Pub Date : 2021-07-31DOI: 10.35617/jfionline.v13i2.123
Fuad Soegibudiono Wiradjaja, Oeke Yunita
Kedelai (Glycine max) mengandung banyak nutrisi dan senyawa aktif berkhasiat obat yang berperan penting dalam mengurangi resiko berbagai jenis kanker, penyakit kardiovaskular, masalah pascamenopause, diabetes, dan beberapa gangguan neurodegeneratif. Beberapa kejadian alergi yang disebabkan oleh protein di dalam kedelai menjadi salah satu pemicu perlunya kontrol kualitas kedelai sebagai bahan baku obat tradisional atau produk herbal. Upaya kontrol kualitas kedelai dilakukan dengan karakterisasi morfologis dan karakterisasi molekuler dengan metode Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD). Autentikasi molekuler dengan RAPD lebih dapat membedakan 35 varietas kedelai dibandingkan dengan karakterisasi morfologis.
{"title":"Karakterisasi Morfologis dan Molekuler Varietas Kedelai (Glycine max) untuk Identifikasi Bahan Baku Obat Tradisional Indonesia","authors":"Fuad Soegibudiono Wiradjaja, Oeke Yunita","doi":"10.35617/jfionline.v13i2.123","DOIUrl":"https://doi.org/10.35617/jfionline.v13i2.123","url":null,"abstract":"Kedelai (Glycine max) mengandung banyak nutrisi dan senyawa aktif berkhasiat obat yang berperan penting dalam mengurangi resiko berbagai jenis kanker, penyakit kardiovaskular, masalah pascamenopause, diabetes, dan beberapa gangguan neurodegeneratif. Beberapa kejadian alergi yang disebabkan oleh protein di dalam kedelai menjadi salah satu pemicu perlunya kontrol kualitas kedelai sebagai bahan baku obat tradisional atau produk herbal. Upaya kontrol kualitas kedelai dilakukan dengan karakterisasi morfologis dan karakterisasi molekuler dengan metode Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD). Autentikasi molekuler dengan RAPD lebih dapat membedakan 35 varietas kedelai dibandingkan dengan karakterisasi morfologis.","PeriodicalId":170986,"journal":{"name":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116631281","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-31DOI: 10.35617/jfionline.v13i2.116
Marisca Evalina Gondokesumo, R. Susilowati
Buah kurma adalah tanaman buah tertua di dunia yang dibudidayakan sebagai salah satu makanan pokok dari berbagai negara terutama di kawasan Jazirah Arab, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Kurma dan produk sampingannya, seperti biji kurma, memiliki nilai gizi dan efek kesehatan. Kurma termasuk pangan kaya akan karbohidrat, serat pangan, protein, mineral dan vitamin B kompleks seperti tiamin (B1), riboflavin (B2), niasin (B3), pantotenat (B5), piridoksin (B6), dan folat (B9). Selain itu, buah serta biji kurma kaya akan fitokimia, seperti fenolat, antosianin, karotenoid, tokoferol, tokotrienol, dan fitosterol. Namun demikian, buah maupun biji kurma belum sepenuhnya dianggap sebagai bahan pangan fungsional yang potensial untuk dikembangkan menjadi pangan yang menjanjikan untuk kesehatan. Beberapa penelitian melaporkan manfaat kesehatan kurma yang diuji secara in-vitro dan in-vivo. Penelitian lebih lanjut akan memberikan informasi yang berharga untuk pemanfaatan potensi buah dan biji kurma sebagai bahan pangan fungsional. Tinjauan ini menyajikan informasi yang komprehensif tentang senyawa bioaktif dan sifat nutrasetikal kurma, serta telaah potensi kurma sebagai bahan pangan fungsional.
