首页 > 最新文献

Majalah Geografi Indonesia最新文献

英文 中文
Kajian daya dukung geologi rencana lokasi Tempat Pembuangan Akhir di Desa Botok, Magetan, Jawa Timur 东爪哇Magetan Botok村最终处置场的地质支持测试位置
Pub Date : 2021-02-26 DOI: 10.22146/MGI.60644
D. Putra, Rilo Restu Surya Atmaja, W. Wilopo, Pramono Hadi
Abstrak.Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Milangasri di Kabupaten Magetan telah mencapai daya tampung maksimum. Pemerintah Kabupaten Magetan berencana membangun TPA baru di Desa Botok. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian kelayakan daya dukung geologi rencana lokasi TPA baru. Kriteria daya dukung geologi mengacu pada SNI 03-3241-1994 tentang tata cara pemilihan lokasi TPA. Metode penelitian meliputi investigasi lapangan dan pengumpulan data sekunder. Penelitian lapangan meliputi pengamatan kondisi geologi, pemetaan topografi, survei geolistrik, pemboran inti dan uji permeabilitas lapangan serta pengamatan sumber air terdekat. Data sekunder meliputi informasi yang berkaitan dengan potensi bahaya geologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelulusan batuan antara 1,26 × 10-2 hingga 1,59 × 10-2 cm/detik tidak memenuhi kriteria. Sehingga secara alami, lokasi ini kurang layak dijadikan sebagai lokasi TPA. Namun demikian, rekayasa teknologi dengan memberikan lapisan kedap air pada alas TPA seperti compacted clay liner atau geosynthetic liner menjadikan area ini layak untuk TPA. Abstract.Current landfill in Milangasri nearly reach its maximum capacity. The government of Magetan regency plans to build a new landfill in Botok. This research aims to assess the land capability based on geological characteristics of the landfill location. The SNI 03-3241-1994 used as basic criteria for selecting landfill area. Research methods consist of field investigation supported by secondary data. Field investigation consist of geological observation, topography mapping, resistivity survey, core drilling and field permeability testing, and water source observation. Information of potential geological hazard collected as secondary data. The results show that the hydraulic conductivity of the quaternary deposit ranging of 1.26 × 10-2 to 1.59 × 10-2 cm/s, failed to meet the criteria. Therefore, by nature the location candidate not supported geologically as landfill location. However, application of compacted clay liner or geosynthetic liner as the base of the landfill is recommended to improve the capability. 
摘要:Magetan Cap的Milagasri废纸篓(TPA)已达到最大篡改能力。Magetan首都政府计划在Botok村建立一个新的TPA。本研究旨在对新的TPA位置规划进行地质支持能力研究。地质支护标准参见SNI 03-3241-1994中关于TPA位置选择方法的规定。研究方法包括实地调查和二次数据收集。现场研究包括地质条件监测、地形测绘、地电测量、岩心更新和现场渗透率测试以及近距离水源监测。二级数据包括与潜在地质灾害有关的信息。研究表明,1.26×10-2至1.59×10-2厘米/秒之间的石头分级不符合标准。自然,这个位置不值得作为TPA的位置。然而,通过在TPA地面上提供平坦的水层(如压实粘土衬垫或土工合成衬垫)的技术工程使该区域值得TPA使用。〔UNK〕摘要。米兰加斯里目前的垃圾填埋场几乎达到了最大容量。马吉坦县政府计划在博托克建造一个新的垃圾填埋场。本研究旨在根据填埋场的地质特征评估土地容量。SNI 03-3241-1994作为选择填埋场的基本标准。研究方法包括由二次数据支持的实地调查。野外调查包括地质观测、地形测绘、电阻率测量、岩心钻探和野外渗透率测试以及水源观测。作为二次数据收集的潜在地质灾害信息。结果表明,该第四纪矿床的导水率在1.26×10-2至1.59×10-2cm/s之间,达不到标准。因此,从地质角度来看,候选位置不支持作为垃圾填埋场位置。然而,建议使用压实粘土衬垫或土工合成衬垫作为填埋场的基底,以提高填埋能力。
{"title":"Kajian daya dukung geologi rencana lokasi Tempat Pembuangan Akhir di Desa Botok, Magetan, Jawa Timur","authors":"D. Putra, Rilo Restu Surya Atmaja, W. Wilopo, Pramono Hadi","doi":"10.22146/MGI.60644","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/MGI.60644","url":null,"abstract":"Abstrak.Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Milangasri di Kabupaten Magetan telah mencapai daya tampung maksimum. Pemerintah Kabupaten Magetan berencana membangun TPA baru di Desa Botok. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian kelayakan daya dukung geologi rencana lokasi TPA baru. Kriteria daya dukung geologi mengacu pada SNI 03-3241-1994 tentang tata cara pemilihan lokasi TPA. Metode penelitian meliputi investigasi lapangan dan pengumpulan data sekunder. Penelitian lapangan meliputi pengamatan kondisi geologi, pemetaan topografi, survei geolistrik, pemboran inti dan uji permeabilitas lapangan serta pengamatan sumber air terdekat. Data sekunder meliputi informasi yang berkaitan dengan potensi bahaya geologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelulusan batuan antara 1,26 × 10-2 hingga 1,59 × 10-2 cm/detik tidak memenuhi kriteria. Sehingga secara alami, lokasi ini kurang layak dijadikan sebagai lokasi TPA. Namun demikian, rekayasa teknologi dengan memberikan lapisan kedap air pada alas TPA seperti compacted clay liner atau geosynthetic liner menjadikan area ini layak untuk TPA. Abstract.Current landfill in Milangasri nearly reach its maximum capacity. The government of Magetan regency plans to build a new landfill in Botok. This research aims to assess the land capability based on geological characteristics of the landfill location. The SNI 03-3241-1994 used as basic criteria for selecting landfill area. Research methods consist of field investigation supported by secondary data. Field investigation consist of geological observation, topography mapping, resistivity survey, core drilling and field permeability testing, and water source observation. Information of potential geological hazard collected as secondary data. The results show that the hydraulic conductivity of the quaternary deposit ranging of 1.26 × 10-2 to 1.59 × 10-2 cm/s, failed to meet the criteria. Therefore, by nature the location candidate not supported geologically as landfill location. However, application of compacted clay liner or geosynthetic liner as the base of the landfill is recommended to improve the capability. ","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43149410","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh Mesoscale Convective System terhadap Hujan Ekstrem Pesisir Barat Sumatra
Pub Date : 2021-02-25 DOI: 10.22146/MGI.60598
Achmad Fahruddin Rais, Rezky Yunita, Tri Hananto
Tulisan ini merupakan studi awal yang membuktikan pengaruh Mesoscale Convective System (MCS) terhadap curah hujan (CH) ekstrem di pesisir barat Sumatra dengan menggunakan citra rapidscan 10 menit Himawari-8 kanal IR1. Untuk mendapatkan data yang berkualitas, penulis melakukan koreksi data CH penakar Hellman terhadap data standar CH di Moelaboh (MLH), Sibolga (SBG), Teluk Bayur (TBR) dan Bengkulu (BKL) serta koreksi paralaks data citra Himawari-8. Dalam mengidentifikasi MCS, penulis menggunakan kriteria brightness temperature (BT) ≤ 221 derajat kelvin (K), luasan BT ≥ 10.000 km2 dan durasi ≥ 3 jam. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa CH ekstrem bersamaan dengan keberadaaan MCS yang membuktikan bahwa CH ekstrem diakibatkan oleh MCS di MLB, SBG, TBR dan BKL. MCS tersebut sangat dipengaruhi oleh kemunculan Westerly Wind Burst (WWB) yang terhalangi oleh Bukit Barisan untuk kasus CH ekstrem di SBG dan TBR atau berinteraksi dengan angin pasat tenggara dari Samudra Hindia sebelah barat daya Sumatra untuk kasus CH ekstrem di BKL. Untuk kaus CH ekstrem di MLB, MCS terbentuk akibat interaksi angin pasat di Samudra Hindia sebelah barat Sumatra dan aliran siklonik sebelah barat MLB. This paper was a preliminary study that proved the impact of the mesoscale convective system (MCS) on extreme rainfall on the west coast of Sumatra using rapid scan imagery of 10 minutes Himawari-8 channel IR1. To get qualified data, we conducted the correction of rainfall data of Hellman gauge to the rainfall standard data in Moelaboh (MLH), Sibolga (SBG), Teluk Bayur (TBR), and Bengkulu (BKL) and the parallax correction to Himawari-8 imagery data. To identify MCS, we used brightness temperature (BT) ≤ 221 K, BT area ≥ 10.000 km2 and duration ≥ 3 hours as the criteria. The results indicated that extreme rainfall occured simultaneously with MCS proved that the extreme rainfall caused by MCS in MLB, SBG, TBR, and BKL. The MCS was greatly influenced by the appearance of westerly wind burst (WWB) which was blocked by Bukit Barisan for extreme rainfall cases in SBG and TBR or interacted with the southeast trade winds of the Indian Ocean in the southwest of Sumatra for extreme rainfall case in BKL. For extreme rainfall case in MLB, MCS was formed due to the interaction of trade winds of the Indian Ocean in the west of Sumatra and cyclonic flow in the west of MLB.  
