Pub Date : 2019-06-04DOI: 10.33795/ELTEK.V17I1.140
A. Dianta, Toga Aldila Cinderatama, Junaedi Adi Prasetyo
Dalam sebuah bencana, mitigasi merupakan salah satu langkah penting untuk memberikan bantuan kepada para korban bencana dan mengurangi dampak. Keakuratan distribusi bantuan akan membantu korban dalam proses pemulihan yang cepat dari kejadian bencana. Informasi yang valid tentang lokasi bencana akan memudahkan instansi terkait untuk membuat keputusan dalam mitigasi bencana. Dalam penelitian ini pemetaan titik lokasi bencana dilakukan dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi geografis. Output dari penelitian ini adalah aplikasi mobile sebagai media untuk mencatat lokasi titik-titik kejadian bencana dan dikombinasikan dengan sistem informasi geografis (GIS) berbasis web untuk merekam lokasi bencana dan data korban. Diharapkan output dari penelitian ini dapat digunakan instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mencatat titik-titik lokasi bencana secara akurat sehingga dapat mempercepat keputusan mitigasi bencana dan penyaluran bantuan. In a disaster, mitigation is one important step to provide assistance to disaster victims and reduce impacts. The accuracy of the distribution of aid will help victims in the process of rapid recovery from disasters. Valid information about the location of the disaster will make it easier for relevant agencies to make decisions in disaster mitigation. In this study mapping the location of the disaster was carried out by utilizing geographic information system technology. The output of this study is a mobile application as a medium for recording the location of disaster event points and combined with a web-based geographic information system (GIS) to record disaster locations and victim data. It is expected that the output of this research can be used by relevant agencies such as the Regional Disaster Management Agency (BPBD) to accurately record disaster location points so that they can speed up disaster mitigation and aid distribution decisions.
{"title":"PEMETAAN LOKASI BENCANA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMBANTU PROSES MITIGASI BENCANA","authors":"A. Dianta, Toga Aldila Cinderatama, Junaedi Adi Prasetyo","doi":"10.33795/ELTEK.V17I1.140","DOIUrl":"https://doi.org/10.33795/ELTEK.V17I1.140","url":null,"abstract":"Dalam sebuah bencana, mitigasi merupakan salah satu langkah penting untuk memberikan bantuan kepada para korban bencana dan mengurangi dampak. Keakuratan distribusi bantuan akan membantu korban dalam proses pemulihan yang cepat dari kejadian bencana. Informasi yang valid tentang lokasi bencana akan memudahkan instansi terkait untuk membuat keputusan dalam mitigasi bencana. Dalam penelitian ini pemetaan titik lokasi bencana dilakukan dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi geografis. Output dari penelitian ini adalah aplikasi mobile sebagai media untuk mencatat lokasi titik-titik kejadian bencana dan dikombinasikan dengan sistem informasi geografis (GIS) berbasis web untuk merekam lokasi bencana dan data korban. Diharapkan output dari penelitian ini dapat digunakan instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mencatat titik-titik lokasi bencana secara akurat sehingga dapat mempercepat keputusan mitigasi bencana dan penyaluran bantuan. \u0000 \u0000In a disaster, mitigation is one important step to provide assistance to disaster victims and reduce impacts. The accuracy of the distribution of aid will help victims in the process of rapid recovery from disasters. Valid information about the location of the disaster will make it easier for relevant agencies to make decisions in disaster mitigation. In this study mapping the location of the disaster was carried out by utilizing geographic information system technology. The output of this study is a mobile application as a medium for recording the location of disaster event points and combined with a web-based geographic information system (GIS) to record disaster locations and victim data. It is expected that the output of this research can be used by relevant agencies such as the Regional Disaster Management Agency (BPBD) to accurately record disaster location points so that they can speed up disaster mitigation and aid distribution decisions.","PeriodicalId":53405,"journal":{"name":"Jurnal Eltek","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49027078","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-04DOI: 10.33795/ELTEK.V17I1.131
Eka Mandayatma
Penguatan rangkaian penguat inverting dengan Op Amp ditentukan oleh nilai Resistansi Feedback (Rf) dan Resistansi Input (Rin) dimana penguatan merupakan perbandingan antara Rf dan Rin. Biasanya salah satu nilai (Rf atau Rin) diambil secara bebas. Secara teoritis formula tersebut memperbolehkan memberikan nilai Rf dan Rin berapapun asalkan memenuhi syarat kebutuhan penguatan (Av). Penentuan nilai yang bebas (berapapun) ini sering membingungkan karena secara teori semua nilai bisa diterapkan namun secara praktik dilapangan tidak semua nilai bisa memberikan hasil yang diharapkan. Untuk menghilangkan kebingungan dalam memilih nilai Rf dan Rin yang memenuhi maka perlu ditentukan satu nilai Optimal. Dengan penentuan Rf dan Rin optimal maka dalam satu perencanaan tidak ada nilai yang berbeda-beda dan dipastikan rangkaian penguat bekerja sesuai dengan fungsinya. Nilai Rf dan Rin optimal ditentukan oleh Resistansi Input deferensial (Rid) dan Resistansi Output (Ro) dari IC op Amp yang digunakan dan tergantung pula dengan fungsi alih (penguatan) dari Rangkaian yang direncanakan. Dengan nilai Rf optimal maka rangkaian penguat bisa bekerja dengan baik dan tidak terjadi perbedaan dalam pemilihan resistansi feedback maupun resistansi input. Strengthening the inverting amplifier circuit with the Op Amp is determined by the Feedback Resistance (Rf) and Input Resistance (Rin) where the gain is a comparison between Rf and Rin . Usually one value (Rf or Rin) is taken freely. Theoretically the formula allows giving any value of Rf and Rin as long as it meets the requirements for reinforcement requirements (Av). Determination of free value (whatever) is often confusing because in theory all values can be applied but practically in the field not all values can provide the expected results. To eliminate the confusion in choosing the value of Rf and Rin that meets the need to be determined one Optimal value. With the determination of Rf and Rin optimally in one plan there are no different values and it is certain that the amplifier circuit works according to its function. The optimal Rf and Rin values are determined by the Differential Input (Rid) Resistance and Output Resistance (Ro) of the IC op Amp used and depend also on the transfer function (gain) of the planned Circuit. With the optimal Rf value the amplifier circuit can work properly and there is no difference in the selection of feedback resistance or input resistance.