{"title":"Potensi Kurma Sebagai Sumber Nutrasetikal dan Pangan Fungsional","authors":"Marisca Evalina Gondokesumo, R. Susilowati","doi":"10.35617/jfionline.v13i2.116","DOIUrl":"https://doi.org/10.35617/jfionline.v13i2.116","url":null,"abstract":"Buah kurma adalah tanaman buah tertua di dunia yang dibudidayakan sebagai salah satu makanan pokok dari berbagai negara terutama di kawasan Jazirah Arab, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Kurma dan produk sampingannya, seperti biji kurma, memiliki nilai gizi dan efek kesehatan. Kurma termasuk pangan kaya akan karbohidrat, serat pangan, protein, mineral dan vitamin B kompleks seperti tiamin (B1), riboflavin (B2), niasin (B3), pantotenat (B5), piridoksin (B6), dan folat (B9). Selain itu, buah serta biji kurma kaya akan fitokimia, seperti fenolat, antosianin, karotenoid, tokoferol, tokotrienol, dan fitosterol. Namun demikian, buah maupun biji kurma belum sepenuhnya dianggap sebagai bahan pangan fungsional yang potensial untuk dikembangkan menjadi pangan yang menjanjikan untuk kesehatan. Beberapa penelitian melaporkan manfaat kesehatan kurma yang diuji secara in-vitro dan in-vivo. Penelitian lebih lanjut akan memberikan informasi yang berharga untuk pemanfaatan potensi buah dan biji kurma sebagai bahan pangan fungsional. Tinjauan ini menyajikan informasi yang komprehensif tentang senyawa bioaktif dan sifat nutrasetikal kurma, serta telaah potensi kurma sebagai bahan pangan fungsional.","PeriodicalId":170986,"journal":{"name":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115104795","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Influenza A virus is one of the most common causes of respiratory disease in the world. Even though, vaccines and anti-influenza virus are become the first line for therapy, but the mutation ability of influenza virus is able to cause several outbreaks in the world. Silver nanoparticles (AgNP) have been proven to exhibit antiviral activity; however, the use of AgNP in pharmaceutical products is still limited. In this study, we aimed to formulate nasal spray containing AgNP, to evaluate its physicochemical properties, and its antiviral activity toward H5N1 influenza A virus. AgNP were synthesized using chemical reduction method with polyvinyl alcohol as stabilizer, and further prepared into nasal spray product. Physicochemical properties and anti-hemagglutination activity of nasal spray were further evaluated. The nasal spray contained different size of AgNP (less and more than 50 nm) showed physical stability after 28 days storage. However, Anti-influenza evaluation of nasal spray contained AgNP less than 50 nm exhibited better anti-hemagglutination activity against influenza A virus.
{"title":"Formulasi Nasal Spray Anti-Influenza yang Mengandung Nanopartikel Perak","authors":"Sutriyo, Wilbert Wylie, Kurnia Sari Setio Putri, Okti Nadia Poetri, Ratika Rahmasari","doi":"10.35617/jfionline.v13i2.124","DOIUrl":"https://doi.org/10.35617/jfionline.v13i2.124","url":null,"abstract":"Influenza A virus is one of the most common causes of respiratory disease in the world. Even though, vaccines and anti-influenza virus are become the first line for therapy, but the mutation ability of influenza virus is able to cause several outbreaks in the world. Silver nanoparticles (AgNP) have been proven to exhibit antiviral activity; however, the use of AgNP in pharmaceutical products is still limited. In this study, we aimed to formulate nasal spray containing AgNP, to evaluate its physicochemical properties, and its antiviral activity toward H5N1 influenza A virus. AgNP were synthesized using chemical reduction method with polyvinyl alcohol as stabilizer, and further prepared into nasal spray product. Physicochemical properties and anti-hemagglutination activity of nasal spray were further evaluated. The nasal spray contained different size of AgNP (less and more than 50 nm) showed physical stability after 28 days storage. However, Anti-influenza evaluation of nasal spray contained AgNP less than 50 nm exhibited better anti-hemagglutination activity against influenza A virus.","PeriodicalId":170986,"journal":{"name":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127947458","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diabetes adalah penyakit kronis yang kompleks yang membutuhkan perawatan medis berkelanjutan dengan strategi pengurangan risiko multifaktorial di luar kendali glikemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran biaya langsung medis prespektif Rumah Sakit Umum Anwar Medika