这篇文章是一项初步研究,证明了中度感知系统(MCS)对苏门答腊西海岸极端降雨的影响,使用的是10分钟的甲藻8 -8运河IR1。为了获得高质量的数据,作者对墨拉博(MLH)、Sibolga (as)、Bayur (TBR)和Bengkulu (BKL)的CH标准数据进行了修正,并对《希拉博》(clam -8)的注释进行了修正。MCS的识别中,作者使用标准亮度温度(BT)≤221开尔文(K),把BT≥10000平方公里(40平方英里,持续时间≥3个小时。研究表明,CH是极端的,它与MCS的存在结合在一起,证明极端CH是由MLB的MCS,如,TBR和BKL。这些MCS受到威斯特风爆发(WWB)的严重影响,这些风被限制在西半岛和TBR的极端CH病例之间,或与苏门答腊西南印度洋东南部信风的偏南信风和BKL极端CH病例之间。对于MLB的极端分子来说,MCS是由位于苏门答腊西部印度洋的信风和MLB西部的旋流相互作用而形成的。这篇论文是一项初步研究,证实了苏门答腊岛西海岸对中层感知系统的极端影响,使用快速扫描10分钟到8频道IR1的数据。为了获得准确的数据,我们分析了《金字塔报》在摩尔拉波拉波尔(MLH)、巴伯尔湾(TBR)和班古鲁(BKL)以及对可视化数据的修正。到MCS透露,我们过去亮度,221 (BT)≤K的温度≥10000平方公里区域,BT和美国持续≥3小时《criteria。结果显示,极端的辐射与MCS同时存在,而极端的辐射是由MLB的MCS、TBR和BKL引起的。MCS被一种极端的风吹散的行为所严重影响,这种病被认为是与之相关的,或者与苏门答腊西南部印第安海洋的贸易风有关对于MLB的极端rainfall案例,MCS被搁置到交易中,在苏门答腊西部的印度海洋和密苏里州西部的环流中。
{"title":"Pengaruh Mesoscale Convective System terhadap Hujan Ekstrem Pesisir Barat Sumatra","authors":"Achmad Fahruddin Rais, Rezky Yunita, Tri Hananto","doi":"10.22146/MGI.60598","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/MGI.60598","url":null,"abstract":"Tulisan ini merupakan studi awal yang membuktikan pengaruh Mesoscale Convective System (MCS) terhadap curah hujan (CH) ekstrem di pesisir barat Sumatra dengan menggunakan citra rapidscan 10 menit Himawari-8 kanal IR1. Untuk mendapatkan data yang berkualitas, penulis melakukan koreksi data CH penakar Hellman terhadap data standar CH di Moelaboh (MLH), Sibolga (SBG), Teluk Bayur (TBR) dan Bengkulu (BKL) serta koreksi paralaks data citra Himawari-8. Dalam mengidentifikasi MCS, penulis menggunakan kriteria brightness temperature (BT) ≤ 221 derajat kelvin (K), luasan BT ≥ 10.000 km2 dan durasi ≥ 3 jam. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa CH ekstrem bersamaan dengan keberadaaan MCS yang membuktikan bahwa CH ekstrem diakibatkan oleh MCS di MLB, SBG, TBR dan BKL. MCS tersebut sangat dipengaruhi oleh kemunculan Westerly Wind Burst (WWB) yang terhalangi oleh Bukit Barisan untuk kasus CH ekstrem di SBG dan TBR atau berinteraksi dengan angin pasat tenggara dari Samudra Hindia sebelah barat daya Sumatra untuk kasus CH ekstrem di BKL. Untuk kaus CH ekstrem di MLB, MCS terbentuk akibat interaksi angin pasat di Samudra Hindia sebelah barat Sumatra dan aliran siklonik sebelah barat MLB. This paper was a preliminary study that proved the impact of the mesoscale convective system (MCS) on extreme rainfall on the west coast of Sumatra using rapid scan imagery of 10 minutes Himawari-8 channel IR1. To get qualified data, we conducted the correction of rainfall data of Hellman gauge to the rainfall standard data in Moelaboh (MLH), Sibolga (SBG), Teluk Bayur (TBR), and Bengkulu (BKL) and the parallax correction to Himawari-8 imagery data. To identify MCS, we used brightness temperature (BT) ≤ 221 K, BT area ≥ 10.000 km2 and duration ≥ 3 hours as the criteria. The results indicated that extreme rainfall occured simultaneously with MCS proved that the extreme rainfall caused by MCS in MLB, SBG, TBR, and BKL. The MCS was greatly influenced by the appearance of westerly wind burst (WWB) which was blocked by Bukit Barisan for extreme rainfall cases in SBG and TBR or interacted with the southeast trade winds of the Indian Ocean in the southwest of Sumatra for extreme rainfall case in BKL. For extreme rainfall case in MLB, MCS was formed due to the interaction of trade winds of the Indian Ocean in the west of Sumatra and cyclonic flow in the west of MLB.  ","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42957361","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Optimalisasi Model Artificial Neural Network Menggunakan Certainty Factor (C-ANN) Untuk Pemetaan Kerawanan Tanah Longsor Skala Semi-Detil di DAS Bendo, Kabupaten Banyuwangi 利用确定性因子优化人工神经网络模型
Pub Date : 2021-02-25 DOI: 10.22146/MGI.57869
Syamsul Bachri, Kresno Sastro Bangun Utomo, Sumarmi Sumarmi, Mohammad Naufal Fathoni, Yulius Eka Aldianto
Kerawanan longsor di DAS Bendo termasuk dalam kerawanan kelas sedang hingga tinggi. Sampai dengan saat ini, pemetaan rawan longsor di DAS Bendo baru dilakukan pada  skala pemetaan 1:250.000. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemodelan pemetaan kerawanan longsor di DAS Bendo pada skala semi-detil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah optimalisasi model artificial neural network menggunakan certainty factor (C-ANN). Peta kerawanan dibangun berdasarkan faktor pengontrol tanah longsor yang berkorelasi positif terhadap kejadian longsor menggunakan Certainty Factor. Sedangkan pemodelan prediksi kerawanan menggunakan model ANN, khususnya arsitektur BPNN (back-propagation neural network). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa model C-ANN (7 variabel independen) memiliki nilai AUC (0,916) lebih tinggi daripada model ANN (0,778). Faktor redundansi data, multikolinieritas data, dan proporsi kejadian longsor terhadap cakupan wilayah penelitian mengakibatkan ketidakpastian dalam data variabel independen. Melalui penelitian ini ditemukan hasil bahwa kondisi kerawanan longsor di DAS Bendo masuk kategori tinggi, khususnya pada lereng atas Gunung Ijen, Rante, dan Merapi. Landslide disaster in DAS Bendo is categorized as moderate to highly susceptible. Until today, landslide hazard mapping in DAS Bendo has been carried out with a scale 1:250.000. This study aimed to model landslide susceptibility mapping on a semi-detailed scale. The method used in this research was the integration of the Certainty Factor with Artificial Neural Network models (C-ANN).The development of susceptibility mapping based on factors that positively correlate to landslide events using Certainty Factor. While the susceptibility prediction model using the ANN model, specifically the BPNN (back-propagation neural network) architecture. Modelling results show that the C-ANN model (7 independent variables) has an AUC value (0.916) higher than the ANN model (0.778). Data redundancy factors, multicollinearity of data, and the proportion of landslide events to the study area's coverage resulted in uncertainty in the independent variable data. This research found that the Landslide hazard in the Bendo Watershed is in the high category, especially on the upper slopes of Mount Ijen, Rante, and Merapi.
