Pub Date : 2022-09-12DOI: 10.22236/solma.v11i2.9680
M. N. Kholid, Nuqthy Faiziyah, Christina Kartika Sari, Muhamad Toyib, Sri Rejeki, Adi Nurcahyo, S. Sutama, Tika Andriani, Mohammad Rifki Maulana, Khofifah Titan Palupi
Background: Untuk keperluan kenaikan pangkat/golongan guru harus memiliki karya ilmiah. Sayangnya, banyak guru yang masih belum memiliki pengalaman dalam kepenulisan karya ilmiah. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk melatih guru dalam menuliskan karya ilmiah dan mengenalkan jenis-jenis desiminasi seperti publikasi melalui jurnal ataupun sebuah konferensi. Metode: Pelatihan ini diikuti oleh guru-guru di Kabupaten Sragen dengan jumlah 25 orang. Guru-guru tersebut akan menempuh sertifikasi atau mengajukan kenaikan golongan sehingga mereka membutuhkan pelatihan untuk menulis karya ilmiah. Kegiatan dilaksanakan secara Luring selama 32 JP di SMP Muhammadiyah 5 Tanon Sragen secara tatap muka dan mandiri. Hasil: Output yang dicapai selama rangkaian kegiatan diantaranya draft artikel ilmiah, serta pengalaman dan pengetahuan tentang: 1) pengertian artikel ilmiah, 2) Urutan penulisan artikel karya ilmiah, 3) perbedaan PTK dengan artikel ilmiah, serta kesinambungannya, dan 4) Cara menentukan dan menulis judul serta upaya mendapatkan inspirasi ketika kehabisan ide saat menulis. Kesimpulan: Kegiatan ini berhasil menanamkan urgensi penulisan artikel ilmiah pada guru serta bagaimana menyusunnya dan mengetahui proses publikasinya. Adapun luaran berupa produk yaitu draft artikel ilmiah.
{"title":"Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah bagi Guru di Kabupaten Sragen","authors":"M. N. Kholid, Nuqthy Faiziyah, Christina Kartika Sari, Muhamad Toyib, Sri Rejeki, Adi Nurcahyo, S. Sutama, Tika Andriani, Mohammad Rifki Maulana, Khofifah Titan Palupi","doi":"10.22236/solma.v11i2.9680","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v11i2.9680","url":null,"abstract":"Background: Untuk keperluan kenaikan pangkat/golongan guru harus memiliki karya ilmiah. Sayangnya, banyak guru yang masih belum memiliki pengalaman dalam kepenulisan karya ilmiah. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk melatih guru dalam menuliskan karya ilmiah dan mengenalkan jenis-jenis desiminasi seperti publikasi melalui jurnal ataupun sebuah konferensi. Metode: Pelatihan ini diikuti oleh guru-guru di Kabupaten Sragen dengan jumlah 25 orang. Guru-guru tersebut akan menempuh sertifikasi atau mengajukan kenaikan golongan sehingga mereka membutuhkan pelatihan untuk menulis karya ilmiah. Kegiatan dilaksanakan secara Luring selama 32 JP di SMP Muhammadiyah 5 Tanon Sragen secara tatap muka dan mandiri. Hasil: Output yang dicapai selama rangkaian kegiatan diantaranya draft artikel ilmiah, serta pengalaman dan pengetahuan tentang: 1) pengertian artikel ilmiah, 2) Urutan penulisan artikel karya ilmiah, 3) perbedaan PTK dengan artikel ilmiah, serta kesinambungannya, dan 4) Cara menentukan dan menulis judul serta upaya mendapatkan inspirasi ketika kehabisan ide saat menulis. Kesimpulan: Kegiatan ini berhasil menanamkan urgensi penulisan artikel ilmiah pada guru serta bagaimana menyusunnya dan mengetahui proses publikasinya. Adapun luaran berupa produk yaitu draft artikel ilmiah.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133852145","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-28DOI: 10.22236/solma.v10i3.9451
Fadlisyah, Dahlan Abdullah, Nurdin, M. Barus, M. Riansyah
