Pub Date : 2021-10-16DOI: 10.47783/jurpendigu.v3i1.287
Abd. Aziz Muslim Al Fathoni
Dalam hubungannya dengan dunia pendidikan, maka Kinerja Guru dapat didefinisikan sebagai sejauhmana seorang guru bekerja secara maksimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dalam upaya mencapai tujuan institusional. Kemampuan seorang guru akan terlihat pada saat mengajar yang dapat diukur dari kompetensi mengajarnya. Kinerja guru merupakan proses pembelajaran sebagai upaya mengembangkan kegiatan yang ada menjadi kegiatan yang lebih baik, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dicapai dengan baik melalui suatu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sesuai dengan target dan tujuan.
{"title":"Upaya Peningkatan Kinerja Guru Melalui Kegiatan KKG/MGMP PAI","authors":"Abd. Aziz Muslim Al Fathoni","doi":"10.47783/jurpendigu.v3i1.287","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v3i1.287","url":null,"abstract":"Dalam hubungannya dengan dunia pendidikan, maka Kinerja Guru dapat didefinisikan sebagai sejauhmana seorang guru bekerja secara maksimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dalam upaya mencapai tujuan institusional. Kemampuan seorang guru akan terlihat pada saat mengajar yang dapat diukur dari kompetensi mengajarnya. Kinerja guru merupakan proses pembelajaran sebagai upaya mengembangkan kegiatan yang ada menjadi kegiatan yang lebih baik, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dicapai dengan baik melalui suatu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sesuai dengan target dan tujuan.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"307 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76497991","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-06DOI: 10.47783/JURPENDIGU.V2I2.232
Ambo Pera Aprizal
Bahasa Arab bukanlah hal yang asing bagi umat Islam. Banyak kaum muslimin yang mempelajari bahasa Arab mulai dari pendidikan pra sekolah hingga perguruan tinggi. Secara umum, tujuan belajar bahasa Arab adalah untuk memahami Al-Qur?an dan Hadits. Sebab, untuk memahami kedunya mutlak dibutuhkan kemampuan memahami bahasa Arab. Selain itu, untuk menanggapi keksyukukan dalam ibadah juga mengahajatkan kepada pengetahuan terhadap makna yang terkandung dalam bacaan- bacaan dalam ibadah. Bahasa ini digunakan secara resmi oleh kurang lebih 20 negara. Alasan lainnya karena bahasa Arab adalah bahasa kitab suci dan tuntunan agama umat Islam sedunia, maka tentu saja ia merupakan bahasa yang paling besar signifikansinya bagi milyaran muslim sedunia, baik yang berkebangsaan Arab maupun bukan Arab. Bahasa Arab selain sebagai bahasa lisan, ia juga bahasa tulisan. Bahasa tulisan inilah yang telah membangun tradisi ilmiah di kalangan umat islam. Secara historis dapat dibuktikan melalui karya-karya fenomental ulamaulama di berbagai bidang; di bidang tafsir, hadits, fiqih, aqidah dan di bidang ilmu-ilmu keislaman yang lainnya, tertulis dalam bahasa Arab. Karena sumber-sumber asli ajaran Islam dan ilmu- ilmu keislaman tertulis dalam bahasa Arab, maka sangatlah penting bagi umat islam terutama kalangan ilmuan atau akademisi muslim untuk mempelajari dan memahami serta menguasai bahasa Arab dalam pengembangan pendidikan Islam.
