首页 > 最新文献

Majalah Geografi Indonesia最新文献

英文 中文
POLA SPASIAL HAK TANGGUNGAN DALAM PERKEMBANGAN PERKOTAAN PURWOKERTO 普沃克尔托城市发展的空间负债模式
Pub Date : 2019-03-30 DOI: 10.22146/MGI.35828
Nesty Vie Laily, Iwan Rudiarto
Hak tanggungan sebagai salah satu investasi swasta memiliki nilai besar, begitu juga di Perkotaan Purwokerto. Namun disatu sisi belum banyak yang melakukan analisis kontribusi terhadap perkembangan suatu wilayah khususnya perkotaan. Dengan mengidentifikasi pola spasial hak tanggungan menggunakan analisis Average Nearest Neighboor dan analisis densitas serta meng-overlay-kan hasil analisis pada struktur perkembangan Perkotaan Purwokerto diperoleh informasi pola perambatan kejadian hak tanggungan di dalam perkembangan Perkotaan Purwokerto. Hasil yang diperoleh bahwa ada kecenderungan pengelompokan kejadian hak tanggungan pada area peralihan/ berkembang (Edge) Perkotaan Purwokerto, dengan nilai rerata tetangga terdekat 0,572 pada tahun 2012 dan 0,625 pada tahun 2017. Untuk nilai tanggungan memiliki kecenderungan mengelompok di pusat kota (CBD). Hasil perhitungan kontribusi kejadian hak tanggungan (investasi) terhadap perubahan guna tanah di Perkotaan Purwokerto diperoleh nilai rerata sebesar 38,70%, dengan kontribusi paling tinggi terletak pada wilayah Purwokerto Utara dan terkecil pada wilayah Purwokerto Timur.
作为一项私人投资的所有权具有巨大的价值,在普沃克尔托市区也是如此。但一方面,没有多少人对一个特定城市地区的发展做出分析。通过使用邻近的平均分析和密度分析,并对Purwokerto城市化发展结构的分析结果进行识别自受保护模式。结果是,在普韦克托(Edge)市区的过渡/发展中地区,周边地区在2012年为0.572起,在2017年为0.625次。对于负债表,它们有在市中心聚集的趋势。对普沃克尔托城市土地改革的背对额贡献为38.70%,其最高贡献位于北普沃克尔托地区,东普沃克尔托地区是最小的。
{"title":"POLA SPASIAL HAK TANGGUNGAN DALAM PERKEMBANGAN PERKOTAAN PURWOKERTO","authors":"Nesty Vie Laily, Iwan Rudiarto","doi":"10.22146/MGI.35828","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/MGI.35828","url":null,"abstract":"Hak tanggungan sebagai salah satu investasi swasta memiliki nilai besar, begitu juga di Perkotaan Purwokerto. Namun disatu sisi belum banyak yang melakukan analisis kontribusi terhadap perkembangan suatu wilayah khususnya perkotaan. Dengan mengidentifikasi pola spasial hak tanggungan menggunakan analisis Average Nearest Neighboor dan analisis densitas serta meng-overlay-kan hasil analisis pada struktur perkembangan Perkotaan Purwokerto diperoleh informasi pola perambatan kejadian hak tanggungan di dalam perkembangan Perkotaan Purwokerto. Hasil yang diperoleh bahwa ada kecenderungan pengelompokan kejadian hak tanggungan pada area peralihan/ berkembang (Edge) Perkotaan Purwokerto, dengan nilai rerata tetangga terdekat 0,572 pada tahun 2012 dan 0,625 pada tahun 2017. Untuk nilai tanggungan memiliki kecenderungan mengelompok di pusat kota (CBD). Hasil perhitungan kontribusi kejadian hak tanggungan (investasi) terhadap perubahan guna tanah di Perkotaan Purwokerto diperoleh nilai rerata sebesar 38,70%, dengan kontribusi paling tinggi terletak pada wilayah Purwokerto Utara dan terkecil pada wilayah Purwokerto Timur.","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46434195","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Peran masyarakat dalam pengelolaan ekominawisata pulau Lusi, kabupaten Sidoarjo 社会在Sidoarjo首府Lusi岛生态旅游管理中的作用
Pub Date : 2018-09-30 DOI: 10.22146/MGI.28695
Yanelis Prasenja
Potensi dan keunikan sumber daya alam pada kawasan ekosistem mangrove di Pulau Lusi jika dikelola dengan baik dapat memiliki peran yang signifikan dalam pengembangan ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan masyarakat kawasan Pulau Lusi. Pulau Lusi merupakan pulau buatan yang dibentuk sebagai solusi dari penanganan endapan sedimen di Muara Sungai Porong akibat dari semburan panas yang dialirkan ke laut melalui Sungai Porong. Saat ini Pulau Lumpur dimanfaatkan sebagai lahan untuk menambah luasan ekosistem mangrove di muara dan perikanan budidaya dengan sistem wanamina (Silvofishery). Ekominawisata merupakan salah satu pemanfaatan ekosistem mangrove dan tambak wanamina dengan pendekatan edukasi dan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Selain itu, ekominawisata ini secara langsung memiliki manfaat pelestarian alam dan lingkungan. Pengelolaan ekominawisata di Pulau Lusi tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan akan tetapi diperlukan peran serta masyarakat di kawasan Pulau Lusi untuk mencapai kelestarian ekosistem mangrove dan kesejahteraan masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk menilai potensi ekominawisata di Pulau Lusi. Metode yang digunakan adalah gabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan data berupa kuesioner, wawancara, observasi, kajian literatur dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) sumber daya alam di Pulau Lusi sesuai untuk dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai kawasan ekominawisata, dan 2) adanya partisipasi masyarakat melalui kelembagaan swadaya masyarakat menjadi modal utama dalam upaya pengelolaan dan pengembangan ekominawisata Pulau Lusi.ABSTRACTPotential and uniqueness of natural resources in Sidoarjo Mud Island mangrove ecosystem area have a significant role in community economical, socio-cultural and environmental development if it’s managed properly. Sidoarjo Lumpur Island is an artificial island created as a solution to the handling of sediment deposition in Porong River Estuary as a result of the mudflow which flowed into the sea via the Porong River. Lumpur Island is currently utilized as a habitat for mangrove ecosystem extension as well as a site for aquaculture with wanamina system (silvofishery). Ecofisherytourism is a way to utilize mangrove ecosystem for ponds silvofishery based on the educational and economic approach to achieve the welfare of society. Also, eco-fisherytourism has a direct benefit of preserving nature and the environment. Eco-fisherytourism management in SidoarjoMud Island not only becomes government responsibility particularly Ministry of Marine Affairs and Fisheries but also becomes community responsibility to participate and to achieve sustainability of mangrove ecosystem and community welfare. The objective of this study is to assess the potential of ecotourism in Sidoarjo mud flat. The method used is a combination of quantitative and qualitative methods. Data collection by using questionnaires, int