pada pasien Diabetes Melitus (DM) tipe 2 yang menggunakan fasilitas Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta melihat perbedaan antara biaya riil (total biaya langsung medis) dengan tarif INA CBG’s. Penelitian bersifat retrospektif selama 1 tahun kebelakang yaitu periode Januari- Desember 2020. Subjek dari penelitian ini berjumlah 54 pasien. Analisis Mann- Whitney digunakan untuk melihat kesesuaian biaya riil dengan tarif INA-CBG’s. Hasil penelitian ini menunjukkan total biaya riil pada pasien DM tipe 2 JKN di RSU Anwar Medika Periode Januari-Desember 2020 sejumlah Rp.269.807.380 serta terdapat selisih antara biaya riil dengan tarif INA-CBG’s pada kelas 3 sebesar -4,190,371 di mana tarif INA-CBG’s lebih sedikit dibandingkan dengan biaya riil rumah sakit. Hasil pengujian menggunakan metode Mann-Whitney menunjukkan nilai perbedaan yang tidak signifikan antara biaya rill dengan tarif INA-CBG’s. Hasil p=0,458 dimana p>0,05 dikatakan tidak signifikan
{"title":"Cost Analysis Terapi Antidiabetik pada In Patient Diabetes Melitus Tipe 2 di RSU Anwar Medika","authors":"Marthy Meliana Ariyanti Jalmav, Yuniati Yuniati Hoiriyah","doi":"10.35617/jfionline.v13i2.130","DOIUrl":"https://doi.org/10.35617/jfionline.v13i2.130","url":null,"abstract":"Diabetes adalah penyakit kronis yang kompleks yang membutuhkan perawatan medis berkelanjutan dengan strategi pengurangan risiko multifaktorial di luar kendali glikemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran biaya langsung medis prespektif Rumah Sakit Umum Anwar Medika pada pasien Diabetes Melitus (DM) tipe 2 yang menggunakan fasilitas Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta melihat perbedaan antara biaya riil (total biaya langsung medis) dengan tarif INA CBG’s. Penelitian bersifat retrospektif selama 1 tahun kebelakang yaitu periode Januari- Desember 2020. Subjek dari penelitian ini berjumlah 54 pasien. Analisis Mann- Whitney digunakan untuk melihat kesesuaian biaya riil dengan tarif INA-CBG’s. Hasil penelitian ini menunjukkan total biaya riil pada pasien DM tipe 2 JKN di RSU Anwar Medika Periode Januari-Desember 2020 sejumlah Rp.269.807.380 serta terdapat selisih antara biaya riil dengan tarif INA-CBG’s pada kelas 3 sebesar -4,190,371 di mana tarif INA-CBG’s lebih sedikit dibandingkan dengan biaya riil rumah sakit. Hasil pengujian menggunakan metode Mann-Whitney menunjukkan nilai perbedaan yang tidak signifikan antara biaya rill dengan tarif INA-CBG’s. Hasil p=0,458 dimana p>0,05 dikatakan tidak signifikan","PeriodicalId":170986,"journal":{"name":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127191670","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-31DOI: 10.35617/jfionline.v13i2.18
Khairunnisa, Kiki Rawitri, Wiryanto, S. Wahyuni
Peran apoteker dalam asuhan kefarmasian telah terbukti meningkatkan outcome terapi pada pasien diabetes melitus (DM) di berbagai negara. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan asuhan kefarmasian dan mengetahui pengaruhnya terhadap outcome klinis dan kualitas hidup pasien DM tipe 2 di Apotek. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental komparatif dengan desain penelitian kohort-studi prospektif sebelum dan setelah intervensi terhadap 38 pasien DM tipe 2 yang memenuhi kriteria inklusi di salah satu Apotek di Kota Medan pada bulan Agustus-Desember 2020. Data outcome klinis meliputi kadar gula darah (KGD) sewaktu dan nilai HbA1c diperoleh dari pemeriksaan langsung pada pasien, dan data kualitas hidup diperoleh menggunakan kuesioner EQ-5D-3L. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank dan uji Friedman dalam program SPSS V22.0. Hasil penelitian menunjukkan nilai KGD sewaktu rata-rata sebelum intervensi sebesar 278,58 ± 75,27 mg/dl dan setelah intervensi terjadi penurunan menjadi 179,68 ± 14,01 mg/dl (α<0,05), nilai HbA1c 9,021 ± 1,029% menjadi 8,368 ± 1,049% (α<0,05). Terjadi peningkatan secara signifikan indeks kualitas hidup rata-rata sebelum intervensi sebesar 0,849 ± 0,126 dan setelah intervensi menjadi 0,967 ± 0,065 (α<0,05). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan asuhan kefarmasian berpengaruh terhadap peningkatan outcome klinis dan kualitas hidup pada pasien DM tipe 2 di Apotek.