Background: Media sosial merupakan salah satu media yang berkembang paling pesat. Sekitar 70% dari pengguna internet diseluruh dunia, juga aktif dalam media sosial. Media sosial seperti Facebook dan Twitter, sampai saat ini masih sangat tinggi tingkat penggunanya. Penggunaan media sosial telah menyebabkan segudang masalah apalagi dengan penerapan UU ITE yang belakangan ini juga sangat sering dibicarakan di Indonesia, antara lain pergeseran budaya dari budaya tradisional menjadi budaya digital. Generasi yang tumbuh dalam budaya digital memiliki kecenderungan bersifat menyendiri (desosialisasi). Metode: Pendekatan yang akan dilakukan adalah dengan memberikan pembelajaran atau pengetahuan tentang pentingnya orang tua, memiliki kemampuan melek media, atau bersikap kritis terhadap media dan arti pentingnya media sosial, UU ITE dan Hoax. Hasil: Namun bagaikan pedang bermata dua, disatu sisi media sosial juga memiliki banyak manfaat. Pengabdian ini dibuat untuk membahas segala permasalahan yang ditimbulkan pada media sosial dan bertujuan agar media sosial dapat digunakan dengan lebih bijak dengan menggunakan metode literatur bersifat deskriptif-analitis dan tidak bertentangan dengan UU ITE. Kesimpulan: Hasil dan kesimpulan dalam pengabdian ini, semoga bisa dirasakan oleh masyarakat umum yang ada di sekitar kampus Universitas Malikussaleh.
{"title":"Bijak Dalam Menggunakan Media Sosial Serta Implementasi UU-ITE Terhadap Pencegahan Hoax","authors":"Fadlisyah, Dahlan Abdullah, Nurdin, M. Barus, M. Riansyah","doi":"10.22236/solma.v10i3.9451","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v10i3.9451","url":null,"abstract":"Background: Media sosial merupakan salah satu media yang berkembang paling pesat. Sekitar 70% dari pengguna internet diseluruh dunia, juga aktif dalam media sosial. Media sosial seperti Facebook dan Twitter, sampai saat ini masih sangat tinggi tingkat penggunanya. Penggunaan media sosial telah menyebabkan segudang masalah apalagi dengan penerapan UU ITE yang belakangan ini juga sangat sering dibicarakan di Indonesia, antara lain pergeseran budaya dari budaya tradisional menjadi budaya digital. Generasi yang tumbuh dalam budaya digital memiliki kecenderungan bersifat menyendiri (desosialisasi). Metode: Pendekatan yang akan dilakukan adalah dengan memberikan pembelajaran atau pengetahuan tentang pentingnya orang tua, memiliki kemampuan melek media, atau bersikap kritis terhadap media dan arti pentingnya media sosial, UU ITE dan Hoax. Hasil: Namun bagaikan pedang bermata dua, disatu sisi media sosial juga memiliki banyak manfaat. Pengabdian ini dibuat untuk membahas segala permasalahan yang ditimbulkan pada media sosial dan bertujuan agar media sosial dapat digunakan dengan lebih bijak dengan menggunakan metode literatur bersifat deskriptif-analitis dan tidak bertentangan dengan UU ITE. Kesimpulan: Hasil dan kesimpulan dalam pengabdian ini, semoga bisa dirasakan oleh masyarakat umum yang ada di sekitar kampus Universitas Malikussaleh.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129216552","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-25DOI: 10.22236/solma.v10i3.9412
Dahlan Abdullah, Nurdin, M. Barus, M. Riansyah
Background: Kewajiban dosen selain melaksanakan pendidikan dan pengajaran adalah melakukan penelitian dan kemudian mempublikasikannya pada berkala ilmiah. Jumlah publikasi pada berkala ilmiah merupakan salah satu indikator kepakaran dosen pada bidang yang dia tekuni. Namun, jumlah publikasi karya ilmiah yang dilakukan oleh dosen-dosen Universitas Malikussaleh relatif sedikit. Metode: Ada dua kemungkinan penyebab hal ini, informasi yang minim tentang sumber-sumber pendanaan penelitian dan belum terasahnya ketampilan menulis dosen. Berdasarkan pemikiran tersebut maka penulis berusaha untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (intern) berupa pelatihan penulisan karya ilmiah bagi dosen di Universitas Malikussaleh dengan melakukan penyegaran ketrampilan menulis karya ilmiah dan penyebarluasan informasi sumber pendanaan penelitian, khususnya yang berasal dari Universitas Malikussaleh. Hasil: Pendanaan sangat dibutuhan oleh penulis, untuk meningkatkan ketrampilan menulias karya ilmiah dosen di Universitas Malikussaleh dan sekaligus melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi penulis. Semoga proposal pengabdian kepada masyarakat ini bermanfaat. Kesimpulan: Tingginya minat Publikasi para dosen maka diperlukan berbagai kegiatan pelatihan dan strategi pendanaan yang memadai.
