Pub Date : 2021-12-25DOI: 10.24843/mite.2021.v20i02.p09
R. Putri, Fahrul Maulana, Herman Haryadi
Intisari- Seiring perkembangan tekhnologi, dengan adanya inverter bisa didapatkan energi listrik sementara untuk beberapa perangkat elektronik dengan menggunakan sumber DC. Pada artikel ini, inverter yang dirancang merupakan inverter 1 fasa dengan input senilai 17 VDC dan output senilai 220 VAC . Proses switching pada inverter yang dirancang menggunakan teknik Sinusoidal Pulse Width Modulation (SPWM). Tujuan pada penelitian ini adalah mendesain dan membuat perangkat inverter full-bridge 1 fasa dengan mengatur switching mosfet menggunakan DSP F28069M dengan tujuan menghasilkan tegangan keluaran berupa gelombang sinusoidal murni. Inverter full-bridge 1 fasa didesain dengan merubah tegangan dari catu daya sebesar 12 – 24 VDC menjadi 12 – 24 VAC. Kemudian tegangan 12 – 24 VAC tersebut dinaikkan dengan menggunakan transformator step up. Hasil pengujian inverter dari 17 VDC menggunakan transformator step up 15/220 VAC dengan efisiensi 81,4 %. Hasil dari sinyal SPWM dengan masukan inverter 17 VDC tegangan yang dikeluarkan oleh inverter sebesar 227 VAC tanpa beban, sebesar 194 VAC dengan daya beban 22 Watt, sebesar 178 VAC dengan daya beban 40 Watt, sebesar 162 VAC dengan daya beban 88 Watt, dan sebesar 154 VAC dengan daya beban 128 Watt
{"title":"Desain Inverter Full-Bridge 1 Fasa dengan DSP F28069M Menggunakan Teknik SPWM","authors":"R. Putri, Fahrul Maulana, Herman Haryadi","doi":"10.24843/mite.2021.v20i02.p09","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2021.v20i02.p09","url":null,"abstract":"Intisari- Seiring perkembangan tekhnologi, dengan adanya inverter bisa didapatkan energi listrik sementara untuk beberapa perangkat elektronik dengan menggunakan sumber DC. Pada artikel ini, inverter yang dirancang merupakan inverter 1 fasa dengan input senilai 17 VDC dan output senilai 220 VAC . Proses switching pada inverter yang dirancang menggunakan teknik Sinusoidal Pulse Width Modulation (SPWM). Tujuan pada penelitian ini adalah mendesain dan membuat perangkat inverter full-bridge 1 fasa dengan mengatur switching mosfet menggunakan DSP F28069M dengan tujuan menghasilkan tegangan keluaran berupa gelombang sinusoidal murni. Inverter full-bridge 1 fasa didesain dengan merubah tegangan dari catu daya sebesar 12 – 24 VDC menjadi 12 – 24 VAC. Kemudian tegangan 12 – 24 VAC tersebut dinaikkan dengan menggunakan transformator step up. Hasil pengujian inverter dari 17 VDC menggunakan transformator step up 15/220 VAC dengan efisiensi 81,4 %. Hasil dari sinyal SPWM dengan masukan inverter 17 VDC tegangan yang dikeluarkan oleh inverter sebesar 227 VAC tanpa beban, sebesar 194 VAC dengan daya beban 22 Watt, sebesar 178 VAC dengan daya beban 40 Watt, sebesar 162 VAC dengan daya beban 88 Watt, dan sebesar 154 VAC dengan daya beban 128 Watt","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45635501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-25DOI: 10.24843/mite.2021.v20i02.p08
Giusna Dipankara Kusnandar, I. N. Satya Kumara, I. W. Sukerayasa
Australia merupakan salah satu negara dengan kapasitas PLTS tertinggi di dunia. Kapasitas PLTS terpasang di Australia telah mencapai 16.319 MW dan 600 W per kapita pada akhir tahun 2019, menjadikan Australia sebagai negara dengan kapasitas per kapita tertinggi di dunia. Pemerintah Australia telah menetapkan kebijakan, regulasi, dan anggaran sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian kapasitas PLTS. Makalah ini meninjau dan menganalisis kebijakan, peraturan, dan anggaran di Australia dari tingkat federal hingga negara bagian di sisi pengembangan PLTS. Analisis menunjukkan bahwa kebijakan dan regulasi yang didukung oleh kesesuaian anggaran pemerintah berdampak pada peningkatan kapasitas solar PV untuk melaksanakan dan merealisasikan target energi terbarukan di Australia. Beberapa kebijakan seperti Feed-in Tariff, RET, NSSP, dan anggaran yang fokus pada litbang berdampak signifikan terhadap peningkatan kapasitas PLTS terpasang. Dengan demikian, target realistis yang dilakukan secara bertahap, kebijakan terstruktur dan dukungan regulasi, kepatuhan anggaran, dan edukasi berkelanjutan kepada publik merupakan aspek penting yang dapat diadopsi di Indonesia untuk mempercepat realisasi target kapasitas PLTS nasional.
