI: 10.26532/JH.V37I1.15730
Hubert Armano Thomas, Sahatman Malau
Putusan Van Recht Vervolging Onslag merupakan putusan yang berpendapat bahwa perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa terbukti, tetapi perbuatan itu tidak merupakan suatu tindakan pidana, maka terdakwa diputus lepas dari segala tuntutan hukum. Dalam putusan  No.126PK/Pid/2012 merupakan putusan yang berkaitan dengan pencurian dalam rumah tangga. putusan ini menjadi menarik karena sangat merugikan korban sehingga perkara tersebut diajukan tahap peninjauan kembali. Metode pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif, hasil penelitian menyebutkan bahwa berdasarkan duduk perkara diatas dilihat dari sisi hukum pidana adalah merupakan dugaan tindak pidana pencurian pemberatan dalam lingkungan keluarga, sehingga syarat harus terpenuhinya hubungan keluarga antara korban tindak pidana dengan pelaku tindak pidana itu sendiri harus dibuktikan terlebih dahulu. Bahwa perbuatan para terdakwa lebih terkualifikasi dalam ketentuan pasal 363 (1), 4e, 5e KUHP Jo. Pasal 367 (2) KUHP akan tetapi salah satu unsur dari ketentuan pidana dimaksud tidak terpenuhi sehingga perbuatan tersebut bukanlah menjadi tindak pidana. The decision of Van Recht Vervolging Onslag is a decision that argues that the act that was charged to the defendant is proven, but the act does not constitute a criminal act, then the defendant is dismissed from all lawsuits. In the decision No.126PK/Pid/2012 is a decision related to theft in the household. This decision is interesting because it is very detrimental to the victim so that the case is submitted to the stage of review. The approach method used in this study uses a normative juridical method, the results of the study state that based on the case above from the perspective of criminal law, it is an alleged criminal act of theft of weight in the family environment, so that the requirements must be fulfilled for family relationships between victims of crimes and perpetrators of criminal acts. itself must be proven first. That the actions of the defendants are more qualified in the provisions of Articles 363 (1), 4e, 5e of the Criminal Code Jo. Article 367 (2) of the Criminal Code, but one of the elements of the criminal provisions referred to is not fulfilled so that the act is not a criminal act.
Van Recht Vervolging Onslag的判决声称,被告的行为得到了证明,但这些行为并不构成犯罪行为,因此被告被排除在所有诉讼之外。根据126PK/Pid/2012的判决,该判决涉及家庭盗窃。这项裁决之所以有趣,是因为它对受害者的损害如此之大,以至于该案件被提交了审查阶段。这项研究中使用的方法方法使用规范管辖权的方法,研究结果指出,根据上面的事坐从刑法的一面是涉嫌盗窃重罪pemberatan家庭环境中,条件是必须在受害者之间的家庭关系和滔天重罪刑事本身必须先证明。被告的行为在第363(1)、4e、5e KUHP Jo条款中更有资格。刑法第367章(2),但刑法中提到的犯罪条款之一没有得到满足,因此没有成为犯罪。Van Recht vervoging Onslag的决定是认为被告的行为是正当的,但行为不能掩盖犯罪行为,因此防御是不合法的。决定126PK/Pid/2012是对房子的决定。这个决定很有趣,因为它对受害者来说非常重要,所以这个案子被提交给了舞台审查。进近方法以前》这个研究利用a normative法律方法,The results of study state university)的视角》改编自《凯斯从头顶刑事法律,是一名知情刑事act of我等of weight in《requirements家庭环境,所以这一定能实现for family relationships受害者的犯罪和刑事使徒行传之perpetrators之间。我必须先证明自己。被告的行为在答辩书363(1)、4e、5e中更加有资格。《犯罪法典》第367条(2),但引用犯罪条款的一种元素并没有实现,所以这一行为并不是犯罪行为。
{"title":"ANALYSIS OF THE VAN RECHT VERVOLGING ONSLAG CASE DECISION IN THEFT IN THE HOUSEHOLD","authors":"Hubert Armano Thomas, Sahatman Malau","doi":"10.26532/JH.V37I1.15730","DOIUrl":"https://doi.org/10.26532/JH.V37I1.15730","url":null,"abstract":"Putusan Van Recht Vervolging Onslag merupakan putusan yang berpendapat bahwa perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa terbukti, tetapi perbuatan itu tidak merupakan suatu tindakan pidana, maka terdakwa diputus lepas dari segala tuntutan hukum. Dalam putusan  No.126PK/Pid/2012 merupakan putusan yang berkaitan dengan pencurian dalam rumah tangga. putusan ini menjadi menarik karena sangat merugikan korban sehingga perkara tersebut diajukan tahap peninjauan kembali. Metode pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif, hasil penelitian menyebutkan bahwa berdasarkan duduk perkara diatas dilihat dari sisi hukum pidana adalah merupakan dugaan tindak pidana pencurian pemberatan dalam lingkungan keluarga, sehingga syarat harus terpenuhinya hubungan keluarga antara korban tindak pidana dengan pelaku tindak