{"title":"Pentingnya Penulisan Karya Ilmiah Bereputasi Bagi Para Dosen Universitas Malikussaleh","authors":"Dahlan Abdullah, Nurdin, M. Barus, M. Riansyah","doi":"10.22236/solma.v10i3.9412","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v10i3.9412","url":null,"abstract":"Background: Kewajiban dosen selain melaksanakan pendidikan dan pengajaran adalah melakukan penelitian dan kemudian mempublikasikannya pada berkala ilmiah. Jumlah publikasi pada berkala ilmiah merupakan salah satu indikator kepakaran dosen pada bidang yang dia tekuni. Namun, jumlah publikasi karya ilmiah yang dilakukan oleh dosen-dosen Universitas Malikussaleh relatif sedikit. Metode: Ada dua kemungkinan penyebab hal ini, informasi yang minim tentang sumber-sumber pendanaan penelitian dan belum terasahnya ketampilan menulis dosen. Berdasarkan pemikiran tersebut maka penulis berusaha untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (intern) berupa pelatihan penulisan karya ilmiah bagi dosen di Universitas Malikussaleh dengan melakukan penyegaran ketrampilan menulis karya ilmiah dan penyebarluasan informasi sumber pendanaan penelitian, khususnya yang berasal dari Universitas Malikussaleh. Hasil: Pendanaan sangat dibutuhan oleh penulis, untuk meningkatkan ketrampilan menulias karya ilmiah dosen di Universitas Malikussaleh dan sekaligus melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi penulis. Semoga proposal pengabdian kepada masyarakat ini bermanfaat. Kesimpulan: Tingginya minat Publikasi para dosen maka diperlukan berbagai kegiatan pelatihan dan strategi pendanaan yang memadai.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"109 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117123494","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-04DOI: 10.22236/solma.v10i3.7759
Zainal Rafli, Samsi Setiadi, Puti Zulharby
Background: Citation cannot be separated from scientific work. The initial survey results show that most teachers who are members of the Arabic Subject Teacher Consultation in Banten still do not understand how to write good scientific papers, including how to cite and create a bibliography or reference automatically. Mendeley is a citation management application that is free or open-source, user-friendly, has an attractive appearance, and can be used on online and offline devices. For this reason, community service activities and collaborations for teachers at Banten need to be held so that teachers can receive training in using Mendeley to manage scientific documents. Methods: Partner participation is carried out with a training program within one day. The technique used is workshop, mentoring and evaluation. Workshop activities to introduce applications, benefits and how Mendeley works, then video tutorials on installation on laptop devices are given. Results: This service activity resulted in 1) 90% of teachers getting additional knowledge and insight regarding the use of the Mendeley application as a digital reference management system for writing scientific papers, 2) providing training to teachers on the technical use of the Mendeley application as a digital reference management system for writing works scientifically. Conclusion: Through this training, 90% of teachers at the Banten can use the Mendeley application to support scientific article writing and encourage the productivity of each teacher to write scientific articles.