{"title":"Pengaruh Kebijakan, Regulasi, dan Anggaran Terhadap Perkembangan Kapasitas PLTS di Australia","authors":"Giusna Dipankara Kusnandar, I. N. Satya Kumara, I. W. Sukerayasa","doi":"10.24843/mite.2021.v20i02.p08","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2021.v20i02.p08","url":null,"abstract":"Australia merupakan salah satu negara dengan kapasitas PLTS tertinggi di dunia. Kapasitas PLTS terpasang di Australia telah mencapai 16.319 MW dan 600 W per kapita pada akhir tahun 2019, menjadikan Australia sebagai negara dengan kapasitas per kapita tertinggi di dunia. Pemerintah Australia telah menetapkan kebijakan, regulasi, dan anggaran sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian kapasitas PLTS. Makalah ini meninjau dan menganalisis kebijakan, peraturan, dan anggaran di Australia dari tingkat federal hingga negara bagian di sisi pengembangan PLTS. Analisis menunjukkan bahwa kebijakan dan regulasi yang didukung oleh kesesuaian anggaran pemerintah berdampak pada peningkatan kapasitas solar PV untuk melaksanakan dan merealisasikan target energi terbarukan di Australia. Beberapa kebijakan seperti Feed-in Tariff, RET, NSSP, dan anggaran yang fokus pada litbang berdampak signifikan terhadap peningkatan kapasitas PLTS terpasang. Dengan demikian, target realistis yang dilakukan secara bertahap, kebijakan terstruktur dan dukungan regulasi, kepatuhan anggaran, dan edukasi berkelanjutan kepada publik merupakan aspek penting yang dapat diadopsi di Indonesia untuk mempercepat realisasi target kapasitas PLTS nasional.","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47897997","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-25DOI: 10.24843/mite.2021.v20i02.p17
Putu Aryasuta Wicaksana, I. B. A. Swamardika, R. S. Hartati
Intisari— Pada dasarnya membangun sebuah sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan penggunanya, dimana sistem harus mempertimbangkan kemudahan, kenyamanan serta kepuasan dalam menggunakan sistem informasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aspek-aspek tersebut tadi dapat diukur melalui analisis usability. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kegunaan atau usability pada suatu sistem informasi manajemen proyek yang dikembangkan dan digunakan pada PT. Baliyoni Saguna Group. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Use Questionnaire yang diukur menggunakan skala Linkert dengan skala 5. Sehingga diharapkan dengan adanya penelitian ini kedepannya dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk terus mengembangkan sistem informasi guna mendukung kegiatan bisnis serta meningkatkan daya saing perusahaan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi Ayoowork Baliyoni memiliki tingkat usability Baik dengan nilai interpretasi skor sebesar 62,07%. Dimana skor masing-masing aspek yang diukur adalah, usefulness dengan skor sebesar 593 atau 62,94%, ease of use sebesar 61,39%, ease of learning sebesar 60,59%, dan satisfaction dengan skor sebesar 63,03%.
