Pub Date : 2019-06-30DOI: 10.21154/muslimheritage.v4i1.1580
M. Huda
AbstractNowadays, strengthening the capacity of nazir is very essential in gettingbenefits in terms of self-reliance and empowerment of mauquf alaih. One of its attempts israising fund as an advance of the improvement assets and waqf potential management.Therefore, this paper aims to investigate the uniqueness of waqf management in the viewpointof fundraising from three Nazir, namely, Hasyim Ashari Islamic boarding school TebuirengJombang, Foundation for Waqof Board and the Islamic University of Indonesia Yogyakarta andAl-Falah Social Fund Surabaya. This study employed multi case study from the perspective ofcomparative approach. The findings showed that there are three uniqueness of obtaining waqf,they are, tradition wisdom-based fundraising in Nazir Tebuireng Jombang, university-basedfundraising for community empowerment in Nazir UII Yogyakarta and the community-basedfundraising which focused on marginalized people in YDSF Surabaya. Referring to theexperiences of those three nazir above, there is diverse models in waqf fundraising. Thediversity is in the form of internalization fundraising, relationship fundraising, and integratedfundraising. Those three models lead to a series of holistic model of waqf fundraising in orderto keep the sustainable of waqf management, including the sustainability of nazir, assets,benefits, wakif and mauquf 'alaih. Abstrak Saat ini, penguatan kapasitas nazir sangat penting dalam pengembangankemandirian dan pemberdayaan mauquf alaih. Salah satu upayanya adalah mengumpulkan dana sebagai uang muka dari peningkatan aset dan potensi manajemen wakaf. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk menggali keunikan manajemen wakaf dalam sudut pandang penggalangan dana dari tiga Nazir, yaitu, UniversitasHasyim Ashari TebuirengJombang, Dewan Wakafdari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dan Dana Sosial Al-Falah Surabaya. Penelitian ini menggunakan studi multi kasus dari perspektif pendekatan komparatif. Temuan menunjukkan bahwa ada tiga keunikan dalam memperoleh wakaf, yaitu penggalangan dana berbasis tradisi kearifan di Nazir Tebuireng Jombang, pendanaan berbasis universitas untuk pemberdayaan masyarakat di Nazir UII Yogyakarta dan pendanaan berbasis masyarakat yang berfokus pada orang-orang pinggiran di YDSF Surabaya. Mengacu pada pengalaman ketiga nazir di atas, ada beragam model dalam penggalangan dana wakaf. Keanekaragaman itu dalam bentuk internalisasi, hubungandanintegrasipenggalangan dana. Ketiga model tersebut mengarah pada serangkaian model penggalangan dana wakafholistik dalam rangka mewujudkan keberlanjutan pengelolaan wakaf, termasuk keberlanjutan nazir, aset, manfaat, wakif dan mauquf 'alaih.
摘要当前,加强纳齐尔的能力,对于获得毛夸夫拉伊自力更生和赋权的利益至关重要。它的一项尝试是筹集资金,作为改善资产和waqf潜在管理的一种手段。因此,本文旨在从三个Nazir,即Hasyim Ashari伊斯兰寄宿学校TebuirengJombang, Waqof Board基金会和印度尼西亚日惹伊斯兰大学以及al - falah社会基金泗水,来研究waqf管理的独特性。本研究采用比较法的多案例研究方法。研究结果表明,获得waqf有三个独特之处,它们是:纳齐尔·特布林杰邦以传统智慧为基础的筹款;纳齐尔·日惹市以大学为基础的社区赋权筹款;泗水市YDSF以社区为基础的筹款,重点关注边缘化人群。参考上述三位纳齐尔的经验,waqf筹款模式多种多样。其多样性表现为内化筹资、关系筹资和一体化筹资。为了保证基金管理的可持续性,这三种模式引出了一系列整体的基金筹资模式,包括nazir、assets、benefits、wakif和mauquf’alaih的可持续性。Abstrak 种子ini, penguatan kapasitas纳齐尔sangat囚禁dalam pengembangankemandirian丹规划mauquf alaih。Salah satu upayanya adalah mengumpulkan dana sebagai wangmuka dari peningkatan资产和潜在的管理人员wakaf。Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk menggali keunikan manajemen wakaf dalam sudut pandang penggalangan dana dari tiga Nazir, yitu, universitashim Ashari tebuirenjombang, Dewan Wakafdari Universitas Islam印度尼西亚日惹和dana社会Al-Falah泗水。Penelitian ini mongunakan研究了多kasus - dari视角下的penkatan比较。Temuan menunjukkan bahwa ada tiga keunikan dalam memperoleh wakaf, yitu penggalangan dana berbasis tradiskearifan di Nazir tebubujjbang, pendanan berbasis university untuk pemberdayaan masyarakat di Nazir,日惹,pendanan berbasis masyarakat yang berfakus pada - orangang pinggiran di YDSF泗水。孟加库帕达彭加兰曼ketiga nazir di数据,ada beragam模型达拉姆彭加兰甘达纳瓦卡夫。Keanekaragaman itu dalam bentuk internalisasi, hubungandanintegrasipenggalangan dana。Ketiga模型tersebut mengarah pada serangkaian模型penggalangan dana wakafholistik dalam rangka mewujudkan keberlanjutan pengelolaan wakaf, termasuk keberlanjutan nazir, set, manfaat, wakif dan mauquf 'alaih。
{"title":"MODELS OF WAQFFUNDRAISING MANAGEMENTIN INDONESIA","authors":"M. Huda","doi":"10.21154/muslimheritage.v4i1.1580","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v4i1.1580","url":null,"abstract":"AbstractNowadays, strengthening the capacity of nazir is very essential in gettingbenefits in terms of self-reliance and empowerment of mauquf alaih. One of its attempts israising fund as an advance of the improvement assets and waqf potential management.Therefore, this paper aims to investigate the uniqueness of waqf management in the viewpointof fundraising from three Nazir, namely, Hasyim Ashari Islamic boarding school TebuirengJombang, Foundation for Waqof Board and the Islamic University of Indonesia Yogyakarta andAl-Falah Social Fund Surabaya. This study employed multi case study from the perspective ofcomparative approach. The findings showed that there are three uniqueness of obtaining waqf,they are, tradition wisdom-based fundraising in Nazir Tebuireng Jombang, university-basedfundraising for community empowerment in Nazir UII Yogyakarta and the community-basedfundraising which focused on marginalized people in YDSF Surabaya. Referring to theexperiences of those three nazir above, there is diverse models in waqf fundraising. Thediversity is in the form of internalization fundraising, relationship fundraising, and integratedfundraising. Those three models lead to a series of holistic model of waqf fundraising in orderto keep the sustainable of waqf management, including the sustainability of nazir, assets,benefits, wakif and mauquf 'alaih. Abstrak Saat ini, penguatan kapasitas nazir sangat penting dalam pengembangankemandirian dan pemberdayaan mauquf alaih. Salah satu upayanya adalah mengumpulkan dana sebagai uang muka dari peningkatan aset dan potensi manajemen wakaf. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk menggali keunikan manajemen wakaf dalam sudut pandang penggalangan dana dari tiga Nazir, yaitu, UniversitasHasyim Ashari TebuirengJombang, Dewan Wakafdari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dan Dana Sosial Al-Falah Surabaya. Penelitian ini menggunakan studi multi kasus dari perspektif pendekatan komparatif. Temuan menunjukkan bahwa ada tiga keunikan dalam memperoleh wakaf, yaitu penggalangan dana berbasis tradisi kearifan di Nazir Tebuireng Jombang, pendanaan berbasis universitas untuk pemberdayaan masyarakat di Nazir UII Yogyakarta dan pendanaan berbasis masyarakat yang berfokus pada orang-orang pinggiran di YDSF Surabaya. Mengacu pada pengalaman ketiga nazir di atas, ada beragam model dalam penggalangan dana wakaf. Keanekaragaman itu dalam bentuk internalisasi, hubungandanintegrasipenggalangan dana. Ketiga model tersebut mengarah pada serangkaian model penggalangan dana wakafholistik dalam rangka mewujudkan keberlanjutan pengelolaan wakaf, termasuk keberlanjutan nazir, aset, manfaat, wakif dan mauquf 'alaih.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127061146","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-30DOI: 10.21154/muslimheritage.v4i1.1615
Intan Puspitasari
AbstractCooperation in the economic field would be an option for the owner of funds with limited ability to develop personal assets and groups. Cooperation of mini market establishment of Buana conducted by MWC NU Kebonsari sub-district with manager and shareholder. The establishment of a mini market formed by Nahdliyin residents in the midst of the Nahdliyin community created a new problem when the business unit formed together collapsed. This condition showing Nahdliyin residents need more study that commitment of Nahdliyin people to NU values is different from Nahdliyin's commitment to the business unit formed by the NU organization.This study aims to explore the factors that influencing interest of shopping among the Nahdliyin citizens. Quantitative research data was collected by questionnaires of 73 respondents are randomly selected. This research was anallyzed by using descriptive quantitative and inferential statistic method using regression and correlation test. The result of empirical test proves that economic factor is influencing shopping interest by 89%. AbstrakKerjasama di bidang ekonomi sering kali menjadi pilihan guna mengembangkan aset kelompok. Kerjasama dalam rangka meningkatkan kemandirian oaganisasi keagamaan. Pembentukan mini market Buana yang dilakukan oleh MWC NU kecamatan Kebonsari dilakukan penggalangan dana pengurus dan anggota serta pengelola yang dianggap kompeten di bidang jual beli. Pendirian unit usaha bersama bertujuan untuk meningkatkan kemandirian organisasi dan pemenuhan kebutuhan seluruh warga Nahdliyin secara ekonomi. Mini market bentukan warga Nahdliyin di tengah-tengah masyarakat Nahdliyin menimbulkan permasalahan baru ketika unit usaha yang dibentuk secara bersama-sama ini mengalami kemunduran. Hal ini menjadi tanda tanya apakah warga Nahdliyin memang membelanjakan uangnya di tempat lain, di sisi lain timbul pertanyaan komitmen warga Nahdliyin terhadap nilai-nilai NU memang berbeda dengan komitmennya terhadap unit usaha yang dibentuk oleh organisasi NU. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami faktor-faktor yang mempengaruhi minat berbelanja di kalangan warga Nahdliyin. Pengumpulan data penelitian kuantitatif dilakukan dengan penyebaran angket terhadap 73 responden yang dipilih secara random sampling. Penelitian ini menggunakan analisis metode deskriptif kuantitatif dan statistik inferensial menggunakan uji regresi dan korelasi. Hasil uji empiris membuktikan bahwa bauran pemasaran mendominasi pengaruh minat berbelanja sebesar 89%.