{"title":"Urgensi Pembelajaran Bahasa Arab dalam Pendidikan Islam","authors":"Ambo Pera Aprizal","doi":"10.47783/JURPENDIGU.V2I2.232","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/JURPENDIGU.V2I2.232","url":null,"abstract":"Bahasa Arab bukanlah hal yang asing bagi umat Islam. Banyak kaum muslimin yang mempelajari bahasa Arab mulai dari pendidikan pra sekolah hingga perguruan tinggi. Secara umum, tujuan belajar bahasa Arab adalah untuk memahami Al-Qur?an dan Hadits. Sebab, untuk memahami kedunya mutlak dibutuhkan kemampuan memahami bahasa Arab. Selain itu, untuk menanggapi keksyukukan dalam ibadah juga mengahajatkan kepada pengetahuan terhadap makna yang terkandung dalam bacaan- bacaan dalam ibadah. Bahasa ini digunakan secara resmi oleh kurang lebih 20 negara. Alasan lainnya karena bahasa Arab adalah bahasa kitab suci dan tuntunan agama umat Islam sedunia, maka tentu saja ia merupakan bahasa yang paling besar signifikansinya bagi milyaran muslim sedunia, baik yang berkebangsaan Arab maupun bukan Arab. Bahasa Arab selain sebagai bahasa lisan, ia juga bahasa tulisan. Bahasa tulisan inilah yang telah membangun tradisi ilmiah di kalangan umat islam. Secara historis dapat dibuktikan melalui karya-karya fenomental ulamaulama di berbagai bidang; di bidang tafsir, hadits, fiqih, aqidah dan di bidang ilmu-ilmu keislaman yang lainnya, tertulis dalam bahasa Arab. Karena sumber-sumber asli ajaran Islam dan ilmu- ilmu keislaman tertulis dalam bahasa Arab, maka sangatlah penting bagi umat islam terutama kalangan ilmuan atau akademisi muslim untuk mempelajari dan memahami serta menguasai bahasa Arab dalam pengembangan pendidikan Islam.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73727679","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-19DOI: 10.47783/jurpendigu.v1i2.171
Cutranike Cutranike
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ekonomi kelas XI IPS 1 melalui penerapan metode pembelajaran Snowball Throwing (Bola Salju) pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 10 Kota Jambi Tahun Ajaran 2018/2019. Melalui metode Snowball Throwing ini diharapkan siswa mampu mencapai tujuan peningkatan aktivitas dan hasil belajar ekonomi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua tahapan siklus . Siklus I terdiri dari dua kali pertemuan dan siklus II terdiri dari satu kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 10 Kota Jambi yang berjumlah 22 siswa. Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah apabila 75% siswa aktif terlibat dalam pembelajaran dan juga terjadi peningkatan hasil belajar pada tiap siklus melalui post test dan apabila 75% siswa dapat mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan metode Snowball Throwing di kelas XI IPS 1 skor aktivitas belajar siswa pada masing-masing indikator secara keseluruhan meningkat 19,17%, dari rata-rata siklus I sebesar 60% menjadi 79,17% pada siklus II. Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dari siklus I sebanyak 11 siswa (74%) menjadi 16 siswa (84%) yang mencapai nilai KKM pada siklus II.
{"title":"Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Ekonomi Kelas XI IPS 1 Melalui Penerapan Metode Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 10 Kota Jambi","authors":"Cutranike Cutranike","doi":"10.47783/jurpendigu.v1i2.171","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v1i2.171","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ekonomi kelas XI IPS 1 melalui penerapan metode pembelajaran Snowball Throwing (Bola Salju) pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 10 Kota Jambi Tahun Ajaran 2018/2019. Melalui metode Snowball Throwing ini diharapkan siswa mampu mencapai tujuan peningkatan aktivitas dan hasil belajar ekonomi. \u0000Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua tahapan siklus . Siklus I terdiri dari dua kali pertemuan dan siklus II terdiri dari satu kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 10 Kota Jambi yang berjumlah 22 siswa. Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah apabila 75% siswa aktif terlibat dalam pembelajaran dan juga terjadi peningkatan hasil belajar pada tiap siklus melalui post test dan apabila 75% siswa dapat mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75. \u0000Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan metode Snowball Throwing di kelas XI IPS 1 skor aktivitas belajar siswa pada masing-masing indikator secara keseluruhan meningkat 19,17%, dari rata-rata siklus I sebesar 60% menjadi 79,17% pada siklus II. Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dari siklus I sebanyak 11 siswa (74%) menjadi 16 siswa (84%) yang mencapai nilai KKM pada siklus II.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"88 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90995105","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-16DOI: 10.47783/jurpendigu.v1i2.169
Nikmatussaidah Nikmatussaidah
Kegiatan pendidikan di sekolah selalu berkenaan dengan upaya pembinaan manusia, maka keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada unsur manusianya. Karena unsur manusianya paling menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan. Salah satu unsur manusia yang menentukan kualitas pendidikan adalah tenaga pengajar. Kepribadian pendidik menjadi ukuran pembentukan kepribadian anak didik dalam pendidikan. Pendidik harus bisa menjadi teladan yang patut dicontoh oleh anak didiknya di sekolah sebagai figur yang memiliki kepribadian yang baik. Meningkatkan manajemen kelas yang konsusif adalah uatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan pembelajaran atau membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. Kemampuan guru atau wali kelas dalam membudayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya kepada setiap personal untuk melakukan kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan kelas yang berkaitan dengai kurikulum dan perkembangan murid.