{"title":"Analisis Usability Pada Aplikasi Ayoowork Baliyoni Menggunakan Use Questionnaire","authors":"Putu Aryasuta Wicaksana, I. B. A. Swamardika, R. S. Hartati","doi":"10.24843/mite.2021.v20i02.p17","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2021.v20i02.p17","url":null,"abstract":"Intisari— Pada dasarnya membangun sebuah sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan penggunanya, dimana sistem harus mempertimbangkan kemudahan, kenyamanan serta kepuasan dalam menggunakan sistem informasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aspek-aspek tersebut tadi dapat diukur melalui analisis usability. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kegunaan atau usability pada suatu sistem informasi manajemen proyek yang dikembangkan dan digunakan pada PT. Baliyoni Saguna Group. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Use Questionnaire yang diukur menggunakan skala Linkert dengan skala 5. Sehingga diharapkan dengan adanya penelitian ini kedepannya dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk terus mengembangkan sistem informasi guna mendukung kegiatan bisnis serta meningkatkan daya saing perusahaan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi Ayoowork Baliyoni memiliki tingkat usability Baik dengan nilai interpretasi skor sebesar 62,07%. Dimana skor masing-masing aspek yang diukur adalah, usefulness dengan skor sebesar 593 atau 62,94%, ease of use sebesar 61,39%, ease of learning sebesar 60,59%, dan satisfaction dengan skor sebesar 63,03%.","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44887329","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-25DOI: 10.24843/mite.2021.v20i02.p07
I. Suryana, N. Pramaita, M. Sudarma
Intisari— Decision Support Systems dapat mendukung dalam mengambil keputusan untuk memecahkan kasus-kasus tidak terstruktur dan kompleks. Dalam tiap pengambilan sebuah keputusan akan selalu menghasilkan suatu pilihan akhir. Pada penerapan Sistem pendukung keputusan sering menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP dapat memecahkan kasus kompleks dimana kriteria yang diambil cukup banyak. Selain penerapan DSS, penulis juga menganalisis pengaruh penerapan Decision Support Systems pada suatu lembaga menggunakan Simple linear regression. Simple linear regression digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari beberapa review penelitian yang ada di Indonesia telah banyak yang menerapkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk membantu dalam proses pendukung keputusan. Lembaga/ organisasi tersebut bergerak, dibidang Akademik, Swasta, Rumah Sakit, Pariwisata, dan Pemerintah. Penelitian ini mendapatkan hasil evaluasi pengembangan sistem AHP berbasis dekstop menjadi paling dominan dengan angka 58% dimana pada project pemerintahan menjadi yang terbanyak 48 %. Kata Kunci : Decision Support Systems, Analytical Hierarchy Process, AHP, Information System, Simple linear regression
{"title":"Perkembangan Riset Penerapan Analytical Hierarchy Process Pada Decision Support Systems dan Dampak Penggunaanya di Indonesia","authors":"I. Suryana, N. Pramaita, M. Sudarma","doi":"10.24843/mite.2021.v20i02.p07","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2021.v20i02.p07","url":null,"abstract":"Intisari— Decision Support Systems dapat mendukung dalam mengambil keputusan untuk memecahkan kasus-kasus tidak terstruktur dan kompleks. Dalam tiap pengambilan sebuah keputusan akan selalu menghasilkan suatu pilihan akhir. Pada penerapan Sistem pendukung keputusan sering menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP dapat memecahkan kasus kompleks dimana kriteria yang diambil cukup banyak. Selain penerapan DSS, penulis juga menganalisis pengaruh penerapan Decision Support Systems pada suatu lembaga menggunakan Simple linear regression. Simple linear regression digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari beberapa review penelitian yang ada di Indonesia telah banyak yang menerapkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk membantu dalam proses pendukung keputusan. Lembaga/ organisasi tersebut bergerak, dibidang Akademik, Swasta, Rumah Sakit, Pariwisata, dan Pemerintah. Penelitian ini mendapatkan hasil evaluasi pengembangan sistem AHP berbasis dekstop menjadi paling dominan dengan angka 58% dimana pada project pemerintahan menjadi yang terbanyak 48 %. \u0000Kata Kunci : Decision Support Systems, Analytical Hierarchy Process, AHP, Information System, Simple linear regression","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41567709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-25DOI: 10.24843/mite.2021.v20i02.p10
Tria Hikmah Fratiwi, M. Sudarma, N. Pramaita
Musik instrumen gamelan angklung Bali lewat gelombang bunyi yang dihasilkannya mampu menginterferensi gelombang pikiran manusia untuk menurunkan frekuensi gelombang yang dipancarkan oleh otak. Tujuannya untuk mempengaruhi kondisi psikologi yang berkaitan dengan suasana hati agar mengarah pada tingkat stress positif dengan tingkat energi rendah maupun tinggi. Musik dengan tingkat stress positif dan tingkat energi rendah masuk ke dalam kategori suasana hati tenang atau contentment, jika tingkat stress positif dan tingkat energi tinggi masuk ke dalam kategori suasana hati senang atau exuberance. MIR (Music Information Retrieval) adalah bagian dari Data Mining yang menggali informasi mengenai data musik, salah satunya yaitu klasifikasi suasana hati yang diinterpretasikan oleh potongan data musik. Penelitian ini merancang dan membangun sistem klasifikasi untuk mendeteksi suasana hati musik instrumen gamelan angklung Bali menggunakan algoritma K-NN dan K-NN berbasis Algoritma Genetika. K-NN dapat mengatasi masalah klasifikasi dengan baik, namun dibalik keunggulannya, pengaturan nilai k yang sangat sensitif menjadi sebuah kelemahan. Menerapkan operasi genetika oleh Algoritma Genetika pada sistem klasifikasi K-NN berhasil mengoptimasi penentuan nilai k optimal, serta memperbaiki hasil akurasi klasifikasi. Berdasarkan dataset training dan dataset testing yang sama, K-NN memberikan persentase akurasi tertinggi sebesar 81,08% (k=6), sedangkan K-NN berbasis Algoritma Genetika memberikan persentase akurasi tertinggi sebesar 89,19% (k=4).
{"title":"Sistem Klasifikasi Musik Gamelan Angklung Bali Terhadap Suasana Hati Menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor Berbasis Algoritma Genetika","authors":"Tria Hikmah Fratiwi, M. Sudarma, N. Pramaita","doi":"10.24843/mite.2021.v20i02.p10","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2021.v20i02.p10","url":null,"abstract":"Musik instrumen gamelan angklung Bali lewat gelombang bunyi yang dihasilkannya mampu menginterferensi gelombang pikiran manusia untuk menurunkan frekuensi gelombang yang dipancarkan oleh otak. Tujuannya untuk mempengaruhi kondisi psikologi yang berkaitan dengan suasana hati agar mengarah pada tingkat stress positif dengan tingkat energi rendah maupun tinggi. Musik dengan tingkat stress positif dan tingkat energi rendah masuk ke dalam kategori suasana hati tenang atau contentment, jika tingkat stress positif dan tingkat energi tinggi masuk ke dalam kategori suasana hati senang atau exuberance. MIR (Music Information Retrieval) adalah bagian dari Data Mining yang menggali informasi mengenai data musik, salah satunya yaitu klasifikasi suasana hati yang diinterpretasikan oleh potongan data musik. Penelitian ini merancang dan membangun sistem klasifikasi untuk mendeteksi suasana hati musik instrumen gamelan angklung Bali menggunakan algoritma K-NN dan K-NN berbasis Algoritma Genetika. K-NN dapat mengatasi masalah klasifikasi dengan baik, namun dibalik keunggulannya, pengaturan nilai k yang sangat sensitif menjadi sebuah kelemahan. Menerapkan operasi genetika oleh Algoritma Genetika pada sistem klasifikasi K-NN berhasil mengoptimasi penentuan nilai k optimal, serta memperbaiki hasil akurasi klasifikasi. Berdasarkan dataset training dan dataset testing yang sama, K-NN memberikan persentase akurasi tertinggi sebesar 81,08% (k=6), sedangkan K-NN berbasis Algoritma Genetika memberikan persentase akurasi tertinggi sebesar 89,19% (k=4).","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44904731","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-25DOI: 10.24843/mite.2021.v20i02.p04