如果管理得当,卢锡安岛红树林生态系统区域的自然资源的潜力和潜力可以在卢锡安岛社区的经济、社会、文化和环境发展中发挥重要作用。芦泗岛是一个人工岛,用于处理因潮热通过波罗江流入海而导致的波罗江壁沉积沉积物。目前,吉隆坡岛被用作增加红树林昆虫生态系统范围和女性系统文化遗产的土地(Silvoferry)。经济是红树林生态系统和妇女采矿的好处之一,从教育和经济角度来看待社会福祉。此外,这种生态旅游还具有自然和环境再生的直接好处。鲁西群岛的经济管理并不完全由政府通过卫生和卫生部负责,而是需要在鲁西群岛地区发挥作用和社会作用,以实现红树林生态系统的质量和公共福利。本研究的目的是评估鲁西岛的生态旅游潜力。所使用的方法是定量和定性方法的结合。收集数据,如衔接、访谈、观察、文献和文件。研究表明,1)圣卢西亚岛上的自然资源适合开发和用作生态旅游区,2)公众通过社会的社会完整性参与管理和发展露西亚岛生态旅游的努力,社会是露西亚岛的主要资本。Sidoarjo Lumpur岛是一个人工岛,旨在解决Porong River河口因泥石流经Porong River流入大海而产生的沉积物沉积问题。吉隆坡岛目前被用作红树林生态系统扩展的栖息地,也是瓦纳米纳系统(silvofishing)的水产养殖场所。生态渔业旅游是一种以教育和经济为手段,利用红树林生态系统进行池塘生态渔业,以实现社会福利的方式。生态渔业旅游还具有保护自然和环境的直接效益。SidoarjoMud岛的生态渔业旅游管理不仅成为政府的责任,特别是海洋事务和渔业部的责任,而且成为社区的责任,参与并实现红树林生态系统和社区福利的可持续性。本研究的目的是评估Sidoarjo泥滩生态旅游的潜力。所使用的方法是定量和定性相结合的方法。通过问卷调查、访谈、观察、文献综述和文献资料收集数据。研究结果表明:1)Sidoarjo泥岛的自然资源适合作为生态旅游区进行开发和利用;2)社区通过自立机构的参与已成为管理和发展Sidoarho泥岛生态渔业的主要资本。
{"title":"Peran masyarakat dalam pengelolaan ekominawisata pulau Lusi, kabupaten Sidoarjo","authors":"Yanelis Prasenja","doi":"10.22146/MGI.28695","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/MGI.28695","url":null,"abstract":"Potensi dan keunikan sumber daya alam pada kawasan ekosistem mangrove di Pulau Lusi jika dikelola dengan baik dapat memiliki peran yang signifikan dalam pengembangan ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan masyarakat kawasan Pulau Lusi. Pulau Lusi merupakan pulau buatan yang dibentuk sebagai solusi dari penanganan endapan sedimen di Muara Sungai Porong akibat dari semburan panas yang dialirkan ke laut melalui Sungai Porong. Saat ini Pulau Lumpur dimanfaatkan sebagai lahan untuk menambah luasan ekosistem mangrove di muara dan perikanan budidaya dengan sistem wanamina (Silvofishery). Ekominawisata merupakan salah satu pemanfaatan ekosistem mangrove dan tambak wanamina dengan pendekatan edukasi dan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Selain itu, ekominawisata ini secara langsung memiliki manfaat pelestarian alam dan lingkungan. Pengelolaan ekominawisata di Pulau Lusi tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan akan tetapi diperlukan peran serta masyarakat di kawasan Pulau Lusi untuk mencapai kelestarian ekosistem mangrove dan kesejahteraan masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk menilai potensi ekominawisata di Pulau Lusi. Metode yang digunakan adalah gabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan data berupa kuesioner, wawancara, observasi, kajian literatur dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) sumber daya alam di Pulau Lusi sesuai untuk dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai kawasan ekominawisata, dan 2) adanya partisipasi masyarakat melalui kelembagaan swadaya masyarakat menjadi modal utama dalam upaya pengelolaan dan pengembangan ekominawisata Pulau Lusi.ABSTRACTPotential and uniqueness of natural resources in Sidoarjo Mud Island mangrove ecosystem area have a significant role in community economical, socio-cultural and environmental development if it’s managed properly. Sidoarjo Lumpur Island is an artificial island created as a solution to the handling of sediment deposition in Porong River Estuary as a result of the mudflow which flowed into the sea via the Porong River. Lumpur Island is currently utilized as a habitat for mangrove ecosystem extension as well as a site for aquaculture with wanamina system (silvofishery). Ecofisherytourism is a way to utilize mangrove ecosystem for ponds silvofishery based on the educational and economic approach to achieve the welfare of society. Also, eco-fisherytourism has a direct benefit of preserving nature and the environment. Eco-fisherytourism management in SidoarjoMud Island not only becomes government responsibility particularly Ministry of Marine Affairs and Fisheries but also becomes community responsibility to participate and to achieve sustainability of mangrove ecosystem and community welfare. The objective of this study is to assess the potential of ecotourism in Sidoarjo mud flat. The method used is a combination of quantitative and qualitative methods. Data collection by using questionnaires, int","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49557994","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Deteksi Perubahan Luasan Mangrove Teluk Youtefa Kota Jayapura Menggunakan Citra Landsat Multitemporal 利用多时相陆地卫星图像检测查亚普拉Youtefa镇红树林面积变化
Pub Date : 2018-09-30 DOI: 10.22146/MGI.33755
Baigo Hamuna, Rosye H.R. Tanjung
Kondisi mangrove di kawasan Teluk Youtefa, baik dari aspek kualitas maupun kuantitasnya terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar perubahan luasan mangrove yang terjadi di kawasan Teluk Youtefa, Kota Jayapura dari tahun 1994 sampai tahun 2017 dengan menggunakan citra satelit Landsat 5 TM dan Landsat 8 OLI. Pengamatan kondisi mangrove di lapangan dilakukan dengan menggunakan GPS dan pengolahan citra menggunakan algoritma NDVI dengan klasifikasi supervised. Tumpang susun peta hasil interpretasi citra satelit untuk mengetahui sebaran dan perubahan luasan kawasan mangrove. Hasil penelitian menunjukan bahwa luasan mangrove pada tahun 1994 sebesar 392,45 ha dan luasan mangrove pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 233,12 ha. Perubahan luasan mangrove dalam kurun waktu 23 tahun sebesar 159,34 ha atau sebesar 40,59%. Perubahan kawasan mangrove pada umumnya disebabkan oleh faktor antropogenik seperti penebangan, perubahan fungsi kawasan mangrove menjadi jalan, jembatan, pemukiman dan perubahan secara alami. ABSTRACTThe condition of mangrove in Youtefa Bay both qualitatively and quantitatively has decreased from year to year. This research was conducted to determine how much of the change occurring mangrove area in Youtefa Bay, Jayapura City from 1994 to 2017 by using Landsat 5 TM images and Landsat 8 OLI. Monitoring of mangrove condition in the field used GPS, and processing of images used NDVI algorithm with supervised classification. The map was overlaying satellite imagery interpretation to determine the distribution and changes of mangrove area. The result of research showed that the mangrove area in 1994 was about 392.45 hectares, mangrove area in 2017 have decreased becoming was 233.12 hectares. Changing of mangrove area for 23 years was about 159.34 hectares or 40.59%. Changes in mangrove were generally caused by anthropogenic factors such as logging, changes over the function of mangroves into the road, bridge, settlement, and change naturally.