{"title":"Pemanfaatan Aplikasi Mendeley sebagai Sistem Manajer Referensi Digital untuk Penulisan Karya Ilmiah bagi Guru Bahasa Arab di Banten","authors":"Zainal Rafli, Samsi Setiadi, Puti Zulharby","doi":"10.22236/solma.v10i3.7759","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v10i3.7759","url":null,"abstract":"Background: Citation cannot be separated from scientific work. The initial survey results show that most teachers who are members of the Arabic Subject Teacher Consultation in Banten still do not understand how to write good scientific papers, including how to cite and create a bibliography or reference automatically. Mendeley is a citation management application that is free or open-source, user-friendly, has an attractive appearance, and can be used on online and offline devices. For this reason, community service activities and collaborations for teachers at Banten need to be held so that teachers can receive training in using Mendeley to manage scientific documents. Methods: Partner participation is carried out with a training program within one day. The technique used is workshop, mentoring and evaluation. Workshop activities to introduce applications, benefits and how Mendeley works, then video tutorials on installation on laptop devices are given. Results: This service activity resulted in 1) 90% of teachers getting additional knowledge and insight regarding the use of the Mendeley application as a digital reference management system for writing scientific papers, 2) providing training to teachers on the technical use of the Mendeley application as a digital reference management system for writing works scientifically. Conclusion: Through this training, 90% of teachers at the Banten can use the Mendeley application to support scientific article writing and encourage the productivity of each teacher to write scientific articles.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134228334","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.22236/solma.v10i3.7904
V. Erviana, Bambang Robiin, Iis Suwartini, Arif Ardy Wibowo
Background: Situasi saat pandemi covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap kegiatan seni budaya di Kelurahan Purbayan. Maka dari itu untuk menghidupkan eksistensi seni budaya di Kelurahan Purbayan dilakukan pementasan secara virtual agar kebudayaan tetap bisa dilestarikan. Tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk melatih pementasan virtual seni budaya dalam recovery dampak covid-19 terhadap keberlangsungan desa seni budaya di Kelurahan Purbayan. Metode: Mitra dari kegiatan ini yaitu masyakat yang berada di Kelurahan Purbayan, Kotagede, Yogyakarta. Jumlah peserta yang mengikuti kegiata ini yaitu 35 orang. Metode pelaksanaan dalam kegiatan pengabdian ini terdiri dari beberapa tahapan mulai dari sosialisasi, pelatihan, pendampingan dan evaluasi terkait pementasan virtual seni budaya. Hasil: Hasil kegiatan ini telah terjadi peningkatan pemahaman mitra sebesar 45,84% untuk para pemeran pementasan seni budaya dan sebesar 40% untuk tim kreatif. Para pelaku seni budaya dan tim kreatif sebagai sasaran kegiatan sangat antusias mengikuti kegitan pelatihan ini. Setelah pelatihan secara intensif maka mitra dapat secara mandiri melakukan pementasan virtual seni budaya. Kesimpulan: Peningkatan ini menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan pementasan virtual seni budaya Kelurahan Purbayan berhasil dan meningkatkan pemahaman mitra.
{"title":"Pelatihan Pementasan Virtual Seni Budaya Kelurahan Purbayan di Masa Pandemi Covid-19","authors":"V. Erviana, Bambang Robiin, Iis Suwartini, Arif Ardy Wibowo","doi":"10.22236/solma.v10i3.7904","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v10i3.7904","url":null,"abstract":"Background: Situasi saat pandemi covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap kegiatan seni budaya di Kelurahan Purbayan. Maka dari itu untuk menghidupkan eksistensi seni budaya di Kelurahan Purbayan dilakukan pementasan secara virtual agar kebudayaan tetap bisa dilestarikan. Tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk melatih pementasan virtual seni budaya dalam recovery dampak covid-19 terhadap keberlangsungan desa seni budaya di Kelurahan Purbayan. Metode: Mitra dari kegiatan ini yaitu masyakat yang berada di Kelurahan Purbayan, Kotagede, Yogyakarta. Jumlah peserta yang mengikuti kegiata ini yaitu 35 orang. Metode pelaksanaan dalam kegiatan pengabdian ini terdiri dari beberapa tahapan mulai dari sosialisasi, pelatihan, pendampingan dan evaluasi terkait pementasan virtual seni budaya. Hasil: Hasil kegiatan ini telah terjadi peningkatan pemahaman mitra sebesar 45,84% untuk para pemeran pementasan seni budaya dan sebesar 40% untuk tim kreatif. Para pelaku seni budaya dan tim kreatif sebagai sasaran kegiatan sangat antusias mengikuti kegitan pelatihan ini. Setelah pelatihan secara intensif maka mitra dapat secara mandiri melakukan pementasan virtual seni budaya. Kesimpulan: Peningkatan ini menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan pementasan virtual seni budaya Kelurahan Purbayan berhasil dan meningkatkan pemahaman mitra.