摘要在经济领域的合作将是有限的个人资产和集团发展能力的资金所有者的一种选择。MWC NU Kebonsari街道与管理者和股东合作建立Buana迷你市场。在Nahdliyin社区中间,由Nahdliyin居民组成的迷你市场的建立,造成了一个新的问题,即共同组建的业务单元崩溃。这一情况表明Nahdliyin居民需要更多的研究,Nahdliyin人对NU价值观的承诺不同于Nahdliyin人对NU组织形成的业务单位的承诺。本研究旨在探讨影响Nahdliyin市民购物兴趣的因素。定量研究数据是通过随机抽取73名调查对象的问卷收集的。本研究采用描述性定量和推理统计方法进行分析,并采用回归和相关检验。实证检验结果表明,经济因素对购物兴趣的影响达89%。【摘要】印度经济的发展与发展,印度经济的发展与发展,印度经济的发展。Kerjasama dalam rangka meningkatkan kmandirian oaganisasi keagamaan。彭本都坎迷你市场Buana yang dilakukan oleh MWC NU kecamatan Kebonsari dilakukan penggalangan dana pengurus dan anggota serta pengelola yang dianggap kompeten di bidang juj beli。Pendirian单位usaha bersama bertujuan untuk meningkatkan kandirian组织dan pemenuhan kebutuhan seluruh warga nahdliin secara经济学。迷你市场本图坎warga Nahdliyin di tengah-tengah masyarakat Nahdliyin menimbulkan permasalahan baru ketika单位usaha yang dibentuk secara bersama-sama ini mengalami kemunduran。Hal ini menjadi tanda tanya apakah warga Nahdliyin memang member(成员)janjanan wangyya di temat lain(成员),di sisi lain(成员)(成员)(成员)(成员)(成员)(成员)(成员)(成员)(成员)(成员)(成员)(成员)(成员)Penelitian ini bertujuan untuk mendalami factor - factor - factor for yang mempengaruhi minat berbelanja di kalangan warga Nahdliyin。调查数据为随机抽样,共对73名调查对象进行了调查。Penelitian在孟古纳坎分析方法的描述。孟古纳坎的定量和统计分析。Hasil uji imperiis membuktikan bahwa bauran pemasaran mendominasi pengaruh minat berbelanja sebesar 89%。
{"title":"Faktor Pengaruh Keputusan Berbelanja Warga Nahdliyin di Mini Market Buana","authors":"Intan Puspitasari","doi":"10.21154/muslimheritage.v4i1.1615","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v4i1.1615","url":null,"abstract":"AbstractCooperation in the economic field would be an option for the owner of funds with limited ability to develop personal assets and groups. Cooperation of mini market establishment of Buana conducted by MWC NU Kebonsari sub-district with manager and shareholder. The establishment of a mini market formed by Nahdliyin residents in the midst of the Nahdliyin community created a new problem when the business unit formed together collapsed. This condition showing Nahdliyin residents need more study that commitment of Nahdliyin people to NU values is different from Nahdliyin's commitment to the business unit formed by the NU organization.This study aims to explore the factors that influencing interest of shopping among the Nahdliyin citizens. Quantitative research data was collected by questionnaires of 73 respondents are randomly selected. This research was anallyzed by using descriptive quantitative and inferential statistic method using regression and correlation test. The result of empirical test proves that economic factor is influencing shopping interest by 89%. AbstrakKerjasama di bidang ekonomi sering kali menjadi pilihan guna mengembangkan aset kelompok. Kerjasama dalam rangka meningkatkan kemandirian oaganisasi keagamaan. Pembentukan mini market Buana yang dilakukan oleh MWC NU kecamatan Kebonsari dilakukan penggalangan dana pengurus dan anggota serta pengelola yang dianggap kompeten di bidang jual beli. Pendirian unit usaha bersama bertujuan untuk meningkatkan kemandirian organisasi dan pemenuhan kebutuhan seluruh warga Nahdliyin secara ekonomi. Mini market bentukan warga Nahdliyin di tengah-tengah masyarakat Nahdliyin menimbulkan permasalahan baru ketika unit usaha yang dibentuk secara bersama-sama ini mengalami kemunduran. Hal ini menjadi tanda tanya apakah warga Nahdliyin memang membelanjakan uangnya di tempat lain, di sisi lain timbul pertanyaan komitmen warga Nahdliyin terhadap nilai-nilai NU memang berbeda dengan komitmennya terhadap unit usaha yang dibentuk oleh organisasi NU. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami faktor-faktor yang mempengaruhi minat berbelanja di kalangan warga Nahdliyin. Pengumpulan data penelitian kuantitatif dilakukan dengan penyebaran angket terhadap 73 responden yang dipilih secara random sampling. Penelitian ini menggunakan analisis metode deskriptif kuantitatif dan statistik inferensial menggunakan uji regresi dan korelasi. Hasil uji empiris membuktikan bahwa bauran pemasaran mendominasi pengaruh minat berbelanja sebesar 89%.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"32 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126067581","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-30DOI: 10.21154/muslimheritage.v4i1.1608
Eka wahyu Wibowo
LAZNAS Yatim Mandiri Cabang Ponorogo is a non-profit or non-profit institution that is dedicated to empower all potential orphans through the management of ziswaf funds, whether individual, institutional, institutional or coorporate and domiciled in Ponorogo. This study purpose is analyzing the concept and application of marketing mix at the institution in terms of sharia marketing. This research mehod uses a qualitative approach and research type is descriptive qualitative with observation method and interview to capture data, then conducted analysis and position of researcher as key instrument. The results of this study are: First, the marketing mix at the agency focuses on the diversification of products coupled with the launch of innovative products of good quality, halal and tayyib with low price and supported by good service and very strategic office location for promotion and uphold honesty in marketing process as syiar Islam the aim is the penetration of market segments. Second, the institute performs strategy segmentation, targeting, positioning, diferentiation to meet the target selling that pay attention to customer satisfaction by building brand, service and process good. AbstrakLAZNAS Yatim Mandiri Cabang Ponorogo merupakan lembaga nirlaba atau non profit yang berkhidmat memberdayakan segala potensi anak yatim melalui pengelolaan dana ziswaf baik perorangan, lembaga, institusi maupun coorporate dan berkedudukan di Ponorogo. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis konsep dan penerapan bauran pemasaran pada lembaga tersebut ditinjau dari marketing syariah. Metode peneltian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian diskriptif kualitatif dengan metode pengamatan dan wawancara untuk menjaring data, kemudian dilakukan analisis dan posisi peneliti sebagai intrumen kunci. Hasil dari penelitian adalah: Pertama, bauran pemasaran pada lembaga tersebut menitik beratkan pada diversifikasi produk yang dibarengi dengan peluncuran produk inovatif yang berkualitas baik, halal dan tayyib dengan harga rendah dan serta ditunjang dengan layanan bagus dan lokasi kantor yang sangat strategis untuk promosi serta menjunjung tinggi kejujuran dalam proses pemasarannya sebagai syiar Islam tujuannya adalah penetrasi segmen pasar. Kedua, lembaga tersebut melakukan strategi segmentation, targeting, positioning, diferentiation untuk memenuhi target selling yang memperhatikan kepuasan konsumen dengan membangun brand, service dan process yang bagus
LAZNAS Yatim Mandiri Cabang Ponorogo是一个非营利或非营利性机构,致力于通过管理ziswaf基金来帮助所有潜在的孤儿,无论是个人、机构、机构还是企业,并在Ponorogo注册。本研究的目的是从伊斯兰教营销的角度分析营销组合的概念及其在该机构中的应用。本研究方法采用定性方法,研究类型为描述性定性,以观察法和访谈法捕捉数据,然后进行分析和研究人员的定位为关键工具。本研究的结果是:首先,该机构的营销组合侧重于产品的多样化,同时推出高质量、清真和低价格的创新产品,并以良好的服务和非常有战略意义的办公地点为支持,以促进和在营销过程中秉承伊斯兰教的诚信,目的是渗透细分市场。其次,通过品牌、服务、流程等方面的建设,实施战略细分、目标、定位、差异化,以满足注重顾客满意度的目标销售。【摘要】【摘要】【摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】Tujuan penelitian ini adalah menganalis konsep danpenerapan bauran pemasaran pada lembaga tersebut ditinjau dari marketing syaria。方法peneltian ini menggunakan pendekatan kalititan danwananca untuk menjical资料,kemudian dilakukan分析danposisi peneliti sebagai intrumumkunci。Hasil dari penelitian adalah: Pertama, bauran pemasaran pada lembaga tersebut menitik beratkan pada多样化kasi产品yang dibarareni dengan peluncuran产品创新yang berkualitas baik, halal dantayyb dengan harga rendah dan serta ditunjang dengan layanan bagus dan lokasi kantor yang sangat战略untuk promosi serta menjunjung tinggi kejujuran dalam prosmasarannya sebagai sysyar伊斯兰tujuannya adalah penetrasi segmen pasar。营销策略:细分、定位、定位、差异化营销目标,销售品牌品牌,服务品牌流程