DAS Bendo的纵向友谊包括在教室的亲戚中,达到了很高的水平。到目前为止,DAS Bendo码头线的测绘刚刚完成,比例尺为1:250000。本研究旨在对DAS Bendo的纵向客户映射进行半详细的建模。本研究中使用的方法是使用确定性因子(C-ANN)对人工神经网络模型进行优化。自定义地图是基于纵向土地控制因素构建的,这些因素与使用确定性因素的纵向事件呈正相关。而客户预测建模则采用了人工神经网络模型,尤其是反向传播神经网络架构。建模结果表明,模型C-ANN(7个自变量)的AUC值(0.916)高于模型ANN(0.778)。数据冗余因素、数据的多重共线性以及纵向事件占研究区域覆盖范围的比例导致自变量数据的不确定性。通过研究发现,DAS Bendo的纵向亲缘关系状况属于较高的类别,尤其是在Ijen山、Rante山和Merapi山以上的斜坡上。[UNK]DAS Bendo的滑坡灾害属于中度至高度易感灾害。直到今天,DAS Bendo的滑坡灾害测绘工作已经完成,比例尺为1:250.000。本研究旨在建立半详细规模的滑坡易发性绘图模型。本研究中使用的方法是将确定性因子与人工神经网络模型(C-ANN)相结合。使用确定性因子开发基于与滑坡事件正相关因素的易感性映射。而易感性预测模型采用的是ANN模型,特别是BPNN[UNK](反向传播神经网络)[UNK]架构。建模结果表明,C-ANN模型(7个自变量s)的AUC值(0.916)高于ANN模型(0.778)。数据冗余因素、数据的多重共线性以及滑坡事件占研究区域覆盖范围的比例导致自变量数据的不确定性。本研究发现,Bendo流域的滑坡灾害属于高级别,尤其是在Ijen山、Rante和Merapi的上坡。
{"title":"Optimalisasi Model Artificial Neural Network Menggunakan Certainty Factor (C-ANN) Untuk Pemetaan Kerawanan Tanah Longsor Skala Semi-Detil di DAS Bendo, Kabupaten Banyuwangi","authors":"Syamsul Bachri, Kresno Sastro Bangun Utomo, Sumarmi Sumarmi, Mohammad Naufal Fathoni, Yulius Eka Aldianto","doi":"10.22146/MGI.57869","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/MGI.57869","url":null,"abstract":"Kerawanan longsor di DAS Bendo termasuk dalam kerawanan kelas sedang hingga tinggi. Sampai dengan saat ini, pemetaan rawan longsor di DAS Bendo baru dilakukan pada  skala pemetaan 1:250.000. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemodelan pemetaan kerawanan longsor di DAS Bendo pada skala semi-detil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah optimalisasi model artificial neural network menggunakan certainty factor (C-ANN). Peta kerawanan dibangun berdasarkan faktor pengontrol tanah longsor yang berkorelasi positif terhadap kejadian longsor menggunakan Certainty Factor. Sedangkan pemodelan prediksi kerawanan menggunakan model ANN, khususnya arsitektur BPNN (back-propagation neural network). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa model C-ANN (7 variabel independen) memiliki nilai AUC (0,916) lebih tinggi daripada model ANN (0,778). Faktor redundansi data, multikolinieritas data, dan proporsi kejadian longsor terhadap cakupan wilayah penelitian mengakibatkan ketidakpastian dalam data variabel independen. Melalui penelitian ini ditemukan hasil bahwa kondisi kerawanan longsor di DAS Bendo masuk kategori tinggi, khususnya pada lereng atas Gunung Ijen, Rante, dan Merapi. Landslide disaster in DAS Bendo is categorized as moderate to highly susceptible. Until today, landslide hazard mapping in DAS Bendo has been carried out with a scale 1:250.000. This study aimed to model landslide susceptibility mapping on a semi-detailed scale. The method used in this research was the integration of the Certainty Factor with Artificial Neural Network models (C-ANN).The development of susceptibility mapping based on factors that positively correlate to landslide events using Certainty Factor. While the susceptibility prediction model using the ANN model, specifically the BPNN (back-propagation neural network) architecture. Modelling results show that the C-ANN model (7 independent variables) has an AUC value (0.916) higher than the ANN model (0.778). Data redundancy factors, multicollinearity of data, and the proportion of landslide events to the study area's coverage resulted in uncertainty in the independent variable data. This research found that the Landslide hazard in the Bendo Watershed is in the high category, especially on the upper slopes of Mount Ijen, Rante, and Merapi.","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47095796","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Pengaruh Tingkat Kompresi Citra ALOS AVNIR-2 terhadap Akurasi Hasil Transformasi Indeks Vegetasi dan Klasifikasi Penutup Lahan Wilayah Salatiga dan Ambarawa, Jawa Tengah ALOS AVNIR-2图像压缩级别编辑器,用于植被指数转换和农田覆盖Salat和Ambarawa分类的精度结果,中间答案
Pub Date : 2020-09-28 DOI: 10.22146/mgi.32349
Projo Danoedoro
Abstrak Penggunaan teknik kompresi untuk menghemat ukuran penyimpanan citra digital telah banyak dijumpai dalam aplikasi keseharian. Di sisi lain, kompresi citra juga dapat memberikan konsekuensi berupa kehilangan detil data, yang akan berpengaruh pada integritas data. dan secara teoretis juga akan berpengaruh pada kualitas turunan data.  Penelitian ini mengkaji pengaruh tingkat kompresi citra digital multispektral ALOS-AVNIR2 yang terdiri dari empat saluran dengan resolusi spasial 10 meter terhadap akurasi hasil transformasi indeks vegetasi dan  klasifikasi penutup lahan untuk wilayah Salatiga-Ambarawa, Jawa Tengah.  Citra dikompresi pada sembilan tingkat, yaitu dari tidak kehilangan detil sama sekali (100%, atau sama dengan data asli) hingga 10%, dengan interval 10%. Indeks Vegetasi yang diterapkan meliputi NDVI, TVI dan MSARVI. Klasifikasi multispektral yang diujicobakan meliputi  klasifikasi per-piksel  dan klasifikasi berbasis objek.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa transformasi indeks vegetasi dan klasifikasi per-piksel mengalami penurunan akurasi secara drastis, sejalan dengan meningkatnya kompresi citra, sementara klasifikasi berbasis objek mengalami perubahan akurasi relatif lebih sedikit dibandingkan analisis per-piksel. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan citra terkompresi sebagai masukan proses klasifikasi secara digital sebaiknya dihindari. Meskipun demikian, kalau pun terpaksa dilakukan karena masalah ketersediaan data, maka metode klasifikasi berbasis objeklah yang sebaiknya diterapkan; dan untuk klasifikasi per-piksel maka algoritma jarak minimum terhadap rerata-lah yang  sebaiknya dipilih. Abstract The use of compression techniques for saving storage space of digital imagery has been commonly found in daily applications.  On the other hand, image compression can also provide consequences of losing data details, which will affect data integrity and theoretically will also affect the quality of data derived. This study examined the effect of ALOS-AVNIR2 multispectal image compression level consisting of four channels with 10 m spatial resolution to the accuracies of vegetation index transformation and land cover classification for Salatiga and Ambarawa region, Central Java. This study compressed the image into nine levels, i.e. from lossless details (100%, or equal to original data) up to 10% compression, at 10% intervals. The applied vegetation indices include NDVI, TVI and MSARVI. The multispectral classifications that were piloted include the per-pixel and object-based classification methods. The results of this study indicated that the vegetation index transformation and per-pixel classification have drastically decreased accuracies, in line with the increase in image compression; while the object-based classification has relatively more stable than per-pixel analysis. The findings of this study showed that the use of compressed imagery as an input to digital classification process should be avoided. Howev
为了节省数字图像存储大小,压缩技术的抽象使用已在日常应用中得到广泛发现。另一方面,图像压缩也会导致数据丢失的后果,这将影响数据的完整性。而且理论上也会影响数据传播的质量。这项研究探讨了由四种频道组成的多光谱图像合成水平的影响,该频道具有10米空间分辨率,对爪哇中部萨拉3 - ambarawa地区的土地划分进行了精确匹配。图像以9级压缩,即不丢失任何细节(100%,或与原始数据相等)到10%,间隔10%。应用的植被索引包括NDVI、TVI和MSARVI。测试多光谱分类包括单个像素和基于对象的分类。这项研究表明,随着图像压缩的增加,植被索引和对单个像素的分类经历了大幅的准确性下降,而基于对象的分类比单个像素的分析要少得多。研究结果表明,最好避免使用压缩图像作为数字分类过程的输入。然而,即使是为了数据的可用性问题而被迫这样做,最好采用基于客观的分类方法;为了对每像素进行分类,然后将最小距离算法与浏览器进行分类。利用压缩技术拯救数字图像的存储空间一直很常见。另一方面,合成图像还可以提供丢失数据的后果,这将影响数据衍生的质量。这项研究包括四频道的多光谱成像效果,10米的空间计算为sala3和Ambarawa region分类。这项研究从丢失的细节中压缩到九层,也就是10%的压缩时间。应用蔬菜包括NDVI, TVI和MSARVI。多光谱机密材料,包括按像素和客观的分类方法。对这一研究的结果表明,蔬菜指数和按像素分类的分类已进行准确定位,与增强的图像压缩成正比;虽然基于客观分类的分析比per像素分析更稳定。最后的研究表明,利用压缩图像来进行数字分类过程应该受到影响。但是,即使它必须通过数据提供数据,那么基于客观的分类方法应该是应用的;特别是每像素分类,平均算法应该选择最小距离。