{"title":"Pengaruh Asuhan Kefarmasian Terhadap Outcome Klinis Dan Kualitas Hidup Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2","authors":"Khairunnisa, Kiki Rawitri, Wiryanto, S. Wahyuni","doi":"10.35617/jfionline.v13i2.18","DOIUrl":"https://doi.org/10.35617/jfionline.v13i2.18","url":null,"abstract":"Peran apoteker dalam asuhan kefarmasian telah terbukti meningkatkan outcome terapi pada pasien diabetes melitus (DM) di berbagai negara. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan asuhan kefarmasian dan mengetahui pengaruhnya terhadap outcome klinis dan kualitas hidup pasien DM tipe 2 di Apotek. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental komparatif dengan desain penelitian kohort-studi prospektif sebelum dan setelah intervensi terhadap 38 pasien DM tipe 2 yang memenuhi kriteria inklusi di salah satu Apotek di Kota Medan pada bulan Agustus-Desember 2020. Data outcome klinis meliputi kadar gula darah (KGD) sewaktu dan nilai HbA1c diperoleh dari pemeriksaan langsung pada pasien, dan data kualitas hidup diperoleh menggunakan kuesioner EQ-5D-3L. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank dan uji Friedman dalam program SPSS V22.0. Hasil penelitian menunjukkan nilai KGD sewaktu rata-rata sebelum intervensi sebesar 278,58 ± 75,27 mg/dl dan setelah intervensi terjadi penurunan menjadi 179,68 ± 14,01 mg/dl (α<0,05), nilai HbA1c 9,021 ± 1,029% menjadi 8,368 ± 1,049% (α<0,05). Terjadi peningkatan secara signifikan indeks kualitas hidup rata-rata sebelum intervensi sebesar 0,849 ± 0,126 dan setelah intervensi menjadi 0,967 ± 0,065 (α<0,05). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan asuhan kefarmasian berpengaruh terhadap peningkatan outcome klinis dan kualitas hidup pada pasien DM tipe 2 di Apotek.","PeriodicalId":170986,"journal":{"name":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","volume":"2498 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131225766","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-31DOI: 10.35617/jfionline.v13i2.74
Dedes Handayani
ABSTRAK Latar belakang: Penyakit tular vektor hingga kini masih menjadi masalah kesehatan masyarak at di Indonesia dengan angka kesakitan dan kematian yang cukup tinggi dan dan berpotensi menimbulkan kejadian Luar Biasa (KLB). Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit dengan kasusnya cukup tinggi yang disebabkan oleh vektor Nyamuk Aedes aegypti. Salah satu cara pengendalian vektor Nyamuk Aedes aegypti adalah dengan menggunakan insektisida. Insektisida yang digunakan harus diketahui efikasi, keamaan serta status resistensinya. Penggunaan Cypermethrin sebagai insektisida dalam pengendalian Nyamuk Aedes aegypti di Bandara Sultan Syarif II Pekanbaru perlu diketahui status resistensinya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status resistensi Nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida Cypermethrin di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Metode: Metode pada penelitian ini adalah deskriptif dengan desain penelitian cross sectional study. Variabel bebas adalah nyamuk Aedes aegypti yang terpapar insektisida di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, sedangkan variabel terikat yaitu status resistensi Nyamuk Aedes aegypti. Metode uji resistensi mengacu pada kriteria Uji Susceptibility World Health Organization (WHO, 2013) Hasil: Uji resistensi dengan menggunakam impregnated paper standar WHO menunjukkan persentase nyamuk yang mati setelah terpapar impregnated paper yang mengandung Cypermethrin 0,05 % setelah 24 jam di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru adalah 81,5% Menurut WHO (2013) bila kematian Nyamuk Aedes aegypti 99% - 100% maka dikatakan nyamuk telah Rentan terhadap Cypermethrin 0,05%, bila kematian Nyamuk Aedes aegypti 80% - 98% maka dikatakan nyamuk telah Toleran terhadap Cypermethrin 0,05%, bila kematian Nyamuk Aedes aegypti < 80% maka dikatakan nyamuk telah Resisten terhadap Cypermethrin 0,05%. Kesimpulan: Telah terjadi toleransi penggunaan Cypermethrin 0,05 % terhadap populasi Nyamuk Aedes aegypti di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
抽象背景:病媒病至今仍是印度尼西亚的公共卫生问题,发病率很高,可能会造成重大事件。登革热是由埃及蚊传播媒介引起的高度疾病之一。控制埃及蚊传播媒介的一种方法是用杀虫剂。使用的杀虫剂必须清楚地说明其安全性、安全性和持续性。在苏丹Syarif II Pekanbaru机场,用Cypermethrin作为控制埃及伊蚊的杀虫剂需要知道它的存在状态。目的:本研究旨在确定苏丹Syarif Kasim II pekant机场对Cypermethrin杀虫剂的埃及耐药性状况:本研究的方法是一种具有横向研究设计的描述性的研究研究。不受限制的变量是埃及伊蚊,它在苏丹Syarif Kasim II Pekanbaru机场暴露在杀虫剂中,而变量结合的是埃及伊蚊的抵抗力状态。耐药性测试方法参考世界卫生组织(WHO, 2013)测试标准:测试阻力和menggunakam impregnated纸后死去的世卫组织标准显示百分比蚊子接触impregnated纸中含有一种名为Cypermethrin 0。05第二次苏丹Syarif太监机场24小时后%北干巴鲁是81,5%根据世卫组织的说法(2013)如果死亡蚊子蚊99% - 100%,那么说容易Cypermethrin 0.05%,当死亡了蚊子蚊80% - 98%,那么说了容忍Cypermethrin 0.05%,当埃及伊蚊死亡时,据说蚊子对Cypermethrin有0.05%的抵抗力。结论:在苏丹西堡二世北干巴鲁,埃及伊蚊的数量已得到0.05 %的容忍