{"title":"Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Kota Jambi","authors":"Nikmatussaidah Nikmatussaidah","doi":"10.47783/jurpendigu.v1i2.169","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v1i2.169","url":null,"abstract":"Kegiatan pendidikan di sekolah selalu berkenaan dengan upaya pembinaan manusia, maka keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada unsur manusianya. Karena unsur manusianya paling menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan. Salah satu unsur manusia yang menentukan kualitas pendidikan adalah tenaga pengajar. Kepribadian pendidik menjadi ukuran pembentukan kepribadian anak didik dalam pendidikan. Pendidik harus bisa menjadi teladan yang patut dicontoh oleh anak didiknya di sekolah sebagai figur yang memiliki kepribadian yang baik. Meningkatkan manajemen kelas yang konsusif adalah uatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan pembelajaran atau membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. Kemampuan guru atau wali kelas dalam membudayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya kepada setiap personal untuk melakukan kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan kelas yang berkaitan dengai kurikulum dan perkembangan murid.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"69 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74323025","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-16DOI: 10.47783/jurpendigu.v1i2.161
Fetri Yenti
The purpase ofthis studybwas to determine the effect of the PQ4R Learning strategy (preview, Questin, Read, Reflelect, recite, Review ) on the learning outcomes of inttegrated Science in islamic education in Biology learning. This resarch is a quasi-exsperimental study using the posttest-Only Control desingn while data colelection is done using a test instrument.The sample of the study was class IXB (experimental class) totaling 26 students and class IXA (control Class) totaling 26 Students. The research data obtained the highest score in the exsperimental class was 95 and the lowest score was 45 wint an average of 72,3, while in the control class the highest score was 80 and the lowest score was 40 with an average 64,03. Based on the calculation using the test obtained thitung = 2,28 and at a significant level of 5% obtained table = 2,28 and significance lovel of 1% Table =2,28 thus So that Ha is accapted meaning that there is a significant influence on the results of integrated Science Learning of students who use the PQ4R learning strategi ( preview, question, read, Reflect, Recile, Review) in the Madrasah Tsanawiyah Negeri 01 Kepahiang.
{"title":"Pengaruh Strategi Pembelajaran PQ4R ( Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengrtahuan Alam terpadu Siswa madrasah Tsanawiyah Negeri 01 Kepahiang.","authors":"Fetri Yenti","doi":"10.47783/jurpendigu.v1i2.161","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v1i2.161","url":null,"abstract":"The purpase ofthis studybwas to determine the effect of the PQ4R Learning strategy (preview, Questin, Read, Reflelect, recite, Review ) on the learning outcomes of inttegrated Science in islamic education in Biology learning. This resarch is a quasi-exsperimental study using the posttest-Only Control desingn while data colelection is done using a test instrument.The sample of the study was class IXB (experimental class) totaling 26 students and class IXA (control Class) totaling 26 Students. The research data obtained the highest score in the exsperimental class was 95 and the lowest score was 45 wint an average of 72,3, while in the control class the highest score was 80 and the lowest score was 40 with an average 64,03. Based on the calculation using the test obtained thitung = 2,28 and at a significant level of 5% obtained table = 2,28 and significance lovel of 1% Table =2,28 thus So that Ha is accapted meaning that there is a significant influence on the results of integrated Science Learning of students who use the PQ4R learning strategi ( preview, question, read, Reflect, Recile, Review) in the Madrasah Tsanawiyah Negeri 01 Kepahiang.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87687957","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-16DOI: 10.47783/jurpendigu.v1i2.164
Nazirwan Nazirwan
Pemberdayaan merupakan aktivitas membantu sumber daya manusia untuk mendapatkan kekuatan dalam membuat keputusan atau menentukan tindakan yang akan diambil. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi kinerja dan rasa percaya diri dalam menggunakan tenaga yang dimiliki, antara lain dengan cara mentransfer tenaga dari lingkungan. Hakikat pemberdayaan ada pada diri manusia dan faktor eksternal tubuh manusia hanya berfungsi sebagai rangsangan, pemacu munculnya ruh, rasa atau dorongan dalam diri manusia untuk memberdayakan dirinya, mengendalikan dirinya, dan untuk berkembang sendiri berdasarkan potensinya. Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang membutuhkan sumber daya manusia yang berkompeten dibidangnya masing-masing untuk mencapai tujuan pendidikan secara kelembagaan. Oleh sebab itu perlu adanya pemberdayaan sumber daya manusia yang lebih baik dan maksimal, agar sumber daya manusia yang ada bisa berperan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Tulisan singkat ini akan mengungkapkan bagaimana pemberdayaan sumber daya manusia di madrasah ibtidaiyah negeri 1 kota Jambi. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif-naturalistik. Melalui pendekatan kualitatif ini, di harapkan terukap gambaran pemberdayaan SDM Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi tanpa tercemar oleh pengukuran formal. Pendekatan naturalistik menuntut pengumpulan data pada setting yang alamiah. Dengan konsep tersebut peneliti mengupayakan agar kehadiran peneliti tidak merubah situasi atau perilaku orang yang di teliti.