{"title":"Pengaruh Tingkat Kompresi Citra ALOS AVNIR-2 terhadap Akurasi Hasil Transformasi Indeks Vegetasi dan Klasifikasi Penutup Lahan Wilayah Salatiga dan Ambarawa, Jawa Tengah","authors":"Projo Danoedoro","doi":"10.22146/mgi.32349","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/mgi.32349","url":null,"abstract":"Abstrak Penggunaan teknik kompresi untuk menghemat ukuran penyimpanan citra digital telah banyak dijumpai dalam aplikasi keseharian. Di sisi lain, kompresi citra juga dapat memberikan konsekuensi berupa kehilangan detil data, yang akan berpengaruh pada integritas data. dan secara teoretis juga akan berpengaruh pada kualitas turunan data.  Penelitian ini mengkaji pengaruh tingkat kompresi citra digital multispektral ALOS-AVNIR2 yang terdiri dari empat saluran dengan resolusi spasial 10 meter terhadap akurasi hasil transformasi indeks vegetasi dan  klasifikasi penutup lahan untuk wilayah Salatiga-Ambarawa, Jawa Tengah.  Citra dikompresi pada sembilan tingkat, yaitu dari tidak kehilangan detil sama sekali (100%, atau sama dengan data asli) hingga 10%, dengan interval 10%. Indeks Vegetasi yang diterapkan meliputi NDVI, TVI dan MSARVI. Klasifikasi multispektral yang diujicobakan meliputi  klasifikasi per-piksel  dan klasifikasi berbasis objek.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa transformasi indeks vegetasi dan klasifikasi per-piksel mengalami penurunan akurasi secara drastis, sejalan dengan meningkatnya kompresi citra, sementara klasifikasi berbasis objek mengalami perubahan akurasi relatif lebih sedikit dibandingkan analisis per-piksel. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan citra terkompresi sebagai masukan proses klasifikasi secara digital sebaiknya dihindari. Meskipun demikian, kalau pun terpaksa dilakukan karena masalah ketersediaan data, maka metode klasifikasi berbasis objeklah yang sebaiknya diterapkan; dan untuk klasifikasi per-piksel maka algoritma jarak minimum terhadap rerata-lah yang  sebaiknya dipilih. Abstract The use of compression techniques for saving storage space of digital imagery has been commonly found in daily applications.  On the other hand, image compression can also provide consequences of losing data details, which will affect data integrity and theoretically will also affect the quality of data derived. This study examined the effect of ALOS-AVNIR2 multispectal image compression level consisting of four channels with 10 m spatial resolution to the accuracies of vegetation index transformation and land cover classification for Salatiga and Ambarawa region, Central Java. This study compressed the image into nine levels, i.e. from lossless details (100%, or equal to original data) up to 10% compression, at 10% intervals. The applied vegetation indices include NDVI, TVI and MSARVI. The multispectral classifications that were piloted include the per-pixel and object-based classification methods. The results of this study indicated that the vegetation index transformation and per-pixel classification have drastically decreased accuracies, in line with the increase in image compression; while the object-based classification has relatively more stable than per-pixel analysis. The findings of this study showed that the use of compressed imagery as an input to digital classification process should be avoided. Howev","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43764808","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kearifan Lokal Pertanian, Permasalahan, dan Arahan Strategi dalam Pengelolaan Pertanian di Desa Sembungan 地方农业、问题及联村农业管理的战略指导
Pub Date : 2020-09-28 DOI: 10.22146/mgi.32310
Rika Harini, Dewi Nurul Aulia, Erdeana Candra Ningrum, Kurnun Hanifah, Lailani Fitria, T. Dewanti
Abstrak Sektor pertanian merupakan sektor yang menjadi andalan perekonomian di Kabupaten Wonosobo, terutama di Desa Sembungan. Aktivitas pertanian di Desa Sembungan masih didasari dengan nilai-nilai kearifan lokal dalam proses penanaman, pengolahan ladang, sampai dengan panen. Permasalahan yang kemudian muncul adalah tidak semua kearifan lokal sesuai dengan nilai-nilai lingkungan yang harus dipenuhi untuk mengurangi dampak negatif pertanian. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah, dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal pertanian di Desa Sembungan meliputi tumpang sari, gotong royong, nyabuk gunung, dan selokan dalam. Namun dalam prakteknya beberapa kearifan lokal tidak sesuai dengan nilai-nilai lingkungan. Perubahan dari aspek teknis, juga edukasi dan pelatihan kepada petani dibutuhkan untuk dapat menyesuaikan kearifan lokal dengan nilai-nilai lingkungan untuk dapat mencapai pertanian ramah lingkungan.  Abstract Agriculture is the main economy sector in Wonosobo District, especially in Sembungan Village. Agriculture activities such as planting, land cultivation, and harvesting in Sembungan Village are still done based on local wisdom. The problem is not all local wisdom meet the environmental values which should be fulfilled to reduce the negative effects of agriculture. The research is conducted by qualitative method with in-depth interview, focus group discussion, and field observation. The results show that the agriculture local wisdom in Sembungan Village take form as tumpang sari, gotong royong, nyabuk gunung, and selokan dalam. However, in practice, some of local wisdom do not meet the environmental values. Changes from technical aspect, also education and training for the farmers are needed to adjust the existing local wisdom to environmental values in order to achieve the environmental friendly-agriculture
摘要农业部门是沃诺索博首府,特别是连接村的一个具有经济前景的部门。互联村的农业活动在采矿、耕种到收割过程中仍然以当地参考值为基础。然后出现的问题是,并非所有的地方意义都与减少农业负面影响所必须满足的环境价值观相匹配。研究采用定性方法,数据收集采用深入访谈、理论小组讨论和实地观察。研究表明,互联村的当地农业技能包括乘坐纱丽、罗涌瀑布、山地碎片和深下水道。但在实践中,一些地方定义与环境价值观不符。需要从技术角度进行变革,并对农民进行教育和培训,使当地技能适应环境价值观,以实现环境友好型农业。[UNK]摘要农业是Wonosobo区的主要经济部门,尤其是Sembungan村。Sembungan村的种植、土地耕种和收割等农业活动仍然基于当地的智慧。问题是,并非所有的地方智慧都符合环境价值观,而这些价值观应该得到实现,以减少农业的负面影响。研究采用质的方法,采用深度访谈、焦点小组讨论和实地观察相结合的方法。结果表明,Sembungan村的农业地方智慧主要表现为sari ride、gotong royong、nyabuk山脉和selokan dalam。然而,在实践中,一些地方智慧并不符合环境价值观。为了实现环境友好型农业,需要从技术方面进行变革,也需要对农民进行教育和培训,以调整现有的地方智慧以适应环境价值观
{"title":"Kearifan Lokal Pertanian, Permasalahan, dan Arahan Strategi dalam Pengelolaan Pertanian di Desa Sembungan","authors":"Rika Harini, Dewi Nurul Aulia, Erdeana Candra Ningrum, Kurnun Hanifah, Lailani Fitria, T. Dewanti","doi":"10.22146/mgi.32310","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/mgi.32310","url":null,"abstract":"Abstrak Sektor pertanian merupakan sektor yang menjadi andalan perekonomian di Kabupaten Wonosobo, terutama di Desa Sembungan. Aktivitas pertanian di Desa Sembungan masih didasari dengan nilai-nilai kearifan lokal dalam proses penanaman, pengolahan ladang, sampai dengan panen. Permasalahan yang kemudian muncul adalah tidak semua kearifan lokal sesuai dengan nilai-nilai lingkungan yang harus dipenuhi untuk mengurangi dampak negatif pertanian. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah, dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal pertanian di Desa Sembungan meliputi tumpang sari, gotong royong, nyabuk gunung, dan selokan dalam. Namun dalam prakteknya beberapa kearifan lokal tidak sesuai dengan nilai-nilai lingkungan. Perubahan dari aspek teknis, juga edukasi dan pelatihan kepada petani dibutuhkan untuk dapat menyesuaikan kearifan lokal dengan nilai-nilai lingkungan untuk dapat mencapai pertanian ramah lingkungan.  Abstract Agriculture is the main economy sector in Wonosobo District, especially in Sembungan Village. Agriculture activities such as planting, land cultivation, and harvesting in Sembungan Village are still done based on local wisdom. The problem is not all local wisdom meet the environmental values which should be fulfilled to reduce the negative effects of agriculture. The research is conducted by qualitative method with in-depth interview, focus group discussion, and field observation. The results show that the agriculture local wisdom in Sembungan Village take form as tumpang sari, gotong royong, nyabuk gunung, and selokan dalam. However, in practice, some of local wisdom do not meet the environmental values. Changes from technical aspect, also education and training for the farmers are needed to adjust the existing local wisdom to environmental values in order to achieve the environmental friendly-agriculture","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46248208","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Site selection arahan eksplorasi untuk konservasi ex situ tumbuhan dengan pendekatan spasial di Pulau Bali 采用空间方法对巴厘岛的迁地保护植物进行选址勘探