{"title":"ANALISIS BAURAN PEMASARAN PADA LAZNAS YATIM MANDIRI CABANG PONOROGO DITINJAU DARI MARKETING SYARIAH","authors":"Eka wahyu Wibowo","doi":"10.21154/muslimheritage.v4i1.1608","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v4i1.1608","url":null,"abstract":"LAZNAS Yatim Mandiri Cabang Ponorogo is a non-profit or non-profit institution that is dedicated to empower all potential orphans through the management of ziswaf funds, whether individual, institutional, institutional or coorporate and domiciled in Ponorogo. This study purpose is analyzing the concept and application of marketing mix at the institution in terms of sharia marketing. This research mehod uses a qualitative approach and research type is descriptive qualitative with observation method and interview to capture data, then conducted analysis and position of researcher as key instrument. The results of this study are: First, the marketing mix at the agency focuses on the diversification of products coupled with the launch of innovative products of good quality, halal and tayyib with low price and supported by good service and very strategic office location for promotion and uphold honesty in marketing process as syiar Islam the aim is the penetration of market segments. Second, the institute performs strategy segmentation, targeting, positioning, diferentiation to meet the target selling that pay attention to customer satisfaction by building brand, service and process good. AbstrakLAZNAS Yatim Mandiri Cabang Ponorogo merupakan lembaga nirlaba atau non profit yang berkhidmat memberdayakan segala potensi anak yatim melalui pengelolaan dana ziswaf baik perorangan, lembaga, institusi maupun coorporate dan berkedudukan di Ponorogo. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis konsep dan penerapan bauran pemasaran pada lembaga tersebut ditinjau dari marketing syariah. Metode peneltian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian diskriptif kualitatif dengan metode pengamatan dan wawancara untuk menjaring data, kemudian dilakukan analisis dan posisi peneliti sebagai intrumen kunci. Hasil dari penelitian adalah: Pertama, bauran pemasaran pada lembaga tersebut menitik beratkan pada diversifikasi produk yang dibarengi dengan peluncuran produk inovatif yang berkualitas baik, halal dan tayyib dengan harga rendah dan serta ditunjang dengan layanan bagus dan lokasi kantor yang sangat strategis untuk promosi serta menjunjung tinggi kejujuran dalam proses pemasarannya sebagai syiar Islam tujuannya adalah penetrasi segmen pasar. Kedua, lembaga tersebut melakukan strategi segmentation, targeting, positioning, diferentiation untuk memenuhi target selling yang memperhatikan kepuasan konsumen dengan membangun brand, service dan process yang bagus","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"2016 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114786986","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-30DOI: 10.21154/muslimheritage.v4i1.1589
Dudi Badruzaman
ABSTRACT In the growth and development of the Islamic Financial Institution (LKS) in Indonesia, there are three major challenges: First: how LKS can be an alternative financial institution for the community, especially the Muslim community. Second: Product innovation and growth must develop and still be able to compete with conventional financial institutions. And third: the products offered must still maintain the principles of Islamic shari'a. In providing guarantees of safety and comfort to customers, the role of the notary in the LKS is to provide legality. In the service function, a notary who has an attitude of honesty, fairness, transparency and neutrality (impartial to anyone) becomes an added value for the community to trust sharia financial institutions as a place for murabahah financing contracts that use collateral / collateral as a condition of the financing contract. With the descriptive method, this paper describes how the position and role of the notary in the Murabahah contract in the Syari'ah Financial Institution. In Murabahah financing, the role of the notary as a general official making deed becomes the legal strength of the parties in: making a Deed of Sale (AJB), Fiduciary contract / agreement, Power of Attorney (SKMHT) and Deed of Recognition (APHT) and Recognition Deed Debt. So that the parties who are in agreement can get a guarantee that is legally binding on the contract and can be used as an authentic deed if there is a dispute or something else related to the law. Keywords: Notary Role, Murabahah Agreement, LKS, Authentic Deed. ABSTRAKDalam pertumbuhan dan perkembangan Lembaka Keuangan Syari’ah (LKS) di Indonesia, terdapat tiga tantangan besar:, Pertama: bagaimana LKS bisa menjadi lembaga keuangan alternatif bagi masyarakat, khusunya ummat Islam. Kedua: Inovasi dan pertumbuhan produk harus berkembangan dan tetap bisa bersaing dengan lembaga keuangan konvensional. Dan ketiga: produk-produk yang ditawarkan harus tetap memepertahankan prinsip-prinsip syari’at Islam. Dalam memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan pada nasabah, peran notaris di LKS sebagaipemberi legalitas (kekuatan hukum). Pada fungsi pelayanan, notaris yang memiliki sikap kejujuran, keadilan, transparansi dan netral (tidak memihak siapapun) menjadi nilai tambah untuk masyarakat dapat mempercayai lembaga keuangan syariah sebagai wadah tempat terjadinya akad pembiayaan murabahah yang menggunakan agunan/jaminan sebagai syarat akad pembiayaan tersebut. Dengan metode deskriptif, tulisan ini menguraikan bagaimana kedudukan dan peran notaris dalam akad Murabahah dalam Lembaga Keuangan Syari’ah. Dalam pembiayaan Murabahah, peran notaris sebagai pejabat umum pembuat akta menjadi kekuatan hukum para pihak dalam: membuat Akta Jual Beli (AJB), akad/perjanjian Fidusia, Surat Kuasa Me
在印度尼西亚伊斯兰金融机构(LKS)的成长和发展过程中,存在三大挑战:第一,LKS如何成为社区,特别是穆斯林社区的替代金融机构。第二:产品创新和增长必须得到发展,并且仍然能够与传统金融机构竞争。第三,所提供的产品必须仍然遵守伊斯兰教法的原则。在为客户提供安全和舒适的保证时,公证员在香港的作用是提供合法性。在服务功能上,一个持诚实、公平、透明和中立(对任何人都不偏不倚)态度的公证人成为社区信任伊斯兰金融机构的附加价值,作为使用抵押品/抵押品作为融资合同条件的murabahah融资合同的场所。本文采用描述性的方法,描述了公证人在叙利亚金融机构的Murabahah合同中的地位和作用。在Murabahah融资中,公证人作为一般官员的角色成为各方的法律力量:制作销售契据(AJB),信托合同/协议,授权书(SKMHT)和承认契据(APHT)和承认契据债务。这样达成协议的双方就可以得到对合同具有法律约束力的保证,如果有争议或其他与法律有关的事情,可以作为真实的契约。关键词:公证作用,Murabahah协议,路,真实的行为 . 【摘要】印度尼西亚的dadampertumbuhan dan perkembangan lembka Keuangan Syari 'ah (LKS), terdapat tiga tantangan besar:,印度尼西亚的Pertama: bagaimana LKS bisa menjadi lembaga Keuangan alternatif bagi masyarakat, khusunya ummat Islam。Kedua: Inovasi dan pertumbuhan产品harus berkembangan dan tetap bisa bersaing dengan lembaga keuangan konvenional。Dan ketiga:我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。国会议员jaminan keamanan dan kenyamanan padnasabah,国会公证人diks sebagaipemberi legalitas (kekuatan hukum)。Pada funsi pelayanan,公婆,公婆,公婆,公婆,公婆,公婆,公婆,公婆,公婆,公婆,公婆,公婆,公婆,公婆,公婆,公婆,公婆,公婆,公婆,公婆,公婆。登根的方法是,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度。Dalam pembiayaan Murabahah, peran notaris sebagai pejabat umum pembuat akta menjadi kekuatan hukum parpihak Dalam: akta juual Beli (AJB)成员,akad/perjanjian Fidusia, Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT)和akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT)和akta Pengakuan Hutang。我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。Kata kunci: Peran Notaris, Akad Murabahah, LKS, Akta Otentik。
{"title":"ISU KONTEMPORER PERAN NOTARIS DALAM AKAD MURABAHAH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH","authors":"Dudi Badruzaman","doi":"10.21154/muslimheritage.v4i1.1589","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v4i1.1589","url":null,"abstract":"ABSTRACT In the growth and development of the Islamic Financial Institution (LKS) in Indonesia, there are three major challenges: First: how LKS can be an alternative financial institution for the community, especially the Muslim community. Second: Product innovation and growth must develop and still be able to compete with conventional financial institutions. And third: the products offered must still maintain the principles of Islamic shari'a. In providing guarantees of safety and comfort to customers, the role of the notary in the LKS is to provide legality. In the service function, a notary who has an attitude of honesty, fairness, transparency and neutrality (impartial to anyone) becomes an added value for the community to trust sharia financial institutions as a place for murabahah financing contracts that use collateral / collateral as a condition of the financing contract. With the descriptive method, this paper describes how the position and role of the notary in the Murabahah contract in the Syari'ah Financial Institution. In Murabahah financing, the role of the notary as a general official making deed becomes the legal strength of the parties in: making a Deed of Sale (AJB), Fiduciary contract / agreement, Power of Attorney (SKMHT) and Deed of Recognition (APHT) and Recognition Deed Debt. So that the parties who are in agreement can get a guarantee that is legally binding on the contract and can be used as an authentic deed if there is a dispute or something else related to the law. Keywords: Notary Role, Murabahah Agreement, LKS, Authentic Deed. ABSTRAKDalam pertumbuhan dan perkembangan Lembaka Keuangan Syari’ah (LKS) di Indonesia, terdapat tiga tantangan besar:, Pertama: bagaimana LKS bisa menjadi lembaga keuangan alternatif bagi masyarakat, khusunya ummat Islam. Kedua: Inovasi dan pertumbuhan produk harus berkembangan dan tetap bisa bersaing dengan lembaga keuangan konvensional. Dan ketiga: produk-produk yang ditawarkan harus tetap memepertahankan prinsip-prinsip syari’at Islam. Dalam memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan pada nasabah, peran notaris di LKS sebagaipemberi legalitas (kekuatan hukum). Pada fungsi pelayanan, notaris yang memiliki sikap kejujuran, keadilan, transparansi dan netral (tidak memihak siapapun) menjadi nilai tambah untuk masyarakat dapat mempercayai lembaga keuangan syariah sebagai wadah tempat terjadinya akad pembiayaan murabahah yang menggunakan agunan/jaminan sebagai syarat akad pembiayaan tersebut. Dengan metode deskriptif, tulisan ini menguraikan bagaimana kedudukan dan peran notaris dalam akad Murabahah dalam Lembaga Keuangan Syari’ah. Dalam pembiayaan Murabahah, peran notaris sebagai pejabat umum pembuat akta menjadi kekuatan hukum para pihak dalam: membuat Akta Jual Beli (AJB), akad/perjanjian Fidusia, Surat Kuasa Me","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115612143","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-29DOI: 10.21154/muslimheritage.v4i1.1581