{"title":"Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Studi Kasus pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Jambi","authors":"Nazirwan Nazirwan","doi":"10.47783/jurpendigu.v1i2.164","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v1i2.164","url":null,"abstract":"Pemberdayaan merupakan aktivitas membantu sumber daya manusia untuk mendapatkan kekuatan dalam membuat keputusan atau menentukan tindakan yang akan diambil. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi kinerja dan rasa percaya diri dalam menggunakan tenaga yang dimiliki, antara lain dengan cara mentransfer tenaga dari lingkungan. Hakikat pemberdayaan ada pada diri manusia dan faktor eksternal tubuh manusia hanya berfungsi sebagai rangsangan, pemacu munculnya ruh, rasa atau dorongan dalam diri manusia untuk memberdayakan dirinya, mengendalikan dirinya, dan untuk berkembang sendiri berdasarkan potensinya. \u0000Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang membutuhkan sumber daya manusia yang berkompeten dibidangnya masing-masing untuk mencapai tujuan pendidikan secara kelembagaan. Oleh sebab itu perlu adanya pemberdayaan sumber daya manusia yang lebih baik dan maksimal, agar sumber daya manusia yang ada bisa berperan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Tulisan singkat ini akan mengungkapkan bagaimana pemberdayaan sumber daya manusia di madrasah ibtidaiyah negeri 1 kota Jambi. \u0000Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif-naturalistik. Melalui pendekatan kualitatif ini, di harapkan terukap gambaran pemberdayaan SDM Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi tanpa tercemar oleh pengukuran formal. Pendekatan naturalistik menuntut pengumpulan data pada setting yang alamiah. Dengan konsep tersebut peneliti mengupayakan agar kehadiran peneliti tidak merubah situasi atau perilaku orang yang di teliti.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80307801","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-16DOI: 10.47783/jurpendigu.v1i2.166
Basuki Basuki
Kepala Sekolah adalah orang yang berada di garis terdepan yang mengkoordinasikan upaya meningkatkan bermutu sekolah. Kepala sekolah diangkat untuk menduduki jabatan yang bertanggung jawab mengkoordinasikan upaya bersama mencapai tujuan pendidikan pada level sekolah masing-masing. Dalam praktik di Indonesia, kepala sekolah adalah guru senior yang dipandang memiliki kualifikasi menduduki jabatan itu. Tidak pernah ada orang yang bukan guru diangkat menjadi kepala sekolah. Jadi, seorang guru dapat berharap bahwa jika beruntung suatu saat kariernya akan berujung pada jabatan kepala sekolah. Biasanya guru yang dipandang baik dan cakap sebagai guru diangkat menjadi kepala sekolah. Dalam kenyataan, banyak di antaranya yang tadinya berkinerja sangat bagus sebagai guru, menjadi tumpul setelah menjadi kepala sekolah. Umumnya mereka tidak cocok untuk mengemban tanggung jawab manajerial. Sehingga perlu dilaksanakan evaluasi dan supervisi standar kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja kepala sekolah dalam upaya meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan.