Pub Date : 2020-09-28 DOI: 10.22146/mgi.43151
Rajif Iryadi, Agung Kurniawan
Abstrak Kebun Raya “Eka Karya” Bali (KREKB) melakukan eksplorasi tumbuhan di dataran tinggi kawasan timur Indonesia sebagai langkah awal dalam konservasi ex situ tumbuhan. Tujuan studi ini adalah untuk memberikan rekomendasi lokasi eksplorasi tumbuhan di Pulau Bali bagi KREKB. Metode penelitian menggunakan pendekatan analisis SIG berjenjang tertimbang secara spasial dan overlay pada parameter pembatas, yaitu: kawasan hutan dan historis eksplorasi, dengan variabel fisik seperti: bentuklahan, elevasi, tutupan vegetasi, dan penggunaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan kawasan hutan di Kabupaten Jembrana (36.576,74 ha) dan Buleleng (32.424,87 ha) merupakan wilayah yang memenuhi kelas direkomendasikan - sangat direkomendasikan untuk eksplorasi tumbuhan. Kondisi lokasi yang sangat direkomendasikan memiliki cakupan yang sempit dengan tantangan medan yang berat, namun berpeluang tinggi untuk mendapatkan tumbuhan prioritas konservasi, baik sebagai koleksi baru maupun terancam kepunahan. Abstract As one of the main role in plant conservation, Bali Botanic Garden (BBG) has regularly conducted flora expeditions around the mountain areas in the eastern part of Indonesia. This study aimed to provide recommendations for BBG in terms of flora exploration sites in Bali. The methods used GIS analysis approach with spatially weighted tiers with scoring and overlay on the limiting parameters namely forest area and historical exploration, with other physical variables such as landform, elevation, vegetation cover, and land use. The results showed that forest area in Jembrana (36,576.74 ha) and Buleleng (32,244.87 ha) were the areas which met the recommended - highly recommended class for flora exploration. The highly recommended locations characterised by narrow area with a challenging hard terrain, however the chance of obtaining the priority plant for conservation, either new collections or threatened species, is higher.
巴厘岛“Eka工作”植物园(KREKB)对印尼东部高地的植物进行了探索,这是保护前植物的第一步。本研究的目的是为KREKB提供巴厘岛植物勘探地点推荐。研究方法采用了具有空间和覆盖边界参数的SIG级分析方法,即森林区域和历史勘探,以及物理变量,如:土地特征、海拔、植被结块和土地利用。研究表明,Jembrana地区(36,576,74哈)和Buleleng(32,424.87哈)是一个推荐的区域——高度推荐的植物探索。高度推荐的地点条件有限,无法应对恶劣的地形挑战,但无论是新收藏还是濒临灭绝,都有可能优先保护植物。巴厘岛植物园(BBG)的主要景点之一被禁入,在印尼东部山区定期种植植物。这项研究是为巴厘岛探索植物平台上的峰会提供的推荐报告。使用的通用分析方法与spatially weighted tiers接近,在有限的森林和历史探索区域,与其他物理变化像地形图,elevation,植被覆盖和土地使用。该报告指出,Jembrana的森林区域(36.56.74公顷)和布列伦(32,24.87哈)是新兴植物的高推荐类别。这些高度集中的地方被严格的竞争环境所激发,提供保护的机会,无论是新的收藏还是威胁性物种,都是更高的。
{"title":"Site selection arahan eksplorasi untuk konservasi ex situ tumbuhan dengan pendekatan spasial di Pulau Bali","authors":"Rajif Iryadi, Agung Kurniawan","doi":"10.22146/mgi.43151","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/mgi.43151","url":null,"abstract":"Abstrak Kebun Raya “Eka Karya” Bali (KREKB) melakukan eksplorasi tumbuhan di dataran tinggi kawasan timur Indonesia sebagai langkah awal dalam konservasi ex situ tumbuhan. Tujuan studi ini adalah untuk memberikan rekomendasi lokasi eksplorasi tumbuhan di Pulau Bali bagi KREKB. Metode penelitian menggunakan pendekatan analisis SIG berjenjang tertimbang secara spasial dan overlay pada parameter pembatas, yaitu: kawasan hutan dan historis eksplorasi, dengan variabel fisik seperti: bentuklahan, elevasi, tutupan vegetasi, dan penggunaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan kawasan hutan di Kabupaten Jembrana (36.576,74 ha) dan Buleleng (32.424,87 ha) merupakan wilayah yang memenuhi kelas direkomendasikan - sangat direkomendasikan untuk eksplorasi tumbuhan. Kondisi lokasi yang sangat direkomendasikan memiliki cakupan yang sempit dengan tantangan medan yang berat, namun berpeluang tinggi untuk mendapatkan tumbuhan prioritas konservasi, baik sebagai koleksi baru maupun terancam kepunahan. Abstract As one of the main role in plant conservation, Bali Botanic Garden (BBG) has regularly conducted flora expeditions around the mountain areas in the eastern part of Indonesia. This study aimed to provide recommendations for BBG in terms of flora exploration sites in Bali. The methods used GIS analysis approach with spatially weighted tiers with scoring and overlay on the limiting parameters namely forest area and historical exploration, with other physical variables such as landform, elevation, vegetation cover, and land use. The results showed that forest area in Jembrana (36,576.74 ha) and Buleleng (32,244.87 ha) were the areas which met the recommended - highly recommended class for flora exploration. The highly recommended locations characterised by narrow area with a challenging hard terrain, however the chance of obtaining the priority plant for conservation, either new collections or threatened species, is higher.","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45890406","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Sidik Cepat Potensi Karst Rocky Desertification (KRD) Menggunakan Citra Landsat 8 OLI: Studi di Kawasan Karst Gunungsewu Bagian Barat 利用Landsat Image 8 OLI快速打印喀斯特石漠化(KRD)潜力:鄂西喀斯特山区的研究
Pub Date : 2020-09-28 DOI: 10.22146/mgi.43013
Pendi Tri Sutrisno, S. H. Murti, Eko Haryono
Abstrak. Proses identifikasi kondisi lingkungan dapat dilakukan melalui adanya sidik cepat pemetaan Karst Rocky Desertification (KRD), termasuk di kawasan karst Gunungsewu bagian barat. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui secara cepat potensi intensitas proses KRD yang terjadi di wilayah kajian, menggunakan metode analisis data citra penginderaan jauh multispektral. Metode yang digunakan adalah pengolahan citra secara digital menjadi citra indeks NDVI dan BI ditunjang dengan menggunakan analisis Digital Elevation Model (DEM) untuk menghasilkan data kemiringan lereng. Kriteria kelas potensi terjadinya KRD yang dihasilkan yaitu non KRD, potensi KRD rendah, potensi KRD sedang dan potensi KRD tinggi dengan luas total wilayah kajian 56.686,17 Ha. Wilayah kajian masih didominasi kelas non KRD dengan luas 32.140,56 Ha, sedangkan potensi KRD rendah seluas 24.447,72 Ha, kelas potensi KRD sedang seluas 96,53 Ha dan potensi KRD tinggi seluas 1,36 Ha. Abstract. Identification of environmental conditions can be done through the rapid mapping of karst rocky desertification (KRD) process. The purpose of this study is to know rapidly the potential of KRD processes, using Landsat 8 OLI multispectral image that covering the western part of Gunungsewu karst area. The method used is digital image processing of NDVI and BI index supported by using Digital Elevation Model (DEM) analysis to produce slope data. Criteria of KRD potential in this study are non KRD, low KRD potential, medium KRD potential and high KRD potential for total study area of 56.686,17 Ha. The study area dominated by non-KRD class with an area of 32.140,56 Ha, while the low KRD potential is 24.447,72 Ha, the medium KRD potential is 96,53 Ha and high KRD potential is 1,36 Ha.