Miftahul Akla
AbstractThe presence of technological developments impacts on the increasing of information disclosure. Also, it is occurred in every government agency, including in the center, province and district / city. This openness is very important since the community can directly observe various policies and developments in the region as well as the use of the budget. This issue of openness is very important as a foundation for development in this region. The financial transparency leads community to conduct both direct and indirect monitor of its usage. It is expected that the regional development will be enlarged and the misuse of financial budget can be reduced. Therefore, it will be possible to realize development and creates a good government. AbstakPerkembangan teknologi membuat era keterbukaan informasi semakin terbuka lebar. Ini juga terjadi di setiap instansi pemerintah mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten / kota. Keterbukaan ini sangat penting agar masyarakat dapat secara langsung memantau berbagai kebijakan dan perkembangan di wilayah tersebut. Termasuk penggunaan anggaran di masing-masing instansi pemerintah. Masalah keterbukaan ini sangat penting, sebagai landasan dalam pembangunan di kawasan ini. Masyarakat menginginkan transparansi keuangan regional sehingga mereka dapat berkontribusi untuk pemantauan langsung dan pemantauan. Dengan keterbukaan ini, pembangunan akan dimaksimalkan dan meminimalkan penyalahgunaan atau penyalahgunaan anggaran keuangan daerah. Dengan begitu, akan mungkin untuk mewujudkan pembangunan yang mengambil sisi dari rakyat dan menciptakan pemerintahan pemerintahan yang baik.
摘要技术发展的存在对信息披露的增加产生了影响。此外,它发生在每个政府机构,包括中央,省和区/市。这种开放性非常重要,因为社区可以直接观察该地区的各种政策和发展,以及预算的使用。开放问题非常重要,是本地区发展的基础。财务透明度促使社会对其使用情况进行直接和间接的监督。预计将扩大区域发展,减少财政预算的滥用。这样才有可能实现发展,创造一个好的政府。AbstakPerkembangan技术成员的时代keterbukaan信息是在制造terbuka lebar。Ini juga terjadi di设置了一个实例,即在mulai dari pusat省,省和省。Keterbukaan ini sangat penting agar masyarakat dapat secara langsunu berbagai kebijakan dan perkembangan di wilayah tersebut。Termasuk penggunaan anggaran di masing-masing instantmerintah。Masalah keterbukaan ini sangat penting, sebagai landasan dalam pembangunan di kawasan ini。马萨拉克特,孟宁根,透明,广安,区域,区域,区域,区域,区域,区域,区域,区域,区域,区域,区域,区域Dengan keterbukaan ini, pembangunan akan dimaksimalkan dan minminimalkan penyalahgunaan atau penyalahgunaan anggaran keuangan daerah。登干开始,阿肯芒金,阿肯芒金,阿肯芒金,阿肯芒金,阿肯芒金,阿肯芒金,阿肯芒金,阿肯芒金,阿肯芒金,阿肯芒金,阿肯芒金,阿肯芒金,阿肯芒金。
{"title":"TRANSPARANSI KEUANGAN DAERAH DALAM PERSPEKTIF ISLAMIC GOOD GOVERNANCE","authors":"Miftahul Akla","doi":"10.21154/muslimheritage.v4i1.1581","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v4i1.1581","url":null,"abstract":"AbstractThe presence of technological developments impacts on the increasing of information disclosure. Also, it is occurred in every government agency, including in the center, province and district / city. This openness is very important since the community can directly observe various policies and developments in the region as well as the use of the budget. This issue of openness is very important as a foundation for development in this region. The financial transparency leads community to conduct both direct and indirect monitor of its usage. It is expected that the regional development will be enlarged and the misuse of financial budget can be reduced. Therefore, it will be possible to realize development and creates a good government. AbstakPerkembangan teknologi membuat era keterbukaan informasi semakin terbuka lebar. Ini juga terjadi di setiap instansi pemerintah mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten / kota. Keterbukaan ini sangat penting agar masyarakat dapat secara langsung memantau berbagai kebijakan dan perkembangan di wilayah tersebut. Termasuk penggunaan anggaran di masing-masing instansi pemerintah. Masalah keterbukaan ini sangat penting, sebagai landasan dalam pembangunan di kawasan ini. Masyarakat menginginkan transparansi keuangan regional sehingga mereka dapat berkontribusi untuk pemantauan langsung dan pemantauan. Dengan keterbukaan ini, pembangunan akan dimaksimalkan dan meminimalkan penyalahgunaan atau penyalahgunaan anggaran keuangan daerah. Dengan begitu, akan mungkin untuk mewujudkan pembangunan yang mengambil sisi dari rakyat dan menciptakan pemerintahan pemerintahan yang baik.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131706318","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-29DOI: 10.21154/muslimheritage.v4i1.1607
A. Wafa
Nowadays, in almost every transaction, it is almost impossible to avoid usury, as well as transactions in sharia financial institutions themselves. In theory it might have been very perfect and avoided usury, but in its implementation it had not been completely free from usury. Usury has plagued and penetrated almost all the joints of the Indonesian economy. This article tries to dig deeper and find small potentials that can be missed a little more. The conclusions of this study are: First, the legal contract (contract) that is used is still found in the potential to fall into usury or it can be called the back door of usury. Second, the implementation of sharia products sometimes forgets the crucial things the basic principle of the contract itself, for example the determination of margins based on the financing principal provided, not based on the buying and selling object in the murābaḥah contract. Determination of the capital principal value of 70% of the selling price of the collateral provided by the Customer and is definitely profitable. Third, the application of the LKS financing contract in Ponorogo which is not yet 100% has a direct impact on the Customer, namely a very large margin of 49.39% and the potential for usury by 19.39% of the principal capital issued by the bank on murābaḥah financing. Disbursement of muḍārabah funds is not 100% given by the Customer as capital manager and profit determination at the beginning of the contract without seeing the customer profit or loss. Dewasa ini dalam setiap transaksi hampir dapat dikatakan mustahil untuk terhindar dari riba, begitupun transaksi-transaksi dalam lembaga keuangan syariah sendiri. Secara teori mungkin telah sangat sempurna dan terhindar dari riba, namun dalam pelaksanaannya belum sepenuhnya terbebas dari riba. Riba telah menjangkiti dan merasuki hampir seluruh sendi-sendi perekonomian Indonesia. Artikel ini berusaha menggali lebih dalam dan menemukan potensi-potensi kecil yang sedikit banyak bisa terlewatkan. Kesimpulan dari kajian ini yaitu: Pertama, Legal kontrak (akad) yang digunakan masih ditemui potensi-potensi jatuh kepada riba atau bisa disebut pintu belakang dari riba. Kedua, Pelaksanaan produk syariah ini terkadang melupakan hal-hal krusial prinsip dasar dari akad itu sendiri misalnya penetapan margin berdasarkan pokok pembiayaan yang diberikan, bukan berdasarkan obyek jual beli pada akad murābaḥah. Penetapan nilai pokok modal 70 % dari harga jual agunan yang diberikan Nasabah dan pasti untung. Ketiga, Penerapan akad pembiayaan LKS di Ponorogo yang belum sesuai 100% berdampak langsung terhadap Nasabah yaitu margin yang sangat besar 49,39% dan berpotensi riba sebesar 19,39% dari modal pokok yang dikeluarkan oleh bank pada pembiayaan murābaḥah. Pencairan dana muḍārabah tidak 100% diberikan Nasabah sebagai pengelola modal dan penetapan keuntungan di awal akad tanpa melihat nasabah untung atau rugi.