尤特法湾地区的红树林状况在质量和数量上逐年下降。本研究旨在利用陆地卫星5号TM卫星图像和陆地卫星8号OLI,了解1994年至2017年查亚普拉市尤特法湾地区红树林宽度的变化有多大。使用GPS和具有监督分类的NDVI算法进行图像处理来观察野外的红树林状况。选项卡上的卫星图像解释结果的地图布局,以确定红树林区域的分布和变化。研究表明,1994年红树林面积为392.45公顷,2017年红树林面积降至233.12公顷。159.34公顷(40.59%)23年树龄群体的红树林大小变化。红树林区域的变化通常是由于人为因素造成的,如飞行、红树林对道路、桥梁、定居点的功能变化和自然变化。尤特法湾红树林的状况逐年下降,无论是在质量上还是在数量上。本研究通过使用Landsat 5 TM图像和Landsat 8 OLI来确定1994年至2017年查亚普拉市尤特法湾红树林区域发生的变化程度。现场红树林状况监测使用GPS,图像处理使用NDVI算法和监督分类。该地图覆盖了卫星图像解释,以确定红树林面积的分布和变化。研究结果表明,1994年红树林面积约为392.45公顷,2017年红树林面积已减少为233.12公顷。23年来红树林面积的变化约为159.34公顷,占40.59%。红树林的变化通常是由人为因素引起的,如伐木、红树林功能转变为道路、桥梁、定居点和自然变化。
{"title":"Deteksi Perubahan Luasan Mangrove Teluk Youtefa Kota Jayapura Menggunakan Citra Landsat Multitemporal","authors":"Baigo Hamuna, Rosye H.R. Tanjung","doi":"10.22146/MGI.33755","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/MGI.33755","url":null,"abstract":"Kondisi mangrove di kawasan Teluk Youtefa, baik dari aspek kualitas maupun kuantitasnya terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar perubahan luasan mangrove yang terjadi di kawasan Teluk Youtefa, Kota Jayapura dari tahun 1994 sampai tahun 2017 dengan menggunakan citra satelit Landsat 5 TM dan Landsat 8 OLI. Pengamatan kondisi mangrove di lapangan dilakukan dengan menggunakan GPS dan pengolahan citra menggunakan algoritma NDVI dengan klasifikasi supervised. Tumpang susun peta hasil interpretasi citra satelit untuk mengetahui sebaran dan perubahan luasan kawasan mangrove. Hasil penelitian menunjukan bahwa luasan mangrove pada tahun 1994 sebesar 392,45 ha dan luasan mangrove pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 233,12 ha. Perubahan luasan mangrove dalam kurun waktu 23 tahun sebesar 159,34 ha atau sebesar 40,59%. Perubahan kawasan mangrove pada umumnya disebabkan oleh faktor antropogenik seperti penebangan, perubahan fungsi kawasan mangrove menjadi jalan, jembatan, pemukiman dan perubahan secara alami. ABSTRACTThe condition of mangrove in Youtefa Bay both qualitatively and quantitatively has decreased from year to year. This research was conducted to determine how much of the change occurring mangrove area in Youtefa Bay, Jayapura City from 1994 to 2017 by using Landsat 5 TM images and Landsat 8 OLI. Monitoring of mangrove condition in the field used GPS, and processing of images used NDVI algorithm with supervised classification. The map was overlaying satellite imagery interpretation to determine the distribution and changes of mangrove area. The result of research showed that the mangrove area in 1994 was about 392.45 hectares, mangrove area in 2017 have decreased becoming was 233.12 hectares. Changing of mangrove area for 23 years was about 159.34 hectares or 40.59%. Changes in mangrove were generally caused by anthropogenic factors such as logging, changes over the function of mangroves into the road, bridge, settlement, and change naturally.","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49335881","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 13
Analisis Potensi dan Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Komunitas di Desa Sembungan, Wonosobo, Jawa Tengah 分析了爪哇岛中部旺诺索博山姆邦邦社区旅游业发展的潜力和战略
Pub Date : 2018-09-30 DOI: 10.22146/MGI.32330
S. Budiani, Windarti Wahdaningrum, Dellamanda Yosky, Eline Kensari, H. S. Pratama, Henny Mulandari, H. Iskandar, Mica Alphabettika, Novela Maharani, Rizka Fitria Febriani, Yanti Kusmiati
Pembangunan pariwisata saat ini diarahkan kepada pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dengan pengembangan yang didasarkan atas prinsip pemberdayaan berbasis masyarakat. Salah satu desa yang potensial dikembangkan dengan prinsip-prinsip tersebut adalah Desa Sembungan. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk melihat potensi pengembangan wisata Desa Sembungan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui Desa Sembungan memiliki sumberdaya alam yang potensial, namun saat ini hanya dua objek wisata alam yang dikembangkan, yaitu Bukit Sikunir dan Telaga Cebong sehingga masih sangat mungkin untuk ditemukan objek wisata yang memiliki daya tarik. Desa Sembungan pada prinsipnya belum memenuhi prinsip pembangunan pariwisata berkelanjutan, sehingga perlu adanya pembenahan diberbagai aspek. Dilihat dari tujuh prinsip pembangunan pariwisata berbasis komunitas, maka Desa Sembungan masih belum memenuhi tujuh prinsip tersebut, sehingga diperlukan arahan strategi yang tepat untuk mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat di Desa Sembungan. ABSTRACT Tourism development today is directed to achieve sustainable tourism development following the community-based empowerment principles. Sembungan village is one of the potential village to be developed with those principles. Qualitative research method is used for this research. The result shows that Sembungan village has potential natural resources, but unfortunately only two attractions are developed, they are sikunir hill and telaga cebong. There are more alluring tourism objects in Sembungan village that haven’t been explored. Sembunga village has not yet manage tourism activities based on sustainable tourism principles. Accordingly, there are many aspects that need to be fixed. Tourism management also has not achieved the seven community-based tourism developments principles. Sembungan village still needs more precise strategies and plans to force sustainable community-based tourism development.
旅游业发展目前的目标是可持续的旅游业发展,其发展是基于社区基于赋权原则的发展。有可能根据这些原则发展起来的一个村庄是Sembungan。定性研究方法被用来评估潜在的山村旅游发展。根据这项研究,Sembungan拥有可能的自然资源,但目前只开发出两个自然旅游景点,即塞昆尼尔山(Sikunir mount)和Cebong塘,因此仍有可能找到具有吸引力的旅游景点。高架桥村原则上还不符合可持续旅游发展的原则,因此需要在各个方面进行协调。从7个以社区为基础的旅游发展原则来看,Sembungan仍然没有实现这7个原则,因此需要制定适当的战略方向,以促进Sembungan村的社区发展。今天的旅游发展指导在一个社区基础的empowerment原则下实现可持续的旅游发展。前村是最有潜力的村庄之一。质量研究方法已用于这项研究。这个村庄的建议有可能提供自然资源,但不幸的是,只有两种吸引力被开发出来,他们是sikunir hill,研究cebong。在格兰村,有更多的游客参观目标,这是没有探索的。村尚未建立基于可持续旅游原则的旅游活动。总之,有很多错误需要解决。七项社区关系发展原则还没有实现。这个村庄仍然需要更多的精确策略和计划来加强可持续的社区发展。
{"title":"Analisis Potensi dan Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Komunitas di Desa Sembungan, Wonosobo, Jawa Tengah","authors":"S. Budiani, Windarti Wahdaningrum, Dellamanda Yosky, Eline Kensari, H. S. Pratama, Henny Mulandari, H. Iskandar, Mica Alphabettika, Novela Maharani, Rizka Fitria Febriani, Yanti Kusmiati","doi":"10.22146/MGI.32330","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/MGI.32330","url":null,"abstract":"Pembangunan pariwisata saat ini diarahkan kepada pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dengan pengembangan yang didasarkan atas prinsip pemberdayaan berbasis masyarakat. Salah satu desa yang potensial dikembangkan dengan prinsip-prinsip tersebut adalah Desa Sembungan. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk melihat potensi pengembangan wisata Desa Sembungan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui Desa Sembungan memiliki sumberdaya alam yang potensial, namun saat ini hanya dua objek wisata alam yang dikembangkan, yaitu Bukit Sikunir dan Telaga Cebong sehingga masih sangat mungkin untuk ditemukan objek wisata yang memiliki daya tarik. Desa Sembungan pada prinsipnya belum memenuhi prinsip pembangunan pariwisata berkelanjutan, sehingga perlu adanya pembenahan diberbagai aspek. Dilihat dari tujuh prinsip pembangunan pariwisata berbasis komunitas, maka Desa Sembungan masih belum memenuhi tujuh prinsip tersebut, sehingga diperlukan arahan strategi yang tepat untuk mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat di Desa Sembungan. ABSTRACT Tourism development today is directed to achieve sustainable tourism development following the community-based empowerment principles. Sembungan village is one of the potential village to be developed with those principles. Qualitative research method is used for this research. The result shows that Sembungan village has potential natural resources, but unfortunately only two attractions are developed, they are sikunir hill and telaga cebong. There are more alluring tourism objects in Sembungan village that haven’t been explored. Sembunga village has not yet manage tourism activities based on sustainable tourism principles. Accordingly, there are many aspects that need to be fixed. Tourism management also has not achieved the seven community-based tourism developments principles. Sembungan village still needs more precise strategies and plans to force sustainable community-based tourism development.","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44642327","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 29
Post-suburbia dan Tantangan Pembangunan di Kawasan Pinggiran Metropolitan: Suatu Tinjauan Literatur 后郊区发展挑战:文献综述
Pub Date : 2018-09-30 DOI: 10.22146/MGI.32097
E. Sadewo, Ibnu Syabri, Pradono Pradono
Post-suburbia merupakan fenomena transformasi perkotaan yang banyak ditemui di berbagai tempat. Fenomena ini terjadi sejalan dengan proses dekonsentrasi dan desentralisasi pekerjaan ke kawasan suburban yang menyusul populasi, sehingga menjadikan pusat kota kehilangan pengaruhnya. Tulisan ini dimaksudkan sebagai tinjauan terhadap berbagai literatur mengenai diskursus post-suburban dari sudut pandang filosofis. Selain itu, diberikan juga konteks perkembangannya di Indonesia, serta tantangan yang dihadapi oleh riset mengenai post-suburban kedepannya. Yaitu terkait dengan keberlanjutan perkotaan, apakah post-suburbia menghasilkan pembangunan yang tidak saja lebih ramah lingkungan, namun juga lebih baik secara ekonomi maupun sosial.ABSTRACT Post-suburbia is a well spread urban transformation phenomenon which could be seen in many places. This phenomenon occurs along with the employment deconcentration and decentralization process following the population towards the suburban area. Such a process makes the urban core losing its influence. This paper aimed as a literature review of post-suburban discourse from a philosophical perspective. Moreover, we also discuss its development in the Indonesian context and several possibilities of its research challenge in the future. Such as its relation with urban sustainability, whether post-suburbia would produce more not only environmental friendly development but also in economic and social aspect.  
后郊区化是城市转型的一种现象,在许多地方都可以发现。这种现象与权力下放的过程不谋而合,将工作分散到跟随人口的郊区,从而使市中心失去了影响力。这是从哲学的角度对后郊区话语的文学考察。此外,它还为其在印度尼西亚的发展提供了背景,以及后郊区研究面临的挑战。就城市繁荣而言,后郊区不仅更环保,而且在经济和社会上也更好。后郊区化是一种广泛存在的城市转型现象,在许多地方都可以看到。随着人口向郊区转移,就业也随之分散和权力下放。这样的过程使城市核心失去了影响力。本文旨在从哲学的角度对后郊区话语进行文献综述。此外,我们还讨论了它在印度尼西亚背景下的发展,以及它未来研究挑战的几种可能性。比如它与城市可持续性的关系,后郊区化是否不仅会带来环境友好的发展,还会在经济和社会方面产生更大的发展。
{"title":"Post-suburbia dan Tantangan Pembangunan di Kawasan Pinggiran Metropolitan: Suatu Tinjauan Literatur","authors":"E. Sadewo, Ibnu Syabri, Pradono Pradono","doi":"10.22146/MGI.32097","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/MGI.32097","url":null,"abstract":"Post-suburbia merupakan fenomena transformasi perkotaan yang banyak ditemui di berbagai tempat. Fenomena ini terjadi sejalan dengan proses dekonsentrasi dan desentralisasi pekerjaan ke kawasan suburban yang menyusul populasi, sehingga menjadikan pusat kota kehilangan pengaruhnya. Tulisan ini dimaksudkan sebagai tinjauan terhadap berbagai literatur mengenai diskursus post-suburban dari sudut pandang filosofis. Selain itu, diberikan juga konteks perkembangannya di Indonesia, serta tantangan yang dihadapi oleh riset mengenai post-suburban kedepannya. Yaitu terkait dengan keberlanjutan perkotaan, apakah post-suburbia menghasilkan pembangunan yang tidak saja lebih ramah lingkungan, namun juga lebih baik secara ekonomi maupun sosial.ABSTRACT Post-suburbia is a well spread urban transformation phenomenon which could be seen in many places. This phenomenon occurs along with the employment deconcentration and decentralization process following the population towards the suburban area. Such a process makes the urban core losing its influence. This paper aimed as a literature review of post-suburban discourse from a philosophical perspective. Moreover, we also discuss its development in the Indonesian context and several possibilities of its research challenge in the future. Such as its relation with urban sustainability, whether post-suburbia would produce more not only environmental friendly development but also in economic and social aspect.  ","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44669454","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Kajian Lahan Potensial untuk Budidaya Perikanan dari Citra Satelit di Pantai Timur Belitung Budidaya的现场测试潜力
Pub Date : 2018-09-30 DOI: 10.22146/MGI.33420
Jonson Lumban_Gaol, N. M. Natih, Marlis Yulianto
Pemetaan lahan yang potensial untuk budidaya perikanan dilakukan melalui pemetaan topografi dan tutupan lahan dari citra satelit serta survei lapang di perairan pantai Timur Belitung.  Peta Topografi estimasi dari citra satelit mempunyai pola yang sama dengan hasil pengukuran terestris dimana ketinggian lahan semakin meningkat mulai dari garis pantai menuju daratan. Data hasil pengukuran topografi secara terestris lebih tinggi dari data topografi estimasi dari data satelit. Tipe pasut di perairan pantai Belitung timur adalah tipe tunggal. Data pasut ini digunakan menjadi acuan untuk pengukuran topografi secara terestris. Peta tutupan lahan hasil intrepretasi dari citra satelit diklasifikasikan menjadi kelas: hutan primer, hutan sekunder, belukar, rawa/air, lahan terbuka, permukiman dan galian tambang. Berdasarkan peta topografi, peta tutupan lahan dan data pasang surut maka lahan di wilayah kajian pesisir pantai Timur Belitung potensial dikembangkan untuk budidaya perikanan seluas 9.000 ha. ABSTRACT Mapping potential land for aquaculture was done through topography, and land cover mapping derived satellite imagery and field survey in the east coast of Belitung. Topographic data derived satellite, and terrestrial measurement shows that topographic patterns increase as we move from the coastal line to inland. Topographic data from the terrestrial measurement was higher than satellite estimations. The type of tide in the east coast Belitung’s is the diurnal type. Within this research, tidal data was used as a reference terrestrial topographic measurement.   Land coverage maps from satellite images were classified into primary and secondary forests, grove forests, marsh/water lands, open land, inhabited land, and mining areas. According to topographic, land cover map, and tide pattern it can be confirmed that the eastern coastal area of Belitung has the potential to be developed into an aquaculture fishery area of 9,000 ha.