I. P. A. Prayudha, M. Sudarma, I. B. A. Swamardika
Salah satu faktor dalam persaingan bisnis saat ini adalah kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan. Setiap perusahaan harus memperhatikan kualitas layanan yang diberikan. Beberapa faktor menentukan apakah suatu layanan dianggap berkualitas baik atau tidak yaitu dari internal dan eksternal. Cara untuk mengukur kualitas layanan tersebut misalnya dengan metode Service Quality dan Importance Performance Analysis. Artikel ini membahas penggunaan metode Service Quality serta metode Importance Performance Analysis yang diterapkan di lembaga pemerintah dan swasta. Hasil menunjukkan bahwa penerapan metode servqual dan IPA telah dapat menemukan layanan mana yang menjadi prioritas untuk ditingkatkan di lembaga atau swasta. Hasil dari analisis juga dapat dilihat bahwa bahwa layanan pada lembaga swasta lebih baik dalam memberikan kepuasan kepada pelanggannya dengan nilai 63% dibandingkan pada lembaga pemerintah hanya dapat memberikan nilai 51%.
{"title":"Review Literatur Tentang Analisis Kepuasan Layanan Menggunakan Pendekatan Servqual dan IPA","authors":"I. P. A. Prayudha, M. Sudarma, I. B. A. Swamardika","doi":"10.24843/mite.2021.v20i02.p04","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2021.v20i02.p04","url":null,"abstract":"Salah satu faktor dalam persaingan bisnis saat ini adalah kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan. Setiap perusahaan harus memperhatikan kualitas layanan yang diberikan. Beberapa faktor menentukan apakah suatu layanan dianggap berkualitas baik atau tidak yaitu dari internal dan eksternal. Cara untuk mengukur kualitas layanan tersebut misalnya dengan metode Service Quality dan Importance Performance Analysis. Artikel ini membahas penggunaan metode Service Quality serta metode Importance Performance Analysis yang diterapkan di lembaga pemerintah dan swasta. Hasil menunjukkan bahwa penerapan metode servqual dan IPA telah dapat menemukan layanan mana yang menjadi prioritas untuk ditingkatkan di lembaga atau swasta. Hasil dari analisis juga dapat dilihat bahwa bahwa layanan pada lembaga swasta lebih baik dalam memberikan kepuasan kepada pelanggannya dengan nilai 63% dibandingkan pada lembaga pemerintah hanya dapat memberikan nilai 51%.","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45038556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-25DOI: 10.24843/mite.2021.v20i02.p20
Aditya Pratama, A. Amrita, D. C. Khrisne
Pada sistem kelistrikan, monitoring perlu dilakukan untuk mengatasi terjadinya gangguan dan pemanfaatan energi listrik yang kurang efektif. Monitoring listrik saat ini masih dilakukan menggunakan alat ukur sederhana dan pencatatan nilai terukur secara manual. Kekurangan tersebut dapat diatasi dengan merancang sebuah sistem monitoring listrik tiga fasa jarak jauh berbasis wireless sensor network (WSN) menggunakan komunikasi LoRa. Sistem yang dibangun terdiri dari node transmitter sebagai alat ukur tegangan, arus listrik, frekuensi, faktor daya, dan daya aktif dengan memanfaatkan modul PZEM- 004T. Node receiver berfungsi sebagai gateway yang dapat menerima data dari node transmitter secara wireless. Data yang diterima receiver kemudian disimpan ke database melalui server menggunakan jaringan internet. Ketika node receiver tidak terkoneksi dengan jaringan WiFi, data akan secara otomatis disimpan pada micro SD card. Web monitoring dirancang untuk memudahkan pengguna mengakses data monitoring listrik. Web monitoring akan menampilkan data tegangan, arus listrik, frekuensi, dan faktor daya dalam sistem satu fasa serta daya aktif dalam bentuk tiga fasa ke dalam bentuk tabel dan grafik.