如今,在几乎每一笔交易中,几乎不可能避免高利贷,以及伊斯兰金融机构本身的交易。从理论上讲,它可能是非常完善的,可以避免高利贷,但在实施中,它并没有完全摆脱高利贷。高利贷已经困扰并渗透到印尼经济的几乎所有环节。本文试图更深入地挖掘和发现可能被错过的小潜力。本研究的结论是:第一,所使用的法律合同(合同)仍然存在陷入高利贷的可能性,或者可以称之为高利贷的后门。其次,伊斯兰教法产品的实施有时会忘记至关重要的事情,即合同本身的基本原则,例如,根据所提供的融资本金确定保证金,而不是根据murābaḥah合同中的买卖对象。确定客户提供的抵押品售价的70%的资本本金价值,是绝对有利可图的。第三,在尚未100%的Ponorogo应用LKS融资合同对客户有直接影响,即49.39%的非常大的保证金和银行在murābaḥah融资中发行的本金的19.39%的高利贷潜力。muḍārabah资金的支付不是100%由客户作为资本管理人在合同开始时决定的,没有看到客户的利润或损失。Dewasa ini dalam setiap transaksi hampir dapat dikatakan mustahil untuk terhindar dari riba, begitupun transaksi-transaksi dalam lembaga keuangan syariah sendiri。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Riba telah menjangkiti dan merasuki hampir seluruh sendi-sendi perekonomian印度尼西亚。Artikel ini berusha menggali lebih dalam dan menemukan potential - potential - kecil yang sedikit banyak bisa terlewatkan。【翻译】:Pertama, Legal kontrak (akad) yang digunakan masih ditemui potentii - potentisi jatuh kepada riba atau bisa disebut pintu belakang dari riba。Kedua, Pelaksanaan product syariah ini terkadang melupakan halhalkrusial prinsip dasar dari akad itsendiri misalnya penetapan margin berdasarkan pokok pembiayaan yang diberikan, bukan berdasarkan obyek jual beli padakad murābaḥah。Penetapan nilai pokok modal 70% dari harga jual agunan yang diberikan Nasabah dan pasti untung。Ketiga, Penerapan akad pembiayaan LKS di Ponorogo yang belum sesuai 100% berdampak langsung terhadap Nasabah yitu margin yang sangat besar 49,39% dan berpotensi riba sebesar 19,39% dari modal pokok yang dikeluarkan oleh bank pada pembiayaan murābaḥah。Pencairan dana muḍārabah tidak 100% diberikan Nasabah sebagai pengelola modal dan penetapan keuntungan di awal akad tanpa melihat Nasabah untung atau rugi。
{"title":"POTENSI RIBA DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (LKS) DI KABUPATEN PONOROGO","authors":"A. Wafa","doi":"10.21154/muslimheritage.v4i1.1607","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v4i1.1607","url":null,"abstract":"Nowadays, in almost every transaction, it is almost impossible to avoid usury, as well as transactions in sharia financial institutions themselves. In theory it might have been very perfect and avoided usury, but in its implementation it had not been completely free from usury. Usury has plagued and penetrated almost all the joints of the Indonesian economy. This article tries to dig deeper and find small potentials that can be missed a little more. The conclusions of this study are: First, the legal contract (contract) that is used is still found in the potential to fall into usury or it can be called the back door of usury. Second, the implementation of sharia products sometimes forgets the crucial things the basic principle of the contract itself, for example the determination of margins based on the financing principal provided, not based on the buying and selling object in the murābaḥah contract. Determination of the capital principal value of 70% of the selling price of the collateral provided by the Customer and is definitely profitable. Third, the application of the LKS financing contract in Ponorogo which is not yet 100% has a direct impact on the Customer, namely a very large margin of 49.39% and the potential for usury by 19.39% of the principal capital issued by the bank on murābaḥah financing. Disbursement of muḍārabah funds is not 100% given by the Customer as capital manager and profit determination at the beginning of the contract without seeing the customer profit or loss. Dewasa ini dalam setiap transaksi hampir dapat dikatakan mustahil untuk terhindar dari riba, begitupun transaksi-transaksi dalam lembaga keuangan syariah sendiri. Secara teori mungkin telah sangat sempurna dan terhindar dari riba, namun dalam pelaksanaannya belum sepenuhnya terbebas dari riba. Riba telah menjangkiti dan merasuki hampir seluruh sendi-sendi perekonomian Indonesia. Artikel ini berusaha menggali lebih dalam dan menemukan potensi-potensi kecil yang sedikit banyak bisa terlewatkan. Kesimpulan dari kajian ini yaitu: Pertama, Legal kontrak (akad) yang digunakan masih ditemui potensi-potensi jatuh kepada riba atau bisa disebut pintu belakang dari riba. Kedua, Pelaksanaan produk syariah ini terkadang melupakan hal-hal krusial prinsip dasar dari akad itu sendiri misalnya penetapan margin berdasarkan pokok pembiayaan yang diberikan, bukan berdasarkan obyek jual beli pada akad murābaḥah. Penetapan nilai pokok modal 70 % dari harga jual agunan yang diberikan Nasabah dan pasti untung. Ketiga, Penerapan akad pembiayaan LKS di Ponorogo yang belum sesuai 100% berdampak langsung terhadap Nasabah yaitu margin yang sangat besar 49,39% dan berpotensi riba sebesar 19,39% dari modal pokok yang dikeluarkan oleh bank pada pembiayaan murābaḥah. Pencairan dana muḍārabah tidak 100% diberikan Nasabah sebagai pengelola modal dan penetapan keuntungan di awal akad tanpa melihat nasabah untung atau rugi.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"85 10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127984951","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-24DOI: 10.21154/muslimheritage.v4i1.1724
Devid Frastiawan
abstrak Secara umum banyak industri besar yang menghasilkan limbah dan mengganggu kelestarian lingkungan hidup. Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup) sebagai sebuah peraturan perundangan-undangan yang mengatur tentang studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, wajib dimiliki oleh setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan. Amdal disusun oleh pemrakarsa pada tahap perencanaan suatu usaha dan/atau kegiatan yang dituangkan dalam dokumen Amdal. Penelitian ini berawal dari sebuah keprihatinan bahwa dalam kitab-kitab fiqh pembahasan tentang lingkungan hidup kurang mendapat sorotan. Penelitian ini berusaha untuk menjajagi tingkat dukungan agama terhadap Amdal dengan menggunakan pendekatan mas}lah}ah. Pertama, tingkat dukungan nas}s}-nas}s} agama terhadap Amdal cenderung kepada mas}lah}ah mursalah. Amdal sebagai produk hukum dan undang-undang dengan perantara pemerintah merupakan salah satu sarana dari mas}lah}ah mursalah. Kedua, agama meletakkan peringkat kepentingan Amdal dalam mas}lah}ah d}aru>ri>yah. Amdal terkait dengan mas}lah}ah yang bersifat umum (mas}lah}ah ‘a>mmah), karena segala hal yang terjadi pada lingkungan hidup akan berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Ketiga, agama meletakkan Amdal dalam al-kulliya>t al-khams sebagai fard}u kifa>yah, tidak termasuk dalam salah satu sektor di dalamnya dan juga tidak memasukkannya dalam sektor baru keenam untuk dibuka, karena dalam implementasinya Amdal merupakan kewajiban kolektif dalam penanganan problem lingkungan hidup yang hanya dapat dituntaskan secara bersama dengan melibatkan banyak stakeholders. abstractIn general, many large industries produce waste and interfere with environmental sustainability. EIA-Environmental Impact Assessment (in Indonesia usually called by Amdal) as a law that regulates the feasibility study of a business plan and/or activity, must be owned by every business and/or activity that has an important impact on the environment. The EIA is prepared by the initiator at the planning stage of a business and/or activity as outlined in the EIA documents. This thesis begins with a concern that in the books of fiqh the discussion of the environment is not under the spotlight. Therefore, this thesis will explore the level of religious support for EIA with the approach of mas}lah}ah. First, the support level of nas}s}-nas}s} religion against EIA tends to mas}lah}ah mursalah. EIA as a legal product and law with a government intermediary is one of the means of mas}lah}ah mursalah, because it contains a essential mas}lah}ah, in line with the intent and purpose of shara‘, does not clash with the existing shara‘ proposition, and is very necessary in the prevention of pollution and environmental destruction. Second, religion ranks EIA interest in mas}lah}ah d}aru>ri>yah. EIA is related to mas}lah}ah that are general in nature (mas}lah}ah ‘a>mmah), because everything that happens in the environment will affect human life, including di>n