抽象。环境识别过程可以通过快速测绘喀斯特洛基沙赫地区(KRD)的地图(KRD)来实现。本研究的目的是利用一种研究领域的多光谱成像数据分析方法,迅速确定KRD过程的潜在强度。使用的方法是将图像进行数字处理,以创建NDVI索引和BI支持,使用数字生成的坡度数据。生产KRD潜力类标准为non KRD,低KRD潜力,中KRD潜力和高KRD潜力研究总面积56,686.17 Ha。基兰地区仍然以32,140.56 Ha的非KRD级为主,而KRD的潜力低至24.447.72 Ha,而KRD潜力班的范围为96.53 Ha,最高为1.36 Ha。抽象。环境条件的识别可以通过karst rocky decation (KRD)进程进行。这项研究的目的是了解KRD processes的潜力,使用覆盖山区西部的多光谱油料陆地卫星图像。使用的方法是数字意象这份研究的KRD critals是非KRD,低KRD潜质,中KRD潜质和高KRD潜质为56,686.17公顷的总研究领域。研究区域由32,140.56 Ha的非KRD级控制,而低能KRD潜力是24.447.72 Ha,而低能KRD潜力是96.53 Ha和高级KRD是1.36 Ha。
{"title":"Sidik Cepat Potensi Karst Rocky Desertification (KRD) Menggunakan Citra Landsat 8 OLI: Studi di Kawasan Karst Gunungsewu Bagian Barat","authors":"Pendi Tri Sutrisno, S. H. Murti, Eko Haryono","doi":"10.22146/mgi.43013","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/mgi.43013","url":null,"abstract":"Abstrak. Proses identifikasi kondisi lingkungan dapat dilakukan melalui adanya sidik cepat pemetaan Karst Rocky Desertification (KRD), termasuk di kawasan karst Gunungsewu bagian barat. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui secara cepat potensi intensitas proses KRD yang terjadi di wilayah kajian, menggunakan metode analisis data citra penginderaan jauh multispektral. Metode yang digunakan adalah pengolahan citra secara digital menjadi citra indeks NDVI dan BI ditunjang dengan menggunakan analisis Digital Elevation Model (DEM) untuk menghasilkan data kemiringan lereng. Kriteria kelas potensi terjadinya KRD yang dihasilkan yaitu non KRD, potensi KRD rendah, potensi KRD sedang dan potensi KRD tinggi dengan luas total wilayah kajian 56.686,17 Ha. Wilayah kajian masih didominasi kelas non KRD dengan luas 32.140,56 Ha, sedangkan potensi KRD rendah seluas 24.447,72 Ha, kelas potensi KRD sedang seluas 96,53 Ha dan potensi KRD tinggi seluas 1,36 Ha. Abstract. Identification of environmental conditions can be done through the rapid mapping of karst rocky desertification (KRD) process. The purpose of this study is to know rapidly the potential of KRD processes, using Landsat 8 OLI multispectral image that covering the western part of Gunungsewu karst area. The method used is digital image processing of NDVI and BI index supported by using Digital Elevation Model (DEM) analysis to produce slope data. Criteria of KRD potential in this study are non KRD, low KRD potential, medium KRD potential and high KRD potential for total study area of 56.686,17 Ha. The study area dominated by non-KRD class with an area of 32.140,56 Ha, while the low KRD potential is 24.447,72 Ha, the medium KRD potential is 96,53 Ha and high KRD potential is 1,36 Ha.","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46409918","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Jasa Ekosistem dalam Perspektif Masyarakat Perkotaan di Sungai Code 《河流密码》中公民视角下的生态系统服务
Pub Date : 2020-09-28 DOI: 10.22146/mgi.42479
Miftahul Jannah, Andri Kurniawan, Evita Hanie Pangaribowo
Abstrak.Berbagai perubahan pada ekosistem sungai di perkotaan khususnya Sungai Code penggal Gemawang-Sardjito, mengindikasikan pemahaman masyarakat mengenai jasa ekosistem masih minim. Guna mengetahui kondisi sebenarnya, maka studi ini dilakukan. Tujuan yang ingin dicapai antara lain untuk mengetahui gambaran karakteristik ekosistem dan mengidentifikasi tingkat pengetahuan masyarakat mengenai jasa ekosistem dan komponen sungai. Penelitian menggunakan metode wawancara terstruktur dan observasi lapangan. Analisis deskriptif yang dilengkapi uji statistik dan analisis spasial digunakan dalam penelitian ini. Hasilnya menunjukkan bahwa dominasi talud dan permukiman menyebabkan menurunnya peranan ekosistem sungai. Pengetahuan masyarakat terkait komponen sungai minim, namun pengetahuan tentang jasa ekosistem cenderung tinggi. Sebagian besar masyarakat tidak bisa menentukan area sempadan sungai dengan benar. Selain itu, pengetahuan masyarakat terkait jasa ekosistem belum menyeluruh. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan pemahaman sosial masyarakat terkait ekosistem sungai. Abstract.Some changes in urban ecosystem of Code River, particularly in line Gemawang-Sardjito indicated the lack of community understanding to ecosystem services. This study was conducted in order to assess the actual conditions. The objectives of this study are to analyze the ecosystem characteristics and to identify the level of community knowledge regarding to ecosystem services and river components. This study used structured interview and filed observation. Descriptive and spatial analyses combined with statistical test are used in this study. The results showed that settlements and embankment caused the declining of river ecosystem roles. We also found that the community knowledge was high related to ecosystem services, however their knowledge to the river components was minimal. Most of them could not determine the riparian area correctly. Moreover, the community knowledge regarding to ecosystem services had not been thorough yet. Therefore, the improvement of community understanding to the river ecosystem is necessary.