{"title":"Uji Resistensi Nyamuk Aedes aegypty Terhadap Cypermethrin 0,05% di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Tahun 2020","authors":"Dedes Handayani","doi":"10.35617/jfionline.v13i2.74","DOIUrl":"https://doi.org/10.35617/jfionline.v13i2.74","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Latar belakang: Penyakit tular vektor hingga kini masih menjadi masalah kesehatan masyarak at di Indonesia dengan angka kesakitan dan kematian yang cukup tinggi dan dan berpotensi menimbulkan kejadian Luar Biasa (KLB). Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit dengan kasusnya cukup tinggi yang disebabkan oleh vektor Nyamuk Aedes aegypti. Salah satu cara pengendalian vektor Nyamuk Aedes aegypti adalah dengan menggunakan insektisida. Insektisida yang digunakan harus diketahui efikasi, keamaan serta status resistensinya. Penggunaan Cypermethrin sebagai insektisida dalam pengendalian Nyamuk Aedes aegypti di Bandara Sultan Syarif II Pekanbaru perlu diketahui status resistensinya. \u0000Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status resistensi Nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida Cypermethrin di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru \u0000Metode: Metode pada penelitian ini adalah deskriptif dengan desain penelitian cross sectional study. Variabel bebas adalah nyamuk Aedes aegypti yang terpapar insektisida di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, sedangkan variabel terikat yaitu status resistensi Nyamuk Aedes aegypti. Metode uji resistensi mengacu pada kriteria Uji Susceptibility World Health Organization (WHO, 2013) \u0000Hasil: Uji resistensi dengan menggunakam impregnated paper standar WHO menunjukkan persentase nyamuk yang mati setelah terpapar impregnated paper yang mengandung Cypermethrin 0,05 % setelah 24 jam di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru adalah 81,5% \u0000 \u0000Menurut WHO (2013) bila kematian Nyamuk Aedes aegypti 99% - 100% maka dikatakan nyamuk telah Rentan terhadap Cypermethrin 0,05%, bila kematian Nyamuk Aedes aegypti 80% - 98% maka dikatakan nyamuk telah Toleran terhadap Cypermethrin 0,05%, bila kematian Nyamuk Aedes aegypti < 80% maka dikatakan nyamuk telah Resisten terhadap Cypermethrin 0,05%. \u0000Kesimpulan: Telah terjadi toleransi penggunaan Cypermethrin 0,05 % terhadap populasi Nyamuk Aedes aegypti di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru","PeriodicalId":170986,"journal":{"name":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129016699","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Etanol dengan dosis yang tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan pada organ termasuk otak, hati, dan ginjal. Selain itu, etanol dapat memicu terbentuknya reactive oxygen species (ROS), dimana kadar ROS yang berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan kematian sel melalui jalur apoptosis. Sel yang tidak terfagositosis akan mengalami proses nekrosis. Pada proses nekrosis, sel melepaskan DAMPs, molekul endogen pro-inflamasi dan menginduksi sistem imun utama pada Drosophila yang homolog pada manusia yakni Toll, IMD (Immune Deficiency), dan JAK-STAT (Janus Tyrosine Kinase-Signal Transducer and Activator of Transcription). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh paparan etanol terhadap ekspresi gen pada jalur Toll, Imd, dan JAK-STAT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, etanol dapat mempengaruhi tingkat kesintasan (keberlangsungan hidup) Drosophila melanogaster w1118 jantan dan betina. Paparan etanol pada konsentrasi tinggi (85%) menyebabkan penurunan ekspresi Drs, namun tidak dengan ekspresi gen Dpt. Selain itu, ekspresi gen TotA meningkat secara signifikan, namun tidak dengan ekspresi gen Upd3, seiring dengan meningkatnya konsentrasi etanol. Sebagai kesimpulan, Drosophila mengalami penurunan tingkat kesintasan akibat pemaparan etanol yang kemungkinan berhubungan dengan respon stres serta sistem imun yang diperantarai oleh jalur tertentu.
{"title":"Eksplorasi efek etanol terhadap survival dan status imunitas Drosophila melanogaster","authors":"Reski Amalia Rosa, Nadila Pratiwi Latada, Asbah Asbah, A. Mu'arif, Risfah Yulianty, Firzan Nainu","doi":"10.35617/jfionline.v13i2.85","DOIUrl":"https://doi.org/10.35617/jfionline.v13i2.85","url":null,"abstract":"Etanol dengan dosis yang tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan pada organ termasuk otak, hati, dan ginjal. Selain itu, etanol dapat memicu terbentuknya reactive oxygen species (ROS), dimana kadar ROS yang berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan kematian sel melalui jalur apoptosis. Sel yang tidak terfagositosis akan mengalami proses nekrosis. Pada proses nekrosis, sel melepaskan DAMPs, molekul endogen pro-inflamasi dan menginduksi sistem imun utama pada Drosophila yang homolog pada manusia yakni Toll, IMD (Immune Deficiency), dan JAK-STAT (Janus Tyrosine Kinase-Signal Transducer and Activator of Transcription). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh paparan etanol terhadap ekspresi gen pada jalur Toll, Imd, dan JAK-STAT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, etanol dapat mempengaruhi tingkat kesintasan (keberlangsungan hidup) Drosophila melanogaster w1118 jantan dan betina. Paparan etanol pada konsentrasi tinggi (85%) menyebabkan penurunan ekspresi Drs, namun tidak dengan ekspresi gen Dpt. Selain itu, ekspresi gen TotA meningkat secara signifikan, namun tidak dengan ekspresi gen Upd3, seiring dengan meningkatnya konsentrasi etanol. Sebagai kesimpulan, Drosophila mengalami penurunan tingkat kesintasan akibat pemaparan etanol yang kemungkinan berhubungan dengan respon stres serta sistem imun yang diperantarai oleh jalur tertentu.","PeriodicalId":170986,"journal":{"name":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128980358","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-31DOI: 10.35617/jfionline.v13i2.14
Elsa Ignatia Veronica, Sherly Tandi Arrang, Dion Notario
Stabilitas sediaan obat sangat penting untuk dijaga karena dapat mempengaruhi mutu, efektivitas, dan keamanan sediaan obat tersebut. Apabila kemasan primer dari suatu sediaan obat dibuka, maka stabilitas sediaan tersebut beresiko mengalami penurunan. Durasi stabilitas suatu sediaan obat dikorelasikan dengan masa kadaluarsa. Masa kadaluarsa sediaan obat yang sudah dibuka dari kemasan aslinya atau setelah diracik atau dicampur dengan sediaan lain dikenal dengan beyond use date (BUD). Penelitian mengenai tingkat pengetahuan masyarakat mengenai BUD masih kurang dan hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa masyarakat belum mengetahui dan memahami tentang BUD. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian untuk menilai perbedaan efektivitas media edukasi (buku saku dan video) terhadap pengetahuan terkait BUD. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif, dengan design penelitian eksperimental yaitu mengukur pengetahuan responden sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) diberikan edukasi melalui media edukasi berupa buku saku atau video. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner, kemudian dilakukan analisis univariat, bivariat, dan multivariat dengan menggunakan software R. Jumlah responden pada penelitan ini adalah 70 orang, kelompok dibagi menjadi dua yaitu kelompok buku saku (35 orang) dan kelompok video (35 orang). Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa setelah diberikan edukasi terdapat perubahan terhadap pengetahuan responden. Sebanyak 60% responden kelompok buku saku memiliki pengetahuan yang kurang sebelum diberikan edukasi dan setelah diberi edukasi 74% responden memiliki pengetahuan yang baik (p=0,01). Dalam kelompok video, terjadi peningkatan dalam kelompok responden pengetahuan baik, yaitu sebelum diberikan edukasi jumlahnya 37%, meningkat menjadi 43% setelah diberikan edukasi (p=0,01). Pada analisis regresi diperoleh hasil bahwa media edukasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan responden terkait BUD (p=0,04). Edukasi baik dengan buku saku dan video meningkatkan pengetahuan mengenai BUD, namun video memberikan peningkatan pengetahuan yang lebih baik.
药物库存的稳定性是必须保持的,因为它会影响药物库存的质量、效力和安全。当药物载体的第一个包装被打开时,其稳定性就有下降的风险。药物载体的稳定性与保质期相关联。从原始包装或与其他已知已知的unuse date (BUD)混合而成的药物的有效期。对巴德的社会知识水平的研究是缺乏的,几项研究的结果表明,人们对巴德一无所知,也不了解他。因此,进行了一项研究,以评估教育媒体(手册和视频)对巴德相关知识的有效性。这是一项定量研究,有一种实验设计,即在钱包或视频的教育媒介中对答辩者的知识进行预演和测试。数据收集是通过问卷进行的,然后通过R软件进行单独的、双变量和多变量分析,让70名受访者分成两个小组,分别是一个钱包组(35人)和一个视频组(35人)。根据所取得的分析结果,在接受教育后,受访者的知识发生了变化。在接受教育之前,多达60%的受访者在接受教育后知识较低,74%的受访者有良好的知识(p= 01)。在视频组中,接受良好教育的受访者人数增加了37%,接受教育后增加了43% (p= 001)。关于回归分析,教育媒体对巴德相关受访者的知识产生了重大影响(p= 0.04)。教科书和视频的良好教育增加了巴德的知识,但视频提供了更好的知识。