{"title":"Rancang Bangun Sistem Monitoring Listrik Tiga Fasa Berbasis Wireless Sensor Network Menggunakan LoRa Ra-02 SX1278","authors":"Aditya Pratama, A. Amrita, D. C. Khrisne","doi":"10.24843/mite.2021.v20i02.p20","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2021.v20i02.p20","url":null,"abstract":"Pada sistem kelistrikan, monitoring perlu dilakukan untuk mengatasi terjadinya gangguan dan pemanfaatan energi listrik yang kurang efektif. Monitoring listrik saat ini masih dilakukan menggunakan alat ukur sederhana dan pencatatan nilai terukur secara manual. Kekurangan tersebut dapat diatasi dengan merancang sebuah sistem monitoring listrik tiga fasa jarak jauh berbasis wireless sensor network (WSN) menggunakan komunikasi LoRa. Sistem yang dibangun terdiri dari node transmitter sebagai alat ukur tegangan, arus listrik, frekuensi, faktor daya, dan daya aktif dengan memanfaatkan modul PZEM- 004T. Node receiver berfungsi sebagai gateway yang dapat menerima data dari node transmitter secara wireless. Data yang diterima receiver kemudian disimpan ke database melalui server menggunakan jaringan internet. Ketika node receiver tidak terkoneksi dengan jaringan WiFi, data akan secara otomatis disimpan pada micro SD card. Web monitoring dirancang untuk memudahkan pengguna mengakses data monitoring listrik. Web monitoring akan menampilkan data tegangan, arus listrik, frekuensi, dan faktor daya dalam sistem satu fasa serta daya aktif dalam bentuk tiga fasa ke dalam bentuk tabel dan grafik.","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41908426","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-25DOI: 10.24843/mite.2021.v20i02.p01
P. Permatasari, Linawati Linawati, L. Jasa
Media sosial saat ini telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya untuk kebutuhan pribadi melainkan bisa di gunakan dalam bisnis, serta banyak hal yang bisa dilakukan. Media sosial yang digunakan seperti Facebook, Twitter, Youtube, Instagram, Likenid, dan Whatsapp. Dengan adanya media sosial tersebut banyaknya data yang ada berupa gambar, comment berupa text atau emoticon, video, dan lainnya, sehingga masyarakat bebas beropini. Dengan adanya analisis sentimen opini yang berkembang dan banyak di media sosial tersebut dapat menghasilkan data dan informasi yang bermanfaat. Dalam analisis sentimen diperlukannya algoritma klasifikasi data diantaranya Naive Bayes Classifier, Support Vector Machine, K-NN, RNN, C4.5, Lexicon Based, LDA Based Topic Modeling, dan beberapa algoritma lainnya. Artikel ini menelaah beberapa literature analisis sentimen pada media sosial. Saat ini media sosial yang sering digunakan dalam analisis adalah Twitter dan pengguna algoritma yang dapat meningkatkan tingkat akurasi adalah algoritma Naive Bayes Classifier dan Support Vector Machine. Hasil perhitungan akurasi klasifikasi data berbeda-beda terlihat pada data uji pada penelitian tersebut.