pidana itu sendiri harus dibuktikan terlebih dahulu. Bahwa perbuatan para terdakwa lebih terkualifikasi dalam ketentuan pasal 363 (1), 4e, 5e KUHP Jo. Pasal 367 (2) KUHP akan tetapi salah satu unsur dari ketentuan pidana dimaksud tidak terpenuhi sehingga perbuatan tersebut bukanlah menjadi tindak pidana. The decision of Van Recht Vervolging Onslag is a decision that argues that the act that was charged to the defendant is proven, but the act does not constitute a criminal act, then the defendant is dismissed from all lawsuits. In the decision No.126PK/Pid/2012 is a decision related to theft in the household. This decision is interesting because it is very detrimental to the victim so that the case is submitted to the stage of review. The approach method used in this study uses a normative juridical method, the results of the study state that based on the case above from the perspective of criminal law, it is an alleged criminal act of theft of weight in the family environment, so that the requirements must be fulfilled for family relationships between victims of crimes and perpetrators of criminal acts. itself must be proven first. That the actions of the defendants are more qualified in the provisions of Articles 363 (1), 4e, 5e of the Criminal Code Jo. Article 367 (2) of the Criminal Code, but one of the elements of the criminal provisions referred to is not fulfilled so that the act is not a criminal act.","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87113918","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PERSPEKTIF HUKUM ADAT KAWIN LARI (SILAYYANG) SUKU BAJAU DI DESA LA GASA KABUPATEN MUNA
Pub Date : 2021-06-22 DOI: 10.26532/jh.v37i1.15706
Yaya Alfia, Suriani Bt Tolo, La ode Munawir
This study aims to explain the legal perspective of the unregistered Kawin Lari (Silayyang) of the Bajau Tribe in Lagasa Village, Muna Regency which is contrary to Law no. 1/1974. This research is an empirical juridical research by combining legal materials (which are secondary data) with primary data obtained in the field. The results showed that Silayyang which is a marriage that is considered valid based on consensual, and with the existence of silayyang which is an alternative for young people to get married without having to be burdened with expensive costs, and is a marriage that is registered and gets legal legality. As a result, there are marriages that are registered according to the marriage law, but some are not. Marriages that are not registered according to the marriage law and the imposition of sanctions, namely the payment of a fine by paying an amount of money according to the customary rules that apply in the village that have been agreed upon. Basically, elopement is an act that violates the value of customary law, violates the power of parents, and destroys the honor of the dignity of the parents and relatives of the party being taken. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Perspektif Hukum Adat Kawin Lari (Silayyang) Suku Bajau di Desa Lagasa Kabupaten Muna yang tidak tercatat yang bertentangan dengan UU No. 1/1974. Penelitian ini adalah penelitian yuridis empiris dengan  menggabungkan bahan-bahan hukum (yang merupakan data sekunder) dengan data primer yang diperoleh di lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kawin lari (silayyang) merupakan perkawinan yang  dianggap sah berdasarkan suka sama suka, dan dengan adanya silayyang merupakan alternatif bagi kalangan muda mudi untuk melakukan perkawinan tanpa harus terbebani dengan biaya yang mahal dan merupakan perkawinan tercatat dan mendapatkan legalitas hukum. Dampaknya ada perkawinan yang tercatat sesuai dengan undang-undang perkawinan namun ada pula yang tidak tercatat. Perkawinan yang tidak tercatat sesuai undang-undang perkawinan serta pemberian sanksi yaitu pembayaran denda dengan membayar sejumlah uang sesuai aturan adat yang berlaku di desa yang telah disepakati. Pada dasarnya kawin lari merupakan salah satu tindakan yang melanggar nilai hukum adat, melanggar kekuasaan orang tua, dan menjatuhkan kehormatan martabat orang tua dan kerabat dari pihak yang dilarikan.