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122900568","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.22236/solma.v10i3.6950
Novie Astuti Setianingsih, Wiwiek Kusumaning Asmoro, Hadi Rahmad
Background: Permasalahan dalam produk yang telah dikemas adalah tidak adanya desain dan nama merk, serta tidak terdaftar ke dalam P-IRT yang menyulitkan mitra dalam mengembangkan pemasarannya melalui e-commerce. Selama ini Bu Erni Novitawati sebagai owner Sambal Kacang E Novita tidak pernah melakukan pencatatan pembelian dan penjualan sehingga tidak bisa mengetahui berapa keuntungan penjualan dari sambal kacang. Tujuan dari PKM ini adalah untuk meningkatkan manajemen dan legalitas usaha olahan sambal kacang khas Kediri. Metode: Mitra dalam PKM ini adalah UMKM Sambal Kacang E Novita khas Kediri. Metode yang digunakan adalah survey, pendampingan desain dan nama merk, serta pendaftaran P-IRT sebagai bentuk legalitas produk, pemasaran berbasis e-commerce (whatsapp, facebook dan instagram) dan pencatatan laporan keuangan sederhana. Hasil: Pendampingan desain dan nama merk, serta pendaftaran P-IRT sebagai bentuk legalitas produk, pemasaran berbasis e-commerce (whatsapp, facebook dan instagram) dan pencatatan laporan keuangan sederhana sehingga dapat mengetahui peningkatan penjualannya. Kesimpulan: UMKM Sambal Kacang E Novita mengalami peningkatan manajemen dan legalitas.
背景:包装产品的问题是缺乏品牌设计和名称,没有注册到P-IRT,这将使合作伙伴在电子商务市场上的努力复杂化。随着时间的推移,Erni Novitawati女士作为owner Sambal beans E Novita从来没有做过采购记录,所以不知道销售辣椒酱的好处。这些PKM的目的是提高传统家用酱油的管理和硬度。方法:在PKM中的合作伙伴是典型的UMKM Sambal bean E Novita Kediri。使用的方法包括调查、设计精简和名牌,以及注册P-IRT作为产品的合法形式、基于e-commerce (whatsapp、facebook和instagram)的营销和简单的财务报表。结果:品牌设计与名称裁员,以及P-IRT注册为产品的合法形式、基于e-commerce (whatsapp、facebook和instagram)的市场营销和简单的财务报表记录,以了解其销售情况的增长。结论:UMKM Sambal bean E Novita经历了管理和合法性的增加。
{"title":"Pengembangan Manajemen dan Legalitas Usaha Olahan “Sambal Kacang” Khas Kediri","authors":"Novie Astuti Setianingsih, Wiwiek Kusumaning Asmoro, Hadi Rahmad","doi":"10.22236/solma.v10i3.6950","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v10i3.6950","url":null,"abstract":"Background: Permasalahan dalam produk yang telah dikemas adalah tidak adanya desain dan nama merk, serta tidak terdaftar ke dalam P-IRT yang menyulitkan mitra dalam mengembangkan pemasarannya melalui e-commerce. Selama ini Bu Erni Novitawati sebagai owner Sambal Kacang E Novita tidak pernah melakukan pencatatan pembelian dan penjualan sehingga tidak bisa mengetahui berapa keuntungan penjualan dari sambal kacang. Tujuan dari PKM ini adalah untuk meningkatkan manajemen dan legalitas usaha olahan sambal kacang khas Kediri. Metode: Mitra dalam PKM ini adalah UMKM Sambal Kacang E Novita khas Kediri. Metode yang digunakan adalah survey, pendampingan desain dan nama merk, serta pendaftaran P-IRT sebagai bentuk legalitas produk, pemasaran berbasis e-commerce (whatsapp, facebook dan instagram) dan pencatatan laporan keuangan sederhana. Hasil: Pendampingan desain dan nama merk, serta pendaftaran P-IRT sebagai bentuk legalitas produk, pemasaran berbasis e-commerce (whatsapp, facebook dan instagram) dan pencatatan laporan keuangan sederhana sehingga dapat mengetahui peningkatan penjualannya. Kesimpulan: UMKM Sambal Kacang E Novita mengalami peningkatan manajemen dan legalitas.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124097592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.22236/solma.v10i3.7905
Ridha Nirmalasari, Ahmad Ari Khomsani, Dhea Nur’aini Rahayu, Lidia Lidia, Maulida Rahayu, M. Anwar, Meliyani Syahrudin, Rahmatul Jennah, Salma Syafiyah, S. Suriadi, Yoga Setiawan