摘要:城市河流生态系统的各种变化,特别是《河流法》取消了“有趣的撒丁岛”,表明公众对生态系统服务的理解仍然很低。用以了解实际情况,然后进行本研究。除其他外,要实现的目标是查明生态系统的特征,并确定公众对生态系统服务和河流组成部分的了解程度。研究采用结构化访谈方法和实地观察。描述性分析提供了本研究中使用的统计和空间分析。结果表明,贫民窟和定居点的主导地位使其成为河流生态系统的角色。公众对河流组成部分的了解很少,但对生态系统服务的了解往往很高。大多数人无法正确确定河流边界区域。此外,公众对生态系统服务的了解还不完整。这表明它需要提高社会对河流生态系统的理解。[UNK]摘要。Code河城市生态系统的一些变化,特别是在Gemawang Sardjito线,表明社区对生态系统服务缺乏了解。进行这项研究是为了评估实际情况。本研究的目的是分析生态系统特征,并确定社区对生态系统服务和河流组成部分的知识水平。本研究采用结构化访谈和实地观察相结合的方法。本研究采用描述性和空间分析相结合的统计检验方法。结果表明,沉降和堤防造成了河流生态系统作用的下降。我们还发现,社区知识与生态系统服务高度相关,但他们对河流组成部分的知识很少。他们中的大多数人无法正确确定河岸区域。此外,社区对生态系统服务的了解还不够全面。因此,提高社区对河流生态系统的认识是必要的。
{"title":"Jasa Ekosistem dalam Perspektif Masyarakat Perkotaan di Sungai Code","authors":"Miftahul Jannah, Andri Kurniawan, Evita Hanie Pangaribowo","doi":"10.22146/mgi.42479","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/mgi.42479","url":null,"abstract":"Abstrak.Berbagai perubahan pada ekosistem sungai di perkotaan khususnya Sungai Code penggal Gemawang-Sardjito, mengindikasikan pemahaman masyarakat mengenai jasa ekosistem masih minim. Guna mengetahui kondisi sebenarnya, maka studi ini dilakukan. Tujuan yang ingin dicapai antara lain untuk mengetahui gambaran karakteristik ekosistem dan mengidentifikasi tingkat pengetahuan masyarakat mengenai jasa ekosistem dan komponen sungai. Penelitian menggunakan metode wawancara terstruktur dan observasi lapangan. Analisis deskriptif yang dilengkapi uji statistik dan analisis spasial digunakan dalam penelitian ini. Hasilnya menunjukkan bahwa dominasi talud dan permukiman menyebabkan menurunnya peranan ekosistem sungai. Pengetahuan masyarakat terkait komponen sungai minim, namun pengetahuan tentang jasa ekosistem cenderung tinggi. Sebagian besar masyarakat tidak bisa menentukan area sempadan sungai dengan benar. Selain itu, pengetahuan masyarakat terkait jasa ekosistem belum menyeluruh. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan pemahaman sosial masyarakat terkait ekosistem sungai. Abstract.Some changes in urban ecosystem of Code River, particularly in line Gemawang-Sardjito indicated the lack of community understanding to ecosystem services. This study was conducted in order to assess the actual conditions. The objectives of this study are to analyze the ecosystem characteristics and to identify the level of community knowledge regarding to ecosystem services and river components. This study used structured interview and filed observation. Descriptive and spatial analyses combined with statistical test are used in this study. The results showed that settlements and embankment caused the declining of river ecosystem roles. We also found that the community knowledge was high related to ecosystem services, however their knowledge to the river components was minimal. Most of them could not determine the riparian area correctly. Moreover, the community knowledge regarding to ecosystem services had not been thorough yet. Therefore, the improvement of community understanding to the river ecosystem is necessary.","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46142377","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pemodelan Spasial Peak Ground Acceleration dan Prediksi Luas Genangan Tsunami di Kota Bengkulu 空间山顶地震建模和预测班古鲁海啸的巨大死水
Pub Date : 2020-09-28 DOI: 10.22146/mgi.44168
Dewi Susiloningtyas, Della Ayu Lestari, S. Supriatna
Abstrak Kota Bengkulu merupakan salah satu kota yang berada pada pesisir barat Pulau Sumatera yang mendapat pengaruh dari pertemuan  Lempeng  Indo-Australia  dan  Lempeng  Eurasia  serta  Patahan  Mentawai.  Kondisi  ini  menyebabkan  Kota  Bengkulu rawan akan bencana gempa bumi dan tsunami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola spasial kawasan rawan gempa bumi dan tsunami sebagai salah satu upaya mitigasi bencana. Kawasan rawan gempa bumi diamati dengan mencari Peak Ground Acceleration (PGA) gempa bumi di Kota Bengkulu  pada tahun 2010 hingga 2018 sedangkan kawasan rawan tsunami diamati dengan mencari luas genangan tsunami dalam 3 skenario yaitu ketinggian gelombang  5 meter, 20 meter dan 25 meter dari garis pantai. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  wilayah  terbangun  eksiting  yang  memiliki  resiko  tertinggi  berada  bagian  pesisir selatan Kota Bengkulu dengan  wilayah  PGA tinggi serta genangan tsunami yang luas dari tinggi gelombang tsunami 25 meter.Wilayah ini berada pada Kecamatan Kampung Melayu dengan prediski luas terdampak sebesar 653,69 Ha. Abstract Bengkulu City is one of the cities on the west coast of Sumatra Island which has been influenced by the Indo-Australian Plate  and  the  Eurasian  Plate  as  well  as  the  Mentawai  Fault.  This  condition  makes  Bengkulu  City  prone  to  earthquakes  and tsunamis. The purpose of this study is to determine the spatial pattern of earthquake and tsunami prone areas as one of the disaster mitigation efforts. Earthquake-prone areas were observed by looking for the Peak Ground Acceleration (PGA) of earthquakes in Bengkulu City from 2010 to 2018 while tsunami-prone areas were observed by looking for the area of tsunami inundation in 3 scenarios, namely the wave height of 5 meters, 20 meters and 25 meters from the coastline . The results showed that the highly developed area with the highest risk was the southern coast of Bengkulu City with a high PGA area and a large tsunami inundation from a tsunami wave height of 25 meters. This area is located in the Kampung Melayu sub-district with a predisposition of an affected area of 653.69 hectares.