{"title":"OPTIMALISASI RESISTANSI FEEDBACK DAN RESISTANSI INPUT PADA PENGUAT INVERTING UNTUK PENGKONDISI SINYAL","authors":"Eka Mandayatma","doi":"10.33795/ELTEK.V17I1.131","DOIUrl":"https://doi.org/10.33795/ELTEK.V17I1.131","url":null,"abstract":"Penguatan rangkaian penguat inverting dengan Op Amp ditentukan oleh nilai Resistansi Feedback (Rf) dan Resistansi Input (Rin) dimana penguatan merupakan perbandingan antara Rf dan Rin. Biasanya salah satu nilai (Rf atau Rin) diambil secara bebas. Secara teoritis formula tersebut memperbolehkan memberikan nilai Rf dan Rin berapapun asalkan memenuhi syarat kebutuhan penguatan (Av). Penentuan nilai yang bebas (berapapun) ini sering membingungkan karena secara teori semua nilai bisa diterapkan namun secara praktik dilapangan tidak semua nilai bisa memberikan hasil yang diharapkan. Untuk menghilangkan kebingungan dalam memilih nilai Rf dan Rin yang memenuhi maka perlu ditentukan satu nilai Optimal. Dengan penentuan Rf dan Rin optimal maka dalam satu perencanaan tidak ada nilai yang berbeda-beda dan dipastikan rangkaian penguat bekerja sesuai dengan fungsinya. Nilai Rf dan Rin optimal ditentukan oleh Resistansi Input deferensial (Rid) dan Resistansi Output (Ro) dari IC op Amp yang digunakan dan tergantung pula dengan fungsi alih (penguatan) dari Rangkaian yang direncanakan. Dengan nilai Rf optimal maka rangkaian penguat bisa bekerja dengan baik dan tidak terjadi perbedaan dalam pemilihan resistansi feedback maupun resistansi input. \u0000Strengthening the inverting amplifier circuit with the Op Amp is determined by the Feedback Resistance (Rf) and Input Resistance (Rin) where the gain is a comparison between Rf and Rin . Usually one value (Rf or Rin) is taken freely. Theoretically the formula allows giving any value of Rf and Rin as long as it meets the requirements for reinforcement requirements (Av). Determination of free value (whatever) is often confusing because in theory all values can be applied but practically in the field not all values can provide the expected results. To eliminate the confusion in choosing the value of Rf and Rin that meets the need to be determined one Optimal value. With the determination of Rf and Rin optimally in one plan there are no different values and it is certain that the amplifier circuit works according to its function. The optimal Rf and Rin values are determined by the Differential Input (Rid) Resistance and Output Resistance (Ro) of the IC op Amp used and depend also on the transfer function (gain) of the planned Circuit. With the optimal Rf value the amplifier circuit can work properly and there is no difference in the selection of feedback resistance or input resistance.","PeriodicalId":53405,"journal":{"name":"Jurnal Eltek","volume":"50 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41248216","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-04DOI: 10.33795/ELTEK.V17I1.134
Fathoni Fathoni, Agus Pracoyo, Totok Winarno
Penggabungan pembangkit listrik panel surya dan alternator mobil mempunyai keuntungan, yaitu sama-sama pembangkit listrik DC 12 volt sehingga dapat langsung digunakan untuk pengisian baterai. Pemanfaatan alternator sebagai pembangkit listrik DC dari sumber daya tidak tetap seperti tenaga angin akan dipengaruhi oleh keadaan alam, seperti kecepatan, arah dan keberadaannya serta sifat dari alternator itu sendiri yang merupakan generator magnet tak permanen. Jika tidak ada angin atau kecepatan kurang dari batas minimalnya, arus medan alternator harus diputus agar tidak ada kerugian daya atau terjadi pengisian negatip.Diperlukan pengaturan arus medan agar dapat menghasilkan arus pengisian baterai. Penggabungan panel surya dan alternator sebagai pembangkit listrik DC atau sering disebut pembangkit listrik hybrid menjadikan sumber arus pengisian baterai lebih besar tetapi memerlukan pengaturan yang lebih komplek. Pengaturan arus pengisian baterai dari panel surya menggunakan konverter buck-boost sedangkan pada alternator menggunakan pengaturan arus medan yang berdasar pada kecepatan putarnya.Untuk pengisian secara cepat, pembatasan pengisian arus maksimal ditetapkan 5A dan tegangan maksimal 14 volt. Pemutusan pengisian dengan cara memutus arus rotor serta membuat konverter off. Pembacaan tegangan baterai dilakukan periodik.Data pengukuran padapenyinaran cuaca cerah bulan Juli 2018 dari pukul 8.00 hingga pukul 15.00 dan digabung dengan alternator dengan putaran 1.000, 1.500 dan2.000 rpm menghasilkan arus pengisian maksimal hampir 4A. The merger of solar panel power plants and car alternators has the advantage of being both a 12 volt DC power plant which can be directly used for battery charging. The use of alternators as DC power plants from non-fixed resources such as wind power will be influenced by natural conditions, such as speed, direction and existence and the nature of the alternator itself which is a non-permanent magnet generator. If there is no wind or speed is less than the minimum, the alternator field current must be disconnected so that there is no power loss or negative charging occurs. Field current settings are needed to produce a battery charging current. The incorporation of solar panels and alternators as DC power plants or often called hybrid power plants makes the battery charging current larger but requires a more complex arrangement. Setting the battery charging current of the solar panel uses an adjustable buck-boost converter on the alternator using an alternator field current setting based on its rotational speed. For fast charging, the limitation of charging is a maximum current of 5A and a maximum voltage of 14 volts. Termination of charging by disconnecting the rotor current and making the converter off. The battery voltage reading is periodic. Measurement data on the irradiation of sunny weather in July 2018 from 8:00 to 15:00 and combined with alternators with rotations 1,000, 1,500 and 2,000 rpm produce a maximum cha
{"title":"RANCANGAN RANGKAIAN PENGATUR PENGISIAN BATERAI PADA PEMBANGKIT LISTRIK DC GABUNGAN PANEL SURYA DAN ALTERNATOR","authors":"Fathoni Fathoni, Agus Pracoyo, Totok Winarno","doi":"10.33795/ELTEK.V17I1.134","DOIUrl":"https://doi.org/10.33795/ELTEK.V17I1.134","url":null,"abstract":"Penggabungan pembangkit listrik panel surya dan alternator mobil mempunyai keuntungan, yaitu sama-sama pembangkit listrik DC 12 volt sehingga dapat langsung digunakan untuk pengisian baterai. Pemanfaatan alternator sebagai pembangkit listrik DC dari sumber daya tidak tetap seperti tenaga angin akan dipengaruhi oleh keadaan alam, seperti kecepatan, arah dan keberadaannya serta sifat dari alternator itu sendiri yang merupakan generator magnet tak permanen. Jika tidak ada angin atau kecepatan kurang dari batas minimalnya, arus medan alternator harus diputus agar tidak ada kerugian daya atau terjadi pengisian negatip.Diperlukan pengaturan arus medan agar dapat menghasilkan arus pengisian baterai. Penggabungan panel surya dan alternator sebagai pembangkit listrik DC atau sering disebut pembangkit listrik hybrid menjadikan sumber arus pengisian baterai lebih besar tetapi memerlukan pengaturan