{"title":"Evaluasi dan Supervisi Standar Kepala Sekolah dalam Peningkatan Proses Pembelajaran","authors":"Basuki Basuki","doi":"10.47783/jurpendigu.v1i2.166","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v1i2.166","url":null,"abstract":"Kepala Sekolah adalah orang yang berada di garis terdepan yang mengkoordinasikan upaya meningkatkan bermutu sekolah. Kepala sekolah diangkat untuk menduduki jabatan yang bertanggung jawab mengkoordinasikan upaya bersama mencapai tujuan pendidikan pada level sekolah masing-masing. Dalam praktik di Indonesia, kepala sekolah adalah guru senior yang dipandang memiliki kualifikasi menduduki jabatan itu. Tidak pernah ada orang yang bukan guru diangkat menjadi kepala sekolah. Jadi, seorang guru dapat berharap bahwa jika beruntung suatu saat kariernya akan berujung pada jabatan kepala sekolah. Biasanya guru yang dipandang baik dan cakap sebagai guru diangkat menjadi kepala sekolah. Dalam kenyataan, banyak di antaranya yang tadinya berkinerja sangat bagus sebagai guru, menjadi tumpul setelah menjadi kepala sekolah. Umumnya mereka tidak cocok untuk mengemban tanggung jawab manajerial. Sehingga perlu dilaksanakan evaluasi dan supervisi standar kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja kepala sekolah dalam upaya meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"71 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86905563","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-16DOI: 10.47783/jurpendigu.v1i2.168
M. Arfah
Salah satu mata pelajaran yang relatif sulit diajarkan oleh guru dan kurang menarik bagi para siswa di madrasah adalah al-Qur’an Hadis, terutama pada tingkat ibtidaiyah. Sedangkan tujuan utama mata pelajaran al-Qur’an Hadis di MI adalah Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membiasakan, dan menggemari membaca al-Qur'an dan hadis serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam al-Qur’an. Maka untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa dan hasil belajar al-Qur’an Hadis perlu diterapkan metode sima’i. Pemilihan metode ini selain didasarkan pada pertimbangan kelebihannya, juga metode ini merupakan salah satu cara yang sangat tepat diterapkan bagi orang yang daya tangkapnya kuat seperti anak-anak dan tunanetra. Dengan metode ini diharapkan akan diperoleh hasil sesuai yang diinginkan.
{"title":"Peningkatan Kemampuan Menghafal Al-Qur’an dengan Metode Sima’i pada siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyyah Negeri 2 Tanjab Timur Talang Rimbo Kec. Muara Sabak Barat","authors":"M. Arfah","doi":"10.47783/jurpendigu.v1i2.168","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v1i2.168","url":null,"abstract":"Salah satu mata pelajaran yang relatif sulit diajarkan oleh guru dan kurang menarik bagi para siswa di madrasah adalah al-Qur’an Hadis, terutama pada tingkat ibtidaiyah. Sedangkan tujuan utama mata pelajaran al-Qur’an Hadis di MI adalah Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membiasakan, dan menggemari membaca al-Qur'an dan hadis serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam al-Qur’an. Maka untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa dan hasil belajar al-Qur’an Hadis perlu diterapkan metode sima’i. Pemilihan metode ini selain didasarkan pada pertimbangan kelebihannya, juga metode ini merupakan salah satu cara yang sangat tepat diterapkan bagi orang yang daya tangkapnya kuat seperti anak-anak dan tunanetra. Dengan metode ini diharapkan akan diperoleh hasil sesuai yang diinginkan.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"90 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80425831","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-16DOI: 10.47783/jurpendigu.v1i2.163
Casroni Casroni
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada rangkaian listrik dan sikap kerjasama siswa di kelas XII IPA1 SMAN 4 Kota Jambi tahun pelajaran 2014/2015. Hasil belajar dan sikap siswa pada materi ini belum menunjukkan menunjukkan ketercapaian pada indikator yang telah ditetapkan yaitu rata-rata kelas 70% dan rata-rata siswa yang mendapatkan hasil belajar di atas 70 adalah 80%. Penelitian ini menggunakan dua siklus, dan pada setiap siklus terdapat dua kali pertemuan. Hasil tindakan menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar dan sikap kooperatif siswa kelas XII IPA1 SMAN 4 Kota Jambi tahun pelajaran 2014/2015. Yaitu Hasil belajar: Rata-rata kelas meningkat dari prasiklus hingga siklus kedua menjadi 23,28%. Rata-rata siswa mendapat nilai ?70 dari prasiklus hingga siklus kedua meningkat 53,12%. Sikap kooperatif: Mau bekerjasama meningkat sebesar 31,25%. Bisa berinteraksi satu sama lain meningkat sebesar 28,13%. Tidak individualistic meningkat hingga 31,25%.