{"title":"Survei Tentang Analisis Sentimen Pada Media Sosial","authors":"P. Permatasari, Linawati Linawati, L. Jasa","doi":"10.24843/mite.2021.v20i02.p01","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2021.v20i02.p01","url":null,"abstract":"Media sosial saat ini telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya untuk kebutuhan pribadi melainkan bisa di gunakan dalam bisnis, serta banyak hal yang bisa dilakukan. Media sosial yang digunakan seperti Facebook, Twitter, Youtube, Instagram, Likenid, dan Whatsapp. Dengan adanya media sosial tersebut banyaknya data yang ada berupa gambar, comment berupa text atau emoticon, video, dan lainnya, sehingga masyarakat bebas beropini. Dengan adanya analisis sentimen opini yang berkembang dan banyak di media sosial tersebut dapat menghasilkan data dan informasi yang bermanfaat. Dalam analisis sentimen diperlukannya algoritma klasifikasi data diantaranya Naive Bayes Classifier, Support Vector Machine, K-NN, RNN, C4.5, Lexicon Based, LDA Based Topic Modeling, dan beberapa algoritma lainnya. Artikel ini menelaah beberapa literature analisis sentimen pada media sosial. Saat ini media sosial yang sering digunakan dalam analisis adalah Twitter dan pengguna algoritma yang dapat meningkatkan tingkat akurasi adalah algoritma Naive Bayes Classifier dan Support Vector Machine. Hasil perhitungan akurasi klasifikasi data berbeda-beda terlihat pada data uji pada penelitian tersebut.","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44291560","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-25DOI: 10.24843/mite.2021.v20i02.p06
I. P. S. Almantara, M. Sudarma, I. B. A. Swamardika
Kepuasan layanan produk/jasa merupakan satu diantara beberapa faktor yang dapat memberikan pengaruh pada sebuah perusahaan. Kepuasan adalah hal yang dapat diukur untuk meningkatkan dan mencapai tujuan dalam suatu perusahaan/institusi pemerintah. Tingkat kepuasan bisa diukur dengan memanfaatkan beberapa metode, diantaranya adalah Service Quality. Service Quality dapat menunjukan selisih antara harapan pelanggan terhadap perusahaan dengan layanan yang diterima oleh pelanggan dan dari selisih antara harapan dengan layanan yang diterima tersebut dapat dilihat tingkat kepuasan yang diberikan oleh pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan dari metode Service Quality dalam mengukur tingkat kepuasan produk/jasa pada perusahaan atau institusi pemerintahan dengan konsep literature review. Hasil dari literature review menunjukan dari penerapan metode Service Quality lebih banyak digunakan pada perusahaan swasta dibandingkan dengan institusi pemerintahan. Hasil juga menunjukan bahwa kepuasan layanan produk/jasa lebih baik pada institusi pemerintah dibandingkan dengan perusahaan swasta. Hal tersebut ditunjukan pada salah satu literatur yang menghasilkan capaian tingkat kepuasan yang sangat baik pada kualitas layanan di institusi pemerintah.