yang lebih komplek. Pengaturan arus pengisian baterai dari panel surya menggunakan konverter buck-boost sedangkan pada alternator menggunakan pengaturan arus medan yang berdasar pada kecepatan putarnya.Untuk pengisian secara cepat, pembatasan pengisian arus maksimal ditetapkan 5A dan tegangan maksimal 14 volt. Pemutusan pengisian dengan cara memutus arus rotor serta membuat konverter off. Pembacaan tegangan baterai dilakukan periodik.Data pengukuran padapenyinaran cuaca cerah bulan Juli 2018 dari pukul 8.00 hingga pukul 15.00 dan digabung dengan alternator dengan putaran 1.000, 1.500 dan2.000 rpm menghasilkan arus pengisian maksimal hampir 4A. \u0000 \u0000The merger of solar panel power plants and car alternators has the advantage of being both a 12 volt DC power plant which can be directly used for battery charging. The use of alternators as DC power plants from non-fixed resources such as wind power will be influenced by natural conditions, such as speed, direction and existence and the nature of the alternator itself which is a non-permanent magnet generator. If there is no wind or speed is less than the minimum, the alternator field current must be disconnected so that there is no power loss or negative charging occurs. Field current settings are needed to produce a battery charging current. The incorporation of solar panels and alternators as DC power plants or often called hybrid power plants makes the battery charging current larger but requires a more complex arrangement. Setting the battery charging current of the solar panel uses an adjustable buck-boost converter on the alternator using an alternator field current setting based on its rotational speed. For fast charging, the limitation of charging is a maximum current of 5A and a maximum voltage of 14 volts. Termination of charging by disconnecting the rotor current and making the converter off. The battery voltage reading is periodic. Measurement data on the irradiation of sunny weather in July 2018 from 8:00 to 15:00 and combined with alternators with rotations 1,000, 1,500 and 2,000 rpm produce a maximum cha","PeriodicalId":53405,"journal":{"name":"Jurnal Eltek","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43459788","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-04DOI: 10.33795/ELTEK.V17I1.136
Mira Esculenta M, Azar Faqih
Banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas yaitu pengemudi yang mengendarai mobil pada kondisi mabuk. Terlebih lagi cara yang digunakan pihak kepolisisan dalam mengecek seseorang dalam keadaan mabuk atau tidak sangat tidak efektif yaitu dengan cara pengambilan sampel urine dan darah dari pengemudi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah membuat alcohol detector yang mendeteksi kadar alkohol pada nafas pengemudi. Alat ini menggunakan sensor MQ-3 sebagai input, mikrokontroler arduino uno sebagai pengolah data, LCD karakter 2x16 sebagai penampil, RGB LED dan speaker sebagai indikator. Alat dirancang mendeteksi alkohol jika lebih dari 5%, maka kelistrikan mobil akan terputus secara otomatis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini menganalisis pengaruh kadar alkohol dan jarak sensor terhadap keakuratan pembacaaan sensor MQ-3. Dari hasil analisis data, dapat diketahui jarak sensor yang optimal untuk keakuratan pembacaan sensor alkohol MQ-3. Data hasil penelitian akan diolah menggunakan two-way anova. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh variasi kadar alkohol dan jarak sensor terhadap keakuratan pembacaan sensor MQ-3.Jarak optimal pembacaan sensor MQ-3 adalah pada jarak 10cm dengan nilai kesalahan (error) yang paling rendah yaitu sebesar 27.33% dan nilaiakurasi yang paling tinggi yaitu sebesar 72.67%. A number of traffic accidents which occurred in Indonesia increases year by year. One of the factors that causes traffic accidents is the driver driving a car in a drunken condition. Moreover, the method used by the police in testing someone whether he is drunken or not is very ineffective to take a sample of urine and blood from the driver. The purpose of the study is make alcohol detector that detects alcohol levels on the breath of the driver. The tool uses arduino uno as data processor, MQ-3 sensor as input, 2x16 character LCD as display, RGB LED and Speaker as indicator. Tools are designed to detect alcohol if more than 5%, then the car's electricity will be disconnected automatically. The methods used in the study is a experimental method. The study analyzed the effect of alcohol content and the distance of the sensor on the accuracy sensor MQ-3 readings. From the results of data analysis, it can be obtained that the optimum sensor distance for accuracy of reading alcohol sensor MQ-3. The data were analyzed using two-way anova. The result shows that there is an effect variation of alcohol content and sensor distance on the MQ-3 sensor reading. The optimum range of MQ-3 reading sensor is 10 cm with the lowest error value of 27,33% and the highest accuracy value of 72,67%.
{"title":"ANALISIS PEMBACAAN SENSOR ALKOHOL TERHADAP VARIASI JARAK PADA PENGEMUDI UNTUK MENGURANGI POTENSI KECELAKAAN","authors":"Mira Esculenta M, Azar Faqih","doi":"10.33795/ELTEK.V17I1.136","DOIUrl":"https://doi.org/10.33795/ELTEK.V17I1.136","url":null,"abstract":"Banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas yaitu pengemudi yang mengendarai mobil pada kondisi mabuk. Terlebih lagi cara yang digunakan pihak kepolisisan dalam mengecek seseorang dalam keadaan mabuk atau tidak sangat tidak efektif yaitu dengan cara pengambilan sampel urine dan darah dari pengemudi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah membuat alcohol detector yang mendeteksi kadar alkohol pada nafas pengemudi. Alat ini menggunakan sensor MQ-3 sebagai input, mikrokontroler arduino uno sebagai pengolah data, LCD karakter 2x16 sebagai penampil, RGB LED dan speaker sebagai indikator. Alat dirancang mendeteksi alkohol jika lebih dari 5%, maka kelistrikan mobil akan terputus secara otomatis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini menganalisis pengaruh kadar alkohol dan jarak sensor terhadap keakuratan pembacaaan sensor MQ-3. Dari hasil analisis data, dapat diketahui jarak sensor yang optimal untuk keakuratan pembacaan sensor alkohol MQ-3. Data hasil penelitian akan diolah menggunakan two-way anova. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh variasi kadar alkohol dan jarak sensor terhadap keakuratan pembacaan sensor MQ-3.Jarak optimal pembacaan sensor MQ-3 adalah pada jarak 10cm dengan nilai kesalahan (error) yang paling rendah yaitu sebesar 27.33% dan nilaiakurasi yang paling tinggi yaitu sebesar 72.67%. \u0000 \u0000A number of traffic accidents which occurred in Indonesia increases year by year. One of the factors that causes traffic accidents is the driver driving a car in a drunken condition. Moreover, the method used by the police in testing someone whether he is drunken or not is very ineffective to take a sample of urine and blood from the driver. The purpose of the study is make alcohol detector that detects alcohol levels on the breath of the driver. The tool uses arduino uno as data processor, MQ-3 sensor as input, 2x16 character LCD as display, RGB LED and Speaker as indicator. Tools are designed to detect alcohol if more than 5%, then the car's electricity will be disconnected automatically. The methods used in the study is a experimental method. The study analyzed the effect of alcohol content and the distance of the sensor on the accuracy sensor MQ-3 readings. From the results of data analysis, it can be obtained that the optimum sensor distance for accuracy of reading alcohol sensor MQ-3. The data were analyzed using two-way anova. The result shows that there is an effect variation of alcohol content and sensor distance on the MQ-3 sensor reading. The optimum range of MQ-3 reading sensor is 10 cm with the lowest error value of 27,33% and the highest accuracy value of 72,67%.","PeriodicalId":53405,"journal":{"name":"Jurnal Eltek","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45508871","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-04DOI: 10.33795/ELTEK.V17I1.138