总的来说,许多生产浪费和破坏环境可持续的大型工业都是抽象的。Amdal(对环境影响的分析)是一项组织企业计划可行性研究和/或活动的邀请条例,每一个企业和/或活动都必须拥有对病房重要影响的责任。Amdal是由发起者在策划一项业务和/或活动的阶段起草的。这项研究的起因是一种担忧,即《fiqh》中关于环境的讨论较少受到关注。这项研究试图通过使用最先进的方法来挑战对Amdal的宗教支持水平。首先,宗教支持阿姆达尔宗教倾向于谋杀。Amdal作为法律和政府中间人的产品是法律和法律的工具之一。其次,宗教把阿姆达尔的利益放在了阿鲁>ri>是的。Amdal与mas (mas)是共同的(mas),因为发生在环境中的一切都将影响人类的生活。第三,宗教Amdal放进al-kulliya > t al-khams作为美国fard} kifa >嗯,不包括在里面,也不进区之一的第六区新开业时,因为集体实行强制性实施Amdal中处理环境只能解决的共同问题涉及很多stakeholders。拖延将军,许多大型工业生产浪费和干扰环境资源。eienvironmental冲击评估(在印度尼西亚通常被称为Amdal),作为一项法律,对商业计划和/或行为的影响,必须受到每一项商业计划和/或行为的影响。他正在为一项商业和/或活动的策划做准备。这篇论文是由一项关切开始的,在动荡的书中,环境的歧视不在聚光灯下。因此,这份论文将以马的同意来解释宗教支持的水平。首先,宗教反对暴力。EIA美国合法的广告和政府法律with a intermediary是一号》《金鱼的吧是啊mursalah意味着,因为it contains a essential mas)是啊,in - line的意图和目的》和萨拉·’,确实不是冲突with the existing萨拉·’,命题和预防》很有必要在污染环境毁灭。其次,宗教问题很有趣。这与自然有关,因为在环境中发生的一切都将影响人类的生活,包括在>n(宗教)、纳夫斯(生命)、在这种情况下,benefit的一面是effort to realize benefits (jalb aldia - >fi i)和avoid人类来自damage和ugliness (dar ' al-mafa>sidi)。第三,宗教在里面al-kulliya EIA会让美国> t al-khams fard) u kifa >是的,不是included in sectors一号》》和它也确实不是《新区第六include it has to be开放,因为在它的implementation EIA是一个集体抵押在处理环境problems,以至于只能被involving很多stakeholders一起解决。
{"title":"TINJAUAN MAS{LAH{AH TERHADAP AMDAL","authors":"Devid Frastiawan","doi":"10.21154/muslimheritage.v4i1.1724","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v4i1.1724","url":null,"abstract":"abstrak Secara umum banyak industri besar yang menghasilkan limbah dan mengganggu kelestarian lingkungan hidup. Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup) sebagai sebuah peraturan perundangan-undangan yang mengatur tentang studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, wajib dimiliki oleh setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan. Amdal disusun oleh pemrakarsa pada tahap perencanaan suatu usaha dan/atau kegiatan yang dituangkan dalam dokumen Amdal. Penelitian ini berawal dari sebuah keprihatinan bahwa dalam kitab-kitab fiqh pembahasan tentang lingkungan hidup kurang mendapat sorotan. Penelitian ini berusaha untuk menjajagi tingkat dukungan agama terhadap Amdal dengan menggunakan pendekatan mas}lah}ah. Pertama, tingkat dukungan nas}s}-nas}s} agama terhadap Amdal cenderung kepada mas}lah}ah mursalah. Amdal sebagai produk hukum dan undang-undang dengan perantara pemerintah merupakan salah satu sarana dari mas}lah}ah mursalah. Kedua, agama meletakkan peringkat kepentingan Amdal dalam mas}lah}ah d}aru>ri>yah. Amdal terkait dengan mas}lah}ah yang bersifat umum (mas}lah}ah ‘a>mmah), karena segala hal yang terjadi pada lingkungan hidup akan berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Ketiga, agama meletakkan Amdal dalam al-kulliya>t al-khams sebagai fard}u kifa>yah, tidak termasuk dalam salah satu sektor di dalamnya dan juga tidak memasukkannya dalam sektor baru keenam untuk dibuka, karena dalam implementasinya Amdal merupakan kewajiban kolektif dalam penanganan problem lingkungan hidup yang hanya dapat dituntaskan secara bersama dengan melibatkan banyak stakeholders. abstractIn general, many large industries produce waste and interfere with environmental sustainability. EIA-Environmental Impact Assessment (in Indonesia usually called by Amdal) as a law that regulates the feasibility study of a business plan and/or activity, must be owned by every business and/or activity that has an important impact on the environment. The EIA is prepared by the initiator at the planning stage of a business and/or activity as outlined in the EIA documents. This thesis begins with a concern that in the books of fiqh the discussion of the environment is not under the spotlight. Therefore, this thesis will explore the level of religious support for EIA with the approach of mas}lah}ah. First, the support level of nas}s}-nas}s} religion against EIA tends to mas}lah}ah mursalah. EIA as a legal product and law with a government intermediary is one of the means of mas}lah}ah mursalah, because it contains a essential mas}lah}ah, in line with the intent and purpose of shara‘, does not clash with the existing shara‘ proposition, and is very necessary in the prevention of pollution and environmental destruction. Second, religion ranks EIA interest in mas}lah}ah d}aru>ri>yah. EIA is related to mas}lah}ah that are general in nature (mas}lah}ah ‘a>mmah), because everything that happens in the environment will affect human life, including di>n","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128985679","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-23DOI: 10.21154/muslimheritage.v4i1.1606
Iza Hanifuddin
AbstractThe village land / béngkok serves as compensation for the salary of the government board through the use of rice field processing. However, not all objects are in the form of rice fields, it can be manifested as a mosque, cemetery, field, and even village punden. In the case of rise fields, they can be distributed in turn among the village apparatus from time to time, while the other objects not distributed in turn, since they have been functioning for a long time based on the customary. Such condition is required to be concern to various groups due to the ambiguous status of bengkok whether they are belong to village or public property. Meanwhile, the utilization of that function has also been valid for quite a long time without any conversion. This paper tries to offer the concept of State Waqf as an alternative solution to solve the ambiguity of this position. The writer utilize the Waqf al-Irsad theory as the State Endowments Fiqh considering the functions and benefits of bengkokas religious matters, namely mosques and village graves in which the state has role as policy maker and technical controllerof land law. Tanah béngkok desa berfungsi sebagai kompensasi gaji aparatur desa melalui jalan pemanfaatan pengolahan sawah. Namun, tidak semua objek béngkok berwujud sawah. Béngkok ada yang diwujudkan sebagai masjid, kuburan, lapangan, bahkan punden desa. Pada sawah, status pemanfaatannya bisa dipergilirkan di antara aparatur desa dari masa ke masa, sedangkan pada objek selain sawah keberlakuannya tidak dipergilirkan, tetapi sudah berfungsi untuk itu sejak lama, sejak desa adat itu sendiri ada dari zaman nenek moyang. Kedudukan seperti itu perlu menjadi perhatian berbagai pihak karena statusnya yang “ngambang” antara milik desa karena statusnya atau milik masyarakat karena adatnya. Kedua-duanya pasti saling memiliki dan memerlukan. Sementara, pemanfaatan untuk fungsi itu pun sudah berlaku dalam kurun yang cukup lama tanpa ada alih fungsi. Tulisan ini mencoba menawarkan konsep Wakaf Negara sebagai solusi alternatif mengurai “kengambangan” kedudukan béngkok ini. Penulis menggunakan teori Waqf al-Irsâd sebagai Fiqh Wakaf Negara mengingat fungsi dan manfaat béngkok selama ini lebih banyak untuk urusan keagamaan, yaitu masjid dan kuburan desa di mana negara selama ini sebagai pembuat kebijakan dan pengendali teknis keagrariannya.