通过卫星图像和实地调查在……的东海岸的地形图和土地覆盖,为正确的文化进行潜在的土地种植。卫星图像中的地形图估计值与陆地测量结果具有相同的模式,陆地高度从海岸线到地面不断增加。地形测量结果在地理上高于卫星数据的地形估计数据。东部海岸的部队是单一类型的。该团队的数据被用作地面地形测量的锐角。卫星图像压缩结果的覆盖图分为几类:原始森林、次生林、轮作、草地/水域、开阔地、矿山和挖掘。根据地形图、土地覆盖图和调查数据,波罗的海沿岸研究区的土地有可能开发出9000公顷的遗产文化。[UNK]摘要通过地形、土地覆盖图绘制的卫星图像和Belitung东海岸的实地调查,绘制了潜在的水产养殖用地。来自卫星的地形数据和地面测量表明,随着我们从海岸线向内陆移动,地形模式会增加。地面测量的地形数据高于卫星估计。伯利兹东海岸的潮汐类型为昼夜型。在这项研究中,潮汐数据被用作参考陆地地形测量。卫星图像中的土地覆盖图分为原始森林和次生林、小树林、沼泽/水域、开阔地、有人居住的土地和矿区。根据地形、土地覆盖图和潮汐模式,可以确认Belitung东部沿海地区有潜力发展成为9000公顷的水产养殖渔业区。
{"title":"Kajian Lahan Potensial untuk Budidaya Perikanan dari Citra Satelit di Pantai Timur Belitung","authors":"Jonson Lumban_Gaol, N. M. Natih, Marlis Yulianto","doi":"10.22146/MGI.33420","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/MGI.33420","url":null,"abstract":"Pemetaan lahan yang potensial untuk budidaya perikanan dilakukan melalui pemetaan topografi dan tutupan lahan dari citra satelit serta survei lapang di perairan pantai Timur Belitung.  Peta Topografi estimasi dari citra satelit mempunyai pola yang sama dengan hasil pengukuran terestris dimana ketinggian lahan semakin meningkat mulai dari garis pantai menuju daratan. Data hasil pengukuran topografi secara terestris lebih tinggi dari data topografi estimasi dari data satelit. Tipe pasut di perairan pantai Belitung timur adalah tipe tunggal. Data pasut ini digunakan menjadi acuan untuk pengukuran topografi secara terestris. Peta tutupan lahan hasil intrepretasi dari citra satelit diklasifikasikan menjadi kelas: hutan primer, hutan sekunder, belukar, rawa/air, lahan terbuka, permukiman dan galian tambang. Berdasarkan peta topografi, peta tutupan lahan dan data pasang surut maka lahan di wilayah kajian pesisir pantai Timur Belitung potensial dikembangkan untuk budidaya perikanan seluas 9.000 ha. ABSTRACT Mapping potential land for aquaculture was done through topography, and land cover mapping derived satellite imagery and field survey in the east coast of Belitung. Topographic data derived satellite, and terrestrial measurement shows that topographic patterns increase as we move from the coastal line to inland. Topographic data from the terrestrial measurement was higher than satellite estimations. The type of tide in the east coast Belitung’s is the diurnal type. Within this research, tidal data was used as a reference terrestrial topographic measurement.   Land coverage maps from satellite images were classified into primary and secondary forests, grove forests, marsh/water lands, open land, inhabited land, and mining areas. According to topographic, land cover map, and tide pattern it can be confirmed that the eastern coastal area of Belitung has the potential to be developed into an aquaculture fishery area of 9,000 ha.","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49258050","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Sistem aliran dan potensi airtanah di sebagian desa Sembungan ditinjau dari aspek kuantitas dan kualitas 一些村庄的土地流动和潜在系统从数量和质量的角度支持连接
Pub Date : 2018-09-30 DOI: 10.22146/MGI.32297
Melati Ayuning Putri, Anindya Arma Risanti, K. Cahyono, Latifah Latifah, Novita Rahmawati, Roesdi Fitra Ariefin, Safira Prameswari, Wisnu Agung Waskita, Tjahyo Nugroho Adji, A. Cahyadi
Desa Sembungan merupakan daerah recharge area dengan resapan air yang disuplai oleh banyak bukit di sekitarnya sehingga pola ruang airtanahnya difungsikan untuk arahan konservasi. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji potensi airtanah Desa Sembungan beserta sistem alirannya, mengingat airtanahnya yang juga dimanfaatkan oleh penduduk untuk berbagai keperluan, seperti domestik, pertanian, dan wisata. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mengidentifikasi sistem aliran airtanah, (2) mengestimasi kuantitas airtanah, dan (3) menganalisis kondisi kualitas airtanah di  Desa Sembungan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan mengumpulkan data primer melalui metode sensus sumur dan mataair di Desa Sembungan. Lokasi sumur untuk pumping test metode slug test ditentukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kondisi airtanah yang melimpah dan mengalir dari arah utara menuju barat daya yang merupakan lembah dengan mataair. Desa Sembungan memiliki nilai konduktivitas hidrolik sebesar 0.0196 m/hari, potensi airtanah dengan debit dinamis sebesar 726,24 liter/hari dan debit rata-rata mataair sebesar 1,15 liter/detik. Potensi lainnya berupa kualitas air sumur di permukiman dan mataair termasuk kategori aman untuk memenuhi kebutuhan domestik apabila dilihat dari parameter suhu, DHL, TDS, dan pH, karena hampir seluruhnya menunjukkan nilai sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan. ABSTRACTSembungan Village is a recharge area that supplied by many hills around, so its pattern of groundwater reservoir should be functioned for conservation. Based on the fact that researchers interested in conducting research on groundwater potency and its flow system in Sembungan Village because the groundwater also used for many needs, such as domestic, agriculture, and tourism.  The purposes of this research are 1) to identify the groundwater flow system, 2) to estimate the quantity of groundwater, and 3) to analyze the groundwater quality in Desa Sembungan. The study used quantitative and qualitative approach by censused all wells and springs to collect the primary data. Purposive sampling used to determine the location of the pumping test with slug test method. The results showed that an abundant supply of groundwater flows from north to southwest, leading to a valley and springs. The hydraulic conductivity value in Desa Sembungan is 0.0196 m/day. Its potential groundwater as illustrated through debit from the dynamic method is 726.24 liters/day, and the average debit of five springs in the valley is 1.15 liters/s. Water quality in settlements and springs still quite safe for villager’s need, including domestic use. Almost all the value of temperature, conductivity, total dissolved solids, and pH were not meet quality standards that have been determined.