{"title":"PERBEDAAN EFEKTIVITAS EDUKASI BEYOND USE DATE MELALUI BUKU SAKU DAN VIDEO TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN","authors":"Elsa Ignatia Veronica, Sherly Tandi Arrang, Dion Notario","doi":"10.35617/jfionline.v13i2.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.35617/jfionline.v13i2.14","url":null,"abstract":"Stabilitas sediaan obat sangat penting untuk dijaga karena dapat mempengaruhi mutu, efektivitas, dan keamanan sediaan obat tersebut. Apabila kemasan primer dari suatu sediaan obat dibuka, maka stabilitas sediaan tersebut beresiko mengalami penurunan. Durasi stabilitas suatu sediaan obat dikorelasikan dengan masa kadaluarsa. Masa kadaluarsa sediaan obat yang sudah dibuka dari kemasan aslinya atau setelah diracik atau dicampur dengan sediaan lain dikenal dengan beyond use date (BUD). Penelitian mengenai tingkat pengetahuan masyarakat mengenai BUD masih kurang dan hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa masyarakat belum mengetahui dan memahami tentang BUD. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian untuk menilai perbedaan efektivitas media edukasi (buku saku dan video) terhadap pengetahuan terkait BUD. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif, dengan design penelitian eksperimental yaitu mengukur pengetahuan responden sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) diberikan edukasi melalui media edukasi berupa buku saku atau video. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner, kemudian dilakukan analisis univariat, bivariat, dan multivariat dengan menggunakan software R. Jumlah responden pada penelitan ini adalah 70 orang, kelompok dibagi menjadi dua yaitu kelompok buku saku (35 orang) dan kelompok video (35 orang). Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa setelah diberikan edukasi terdapat perubahan terhadap pengetahuan responden. Sebanyak 60% responden kelompok buku saku memiliki pengetahuan yang kurang sebelum diberikan edukasi dan setelah diberi edukasi 74% responden memiliki pengetahuan yang baik (p=0,01). Dalam kelompok video, terjadi peningkatan dalam kelompok responden pengetahuan baik, yaitu sebelum diberikan edukasi jumlahnya 37%, meningkat menjadi 43% setelah diberikan edukasi (p=0,01). Pada analisis regresi diperoleh hasil bahwa media edukasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan responden terkait BUD (p=0,04). Edukasi baik dengan buku saku dan video meningkatkan pengetahuan mengenai BUD, namun video memberikan peningkatan pengetahuan yang lebih baik.","PeriodicalId":170986,"journal":{"name":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","volume":"99 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129321744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-31DOI: 10.35617/jfionline.v13i2.127
Rudi Hendra, Muhammad Afham, Rohimatul Khodijah
Pakis epifit yang dikenal sebagai Davalia denticulata, yang merupakan anggota dari keluarga Davalliaceae, tumbuh di kelapa sawit. Telah dilaporkan bahwa beberapa spesies berbeda dalam genus ini telah digunakan sebagai agen antikanker, agen antimikroba, dan antioksidan. Namun, belum ada laporan tentang aktivitas biologis yang terkait dengan spesies ini. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengekstrak metabolit sekunder dan menguji sitotoksisitas ekstrak tersebut. Metode maserasi digunakan untuk mengekstrak tanaman ini dengan berbagai pelarut (metanol, etil asetat, dan n-heksana), dan uji MTS digunakan untuk menentukan sitotoksisitas tanaman ini dalam kaitannya dengan kanker paru-paru (cell line A549). Ekstrak menunjukkan berbagai aktivitas menghambat cell line A549. IC50 untuk aktivitas ekstrak etil asetat ditemukan sebesar 317,59 ppm, sedangkan IC50 untuk ekstrak air dan n-heksana masing-masing sebesar 575,41 dan 806,06 ppm. Pengamatan ini memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang sitotoksisitas spesies, yang kemudian dapat berfungsi sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut tentang isolasi dan bioaktivitas metabolit sekunder. Kata kunci: Davallia denticulata, Ekstrak, Sitotoksik
葡萄蕨,被称为Davalia denticulata,是Davalliaceae家族的成员,生长在棕榈油中。据报道,该属中的几个不同物种已经被用作抗癌剂、抗菌剂和抗氧化剂。然而,目前还没有关于与该物种相关的生物活动的报道。因此,本研究的目的是提取次生代谢物并测试提取的细胞曲张。用用不同的溶剂(甲醇、乙醇和n-heksana)来提取这种植物,并使用MTS测试来确定其与肺癌相关的细胞毒性(cell line A549)。提取物显示了各种抑制细胞线的活动。发现乙酸乙提取物的IC50为317.59 ppm,而用于水萃取n-heksana的IC50为575,41和806.06 ppm。这些观察使更好地理解物种的细胞毒性,从而为进一步研究次生代谢生物活性提供了基础。关键词:Davallia denticulata,提取,Sitotoksik