摘要农村土地通过稻田加工的使用,作为对政府委员会工资的补偿。然而,并不是所有的对象都是稻田的形式,它可以表现为清真寺、墓地、田野,甚至是村坛。在高地的情况下,它们可以不时地在村具中依次分配,而其他物体则不依次分配,因为它们长期以来都是根据习惯运作的。由于曼谷的地位模糊,这种情况需要引起各个群体的关注,无论他们是属于村庄还是属于公共财产。同时,该函数的使用也在相当长的时间内有效,没有进行任何转换。本文试图提出国家Waqf的概念,作为解决这一立场歧义的替代方案。作者利用Waqf al-Irsad理论作为国家捐赠法,考虑到孟加拉国宗教事务的功能和利益,即清真寺和村庄坟墓,国家在其中扮演政策制定者和土地法技术控制者的角色。这是一种令人沮丧的生活方式,是一种令人沮丧的生活方式。Namun, tidak semujek bsamingkok berwujud sawah。bsamangkok ada yang diwujudkan sebagai masjid, kuburan, lapangan, bahkan punden desa。Pada sawah, status pmanfaatannya bisa dipergilirkan di antara aparatur desa dari masa ke masa, sedangkan Pada objek selain sawah keberlakuannya tidak dipergilirkan, tetapi sudah berfungsi untuk itu sejak lama, sejak desa adat itu sendiri ada dari zaman neneek moyang。Kedudukan seperti i perlu menjadi perhatian berbagai pihak karena statusnya yang " ngambang " antara milik desa karena statusnya atau milik masyarakat karena adatnya。克多亚-端亚面点销售纪念品和纪念品。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。tuisan ini mencoba menawarkan konsep Wakaf Negara sebagai solusi替代mengurai " kengambangan " kedudukan bsamingkok ini。Penulis mengganakan teori Waqf al- irsdn sebagai Fiqh Wakaf Negara mengingat funsi danmanfaat bsamaki lebih banyak untuk urusan keagamaan, yiti masjid dankuburan desa mana Negara selama ini sebagai pembuat kebijakan pengendali teknis keagrariannya。
{"title":"WAQF AL-IRSÂD: Menyoal Pelaksanaan dan Kedudukan Wakaf Tanah “Béngkok” sebagai Suatu Fenomena Wakaf Negara dalam Kajian Fiqh","authors":"Iza Hanifuddin","doi":"10.21154/muslimheritage.v4i1.1606","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v4i1.1606","url":null,"abstract":"AbstractThe village land / béngkok serves as compensation for the salary of the government board through the use of rice field processing. However, not all objects are in the form of rice fields, it can be manifested as a mosque, cemetery, field, and even village punden. In the case of rise fields, they can be distributed in turn among the village apparatus from time to time, while the other objects not distributed in turn, since they have been functioning for a long time based on the customary. Such condition is required to be concern to various groups due to the ambiguous status of bengkok whether they are belong to village or public property. Meanwhile, the utilization of that function has also been valid for quite a long time without any conversion. This paper tries to offer the concept of State Waqf as an alternative solution to solve the ambiguity of this position. The writer utilize the Waqf al-Irsad theory as the State Endowments Fiqh considering the functions and benefits of bengkokas religious matters, namely mosques and village graves in which the state has role as policy maker and technical controllerof land law. Tanah béngkok desa berfungsi sebagai kompensasi gaji aparatur desa melalui jalan pemanfaatan pengolahan sawah. Namun, tidak semua objek béngkok berwujud sawah. Béngkok ada yang diwujudkan sebagai masjid, kuburan, lapangan, bahkan punden desa. Pada sawah, status pemanfaatannya bisa dipergilirkan di antara aparatur desa dari masa ke masa, sedangkan pada objek selain sawah keberlakuannya tidak dipergilirkan, tetapi sudah berfungsi untuk itu sejak lama, sejak desa adat itu sendiri ada dari zaman nenek moyang. Kedudukan seperti itu perlu menjadi perhatian berbagai pihak karena statusnya yang “ngambang” antara milik desa karena statusnya atau milik masyarakat karena adatnya. Kedua-duanya pasti saling memiliki dan memerlukan. Sementara, pemanfaatan untuk fungsi itu pun sudah berlaku dalam kurun yang cukup lama tanpa ada alih fungsi. Tulisan ini mencoba menawarkan konsep Wakaf Negara sebagai solusi alternatif mengurai “kengambangan” kedudukan béngkok ini. Penulis menggunakan teori Waqf al-Irsâd sebagai Fiqh Wakaf Negara mengingat fungsi dan manfaat béngkok selama ini lebih banyak untuk urusan keagamaan, yaitu masjid dan kuburan desa di mana negara selama ini sebagai pembuat kebijakan dan pengendali teknis keagrariannya.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123261981","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-06-02DOI: 10.21154/muslimheritage.v3i1.1274
Teguh Ansori
Abstract: This study aims to determine the management of productive zakat funds for the empowerment of mustahik in LAZISNU Ponorogo. The management of zakat funds should be supported by the role of professional amil, therefore the community can take the advantage on its impact of social-economic side. Potential zakat funds for the purpose of the community empowerment is reducing poverty. This qualitative descriptive research is intended to explain the distribution system of productive zakat funds in LAZISNU Ponorogo. The result showed that there are two forms of zakat funds distribution, namely consumptive and productive distribution. The first form of zakat distribution can be defined as providing zakat funds to mustahik without its empowerment. While the productive zakat distribution is the provision of zakat funds to mustahik and its empowerment. It can be done through several activities, namely, the provision of venture capital as well as the budget for education and training. Finally, it can be concluded that accurate data collection can be carried out by submitting proposal by candidates of mustahik to LAZISNU then they are identified by amil. Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengkaji pengelolaan dana zakat produktif untuk pemberdayaan mustahik pada LAZISNU Ponorogo. Pengelolaan dana zakat harus didukung dengan peranan amil yang profesional agar dampak zakat secara sosial ekonomi dapat dirasakan oleh masyarakat. Dana zakat yang potensial dalam pemberdayaan masyarakat utamanya adalah dalam pengentasan kemiskinan. Sehingga distribusi dana zakat yang telah terkumpul tidak sembarangan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini untuk memdeskripsikan sistem distribusi dana zakat produktif di LAZISNU Ponorogo. Dalam hal distribusi dana zakat ada dua kriteria, yakni konsumtif dan produktif. Distribusi zakat konsumtif adalah memberikan dana zakat kepada mustahik tanpa di ikuti pemberdayaan mutahik. Sementara distribusi zakat produktif adalah pemberian dana zakat kepada mustahik yang diikuti dengan pemberdayaan. Sifat pemberdayaan yang dilakukan bisa untuk pemberian modal usaha, juga bia dalam bentuk ketrampilan yang diwujudkan biaya pendidikan dan pelatihan. Penelitian ini berkesimpulan pendataan yang akurat dengan cara pengajuan proposal oleh calon mustahik kepada LAZISNU dan identifikasi mustahik oleh amil.
摘要:本研究的目的是确定生产性天课基金的管理,为拉兹国立大学波诺罗戈分校的穆斯林赋权。天课资金的管理应得到专业人士的支持,从而使社区能够利用其社会经济方面的影响。潜在的天课资金用于社区赋权是为了减少贫困。本定性描述性研究的目的是解释生产性天课资金在拉兹国立大学波诺罗戈的分配制度。结果表明,天课资金分配存在两种形式,即消费性分配和生产性分配。第一种形式的天课分配可以定义为在没有授权的情况下向穆斯林提供天课资金。而富有成效的天课分配是向穆斯林提供天课资金并赋予其权力。这可以通过几项活动来实现,即提供风险资本以及为教育和培训编列预算。最后,可以得出结论,通过向LAZISNU提交mustahik候选人的提案,然后通过amil进行识别,可以进行准确的数据收集。摘要:Penelitian ini bertujuan mengkaji penelolaan dana zakat产品untuk pemberdayaan muststahik padazisnu Ponorogo。Pengelolaan dana zakat harus didukung dengan peranan amil yang专业agar dampak zakat secara社会经济学dapat diasakan oleh masyarakat。Dana zakat yang潜在的dalam pemberdayaan masyarakat utamanya adalah dalam pengentasan kemiskinan。sehinga distribubusi dana zakat yang telah terkumpul tidak sembarangan。Penelitian ini adalah Penelitian的用法和样例:图胡安达里佩利特尼尼库库系统分销业务达纳库库库产品。达拉姆哈尔经销dana zakat ada dua标准,yakni konsumtif dan产品。分发天课konsumtif adalah成员kankandana天课kepada mustahik tanpa di ikuti pemberdayaan mutahik。Sementara经销天课产品adalah pemberian dana zakat kepada muststahik yang diikuti dengan pemberdayan。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Penelitian ini berkespulan pendataan yang akurat dengan cara pengajuan提案oleh calon mustahik kepada LAZISNU dan identifikasi mustahik oleh amil。