Sembungan是该地区的一个重新充电区域,周围的许多山丘都提供了足够的水,因此该区域的空调模式为保护方向提供了动力。基于这一点,研究人员被吸引去研究山村潜在的地下水及其流动系统,因为这些地下水也被居民用于各种用途,如国内、农业和旅游。这项研究的目的是(1)确定地下水流动系统,(2)确定地下水数量,(3)分析Sembungan村的空气质量状况。研究采用定量和定性的方法,通过盘口村的水井和泉水普查方法收集主要数据。泵头方法测试的井的位置由采样技术决定。研究表明,从北部到西南部是一个充满地下水的山谷。Sembungan的导电率为每天0.0196米,其潜在的地动量为每天726.24升,平均流量为每秒钟1.15升。定居点和泉水中井的另一种潜在潜力是通过温度参数、DHL、TDS和pH来满足家庭需求的安全类别,因为几乎所有的分数都符合既定的质量标准。abstractvillage位于一个由周围许多山提供的区域被重新划分,所以水水库的地下水模式应该得到保护。基于基于学生对潜在水资源和流动系统的兴趣,在这个村庄,因为地下水还用于许多需求,例如家庭、农业和旅游。这项研究的目的是确定地下水流动系统,二)评估地下水的数量,三)分析岩层村的地下水质量。研究利用了可用的量和质量来收集原始数据。采样目的用来确定泵的位置与蛞酸测试方法。支持者指出,从北到西南的地面水位上升,导致山谷和泉水。sembalance村的液压异常值为0.0196米/天。它的潜在渗透者是726.24日,山谷中5个弹簧的平均放电是1。15倍。settlements和springs的水质量对于villager的需要,包括家庭使用,仍然是非常安全的。几乎所有的温度值、可靠性、彻底溶解的固体和pH值都不符合已确定的合格标准。
{"title":"Sistem aliran dan potensi airtanah di sebagian desa Sembungan ditinjau dari aspek kuantitas dan kualitas","authors":"Melati Ayuning Putri, Anindya Arma Risanti, K. Cahyono, Latifah Latifah, Novita Rahmawati, Roesdi Fitra Ariefin, Safira Prameswari, Wisnu Agung Waskita, Tjahyo Nugroho Adji, A. Cahyadi","doi":"10.22146/MGI.32297","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/MGI.32297","url":null,"abstract":"Desa Sembungan merupakan daerah recharge area dengan resapan air yang disuplai oleh banyak bukit di sekitarnya sehingga pola ruang airtanahnya difungsikan untuk arahan konservasi. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji potensi airtanah Desa Sembungan beserta sistem alirannya, mengingat airtanahnya yang juga dimanfaatkan oleh penduduk untuk berbagai keperluan, seperti domestik, pertanian, dan wisata. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mengidentifikasi sistem aliran airtanah, (2) mengestimasi kuantitas airtanah, dan (3) menganalisis kondisi kualitas airtanah di  Desa Sembungan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan mengumpulkan data primer melalui metode sensus sumur dan mataair di Desa Sembungan. Lokasi sumur untuk pumping test metode slug test ditentukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kondisi airtanah yang melimpah dan mengalir dari arah utara menuju barat daya yang merupakan lembah dengan mataair. Desa Sembungan memiliki nilai konduktivitas hidrolik sebesar 0.0196 m/hari, potensi airtanah dengan debit dinamis sebesar 726,24 liter/hari dan debit rata-rata mataair sebesar 1,15 liter/detik. Potensi lainnya berupa kualitas air sumur di permukiman dan mataair termasuk kategori aman untuk memenuhi kebutuhan domestik apabila dilihat dari parameter suhu, DHL, TDS, dan pH, karena hampir seluruhnya menunjukkan nilai sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan. ABSTRACTSembungan Village is a recharge area that supplied by many hills around, so its pattern of groundwater reservoir should be functioned for conservation. Based on the fact that researchers interested in conducting research on groundwater potency and its flow system in Sembungan Village because the groundwater also used for many needs, such as domestic, agriculture, and tourism.  The purposes of this research are 1) to identify the groundwater flow system, 2) to estimate the quantity of groundwater, and 3) to analyze the groundwater quality in Desa Sembungan. The study used quantitative and qualitative approach by censused all wells and springs to collect the primary data. Purposive sampling used to determine the location of the pumping test with slug test method. The results showed that an abundant supply of groundwater flows from north to southwest, leading to a valley and springs. The hydraulic conductivity value in Desa Sembungan is 0.0196 m/day. Its potential groundwater as illustrated through debit from the dynamic method is 726.24 liters/day, and the average debit of five springs in the valley is 1.15 liters/s. Water quality in settlements and springs still quite safe for villager’s need, including domestic use. Almost all the value of temperature, conductivity, total dissolved solids, and pH were not meet quality standards that have been determined.","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42764991","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Prioritas Pembangunan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, Indonesia. 印度尼西亚廖内乌兰提省岛国的发展优先事项。
Pub Date : 2018-09-30 DOI: 10.22146/MGI.36626
Hayuning Anggrahita, Guswandi Guswandi, Nabila Dety Novia Utami
Kabupaten Kepulauan Meranti terletak berdekatan dengan Batam yang dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan yang disebut sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Pengembangan Batam tersebut diharapkan memberikan dampak sebar bagi wilayah sekitarnya (hinterland), khususnya Meranti. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak posisi Meranti tersebut terhadap pembangunannya. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan sektor basis apa yang sebaiknya diprioritaskan untuk dikembangkan dan dimana sebaiknya sektor tersebut dikembangkan di Meranti. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan analisis gravitasi dan location quotient. Selain itu, analisis spasial dilakukan untuk menentukan lokasi pengembangan sektor-sektor basis di Meranti. Kemudian, hasil tersebut dibandingkan dengan rencana pembangunan (RPJP dan RPJMD Kabupaten Meranti). Penelitian ini menemukan bahwa pengembangan Batam sebagai pusat pertumbuhan belum mampu memberikan dampak sebar signifikan bagi Meranti sehingga perlu di dikembangkan sektor basis berikut: transportasi dan pergudangan, pertanian, dan industri pengolahan.  
莫兰提群岛摄政位于巴淡附近,巴淡是一个被称为自由贸易区和自由港的增长中心。巴淡的发展预计将对其周边地区(hland),特别是梅拉蒂产生广泛的影响。根据这项研究的背景,这项研究的目的是确定这项莫兰提地位对其发展的影响。此外,本研究的目标是确定哪些基础部门应该优先开发,以及它们应该在梅拉蒂发展的地方发展。为了回答这个问题,本研究采用重力分析和引用位置的定量方法。此外,还进行了空间分析,以确定梅拉蒂基础部门开发的位置。然后将结果与建设计划进行比较(RPJP和RPJMD摄政)。这项研究发现,巴坦作为增长中心的发展尚未对莫兰提产生重大影响,因此有必要发展以下基础部门:运输和储存、农业和加工行业。
{"title":"Prioritas Pembangunan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, Indonesia.","authors":"Hayuning Anggrahita, Guswandi Guswandi, Nabila Dety Novia Utami","doi":"10.22146/MGI.36626","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/MGI.36626","url":null,"abstract":"Kabupaten Kepulauan Meranti terletak berdekatan dengan Batam yang dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan yang disebut sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Pengembangan Batam tersebut diharapkan memberikan dampak sebar bagi wilayah sekitarnya (hinterland), khususnya Meranti. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak posisi Meranti tersebut terhadap pembangunannya. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan sektor basis apa yang sebaiknya diprioritaskan untuk dikembangkan dan dimana sebaiknya sektor tersebut dikembangkan di Meranti. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan analisis gravitasi dan location quotient. Selain itu, analisis spasial dilakukan untuk menentukan lokasi pengembangan sektor-sektor basis di Meranti. Kemudian, hasil tersebut dibandingkan dengan rencana pembangunan (RPJP dan RPJMD Kabupaten Meranti). Penelitian ini menemukan bahwa pengembangan Batam sebagai pusat pertumbuhan belum mampu memberikan dampak sebar signifikan bagi Meranti sehingga perlu di dikembangkan sektor basis berikut: transportasi dan pergudangan, pertanian, dan industri pengolahan.  ","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45299421","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Evaluasi kesesuaian lokasi bank BR di wilayah kantor cabang Setiabudi kota Bandung 评估BR在万隆分公司区域的位置是否一致
Pub Date : 2018-09-30 DOI: 10.22146/MGI.25811
M. Fathurahman
Penentuan lokasi Bank yang dapat dijangkau masyarakat dapat membantu dalam peningkatan perekonomian. Akan tetapi, lokasi Bank di Kota Bandung belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan kesesuaian lokasi Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank BRI di Wilayah Unit Kerja Cabang Setiabudi Kota Bandung dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis. Metode untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu observasi, pengukuran lapangan, geocoding, metode pengharkatan dan perengkingan serta yang terakhir adalah wawancara. Parameter yang digunakan dalam analisis penelitian ini adalah lokasi daerah industri, penggunaan lahan, daerah perdagangan, daerah pendidikan, jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan kelas jalan. Berdasarkan hasil analisis didapatkan kesimpulan bahwa lokasi KCP Bank BRI di wilayah unit kerja Kantor Cabang Setiabudi baru yaitu KCP BRI Lembang, KCP BRI Cihampelas dan KCP BRI Surya Sumantri tidak seluruhnya mendapat klasifikasi sangat sesuai. Berdasarkan hasil overlay terdapat dua KCP yang mendapat kategori sangat sesuai yaitu KCP Cihampelas yang berada di wilayah kecamatan Coblong dan KCP Surya Sumantri yang berada di wilayah Sukajadi. Selanjutnya terdapat satu daerah lagi yang mendapat klasifikasi sangat sesuai apabila dibangun KCP BRI yaitu di wilayah kecamatan Sukasari, Akan tetapi di wilayah Sukasari terdapat Kantor Cabang BRI Setiabudi yang merupakan induk dari tiga KCPABSTRACT The determination of Bank locations that can be accessed by the community can help in improving the economy. Nowadays, Bank location in Bandung is not yet available in accordance with the needs of the community. The purpose of this study was to describe the suitability of the location of branch offices (KCP) Bank BRI in the Area Unit Setiabudi Branch Bandung using Geographic Information System Application. Method for collecting data in this research was observation, field measurement, geocoding, scoring, range, and interview. The parameters used in this research analysis were the location of the industrials area, lands use, trades area, educations area, populations, population density, and roads class. Based on analysis of Bank BRI KCP location determination using Geographic Information Systems concluded that KCP Bank BRI area in new Setiabudi unit branch office were KCP BRI Lembang, KCP BRI Cihampelas dan KCP BRI Surya Sumantri not all got the very appropriate classifications. Based on the results there were two KCP overlay that got very appropriate category KCP Cihampelas located in the districts of Coblong and KCP Surya Sumantri located in the district of Sukajadi. Furthermore, there was one more area that got very appropriate classification if built BRI KCP was namely in the districts of Sukasari. But in the area Sukasari BRI Branch Office Setiabudi which is the center of three KCP.