{"title":"Penilaian Tingkat Kepuasan Layanan Produk/Jasa dengan Metode Service Quality Model","authors":"I. P. S. Almantara, M. Sudarma, I. B. A. Swamardika","doi":"10.24843/mite.2021.v20i02.p06","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2021.v20i02.p06","url":null,"abstract":"Kepuasan layanan produk/jasa merupakan satu diantara beberapa faktor yang dapat memberikan pengaruh pada sebuah perusahaan. Kepuasan adalah hal yang dapat diukur untuk meningkatkan dan mencapai tujuan dalam suatu perusahaan/institusi pemerintah. Tingkat kepuasan bisa diukur dengan memanfaatkan beberapa metode, diantaranya adalah Service Quality. Service Quality dapat menunjukan selisih antara harapan pelanggan terhadap perusahaan dengan layanan yang diterima oleh pelanggan dan dari selisih antara harapan dengan layanan yang diterima tersebut dapat dilihat tingkat kepuasan yang diberikan oleh pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan dari metode Service Quality dalam mengukur tingkat kepuasan produk/jasa pada perusahaan atau institusi pemerintahan dengan konsep literature review. Hasil dari literature review menunjukan dari penerapan metode Service Quality lebih banyak digunakan pada perusahaan swasta dibandingkan dengan institusi pemerintahan. Hasil juga menunjukan bahwa kepuasan layanan produk/jasa lebih baik pada institusi pemerintah dibandingkan dengan perusahaan swasta. Hal tersebut ditunjukan pada salah satu literatur yang menghasilkan capaian tingkat kepuasan yang sangat baik pada kualitas layanan di institusi pemerintah.","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45382596","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-25DOI: 10.24843/mite.2021.v20i02.p15
Lely Meilina, I. Kumara, I. Setiawan
Dampak positif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi salah satunya adalah kemudahan dalam menyampaikan aspirasi dan dalam mendapatkan informasi dengan sangat cepat. Manfaat dari perkembangan teknologi ini dapat dirasakan oleh semuassektor, termasuk sektor pemerintahan yang harus mengayomi masyarakat dan negara. Dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, pemerintah harus menerapkan pemerintahan yang berbasis teknologi informasi digital. Oleh karena itu, Pemerintah pusat maupun daerah telah menyediakan layanan pengaduan masyarakat yang berbasis online. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan maka sistem pengaduan online harus berjalan dengan optimal. Metode yang banyak digunakan untuk mencari kemiripan teks pengaduan adalah metode cosine similarity dan metode Artificial Neural Network (ANN) untuk klasifikasi data pengaduan. Penelitian ini mereview penerapan kedua metode tersebut untuk mengetahui tingkat akurasinya sebelum dapat di implementasikan pada sistem pengaduan online. Hasil dari review menyatakan bahwa metode Cosine Similarity memiliki tingkat akurasi sebesar 71,5% dan ANN memiliki tingkat akurasi sebesar 77%. Sedangkan metode lainnya memiliki tingkat akurasi sebesar 67%. Dari presentase nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Cosine Similarity dan ANN layak untuk digunakan dalam mengklasifikasikan data pada Sistem Pengaduan Masyarakat Online
{"title":"Literature Review Klasifikasi Data Menggunakan Metode Cosine Similarity dan Artificial Neural Network","authors":"Lely Meilina, I. Kumara, I. Setiawan","doi":"10.24843/mite.2021.v20i02.p15","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2021.v20i02.p15","url":null,"abstract":"Dampak positif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi salah satunya adalah kemudahan dalam menyampaikan aspirasi dan dalam mendapatkan informasi dengan sangat cepat. Manfaat dari perkembangan teknologi ini dapat dirasakan oleh semuassektor, termasuk sektor pemerintahan yang harus mengayomi masyarakat dan negara. Dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, pemerintah harus menerapkan pemerintahan yang berbasis teknologi informasi digital. Oleh karena itu, Pemerintah pusat maupun daerah telah menyediakan layanan pengaduan masyarakat yang berbasis online. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan maka sistem pengaduan online harus berjalan dengan optimal. Metode yang banyak digunakan untuk mencari kemiripan teks pengaduan adalah metode cosine similarity dan metode Artificial Neural Network (ANN) untuk klasifikasi data pengaduan. Penelitian ini mereview penerapan kedua metode tersebut untuk mengetahui tingkat akurasinya sebelum dapat di implementasikan pada sistem pengaduan online. Hasil dari review menyatakan bahwa metode Cosine Similarity memiliki tingkat akurasi sebesar 71,5% dan ANN memiliki tingkat akurasi sebesar 77%. Sedangkan metode lainnya memiliki tingkat akurasi sebesar 67%. Dari presentase nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Cosine Similarity dan ANN layak untuk digunakan dalam mengklasifikasikan data pada Sistem Pengaduan Masyarakat Online","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45030557","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}