Fatkhur Rohman, N. Nurhadi, Gumono Gumono, R. E. Purwanto, Dhebys Suryani
Konsumsi energi listrik khususnya oleh pelanggan di Indonesia semakin tahun mengalami peningkatan. Sebagai solusi yang ditawarkan untuk masalah ini, kami telah menerapkan sistem pengontrolan ON/OFF, intensitas dan durasi lampu penerangan untuk diaplikasikan menyerupai sistem Smart Home secara otomatis. Sistem SCADA sederhana telah dibuat untuk mengendalikan beban lampu dan memonitoring konsumsi daya yang digunakan di rumah tangga, dengan demikian penghematan pemakaian daya listrik dapat dilakukan dengan lebih maksimal.Pengurangan konsumsi energi paling besar didapatkan dari penjadwalan ON/OFF lampu penerangan, pengaturan otomatis intensitas lampu dari umpan balik sensor cahaya dan pengaturan durasi penyalaan lampu sesuai dengan penggunaan jenis beban yang dikehendaki. Pada percobaan penerapan 1 LED lampu teras rumah, telah dibuktikan penghematan daya listrik sebesar ±90%. Electricity consumption by customers in Indonesia. As a solution given to this problem, we have delivered an ON / OFF control system, and the duration of lighting to be applied like a Smart Home system automatically. Simple SCADA Systen had builded to control various lamp as loads then monitor the power consumtion during daily activity, so that the maximum energy consumtion can be reduced. The greatest reduction in energy energy from the scheduling of ON / OFF lighting, lighting settings from sensor feedback and lighting according to the use of the desired load. The series of this research is an energy system that uses a simple SCADA system using this tool. In the trial of the application of 1 LED porch home, it has been proven that the electric power is ± 90%
{"title":"PENERAPAN SISTEM KONTROL PENERANGAN NIRKABEL UNTUK PENGATURAN DAN PENGHEMATAN LAMPU PADA APLIKASI SMART HOME","authors":"Fatkhur Rohman, N. Nurhadi, Gumono Gumono, R. E. Purwanto, Dhebys Suryani","doi":"10.33795/ELTEK.V17I1.138","DOIUrl":"https://doi.org/10.33795/ELTEK.V17I1.138","url":null,"abstract":"Konsumsi energi listrik khususnya oleh pelanggan di Indonesia semakin tahun mengalami peningkatan. Sebagai solusi yang ditawarkan untuk masalah ini, kami telah menerapkan sistem pengontrolan ON/OFF, intensitas dan durasi lampu penerangan untuk diaplikasikan menyerupai sistem Smart Home secara otomatis. Sistem SCADA sederhana telah dibuat untuk mengendalikan beban lampu dan memonitoring konsumsi daya yang digunakan di rumah tangga, dengan demikian penghematan pemakaian daya listrik dapat dilakukan dengan lebih maksimal.Pengurangan konsumsi energi paling besar didapatkan dari penjadwalan ON/OFF lampu penerangan, pengaturan otomatis intensitas lampu dari umpan balik sensor cahaya dan pengaturan durasi penyalaan lampu sesuai dengan penggunaan jenis beban yang dikehendaki. Pada percobaan penerapan 1 LED lampu teras rumah, telah dibuktikan penghematan daya listrik sebesar ±90%. \u0000 \u0000Electricity consumption by customers in Indonesia. As a solution given to this problem, we have delivered an ON / OFF control system, and the duration of lighting to be applied like a Smart Home system automatically. Simple SCADA Systen had builded to control various lamp as loads then monitor the power consumtion during daily activity, so that the maximum energy consumtion can be reduced. The greatest reduction in energy energy from the scheduling of ON / OFF lighting, lighting settings from sensor feedback and lighting according to the use of the desired load. The series of this research is an energy system that uses a simple SCADA system using this tool. In the trial of the application of 1 LED porch home, it has been proven that the electric power is ± 90%","PeriodicalId":53405,"journal":{"name":"Jurnal Eltek","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41483371","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-04DOI: 10.33795/eltek.v17i1.139
Muhammad Fahmi Hakim, Sigi Syah Wibowo, Fiqri Dwi Novari Bakhtiar
Dalam rangka menanggulangi jatuh tegangan di Gardu Induk (GI) Sumenep maka PT. PLN telah melakukan kajian tentang pemasangan shunt capacitor. Kajian tersebut menghasilkan ketetapan perlu dilakukan pemasangan shunt capacitor dengan kapasitas 25 MVAR. Agar shunt capacitor dan jaringan yang terhubung dapat beroperasi dengan aman maka diperlukan pemasangan peralatan Pemutus Tenaga (PMT)/Circuit Breaker (CB). PMT ini harus dapat memutuskan arus hubung singkat dan arus gangguan lain jika terjadi gangguan pada saluran yang diproteksinya.Dengan mempertimbangkan pentingnya adanya perencanaan yang seksama terhadap PMT, maka perlu diadakan penelitian mengenai analisis perencanaan spesifikasi PMT yang terhubung dengan bay shunt capacitor di GI Sumenep. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan maka jenis PMT yang dipilih berdasarkan media pemadam busur listrik adalah PMT dengan Gas SF6 karena memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan PMT dengan media pemadam bususr listrik lainnya. PMT merk AREVA dengan tipe GL 313 F3 karena telah memenuhi spesifikasi yang direncanakan. In order to overcome the voltage drop at Sumenep substation, PT. PLN has conducted a study of the installation of shunt capacitors. The study resulted in the determination of the need to install a shunt capacitor with a capacity of 25 MVAR. For the safety of shunt capacitor and the connected network, it is necessary to install the Circuit Breaker (CB) equipment. This CB must be able to clear the short circuit current and other fault currents if there is fault. Considering the importance of planning CB, a research on the analysis of PMT specification planning that is connected to the bay shunt capacitor needs to be conducted at Sumenep Substation. Based on the results of calculations and analyzes that have been carried out, the type of PMT chosen based on electric arc extinguishing media is PMT with SF6 Gas because it has several advantages compared to PMT with other electric busus extinguishing media. PMT AREVA brand with type GL 313 F3 has been chosen because it meets the planned specifications.