公众可以到达的银行所在地有助于经济增长。然而,该银行在该市的位置并不完全符合公众的需求。本研究的目的是描述BRI银行分行助理办公室(KCP)在每个城市的分行工作单元中相对于地理信息系统应用的位置。本研究中的数据收集方法是观测、实地测量、地理编码、估计和缩放方法,最后一种是访谈。本研究分析中使用的参数是工业位置、土地使用、贸易、教育、人口、人口密度和街道等级。根据分析,得出的结论是,KCP银行BRI在每个新实体的分行办公室工作单元区域内的位置,即KCP BRI Lembang、KCP BRI-Cihampelas和KCP BRI-Surya Sumantri,没有完全获得适当的分类。根据叠加结果,有两个KCP具有非常合适的类别,即位于Coblong应急区域的KCP Cihampelas和位于Sukajadi的KCP Surya Sumantri。当KCP BRI建成时,还有另一个区域被高度保密,那就是Sukasari的紧急区域,但在Sukasari有分行BRI的办公室。每个人都是三个KCPABSRACT的父母。确定社区可以访问的银行位置有助于改善经济。如今,银行在万隆的位置还不能满足社区的需求。本研究的目的是使用地理信息系统应用程序来描述银行BRI在Setiabudi分行万隆地区单位的分支机构(KCP)位置的适宜性。本研究的数据收集方法为观察、实地测量、地理编码、评分、范围和访谈。本研究分析中使用的参数包括工业区的位置、土地使用、贸易区、教育区、人口、人口密度和道路等级。根据地理信息系统对KCP银行BRI地区的定位分析,得出结论:KCP银行在新的Setiabudi单位分行的BRI地区为KCP BRI Lembang、KCP BRI-Cihampelas和KCP BRI-Surya Sumantri,并没有得到非常合适的分类。根据结果,有两个KCP覆盖层得到了非常合适的类别KCP Cihampelas,位于Coblong区,KCP Surya Sumantri,位于Sukajadi区。此外,如果建设BRI KCP,还有一个地区得到了非常合适的分类,那就是Sukasari地区。但在该地区,Sukasari BRI分支机构Setiabudi是三个KCP的中心。
{"title":"Evaluasi kesesuaian lokasi bank BR di wilayah kantor cabang Setiabudi kota Bandung","authors":"M. Fathurahman","doi":"10.22146/MGI.25811","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/MGI.25811","url":null,"abstract":"Penentuan lokasi Bank yang dapat dijangkau masyarakat dapat membantu dalam peningkatan perekonomian. Akan tetapi, lokasi Bank di Kota Bandung belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan kesesuaian lokasi Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank BRI di Wilayah Unit Kerja Cabang Setiabudi Kota Bandung dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis. Metode untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu observasi, pengukuran lapangan, geocoding, metode pengharkatan dan perengkingan serta yang terakhir adalah wawancara. Parameter yang digunakan dalam analisis penelitian ini adalah lokasi daerah industri, penggunaan lahan, daerah perdagangan, daerah pendidikan, jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan kelas jalan. Berdasarkan hasil analisis didapatkan kesimpulan bahwa lokasi KCP Bank BRI di wilayah unit kerja Kantor Cabang Setiabudi baru yaitu KCP BRI Lembang, KCP BRI Cihampelas dan KCP BRI Surya Sumantri tidak seluruhnya mendapat klasifikasi sangat sesuai. Berdasarkan hasil overlay terdapat dua KCP yang mendapat kategori sangat sesuai yaitu KCP Cihampelas yang berada di wilayah kecamatan Coblong dan KCP Surya Sumantri yang berada di wilayah Sukajadi. Selanjutnya terdapat satu daerah lagi yang mendapat klasifikasi sangat sesuai apabila dibangun KCP BRI yaitu di wilayah kecamatan Sukasari, Akan tetapi di wilayah Sukasari terdapat Kantor Cabang BRI Setiabudi yang merupakan induk dari tiga KCPABSTRACT The determination of Bank locations that can be accessed by the community can help in improving the economy. Nowadays, Bank location in Bandung is not yet available in accordance with the needs of the community. The purpose of this study was to describe the suitability of the location of branch offices (KCP) Bank BRI in the Area Unit Setiabudi Branch Bandung using Geographic Information System Application. Method for collecting data in this research was observation, field measurement, geocoding, scoring, range, and interview. The parameters used in this research analysis were the location of the industrials area, lands use, trades area, educations area, populations, population density, and roads class. Based on analysis of Bank BRI KCP location determination using Geographic Information Systems concluded that KCP Bank BRI area in new Setiabudi unit branch office were KCP BRI Lembang, KCP BRI Cihampelas dan KCP BRI Surya Sumantri not all got the very appropriate classifications. Based on the results there were two KCP overlay that got very appropriate category KCP Cihampelas located in the districts of Coblong and KCP Surya Sumantri located in the district of Sukajadi. Furthermore, there was one more area that got very appropriate classification if built BRI KCP was namely in the districts of Sukasari. But in the area Sukasari BRI Branch Office Setiabudi which is the center of three KCP.","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46904586","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Aplikasi object-based image analysis untuk identifikasi awal permukiman kumuh menggunakan Citra satelit worldview-2 基于对象的图像分析应用worldview-2卫星图像初步识别污泥沉降
Pub Date : 2018-09-30 DOI: 10.22146/MGI.32306
Prima Widayani
Permukiman kumuh adalah perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian.  Tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat, (UU No.1 Tahun 2011). Permukiman kumuh banyak ditemukan di kota-kota besar termasuk di sebagian Kota Yogyakarta, karena tidak layak dari sisi keaman, kesehatan dan tidak sesuai dengan tata ruang kota, maka perlu penanganan kawasan permukiman kumuh ini. Sebagai upaya penanganan kawasan kumuh, dibutuhkan pemantauan kawasan permukiman kumuh secara berkelanjutan, sehingga perlu suatu identifikasi cepat untuk membantu pemetaan kawasan kumuh. Penelitian ini bertujuan untuk  identifikasi awal permukiman kumuh menggunakan pendekatan Object Base Image Analysis (OBIA) serta menguji kemampuan interpretasi OBIA dalam melakukan pengenalan permukiman kumuh berdasarkan ciri fisik permukiman. Data yang digunakan berupa Citra Satelit Worldview-2 tahun perekaman 2016, data kawasan kumuh Kota Yogyakarta dari program KOTAKU Yogyakarta, dan data survey lapangan. Alat yang digunakan berupa GPS, computer yang dilengkapi dengan software Ecognition, ENVI dan ArcGIS.10.2. Langkah pertama yang dilakukan sebelum menjalankan proses OBIA adalah mengenali karakteristik permukiman kumuh baik dari studi literatur, perundang-undangan maupun pengamatan lapangan. Berdasarkan studi sebelumnya dapat disusun aturan/kunci interpretasi untuk mendeteksi permukiman kumuh. Hasil identifikasi awal permukiman kumuh menggunakan OBIA dapat dilakukan berdasarkan analisis pola permukiman, kondisi jalan, tekstur, vegetasi dan jarak dengan sungai. Identifikasi permukiman kumuh di wilayah pinggiran sungai berdasarkan kondisi fisik permukiman menggunakan citra Wordview-2 mengasilkan ketelitian sebesar 82,14%.  