Background: Plastic is a non-organic waste that has many benefits, especially in everyday life, especially sellers in the market in food packaging, basic materials for making automotive components, and can be used as a primary material for making toys. The amount of plastic used by the community and thrown away after use will cause the emergence of waste. This devotion program is intended so that citizens can use waste to produce goods of economic value. Luwuk Kanan village is a village that has a large percentage of the population, from the large number of residents resulting in the emergence of problems regarding waste management, so far the community copes with garbage in the village by burning and not a few who throw it into the katingan river stream, this is what causes river siltation that results in flooding. Based on these problems, Ecobrick can be a solution to reduce and utilize plastic waste into economically valuable products. Method: PAR (Participatory Action Research) is a problem-based devotion that is found and then provides alternative solutions. Results: Utilization of plastic waste in Luwuk Kanan Village with Ecobrik method. Ecobrick is one of the recycling methods, which is a term for plastic bottles filled with non-organic materials until they become very dense and complex. Conclusion: The introduction of ecobric methods can now process waste into materials of economic value and environmentally friendly.
{"title":"Pemanfaatan Limbah Sampah Plastik Menggunakan Metode Ecobrick di Desa Luwuk Kanan","authors":"Ridha Nirmalasari, Ahmad Ari Khomsani, Dhea Nur’aini Rahayu, Lidia Lidia, Maulida Rahayu, M. Anwar, Meliyani Syahrudin, Rahmatul Jennah, Salma Syafiyah, S. Suriadi, Yoga Setiawan","doi":"10.22236/solma.v10i3.7905","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v10i3.7905","url":null,"abstract":"Background: Plastic is a non-organic waste that has many benefits, especially in everyday life, especially sellers in the market in food packaging, basic materials for making automotive components, and can be used as a primary material for making toys. The amount of plastic used by the community and thrown away after use will cause the emergence of waste. This devotion program is intended so that citizens can use waste to produce goods of economic value. Luwuk Kanan village is a village that has a large percentage of the population, from the large number of residents resulting in the emergence of problems regarding waste management, so far the community copes with garbage in the village by burning and not a few who throw it into the katingan river stream, this is what causes river siltation that results in flooding. Based on these problems, Ecobrick can be a solution to reduce and utilize plastic waste into economically valuable products. Method: PAR (Participatory Action Research) is a problem-based devotion that is found and then provides alternative solutions. Results: Utilization of plastic waste in Luwuk Kanan Village with Ecobrik method. Ecobrick is one of the recycling methods, which is a term for plastic bottles filled with non-organic materials until they become very dense and complex. Conclusion: The introduction of ecobric methods can now process waste into materials of economic value and environmentally friendly.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125456470","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.22236/solma.v10i3.7623
H. Basri, S. Hasanah, M. Khoiri
Background: Indonesia was one of the countries hardest hit by the Covid pandemic. Low-income families in Bukek Village, Tlanakan Sub-District cannot afford to buy disinfectant. Aim: Provide an understanding of the importance of preventing the transmission of covid 19 and provide skills to make disinfectants using materials commonly used in households, such as floor cleaners, clothes bleach and water. Method:The implementation method goes through three stages, namely the preparation stage, the implementation stage and the observation stage. The preparation stage includes observation, and coordination with the village. The implementation stage includes socialization activities and spraying of disinfectants, while the evaluation stage is carried out through the provision of questionnaires. Result: The community knows the ingredients used to make disinfectant liquid. The community is also able to make disinfectants independently. As well as several points or crowded locations spraying disinfectant has been carried out. Conclusion: The socialization activities and the spraying of disinfectants went very smoothly because of the support from both the village apparatus and the surrounding community. The impact of the implementation of the activities is also very felt for the community, this can be seen from the results of the questionnaire which showed a positive response from the respondents' answers.