本研究旨在解释穆纳县拉加萨村巴瑶部落未登记的Kawin Lari (Silayyang)的法律视角。1/1974。本研究是将法律材料(二手数据)与实地获得的原始数据相结合的实证法学研究。结果表明,西莱扬是一种基于双方同意的有效婚姻,随着西莱扬的存在,这是年轻人结婚的另一种选择,不必承担昂贵的费用,这是一种登记的婚姻,具有法律合法性。因此,有根据婚姻法登记的婚姻,也有没有根据婚姻法登记的婚姻。未按婚姻法登记的婚姻和施加制裁,即按照商定的村里适用的习惯规则支付一定数额的罚款。从根本上说,私奔是一种违背习惯法价值的行为,侵犯了父母的权力,破坏了被带走一方的父母和亲属的尊严荣誉。Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Perspektif Hukum Adat Kawin Lari (Silayyang) Suku Bajau di Desa Lagasa Kabupaten Muna yang tidak tercatat yang bertentangan dengan UU No. 1/1974。Penelitian ini adalah Penelitian yuridis empiris dengan menggabungkan bahan-bahan hukum(阳merupakan数据检索)(阳merupakan数据检索)。Hasil penelitian menunjukan bahwa kawin拉里(silayyang) merupakan perkawinan杨dianggap sah berdasarkan牠央行牠,丹dengan adanya silayyang merupakan alternatif bagi kalangan穆达马地犬为她melakukan perkawinan tanpa harus terbebani dengan biaya杨泰姬陵丹merupakan perkawinan tercatat丹mendapatkan legalitas hukum。当paknya ada perkawinan yang tercata,当danang undang perkawinan namun ada pula yang tidak tercata。Perkawinan yang tidak tercati sesuai undang-undang Perkawinan serta perberian sanksi yiti pembayaran dendenan成员sejumlah wangsessuai aturan adat yang berlaku di desa yang telah disepakati。我的女儿是我的女儿,我的女儿是我的女儿,我的女儿是我的女儿,我的女儿是我的女儿,我的女儿是我的女儿。
{"title":"PERSPEKTIF HUKUM ADAT KAWIN LARI (SILAYYANG) SUKU BAJAU DI DESA LA GASA KABUPATEN MUNA","authors":"Yaya Alfia, Suriani Bt Tolo, La ode Munawir","doi":"10.26532/jh.v37i1.15706","DOIUrl":"https://doi.org/10.26532/jh.v37i1.15706","url":null,"abstract":"This study aims to explain the legal perspective of the unregistered Kawin Lari (Silayyang) of the Bajau Tribe in Lagasa Village, Muna Regency which is contrary to Law no. 1/1974. This research is an empirical juridical research by combining legal materials (which are secondary data) with primary data obtained in the field. The results showed that Silayyang which is a marriage that is considered valid based on consensual, and with the existence of silayyang which is an alternative for young people to get married without having to be burdened with expensive costs, and is a marriage that is registered and gets legal legality. As a result, there are marriages that are registered according to the marriage law, but some are not. Marriages that are not registered according to the marriage law and the imposition of sanctions, namely the payment of a fine by paying an amount of money according to the customary rules that apply in the village that have been agreed upon. Basically, elopement is an act that violates the value of customary law, violates the power of parents, and destroys the honor of the dignity of the parents and relatives of the party being taken. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Perspektif Hukum Adat Kawin Lari (Silayyang) Suku Bajau di Desa Lagasa Kabupaten Muna yang tidak tercatat yang bertentangan dengan UU No. 1/1974. Penelitian ini adalah penelitian yuridis empiris dengan  menggabungkan bahan-bahan hukum (yang merupakan data sekunder) dengan data primer yang diperoleh di lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kawin lari (silayyang) merupakan perkawinan yang  dianggap sah berdasarkan suka sama suka, dan dengan adanya silayyang merupakan alternatif bagi kalangan muda mudi untuk melakukan perkawinan tanpa harus terbebani dengan biaya yang mahal dan merupakan perkawinan tercatat dan mendapatkan legalitas hukum. Dampaknya ada perkawinan yang tercatat