{"title":"ANALISIS PERENCANAAN PEMUTUS TENAGA BAY SHUNT CAPACITOR DI GARDU INDUK (GI) SUMENEP","authors":"Muhammad Fahmi Hakim, Sigi Syah Wibowo, Fiqri Dwi Novari Bakhtiar","doi":"10.33795/eltek.v17i1.139","DOIUrl":"https://doi.org/10.33795/eltek.v17i1.139","url":null,"abstract":"Dalam rangka menanggulangi jatuh tegangan di Gardu Induk (GI) Sumenep maka PT. PLN telah melakukan kajian tentang pemasangan shunt capacitor. Kajian tersebut menghasilkan ketetapan perlu dilakukan pemasangan shunt capacitor dengan kapasitas 25 MVAR. Agar shunt capacitor dan jaringan yang terhubung dapat beroperasi dengan aman maka diperlukan pemasangan peralatan Pemutus Tenaga (PMT)/Circuit Breaker (CB). PMT ini harus dapat memutuskan arus hubung singkat dan arus gangguan lain jika terjadi gangguan pada saluran yang diproteksinya.Dengan mempertimbangkan pentingnya adanya perencanaan yang seksama terhadap PMT, maka perlu diadakan penelitian mengenai analisis perencanaan spesifikasi PMT yang terhubung dengan bay shunt capacitor di GI Sumenep. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan maka jenis PMT yang dipilih berdasarkan media pemadam busur listrik adalah PMT dengan Gas SF6 karena memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan PMT dengan media pemadam bususr listrik lainnya. PMT merk AREVA dengan tipe GL 313 F3 karena telah memenuhi spesifikasi yang direncanakan. \u0000In order to overcome the voltage drop at Sumenep substation, PT. PLN has conducted a study of the installation of shunt capacitors. The study resulted in the determination of the need to install a shunt capacitor with a capacity of 25 MVAR. For the safety of shunt capacitor and the connected network, it is necessary to install the Circuit Breaker (CB) equipment. This CB must be able to clear the short circuit current and other fault currents if there is fault. Considering the importance of planning CB, a research on the analysis of PMT specification planning that is connected to the bay shunt capacitor needs to be conducted at Sumenep Substation. Based on the results of calculations and analyzes that have been carried out, the type of PMT chosen based on electric arc extinguishing media is PMT with SF6 Gas because it has several advantages compared to PMT with other electric busus extinguishing media. PMT AREVA brand with type GL 313 F3 has been chosen because it meets the planned specifications.","PeriodicalId":53405,"journal":{"name":"Jurnal Eltek","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42419158","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-04DOI: 10.33795/ELTEK.V17I1.128
Mochammad Junus
Wireless Sensor Network merupakan jaringan komputer terdistribusi yang memanfaatkan sejumlah node sensor berukuran kecil, dikembangkan dan dikonfigurasikan dalam sekala besar untuk membantu pemindaian terhadap lingkungan sekitar, memanfaatkan parameter pengukuran berupa temperatur, tekanan, suhu, gerakan atau entitas lainnya yang diketahui oleh manusia. Umumnya implementasi WSN di lapangan adalah masalah keterbatasan sumber daya untuk energi yang digunakan oleh setiap sensor node di dalamnya Hal ini menjadikan node-node sensor harus mampu bekerja dengan cepat dan maksimal, dengan sumber energi yang terbatas.Pada penelitian sebelumnya dengan melakukan penghematan daya menggunakan mekanisme sleep Namun pada penelitian tersebut masih terdapat kekurangan yakni kurang efektifnya penggunaan hanya satu modul sensor pada sebuah sensor node. Di sisi lain kebutuhan dalam pengaplikasian pada suatu wilayah tidak cukup hanya dengan menggunakan satu buah modul sensor. Akan tetapi dengan jumlah node yang banyak maka diperlukan metode komunikasi antar node agar data pengiriman tiap node tidak saling bertabrakan dan manajemen penggunaan energi yang lebih efisien. Adapun beberapa metode yangdapat diterapkan antara lain adalah metode Round Robin dan Multi-hop.Dengan membandingkan kedua metode tersebut dapat diketahui keunggulan dan kelemahan dari masing-masing metode. Hasil pengujian yang telah dilakukan dengan mengisi penuh baterai 9V untuk semua node dan digunakan sampai habis. Pada metode Multihop komunikasi antara master node dan semua sensor node berlangsung dengan jeda pengiriman tiap node satu detik berlangsung selama 9 menit 36 detik dengan packet loss 54% pada lokasi outdoor dan 7 menit 45 detik dengan packet loss 54,25% pada lokasi indoor. Lama proses komunikasi ditentukan oleh umur daya dari sensor node 1. Sedangkan dengan menggunakan metode RoundRobin komunikasi terus berlangsung hingga 27 menit 59 detik dengan packet loss 27,40% untuk lokasi outdoor dan25 menit 16 detik untuk lokasi indoor dengan packet loss 28,14%. Wireless Sensor Network is a distributed computer network that utilizes a number of small sensor nodes, developed and configured in large scale to help scan the surrounding environment, utilizing measurement parameters in the form of temperature, pressure, temperature, movement or other entities known to humans. Generally WSN implementation in the field is a matter of limited resources for the energy used by each sensor node in it. This makes sensor nodes must be able to work quickly and maximally, with limited energy sources.In previous studies with power saving using sleep mechanism, in this study there were still deficiencies, namely the ineffectiveness of using only one sensor module on a sensor node. On the other hand, the need for application in an area is not enough using only one sensor module.However, with a large number of nodes, a method of communication between nodes is needed so that the sending data of each node does not coll
{"title":"ANALISA PERBANDINGAN METODE KOMUNIKASI MULTIHOP DAN ROUND ROBIN PADA WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN NRF24L01","authors":"Mochammad Junus","doi":"10.33795/ELTEK.V17I1.128","DOIUrl":"https://doi.org/10.33795/ELTEK.V17I1.128","url":null,"abstract":"Wireless Sensor Network merupakan jaringan komputer terdistribusi yang memanfaatkan sejumlah node sensor berukuran kecil, dikembangkan dan dikonfigurasikan dalam sekala besar untuk membantu pemindaian terhadap lingkungan sekitar, memanfaatkan parameter pengukuran berupa temperatur, tekanan, suhu, gerakan atau entitas lainnya yang diketahui oleh manusia. Umumnya implementasi WSN di lapangan adalah masalah keterbatasan sumber daya untuk energi yang digunakan oleh setiap sensor node di dalamnya Hal ini menjadikan node-node sensor harus mampu bekerja dengan cepat dan maksimal, dengan sumber energi yang terbatas.Pada penelitian sebelumnya dengan melakukan penghematan daya menggunakan mekanisme sleep Namun pada penelitian