{"title":"Edukasi Pembuatan dan Penyemprotan Desinfektan Pada Masyarakat di Desa Bukek Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan","authors":"H. Basri, S. Hasanah, M. Khoiri","doi":"10.22236/solma.v10i3.7623","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v10i3.7623","url":null,"abstract":"Background: Indonesia was one of the countries hardest hit by the Covid pandemic. Low-income families in Bukek Village, Tlanakan Sub-District cannot afford to buy disinfectant. Aim: Provide an understanding of the importance of preventing the transmission of covid 19 and provide skills to make disinfectants using materials commonly used in households, such as floor cleaners, clothes bleach and water. Method:The implementation method goes through three stages, namely the preparation stage, the implementation stage and the observation stage. The preparation stage includes observation, and coordination with the village. The implementation stage includes socialization activities and spraying of disinfectants, while the evaluation stage is carried out through the provision of questionnaires. Result: The community knows the ingredients used to make disinfectant liquid. The community is also able to make disinfectants independently. As well as several points or crowded locations spraying disinfectant has been carried out. Conclusion: The socialization activities and the spraying of disinfectants went very smoothly because of the support from both the village apparatus and the surrounding community. The impact of the implementation of the activities is also very felt for the community, this can be seen from the results of the questionnaire which showed a positive response from the respondents' answers.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115064041","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.22236/solma.v10i3.7789
Rahmawida Putri, Nisrina Hikmawati, Diana Sylvia
Background: Desa Dangdeur memiliki sumberdaya serai merah melimpah namun hanya dimanfaatkan sebagai bahan dapur oleh masyarakat. Pemanfaatan serai merah melalui pengembangan produk sabun padat bertujuan untuk menerapkan IPTEK pada kelompok PKK Desa Dangdeur dalam upaya meningkatkan kesehatan di masa pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan serai merah mengandung alkaloid, tannin, flavonoid, serta saponin yang bermanfaat sebagai antibakteri. Metode: Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang anggota PKK pada hari pertama dan 30 orang anggota PKK pada hari kedua dengan tahapan kegiatan diawali dengan penyuluhan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam mencegah penyebaran virus Covid-19. Kegiatan dilanjutkan dengan mengolah serai merah menjadi minyak atsiri melalui proses penyulingan sederhana sebagai bahan aktif pengembangan produk sabun padat. Dan diakhiri dengan proses pengolahan sabun padat berbasis minyak atsiri serai merah dan proses pengemasan sabun agar menarik. Kegiatan ditutup dengan memberikan evaluasi proses dan hasil pengabdian melalui pemberian kuesioner kepada mitra. Hasil: Pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam pengolahan serai merah menjadi minyak atsiri, alat dan bahan serta proses pembuatan sabun padat meningkat sebesar 16,3%. Kesimpulan: Pelaksanaan kegiatan masyarakat ini tekah membantu masyarakat dalam memanfaatkan tanaman herbal berkhasiat dalam bidang kesehatan sebagai upaya meningkatan kesehatan masyarakat di masa pandemi Covid-19.