本古鲁市是苏门答腊西海岸的一个城市,受到印澳大利亚板块、欧亚大陆板块和大陆断裂带的影响。这种情况使班古鲁市容易发生地震和海啸。本研究的目的是确定易地震和海啸地区的空间模式,作为减灾努力之一。从2010年到2018年,班古鲁市的地震高峰(PGA)被观察到,而海啸易发地区则被观察到3种情况下的海啸深度:5米高,20米高,25米高。研究表明,觉醒的存在风险最高的地区是班古鲁的南海岸,那里有高PGA地区,以及25米高海啸海啸带来的巨大海啸死水。该地区位于马来人村街道上,面积巨大,受影响面积为653.69 Ha。班古鲁市是苏门答腊岛西岸的一个城市,被印印板块和欧洲大陆板块污染。这一情况使地震和海啸更加严重。这项研究的目的是确定地震和海啸的太空模式,特别是灾难中的破坏努力。Earthquake-prone地区是observed:寻找earthquakes之峰地面Acceleration (PGA)在班古鲁市从2010年到2018年,当tsunami-prone地区是observed:寻找区域的海啸inundation》3浪潮高地》情况,namely 5米,20米和25米从《coastline。最近的分析表明,高度发展的区域是班古鲁市的南部海岸,那里有一个高PGA地区,海啸在25米的高度引发。这个地区是居住在马来人亚区的,受影响的地区是653.69平方公里。
{"title":"Pemodelan Spasial Peak Ground Acceleration dan Prediksi Luas Genangan Tsunami di Kota Bengkulu","authors":"Dewi Susiloningtyas, Della Ayu Lestari, S. Supriatna","doi":"10.22146/mgi.44168","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/mgi.44168","url":null,"abstract":"Abstrak Kota Bengkulu merupakan salah satu kota yang berada pada pesisir barat Pulau Sumatera yang mendapat pengaruh dari pertemuan  Lempeng  Indo-Australia  dan  Lempeng  Eurasia  serta  Patahan  Mentawai.  Kondisi  ini  menyebabkan  Kota  Bengkulu rawan akan bencana gempa bumi dan tsunami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola spasial kawasan rawan gempa bumi dan tsunami sebagai salah satu upaya mitigasi bencana. Kawasan rawan gempa bumi diamati dengan mencari Peak Ground Acceleration (PGA) gempa bumi di Kota Bengkulu  pada tahun 2010 hingga 2018 sedangkan kawasan rawan tsunami diamati dengan mencari luas genangan tsunami dalam 3 skenario yaitu ketinggian gelombang  5 meter, 20 meter dan 25 meter dari garis pantai. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  wilayah  terbangun  eksiting  yang  memiliki  resiko  tertinggi  berada  bagian  pesisir selatan Kota Bengkulu dengan  wilayah  PGA tinggi serta genangan tsunami yang luas dari tinggi gelombang tsunami 25 meter.Wilayah ini berada pada Kecamatan Kampung Melayu dengan prediski luas terdampak sebesar 653,69 Ha. Abstract Bengkulu City is one of the cities on the west coast of Sumatra Island which has been influenced by the Indo-Australian Plate  and  the  Eurasian  Plate  as  well  as  the  Mentawai  Fault.  This  condition  makes  Bengkulu  City  prone  to  earthquakes  and tsunamis. The purpose of this study is to determine the spatial pattern of earthquake and tsunami prone areas as one of the disaster mitigation efforts. Earthquake-prone areas were observed by looking for the Peak Ground Acceleration (PGA) of earthquakes in Bengkulu City from 2010 to 2018 while tsunami-prone areas were observed by looking for the area of tsunami inundation in 3 scenarios, namely the wave height of 5 meters, 20 meters and 25 meters from the coastline . The results showed that the highly developed area with the highest risk was the southern coast of Bengkulu City with a high PGA area and a large tsunami inundation from a tsunami wave height of 25 meters. This area is located in the Kampung Melayu sub-district with a predisposition of an affected area of 653.69 hectares.","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68045031","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Simulasi Arahan Penggunaan Lahan di DAS Limboto dalam Rangka Pengendalian Kekeringan 为了应对干旱,模拟林博托流域的土地使用方向
Pub Date : 2019-09-24 DOI: 10.22146/mgi.37460
Sri Rahayu Ayuba, M. Nursaputra, Tisen Tisen
Perubahan penggunaan lahan bisa dibilang kekuatan sosioekonomi yang paling meluas mendorong perubahan dan degradasi ekosistem (Wu, 2008). (Kodoatie, 2010) menyatakan bahwa, terganggunya siklus hidrologi telah menimbulkan “3 T” masalah klasik air “too much (yang menimbulkan banjir), “too little (yang menimbulkan kekeringan) dan “too dirty (yang menimbulkan pencemaran air). Berdasarkan data BNPB tahun 1979-2009 terdapat 8 kejadian kekeringan di Provinsi Gorontalo. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui tingkat kerentanan DAS Limboto terhadap kekeringan. (2) menyusun arahan penggunaan lahan pada DAS Limboto berdasarkan penentuan tingkat kerentanan kekeringan. (3) mengsimulasikan arahan penggunaan lahan dalam rangka pengendalian kekeringan di DAS Limboto. Penelitian ini dilaksanakan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Limboto dengan luas DAS 86412,6 ha. Metode yang digunakan adalah Metode SWAT (Soil and Water Assessment Tool) dengan menggunakan software ArcSwat yang terintegrasi SIG. Penelitian ini termasuk dalam penellitian non-eksperimen yakni dengan menggunakan pengamatan langsung di lapangan. Input data SWAT antara lain lereng, jenis tutupan lahan, iklim, dan jenis tanah. Analisis yang digunakan dalam menentukan kerentanan DAS terhadap kekeringan adalah dengan menggunakan Soil Moisture Deficit Index (SMDI) melalui parameter Soil Water (SW). Pada penelitian ini penggunaan output model SWAT melalui ArcSwat, telah mampu menggambarkan kondisi pasokan air pada DAS Limboto, yang secara keseluruhan telah termasuk dalam kategori “Rentan”. Dengan membandingkan luas area yang mengalami kekeringan pada sebelum dan setelah dilakukan simulasi/running arahan penggunaan lahan maka dapat disimpulkan bahwa selisih luas area DAS yang mengalami kekeringan dengan klasifikasi “Rentan” diperoleh 37.513,1 ha atau secara persentasi mengalami penurunan sebesar 43,4 % dari luas DAS.
土地利用变化可以说是驱动生态系统变化和退化的最广泛的社会经济力量(吴,2008)。(Kodoatie,2010)指出,根据1979-2009年的BNPB数据,戈伦塔洛省有8例干旱。根据干密度水平的确定,在Limboto DAS上设置土地使用命令。(3) 模拟DAS Limboto干燥控制系统中的土地使用说明。本研究在林博托河流域(DAS)进行,该流域宽度为86412.6公顷。所使用的方法是使用SIG集成ArcSwat软件的土壤和水评估工具。这项研究包含在非实验研究中,使用直接现场监测。SWAT数据输入,包括坡度、土地覆盖类型、气候和土地类型。用于确定DAS抗旱性的分析是通过土壤水分(SW)参数使用土壤水分亏缺指数(SMDI)。在这项研究中,通过ArcSwat使用SWAT输出模型,已经能够描述DAS Limboto的供水条件,该供水条件总体上被包括在“租金”类别中。通过比较土地使用说明书模拟/运行前后经历干旱的面积,可以得出结论,采用“字符串”分类的DAS经历干旱的区域面积面积为37513,1公顷,或百分比减少了DAS宽度的43.4%。
{"title":"Simulasi Arahan Penggunaan Lahan di DAS Limboto dalam Rangka Pengendalian Kekeringan","authors":"Sri Rahayu Ayuba, M. Nursaputra, Tisen Tisen","doi":"10.22146/mgi.37460","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/mgi.37460","url":null,"abstract":"Perubahan penggunaan lahan bisa dibilang kekuatan sosioekonomi yang paling meluas mendorong perubahan dan degradasi ekosistem (Wu, 2008). (Kodoatie, 2010) menyatakan bahwa, terganggunya siklus hidrologi telah menimbulkan “3 T” masalah klasik air “too much (yang menimbulkan banjir), “too little (yang menimbulkan kekeringan) dan “too dirty (yang menimbulkan pencemaran air). Berdasarkan data BNPB tahun 1979-2009 terdapat 8 kejadian kekeringan di Provinsi Gorontalo. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui tingkat kerentanan DAS Limboto terhadap kekeringan. (2) menyusun arahan penggunaan lahan pada DAS Limboto berdasarkan penentuan tingkat kerentanan kekeringan. (3) mengsimulasikan arahan penggunaan lahan dalam rangka pengendalian kekeringan di DAS Limboto. Penelitian ini dilaksanakan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Limboto dengan luas DAS 86412,6 ha. Metode yang digunakan adalah Metode SWAT (Soil and Water Assessment Tool) dengan menggunakan software ArcSwat yang terintegrasi SIG. Penelitian ini termasuk dalam penellitian non-eksperimen yakni dengan menggunakan pengamatan langsung di lapangan. Input data SWAT antara lain lereng, jenis tutupan lahan, iklim, dan jenis tanah. Analisis yang digunakan dalam menentukan kerentanan DAS terhadap kekeringan adalah dengan menggunakan Soil Moisture Deficit Index (SMDI) melalui parameter Soil Water (SW). Pada penelitian ini penggunaan output model SWAT melalui ArcSwat, telah mampu menggambarkan kondisi pasokan air pada DAS Limboto, yang secara keseluruhan telah termasuk dalam kategori “Rentan”. Dengan membandingkan luas area yang mengalami kekeringan pada sebelum dan setelah dilakukan simulasi/running arahan penggunaan lahan maka dapat disimpulkan bahwa selisih luas area DAS yang mengalami kekeringan dengan klasifikasi “Rentan” diperoleh 37.513,1 ha atau secara persentasi mengalami penurunan sebesar 43,4 % dari luas DAS.","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42445540","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Majalah Geografi Indonesia
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1