tersebut masih terdapat kekurangan yakni kurang efektifnya penggunaan hanya satu modul sensor pada sebuah sensor node. Di sisi lain kebutuhan dalam pengaplikasian pada suatu wilayah tidak cukup hanya dengan menggunakan satu buah modul sensor. Akan tetapi dengan jumlah node yang banyak maka diperlukan metode komunikasi antar node agar data pengiriman tiap node tidak saling bertabrakan dan manajemen penggunaan energi yang lebih efisien. Adapun beberapa metode yangdapat diterapkan antara lain adalah metode Round Robin dan Multi-hop.Dengan membandingkan kedua metode tersebut dapat diketahui keunggulan dan kelemahan dari masing-masing metode. Hasil pengujian yang telah dilakukan dengan mengisi penuh baterai 9V untuk semua node dan digunakan sampai habis. Pada metode Multihop komunikasi antara master node dan semua sensor node berlangsung dengan jeda pengiriman tiap node satu detik berlangsung selama 9 menit 36 detik dengan packet loss 54% pada lokasi outdoor dan 7 menit 45 detik dengan packet loss 54,25% pada lokasi indoor. Lama proses komunikasi ditentukan oleh umur daya dari sensor node 1. Sedangkan dengan menggunakan metode RoundRobin komunikasi terus berlangsung hingga 27 menit 59 detik dengan packet loss 27,40% untuk lokasi outdoor dan25 menit 16 detik untuk lokasi indoor dengan packet loss 28,14%. \u0000Wireless Sensor Network is a distributed computer network that utilizes a number of small sensor nodes, developed and configured in large scale to help scan the surrounding environment, utilizing measurement parameters in the form of temperature, pressure, temperature, movement or other entities known to humans. Generally WSN implementation in the field is a matter of limited resources for the energy used by each sensor node in it. This makes sensor nodes must be able to work quickly and maximally, with limited energy sources.In previous studies with power saving using sleep mechanism, in this study there were still deficiencies, namely the ineffectiveness of using only one sensor module on a sensor node. On the other hand, the need for application in an area is not enough using only one sensor module.However, with a large number of nodes, a method of communication between nodes is needed so that the sending data of each node does not coll","PeriodicalId":53405,"journal":{"name":"Jurnal Eltek","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45213698","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-04DOI: 10.33795/eltek.v17i1.135
Moh. Luqman, Eka Mandayatma, S. Nurcahyo
Penelitan ini merupakan langkah awal penelitian yang berkelanjutan. Hal ini bermula dari banyaknya mahasiswa pada program studi teknik Elektronika baik pada jenjang Diploma-III maupun Diploma-IV yang membuat dan menggunakan inverter dalam tugas akhir/ skripsi mereka. Berdasarkan informasi dan pengamatan yang ada di tengarai mayoritas alat tidak berhasil dan mahasiswa belum memahami baik secara konsep dan desain sistem yang telah di buat. Hal ini disebabkan antara lain karena kurangnya sarana praktikum di bidang elektronika daya khususnya yang berkaitan tentang inverter. Di pihak lain, sistem inverter sangat dibutuhkan sekali dalam sistem elektronika, mulai dari sistem catu daya AC portable, sistem catu daya emergency, sistem catu daya pada energy terbarukan (sistem sel-surya, sistem angin dan lain-lain) serta pada sistem kendali industri.Pada penelitian ini digunakan 4 buah inverter yang dibeli di pasar baik secara langsung maupun secara on-line. Hasil yang didapat ada dua jenis inverter yang ada di pasaran, yaitu pertama : gelombang luaran berbentuk sinusoida yang dimodifikasi (modified sinusoida) dan kedua : gelombang luaran berbentuk sinusoida murni. Kedua jenis ini pada rating daya yang relatif sama mempunyai selisih harga yang signifikan.Tegangan luaran tidak tepat 220 volt tergantung merek inverter dengan Tingkat regulasi tegangan antara 1% hingga 7%, dan yang terbaik adalah inverter dengan merek Souer. Stabilitas frekuensi relatif baik mendekati 50 Hz, dengan toleransi maksimum 0,25%. Stabilitas frekuensi terbaik dimiliki inverter Paco dengan frekuensi 50 Hz. This research is the first step of ongoing research. This starts from the number of students in the Electronics Engineering Study Program at both Diploma-III and Diploma-IV levels who make and use inverters in their final project. Based on the information and observations that were found to be the majority of the tools were unsuccessful and the students did not understand both the concept and design of the system that had been made.This is due, among other things, to the lack of practical facilities in the field of power electronics, especially those relating to inverters. On the other hand, inverter systems are very much needed in electronic systems, ranging from portable AC power supply systems, emergency power supply systems, power supply systems to renewable energy (solar cell systems, wind systems, etc.) and to industrial control systems .In this study 4 inverters were purchased in the market either directly or online. The results obtained there are two types of inverters on the market, namely first: output waves in the form of modified sinusoidal (modified sinusoid) and second: external waves in the form of pure sinusoids. Both of these types at relatively similar power ratings have a significant price difference.Output voltage is not exactly 220 volts depending on inverter brands with voltage regulation levels between 1% to 7%, and the best is the inverter with the Souer br
这项研究是可持续研究的第一步。这一切都始于毕业班和毕业班四年级的学生,他们在论文的期末论文中使用了逆变器。根据大多数工具的信息和观察,学生们还没有完全理解他们设计的系统的概念和设计。这部分原因是由于在电子领域缺乏特别是与逆变器相关的实用工具。另一方面,在电子系统中,从便携式交流电源系统、应急电源系统、可再生能源系统(太阳能系统、风能和其他系统)以及工业控制系统,需要一个强大的逆变系统。在这项研究中,使用了在市场上直接或在线购买的4个逆变器。市场上有两种逆变器,一种是经过修饰的正弦波,另一种是纯正弦波。这两种类型在相对相等的功率评分上都有显著的价格差异。luaran电压取决于逆变器的电压调节水平在1%到7%之间,而最好用的逆变器是管道逆变器。频率稳定相对较好接近50赫兹,最大公差为0.25%。Paco逆变器最好的频率是50赫兹。这个研究是研究的第一步。这是从电子工程研究项目的数字开始的。基于人们认为工具的大部分信息和观察是不成功的,学生们不明白这些制度的概念和设计都是人造的。这就像其他事情一样,发生在权力电子领域的实际问题上,尤其是那些与逆变器相关的问题。《另一个手,逆变器系统是非常多,需要在电子系统上,ranging from便携式空调电源系统,紧急电源系统,电源系统对可再生能源(太阳能细胞系统、风系统等)和对工业控制系统。in this study 4 inverters purchased》在市场要么直接上网。市场上有两种不同的变电站,第一种是正弦产生的波浪,第二种是在纯正弦形式下产生的外浪。这些类型都有重要的代价。沃尔特斯的输出并不是从1%到7%不等的逆变电压调节的220伏电压,最好的逆变器具有Souer品牌的影响。相对温和稳定稳定50赫兹,最大公差0.25%。最常见的稳定是由一种有50赫兹频率的机器控制的。