{"title":"Penerapan IPTEK Kelompok PKK Desa Dangdeur Melalui Pengembangan Produk Sabun Padat Berbasis Minyak Atsiri Serai Merah Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan di Era Pandemi Covid-19","authors":"Rahmawida Putri, Nisrina Hikmawati, Diana Sylvia","doi":"10.22236/solma.v10i3.7789","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v10i3.7789","url":null,"abstract":"Background: Desa Dangdeur memiliki sumberdaya serai merah melimpah namun hanya dimanfaatkan sebagai bahan dapur oleh masyarakat. Pemanfaatan serai merah melalui pengembangan produk sabun padat bertujuan untuk menerapkan IPTEK pada kelompok PKK Desa Dangdeur dalam upaya meningkatkan kesehatan di masa pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan serai merah mengandung alkaloid, tannin, flavonoid, serta saponin yang bermanfaat sebagai antibakteri. Metode: Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang anggota PKK pada hari pertama dan 30 orang anggota PKK pada hari kedua dengan tahapan kegiatan diawali dengan penyuluhan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam mencegah penyebaran virus Covid-19. Kegiatan dilanjutkan dengan mengolah serai merah menjadi minyak atsiri melalui proses penyulingan sederhana sebagai bahan aktif pengembangan produk sabun padat. Dan diakhiri dengan proses pengolahan sabun padat berbasis minyak atsiri serai merah dan proses pengemasan sabun agar menarik. Kegiatan ditutup dengan memberikan evaluasi proses dan hasil pengabdian melalui pemberian kuesioner kepada mitra. Hasil: Pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam pengolahan serai merah menjadi minyak atsiri, alat dan bahan serta proses pembuatan sabun padat meningkat sebesar 16,3%. Kesimpulan: Pelaksanaan kegiatan masyarakat ini tekah membantu masyarakat dalam memanfaatkan tanaman herbal berkhasiat dalam bidang kesehatan sebagai upaya meningkatan kesehatan masyarakat di masa pandemi Covid-19.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114331053","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: Artikel ini merupakan Program Pengabdian kepada Masyarakat dalam bentuk seminar dengan tema “Gawai dan Generasi Milenial untuk Siswa SMA/SMK dan SMP di Kelurahan Malagusa Distrik Aimas Kabupaten Sorong” yang bertujuan untuk menciptakan generasi bijak dalam penggunana gawai dan mampu menciptakan peluang-peluang baru. Metode: Teknik yang digunakan untuk mendukung keberhasilan program yaitu ceramah dan diskusi grup. Pendekatan ini dipilih untuk memberikan pemahaman mengenai dampak penggunaan gawai dan mengidentifikasi permasalahan siswa ketika proses tanya jawab kemudian mencoba memberikan solusi. Hasil: Adapun hasil kegiatan pelaksanaan seminar kepada siswa-siswa SMP dan SMA/SMK di lingkungan kelurahan Malagusa menghasilkan beberapa poin yang menjadi indikator capaian pada aspek pengetahuan yang diharapkan pemateri pada saat sebelum dan sesudah melakukan penyuluhan, diantaranya: (1) Pengetahuan Dampak Positif; (2) Pengetahuan Dampak Negatif; (3) Pengendalian Diri Penggunaan Gawai, terlihat terdapat peningkatan signifikan pemahaman 50% lebih terhadap materi yang diberikan tim. Kesimpulan: serta pentingnya kesinambungan kegiatan serupa yang lebih besar sehingga pengoptimalan penggunaan gawai dalam membantu kegiatan belajar-mengajar siswa akan lebih efektif.
{"title":"Gawai: Positif dan Negatif bagi Milenial","authors":"Muhaiminah Akib, Hasanudin Hasanudin, Rezkiah Hartanti","doi":"10.22236/solma.v10i3.5606","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v10i3.5606","url":null,"abstract":"Background: Artikel ini merupakan Program Pengabdian kepada Masyarakat dalam bentuk seminar dengan tema “Gawai dan Generasi Milenial untuk Siswa SMA/SMK dan SMP di Kelurahan Malagusa Distrik Aimas Kabupaten Sorong” yang bertujuan untuk menciptakan generasi bijak dalam penggunana gawai dan mampu menciptakan peluang-peluang baru. Metode: Teknik yang digunakan untuk mendukung keberhasilan program yaitu ceramah dan diskusi grup. Pendekatan ini dipilih untuk memberikan pemahaman mengenai dampak penggunaan gawai dan mengidentifikasi permasalahan siswa ketika proses tanya jawab kemudian mencoba memberikan solusi. Hasil: Adapun hasil kegiatan pelaksanaan seminar kepada siswa-siswa SMP dan SMA/SMK di lingkungan kelurahan Malagusa menghasilkan beberapa poin yang menjadi indikator capaian pada aspek pengetahuan yang diharapkan pemateri pada saat sebelum dan sesudah melakukan penyuluhan, diantaranya: (1) Pengetahuan Dampak Positif; (2) Pengetahuan Dampak Negatif; (3) Pengendalian Diri Penggunaan Gawai, terlihat terdapat peningkatan signifikan pemahaman 50% lebih terhadap materi yang diberikan tim. Kesimpulan: serta pentingnya kesinambungan kegiatan serupa yang lebih besar sehingga pengoptimalan penggunaan gawai dalam membantu kegiatan belajar-mengajar siswa akan lebih efektif.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127679809","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}