{"title":"Potensi Penghambatan Sel Kanker Paru Dari Ekstrak Davallia denticulata","authors":"Rudi Hendra, Muhammad Afham, Rohimatul Khodijah","doi":"10.35617/jfionline.v13i2.127","DOIUrl":"https://doi.org/10.35617/jfionline.v13i2.127","url":null,"abstract":"Pakis epifit yang dikenal sebagai Davalia denticulata, yang merupakan anggota dari keluarga Davalliaceae, tumbuh di kelapa sawit. Telah dilaporkan bahwa beberapa spesies berbeda dalam genus ini telah digunakan sebagai agen antikanker, agen antimikroba, dan antioksidan. Namun, belum ada laporan tentang aktivitas biologis yang terkait dengan spesies ini. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengekstrak metabolit sekunder dan menguji sitotoksisitas ekstrak tersebut. Metode maserasi digunakan untuk mengekstrak tanaman ini dengan berbagai pelarut (metanol, etil asetat, dan n-heksana), dan uji MTS digunakan untuk menentukan sitotoksisitas tanaman ini dalam kaitannya dengan kanker paru-paru (cell line A549). Ekstrak menunjukkan berbagai aktivitas menghambat cell line A549. IC50 untuk aktivitas ekstrak etil asetat ditemukan sebesar 317,59 ppm, sedangkan IC50 untuk ekstrak air dan n-heksana masing-masing sebesar 575,41 dan 806,06 ppm. Pengamatan ini memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang sitotoksisitas spesies, yang kemudian dapat berfungsi sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut tentang isolasi dan bioaktivitas metabolit sekunder. \u0000Kata kunci: Davallia denticulata, Ekstrak, Sitotoksik \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":170986,"journal":{"name":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114627927","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-31DOI: 10.35617/jfionline.v13i2.33
Christina De Fretes, E. Simaremare, E. Gunawan, V. Agustini, Y. E. Maulana, Nabila Nur Fadhilah
Anggrek Macan (Grammatophyllum scriptum (Lindl.) Bl.) merupakan salah satu tanaman yang digemari di kalangan masyarakat sebagai tanaman hias karena bunganya yang indah. Aggrek macan memiliki senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid dan tannin yang dapat digunakan sebagai pengobatan tradisional. Namun, penelitian mengenai Anggrek Macan di bidang farmakologi masih sangat terbatas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak herba Anggrek Macan secara LC-MS/MS serta nilai LC₅₀ dan konsentrasi dari ekstrak herba Anggrek Macan yang paling efektif membunuh larva udang (Artemia salina Leach.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel dari kebun Anggrek yang ada di Lingkungan FMIPA Universitas Cenderawasih Papua-Indonesia, selanjutnya sampel dibuat dalam bentuk simplisia, diekstraksi dengan etil asetat. Ekstrak selanjutnya dianalisis dengan LC-MS/MS dan dari ekstrak tersebut juga dilakukan uji sitotoksik dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Anggrek Macan (Grammatophyllum scriptum (Lindl.) Bl.) mengandung 2′,6′-Dihydroxy-4′-methoxy-dihydrochalcone, Apigenin-7-O-α-L-rhamnose(1→4)-6"-O-acetyl-β-D-glucoside, Kushenol H, Rubrofusarin, 3-Hydroxy baicalein dan Luteolin yang diperoleh dari hasil analisis menggunakan Liquid Chromatography tandem Mass Spectrometry (LC-MS/MS). Ekstrak herba Anggrek Macan memiliki aktivitas sitotoksik dengan nilai LC₅₀ 150,96 ppm dengan tergolong kurang toksik.
{"title":"LC-MS of Grammatophyllum scriptum (Lindl.)Bl. and Cytoxic Activity Test","authors":"Christina De Fretes, E. Simaremare, E. Gunawan, V. Agustini, Y. E. Maulana, Nabila Nur Fadhilah","doi":"10.35617/jfionline.v13i2.33","DOIUrl":"https://doi.org/10.35617/jfionline.v13i2.33","url":null,"abstract":"Anggrek Macan (Grammatophyllum scriptum (Lindl.) Bl.) merupakan salah satu tanaman yang digemari di kalangan masyarakat sebagai tanaman hias karena bunganya yang indah. Aggrek macan memiliki senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid dan tannin yang dapat digunakan sebagai pengobatan tradisional. Namun, penelitian mengenai Anggrek Macan di bidang farmakologi masih sangat terbatas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak herba Anggrek Macan secara LC-MS/MS serta nilai LC₅₀ dan konsentrasi dari ekstrak herba Anggrek Macan yang paling efektif membunuh larva udang (Artemia salina Leach.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel dari kebun Anggrek yang ada di Lingkungan FMIPA Universitas Cenderawasih Papua-Indonesia, selanjutnya sampel dibuat dalam bentuk simplisia, diekstraksi dengan etil asetat. Ekstrak selanjutnya dianalisis dengan LC-MS/MS dan dari ekstrak tersebut juga dilakukan uji sitotoksik dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Anggrek Macan (Grammatophyllum scriptum (Lindl.) Bl.) mengandung 2′,6′-Dihydroxy-4′-methoxy-dihydrochalcone, Apigenin-7-O-α-L-rhamnose(1→4)-6\"-O-acetyl-β-D-glucoside, Kushenol H, Rubrofusarin, 3-Hydroxy baicalein dan Luteolin yang diperoleh dari hasil analisis menggunakan Liquid Chromatography tandem Mass Spectrometry (LC-MS/MS). Ekstrak herba Anggrek Macan memiliki aktivitas sitotoksik dengan nilai LC₅₀ 150,96 ppm dengan tergolong kurang toksik. \u0000 ","PeriodicalId":170986,"journal":{"name":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114629923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}