{"title":"Pengelolaan Dana Zakat Produktif Untuk Pemberdayaan Mustahik Pada LAZISNU Ponorogo","authors":"Teguh Ansori","doi":"10.21154/muslimheritage.v3i1.1274","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v3i1.1274","url":null,"abstract":"Abstract: This study aims to determine the management of productive zakat funds for the empowerment of mustahik in LAZISNU Ponorogo. The management of zakat funds should be supported by the role of professional amil, therefore the community can take the advantage on its impact of social-economic side. Potential zakat funds for the purpose of the community empowerment is reducing poverty. This qualitative descriptive research is intended to explain the distribution system of productive zakat funds in LAZISNU Ponorogo. The result showed that there are two forms of zakat funds distribution, namely consumptive and productive distribution. The first form of zakat distribution can be defined as providing zakat funds to mustahik without its empowerment. While the productive zakat distribution is the provision of zakat funds to mustahik and its empowerment. It can be done through several activities, namely, the provision of venture capital as well as the budget for education and training. Finally, it can be concluded that accurate data collection can be carried out by submitting proposal by candidates of mustahik to LAZISNU then they are identified by amil. Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengkaji pengelolaan dana zakat produktif untuk pemberdayaan mustahik pada LAZISNU Ponorogo. Pengelolaan dana zakat harus didukung dengan peranan amil yang profesional agar dampak zakat secara sosial ekonomi dapat dirasakan oleh masyarakat. Dana zakat yang potensial dalam pemberdayaan masyarakat utamanya adalah dalam pengentasan kemiskinan. Sehingga distribusi dana zakat yang telah terkumpul tidak sembarangan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini untuk memdeskripsikan sistem distribusi dana zakat produktif di LAZISNU Ponorogo. Dalam hal distribusi dana zakat ada dua kriteria, yakni konsumtif dan produktif. Distribusi zakat konsumtif adalah memberikan dana zakat kepada mustahik tanpa di ikuti pemberdayaan mutahik. Sementara distribusi zakat produktif adalah pemberian dana zakat kepada mustahik yang diikuti dengan pemberdayaan. Sifat pemberdayaan yang dilakukan bisa untuk pemberian modal usaha, juga bia dalam bentuk ketrampilan yang diwujudkan biaya pendidikan dan pelatihan. Penelitian ini berkesimpulan pendataan yang akurat dengan cara pengajuan proposal oleh calon mustahik kepada LAZISNU dan identifikasi mustahik oleh amil.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122430711","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-06-02DOI: 10.21154/MUSLIMHERITAGE.V3I1.1257
Hanik Fitriani
Abstract: The Islamic-based economic sector has recently increased significantly. It includes culinary, Islamic finance, insurance, fashion, cosmetics, pharmaceutical, entertainment, and tourism sectors. They occupy the concept of halal in every its product. One of the economic sector of Islam which has growth significantly is lifestyle products in the syariah tourism sector. The tourism business is certainly very closely related to the accommodation business, particularly the hospitality commerce. This study aims to scrutinize the projection of Tourism Potential Development which applied Sharia concepts in Indonesia. The results of this present study indicates that: firstly, sharia hotels is an accommodation service adheres to the principles of Islamic teaching guidelines. Secondly, `some authorities stated that the development of sharia hotels in Indonesia is still dawdling, although the Indonesian Ulema Council (MUI) has issued requirement standard for syariah labeling to the hospitality business. However, the form and stage for management of this sharia system is still uncertain. As a result, many sharia hotel businessmen are intended to implement their own concept and do not legalize it. This lead to the low quality of management. It is suggested that sharia hotels should be supported by such Sharia Supervisory Board.Abstrak: Sektor ekonomi berbasis Islam akhir-akhir ini meningkat secara signifikan, Sektor tersebut diantaranya kuliner, keuangan Islam, industri asuransi, fashion, kosmetik, farmasi, hiburan, dan pariwisata. Dimana keseluruhan sektor itu mengusung konsep halal dalam setiap produknya. Sektor ekonomi Islam yang telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam produk lifestyle di sektor pariwisata adalah pariwisata syariah. Industri pariwisata tentunya sangat berhubungan erat dengan bisnis akomodasi, khususnya bisnis perhotelan. Penelitian ini bertujuan menelaah tentang Proyeksi Potensi Pengembangan Pariwisata Perhotelan Dengan Konsep Syariah Di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, hotel syariah merupakan suatu jasa akomodasi yang beroperasi dan menganut prinsip- prinsip pedoman ajaran Islam. Kedua, menurut penulis perkembangan hotel syariah di Indonesia masih terlalu lambat bahkan dapat dikatakan stagnan, meskipun Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan standarisasi label syariah kepada bisnis perhotelan, namun bentuk dan tahapan pengurusan format syariah ini masih belum jelas adanya. Dampaknya, banyak pebisnis hotel syariah yang lebih mengimplementasikan konsep hotel syariah mereka dengan berdasarkan aturan-aturan Islam, dan tidak melegalkan bisnis mereka sehingga kualitas pengelolaan dan pengoperasiaannya kadang masih belum maksimal oleh karena itu, hotel syariah sebaiknya didukung oleh semacam Dewan Pengawasan Syariah (DPS).
摘要:以伊斯兰教为基础的经济部门近年来显著增加。它包括烹饪、伊斯兰金融、保险、时尚、化妆品、制药、娱乐和旅游部门。他们在每一件产品中都有清真的概念。伊斯兰教的经济部门之一是伊斯兰旅游部门的生活方式产品,增长显著。旅游业当然与住宿业密切相关,尤其是酒店业。本研究的目的是仔细审查旅游潜力发展的预测,其中适用于伊斯兰教法的概念在印度尼西亚。本研究的结果表明:首先,伊斯兰教酒店是一种遵循伊斯兰教教义原则的住宿服务。其次,尽管印尼乌里玛委员会(MUI)已经发布了针对酒店业的伊斯兰教标签要求标准,但一些权威人士表示,印尼伊斯兰教酒店的发展仍在拖延。然而,这一伊斯兰教法制度的管理形式和阶段仍然不确定。因此,许多伊斯兰教法酒店商人打算实施自己的概念,而不使其合法化。这导致了管理质量的低下。建议由这样的伊斯兰教法监事会支持伊斯兰教法酒店。摘要:行业经济基础:Islam - akhir-akhir ini meningkat secara signifikan、sector tersebut diantaranya kuliner、keuangan Islam、industry asuransi、fashion、kosmetik、farmasi、hiburan、dan pariwisata。Dimana keseluruhan部门为mengusung konsep清真dalam设置产品。部门经济伊斯兰yang telah mengalami pertumbuhan yang重要的是dalam产品生活方式部门pariwisata adalah pariwisata伊斯兰。工业合作伙伴关系:合作伙伴关系、合作伙伴关系、合作伙伴关系、合作伙伴关系。Penelitian ini bertujuan menelaah tentang Proyeksi Potensi Pengembangan Pariwisata perhoteland Dengan Konsep ysariah Di Indonesia。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama,酒店伊斯兰教法merupakan suatu jasa akomodasi yang beroperasi dan menganut prinsip- prinsip pedoman ajaran Islam。Kedua, menuut penulis perkembangan hotel is Indonesia, masih terlalu lamat bakan dapat dikatakan stagnan, meskipun Majelis Ulama Indonesia (MUI), telah mengeluarkan standarisaslabel伊斯兰教法kepaada bisnis perhotelan, namun bentuk dan tahapan pengurusan格式伊斯兰教法ini masih belum jelas adanya。丹巴尼亚,巴尼亚佩比斯酒店伊斯兰教,巴尼亚佩比斯酒店伊斯兰教,巴尼亚佩比斯酒店伊斯兰教,巴尼亚佩比斯酒店伊斯兰教,巴尼亚佩比斯酒店伊斯兰教,巴尼亚佩比斯酒店伊斯兰教,巴尼亚佩比斯酒店伊斯兰教,巴尼亚佩比斯酒店伊斯兰教,巴尼亚佩比斯酒店伊斯兰教,巴尼亚佩比斯酒店伊斯兰教,巴尼亚佩比斯酒店伊斯兰教。
{"title":"Proyeksi Potensi Pengembangan Pariwisata Perhotelan Dengan Konsep Syariah","authors":"Hanik Fitriani","doi":"10.21154/MUSLIMHERITAGE.V3I1.1257","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/MUSLIMHERITAGE.V3I1.1257","url":null,"abstract":"Abstract: The Islamic-based economic sector has recently increased significantly. It includes culinary, Islamic finance, insurance, fashion, cosmetics, pharmaceutical, entertainment, and tourism sectors. They occupy the concept of halal in every its product. One of the economic sector of Islam which has growth significantly is lifestyle products in the syariah tourism sector. The tourism business is certainly very closely related to the accommodation business, particularly the hospitality commerce. This study aims to scrutinize the projection of Tourism Potential Development which applied Sharia concepts in Indonesia. The results of this present study indicates that: firstly, sharia hotels is an accommodation service adheres to the principles of Islamic teaching guidelines. Secondly, `some authorities stated that the development of sharia hotels in Indonesia is still dawdling, although the Indonesian Ulema Council (MUI) has issued requirement standard for syariah labeling to the hospitality business. However, the form and stage for management of this sharia system is still uncertain. As a result, many sharia hotel businessmen are intended to implement their own concept and do not legalize it. This lead to the low quality of management. It is suggested that sharia hotels should be supported by such Sharia Supervisory Board.Abstrak: Sektor ekonomi berbasis Islam akhir-akhir ini meningkat secara signifikan, Sektor tersebut diantaranya kuliner, keuangan Islam, industri asuransi, fashion, kosmetik, farmasi, hiburan, dan pariwisata. Dimana keseluruhan sektor itu mengusung konsep halal dalam setiap produknya. Sektor ekonomi Islam yang telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam produk lifestyle di sektor pariwisata adalah pariwisata syariah. Industri pariwisata tentunya sangat berhubungan erat dengan bisnis akomodasi, khususnya bisnis perhotelan. Penelitian ini bertujuan menelaah tentang Proyeksi Potensi Pengembangan Pariwisata Perhotelan Dengan Konsep Syariah Di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, hotel syariah merupakan suatu jasa akomodasi yang beroperasi dan menganut prinsip- prinsip pedoman ajaran Islam. Kedua, menurut penulis perkembangan hotel syariah di Indonesia masih terlalu lambat bahkan dapat dikatakan stagnan, meskipun Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan standarisasi label syariah kepada bisnis perhotelan, namun bentuk dan tahapan pengurusan format syariah ini masih belum jelas adanya. Dampaknya, banyak pebisnis hotel syariah yang lebih mengimplementasikan konsep hotel syariah mereka dengan berdasarkan aturan-aturan Islam, dan tidak melegalkan bisnis mereka sehingga kualitas pengelolaan dan pengoperasiaannya kadang masih belum maksimal oleh karena itu, hotel syariah sebaiknya didukung oleh semacam Dewan Pengawasan Syariah (DPS).","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131834483","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}