{"title":"STUDI KOMPARASI UNJUK KERJA INVERTER 12V-DC KE 220 V-AC YANG ADA DI PASARAN","authors":"Moh. Luqman, Eka Mandayatma, S. Nurcahyo","doi":"10.33795/eltek.v17i1.135","DOIUrl":"https://doi.org/10.33795/eltek.v17i1.135","url":null,"abstract":"Penelitan ini merupakan langkah awal penelitian yang berkelanjutan. Hal ini bermula dari banyaknya mahasiswa pada program studi teknik Elektronika baik pada jenjang Diploma-III maupun Diploma-IV yang membuat dan menggunakan inverter dalam tugas akhir/ skripsi mereka. Berdasarkan informasi dan pengamatan yang ada di tengarai mayoritas alat tidak berhasil dan mahasiswa belum memahami baik secara konsep dan desain sistem yang telah di buat. Hal ini disebabkan antara lain karena kurangnya sarana praktikum di bidang elektronika daya khususnya yang berkaitan tentang inverter. Di pihak lain, sistem inverter sangat dibutuhkan sekali dalam sistem elektronika, mulai dari sistem catu daya AC portable, sistem catu daya emergency, sistem catu daya pada energy terbarukan (sistem sel-surya, sistem angin dan lain-lain) serta pada sistem kendali industri.Pada penelitian ini digunakan 4 buah inverter yang dibeli di pasar baik secara langsung maupun secara on-line. Hasil yang didapat ada dua jenis inverter yang ada di pasaran, yaitu pertama : gelombang luaran berbentuk sinusoida yang dimodifikasi (modified sinusoida) dan kedua : gelombang luaran berbentuk sinusoida murni. Kedua jenis ini pada rating daya yang relatif sama mempunyai selisih harga yang signifikan.Tegangan luaran tidak tepat 220 volt tergantung merek inverter dengan Tingkat regulasi tegangan antara 1% hingga 7%, dan yang terbaik adalah inverter dengan merek Souer. Stabilitas frekuensi relatif baik mendekati 50 Hz, dengan toleransi maksimum 0,25%. Stabilitas frekuensi terbaik dimiliki inverter Paco dengan frekuensi 50 Hz. \u0000 \u0000This research is the first step of ongoing research. This starts from the number of students in the Electronics Engineering Study Program at both Diploma-III and Diploma-IV levels who make and use inverters in their final project. Based on the information and observations that were found to be the majority of the tools were unsuccessful and the students did not understand both the concept and design of the system that had been made.This is due, among other things, to the lack of practical facilities in the field of power electronics, especially those relating to inverters. On the other hand, inverter systems are very much needed in electronic systems, ranging from portable AC power supply systems, emergency power supply systems, power supply systems to renewable energy (solar cell systems, wind systems, etc.) and to industrial control systems .In this study 4 inverters were purchased in the market either directly or online. The results obtained there are two types of inverters on the market, namely first: output waves in the form of modified sinusoidal (modified sinusoid) and second: external waves in the form of pure sinusoids. Both of these types at relatively similar power ratings have a significant price difference.Output voltage is not exactly 220 volts depending on inverter brands with voltage regulation levels between 1% to 7%, and the best is the inverter with the Souer br","PeriodicalId":53405,"journal":{"name":"Jurnal Eltek","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47772295","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-04DOI: 10.33795/ELTEK.V17I1.137
Subono Subono, Alfin Hidayat, Akhmad Afandi
Gunung Ijen terletak di perbatasan kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso. Gunung Ijen merupakan salah satu gunung aktif di Indonesia dengan ketinggian 2443 mdpl. Gunung ijen terkenal dikalangan wisatawan domestik maupun luar negeri karena fenomena alam api biru dan penambang belerang tradisional. Berdasarkan pengamatan terakhir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) kabupaten Banyuwangi pada bulan maret 2018 tercatat 30 orang mengalami keracunan gas CO dan H2S. Berdasarkan Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Kawah Ijen, pada bulan maret terjadi aktifitas vulkanik yang memicu keluarnya gas CO dan H2S dalam konsentrasi pekat dan membahayakan pengunjung, penambang maupun penduduk sekitar. Peringatan dini gas beracun (CO, H2S) diperlukan sebagai dasar evakuasi sebelum jatuh korban. Kondisi wilayah kawah ijen dengan tebing curam mencapai kemiringan 45o, berbatu, terjal dan licin, sehingga memerlukan pemantauan gas beracun dengan teknologi jaringan nirkabel. Pemanfaatan WSN dengan topologi Star Single Hop dapat digunakan sebagai Early Warning System (EWS).Beberapa syarat harus dipenuhi agar paket data dan gain signal tetap pada posisi optimal. Jarak antar sensor data dan server maksimal 100 meter. Jumlah paket data yang dikirimkan maksimal 200 tiap mili detik dengan kecepatan 3.14 Kbps. Mount Ijen is located on the border of Banyuwangi and Bondowoso districts. Mount Ijen is one of the active mountains in Indonesia with an altitude of 2443 masl. Gunung Ijen is well-known among domestic and foreign tourists because of the natural phenomenon of blue fire and traditional sulfur miners. Based on the latest observations from the Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPDB) of Banyuwangi district in March 2018 there were 30 people experiencing CO and H2S gas poisoning. According to the Kepala Pos Pengamatan Gunng Api (PPGA) of Ijen Crater, volcanic activity occurred in March which triggered the release of CO and H2S gas in concentrated concentrations and endangered visitors, miners and surrounding residents. Early warning of toxic gases (CO, H2S) is needed as a basis for evacuation before falling victim. The condition of the Ijen crater area with steep cliffs reaches a slope of 450, rocky, steep and slippery, which requires monitoring of toxic gases with wireless network technology. The utilization of WSN with StarSingle Hop topology can be used as an Early Warning System (EWS).Some requirements must be fulfilled so that the data package and signal gain remain in the optimal position. The distance between the data sensor and the server is a maximum of 100 meters. The number of data packets sent is a maximum of 200 each milliseconds at a speed of 3.14 Kbps.
Ijen山位于Banyuwangi和Bondowoso区的边境。伊真山是印度尼西亚一座海拔2443米的活跃山脉。伊真山因其传统的蓝色火自然现象和硫磺采煤者而闻名于国内外。根据Banyuwangi地区灾害管理机构(bgdp)在2018年3月的最后一次观察,有30人患有CO和h2毒气中毒。根据火山观察站(PPGA) Ijen火山口的负责人称,今年3月的火山活动引发了CO和h2气体的集中,并危及游客、矿工和居民。需要对有毒气体(CO, h2)作为疏散的基础。伊真火山口的坡度高达45o、岩石、陡峭和光滑,因此需要无线网络技术的毒气监测。单跳明星的应用WSN可以作为早期Warning系统。必须满足某些条件,以保持数据包和信号处于最佳位置。数据传感器和服务器之间的距离最高可达100米。以3.14 Kbps的速度,每毫秒最多可传输200个数据包。Ijen分布在Banyuwangi和Bondowoso的边境。Ijen山是印尼活跃的山脉之一,海拔2443马斯。伊真山是最著名的家养动物和外国游客的家园,因为它是传统硫磺矿产矿工的天然现象。根据今年3月班鱼区(bgdp)最新的观察,有30人参加了有毒气体中毒试验。根据Ijen克拉特的主要观察点(PPGA),火山活动在三月爆发,集中的集中和包围的访客,miners和surrounding驻地。有毒气体的早期警告(CO, h2)需要在victim倒下之前进行评估。Ijen crater的情况是,有垫圈悬崖的人爬出了450层楼的缝隙,rocky, steep and slippery,这些都是最新的无线网络技术监控系统。与创业跳湖学的功利主义可以作为一个早期的Warning系统使用。一些要求必须得到满足,这样数据的package和信号才能在最佳位置保持不变。传感器数据和服务器之间的距离是100米。packets数据的数字以3.14 Kbps的速度发送到每毫米200毫克。