sesuai dengan undang-undang perkawinan namun ada pula yang tidak tercatat. Perkawinan yang tidak tercatat sesuai undang-undang perkawinan serta pemberian sanksi yaitu pembayaran denda dengan membayar sejumlah uang sesuai aturan adat yang berlaku di desa yang telah disepakati. Pada dasarnya kawin lari merupakan salah satu tindakan yang melanggar nilai hukum adat, melanggar kekuasaan orang tua, dan menjatuhkan kehormatan martabat orang tua dan kerabat dari pihak yang dilarikan.","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83482823","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
UPAH PROSES DALAM PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA 切断工作关系的进程工资
Pub Date : 2021-05-31 DOI: 10.21143/JHP.VOL50.NO4.2856
Fitriana Gunadi
Upah merupakan salah satu unsur pada hubungan kerja antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja. Sesuai dengan asas yang pada dasarnya berlaku untuk semua pekerja/buruh, upah tidak akan dibayar oleh pengusaha apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan (no work no pay). Namun pada perkembangannya, terdapat permasalahan dalam pemberlakuan asas tersebut sejak dijatuhkannya Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, yang mewajibkan pengusaha untuk tetap memberikan upah kepada pekerja/buruh yang tidak bekerja karena sedang dalam proses pemutusan hubungan kerja hingga adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde). Permasalahan semakin menjadi kompleks ketika kewajiban atas pemberian upah tersebut ditegaskan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk 6 (enam) bulan, sehingga kelebihan waktu dalam proses perselisihan hubungan industrial sudah tidak menjadi kewajiban bagi pengusaha
工资是雇主与工人/工人之间工作关系的一个因素。按照基本适用于所有工人的原则,如果工人不工作,雇主就不会支付工资。但随着这项原则的发展,自从印度尼西亚共和国宪法法院(united nations recommission)裁定以来,这一原则的执行一直存在问题。自印尼共和国宪法法院(united nations constitution of the united nations constitution)作出裁决以来,这一原则一直存在问题。初审法院规定,商人必须继续雇用因工作关系破裂而失去工作的工人/工人,直到有合法权力的裁决(inkracht van gewijsde)。当印度尼西亚共和国最高法院对6个月(6个月)的工资要求得到重申时,问题变得更加复杂
{"title":"UPAH PROSES DALAM PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA","authors":"Fitriana Gunadi","doi":"10.21143/JHP.VOL50.NO4.2856","DOIUrl":"https://doi.org/10.21143/JHP.VOL50.NO4.2856","url":null,"abstract":"Upah merupakan salah satu unsur pada hubungan kerja antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja. Sesuai dengan asas yang pada dasarnya berlaku untuk semua pekerja/buruh, upah tidak akan dibayar oleh pengusaha apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan (no work no pay). Namun pada perkembangannya, terdapat permasalahan dalam pemberlakuan asas tersebut sejak dijatuhkannya Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, yang mewajibkan pengusaha untuk tetap memberikan upah kepada pekerja/buruh yang tidak bekerja karena sedang dalam proses pemutusan hubungan kerja hingga adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde). Permasalahan semakin menjadi kompleks ketika kewajiban atas pemberian upah tersebut ditegaskan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk 6 (enam) bulan, sehingga kelebihan waktu dalam proses perselisihan hubungan industrial sudah tidak menjadi kewajiban bagi pengusaha","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45160210","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
期刊
Jurnal Hukum Pembangunan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1