{"title":"Meningkatkan Hasil Belajar dan Sikap Kooperatif Siswa Kelas XII IPA 1 SMAN 4 Kota Jambi pada Materi Rangkai Listrik Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif","authors":"Casroni Casroni","doi":"10.47783/jurpendigu.v1i2.163","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v1i2.163","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada rangkaian listrik dan sikap kerjasama siswa di kelas XII IPA1 SMAN 4 Kota Jambi tahun pelajaran 2014/2015. Hasil belajar dan sikap siswa pada materi ini belum menunjukkan menunjukkan ketercapaian pada indikator yang telah ditetapkan yaitu rata-rata kelas 70% dan rata-rata siswa yang mendapatkan hasil belajar di atas 70 adalah 80%. Penelitian ini menggunakan dua siklus, dan pada setiap siklus terdapat dua kali pertemuan. Hasil tindakan menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar dan sikap kooperatif siswa kelas XII IPA1 SMAN 4 Kota Jambi tahun pelajaran 2014/2015. Yaitu Hasil belajar: Rata-rata kelas meningkat dari prasiklus hingga siklus kedua menjadi 23,28%. Rata-rata siswa mendapat nilai ?70 dari prasiklus hingga siklus kedua meningkat 53,12%. Sikap kooperatif: Mau bekerjasama meningkat sebesar 31,25%. Bisa berinteraksi satu sama lain meningkat sebesar 28,13%. Tidak individualistic meningkat hingga 31,25%.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86149125","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-16DOI: 10.47783/jurpendigu.v1i2.167
Muhamad Arsad
Untuk mengoptimalkan perkembangan moral pada anak dalam rangka menyelamatkan dan memperkokoh aqidah pada diri anak, pendidikan anak harus dilengkapi dengan pendidikan akhlak yang memadahi. Melalui pembinaan sikap yang baik kepada anak. Oleh karena itu pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah tetapi juga para orang tua sebagai pendidik yang utama. Pembinaan akhlak pada anak haruslah sesuai dengan ajaran agama islam seperti mengajarkan, kebenaran, kejujuran, kesopanan, kasih sayang, dan lain sebagainya. Jadi orang tua haruslah mengajarkan anak-anaknya dengan berpegang teguh pada akhlak di dalam hidup dan selalu membiasakan member contoh akhlak yang baik terhadap anak. Pendidikan merupakan kelanjutan dari pendidikan orang tua atau keluarga. Dalam islam, lembaga pendidikan atau sekolah adalah sebagai media untuk merealisasikan pendidikan berdasarkan akidah dan syariat islam demi terwujudnya penghambaan diri kepada Allah SWT, sikap meng-Esakan serta pengembangan setiap bakat dan potensi manusia sesuai fitrahnya (bertauhid) sehingga manusia akan terhindar dari penyimpangan-penyimpangan yang tidak dibenarkan agama.
{"title":"Pelaksanaan Pembelajaran PAI dalam Meningkatkan Akhlak Siswa di MAN 2 Tanjung Jabung Timur Nipah Panjang","authors":"Muhamad Arsad","doi":"10.47783/jurpendigu.v1i2.167","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v1i2.167","url":null,"abstract":"Untuk mengoptimalkan perkembangan moral pada anak dalam rangka menyelamatkan dan memperkokoh aqidah pada diri anak, pendidikan anak harus dilengkapi dengan pendidikan akhlak yang memadahi. Melalui pembinaan sikap yang baik kepada anak. Oleh karena itu pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah tetapi juga para orang tua sebagai pendidik yang utama. Pembinaan akhlak pada anak haruslah sesuai dengan ajaran agama islam seperti mengajarkan, kebenaran, kejujuran, kesopanan, kasih sayang, dan lain sebagainya. Jadi orang tua haruslah mengajarkan anak-anaknya dengan berpegang teguh pada akhlak di dalam hidup dan selalu membiasakan member contoh akhlak yang baik terhadap anak. Pendidikan merupakan kelanjutan dari pendidikan orang tua atau keluarga. Dalam islam, lembaga pendidikan atau sekolah adalah sebagai media untuk merealisasikan pendidikan berdasarkan akidah dan syariat islam demi terwujudnya penghambaan diri kepada Allah SWT, sikap meng-Esakan serta pengembangan setiap bakat dan potensi manusia sesuai fitrahnya (bertauhid) sehingga manusia akan terhindar dari penyimpangan-penyimpangan yang tidak dibenarkan agama.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81066191","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}