Ketelitian ini dapat dikatakan baik sehingga kedepannya diharapkan dapat membantu identifikasi awal dalam rangka pemetaan permukiman kumuh terutama di wilayah pinggiran sungaiABSTRACTSlums are housing that have decreased the quality of function as dwellings. Uninhabitable due to building irregularities, high levels of building density, and the quality of buildings and facilities and infrastructure that do not meet the requirements, (Act No.1 of 2011). Slum settlements are found in large cities including in parts of Yogyakarta City, because they are not feasible in terms of security, health and are not in accordance with the urban spatial structure, it is necessary to deal with these slums. As an effort to deal with slum areas, it is necessary to monitor slum areas in a sustainable manner, so that a quick identification is needed to assist in mapping the slums. This study aims to initial identification of slums using the Object Base Image Analysis (OBIA) approach and to test the ability of OBIA's interpretation of the introduction of slums based on physical characteristics of settlements. The data used are recording Worldview-2 year
贫民窟是居住质量下降的住房。由于建筑无序、建筑密度高、建筑质量、设施和基础设施不合格,不适合居住(2011年第1条)。日惹的主要城市中发现了大量的贫民窟,因为它们不适合安全、健康和城市布局,因此需要处理这些贫民窟。作为一项努力,需要不断监测贫民窟,因此需要迅速识别来帮助绘制贫民窟地图。本研究的目的是利用客观基层分析方法(OBIA)来确定早期的贫民窟,并测试OBIA根据贫民窟的物理特征对贫民窟进行识别的能力。使用的数据包括2016年世界视频2年的卫星图像,来自日惹的日惹贫民窟数据,以及实地调查数据。GPS设备,装有Ecognition, ENVI和ArcGIS.10.2软件的电脑。在开展OBIA进程之前的第一步是确定文学研究、立法和实地观察的贫民窟特征。根据之前的研究,可以编写分析贫民窟的规则/钥匙。通过对住院模式、道路状况、纹理、植被和与河流的距离的分析,可以确定使用OBIA的早期贫民窟。根据村庄的生理状况,将郊区的贫民窟识别为82.14%。这种精确度是可以提前帮助确定的,在绘制贫民窟地图方面,特别是在河畔郊区,这种特征被认为是剥夺了其功能的能力。缺乏适当的建筑规范、建筑物密度的高层次、建筑和基础设施的质量,这些品质并不能满足要求,Slum的解决方案是在日惹的大部分城市中发现的,因为它们不符合安全、健康和与城市空间结构的关系,有必要处理这些垃圾。作为一种应对slum领域的努力,有必要监控slum在一个可持续的地段上的存在,所以迅速的标识需要在处理荡妇。这一研究是通过客观基态分析(OBIA)进行识别的研究,以测试OBIA的能力2016年日惹市slum地区数据集和现场数据调查。工具使用于GPS表单中,计算机与Ecognition、ENVI和ArcGIS软件系统同步。在提出过程之前,第一步必须承认来自文学、立法和现场观察的反常行为。基于预科研究,规则/关键的解释可以准备荡妇的发现。使用OBIA的早期错误诊断可能是基于对安置模式、道路调整、纹理、植被和距离的分析。以82。14%为计算,计算结果为2的预测结果。准确的计算可以被认为是好的,所以在未来,它希望能够在绘图selum sets的框架内帮助识别,特别是在河畔地区
{"title":"Aplikasi object-based image analysis untuk identifikasi awal permukiman kumuh menggunakan Citra satelit worldview-2","authors":"Prima Widayani","doi":"10.22146/MGI.32306","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/MGI.32306","url":null,"abstract":"Permukiman kumuh adalah perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian.  Tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat, (UU No.1 Tahun 2011). Permukiman kumuh banyak ditemukan di kota-kota besar termasuk di sebagian Kota Yogyakarta, karena tidak layak dari sisi keaman, kesehatan dan tidak sesuai dengan tata ruang kota, maka perlu penanganan kawasan permukiman kumuh ini. Sebagai upaya penanganan kawasan kumuh, dibutuhkan pemantauan kawasan permukiman kumuh secara berkelanjutan, sehingga perlu suatu identifikasi cepat untuk membantu pemetaan kawasan kumuh. Penelitian ini bertujuan untuk  identifikasi awal permukiman kumuh menggunakan pendekatan Object Base Image Analysis (OBIA) serta menguji kemampuan interpretasi OBIA dalam melakukan pengenalan permukiman kumuh berdasarkan ciri fisik permukiman. Data yang digunakan berupa Citra Satelit Worldview-2 tahun perekaman 2016, data kawasan kumuh Kota Yogyakarta dari program KOTAKU Yogyakarta, dan data survey lapangan. Alat yang digunakan berupa GPS, computer yang dilengkapi dengan software Ecognition, ENVI dan ArcGIS.10.2. Langkah pertama yang dilakukan sebelum menjalankan proses OBIA adalah mengenali karakteristik permukiman kumuh baik dari studi literatur, perundang-undangan maupun pengamatan lapangan. Berdasarkan studi sebelumnya dapat disusun aturan/kunci interpretasi untuk mendeteksi permukiman kumuh. Hasil identifikasi awal permukiman kumuh menggunakan OBIA dapat dilakukan berdasarkan analisis pola permukiman, kondisi jalan, tekstur, vegetasi dan jarak dengan sungai. Identifikasi permukiman kumuh di wilayah pinggiran sungai berdasarkan kondisi fisik permukiman menggunakan citra Wordview-2 mengasilkan ketelitian sebesar 82,14%.  Ketelitian ini dapat dikatakan baik sehingga kedepannya diharapkan dapat membantu identifikasi awal dalam rangka pemetaan permukiman kumuh terutama di wilayah pinggiran sungaiABSTRACTSlums are housing that have decreased the quality of function as dwellings. Uninhabitable due to building irregularities, high levels of building density, and the quality of buildings and facilities and infrastructure that do not meet the requirements, (Act No.1 of 2011). Slum settlements are found in large cities including in parts of Yogyakarta City, because they are not feasible in terms of security, health and are not in accordance with the urban spatial structure, it is necessary to deal with these slums. As an effort to deal with slum areas, it is necessary to monitor slum areas in a sustainable manner, so that a quick identification is needed to assist in mapping the slums. This study aims to initial identification of slums using the Object Base Image Analysis (OBIA) approach and to test the ability of OBIA's interpretation of the introduction of slums based on physical characteristics of settlements. The data used are recording Worldview-2 year","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47066745","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
期刊
Majalah Geografi Indonesia
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1