{"title":"PENGARUH MOBILITAS END DEVICE PADA WIRELESS SENSOR NETWORK (WSN) UNTUK PEMANTAUAN GAS CO DAN H2S PADA KAWAH IJEN KABUPATEN BANYUWANGI","authors":"Subono Subono, Alfin Hidayat, Akhmad Afandi","doi":"10.33795/ELTEK.V17I1.137","DOIUrl":"https://doi.org/10.33795/ELTEK.V17I1.137","url":null,"abstract":"Gunung Ijen terletak di perbatasan kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso. Gunung Ijen merupakan salah satu gunung aktif di Indonesia dengan ketinggian 2443 mdpl. Gunung ijen terkenal dikalangan wisatawan domestik maupun luar negeri karena fenomena alam api biru dan penambang belerang tradisional. Berdasarkan pengamatan terakhir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) kabupaten Banyuwangi pada bulan maret 2018 tercatat 30 orang mengalami keracunan gas CO dan H2S. Berdasarkan Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Kawah Ijen, pada bulan maret terjadi aktifitas vulkanik yang memicu keluarnya gas CO dan H2S dalam konsentrasi pekat dan membahayakan pengunjung, penambang maupun penduduk sekitar. Peringatan dini gas beracun (CO, H2S) diperlukan sebagai dasar evakuasi sebelum jatuh korban. Kondisi wilayah kawah ijen dengan tebing curam mencapai kemiringan 45o, berbatu, terjal dan licin, sehingga memerlukan pemantauan gas beracun dengan teknologi jaringan nirkabel. Pemanfaatan WSN dengan topologi Star Single Hop dapat digunakan sebagai Early Warning System (EWS).Beberapa syarat harus dipenuhi agar paket data dan gain signal tetap pada posisi optimal. Jarak antar sensor data dan server maksimal 100 meter. Jumlah paket data yang dikirimkan maksimal 200 tiap mili detik dengan kecepatan 3.14 Kbps. \u0000 \u0000Mount Ijen is located on the border of Banyuwangi and Bondowoso districts. Mount Ijen is one of the active mountains in Indonesia with an altitude of 2443 masl. Gunung Ijen is well-known among domestic and foreign tourists because of the natural phenomenon of blue fire and traditional sulfur miners. Based on the latest observations from the Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPDB) of Banyuwangi district in March 2018 there were 30 people experiencing CO and H2S gas poisoning. According to the Kepala Pos Pengamatan Gunng Api (PPGA) of Ijen Crater, volcanic activity occurred in March which triggered the release of CO and H2S gas in concentrated concentrations and endangered visitors, miners and surrounding residents. Early warning of toxic gases (CO, H2S) is needed as a basis for evacuation before falling victim. The condition of the Ijen crater area with steep cliffs reaches a slope of 450, rocky, steep and slippery, which requires monitoring of toxic gases with wireless network technology. The utilization of WSN with StarSingle Hop topology can be used as an Early Warning System (EWS).Some requirements must be fulfilled so that the data package and signal gain remain in the optimal position. The distance between the data sensor and the server is a maximum of 100 meters. The number of data packets sent is a maximum of 200 each milliseconds at a speed of 3.14 Kbps.","PeriodicalId":53405,"journal":{"name":"Jurnal Eltek","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48619719","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-03DOI: 10.33795/ELTEK.V16I2.108
Nurhayati Rasyid, Ahmad Rizal Sultan, Marwan Marwan
Koordinasi zona area proteksi PLTU Mamuju dan Trafo GI Mamujuterkoordinasi melalui sistem proteksi, salah satu proteksi utama yaiturelay. Dalam penentuan setting relay, antara satu titik relay yang beradapada PLTU Mamuju dan relay yang berada pada Trafo GI Mamujuharus saling berhubungan sehingga koordinasi antara PLTU Mamujudan Trafo GI Mamuju dapat terkoordinasi dengan baik.Proteksi pada sistem tenaga listrik merupakan bagian yang sangatpenting dalam sistem ketanagalistrikan. Tujuan sistem proteksi adalahuntuk menimalisir gangguan atau melindungi sistem tenaga listrik dariakses gangguan yang terjadi pada sistem, jika sistem proteksi tidak baik,maka mengakibatkan menurunnya keandalan sistem padapendistribusian tenaga listrik. Sehubungan dengan hal ini, sehinggapenelitian bertujuan untuk mengevaluasi sistem proteksi danmenganalisis jenis gangguan yang terjadi khususnya gangguan hubungsingkat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah denganmelakukan analisa secara sederhana, menghitung arus hubung singkatdan mengevaluasi sistem proteksi. Untuk menjustifikasi hasil analisayang diperoleh maka digunakan software Etap Power Station 16.0.0 dansoftware DigSilent Power Factory 15.1.7.
协调区域保护区域pitu Mamuju和变压器mamuju协调通过保护系统,这是山中继站之一。在中继器设置中,位于pitu Mamuju上的一个中继点和位于Trafo mamujuju上的继电器之间必须相互连接,以便pitu Mamujudan之间的协调才能得到很好的协调。电力系统的保护是土地系统的重要组成部分。保护系统的目的是使电力系统不受干扰,或者保护电力系统不受系统的入侵,如果保护系统不正常,就会降低电力分配系统的可靠性。在这方面,所有的研究都是为了评估保护系统并分析所发生的症状,尤其是短暂的连接障碍。本研究采用的方法是简单分析、计算单个连连接电流并评估保护系统。为了确定分析结果,我们使用Etap Power Station软件16.0.0和数字Power Factory 15.1.7进行了验证。
{"title":"ANALISIS KOORDINASI ZONA AREA PROTEKSI PLTU MAMUJU DAN TRAFO GI MAMUJU","authors":"Nurhayati Rasyid, Ahmad Rizal Sultan, Marwan Marwan","doi":"10.33795/ELTEK.V16I2.108","DOIUrl":"https://doi.org/10.33795/ELTEK.V16I2.108","url":null,"abstract":"Koordinasi zona area proteksi PLTU Mamuju dan Trafo GI Mamujuterkoordinasi melalui sistem proteksi, salah satu proteksi utama yaiturelay. Dalam penentuan setting relay, antara satu titik relay yang beradapada PLTU Mamuju dan relay yang berada pada Trafo GI Mamujuharus saling berhubungan sehingga koordinasi antara PLTU Mamujudan Trafo GI Mamuju dapat terkoordinasi dengan baik.Proteksi pada sistem tenaga listrik merupakan bagian yang sangatpenting dalam sistem ketanagalistrikan. Tujuan sistem proteksi adalahuntuk menimalisir gangguan atau melindungi sistem tenaga listrik dariakses gangguan yang terjadi pada sistem, jika sistem proteksi tidak baik,maka mengakibatkan menurunnya keandalan sistem padapendistribusian tenaga listrik. Sehubungan dengan hal ini, sehinggapenelitian bertujuan untuk mengevaluasi sistem proteksi danmenganalisis jenis gangguan yang terjadi khususnya gangguan hubungsingkat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah denganmelakukan analisa secara sederhana, menghitung arus hubung singkatdan mengevaluasi sistem proteksi. Untuk menjustifikasi hasil analisayang diperoleh maka digunakan software Etap Power Station 16.0.0 dansoftware DigSilent Power Factory 15.1.7.","PeriodicalId":53405,"journal":{"name":"Jurnal Eltek","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47590351","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}